Produk: vaksin

  • DPRD Jatim Dorong Pemerintah Pusat Tetapkan PMK Wabah Nasional

    DPRD Jatim Dorong Pemerintah Pusat Tetapkan PMK Wabah Nasional

    Magetan (beritajatim.com) – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali menjadi perhatian serius di Jawa Timur. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono, saat mengunjungi Pasar Hewan Parang, Magetan, pada Kamis (16/1/2025).

    Dalam kunjungan tersebut, dia meninjau langsung dampak wabah PMK yang disebut oleh peternak lebih ganas dibandingkan beberapa tahun lalu.

    “Wabah PMK kali ini lebih cepat menyerang dan menyebabkan kematian ternak dalam waktu singkat. Kami bersama Dinas Peternakan, termasuk dr. Indi, terus berupaya melakukan koordinasi untuk mengatasi situasi ini,” ungkap Deni.

    Deni menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk memastikan efektivitas distribusi dan pelaksanaan vaksinasi.

    “Kami mendorong pemerintah pusat untuk kembali menetapkan PMK sebagai wabah nasional agar penanganannya bisa lebih komprehensif,” katanya.

    Wakil Ketua DPRD Jatim Deni Wicaksono

    Deni menjelaskan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai langkah konkret sejak November 2024. Obat-obatan telah didistribusikan, diikuti dengan vaksinasi sebanyak 12.500 dosis pada akhir Desember 2024. Selain itu, pada 15 Januari 2025, Jawa Timur menerima tambahan 616.500 dosis vaksin yang didistribusikan ke seluruh kabupaten dan kota.

    “Anggaran APBD juga telah kami tambahkan untuk pengadaan vaksin. Sebanyak 1,4 juta dosis sudah tersedia, meski masih ada kekurangan yang kami upayakan melalui Belanja Tidak Terduga (BTT). Kami juga terus melakukan penyemprotan disinfektan di banyak lokasi dan membuka ruang koordinasi bagi peternak yang membutuhkan bantuan,” tambahnya.

    Dengan jumlah kasus yang terus meningkat di Jawa Timur, Deni menegaskan perlunya pembatasan lalu lintas ternak. Hewan yang akan dipasarkan atau dikirim harus sudah divaksin dan memiliki surat keterangan kesehatan dari dokter hewan yang berwenang.

    “Jawa Timur adalah wilayah dengan populasi ternak yang besar. Kami harus memastikan ternak yang dijual, terutama menjelang Idulfitri dan Iduladha, dalam kondisi sehat. Ini menjadi tugas bersama,” ujarnya.

    Deni juga mengungkapkan aspirasi peternak mengenai perlunya skema perlindungan seperti asuransi untuk ternak yang mati akibat wabah. Meskipun belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat, ide ini dianggap menarik dan akan menjadi bahan kajian lebih lanjut.

    “Saat ini pendataan jumlah ternak menjadi tantangan. Namun, ke depan, skema asuransi ternak seperti BPJS untuk manusia bisa menjadi solusi yang melindungi peternak dari kerugian besar,” jelas Deni.

    Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, Indyah Aryani menambahkan pentingnya peran peternak dalam mengendalikan wabah ini. Beberapa langkah yang dianjurkan antara lain:

    Tidak menjual ternak dengan harga murah secara panik,
    Membatasi akses orang yang tidak berkepentingan ke kandang,
    Melakukan desinfeksi secara rutin di kandang dan area pasar, dan
    Melapor segera jika ada ternak yang terjangkit.

    “Edukasi adalah kunci. Kami minta bantuan media untuk menyampaikan pesan ini kepada peternak agar wabah ini dapat segera terkendali,” kata dr. Indi. [fiq/beq]

  • Pakar UGM Bagikan Tips agar Tidak Tertular HMPV

    Pakar UGM Bagikan Tips agar Tidak Tertular HMPV

    Liputan6.com, Yogyakarta – Pakar sekaligus Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) bidang Mikrobiologi Klinik, Tri Wibawa mengatakan Virus Metapneumovirus (HMPV) bukanlah virus baru dan sudah beredar lama di seluruh dunia bahkan setiap orang pernah terinfeksi di masa kecilnya. Memang menurutnya virus HMPV ini baru diidentifikasi secara gamblang di tahun 2001 lalu.

    “Sudah dikonfirmasi oleh otoritas Cina bahwa HMPV yang menyebar di China saat ini adalah strain lama,” jelas Tri Wibawa kepada wartawan, Kamis 6 Januari 2025.

    Tri mengatakan virus HMPV ini mirip dengan SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19 dalam beberapa hal seperti infeksi pada saluran pernapasan, yang kemudian menimbulkan gejala seperti batuk, pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, nyeri tenggorokan, mengi. Bahkan, terkadang pada orang yang mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh bisa menimbulkan infeksi saluran napas bawah yang parah.

    “Dapat menyerang manusia secara berulang,” tuturnya.

    Walau mirip, seperti penularan melalui droplet dan cairan tubuh yang mengkontaminasi dan kontak langsung dengan penderita, secara teoritis virus HMPV ini tidak menyebabkan penyakit fatal, bahkan, kebanyakan orang layaknya influenza dan dapat sembuh sendiri. Menurutnya penyakit ini tidak berpotensi menyebabkan pandemi, serta memiliki risiko yang jauh lebih kecil untuk menjadi fatal dibandingkan SARS-CoV-2.

    “Terlebih, berbeda dengan SARS-CoV-2 yang dapat menyerang segala usia, HMPV lebih rentan menyerang anak anak dan orang dengan respon kekebalan tubuh yang melemah.”

    Tri menegaskan, ada kondisi-kondisi tertentu yang harus diwaspadai selain pada anak-anak orang dengan penurunan kekebalan tubuh, yaitu, lansia berusia lebih dari 65 tahun, dan orang-orang yang memiliki gangguan pada sistem pernapasan. Hal ini pun menjadi catatan penting lantaran kemiripannya dengan influenza, membuatnya tak mudah dibedakan dengan influenza biasa.

    Sehingga Tri menganjurkan masyarakat untuk hidup yang lebih sehat untuk menghindari potensi tertular dari HMPV ini. Masyarakat dapat makan, minum, dan istirahat yang cukup, menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan, menggunakan masker apabila memiliki gejala infeksi di saluran pernapasan, dan menghindari kontak erat dengan orang-orang yang diduga terkena infeksi saluran pernapasan.

    Mengingat untuk sampai ini belum ada vaksin untuk virus HMPV ini.

    “Diharapkan masyarakat sudah memiliki respon imun yang cukup untuk dapat menahan agar tidak sakit parah,” harapnya.

     

    Panik Kehilangan Dompet, Pemudik Cantik Lega Usai Bertemu Polwan di Pemalang

  • Posisi Arsjad Rasjid Sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia Diganti Anindya Bakrie, Ini Kata Buruh – Halaman all

    Posisi Arsjad Rasjid Sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia Diganti Anindya Bakrie, Ini Kata Buruh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua pemimpin buruh terbesar di Tanah Air, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengapresiasi kinerja Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di bawah komando Arsjad Rasjid selama 5 tahun. 

    Andi Gani memuji kinerja Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid. Ia mengaku selama ini kerja sama yang terjalin dengan konfederasi buruh sangat baik di masa kepemimpinan Arsjad. 

    “Baru kali ini pemimpin buruh bisa berkomunikasi sangat baik dengan Ketua Umum Kadin. Ini sejarah,” tegas Andi Gani di Jakarta, Rabu (15/1/2025). 

    Andi Gani menilai, kerja sama yang terjalin yaitu, peningkatan produktivitas menjadi program utama Kadin Indonesia bersama konfederasi buruh. 

    Tak hanya itu, Arsjad juga memiliki kedekatan khusus dengan pimpinan-pimpinan konfederasi buruh ASEAN dan sering melakukan dialog sosial. 

    Kadin di bawah Arsjad juga bekerja sama dengan konfederasi buruh mendorong adanya peningkatan kesejahteraan. 

    Bahkan, Andi Gani mengingat betul, pada saat Arsjad baru menjabat pada 2021, Kadin telah menghadirkan program vaksinasi dan rumah oksigen gotong royong untuk menanggulangi pandemi Covid-19. 

    “Bersama Kapolri, Arsjad Rasjid punya andil besar, jutaan vaksin terdistribusi kepada masyarakat pada waktu itu termasuk buruh,” katanya. 

    Andi Gani mengungkapkan, Arsjad Rasjid juga terlibat langsung dalam pendirian Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) KSPSI di Purwakarta, Jawa Barat. 

    Arsjad Rasjid melalui Indika Foundation menghibahkan lahan Untuk Pembangunan Pusdiklat KSPSI yang ditargetkan selesai Desember 2025.

    Andi Gani yang juga Penasihat Kapolri ini mendukung penuh langkah-langkah Arsjad Rasjid ke depan. 

    Sementara, Presiden KSPI Said Iqbal mengapresiasi kerja-kerja Arsjad Rasjid selama 5 tahun ini. Ada tiga fokus utama kerja sama yang selama ini dilakukan Kadin bersama konfederasi buruh. 

    Pertama, tertuang dalam MoU antara Kadin dengan KSPSI Andi Gani, KSPI Said Iqbal, dan KSBSI Elly Rosita Silaban memperkuat pelatihan pendidikan, vokasi, dan pelatihan kewirausahaan. 

    Kedua, dibawah kepemimpinan Arsjad, dialog sosial dengan buruh terbangun. “Contoh, diskusi tentang Omnibus Law, upah minimum, struktur skala upah, dan hubungan industrial,” kata Iqbal. 

    Ketiga, Kadin dibawah Arsjad selalu mengedepankan win-win solution. Arsjad ingin agar kepentingan pengusaha dan buruh diakomodir serta diputuskan dengan adil. 

    “Kepemimpinan Arsjad Rasjid bisa jadi role model dalam membangun hubungan industrial di Indonesia ke depan. KSPI berharap setelah Munas tidak ada lagi kubu-kubuan. Kadin Arsjad dan Anindya bisa duduk bersama mencari solusi ekonomi bangsa,” jelasnya. 

    Untuk diketahui, dualisme di Kadin Indonesia antara kubu Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie Rasjid akan segera berakhir.

    Hal ini diketahui setelah adanya undangan terkait gelaran Musyawarah Nasional (Munas) Kadin Indonesia yang akan digelar pada Kamis (16/1/2025) di Hotel The Ritz Calton Jakarta, Mega Kuningan, Jakarta.

    Dalam Munas tersebut, disinyalir nantinya Anindya Bakrie akan dikukuhkan menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2024-2029.

    Sementara, Ketua Umum Kadin Indonesia sebelumnya Arsjad Rasjid akan menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia periode 2024-2029.

  • Canangkan 7 Ribu Vaksin, Pemkab Lamongan Optimististis Bisa Atasi Kasus PMK

    Canangkan 7 Ribu Vaksin, Pemkab Lamongan Optimististis Bisa Atasi Kasus PMK

    Lamongan (beritajatim.com) – Pemkab Lamongan optimistis bisa menanggulangi kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang saat ini sedang merebak.

    Optimisme itu disampaikan Buoati Lamongan Yuhronur Efendi saat melakukan vaksinasi PMK di kandang ternak milik Suwito dan sosialisasi PMK di Desa Balongwangi, Kecamatan Tikung, Rabu (15/1/2025).

    Menurut Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu, pemberian vaksinasi, sosialisasi dan imbauan kewaspadaan bagi peternak, menjadi kunci untuk dapat memutus rantai penyebaran kasus PMK.

    “Pemkab Lamongan optimis bisa menyembuhkan PMK, untuk itu bersama jajaran Forkopimda Lamongan terus berupaya keras agar dapat memutus rantai penyebaran kasus PMK. Yang pertama kami berikan himbauan kepada peternak agar waspada dan tanggap akan keadaan ternaknya. Hari ini kami juga melakukan vaksinasi pada ternak yang masih sehat dan sosialisasi kepada peternak,” tutur Pak Yes.

    Tidak hanya di Desa Balongwangi, vaksinasi PMK juga dilaksanakan di wilayah Puskeswan Sukodadi dan Solokuro. Jumlah total vaksinasi hari ini ada 75 ekor. Dengan tambahan tersebut, total sudah ada 735 ekor hewan ternak yang di-vaksin, terhitung sejak dilaksanakan vaksinasi pada awal Januari 2025.

    “Komitmen kami dalam menuntaskan kasus PMK diwujudkan dengan pemberian vaksinasi. Total akan ada 7.050 dosis vaksin untuk seluruh Lamongan. Pagi ini kami juga membagikan disinfektan dan vitamin ternak untuk peternak di Balongwangi,” tuturnya.

    Sementara itu, Kapolres Lamongan AKBP Bobby Adimas Condroputra mengatakan jumlah kematian PMK ada 10 persen dari angka suspek, yang artinya peluang kesembuhan tinggi. Tercatat ada 220 ternak yang sudah berhasil sembuh dari suspek PMK.

    “Dengan upaya yang sudah kami lakukan, kami yakin PMK bisa diatasi. Imbauan dari kepolisian kepada peternak ialah jangan sampai mudah tertipu pada tawaran jual ternak dengan harga murah. Karena itu hanyalah modus penipuan yang memanfaatkan momen PMK,” kata Bobby.

    Pada kesempatan yang sama, Komandan Kodim 0812 Lamongan Letkol Arm Ketut Wira Purbawan juga menegaskan kepada peternak agar tanggap akan kondisi ternak. “Sehingga tidak ada ternak sakit yang terlambat untuk ditangani,” ucapnya.

    Pak Yes bersama jajaran Forkopimda juga melakukan penyemprotan disinfektan di Pasar Hewan Tikung. Saat ini, Pasar Hewan Tikung sudah resmi ditutup. Penyemprotan disinfektan bertujuan untuk mensterilkan lokasi dari kasus PMK. [fak/suf]

  • Cegah PMK, DKP3 Kota Depok Vaksinasi Ratusan Hewan Ternak – Page 3

    Cegah PMK, DKP3 Kota Depok Vaksinasi Ratusan Hewan Ternak – Page 3

    Liputan6.com, Depok – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Depok bergerak cepat untuk mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak dan kurban. Pencegahan dilakukan dengan melaksanakan vaksinasi hewan ternak dan kurban.

    Kepala DKP3 Kota Depok, Widyati Riyandani mengatakan, penyakit PMK sudah terjadi sejak 2022 secara nasional. Tidak dapat dipungkiri, hewan ternak dan kurban di Kota Depok sempat terjangkit PMK namun pada kondisi ringan dan telah sembuh.

    “Kami terus melakukan surveilans, terhadap penyakit hewan apapun tidak hanya PMK,” ujar Widyati saat ditemui Liputan6.com di ruang kerjanya, Balai Kota Depok, Rabu (15/1/2025).

    WIdyati menjelaskan, pada awal 2025 DKP3 Kota Depok belum menerima laporan adanya penyakit PMK. Meskipun begitu, DKP3 Kota Depok tetap melakukan antisipasi pencegahan sehingga tidak menularkan kepada hewan lainnya.

    “Tahun ini belum ada laporan PMK, bisa jadi kalaupun terjadi mereka sudah bisa menangani karena sudah berpengalaman pada saat terjadinya kasus PMK,” jelas Widyati.

    Selain itu, lanjut Widyati, peternak secara mandiri sudah melakukan vaksinasi aktif terhadap hewan ternak maupun kurban untuk mencegah resiko PMK. Menurutnya, resiko PMK kepada peternak maupun pedagang hewan berdampak terhadap kerugian ekonomi.

    “Kemarin itu, kita melakukan vaksinasi bersama dengan Dirjen peternakan kesehatan hewan dan asosiasi pengusaha peternak sapi Indonesia, melakukan vaksinasi sebanyak 200 dosis,” terang Widyati.

    Rencananya, DKP3 Kota Depok akan mendapatkan tambahan vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebanyak 200 dosis. Tidak hanya vaksinasi, DKP3 Kota Depok memberikan edukasi terkait sanitasi higiens kandang, dan pemahamanan budidaya hewan ternak yang rentan terjangkit PMK.

    “Kami melakukan upaya preventif vaksinasi, karena vaksinasi itu harus pada hewan yang sehat ya,” ucap Widyati.

    Widyati mengungkapkan, DKP3 Kota Depok akan memetakan peternak yang akan mendapatkan vaksinasi secara prioritas. Hal itu dilakukan karena Kota Depok maupun Pemerintah Pusat pada tahun ini, tidak melakukan pengadaan vaksin.

    “Bantuan vaksin yang kemarin diberikan merupakan bantuan dari asosiasi,” ungkap Widyati.

     

  • Gubernur Jatim pastikan sapi layak dijual saat wabah PMK

    Gubernur Jatim pastikan sapi layak dijual saat wabah PMK

    Kota Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono memastikan hewan ternak sapi di pasar hewan layak dijual di tengah meningkatnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di provinsi setempat.

    “Kelayakan setiap hewan ternak yang dipasarkan penting dilakukan untuk memastikan bahwa ekonomi Jawa Timur harus tetap stabil di tengah maraknya wabah PMK,” katanya saat meninjau proses jual beli hewan ternak sapi di pasar hewan Kelurahan Jrebeg Kidul, Kota Probolinggo, Selasa.

    Pj Gubernur Adhy yang didampingi Kepala Dinas Peternakan Jatim Indyah Aryani dan Kepala Dinas Kesehatan Jatim Erwin Astha Triyono langsung meninjau alur keluar masuk kendaraan yang membawa hewan ternak sapi dan terlihat petugas yang menggunakan alat pelindung diri (APD) langsung menyemprotkan disinfektan pada setiap kendaraan yang akan masuk ke pasar tersebut.

    “Itu salah satu pasar hewan yang saya monitor langsung untuk melihat bagaimana kondisinya terkait meningkatnya wabah PMK, sehingga tadi kami sepakati dengan para penjual adalah ekonomi harus tetap stabil, sehingga tidak menutup pasar hewan itu,” tuturnya.

    Ia mengingatkan seluruh pihak, baik pengelola pasar hewan maupun penjual untuk bersama-sama menjaga sterilisasi ternak dari PMK, sehingga mengimbau agar peternak yang mempunyai sapi dengan gejala PMK tidak dibawa ke pasar hewan karena berpotensi besar menularkan kepada hewan ternak yang lain.

    “Sapi yang sakit diobati dulu, kasih vitamin, dan setelah sehat baru dibawa ke pasar hewan. Jadi itu memang salah satu langkah untuk mengantisipasi menjangkitnya PMK di tempat-tempat seperti pasar hewan,” katanya.

    Adhy menjelaskan terkait vaksin PMK akan terus disalurkan kepada peternak. Ketersediaan vaksin PMK pada Januari 2025 sebanyak 12.500 dosis dari bantuan Kementerian Pertanian dan melihat kebutuhan yang banyak, maka Pemprov Jatim akan mengalokasikan 320.000 dosis vaksin PMK pada akhir Januari 2025.

    “Yang sudah diberikan ke masyarakat 25.000 dosis vaksin. Bulan depan kami juga akan ada tambahan 1,4 juta dosis vaksin dari Kementan. Kekurangannya kami akan membeli lagi dan untuk peternakan yang sudah besar, semua sepakat akan dilakukan pengobatan secara mandiri,” ujarnya.

    Ia mengatakan sejumlah langkah preventif juga perlu diambil dengan salah satunya adalah pengendalian lalu lintas hewan ternak antardaerah.

    “Pintu-pintu yang harus dijaga adalah lalu lintas antarprovinsi, sehingga yang boleh masuk hanya hewan ternak yang sudah divaksin. Jadi ini mohon kesadaran kepada pemilik sapi untuk tetap waspada, ikuti kebijakan pemerintah dan jangan khawatir, kami sudah siapkan vitamin, obat, maupun vaksinnya,” katanya.

    Berdasarkan update data melalui iSIKHNAS atau system pelaporan real time berbasis android per 13 Januari 2025 pukul 16.00 WIB total ternak yang terserang PMK di Jatim sejak 1 Desember 2024 hingga 13 Januari 2025 sebanyak 12.934 ekor sapi atau setara 0,4 persen dari total populasi sapi potong dan sapi perah di Jatim sebanyak 3,3 juta ekor.

    Dari total 12.934 ekor sapi yang terserang PMK, sebanyak 8.500 ekor (65 persen) dalam proses pengobatan, sebanyak 3.473 ekor (26 persen) sudah sembuh atau recovery, sebanyak 689 ekor (5,4 persen) mati, dan 272 ekor (2,1 persen) potong paksa.

    Pewarta: Zumrotun Solichah
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pj Gubernur Jatim Kunjungi Pasar Sapi Probolinggo untuk Pantau Kasus PMK

    Pj Gubernur Jatim Kunjungi Pasar Sapi Probolinggo untuk Pantau Kasus PMK

    Probolinggo (beritajatim.com) – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono melakukan kunjungan kerja ke Pasar Sapi Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, Selasa (14/1/2025).

    Kunjungan ini bertujuan memantau kondisi pasar hewan terkait meningkatnya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi di wilayah tersebut.

    Dalam kunjungannya, Pj Gubernur didampingi Kepala Dinas Peternakan Kota Probolinggo Aries Sansuyo, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Probolinggo. Mereka meninjau proses penyemprotan antibiotik pada truk pengangkut sapi dan berdialog langsung dengan para pedagang.

    Selain itu, Pj Gubernur juga membagikan obat-obatan dan menggelar vaksinasi untuk sapi di pasar sebagai langkah pencegahan penyebaran PMK. Ia menekankan pentingnya penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) kesehatan yang ketat di pasar hewan.

    “Kita sepakat dengan para penjual untuk tetap menjaga stabilitas ekonomi dengan tidak menutup pasar hewan, tetapi dengan syarat penerapan SOP kesehatan. Ada penyemprotan, dan sapi yang sakit jangan dibawa ke pasar. Obati dulu, beri vitamin, baru setelah sembuh dibawa ke sini,” ujar Adhy Karyono.

    Langkah tersebut merupakan bagian dari strategi antisipasi penyebaran PMK di pasar hewan. Pj Gubernur juga menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah strategis, termasuk distribusi vaksin secara masif.

    “Saat ini sedang beredar 25.000 dosis vaksin yang kita berikan ke masyarakat. Kita juga sudah membeli sendiri 320.000 dosis vaksin, dan bulan depan akan ada tambahan 1,4 juta dosis. Kekurangannya akan kita beli lagi,” tambahnya.

    Adhy Karyono juga mengapresiasi peran koperasi-koperasi besar yang aktif melakukan pengobatan dan vaksinasi mandiri. Ia menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap lalu lintas antarprovinsi sapi.

    “Sapi yang masuk hanya boleh yang sudah divaksin minimal satu kali. Mohon kesadaran pemilik sapi untuk tetap waspada dan mengikuti kebijakan pemerintah. Jangan khawatir, kami sudah siapkan vitamin, obat, maupun vaksinnya,” tegasnya.

    Menurut data terbaru per 13 Desember 2024, jumlah sapi yang terjangkit PMK di Jawa Timur mencapai 12.917 ekor. Dari jumlah tersebut, 8.600 ekor dalam proses pengobatan, 26% dinyatakan sembuh, dan 689 ekor dilaporkan mati. Daerah dengan populasi dan kasus tertinggi adalah Jember.

    Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Kota Probolinggo, Aries Sansuyo, mengimbau para pedagang dan masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih sapi. Ia juga menjelaskan ciri-ciri sapi yang terjangkit PMK, seperti kaki bengkak, luka di mulut, air liur berlebihan, dan luka pada bagian kaki.

    “Jika menemukan kondisi seperti itu, sebaiknya tidak dibeli dan tidak dikonsumsi. Kami sarankan masyarakat untuk berkomunikasi dengan dinas terkait peternakan Probolinggo untuk informasi lebih lanjut,” pungkas Aries. [ada/suf]

  • HMPV Belum Ada Vaksin, Pakar Sarankan Vaksin Influenza sebagai Alternatif Pencegahan

    HMPV Belum Ada Vaksin, Pakar Sarankan Vaksin Influenza sebagai Alternatif Pencegahan

    Jakarta, Beritasatu.com – Human metapneumovirus (HMPV) yang telah menyebabkan peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan di beberapa negara hingga kini belum memiliki vaksin khusus. Meski demikian, pakar kesehatan menyarankan vaksin influenza (flu) sebagai langkah pencegahan tambahan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.

    “Vaksin influenza menjadi proteksi yang efektif terhadap berbagai penyakit virus saluran napas. Meskipun tidak spesifik untuk HMPV, vaksin flu dapat memberikan perlindungan tambahan,” ujar Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman, Senin (13/1/2025).

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan vaksinasi flu, terutama untuk individu dengan mobilitas tinggi dan kelompok rentan seperti balita, lansia, serta individu dengan gangguan imun. WHO menganjurkan vaksin flu trivalent, yang melindungi terhadap tiga strain utama virus influenza.

    “Vaksin influenza trivalent cukup efektif melawan tiga strain utama virus. Meski varian B dari influenza jarang terdeteksi sejak 2020, vaksin ini tetap memberikan proteksi yang baik,” tambah Dicky.

    Di Indonesia, vaksin flu trivalent kini diproduksi secara lokal, memudahkan masyarakat untuk mendapatkan akses. “Kita tidak perlu mencari vaksin flu dari luar negeri. Biofarma lokal sudah memproduksi vaksin flu trivalent, dan saya sendiri merasakan manfaatnya,” ungkap Dicky terkait kasus HMPV.

    Vaksinasi flu memiliki manfaat besar, terutama bagi kelompok rentan. Orang yang telah divaksinasi cenderung mengalami gejala lebih ringan dan masa pemulihan lebih cepat jika terinfeksi virus pernapasan, termasuk influenza.

    Menurut data WHO, meski kasus HMPV meningkat di beberapa negara seperti China, angka kejadian masih lebih rendah dibandingkan dengan Influenza A.

    Masyarakat diminta tidak perlu panik terkait HMPV, tetapi disarankan untuk tetap menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan. Vaksin flu dapat menjadi langkah pencegahan tambahan untuk melindungi diri dari infeksi saluran pernapasan.

  • Jaktim targetkan vaksinasi rabies 13 ribu HPR selama 2025

    Jaktim targetkan vaksinasi rabies 13 ribu HPR selama 2025

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur menargetkan vaksinasi rabies terhadap 13.112 ekor hewan penular rabies (HPR) sepanjang 2025.

    “Pelaksanaan vaksinasi rabies sudah dimulai pada Senin (13/1) di beberapa kecamatan. Pelaksanaan vaksinasi dilakukan bertahap hingga Desember 2025, dengan target 13.112 ekor HPR, yang meliputi anjing, kucing, kera dan musang,” kata Kepala Sudin KPKP Jakarta Timur Taufik Yulianto saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Vaksinasi rabies yang digelar pada Senin (13/1) itu, sebanyak 110 ekor HPR yang di vaksin yang berada di empat lokasi berbeda, yakni di RW 01 Kelurahan Cakung Barat (Cakung), RW 01 Kelurahan Kalisari (Pasar Rebo), RW 01 Kelurahan Cilangkap (Cipayung), dan RW 01 Kelurahan Utan Kayu Selatan (Matraman).

    Dalam pelaksanaan vaksinasi rabies itu, pihaknya berkolaborasi dengan pihak pemangku kepentingan atau stakeholders, termasuk klinik hewan, komunitas pecinta hewan, dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Dinas KPKP bagian kesehatan hewan. Kemudian, melibatkan seluruh jajaran kecamatan dan kelurahan untuk membantu Sudin KPKP melakukan vaksinasi hewan penular rabies.

    “Harapannya kegiatan vaksin ini bisa mencegah terjadinya peningkatan penyakit hewan menular pada hewan peliharaan, sehingga Pemkot Jaktim mampu mengantisipasi penularan penyakit rabies,” ucap Taufik.

    Sepanjang 2024, kata Taufik, jajaran Sudin KPKP Jaktim telah memberikan layanan vaksinasi rabies terhadap 14.645 ekor hewan penular rabies (HPR) yang merupakan hewan peliharaan warga.

    Sebanyak 14.645 ekor hewan yang divaksin itu terdiri atas anjing 2.363 ekor, kucing 12.126 ekor, kera 104 ekor dan musang 52 ekor.

    “Kami juga lakukan layanan dengan sistem jemput bola, berkolaborasi dengan jajaran kelurahan, kecamatan, serta pengurus RT dan RW,” katanya.

    Dalam layanan jemput bola, kata Taufik, pihaknya menurunkan dokter hewan dan petugas penyuluh yang dibantu pengurus RT/RW dan aparatur kelurahan atau kecamatan setempat.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • SITH ITB Bionformatics Expo, Wujudkan Ketahanan Kesehatan dan Pangan Indonesia

    SITH ITB Bionformatics Expo, Wujudkan Ketahanan Kesehatan dan Pangan Indonesia

    BANDUNG – Sekolah Ilmu Tinggi dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali melaksanakan pameran atau Expo Bioinformatics di tahun 2025 ini. Sebelumnya, pameran yang sama dilaksanakan pada 2024 tahun lalu.

    Bioinformatics Expo 2025 merupakan sebuah pameran karya mahasiswa program studi S1 Biologi, S1 Mikrobiologi, S2 Biologi, dan S2 Bioteknologi berbasis riset kepada masyarakat, yang diselenggarakan di Aula Timur ITB Kampus Ganesha, Selasa, 14 Januari 2025.

    Pameran tersebut diselenggarakan untuk memperkenalkan karya inovatif hasil penelitian kecil mahasiswa SITH dengan tema yang beragam untuk dapat memperkenalkan keterampilan dan kemampuan untuk menggunakan keilmuan Bioinformatika dalam menyelesaikan permasalahan bidang kesehatan, pertanian, lingkungan dan keanekaragaman hayati sehingga dapat menarik minat dan memberikan gambaran kepada masyarakat umum.

    Mengusung tema “Unlocking Biological Insights through Bioinformatics: Bridging Research and Innovation”, acara itu terdiri dari beberapa kegiatan. Yaitu, pertama pameran hasil penelitian kecil mahasiswa, kedua kuliah tamu, ketiga one minute presentation penelitian kecil mahasiswa, dan keempat seminar pengenalan program internship mahasiswa SITH ITB dengan Beijing Genome Institute (BGI).

    Pameran penelitian kecil mahasiswa terdiri dari 48 topik yang menawarkan penyelesaian masalah dalam bidang kesehatan (vaksin, terapeutik, diagnostik), pertanian (varietas unggul tanaman) dan lingkungan (bioremediasi, penanganan limbah plastik) di berbagai program studi di SITH menggunakan keilmuan bioinformatika untuk menambang data genom. Topik tersebut juga dipaparkan secara singkat dalam bentuk flash one-minute presentation untuk memberikan gambaran pada audiens dari masing-masing hasil penelitian.

    Seminar bersama pembicara tamu Dr Adi Pancoro membahas bagaimana bioinformatika berperan dalam memahami biologi sistem dalam makhluk hidup, sehingga ketika kita memahami bagaimana molekul-molekul tersebut berinteraksi dalam sel dan tubuh makhluk hidup, maka kita dapat melakukan rekayasa biosistem atau mendesain suatu molekul baru yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.

    Selain itu, pembicara tamu Dr Satria A Kautsar membahas potensi produk bahan alam yang berasal dari mikroorganisme, mulai dari penemuan antibiotik dan anti mikroba lainnya. Selanjutnya, pemanfaatan big data genom juga memungkinkan penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang dapat melakukan prediksi sekuens dan struktur baru. Tentunya, tantangan masa depan adalah para peneliti bisa terus melakukan kurasi kultur mikroorganisme dan validasi hasil komputasi dengan eksperimen.