Produk: vaksin

  • Pasuruan Genjot Vaksinasi PMK, Ribuan Dosis Tiba untuk Selamatkan Ternak

    Pasuruan Genjot Vaksinasi PMK, Ribuan Dosis Tiba untuk Selamatkan Ternak

    Pasuruan (beritajatim.com) – Upaya pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam mengatasi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus digencarkan. Sebanyak 7.000 dosis vaksin PMK telah tiba dan siap digunakan untuk imunisasi ribuan ternak, terutama sapi potong. Vaksin ini merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian yang ditujukan untuk menekan penyebaran PMK yang semakin meluas.

    Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, Ainur Alfiah, menjelaskan bahwa vaksin-vaksin tersebut telah didistribusikan ke seluruh kecamatan, dengan prioritas wilayah yang memiliki kasus PMK paling tinggi seperti Prigen, Lekok, Grati, Winongan, dan Gempol.

    “Vaksinasi ini sangat penting untuk mencegah meluasnya wabah PMK dan melindungi peternak dari kerugian ekonomi,” ujarnya.

    Dari total 7.000 dosis, sekitar 2.000 dosis telah disuntikkan pada ternak. Alfiah menegaskan bahwa vaksinasi saat ini difokuskan pada sapi potong, sedangkan sapi perah telah selesai divaksinasi sebelumnya. “Kami terus berupaya untuk mencapai target vaksinasi sebanyak-banyaknya,” imbuhnya.

    Meskipun demikian, masih ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan vaksinasi. Beberapa peternak masih ragu untuk memvaksin ternaknya karena khawatir akan efek samping.

    “Kami terus melakukan sosialisasi kepada peternak agar memahami pentingnya vaksinasi dan meyakinkan mereka bahwa vaksin yang digunakan aman,” jelasnya.

    Selain kendala penolakan, faktor cuaca yang tidak menentu juga menjadi tantangan tersendiri dalam pelaksanaan vaksinasi. Namun, petugas kesehatan hewan tetap berkomitmen untuk terus melakukan vaksinasi hingga seluruh ternak di Kabupaten Pasuruan mendapatkan perlindungan.

    Hingga saat ini, kasus PMK di Kabupaten Pasuruan terus meningkat. Tercatat sebanyak 251 kasus dengan rincian 17 ekor mati, 140 ekor sembuh, dan 104 ekor masih dalam perawatan. Pemerintah daerah berharap dengan adanya vaksinasi massal ini, penyebaran PMK dapat segera terkendali dan peternak dapat kembali beraktivitas seperti biasa.

    “Kami mengimbau kepada seluruh peternak di Kabupaten Pasuruan untuk aktif mendukung program vaksinasi ini. Dengan bekerja sama, kita bisa mengatasi wabah PMK dan menyelamatkan peternakan kita,” pungkas Fia. [ada/aje]

  • Cara DKPP Pamekasan Tanggulangi Wabah PMK

    Cara DKPP Pamekasan Tanggulangi Wabah PMK

    Pamekasan (beritajatim.com) – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan, intens melakukan pendampingan dan penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dengan cara menyemprotkan cairan disinfektan hingga pendistribusian vaksin terhadap hewan ternak.

    Dari total sebanyak 7 ribu dosis vaksin PMK yang diterima dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia, juga sudah didistribusikan ke berbagai Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di empat kecamatan berbeda di Pamekasan.

    Bahkan personil media kesehatan hewan di lingkungan DKPP Pamekasan, juga terjun langsung ke berbagai pasar hewan guna melakukan pemeriksaan dan penyemprotan disinfektan hingga pemberian dosis anti PMK.

    “Sejauh ini kami sudah mendistribusikan sebanyak 7.000 dosis vaksin PMK ke empat puskeswan yang ada di Pamekasan, dan melakukan vaksinasi dengan cara mendatangi kandang sapi milik warga,” kata Plt DKPP Pamekasan, Indah Kurnia Sulistiorini, Selasa (28/1/2025).

    Total bantuan dosis vaksin PMK dibagi dan didistribusikan ke titik Puskeswan di Pamekasan. “Rincian pendistribusian dosis vaksin meliputi Puskeswan Galis dan Pamekasan, masing-masing sebanyak 1.675 dosis, Puskeswan Pakong dan Waru, masing-masing sebanyak 1.825 dosis,” ungkapnya.

    “Puskeswan Galis, merupakan pusat kesehatan hewan yang membawahi Kecamatan Larangan, Kadur, dan Pademawu. Puskeswan Pamekasan meliputi Kecamatan Proppo dan Tlanakan. Sementara Puskeswan Pakong, mencakup Kecamatan Pegantenan dan Palengaan. Sedangkan Puskeswan Waru, mencakup Kecamatan Batumarmar dan Pasean,” jelasnya.

    Tidak hanya itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat khususnya para peternak agar segera menghubungi petugas lapangan jika terdapat sapi atau hewan ternak yang sakit. Bisa juga dengan menghubungi dokter hewan secara langsung sesuai wilayah tugas masing-masing.

    “Kami telah menyebarkan nomor telepon masing-masing dokter hewan kepada para aparat desa. Tolong dihubungi nomor tersebut, agar bisa segera tertangani dengan baik apabila ada sapi sakit dan diduga terserang PMK,” pungkasnya.

    Berdasar data DKPP Pamekasan, per 15 Januari 2025. Terdapat sebanyak 547 ekor sapi di Pamekasan, dinyatakan terjangkit PKM, bahkan sebanyak 24 ekor sapi di antaranya dinyatakan mati.

    Dari angka total kasus PKM, tercatat sebanyak 152 ekor sapi dinyatakan sakit, 24 ekor sapi mati, 25 ekor sapi dipotong paksa, serta sebanyak 346 ekor sapi di antaranya dinyatakan sembuh dari PMK. [pin/ted]

  • Ahli Kesehatan: Indonesia Perlu Belajar soal Harga Obat Murah dan Pengendalian TBC dari India – Halaman all

    Ahli Kesehatan: Indonesia Perlu Belajar soal Harga Obat Murah dan Pengendalian TBC dari India – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pakar kesehatan sekaligus ahli paru Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, hubungan persahabatan antara India dan Indonesia haruslah terus dibina.

    Ada banyak hal yang bisa dipelajari aspek kesehatan oleh Indonesia.

    Misalnya saja soal harga obat yang murah, pengendalian TBC yang amat masif, jaminan kesehatan untuk lebih dari 1 milyar penduduk India, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan India, serta pakar kesehatan dan kedokteran India yang sudah mendunia pula.

    “Kemampuan India memproduksi berbagai jenis obat, alat diagnosis dan vaksin yang diekspor ke berbagai negara dan merupakan salah satu sumber utama obat dan vaksin dunia.  Semoga ke lima hal ini dapat ditindak lanjuti dari kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo kali ini,” ujar Prof Tjandra di Jakarta, Senin (27/1/2025).

    Ia membeberkan, ketika bertugas menjadi Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara selama lima tahun, harga obat di India jauh lebih murah dari negara Indonesia.

    Misalnya saja harga 1 tablet  Atorvastatin 20 mg di apotik di Jakarta adalah Rp 6.160 dan harga di India hanya 4,9 Indian rupees, atau Rp 1.000.

    Lalu, 1 tablet Clopidogrel 75 mg di Jakarta adalah  Rp 7.835 dan di India hanya 7,7 Indian rupees, atau Rp 1.540.

    Obat Telmisartan 40 mg di Jakarta adalah Rp. 5.198, dan harga di India hanya 7,4  Indian rupees, atau Rp 1500.

    Kemudian obat Concord 2.5 mg harga di Jakarta adalah Rp 10.711 sementara harga di India hanya 7,8 Indian rupees, atau Rp 1.560.

    “Di semua kemasan obat di India selalu tercantum harganya. Jadi mau beli di kota mana pun di India maka harganya sama persis, dan tentu jadi dikontrol ketat oleh pemerintahnya. Ini suatu contoh yang baik kalau bisa diterapkan juga di negara Indonesia, dengan dua keuntungan. Keuntungan ke satu, masyarakat jadi tahu persis harganya karena tercetak di kemasan obat, dan keuntungan kedua harga akan sama di seluruh negara, di apotek manapun saat membelinya,” jelas Prof Tjandra.

    Juga, soal pengendalian Tuberkulosis atau TBC di India.

    India pada April 2024 lalu melaporkan, kasus TBC di negaranya menjadi kedua terbanyak di dunia.

    India berhasil menurunkan angka kematian akibat Tuberkulosis (TB) cukup tajam, dimana dari 28 / 100.000 penduduk di tahun 2015 menjadi 23 / 100.000 penduduk di tahun 2022.

    Data lain juga menunjukkan bahwa kematian akibat TB India turun dari 494.000 di tahun 2021 menjadi 331.000 di tahun 2022.

    Kini India telah berhasil mencapai target 2023 dimana mereka memulai pengobatan pada 95 persen pasien mereka, angka ini sangat tinggi.  

    Program penurunan kasus TB di India, sebagian besar ditangani oleh fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah. Namun peran swasta juga ditingkatkan yakni 33 persen kasus ditangani klinik swasta di tahun 2023.

    Pemerintah India ujar Prof Tjandra, memiliki lima tantangan yang hampir mirip dengan pengendalian di Indonesia yaitu kurang gizi, HIV, Diabetes, alkohol dan kebiasaan merokok.

    “Akan baik kalau pengalaman dari India juga dipakai sebagai salah satu pertimbangan dan kajian dalam pemerintah mengambil kebijakan TB di negara kita, tentu sepanjang memungkinkan dijadikan benchmark pula,” harap direktur pascasarjana RS Yarsi ini.

     

  • Virus di Udara Bisa Naik 100 Kali Lipat Saat Hujan, Waspada Infeksi Pernapasan – Halaman all

    Virus di Udara Bisa Naik 100 Kali Lipat Saat Hujan, Waspada Infeksi Pernapasan – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Musim hujan sering kali dikaitkan dengan meningkatnya kasus penyakit pernapasan seperti flu, batuk, dan infeksi paru-paru. 

    Hal ini bukan sekadar mitos, melainkan fakta yang didukung oleh penelitian medis. 

    Dokter spesialis paru & pernapasan Eka Hospital Depok, dr. Gatut Priyonugroho, Sp.P(K)-Onk., FISR, menjelaskan bahwa jumlah virus di udara dapat meningkat secara signifikan selama musim hujan.

    “Saat musim hujan, jumlah virus di udara bisa meningkat hingga 100 kali lipat dibanding musim biasa,” kata dr. Gatut di kawasan Jakarta Selatan, belum lama ini.

    Kondisi ini membuat risiko penularan penyakit pernapasan lebih tinggi, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

    Menurut dr. Gatut, salah satu penyebab meningkatnya kasus infeksi pernapasan saat musim hujan adalah kelembapan udara yang lebih tinggi. 

    Ilustrasi virus (freepik)

    “Virus dan bakteri penyebab penyakit cenderung bertahan lebih lama di udara dan permukaan yang lembap. Selain itu, saat hujan, banyak orang lebih sering berkumpul di dalam ruangan dengan ventilasi yang kurang baik, sehingga risiko penularan meningkat,” jelasnya.

    Selain flu, penyakit lain seperti Human Metapneumovirus (HMPV) dan pneumonia juga cenderung meningkat pada musim ini. 

    HMPV merupakan virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas dan bawah dengan gejala yang mirip flu, namun dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, terutama bagi pasien dengan penyakit paru-paru kronis.

    Untuk mengurangi risiko terkena penyakit pernapasan selama musim hujan, dr. Gatut menyarankan beberapa langkah pencegahan. 

    “Menjaga daya tahan tubuh sangat penting. Pastikan asupan gizi cukup, tidur yang cukup, dan rutin mencuci tangan. Penggunaan masker di tempat umum juga bisa membantu mencegah penyebaran virus,” sarannya.

    Selain itu, ia menekankan pentingnya vaksinasi influenza sebagai salah satu cara efektif untuk melindungi diri dari infeksi pernapasan. 

    “Vaksin influenza sangat dianjurkan, terutama bagi lansia dan kelompok berisiko tinggi lainnya. Walaupun tidak langsung melindungi dari semua jenis virus pernapasan, vaksin ini bisa mengurangi tingkat keparahan infeksi,” ungkapnya.

  • AS Hengkang dari WHO, Apa Imbasnya Bagi Dunia?

    AS Hengkang dari WHO, Apa Imbasnya Bagi Dunia?

    Jakarta

    Beberapa jam setelah memangku jabatan presiden AS, Donald Trump telah mengisyaratkan bahwa ia ingin menarik Amerika Serikat keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

    Langkah ini menurut banyak ahli dapat menghambat respons dunia terhadap pandemi di masa mendatang, demikian dilaporkan koresponden BBC, Stephanie Hegarty.

    Ini adalah kedua kalinya Presiden Trump mengumumkan penarikan mundur AS dari WHO. Pada 2020, di puncak pandemi Covid, Trump memberi tahu WHO bahwa ia akan menarik AS keluar dari organisasi tersebut. Namun keputusan itu dibatalkan oleh Presiden Joe Biden ketika ia menjabat tahun berikutnya.

    Trump mengkritik penanganan Covid oleh WHO dan “kegagalannya untuk mengadopsi reformasi yang sangat dibutuhkan”. Dia juga secara terbuka mengkritik pengaruh China dalam organisasi tersebut.

    AS adalah penyumbang terbesar WHO dan membayar sekitar seperlima dari anggaran tahunannya sebesar US$6,8 miliar.

    Banyak negara berpendapatan rendah bergantung pada badan tersebut untuk mendukung sistem kesehatan mereka yang rapuh dan mensponsori kampanye vaksinasi yang telah efektif dalam memberantas penyakit. Pemotongan anggaran badan tersebut dapat mempengaruhi program-program ini.

    BBC memantau bagaimana negara-negara di seluruh dunia bereaksi terhadap pengumuman Trump.

    Negara-negara miskin di Afrika bergantung pada WHO

    Dorcas Wangira, Koresponden Kesehatan BBC Afrika

    Sejumlah pakar kesehatan di Afrika memperingatkan keputusan Trump untuk menarik AS keluar dari WHO justru dapat memutarbalikkan kemajuan signifikan yang telah dicapai dalam memerangi penyakit seperti malaria, tuberkulosis, dan HIV di Afrika. Banyak negara-negara miskin di Afrika masih bergantung hampir sepenuhnya pada WHO untuk bantuan teknis dan vaksin.

    Sebagai kontributor keuangan terbesar WHO, keluarnya AS dari lembaga tersebut akan membuat pendanaan untuk program-program penting di seluruh Afrika berkurang drastis, termasuk kesiapsiagaan kesehatan, tanggap darurat, dan vaksinasi anak-anak.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    AS juga memainkan peran penting dalam merespons keadaan darurat kesehatan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (Africa CDC) mencatat 214 keadaan darurat kesehatan di benua itu tahun lalunaik dari 166 pada tahun 2023. Di antara kondisi darurat adalah mpox.

    Tahun lalu, AS bermitra dengan Rwanda dan WHO untuk mengatasi wabah MVD di negara itu.

    Kolera, demam berdarah, dan campak juga telah muncul kembali di seluruh Afrika tahun lalu. Pada bulan Desember, WHO mencatat bahwa wabah kolera menjadi semakin kompleks dan sulit dikendalikan.

    Getty ImagesWHO dan badan internasional lainnya telah menyediakan dana dan sumber daya teknis untuk mendukung program vaksinasi polio di Pakistan.

    Hilang pengaruh atau peluang baru?

    Sylvia Chang, BBC News China

    Penarikan diri AS dari WHO dapat menciptakan kekosongan kepemimpinan, yang memungkinkan China memperluas pengaruhnya dalam tata kelola kesehatan global.

    Memperkuat peran Beijing dalam lembaga-lembaga internasional, termasuk WHO, telah menjadi prioritas utama bagi pemimpin China, Xi Jinping. China telah meningkatkan kontribusi keuangannya kepada WHO dan memposisikan dirinya sebagai suara utama dalam kesehatan global, khususnya selama pandemi Covid-19.

    Ketika kasus pertama Covid-19 muncul di Wuhan pada bulan Desember 2019, otoritas China awalnya membungkam para pelapor dan meremehkan tingkat keparahan wabah tersebut.

    Bahkan pada pertengahan Januari 2020, ketika virus tersebut menyebar secara internasional, pejabat China menyatakan tidak ada bukti yang jelas tentang penularan dari manusia ke manusia.

    Pada Selasa (21/01), juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, mengatakan peran WHO harus diperkuat, bukan dilemahkan. Dia menegaskan dukungan China yang berkelanjutan bagi organisasi tersebut dalam membina kerja sama kesehatan masyarakat internasional.

    Getty ImagesWHO membantu mengendalikan penyebaran demam berdarah di Sri Lanka.

    Imbas pendanaan berkurang

    Ishara Danasekara, BBC News Sinhala

    Di Sri Lanka, WHO memainkan peran penting dalam sistem perawatan kesehatan, menyediakan keahlian teknis penting, pendanaan, dan dukungan strategis untuk mengatasi tantangan kesehatan masyarakat utama.

    WHO berperan penting dalam meningkatkan hasil Kesehatankhususnya kesehatan ibu dan anak, kampanye vaksinasi, dan pengendalian penyakit menular seperti demam berdarah dan tuberkulosis.

    Jadi, jika pendanaan WHO dikurangi, Sri Lanka akan menghadapi kemunduran yang signifikan. Kampanye vaksinasi dapat tertunda, yang menyebabkan munculnya kembali penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.

    Upaya untuk memerangi penyakit tidak menular, seperti diabetes dan penyakit jantung, mungkin juga akan tersendat, yang akan semakin membebani sistem perawatan kesehatan. Bantuan WHO juga terbukti sangat penting bagi Sri Lanka selama krisis nasional, seperti tsunami 2004 dan pandemi Covid-19.

    Getty ImagesAnak-anak di bawah usia lima tahun di India divaksinasi untuk mencegah polio sebagai bagian dari kampanye nasional untuk menurunkan kasus polio.

    Imran Qureshi, BBC News Hindi

    “Kita mungkin harus menunggu dan melihat apakah Uni Eropa dan China akan turun tangan secara besar-besaran,” kata Prof. K. Srinath Reddy, mantan kepala Yayasan Kesehatan Masyarakat India.

    Penarikan mundur AS dari WHO dapat menghadirkan “peluang besar bagi China” dan UE untuk meningkatkan peran mereka di panggung global, katanya kepada BBC.

    Prof Reddy mengharapkan dampak yang lebih besar akan dirasakan dalam program kesehatan internasional seperti pengawasan patogen, tuberkulosis, dan resistensi antimikroba ketimbang pada program khusus India. Namun, ia juga yakin dukungan ekstra bilateral akan datang dari CDC, Institut Kesehatan Nasional, dan yayasan lain yang berbasis di AS.

    “Dalam dunia yang saling bergantung dan saling terhubung, [keluarnya AS dari WHO] akan berdampak buruk tidak hanya bagi negara lain, tetapi juga bagi AS,” katanya.

    Dia menambahkan bahwa pada era pasca-Covid-19, kerja sama multilateral akan terus menjadi krusial dalam menangani tantangan kesehatan global utama, mulai dari ancaman pandemi hingga perubahan iklim.

    Kehilangan kontributor keuangan nasional utama WHO berarti negara lain “perlu meningkatkan kontribusi mereka dan meningkatkan tingkat kolaborasi ilmiah di antara mereka sendiri”, tambahnya.

    “Baik kerja sama internasional maupun kemandirian sekarang akan memperoleh tujuan baru dan bentuk fungsi yang baru.”

    Tarhub Asghar, BBC News Urdu

    Bagi negara-negara seperti Pakistan dan Afghanistan, yang masih menghadapi tantangan signifikan dalam perang melawan polio, keputusan Trump menimbulkan ketidakpastian pada upaya pemberantasan polio di masa mendatang. Pakistan dan Afghanistan adalah dua negara terakhir di dunia yang masih bergulat dengan polio endemik.

    Meskipun telah berupaya keras selama bertahun-tahun, Pakistan telah menghadapi kemunduran signifikan. Akibatnya kasus polio terus meningkat. Pada 2023, lebih dari separuh anak-anak yang tertular polio di Pakistan belum menerima imunisasi rutin apa pun, menurut kementerian kesehatan.

    Strategi Pakistan saat ini untuk mengatasi penyakit yang melumpuhkan ini sangat bergantung pada pendanaan donor internasional ketimbang investasi dalam negeri.

    WHO dan lembaga internasional lainnya telah menyediakan sumber daya keuangan dan teknis yang signifikan untuk mendukung upaya vaksinasi dan kampanye kesehatan. Pada 2023, WHO memberikan salah satu kontribusi terbesarnya untuk program polio Pakistan.

    Namun, mantan menteri kesehatan Dr Zafar Mirza telah meremehkan dampak langsung keluarnya AS dari WHO. Alasan dia, WHO didukung oleh sejumlah besar negara dan pendanaan AS bukanlah satu-satunya jalur penyelamat untuk pemberantasan polio.

    Namun, “hal ini menggarisbawahi urgensi untuk mengurangi ketergantungan pada dukungan eksternal dan membangun sistem perawatan kesehatan Pakistan yang tangguh dan mandiri”, imbuhnya.

    Para pakar kesehatan telah memperingatkan bahwa meskipun penarikan AS mungkin tidak serta-merta menghentikan pendanaan, hal itu dapat mengganggu ekosistem kesehatan global secara signifikan memperlambat segala hal mulai dari produksi vaksin hingga peluncuran program. Dan bagi Pakistan, hal ini tentu saja berarti meningkatnya ketidakpastian dalam memerangi polio.

    Getty ImagesKelompok-kelompok kemanusiaan mengatakan virus polio muncul kembali di Gaza.

    Pemain kunci di Timur Tengah

    Hanan Razek, BBC News Arabic

    Perintah eksekutif Trump muncul di saat dunia Arab menghadapi konflik yang belum pernah terjadi sebelumnya, ketakutan akan penyebaran penyakit, dan kebutuhan mendesak akan bantuan kemanusiaan.

    Hampir setengah dari 2,1 juta orang yang tinggal di Jalur Gaza adalah anak-anak. Deteksi polio pada Juli 2024 memicu kekhawatiran akan wabah tersebut.

    Pakar kesehatan mengaitkan penyebaran penyakit baru-baru ini dengan dampak konflik yang menghancurkan sistem dan infrastruktur kesehatan Gaza sejak 2023. Meskipun blokade mencegah masuknya makanan dan pasokan medis, WHO memastikan lebih dari setengah juta anak di bawah 10 tahun mendapat vaksinasi polio, sebagian besar di Gaza tengah dan selatan.

    Kolera adalah masalah kesehatan lain yang berkembang, karena penyakit ini semakin menyebar di Timur Tengah.

    Di kamp pengungsi al-Hol, Suriahyang menampung lebih dari 40.000 orang terlantarkurangnya air bersih menyebabkan insiden kolera melonjak menjadi lebih dari 200 kasus bulan lalu. WHO memberikan dukungan dengan kampanye vaksinasi 10 hari untuk menghentikan penyebaran penyakit.

    BBC News Persian

    Dampak langsung penarikan mundur AS dari WHO bagi sektor kesehatan Iran tidak pasti. Namun, langkah itu dapat membawa perubahan dalam pendanaan, diplomasi kesehatan global, dan inisiatif kesehatan regional.

    Iran mempertahankan hubungan diplomatik formal dengan WHO sehingga organisasi tersebut mengoperasikan kantor di ibu kota, Teheran.

    Organisasi tersebut bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Pendidikan Kedokteran Iran untuk mengatasi tantangan kesehatan masyarakat serta meningkatkan layanan perawatan kesehatan di negara tersebut. Kemitraan ini berfokus pada pencegahan penyakit, penguatan sistem kesehatan, dan kesiapsiagaan darurat.

    WHO juga sering memfasilitasi program kesehatan regional yang memerlukan kolaborasi antara negara-negara tetangga. Tidak adanya dukungan AS dapat memengaruhi cakupan dan efektivitas inisiatif ini, secara tidak langsung memengaruhi partisipasi Iran dan manfaat yang diperolehnya dari inisiatif tersebut.

    Negara-negara lain, seperti China, mungkin akan memainkan peran yang lebih menonjol dalam kesehatan global yang dapat mengubah lanskap geopolitik tempat Iran beroperasi. Hal ini berpotensi membuka jalan baru bagi kolaborasi bagi Iran, atau tantangan, tergantung pada aliansi dan kepentingan yang berkembang dalam WHO.

    Lihat juga Video: Dampak Keluarnya AS dari WHO Terhadap Indonesia

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Komisi I DPR Sebut Dampak AS Setop Bantuan Tak Signifikan ke RI

    Komisi I DPR Sebut Dampak AS Setop Bantuan Tak Signifikan ke RI

    Jakarta

    Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PKS Sukamta menilai langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membekukan semua bantuan luar negeri di seluruh dunia dapat berdampak pada berbagai program pembangunan di Indonesia. Kendati demikian, kata Sukamta, dampakmya tidak begitu signifikan.

    “Penghentian bantuan dari USAID dapat berdampak pada berbagai program pembangunan di Indonesia, seperti program kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Namun, dampaknya saya kira tidak signifikan karena Indonesia tidak tergantung pada Amerika Serikat,” kata Sukamta kepada wartawan, Minggu (26/1/2025).

    Seperti diketahui, AS membekukan bantuan ke luar negeri termasuk Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) untuk program-program di seluruh dunia. Sementara, kata Sukamta, Indonesia juga menerima bantuan dari AS salah satunya USAID.

    “Bantuan Amerika Serikat (AS) ke Indonesia dilakukan melalui berbagai lembaga, salah satunya adalah USAID (United States Assistance for International Development). USAID telah memberikan komitmen dana senilai lebih dari 65 juta dolar AS di Indonesia sejak Maret 2020 untuk pengujian, pelacakan kontak, komunikasi risiko, dan perawatan pasien COVID-19,” ujarnya.

    Sukamta memerinci bantuan AS ke Indonesia sebagai berikut:

    Bantuan Kesehatan USAID telah memberikan bantuan senilai 30 juta dolar AS untuk mendukung pengguliran vaksin nasional, peralatan dan pasokan medis.

    AS juga memberikan bantuan ekonomi melalui lembaga-lembaga internasional seperti Bank Dunia dan ADB.

    Bantuan Kemanusiaan

    Kendati demikian, kata Sukamta, kebijakan Trump itu dapat membuka peluang bagi Indonesia untuk mencari kerja sama alternatif lain dengan negara lain. Misalnya, kata Sukamta, dengan negara ASEAN atau Uni Eropa.

    “Di sisi lain, kebijakan Trump dapat membuka peluang bagi Indonesia untuk mencari kerja sama alternatif dengan negara-negara lain, seperti Tiongkok, Uni Eropa, atau negara-negara ASEAN lainnya,” ujarnya.

    AS Setop Bantuan ke LN

    Departemen Luar Negeri AS membekukan hampir semua bantuan luar negeri di seluruh dunia. Keputusan ini diambil usai perintah eksekutif Donald Trump yang kembali menjabat sebagai Presiden AS.

    Dilansir CNN, Sabtu (25/1), Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengirim telegram ke semua pos diplomatik AS pada hari Jumat yang menguraikan langkah tersebut. Pesan itu mengancam pendanaan miliaran dolar dari Departemen Luar Negeri dan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) untuk program-program di seluruh dunia.

    Bantuan luar negeri telah menjadi sasaran kemarahan dari Partai Republik di Kongres dan pejabat pemerintahan Trump, tetapi pendanaan tersebut hanya mencakup sebagian kecil dari keseluruhan anggaran AS. Cakupan perintah eksekutif dan telegram berikutnya telah membuat pejabat kemanusiaan terguncang.

    (whn/gbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Progres Pengembangan 3 Kandidat Vaksin TBC untuk Program Nasional 2027

    Progres Pengembangan 3 Kandidat Vaksin TBC untuk Program Nasional 2027

    Kementerian Kesehatan menargetkan vaksin tuberkulosis (TBC) berskala nasional bisa diterapkan di tahun 2027. Hal itu disampaikan Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI dr. Ina Agustina Isturini. Ina Agustina juga mengatakan ada tiga kandidat vaksin TBC yang tengah dikembangkan untuk program ini.

  • Terdapat 162 kasus PMK, DKPPP Temanggung gencarkan vaksin hewan ternak

    Terdapat 162 kasus PMK, DKPPP Temanggung gencarkan vaksin hewan ternak

    ANTARA – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah mencatat saat ini terdapat 162 kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sejumlah hewan ternak. DKPPP Kabupaten Temanggung pun menargetkan pada bulan Januari ini untuk melakukan vaksinasi terhadap 500 ekor ternak sebagai langkah pencegahan penyebaran PMK. (Firman Eko Handy/Chairul Fajri/Hilary Pasulu)

  • 5 Rumus Matematika dalam Kehidupan Nyata

    5 Rumus Matematika dalam Kehidupan Nyata

    Liputan6.com, Yogyakarta – Matematika, yang kerap dipandang sebagai momok menakutkan bagi sebagian besar pelajar, justru menjadi bahasa universal yang menggerakkan hampir seluruh aspek kehidupan modern – mulai dari transaksi digital hingga prediksi cuaca. Kehadiran matematika dalam kehidupan sehari-hari bahkan lebih dalam dari sekadar perhitungan sederhana.

    Sejak awal peradaban, matematika telah menjadi pilar perkembangan teknologi yang membentuk dunia seperti yang kita kenal saat ini. Dari pembangunan piramida di Mesir hingga peluncuran roket ke luar angkasa, setiap langkah besar manusia tidak lepas dari peran perhitungan matematis yang rumit.

    Di era digital ini, matematika semakin membuktikan dominasinya melalui algoritma yang mengatur kecerdasan buatan, sistem keamanan siber, hingga analisis big data yang memprediksi perilaku konsumen. Tanpa disadari, matematika telah bertransformasi dari sekadar subjek akademis menjadi alat vital dalam memecahkan berbagai tantangan global kontemporer.

    Penggunaan model matematika kini menjadi kunci dalam upaya mengatasi krisis iklim, mengoptimalkan distribusi vaksin selama pandemi, hingga menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien di kota-kota besar. Mengutip dari berbagai sumber, berikut lima rumus matematika dalam kehidupan nyata:

    1. Trigonometri (Sin, Cos, Tan)

    Pengukuran tinggi gedung pencakar langit dapat dilakukan dengan memanfaatkan ilmu trigonometri, khususnya melalui fungsi sinus, kosinus, dan tangen. Metode ini menerapkan prinsip segitiga siku-siku dengan mempertimbangkan sudut elevasi dan jarak horizontal untuk menentukan tinggi vertikal sebuah gedung.

    Dalam praktiknya, pengukuran ini melibatkan tiga komponen utama yang membentuk segitiga siku-siku. Pertama adalah sudut elevasi, yang merupakan sudut antara garis horizontal pengamat dengan garis pandang ke puncak gedung.

    Kedua adalah jarak horizontal, yaitu jarak antara posisi pengamat dengan dasar gedung. Ketiga adalah tinggi gedung itu sendiri, yang menjadi sisi vertikal dari segitiga yang hendak dicari nilainya.

    Fungsi trigonometri yang paling relevan dalam pengukuran ini adalah tangen, karena fungsi ini secara spesifik menghubungkan sudut dengan rasio antara sisi depan (tinggi gedung) dan sisi samping (jarak horizontal). Rumus dasarnya adalah tangen dari sudut elevasi sama dengan tinggi gedung dibagi jarak horizontal, atau secara matematis ditulis sebagai tan(α) = h/x, di mana h adalah tinggi gedung dan x adalah jarak horizontal.

    Proses pengukuran dimulai dengan mengukur jarak horizontal menggunakan meteran atau alat pengukur jarak lainnya. Penting untuk memastikan pengamat berada pada bidang horizontal yang sama dengan dasar gedung untuk mendapatkan hasil yang akurat.

    Langkah berikutnya adalah mengukur sudut elevasi menggunakan klinometer, teodolit, atau aplikasi smartphone yang dilengkapi fungsi pengukur sudut. Pengukuran sudut ini harus dilakukan dari titik yang sama dengan pengukuran jarak horizontal.

    Setelah mendapatkan kedua nilai tersebut, tinggi gedung dapat dihitung dengan mengalikan nilai tangen dari sudut elevasi dengan jarak horizontal. Rumus finalnya adalah h = tan(α) * x, di mana h adalah tinggi gedung yang dicari, α adalah sudut elevasi yang telah diukur, dan x adalah jarak horizontal yang telah diukur sebelumnya. Metode ini memberikan cara yang relatif sederhana namun akurat untuk mengukur tinggi gedung pencakar langit tanpa harus melakukan pengukuran secara langsung dari dasar hingga puncak gedung.

     

  • Legislator Pamekasan Apresiasi Kerja Nyata Paramedis Hewan Atasi PMK

    Legislator Pamekasan Apresiasi Kerja Nyata Paramedis Hewan Atasi PMK

    Pamekasan (beritajatim.com) – Legislator Pamekasan, Tabri S Munir mengapresiasi kerja nyata 55 paramedis dan 8 dokter hewan di lingkungan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan, khususnya dalam menanggulangi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

    “Dari dua hari terakhir, kami ikut serta mendalami penanganan PMK pada ternak sapi di Pamekasan. Alhamdulillah kami mendapat laporan bahwa kondisinya sudah mulai membaik dan menuju penyembuhan,” kata Tabri S Munir, Jum’at (24/1/2025).

    Terlebih kejadian sapi mati maupun disembelih paksa juga sudah mulai berkurang berkat pemberian vitamin maupun vaksinasi anti PMK. “Kondisi ini tentunya tidak lepas dari upaya dan kerja keras dari paramedis kesehatan hewan di Pamekasan,” ungkapnya.

    “Maka dari itu, kami mengapresiasi kerja nyata 55 paramedis dan 8 dokter hewan yang benar-benar dikoordinir oleh DKPP Pamekasan. Bahkan menurut kami, kerja mereka sudah melampaui batas kemampuan fisik mereka sendiri,” sambung politisi muda Partai Demokrat Pamekasan.

    Ungkapan tersebut bukan tanpa alasan, sebab tenaga medis kesehatan hewan terkadang harus melalui situasi sulit saat melakukan penanganan. “Misal sebotol vaksin harus digunakan untuk 25 ekor sapi, sementara keberadaan kandang sapi warga untuk jangkauan 25 ekor dari kandang menuju kandang lainnya membutuhkan limit waktu yang relatif jauh,” jelasnya.

    “Sehingga limit waktu yang terbatas jauh ini sekaligus menjadi tantangan tersendiri bagi para tenaga medis kesehatan hewan, namun mereka tetap berupaya dan menunjukkan komitmennya melalui melalui beragam tantangan yang harus ditaklukkan saat berada di lapangan,” imbuhnya.

    Namun pihaknya mengaku baru mengetahui jika kinerja para tenaga medis keswan berbanding terbalik dengan upah yang harus mereka terima. “Jadi kami baru tahu keluh kesah mereka bahwa alokasi anggaran untuk honor paramedis keswan yang melakukan vaksinasi PMK tidak ada, dan berbeda dengan tahun sebelumnya (2023-2024),” beber Tabri.

    “Maka dari itu, kami berharap hak dan kesejahteraan paramedis keswan mendapat perhatian, baik honor maupun kendaraan operasional mereka. Sehingga kami juga segera membicarakan hal ini bersama DKPP Pamekasan, agar menemukan solusi konkrit atas jerih paya mereka,” sambung legislator yang tercatat sebagai anggota Komisi II DPRD Pamekasan.

    Fakta di lapangan tersebut menjadi salah satu hal dipikirkan guna memberikan hak dan kesejahteraan sebagaimana mestinya. “Kerja lapangan mereka yang harus datang ke kandang-kandang warga sangat berat, belum lagi dengan medan yang harus mereka lalui,” imbuhnya .

    “Dengan kondisi itu, kita harus berupaya agar mereka benar-benar difasilitasi dengan kendaraan operasional. Setidaknya motor yang sehat dan bisa membawa peralatan dan obat-obatan medis yang harus tetap terjaga temperaturnya,” pungkasnya. [pin/kun]