Produk: ventilator

  • Tim Medis di China Operasi Pasien Kepala Nyaris Putus, Peluang Hidup Sempat Nol

    Tim Medis di China Operasi Pasien Kepala Nyaris Putus, Peluang Hidup Sempat Nol

    Jakarta

    Sebuah tim dokter di sebuah rumah sakit di Shanghai, China, berhasil melakukan operasi langka pada seorang pasien yang kepalanya nyaris terpisah dari tubuhnya. Insiden tragis tersebut terjadi setelah leher pasien dihantam lengan mekanis hingga tulang belakang lehernya (cervical spine) hampir sepenuhnya terlepas.

    Diberitakan laman People’s Daily, dr Chen Huajiang, direktur bedah tulang belakang di Rumah Sakit Changzheng Shanghai, mengatakan bahwa dalam lebih dari tiga dekade pengalamannya, ia belum pernah menemukan kasus cedera tulang belakang se-ekstrem ini.

    Pasien itu dilarikan ke rumah sakit pada Juni lalu. Dampak dari insiden tersebut menyebabkan kelumpuhan total dan henti jantung seketika. Tim medis melakukan resusitasi jantung paru darurat dan berhasil mengembalikan denyut nadinya.

    “Kami mencari literatur domestik dan internasional, tidak ada kasus yang terdokumentasi tentang pemisahan tulang belakang leher seserius ini-apalagi ada yang selamat setelah perawatan,” kenang Dr. Chen. Ia menyadari bahwa operasi adalah satu-satunya harapan, meskipun risikonya sangat tinggi.

    “Meskipun hanya ada secercah harapan, kami bersedia mencoba,” ujarnya.

    ‘Satellite Plate’, Teknik Bedah Pionir Penyelamat Nyawa

    Setelah hampir tiga jam berjuang, tim bedah berhasil mencapai terobosan penting. Mereka tidak hanya mengembalikan tulang belakang leher yang sepenuhnya bergeser, tetapi juga merintis teknik “satellite plate,” sebuah metode baru menggunakan pelat kecil tambahan untuk penguatan ekstra.

    Dengan inovasi ini, tim berhasil menanamkan dua pelat dan dua cage (alat penopang) pada tulang belakang pasien, yang lebarnya hanya 24-26 mm. Mereka menguatkannya dengan pelat tambahan untuk menciptakan stabilitas luar biasa hanya melalui satu kali pendekatan bedah dari depan.

    Dukungan inovatif ini berfungsi seperti “pilar stabilitas” yang memberikan integritas struktural pada tulang belakang leher yang rusak parah, sekaligus mengurangi kebutuhan untuk operasi kedua yang sangat berisiko.

    “Meskipun terlihat seperti kami hanya mengerjakan tulang, sebenarnya kami berurusan dengan pembuluh darah dan saraf yang tak terhitung jumlahnya. Mencoba untuk kedua kalinya bisa berarti pembuluh darah pecah, area bedah tergenang darah, dan kegagalan total,” jelas Dr Chen, menggambarkan ketegangan di ruang operasi.

    Operasi sukses

    Beruntung, tidak ada komplikasi yang terjadi, dan operasi berjalan sukses. Pasien kini menunjukkan kemajuan neurologis yang positif. Ia sudah bisa lepas dari ventilator hingga 36 jam secara terus-menerus, dan telah mendapatkan kembali gerakan di anggota badan serta bahu atasnya.

    Meskipun dokter mengatakan bahwa pemulihan akan memakan waktu yang lama dan sulit karena tingkat keparahan cedera sumsum tulang belakang, kisah suksesnya telah menarik perhatian komunitas bedah tulang di seluruh negeri.

    “Kami akan terus melangkah ke wilayah bedah tulang belakang leher yang belum dipetakan, terus menantang batas-batas dari apa yang secara teknis mungkin dilakukan,” pungkas Dr Chen.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Mengenal Screwworm, Parasit Pemakan Daging yang Mewabah di Amerika”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)

  • Nama 20 Prajurit TNI AD Terlibat Penganiayaan Prada Lucky, Kena 5 Pasal

    Nama 20 Prajurit TNI AD Terlibat Penganiayaan Prada Lucky, Kena 5 Pasal

    GELORA.CO  – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat/TNI AD menetapkan 20 prajurit jadi tersangka penyiksaan dan penganiayaan terhadap Prada Lucky Nemo hingga meninggal dunia.

    Prada Lucky Namo adalah anggota Batalyon TP 834/Wakanga Mere, Kabupaten Nagekeo, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

    Hal ini diumumkan Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana dalam konferensi pers Senin (11/8/2025) di Jakarta menyebutkan, jumlah tersangka yang ditetapkan kini bertambah menjadi 20 orang yang juga merupakan anggota Batalyon TP 834/Wakanga Mere.

    “Lalu sisanya dilakukan pemeriksaan lanjutan secara mendalam dan empat yang sudah ditetapkan sebagai tersangka pemeriksaanya juga dilanjutkan lagi dan untuk sisanya yang 16 orang dilanjutkan pemeriksaan secara mendalam sudah juga ditetapkan sebagai tersangka. “

    “Sehingga total sekarang total 20 orang personil ditetapkan sebagai tersangka, untuk empat yang ditetapkan sebagai tersangka awal sudah dipindahkan penahanannya di Denpom Kupang, untuk yang 16 masih ada di Ende,” jelas Brigjen TNI Wahyu Yudhayana dikutip dari Kompas TV. 

    Setelah ditetapkan sebagai tersangka, jelas Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, ke-16 personil Batalyon TP 834/Wakanga Mere sebelumnya diperiksa sebagai terduga pelaku dan saksi juga akan menjalani pemeriksaan lanjutan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap Prada Lucky Namo.

    “Tentu tidak akan sama, pasal yang akan diterapkan, ancaman hukumannya juga nanti akan mengikuti pasal tersebut, tidak sama antar orang per orang, semua akan dilihat sesuai dengan hasil pemeriksaan nanti,” tandas Brgjen TNI Wahyu Yudhayana

    Beberapa pasal yang sudah disiapkan untuk 20 tersangka kasus dugaan penganiayaan terhadap Prada Lucky Namo diantaranya pasal 170 KUHP yang mengatur tentang tindak pidana pengeroyokan.

    Yaitu Pasal perbuatan kekerasan yang dilakukan secara bersama-sama di muka umum terhadap orang atau barang.

    Pasal ini mengatur ancaman hukuman pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan bagi pelaku pengeroyokan.

    Pasal 351 KUHP mengatur tentang tindak pidana penganiayaan.

    Secara umum, pasal ini menyatakan bahwa penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama 2 tahun 8 bulan atau denda paling banyak Rp 4.500.

      

    Jika penganiayaan mengakibatkan luka berat, hukumannya bisa mencapai 5 tahun penjara, dan jika mengakibatkan kematian, hukumannya bisa sampai 7 tahun penjara.

    Pasal 354 KUHP mengatur tentang penganiayaan berat. Pasal ini menyatakan bahwa barang siapa dengan sengaja melukai berat orang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama 8 tahun.

    “Jika perbuatan tersebut mengakibatkan kematian, maka pelaku diancam dengan pidana penjara paling lama 10 tahun,” kata Wahyu Yudhayana.

    Pasal 131 dalam konteks militer, khususnya dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Militer (KUHPM), mengatur tentang penganiayaan yang dilakukan oleh atasan terhadap bawahan.

    Lebih spesifik, pasal ini mengatur tentang hukuman bagi anggota militer yang dengan sengaja memukul, menumbuk, atau melakukan tindakan kekerasan lain yang menyakiti bawahannya.

    Pasal 132 dalam konteks militer, khususnya dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Militer (KUHPM), mengatur tentang kejahatan yang dilakukan oleh seorang militer dengan sengaja mengizinkan bawahannya melakukan kejahatan.

    “Itu lima pasal yang disiapkan tentu nanti kelima pasal ini akan diterapkan kepada siapa tergantung kepada hasil pemeriksaan lanjutan sebagai tersangka para personil tersebut,” pungkas Brigjen TNI Wahyu Yudhayana. 

    Kronologi Kematian Prada Lucky Namo

    Prada Lucky Namo menghembuskan napas terakhir di RSUD Aeramo Nagekeo pada Rabu (6/8) pukul 11.23 Wita.

    Sebelum dirawat, Prada Lucky Namo dianiaya oleh seniornya. “Bahwa memang benar telah terjadi pemukulan terhadap Prada Lucky Chepril Saputra Namo yang dilakukan oleh beberapa orang seniornya,” demikian isi laporan intelijen yang ditujukan kepada Asintel Kasdam IX/Udayana, diperoleh POS-KUPANG.COM, Jumat (8/8).

    Laporan dimaksud merujuk pada hasil pemeriksaan Staf-1/Intel Yonif 834/WM terhadap personil yang terlibat dalam pemukulan Prada Lucky Namo.

    Pelaku pemukulan dikelompokan menjadi dua, yakni pemukulan menggunakan selang dan pemukulan menggunakan tangan.

    Total pelaku sebanyak 20 orang. Berikut ini identitas para pelaku pemukulan: 

    Pelaku pemukulan menggunakan selang :

    Letda Inf Thariq Singajuru

    Sertu Rivaldo Kase

    Sertu Andre Manoklory

    Sertu Defintri Arjuna Putra Bessie

    Serda Mario Gomang

    Pratu Vian Ili

    Pratu Rivaldi

    Pratu Rofinus Sale

    Pratu Piter

    Pratu Jamal

    Pratu Ariyanto

    Pratu Emanuel

    Pratu Abner Yetersen

    Pratu Petrus Nong Brian Semi

    Pratu Emanuel Nibrot Laubura

    Pratu Firdaus

    Pemukulan dengan tangan

    Pratu Petris Nong Brian Semi

    Pratu Ahmad Adha

    Pratu Emiliano De Araojo

    Pratu Aprianto Rede Raja

    Akibat penganiayaan itu berdampak pada kondisi kesehatan Prada Lucku Namo. Pada Senin (4/8) pukul 23.30 Wita, Prada Lucky Namo masuk ruang ICU RSUD Aeramo, Nagekeo.

     

    Masih menurut laporan yang ditujukan kepada Asintel Kasdam IX/Udayana, pemukulan terjadi akibat dari adanya penyimpangan seks (LGBT) yang dilakukan oleh Prada Lucky Chepril Saputra Namo dan Prada Ricard Junimton Bulan.

    Staf-1/Intel Yonif 834/WM menyampaikan bahwa pada Minggu (27/7) pukul 21.45 Wita, dilaksanakan pemeriksaan oleh Staf-1/Intel terhadap personil yang mengalami penyimpangan seksual (LGBT) an. Prada Lucky Chepril Saputra Namo.

    Pada Senin (28/7) sekira pukul 06.20 Wita, Prada Lucky Namo pernah kabur saat ijin ke kamar mandi untuk buang air besar, hal itu diketahui oleh anggota Staf Intel an. Serda Lalu Parisi Ramdani mengecek kamar mandi, ternyata Prada Lucky Namo tidak ada. Serda Lalu Parisi Ramdani melaporkan kejadian tersebut ke Sertu Thomas Desambris Awi.

    Selanjutnya pada pukul 09.25 Wita, Serda Lalu Parisi Ramdani melaporkan kejadian perihal kaburnya Prada Lucky Namo kepada Danki A an. Lettu Inf Ahmad Faisal.

    Kemudian Danki A memerintahkan para organik Kipan A melaksanakan pencarian di sekitar wilayah Pelabuhan, arah Kota dan beberapa tempat yang pernah didatangi oleh Prada Lucky Namo. 

    Sekira pukul 10.45 Wita, Prada Lucky Namo ditemukan di rumah salah satu warga an. Ibu Iren yang merupakan ibu asuhnya.

    Setelah itu Prada Lucky Namo dibawa kembali ke Marshalling Area oleh Sertu Thomas Desambris Awi, Sertu Daniel, Serda Lalu Parisi S. Ramdani dan Pratu Fransisco Tagi Amir. 

    Selanjutnya, sekira pukul 11.05 Wita, bertempat di kantor Staf-1/Intel dilaksanakan pemeriksaan terhadap Prada Lucky Namo. Saat itu datang beberapa orang senior-senior dari Prada Lucky Namo dengan membawa selang dan memukul Prada Lucky Namo secara bergantian.

    Pada Senin pukul 23.30 Wita, Danyonif TP/834 Letkol Inf Justik Handinata memerintahkan Danki C Yonif 834/WM Lettu Inf Rahmat untuk datang ke kantor Staf-1/Intel.

    Setibanya di kantor Staf-1/Intel Danyon 834/WM memerintahkan Lettu Inf Rahmat untuk organik kembali dan tidak ada yang melakukan tindakan pemukulan serta memberikan penekanan agar tidak ada kekerasan dalam mendidik junior.

    Berikutnya, pada Rabu (30/7) sekira pukul 01.30 Wita bertempat di rumah jaga kesatrian tempat Prada Lucky Namo dan Prada Ricard Junimton Bulan di sel telah datang 4 orang personel, yaitu Pratu Petris Nong Brian Semi, Pratu Ahmad Adha, Pratu Emanuel De Araojo dan Pratu Aprianto Rede Raja kemudian melakukan pemukulan terhadap Prada Lucky Namo dan Prada Ricard Junimton Bulan menggunakan tangan kosong. 

    Pada Sabtu (2/8) sekira pukul 09.10 Wita, Prada Ricard Junimton Bulan demam dan Prada Lucky Namo mengalami muntah-muntah kemudian keduanya dibawa ke Puskesmas Kota Danga untuk melaksanakan pemeriksaan.

    Setelah melaksanakan pemeriksaan Prada Ricard Junimton Bulan diijinkan untuk kembali, sedangkan untuk Prada Lucky Namo dirujuk ke RSUD Aeramo dikarenakan Hemoglobin (Hb) rendah. 

    Pada Minggu (3/8) kondisi Prada Lucky Chepril Saputra Namo sudah mulai membaik setelah dilakukan penanganan oleh Dokter RS. 

    Kemudian pada Senin (4/8) sekira pukul 19.00 – 21.30 Wita, Ibu Asuh dari Prada Lucky Namo, Ibu Iren datang menjeguk untuk memberikan semangat serta menyuapi makan saat itu kondisi Prada Lucky Namo membaik dikarenakan bisa tertawa dan bercengkrama. 

    Sekira pukul 23.30 Wita kondisi Prada Lucky Chepril Saputra Namo menurun sehingga dipindahkan ke ruang ICU RSUD Aeramo.

    Pada Selasa (5/8) sekira pukul 04.47 Wita dilakukan pemasangan Ventilator terhadap Prada Lucky Namo untuk menunjang pernapasan. 

    Sebelumnya diberitakan, Komandan Kompi (Danki) C Yon TP 834/WM, Lettu Inf Rahmat mengatakan, timnya berhasil mengungkap keterlibatan empat anggota Yonif TP 834/WM Nagekeo yang melakukan pemukulan terhadap Prada Lucky Namo.

    “Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara, tim menemukan empat orang terduga pelaku pemukulan terhadap almarhum Prada Lucky. Keempat terduga pelaku tersebut berpangkat Pratu, ” ungkap Lettu Inf Rahmat, Kamis (7/8). 

    Lettu Rahmat juga menyebut keempat terduga pelaku kini sudah diamankan di Sub Denpom Ende guna menjalani proses pemeriksaan juga: Terungkap, Bukan Hanya Prada Lucky yang Dianiaya Senior Saat Pembinaan

    Selanjutnya pada pukul 09.25 Wita, Serda Lalu Parisi Ramdani melaporkan kejadian perihal kaburnya Prada Lucky Namo kepada Danki A an. Lettu Inf Ahmad Faisal.

    Kemudian Danki A memerintahkan para organik Kipan A melaksanakan pencarian di sekitar wilayah Pelabuhan, arah Kota dan beberapa tempat yang pernah didatangi oleh Prada Lucky Namo. 

    Sekira pukul 10.45 Wita, Prada Lucky Namo ditemukan di rumah salah satu warga an. Ibu Iren yang merupakan ibu asuhnya.

    Setelah itu Prada Lucky Namo dibawa kembali ke Marshalling Area oleh Sertu Thomas Desambris Awi, Sertu Daniel, Serda Lalu Parisi S. Ramdani dan Pratu Fransisco Tagi Amir. 

    Selanjutnya, sekira pukul 11.05 Wita, bertempat di kantor Staf-1/Intel dilaksanakan pemeriksaan terhadap Prada Lucky Namo. Saat itu datang beberapa orang senior-senior dari Prada Lucky Namo dengan membawa selang dan memukul Prada Lucky Namo secara bergantian.

    Pada Senin pukul 23.30 Wita, Danyonif TP/834 Letkol Inf Justik Handinata memerintahkan Danki C Yonif 834/WM Lettu Inf Rahmat untuk datang ke kantor Staf-1/Intel.

    Setibanya di kantor Staf-1/Intel Danyon 834/WM memerintahkan Lettu Inf Rahmat untuk organik kembali dan tidak ada yang  melakukan tindakan pemukulan serta memberikan penekanan agar tidak ada kekerasan dalam mendidik junior.

    Berikutnya, pada Rabu (30/7) sekira pukul 01.30 Wita bertempat di rumah jaga kesatrian tempat Prada Lucky Namo dan Prada Ricard Junimton Bulan di sel telah datang 4 orang personel, yaitu Pratu Petris Nong Brian Semi, Pratu Ahmad Adha, Pratu Emanuel De Araojo dan Pratu Aprianto Rede Raja kemudian melakukan pemukulan terhadap Prada Lucky Namo dan Prada Ricard Junimton Bulan menggunakan tangan kosong. 

    Pada Sabtu (2/8) sekira pukul 09.10 Wita, Prada Ricard Junimton Bulan demam dan Prada Lucky Namo mengalami muntah-muntah kemudian keduanya dibawa ke Puskesmas Kota Danga untuk melaksanakan pemeriksaan.

    Setelah melaksanakan pemeriksaan Prada Ricard Junimton Bulan diijinkan untuk kembali, sedangkan untuk Prada Lucky Namo dirujuk ke RSUD Aeramo dikarenakan Hemoglobin (Hb) rendah. 

    Pada Minggu (3/8) kondisi Prada Lucky Chepril Saputra Namo sudah mulai membaik setelah dilakukan penanganan oleh Dokter RS. 

    Kemudian pada Senin (4/8) sekira pukul 19.00 – 21.30 Wita, Ibu Asuh dari Prada Lucky Namo, Ibu Iren datang menjeguk untuk memberikan semangat serta menyuapi makan saat itu kondisi Prada Lucky Namo membaik dikarenakan bisa tertawa dan bercengkrama. 

    Sekira pukul 23.30 Wita kondisi Prada Lucky Chepril Saputra Namo menurun sehingga dipindahkan ke ruang ICU RSUD Aeramo.

    Pada Selasa (5/8) sekira pukul 04.47 Wita dilakukan pemasangan Ventilator terhadap Prada Lucky Namo untuk menunjang pernapasan. 

    Sebelumnya diberitakan, Komandan Kompi (Danki) C Yon TP 834/WM, Lettu Inf Rahmat mengatakan, timnya berhasil mengungkap keterlibatan empat anggota Yonif TP 834/WM Nagekeo yang melakukan pemukulan terhadap Prada Lucky Namo.

    “Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara, tim menemukan empat orang terduga pelaku pemukulan terhadap almarhum Prada Lucky. Keempat terduga pelaku tersebut berpangkat Pratu, ” ungkap Lettu Inf Rahmat, Kamis (7/8). 

    Lettu Rahmat juga menyebut keempat terduga pelaku kini sudah diamankan di Sub Denpom Ende guna menjalani proses pemeriksaan

  • Banyak Kejanggalan Dirasakan Ibunda Prada Lucky, Ternyata Sudah Disiksa Berkali-kali

    Banyak Kejanggalan Dirasakan Ibunda Prada Lucky, Ternyata Sudah Disiksa Berkali-kali

    GELORA.CO  – Kejanggalan dirasakan ibunda dari Prada Lucky Chepril Saputra Namo, Epi Seprina Mirpey.

    Kejanggalan dirasakan sebelum putranya disiksa rekan seniornya.  

    Prada Lucky merupakan prajurit TNI AD Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Mere (Yon TP 834/WM) Nagekeo.

    Epi menceritakan bahwa dirinya sangat kangen dan ingin mengetahui kabar putranya. 

    Namun Epi tak juga mendapat kabar sang putra.

    “Kalau kejanggalan terlalu banyak. Saya pun anak ini, kalau pun tahu dia sakit, kasih info minimal orang tua kasih tahu,” kata Epi lirih dikutip dari video saat dia diwawancara unggahan FB Ratna Melisa Hale, Jumat (8/8/2025).

    Epi mengaku dirinya juga sulit menghubungi putranya itu via telepon, karena handphone korban dipegang oleh seniornya.

    Epi pun tak menyangka bahwa putranya itu sudah babak belur dipukuli.

    “Kalau saya pun anak sudah sakit banyak, sudah dibawa ke rumah sakit, sudah di ICU, kenapa HP ditahan terus, dia sama sekali tidak bisa komunikasi dengan saya sama sekali di saat dia sudah sakit banyak, saya WA, Pasi Intelnya hanya di read-read saja,” ujarnya.

    “Saya sampai mohon-mohon, Dansi tolong kasih tahu anak saya kabar, saya kepikiran maksudnya toh,” sambung Epi.

    Setelah sekian waktu berulang kali kirim WA, akhirnya Epi bisa berkomunikasi via sambungan WhatsApp.

    Dia mendapati suara sang putra sudah berbeda dibanding biasanya.

    “Anak saya punya suara sudah beda, ‘mama shalom’, ‘iya shalom’, ‘Lucky bagaimana kabarnya’, itu saya belum tahu kalu dia sudah sakit banyak itu,” cerita Epi.

    Epi menjelaskan bahwa saat itu Prada Lucky mengaku baik-baik saja dan dia juga mengaku rindu.

    Prada Lucky juga menanyakan kapan ibunya itu datang, dan Lucky meminta Epi untuk datang dengan naik pesawat.

    Epi merasa perkataan putranya itu aneh.

    “Belum merasa (curiga), tapi dia punya omongan saya kerasa kok aneh. ‘Mama nanti bulan depan mama datang ke sini pakai pesawat, nanti Lucky booking tiket pesawat ya’,” kata Epi menirukan ucapan Prada Lucky.

    Epi baru curiga setelah mendapat kabar dari mama angkat korban karena Lucky rupanya berusaha kabur.

    Saat sampai di rumah mama angkatnya, Lucky sudah mengalami luka di sekujur tubuh karena disiksa senior.

    “Dia datang di mama angkatnya itu dengan sekujur tubuhnya sudah luka semua, jadi mama angkatnya sempat kompres dia, gosok minyak,” katanya.

    Namun tak berselang lama, Lucky kembali dijemput oleh para seniornya dan diduga kembali disiksa.

    Mendapat informasi itu, Epi mencoba menghubungi Pasi Intel yang memegangi HP putranya untuk menanyakan.

    Namun disebut bahwa Prada Lucky baik-baik saja dan sedang istirahat.

    “Video call hanya muka pasi intel saja, dia kayak bingung begini, dia bilang ‘sudah mama Lucky masih istirahat’, ternyata itu Lucky sudah koma di ICU,” ucapnya lirih.

    Epi mengaku dirinya pun langsung berinisiatif membeli tiket sendiri malam-malam untuk menjenguk putranya.

    “Saya datang, mereka semua saya tunjuk, kalian biadab, siapa yang mau tahan saya, tahan sini !, anak saya sudah begini, saya masuk di ruang ICU, Lucky, Tuhan Yesus,” katanya.

    “Dia sudah tidak sadar, saya bisikan di telinganya, ventilator masuk, saya bilang Lucky mama datang nak, mama datang, mama jaga Lucky di sini, dia langsung berontak dengar suara, mereka putus asa semua, tidak boleh ada yang kontak mamanya, keluarganya tidak boleh dikontak, manusia PKI, bagi saya PKI, semua yang pelaku itu PKI semua,” ungkapnya.

    Dilansir dari Pos Kupang, Prada Lucky merupakan prajurit TNI yang baru dilantik di Rindam IX Udayana, Singaraja, Bali pada Juni 2025 kemarin.

    Lucky bertugas di Batalyon Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Namun baru dua bulan bertugas sebagai Tabakpan 2.2 Ru 3 Ton I Kipan A Yonif TP 834/WM, Lucky justru tewas mengenaskan dengan luka di sekujur tubuh.

    Dandim 1625 Ngada, Letkol Czi Deny Wahyu Setiyawan mengatakan sudah empat anggota TNI yang ditahan atas kasus kematian Prada Lucky Namo.

    “Sudah empat orang yang diamankan di Subdenpom Ende,” katanya.

    24 orang tersangka 

    Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menegaskan hingga saat ini ada 24 orang yang diperiksa untuk dimintai keterangan. 

    Menurut Wahyu, di antara 24 orang yang diperiksa tersebut ada juga termasuk sosok terduga pelaku penganiayaan.

    “Hingga saat ini, ada lebih dari 24 orang yang sedang diperiksa, baik sebagai terduga pelaku maupun saksi,” kata Wahyu di Pusdiklatpassus Kopassus, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Jumat (8/8/2025).

    Menurut Wahyu, kasus tersebut tengah ditangani oleh Polisi Militer Kodam IX/Udayana.

    Hasil pemeriksaan nantinya akan menentukan sejauh mana para pelaku akan dihukum.

    “Sanksi terberat akan ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan. Semua sudah diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Militer,” ungkap dia.

    Lucky merupakan prajurit TNI AD yang bertugas di Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM), Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.

    Lucky meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025), setelah diduga mengalami penganiayaan berat oleh seniornya.

    Diusut Transparan

    Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan, TNI seharusnya menjadi teladan bagi warga, mengingat mereka merupakan pengayom masyarakat sekaligus pelindung negara.

    Hal tersebut disampaikan HNW dalam merespons kasus tewasnya Prada Lucky yang disiksa seniornya sendiri di NTT.

    “Ya sangat seharusnya bila TNI kita, polisi kita, menjadi teladan ya di warga, terkait dengan bagaimana mereka menghadirkan konsolidasi,” ujar HNW, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (8/8/2025).

    “Kalau mereka diharapkan menjadi pengayom masyarakat, menjadi pembela negara, tentulah mereka harus menjadi pengayom di antara mereka sendiri, pembela di antara mereka sendiri, jangan sampai justru menghadirkan kesan kondisi tidak solid, kondisi saling mencederai.”

    Menurutnya, apapun alasan penyiksaan tersebut, hukum harus ditegakkan seadil-adilnya kepada para pelaku. 

    HNW juga meminta agar kasus penganiayaan Prada Lucky dilakukan secara transparan kepada masyarakat. 

    “Supaya dengan cara itu, maka masyarakat percaya hukum ada di Indonesia. Masyarakat percaya bahwa penegakan hukum diberlakukan pada siapapun,” imbuh dia.

    “Dan dengan cara itu, mudah-mudahan akan mengembalikan juga soliditas di internal TNI, maupun juga di lembaga negeri lainnya,” tegas HNW

  • Beralih ke Gas Pertamina, RSUP Hasan Sadikin Bandung Sukses Efisiensi

    Beralih ke Gas Pertamina, RSUP Hasan Sadikin Bandung Sukses Efisiensi

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) memperkuat komitmennya dalam mendukung transisi energi bersih di Indonesia. Salah satu wujud nyata dari upaya ini adalah pemanfaatan energi gas di sektor kesehatan, seperti yang telah diterapkan oleh Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Hasan Sadikin Bandung.

    Rumah sakit rujukan utama di Jawa Barat tersebut kini menggunakan gas sebagai sumber energi untuk berbagai kebutuhan operasional. Langkah ini tidak hanya mendukung efisiensi energi, tetapi juga mengurangi emisi karbon serta meningkatkan keselamatan lingkungan sekitar.

    Dengan beralih ke gas, RSUP Hasan Sadikin dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak serta mengoptimalkan biaya operasional jangka panjang. Selain itu, penggunaan gas juga memberikan dampak positif terhadap kualitas udara di lingkungan rumah sakit, yang sangat penting bagi pasien dan tenaga medis.

    Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan menyampaikan apresiasi atas langkah strategis RSUP Hasan Sadikin tersebut.

    “Terima kasih sudah beralih dari solar ke gas, hal ini dapat berdampak positif bagi RSUP Hasan Sadikin sebagai rumah sakit yang mendukung penggunaan green enegy yang ramah lingkungan dalam mewujudkan Net Zero Emmission tahun 2060 nanti,” ungkapnya dikutip Jumat (8/8/2025).

    Iriawan juga mengajak kepada manajemen Rumah Sakit lain yang ada di Indonesia untuk mengikuti inisiatif RSUP Hasan Sadikin dalam memanfaatkan sumber energi bersih.

    “Saya berharap, Rumah Sakit di bawah naungan Kementerian Kesehatan, Rumah Sakit yang bernaung di bawah Provinsi juga bisa di edukasi bahwa ada gas sekarang yang akan bisa menggantikan energi yang lama ini,” imbuhnya.

    Sementara itu, Direktur Utama RSUP Hasan Sadikin dr. Rachim Dinata Marsidi mengungkapkan alasan beralih menggunakan gas yang di supply langsung oleh Pertamina karena RSUP Hasan Sadikin membutuhkan sumber energi yang tak hanya lebih ramah lingkungan, tapi juga andal, efisien, dan mampu mendukung operasional rumah sakit yang berjalan 24 jam.

    Produk gaslink dari PT Pertamina Gas Negara TBK (PGN) selaku Subholding Gas Pertamina akan digunakan untuk operasional kebutuhan dapur dan boiler.

    “Boiler untuk ICU, untuk pelayanan pasien kami memerlukan boiler dan nanti Insya Allah akan diganti oleh gas ini,” jelasnya.

    dr. Rachim menambahkan, penggunaan gas dari Pertamina juga dapat menghemat biaya operasional RS hingga Rp 3 miliar per tahun. Baginya, nominal hasil efisiensi biaya operasional tersebut dapat dialihkan untuk membeli alat kesehatan yang sangat dibutuhkan, dan bermanfaat bagi masyarakat.

    “Kami menghitung-hitung, ternyata kalau pakai solar, kami bisa habis Rp.8 miliar, per tahun. Dan sekarang kalau pakai gas, kita bisa 5 miliar. Kalau uang kami punya Rp 3 miliar, itu bisa minimal beli ventilator, bisa sekitar 10 (unit),” ungkapnya.

    dr. Rachim berharap, kolaborasi RSUP Hasan Sadikin dengan Pertamina Group bisa terus terjalin dengan baik.

    “Terima kasih atas dukungan dan kolaborasi yang terjalin baik selama ini. Harapan kami, RSUP Hasan Sadikin Bandung, semakin andal dalam menjaga ketahanan energi, didukung langsung oleh Pertamina Group, sehingga dapat terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ucapnya lebih lanjut.

    Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menambahkan inisiatif ini dapat menjadi model yang dapat diadopsi oleh rumah sakit lain di seluruh Indonesia, sejalan dengan target pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dan memperluas penggunaan energi rendah karbon.

    “Kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan sektor pelayanan publik menjadi kunci dalam menyukseskan transisi energi nasional. Pertamina siap mendukung penuh langkah-langkah strategis menuju Indonesia yang lebih hijau,” tutup Fadjar.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kasus Dugaan Malapraktik di RS Duren Sawit Diklaim Berakhir Damai
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Agustus 2025

    Kasus Dugaan Malapraktik di RS Duren Sawit Diklaim Berakhir Damai Megapolitan 8 Agustus 2025

    Kasus Dugaan Malapraktik di RS Duren Sawit Diklaim Berakhir Damai
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com

    – Kasus dugaan malapraktik yang dialami H (26) di sebuah rumah sakit di Duren Sawit, Jakarta Timur, diselesaikan secara kekeluargaan.
    Kepala bagian umum rumah sakit, Sulaiman Sultan Pangeran, mengatakan pihaknya telah bertemu dengan tim kuasa hukum H pada Kamis (7/8/2025).
    “Dalam pertemuan telah dicapai komitmen bersama untuk damai dan penyelesaian secara kekeluargaan atas ketidaknyamanan yang terjadi selama masa perawatan,” ucap Sultan saat dikonfirmasi, Jumat (8/8/2025).
    Meski begitu, Sultan mengklaim pihak rumah sakit mengutamakan keselamatan pasien.
    “Pasien sebagai prioritas utama dalam pelayanan. Kami menghormati hak setiap pasien dan terbuka terhadap saran atau masukan,” jelasnya.
    Sebelumnya, seorang pasien berinisial H yang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, diduga menjadi korban malapraktik.
    Akibatnya, H harus kehilangan empat jari tangan kirinya akibat diamputasi. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (6/5/2025), tak lama setelah pasien melahirkan.
    Kuasa hukum korban, Novi Delia, menyampaikan kliennya mengalami sesak napas beberapa jam setelah proses persalinan dan langsung mendapatkan penanganan medis.
    “Selang beberapa jam lahiran, pasien mengalami sesak nafas, diagnosanya karena shocked setelah lahiran, itu langsung dimasukkan ke ICU,” ucap Novi.
    Saat pasien dalam kondisi setengah sadar, pihak keluarga diminta menandatangani persetujuan untuk pemasangan ventilator.
    Keesokan harinya, pasien mulai sadar. Namun, H mengeluhkan rasa sakit pada tangan kirinya, tepat di bekas lokasi pemasangan infus.
    “Tantenya saat itu melihat, korban mengeluhkan juga nih tangannya sakit, karena bekas infus sudah dicabut, di sana, di bekas infusan itu, ada titik merah dan tangan mulai membengkak,” ungkap Novi.
    Keluarga pasien sempat menanyakan kondisi tersebut kepada perawat yang berjaga.
    Namun, mereka hanya mendapat penjelasan singkat bahwa pembengkakan tersebut biasa terjadi akibat masalah pada pembuluh darah, dan dokter akan memberikan keterangan lebih lanjut.
    “Selang beberapa hari, tangannya ini makin lama, makin membesar dan menjadi pembusukan, pada tanggal 8 Mei membusuk,” ujarnya.
    Karena tak kunjung mendapat penanganan serius, keluarga memutuskan merujuk pasien ke RS Polri Kramat Jati. Pihak rumah sakit di Duren Sawit itu disebut mengantar pasien menggunakan ambulans.
    “Dari rumah sakit Polri itu, korban diantar memang oleh rumah sakit sebelumnya dengan ambulans diantar dengan diagnosa, tangannya ini diamputasi sampai pergelangan,” jelas Novi.
    Namun, tim medis di RS Polri Kramat Jati berupaya mempertahankan pergelangan tangan korban agar tidak diamputasi sepenuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Dugaan Malapraktik di RS Duren Sawit Diklaim Berakhir Damai
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Agustus 2025

    Pasien RS di Duren Sawit Korban Dugaan Malapraktik Trauma Usai 4 Jari Diamputasi Megapolitan 7 Agustus 2025

    Pasien RS di Duren Sawit Korban Dugaan Malapraktik Trauma Usai 4 Jari Diamputasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – H (26), pasien diduga korban malapraktik salah satu rumah sakit di Duren Sawit, Jakarta Timur, trauma setelah kehilangan empat jari tangan kirinya usai melahirkan.
    “Masihlah, karena selain rasa sakit fisik yang dialami dia, ada juga kesedihan. Gimana ya, tangan kita awalnya utuh, tiba-tiba sekarang begini (hilang jarinya),” kata kuasa hukum korban, Novi Delia, saat dikonfirmasi, Kamis (7/8/2025).
    Novi menjelaskan, pihaknya telah dua kali melayangkan somasi kepada pihak rumah sakit. Pihak korban dan rumah sakit pun telah bertemu usai dua kali somasi dilayangkan.
    “Habis dari somasi kedua itulah terjadi pertemuan. Dia mengundang kami untuk bertemu, hasil pertemuan itu mereka ada iktikad baik,” jelas Novi. 
    Dalam pertemuan itulah, lanjut Novi, pihak rumah sakit meminta agar kasus dugaan malapraktik ini diselesaikan secara kekeluargaan.
    “Mereka (rumah sakit) minta untuk diselesaikan secara musyawarah,” ungkap Novi.
    Novi menjelaskan, kliennya belum melaporkan dugaan malapraktik ini ke polisi karena masih menunggu pertanggungjawaban pihak rumah sakit.
    “Harus tanggung jawablah rumah sakit, korban sudah kehilangan jarinya,” ucap Novi.
    Hingga berita ini ditulis,
    Kompas.com
    masih berupaya menghubungi pihak rumah sakit untuk meminta konfirmasi, namun belum mendapat jawaban.
    Sebelumnya, seorang pasien berinisial H yang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di daerah Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, diduga menjadi korban malapraktik.
    Akibatnya, H harus kehilangan empat jari tangan kirinya akibat diamputasi. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (6/5/2025), tak lama setelah pasien melahirkan.
    Kuasa hukum korban, Novi Delia, menyampaikan, kliennya mengalami sesak napas beberapa jam setelah proses persalinan dan langsung mendapatkan penanganan medis.
    Kuasa hukum korban, Novi Delia, menyampaikan kliennya mengalami sesak napas beberapa jam setelah proses persalinan dan langsung mendapatkan penanganan medis.
    “Selang beberapa jam lahiran, pasien mengalami sesak nafas, diagnosanya karena shocked setelah lahiran, itu langsung dimasukkan ke ICU,” ucap Novi.
    Saat pasien dalam kondisi setengah sadar, pihak keluarga diminta menandatangani persetujuan untuk pemasangan ventilator.
    Keesokan harinya, pasien mulai sadar. Namun, A mengeluhkan rasa sakit pada tangan kirinya, tepat di bekas lokasi pemasangan infus.
    “Tantenya saat itu melihat, korban mengeluhkan juga nih tangannya sakit, karena bekas infus sudah dicabut, di sana, di bekas infusan itu, ada titik merah dan tangan mulai membengkak,” ungkap Novi.
    Keluarga pasien sempat menanyakan kondisi tersebut kepada perawat yang berjaga.
    Namun, mereka hanya mendapat penjelasan singkat bahwa pembengkakan tersebut biasa terjadi akibat masalah pada pembuluh darah, dan dokter akan memberikan keterangan lebih lanjut.
    “Selang beberapa hari, tangannya ini makin lama, makin membesar dan menjadi pembusukan, pada tanggal 8 Mei membusuk,” ujarnya.
    Karena tak kunjung mendapat penanganan serius, keluarga memutuskan merujuk pasien ke RS Polri Kramat Jati. Pihak rumah sakit di Duren Sawit itu disebut mengantar pasien menggunakan ambulans.
    “Dari rumah sakit Polri itu, korban diantar memang oleh rumah sakit sebelumnya dengan ambulans diantar dengan diagnosa, tangannya ini diamputasi sampai pergelangan,” jelas Novi.
    Namun, tim medis di RS Polri Kramat Jati berupaya mempertahankan pergelangan tangan korban agar tidak diamputasi sepenuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Dugaan Malapraktik di RS Duren Sawit Diklaim Berakhir Damai
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Agustus 2025

    RS Duren Sawit Minta Dugaan Malapraktik Pasien yang Diamputasi Diselesaikan Kekeluargaan Megapolitan 7 Agustus 2025

    RS Duren Sawit Minta Dugaan Malapraktik Pasien yang Diamputasi Diselesaikan Kekeluargaan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pihak rumah sakit di Duren Sawit, Jakarta Timur, meminta agar kasus dugaan malapraktik yang melibatkan pasien berinisial H (26) diselesaikan secara damai. 
    Kuasa hukum korban, Novi Delia, menjelaskan, pihaknya telah dua kali melayangkan somasi kepada pihak rumah sakit. Pihak korban dan rumah sakit pun telah bertemu usai dua kali melayangkan somasi.
    “Habis dari somasi kedua itulah terjadi pertemuan. Dia mengundang kami untuk bertemu, hasil pertemuan itu mereka ada iktikad baik,” jelas Novi saat dikonfirmasi, Kamis (7/8/2025).
    Dalam pertemuan itulah, lanjut Novi, pihak rumah sakit meminta agar kasus dugaan malapraktik ini diselesaikan secara kekeluargaan.
    “Mereka (Rumah Sakit) minta untuk diselesaikan secara musyawarah,” ungkap Novi.
    Novi menjelaskan, kliennya belum melaporkan dugaan malapraktik ini ke polisi karena masih menunggu pertanggungjawaban pihak rumah sakit.
    Apalagi, akibat dugaan malapraktik ini, H kehilangan empat jarinya yang diamputasi usai melahirkan.
    “Harus tanggung jawablah rumah sakit, korban sudah kehilangan jarinya,” ucap Novi.
    Hingga berita ini ditulis,
    Kompas.com
     masih berupaya menghubungi pihak rumah sakit untuk meminta konfirmasi, namun belum mendapat jawaban.
    Sebelumnya, seorang pasien berinisial H yang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di daerah Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, diduga menjadi korban malapraktik.
    Akibatnya, H harus kehilangan empat jari tangan kirinya akibat diamputasi. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (6/5/2025), tak lama setelah pasien melahirkan.
    Kuasa hukum korban, Novi Delia, menyampaikan, kliennya mengalami sesak napas beberapa jam setelah proses persalinan dan langsung mendapatkan penanganan medis.
    Kuasa hukum korban, Novi Delia, menyampaikan kliennya mengalami sesak napas beberapa jam setelah proses persalinan dan langsung mendapatkan penanganan medis.
    “Selang beberapa jam lahiran, pasien mengalami sesak nafas, diagnosanya karena
    shocked
    setelah lahiran, itu langsung dimasukkan ke ICU,” ucap Novi.
    Saat pasien dalam kondisi setengah sadar, pihak keluarga diminta menandatangani persetujuan untuk pemasangan ventilator.
    Keesokan harinya, pasien mulai sadar. Namun, A mengeluhkan rasa sakit pada tangan kirinya, tepat di bekas lokasi pemasangan infus.
    “Tantenya saat itu melihat, korban mengeluhkan juga nih tangannya sakit, karena bekas infus sudah dicabut, di sana, di bekas infusan itu, ada titik merah dan tangan mulai membengkak,” ungkap Novi.
    Keluarga pasien sempat menanyakan kondisi tersebut kepada perawat yang berjaga.
    Namun, mereka hanya mendapat penjelasan singkat bahwa pembengkakan tersebut biasa terjadi akibat masalah pada pembuluh darah, dan dokter akan memberikan keterangan lebih lanjut.
    “Selang beberapa hari, tangannya ini makin lama, makin membesar dan menjadi pembusukan, pada tanggal 8 Mei membusuk,” ujarnya.
    Karena tak kunjung mendapat penanganan serius, keluarga memutuskan merujuk pasien ke RS Polri Kramat Jati. Pihak rumah sakit di Duren Sawit itu disebut mengantar pasien menggunakan ambulans.
    “Dari rumah sakit Polri itu, korban diantar memang oleh rumah sakit sebelumnya dengan ambulans diantar dengan diagnosa, tangannya ini diamputasi sampai pergelangan,” jelas Novi.
    Namun, tim medis di RS Polri Kramat Jati berupaya mempertahankan pergelangan tangan korban agar tidak diamputasi sepenuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Dugaan Malapraktik di RS Duren Sawit Diklaim Berakhir Damai
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Agustus 2025

    Sebelum Diamputasi, Jari Pasien RS di Duren Sawit Bengkak Selama 3 Hari Megapolitan 7 Agustus 2025

    Sebelum Diamputasi, Jari Pasien RS di Duren Sawit Bengkak Selama 3 Hari
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Seorang pasien berinisial H (26), yang dirawat di salah satu rumah sakit di wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur, diduga menjadi korban malapraktik hingga harus kehilangan empat jari tangan kirinya. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (6/5/2025).
    Kuasa hukum korban, Novi Delia, menjelaskan sebelum amputasi dilakukan, jari-jari tangan korban sempat mengalami pembengkakan dan pembusukan setelah tiga hari dirawat di rumah sakit.
    Novi mengungkapkan, keluarga pasien sempat mempertanyakan kondisi tersebut kepada perawat yang bertugas.
    Namun, mereka hanya mendapat penjelasan pembengkakan itu merupakan hal biasa akibat masalah pada pembuluh darah.
    “Selang beberapa hari, tangannya ini makin lama, makin membesar dan menjadi pembusukan, pada 8 Mei membusuk,” ungkapnya.
    Setelah kondisi memburuk, pihak rumah sakit merujuk pasien untuk menjalani pemeriksaan CT scan di sebuah fasilitas kesehatan di Cempaka Putih. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya sumbatan pada pembuluh darah di tangan korban.
    “Cuma dilihat kalau ada penyumbatan, itu saja. Mereka enggak ada tindakan lain, hanya dikasih obat anti nyeri,” tuturnya.
    Karena tidak kunjung mendapat penanganan yang memadai, keluarga akhirnya memutuskan merujuk korban ke RS Polri Kramat Jati. Proses pemindahan dilakukan menggunakan ambulans dari rumah sakit sebelumnya.
    “Dari rumah sakit Polri itu, korban diantar memang oleh rumah Pondok Kopi, Duren Sawit. Itu dengan ambulans diantar, diagnosa awal tangannya ini diamputasi sampai pergelangan,” jelas Novi.
    Namun, dokter di RS Polri berupaya meminimalkan amputasi agar tidak sampai pergelangan tangan.
    “Iya, jari-jarinya. Nah, itulah yang diminimalisir, sama dokter itu, hanya ada yang satu ruas, ada yang dua ruas, hanya kelingking yang utuh,” ujarnya.
    Hingga berita ini ditulis,
    Kompas.com
    masih berupaya menghubungi pihak rumah sakit untuk meminta konfirmasi, namun belum mendapat tanggapan.
    Sebelumnya, Novi Delia menyampaikan bahwa kliennya mengalami sesak napas beberapa jam setelah proses persalinan dan langsung mendapatkan penanganan medis.
    “Selang beberapa jam lahiran, pasien mengalami sesak nafas, diagnosanya karena
    shocked
    setelah lahiran, itu langsung dimasukkan ke ICU,” ucap Novi.
    Saat pasien dalam kondisi setengah sadar, pihak keluarga diminta menandatangani persetujuan untuk pemasangan ventilator. Keesokan harinya, pasien mulai sadar.
    Namun, H mengeluhkan rasa sakit pada tangan kirinya, tepat di bekas lokasi pemasangan infus.
    “Tantenya saat itu melihat, korban mengeluhkan juga nih tangannya sakit, karena bekas infus sudah dicabut. Di sana, di bekas infusan itu, ada titik merah dan tangan mulai membengkak,” ungkap Novi.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gus Fawait Mendapat Apresiasi Dua Wamen RI: Komitmen Bangun Jember lewat Kesehatan, Komunitas, dan UMKM – Page 3

    Gus Fawait Mendapat Apresiasi Dua Wamen RI: Komitmen Bangun Jember lewat Kesehatan, Komunitas, dan UMKM – Page 3

    Liputan6.com, Jember – Dalam dua momentum berbeda, Kabupaten Jember mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah pusat melalui kehadiran Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan, serta Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza. Keduanya mengapresiasi kinerja dan inisiatif Bupati Jember Muhammad Fawait, S.E., M.Sc., yang baru beberapa bulan menjabat namun telah menunjukkan komitmen nyata dalam membangun daerah melalui sektor kesehatan, sosial, dan ekonomi.

    Kunjungan pertama dilakukan pada Sabtu (26/07/2025) ke Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. Soebandi Jember, di mana Wamen PPPA Veronica Tan meninjau langsung layanan IGD, alur poliklinik, serta ruang khusus penanganan kanker anak. Kunjungan tersebut turut didampingi oleh Bupati Jember dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jember, Ghyta Eka Puspita, S.E., M.Sc.. Veronica juga menyapa pasien dan memberikan bantuan simbolis sebagai bentuk empati.

    Dalam kesempatan itu, Gus Fawait melaporkan kebutuhan alat kesehatan seperti ventilator dan Continuous Positive Airway Pressure (CPAP/Sipep). Veronica merespons positif dan berjanji akan menyampaikan kebutuhan tersebut ke pemerintah pusat.

    “Kami melihat langsung kondisi pelayanan darurat dan ruang kanker di RSD Soebandi. Sangat menarik dan menyentuh, terutama saat melihat anak-anak yang terkena kanker mata, tulang, bahkan leukemia. Ini membuktikan bahwa penyakit kanker kini mulai menyerang sejak usia bayi. Tentu ini menjadi perhatian serius kita semua,” ujar Veronica Tan.

    Perbesar

    (Foto:Dok.Pemkab Jember)… Selengkapnya

    Isu lain yang disampaikan meliputi tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta tingginya AKI, AKB, dan stunting. Veronica mengapresiasi upaya pemkab Jember dalam mengatasi masalah ini melalui sinergi dengan tenaga medis, serta mendorong kegiatan positif bagi remaja perempuan untuk mencegah pernikahan dini.

    “Tingginya AKI dan AKB salah satunya dipicu oleh pernikahan dini. Kita perlu bekerja sama untuk menekan ini. Salah satu caranya adalah dengan memberi kesibukan positif bagi remaja perempuan, seperti kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler. Sepak bola wanita kini menjadi tren, dan bisa menjadi opsi untuk mengurangi kecenderungan nikah muda,” tegasnya.

    “Baru beberapa bulan menjabat, Gus Fawait sudah bikin banyak gebrakan, salah satunya terkait kesehatan gratis,” ungkapnya.

    Gus Fawait pun menyampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan dan perhatian pemerintah pusat.

    “Kami bersyukur atas kunjungan ini. Kehadiran Ibu Wamen membawa semangat baru untuk terus memperkuat layanan kesehatan dan perlindungan perempuan serta anak di Jember. Pemkab Jember akan terus mendorong terobosan konkret untuk menurunkan AKI, AKB, dan angka stunting,” ujar Gus Fawait.

    Perbesar

    (Foto:Dok.Pemkab Jember)… Selengkapnya

    Keesokan harinya, perhatian pusat kembali mengalir ke Jember melalui Festival Egrang XIII yang diadakan oleh Komunitas Tanoker di Ledokombo pada 25–26 Juli 2025. Mengusung tema “Memuliakan Bambu untuk Perdamaian”, festival ini menampilkan beragam aktivitas mulai dari parade budaya, permainan tradisional, hingga bazar kuliner dan lomba TikTok.

    Kehadiran Veronica Tan dan Helvi Moraza pada acara tersebut menandai apresiasi pemerintah pusat terhadap inisiatif daerah dan komunitas. Gus Fawait secara langsung menyambut keduanya dan menyampaikan permohonan agar lebih banyak kegiatan kementerian digelar di Jember.

    “Saya harap Ibu dan Bapak Wamen tidak meninggalkan Jember. Mohon berkenan membawa sebanyak mungkin kegiatan kementerian ke Jember. Ini akan membantu kami menangani berbagai persoalan, terutama kemiskinan ekstrem yang tertinggi se-Jawa Timur,” tegas Bupati Fawait.

    “Angka stunting, kematian ibu dan bayi, hingga kriminalitas seperti pelecehan seksual anak, semua berakar dari kemiskinan. Bahkan investasi di Jember sempat minus 51% karena infrastruktur kami minim: pelabuhan tak ada, bandara tak beroperasi, tol tak lewat. Kami butuh dukungan pusat seperti yang diterima Banyuwangi,” tambahnya.

    Perbesar

    (Foto:Dok.Pemkab Jember)… Selengkapnya

    Veronica Tan kembali menyampaikan dukungannya terhadap komunitas seperti Tanoker dan pentingnya membangun ketahanan keluarga secara menyeluruh.

    “Saya senang karena ini festival permainan tradisional yang sesuai dengan visi kami. Kami ingin anak-anak bergerak, bersosialisasi, tidak hanya terpaku pada gadget. Komunitas seperti Tanoker akan kami dukung, termasuk melalui BIMTEK paralegal untuk isu kekerasan, stunting, dan parenting,” ujar Veronica.

    “Kita perlu kerjasama dengan universitas, misalnya Universitas Jember, untuk mendukung edukasi parenting dan pemberdayaan ibu-ibu agar produk dari bambu bisa jadi solusi afirmatif ekonomi,” tambahnya.

    “Jember akan kami perkuat lewat berbagai program kementerian. Kita akan melihat secara menyeluruh solusi dari bawah ke atas dan sebaliknya. Komunitas yang kuat akan kami perkuat untuk meningkatkan resiliensi anak dan keluarga,” tegasnya.

    Perbesar

    (Foto:Dok.Pemkab Jember)… Selengkapnya

    Senada, Wamen UMKM Helvi Moraza menyoroti potensi ekonomi kreatif dan keberlanjutan UMKM di Jember.

    “Festival ini bukan hanya acara, tapi wadah pertumbuhan UMKM. Kita tidak ingin UMKM hanya ramai saat festival, tapi harus sustainable dan naik kelas,” jelas Helvi.

    “Kami akan bentuk entrepreneurship hub yang melibatkan pemerintah daerah, universitas, pembiayaan, perizinan, sertifikasi, dan akses pasar. Kita mulai sekarang. Kita tidak bisa menunggu lebih lama,” ujarnya.

    “Kami melihat Bupati Fawait sangat aktif memperjuangkan masyarakat Jember ke kementerian. Ini menunjukkan niat dan komitmen nyata. Maka kami siap berkolaborasi,” tutupnya.

    Untuk informasi selengkapnya, saksikan video di bawah ini:

     

     

    (*)

  • Tingkatkan pengalaman dan layanan, Daikin Proshop Showroom PIK hadir lebih lengkap

    Tingkatkan pengalaman dan layanan, Daikin Proshop Showroom PIK hadir lebih lengkap

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com

    Tingkatkan pengalaman dan layanan, Daikin Proshop Showroom PIK hadir lebih lengkap
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Sabtu, 26 Juli 2025 – 11:55 WIB

    Elshinta.com – Ekspansi PT. Daikin Airconditioning Indonesia (Daikin) dalam mengembangkan pemasaran lini produk AC Home Central terus berlanjut. Bermitra dengan PT. Artha Victory Indonesia, perusahaan spesialis solusi tata udara dengan pengalaman lebih dari 100 tahun di dunia ini meresmikan tampilan baru Daikin Proshop Showroom di Pantai Indah Kapuk.

    Pembaruan showroom premium Daikin yang berada di Ruko Soho Rodero No. 3, Ebony Island, Pantai Indak Kapuk, Jakarta Utara ini, bersandar pada perubahan desain interior keseluruhan ruang seluas 49,2 meter persegi. 

    “Berbagai pembaruan yang dilakukan sekaligus menunjukkan adanya pertumbuhan penerimaan masyarakat pada AC Home Central Daikin,” ujar Presiden Direktur PT. Daikin Airconditioning Indonesia, Shinji Miyata, Sabtu (26/7/2025) dalam keterangannya.

    AC Home Central Daikin sendiri merupakan produk pendingin udara (air conditioner –AC) yang hadir dengan upaya membawa budaya baru bagi solusi tata udara yang menyasar hunian modern dan bangunan light commercial. 

    Mendampingi kepraktisan instalasi dan pengendalian dengan cara kerja yang memungkinkan penggunaan satu unit outdoor terhubung pada beberapa unit indoor, AC Home Central Daikin dilengkapi berbagai fitur khusus yang membuatnya dapat lebih menyesuaikan karakter ruang penempatannya. Diantara fitur ini yaitu penyesuaian kelembapan udara dan filtrasi untuk mengeliminasi virus dan bakteri. 

    Lebih lanjut tentang peningkatan tampilan Daikin Proshop Showroom PT. Artha Victory Indonesia, “Pembaruan ini dilakukan sejalan dengan upaya kami dalam memberikan peningkatan pada pengalaman kunjungan dan layanan kepada calon pelanggan,” ujar Violetanada Jioe, pemilik PT. Artha Victory Indonesia yang menjadi mitra DAIKIN. 

    Pernyataan ini terkait peningkatan pengalaman kunjungan yang bakal langsung terasa sesaat setelah memasuki Daikin Proshop Showroom PT. Artha Victory Indonesia. Jauh dari kesan kunjungan ke sebuah toko, menyambanginya justru lebih menyerupai pengalaman bertandang ke sebuah hunian modern. 

    Desain interior keseluruhan yang modern dibuat dengan penataan pada beberapa bagian benar-benar menyerupai ruang dalam hunian. Seperti ruang tamu, ruang makan dan dapur. Pada tiap ruang inilah terpasang ragam produk AC Home Central Daikin yang masing-masing memiliki fitur sesuai dengan fungsi tiap ruang. 

    Pada bagian ruang tamu misalnya, pengunjung akan menjumpai unit AC yang terpasang dengan konsep linear box. Pilihan ini membuat tampilan ruangan terkesan lebih bersih dan mewah. Disisi lainnya, unit AC Daikin Home Central dengan model drop ceiling duct terpasang pada ruang makan yang bertujuan menjaga sirkulasi udara agar lebih merata di seluruh ruang.

    Tak hanya itu, Daikin Proshop Showroom PT. Artha Victory Indonesia memberi peluang bagi pengunjung untuk berinteraksi langsung dengan Reiri Home. Melalui perangkat tablet yang disediakan, pengunjung dapat mengakses aplikasi pintar Daikin ini yang memungkinkan pengguna AC Home Central Daikin mengendalikan operasional masing-masing unit yang terpasang dalam bangunan hanya dari satu aplikasi.

    Sementara pada sisi lainnya, terpasang Heat Reclaim Ventilator Daikin dengan jenis VAM. Sesuai namanya, keberadaan perangkat yang tersambung dengan keseluruhan sistem AC Home Central Daikin ini bertugas mengatur sirkulasi dengan udara luar sekaligus mengurangi udara panas dan menyerap berbagai partikel merugikan kesehatan yang melayang bersama aliran udara. 

    Perangkat VAM menjadi solusi menghadirkan udara bersih dan sehat di rumah sesuai kriteria Peraturan Menteri Kesehatan terkait rumah sehat khususnya pada ventilasi dan kualitas udara. 

    Beranjak pada ketersediaan layanan tersebut, Daikin Proshop Showroom PT. Artha Victory Indonesia memiliki komitmen besar untuk memberi layanan lengkap bagi calon pengguna AC Home Central Daikin. 

    Layanan ini meliputi konsultasi dengan tenaga ahli untuk mengetahui dan memberikan rekomendasi sistem AC Home Central menyesuaikan kebutuhan calon pengguna, instalasi dan pemeliharaan perangkat dengan teknisi tersertifikasi Daikin, hingga layanan purna jual yang siap merespon dalam 24 jam.   

    Dengan berbagai pengembangan dalam Daikin Proshop Showroom PT. Artha Victory Indonesia, ia mengungkapkan optimismenya bagi perkembangan keberadaan showroom Daikin ini kedepan. Terlebih lagi, hal ini menurutnya didukung rekam jejak PT. Artha Victory Indonesia yang tercatat telah bergabung dalam jajaran mitra dealer DAIKIN Proshop sejak 2018. 

    “Peningkatan pengalaman dan kelengkapan layanan yang berpadu dengan pengalaman panjang kami dalam industri ini menjadi kekuatan besar bagi kami untuk berkembang. Semakin memberikan layanan terbaik bagi seluruh konsumen sekaligus calon pengguna AC Daikin Home Central,” pungkas Violetanada.

    Sumber : Elshinta.Com