Produk: vaksin

  • Ketua DPR bertemu Ketua Parlemen Chili bahas kepemimpinan perempuan

    Ketua DPR bertemu Ketua Parlemen Chili bahas kepemimpinan perempuan

    Jakarta (ANTARA) –

    Ketua DPR RI Puan Maharani bertemu Ketua Parlemen Chili Karol Cariola Oliva di Congreso Nacional de Chile, Valparaiso, Chili, Senin waktu setempat, dalam rangka memperkuat hubungan bilateral kedua negara dan mempromosikan isu kepemimpinan perempuan.

     

    Puan pun berharap, DPR dan parlemen Chili dapat kembali melanjutkan kerja sama bilateral sebagai sarana dialog mengenai berbagai isu penting serta semakin memperkuat hubungan Indonesia-Chili.

    “Sebagai sesama pemimpin parlemen perempuan, kita dapat berdialog untuk mendorong partisipasi perempuan yang lebih besar di bidang politik di negara kita, dan di dunia,” kata Puan dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa.

    Dalam pertemuan ini, Puan didampingi Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) Irine Yusiana Roba Putri, Wakil Ketua Komisi XII DPR Dony Maryadi, Anggota Komisi III DPR Gilang Dhielafararez, dan Dubes LBBP RI untuk Chili Muhammad Anshor.

    Adapun pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen Chili ini merupakan kunjungan kerja ke luar negeri Puan yang pertama setelah dilantik kembali sebagai Ketua DPR RI. Hubungan diplomatik Indonesia dan Chili sendiri telah berlangsung selama 59 tahun dan terus berkembang secara dinamis.

    Menjelang peringatan 60 tahun hubungan bilateral, DPR ingin menciptakan momentum positif agar hubungan kedua negara semakin erat. Kepada Ketua Parlement Chili, Puan mengungkap Indonesia baru saja memiliki kabinet pemerintahan dan keanggotaan DPR baru untuk periode 2024-2029.

    “Tentunya, saya akan mendorong pemerintah baru ini untuk memperkuat hubungan bilateral dengan negara di Amerika Selatan, termasuk Chili ini,” kata dia.

    Dia menjelaskan bahwa kerja sama Indonesia-Chili telah berkembang pesat di bidang ekonomi dan perdagangan, sosial budaya, mitigasi bencana, pariwisata, dan pendidikan. Menurut dia, hubungan yang baik ini terbentuk juga dari kunjungan antar parlemen, pertukaran pelajar dan misi budaya.

    “Saya mendorong parlemen kedua negara untuk memberikan dukungan bagi berbagai inisiatif meningkatkan hubungan kedua negara,” katanya.

    Selain itu, menurutnya kokohnya hubungan bilateral antar-negara memerlukan dukungan parlemen. Sebab parlemen memiliki kewenangan dan dapat menentukan kerja pemerintah dalam negara demokrasi.

    DPR RI sendiri telah memiliki Grup Kerja Sama Antarparlemen Indonesia–Chile (GKSB) pada periode 2019-2024. Ia berharap periode DPR periode saat ini dapat kembali melanjutkan grup kerja sama bilateral itu sebagai sarana dialog mengenai berbagai isu penting serta semakin mempererat hubungan Indonesia-Chili.

    “Saya senang bahwa dalam Parlemen Chili telah membentuk Grupos Interparlamentarios Chile-Indonesia. Kita dapat bertukar pikiran tentang pelaksanaan tugas parlemen di bidang legislatif, anggaran dan pengawasan,” kata dia.

    Untuk itu, Puan pun mengundang Ketua Parlemen Chili, Karol Cariola Oliva untuk berkunjung ke Indonesia.

    Sementara itu, Karol Cariola Oliva bersama Puan pun berbincang mengenai perkembangan politik dan sosial di Indonesia, terutama setelah adanya pergantian pemerintahan dan periode DPR yang baru.

    “Dan selamat kepada Ibu Puan Maharani sudah terpilih kembali untuk kedua kalinya sebagai ketua DPR,” kata Karol Cariola Oliva.

    Sebagai informasi, Puan akan menghadiri P20 ke-10 di Brasilia, Brasil yang digelar pada 6-8 November mendatang. P20 atau Parliament 20 adalah forum pimpinan parlemen negara-negara G20 yang merupakan rangkaian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
    Baca juga: Ketua DPR: Kerja sama global perlu diarahkan pada keuangan dan moneter
    Baca juga: Ketua DPR: RI angkat isu pembangunan hijau dan keadilan vaksin di G20

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Guido Merung
    Copyright © ANTARA 2024

  • Gondongan Mewabah, Dinkes Kota Yogyakarta Imbau Penderita Tak Keluar Rumah
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        4 November 2024

    Gondongan Mewabah, Dinkes Kota Yogyakarta Imbau Penderita Tak Keluar Rumah Yogyakarta 4 November 2024

    Gondongan Mewabah, Dinkes Kota Yogyakarta Imbau Penderita Tak Keluar Rumah
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Dinas Kesehatan Kota
    Yogyakarta
    mengungkapkan, masyarakat yang terkena parotitis atau
    gondongan
    hanya membutuhkan istirahat.
    Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Waryono mengatakan bahwa penderita parotitis hanya membutuhkan istirahat dan makan banyak.
    Waryono mengatakan, banyak mitos tumbuh di masyarakat terkait penyakit gondongan. Salah satunya adalah mengobati dengan mengalungkan buah mengkudu.
    Tujuan dari mengalungkan buah mengkudu atau dikenal pace di Yogyakarta adalah untuk mencegah pasien tidak bepergian.

    Gondongan
    di rumah mbahnya minta dikalungi pace aja. Sebetulnya itu disuruh istirahat dan makan yang banyak, karena virus mati saat tubuh kuat dengan banyak makan,” kata Waryono Senin (4/11/2010).
    “Makan banyak tubuh kuat, Insya Allah tubuh kuat,” kata dia.
    Menurut Waryono sampai saat ini belum ada kasus penderita gondongan sampai rawat inap.
    “Sampai sekarang tidak ditemukan gondongan mondok (rawat inap). Semoga tidak jadi wabah,” ujarnya.

    Kasi pengendalian penyakit menular (P2M) dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu menyampaikan, Dinkes Kota Yogyakarta juga melakukan edukasi kepada penderita agar tidak keluar rumah untuk mencegah penyebaran, selain itu juga mengedukasi warga menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
    “Jika terjadi di sekolah, saran untuk yang sakit tidak boleh masuk sekolah,” ujarnya saat dihubungi, Jumat (1/10/2024).
    Endang menuturkan, Dinkes telah berkoordinasi dengan sekolah-sekolah agar lebih peka terhadap penyakit Parotitis mengingat penyebarannya sangat mudah.
    “Hindari orang yang terkena gondongan, memakai masker, dan usahakan yang sakit untuk tidak keluar rumah,” kata dia.
    Selain itu Dinkes Kota Yogyakarta juga meminta masyarakat agar melakukan vaksinasi.
    “Imbauan untuk vaksin di faskes swasta, karena vaksin untuk gondongan belum disiapkan pemerintah,” kata dia.
    Endang menuturkan, selama 2024 hingga Oktober terdapat 169 paparan Parotitis.
    “Ada sekitar 169 kasus Gondongan di Kota Yogyakarta, sebagian besar merupakan anak-anak SD,” ujar Endang.
    Di sejumlah daerah, gondongan juga mewabah, misalnya di Kota dan Kabupaten Malang, lalu Kota Batu, Kabupaten Tangerang, dan sejumlah daerah lain. 
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7 BUMN Masih Merugi, Ada Krakatau Steel dan Bio Farma

    7 BUMN Masih Merugi, Ada Krakatau Steel dan Bio Farma

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, dari sebanyak 47 BUMN, saat ini 40 BUMN dalam kondisi sehat dan menguntungkan. Sedangkan tujuh BUMN tengah dalam proses perbaikan atau masih merugi.

    “Masih ada tujuh BUMN yang kita benar-benar harus bekerja keras untuk beberapa tahun ke depan,” kata Erick Thohir dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (4/11/2024).

    BUMN pertama yang masih berjuang untuk meraih untung adalah Krakatau Steel. Pada 2019 sebetulnya telah dilakukan restrukturisasi utang, tetapi terjadi insiden kebakaran di pabrik utama perusahaan. Saat ini tengah dilakukan proses perbaikan dan restrukturisasi utang lanjutan dengan para kreditur.

    “Kita sedang mencari jalan dengan melihat kondisi yang terjadi hari ini (setelah kebakaran),” kata Erick.

    Selanjutnya adalah Bio Farma yang disebakan beban impairment vaksin Covid-19. Indofarma juga telah menyelesaikan proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU), sementara Kimia Farma sedang dalam proses restrukturisasi kreditur perbankan.

    BUMN ketiga yang belum untung adalah Wijaya Karya. Kerugian perusahaan disebabkan oleh beban impairment pada level induk atau proyek-proyek masa lalu dan Wika Realty.

    Berikutnya Waskita Karya. Kerugian disebabkan oleh penurunan jumlah kontrak yang tidak dapat menanggung biaya operasional dan beban keuangan yang tinggi. Selanjutnya Jiwasraya yang saat ini sedang tahap likudasi.

    BUMN keenam yang belum untung adalah Perumnas. Kerugian disebabkan oleh perputaran inventory yang masih perlu lebih dioptimalkan. Ketujuh yaitu PNRI akibat mandat penerbitan berita negara atau tambahan berita negara tidak diwajibkan, sehingga menyebabkan pendapatan rendah dan over leverage. 

  • Heboh Bikin Sekolah ‘Lockdown’, Gimana Biar Anak Tak Kena Cacar Air?

    Heboh Bikin Sekolah ‘Lockdown’, Gimana Biar Anak Tak Kena Cacar Air?

    Jakarta

    Penyakit cacar air membuat sejumlah sekolah terpaksa ‘lockdown’ dan melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Setidaknya ada 53 siswa di SMPN 8 Tangsel yang terjangkit cacar air.

    Selain itu SD di Situbondo juga melakukan PJJ setelah beberapa siswa dan guru terjangkit cacar air.

    Kasus cacar air anak memang disebut meningkat karena kurangnya vaksinasi. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut salah satu cara mencegah anak dari penyakit tersebut adalah dengan memutus rantai penularan dengan lockdown.

    “Tetap awasi anak-anak dalam berkegiatan dan berinteraksi dengan teman-temannya. Berikan edukasi kepada mereka tentang pentingnya kebersihan pribadi dan menjaga jarak jika ada teman yang sedang sakit,” kata Anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropik IDAI dr Anggraini Alam, SpA (K) kepada ANTARA.

    Cacar air bisa menular melalui droplets sehingga akan mudah menulari anak ketika sedang beraktivitas. Untuk itu orang tua diimbau mengajarkan anak menggunakan masker saat berada di sekitar pasien cacar air untuk mencegah penularan.

    Langkah pencegahan yang cukup efektif dalam menghindari terjadinya cacar air adalah dengan menjalani vaksinasi. Vaksinasi ini dianjurkan untuk anak kecil dan orang dewasa yang belum melakukan vaksinasi.

    Pada anak kecil, penyuntikan vaksin Varicella atau cacar air pertama dilakukan pada umur 12 hingga 15 bulan, dan penyuntikan lanjutan dilakukan ketika anak berusia 2 hingga 4 tahun. Sedangkan anak yang lebih besar dan dan orang dewasa perlu mendapat 2 (dua) kali vaksinasi, dengan perbedaan waktu setidaknya 28 hari.

    “Serta yang sudah kita ketahui bersama sebagai bentuk pencegahan penyakit menular adalah dengan vaksinasi sebagai langkah pencegahan utama yang jelas sudah sangat direkomendasikan. Tetap pantau jadwal vaksinasi anak-anak dan lengkapi imunisasi, terutama imunisasi dasar, untuk memberikan perlindungan optimal terhadap penyakit menular,” kata dia.

    (kna/kna)

  • 10 Jenis dan Cara Mengobati Penyakit Kelamin Pria yang Berbahaya

    10 Jenis dan Cara Mengobati Penyakit Kelamin Pria yang Berbahaya

    Jakarta

    Ada berbagai jenis penyakit kelamin yang mungkin menyerang pria. Beberapa di antaranya termasuk berbahaya dan bisa menyebabkan kematian. Simak artikel ini untuk mengetahui cara mengobati penyakit kelamin pria yang berbahaya berdasarkan 10 jenis penyakitnya.

    Cara Mengobati Penyakit Kelamin Pria

    Dirangkum dari situs Medical News Today, WebMD, dan Cleveland Clinic, berikut ini 10 jenis penyakit kelamin pria yang berbahaya dan cara mengobatinya:

    1. Sifilis

    Penyakit sifilis terjadi akibat infeksi bakteri yang ditularkan lewat hubungan seks vaginal, anal, maupun oral tanpa kondom. Pria yang berhubungan sesama jenis memiliki risiko penularan lebih tinggi.

    Gejala sifilis berkembang secara bertahap, bisa terjadi berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Beberapa gejala primernya yakni luka kecil dan keras di tempat pertama kali bakteri masuk ke dalam tubuh, seperti di penis, anus, dan mulut. Gejala lainnya, seperti pembengkakan kelenjar getah bening di leher, selangkangan, atau ketiak.

    Jika tidak ditangani, penyakit ini bisa menyerang organ lain, seperti jantung, otak, mata, hati, dan pembuluh darah. Akibatnya, penderita sifilis yang tak ditangani bertahun-tahun bisa mengalami penyakit jantung atau stroke.

    Cara mengobati sifilis yakni dengan minum antibiotik benzathine benzylpenicillin, baik untuk mengobati sifilis primer, sekunder, dan sifilis laten awal. Jika alergi terhadap penisilin, bisa juga menggunakan antibiotik doksisiklin atau azitromisin.

    Antibiotik dapat mencegah infeksi yang berkembang. Akan tetapi antibiotik tidak dapat memperbaiki kerusakan permanen akibat infeksi bakteri tersebut.

    2. Herpes

    Herpes mungkin sering kita kenal sebagai penyakit kulit biasa. Tetapi jika terjadi pada alat kelamin, penyakit ini disebabkan infeksi virus herpes simpleks (HSV).

    Ada dua jenis virus HSV, yaitu HSV-1 yang disebut herpes oral, menyebabkan luka dingin di dalam dan di sekitar mulut. Sedangkan HSV-2 menular melalui hubungan seks tanpa kondom dan menyebabkan herpes genital.

    Terkadang herpes tidak memiliki gejala. Jika muncul gejala, beberapa hal yang terjadi adalah lepuhan herpes ringan seperti gigitan serangga, rambut yang tumbuh ke dalam, atau seperti luka akibat pisau cukur.

    Cara mengobati herpes genital hanya dengan menangani gejala dan mencegahnya datang lagi, sebab herpes sering kali muncul kembali dari waktu ke waktu. Penyakit ini menjadi berbahaya jika dialami orang dengan masalah kekebalan tubuh, karena bisa mengalami komplikasi infeksi otak dan mata.

    3. Klamidia

    Klamidia termasuk penyakit menular seksual yang ditularkan akibat infeksi bakteri. Biasanya menular lewat hubungan seks anal, oral, atau vagina tanpa kondom. Pada pria, klamidia berkembang di uretra, rektum, atau tenggorokan.

    Kebanyakan pengidapnya tidak menyadari gejala penyakit ini. Tetapi gejala yang mungkin dialami adalah keluarnya cairan dari penis, rasa sakit saat buang air kecil, rasa sakit dan bengkak pada salah satu atau kedua testis, dan nyeri dubur.

    Jika tidak ditangani, klamidia bisa menginfeksi saluran sperma yang kemudian menyebabkan kemandulan. Penyakit ini bisa menular kepada pasangan dan menyebabkan kehamilan ektopik dan kelahiran prematur pada ibu hamil.

    Cara mengobati klamidia adalah dengan pengobatan antibiotik oral. Infeksi mungkin akan terjadi kembali, maka sebaiknya dilakukan tes lagi setelah masa pengobatan.

    4. Gonore

    Gonore atau kencing nanah terjadi akibat infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae, yang biasanya berkembang di uretra, rektum, atau tenggorokan. Penularan bisa terjadi lewat hubungan seks vaginal, anal, atau oral tanpa kondom.

    Gejala gonore pada pria meliputi sakit saat buang air besar dan kencing, mengeluarkan cairan putih, kuning, atau abu-abu dari uretra, rasa nyeri pada testis, gatal pada anus.

    Gonore yang parah bisa membuat komplikasi penyakit seperti infeksi pada jantung, radang selaput otak atau meningitis, dan kerusakan organ lainnya.

    Cara mengobati gonore adalah dengan antibiotik untuk menghentikan perkembangan bakteri. Nama obat ini tidak dapat membalikkan mengembalikan kerusakan yang telah terjadi.

    5. HPV

    Human papillomavirus (HPV) adalah nama virus yang juga digunakan untuk menyebut jenis penyakit yang diakibatkannya. Gejala umum yang muncul adalah kutil pada alat kelamin, mulut, atau tenggorokan.

    HPV termasuk penyakit menular yang biasanya menyerang remaja dan pemuda awal usia 20-an. Laki-laki dengan HPV mungkin tidak merasakan gejala, atau gejalanya mungkin muncul berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah menginfeksi.

    HPV bisa menyebabkan beberapa jenis kanker. HPV bisa sembuh tanpa obat, tetapi terkadang diperlukan obat untuk menangani gejala dan komplikasinya. Pencegahannya adalah dengan menggunakan vaksin.

    6. HIV/AIDS

    HIV/AIDS adalah penyakit yang diakibatkan virus yang menyerang sel-sel kekebalan tubuh. Virus ini bisa menular lewat beberapa cairan tubuh, termasuk sperma, cairan vagina dan dubur, serta darah. Penyebab paling umum adalah berhubungan seksual tanpa kondom.

    Gejala umum HIV/AIDS adalah flu setelah 2-6 minggu terinfeksi. Sakit ini bisa dibarengi dengan demam, sakit tenggorokan, ruam, sakit kepala, dan rasa kelelahan. Penyakit ini menggerogoti kekebalan tubuh hingga pengidapnya bisa mati.

    Belum ada obat untuk menyembuhkan HIV/AIDS, tetapi terapi antiretroviral membantu virus berkembang lebih jauh. Obat juga dibutuhkan untuk mengurangi gejala yang ditimbulkan.

    7. Hepatitis B

    Hepatitis B adalah peradangan hati yang sering kali disebabkan infeksi virus. Virus ini dapat menular melalui darah, air mani, dan beberapa cairan tubuh lainnya.

    Sebagian besar orang dengan hepatitis B tidak memiliki gejala. Jika bergejala, orang mungkin merasakan pilek atau flu pada 90 hari setelah terinfeksi. Tanda lainnya seperti demam, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, nyeri otot dan sendi, penyakit kuning (kencing berwarna gelap dan menguningnya kulit dan bagian putih mata)

    Saat ini tidak ada pengobatan untuk hepatitis B akut. Namun obat-obatan dapat mengobati hepatitis B kronis.

    8. Priapisme

    Priapisme terjadi ketika kelainan ketika alat kelamin pria atau penis mengalami ereksi dan darah tidak dapat mengalir dari penis. Kondisi ini sering kali terasa menyakitkan dan dapat berlangsung selama 4 jam atau lebih.

    Hal ini mungkin terjadi ketika kondisi tanpa gairah seksual atau rangsangan seksual pada penis. Priapisme bisa menyebabkan kerusakan permanen pada penis jika tidak segera ditangani.

    9. Trikomoniasis

    Trikomoniasis adalah infeksi akibat organisme yang mungkin tanpa gejala. Tetapi penderitanya mungkin mengalami uretritis atau peradangan pada saluran kemih (uretra).

    Gejalanya antara lain gatal atau iritasi di dalam penis, rasa terbakar saat buang air kecil atau setelah ejakulasi, sering buang air kecil, nyeri, bengkak, dan kemerahan di sekitar ujung penis.

    Pada kondisi yang parah, hal ini bisa menyebabkan peradangan pada prostat (prostatitis) dan peradangan epididimis (epididimitis). Hal ini bisa menurunkan kualitas seks karena munculnya gangguan saat penetrasi atau setelah ejakulasi.

    Cara pengobatan trikomoniasis adalah dengan obat metronidazol, dan tingkat kesembuhannya sekitar 90%.

    10. Kanker Penis

    Terakhir, penyakit kelamin pria yang berbahaya adalah kanker penis. Kanker langka ini biasanya muncul pada bagian kepala penis atau kulup. Kanker mungkin muncul tiba-tiba dan bisa mengakibatkan kematian.

    Penyebabnya tidak diketahui secara pasti, tetapi orang dengan HPV dan orang merokok lebih berisiko terkena kanker ini. Untuk mengobati kanker penis, dokter mungkin menyarankan pembedahan, terapi radiasi atau kemoterapi.

    Nah, itulah 10 jenis penyakit kelamin pria yang berbahaya. Patut diketahui, cara mengobati penyakit kelamin pria bergantung pada hasil diagnosis dan pemeriksaan dokter. Jika diperlukan, dokter akan memberikan obat maupun melakukan tindakan khusus.

    (bai/row)

  • Heboh Bikin Sekolah ‘Lockdown’, Gimana Biar Anak Tak Kena Cacar Air?

    Kata Eks Direktur WHO soal Peningkatan Kasus Cacar Air-Gondongan Pada Anak di RI

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) akan segera menerbitkan Surat Edaran (SE) Kewaspadaan Penyakit Cacar Air (Varicella) dan Gondongan (Mumps). Tindakan ini menyusul wabah cacar air di SMPN 8 Tangerang Selatan, Banten, beberapa waktu lalu.

    Seperti diketahui, wabah cacar air menyerang 53 pelajar di SMP tersebut. Pihak sekolah sampai menggelar pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama dua pekan hingga menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh kelas.

    Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Aji Muhawarman menyebutkan SE tersebut akan diterbitkan oleh Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes kepada seluruh kepala dinas kesehatan (dinkes) provinsi, kabupaten, kota, rumah sakit, dan puskesmas di Indonesia.

    Terkait hal itu, Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama menyarankan pemerintah untuk melakukan penyelidikan epidemiologis (PE) mendalam untuk tahu secara pasti penyebab meningkatnya kasus gondongan dan cacar air pada anak yang terjadi secara bersamaan.

    Prof Tjandra menilai adanya PE dapat membantu pemerintah mengetahui secara pasti fenomena apa yang sedang terjadi di lapangan. Hal ini mengingat kedua penyakit berasal dari penyebab yang berbeda dan bagian tubuh yang diserang pun turut berbeda.

    “Yang amat perlu diwaspadai adalah kalau memang benar ada peningkatan dua penyakit sekaligus di berbagai daerah di Indonesia,” kata Prof Tjandra kepada detikcom, di Jakarta, Sabtu (2/11/2024).

    Prof Tjandra mengatakan ada lima hal yang perlu diperhatikan. Pertama, kedua penyakit tersebut sama-sama menyerang usia anak-anak dan memiliki gejala demam yang amat mudah menular. Meski demikian, keduanya relatif ringan dan dapat sembuh dengan baik dalam hitungan hari atau minggu.

    “Amat jarang sekali penyakit berkembang menjadi berat dan mengancam kesehatan. Ke empat, tersedia vaksin untuk kedua penyakit ini, yang tentunya tersedia di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan di negara kita, walau memang bukan atau belum masuk program nasional Program Pengembangan Imunisasi,” lanjutnya.

    Langkah lain yang perlu dilakukan oleh pemerintah adalah menganalisis kebenaran atas adanya kenaikan kasus di berbagai daerah. Sebab, bisa terdapat kemungkinan di Indonesia sedang terjadi perubahan pola penyakit atau karena meningkatnya sensitivitas surveilans.

    Selanjutnya apabila sudah dipastikan adanya burden of diseases problem, maka perlu segera diinformasikan ke publik, baik untuk menenangkan dan memelihara kewaspadaan masyarakat dan anak-anak yang sakit harus mendapat penanganan kesehatan yang optimal.

    “Pemerintah perlu memastikan situasi yang terjadi dan segera melakukan penanggulangannya,” ujar dia.

    Prof Tjandra juga menyampaikan bahwa orang tua harus waspada apabila anak-anaknya mengidap gejala dua penyakit tersebut, dan memastikan anak segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.

    Sementara pada pihak sekolah, ia meminta agar kewaspadaan terus ditingkatkan. Apabila ditemukan beberapa kasus serupa di kelas, pengelola sekolah perlu segera mengkoordinasikannya dengan puskesmas atau petugas kesehatan yang ada.

    “Semoga masalah dua penyakit yang ada sekarang ini segera dapat diatasi dengan baik, apalagi ini terjadi pada 100 hari pertama pemerintah baru kita sekarang ini,” ujar Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu.

    (suc/suc)

  • Biofarma Dapat Kontrak Ekspor Vaksin Rp 1,4 Triliun pada 2025

    Biofarma Dapat Kontrak Ekspor Vaksin Rp 1,4 Triliun pada 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Perusahaan farmasi BUMN, Biofarma mendapatkan kontrak untuk ekspor vaksin senilai Rp 1,4 Triliun pada 2025. Wakil Direktur Utama (Wadirut) Biofarma Soleh Ayubi menuturkan nilai kontrak tersebut sudah mencapai setengah dari target yang diinginkan Biofarma, yakni Rp 3 triliun pada 2025.

    “Kita kembali dipercaya untuk menyuplai vaksin dan jenisnya macam-macam tadi, di antaranya polio, difteri, tetanus, dan pertusis senilai Rp 1,4 triliun pada 2025 saja,” ungkapnya di kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2024).

    Soleh mengatakan, kontrak ini didapatkan setelah rapat besar dengan 43 perusahaan farmasi global yang juga dihadiri WHO, Unicef, dan buyer berbagai negara. Menurutnya, hal ini masih sangat krusial bagi Biofarma untuk menyuplai vaksin 700 juta anak di dunia.

    Dia menambahkan, pihaknya terus berusaha memperbaiki produk. Selain itu, pihaknya juga memastikan supply chain terjamin.

    “Kalau ada gangguan misalkan di Pasteur, Bandung, di pabrik kita, itu dampaknya ke 153 negara. Keterlambatan di titik itu korbannya di 153 negara. Bukan sesuatu yang gampang, sesuatu yang memang superkrusial,” ungkapnya.

    Soleh menyatakan saat ini produksi vaksin Biofarma di pabrik Pasteur, Bandung bisa mencapai 3,1 miliar dosis. Biofarma akan membangun pabrik baru untuk meningkatkan kapasitas produksi vaksin.

    “Kita akan tingkatkan beberapa kali lipat dan ini tidak mungkin dilakukan di pabrik kita yang di Bandung. Teman-teman tahu ya, itu dibangun 130 tahun yang lalu di tengah hutan waktu itu. Sekarang itu sudah di tengah kota penuh banget,” ungkapnya.

    Soleh menjelaskan keamanan pabrik Biofarma di Pasteur kurang mumpuni. Oleh karena itu, pihaknya sedang mencari tempat baru agar dapat digunakan 50-100 tahun ke depan.

    “Nah, dengan seperti itu, kita punya fleksibilitas untuk menaikkan kapasitasnya bahkan sampai lima kali lipat sehingga revenue-nya juga harapannya dari ekspor itu. Kita punya aspirasi internal untuk ekspor 10 tahun ke depan itu bisa menaikkan kapasitasnya sampai 10 kali lipat juga,” ujarnya.

  • Erick Thohir Targetkan Produksi Vaksin Bio Farma Naik 5 Kali Lipat dalam 10 Tahun – Page 3

    Erick Thohir Targetkan Produksi Vaksin Bio Farma Naik 5 Kali Lipat dalam 10 Tahun – Page 3

    Sebelumnya, Erick Thohir menyampaikan keyakinannya bahwa target setoran dividen BUMN sebesar Rp90 triliun pada 2025 akan tercapai, mengingat peningkatan kinerja perusahaan pelat merah.

    Erick menyebut bahwa kontribusi BUMN terhadap pendapatan negara menjadi fokus utama. Dalam waktu dekat, Kementerian BUMN akan mengadakan rapat bersama DPR RI untuk membahas target tersebut.

    “Minggu depan, kami akan mengadakan RDP untuk menyusun blueprint ke depan dan yang terpenting adalah bagaimana BUMN bisa terus menyumbang pendapatan negara dari pajak dan dividen,” ungkap Erick.

    Dividen BUMN yang akan disetor ke negara atas kinerja tahun 2024 ditargetkan mencapai Rp90 triliun pada 2025. Erick optimistis target ini dapat dicapai dalam sisa waktu tahun ini.

    “Dividen Rp90 triliun sudah disepakati, dan jika melihat kinerjanya, Insya Allah tercapai dalam 2-3 bulan ke depan,” jelasnya.

    Erick juga menyebutkan bahwa prioritas lima tahun pemerintahan Prabowo-Gibran akan terus dibahas bersama kementerian dan lembaga terkait, termasuk dengan pimpinan BUMN.

    “Semua program ini sedang kita rapikan agar sesuai dengan visi besar yang telah ditetapkan,” tambah Erick.

  • 8 Langkah untuk Hindari Penularan TBC

    8 Langkah untuk Hindari Penularan TBC

    Jakarta, Beritasatu.com – Tuberkulosis (TBC) kembali menjadi penyakit infeksi paling mematikan di dunia. Menurut World Health Organization (WHO), jumlah kematian akibat TBC pada 2023 mencapai 1,25 juta jiwa, termasuk 161.000 di antaranya adalah pengidap human immunodeficiency virus (HIV).

    Pada 2023, jumlah pengidap TBC di seluruh dunia diperkirakan mencapai 10,8 juta jiwa, terdiri dari 6 juta pria, 3,6 juta wanita, dan 1,3 juta anak-anak. Penyebaran TBC diperkirakan akan terus meningkat jika langkah-langkah pencegahan penularan tidak diambil. Berikut ini delapan langkah untuk hindari penularan TBC yang dikutip dari Healthline, Jumat (1/11/2024).

    1. Menjaga jarak
    Penularan TBC terjadi melalui udara yang terkontaminasi kuman, bukan melalui air liur. Oleh karena itu, menjaga jarak antara pengidap TBC dan orang lain sangat penting. Pengidap TBC disarankan untuk mengatur jarak saat berbicara, berteriak, atau menyanyi. Namun, menjaga jarak bukan berarti mendiskriminasi atau mengucilkan pengidap TBC. Mereka tetap membutuhkan perhatian dan dukungan.

    2. Melakukan tes
    TBC seringkali sulit dideteksi, sehingga melakukan tes sangat penting untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang, terutama jika merasakan gejala atau pernah kontak dengan pengidap TBC. Tes TBC biasanya dilakukan dengan analisis dahak, darah, atau tes kulit untuk mencegah penularan lebih lanjut.

    3. Vaksin
    Vaksinasi adalah langkah pencegahan TBC yang efektif. Vaksin bacillus calmette guerin (BCG) diberikan kepada bayi di bawah satu bulan, atau anak usia 1-18 tahun. Meskipun vaksin dapat melindungi dari paparan kuman TBC, seseorang yang telah divaksin tetap bisa terinfeksi TBC.

    4, Minum obat
    Obat diberikan untuk mencegah dan mengobati TBC. Pemberian obat pencegahan dilakukan kepada orang yang kontak dengan pengidap TBC, petugas kesehatan, dan orang dengan sistem imun lemah, seperti pengidap HIV. Ada tiga panduan untuk terapi pencegahan tuberkulosis (TPT), yakni minum isoniazid setiap hari selama enam bulan, kombinasi isoniazid dan pirazinamid setiap minggu selama tiga bulan, atau kombinasi isoniazid dan rifampisin setiap hari selama tiga bulan.

    5. Mematuhi protokol kesehatan
    Mematuhi protokol kesehatan penting bagi pengidap TBC untuk mencegah penyebaran kuman. Penggunaan masker saat berada di ruang publik atau berinteraksi dengan orang lain sangat dianjurkan.

    6. Menjaga kebersihan
    Menjaga kebersihan diri juga penting dalam mencegah penularan TBC. Saat bersin, tutup hidung dan mulut dengan tisu, masker, atau tangan, dan pastikan untuk mencuci tangan menggunakan sabun setelahnya.

    7. Meningkatkan kualitas udara
    Meningkatkan kualitas udara di lingkungan dapat dilakukan dengan memastikan ventilasi dan sirkulasi udara yang baik.

    8. Menjaga imunitas tubuh
    Menjaga imunitas tubuh sangat penting untuk mencegah infeksi kuman TBC. Hal ini dapat dicapai dengan rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi.

  • Gaduh SMP di Tangerang Lockdown, IDAI Wanti-wanti Kasus Cacar Air Lagi ‘Ngegas’

    Gaduh SMP di Tangerang Lockdown, IDAI Wanti-wanti Kasus Cacar Air Lagi ‘Ngegas’

    Jakarta

    Sebanyak 53 siswa di SMP Negeri 8 Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten beberapa waktu lalu terinfeksi cacar air. Wabah ini bahkan memaksa pihak sekolah untuk melakukan ‘lockdown’ sementara.

    Sekolah memutuskan untuk sementara melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Hal ini dilakukan sebagai upaya agar tidak terjadi penularan cacar air kepada siswa-siswa lain.

    Merespons hal ini, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso SpA(K) mengatakan kasus cacar air pada anak saat ini jumlahnya kian meningkat.

    “Ya ada peningkatan kasus (cacar air),” ujar dr Piprim saat dihubungi detikcom, Jumat (1/11/2024).

    dr Piprim menambahkan meningkatkan wabah cacar air ini sayangnya tidak dibarengi dengan jumlah vaksinasi pada anak.

    “Vaksinasi cacar air memang belum jadi vaksin program nasional, sehingga cakupan vaksinasi masih rendah. Hanya orang yg bisa membayar vaksinasi cacar air di layanan swasta yang bisa mendapatkan vaksinasi,” katanya.

    IDAI Mengimbau untuk Tidak Menyepelekan Cacar Air

    Senada, anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropik IDAI Dr dr Anggraini Alam SpA(K) mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menganggap enteng penyakit ini. Pasalnya, cacar air bisa menyebabkan komplikasi yang serius jika tidak ditangani dengan tepat.

    “Jika disepelekan, penyakit ini tentu saja bisa menyebabkan komplikasi serius, terutama pada anak-anak dengan sistem imun yang lemah,” kata dr Anggraini saat dihubungi detikcom, Jumat (1/11/2024).

    “Komplikasi yang mungkin terjadi termasuk infeksi bakteri pada kulit, infeksi paru-paru (pneumonia), penurunan kesadaran, dan penyakit lainnya yang dapat menyerang anak karena kondisi imunitasnya yang sedang turun,” lanjut dia.

    Meskipun cacar air bisa menyerang siapa saja, dr Anggraini mengatakan anak-anak di bawah usia 10 tahun lebih rentan terinfeksi. Bahkan, bayi di bawah usia satu tahun pun juga rentan terdampak karena belum bisa menerima vaksin varicella.

    (dpy/naf)