Produk: vaksin

  • Prabowo–MBS bahas peningkatan fasilitas kesehatan dan pelayanan haji

    Prabowo–MBS bahas peningkatan fasilitas kesehatan dan pelayanan haji

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto dan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman Al Saud (MBS) sepakat memperkuat kerja sama dalam meningkatkan fasilitas kesehatan dan peningkatan pelayanan haji bagi jemaah Indonesia.

    “Kedua pihak menyampaikan aspirasi untuk memperkuat kerja sama di bidang kesehatan, khususnya terkait dengan pelaksanaan persyaratan kesehatan haji,” demikian keterangan resmi pernyataan bersama kedua negara, Rabu (2/7).

    Selain fokus pada pelayanan haji, Indonesia dan Arab Saudi juga bersepakat mendukung investasi di sektor kesehatan yang lebih luas.

    Kolaborasi akan dikembangkan dalam industri farmasi, produksi vaksin, pengembangan sumber daya manusia, hingga teknologi kesehatan yang dapat menunjang layanan ibadah dan kebutuhan para jemaah.

    Dalam pertemuan kedua negara, Prabowo juga menyampaikan apresiasi atas upaya Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dalam melayani Dua Masjid Suci dan para jemaah haji dari seluruh dunia, termasuk dari Indonesia.

    Prabowo juga turut menyampaikan terima kasih atas sambutan luar biasa yang diberikan oleh Raja Salman dan Pangeran MBS serta secara resmi mengundang Pangeran MBS untuk melakukan kunjungan balasan ke Indonesia.

    Presiden Prabowo dan Pangeran MBS menyampaikan pernyataan bersama hasil pertemuan bilateral dan pertemuan empat mata keduanya di Istana Al-Salam, Jeddah. Sesi itu merupakan rangkaian dari kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo di Arab Saudi pada 1–3 Juli 2025.

    Tidak hanya soal haji, Presiden Prabowo dan Pangeran MBS juga membahas peningkatan kerja sama bidang ekonomi, perdagangan, investasi, dan energi. Dua negara sepakat sepakat saling mendukung target masing-masing untuk mencapai Visi Kerajaan Arab Saudi 2030 dan Visi Indonesia Emas 2045.

    Presiden Prabowo dan Pangeran MBS kemudian juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama pada 10 bidang, yang mencakup ekonomi digital dan inovasi; sistem hukum dan penegakan hukum; tenaga kerja dan sumber daya manusia; kebudayaan; pariwisata; olahraga dan kepemudaan; pendidikan dan riset; industri dan pertambangan; pertanian, perikanan, dan ketahanan pangan; kemudian konektivitas via udara antara dua negara.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo-MBS Sepakati Komitmen Investasi US Miliar

    Prabowo-MBS Sepakati Komitmen Investasi US$27 Miliar

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto dan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), menegaskan komitmen kuat untuk memperluas dan meningkatkan kerja sama strategis di berbagai sektor melalui investasi US$27 miliar.

    Hal ini tercantum dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan kedua negara secara tertulis usai kedua kepala negara melakukan pertemuan bilateral di Istana Al-Salam, Jeddah, pada Rabu (2/7/2025).

    Presiden Prabowo dan Pangeran MBS menyatakan aspirasi bersama untuk memperkuat kerja sama di sektor kesehatan, khususnya terkait dengan layanan kesehatan haji dan umrah.

    Kedua negara juga berkomitmen mendukung investasi di bidang farmasi, vaksin, teknologi kesehatan, serta pengembangan sumber daya manusia di sektor kesehatan.

    “Kedua pihak juga menyatakan aspirasi mereka untuk memperkuat kerja sama di sektor kesehatan, khususnya terkait dengan pelaksanaan persyaratan kesehatan haji dan umrah, serta mendukung investasi di sektor kesehatan melalui kerja sama di bidang farmasi, vaksin, dan industri teknologi kesehatan, serta pengembangan sumber daya manusia,” dikutip dari pernyataan bersama tersebut.

    Selain itu, kedua negara juga menegaskan pentingnya memperkuat kemitraan di berbagai sektor strategis lainnya. Mulai dari ekonomi digital, sistem peradilan, ketenagakerjaan, kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olahraga, pendidikan dan riset ilmiah, industri dan pertambangan, pertanian, perikanan dan ketahanan pangan, hingga konektivitas penerbangan

    Dalam bidang pertahanan dan keamanan, kedua pemimpin sepakat mempererat kerja sama untuk kepentingan bersama dan kontribusi terhadap stabilitas kawasan serta dunia. Fokus utama mencakup kerja sama kontra-terorisme, penanggulangan ekstremisme, keamanan siber, dan pertukaran informasi serta pelatihan.

    “Mereka juga menegaskan komitmen untuk memperkuat kerja sama keamanan bersama dan koordinasi dalam isu-isu yang menjadi kepentingan bersama, termasuk pemberantasan segala bentuk kejahatan, terorisme, dan ekstremisme serta pendanaannya, serta memperkuat kerja sama di bidang keamanan siber dan pertukaran informasi, keahlian, dan pelatihan,” tulis pernyataan bersama tersebut. 

    Kedua pemimpin turut menyambut baik penandatanganan sejumlah perjanjian dan nota kesepahaman antara pelaku usaha Indonesia dan Arab Saudi, dengan nilai total mencapai sekitar US$27 miliar. Kesepakatan tersebut mencakup bidang energi bersih, industri petrokimia, dan layanan bahan bakar penerbangan.

    “Kedua pihak menyambut baik penandatanganan sejumlah perjanjian dan nota kesepahaman selama kunjungan ini antara lembaga-lembaga sektor swasta, yang nilainya mencapai sekitar US$27 miliar di sejumlah bidang, termasuk energi bersih, industri petrokimia, dan layanan bahan bakar penerbangan, yang mencerminkan aspirasi kedua pihak menuju kemitraan ekonomi yang maju,” sebagaimana tercantum dalam pernyataan bersama.

    Kedua negara juga menegaskan pentingnya kerja sama dalam forum-forum multilateral, seperti IMF, Bank Dunia, OKI, G20, hingga Gerakan Non-Blok, guna menghadapi tantangan global dan memperjuangkan kepentingan bersama.

  • Kasus Kanker Anak Muda di India Meningkat, HPV Diduga Jadi Biang Keroknya

    Kasus Kanker Anak Muda di India Meningkat, HPV Diduga Jadi Biang Keroknya

    Jakarta

    Kasus kanker serviks, mulut dan tenggorokan naik di kelompok anak muda di India. Ahli onkologi menyebut kenaikan kasus tersebut dipicu Human Papillomavirus (HPV).

    “Kanker yang disebabkan oleh HPV menyerang jauh lebih awal daripada yang pernah kita lihat sebelumnya. Pasien berusia dua puluhan datang dengan kanker serviks, mulut, dan tenggorokan – banyak di antaranya dapat dihindari sepenuhnya dengan vaksinasi tepat waktu dan kesadaran yang tepat,” kata Dr Ashish Gupta, Kepala Onkologi Medis di Rumah Sakit Kanker Amerix, New Delhi, kepada The Hindu Business.

    Tidak seperti kanker lain yang berkembang selama beberapa dekade, kanker terkait HPV pada orang muda sering kali berkembang dengan cepat dan tanpa diketahui.

    Pencegahan melalui vaksinasi dan skrining dini disebut Dr Gupta harus ditangani dengan urgensi yang sama seperti keadaan darurat kesehatan lainnya.

    Meskipun tubuh dapat membersihkan sebagian besar infeksi HPV dengan sendirinya, beberapa jenis virus berisiko tinggi dapat bertahan dan menyebabkan kanker. Pada wanita, virus ini merupakan penyebab utama kanker serviks, sedangkan pada pria dan wanita, virus ini kini sangat terkait dengan kanker mulut, anus, dan tenggorokan.

    Saat ini, India tidak memiliki program vaksinasi HPV nasional untuk semua remaja, meskipun vaksin tersebut telah disetujui dan tersedia di tempat-tempat swasta.

    “Kita memerlukan kebijakan yang mencakup layanan-layanan ini di bawah skema asuransi nasional sehingga biaya tidak pernah menjadi kendala. Kita tidak berbicara tentang penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Kita berbicara tentang kanker yang dalam banyak kasus dapat kita cegah bahkan sebelum penyakit itu muncul,” tandas Dr Gupta.

    (kna/kna)

  • Laki-laki Juga Bisa Kena Infeksi HPV, Picu Kutil Kelamin sampai Kanker Penis

    Laki-laki Juga Bisa Kena Infeksi HPV, Picu Kutil Kelamin sampai Kanker Penis

    Jakarta

    Selama ini, HPV (human papillomavirus) dikenal sebagai virus yang menjadi penyebab utama kanker serviks pada perempuan. Namun, tak banyak yang tahu virus ini juga bisa menginfeksi laki-laki.

    “Jadi, laki-laki itu beruntung. Karena dia bisa terkena HPV, tapi (bisa) tanpa gejala. Cuma sebagai transien saja,” kata Ketua Kelompok Kerja Eliminasi Kanker Serviks Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Dr dr Fitriyadi Kusuma, SpOG(K), saat ditemui di acara konferensi pers terkait Rekeomendasi POGI untuk Vaksin HPV Bagi Perempuan Pranikah dan Pasca Melahirkan, Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2026).

    Menurut dr Fitri, perbedaan letak alat kelamin mungkin menjadi salah satu alasan mengapa infeksi HPV pada laki-laki jarang terlihat. Penis yang berada di luar tubuh lebih mudah terkena paparan udara dan sering dibersihkan saat mandi, membuat virus lebih sulit berkembang.

    Sementara itu, serviks atau leher rahim yang letaknya di dalam tubuh menciptakan lingkungan yang lebih mendukung replikasi virus.

    Baca juga

    “Jadi, sebenarnya environment-nya, serviks dengan secara histologinya, cell-cell nya, itu dia bisa mereplikasi cell-nya. Berbeda dengan laki,” katanya lagi.

    Meski begitu, bukan berarti laki-laki bebas risiko. HPV tetap bisa bertahan di area kelamin laki-laki dan ditularkan ke pasangan saat berhubungan seksual. Bahkan, dalam beberapa kasus, HPV juga bisa menyebabkan kanker penis, terutama yang disebabkan oleh tipe 16 dan 18, jenis yang paling sering memicu kanker serviks.

    “Jadi, ada sebab lain untuk kanker penis. Tapi, salah satunya adalah HPV,” imbuhnya lagi.

    Hal senada disampaikan Ketua Umum POGI, Prof Dr dr Yudi Mulyana Hidayat, SpOG(K). Ia menyebut laki-laki punya peran besar dalam penularan HPV. Pasalnya, virus bisa menempel di area penis.

    Adapun salah satu gejala virus HPV yang bisa muncul pada laki-laki adalah kutil kelamin (genital warts). Kutil ini, lanjut Prof Yudi, biasanya tumbuh di batang penis, kepala penis (glans), atau di sekitar area anus.

    “Laki-laki ini, di batang kemaluan, bisa timbul kutil, yang berhubungan virus HPV. Bisa di glans penis dan kondiloma dan sebagainya, kelihatannya dia. Begitu mau kencing kelihatan tuh. Kutil itu virus,” sambungnya.

    Karena itu, vaksinasi HPV pada laki-laki juga penting. Beberapa negara seperti Australia sudah memulai vaksin HPV untuk anak laki-laki sejak 2007. Di Indonesia, vaksin HPV untuk laki-laki sudah tersedia, tetapi masih bersifat by request dan belum menjadi program nasional.

    “Even laki-laki itu tidak pernah berhubungan dengan yang lain, itu bisa memasukkan virus yang ada di dalam di alat kemaluan (perempuan),” ucap Prof Yudi.

    Baca juga

    (suc/suc)

  • Sakit saat Berhubungan Intim, Benarkah Tanda Kanker Serviks?

    Sakit saat Berhubungan Intim, Benarkah Tanda Kanker Serviks?

    Jakarta

    Kanker serviks kerap dianggap sebagai ‘silent killer’ pada wanita. Pasalnya, gejala kanker ini sering kali tidak disadari hingga mencapai stadium lanjut. Meski demikian, tak sedikit wanita yang bertanya-tanya, benarkah nyeri saat berhubungan intim bisa menjadi tanda kanker serviks?

    Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof Dr dr Yudi Mulyana Hidayat, SpOG, Subsp Onk, mengatakan, gejala kanker serviks memang bisa muncul dalam bentuk nyeri saat berhubungan seksual. Menurutnya, gejala tersebut termasuk tanda kanker yang sudah stadium lanjut.

    “Kalau ditambah lagi dengan sakit pada saat berhubungan, itu hati, hati-hati. Stadiumnya sudah bukan di mulut rahim saja, sudah keluar dari mulut rahim. Ditambah lagi kalau keluar berat dari vagina,” ucapnya saat ditemui di acara konferensi pers terkait Rekeomendasi POGI untuk Vaksin HPV Bagi Perempuan Pranikah dan Pasca Melahirkan, Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2026).

    Lantas, bagaimana membedakan nyeri akibat kanker serviks dan rasa sakit karena penetrasi yang terlalu dalam?

    Prof Yudi menjelaskan, nyeri yang disebabkan oleh kanker serviks biasanya disertai gejala lain seperti perdarahan, terutama jika sel kanker sudah menyebar ke jaringan di sekitar rahim.

    “Kalau kanker serviks yang sudah stadium (lanjut), keluar dari mulut rahim, itu berarti sudah menjalar ke vagina. Sudah menjalar pada yang disebut jaringan sekitar rahim, kalau itu disenggol, sakit,” ungkapnya.

    Sementara itu, rasa nyeri akibat penetrasi yang terlalu dalam biasanya hanya muncul sebagai ketidaknyamanan tanpa disertai perdarahan.

    “Tapi kalau misalkan penetrasi ke dalam, hanya sakit saja dong. Karena mulut rahimnya baik-baik saja kan?” imbuhnya.

    “Tertekan ke dalam, dia sakit. Tapi tidak berdarah, kecuali kalau robek,” sambungnya lagi.

    Di sisi lain, ia mengingatkan, jika nyeri saat berhubungan disertai perdarahan atau gejala lain seperti keputihan berbau, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk skrining dini kanker serviks.

    (suc/suc)

  • Pemerintah Gelontorkan Rp 8 T untuk Deteksi & Pengobatan TBC Gratis

    Pemerintah Gelontorkan Rp 8 T untuk Deteksi & Pengobatan TBC Gratis

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan anggaran sebanyak Rp 8 triliun untuk penyediaan layanan deteksi dan pengobatan tuberkulosis (TBC) gratis. Layanan ini termasuk dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang bertujuan melindungi dan memperkuat sumber daya manusia Indonesia.

    Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Bidang Ekonomi, Fithra Faisal mengatakan, pemerintah telah memperoleh data potensi penyakit degeneratif, termasuk TBC. Penyakit tersebut kini sudah bisa diintervensi dari hulu.

    “Sehingga apa? Dia akan menjadi tetap produktif. Itu yang utamanya, dia bisa tetap bekerja dan berguna untuk keluarganya. Sehingga income-nya tidak anjlok dan akhirnya pertumbuhan ekonomi kalau kita lihat secara terukur, pasti akan terbantu dengan itu,” ungkap Fithra dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (30/6/2025).

    Sebagai informasi, sekitar 125.000 warga Indonesia meninggal akibat menderita TBC di tiap tahun. Ini menandakan bahwa ada 15 orang penduduk Indonesia yang meninggal dunia setiap jam karena TBC. Pemerintah pun menyiapkan layanan komprehensif mulai dari skrining hingga pengobatan tuntas TBC secara gratis.

    Anggaran penanggulangan penyakit TBC sebesar Rp 8 triliun akan dimanfaatkan untuk melakukan deteksi dini dan penemuan kasus TBC, serta pengobatan hingga tuntas yang menyasar 10,9 juta orang, sekaligus pendampingan uji klinis vaksin TBC pada 4 lembaga.

    Di samping itu, Fithra menambahkan, jika penyakit TBC bisa teratasi, maka ini akan mengurangi beban klaim yang harus ditanggung BPJS. Dengan demikian, pemerintah melakukan pendekatan ekonomi holistik baik dari sisi hulu maupun hilir dalam rangka penanggulangan TBC.

    “Klaim kepada BPJS kesehatan itu memang lebih banyak dari penyakit-penyakit yang sifatnya degeneratif. Artinya, ada peran kuratif dan preventif yang dijalankan pemerintah,” imbuhnya.

    Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, TBC merupakan penyakit menular yang bisa disembuhkan, tetapi masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Oleh sebab itu, masyarakat awam perlu tahu bagaimana pentingnya deteksi dini dan pengobatan hingga tuntas. Kedua hal tersebut adalah kunci pengendalian penyakit TBC.

    “Masalahnya, selesainya (konsumsi obat) itu enam bulan. Minumnya setiap hari, pilnya banyak, lebih dari empat. Tapi kita sabar, tidak apa-apa daripada tidak sembuh,” jelas Menkes saat kunjungan ke Desa Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu.

    Melihat kondisi tersebut, Budi menegaskan, terdapat empat langkah penting yang harus dilakukan masyarakat untuk menghentikan penyebaran TBC. Di antaranya adalah menemukan pasien, memastikan pasien segera minum obat, serta menyelesaikan pengobatan dan memberikan terapi pencegahan bagi pihak yang berkontak erat dengan pasien.

    Selain itu, Budi turut memberi apresiasi khusus kepada Desa Klapanunggal atas konsistensinya dalam skrining aktif dan pendampingan pasien TBC hingga sembuh lewat program desa siaga TBC. Menurutnya, langkah ini perlu ditiru desa-desa lain di Indonesia.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Infeksi HPV Tak Hanya Picu Kanker Serviks, Tapi Juga Sederet Jenis Kanker Ini

    Infeksi HPV Tak Hanya Picu Kanker Serviks, Tapi Juga Sederet Jenis Kanker Ini

    Jakarta

    Kanker serviks terjadi saat sel kanker tumbuh di serviks alias leher rahim. Menurut data Globocan 2022, kanker serviks merupakan kanker terbanyak kedua pada wanita Indonesia, dengan lebih dari 36 ribu kasus baru dan lebih dari 20 ribu kasus kematian menurut data Globocan 2022. Lebih dari 95 persen kasus disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV).

    Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof Dr dr Yudi Mulyana Hidayat, SpOG, Subsp Onk, mengatakan, tipe HPV risiko tinggi yang paling umum ditemukan di Indonesia adalah tipe 52, 16, 18, 58, yang sebagian besar ditularkan melalui aktivitas seksual.

    “Kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV, dan jika tidak ditangani, dapat berakibat fatal hingga menyebabkan kematian,” ucapnya saat ditemui di acara konferensi pers terkait Rekeomendasi POGI untuk Vaksin HPV Bagi Perempuan Pranikah dan Pasca Melahirkan, Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2026).

    Selain kanker serviks, virus ini juga dapat menyebabkan berbagai jenis kanker lainnya. Prof Yudi menyebutkan, HPV juga berkaitan dengan kanker vagina, kanker vulva atau bibir kemaluan, kanker anus, hingga kanker rongga mulut.

    “Penyakit yang berhubungan dengan virus HPV itu tidak hanya kanker serviks,” imbuhnya.

    Menurutnya, penularan HPV bisa terjadi melalui berbagai bentuk kontak seksual, baik secara vaginal, anal, maupun oral. Bahkan, pria juga bisa membawa virus ini pada batang kemaluannya, meski belum pernah melakukan hubungan seksual. Jika terjadi kontak seksual, virus bisa masuk dan memicu infeksi.

    Karena itu, vaksinasi HPV sangat disarankan, tak hanya bagi perempuan, tetapi juga laki-laki. Menurut Prof Yudi, vaksin dapat memberikan perlindungan luas terhadap berbagai tipe HPV penyebab kanker.

    “Sehingga kalau divaksin, proteksinya bukan pada mulut rahim saja, tapi bisa pada beberapa tempat yang berhubungan dengan virus,” sambungnya lagi.

    (suc/suc)

  • Viral! Narasi Sebut Vaksin HPV Bikin Mandul hingga Menopause Dini, Ini Faktanya

    Viral! Narasi Sebut Vaksin HPV Bikin Mandul hingga Menopause Dini, Ini Faktanya

    Jakarta

    Beredar unggahan di media sosial Facebook yang berisikan imbauan kepada para orang tua agar tak mengizinkan anak-anaknya menerima vaksin Human papillomavirus (HPV) imbas efek samping berbahaya.

    Unggahan tersebut menarasikan vaksin HPV dapat menyebabkan berbagai dampak negatif seperti mandul, rahim kering, menopause dini, gangguan otak, kanker, autoimun, hingga kematian mendadak.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “*AWAS, PARA ORANG TUA*

    *VAKSIN MEMATIKAN AKAN KEMBALI DIPAKSAKAN MASUK DARAH ANAK2 KALIAN*

    *Efek Vaksin HPV * Mandul* Rahim Kering * Menopause Dini* Kanker * Masalah Otak * Autoimun* Meninggal Dunia0 *DATANGI KEPSEK ANAK2 KALIAN & KIAYI PONPES, CEPAT Lakukan PERJANJIAN TERTULIS, Satu Dimiliki Ortu dan Satunya lagi Dimiliki Kepsek / Kiayi. Untuk Antisipasi Pasukan D4JJ4L MENJEBAK ANAK2MU TIBA2..!*”

    Bagaimana Faktanya?

    Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof Dr dr Yudi Mulyana Hidayat, SpOG(K), menegaskan isu yang mengatakan vaksin HPV bikin mandul atau menopause adalah hoaks alias tidak benar.

    Ia mengatakan, sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah yang mendukung anggapan tersebut.

    “Terkait dengan apakah vaksin HPV itu dihubungkan dengan kemandulan dan lain sebagainya atau menopause dini dan sebagainya, itu belum lagi terkatakan, hanya mitos, tidak fakta,” tegas Prof Yudi saat ditemui di acara konferensi pers terkait Rekeomendasi POGI untuk Vaksin HPV Bagi Perempuan Pranikah dan Pasca Melahirkan, Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2026).

    Sebaliknya, Menurut Prof Yudi, secara ilmiah, vaksin HPV aman dan tidak berdampak buruk terhadap sistem reproduksi perempuan. “Yang jelas, menurut ilmiah saja tidak ada masalah, tidak akan menyebabkan kemandulan,” katanya.

    Vaksinasi HPV justru menjadi salah satu langkah penting dalam mencegah kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi human papillomavirus.

    Senada, Kementerian Kesehatan RI melalui akun resminya juga menyatakan vaksin HPV aman dan tidak memicu kemandulan. Efek samping vaksin HPV mungkin dapat terjadi pada individu yang memiliki alergi terhadap komponen tertentu dalam vaksin, dan ini sangat jarang terjadi.

    Jika mengalami efek samping, gejala yang dialami tidak serius alias ringan. Antara lain:

    demam ringangatal atau memar di area suntikannyeri otot atau sakit kepala.

    (suc/kna)

  • Obgyn Ungkap Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Terkena Kanker Serviks Stadium Lanjut

    Obgyn Ungkap Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Terkena Kanker Serviks Stadium Lanjut

    Jakarta

    Kanker serviks sering disebut sebagai silent killer bagi perempuan. Bukan tanpa alasan, penyakit ini cenderung tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, sehingga banyak pengidap yang baru menyadarinya saat kanker sudah memasuki stadium lanjut.

    Menurut Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof Dr dr Yudi Mulyana Hidayat, SpOG, Subsp Onk, jika kanker serviks sudah memasuki tahap stadium lanjut atau stadium 4, terdapat sejumlah gejala yang bisa dialami pengidapnya. Salah satunya keputihan tak normal.

    “Nah sekarang, keputihan itu ada yang bening. Tapi kalau keputihannya itu sudah berwarna, berwarna putih, berwarna kuning, apalagi sampai berbau. Putih, kuning, ada mikroorganisme atau kuman lain. Kita obati sesuai dengan penyebabnya, kan? ” ucapnya saat ditemui di acara konferensi pers terkait Rekeomendasi POGI untuk Vaksin HPV Bagi Perempuan Pranikah dan Pasca Melahirkan, Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2026).

    “Nah yang parah itu kalau sudah berbau, merah, itu berarti apa? Udah kanker,” ucapnya lagi.

    Selain keputihan, gejala lain yang perlu diwaspadai adalah perdarahan saat berhubungan intim. Menurut Prof Yudi, jika disertai dengan nyeri saat berhubungan, hal ini bisa menjadi tanda bahwa kanker sudah menyebar keluar dari area mulut rahim.

    Pada stadium lanjut, kanker serviks bahkan bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti keluarnya feses dari vagina atau kebocoran saluran kencing. Prof Yudi mengatakan, hal Ini menandakan kanker sudah menembus dinding antara rahim dan saluran pencernaan atau saluran kemih.

    “Tambah lagi kalau (kanker) ke depan (kena) saluran kencing, bocor, ngompol terus. Itu sudah stadium 4A dan 4 B,” ucapnya lagi.

    Di samping itu, Prof Yudi menekankan penyakit ini tak perlu ditakuti, namun tetap diwaspadai. Pemeriksaan rutin seperti pap smear serta vaksinasi HPV merupakan langkah penting dalam mencegah kanker serviks sejak dini.

    “Malah saya katakan, kanker serviks tidak perlu ditakuti tapi harus diwaspadai. Karena itu masih bisa kita berantas dengan baik,” tegasnya.

    (suc/suc)

  • Ini Cara Membedakan Batuk Flu dan Batuk TBC

    Ini Cara Membedakan Batuk Flu dan Batuk TBC

    Jakarta

    Sama seperti influenza atau flu dan penyakit pernapasan pada umumnya, Tuberkulosis (TB) atau populer dengan sebutan TBC juga ditandai dengan gejala batuk. Namun ada beberapa perbedaan yang bisa dikenali di antara keduanya.

    Selain perlu mengenali perbedaan gejala di antara keduanya, penting juga untuk mengetahui cara penularan influenza dan TBC. Pada kondisi tertentu, keduanya sama-sama bisa berakibat fatal.

    Flu Vs TBC

    Meski identik dengan penyakit sehari-hari, flu juga bisa mematikan. Awal Februari 2025, aktris Taiwan pemeran Shancai dalam serial lawas Meteor Garden, Barbie Hsu meninggal dunia setelah terinfeksi flu yang berujung komplikasi pneumonia.

    Pada periode waktu yang sama, Kementerian Kesehatan RI juga sama-sama mewaspadai peningkatan kasus influenza. Vaksin flu dapat mengurangi risiko penularan di tengah adanya tren peningkatan kasus.

    “Berdasarkan data beberapa tahun terakhir, terdapat peningkatan kasus pada akhir ke awal tahun, pada musim hujan,” ungkap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes RI dr Ina Agustina Isturini, MKM saat dihubungi detikcom Selasa (4/2/2025).

    Dikutip dari The US Center for Disease Control and Prevention (US CDC), flu merupakan penyakit menular pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza. Ada 4 tipe virus flu yakni tipe A, B, C, dan D. Flu musiman disebabkan oleh virus influenza tipe A dan B, meskipun di wilayah tropis bersirkulasi sepanjang tahun.

    Di sisi lain, TBC merupakan infeksi pernapasan yang dipicu oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Indonesia saat ini menempati peringkat kedua di dunia setelah India sebagai negara dengan jumlah kasus TBC terbanyak, dengan lebih dari 1 juta kasus dan 125 ribu kematian setiap tahun.

    Perbedaan Batuk Flu dan TBC

    Beberapa ciri yang membedakan gejala batuk akibat flu dan TBC terangkum sebagai berikut.

    1. Penyebab

    Batuk karena flu disebabkan oleh infeksi bakteri influenza, sedangkan TBC disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis.

    2. Durasi

    Sebagaimana pada infeksi virus pada umumnya, batuk karena influenza umumnya sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Lain halnya dengan infeksi TBC, batuk yang dialami pasien bisa berlangsung dalam waktu lama.

    “Batuk yang terus menerus selama paling nggak hampir sampai dua minggu dan berdahak itu yang menjadi ciri khas (TBC),” kata dr Henry Diatmo, MKM dari Stop TB Partnership Indonesia (STPI) dalam sebuah wawancara dengan detikcom.

    3. Bercak darah

    Bercak darah dalam dahak merupakan salah satu pembeda batuk pada TBC dari batuk biasa, termasuk flu. Seperti dialami Budi Hermawan, seorang penyintas TBC resisten obat, sebagaimana diungkap dalam wawancara dengan detikcom.

    “Di malam itu, saya berkeringat banyak, dan beberapa hari kemudian, saya mulai batuk darah. Saya pergi ke klinik untuk berobat. Hasil rontgen saya menunjukkan bahwa saya positif TBC, jadi dokter meresepkan beberapa obat TBC,” kata Budi, Rabu (7/8/2024).

    4. Gejala penyerta

    Pada pasien TBC, batuk bisa disertai nyeri dada dan penurunan berat badan. Namun pada TB-dormant, yakni ketika bakteri dalam kondisi tidak aktif, pasien bisa saja tidak bergejala.

    Sementara itu, influenza bisa disertai dengan demam dan menggigil, nyeri telan, serta hidung meler. Rasa letih bisa ditemukan baik pada TBC maupun influenza.

    5. Media penularan

    US CDC menyebut, para pakar meyakini penularan flu utamanya terjadi melalui droplet atau bercak dahak saat pasien batuk, bersin, atau berbicara.

    TBC juga menular dengan cara yang sama, namun penularan paling umum terjadi pada orang-orang yang tinggal lama dengan pasien TBC aktif atau di area yang banyak kasus TBC.

    Rangkuman

    Perbedaan dan persamaan batuk karena flu dan TBC dapat dirangkum sebagai berikut:

    PerbedaanTBCFluDurasilebih dari 2 minggulebih singkat, self limitingPenyebabMycobacterium tuberculosisvirus influenzaBercak darahumum ditemukanjarangGejala penyertaberat badan turun, dada sesak, letihdemam, nyeri telan, hidung melerMedia penularandropletdroplet

    (up/up)