Produk: vaksin

  • Pemkab Banyuwangi Kembali Vaksinasi Puluhan Ribu Sapi untuk Cegah PMK

    Pemkab Banyuwangi Kembali Vaksinasi Puluhan Ribu Sapi untuk Cegah PMK

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kembali melakukan vaksinasi terhadap puluhan ribu sapi milik peternak untuk mencegah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Prioritas vaksinasi saat ini diberikan kepada sapi perorangan atau peternak kecil.

    “Sasaran penerima vaksin adalah peternak sapi kecil atau perorangan. Kalau industri sebaiknya vaksinasi secara mandiri,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat meninjau pelaksanaan vaksinasi PMK di salah satu peternakan milik warga, Karya Etawa Farm, di Lingkungan Secang, Kelurahan Kalipuro, Kecamatan Kalipuro, Rabu (12/2/2025).

    Vaksinasi dilakukan setelah Pemkab Banyuwangi menerima 33.525 dosis vaksin dari pemerintah pusat dan provinsi, Selasa (11/2/2025). Saat ini, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi sedang melaksanakan penyuntikan vaksin tersebut kepada sejumlah hewan ternak milik peternak.

    Ipuk menjelaskan, penyuntikan 33.525 dosis vaksin diprioritaskan untuk sapi, karena hewan ternak ini yang paling banyak terjangkit PMK.

    “Untuk memaksimalkan pencegahan PMK pemkab juga siap menambah stok vaksin dan desinfektan menggunakan Dana BTT (Belanja Tidak Terduga) daerah,” imbuh Ipuk.

    Selain vaksinasi, Ipuk juga menegaskan bahwa PMK tidak berbahaya bagi manusia dan mengimbau masyarakat untuk tetap mengonsumsi daging ternak, terutama sapi. PMK merupakan penyakit non-zoonosis yang hanya menyerang hewan ternak tanpa menular ke manusia.

    “Tidak perlu khawatir untuk mengonsumsi daging sapi maupun kambing, karena PMK hanya menyerang ke hewan ternak, tidak bisa menular ke manusia,” kata Ipuk.

    Pemkab Banyuwangi juga membatasi lalu lintas keluar masuk wilayah bagi hewan ternak untuk menekan penyebaran virus PMK. “Pasar ternak di Glenmore dan Rogojampi juga belum kita operasikan secara maksimal untuk membatasi pergerakan virus,” ujar Ipuk.

    Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Ilham Juanda menambahkan bahwa proses vaksinasi 33.525 dosis PMK ditargetkan selesai dalam dua minggu. Dengan demikian, cakupan total vaksinasi akan mencapai 33,19 persen dari total populasi sapi sebanyak 101.010 ekor di Banyuwangi.

    “Rencananya akan datang bantuan vaksin lagi, ditambah pembelian vaksin dari APBD Banyuwangi kami harap vaksinasi bisa mencapai di atas 60 persen populasi sapi,” kata Ilham.

    Sebagai upaya pencegahan penyebaran virus PMK, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada peternak. Salah satunya dengan memperketat biosecurity di area kandang.

    “Yakni dengan secara rutin melakukan deinfektasi pasar hewan dan desinfektasi kandang. Juga memberikan vitamin dan tambahan makanan dengan kualitas lebih baik,” kata Ilham.

    Berdasarkan catatan Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, terdapat 404 ekor hewan ruminansia yang terpapar PMK sejak pertengahan Januari 2025. Semuanya merupakan sapi. Dari jumlah tersebut, 192 ekor masih dalam kondisi sakit dan 4 ekor dilaporkan mati. “Sebanyak 205 ekor masih menderita sakit,” pungkas Ilham. [alr/beq]

  • Dinkes DKI: Vaksin dengue bisa didapatkan di faskes swasta

    Dinkes DKI: Vaksin dengue bisa didapatkan di faskes swasta

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan saat ini vaksin dengue yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko terkena dan keparahan demam berdarah dengue (DBD) bisa didapatkan di fasilitas kesehatan (fakses) swasta karena belum menjadi program wajib pemerintah.

    “Vaksin dengue yang sifatnya berbayar itu sudah disediakan oleh banyak sekali fasilitas kesehatan swasta kita. Itu ada merknya,” ujar Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Budi Setiawan dalam acara bertema “Cegah DBD? Yuk PSN 3M Plus!” di Jakarta, Rabu.

    Vaksin dengue ini bisa diakses oleh masyarakat dengan syarat, yakni berusia 6-45 tahun dan diberikan dua dosis dengan jarak antara dosis pertama dan kedua, yakni tiga bulan.

    Pemberian dua dosis vaksin, kata dia, dapat memberikan perlindungan terhadap DBD setidaknya sampai lima tahun ke depan.

    “Efektivitasnya vaksin ini sebenarnya kita masih bisa lihat 60-70 persen. Jadi, kita tetap anggap efektif pemberian vaksinnya,” kata Budi.

    Adapun vaksin dengue masuk dalam Rekomendasi Jadwal Imunisasi Dewasa tahun 2023. Alasan usia 45 tahun sebagai usia batasan seseorang diberikan vaksin merujuk pada tinjauan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM).

    Kementerian Kesehatan pada 2024 pernah menyatakan akan menjadwalkan introduksi atau pengenalan vaksin dengue untuk menjadi program nasional demi mencegah penyebaran demam berdarah, pada tahun 2025.

    Hasil pengenalan inilah yang menjadi pertimbangan sampai akhirnya vaksin dengue menjadi program nasional.

    Di sisi lain, vaksin ini dapat menjadi pilihan cara untuk mencegah terkena DBD. Merujuk data tahun 2024, Dinas Kesehatan DKI mencatat jumlah kasus DBD mencapai 12 ribu pada September dengan lonjakan kasus cukup tinggi pada April dan Mei yakni sekitar 2.000 hingga 3.000 kasus.

    “Bulan Oktober, November, Desember 2024 itu mungkin angka DBD masih ada, tetapi landai. Tapi mulai Januari, memang angkanya naik secara signifikan,” kata Budi.

    Adapun pada 10 Februari 2025 ini, terdapat sebanyak 729 kasus DBD.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tak Perlu Panik, HMPV Lebih Cepat Sembuh jika Pasien Tidak Stres

    Tak Perlu Panik, HMPV Lebih Cepat Sembuh jika Pasien Tidak Stres

    JAKARTA – Mengelola stres dengan baik berperan penting dalam mempercepat pemulihan dari infeksi Human Metapneumovirus (HMPV). Stres yang berlebihan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga memperlambat proses penyembuhan.

    Oleh karena itu, menjaga ketenangan dan tidak panik ketika menghadapi penyakit ini merupakan langkah awal yang dapat membantu tubuh melawan infeksi dengan lebih efektif.

    Direktur RS Budi Setia Langowan, dr. James Komaling, mengimbau masyarakat agar tidak panik terkait penyebaran HMPV. “Kepanikan yang berlebihan hanya akan meningkatkan stres, yang pada akhirnya dapat menurunkan daya tahan tubuh,” ujar James di Manado, seperti dikutip ANTARA.

    Ia menjelaskan, hormon stres yang dihasilkan tubuh saat mengalami kepanikan dapat memperlambat proses penyembuhan. Meskipun saat ini HMPV menjadi perhatian banyak orang, virus ini bukanlah sesuatu yang baru. 

    Virus ini pertama kali ditemukan di Belanda pada tahun 2001 dan umumnya tidak menyebabkan kondisi yang berbahaya seperti pandemi COVID-19. Infeksi HMPV biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari.

    Gejala infeksi HMPV mirip dengan flu biasa, termasuk demam, sakit kepala, serta gangguan pernapasan ringan hingga sedang. Meskipun begitu, virus ini tetap harus diwaspadai, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia, bayi, anak-anak, serta individu dengan kondisi medis tertentu, seperti penderita kanker dan HIV, yang daya tahan tubuhnya cenderung lebih lemah.

    Untuk mencegah penularan HMPV, masyarakat disarankan untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan seperti mencuci tangan secara rutin, menghindari kontak erat dengan orang yang sedang sakit, serta menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin.

    Saat ini, vaksin khusus untuk HMPV belum tersedia, sehingga menjaga kebersihan dan pola hidup sehat menjadi cara terbaik untuk mengurangi risiko infeksi.

  • Pemprov Jatim Distribusikan 870 Ribu Dosis Vaksin PMK ke 38 Kab/Kota

    Pemprov Jatim Distribusikan 870 Ribu Dosis Vaksin PMK ke 38 Kab/Kota

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemprov Jatim mendistribusikan bantuan sebanyak 870 ribu dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ke 38 kabupaten/kota se-Jatim di Kantor Dinas Peternakan Provinsi Jatim pada Selasa (11/2/2025).

    Pendistribusian vaksin PMK ini dilakukan sebagai wujud tindak lanjut atas Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/31/013/2025 tentang Status Keadaan Darurat Bencana Non Alam Akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Jawa Timur yang diterbitkan pada Januari lalu.

    Bantuan Vaksin PMK ini didistribusikan secara simbolis oleh Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono kepada lima daerah yaitu, Kabupaten Pamekasan 14.500 dosis, Kabupaten Kediri 28.750 Dosis, Kabupaten Bojonegoro 25.250 dosis, Kota Probolinggo 1.600 dosis, dan Kabupaten Pasuruan 18 ribu dosis.

    “Alhamdulillah kami mendapat dukungan vaksin sebanyak 1,7 juta dosis dari Kementan RI melalui Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan. Hari ini kami mendistribusikan 520 ribu dosis dan tambahan tahap kedua dari Kementan 350 ribu yang akan dibagikan ke 38 Kab/Kota bagi yang jumlah rentan ternaknya banyak,” ungkap Pj. Gubernur Adhy kepada wartawan.

    Ia mengatakan, hingga saat ini Jatim telah mengantongi total 2,2 Juta dosis. Sementara, kebutuhan vaksin PMK di Jatim setiap tahunnya mencapai 6,6 juta dosis. Sehingga masih diperlukan 4,4 juta dosis vaksin guna menekan laju penyebaran Wabah PMK di Jawa Timur.

    Untuk itu, Pj. Gubernur Adhy Karyono juga menghimbau seluruh Pemerintah Kab/Kota di Jawa Timur agar bisa mengalokasikan APBD-nya sebagai upaya penanggulangan wabah PMK di wilayahnya masing-masing.

    “Kami sudah dapat laporan bahwa beberapa Kab/Kota sudah mengalokasikan berdasarkan surat darurat kami,” ucap Adhy.

    Tidak hanya itu, Adhy juga mengajak masyarakat utamanya peternak untuk bisa melakukan vaksinasi mandiri bagi hewan ternaknya.

    Ia mengatakan, pemerintah pusat melalui Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) di Jawa Timur telah menyediakan vaksin dengan harga terjangkau. Harapannya, peternak yang berbasis perusahaan dan koperasi bisa ikut melakukan vaksinasi secara mandiri.

    “Jadi target kita adalah maayarakat yang memiliki ternak secara mandiri harus kita bantu. Sementara, dari Pusvetma Kementan itu menjual vaksin sangat murah. Daripada melihat nilai jual sapi atau kambing yang mahal lebih bagus alokasikan sedikit untuk menyelesaikan PMK,” tutur Adhy.

    Upaya bersama ini disebut Adhy Karyono juga sebagai bentuk dukungan Pemprov Jatim sebagai Lumbung Ternak dan Lumbung Pangan Nasional. Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Jatim menjadi provinsi dengan populasi sapi potong dan perah terbanyak yang mencapai 3,3 juta ekor. Angka tersebut berkontribusi 62 persen untuk sapi perah dan 28% untuk sapi potong dari total populasi nasional.

    Oleh sebab itu, penanganan wabah PMK di Jatim disebut akan sangat berdampak secara nasional. Pasalnya, arus perpindahan ternak lebih banyak dari Jawa Timur dibandingkan provinsi lain di Indonesia.

    “Kami memastikan bahwa langkah-langkah yang dilakukan dan disarankan oleh Kementan RI kita lakukan. Kalau ternak di Jatim itu selesai vaksinasinya maka berdampak ke provinsi lain,” ujar Adhy.

    “Walau dengan Inpres No.1 ini anggaran kita berkurang, tapi kami tetap upayakan bahwa ini adalah prioritas utama. Salah satu prioritas utama untuk mengendalikan populasi hewan ternak kita,” pungkas Adhy.

    Senada, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI Dr. Drh. Agung Suganda mengatakan bahwa bantuan vaksin PMK ini merupakan bentuk komitmen pemerintah pusat dan daerah untuk pengendalian wabah PMK di Indonesia.

    Ia mengatakan, dari alokasi vaksin nasional sebanyak 4 juta dosis, 1,7 juta diberikan kepada Jawa Timur. Harapannya agar Jawa Timur bisa segera mengendalikan kasus PMK agar Jatim tetap menjadi lumbung ternak nasional.

    “Tadi kami juga mengapresiasi Pemprov Jatim yang telah mengeuarkan darurat bencana non alam sehingga bisa mengakses anggarannya untuk pengadaan vaksin,” ucapnya.

    Oleh sebab itu, ia menekankan bahwa upaya penanganan wabah PMK merupakan upaya gotong royong dari seluruh pihak. Ditambah dengan strategi pelaksanaan vaksinasi serentak diharapkan bisa mengendalikan laju penyebaran virus PMK.

    Sementara itu, Ketua DPRD Jatim Dra M Musyafak dalam sambutannya mengaku siap dan mendukung seluruh upaya pemerintah pusat dan daerah guna menekan laju wabah PMK di Jawa Timur. Ia mengatakan, wabah PMK merupakan persoalan bersama yang akan berdampak pada persoalan-persoalan lain di masyarakat.

    “Oleh karena itu kami bersama Pemprov Jatim akan terus menerus memperhatikan apa yang dibutuhkan dalam upaya penanganan PMK, walaupun dalam keadaan APBD yang banyak mendapat pengurangan,” tegasnya.

    Sebagai informasi, tidak hanya vaksin PMK, turut didistribusikan pula obat-obatan untuk penanganan PMK dan Penyakit ikutannya, yaitu 10 ribu botol Analgesik, 11 ribu botol Antihistamin, 11 ribu botol Vitamin ATP dan 8.500 botol Vitamin ADE. [tok/beq]

  • Cegah Penyebaran PMK, 21.000 Dosis Vaksin Didistribusikan ke Peternak Banyuwangi

    Cegah Penyebaran PMK, 21.000 Dosis Vaksin Didistribusikan ke Peternak Banyuwangi

    Liputan6.com, Banyuwangi – Sebanyak 21.000 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (Vaksin PMK) bakal segera didistribusikan ke peternak di Banyuwangi. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Banyuwangi untuk mengendalikan dan mencegah penyebaran PMK pada hewan ternak.

    “Rencana datang vaksin tanggal 11 Februari, kita bagikan ke teman-teman lapangan tanggal 12 atau 13 Februari dan setelahnya bisa dilaksanakan vaksin kepada hewan ternak,” kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dispertan Banyuwangi, Nanang Sugiharto, Senin (10/2/2025).

    Upaya ini dilakukan mengingat adanya ledakan kasus PMK pada hewan ternak di Banyuwangi. Menurut data laporan Dispertan Banyuwangi, saat ini tercatat sebanyak 399 kasus PMK dengan rincian 229 ternak sakit, 165 ternak sudah sembuh, 3 mati dan 2 ternak dipotong paksa.

    Nanang mengungkap, bahwa vaksinasi PMK telah berjalan sejak 2022 hingga sekarang terus diberikan. Namun karena tahun 2025 ini kembali meningkat secara drastis. “Apalagi di bulan Januari hingga saat ini puncak musim hujan, jadi proses penyebaran virus tersebut semakin cepat,” ujarnya.

    Bukan hanya itu, menjelang bulan suci Ramadan kebutuhan daging hewan ternak dipastikan akan meningkat. Tingginya kasus PMK bakal mengganggu perekonomian peternak untuk itu pengawasan lalu lintas hewan juga lebih diintensifkan. Nanang menyebut, pihaknya juga memperkuat sinergi dengan Balai Karantina Hewan dan Polresta Banyuwangi untuk melakukan pengawasan lalu lintas hewan ternak masuk di gerbang-gerbang Banyuwangi. Diantaranya Pelabuhan Ketapang.

    “Kita akan memperketat pengawasan terhadap ternak yang masuk dari luar daerah, khususnya dari Bali, NTB, dan NTT, yang memiliki risiko tinggi membawa virus PMK. Selain itu memastikan setiap hewan yang masuk ke Banyuwangi memiliki sertifikasi kesehatan dari daerah asalnya. Pengawasan di pelabuhan dan jalur perbatasan juga akan diperketat,” imbuh Nanang. 

    Upaya lain seperti penyemprotan Disinfektan di pasar hewan dan kandang ternak untuk menekan penyebaran virus juga gencar dilaksanakan. Termasuk sosialisasi edukasi tentang kesehatan hewan ternak dengan menggandeng Bhabinkamtibmas juga tetap dijalankan.

  • Cerita Wanita Malaysia yang Terkena Flu seperti Barbie Hsu di Jepang, Keluhkan Biaya Rumah Sakit – Halaman all

    Cerita Wanita Malaysia yang Terkena Flu seperti Barbie Hsu di Jepang, Keluhkan Biaya Rumah Sakit – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang wanita Malaysia mengalami masalah kesehatan serius setelah tertular flu selama perjalanannya ke Jepang pada awal Januari lalu.

    Namun ia merasa sangat beruntung karena berhasil selamat dari kondisi tersebut.

    Qin Yufen, nama wanita tersebut, mengalami gejala flu yang mirip dengan aktris Taiwan, Barbie Hsu, yang baru-baru ini meninggal dunia akibat pneumonia terkait influenza di Jepang.

    Dalam wawancara dengan China Press, Yufen menceritakan bahwa ia kesulitan bernapas saat berada di puncak gunung di Hokkaido.

    Pada awalnya, ia mengira kondisi tersebut hanyalah reaksi terhadap cuaca dingin.

    Putranya dan sopir sewaan mereka mencoba mencari obat di lebih dari 10 apotek, tetapi mereka diberitahu bahwa inhaler asma hanya bisa didapatkan melalui rawat inap di rumah sakit.

    Ketika dirawat di rumah sakit, Yufen diberikan bantuan pernapasan karena kekurangan oksigen.

    Namun, komunikasi dengan staf medis terhambat oleh kendala bahasa.

    Beruntung, ia bertemu dengan penerjemah yang bisa berbahasa Mandarin.

    “Saya menjelaskan kondisi saya, tetapi staf rumah sakit hanya memberikan oksigen sekali dan melanjutkan dengan infus, meskipun saya masih kesulitan bernapas,” katanya.

    Meski memiliki asuransi perjalanan, Yufen harus membayar biaya rumah sakit sebesar RM15.000 (sekitar Rp55 juta) per hari secara tunai.

    Karena khawatir dananya tidak mencukupi, ia memutuskan untuk kembali ke Malaysia untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

    “Saya memberi tahu rumah sakit bahwa saya tidak punya cukup uang tunai, sehingga mereka meminta saya menandatangani surat pernyataan bahwa mereka tidak akan bertanggung jawab atas kondisi saya setelah saya keluar dari rumah sakit,” ungkap Yufen.

    “Keluarga saya sangat khawatir karena saya tidak bisa makan.”

    “Saya hanya menghembuskan napas tetapi tidak bisa menarik napas dengan benar, dan setelah minum Panadol, saya mulai muntah keesokan harinya.”

    Setelah tiba di Malaysia, Yufen segera dirawat di rumah sakit.

    Kadar oksigen dalam darahnya menurun drastis.

    Sementara pasien flu biasa hanya memerlukan dua jenis obat, ia diberikan lebih dari 10 jenis obat pada malam itu.

    “Dokter mengatakan saya perlu dirawat di ICU karena kadar oksigen saya tidak kunjung membaik,” jelasnya.

    Yufen dirawat selama lima hari empat malam di rumah sakit.

    Setelah pulih, ia mengisolasi diri sebelum akhirnya kembali beraktivitas.

    Saat mengajukan klaim asuransi dan meninjau laporan medisnya, Yufen terkejut mendapati bahwa gejalanya mirip dengan yang dialami Barbie Hsu.

    “Saya merasa sangat beruntung bisa selamat dari flu ini,” katanya.

    Permintaan Vaksin Influenza Meningkat Setelah Kematian Barbie Hsu

    Kematian Barbie Hsu memicu lonjakan permintaan vaksin influenza di berbagai negara.

    Di Singapura, lebih dari 2.000 orang membuat janji vaksinasi pada 4 Februari, sehari setelah berita kematian Hsu diumumkan.

    Sebagai perbandingan, hanya sekitar 3.000 janji vaksinasi yang dibuat sepanjang Januari, menurut laporan The Straits Times.

    Barbie Hsu, yang dikenal lewat perannya di serial drama Meteor Garden, meninggal pada 2 Februari di usia 48 tahun akibat pneumonia terkait influenza saat sedang berada di Jepang bersama keluarganya.

    Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) meyakinkan publik bahwa stok vaksin influenza di Singapura cukup memadai.

    Permintaan vaksin juga melonjak di Taiwan dan Hong Kong setelah berita kematian Hsu.

    Taiwan bahkan harus menambah 100.000 dosis vaksin karena stok yang didanai publik diperkirakan akan habis dalam waktu seminggu, lapor Focus Taiwan pada 6 Februari.

    MOH menganjurkan agar kelompok yang berisiko tinggi terkena infeksi influenza berat, seperti lansia dan orang-orang dengan kondisi medis tertentu, segera berkonsultasi dengan dokter dan mendapatkan vaksinasi influenza.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Fakta tentang Wabah Sindrom GBS di India yang Picu Kelumpuhan

    Fakta tentang Wabah Sindrom GBS di India yang Picu Kelumpuhan

    Jakarta

    Bulan lalu, seorang guru di kota Pune, India barat, mengamati kekesalan anak laki-lakinya yang berusia enam tahun. Awalnya, dia mengira putranya stres karena pekerjaan rumah.

    “Saya menghapus kata-kata yang salah di buku tugasnya. Lalu saya minta anak saya menulis jawaban yang benar. Saya kira dia marah gara-gara ini dan itulah mengapa dia tidak memegang pensil dengan benar,” kata ibu itu kepada surat kabar Indian Express.

    Dia tidak menyangka kesulitan memegang pensil adalah tanda-tanda pertama dari Sindrom Guillain-Barre (GBS).

    Kelainan langka ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel saraf sehingga menyebabkan kelemahan otot dan kelumpuhan.

    Beberapa hari kemudian, bocah laki-laki itu berada dalam perawatan intensif. Dia tidak dapat menggerakkan lengan atau kakinya.

    Kondisinya sempat memburuk sampai-sampai kehilangan kemampuan untuk menelan dan berbicara.

    Dia juga sempat membutuhkan bantuan ventilator untuk bernapas.

    Anak itu kini dalam masa pemulihan.

    Ini hanya satu dari sekitar 160 kasus GBS yang dilaporkan sejak awal Januari di Pune.

    Kota itu merupakan pusat pendidikan dan teknologi yang dikelilingi perindustrian dan pedesaan.

    Sejauh ini, diduga sudah ada lima kematian akibat GBS. Ketika berita ini diturunkan, 48 pasien berada dalam perawatan intensif. Menurut angka resmi, ada 21 pasien yang membutuhkan ventilator, sementaraa 38 lainnya sudah dipulangkan.

    GBS dimulai dengan rasa kesemutan atau mati rasa di bagian kaki dan tangan. Setelah itu, pasien akan mengalami kelemahan otot dan kesulitan menggerakkan sendi.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Gejala kemudian memburuk selama dua hingga empat minggu, biasanya dimulai di lengan dan kaki.

    Tingkat kematian yang dilaporkan bervariasi antara 3% dan 13%, tergantung tingkat keparahan dan kualitas perawatan kesehatan.

    Wabah di Pune diduga berasal dari patogen yang disebut Campylobacter jejuni. Bakteri ini adalah penyebab utama infeksi bawaan makanan dan pendorong terbesar GBS di seluruh dunia.

    Hubungan antara patogen itu dan GBS awalnya ditemukan pada 1990-an di pedesaan China.

    Saat itu, Campylobacter jejuni umum ditemukan pada ayam. Wabah GBS terjadi setiap musim hujan saat anak-anak bermain di air yang terkontaminasi kotoran ayam atau bebek.

    Getty ImagesWabah di Pune diduga berasal dari patogen yang disebut campylobacter jejuni.

    Bukannya GBS tidak pernah terjadi di India.

    Dua ilmuwan bernama Monojit Debnath dan Madhu Nagappa, dari Institut Kesehatan Mental dan Ilmu Saraf Nasional (NIMHANS) yang berbasis di Bangalore, meneliti 150 pasien GBS selama periode lima tahun antara 2014 dan 2019.

    Temuan mereka menunjukkan 79% pasien memiliki bukti infeksi sebelumnya dan sepertiganya dinyatakan positif campylobacter.

    Infeksi ganda terjadi cukup sering yakni 65% yang menunjukkan interaksi kompleks antara bakteri dan virus.

    Baru-baru ini, wabah terkait patogen ini dilaporkan dari seluruh dunia.

    Dalam tujuh bulan pertama tahun 2023, Peru melaporkan lebih dari 200 kasus dugaan GBS yang menyebabkan setidaknya empat kematian.

    Laporan ini mendorong pemerintah untuk menyatakan darurat kesehatan nasional dan memperkuat langkah-langkah kesehatan masyarakat. Dua pertiga kasus terkait dengan campylobacter.

    Para ahli menyebut negara-negara dengan kebersihan yang baik lebih jarang melaporkan kasus GBS yang terkait dengan campylobacter dengan infeksi pernapasan sebagai kontributor utama.

    Namun, campylobacter bukanlah satu-satunya pemicu.

    Baca juga:

    Pada 2015, Brasil melaporkan kelompok kasus GBS yang terkait dengan virus Zika.

    Vaksin jarang memicu GBS, tetapi satu vaksin Covid dilaporkan terkait dengan beberapa ratus kasus GBS di Inggris pada tahun 2021.

    “Campylobacter bersifat endemik. Ratusan ribu kasus terjadi setiap saat, selalu ada di lingkungan,” kata Hugh Willison, profesor neurologi di University of Glasgow.

    Di sisi lain, para ilmuwan mengatakan sindrom GBS tidak berkembang dengan mudah.

    Terdapat strain spesifik campylobacter yang memiliki lapisan luar yang dilapisi gula.

    Pada kasus-kasus yang jarang terjadi, struktur molekulnya cocok dengan lapisan sel saraf manusia.

    Ketika sistem kekebalan pasien menyerang bakteri, saraf akhirnya juga bisa menjadi target. Proses yang disebut peniruan molekuler ini menyebabkan GBS.

    Hanya sebagian kecil strain campylobacter yang memiliki lapisan seperti saraf ini.

    “Di Pune, kemungkinan besar strain campylobacter dengan fitur molekuler ini sedang beredar, dan lonjakan infeksi dengan strain ini menyebabkan jumlah kasus GBS yang lebih tinggi,” kata Prof Willison.

    Getty ImagesPara ahli mengatakan sebagian besar kasus GBS di seluruh dunia berasal dari unggas yang kurang matang

    Sebagian besar ahli memperkirakan sekitar satu dari 100 strain campylobacter membawa risiko GBS. Satu dari 100 orang yang terinfeksi strain tersebut mengembangkan GBS.

    Jadi, risiko keseluruhannya kira-kira satu dari 10.000.

    Prof Willison menggambarkan ini sebagai “rolet Rusia imunologis” dan memicu “tsunami neurologis akut” yang menyerang sistem saraf.

    Serangan akan melemah dengan sendirinya setelah respons imun mereda. Akan tetapi, tubuh masih membutuhkan waktu, perawatan medis, dan dukungan untuk memperbaiki kerusakan.

    Permasalahannya adalah tidak ada obat untuk GBS.

    GBS terjadi ketika tubuh memproduksi antibodi terhadap campylobacter, yang kemudian menyerang saraf.

    Untuk menangani GBS, dokter menggunakan metode “pertukaran plasma” yakni menyaring darah untuk menghilangkan antibodi berbahaya.

    Baca juga:

    Selain itu, dokter juga menggunakan imunoglobulin intravena (IVIG) alias antibodi terapeutik yang berasal dari darah normal, untuk membantu mengurangi tingkat keparahan penyakit.

    Tantangan lainnya adalah tidak ada tes tunggal untuk mendiagnosis GBS.

    Para dokter mengatakan diagnosis GBS terutama didasarkan pada fitur klinis. Gejala GBS hadir dalam bentuk kelumpuhan yang juga dapat disebabkan polio, virus, atau penyakit neurologis langka.

    “Diagnosis GBS merupakan konstelasi fitur klinis. Sangat mungkin terjadi salah diagnosis, tidak ada diagnosis, atau diagnosis terlambat,” kata Prof Willison.

    Sistem kesehatan masyarakat India yang tidak merata juga menjadi tantangan. Dokter-dokter di pedesaan mungkin kesulitan mendiagnosis GBS.

    Tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berada di Pune telah bekerja sama dengan petugas kesehatan federal dan negara bagian India untuk melacak, menguji, dan memantau kasus, serta menganalisis tren demi menemukan pengobatan yang efektif.

    Pihak berwenang mengatakan telah memantau lebih dari 60.000 rumah. Mereka mengambil 160 sampel air untuk pengujian, dan meminta masyarakat untuk minum air rebusan dan makan makanan segar serta bersih.

    Masyarakat juga diminta untuk tidak mengonsumsi “makanan basi dan ayam atau daging kambing yang dimasak setengah matang”.

    Para ahli mengatakan sebagian besar kasus GBS di seluruh dunia berasal dari unggas yang kurang matang. Namun, penyakit ini juga dapat menyebar melalui air, seperti halnya kolera atau salmonella.

    Air yang terkontaminasi dan digunakan untuk mencuci atau menyiapkan jajanan kaki lima memudahkan penyebaran bakteri.

    Fenomena ini jelas-jelas terjadi di Pune: strain campylobacter dengan fitur molekuler khas sedang beredar dan berdampak ke banyak orang.

    Belum dapat dipastikan apakah wabah ini disebabkan oleh kontaminasi skala besar pasokan air atau konsumsi unggas yang terinfeksi.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk tidak panik,” ujar departemen kesehatan.

    Di tengah ketidakpastian, imbauan lebih mudah diucapkan ketimbang dilakukan.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Cek Kesehatan Gratis Mulai 10 Februari Besok, Nasib yang Tak Punya BPJS dan Rencana Senyap Prabowo – Halaman all

    Cek Kesehatan Gratis Mulai 10 Februari Besok, Nasib yang Tak Punya BPJS dan Rencana Senyap Prabowo – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah memutuskan pelaksanaan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) dimulai 10 Februari 2025.

    Ada banyak informasi seputar kesiapan PKG besok, mulai mekanisme, siapa saja yang berhak hingga rencana Presiden Prabowo 10 Februari 2025. 

    Cek kesehatan gratis dimulai pada minggu kedua Februari ini akan menyasar lebih dari 260 juta penduduk Indonesia mulai dari bayi hingga lansia. 

    PKG diperuntukkan bagi mereka yang berusia 0-6 tahun dan 18 tahun ke atas. 

    Pemeriksaan ini tahap awal bisa dilakukan di puskesmas dan klinik. 

    Ada juga PKG khusus diperuntukkan bagi ibu hamil dan balita di puskesmas dan posyandu.

    PKG juga digelar di sekolah

    PKG juga digelar di sekolah dengan menyasar para pelajar. 

    PKG di sekolah  dimulai Juli 2025 saat tahun ajaran baru. 

    Sasaran PKG di sekolah untuk mereka yang berusia 7-17 tahun. 

     

    Nasib yang tak punya BPJS, bisakah ikut PKG?

    Bagi masyarakat yang ingin mengikuti program tersebut, tidak ada kewajiban persyaratan kepesertaan BPJS Kesehatan

    Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan, masyarakat yang bukan atau belum menjadi peserta BPJS Kesehatan tetap dapat mendapatkan layanan PKG.

    Ma Uning (48) merasa tenang saat melahirkan buah hatinya karena telah terdaftar sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. (Istimewa)

    “Karena pemeriksaan kesehatan gratis ini merupakan program pemerintah untuk semua masyarakat Indonesia,” ujar Menkes Budi di Kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (22/1/2025).

    Meski demikian, pemerintah tetap menganjurkan masyarakat untuk mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.

    Keanggotaan BPJS menjadi penting jika diperlukan tindakan medis lanjutan berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan gratis.

    Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas dr. Maria Endang Sumiwi mengatakan BPJS Kesehatan aktif akan memudahkan proses rujukan dan penanganan lebih lanjut jika ditemukan masalah kesehatan.

    Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi medis tertentu, seperti penyakit kronis maka pasien bisa dirujuk ke rumah sakit.

    Dalam kondisi inilah kepesertaan BPJS Kesehatan aktif dapat membantu mengurangi beban biaya perawatan.

    “Jika BPJS Kesehatan belum aktif, masyarakat bisa segera mengaktifkannya. Mengingat proses aktivasi BPJS membutuhkan waktu hingga 14 hari, maka pemberitahuan 30 hari sebelumnya sangat membantu,” lanjutnya.

    Pemerintah berharap masyarakat bisa memanfaatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis ini sebagai langkah awal menjaga kesehatan.

    Rencana senyap presiden Prabowo

    RESHUFFLE DI HARLAH NU – Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan di acara puncak peringatan Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025) malam. Prabowo menyinggung soal reshuflle kabinet setelah 100 hari kerja pemerintahannya. (dok. Kompas.com/ Ardito Ramadhan)

    Terpisah, Juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Adita Irawati menuturkan, Presiden Prabowo Subianto diprediksi memiliki rencana senyap saat pelaksanaan program Pemeriksaan Gratis (PKG) ini.

    Pravowo tidak hadir dalam kegiatan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang akan resmi dimulai Senin 10 Februari 2025.

    Prabowo ujar Adita, memiliki rencana senyap.

    Presiden diperkirakan lebih memilih mode senyap atau turun langsung melihat pelaksanaan cek kesehatan gratis. 

    “Yang jelas sudah disiapkan ada sekitar 10 titik untuk ditinjau. Tapi kalau dilihat pengalaman Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), kemarin Pak Presiden ini sepertinya lebih memilih untuk melakukan kunjungan senyap,”

    Menurut Adita saat ditemui awak media di kantor Kemenkes Jakarta, Jumat (7/2/2025), Prabowo menegaskan tidak ada seremoni saat peluncuran hari pertama PKG.

    “Jadi tidak ada seremoni, seperti juga himbauan beliau kan, tidak ada seremoni,” kata dia.

    Adita menyampaikan, dalam arahan Prabowo Subianto untuk program cek kesehatan gratis ini.

     

    Prabowo meminta Kemenkes dan pihak terkait benar-benar memastikan masyarakat mendapatkan manfaat dari program ini. 

    “Dipesankan juga untuk tidak menyulitkan masyarakat. Untuk daerah yang belum ada akses telekomunikasi tetap bisa melakukan cek kesehatan gratis. Jadi kata kuncinya, ini harus memberi manfaat dan tidak menyulitkan dalam pelaksanaannya,” ungkap mantan jubir Kemenhub ini. 

     

    Harus unduh aplikasi SATUSEHAT, masyarakat yang tak punya smartphone bisa ikut PKG

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan, warga yang tidak memiliki smartphone tetap bisa mendapatkan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG).

    Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan Setiaji mengatakan, program kesehatan gratis tetap dapat diakses oleh seluruh anggota keluarga tanpa terkecuali.

    Unduh sertifikat vaksin Meningitis di aplikasi Satu Sehat. (sehatnegeriku.kemkes.go.id)

    Bagi anggota keluarga seperti anak-anak atau lansia yang tidak memiliki smartphone atau gawai pintar, bisa ditambahkan sebagai profil bertaut di akun SATUSEHAT Mobile milik anggota keluarga lain.

    Ia mengimbau, masyarakat mulai mengunduh aplikasi SATUSEHAT mobile agar memudahkan masyarakat mengakses berbagai informasi program tersebut.

    Masyarakat diharapkan mengisi dan melengkapi data diri terlebih dahulu untuk memastikan proses berjalan lancar

    “Masyarakat mulai mengunduh aplikasi SATUSEHAT mobile, dimana didalamnya ada informasi mengenai PKG termasuk juga mendaftarkan keluarga ataupun anak-anak yang mungkin tidak punya handphone bisa dicatat di dalam aplikasi,” kata dia saat ditemui di JS Luwansa Hotel, Jakarta, Selasa (4/2/2025).

    (Tribunnews.com/Rina/Anita K Wardhani)

  • Singapura Temukan 1 Kasus Polio Paralitik, Anak Usia 5 Bulan Asal RI

    Singapura Temukan 1 Kasus Polio Paralitik, Anak Usia 5 Bulan Asal RI

    Jakarta – Kementerian Kesehatan Singapura mengonfirmasi satu kasus impor polio paralitik di negaranya. Kasus ini teridentifikasi pada
    pasien anak usia lima bulan asal Indonesia. Ia memang datang ke Singapura pada 26 Januari untuk perawatan medis.

    Anak tersebut disebut mengalami gangguan kekebalan tubuh dan sebelumnya sudah mendapatkan vaksin polio oral (OPV) dan satu dosis vaksin polio inaktif (IPV) di Indonesia.

    “Dia mengalami demam, lemas akut, dan kelumpuhan pada tungkai bawah pada bulan Desember 2024 saat berada di Indonesia. Polio tidak dicurigai oleh dokternya saat itu,” kata kementerian tersebut.

    Pada 26 Januari, dia dievakuasi secara medis untuk perawatan gejalanya dan langsung dirawat di Rumah Sakit Universitas Nasional (NUH) setibanya di Singapura. Bayi tersebut saat ini dalam kondisi stabil.

    “Temuan kami sejauh ini menunjukkan risiko rendah penularan di masyarakat. Kasus tersebut dibawa langsung ke NUH setibanya di Singapura dan diisolasi setelah masuk. Dia juga ditempatkan di bawah tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi yang tepat untuk mencegah penyebaran lebih lanjut setelah diduga terinfeksi polio,” kata MOH.

    “Saat ini tiga kontak dekat, yang merupakan anggota keluarga atau pengasuh kasus tersebut, telah dikarantina sebagai tindakan pencegahan.”

    Baca juga:

    Poliomielitis disebabkan oleh virus polio dan terutama ditularkan melalui makanan yang terinfeksi bahan feses.

    Vaksinasi adalah perlindungan paling efektif terhadap poliomielitis, di samping menjaga standar kebersihan dan sanitasi yang tinggi, kata kementerian kesehatan.

    Ada dua vaksin untuk polio OPV, yang mengandung virus polio yang dilemahkan, dan IPV, yang tidak mengandung virus polio hidup.

    Banyak negara secara bertahap beralih ke IPV, dan Singapura berhenti menggunakan OPV pada tahun 2021, kata MOH.

    “Poliomielitis paralitik terkait vaksin merupakan kejadian buruk yang sangat langka yang terjadi ketika seseorang mengalami polio paralitik setelah menerima OPV. Risikonya lebih tinggi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, yang mana IPV direkomendasikan sebagai pengganti OPV.”

    Singapura belum melaporkan kasus polio yang didapat secara lokal sejak 1978. Kasus polio terakhir yang dilaporkan pada 2006 merupakan kasus impor, imbuh kementerian tersebut.

    “Singapura telah mempertahankan status bebas polio dengan melanjutkan cakupan vaksinasi polio yang tinggi, standar kebersihan dan sanitasi lingkungan yang tinggi, dan memiliki sistem pengawasan yang mapan untuk mendeteksi kemungkinan kasus poliomielitis.”

    Berdasarkan Jadwal Imunisasi Anak Nasional (NCIS), anak-anak menerima total lima dosis vaksin – tiga dosis IPV untuk bayi pada usia dua bulan, empat bulan, dan enam bulan, dengan dua dosis penguat IPV lainnya pada usia masing-masing 18 bulan dan 10 hingga 11 tahun.

    “Karena IPV tidak mengandung virus hidup, maka tidak ada risiko polio paralitik terkait vaksin. Vaksinasi di NCIS tersedia gratis untuk semua anak Singapura di klinik dan poliklinik Dokter Umum Community Health Assist Scheme,” kata kementerian tersebut.

    Baca juga:

    (naf/naf)

  • Telkom (TLKM) Terlibat di Program MBG, Siapkan Aplikasi Pemantau

    Telkom (TLKM) Terlibat di Program MBG, Siapkan Aplikasi Pemantau

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menyiapkan aplikasi guna memantau efektivitas jalannya program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    VP Corporate Telecommunication Telkom,Andri Sasongko mengatakan semua perusahaan milik negara kemungkinan mendapat tugas khusus dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk terlibat dalam menyukseskan program MBG. 

    Dari sisi Telkom, kata Andri, perusahaan akan menyiapkan aplikasi pemantau distribusi makan bergizi gratis. Aplikasi tersebut nantinya akan berada di bawah Telkomsel, anak usaha Telkom. 

    “Kami sebenarnya diberikan tugas, tapi lewat Telkomsel. Membuat aplikasi yang powerfull tentunya, yang bisa memonitor [MBG],” ungkap Andri saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (7/2/2025).

    Andri mengatakan penugasan tersebut tidak terlepas dari peran Telkom pada saat Covid-19.

    Telkom saat itu terlibat dalam pembuatan aplikasi PeduliLindungi, yang salah satu fungsinya melacak pergerakan orang hingga status vaksin masyarakat Indonesia.

    Adapun untuk peran dan cara kerja aplikasi Telkom di program MBG, Andri belum dapat memberitahu karena masih dalam tahap persiapan. 

    “Sedang disiapkan,” kata Andri.  

    Sebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan percepatan program Makan Bergizi Gratis (MBG) memerlukan dana tambahan. Saat ini, penerima manfaat baru 0,8% dari target 82,9 juta pada 2025. 

    Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan bahwa jika Presiden Prabowo Subianto meminta akan adanya percepatan, maka dipastikan juga ada tambahan anggaran.

    Terlebih, Presiden Prabowo juga menginginkan agar semua penerima manfaat menerima program MBG hingga akhir 2025.

    “Jika percepatan [program MBG] harus dilakukan, pasti akan ada dana tambahan tergantung kapan dilaksanakan,” kata Dadan kepada Bisnis, Kamis (6/2/2025).

    Namun, Dadan menyampaikan bahwa Presiden dan Menteri Keuangan yang memiliki pemahaman mendalam terkait sumber pendanaan untuk MBG.

    “Sumber dana [MBG], Pak Presiden [Prabowo Subianto] cq [dalam hal ini] Ibu Menkeu [Sri Mulyani] yang lebih paham,” ujarnya.

    Meski begitu, Dadan mengungkap bahwa hingga saat ini penerima manfaat MBG baru mencapai 0,8% dari target 82,9 juta orang. 

    Adapun, BGN menargetkan penerima manfaat akan naik menjadi 1,5% pada pertengahan Februari 2025.