Produk: UMKM

  • RI ulas topik AI beretika hingga digitalisasi UMKM di KTT APEC 2025

    RI ulas topik AI beretika hingga digitalisasi UMKM di KTT APEC 2025

    Jakarta (ANTARA) – Delegasi Indonesia mendorong penerapan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang berlandaskan etika pada Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) 2025 yang berlangsung di Korea Selatan, Jumat.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kota Gyeongju, Provinsi Gyeongsang Utara, menyebut posisi Indonesia dalam KTT APEC kali ini sejalan dengan tema “Building a Sustainable Tomorrow: Connect, Innovate, Prosper”, sebagai komitmen bersama anggota APEC untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

    “Nanti, posisi Indonesia adalah untuk mendorong digitalisasi inklusif dan UMKM. Kemudian, terkait dengan AI, Indonesia mendorong human-centered AI,” katanya.

    Istilah Human-Centered AI merujuk pada pendekatan pengembangan kecerdasan buatan yang menempatkan manusia sebagai pengendali utama dalam proses pengambilan keputusan, untuk memastikan aspek etika dan tanggung jawab dalam pemanfaatan AI.

    “Human-centered AI itu artinya AI yang berbasis dalam loop-nya itu ada intervensi human. Ini human intervention atau human-centered AI itu menjadi penting karena itu mendorong ethics daripada AI itu sendiri,” ujarnya.

    Menurut Airlangga, intervensi manusia dalam perkembangan AI saat ini sejalan dengan tema “innovate” yang menyoroti transformasi digital, kecerdasan buatan, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

    Terkait dengan tema “connect”, kata Airlangga, delegasi Indonesia akan berdiplomasi pada penguatan digitalisasi inklusif bagi pelaku Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan menitikberatkan arah kebijakan pada kerja sama perdagangan, investasi, dan rantai pasok global (supply chain).

    “Kemudian, Indonesia juga akan mendorong terkait dengan ketahanan pangan dan energi. Dan juga terkait dengan ekonomi daripada ekonomi kreatif sebagai motor pertumbuhan,” ujarnya.

    Sementara itu, “prosper” berkaitan dengan upaya menuju carbon neutrality, ketahanan pangan, inklusi sosial, dan tantangan populasi menua (aging population), kata Airlangga menambahkan.

    Indonesia juga mendorong penguatan kepercayaan (trust) dan ketahanan ekonomi (resiliency) antarnegara melalui kerja sama yang bersifat praktis, guna menjaga stabilitas dan keberlanjutan ekonomi di kawasan.

    “Pihak Indonesia juga akan mendorong rebuild trust dan resiliency trust melalui practical cooperation,” katanya.

    Pewarta: Andi Firdaus
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Cak Imin Sebut Rp 5.980 Triliun Ekonomi Digital RI Bisa Menguap Tanpa Ini

    Cak Imin Sebut Rp 5.980 Triliun Ekonomi Digital RI Bisa Menguap Tanpa Ini

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyampaikan Indonesia mempunyai potensi ekonomi digital Indonesia senilai US$ 360 miliar atau setara Rp 5.980 triliun (kurs Rp 16. 616). Namun, potensi ini akan hilang apabila tidak didukung dengan penguatan literasi dan inklusi digital.

    “Tanpa ada literasi keuangan yang memadai, potensi besar ekonomi digital yang bernilai US$ 360 miliar akan kehilangan makna,” ujar Cak Imin dalam acara Festival Ekonomi Digital Indonesia (FEKDI) dan Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2025, Jumat (31/10/2025).

    Cak Imin menyebut sebesar 40% penduduk Indonesia belum melek finansial, baik secara pengetahuan maupun perilakunya. Untuk itu, ia menilai digitalisasi ekonomi dan keuangan tidak boleh berhenti pada infrastrukturnya saja.

    Ia menilai transformasi digital harus menyentuh literasi, memperluas akses, dan membangun kapasitas manusia. Tujuannya, agar digitalisasi menjadikan masyarakat semakin berdaya dan memiliki daya saing dibanding negara-negara lainnya.

    “Inilah yang disebut pendekatan human-centered digital economy, yang berarti ekonomi digital berbasis untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Bagi para pelaku ekonomi kreatif dan UMKM, literasi keuangan digital berarti memahami cara kerja keuangan digital, memanfaatkan keuangan digital, melindungi diri dari resiko digital,” terangnya.

    Ia menekankan inklusi ekonomi digital berarti memastikan semua lapisan masyarakat dapat terlibat. Pemerintah tidak ingin ekonomi digital menjadi barang eksklusif yang justru memperdalam curang kesenjangan. Untuk itu, Cak Imin menilai ekonomi digital harus dibangun di atas tiga fondasi utama.

    Pertama, akses yang merata, infrastruktur dan konektivitas hingga ke pelosok. Kesempatan yang setara terutama bagi UMKM, perempuan dan generasi muda untuk terus tumbuh.

    “Kedua, tata kelola yang adil agar platform dan (ketiga) data dikelola untuk kepentingan publik. Hanya dengan cara itulah kita bisa memastikan bahwa sistem pengeluaran dan sistem keuangan kita pada umumnya dengan segala fitur-fitur yang canggih bisa dimanfaatkan oleh semua lapisan, semua profesi, dan seluruh kalangan masyarakat,” terang Cak Imin.

    “Saya berharap seluruh pemangku kepentingan ekonomi dan keuangan digital benar-benar memasukkan aspek pemberdayaan di dalam sistem dan tata kelola di hari-hari yang akan datang,” imbuhnya.

    (rea/fdl)

  • Raperda KTR Jakarta Rampung, Pedagang Tetap Dilarang Jualan Rokok dalam Radius 200 Meter dari Sekolah

    Raperda KTR Jakarta Rampung, Pedagang Tetap Dilarang Jualan Rokok dalam Radius 200 Meter dari Sekolah

    Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menekankan pembahasan Rancangan Raperda KTR tidak boleh mengganggu roda ekonomi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    “Raperda tanpa rokok itu yang paling penting tidak boleh mengganggu UMKM,” kata Pramono di Wisma Mandiri, Jakarta Pusat, Senin (29/9/2025).

    Pramono memandang, Perda KTR dibuat bukan untuk melarang orang merokok melainkan fokus pada ketentuan ruang khusus tersebut untuk memisahkan antara perokok dengan yang tidak merokok.

    Dia mencontohkan, pada tempat-tempat hiburan, Perda KTR akan mengatur penyediaan tempat khusus merokok di ruangan tertutup yang tidak saling mengganggu satu sama lain.

    Dengan skema ini, kata Pramono, pengunjung tempat hiburan tetap dapat merokok, namun hanya di ruangan khusus yang telah disediakan. Dia mengatakan, setiap fasilitas publik di Ibu Kota wajib menyediakan ruang khusus merokok yang tertutup.

    “Semua fasilitas yang memperbolehkan atau mengadakan acara harus menyiapkan tempat untuk merokok secara tertutup, supaya tidak mengganggu yang lainnya,” ucap Pramono.

    Pramono menjelaskan, ruang merokok yang disiapkan harus benar-benar terpisah dari area utama kegiatan agar tidak menimbulkan gangguan bagi pengunjung lain.

    “Seperti yang saya sampaikan berulang kali, yang diatur itu di tempat, misalnya lah, kalau ada tempat karaoke ya di karaokenya yang enggak boleh, tetapi orang berjualan di sana ya enggak boleh dilarang,” ucapnya.

  • Menko AHY optimalisasi bandara untuk tingkatkan produktivitas daerah

    Menko AHY optimalisasi bandara untuk tingkatkan produktivitas daerah

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan pemerintah terus mengawal dan mengevaluasi sejumlah bandara yang telah dibangun agar dapat beroperasi optimal dan memberi manfaat bagi masyarakat luas.

    “Saya cukup intensif berkomunikasi, berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan. Bicara interkonektivitas antardaerah ini memang penting, dan ingat kita tidak bisa hanya berbicara Jawa saja. Kita bukan Jawa-sentris, tapi kita memikirkan Aceh hingga Papua,” ujar AHY dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar bandara yang belum beroperasi optimal segera dimanfaatkan untuk mendorong produktivitas daerah.

    Untuk itu, AHY menegaskan pentingnya pembangunan infrastruktur tidak berdiri sendiri tanpa dukungan konektivitas dan aktivitas ekonomi di sekitarnya.

    Kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari lebih dari 17 ribu pulau membuat pembangunan transportasi udara menjadi elemen vital dalam pemerataan ekonomi.

    AHY mengatakan, pemerintah saat ini melakukan sinkronisasi lintas sektor agar setiap bandara yang telah dibangun bisa diintegrasikan dengan pusat kegiatan ekonomi, pariwisata, dan logistik di daerahnya masing-masing.

    “Kita berharap ini bisa juga kita kawal bandara yang belum terlalu optimal agar dapat dioptimalkan, termasuk arahan Presiden. Bagaimana bandara-bandara itu kalau tergelar dengan baik, maka bisa juga meningkatkan sektor pariwisata,” ujarnya.

    Ia menegaskan, penguatan bandara bukan hanya soal moda transportasi, melainkan strategi memperkuat daya saing ekonomi lokal.

    “Ini penting, wisatawan yang diharapkan dapat membangun sektor pariwisata, baik mancanegara maupun domestik, juga bisa memutar ekonomi lokal termasuk UMKM dan ekonomi kreatif,” katanya.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Upaya Jakarta cari “cuan” baru untuk pembangunan di tengah pemangkasan anggaran

    Upaya Jakarta cari “cuan” baru untuk pembangunan di tengah pemangkasan anggaran

    Jakarta (ANTARA) –

    Gelora Bung Karno di Sabtu (25/10) pagi itu sedikit berbeda, derap langkah pelari, atau warga yang berolahraga pagi disertai keringat yang mengucur deras menjadi pemandangan awam di lokasi tersebut.

    Namun kala itu, Plaza Tenggara Gelora Bung Karno diramaikan lapak-lapak yang menjajakan beragam hal dalam kegiatan dalam kegiatan Jakarta Economic Fair (JEF) 2025.

    Mulai dari makanan seperti kopi, jus, nasi pecel hingga cokelat. Beragam pakaian hingga atribut olahraga ditawarkan ke pengunjung Ada delapan puluh lapak yang memenuhi bazar yang digelar Bank Indonesia yang berkolaborasi dengan Pemprov DKI serta Otoritas Jasa Keuangan hingga Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya.

    Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang diberikan ruang menjajakan langsung produk mereka kepada pengunjung, tentu dengan syarat transaksi harus dilakukan secara non tunai.

    Dalam kegiatan tersebut Bank Indonesia memberikan sejumlah rekomendasi yang dihasilkan dari sejumlah diskusi yang diinisiasi oleh bank sentral tersebut kepada Pemerintah DKI Jakarta yang langsung dihadiri Gubernur Pramono Anung.

    Dari sejumlah hal, pariwisata dan ekonomi kreatif diusulkan untuk menjadi fokus pemerintah dalam mengantarkan Jakarta sebagai Kota Global Berkelanjutan.

    Adanya pengetatan di bidang anggaran membuat pemerintah daerah harus memutar otak untuk mencari sumber cuan baru yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini berawal dari langkah taktis pemerintah pusat melakukan pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH) kepada pemerintah daerah.

    Sontak keputusan yang diumumkan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi ini ditanggapi beragam oleh kepala daerah. Bahkan sejumlah kepala daerah berbondong-bondong datang ke Jakarta mempertanyakan hal tersebut secara langsung melalui pertemuan dengan Sang Menteri Koboi.

    Aksi protes dilakukan karena banyak daerah yang sangat bergantung pada dana bantuan pusat tersebut, bahkan menjadi fondasi dalam pembangunan daerah.

    Bantuan yang tahun-tahun sebelumnya dialokasikan kepada pemerintah daerah dalam bentuk dana alokasi khusus (DAK) maupun Dana Alokasi Khusus (DAK) kepada pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk menggerakkan roda perekonomian daerah.

    Bahkan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah mencoba melobi pemerintah pusat untuk membiayai gaji dan tunjangan ASN yang ada di daerah menggunakan dan Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN).

    Mahyeldi setuju dengan keputusan pemotongan DBH tersebut dengan syarat tanggungan gaji dan tunjangan Aparatur Sipil Negara (ASN) ditanggung pusat. Namun usulan tersebut tak membuat Menteri Keuangan mengubah keputusan dan tetap melakukan pemotongan dana bantuan pusat tersebut.

    Solusinya pemerintah daerah harus secara mandiri menemukan formula untuk menambah pendapatan daerah agar mampu menstabilkan neraca keuangan serta berbelanja sesuai program pembangunan yang telah direncanakan.

    DKI Jakarta

    DKI Jakarta sebagai daerah penunjang ekonomi nasional juga mengalami pemotongan dana bantuan yang nilainya cukup fantastis. Pemprov DKI Jakarta harus merelakan pemotongan anggaran bantuan senilai Rp15,4 triliun. Nilai tersebut bahkan hampir dua kali lipat dari APBD Sumatera Barat sebesar Rp7,07 triliun pada 2024.

    Gubernur DKI Pramono mengakui pemotongan dana tersebut berdampak pada postur APBD DKI Jakarta dan ia menilai angka ini cukup besar. Namun sebagai gubernur dirinya melihat hal ini secara positif dan meminta agar seluruh jajaran tidak mengeluarkan tone negatif terhadap kebijakan tersebut.

    Bahkan, dirinya menegaskan pembangunan di Jakarta tidak boleh kendor meski di tengah efisiensi. Jakarta akan tetap membangun dengan memaksimalkan dana lain yang dapat dimanfaatkan.

    Kolaborasi dengan berbagai pihak adalah kunci dalam menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah pembangunan yang belum kunjung selesai.

    Pramono memiliki impian untuk merampungkan pembangunan yang sudah dimulai oleh para pendahulu dirinya. Mulai dari menuntaskan pembangunan monorel yang sudah dimulai sejak 2002 dan hingga saat ini tak kunjung selesai.

    Kemudian pembangunan Rumah Sakit (RS) Sumber Waras yang juga tersangkut kasus dugaan korupsi tapi ia mengaku bertekad untuk menuntaskan.

    Selain itu merampungkan pembangunan MRT Fase 2 A dari Bundaran HI menuju Kota Tua yang akan dibangun dengan konsep kawasan berorientasi transit atau transit-oriented development (TOD yang memadukan fungsi transit dengan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik

    Belum lagi rencana pembangunan tanggul besar National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang bertujuan mencegah masuknya air laut ke daratan saat terjadinya banjir pesisir atau rob Selain itu, pembiayaan transportasi publik yang saat ini masih disubsidi pemerintah DKI Jakarta tentu menjadi beban tersendiri mulai dari tarif MRT, tarif LRT Jakarta, tarif Transjakarta hingga Jaklingko.

    Seluruh proyek dan kegiatan tersebut membutuhkan anggaran yang besar baik menggunakan sumber dari APBD maupun dana-dana yang didapatkan dari kemitraan.

    Kondisi ini membuat kepala daerah harus memutar otak untuk mencari pendanaan baik untuk memenuhi proyek pembangunan strategis maupun untuk memenuhi kebutuhan mulai dari gaji pegawai, operasional dan lainnya.

    Tingkatkan pendapatan

    Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menyatakan dirinya diminta untuk mencari peluang pendapatan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Pria yang dikenal dengan Si Doel Anak Betawi ini diminta mengelilingi Eropa untuk mencari peluang mendatangkan pendapatan daerah dari bidang perfileman.

    Rano mengaku sudah mengunjungi empat negara di Eropa dalam seminggu bahkan dirinya mengirimkan tim ke Busan Korea Selatan untuk mempelajari bagaimana menjadikan perfileman yang masuk dalam sub ekonomi kreatif.

    Menurut dia Busan merupakan kota kecil dan memang pemerintah di sana mengalokasikan dana Rp9 triliun per tahun untuk kebutuhan ekonomi kreatif tak hanya filem tapi juga lainnya.

    Rano berusaha menyadarkan bahwa industri filem merupakan sumber cuan yang kadang terlupakan oleh orang banyak. Ia mencontohkan proyek film Jumbo yang ditonton hingga 11 juta orang di Indonesia dan film ini dibeli dan ditayangkan di 40 negara, tentu ini menjadi satu capaian tersendiri.

    Selain itu, ia mengatakan dalam pemutaran, mendapat bagian Rp21 ribu untuk setiap tiket sehingga jumlah yang didapat secara ekonomi, jumlah tersebut tentu sangat besar. Secara ekonomi potensi perfilman di Indonesia ini sangat besar, data tahun 2024 jumlah penonton film di bioskop mencapai 122 juta orang dan 65 persen di antaranya atau sekitar 80 juta orang menonton film Indonesia.

    Total 141 rumah produksi film di Indonesia dan 80 persen berdomisili di Jakarta dan lebih 42 ribu judul film sudah terdaftar di lembaga sensor Indonesia. Selain itu, Jakarta memiliki 2.145 layar sinema yang memutar film dan ini tentu menjadi potensi ekonomi tersendiri yang harus dikembangkan.

    Kuncinya adalah memperbanyak film dokumenter dan merangsang anak muda untuk memproduksi film sebanyak mungkin untuk menggairahkan industri perfilman agar menjadi sumber cuan baru.

    Ada dana abadi kebudayaan di Jakarta yang dapat dimanfaatkan hingga potensi pihak swasta yang dapat dimanfaatkan dalam menggerakkan industri perfilman dengan pemberian modal atau menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk syuting film.

    Kemudian dengan membentuk Jakarta Film Commision (Komisi Film Jakarta) sebagai alat pencari sumber pendapatan baru yang akan memfasilitasi rumah produksi film internasional maupun nasional untuk syuting di DKI Jakarta maupun di daerah lainnya.

    Jika serius, tentu ekonomi kreatif sub bidang film ini menjadi satu solusi bagi Jakarta untuk memenuhi kebutuhan provinsi yang akan menjadi Daerah Khusus Jakarta tersebut.

    Masa Depan Ekonomi Jakarta

    Deputi Gubernur Bank Indonesia Bapak Ricky Perdana Gozali mengatakan masa depan pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta ada di sektor jasa, ekonomi kreatif, inovatif, dan digital. Lebih dari 56 persen ekonomi Jakarta tumbuh dari sektor ini dan di sanalah masa depan Jakarta berada.

    Jakarta tidak hanya menjadi pusat ekonomi dan keuangan Indonesia, tetapi juga jantung dari ekonomi berbasis jasa, ekonomi kreatif, inovatif, dan digital. Pada triwulan kedua tahun 2025 ekonomi Jakarta tumbuh 5,18 persen dan angka ini di atas pertumbuhan ekonomi nasional.

    Selain itu, angka inflasi di Jakarta relatif stabil di angka 2,4 secara year on year (yoy). Posisi ini juga berada di bawah inflasi nasional. Pertumbuhan transaksi secara digital terus berlangsung bahkan sudah mencapai 183 persen di angka 2,24 miliar transaksi digital.

    Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bukan cuma rekreasi dan hiburan tapi juga motor penggerak ekonomi rakyat, sumber devisa hingga identitas suatu budaya dari kota. Sejumlah kota besar di dunia sudah membuktikan bahwa bidang pariwisata dan ekonomi kreatif mampu menjadi katalis inovasi daya saing global.

    Jakarta juga memiliki fondasi yang kuat dalam bidang pariwisata mulai dari warisan budaya Betawi, kawasan pesisir di Kepulauan Seribu, bangunan heritage hingga infrastruktur modern yang terus berkembang.

    Modal besar Jakarta di bidang ekonomi kreatif mulai dari sektor kuliner, busana dan industri perfilman sudah dimiliki dan harusnya dapat digerakkan lebih kencang.

    Potensi Jakarta ini setara dengan kota-kota global dan yang dibutuhkan saat ini adalah kolaborasi erat antara pemerintah dengan pemangku kebijakan, pelaku usaha, masyarakat dan lainnya yang tidak berjalan sendiri-sendiri.

    Kunci dari semua itu adalah kemauan bersama untuk bergerak mencari sumber-sumber pendapatan baru dan mau melakukan investasi di bidang tersebut agar kota ini dapat lebih maju dan menjadi Kota Global yang berkelanjutan.

    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mendag: Indonesia Dorong Perdagangan yang Adaptif terhadap Era AI di KTT APEC 2025

    Mendag: Indonesia Dorong Perdagangan yang Adaptif terhadap Era AI di KTT APEC 2025

    Bisnis.com, GYEONGJU — Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan bahwa Indonesia bersama negara-negara anggota Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) berkomitmen memperkuat sistem perdagangan internasional yang terbuka, adil, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI).

    Pernyataan itu disampaikan Budi usai menyambut kedatangan Presiden Prabowo Subianto di Kota Gyeongju, Provinsi Gyeongsang Utara, Korea Selatan, Kamis (30/10/2025) malam.

    Presiden Prabowo hadir untuk mengikuti rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025 yang menjadi ajang diplomasi ekonomi terbesar di kawasan Asia-Pasifik.

    “Tadi kami sudah melakukan industrial meeting mengenai APEC. Jadi komitmen kita adalah terus menjaga perdagangan internasional dan memperkuat kerja sama dalam bidang AI di negara-negara APEC,” ujar Budi.

    Dia menjelaskan, negara-negara anggota juga menekankan pentingnya reformasi sistem perdagangan global agar lebih inklusif dan berkeadilan.

    Menurut Budi, Indonesia memandang APEC sebagai forum strategis untuk memperkuat posisi ekspor nasional, memperluas akses pasar, serta mendorong digitalisasi dan inovasi dalam rantai pasok global.

    “Zaman sekarang adalah zaman reformasi ekonomi global. Semua sepakat untuk bersama-sama membangun perdagangan internasional yang tinggi dan adil,” kata Budi.

    KTT APEC 2025: Tema dan Fokus Utama

    Rangkaian KTT APEC 2025 dijadwalkan berlangsung pada 31 Oktober hingga 1 November 2025 di Hwabaek International Convention Center (HICO), Gyeongju. Tahun ini, di bawah keketuaan Republik Korea, forum tersebut mengusung tema “Building a Sustainable Tomorrow: Connect, Innovate, Prosper.”

    Tema tersebut mencerminkan komitmen bersama negara-negara anggota APEC untuk membangun masa depan yang berkelanjutan dan inklusif bagi generasi mendatang.

    KTT kali ini menyoroti tiga prioritas utama, yaitu Connect (Terhubung) guna memperkuat fasilitasi perdagangan, investasi, dan konektivitas antarwarga (people-to-people connection); Innovate (Berinovasi) guna mendorong transformasi digital dan ekonomi berkelanjutan; dan Prosper (Sejahtera) untuk memperkuat peran UMKM, kelompok rentan, dan keseimbangan pertumbuhan demografis di kawasan.

    Dalam APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM), Presiden Prabowo dijadwalkan menyampaikan pandangan Indonesia mengenai penguatan kerja sama ekonomi di kawasan Asia-Pasifik.

    Kehadiran Indonesia dalam forum ini memiliki arti strategis, mengingat APEC mencakup 60% Produk Domestik Bruto (PDB) dunia dan 36% populasi global.

    Partisipasi aktif Indonesia di APEC 2025 juga menjadi momentum penting untuk menegaskan posisi Indonesia sebagai penjembatan kepentingan negara maju dan berkembang, serta memastikan kerja sama ekonomi kawasan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, pelaku usaha, dan dunia kerja.

    Turut mendampingi Presiden dalam penerbangan dari Jakarta menuju Republik Korea adalah Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

  • Prabowo Bakal Dorong AI Berbasis Manusia dan Ketahanan Pangan di KTT APEC 2025

    Prabowo Bakal Dorong AI Berbasis Manusia dan Ketahanan Pangan di KTT APEC 2025

    Bisnis.com, GYEONGJU — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan arah dan fokus Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) 2025 yang digelar di Kota Gyeongju, Provinsi Gyeongsang Utara.

    Usai menyambut kedatangan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Korea Selatan pada Kamis (30/10/2025) malam, Airlangga menjelaskan bahwa tema besar APEC tahun ini, yakni Building a Sustainable Tomorrow: Connect, Innovate, Prosper mencerminkan upaya bersama negara anggota untuk memperkuat kerja sama di berbagai sektor strategis.

    “Kalau dalam KTT ini, temanya kalau Korea akan connect terkait dengan perdagangan, investasi, dan supply chain. Kemudian innovate, itu terkait dengan transformasi digital, AI, dan kapasitas SDM. Lalu prosper berkaitan dengan carbon neutrality, ketahanan pangan, inklusi sosial, dan aging population,” ujar Airlangga.

    Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa posisi Kepala Negara nanti dalam forum APEC tahun ini adalah mendorong digitalisasi inklusif dan penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satu hal penting yang diangkat adalah konsep human-centered AI atau kecerdasan buatan yang berpusat pada manusia.

    “Indonesia mendorong human-centered AI, artinya AI yang berbasis pada intervensi manusia dalam prosesnya. Sekarang global sedang membahas artificial general intelligence, jadi pendekatan berbasis manusia ini menjadi penting untuk menjaga etika AI itu sendiri,” jelasnya.

    Menurut dia, kehadiran Presiden Ke-8 RI itu di APEC 2025 menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk memperkuat posisi dalam peta ekonomi Asia-Pasifik.

    Forum ini diharapkan menjadi sarana memperdalam kolaborasi lintas negara, terutama dalam menghadapi tantangan global seperti transisi digital, perubahan iklim, dan ketimpangan ekonomi.

    Selain isu digital dan kecerdasan buatan, Airlangga menegaskan bahwa Indonesia juga akan menyoroti pentingnya ketahanan pangan dan energi, serta mendorong ekonomi kreatif sebagai motor pertumbuhan baru.

    “Indonesia juga akan mendorong rebuild trust dan resiliency melalui kerja sama praktis. Kita terbuka terhadap investasi dari mitra strategis di kawasan APEC,” ujar Airlangga.

    KTT APEC 2025: Tema dan Fokus Utama

    Rangkaian KTT APEC 2025 dijadwalkan berlangsung pada 31 Oktober hingga 1 November 2025 di Hwabaek International Convention Center (HICO), Gyeongju. Tahun ini, di bawah keketuaan Republik Korea, forum tersebut mengusung tema “Building a Sustainable Tomorrow: Connect, Innovate, Prosper.”

    Tema tersebut mencerminkan komitmen bersama negara-negara anggota APEC untuk membangun masa depan yang berkelanjutan dan inklusif bagi generasi mendatang.

    KTT kali ini menyoroti tiga prioritas utama, yaitu Connect (Terhubung) guna memperkuat fasilitasi perdagangan, investasi, dan konektivitas antarwarga (people-to-people connection); Innovate (Berinovasi) guna mendorong transformasi digital dan ekonomi berkelanjutan; dan Prosper (Sejahtera) untuk memperkuat peran UMKM, kelompok rentan, dan keseimbangan pertumbuhan demografis di kawasan.

    Dalam APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM), Presiden Prabowo dijadwalkan menyampaikan pandangan Indonesia mengenai penguatan kerja sama ekonomi di kawasan Asia-Pasifik.

    Kehadiran Indonesia dalam forum ini memiliki arti strategis, mengingat APEC mencakup 60% Produk Domestik Bruto (PDB) dunia dan 36% populasi global.

    Partisipasi aktif Indonesia di APEC 2025 juga menjadi momentum penting untuk menegaskan posisi Indonesia sebagai penjembatan kepentingan negara maju dan berkembang, serta memastikan kerja sama ekonomi kawasan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, pelaku usaha, dan dunia kerja.

    Turut mendampingi Presiden dalam penerbangan dari Jakarta menuju Republik Korea adalah Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

  • Airlangga: Pertemuan Trump-Xi di APEC Jadi Momentum Penting bagi Indonesia

    Airlangga: Pertemuan Trump-Xi di APEC Jadi Momentum Penting bagi Indonesia

    Bisnis.com, GYEONGJU — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) 2025 memiliki arti strategis bagi Indonesia, terutama setelah pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela forum tersebut.

    Menurut Airlangga, pertemuan dua pemimpin ekonomi terbesar dunia itu menjadi penanda mulai terbentuknya arah baru kebijakan tarif global, yang akan berdampak langsung terhadap stabilitas perdagangan di kawasan Asia-Pasifik.

    “APEC 2025 ini menjadi penting karena baru saja Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping bertemu, sehingga bagi Indonesia koridor daripada tarif itu sudah mulai kelihatan jelas,” ujar Airlangga usai menyambut kedatangan Presiden Prabowo Subianto di Gyeongju, Kamis (30/10/2025) malam.

    Airlangga juga menyinggung dinamika yang terjadi dalam KTT Asean sebelumnya di Malaysia. Dia menjelaskan bahwa berbagai kesepakatan antara negara-negara kawasan, termasuk Malaysia, Kamboja, dan Korea Selatan, telah mulai memperlihatkan arah kerja sama ekonomi yang semakin konkret.

    “Karena kemarin dari KTT Asean di Malaysia, apa yang ditandatangani Malaysia, apa yang disetujui dengan Kamboja, apa yang disetujui dengan Korea Selatan, semuanya menunjukkan keterkaitan yang makin kuat,” katanya.

    Dia juga mengungkapkan telah bertemu dengan Menteri Industri, Perdagangan, dan Energi Korea Selatan Ahn Duk-geun, yang disebut Presiden Trump sebagai salah satu mitra negosiasi paling keras dalam isu perdagangan.

    “Tadi saya ketemu dengan Menteri Industri, Perdagangan, dan Energi yang disebut Trump sebagai salah satu negosiasi yang keras. Dan dari Korea itu sendiri sudah menyepakati 15 persen, dan kita sudah harus ke sana,” ujar Airlangga.

    KTT APEC 2025: Tema dan Fokus Utama

    Rangkaian KTT APEC 2025 dijadwalkan berlangsung pada 31 Oktober hingga 1 November 2025 di Hwabaek International Convention Center (HICO), Gyeongju. Tahun ini, di bawah keketuaan Republik Korea, forum tersebut mengusung tema “Building a Sustainable Tomorrow: Connect, Innovate, Prosper.”

    Tema tersebut mencerminkan komitmen bersama negara-negara anggota APEC untuk membangun masa depan yang berkelanjutan dan inklusif bagi generasi mendatang.

    KTT kali ini menyoroti tiga prioritas utama, yaitu Connect (Terhubung) guna memperkuat fasilitasi perdagangan, investasi, dan konektivitas antarwarga (people-to-people connection); Innovate (Berinovasi) guna mendorong transformasi digital dan ekonomi berkelanjutan; dan Prosper (Sejahtera) untuk memperkuat peran UMKM, kelompok rentan, dan keseimbangan pertumbuhan demografis di kawasan.

    Dalam APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM), Presiden Prabowo dijadwalkan menyampaikan pandangan Indonesia mengenai penguatan kerja sama ekonomi di kawasan Asia-Pasifik.

    Kehadiran Indonesia dalam forum ini memiliki arti strategis, mengingat APEC mencakup 60% Produk Domestik Bruto (PDB) dunia dan 36% populasi global.

    Partisipasi aktif Indonesia di APEC 2025 juga menjadi momentum penting untuk menegaskan posisi Indonesia sebagai penjembatan kepentingan negara maju dan berkembang, serta memastikan kerja sama ekonomi kawasan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, pelaku usaha, dan dunia kerja.

    Turut mendampingi Presiden dalam penerbangan dari Jakarta menuju Republik Korea adalah Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

  • Prabowo Tiba di Korea Selatan untuk Hadiri KTT APEC 2025 di Gyeongju

    Prabowo Tiba di Korea Selatan untuk Hadiri KTT APEC 2025 di Gyeongju

    Bisnis.com, GYEONGJU — Presiden Prabowo Subianto tiba di Republik Korea untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) 2025 yang diselenggarakan di Kota Gyeongju, Provinsi Gyeongsang Utara, pada Kamis (30/10/2025) malam.

    Pesawat Garuda Indonesia-1 yang membawa Presiden Prabowo beserta rombongan mendarat di Pangkalan Udara Gimhae, Busan, pada pukul 22.27 waktu setempat (WS).

    Di bawah tangga pesawat, Presiden disambut oleh Menteri Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Republik Korea, Mayjen (Purn) Seok Jong Gun, Menteri Luar Negeri RI Sugiono, Wakil Wali Kota Gyeongju Song Ho-Jun, Duta Besar RI untuk Republik Korea Cecep Herawan, serta Athan KBRI Seoul Kolonel Pnb Muhammad Arief.

    Setelah melewati jajar kehormatan, Presiden dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Gyeongju, tempat diselenggarakannya pertemuan puncak APEC 2025.

    Selanjutnya, orang nomor satu di Indonesia itu pun tiba di hotel tempatnya bermalam pada pukul 23.37 dan disambut sejumlah delegasi Indonesia yang telah lebih dulu tiba di lokasi, antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, dan Menteri Perdagangan Budi Santoso.

    Tak hanya itu, terlihat juga Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Anindya Bakrie, serta Ketua Apindo Shinta Kamdani, Gandi Sulistiyanto, dan sejumlah diaspora Indonesia di Korea Selatan juga turut menyambut kedatangan Kepala Negara.

    Menurut pantauan Bisnis, Kepala Negara turut bertegur sapa dengan sejumlah perwakilan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Korea Selatan dan pengusaha.

    “Dari mana semua ini?” tanya Prabowo kepada rombongan yang menyambutnya.

    “Dari KBRI, Pak. Pengusaha juga, Pak,” jawab salah seorang di antara mereka.

    Prabowo kemudian melanjutkan dengan nada akrab, “Kerja di sini semua? Sudah berapa lama?”

    “Saya sudah 15 tahun, Pak,” ujar salah satu perwakilan diaspora.

    Mendengar hal itu, Presiden Prabowo tersenyum dan menimpali, “Wah, hebat. Sukses ya.”

    KTT APEC 2025: Tema dan Fokus Utama

    Rangkaian KTT APEC 2025 dijadwalkan berlangsung pada 31 Oktober hingga 1 November 2025 di Hwabaek International Convention Center (HICO), Gyeongju. Tahun ini, di bawah keketuaan Republik Korea, forum tersebut mengusung tema “Building a Sustainable Tomorrow: Connect, Innovate, Prosper.”

    Tema tersebut mencerminkan komitmen bersama negara-negara anggota APEC untuk membangun masa depan yang berkelanjutan dan inklusif bagi generasi mendatang.

    KTT kali ini menyoroti tiga prioritas utama, yaitu Connect (Terhubung) guna memperkuat fasilitasi perdagangan, investasi, dan konektivitas antarwarga (people-to-people connection); Innovate (Berinovasi) guna mendorong transformasi digital dan ekonomi berkelanjutan; dan Prosper (Sejahtera) untuk memperkuat peran UMKM, kelompok rentan, dan keseimbangan pertumbuhan demografis di kawasan.

    Dalam APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM), Presiden Prabowo dijadwalkan menyampaikan pandangan Indonesia mengenai penguatan kerja sama ekonomi di kawasan Asia-Pasifik.

    Kehadiran Indonesia dalam forum ini memiliki arti strategis, mengingat APEC mencakup 60% Produk Domestik Bruto (PDB) dunia dan 36% populasi global.

    Partisipasi aktif Indonesia di APEC 2025 juga menjadi momentum penting untuk menegaskan posisi Indonesia sebagai penjembatan kepentingan negara maju dan berkembang, serta memastikan kerja sama ekonomi kawasan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, pelaku usaha, dan dunia kerja.

    Turut mendampingi Presiden dalam penerbangan dari Jakarta menuju Republik Korea adalah Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

  • Dekranasda Jakut kenalkan produk kerajinan di “Tanjung Priok Hub 5.0”

    Dekranasda Jakut kenalkan produk kerajinan di “Tanjung Priok Hub 5.0”

    Jakarta (ANTARA) –

    Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jakarta Utara memperkenalkan produk kerajinan melalui “Tanjung Priok Hub 5.0” yang bersinergi dengan Bazar Online Jumat Beli Lokal (JBL) di Stasiun Tanjung Priok.

    “Para perajin Dekranasda Jakarta Utara diberikan ruang untuk memasarkan hasil kerajinan, ‘workshop’ dan ‘fashion show’,” kata Ketua Dekranasda Jakarta Utara, Fida Hendra di Jakarta, Kamis.

    Ia mengatakan berbagai agenda menarik lainnya seperti bazar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), pagelaran seni budaya, “story telling” dan pertunjukan musik akan meramaikan kegiatan yang dilaksanakan mulai Rabu (28/10) hingga Minggu (2/10) di Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    Kegiatan ini akan menjadi peluang emas bagi para perajin Dekranasda Jakarta Utara (Jakut) untuk mengenalkan berbagai produk unggulan kepada masyarakat luas.

    “Semoga produk-produk Dekranasda Jakarta Utara semakin dikenal dan laris di pasaran,” kata dia.

    Perajin produk kerajinan Hijab Bunah, Nahlia (64) mengatakan di hari kedua pelaksanaan “Tanjung Priok Hub 5.0” ada pertunjukan kesenian Betawi, musik melayu, “workshop” perajin Dekranasda dan bazar UMKM.

    “Alhamdulillah, selama dua hari bazar ada saja peminatnya dan sudah terjual 20 lembar hijab bordir dengan kisaran harga mulai dari Rp100 ribu sampai Rp185 ribu,” kata dia.

    Menurut dia, pembuatan hijab bordir dengan merek “Bunah” ini masih dengan cara tradisional namun menggunakan bahan-bahan premium seperti Paris, Jepang dan “voal arabian”.

    Ia berharap, kegiatan bazar di Stasiun Tanjung Priok dapat terus berlanjut. “Mudah-mudahan Allah SWT memberikan rezeki yang terbaik untuk seluruh perajin yang ada di Jakarta Utara,” kata dia.

    Sebelumnya, Kepala Stasiun Tanjung Priok, Edi Kurnianto mengatakan, Tanjung Priok sebagai penghubung massal transportasi masyarakat dan semua harus berkolaborasi untuk menghidupkan kembali nilai-nilai sejarah dari Stasiun Tanjung Priok.

    Stasiun Tanjung Priok melayani dua angkutan penghubung, yaitu Commuter Line Tanjung Priok menuju Stasiun Kota dengan 64 perjalanan pulang-pergi dan angkutan barang mobilisasi peti kemas.

    “Awal permulaan yang baik untuk meningkatkan transportasi massal dan juga memajukan produk unggulan Jakarta Utara,” kata dia.

    Ia mengatakan pelaksanaan kegiatan Tanjung Priok Hub 5.0 di Stasiun Tanjung Priok selama lima hari ke depan tentunya akan memberikan suasana baru bagi para pengguna Commuter Line di stasiun tersebut.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.