Produk: vaksin

  • Hewan penular rabies divaksinasi rabies di Kramat Jati

    Hewan penular rabies divaksinasi rabies di Kramat Jati

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Pelaksana Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, melakukan vaksinasi rabies bagi hewan peliharaan warga di wilayah tersebut.

    “Layanan ini dilakukan dengan sistem jemput bola untuk memudahkan masyarakat memperoleh layanan vaksinasi rabies bagi hewan penular rabies (HPR) peliharaan secara gratis,” kata Kepala Satuan Pelaksana (Satpel) KPKP Kecamatan Kramat Jati, Norman saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Sebanyak 37 HPR mendapatkan layanan vaksinasi rabies gratis di aula Kantor Sekretariat RW 04, Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati.

    “Total ada 37 HPR yang divaksin, seluruhnya adalah kucing milik warga RW 04, Kelurahan Balekambang,” ujar Norman.

    Norman menjelaskan, layanan vaksinasi ini bertujuan menekan penyebaran penyakit rabies, terutama pada kucing yang banyak dipelihara masyarakat.

    Layanan vaksinasi ini gratis untuk warga Jakarta. “Kami mengimbau warga yang belum mengetahui jadwal vaksinasi dapat memantau melalui akun Instagram @sudinkpkp.jaktim, khusus bagi warga yang ber-KTP DKI dan sesuai domisilinya,” katanya.

    Layanan jemput bola vaksinasi rabies ini melibatkan empat petugas kesehatan hewan, dibantu unsur kelurahan, kecamatan, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), RT, RW, Bhabinkamtibmas serta kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

    Kegiatan vaksinasi rabies gratis yang diselenggarakan Satpel KPKP Kecamatan Kramat Jati ini mendapat sambutan positif dari warga.

    “Kami berharap kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara rutin dengan lokasi yang berpindah-pindah agar semakin banyak hewan peliharaan yang terjangkau vaksin rabies,” kata Lurah Balekambang, Herman Triono.

    Sebelumnya, Suku Dinas (Sudin) KPKP Jakarta Timur menggencarkan layanan jemput bola vaksinasi rabies gratis bagi HPR peliharaan warga.

    “Layanan vaksinasi lebih banyak dilakukan dengan sistem jemput bola, secara gratis bagi warga yang punya peliharaan hewan penular rabies di Jakarta Timur,” kata Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Timur, Taufik Yulianto saat dihubungi di Jakarta, Rabu (8/10).

    Taufik menyebutkan, vaksinasi itu sangat penting untuk mencegah penyakit rabies yang dapat menjangkiti hewan maupun manusia.

    Karena itu, dia mengajak seluruh warga pemilik HPR agar membawa hewan peliharaan mereka ke lokasi layanan vaksinasi dengan sistem jemput bola yang diadakan secara berkala, khususnya di lingkungan permukiman.

    Sudin KPKP Jakarta Timur (Jaktim) menargetkan vaksinasi rabies terhadap 13.112 ekor HPR sepanjang 2025.

    Sepanjang 2024, Sudin KPKP Jaktim telah memberikan layanan vaksinasi rabies terhadap 14.645 ekor HPR yang merupakan hewan peliharaan warga.

    Sebanyak 14.645 ekor hewan yang divaksin itu terdiri dari 2.363 ekor anjing, 12.126 ekor kucing, 104 ekor kera dan 52 ekor musang.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Peringati Hari Rabies Sedunia, Dinakeswan Bagi 100 Dosis Vaksin Gratis

    Peringati Hari Rabies Sedunia, Dinakeswan Bagi 100 Dosis Vaksin Gratis

    Tulungagung (beritajatim.com) – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Tulungagung memberikan vaksinasi rabies gratis. Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Rabies Sedunia.

    Dokter Hewan, Disnakeswan Tulungagung, Erna Dwi Lestari menyampaikan pihaknya mendapatkan suplai vaksin rabies sebanyak 75 dosis dari pemerintah pusat.

    “Kemudian jumlah tersebut ditambahkan dengan pengadaan vaksin rabies oleh Disnakeswan sebanyak 25 dosis,” ujarnya, Rabu (8/10/2025).

    Vaksinasi rabies gratis dilaksanakan setiap tahun. Tujuannya sebagai pencegahan penyebaran virus rabies pada hewan. Sebelum melakukan vaksinasi rabies, pihak Disnakeswan lebih dahulu membuka pendaftaran bagi masyarakat yang berkenan peliharaannya divaksin.

    “Sesuai data pendaftaran vaksin, mayoritas hewan yang terdaftar adalah kucing sebanyak 100 ekor,” urainya.

    Setiap pemilik kucing maksimal hanya bisa mendapat 3 dosis saja. Setiap kali dilakukan vaksinasi rabies gratis animo masyarakat terhitung tinggi. Seperti pendaftaran vaksin 2025, banyak pemilik hewan yang tidak mendapat kuota.

    “Vaksin rabies ini terhitung mahal jika dilakukan secara mandiri, untuk satu kali dosis bisa menghabiskan uang Rp 200 ribu,” terangnya.

    Pelaksanaan vaksinasi dilakukan selama dua hari mulai kemarin hingga hari ini di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kedungwaru. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada titik tertinggi populasi kucing. Jadwal vaksinasi untuk 100 dosis diatur agar menghindari potensi stres pada kucing.

    “Karena jika kucing mengalami stres, vaksin tidak bisa dilakukan. Harus menunggu kucing tenang, baru vaksinasi bisa direalisasikan,” pungkasnya. [nm/ian]

  • Viral Warganet Ngeluh Batuk Pilek Tak Kunjung Sembuh, Ada Penyakit Apa? Kemenkes Bilang Gini

    Viral Warganet Ngeluh Batuk Pilek Tak Kunjung Sembuh, Ada Penyakit Apa? Kemenkes Bilang Gini

    GELORA.CO – Keluhan batuk, pilek, demam tak kunjung membaik belakangan ramai dikeluhkan warganet. Tidak hanya satu dua orang yang mengalaminya, beberapa netizen mengaku heran gejalanya terasa menetap lebih lama, dibandingkan batuk pilek biasanya.

    Kementerian Kesehatan RI membenarkan terjadi peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sepanjang 2025. Kenaikan bahkan mulai tercatat signifikan sejak awal 2025 hingga di minggu tiga pekan terakhir.

    Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Aji Muhawarman menyebut peningkatan kasus ISPA berkaitan dengan musim hujan.

    “Iya terkait musim hujan, saat suhu lebih rendah dan kelembapan tinggi,” tegas dia saat dihubungi detikcom Rabu (8/10/2025).

    Menurutnya, bila cakupan vaksin influenza rendah, risiko infeksi juga akan terus meningkat.

    Sementara untuk kasus penyakit serupa influenza, relatif fluktuatif dalam empat pekan terakhir, meski secara umum trennya juga meningkat.

    “Pola kasus penyakit serupa influenza ini dilaporkan secara nasional cenderung konsisten, ini bisa terjadi kemungkinan tidak dipengaruhi pola musiman,” tuturnya.

    Dugaan lain yang muncul di balik banyaknya keluhan batuk pilek tak kunjung sembuh adalah terkait infeksi COVID-19. Mengacu data Kemenkes RI hingga pekan ke-39 2025, tidak ada kenaikan signifikan.

    Laporan kasus COVID-19 harian masih terkendali dengan rata-rata tercatat di bawah 20 kasus per hari. Terakhir, tercatat tujuh kasus baru COVID-19 di 6 provinsi, dengan penambahan terbanyak yakni Sumatera Selatan.

    Sepanjang 2025, Indonesia mencatat 414 kasus positif COVID-19 dengan nol kematian.

  • Viral Warganet Ngeluh Batpil Tak Sembuh, Ada Penyakit Apa? Kemenkes Buka Data

    Viral Warganet Ngeluh Batpil Tak Sembuh, Ada Penyakit Apa? Kemenkes Buka Data

    Jakarta

    Keluhan batuk, pilek, demam tak kunjung membaik belakangan ramai dikeluhkan warganet. Tidak hanya satu dua orang yang mengalaminya, beberapa netizen mengaku heran gejalanya terasa menetap lebih lama, dibandingkan batuk pilek biasanya.

    Kementerian Kesehatan RI membenarkan terjadi peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sepanjang 2025. Kenaikan bahkan mulai tercatat signifikan sejak awal 2025 hingga di minggu tiga pekan terakhir.

    Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Aji Muhawarman menyebut peningkatan kasus ISPA berkaitan dengan musim hujan.

    “Iya terkait musim hujan, saat suhu lebih rendah dan kelembapan tinggi,” tegas dia saat dihubungi detikcom Rabu (8/10/2025).

    Menurutnya, bila cakupan vaksin influenza rendah, risiko infeksi juga akan terus meningkat.

    Sementara untuk kasus penyakit serupa influenza, relatif fluktuatif dalam empat pekan terakhir, meski secara umum trennya juga meningkat.

    “Pola kasus penyakit serupa influenza ini dilaporkan secara nasional cenderung konsisten, ini bisa terjadi kemungkinan tidak dipengaruhi pola musiman,” tuturnya.

    Dugaan lain yang muncul di balik banyaknya keluhan batuk pilek tak kunjung sembuh adalah terkait infeksi COVID-19. Mengacu data Kemenkes RI hingga pekan ke-39 2025, tidak ada kenaikan signifikan.

    Laporan kasus COVID-19 harian masih terkendali dengan rata-rata tercatat di bawah 20 kasus per hari. Terakhir, tercatat tujuh kasus baru COVID-19 di 6 provinsi, dengan penambahan terbanyak yakni Sumatera Selatan.

    Sepanjang 2025, Indonesia mencatat 414 kasus positif COVID-19 dengan nol kematian.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/up)

    Musim Batuk-Radang Tenggorokan

    7 Konten

    Cuaca tak menentu belakangan ini membuat daya tahan tubuh menurun. Alhasil banyak yang ngedrop, batuk-batuk hingga radang tenggorokan. Flu biasa, atau memang ada lonjakan COVID-19?

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Aksi Perawat Panjat Tebing Curam Demi Antarkan Obat ke Desa Terpencil

    Aksi Perawat Panjat Tebing Curam Demi Antarkan Obat ke Desa Terpencil

    Foto Health

    Tripa Ramadhan – detikHealth

    Rabu, 08 Okt 2025 18:00 WIB

    Uganda – Agnes Nambozo, perawat di Uganda timur, mendaki tebing curam untuk membawa vaksin dan obat ke desa terpencil. Begini aksi luar biasanya.

  • Jakarta Barat vaksin ratusan hewan penular rabies

    Jakarta Barat vaksin ratusan hewan penular rabies

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat memvaksin 115 hewan penular rabies (HPR) pada enam kelurahan di daerah itu.

    Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Barat, Novy C. Palit di Jakarta, Selasa, menyebutkan, kegiatan ini bertujuan untuk menjaga dan mencegah penularan rabies dari hewan ke hewan atau, dari hewan kepada manusia.

    “Ini untuk pertahankan DKI Jakarta bebas rabies, sesuai Keputusan Menteri Pertanian (SK Mentan) Nomor 556/Kpts/PD 640/10/2004 tentang pernyataan bahwa DKI, Banten dan Jawa Barat bebas dari penyakit anjing gila (rabies),” katanya.

    Novy mengatakan, vaksinasi HPR menyasar hewan peliharaan masyarakat pada enam kelurahan yakni, RW 01 Kelurahan Krukut, RW 08 Kelurahan Kembangan Selatan, RW 07 Kelurahan Jelambar, RW 12 Kelurahan Kalideres, RW 05 Kelurahan Kelapa Dua, dan RW 01 Kelurahan Rawa Buaya.

    “Hasilnya, 115 hewan peliharaan telah divaksin, dengan rincian, 27 ekor kucing di RW 01 Krukut, 18 ekor ( 14 anjing & 4 kucing) RW 08 Kembangan Selatan, 12 ekor (2 anjing dan 10 kucing) RW 07 Jelambar, 29 ekor (1 anjing dan 28 kucing) RW 12 Kalideres, 17 ekor kucing RW 05 Kelurahan Kelapa Dua, dan 12 ekor kucing RW 01 Kelurahan Rawa Buaya,” kata dia.

    Novy pun mengimbau kepada masyarakat yang memelihara hewan seperti kucing dan anjing untuk membawa ke tempat vaksin yang sudah dijadwalkan Sudin KPKP Jakarta Barat.

    “Soal syarat supaya bisa ikut vaksinasi rabies yakni, warga memiliki KTP DKI Jakarta, hewan minimal berusia empat bulan, dalam kondisi sehat, tidak hamil dan menyusui,” kata Novy.

    Data Sudin KPKP Jakbar menyebutkan sejak Januari hingga Mei 2025, telah memvaksin 3.772 HPR atau 40,84 persen dari target vaksinasi 9.236 HPR tahun ini.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kemenhan integrasikan LAFI TNI di bawah Pusat Farmasi Pertahanan

    Kemenhan integrasikan LAFI TNI di bawah Pusat Farmasi Pertahanan

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengintegrasikan Lembaga Farmasi Tentara Nasional Indonesia (LAFI TNI) Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU) serta Lembaga Biologi dan Vaksin (LABIOVAK) TNI AD ke dalam satu komando di bawah Pusat Farmasi Pertahanan, Badan Pemeliharaan dan Perawatan Pertahanan (Baharwathan) Kemenhan.

    “Alih komando dan pengendalian yang terhitung per 1 Oktober 2025 ini untuk tata kelola yang lebih baik dan efisien,” ujar Wakil Menteri Pertahanan Marsekal Madya TNI (Purn) Donny Ermawan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

    Dengan demikian, ia menyebutkan nantinya obat-obatan dan vitamin yang diproduksi tidak hanya digunakan untuk mendukung para prajurit, tetapi juga untuk mendukung seluruh masyarakat Indonesia.

    Adapun saat ini berbagai vitamin yang diproduksi Pusat Farmasi Pertahanan salah satunya diberikan bagi para prajurit TNI yang sedang mempersiapkan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 TNI.

    Donny menilai integrasi tersebut menjadi simbol lahirnya kekuatan baru bagi pembangunan farmasi pertahanan Indonesia sekaligus mewujudkan tata kelola yang lebih efisien dengan seluruh sumber daya manusia (SDM), sarana produksi, dan rantai distribusi yang kini terkoordinasi di bawah satu kepemimpinan.

    “Efisiensi yang terwujud tidak hanya meningkatkan kualitas pengelolaan, tetapi juga memperluas ruang bagi terjalinnya kolaborasi yang lebih erat antarmatra TNI,” ungkapnya.

    Melalui koordinasi yang terpadu, kata dia, kegiatan riset, pengembangan, hingga produksi obat dan vitamin dapat dilaksanakan secara selaras, terarah, dan bebas dari tumpang tindih.

    Seiring dengan meningkatnya kapasitas produksi, menurutnya, biaya obat per unit pun dapat ditekan sehingga harga yang ditawarkan menjadi lebih terjangkau.

    Dia mengatakan bahwa upaya tersebut bertujuan agar masyarakat yang membutuhkan dapat memperoleh akses terhadap obat dan vitamin dengan lebih mudah tanpa mengurangi mutu dan kualitasnya.

    “Pada akhirnya langkah ini meneguhkan komitmen pembangunan kedaulatan farmasi pertahanan yang mampu memenuhi kebutuhan prajurit ataupun masyarakat dengan sepenuhnya mengandalkan kemampuan bangsa sendiri,” ucap Donny.

    Selain itu, dirinya menyampaikan penyatuan komando dan pengendalian LAFI TNI merupakan wujud simbolis dari tekad bersama dalam membangun farmasi pertahanan yang kuat dan mandiri.

    Kedaulatan sejati, kata dia, hanya dapat terwujud melalui kerja sama, sinergi, dan kesungguhan seluruh elemen bangsa.

    “Dengan semangat kebersamaan tersebut, farmasi pertahanan Indonesia akan semakin kokoh serta memberikan manfaat nyata bagi prajurit dan masyarakat,” ujarnya menambahkan.

    Untuk itu, Donny mengajak seluruh jajaran agar senantiasa bekerja dengan penuh semangat, menjunjung tinggi inovasi, serta menjaga kualitas dan integritas dalam setiap langkah pengabdian.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Lebih Banyak Anak Meninggal atau Sakit Parah Akibat Flu di Tengah Menurunnya Tingkat Vaksinasi

    Lebih Banyak Anak Meninggal atau Sakit Parah Akibat Flu di Tengah Menurunnya Tingkat Vaksinasi

    JAKARTA – Musim flu tiba membawa tantangan baru bagi kesehatan anak-anak, terutama di tengah kecenderungan penurunan angka vaksinasi. Baru-baru ini, laporan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkap bahwa lebih banyak anak kini menderita kasus flu parah atau bahkan meninggal dunia. Angka yang mencemaskan mengingat cara paling efektif melawan influenza hampir selalu disebut adalah vaksinasi rutin. Fenomena ini menuntut kesadaran lebih dari orang tua dan masyarakat luas, agar langkah pencegahan kembali mendapat prioritas utama dalam keseharian keluarga.

    Laporan CDC, melansir Medical Daily, Senin, 29 September menyebutkan bahwa musim flu 2024–2025 mencatat sejumlah kejadian ekstrem di kalangan anak-anak: 109 kasus anak yang didiagnosis dengan encephalopathy nekrotik akut (Acute Necrotizing Encephalopathy, ANE), suatu kondisi peradangan otak yang sangat serius, setelah terinfeksi virus influenza. 

    Data lain menunjukkan bahwa dari kasus encephalopathy terkait influenza yang status vaksinasinya diketahui, 84 persen anak-anak tersebut belum pernah divaksinasi.  Di sisi lain, tahun lalu tercatat 280 kematian bayi dan anak akibat komplikasi flu, angka tertinggi sejak pandemi H1N1 tahun 2009–2010. 

    Para ahli infeksi anak menyatakan bahwa sulit untuk memprediksi siapa yang akan mengalami bentuk flu paling parah. Sehingga mereka menganjurkan vaksinasi bagi semua anak usia minimal enam bulan ke atas sebagai tindakan preventif. 

    Ironisnya, di tengah naiknya risiko komplikasi, justru terjadi penurunan angka vaksinasi influenza. CDC terus mendorong agar orang tua dan tenaga kesehatan mempertahankan atau meningkatkan cakupan imunisasi flu.  Dewan Penasihat Praktik Imunisasi (Advisory Committee on Immunization Practices, ACIP) juga telah merekomendasikan perubahan pedoman imunisasi COVID-19, namun rekomendasi untuk vaksin flu tetap tegas: semua anak usia enam bulan ke atas sebaiknya menerima vaksin tahunan.

    Mengapa Vaksinasi Flu Penting bagi Anak?

    Perlindungan dari komplikasi berat

    Vaksin influenza membantu mencegah terjadinya kondisi parah seperti pneumonia, infeksi sekunder, atau kerusakan organ, termasuk otak pada kasus ANE.

    Mengurangi beban sistem kesehatan

    Bila banyak anak terinfeksi parah, tekanan terhadap fasilitas kesehatan akan meningkat, peningkatan kunjungan ke rumah sakit, rawat inap, dan kebutuhan perawatan intensif.

    Dengan semakin banyak anak yang divaksin, risiko penularan ke orang rentan (bayi, lansia, penderita penyakit kronis) juga menurun.

    Tips Memastikan Perlindungan Optimal Bagi Anak

    Pastikan anak Anda mendapat vaksin influenza tahunan, terutama sebelum musim flu mulai.Konsultasikan ke dokter apabila anak memiliki kondisi kronis atau gangguan imun.Terapkan protokol higienis: cuci tangan rutin, tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, hindari kerumunan saat wabah.Perhatikan gejala serius (sesak napas, muntah hebat, kebingungan), dan segera cari pertolongan medis.

    Penurunan vaksinasi yang terjadi saat ini menjadi sinyal alarm bahwa Anda tak boleh lengah terhadap ancaman penyakit musiman. Lindungi generasi muda dengan kesadaran dan tindakan preventif karena kesehatan anak adalah investasi paling berharga.

  • Pakar Ungkap Tak Ada Kaitan Antara Autisme dan Konsumsi Parasetamol

    Pakar Ungkap Tak Ada Kaitan Antara Autisme dan Konsumsi Parasetamol

    Jakarta

    Belakangan ramai klaim Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal ibu hamil dengan parasetamol. Ia menyebut mereka yang mengonsumsi Tylenol, yang dikenal sebagai parasetamol di tempat lain, menjadi penyebab autisme pada anak.

    Sejak itu, para ahli medis telah menentang keras dan pejabat kesehatan di Inggris telah menekankan, bahwa parasetamol tetap menjadi obat penghilang rasa sakit teraman yang tersedia untuk ibu hamil.

    Namun, para ilmuwan di Exeter University menemukan petunjuk baru tentang bagaimana kondisi autisme bisa terjadi. Mereka melakukannya dengan memetakan perubahan kimiawi pada DNA selama perkembangan dan penuaan otak.

    Dikutip dari The Sun, tim tersebut secara khusus mempelajari perubahan epigenetik, penanda kimiawi pada DNA yang mengontrol bagaimana gen diaktifkan atau dinonaktifkan. Perubahan-perubahan ini krusial dalam mengatur bagaimana informasi dalam gen digunakan, dan memandu sel-sel otak untuk berkembang dengan benar.

    Sebuah mekanisme penting, yang dikenal sebagai metilasi DNA, diteliti pada hampir 1.000 otak manusia yang didonorkan, sejak lahir, hanya enam minggu setelah pembuahan hingga usia 108 tahun.

    Para peneliti juga berfokus pada korteks, wilayah otak yang terlibat dalam pemikiran, ingatan, persepsi, dan perilaku, karena perkembangan korteks yang tepat selama awal kehidupan mengarah pada fungsi otak yang sehat setelah lahir.

    Temuan yang dipublikasikan pada Cell Genomics ini mengungkapkan bahwa metilasi DNA berubah secara dramatis sebelum lahir, mencerminkan aktivasi jalur biologis utama yang dibutuhkan untuk membangun korteks

    Gen yang terkait dengan autisme serta skizofrenia, ditemukan mengalami perubahan metilasi DNA yang sangat dinamis selama perkembangan otak. Hal ini menunjukkan bahwa gen memainkan peran penting selama perkembangan korteks otak, dan gangguan pada proses ini dapat berkontribusi pada kondisi-kondisi ini.

    “Dengan menganalisis bagaimana perubahan kimiawi pada DNA membentuk otak sepanjang rentang hidup manusia, kami telah menemukan petunjuk penting tentang mengapa kondisi perkembangan saraf seperti autisme dan skizofrenia dapat berkembang,” jelas penulis utama studi, Alice Franklin.

    “Temuan kami menyoroti bahwa akarnya mungkin terletak sangat awal dalam perkembangan otak,” tambahnya.

    Profesor Jonathan Mill di Exeter University, yang memimpin penelitian ini menambahkan bahwa studi ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang proses biologis, yang memandu perkembangan otak dan bagaimana perbedaannya di antara berbagai jenis sel.

    “Dalam jangka panjang, ini dapat membantu kita lebih dekat untuk memahami mekanisme yang mendasari kondisi perkembangan saraf,” tutur Mill.

    Bukti sebelumnya menunjukkan bahwa autisme mungkin bersifat genetik, meskipun para ilmuwan telah berupaya mengidentifikasi gen mana yang mungkin terlibat selama beberapa tahun.

    Menurut National Autistic Society, autisme kemungkinan besar disebabkan oleh beberapa gen, bukan hanya satu.

    “Tidak ada hubungan antara autisme dan vaksin. Banyak penelitian telah dilakukan untuk masalah ini selama bertahun-tahun dan hasilnya secara komprehensif menunjukkan tidak adanya hubungan,” pungkas lembaga amal Inggris tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video ” Video: Trump Sebut Mengonsumsi Tylenol Bisa Mengakibatkan Autisme”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)

  • Trump Terapkan Tarif Impor 100% Obat Bermerek dan Paten Mulai 1 Oktober 2025 – Page 3

    Trump Terapkan Tarif Impor 100% Obat Bermerek dan Paten Mulai 1 Oktober 2025 – Page 3

    Langkah ini mengikuti penyelidikan pasal 232 terhadap produk farmasi, yang dimulai pemerintah AS pada April lalu. Investigasi tersebut memberi kewenangan kepada Menteri Perdagangan untuk menilai dampak impor terhadap keamanan nasional.

    Otoritas yang sama sebelumnya digunakan Trump untuk mengenakan tarif pada mobil dan aluminium.

    Bagi industri farmasi, keputusan ini menjadi pukulan besar. Sejumlah perusahaan memperingatkan bahwa tarif akan meningkatkan biaya, menghambat investasi di AS, dan berpotensi mengganggu rantai pasok obat yang pada akhirnya dapat membahayakan pasien.

    Meski demikian, tarif 100 persen masih lebih rendah dari rencana Trump sebelumnya. Dalam wawancara dengan CNBC bulan Agustus lalu, ia sempat menyebut kemungkinan tarif hingga 250 persen untuk produk farmasi.

    Trump mengatakan kebijakan dimulai dengan tarif kecil, lalu kemudian dalam maksimum 1 – 1,5 tahun, tarif akan naik ke 150 persen bahkan 250 persen.

    Kebijakan baru ini datang di tengah tekanan besar pada industri farmasi AS. Perusahaan tengah menghadapi proposal Trump terkait harga obat yang dinilai dapat memangkas keuntungan sekaligus mengurangi dana untuk riset dan pengembangan.

    Selain itu, ada pula perubahan besar di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) yang kini dipimpin Robert F. Kennedy Jr., tokoh yang dikenal skeptis terhadap vaksin.