Produk: vaksin

  • Ikuti WHO, BPOM RI Terbitkan Aturan Baru Uji Klinik Vaksin di Indonesia – Halaman all

    Ikuti WHO, BPOM RI Terbitkan Aturan Baru Uji Klinik Vaksin di Indonesia – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — BPOM menerbitkan kebijakan baru mendukung percepatan proses pelaksanaan uji klinik vaksin di Indonesia. Kebijakan ini mengikuti ketentuan World Health Organization (WHO).

    Pada peraturan sebelumnya, Peraturan BPOM Nomor 1 Tahun 2023 tentang Sertifikasi Pelulusan Batch/Lot Vaksin, masih mempersyaratkan ketentuan pelulusan batch/lot vaksin untuk tujuan uji klinik khususnya untuk uji klinik fase III.

    Dengan aturan baru ini, setiap vaksin yang diperuntukan pada uji klinik vaksin tidak diperlukan lagi sertifikat pelulusan batch/lot vaksin.

    Peraturan ini telah ditetapkan pada 9 Januari 2025 oleh Kepala BPOM Taruna Ikrar serta telah diundangkan oleh Kementerian Hukum pada 20 Januari 2025.

    “Peraturan ini dapat mempercepat proses pengembangan dan ketersediaan obat baru khususnya vaksin. Ini akan mempercepat akses terhadap obat esensial kedepannya,” papar Taruna Ikrar di Kantor BPOM pada Jumat (7/2/2025).

    Taruna menjelaskan, hal ini sejalan dengan aturan beberapa organisasi Internasional dan otoritas pengawas obat di dunia, seperti WHO, US-FDA, Uni Eropa, Therapeutic Goods Administration (TGA) Australia, dan National Medical Products Administration (NMPA) China, dimana Institusi tersebut tidak mempersyaratkan sertifikat pelulusan batch/lot vaksin pada uji klinik.

    “Dengan perubahan ini maka dalam pelaksanaan uji klinik, sertifikat pelulusan batch/lot vaksin tidak lagi diperlukan,” ujar Taruna Ikrar.

    Kepala BPOM berharap dengan diterbitkannya peraturan ini dapat mempercepat proses pelaksanaan uji klinik sehingga mendorong berbagai inovasi pengembangan vaksin baru. Belajar dari masa pandemi, saat ketersediaan dan akses terhadap vaksin sangat dibutuhkan dengan cepat dan segera. Peraturan ini mengakomodir hal tersebut dengan tetap mengedepankan aspek keamanan, khasiat, dan mutu.

     

  • Video: Pembekuan Bantuan Trump Hentikan Uji Coba Vaksin HIV di Afrika Selatan

    Video: Pembekuan Bantuan Trump Hentikan Uji Coba Vaksin HIV di Afrika Selatan

    Jakarta – Vaksin-vaksin bagian dari skema pengembangan vaksin HIV yang dipimpin Afrika Selatan yang dikenal sebagai BRILLIANT, didanai sepenuhnya oleh hibah sebesar US$ 45 juta dari USAID. Ini merupakan salah satu dampak pembekuan bantuan AS. Tidak jelas apakah atau kapan proyek tersebut dapat dilanjutkan. Departemen Luar Negeri AS tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    (/)

  • BPOM RI Terbitkan Kebijakan Baru Dukung Pelaksanaan Uji Klinik Vaksin

    BPOM RI Terbitkan Kebijakan Baru Dukung Pelaksanaan Uji Klinik Vaksin

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) menerbitkan kebijakan baru untuk mendukung percepatan proses pelaksanaan uji klinik vaksin di Indonesia dengan mengikuti ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

    Hal ini tercantum pada Peraturan BPOM Nomor 2 Tahun 2025 (PerBPOM 2/2025) tentang Pedoman Sertifikasi Pelulusan Batch/Lot Vaksin. Peraturan ini telah ditetapkan pada 9 Januari 2025 oleh Kepala BPOM Taruna Ikrar serta telah diundangkan oleh Kementerian Hukum pada 20 Januari 2025.

    Dengan mempertimbangkan penyelarasan dalam mendukung ekosistem perkembangan uji klinik di Indonesia, BPOM tidak lagi mempersyaratkan pelulusan batch/lot untuk tujuan uji klinik.

    Sebelumnya, Peraturan BPOM Nomor 1 Tahun 2023 tentang Sertifikasi Pelulusan Batch/Lot Vaksin, masih mempersyaratkan ketentuan pelulusan batch/lot vaksin untuk tujuan uji klinik, khususnya untuk uji klinik fase III.

    Dengan dilakukannya pembaharuan pada PerBPOM 2/2025, setiap vaksin yang diperuntukan pada uji klinik vaksin tidak diperlukan lagi sertifikat pelulusan batch/lot vaksin.

    “Peraturan ini dapat mempercepat proses pengembangan dan ketersediaan obat baru khususnya vaksin. Ini akan mempercepat akses terhadap obat esensial ke depannya,” papar Taruna Ikrar di Kantor BPOM pada Jumat (7/2/2025).

    Taruna Ikrar juga menjelaskan lebih lanjut bahwa hal ini juga sejalan dengan aturan beberapa organisasi Internasional dan otoritas pengawas obat di dunia, seperti WHO, US-FDA, Uni Eropa, Therapeutic Goods Administration (TGA) Australia, dan National Medical Products Administration (NMPA) China. Institusi tersebut tidak mempersyaratkan sertifikat pelulusan batch/lot vaksin pada uji klinik.

    PerBPOM 2/2025 ini mengatur tentang prosedur pelaksanaan pelulusan batch/lot vaksin untuk memperoleh sertifikat pelulusan batch/lot vaksin. Batch adalah sejumlah vaksin yang mempunyai sifat dan mutu yang seragam yang dihasilkan dalam satu siklus pembuatan atas suatu perintah pembuatan tertentu.

    Sementara lot adalah bagian tertentu dari suatu batch yang memiliki sifat dan mutu yang seragam dalam batas yang telah ditetapkan.

    Sertifikat pelulusan vaksin tersebut merupakan dokumen yang memastikan bahwa vaksin telah memenuhi spesifikasi serta persyaratan keamanan dan mutu yang telah ditetapkan oleh BPOM sehingga vaksin tersebut dapat diedarkan di wilayah Indonesia.

    “Dengan perubahan ini maka dalam pelaksanaan uji klinik, sertifikat pelulusan batch/lot vaksin tidak lagi diperlukan,” ujar Taruna Ikrar.

    Proses penyusunan PerBPOM ini telah dilakukan sejak Februari 2024, dimulai dari proses pembahasan rapat internal, konsultasi publik, hingga harmonisasi dengan Kementerian Hukum.

    Semua tahapan telah dilalui dengan baik sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan serta PerBPOM Nomor 25 Tahun 2022 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan.

    PerBPOM 2/2025 terdiri dari 12 Pasal dan 1 Lampiran yang merupakan pedoman. Secara garis besar PerBPOM ini mengatur administrasi permohonan dan prosedur teknis penerbitan sertifikat pelulusan batch/lot vaksin, ketentuan alih metode pengujian vaksin, reliance sertifikat pelulusan batch/lot vaksin dari negara lain, serta pelulusan batch/lot vaksin pada kondisi kedaruratan nasional di Indonesia. Peraturan dan Pedoman tersebut dapat diakses melalui www.jdih.pom.go.id.

    Kepala BPOM berharap dengan diterbitkannya peraturan ini dapat mempercepat proses pelaksanaan uji klinik sehingga mendorong berbagai inovasi pengembangan vaksin baru. Belajar dari masa pandemi, saat ketersediaan dan akses terhadap vaksin sangat dibutuhkan dengan cepat dan segera. Peraturan ini mengakomodir hal tersebut dengan tetap mengedepankan aspek keamanan, khasiat, dan mutu.

    (suc/up)

  • Trump Akan Bekukan Bantuan ke Sekolah-Universitas yang Wajibkan Vaksin COVID

    Trump Akan Bekukan Bantuan ke Sekolah-Universitas yang Wajibkan Vaksin COVID

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump berencana membekukan bantuan dana ke sekolah dan universitas yang mewajibkan siswa dan mahasiswa divaksinasi COVID-19. Hal ini tercantum dalam perintah eksekutif Trump yang ditandatangani belum lama ini.

    Diberitakan APNews, perintah eksekutif tersebut diperkirakan tidak akan berdampak besar secara nasional karena mandat vaksin COVID-19 sebagian besar telah dibatalkan di sekolah dan perguruan tinggi di seluruh Amerika Serikat.

    Perintah tersebut mengarahkan Departemen Pendidikan dan Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan untuk membuat rencana mengakhiri mandat vaksin COVID-19. Badan-badan tersebut diminta untuk mengidentifikasi hibah atau kontrak federal diskresioner yang diberikan kepada sekolah saat melanggar perintah tersebut, serta menghapus pendanaan, sesuai dengan hukum yang berlaku.

    “Mengingat risiko penyakit COVID-19 yang serius sangat rendah bagi anak-anak dan dewasa muda, mengancam untuk mengeluarkan mereka dari pendidikan merupakan pelanggaran yang tidak dapat ditoleransi terhadap kebebasan pribadi,” tulis laman White House.

    Perintah tersebut hanya berlaku untuk vaksin COVID-19. Semua negara bagian memiliki undang-undang yang mengharuskan anak-anak yang bersekolah divaksinasi terhadap penyakit tertentu termasuk campak, gondongan, polio, tetanus, batuk rejan, dan cacar air.

    Dalam lembar fakta yang diberikan kepada wartawan, Gedung Putih mengatakan perintah itu diperlukan karena mandat vaksin COVID “mengancam kesempatan pendidikan bagi siswa.”

    “Orang tua dipaksa ke posisi yang sulit: mematuhi mandat yang kontroversial atau mempertaruhkan masa depan pendidikan anak mereka,” tulis Gedung Putih.

    Saat ini, semua 50 negara bagian mewajibkan siswa menerima vaksinasi tertentu, termasuk untuk mencegah campak. Namun, banyak negara bagian menawarkan pengecualian karena alasan agama.

    (kna/naf)

  • Komisi B DPRD Tulungagung Pastikan Produksi Susu Tak Terpengaruh Merebaknya PMK

    Komisi B DPRD Tulungagung Pastikan Produksi Susu Tak Terpengaruh Merebaknya PMK

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

    TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG – Komisi B DPRD Tulungagung telah menyelesaikan kunjungan ke sejumlah kandang sapi perah di Kecamatan Sendang, Tulungagung, Jawa Timur.

    Komisi yang membidangi Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat ini juga menggali informasi di antara peternak.

    Hasilnya, mereka memastikan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) tidak berpengaruh dengan peternakan sapi perah.

    “Sampai saat ini belum ada laporan kasus PMK pada sapi perah,” ungkap Ketua Komisi B DPRD Tulungagung, Widodo Prasetyo, Senin (17/2/2025).

    Salah satu sasaran yang dikunjungi adalah Koperasi Tani Wilis Kecamatan Sendang, tempat bernaung ratusan peternak sapi perah.

    Mereka memastikan produksi susu tidak terpengaruh isu PMK.

    Dengan demikian, produksi susu dari para peternak tetap terserap pasar seperti biasanya.

    “Tidak ada kasus pada sapi perah, semua aman terkendali. Produksi susu tidak terpengaruh sama sekali,” tegas Widodo.

    Secara umum kasus PMK di Kabupaten Tulungagung juga sudah landai.

    Hal ini tidak lepas dari upaya vaksinasi pada sapi-sapi yang sehat, sehingga mampu memutus penularan.

    Menurut Widodo, vaksin dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) terbatas.

    Para peternak banyak yang mengadakan vaksin secara mandiri, salah satunya lewat koperasi yang menaungi.

    “Mereka mengandalkan para mantri suntik yang ada di desa-desa. Vaksinnya memang terbatas,” katanya.

    Widodo mengaku juga selalu berkomunikasi dengan para pedagang sapi, utamanya di selatan Tulungagung.

    Para pedagang ini juga mengakui jika kasus PMK di Tulungagung terus menurun.

    Karena itu pembukaan Pasar Hewan Terpadu (PHT) dianggap sudah sangat tepat.

    “PMK sudah tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Pedagang menilai kondisinya sudah aman,” tandas Widodo.

    Sebelumnya, PHT Tulungagung ditutup sejak 9 Januari-9 Februari 2025 karena merebaknya kasus PMK.

    PHT dibuka kembali pada pasaran Pahing, Jumat (14/2/2025), namun jumlah sapi yang diperdagangkan hanya 208 ekor.

    Para pedagang banyak yang datang tanpa membawa sapi, sekedar untuk memantau harga hewan ternak.

    Sementara jumlah sapi yang diperdagangkan saat situasi normal mencapai 750 ekor.

    PHT Tulungagung menjadi salah satu pasar hewan terbesar di wilayah barat daya Jawa Timur.

    Setiap Pahing pedagang yang datang bukan hanya dari Tulungagung, namun juga wilayah sekitar, seperti Blitar, Trenggalek, Kediri juga Malang.

    Bahkan pedagang dari Madura, Sidoarjo dan Gresik banyak yang datang ke PHT, terutama menjelang Iduladha.

  • 10 Cara Sederhana Mencegah Penyakit Ginjal sejak Dini

    10 Cara Sederhana Mencegah Penyakit Ginjal sejak Dini

    Jakarta, Beritasatu.com – Ginjal memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan tubuh dengan menyaring limbah, mengatur cairan, serta mengontrol tekanan darah. Karena fungsi ginjal yang vital, menjaga kesehatan ginjal sangat penting untuk mencegah penyakit ginjal. Lalu, bagaimana cara mencegah penyakit ginjal?

    Penyakit ginjal kronis (CKD) dapat berkembang dari waktu ke waktu, terutama pada individu yang memiliki kondisi seperti diabetes atau penyakit jantung. Jika tidak dicegah, kerusakan ginjal dapat menyebabkan ginjal gagal, yang memerlukan perawatan dialisis atau bahkan transplantasi ginjal.

    Berikut ini 10 cara mencegah penyakit ginjal melalui kebiasaan sehari-hari yang sederhana tetapi efektif, dikutip dari laman CDC, Senin (17/2/2025).

    1. Turunkan berat badan
    Berat badan berlebih meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit, termasuk penyakit ginjal. Obesitas dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, diabetes, serta gangguan metabolisme yang berkontribusi pada kerusakan ginjal. Menurunkan berat badan melalui diet sehat dan olahraga teratur dapat mengurangi beban pada ginjal dan meningkatkan fungsi ginjal secara keseluruhan.

    2. Aktiflah secara fisik
    Olahraga adalah cara alami untuk menjaga kesehatan tubuh, termasuk ginjal. Aktivitas fisik yang rutin membantu mengontrol kadar gula darah, yang sangat penting dalam mencegah penyakit ginjal, terutama bagi penderita diabetes.

    Selain itu, olahraga dapat meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi tekanan darah, dan memperbaiki kesehatan jantung, yang secara tidak langsung mendukung kesehatan ginjal.

    3. Berhenti merokok
    Merokok dapat merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk pembuluh darah di ginjal, yang berfungsi untuk menyaring darah. Perokok lebih rentan mengalami hipertensi dan diabetes, dua kondisi utama yang dapat menyebabkan penyakit ginjal. Oleh karena itu, berhenti merokok sangat penting sebagai cara mencegah penyakit ginjal dan menjaga kesehatan ginjal dalam jangka panjang.

    4. Minum obat sesuai resep dokter
    Jika Anda menderita kondisi medis seperti hipertensi atau diabetes, sangat penting untuk mengikuti petunjuk dokter dalam mengonsumsi obat-obatan. Obat-obatan ini membantu mengontrol kondisi yang dapat merusak ginjal. Pastikan Anda tidak melewatkan dosis atau mengubah jadwal pengobatan tanpa izin dokter, karena hal ini dapat memperburuk kerusakan ginjal yang sudah ada.

    5. Kontrol kadar kolesterol
    Memiliki kadar kolesterol yang sehat dapat membantu melindungi ginjal dari kerusakan. Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak pada pembuluh darah, yang memperlambat aliran darah ke ginjal dan meningkatkan risiko gangguan fungsi ginjal. Anda dapat mencapai kadar kolesterol yang sehat melalui diet rendah lemak, olahraga, serta pengobatan yang diresepkan oleh dokter.

    6. Kurangi konsumsi garam
    Makanan tinggi garam dapat meningkatkan tekanan darah, yang merupakan salah satu faktor utama risiko penyakit ginjal. Mengurangi konsumsi garam dalam makanan sehari-hari dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil, sehingga mendukung kesehatan ginjal Anda.

    7. Perbanyak konsumsi buah dan sayuran
    Makanan yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral seperti buah dan sayuran sangat baik untuk kesehatan ginjal. Kandungan antioksidan dalam buah dan sayuran dapat membantu mengurangi peradangan di tubuh, termasuk pada ginjal. Selain itu, konsumsi buah dan sayuran yang cukup dapat membantu menurunkan tekanan darah dan menjaga kadar gula darah dalam batas normal.

    8. Batasi konsumsi alkohol
    Alkohol dapat menyebabkan dehidrasi dan meningkatkan tekanan darah, yang pada gilirannya dapat membebani ginjal. Meskipun sesekali konsumsi alkohol tidak berbahaya, konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal. Oleh karena itu, batasi jumlah alkohol yang Anda konsumsi sebagai bagian dari upaya untuk mencegah penyakit ginjal.

    9. Lakukan vaksinasi flu setiap tahun
    Penyakit flu dapat menjadi lebih berbahaya bagi orang yang menderita CKD atau gangguan ginjal. Vaksinasi flu dapat membantu melindungi Anda dari infeksi yang dapat memperburuk kondisi ginjal Anda. Pastikan untuk mendapatkan vaksin flu tahunan sebagai langkah pencegahan yang penting.

    10. Periksa kadar gula darah secara rutin
    Diabetes adalah salah satu penyebab utama penyakit ginjal kronis. Oleh karena itu, penting untuk memantau kadar gula darah secara teratur. Dengan mengontrol kadar gula darah, Anda dapat mencegah komplikasi jangka panjang, termasuk kerusakan ginjal yang disebabkan oleh diabetes. Jika kadar gula darah tidak terkontrol, ginjal Anda akan bekerja lebih keras untuk menyaring darah, yang dapat mempercepat kerusakan ginjal.

    Cara mencegah penyakit ginjal sangat terkait dengan pola hidup sehat yang mencakup diet yang tepat, olahraga, pengendalian berat badan, dan manajemen penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi. Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ginjal atau memiliki faktor risiko lain seperti penyakit jantung atau tekanan darah tinggi, sangat penting untuk lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan ginjal Anda.

  • Kabupaten Kudus dapat tambahan vaksin PMK 800 dosis

    Kabupaten Kudus dapat tambahan vaksin PMK 800 dosis

    Tahap pertama kami mendapatkan 500 dosis, sedangkan tahap kedua mendapatkan tambahan 300 dosis

    Kudus (ANTARA) – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menggenjot vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak guna mencegah penyebaran penyakit PMK, menyusul adanya tambahan 800 dosis vaksin PMK.

    “Vaksin PMK sebanyak itu kami terima bulan ini dalam dua tahap. Tahap pertama kami mendapatkan 500 dosis, sedangkan tahap kedua mendapatkan tambahan 300 dosis,” kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Arin Nikmah di Kudus, Senin.

    Ia mengungkapkan tahap pertama sudah disuntikkan ke ternak, baik sapi maupun kerbau. Sedangkan tambahan sebanyak 300 dosis rencananya pekan ini segera dijalankan agar target akhir Februari 2025 sebanyak 800 dosis bisa tuntas.

    Untuk tambahan 300 dosis, kata dia, rencananya difokuskan untuk hewan ternak besar, namun di lokasi ketika ada ternak kecil seperti kambing dan domba juga bisa diberikan vaksin PMK.

    Pemberian vaksin PMK, dinilai salah satu cara yang paling efektif untuk menekan kasus PMK yang sebelumnya ditemukan 67 kasus, lima ekor ternak di antaranya mati dan selebihnya ada yang sembuh dan dipotong paksa.

    Tingkat kesembuhan hewan ternak terjangkit PMK, kata dia, cukup tinggi karena dari 67 kasus tercatat 50 ekor hewan ternak dinyatakan sembuh, sedangkan dipotong paksa ada 12 ekor.

    “Hingga kini, belum ditemukan adanya tambahan kasus PMK baru. Tetapi, kami tetap waspada dan meminta para peternak juga waspada dan menjaga kebersihan kandang dan ternak,” ujarnya.

    Untuk situasi Pasar Hewan Gulang, Kecamatan Mejobo, Kudus, menurut dia, pada awal Januari hingga awal Februari 2025 transaksi sempat turun, kini mulai ramai dan sapi tercatat sudah ada 10 ekor sapi yang ditawarkan. Sedangkan kerbau masih mendominasi dalam transaksi di pasar hewan.

    Pewarta: Akhmad Nazaruddin
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Alasan Ilmiah Laki-laki Kerap Lebay dan Lebih Manja Kalau Sakit Demam

    Alasan Ilmiah Laki-laki Kerap Lebay dan Lebih Manja Kalau Sakit Demam

    Jakarta

    Salah satu anggapan yang sering muncul di tengah masyarakat adalah laki-laki dianggap lebay atau berlebihan ketika mengalami demam. Laki-laki bisa tampak lebih lemah dari biasanya bahkan cenderung manja dengan orang yang merawatnya.

    “Sesangar-sangarnya laki-laki kenapa kalau demam kaya bayi?” tulis seorang pengguna X.

    “Laki-laki kalo udah demam, dunia rasanya kek mau berakhir wkwkwk,” beber pengguna X lainnya.

    Hal ini menjadi aneh lantaran kebanyakan laki-laki biasanya justru tampak biasa saja apabila mengalami luka atau cedera fisik yang mungkin terlihat lebih parah. Ternyata ada penjelasan secara medisnya lho.

    Ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa pria lebih mungkin mengalami infeksi parah daripada wanita ketika mereka sakit. Hal ini terlihat pada awal-awal pandemi COVID-19 ketika angka rawat inap dan kematian didominasi oleh laki-laki.

    Hal yang sama terjadi selama pandemi flu 1918, ketika lebih banyak pria yang meninggal dibandingkan wanita.

    Peneliti National Institute of Allergy and Infectious Diseases Dr Matthew Memoli mengatakan dalam sebuah penelitian, pria memang mengambil lebih sedikit tindakan pencegahan untuk menghindari sakit, seperti lebih jarang menggunakan masker atau cuci tangan. Pria juga cenderung melakukan lebih banyak perilaku tidak sehat seperti merokok, minum alkohol, dan enggan mencari perawatan medis.

    Hal tersebut yang akhirnya membuat laki-laki memiliki kondisi lebih buruk ketika sedang sakit.

    Penelitian lain juga menemukan adanya perbedaan biologis dalam hal sistem kekebalan pria dan wanita. Penelitian ini dilakukan pada hewan dan manusia.

    Profesor mikrobiologi molekuler dan imunologi Johns Hopkins University, Sabra Klein menuturkan bahwa wanita seringkali menghasilkan respons imun yang lebih besar bila dibandingkan pria. Sel imun wanita lebih cepat dalam mendeteksi penyerang asing, seperti virus dan bakteri.

    Ketika ancaman teridentifikasi, sistem imun wanita melepaskan lebih banyak protein inflamasi yang disebut sitokin. Sistem imun wanita juga menghasilkan lebih banyak antibodi sebagai respons terhadap virus dan vaksin yang membantu melawan infeksi.

    “Tentu saja ada faktor perbedaan individu, tapi wanita cenderung memulai jenis respons tersebut jauh lebih cepat dan kita mendapatkan aktivasi dan produksi protein imun yang lebih besar,” kata Klein dikutip dari NY Times, Senin (17/2/2025).

    NEXT: Bisa dipicu faktor genetik

    Faktor genetik diduga memainkan peranan penting dalam hal ini. Beberapa gen yang terlibat dalam sistem kekebalan tubuh berada di kromosom X. Seperti yang diketahui, wanita memiliki dua kromosom X, sedangkan laki-laki hanya satu.

    Selain itu, hormon testosteron pada laki-laki diduga juga menekan fungsi kekebalan tubuh, seperti produksi antibodi. Sedangkan, estrogen yang lebih dominan pada perempuan cenderung memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membantu produksi antibodi lebih baik.

    Meski begitu, penelitian lanjutan masih perlu dilakukan untuk mengetahui lebih dalam. Terlebih dalam penelitian lain, sistem imun yang lebih kuat justru juga dikaitkan dengan gejala yang lebih parah.

    Banyak hal yang dirasakan seperti demam, kelelahan, dan hidung tersumbat muncul sebagai respons tubuh terhadap infeksi.

    “Anda ingin memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat karena membantu melindungi Anda dari penyakit dan membantu menyembuhkan penyakit. Tetapi sistem kekebalan tubuh Anda, jika terlalu aktif, sebenarnya dapat menyakiti Anda,” ujar Memoli.

  • Gempar Obat Generik Tidak Efektif di China Picu Kemarahan Publik

    Gempar Obat Generik Tidak Efektif di China Picu Kemarahan Publik

    Jakarta

    Kekhawatiran para dokter tentang obat generik yang “tidak efektif” di rumah sakit umum di China telah memicu kemarahan publik.

    Para dokter meyakini sistem pengadaan obat generik lebih murah ketimbang obat asli dengan paten telah menyebabkan pemotongan biaya tapi mengorbankan keselamatan masyarakat.

    Para pejabat China yang dikutip sejumlah media pemerintah pada Minggu (09/02), mengatakan masalah ini didasari perbedaan persepsi meskipun di lapangan menimbulkan persoalan.

    Sebuah laporan mengungkap masing-masing orang punya reaksi berbeda terhadap obat-obatan.

    Selain itu, klaim tentang ketidakefektifan obat-obatan “sebagian besar berasal dari anekdot dan perasaan subjektif orang-orang”.

    Tanggapan resmi tersebut tidak meredakan kekhawatiran publik atas reputasi obat-obatan di rumah sakit dan apotek umum.

    Masalah ini jadi tantangan baru bagi sistem pelayanan kesehatan di China. Ditambah lagi tekanan jumlah penduduk yang menua dengan cepat.

    Bagaimana polemik obat generik ini bermula?

    Perdebatan seputar penggunaan obat generik di China bermula pada Desember 2024.

    Kala itu, pemerintah mengumumkan daftar yang berisi hampir 200 perusahaan yang memenangkan kontrak untuk menjual obat-obatan ke rumah sakit pemerintah China.

    Hampir semuanya adalah produsen obat generik lokal.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Perdebatan semakin memanas pada Januari 2025. Dalam sebuah wawancara video yang viral di dunia maya, direktur sebuah departemen rumah sakit di Shanghai, Zheng Hua, menyampaikan kekhawatirannya tentang sistem pengadaan obat.

    Zheng Minhua mengungkap berbagai persoalan, termasuk tentang “antibiotik yang menyebabkan alergi, tekanan darah yang tidak turun, pasien yang tetap sadar meski dibius” dan obat pencahar yang tidak efektif.

    Perkataan Zheng langsung disorot banyak orang dan menjadi slogan di media sosial yang telah dilihat jutaan orang dalam sebulan terakhirmeski sebagian besar pembahasan tentang topik tersebut telah disensor di Weibo.

    Baca juga:

    Banyak orang mengungkapkan pengalaman buruk mengenai obat-obatan yang diduga tidak memenuhi standar.

    “Saya menjalani operasi usus pada 2024, yang mengharuskan saya mengonsumsi obat pencahar terlebih dahulu,” tulis seorang pengguna Weibo.

    Mereka mengatakan obat yang diberikan “tidak memberikan efek apa pun”, bahkan setelah dosisnya digandakan, mereka harus minum kopi untuk membantu membersihkan usus.

    Apa kekhawatiran warga?

    Kekhawatiran terhadap kemanjuran obat generik telah menyebabkan ketidakpercayaan dan membuat sebagian orang enggan menggunakannya.

    Seseorang di Xiaohongshu, aplikasi mirip Instagram di China mengatakan bahwa ketika dokter rumah sakit meresepkan antibiotik versi generik, mereka langsung membeli versi “asli” secara daring, karena versi generik “rasanya berbeda”.

    “Banyak orang yang terserang flu akhir-akhir ini. Banyak dari mereka mungkin membeli obat ini. Segera ingatkan teman-teman Anda sekarang dan minta mereka untuk memeriksa merek sebelum membeli,” pengguna tersebut memperingatkan.

    Beberapa unggahan paling populer yang membahas kontroversi pengadaan obat generik telah dihapus, meskipun tidak jelas siapa yang menghapusnya.

    Warga China menyuarakan aspirasi soal keinginan mereka membeli obat bermerk, bukan generik. (Getty Images)

    Internet China yang diawasi ketat memiliki budaya penyensoran yang kuat, baik oleh otoritas maupun para pengguna.

    Dalam sebuah unggahan yang telah dihapus oleh pembawa acara podcast populer Meng Chang, ia mengecam kurangnya obat impor di sektor publik.

    “Jika ini bukan tujuan akhir, saya tidak tahu apa lagi yang menjadi tujuan akhir.”

    Kemarahan publik juga fokus pada kesulitan mengakses obat impor yang diyakini masyarakat memiliki kualitas lebih baik.

    Menanggapi upaya pihak berwenang meyakinkan masyarakat tentang kualitas obat generik, seorang pengguna Weibo menulis:

    “Selama kita diizinkan membeli obat bermerek, saya tidak punya keluhan lain.”

    Bagaimana sistem pengadaan obat di China?

    Sistem pengadaan obat di China diperkenalkan pada 2018 sebagai cara menurunkan pengeluaran negara untuk obat-obatan.

    Pemerintah pusat melibatkan pemerintah daerah untuk proses tender dalam rangka memenuhi 70% kebutuhan obat tahunan rumah sakit negara.

    Berbagai produsen obat kemudian bersaing untuk menawarkan harga obat terendah demi memenangkan kontrak yang menguntungkan ini.

    Hal ini memberikan keuntungan bagi obat generik yang diproduksi di dalam negeri. Obat ini mengandung komposisi farmasi sama dengan obat asli yang dipatenkan.

    Baca juga:

    Ongkos produksi obat generik ini juga lebih murah karena tidak memerlukan biaya penelitian dan pengembangan yang besar.

    China telah muncul sebagai salah satu pemain terbesar di pasar farmasi generik global, mengekspor produk jadi ke konsumen di luar negeri dan bahan-bahan utama ke perusahaan asing.

    Di dalam negeri, ribuan produsen obat generik bersaing menjual produk mereka dengan harga kompetitif di pasar domestik yang terus berkembang.

    Agar obat generik memenuhi syarat untuk proses pengadaan di China, obat tersebut harus diuji dan dipastikan cukup mirip dengan versi obat bermerek.

    Sistem pengadaan obat dipuji pemerintah China karena dinilai menghemat pengeluaran warga. (Getty Images)

    Beijing mendapat pujian karena sistem pengadaan obat-obatan ini telah menghemat dari US$50 miliar (Rp818 triliun) dalam lima tahun pertama.

    Namun, proses tender menyebabkan persaingan ketat. Sejumlah produsen bahkan menawarkan obat-obatan dengan harga sangat rendah.

    Salah satu pemenang pada Desember lalu adalah tablet aspirin yang dijual dengan harga kurang dari satu sen.

    “Apakah tablet obat yang harganya kurang dari satu sen dapat dikonsumsi?” menjadi topik yang hangat dibicarakan di Weibo saat itu.

    “Produsen yang memenangkan tender sering kali menetapkan harga yang sangat rendah sehingga mereka kesulitan memproduksi obat berkualitas tinggi dengan bahan yang tepat, yang berpotensi menghasilkan obat yang tidak efektif,” kata Stacy Zhang, profesor madya di NYU Langone Health, kepada BBC.

    Ia menambahkan meskipun sistem pengadaan “tidak dirancang untuk membatasi akses ke obat bermerek impor”, sistem tersebut mungkin masih “mempengaruhi aksesibilitasnya”.

    Bagaimana dengan efektivitasnya?

    Sebuah proposal yang diajukan 20 dokter, termasuk dr. Zheng, kepada otoritas Shanghai bulan lalu menyatakan, “Ada kekhawatiran yang meluas di industri bahwa harga pengadaan terlalu rendah, yang mendorong perusahaan secara tidak etis mengambil jalan pintas guna mengurangi biaya, yang dapat memengaruhi kemanjuran obat”.

    “Dokter tidak berdaya karena mereka tidak punya pilihan, dan tidak ada saluran untuk memberi masukan.”

    Artikel yang ditulis Xia Zhimin, dokter di Hangzhou, mengomentari pengadaan obat generik ini.

    Lewat artikel itu, ia menyebut data yang dipertanyakan dari uji coba obat generik pada daftar pengadaan data tersebut identik dengan data dari obat asli yang menjadi dasar produksi.

    Tenaga kesehatan di Nanchang, China menunjukkan vaksin HPV. (Getty Images)

    Xia menyebut bahwa hal itu bisa menjadi bukti penipuan.

    Badan Pengawas Produk Medis Nasional menanggapi artikel itu dengan mengatakan temuan “kesalahan editorial” pada artikel Xia.

    Artikel Xia pun dihapus.

    Masalah kualitas juga bertambah dengan beredarnya obat palsu, yang telah merambah pasar obat generik dan bermerek di seluruh dunia dan sangat sulit dideteksi.

    Baca juga:

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggambarkan masalah ini sebagai masalah kesehatan global.

    “Untuk meningkatkan keterjangkauan, pengenalan obat generik yang hemat biaya sangat penting,” Kevin Lu, profesor madya di Fakultas Farmasi pada South Carolina University kepada BBC.

    Ia menambahkan, proses pengadaan membutuhkan “penguatan kontrol kualitas” dan “perbaikan berkelanjutan dalam hal perizinan obat dan standar manufaktur”.

    Sektor yang sedang mengalami krisis

    Kontroversi ini mencuat ketika sistem perawatan kesehatan China berada di bawah tekanan yang meningkat.

    Penuaan populasi yang cepat menyebabkan total pengeluaran kesehatan negara itu meningkat hampir 20 kali lipat selama 20 tahun terakhir, mencapai 9 triliun yuan (sekitar Rp20 ribu triliun) pada 2023.

    Di seluruh negeri, dana asuransi kesehatan publik menipis.

    Defisit telah muncul di beberapa provinsi. Pemerintah daerah yang sangat bergantung pada penjualan tanah untuk pendapatan, kini berjuang untuk utang karena krisis properti melanda perekonomian China.

    Pada saat yang bersamaan, sistem pelayanan kesehatan China tengah diliputi krisis kepercayaan.

    Populasi China yang menua menambah ongkos kesehatan negara. (Getty Images)

    Kekerasan terhadap staf medis meningkat sejak 2000-an, dipicu kemarahan atas kurangnya sumber daya dan terkikisnya kepercayaan terhadap dokter.

    Kontroversi seputar pengadaan obat-obatan setidaknya telah diakui negara sebagai masalah yang harus ditangani.

    Isu ini tidak dianggap sensitif secara politis dan disensor ketat pihak berwenang, sebagaimana penganiayaan terhadap pembangkang politik atau penindasan terhadap suku Uighur di Xinjiang.

    Baca juga:

    Badan Keamanan Kesehatan Nasional dalam sebuah pernyataan 19 Januari lalu mengatakan pihak berwenang “sangat mementingkan” masalah keselamatan ini dan akan meminta masukan tentang kebijakan pengadaan obat-obatan.

    “Tidak dapat disangkal pengadaan terpusat nasional masih dalam tahap awal,” kata seorang pakar kesehatan masyarakat, seperti dikutip dari media pemerintah, Life Times.

    “Ada banyak perusahaan farmasi dengan kualitas produksi yang beragam,” lanjutnya.

    Pakar lain yang dikutip dalam artikel tersebut menyerukan agar standar evaluasi obat ditingkatkan.

    Pihak berwenang mencoba memperbaiki citra sistem pengadaan obat generik. Caranya, dengan fokus pada pengawasan. Sistem ini tetap dirancang dapat menyelamatkan warga dan di sisi lain menghemat uang.

    Seorang pengguna Weibo mengatakan penghematan dari harga obat yang lebih rendah hanyalah “setetes air dalam ember” dari total biaya perawatan kesehatan nasional China.

    Di sisi lain, mereka menulis, membiarkan obat yang berpotensi cacat beredar secara luas, sama saja dengan “meminum racun untuk menghilangkan dahaga”.

    Lihat juga video: China Kirim Jutaan Obat Herbal dan Kapsul Flu ke Shanghai

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kasus Campak di AS Meningkat, Vaksinasi Rendah Jadi Biang Keroknya

    Kasus Campak di AS Meningkat, Vaksinasi Rendah Jadi Biang Keroknya

    Jakarta

    Kasus campak meningkat di AS dengan infeksi yang dikonfirmasi di sedikitnya lima negara bagian. Wabah campak telah dilaporkan di Alaska, Georgia, New York City, Rhode Island, dan Texas, sebagian besar terjadi pada orang yang tidak divaksinasi campak.

    Departemen Layanan Kesehatan Negara Bagian Texas melaporkan wabah campak yang pertama kali dilaporkan di Gaines County, Texas, telah berlipat ganda menjadi 48 kasus sejak kasus pertama dicatat awal Februari 2025. Departemen kesehatan negara bagian ini mengatakan mereka memperkirakan lebih banyak kasus akan dilaporkan di Gaines County dan daerah sekitarnya.

    Di antara 48 kasus, 13 telah dirawat di rumah sakit.

    Diberitakan CNN, semua kasus terjadi pada orang yang tidak divaksinasi yang tinggal di Gaines County, yang berbatasan dengan New Mexico. Dua kasus terjadi pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas, sedangkan kasus yang tersisa terjadi pada anak-anak dan remaja.

    Ada 285 kasus campak yang dilaporkan di AS tahun lalu, yang merupakan jumlah terbanyak sejak 2019, demikian catatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS. Tahun ini, kasus campak telah diidentifikasi di Texas, Alaska, New Mexico, Georgia, Rhode Island, dan New York City.

    Pejabat kesehatan telah mendesak para orang tua untuk memvaksinasi anak-anak yang belum menerima suntikan campak, gondongan, rubella (MMR). CDC merekomendasikan agar anak-anak mendapatkan dua dosis dengan dosis pertama pada usia 12 hingga 15 bulan dan dosis kedua antara usia 4 dan 6 tahun. Satu dosis efektif 93 persen dan dua dosis efektif 97 persen mencegah penyakit tersebut.

    Tingkat vaksinasi telah tertinggal di AS. Baru 93 persen anak usia TK menerima vaksin rutin tertentu, termasuk vaksin MMR, untuk tahun ajaran 2022-23.

    Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS telah menetapkan target bahwa setidaknya 95% anak TK mendapatkan dua dosis vaksin MMR, ambang batas yang diperlukan untuk membantu mencegah wabah penyakit yang sangat menular ini. AS kini gagal mencapai ambang batas tersebut selama empat tahun berturut-turut.

    (kna/kna)