Kasus Pelecehan Seksual oleh Dokter Bertambah, Terbaru dari PPDS UI
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Deretan kasus
pelecehan seksual
oleh oknum dokter kembali bertambah. Terbaru, seorang dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Indonesia (UI) diduga melecehkan mahasiswi.
Kasus ini menambah daftar panjang pelecehan seksual oleh tenaga medis yang terungkap beberapa waktu terakhir.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Muhammad Firdaus menjelaskan, insiden pelecehan seksual yang dilakukan
dokter PPDS UI
berinisial MAES terhadap mahasiswi berinisial SS terjadi di sebuah indekos di Jakarta, Selasa (15/4/2025).
Mulanya, korban sedang mandi di kamar indekosnya. Kamar korban disebut bersebelahan dengan kamar MAES.
“Tiba-tiba pada saat pelapor mandi, menyadari ada yang berusaha merekam dengan menggunakan
handphone
,” ujar Firdaus, Jumat (18/4/2025).
Menyadari aktivitasnya direkam, korban langsung berteriak. Korban bersama pihak indekos lantas melaporkan kejadian ini ke polisi.
Menindaklanjuti laporan ini, polisi telah memeriksa korban, pelaku, pemilik indekos, dan teman korban. Polisi juga telah mengecek tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan gelar perkara.
MAES pun sudah ditetapkan sebagai tersangka dan kini ditahan di Polres Metro Jakarta Pusat.
“Penyidik sudah melakukan penahanan terhadap tersangka,” kata Firdaus.
Tersangka dijerat Pasal 29 juncto Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 35 juncto Pasal 9 UU RI Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.
Menanggapi kasus tersebut, pihak Universitas Indonesia (UI) menyampaikan keprihatinan mendalam. Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI, Arie Afriansyah mengatakan, kasus ini adalah perkara serius.
“Terkait kasus ini, UI sangat prihatin dan menyesalkan adanya laporan dugaan pelecehan seksual yang melibatkan salah satu mahasiswa kami. Ini adalah hal serius dan harus segera ditindaklanjuti,” ujar Arie.
Arie menambahkan, pihak kampus masih belum bisa memberikan tanggapan lebih lanjut mengingat kasus ini sedang dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian.
“Karena kasus ini masih dalam proses penanganan, kami belum dapat memberikan tanggapan lebih lanjut untuk menjaga privasi semua pihak yang terlibat,” kata Arie.
“UI berharap kasus ini segera diselesaikan oleh pihak berwenang. Semoga tidak ada lagi kejadian serupa di masa yang akan datang,” tambahnya.
Dalam beberapa hari terakhir, publik dihebohkan dengan sejumlah laporan pelecehan seksual yang melibatkan tenaga medis di Bandung, Garut, dan Malang.
Di Bandung, seorang dokter anestesi PPDS Universitas Padjadjaran (Unpad) bernama Priguna Anugerah Pratama yang bertugas di RS Hasan Sadikin diduga memperkosa tiga korban.
Dalam salah satu kasus yang korbannya adalah keluarga pasien, pelaku melancarkan aksinya dengan modus meminta korban melakukan
crossmatch
darah.
Priguna kini telah diberhentikan dari PPDS Unpad. Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP)-nya telah dicabut oleh Konsil Kesehatan Indonesia (KKI).
Sementara, seorang dokter obgyn di Kabupaten Garut berinisial MFS dilaporkan melakukan pelecehan terhadap pasien ibu hamil saat pemeriksaan USG.
Ia juga dilaporkan melakukan tindakan serupa terhadap seorang perempuan di kamar indekos dengan modus pembayaran vaksin.
Kapolres Garut, AKBP Mochamad Fajar Gemilang, menyebut pelaku mengaku sudah melakukan aksi serupa empat kali di lokasi berbeda. Jumlah korban masih berpotensi bertambah.
“Kami masih mendalami tentu dengan berjalannya waktu dan nanti korban-korban yang akan melaporkan akan memeriksa kembali, berapa korban yang mendapatkan kekerasan seksual ini, baik di fasilitas kesehatan maupun di luar,” terang Fajar dalam konferensi pers di Mapolres Garut.
Lalu, ada pula dokter AY yang dilaporkan melakukan pelecehan terhadap pasien berinisial QAR di sebuah rumah sakit swasta di Malang pada September 2022.
Korban baru mengungkapkan kejadian itu tiga tahun kemudian karena trauma dan ketakutan. Saat ini, AY telah dinonaktifkan sementara sambil menunggu proses investigasi rumah sakit.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Produk: vaksin
-

Wabah Masih Berlanjut, CDC Afrika dan WHO Perbarui Strategi Hadapi Mpox – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika dan Organisasi Kesehatan Dunia telah memperbarui Rencana Tanggap Kontinental bersama mereka untuk menghadapi keadaan darurat mpox atau cacar monyet.
Munculnya strategi baru ini karena penyakit tersebut terus menyerang wilayah-wilayah baru.
“Strategi yang direvisi tersebut berfokus pada pengendalian wabah. Sekaligus memperluas cakupan vaksinasi dan beralih ke tanggapan yang berkelanjutan dan berjangka panjang,” dilansir dari laman WHO, Jumat (18/4/2025).
Mpox adalah penyakit yang disebababkan oleh virus yang menyebar antarmanusia, terutama melalui kontak dekat.
Penyakit ini menyebabkan lesi kulit dan mukosa yang menyakitkan. sering kali disertai demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Penyakit ini dapat melemahkan tubuh dan merusak penampilan seseorang.
Secara historis, mpox merupakan penyakit zoonosis yang ditularkan dari hewan yang terinfeksi, dan semakin menunjukkan kecenderungan untuk menyebar antarmanusia.
Pada tahun 2022, varian virus, klade IIb, mulai menyebar secara global melalui hubungan seksual.
Sejak akhir tahun 2023, jenis virus lainnya, klade Ib, mulai menyebar melalui jaringan seksual dan dalam rumah tangga serta melalui kontak dekat.
Hal ini mendorong CDC Afrika untuk mengumumkan Keadaan Darurat Kesehatan Masyarakat Keamanan Kontinental dan Direktur Jenderal WHO untuk mengumumkan Keadaan Darurat Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia pada bulan Agustus 2024.
Pada bulan Agustus 2024, virus tersebut mulai menyebar dari Republik Demokratik Kongo ke 4 negara tetangga.
Sejak saat itu, 28 negara di seluruh dunia telah melaporkan kasus Mpox akibat klade Ib. Di luar Afrika, kasus sebagian besar masih terkait dengan perjalanan.
Namun, di Afrika, selain penularan di Burundi, Republik Demokratik Kongo, Kenya, Rwanda, dan Uganda, penularan lokal kini telah terdokumentasi di negara-negara tambahan termasuk Republik Kongo, Afrika Selatan, Sudan Selatan, Republik Bersatu Tanzania, dan Zambia.
Sejak deklarasi keadaan darurat, dukungan regional dan global telah meningkat, khususnya untuk Republik Demokratik Kongo, episentrum wabah.
Rencana Gabungan Mpox CDC Afrika dan WHO telah memandu upaya ini, dengan fokus pada sepuluh pilar utama.
Koordinasi, komunikasi risiko dan keterlibatan masyarakat, pengawasan penyakit, kapasitas laboratorium, manajemen klinis, pencegahan dan pengendalian infeksi, vaksinasi, penelitian, logistik, dan pemeliharaan layanan kesehatan penting.
Upaya vaksinasi sedang berlangsung, dengan lebih dari 650.000 dosis telah diberikan di 6 negara, 90 persen di antaranya telah diberikan di Republik Demokratik Kongo.
Secara keseluruhan, lebih dari satu juta dosis telah dikirimkan ke 10 negara, dengan upaya terus dilakukan untuk mengamankan pasokan vaksin tambahan.
Kapasitas pengujian diagnostik di Republik Demokratik Kongo telah tumbuh secara signifikan, didorong oleh perluasan infrastruktur laboratorium.
Jumlahnya dari 2 laboratorium pada akhir tahun 2023 menjadi 23 laboratorium di 12 provinsi saat ini.
Dengan pengujian baru yang saat ini sedang diluncurkan di negara tersebut, kapasitasnya diperkirakan akan meningkat lebih jauh.
Meskipun ada kemajuan ini, tantangan besar masih ada.
Konflik dan ketidakamanan yang terus berlangsung di wilayah timur Republik Demokratik Kongo, tempat kejadian mpox masih tinggi, serta pemotongan bantuan kemanusiaan, terus membatasi respons kesehatan masyarakat dan membatasi akses ke layanan penting.
Di seluruh negara dan mitra, lebih dari US$ 220 juta dibutuhkan untuk mengisi kesenjangan pendanaan untuk melawan mpox.
Rencana Respons Kontinental yang diperbarui menyerukan upaya yang lebih intensif untuk mengendalikan wabah.
Sementara juga mengambil tindakan konkret untuk mengintegrasikan Mpox ke dalam layanan kesehatan rutin.
Bersama dengan Rencana Tanggap Kontinental untuk Afrika, WHO telah memperbarui rencana strategis global untuk membatasi dan jika memungkinkan menghentikan penularan mpox antarmanusia.
Dalam dua bulan pertama tahun 2025, 60 negara melaporkan kasus mpox, dengan mayoritas kasus dan kematian dilaporkan dari Benua Afrika.
-

Jemaah dan Petugas Haji RI Tahun 2025 Wajib Vaksinasi Polio dan Meningitis
Jakarta –
Pemerintah Indonesia mengeluarkan aturan baru untuk jemaah dan petugas haji. Selain vaksin meningitis yang telah menjadi syarat wajib selama ini, mulai tahun ini juga diwajibkan vaksinasi polio.
“Kewajiban vaksinasi polio bagi para jemaah dan petugas haji mengikuti ketentuan Kementerian Kesehatan Arab Saudi yang dikeluarkan Maret 2025 bagi para pelaku perjalanan dari Indonesia. Aturan itu ditujukan bagi negara yang pernah mengalami kasus Polio selama satu tahun terakhir,” jelas Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI, Liliek Marhaendro Susilo dalam keterangannya dikutip Jumat (18/4/2025).
Menindaklanjuti aturan tersebut, Direktur Imunisasi Kementerian Kesehatan, Prima Yosephine, menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan vaksin Poliomyelitis bagi seluruh jemaah haji reguler dan petugas haji.
Untuk jemaah umrah dan jemaah haji khusus, vaksinasi dilakukan secara mandiri.
Jenis vaksin yang digunakan adalah Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV) sejumlah 1 dosis, dan diberikan paling lambat 2 hingga 4 minggu sebelum keberangkatan ke Arab Saudi. Vaksin IPV ini dapat diberikan bersamaan dengan vaksin lain seperti vaksin meningitis meningokokus, influenza, maupun COVID-19.
Poliomyelitis (polio) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio dan menyerang sistem saraf. Dalam beberapa kasus, infeksi dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian dalam waktu singkat.
(kna/kna)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4893407/original/068879800_1721144903-WhatsApp_Image_2024-07-16_at_22.42.34_4d9d6824.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Libur Jumat Agung, Ganjil Genap Jakarta Ditiadakan Hari Ini 18 April 2025 – Page 3
Ada ketentuan pengecualian bagi kendaraan bermotor yang diperbolehkan memasuki kawasan ganjil genap Jakarta.
1. Kendaraan bertanda khusus yang membawa masyarakat disabilitas
2. Kendaraan ambulans
3. Kendaraan pemadam kebakaran
4. Kendaraan angkutan umum (pelat kuning)
5. Kendaraan yang digerakkan dengan motor listrik
6. Sepeda motor
7. Kendaraan angkutan barang khusus bahan bakar minyak dan gas
8. Kendaraan pimpinan lembaga tinggi negara RI
9. Kendaraan dinas operasional berpelat merah, TNI dan Polri
10. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara
11. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas
12. Kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Polri seperti kendaraan pengangkut uang
13. Kendaraan petugas kesehatan penanganan Covid-19, selama masa penanggulangan bencana yang diakibatkan oleh penyebaran Covid-19.
14. Kendaraan mobilisasi pasien Covid-19
15. Kendaraan mobilisasi vaksin Covid-19
16. Kendaraan pengangkut tabung oksigen
17. Kendaraan angkutan barang pengangkut logistik
-

Potret Calon Jemaah Haji Terima Vaksin Polio-Meningitis
Foto Health
Pradita Utama – detikHealth
Kamis, 17 Apr 2025 21:30 WIB
Jakarta – Sejumlah calon jemaah haji menerima vaksin polio dan meningitis di Puskesmas Cilincing, Jakarta. Vaksin itu wajib diberikan sebelum berangkat ke tanah suci.
/data/photo/2022/06/27/62b977f47d052.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


