Produk: vaksin

  • Video Kritik Klaim Tylenol Trump, WHO Ingatkan Kebijakan Berlandaskan Sains

    Video Kritik Klaim Tylenol Trump, WHO Ingatkan Kebijakan Berlandaskan Sains

    Jakarta

    Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan jajarannya terkait keterkaitan Tylenol dan vaksin terhadap autisme bikin geger. Setelah diprotes oleh kalangan medis dan peneliti autisme, kini giliran WHO (World Health Organization) alias Organisasi Kesehatan Dunia yang angkat bicara.

    Juru bicara WHO Tarik Jasarevic mengingatkan agar penanganan isu kesehatan dilakukan dengan mencermati secara benar landasan sainsnya. “Sekali lagi kami sangat berharap semua badan kesehatan nasional yang menangani berbagai isu kesehatan akan benar-benar mencermati apa yang dikatakan sains,” jelas Tarik saat dimintai pendapat seputar kontroversi ini.

    “Ada beberapa studi observasional yang menunjukkan kemungkinan hubungan antara paparan asetaminofen (bahan aktif dalam Tylenol) atau parasetamol sebelum kelahiran dengan autisme. Namun, buktinya tetap tidak konsisten,” tegasnya.

    Sebelumnya, Donald Trump ditemani Menteri Kesehatan (Menkes) AS Robert F. Kennedy Jr. mengatakan di konferensi pers, Senin (22/9), bahwa ada keterkaitan antara konsumsi Tylenol pada ibu hamil dengan autisme. “Asetaminofen, yang pada dasarnya dikenal sebagai Tylenol selama kehamilan dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko autisme,” ucap Trump.

    Tonton berita video lainnya di sini…

    (/)

    donald trump trump who tylenol asetaminofen autisme sains

  • Prabowo Kasih Bintang Jasa, Bill Gates Tak Mau Mati Kaya Raya

    Prabowo Kasih Bintang Jasa, Bill Gates Tak Mau Mati Kaya Raya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto memberikan tanda kehormatan kepada filantropis dan pendiri Microsoft Bill Gates. Ini dilakukan saat keduanya bertemu di Hotel Millenium Hilton New York One UN Plaza, Selasa (23/9/2025) dalam sela rangkaian Sidang Majelis Umum PBB ke-80.

    Dalam kesempatan itu, Gates diberikan penghargaan Order Distinguished Stars atau Bintang Jasa Utama.

    Penghargaan itu diberikan karena jasa dan dedikasi Gates yang luar biasa untuk kesejahteraan umat manusia, termasuk dalam hal ini Indonesia. Prabowo mengatakan banyak bantuan luar biasa untuk tanah air.

    “Beliau sangat besar perhatian kepada Indonesia. Banyak bantuannya luar biasa,” kata Prabowo usai pertemuan.

    Gates, melalui yayasannya Gates Foundation, juga membantu Indonesia dengan nilai sebesar Rp 7-8 triliun. Bantuan tersebut berupa riset, obat-obatan, hingga vaksin.

    “Tapi nilai yang lebih luas itu dampaknya kurang lebih US$ 4,5 miliar. Bantuan riset, mencari benih-benih yang terbaik, obat-obatan, vaksin. Jadi dengan pertimbangan itulah saya memutuskan memberi tanda kehormatan,” kata Prabowo.

    Pertemuan tersebut juga membahas kerja sama dua belah pihak di masa depan. Danantara juga telah berkomunikasi dengan Gates Foundations untuk melakukan pengembangan program kemanusiaan bersama.

    “Untuk bersama-sama mencari proyek-proyek kemanusiaan, proyek-proyek untuk membantu golongan yang paling lemah, bantu mengatasi kemiskinan, kelaparan, dan juga pendidikan, terutama pendidikan. Pendidikan kunci masa depan kita,” kata Prabowo.

    Tak ingin mati kaya

    Bill Gates memang memfokuskan dirinya untuk “menghabiskan” harta. Bahkan, mantan orang terkaya dunia tersebut kini tidak masuk dalam daftar 10 orang terkaya di dunia.

    Menurut Bloomberg Billionaires Index, kekayaan Gates saat ini adalah US$ 106 miliar, yang menempatkan dirinya di posisi ke-7 orang terkaya.

    Presiden Prabowo Anugerahkan Bintang Jasa Utama kepada Bill Gates, New York, AS (23/9/2025). (Tangkapan Layar Youtube/Sekretariat Presiden)

    “Orang-orang akan mengatakan banyak hal tentang saya ketika saya meninggal, tetapi saya bertekad bahwa ‘dia meninggal kaya raya’ tidak akan menjadi salah satunya,” ujar Gates. “Terlalu banyak masalah mendesak yang harus diselesaikan untuk menyimpan kekayaan sebesar itu yang seharusnya digunakan untuk membantu orang lain.”

    Pada awal Juli, kekayaan Gates sempat tercatat mencapai US$175 miliar. Meski kini hanya memiliki sekitar 1% saham Microsoft, Gates telah menerima hampir US$60 miliar dari saham dan dividen perusahaan tersebut.

    Gates sebelumnya menegaskan bahwa hampir seluruh kekayaannya akan didonasikan ke Bill & Melinda Gates Foundation, yayasan yang ia dirikan bersama Melinda French Gates. Yayasan itu direncanakan akan ditutup pada tahun 2045.

    Dalam laman blog personalnya, Gates mengatakan akan menyumbangkan 99% harta kekayaannya lebih cepat dari rencana awal. Selain itu, ia juga akan menutup yayasan filantropi The Gates Foundation setelah 25 tahun.

    Gates mematok tanggal 31 Desember 2045 untuk menutup yayasan tersebut. Dalam kurun waktu 20 tahun dari sekarang, ia juga akan menghabiskan 99% harta kekayaannya untuk kepentingan sosial.

    “Saya memutuskan memberikan uang saya kembali ke masyarakat lebih cepat dari rencana awal. Saya akan menyumbangkan hampir semua kekayaan saya melalui The Gates Foundation selama 20 tahun ke depan untuk tujuan menyelamatkan dan meningkatkan kehidupan di seluruh dunia,” tulis Gates dalam blognya, dikutip Rabu (4/6/2025).

    Rencana tersebut berbeda dari rencana awal ketika Gates memulai yayasan tersebut dengan sang mantan istri, Melinda, pada 2000 silam. Gates bercerita, kala itu ia berencana yayasannya tutup beberapa dekade setelah dirinya meninggal.

    “Beberapa tahun yang lalu, saya mulai memikirkan kembali pendekatan itu. Baru-baru ini, dengan masukan dari dewan kami, saya sekarang yakin kami dapat mencapai tujuan yayasan dalam jangka waktu yang lebih pendek, terutama jika kami menggandakan investasi utama dan memberikan lebih banyak kepastian kepada mitra kami,” Gates menjelaskan.

    Selama 25 tahun berdiri, Gates mengatakan yayasannya telah menyumbangkan lebih dari US$100 miliar. Ia turut menekankan peran besar Warren Buffet dalam mewujudkan pencapaian tersebut.

    Dalam dua dekade ke depan, Gates berencana akan melipatgandakan angka sumbangan tersebut. Jumlah pastinya akan tergantung pada pasar dan inflasi, tetapi Gates berencana menyumbang lebih dari US$200 miliar antara sekarang hingga 2045 mendatang.

    “Angka ini mencakup saldo dana abadi dan kontribusi saya di masa mendatang,” ujar Bill Gates.

    Keputusan ini, menurut Gates, datang dari refleksinya setelah The Gates Foundation mencapai usia ke-25 tahun. Bill Gates mengatakan pencapaian tersebut juga mengingatkannya kepada sang ayah yang berusia 100 tahun dan membantunya mendirikan yayasan tersebut.

    “Microsoft akan berusia 50 tahun dan saya akan berusia 70 tahun pada Oktober mendatang,” kata Bill Gates.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • AS Ubah Aturan Vaksin dan Obat Pereda Nyeri, Dampaknya Global

    AS Ubah Aturan Vaksin dan Obat Pereda Nyeri, Dampaknya Global

    Jakarta

    Pada bulan September, Komite Penasihat Praktik Imunisasi Amerika Serikat (ACIP) memperbarui rekomendasi untuk vaksin kombinasi campak-gondongan-rubella-varicella (MMRV) pada anak-anak dan vaksin COVID-19 untuk seluruh penduduk AS.

    ACIP juga berencana mengubah rekomendasi vaksin hepatitis B pada bayi baru lahir, meski keputusannya untuk sementara masih ditunda. Namun, Presiden AS Donald Trump menyatakan dalam pengumuman di Gedung Putih pada hari Senin (22/09) bahwa vaksin tersebut sebaiknya tidak diberikan kepada anak-anak sebelum usia 12 tahun. Saat ini, rekomendasi medis menyatakan bahwa bayi harus diimunisasi hepatitis B dalam 18 bulan pertama kehidupan mereka.

    Trump dan pejabat kesehatannya juga mengubah rekomendasi obat pereda nyeri Tylenol (yang mengandung bahan aktif asetaminofen, sama seperti parasetamol) selama kehamilan dan masa awal kehidupan anak.

    Mereka merujuk beberapa studi yang menunjukkan korelasi meski bukan hubungan sebab-akibat antara obat tersebut dengan perubahan perkembangan saraf, termasuk autisme dan ADHD, pada anak-anak.

    Namun, konsensus ilmiah menunjukkan bahwa interaksi yang luas dan beragam dari faktor genetik dan lingkungan kemungkinan besar menjadi penyebabnya, bukan semata karena penggunaan obat pereda nyeri selama kehamilan.

    Rekomendasi baru terkait vaksin dan obat di AS

    ACIP telah mengubah rekomendasinya untuk vaksin MMRV dan vaksin COVID-19.
    Sebelumnya vaksin kombinasi MMRV direkomendasikan untuk anak-anak di bawah usia 4 tahun.

    Kini, disarankan agar vaksin MMR diberikan terpisah dari vaksin “V” untuk varisela, yang melindungi dari cacar air. Sejauh ini data menunjukkan bahwa 85% anak-anak AS telah menerima vaksin ini secara terpisah.

    Penurunan tingkat vaksinasi dalam beberapa tahun terakhir telah menyebabkan kasus campak tertinggi dalam dua dekade terakhir di AS, peningkatan signifikan juga terjadi secara global.

    Panel pemerintahan Trump tidak merekomendasikan vaksin COVID-19 kepada masyarakat umum namun juga tidak membatasi resep untuk menerima vaksin COVID-19.

    Setelah Trump mengaitkan Tylenol dengan autisme, rekomendasi terbaru dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyatakan bahwa obat pereda nyeri yang disetujui untuk digunakan selama kehamilan sebaiknya hanya diberikan setelah konsultasi dengan profesional medis.

    Perspektif politisi vs medis

    Trump mengatakan bahwa vaksin hepatitis B tidak diperlukan untuk bayi karena penyakit hepatitis B ditularkan secara seksual.

    Meskipun benar bahwa hepatitis sering ditularkan melalui aktivitas seksual, atau dari ibu ke janin selama kehamilan, ada juga cara penularan lainnya. Salah satunya melalui jarum suntik yang terkontaminasi, atau melalui rute fekal-oral, yaitu saat virus masuk ke mulut melalui kontak dengan tinja yang terinfeksi (biasanya karena faktor kebersihan yang tidak memadai).

    Serupa dengan penyebaran virus polio. Kasus polio telah meningkat di beberapa komunitas dengan tingkat vaksinasi yang menurun.

    Konflik antara pesan politik dan rekomendasi kesehatan yang telah ada sebelumnya, sangat disayangkan oleh para ahli.

    Bahkan pejabat kesehatan senior pemerintahan Trump seperti Jay Bhattacharya, Marty Makary, dan Mehmet Oz dalam sebuah opini yang diterbitkan di majalah Politico mengakui bahwa hubungan antara obat pereda nyeri dan autisme tidak kuat,:

    “Meskipun ada peningkatan tajam dalam prevalensi autisme, belum ada konsensus ilmiah tentang apa yang menyebabkan peningkatan tersebut, dan keluarga memiliki sedikit alat yang efektif untuk mencegah atau mengobatinya,” tulis mereka. “Asetaminofen sebaiknya digunakan secara bijaksana selama kehamilan, dan di bawah pengawasan dokter kandungan — sebagai pendekatan medis yang praktis dan bijak yang menyeimbangkan risiko dan manfaat.”

    Jörg Dötsch, direktur Klinik dan Poliklinik Pediatri dan Kesehatan di Uniklinik Köln, Jerman, mengatakan kepada DW bahwa kewaspadaan sangat penting, mengingat adanya perbedaan antara kebijakan pemerintah dan konsensus ilmiah.

    “Menurut saya, sangat penting untuk selalu merujuk pada apa yang telah dicapai komunitas ilmiah internasional melalui berbagai penelitian dan persepektifnya,” kata Dötsch.

    Perubahan kebijakan AS berdampak global

    Sebagai negara dengan ekonomi terbesar dunia sekaligus pusat pengembangan medis, pendanaan, dan produksi obat-obatan, apa yang dikatakan dan dilakukan AS dapat mempengaruhi persepsi global.

    “Apa yang terjadi di Washington berdampak sampai ke Lagos, Nairobi, Cape Town, dan tempat-tempat lain,” kata Charles Shey Wiysonge, direktur senior di Dewan Riset Medis Afrika Selatan, kepada DW. Ia mengatakan ada risiko bahwa perdebatan vaksin di AS dapat melemahkan rekomendasi kesehatan di negara lain.

    Julie Leask, ilmuwan sosial spesialis imunisasi dari Universitas Sydney, juga melihat risiko serupa di Australia.

    “Kami harus memperingatkan masyarakat untuk lebih kritis terhadap apa yang mereka dengar dari pemerintah AS saat initentang vaksin,” kata Leask.

    Dötsch merekomendasikan agar masyarakat berkonsultasi dengan tenaga medis terpercaya dalam hal pertanyaan kesehatan. Hal ini sangat penting di tengah konflik yang terus berlangsung antara ilmuwan medis dan kelompok non-medis yang menentang vaksin dan terapi yang telah sebelumnya direkomendasikan.

    “Saya menyarankan untuk berdiskusi dengan orang yang Anda percayai seperti dengan dokter keluarga, dokter umum, dokter anak, atau ginekolog yang menangani kehamilan,” jelas Direktur Klinik dan Poliklinik Pediatri dan Kesehatan Uniklinik Köln tersebut.

    Artikel ini pertama kali terbit dari bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Yuniman Farid

    Lihat juga Video ‘Trump di PBB: Pengakuan Negara Palestina Jadi Hadiah untuk Hamas’:

    (ita/ita)

  • Jelang 3 Tahun UU PDP Disahkan, Pelindungan Data Warga RI di Tangan Masing-masing

    Jelang 3 Tahun UU PDP Disahkan, Pelindungan Data Warga RI di Tangan Masing-masing

    Bisnis.com, JAKARTA — Hampir 3 tahun Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) disahkan, aturan turunan dan lembaga pengawas yang diamanatkan undang-undang itu tak kunjung terbentuk. 

    Padahal keberadaan aturan turunan dan lembaga pengawas sangat penting. Kekosongan dua komponen tersebut membuat UU PDP kurang bertaji dan pelindungan data masyarakat dikembalikan kepada masing-masing individu.

    Pengamat teknologi informasi (IT) dan keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya, menilai efektivitas UU PDP dalam mengurangi risiko kebocoran data akan sangat bergantung pada bagaimana lembaga pelindungan data pribadi yang dibentuk nantinya menjalankan pengawasan dan penegakan hukum.

    “Sejauh mana UU PDP dapat mengurangi resiko kebocoran data, itu tergantung dari bagaimana badan PDP yang dibentuk ini menjalankan pengawasan dan melakukan penegakan hukum atas pelanggaran yang terjadi,” kata Alfons kepada Bisnis pada Rabu (24/9/2025). 

    Alfons menilai tanpa adanya tindakan tegas dan konsisten terhadap pelanggaran, UU PDP hanya akan bernasib sama seperti aturan lalu lintas yang kerap dilanggar. Menurutnya, meski rambu sudah jelas, banyak pengguna jalan tetap melanggar karena tidak ada kesadaran mengikuti aturan, memilih jalan mudah, serta lemahnya penegakan hukum.

    Alfons menambahkan, posisi Indonesia masih lemah dari sisi kekuatan cyber army, meski potensinya besar mengingat jumlah pengguna internet di Tanah Air menduduki peringkat keempat dunia. 

    Menurutnya, potensi ini seharusnya dapat dikelola pemerintah agar talenta digital dalam negeri tidak memilih berkiprah di luar negeri.

    “Jika UU PDP tidak diterapkan dengan optimal maka hal ini tidak akan meningkatkan kesadaran kualitas pengelolaan data dan hal ini akan berakibat buruk bagi perkembangan dunia digital Indonesia karena pengelolaan data yang buruk akan mengakibatkan eksploitasi baik karena kebocoran atau hal lainnya,” katanya. 

    Ilustrasi hacker

    Hal tersebut  menurutnya akan menurunkan kepercayaan masyarakat kepada kanal digital khususnya lembaga yang kerap mengalami kebocoran data dan secara tidak langsung akan memperlambat atau menghambat perkembangan di dunia digital. Lebih lanjut, Alfons menegaskan perlunya penegakan aturan yang tegas, adil, dan transparan.

    “Bukan macan ompong yang hanya bisa menggertak tanpa ada usaha persuasif dan tindakan tegas tidak akan mendorong kesadaran pengelolaan data yang baik,” imbuhnya .

    Dia juga menyinggung lambannya proses pembentukan lembaga PDP. Menurutnya, perjalanan UU PDP sejak perumusan hingga pengesahan sudah memakan waktu lama, dan setelah diundangkan pun lembaga pelaksananya belum terbentuk.

    Meski begitu, dia tetap berharap lembaga PDP segera terbentuk dan mampi menjalankan tugasnya dengan baik dan mengawal pelindungan data pribadi dari pengguna layanan digital di Indonesia. 

    “Dan akan sangat menggembirakan jika aturan UU PDP tersebut dijalankan dengan konsisten dan tidak pandang bulu,” ungkap Alfons.

    Dia menekankan, penerapan konsisten UU PDP akan meningkatkan kesadaran pengelola data untuk bertanggung jawab serta memperlakukan data pribadi masyarakat sebagai amanah yang wajib dijaga, bukan semata objek yang bisa dieksploitasi.

    “Harapannya UU PDP akan meningkatkan kesadaran pengelola data agar dapat bertanggungjawab dalam pengelolaan data dan memperlakukan data itu sebagai amanah yang harus dijaga dan bukan hanya sebagai obyek yang dapat dieksploitasi tanpa mempedulikan pemilik data [masyarakat],” tutupnya.

    Pengamat telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Agung Harsoyo mengatakan absennya dua instrumen penting itu membuat pelaksanaan UU PDP masih jauh dari harapan. 

    “Pelaksanaan UU PDP belum akan optimal selagi butir 1 [PP] dan 2 [LPPDP] belum ada,” katanya.

    Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkap pembentukan LPPDP masih dalam tahap harmonisasi. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menjelaskan, proses pembahasan masih berjalan lantaran kompleksitas substansi pasal-pasal dalam UU PDP.

    “Lembaga PDP lagi diharmonisasi ya, lagi dibahas terus karena pasalnya banyak, lebih dari 200 ya jadi harus dilihat satu per satu pasal-pasal itu dan kami harapkan bisa segera selesai,” kata Nezar di Kantor Komdigi, Senin (28/7/2025).

    Dia menargetkan proses harmonisasi rampung pada Agustus agar kejelasan institusi pelindung data pribadi segera tercapai, khususnya dalam konteks kerja sama internasional. 

    “Kalau bisa seperti ini jadi kami bisa speed up prosesnya sehingga kejelasan yang diminta itu kami bisa berikan,” lanjutnya.

    Ilustrasi hacker mencuri data pribadi

    Sejalan dengan itu, Komdigi juga menyebut aturan turunan dari UU PDP masih dalam tahap pembahasan. Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Brigjen Pol Alexander, mengatakan rancangan peraturan pemerintah dari UU PDP terus dibahas secara rutin.

    “Itu [turunan UU PDP] ada 200-an pasal 200. Itu pembahasannya hampir tiap minggu, dan baru sampai pasal 90-an. Jadi masih berproses, semoga bisa segera,” kata Alexander di Komdigi, Jumat (9/5/2025).

    Sebelumnya, Presiden Joko Widodo secara resmi menandatangani berlakunya UU PDP pada 17 Oktober 2022. Undang-undang ini diyakini menjadi tonggak penting untuk menjamin keamanan data pribadi masyarakat dari pencurian maupun pemalsuan, sekaligus mengawal transformasi digital Indonesia menuju era Industri 5.0.

    Sebagai produk legislasi lex specialis, UU PDP memiliki kedudukan yang lebih kuat dibanding regulasi lain jika terjadi konflik pengaturan. Artinya, jika ada pertentangan dengan aturan lain, maka UU PDP menjadi rujukan utama.

    UU PDP juga mengatur detail terkait pengendalian data yang dilakukan individu, badan publik, hingga organisasi internasional. 

    Selain itu, undang-undang ini mengamanatkan pembentukan lembaga pelindungan data pribadi yang bertanggung jawab langsung kepada presiden, dengan kewenangan antara lain merumuskan kebijakan, melakukan pengawasan kepatuhan, hingga menjatuhkan sanksi administratif.

    Meski UU PDP telah berlaku hampir tiga tahun, Indonesia masih masuk daftar negara dengan jumlah kebocoran data tertinggi di dunia. 

    Riset white paper bertajuk Where’s The Fraud: Protecting Indonesian Business from AI-Generated Digital Fraud yang dipublikasikan PT Indonesia Digital Identity (VIDA) menunjukkan, Indonesia menempati peringkat ke-13 global sekaligus tertinggi di Asia Tenggara dalam kasus kebocoran data.

    “Indonesia berada di peringkat ke-13 secara global untuk kebocoran data, tertinggi di Asia Tenggara, menurut Statistik Pelanggaran Data Global Surfshark [2004−2024],” demikian kutipan riset tersebut.

    Jumlah kebocoran data di Indonesia mencapai 157.053.913 kasus, jauh lebih tinggi dibandingkan Malaysia (52.030.140 kasus), Thailand (48.924.923 kasus), dan Singapura (34.731.337 kasus).

  • UU PDP Bergantung pada Lembaga yang Tak Kunjung Terbentuk, Data Terlindungi?

    UU PDP Bergantung pada Lembaga yang Tak Kunjung Terbentuk, Data Terlindungi?

    Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga pengawas yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) belum kunjung terbentuk, demikian pula aturan turunannya.

    Pengamat teknologi informasi (IT) dan keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya, menilai efektivitas UU PDP dalam mengurangi risiko kebocoran data akan sangat bergantung pada bagaimana lembaga pelindungan data pribadi yang dibentuk nantinya menjalankan pengawasan dan penegakan hukum.

    “Sejauh mana UU PDP dapat mengurangi resiko kebocoran data, itu tergantung dari bagaimana badan PDP yang dibentuk ini menjalankan pengawasan dan melakukan penegakan hukum atas pelanggaran yang terjadi,” kata Alfons kepada Bisnis pada Rabu (24/9/2025). 

    Alfons menilai tanpa adanya tindakan tegas dan konsisten terhadap pelanggaran, UU PDP hanya akan bernasib sama seperti aturan lalu lintas yang kerap dilanggar. Menurutnya, meski rambu sudah jelas, banyak pengguna jalan tetap melanggar karena tidak ada kesadaran mengikuti aturan, memilih jalan mudah, serta lemahnya penegakan hukum.

    Alfons menambahkan, posisi Indonesia masih lemah dari sisi kekuatan cyber army, meski potensinya besar mengingat jumlah pengguna internet di Tanah Air menduduki peringkat keempat dunia. 

    Menurutnya, potensi ini seharusnya dapat dikelola pemerintah agar talenta digital dalam negeri tidak memilih berkiprah di luar negeri.

    “Jika UU PDP tidak diterapkan dengan optimal maka hal ini tidak akan meningkatkan kesadaran kualitas pengelolaan data dan hal ini akan berakibat buruk bagi perkembangan dunia digital Indonesia karena pengelolaan data yang buruk akan mengakibatkan eksploitasi baik karena kebocoran atau hal lainnya,” katanya. 

    Hal tersebut  menurutnya akan menurunkan kepercayaan masyarakat kepada kanal digital khususnya lembaga yang kerap mengalami kebocoran data dan secara tidak langsung akan memperlambat atau menghambat perkembangan di dunia digital. Lebih lanjut, Alfons menegaskan perlunya penegakan aturan yang tegas, adil, dan transparan.

    “Bukan macan ompong yang hanya bisa menggertak tanpa ada usaha persuasif dan tindakan tegas tidak akan mendorong kesadaran pengelolaan data yang baik,” imbuhnya .

    Dia juga menyinggung lambannya proses pembentukan lembaga PDP. Menurutnya, perjalanan UU PDP sejak perumusan hingga pengesahan sudah memakan waktu lama, dan setelah diundangkan pun lembaga pelaksananya belum terbentuk.

    Meski begitu, dia tetap berharap lembaga PDP segera terbentuk dan mampi menjalankan tugasnya dengan baik dan mengawal pelindungan data pribadi dari pengguna layanan digital di Indonesia. 

    “Dan akan sangat menggembirakan jika aturan UU PDP tersebut dijalankan dengan konsisten dan tidak pandang bulu,” ungkap Alfons.

    Dia menekankan, penerapan konsisten UU PDP akan meningkatkan kesadaran pengelola data untuk bertanggung jawab serta memperlakukan data pribadi masyarakat sebagai amanah yang wajib dijaga, bukan semata objek yang bisa dieksploitasi.

    “Harapannya UU PDP akan meningkatkan kesadaran pengelola data agar dapat bertanggungjawab dalam pengelolaan data dan memperlakukan data itu sebagai amanah yang harus dijaga dan bukan hanya sebagai obyek yang dapat dieksploitasi tanpa mempedulikan pemilik data [masyarakat],” tutupnya.

    Indonesia masih mencatat jumlah kebocoran data tertinggi di Asia Tenggara. Riset PT Indonesia Digital Identity (VIDA) menunjukkan, Indonesia menempati peringkat ke-13 global dengan 157,05 juta kasus kebocoran data, jauh melampaui Malaysia (52,03 juta), Thailand (48,92 juta), dan Singapura (34,73 juta).

  • Jejak Presiden RI di Panggung Majelis Umum PBB: Dari Soekarno hingga Prabowo

    Jejak Presiden RI di Panggung Majelis Umum PBB: Dari Soekarno hingga Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA – Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) selalu menjadi panggung diplomasi penting bagi para pemimpin dunia. Indonesia, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan Asia Tenggara, telah berulang kali memanfaatkan forum ini untuk menyuarakan kepentingan nasional sekaligus memperjuangkan aspirasi negara berkembang.

    Sejumlah Presiden Republik Indonesia tercatat pernah tampil dalam forum tersebut dengan membawa pesan perdamaian, keadilan, hingga kerja sama global.

    Berikut kilas balik momen penting kehadiran Presiden Indonesia di Sidang Majelis Umum PBB dari masa ke masa. 

    1. Presiden Soekarno – SMU PBB ke-15 (1960)

    Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno berpidato dalam SMU PBB ke-15 pada 30 September 1960. Ia berbicara pada hari ke-7 dengan urutan ke-46.

    Pidato Bung Karno yang terkenal dengan judul “To Build the World Anew” menekankan pentingnya tatanan dunia baru yang lebih adil dan seimbang, di tengah ketegangan Perang Dingin. Kehadirannya menegaskan posisi Indonesia sebagai negara Non-Blok yang aktif dalam perjuangan perdamaian internasional.

    2. Presiden Soeharto – SMU PBB ke-47 (1992)

    Pada 2 Oktober 1992, Presiden ke-2 RI Soeharto tampil dalam SMU PBB ke-47. Berpidato di hari ke-4 dengan urutan ke-61, Soeharto menekankan urgensi membangun tatanan dunia baru yang lebih adil, mengedepankan kerja sama internasional dalam pembangunan dan menjaga perdamaian global.

    3. Presiden Megawati Soekarnoputri – SMU PBB ke-58 (2003)

    Megawati Soekarnoputri, Presiden perempuan pertama Indonesia, berpidato dalam SMU PBB ke-58 pada 23 September 2003. Berlangsung di hari pertama dengan urutan ke-17, Megawati menyoroti pentingnya diplomasi multilateral dan penegakan hukum internasional, terutama pasca tragedi 11 September dan invasi Irak.

    4. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) – SMU PBB ke-62, 67, dan 69

    SBY tercatat tiga kali berpidato di Sidang Umum PBB yaitu pada SMU PBB ke-62 (2007): 25 September 2007, hari pertama urutan ke-20. Kemudian, SMU PBB ke-67 (2012): 12 September 2012, hari pertama urutan ke-27. Terakhir, SMU PBB ke-69 (2014): 24 September 2014, hari pertama urutan ke-16.

    Dalam pidatonya, SBY menekankan isu demokrasi, perdamaian dunia, serta pembangunan berkelanjutan, mencerminkan diplomasi Indonesia yang semakin aktif di ranah global.

    5. Presiden Joko Widodo – SMU PBB ke-75 dan 76 (2020 dan 2021)

    Pandemi Covid-19 mengubah format Sidang Umum PBB. Presiden Joko Widodo menjadi Presiden Indonesia pertama yang berpidato secara virtual. Jokowi tidak pernah hadir satu kalipun secara fisik dalam perhelatan tahunan tersebut. 

    SMU PBB ke-75 (2020) pada 22 September 2020, hari pertama urutan ke-16, dengan fokus pada solidaritas global, akses vaksin adil, dan kerja sama kesehatan dan SMU PBB ke-76 (2021) pada 22 September 2021, hari pertama urutan ke-16, menekankan inklusivitas ekonomi global, krisis iklim, dan pembangunan berkelanjutan.

    6. Presiden Prabowo Subianto – SMU PBB ke-80 (2025)

    Presiden Prabowo Subianto melakukan debutnya di SMU PBB ke-80 pada 23 September 2025. Dia menjadi salah satu dari pembicara awal, tampil di hari pertama dengan urutan ke-3 dari 188 negara.

    Pidato Prabowo menandai langkah baru diplomasi Indonesia, menegaskan komitmen bangsa dalam kerja sama internasional menghadapi tantangan global mulai dari ketahanan pangan, perubahan iklim, hingga perdamaian dunia.

    Dari Soekarno hingga Prabowo, kehadiran para Presiden RI di Sidang Majelis Umum PBB menunjukkan konsistensi Indonesia dalam memperjuangkan perdamaian, keadilan sosial, kedaulatan negara berkembang, dan kerja sama multilateral.

    Forum ini tetap menjadi ruang penting bagi Indonesia untuk menyampaikan kepentingan nasional sekaligus berkontribusi pada penyelesaian isu-isu global yang terus berkembang.

  • Saling Silang Pendapat Soal Setop MBG

    Saling Silang Pendapat Soal Setop MBG

    Jakarta

    Kini sorotan masyarakat tertuju pada polemik evaluasi program Makan Bergizi Gratis. Ketua DPR, Puan Maharani mendorong adanya perbaikan sistem di masa depan agar berita miring mencuat di masyarakat soal program ini tidak semakin menjadi-jadi. Usulan Puan ini berkaitan dengan adanya temuan sejumlah keracunan yang diduga berasal dari makanan yang disajikan dalam MBG.

    “Ya harus selalu dilakukan evaluasi untuk bisa ditindaklanjuti, untuk bisa pelaksanaannya di lapangan bisa menjadi lebih baik dan jangan sampai kemudian anak-anak yang kemudian dirugikan,” kata Puan dikutip dari detikNews, Senin (22/9/2025).

    Sejalan dengan Puan, Anggota Komisi IX DPR Ashabul Kahfi sepakat dengan adanya evaluasi sistem MBG yang sudah berjalan. Meski demikian, dirinya tidak setuju bila Makan Bergizi Gratis (MBG) akibat maraknya kasus keracunan yang menimpa ribuan siswa di sejumlah daerah.

    “Kalau ada yang bilang program MBG harus dihentikan karena ada kasus keracunan atau menu basi, menurut saya itu keliru. Program ini punya tujuan mulia, yakni memastikan masyarakat…,” kata Ashabul dikutip dari detikNews, Rabu (24/9/2025).

    Ia kemudian menyoroti beberapa titik krusial MBG yang menurutnya perlu segera dibenahi. Beberapa diantaranya adalah rantai distribusi hingga kapasitas penyedia makanan, terutama UMKM atau katering yang terlibat. Ia menuntut adanya pelatihan tentang higienitas, standar gizi, dan keamanan pangan, sehingga kualitasnya seragam di seluruh daerah.

    “Lakukan edukasi masyarakat. Orang tua, guru, bahkan siswa, harus paham bagaimana mengenali makanan yang tidak layak konsumsi, sehingga pengawasan tidak hanya dari pemerintah tapi juga dari lingkungan sekitar,” kata Ashabul.

    Sisi kontra muncul dari Jaringan Pemantauan Pendidikan Indonesia (JPPI). Dalam kesempatannya di Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi IX DPR RI pada Senin (22/9/2025) lalu, Koordinator Program dan Advokasi JPPI, Ari Hadianto, menyampaikan jika MBG harus dihentikan.

    “Tolong wakilkan kami untuk sampaikan ini kepada ke Pak Prabowo. Pertama, hentikan program MBG sekarang juga. Ini bukan kesalahan teknis, tapi kesalahan sistem di BGN karena kejadiannya menyebar di berbagai daerah,” kata Ari dalam rapat tersebut.

    Terkait polemik ini, Ketua Badan Gizi Nasional (BGN) ikut menanggapi. Baginya sekarang hal yang dapat dilakukan adalah menanti arahan langsung dari presiden.

    “Saya ikut arahan Presiden, tidak berani mendahului,” ujar Ketua BGN Dadan Hindayana kepada wartawan, Rabu (24/9/2025).

    Seperti diketahui, program MBG merupakan salah satu program yang diusung Prabowo saat masa kampanye Capres 2024 lalu. Program ini menarget 80 juta lebih penerima manfaat dari seluruh Indonesia.

    Terlepas dari hal tersebut, detikSore hari ini akan mengulas sebesar apa gizi yang dibutuhkan oleh anak-anak usia sekolah. Menghadirkan Ahli Gizi Felix Zulhendri, detikSore juga akan mengulas bagaimana makanan dapat menjadi racun apabila tidak diolah dengan benar. Ikuti diskusinya dalam Editorial Review.

    Beralih ke Bali, detikSore akan membahas mengenai update terbaru kasus turis asal Australia yang dikabarkan harus membayar 69 juta rupiah untuk vaksin rabies. Adalah Flavia McDonald, suaminya, dan putri mereka yang berusia 12 tahun, Lorena, terbang ke Pulau Dewata pada Hari Ayah sebagai kejutan liburan dadakan bagi keluarga. Naas, saat mengunjungi Monkey Forest Ubud, putri mereka terkena gigitan salah satu monyet di sana. Lalu, benarkah mereka harus mengeluarkan membayar vaksin dengan harga tersebut? Apa update terbaru dari kasus ini? Simak liputannya bersama jurnalis detikcom selengkapnya.

    Pada penghujung acara nanti, Detik Sore akan kedatangan musisi ibu kota, Eros Tjokro. Dirinya kembali dengan karya terbaru berjudul “Sama Sama Mau”, sebuah lagu pop yang menangkap manisnya fase talking stage-saat dua orang saling tertarik, saling faham perasaan masing-masing, tapi belum benar-benar berani melangkah lebih jauh. Diciptakan oleh Pringgo Aryo dan Eros Tjokro, lagu ini bercerita tentang dua orang yang saling ingin, namun hanya bisa mencuri waktu di tengah kesibukan mereka. Apa cerita menarik dibalik lagu ini? Simak penampilan dan obrolannya hanya dalam segmen Sunsetalk.

    Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

    “Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!”

    (far/vys)

  • Budayawan sebut Pancasila vaksin tangkal propaganda formalisasi agama

    Budayawan sebut Pancasila vaksin tangkal propaganda formalisasi agama

    “Pribumisasi Islam dapat menjadi vaksin kultural yang meningkatkan imunitas ideologis masyarakat,”

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Makara Art Center Universitas Indonesia (MAC UI) Ngatawi Al-Zastrouw menegaskan Pancasila merupakan benteng ideologis yang efektif menangkal propaganda kelompok yang mendorong formalisasi syariat agama di ruang publik.

    Menurut Zastrouw, Islam di Indonesia telah lama hadir bukan sebagai hukum formal yang kaku, melainkan sebagai etika publik yang kokoh.

    “Pribumisasi Islam dapat menjadi vaksin kultural yang meningkatkan imunitas ideologis masyarakat,” ujarnya di berdasarkan keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

    Ia menjelaskan praktik keagamaan dan budaya Nusantara sejak era para wali telah selaras dengan maqasid syariah, yaitu tujuan utama syariat untuk kemaslahatan umat. Karena itu, klaim perlunya formalisasi syariat dinilai olehnya keliru dan justru berpotensi merusak harmoni sosial.

    Zastrouw menilai konsep “pribumisasi Islam” mampu menolak paham yang mendorong sikap intoleran, eksklusif, dan radikal. Dengan pendekatan kultural, Islam tumbuh inklusif tanpa memaksakan tafsir tunggal yang sempit dan tekstual.

    Ia menegaskan propaganda yang menyebut Pancasila sebagai ideologi sekuler bertentangan dengan fakta.

    “Sila Ketuhanan mencerminkan Pancasila tidak sekuler, karena sekularisme menolak agama di ruang publik,” katanya.

    Menurutnya, tafsir agama terhadap Pancasila juga ada, di mana ayat Al-Quran dapat diturunkan sebagai dasar dari tiap sila. Dia menjelaskan bahwa sejarah juga menunjukkan Pancasila merupakan hasil ijtihad ulama, kiai, dan tokoh agama sehingga tidak mungkin dianggap sekuler.

    Zastrouw menyebut Pancasila sebagai kalimatun sawa atau titik temu etis bagi realisasi nilai Islam di ruang publik Indonesia. Ia menekankan peran tokoh agama dan budaya penting dalam membimbing generasi muda yang kerap menjadi target propaganda ekstrem.

    Ia menawarkan dua pendekatan, yakni above the line dengan membuat narasi sederhana yang membedakan ajaran pokok agama dari praktik kultural, serta below the line melalui dialog langsung dan keteladanan di masyarakat.

    Selain peran tokoh agama, ia menegaskan negara wajib membuat kebijakan yang mendorong sikap inklusif, moderat, dan toleran, serta menindak tegas pelaku intoleransi. Adapun masyarakat sipil berperan melakukan kontrol moral, membangun kebiasaan hidup toleran, dan membentuk jejaring melawan radikalisme.

    “Tanpa peran negara dan masyarakat sipil, ruang publik mudah disusupi ideologi intoleran. Pancasila adalah vaksin kultural untuk memperkuat imunitas bangsa,” tegas Zastrouw.

    Pewarta: Aria Ananda
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bill Gates Dapat Bintang Jasa Utama, Prabowo Ungkap Jasanya

    Bill Gates Dapat Bintang Jasa Utama, Prabowo Ungkap Jasanya

    Jakarta

    Pengusaha kawakan Amerika Serikat (AS) sekaligus pendiri raksasa teknologi Microsoft, Bill Gates mendapatkan anugerah penghargaan Order of Distinguished Stars atau Bintang Jasa Utama dari pemerintah. Penghargaan itu diberikan secara langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuannya pada sela rangkaian Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York.

    Penganugerahan ini diberikan sebagai penghargaan atas jasa dan dedikasi luar biasa Bill Gates dalam bidang dan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi keselamatan, kesejahteraan, serta kejayaan bangsa dan negara.

    Prabowo mengungkapkan jasa-jasa Bill Gates kepada Indonesia yang membuat dirinya memutuskan memberikan Bintang Jasa Utama. Menurutnya Bill Gates banyak membantu riset soal obat-obatan dan vaksin

    “Beliau sangat besar perhatian kepada Indonesia. Banyak bantuannya luar biasa. Bantuan riset, mencari benih-benih yang terbaik, obat-obatan, vaksin. Jadi, dengan pertimbangan itulah saya memutuskan memberi tanda kehormatan,” ungkap Prabowo dalam keterangan pers di New York, Selasa (23/9/2025) waktu setempat.

    Dia mendapat laporan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, yayasan milik Bill Gates telah menyumbang Rp 7-8 triliun untuk mengembangkan sektor kesehatan di Indonesia.

    “Menteri Kesehatan mengatakan mungkin nilai langsung yang dibantu sudah sekitar Rp 7 triliun ya, Rp 7-8 triliun, tapi nilai yang lebih luas itu dampaknya kurang lebih US$ 4,5 miliar,” papar Prabowo.

    Selain itu, Prabowo memaparkan pemerintah Indonesia, lewat Danantara, akan melakukan komunikasi bersama yayasan Bill Gates untuk proyek kemanusiaan.

    “Proyek-proyek untuk membantu golongan yang paling lemah, bantu mengatasi kemiskinan, kelaparan, dan juga pendidikan, terutama pendidikan. Pendidikan kunci masa depan kita,” pungkas Prabowo.

    (hal/ara)

  • Prabowo Bertemu Bill Gates di New York, Anugerahkan Bintang Jasa Utama – Page 3

    Prabowo Bertemu Bill Gates di New York, Anugerahkan Bintang Jasa Utama – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengadakan pertemuan dengan tokoh filantropi dunia sekaligus pendiri Gates Foundation, Bill Gates di Landmark Room, Lantai 29, Hotel Millennium Hilton New York One UN Plaza, Amerika Serikat (AS) pada Selasa 23 September 2025.

    Dalam pertemuan yang berlangsung di sela rangkaian Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut, Prabowo tidak hanya membahas peluang kerja sama di berbagai bidang, namun juga menganugerahkan tanda kehormatan kepada Bill Gates atas jasa dan dedikasinya yang luar biasa bagi kesejahteraan umat manusia.

    Setibanya di lokasi pertemuan, keduanya berjabat tangan dan melakukan sesi foto bersama. Setelahnya, Presiden Prabowo dan Bill Gates melanjutkan pertemuan.

    Dalam keterangannya usai pertemuan, Prabowo mengatakan bahwa pertemuan dengan Bill Gates berlangsung sangat positif.

    Menurutnya, Bill Gates memberikan perhatian dan bantuan luar biasa kepada Indonesia khususnya dalam bidang kesehatan.

    “Bantuan riset, mencari benih-benih yang terbaik, obat-obatan, vaksin,” ucap Prabowo.

    Oleh sebab itu, Prabowo menganugerahkan penghargaan Order of Distinguished Stars atau Bintang Jasa Utama kepada William Henry Gates III atau Bill Gates.

    Penganugerahan ini diberikan sebagai penghargaan atas jasa dan dedikasi luar biasa Bill Gates dalam bidang dan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi keselamatan, kesejahteraan, serta kejayaan bangsa dan negara.

    Lebih lanjut, Prabowo mengatakan bahwa pemerintah Indonesia, dalam hal ini Danantara, terus melakukan komunikasi bersama yayasan Bill Gates untuk proyek kemanusiaan.

    “Proyek-proyek untuk membantu golongan yang paling lemah, bantu mengatasi kemiskinan, kelaparan, dan juga pendidikan, terutama pendidikan. Pendidikan kunci masa depan kita,” tutup Prabowo.

    Turut mendampingi Prabowo dalam pertemuan tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Pengelola Investasi Danantara Rosan Perkasa Roeslani, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

     

    Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato penting di Sidang Umum PBB pada 22 September 2025. Dalam pernyataannya, Prabowo menegaskan dukungan penuh Indonesia bagi kemerdekaan Palestina. Ia menekankan bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya ja…