Produk: vaksin

  • 6 Fakta Menarik di Balik Struktur SARS-CoV-2, Virus Corona Penyebab COVID-19

    6 Fakta Menarik di Balik Struktur SARS-CoV-2, Virus Corona Penyebab COVID-19

    Jakarta

    Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyebabkan penyakit COVID-19 (Coronavirus Disease 2019). Nama COVID-19 sendiri merupakan singkatan dari:

    CO = coronaVI = virusD = disease (penyakit)19 = tahun ditemukannya, yaitu 2019.

    Awalnya, virus ini dikenal sebagai 2019-nCoV (novel coronavirus) dan menjadi penyebab pandemi global pada akhir 2019. Pada Mei 2023, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencabut status darurat kesehatan global (Public Health Emergency of International Concern/PHEIC). Meski demikian, virus ini masih tetap ada dan dapat menimbulkan gejala mulai dari ringan hingga berat.

    Dikutip dari Baylor College of Medicine, SARS-CoV-2 merupakan salah satu dari banyak jenis virus dalam keluarga coronavirus, yang dinamai demikian karena bentuknya yang seperti mahkota (corona) saat dilihat dengan mikroskop. Kelompok virus ini terdiri dari virus-virus yang saling berkerabat secara genetik, namun berbeda satu sama lain.

    Coronavirus bisa menyebabkan berbagai penyakit saluran pernapasan pada manusia,mulai dari yang ringan seperti flu biasa, hingga yang berat. Selain itu, beberapa jenis coronavirus juga bisa menginfeksi hewan dan menyebabkan berbagai penyakit.

    1. Coronavirus Sebelumnya yang Pernah Muncul

    Dalam dua dekade sebelum 2019, dua jenis coronavirus telah muncul dan menyebabkan infeksi pernapasan serius pada manusia:

    SARS-CoV – Muncul pada akhir 2002 di Provinsi Guangdong, China, menyebabkan penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).MERS-CoV – Muncul di Timur Tengah tahun 2012, menyebabkan MERS (Middle East Respiratory Syndrome).

    Berbeda dengan SARS-CoV-2, kedua virus ini tidak menyebabkan wabah global yang berkepanjangan. Ini karena orang yang terinfeksi SARS atau MERS umumnya hanya menularkan virus setelah menunjukkan gejala. Hal ini memudahkan isolasi dan pencegahan penularan. Sebaliknya, SARS-CoV-2 dapat menular bahkan saat penderitanya belum bergejala, sehingga lebih sulit dikendalikan.

    2. Asal Usul SARS-CoV-2

    Virus SARS-CoV-2 muncul pada akhir 2019 di Wuhan, China. Hingga kini, belum diketahui secara pasti bagaimana manusia pertama kali terinfeksi virus ini. Namun, semua bukti mengarah pada asal alami. Virus ini sangat mirip dengan coronavirus yang ditemukan pada kelelawar.

    Kemungkinan besar, virus berpindah dari kelelawar ke hewan perantara, lalu menular ke manusia yang berinteraksi dekat dengan hewan tersebut. Virus hewan umumnya tidak langsung bisa menular antarmanusia, kecuali sudah mengalami adaptasi tertentu. Proses perpindahan dari hewan ke manusia ini disebut zoonosis, dan juga terjadi pada penyakit lain seperti influenza dan HIV.

    3. Penularan COVID-19

    SARS-CoV-2 sangat mudah menular dari satu orang ke orang lain. Virus ini menyebar lebih efisien dibandingkan influenza, tapi tidak secepat campak (measles), salah satu virus paling menular yang diketahui.

    Orang yang terinfeksi akan melepaskan partikel virus melalui mulut dan hidung saat batuk, bersin, berbicara, bernyanyi, atau bernapas berat. Partikel virus ini terbawa dalam tetesan pernapasan besar dan kecil (aerosol). Tetesan besar akan cepat jatuh ke permukaan, sedangkan aerosol bisa bertahan lebih lama di udara dan menjangkau jarak yang lebih jauh.

    Penularan COVID-19 umumnya terjadi saat tetesan pernapasan dihirup atau menempel pada selaput lendir di mulut dan hidung orang yang berada dekat dengan penderita (kurang dari 2 meter).

    Dalam kondisi tertentu, terutama di ruangan tertutup dengan ventilasi buruk, penularan melalui aerosol juga bisa terjadi hingga jarak lebih dari 2 meter.

    Penularan melalui permukaan benda yang terkontaminasi juga mungkin terjadi, walau tidak umum. Jika seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi lalu menyentuh mulut, hidung, atau mata, ia bisa tertular. Meskipun risiko ini rendah, mencuci tangan secara teratur tetap dianjurkan.

    Risiko penularan tertinggi terjadi di tempat yang ramai, tertutup, dan berventilasi buruk, seperti bar, restoran, atau ruangan pertemuan. Risiko meningkat saat tidak ada yang menggunakan masker, baik pengidap maupun orang di sekitarnya.

    4. Gejala dan Komplikasi COVID-19

    Gejala COVID-19 sangat bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Beberapa gejala yang umum meliputi:

    Demam dan menggigilBatukSesak napasKelelahanNyeri otot dan tubuhHilang penciuman atau perasa

    Gejala biasanya muncul 2-14 hari setelah terpapar. Orang dengan usia lanjut atau memiliki penyakit penyerta (komorbid) seperti diabetes, penyakit jantung, paru, atau obesitas berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi serius.

    Meski kebanyakan orang pulih dalam beberapa hari, sebagian pasien mengalami gejala berkepanjangan yang disebut long COVID. Gejalanya bisa berupa:

    KelelahanSesak napasBrain fog atau kesulitan konsentrasiNyeri kepalaGangguan pada jantung, paru, atau saraf

    Bahkan pasien dengan gejala awal yang ringan pun bisa mengalami gejala jangka panjang ini.

    5. Klasifikasi dan Struktur Virus

    Virus dari famili Coronaviridae dibagi menjadi empat kelompok: alfa, beta, gamma, dan delta. Virus dari kelompok alfa dan beta biasanya menginfeksi mamalia, sementara gamma dan delta umumnya menyerang burung. Dari tujuh jenis coronavirus yang diketahui dapat menginfeksi manusia (semuanya dari kelompok alfa dan beta), empat di antaranya hanya menyebabkan infeksi saluran pernapasan ringan dan menyumbang 10-30 persen dari kasus flu biasa. Tiga lainnya, SARS-CoV, MERS-CoV, dan SARS-CoV-2 , dapat menyebabkan penyakit berat dan termasuk dalam kelompok beta.

    Virus diklasifikasikan berdasarkan berbagai karakteristik, seperti jenis materi genetik yang dibawanya (DNA atau RNA) dan apakah virus tersebut diselimuti oleh lapisan lemak (envelope) atau tidak. Informasi genetik virus corona berada pada untaian RNA positif sepanjang 30.000 nukleotida, salah satu genom terbesar di antara virus RNA. Genom ini dilindungi oleh lapisan envelope.

    Partikel virus corona terdiri dari empat protein struktural utama:

    N (nukleokapsid): membungkus RNA genom.S (spike/duri): menonjol keluar dari envelope dan memberi virus bentuk seperti mahkota.M (membran) dan E (envelope): terintegrasi dalam envelope lipid.

    Protein S memainkan peran penting dalam proses infeksi karena berfungsi mengenali reseptor sel inang dan memungkinkan virus masuk ke dalam sel untuk mereplikasi diri. Oleh karena itu, protein ini menjadi target utama dalam pengembangan vaksin COVID-19.

    6. Varian COVID-19

    Dikutip dari Yale Medicine, satu hal yang pasti tentang SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19, adalah sifatnya yang terus berubah. Sejak awal pandemi, kita telah melihat sejumlah varian menonjol, termasuk Alpha, Beta, Delta, dan Omicron.

    Meskipun kemunculan varian baru merupakan bagian alami dari evolusi virus, pemantauan terhadap setiap varian yang muncul tetap sangat penting. Hal ini bertujuan agar dunia selalu dalam kondisi siap siaga.

    Pemantauan menjadi semakin krusial jika varian baru tersebut terbukti lebih agresif, lebih mudah menular, kebal terhadap vaksin, menyebabkan gejala lebih parah, atau bahkan memiliki semua karakteristik tersebut dibandingkan varian asli virus.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan nama pada varian baru virus corona menggunakan huruf-huruf dari alfabet Yunani, dimulai dari varian Alpha yang muncul pada tahun 2020.

    (suc/suc)

  • Pentingnya Vaksinasi RSV untuk Ibu Hamil demi Lindungi Bayi Baru Lahir

    Pentingnya Vaksinasi RSV untuk Ibu Hamil demi Lindungi Bayi Baru Lahir

    JAKARTA – Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), MPH, Ketua Himpunan Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia – Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, menekankan pentingnya pemberian vaksin Respiratory Syncytial Virus (RSV) kepada ibu hamil guna melindungi bayi dari infeksi serius yang disebabkan oleh virus tersebut.

    Dalam sebuah diskusi kesehatan yang digelar di Jakarta, Rabu, 6 Agustus, Prof. Dwiana menjelaskan bahwa RSV merupakan salah satu penyebab utama gangguan pernapasan seperti batuk pilek dan pneumonia pada bayi, terutama mereka yang berusia di bawah enam bulan.

    “Infeksi RSV sangat berbahaya jika menyerang bayi, khususnya yang baru lahir. Lebih dari 50 persen kasus terjadi pada usia tiga bulan pertama, dan sekitar 75 persen menyerang bayi di bawah usia enam bulan. Padahal, bayi sekecil itu belum memungkinkan untuk menerima vaksin secara langsung,” jelasnya.

    Ia menambahkan gangguan kesehatan seperti demam atau diare yang terjadi pada awal kehidupan bayi dapat berdampak pada proses tumbuh kembang secara keseluruhan.

    “Kita sering anggap biasa bayi demam atau diare. Padahal, masa-masa itu adalah waktu penting dalam pertumbuhan mereka. Kehilangan hari-hari tersebut bisa berdampak jangka panjang. Hingga usia lima tahun, anak-anak sebaiknya terhindar dari gangguan seperti influenza maupun RSV,” jelasnya.

    Menurut Prof. Dwiana, vaksinasi RSV pada ibu hamil menjadi solusi efektif untuk memberikan perlindungan tidak langsung kepada bayi. Selain melindungi sang ibu dari infeksi, vaksin ini memungkinkan antibodi yang dihasilkan masuk ke tubuh janin melalui plasenta.

    “Melindungi bayi bisa dilakukan dengan melindungi ibunya terlebih dahulu. Saat ibu divaksin, tubuhnya akan memproduksi antibodi yang akan ditransfer ke janin melalui plasenta dan tali pusar,” terangnya.

    Ia menyebutkan bahwa waktu pemberian vaksin RSV idealnya dilakukan pada trimester akhir kehamilan, namun tetap perlu diperhatikan jarak aman sebelum persalinan.

    “Jangan diberikan terlalu dekat dengan waktu melahirkan. Vaksin ini memerlukan waktu minimal dua minggu agar antibodi terbentuk, bahkan waktu terbaiknya adalah sekitar lima minggu sebelum persalinan,” paparnya.

    Lebih lanjut, Prof. Dwiana juga mengingatkan pentingnya pemeriksaan kehamilan yang menyeluruh oleh dokter, bukan hanya pemeriksaan rutin dengan bidan atau perawat.

    “Pemeriksaan awal harus dilakukan oleh dokter untuk memastikan kondisi ibu benar-benar sehat. Setelah itu, baru bisa melanjutkan kontrol rutin dengan bidan atau perawat. Namun, ketika usia kandungan memasuki minggu ke-32 hingga 34, pemeriksaan kembali ke dokter sangat dianjurkan,” tambahnya.

  • Kenali Penyebab Mata Kuning dan Cara Mengatasinya

    Kenali Penyebab Mata Kuning dan Cara Mengatasinya

    Jakarta

    Bagian putih mata bisa berubah menjadi kuning ketika tubuh memiliki terlalu banyak bilirubin, yaitu zat berwarna kuning yang terbentuk saat sel darah merah mengalami pemecahan. Dalam kondisi normal, hal ini bukan masalah. Liver atau hati menyaring bilirubin dari darah dan menggunakannya untuk membentuk cairan bernama empedu. Empedu mengalir melalui saluran-saluran kecil (disebut saluran empedu) menuju saluran pencernaan dan kemudian dibuang dari tubuh sebagai limbah.

    Namun, jika kadar bilirubin dalam darah terlalu tinggi atau liver tidak mampu membuangnya dengan cukup cepat, bilirubin akan menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan perubahan warna kuning pada mata. Kondisi ini disebut jaundice atau penyakit kuning.

    1. Penyebab Mata Kuning

    Terdapat sejumlah kondisi yang dapat memicu mata kuning. Dikutip dari WebMD, berikut informasinya.

    Hepatitis

    Hepatitis adalah kondisi saat hati mengalami peradangan. Penyebabnya sering kali adalah virus yang menginfeksi sel-sel hati, seperti virus hepatitis A, B, atau C. Infeksi ini bisa bersifat jangka pendek (akut) atau jangka panjang (kronis), yang berarti berlangsung setidaknya selama 6 bulan.

    Hepatitis merusak hati sehingga organ ini tidak bisa menyaring bilirubin dengan baik. Akibatnya, bisa terjadi jaundice atau penyakit kuning. Selain virus, hepatitis juga bisa disebabkan oleh obat-obatan atau penyakit autoimun.

    Batu Empedu (Gallstones)

    Batu empedu adalah potongan kecil seperti kerikil yang keras dan terbentuk di kantong empedu, yaitu organ kecil di bawah hati. Batu empedu merupakan penyebab paling umum dari saluran empedu yang tersumbat.

    Jika saluran empedu tersumbat oleh batu empedu, bilirubin akan menumpuk dalam darah, menyebabkan bagian putih mata menguning. Kenali gejala batu empedu lebih lanjut.

    Konsumsi Alkohol Berlebihan

    Mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak dan dalam waktu lama (biasanya minimal 8 hingga 10 tahun), hal ini dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius. Pada sebagian orang, hal ini dapat memicu peradangan yang merusak sel-sel hati. Lama-kelamaan, jaringan parut akan menggantikan jaringan hati yang sehat, sehingga hati kesulitan menjalankan fungsinya.
    Infeksi Hati

    Virus hepatitis adalah penyebab paling umum infeksi hati, tetapi bisa juga disebabkan oleh parasit seperti cacing hati (liver flukes). Seseorang bisa terkena infeksi ini dari konsumsi ikan mentah atau kurang matang, atau tanaman yang terkontaminasi.

    Anemia Sel Sabit (Sickle Cell Anemia)

    Penyakit ini lebih umum pada orang keturunan Afrika atau Karibia. Tubuh menghasilkan sel darah merah yang berbentuk sabit, lengket, dan menumpuk di hati. Sel-sel ini juga mati lebih cepat daripada kemampuan hati untuk menyaringnya.

    Malaria

    Parasit penyebab malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk atau kontak dengan darah yang terinfeksi. Sel darah merah bisa pecah atau rusak, lalu difilter oleh hati atau limpa. Kehilangan sel darah merah menyebabkan anemia dan jaundice.

    Sirosis Hati

    Kondisi ini menyebabkan jaringan parut menggantikan sel-sel hati yang sehat. Proses ini berlangsung perlahan dalam jangka waktu yang lama. Banyak jenis penyakit dan kondisi hati yang menyebabkan sirosis, termasuk hepatitis B dan C, hingga terlalu banyak minum alkohol.

    Kondisi Lainnya

    Beberapa kondisi kronis tertentu dapat menyebabkan mata menguning akibat penyakit kuning (jaundice). Contohnya meliputi:

    Anemia hemolitik autoimun, yaitu kondisi saat sistem kekebalan tubuh menyerang sel darah merah sendiri.Defisiensi G6PD dan kekurangan enzim lainnya, yang menyebabkan sel darah merah mudah rusak.Sindrom Gilbert, yang menyebabkan kadar bilirubin dalam darah sedikit lebih tinggi dari normal.Primary biliary cholangitis, penyakit autoimun yang merusak saluran empedu kecil di hati.Primary sclerosing cholangitis, peradangan dan penyempitan saluran empedu di dalam dan di luar hati.Kanker saluran empedu.Kanker pankreas.Penyakit Wilson, gangguan genetik langka yang menyebabkan penumpukan tembaga di hati dan organ lain.2. Cara Mengatasi Mata Kuning

    Dikutip dari Medical News Today, mata kuning umumnya berkaitan dengan penyakit kuning (jaundice). Pada bayi baru lahir, kondisi ini biasanya membaik dengan sendirinya. Namun pada anak-anak dan orang dewasa, mata kuning sering kali menandakan adanya kondisi medis serius yang memerlukan penanganan medis.

    Artinya, pengobatan rumahan saja umumnya tidak cukup untuk mengatasi penyebab utama dari mata kuning, serta diperlukan penanganan medis.

    Misalnya, jika mata kuning disebabkan oleh batu empedu yang menyumbat saluran empedu, penanganannya bisa berupa pemberian obat atau tindakan operasi ringan. Jika penyebabnya adalah hepatitis, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk melawan virus tersebut.

    Meski begitu, beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu organ-organ tubuh bekerja lebih baik, yang mungkin bisa mengurangi gejala atau mempercepat proses penyembuhan.

    Menurut organisasi nirlaba American Liver Foundation, beberapa langkah yang bermanfaat bagi kesehatan hati dan dapat menurunkan risiko penyakit hati meliputi:

    mengonsumsi makanan seimbang yang kaya buah, sayur, biji-bijian utuh, sereal, dan nasimenjaga tubuh tetap terhidrasi dengan minum cukup airmempertahankan berat badan yang sehatrutin beraktivitas fisik atau berolahragamenghindari kebiasaan merokokmembatasi konsumsi alkoholmenghindari paparan racun dari semprotan aerosol, produk pembersih, bahan kimia, dan insektisidatidak berbagi barang-barang kebersihan pribadiberkonsultasi dengan dokter untuk membahas vaksin hepatitis A dan hepatitis B

    (suc/suc)

  • Cek Kesehatan Gratis Siswa Depok Cakup 13 Pemeriksaan, Apa Saja?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Agustus 2025

    Cek Kesehatan Gratis Siswa Depok Cakup 13 Pemeriksaan, Apa Saja? Megapolitan 4 Agustus 2025

    Cek Kesehatan Gratis Siswa Depok Cakup 13 Pemeriksaan, Apa Saja?
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Program
    cek kesehatan gratis
    (CKG) bagi pelajar SD di Kota
    Depok
    mencakup 13 jenis pemeriksaan.
    Secara garis besar, cek kesehatan terbagi menjadi dua jenis, yaitu pemeriksaan bersama tenaga medis dan pengisian kuisioner.
    “Jadi ada pemeriksaan status gizi, tinggi badan, dilakukan juga pemeriksaan gigi, mata, telinga, dan kemudian imunisasi,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati saat dikonfirmasi
    Kompas.com,
    Senin (4/8/2025).
    Imunasi yang diberikan berupa suntik vaksin Measles and Rubella (MR) dan Human Papillomavirus (HPV) untuk mencegah campak dan kanker serviks.
    Sementara, pengisian kuisioner mencakup pemeriksaan riwayat Tuberkulosis (TBC), Talasemia, kesehatan mental, kesehatan reproduksi, hingga konsumsi rokok.
    “Untuk pelajar SMP dan SMA akan menggunakan
    CO analyzer
    bagi yang terindikasi,” ujar Mary.
    Mary belum bisa memastikan kapan hasil CKG ini keluar. Sebab, pihaknya menunggu seluruh puskesmas selesai memeriksa pelajar di tiap sekolah.
    “Masing-masing puskesmas membuat jadwal pelaksanaan CKG di seluruh sekolah di wilayah kerjanya. Mungkin ada yang selesai dalam tiga bulan atau bahkan lebih,” lanjut dia.
    Namun, Mary menyebut, sejauh ini, risiko kesehatan yang rentan muncul pada pelajar di Depok yaitu karies gigi dan anemia untuk remaja perempuan.
    “Dari hasil CKG belum tahu (hasilnya), tapi itu data tahun 2024 dari hasil program penjaringan anak sekolah,” ujar dia.
    Pemerintah Kota Depok sendiri menargetkan program CKG dapat menjangkau 380.000 pelajar di Depok yang tersebar di 11 kecamatan.
    Diketahui, program ini merupakan bagian agenda prioritas nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, dan dijalankan secara teknis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
    Pengecekan kesehatan gratis menyasar pelajar dari jenjang SD hingga SMA sederajat, dengan jenis pemeriksaan yang disesuaikan dengan usia dan tingkat pendidikan.
    Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan di tujuh sekolah ini menjadi bagian dari tahapan awal implementasi program yang juga digelar di berbagai daerah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wamenkes Sebut CKG Bisa Deteksi Gejala Depresi Siswa SMP dan SMA

    Wamenkes Sebut CKG Bisa Deteksi Gejala Depresi Siswa SMP dan SMA

    Depok, Beritasatu.com — Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono meninjau langsung pelaksanaan pemeriksaan kesehatan pelajar dalam rangka program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SD Prestasi Global, Pancoran Mas, Depok.

    Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya lintas kementerian dalam mendeteksi dini masalah kesehatan fisik dan mental anak-anak sekolah. Dalam kunjungannya, Dante menjelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan mental menjadi perhatian khusus.

    Pemeriksaan ini dirancang berbeda untuk tiap jenjang pendidikan. Untuk siswa SD, screening kesehatan jiwa dilakukan melalui kuesioner yang diisi oleh orang tua.

    Sementara itu, siswa SMP dan SMA akan menjalani pemeriksaan langsung untuk mendeteksi gejala depresi dan kecemasan yang bisa ditindaklanjuti oleh guru bimbingan konseling dan puskesmas.

    “Anak-anak SD masih sulit diajak bicara soal kondisi psikologis mereka. Tapi untuk tingkat SMP dan SMA, pemeriksaan lebih mendalam bisa dilakukan,” ujar Dante, Senin (4/8/2025).

    Selain pemeriksaan mental, imunisasi juga menjadi bagian dari program ini. Dua jenis vaksin diberikan, yakni MR untuk siswa kelas 1 SD dan HPV untuk siswa kelas 5 dan 6. Menurut Dante, vaksin HPV penting untuk mencegah kanker serviks yang menjadi penyebab kematian kedua tertinggi pada perempuan di Indonesia.

  • Ancaman Serius, Peneliti Ramal Kasus Kanker Hati Bakal Meningkat, Ini Pemicunya

    Ancaman Serius, Peneliti Ramal Kasus Kanker Hati Bakal Meningkat, Ini Pemicunya

    Jakarta

    Jumlah orang yang mengidap kanker hati akan meningkat hampir dua kali lipat di seluruh dunia pada tahun 2050, kecuali, banyak upaya yang dilakukan untuk mengatasi penyebabnya.

    Dikutip dari laman France 24, data dari Global Cancer Observatory yang diterbitkan dalam jurnal medis Lancet menunjukkan, kasus baru kanker hati akan meningkat menjadi 1,52 juta per tahun dari 870.000, jika tren saat ini terus berlanjut.

    Kanker hati merupakan kanker paling mematikan ketiga di antara semua kanker. Penelitian memperkirakan, kanker hati akan merenggut sebanyak 1,37 juta jiwa pada pertengahan abad ini. Meski demikian, menurut tim ahli internasional, tiga dari lima kasus kanker hati bisa dicegah.

    Faktor risiko dari kanker hati adalah konsumsi alkohol, penumpukan lemak di hati yang terkait dengan obesitas atau yang sebelumnya dikenal dengan Nonalcoholic fatty liver (NAFLD), jenis penyakit perlemakan hati yang tidak berhubungan dengan konsumsi alkohol, serta hepatitis virus.

    Konsumsi alkohol diperkirakan menyebabkan lebih dari 21 persen dar kasus kanker hati pada tahun 2050, naik lebih dari dua poin persentase dari tahun 2022. Sementara, kanker akibat lemak terkait obesitas di hati akan meningkat hingga 11 persen, yang juga naik lebih dari dua poin persentase.

    Kanker hati gegara hepatitis B

    Virus penyebab hepatitis B dan C diperkirakan akan tetap menjadi penyebab utama kanker hati pada tahun 2050. Cara terbaik untuk mencegah hepatitis B adalah pemberian vaksinasi saat lahir. Namun, cakupan vaksin masih rendah di negara-negara miskin, seperti Afrika sub-Sahara.

    Hepatitis B sendiri diperkirakan dapat membunuh 17 orang antara tahun 2015 dan 2030, kecuali tingkat vaksinasi ditingkatkan.

    Studi berskala besar yang meninjau bukti-bukti mengenai subjek ini menggaris bawahi adanya kebutuhan mendesak akan tindakan global terhadap kanker hati. Sehingga, para ahli menyerukan kesadaran masyarakat yang lebih besar tentang bahaya kanker hati yang bisa dicegah. Mereka terutama mengingatkan orang-orang dengan obesitas atau diabetes tentang penyakit hati berlemak di Amerika Serikat, Eropa, dan Asia.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video WHO soal Risiko Kesehatan Global Terkait Penyakit Misterius Kongo: Rendah”
    [Gambas:Video 20detik]
    (elk/kna)

  • Kematian Gadis 23 Tahun yang Menolak Kemoterapi Gara-gara Ibu Percaya Konspirasi

    Kematian Gadis 23 Tahun yang Menolak Kemoterapi Gara-gara Ibu Percaya Konspirasi

    Jakarta

    Seorang putri dari ahli teori konspirasi dan antivax Kate Shemirani dituding menjadi penyebab kematian anaknya yang meninggal di tahun 2024 setelah menolak kemoterapi kanker.

    Gabriel dan Sebastian Shemirani, anak-anak dari Kate Shemirani, mantan perawat yang kini dikenal sebagai aktivis anti-vaksin, berbagi cerita tentang kematian saudarinya, Paloma, dalam sebuah wawancara dengan program berita BBC Panorama. Menurut mereka, Paloma didiagnosis limfoma non-Hodgkin pada akhir tahun 2023.

    Dengan kemoterapi, dokter memprediksi peluangnya untuk sembuh mencapai 80 persen. Namun, Paloma memilih untuk tidak menjalani pengobatan medis tersebut.

    Keputusan ini diambil setelah Kate Shemirani menjenguk putrinya di rumah sakit. Paloma memilih untuk mencoba pengobatan alternatif yang disebut Gerson therapy, yaitu diet jus, suplemen, dan enema. Padahal, menurut National Cancer Institute, terapi ini tidak pernah terbukti efektif sebagai pengobatan kanker.

    Pada Juli 2024, Paloma mengalami serangan jantung dan harus menggunakan alat bantu hidup. Beberapa hari kemudian, Paloma meninggal dunia di usia 23 tahun.

    Setelah kematian putrinya, Kate Shemirani mengklaim di media sosial bahwa Paloma telah dibunuh dan kematiannya disembunyikan. Dalam unggahannya di X (sebelumnya Twitter), ia menulis, “Kedokteran adalah kebohongan dan apa yang pernah kita yakini sebagai layanan kesehatan sekarang adalah layanan pembunuhan.” Ia menyebut kematian putrinya sebagai “kasus pembunuhan besar-besaran.”

    Melihat hal ini, Sebastian dengan tegas menyalahkan ibunya atas kematian saudara perempuannya. “Saudara perempuan saya meninggal sebagai konsekuensi langsung dari tindakan dan keyakinan ibu saya,” katanya kepada BBC.

    “Saya tidak ingin ada orang lain yang mengalami rasa sakit atau kehilangan yang sama seperti saya.”

    (kna/kna)

  • Sri Mulyani janji konsisten anggarkan 5 persen APBN buat kesehatan

    Sri Mulyani janji konsisten anggarkan 5 persen APBN buat kesehatan

    Sejak 2016, #UangKita konsisten mengalokasikan anggaran lebih dari 5 persen, agar masyarakat bisa mendapatkan layanan dan akses kesehatan berkualitas.

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berjanji untuk konsisten mengalokasikan anggaran sektor kesehatan sebesar 5 persen dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    “Sejak 2016, #UangKita konsisten mengalokasikan anggaran lebih dari 5 persen, agar masyarakat bisa mendapatkan layanan dan akses kesehatan berkualitas,” kata Sri Mulyani dalam Instagram @smindrawati, dikutip di Jakarta, Sabtu.

    Untuk APBN 2025, Pemerintah menyiapkan anggaran sektor kesehatan sebesar Rp218,5 triliun.

    Anggaran kesehatan digunakan untuk berbagai program, seperti Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) yang menjangkau masyarakat hingga ke pelosok.

    Kemudian, kata Sri Mulyani lagi, anggaran juga digunakan untuk menjadi ujung tombak pemerataan akses layanan dasar seperti pemeriksaan kesehatan, imunisasi, hingga edukasi gizi bagi warga yang jauh dari fasilitas kesehatan tetap.

    Kegiatannya mencakup posyandu balita, remaja, usia subur, dan lansia yang rutin dilakukan setiap bulan oleh puskesmas.

    “Program baik ini akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan pada tahun 2026 karena fasilitas layanan kesehatan adalah hak bagi setiap warga negara,” ujar Sri Mulyani.

    Pemerintah telah membelanjakan anggaran senilai Rp78,6 triliun atau 36 persen dari APBN untuk program kesehatan pada semester I-2025.

    Penyaluran melalui belanja pemerintah pusat (BPP) tercatat sebesar Rp52,1 triliun, sedangkan yang disalurkan melalui transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp26,5 triliun.

    Belanja kesehatan salah satunya digunakan untuk revitalisasi rumah sakit senilai Rp1,9 triliun, yang difokuskan pada peningkatan kelas RS D/D Pratama menjadi RS Kelas C, dengan prioritas penguatan sarana dan prasarana untuk layanan jantung, stroke, dan urologi.

    Anggaran juga disalurkan untuk program bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebesar Rp23,2 triliun, vaksin dan imunisasi Rp1,1 triliun, hingga program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Rp140,1 miliar.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Siap-siap War! Ini Link Pendaftaran Peserta Upacara 17 Agustus 2025 di Istana

    Siap-siap War! Ini Link Pendaftaran Peserta Upacara 17 Agustus 2025 di Istana

    Jakarta: Buat kamu yang ingin ikutan Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka pada 17 Agustus 2025 siap-siap untuk war. Nantinya bakal ada sekitar 8 ribu undangan yang 80 persennya diperuntukkan untuk masyarakat umum.

    “Undangan yang akan kami sebar sebagian besar kami alokasian menurut arahan Presiden (Prabowo Subianto) untuk masyarakat umum. Dari 8 ribu undangan atau 8 ribu peserta upacara, 80 persennya adalah masyarakat umum,” kata Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro, dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jumat, 1 Agustus 2025.
     
    Tahun ini memang pemerintah akan menambah alokasi undangan untuk masyarakat umum dan mengurangi jumlah pejabat yang diundang. Juri menyebut hal ini menunjukkan bahwa acara ini benar-benar bersifat inklusif.

    Nah, buat Sobat Medcom yang ingin merasakan pengalaman mengikuti Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka bisa melakukan pendaftaran secara daring. Pendaftaran dibuka mulai 4 Agutus 2025 melalui website pandang.istanapresiden.go.id.

    “Jadi kepada masyarakat umum, kami ingin mengimbau jika berminat menjadi peserta Upacara Detik-Detik Proklamasi Ke-80, nanti siap-siap untuk war undangan HUT ke-80 RI mulai tanggal 4 Agustus 2025,” katanya. 

    Jadi pastikan kamu mencatat link pendaftaran serta jadwalnya agar tidak ketinggalan untuk war undangan upacara di Istana Negara pada 17 Agustus 2025 nanti.
     

    Upacara peringatan detik-detik Proklamasi akan diramaikan dengan kirab bendera dan teks proklamasi dari Monas ke Istana Merdeka menggunakan kereta kencana yang dikawal oleh pasukan berkuda mulai pukul 08.00 WIB.
    Syarat mengikuti Upacara 17 Agustus di Istana

    Berikut syarat Upacara 17 Agustus di Istana Negara pada 2024 lalu yang bisa jadi acuan buat kamu yang ingin ikutan di tahun ini:

    Mengisi formulir di laman pandang.istanapresiden.go.id
    Mengunggah foto diri
    Undangan hanya berlaku untuk satu orang
    Berusia minimal 18 tahun dan tidak diperkenankan membawa anak balita
    Membawa undangan resmi saat upacara (undangan resmi diambil langsung di Gedung Krida Bhakti sesuai dengan jadwal pengambilan yang diinformasikan melalui e-mail dan WhatsApp, serta tidak dapat diwakilkan)
    Telah melakukan vaksin Covid-19 ke-3 atau booster
    Disarankan memakai pakaian nasional atau baju adat
    Membawa identitas diri (KTP/Paspor/SIM/Lainnya) saat mengambil undangan dan hadir saat upacara
    Menempati tempat duduk sesuai dengan blok yang tertera pada undangan
    Tidak membawa makanan dan minuman dari luar
    Menjaga suasana kondusif saat upacara HUT RI berlangsung.

    Jakarta: Buat kamu yang ingin ikutan Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka pada 17 Agustus 2025 siap-siap untuk war. Nantinya bakal ada sekitar 8 ribu undangan yang 80 persennya diperuntukkan untuk masyarakat umum.
     
    “Undangan yang akan kami sebar sebagian besar kami alokasian menurut arahan Presiden (Prabowo Subianto) untuk masyarakat umum. Dari 8 ribu undangan atau 8 ribu peserta upacara, 80 persennya adalah masyarakat umum,” kata Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro, dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jumat, 1 Agustus 2025.
     
    Tahun ini memang pemerintah akan menambah alokasi undangan untuk masyarakat umum dan mengurangi jumlah pejabat yang diundang. Juri menyebut hal ini menunjukkan bahwa acara ini benar-benar bersifat inklusif.
     
    Nah, buat Sobat Medcom yang ingin merasakan pengalaman mengikuti Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka bisa melakukan pendaftaran secara daring. Pendaftaran dibuka mulai 4 Agutus 2025 melalui website pandang.istanapresiden.go.id.

    “Jadi kepada masyarakat umum, kami ingin mengimbau jika berminat menjadi peserta Upacara Detik-Detik Proklamasi Ke-80, nanti siap-siap untuk war undangan HUT ke-80 RI mulai tanggal 4 Agustus 2025,” katanya. 
     
    Jadi pastikan kamu mencatat link pendaftaran serta jadwalnya agar tidak ketinggalan untuk war undangan upacara di Istana Negara pada 17 Agustus 2025 nanti.
     

     
    Upacara peringatan detik-detik Proklamasi akan diramaikan dengan kirab bendera dan teks proklamasi dari Monas ke Istana Merdeka menggunakan kereta kencana yang dikawal oleh pasukan berkuda mulai pukul 08.00 WIB.
    Syarat mengikuti Upacara 17 Agustus di Istana

    Berikut syarat Upacara 17 Agustus di Istana Negara pada 2024 lalu yang bisa jadi acuan buat kamu yang ingin ikutan di tahun ini:

    Mengisi formulir di laman pandang.istanapresiden.go.id
    Mengunggah foto diri
    Undangan hanya berlaku untuk satu orang
    Berusia minimal 18 tahun dan tidak diperkenankan membawa anak balita
    Membawa undangan resmi saat upacara (undangan resmi diambil langsung di Gedung Krida Bhakti sesuai dengan jadwal pengambilan yang diinformasikan melalui e-mail dan WhatsApp, serta tidak dapat diwakilkan)
    Telah melakukan vaksin Covid-19 ke-3 atau booster
    Disarankan memakai pakaian nasional atau baju adat
    Membawa identitas diri (KTP/Paspor/SIM/Lainnya) saat mengambil undangan dan hadir saat upacara
    Menempati tempat duduk sesuai dengan blok yang tertera pada undangan
    Tidak membawa makanan dan minuman dari luar
    Menjaga suasana kondusif saat upacara HUT RI berlangsung.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (RUL)

  • Berlaku Mulai Hari Ini, Pemerintah Kenakan Pajak atas Transaksi Emas Batangan!

    Berlaku Mulai Hari Ini, Pemerintah Kenakan Pajak atas Transaksi Emas Batangan!

    GELORA.CO – Pemerintah kembali mengguncang dunia perpajakan dengan memperluas cakupan pemungutan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22.

    Kali ini menyasar transaksi pembelian emas batangan oleh bullion bank yang memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Perubahan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 51 Tahun 2025 yang diteken langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada 25 Juli 2025 dan mulai berlaku efektif pada 1 Agustus 2025.

    Aturan tersebut menetapkan bahwa pembelian emas batangan kini dikenakan pajak sebesar 0,25% dari harga pembelian yang belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

    Hal ini menandai sebuah gebrakan baru di sektor perdagangan logam mulia yang sebelumnya relatif bebas dari pungutan jenis ini.

    Ketentuan baru ini bukan hanya berlaku secara umum, tetapi secara khusus menargetkan lembaga jasa keuangan penyelenggara kegiatan usaha bullion, sehingga dampaknya bisa terasa luas di sektor finansial dan investasi logam mulia.

    Meski secara tarif terlihat kecil, kebijakan ini diyakini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap penerimaan negara serta menciptakan keadilan fiskal di tengah meningkatnya aktivitas perdagangan emas.

    Rincian Tarif Pajak Yang Diatur PPh Pasal 2210% untuk barang tertentu (kategori umum, termasuk barang mewah)7,5% untuk barang tertentu lainnya0,5% untuk bahan pokok seperti kedelai, gandum, dan tepung terigu0,25% khusus untuk emas batanganPajak juga dikenakan untuk ekspor komoditas tambang, termasuk batubara, mineral logam, dan mineral bukan logamJenis Barang Bebas Pungutan Pajak

    1. Barang milik perwakilan negara asing dan pejabatnya di Indonesia (berdasarkan asas timbal balik)

    2. Barang milik badan internasional dan pejabatnya yang bertugas di Indonesi

    3. Barang kiriman berupa hadiah/hibah untuk keperluan ibadah, sosial, budaya, atau bencana

    BACA JUGA:Liga 1 Bangkit! Pemain Keturunan Ramai Pulang, Erick Thohir: Ini Baru Awal!

    4. Barang untuk museum, kebun binatang, konservasi alam, dan tempat serupa yang terbuka untuk umum

    5. Barang untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan

    6. Barang untuk kaum tunanetra dan penyandang disabilitas

    7. Peti atau kemasan jenazah dan abu jenazah

    8. Barang pindahan

    9. Barang yang diimpor oleh pemerintah pusat/daerah untuk kepentingan umum

    10. Persenjataan, amunisi, dan perlengkapan militer untuk keamanan negara

    11. Barang dan bahan untuk pembuatan barang keperluan pertahanan negara

    12. Vaksin polio untuk program imunisasi nasional

    13. Buku pelajaran, buku ilmu pengetahuan, kitab suci, dan buku agama

    14. Kapal laut, kapal sungai, kapal danau, kapal tunda, kapal penangkap ikan, serta suku cadangnya

    15. Pesawat udara, suku cadang, alat keselamatan penerbangan, serta alat perbaikan pesawat

    16. Kereta api, suku cadang, serta alat perawatan dan prasarana perkeretaapian

    17. Alat dan suku cadang yang digunakan oleh TNI untuk pemetaan wilayah Indonesia

    18. Barang untuk kegiatan hulu minyak dan gas bumi

    19. Barang untuk kegiatan usaha panas bumi