Produk: UMKM

  • Rayakan 35 Tahun, JNE Gelar Harbokir dan JLC Race 2025 dengan Hadiah Mobil hingga Umrah

    Rayakan 35 Tahun, JNE Gelar Harbokir dan JLC Race 2025 dengan Hadiah Mobil hingga Umrah

    Sejak diluncurkan pada 2009, JLC Race telah berkembang pesat dengan lebih dari 850.000 anggota aktif di seluruh Indonesia.

    “Kami sangat senang dapat kembali mengadakan JLC Race tahun ini. Program ini adalah wadah bagi para member untuk mendapatkan beragam hadiah menarik sebagai bentuk apresiasi kami terhadap para pelanggan. Memasuki usia JNE ke-35 tahun dengan tema ‘Bergerak Bersama’, kami berharap program ini dapat memotivasi pelanggan untuk terus tumbuh bersama JNE,” ujar Eri Palgunadi, SVP Marketing Group Head JNE.

    Puncak perayaan HUT ke-35 JNE akan digelar pada 30 November 2025 di GBK Basket Hall dan dimeriahkan oleh Dewa 19 dan Silet Open Up, dengan duo MC Ario Astungkoro dan Sara Zany. Dalam acara ini, JNE juga memberikan grand prize berupa rumah dan sepeda motor khusus bagi Ksatria dan Srikandi JNE.

    Sebelum acara puncak, JNE turut mengadakan kegiatan sosial seperti “Shopping Bareng Yatim”, dukungan bagi UMKM lokal, serta program “Bergerak Bersama Brand Lokal” dan podcast “Cerita Bersama Brand Lokal” untuk meningkatkan eksposur brand di media sosial.

    Selama tahun 2025, JNE juga mencatat berbagai pencapaian besar, termasuk peluncuran layanan pengiriman instan Roket Indonesia di 54 kota, kerja sama dengan EIGER Tropical Adventure dan Cargloss Helmets, serta keberhasilan klub Cosmo JNE Futsal menjuarai Futsal Super Cup 2025.

    Tak hanya di bidang logistik dan olahraga, JNE juga aktif di dunia seni dan sosial melalui kolaborasi dengan Kang Maman, Mice Cartoon, serta Tab Space untuk mendukung seniman disabilitas. JNE bahkan membangun kembali Masjid Jami’ Soeprapto Soeparno, menyerahkan 2 unit mobil jenazah dan 1 ambulans, serta memberangkatkan 1.643 karyawan untuk menunaikan ibadah umrah.

  • DKI data ulang eks pedagang Pasar Barito

    DKI data ulang eks pedagang Pasar Barito

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendata pedagang eks Pasar Barito untuk memperoleh informasi secara menyeluruh dan tepat menjelang batas akhir pendaftaran ulang pedagang pada 10 November 2025.

    “Kami jemput bola sebagai bagian dari ikhtiar semaksimal mungkin agar tidak ada pedagang eks Barito yang tertinggal,” kata Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Sosial, Chico Hakim di Jakarta, Kamis.

    Menurut Chico, kebijakan penataan pedagang eks Barito ke Sentra Fauna dan Kuliner di Lenteng Agung menjunjung tinggi prinsip humanisme, keadilan dan kesetaraan.

    “Upaya itu tentu memperlihatkan bagaimana Pemprov DKI mengedepankan aspek humanisme, keadilan dan kesetaraan,” katanya.

    Hal itu, menurut Chico, yang senantiasa dipesankan oleh Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno ke seluruh jajarannya.

    Chico mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga telah menyampaikan kepada seluruh pedagang eks Barito tanpa terkecuali terkait informasi pendaftaran ulang pedagang yang akan berpindah ke Sentra Fauna dan Kuliner di Lenteng Agung sejak.

    “Semua kemudahan akses, fasilitas perpindahan kami bantu, penggratisan sewa kios dan air selama 6 bulan pertama juga kami berikan,” ujar Chico.

    Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo menyampaikan, pihaknya sudah mengirimkan surat pemberitahuan resmi kepada para pedagang yang telah terverifikasi datanya.

    Upaya ini dilakukan untuk memastikan tidak ada pedagang yang merasa belum menerima informasi terkait penataan, khususnya bagi mereka yang kurang aktif memantau media sosial.

    Pihaknya akan menyiapkan tanda terima dan mendokumentasikan penerima surat melalui foto. “Apabila ada yang menolak menerima, surat tersebut akan kami teruskan melalui RT atau RW setempat,” katanya.

    Ratu mengajak agar seluruh pedagang eks Barito segera melakukan pendaftaran ulang untuk menempati kios di Sentra Fauna dan Kuliner (SFK) Jakarta, Lenteng Agung, melalui tautan bit.ly/DaftarEksBaritoSFKLA.

    Pengumuman resmi daftar pedagang yang lolos seleksi dan berhak menempati SFK Jakarta akan disampaikan sebelum proses mobilisasi dan penempatan berlangsung.

    “Melalui tahapan ini, Pemprov DKI Jakarta memastikan seluruh proses penataan berjalan tertib, transparan, dan sesuai jadwal,” kata Ratu.

    Ia menambahkan, keberadaan Sentra Fauna dan Kuliner Jakarta dicanangkan menjadi ruang tumbuh baru bagi para pelaku UMKM sekaligus destinasi menarik bagi masyarakat.

    Dengan fasilitas yang lebih baik, pelaku usaha nantinya dapat meningkatkan daya saing dan produktivitasnya, sementara masyarakat memperoleh pengalaman wisata kuliner yang terintegrasi dengan konsep ruang publik yang nyaman.

    Dinas PPKUKM juga menyampaikan bahwa pedagang yang tidak melakukan pendaftaran ulang hingga batas waktu yang ditentukan akan kehilangan hak atas kiosnya. Kuota tersebut akan dialihkan kepada pedagang umum yang memenuhi syarat.

    Adapun persyaratan pendaftaran kios Sentra Fauna dan Kuliner Jakarta, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, adalah sebagai berikut:

    – Memiliki KTP dengan domisili DKI Jakarta

    – Melampirkan Kartu Keluarga (KK)

    – Satu KK hanya berhak menyewa satu kios

    – Tidak memiliki tempat usaha lain di wilayah DKI Jakarta

    – Memiliki usaha di bidang kuliner, hewan, atau perlengkapan hewan

    – Dilarang menyewakan atau memperjualbelikan kios kepada pihak lain

    – Tidak memiliki karyawan penjaga kios; penjaga wajib sesuai nama di KTP pendaftar

    – Setiap pendaftar akan melalui seleksi administrasi dan verifikasi

    – Melampirkan bukti foto penempatan kios pada loksem (contoh kode: 3525/3526/3530/J596)

    – Menyertakan Nomor Rekening Bank DKI yang terdaftar di Retribusi Online Sistem (ROS)

    – Melampirkan bukti pembayaran retribusi atas Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD)

    – Pedagang yang masih ada hubungan keluarga inti tidak diperkenankan menyewa kios tambahan. Satu keluarga hanya boleh satu kios (suami/ istri/anak/menantu).

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Komdigi Gandeng Penyedia ISP Lokal untuk Kampung Internet

    Komdigi Gandeng Penyedia ISP Lokal untuk Kampung Internet

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memastikan pelaksanaan program Kampung Internet 2025 akan menggandeng penyedia layanan internet (ISP) lokal di setiap daerah. 

    Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, yang menegaskan pembelanjaan proyek dilakukan melalui sistem e-katalog. 

    “Nanti belanjanya berdasarkan e-katalog ya. Jadi tentu pasti memanfaatkan penyelenggara yang ada di sekitarnya. Ya misalnya lokasi di Bali, penyelenggara Bali. Di situ ada beberapa, tergantung di e-katalognya,” kata Wayan usai peresmian Kampung Internet di Desa Sribit, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (5/11/2025).

    Sistem e-katalog sendiri merupakan mekanisme belanja barang dan jasa pemerintah secara elektronik yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Melalui sistem ini, instansi pemerintah dapat memilih produk dan penyedia jasa yang telah terverifikasi, transparan, dan sesuai kebutuhan di daerah masing-masing. 

    Dengan begitu, pemerintah bisa memastikan pemerataan peluang bagi pelaku industri lokal sekaligus mempercepat implementasi program tanpa proses lelang yang panjang.

    Wayan menjelaskan program Kampung Internet merupakan bagian dari upaya Komdigi untuk mempercepat pemerataan akses internet pita lebar tetap (fixed broadband) hingga ke tingkat desa. Menurutnya, fixed broadband idealnya menggunakan jaringan fiber optik (FO), meski bisa juga memanfaatkan radio link, jaringan seluler melalui BTS, atau bahkan satelit.

    “Inilah peran Komdigi, bagaimana menghadirkan layanan-layanan infrastruktur sampai ke seluruh pelosok Tanah Air Indonesia,” katanya.

    Wayan menambahkan, infrastruktur digital yang dibangun diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Dia menegaskan, Komdigi akan terus mempercepat konektivitas dengan memanfaatkan berbagai teknologi seperti radio link, VSAT, satelit, dan fiber optik. Pemerintah juga menyiapkan stimulus untuk memperluas konektivitas internet ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

    “Pemerintah juga fokus di daerah-daerah 3T yang ada di Indonesia,” tandas Wayan.

    Hingga September 2025, Komdigi telah menyiapkan 1.194 titik akses internet dalam program Kampung Internet yang diresmikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid. Program ini dimulai di Desa Kramat Gajah, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, dengan pembangunan jaringan fiber optik 196 kilometer. 

    Selain Sumatera Utara, provinsi lain yang akan mendapatkan titik Kampung Internet pada 2025 adalah NTB, Lampung, Jawa Barat, dan Banten.

    Pada 5 November kemarin, Komdigi menambah 87 titik baru program Kampung Internet di Desa Sribit dan Tlogo Tirto, di Sragen, Jawa Tengah. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan 87 titik tersebut terdiri dari 8 fasilitas umum. 

    “Dan 79 titik di rumah-rumah warga,” kata Meutya dalam peresmian Kampung Internet di Desa Sribit, Sragen, Jawa Tengah pada Rabu (5/11/2025). 

    Meutya menambahkan peningkatan akses internet tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemajuan ekonomi di daerah tersebut. Termasuk untuk digitalisasi pertanian hingga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

    “Kami harapkan penggunaan internet ini mungkin bisa difokuskan pada hal-hal yang produktif dan jangan untuk hal-hal yang negatif,” ungkapnya. 

  • BNI Terima Penghargaan atas Kontribusi dalam Pemberdayaan UMKM dan Keuangan Inklusif Desa

    BNI Terima Penghargaan atas Kontribusi dalam Pemberdayaan UMKM dan Keuangan Inklusif Desa

    Liputan6.com, Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI meraih penghargaan Outstanding Contribution to Empowering MSMEs and Expanding Inclusive Village Finance sebagai bentuk apresiasi atas komitmennya memperkuat keuangan berkelanjutan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia.

    Penghargaan diterima oleh Direktur Commercial Banking BNI Muhammad Iqbal di Grand Ballroom The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, pada Jumat (31/10/2025). Acara seremoni penyerahan penghargaan turut dihadiri Kapolri Listyo Sigit, Menko Pangan Zulkifli Hasan, Jaksa Agung ST Burhanuddin, hingga Ketua DPD Sultan Najamudin.

    Direktur Commercial Banking BNI Muhammad Iqbal mengatakan, pencapaian ini menjadi bukti nyata konsistensi BNI dalam memberdayakan UMKM dan memperluas akses layanan keuangan di tingkat desa melalui inovasi dan kemitraan strategis.

    “Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa BNI terus berkomitmen untuk memberdayakan UMKM dan memperluas inklusi keuangan di desa-desa Indonesia,” ujar Iqbal dalam keterangan tertulis.

    Salah satu inisiatif unggulan yang menjadi sorotan adalah Program BUMI (BNI UMKM Ramah Lingkungan) 2025, yang dirancang untuk mendorong pelaku UMKM bertransformasi menuju praktik bisnis berkelanjutan.

    Program tersebut mengintegrasikan pembiayaan hijau, pelatihan kewirausahaan, business matching, serta kegiatan ramah lingkungan seperti penanaman bibit dan pengelolaan limbah produktif.

    Iqbal menjelaskan, melalui pendekatan tersebut, BNI ingin menghadirkan model pemberdayaan UMKM yang tidak hanya fokus pada aspek ekonomi, tetapi juga pada keberlanjutan sosial dan lingkungan.

    “Program BUMI menggabungkan pembiayaan, pelatihan, dan aksi nyata agar UMKM dapat berkembang sekaligus berkontribusi pada ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan,” jelasnya.

     

  • Top 3: Menkeu Purbaya Siap Investigasi Penyaluran KUR

    Top 3: Menkeu Purbaya Siap Investigasi Penyaluran KUR

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan akan melakukan investigasi mendalam terhadap implementasi program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Langkah ini diambil setelah muncul laporan bahwa sejumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kesulitan mengakses KUR karena diminta menyertakan agunan, meski nilai pinjaman di bawah Rp100 juta.

    “Kalau begitu ini jelas KUR ada masalah. Saya akan investigasi implementasinya seperti apa. Kalau main-main, hati-hati saja ya. Saya sikat, nanti ribut lagi orang-orang. Paling nanti pajaknya kita gedein, biar susah hidupnya,” tegas Purbaya di Jakarta, dikutip Rabu, 5 November 2025.

    Menurut dia, KUR seharusnya menjadi program pemerintah yang mempermudah akses permodalan UMKM. “KUR hadir untuk mendukung pertumbuhan UMKM. Kalau pinjaman di bawah Rp100 juta, seharusnya tidak perlu agunan,” ujarnya.

    Purbaya menilai, jika benar ada bank yang mempersulit penyaluran KUR, hal itu merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab dan merugikan negara.

    Bendahara negara itu mengingatkan bahwa pemerintah telah memberikan subsidi bunga 6 persen per tahun untuk meringankan beban pelaku UMKM.

    “Ini enggak bertanggung jawab. Itu program pemerintah yang harusnya untuk UMKM. Mengapa mereka berhentikan? Saya rugi banyak. Pokoknya saya enggak mau rugi, nanti saya periksa itu,” ujarnya.

    Artikel Menkeu Purbaya Siap Investigasi Penyaluran KUR, Ancam Sanksi Bank yang Persulit UMKM menyita perhatian pembaca di Kanal Bisnis Liputan6.com. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Kanal Bisnis Liputan6.com? Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com yang dirangkum pada Kamis, (6/11/2025):

  • Wali Kota Dorong UMKM Mojokerto Naik Kelas Lewat Penguatan Branding dan Pemasaran Digital

    Wali Kota Dorong UMKM Mojokerto Naik Kelas Lewat Penguatan Branding dan Pemasaran Digital

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari terus memperkuat dukungan terhadap pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Menurutnya, kualitas produk saja tidak cukup, pelaku UMKM juga perlu meningkatkan kemasan, membangun branding, serta memanfaatkan strategi pemasaran digital secara kreatif.

    Hal tersebut disampaikan Ning Ita (sapaan akrab, red) saat meninjau dua pelatihan sekaligus, yaitu pelatihan Branding dan Packaging serta Digital Marketing di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Maja Citra Kinarya. Pelatihan tersebut diikuti puluhan pelaku UMKM dari berbagai sektor, mulai makanan dan minuman, fashion, kerajinan, hingga alas kaki.

    “Persaingan saat ini bukan hanya di produk. Berkualitas saja tidak cukup, tapi bagaimana cara kita mengemas dan memasarkan. Produk yang bagus tapi tidak dikenal akan sulit berkembang,” ungkapnya, Rabu (5/11/2025).

    Peserta pelatihan tidak hanya menerima materi, tetapi juga dibimbing praktik langsung, termasuk promosi melalui siaran langsung (live) di platform media sosial. Ning Ita menegaskan, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian daerah sehingga Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto berkomitmen untuk terus mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan sektor UMKM.

    “Era digital memberikan peluang yang sangat besar. Dengan kemasan menarik dan promosi yang tepat di media sosial, produk UMKM kita bisa dikenal lebih luas. Kami akan terus hadir memberikan pendampingan dan pelatihan agar UMKM bisa bertransformasi. Tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dengan kuat,” ujarnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Ning Ita juga memborong sejumlah produk UMKM sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pelaku usaha lokal. Ia menambahkan bahwa Pemkot Mojokerto akan terus menggencarkan pelatihan, pendampingan, dan fasilitasi bagi UMKM agar semakin adaptif dan inovatif.

    Melalui penguatan kapasitas dan strategi pemasaran, Pemkot Mojokerto berharap UMKM lokal semakin berdaya saing dan mampu menembus pasar yang lebih luas, baik regional maupun nasional. [tin/ian]

  • Brand Fashion Sukses Makin Besar Pakai Shopee, Siap Sambut Shopee 11.11

    Brand Fashion Sukses Makin Besar Pakai Shopee, Siap Sambut Shopee 11.11

    Jakarta

    Brand fashion lokal Exit menceritakan bahwa Shopee membantu mereka untuk tetap bertahan dan bertransformasi. Sebagai brand fashion lokal yang telah hadir sejak 1990, Exit Official mencoba menjawab tantangan ini dengan menggunakan teknologi digital.

    Dalam acara ‘Ekspresikan Gaya Lewat Kreativitas dan Kolaborasi bersama Shopee 11.11 Big Sale 2025‘, Senin (5/11/2026), Anggi Fibrianti Brand Manager Digital Marketing Exit Official hadir dan memberikan ceritanya. Menurut Exit, fashion bukan hanya soal mengikuti tren, tetapi tentang bagaimana terus bertransformasi agar tetap relevan dengan generasi muda di setiap masanya.

    “Dari masa krisis ekonomi hingga pandemi COVID-19, kami banyak belajar untuk beradaptasi dan berinovasi, hingga akhirnya menemukan Shopee sebagai jembatan untuk menjangkau lebih banyak konsumen dan memperkuat posisi kami di industri fashion digital,” tutur Anggi.

    Langkah strategis ini terbukti menjadi titik balik besar. Sejak bergabung dengan Shopee pada tahun 2020, Exit Official tidak lagi memproduksi produk dalam jumlah terbatas, kini mereka mampu menghasilkan hingga 40 jenis produk dengan total ribuan unit per produk. Hal ini menandakan pertumbuhan kapasitas produksi yang pesat.

    Bahkan dalam tiga tahun terakhir, penjualan Exit Official di Shopee meningkat dengan rata-rata tiga kali lipat setiap tahunnya dalam tiga tahun terakhir. Tak hanya berdampak pada bisnis, perkembangan ini turut membuka lebih banyak peluang kerja bagi masyarakat lokal, dengan lebih dari 200 karyawan, di mana sekitar 70% di antaranya adalah perempuan di tim kreatif dan produksi.

    Kesuksesan ini juga tidak lepas dari pemanfaatan maksimal berbagai fitur interaktif Shopee, seperti Shopee Live, Shopee Video, dan Shopee Affiliate Program, yang membantu Exit Official terhubung lebih dekat dengan para pelanggan. Kini, Shopee Live menjadi kanal penjualan utama bagi brand ini, berkontribusi hingga 60%, serta berkolaborasi dengan berbagai selebritas sebagai host untuk menghadirkan pengalaman belanja yang menarik.

    Menyambut kemeriahan Shopee 11.11 Big Sale 2025, Exit Official telah menyiapkan koleksi akhir tahun yang eksklusif, mulai dari dress bertema Natal, jeans, chinos, hingga blouse dan kaos kasual bergaya modern yang dirancang untuk menemani pengguna tampil stylish di setiap momen akhir tahun.

    Lebih lanjut, ada Ana Octarina Digital Creator dan Co-Founder Leu yang turut membagikan insight-nya. Berangkat dari perjalanan panjang di dunia fashion dan dunia kreatif, Ana Octarina menemukan bahwa gaya berpakaian bukan hanya tentang tren, tetapi tentang keberanian untuk mengekspresikan diri.

    Baginya, fashion adalah bentuk ekspresi diri yang paling jujur, cara seseorang bercerita tanpa perlu kata-kata.

    “Bagi aku, perkembangan tren fashion di 2025 sangat menarik. UMKM dan brand lokal semakin kuat dalam memahami kebutuhan pengguna serta mengembangkan identitas dan nilai mereka. Mereka lebih berani mengekspresikan diri dengan cara unik dan autentik,” ucapnya.

    Sebagai fashion enthusiast yang dekat dengan perkembangan digital, Ana juga menyadari betapa pentingnya peran teknologi dalam membantu masyarakat menemukan gaya personalnya. Melalui Shopee, eksplorasi gaya menjadi jauh lebih mudah dan menyenangkan. Pengguna dapat menemukan inspirasi gaya melalui fitur pencarian gambar, menonton referensi mix-and-match di Shopee Video, hingga berinteraksi langsung dengan penjual di Shopee Live.

    Yang terbaru adalah fitur ‘Coba Virtual Shopee’ yang akan membantu pengguna menjajal pakaian yang ingin mereka checkout. Tujuannya adalah memastikan pakaian tersebut cocok dan sesuai gaya pengguna.

    “Shopee berperan penting dengan menyediakan platform bagi brand lokal untuk berkembang dan menjangkau lebih banyak konsumen. Melalui kampanye 11.11 Big Sale dan fitur inovatif seperti Shopee Live dan Coba Virtual, Shopee menawarkan pengalaman belanja interaktif yang membantu konsumen menemukan gaya sesuai kepribadian mereka,” katanya.

    (ask/ask)

  • Raksasa Ecommerce China Tutup di RI, Kena Kasus Berat

    Raksasa Ecommerce China Tutup di RI, Kena Kasus Berat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Layanan e-commerce asal China, Shein, pernah beroperasi di Indonesia pada 2018 silam. Namun, e-commerce yang fokus menjual produk-produk fesyen tersebut tak bertahan lama.

    Shein menutup operasinya di Tanah Air pada 2021 silam. ‘Saudara’ sesama e-commerce China yang menawarkan model bisnis serupa, Temu, sempat ingin berekspansi ke Indonesia, tetapi dilarang oleh pemerintah.

    Pemerintah menegaskan bahwa layanan e-commerce yang menjual barang langsung dari pabrik ke konsumen akhir seperti Shein dan Temu tak boleh beroperasi di Indonesia karena bisa membunuh UMKM lokal. Pasalnya, Shein dan Temu menawarkan produk dengan harga sangat murah yang merusak pasar.

    Kendati tak bisa memperluas bisnis di Indonesia, Shein dan Temu kian gencar mengepakkan sayap di pasar global dalam beberapa tahun terakhir. Tantangan mulai ditemui keduanya ketika Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif tinggi untuk barang-barang impor China.

    Selain itu, Trump juga menghapus kebijakan de-minimis yang selama ini menguntungkan bagi Shein dan Temu karena barang-barang impor murah bebas bea masuk ke AS.

    Di tengah tantangan tersebut, Shein kembali mendapat tekanan di Eropa. Para politikus Prancis meningkatkan perlawanan ke Shein dan mengancam akan memblokir e-commerce China tersebut.

    Perseteruan antara pemerintah Prancis dan Shein terjadi karena temuan produk mainan seks yang menyerupai mainan anak-anak di layanan e-commerce tersebut, dikutip dari Reuters, Rabu (5/11/2025).

    Tekanan dari para pejabat Prancis terjadi saat Shein berencana membuka toko fisik pertamanya di Paris.

    Beberapa saat lalu, pengawas konsumen Prancis menemukan produk mainan seks yang menyerupai mainan anak-anak dijual di Shein. Menteri Keuangan Roland Lescure lantas mengancam pemblokiran akses Shein ke pasar Prancis pada Senin (3/11) pekan ini.

    Shein mengatakan telah memberikan sanksi kepada para penjual dan menerapkan larangan penjualan mainan seks. Kejaksaan Paris mengatakan pada Selasa (4/11) bahwa mereka sedang menyelidiki platform ritel online Shein, Temu, AliExpress, dan Wish atas dugaan penyebaran konten termasuk pornografi anak di marketplace mereka.

    Di sisi lain, Shein telah memicu kemarahan di kalangan politisi dan peritel Prancis atas model bisnis berbiaya rendahnya. Terbaru, rencananya untuk membuka gerai konsesi di department store BHV Paris juga memicu kontroversi. Gerai lainnya akan dibuka pula di department store Galeries Lafayette di 5 kota regional.

    Mendengar kabar tentang gerai Shein, Véronique Louwagie, Menteri Perdagangan dan Usaha Kecil Prancis hingga September, mulai mengorganisir perlawanan.

    Ia menghubungi presiden Galeries Lafayette, wali kota Angers, Dijon, Grenoble, Limoges, dan Reims, yang merupakan lokasi gerai Shein yang direncanakan, serta pimpinan bank umum Prancis Caisse des Dépots, yang seharusnya mendanai kesepakatan real estat BHV, ujarnya kepada Reuters.

    Kampanye ini menggambarkan upaya terkoordinasi yang dilakukan oleh politisi, peritel, dan regulator Prancis untuk menentang ekspansi Shein dan melindungi peritel lokal, menjelang undang-undang baru yang lebih ketat tentang platform online yang telah ditentang oleh Shein.

    Shein Bunuh Pebisnis Lokal

    Anggota parlemen Prancis mengatakan pertumbuhan pesat Shein didorong oleh keuntungan yang tidak adil. Salah satunya dari pembebasan bea cukai untuk paket e-commerce bernilai rendah yang memungkinkannya menjual dengan harga sangat rendah. Sementara itu, jaringan fast-fashion Prancis seperti Jennyfer dan Naf Naf juga bangkrut digerus persaingan.

    “Shein berdampak pada vitalitas negara kita, menghancurkan pekerjaan, dan menghancurkan toko-toko,” kata Louwagie kepada Reuters.

    Shein berpendapat model bisnis mereka yang menyesuaikan produksi dengan permintaan, serta melibatkan pabrik-pabrik skala kecil hingga besar, lebih efisien. Selain itu, Shein mengatakan pasar online mereka dapat membantu merek dan peritel Prancis menjangkau lebih banyak pelanggan.

    Shein didekati untuk membuka gerai di Prancis oleh Société des Grands Magasins (SGM), yang telah berupaya membalikkan keadaan BHV dan department store regional Galeries Lafayette yang sedang kesulitan. Manajemen berharap peluncuran ini akan menarik pelanggan berusia muda.

    Namun, Galeries Lafayette mengatakan bulan lalu bahwa toko-toko konsesi Shein akan bertentangan dengan nilai-nilai mereka. Pada Selasa (4/11) pekan ini, Galeries Lafayette menyatakan telah sepakat dengan SGM untuk mengakhiri perjanjian waralaba mereka.

    Artinya, department store regional tersebut tidak akan lagi menggunakan nama Galeries Lafayette. SGM belum memutuskan nama baru untuk 5 toko yang sebelumnya dinamai Galeries Lafayette tersebut, menurut juru bicara perusahaan.

    “Kami percaya pada proyek Shein,” ujar Karl-Stéphane Cottendin, direktur umum SGM, dalam wawancara dengan BFM TV pada Senin (3/11).

    “Ada beberapa kontroversi seputar hal ini, tetapi kami juga memiliki merek (Shein) dengan 24-25 juta konsumen di Prancis,” ia menambahkan.

    Sebuah papan reklame yang diresmikan pada Sabtu (1/11) di atas toko BHV di distrik Marais, Paris, menampilkan foto Presiden SGM, Frédéric Merlin, bersama ketua eksekutif Shein, Donald Tang, dan anjingnya, Satchi, dengan slogan: “Papan reklame yang seharusnya tidak kami buat!”.

    “Menciptakan kehebohan adalah cara berbisnis saat ini, jenis bisnis yang lebih modern,” kata Cottendin.

    Shein telah berusaha untuk mendapatkan kepercayaan di Prancis. Mereka mempekerjakan pemimpin Prancis termasuk mantan menteri dalam negeri Christophe Castaner sebagai penasihat, dan berupaya mencapai kesepakatan dengan pengecer Prancis.

    Sementara itu, Tang telah berkunjung ke seluruh negeri, bertemu kritikus, dan menghadiri pertemuan elit Prancis, tetapi gagal membalikkan gelombang kritik.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Purbaya Dapat Info Ada yang Bermain dalam Penyaluran KUR: Saya Investigasi!

    Purbaya Dapat Info Ada yang Bermain dalam Penyaluran KUR: Saya Investigasi!

    Jakarta

    Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa akan menyelidiki penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pasalnya, ada laporan terkait praktik tidak semestinya oleh bank penyalur.

    Dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komite IV DPD RI beberapa waktu lalu, salah satu anggota melaporkan bahwa terdapat bank yang meminta agunan dari calon debitur, meski yang diajukan tidak lebih dari Rp 100 juta. Hal ini membuat banyak UMKM yang enggan meminjam ke bank.

    “Kalau gitu ini jelaskan ada masalah di KUR. Saya akan investigasi seperti apa implementasinya, kalau mereka main-main ya hati-hati saja,” kata Purbaya, di Senayan, Jakarta, dikutip Rabu (5/11/2025).

    Apabila praktik tersebut terbukti benar, menurut Purbaya, oknum tersebut sangat tidak bertanggung jawab. Sebab, KUR merupakan program pemerintah yang dihadirkan untuk membantu UMKM.

    Di sisi lain, UMKM mengajukan kredit tidak lebih dari Rp 100 juta, maka seharusnya UMKM tersebut tidak perlu menjaminkan agunan.

    “Kalau saya sikat ntar ribut lagi orang-orang, ‘bukan urusan kamu’. Tapi biar saja, pajaknya gue gedein ya, biar susah hidupnya. Tapi gini, itu kan nggak bertanggung jawab, itu program pemerintah yang harusnya untuk UMKM, kenapa mereka berhentiin,” ujarnya.

    Padahal, dalam praktiknya Purbaya mengatakan banyak bank yang menyalurkan KUR bukan untuk UMKM. KUR diberikan justru kepada para peminjam lama bank terkait, namun dengan subsidi bunga dari Kementerian Keuangan.

    “Saya rugi banyak. Jadi saya orangnya pelit pokoknya kalau saya nggak mau rugi, nanti saya periksa itu. Saya punya 6.600 orang di seluruh Indonesia, jadi cukup ya kita bereskan,” kata dia.

    Purbaya mengatakan, telah sejak lama Kementerian Keuangan mau melakukan pemeriksaan atas penyaluran KUR. Namun pihaknya cukup berhati-hati, mengingat program tersebut tidak berada di lingkup pengawasan Kementerian Keuangan.

    “Nanti kalau ada yang ribut, bapak-bapak ibu-ibu (anggota DPD) jagain saya ya? Nanti dibilang ‘lu ikut campur kementerian’. Aduh tapi ini kan uang saya dan saya nggak ngeliat dampaknya ke UMKM dan selama ini semuanya ribut masalah itu. UMKM dapat masalah itu, UMKM nggak dapat KUR. Agak aneh memang sebetulnya,” tutur Purbaya.

    Menyangkut persoalan ini, Purbaya mengatakan, dirinya akan menindaklanjuti bersama Kemenko Perekonomian. Hal ini mengingat KUR bukan program Kemenkeu melainkan Kemenko Perekonomian.

    Di samping itu, Purbaya juga menjawab tentang isu yang menyebut bahwa jatah KUR sudah habis. Menurutnya, informasi tersebut jelas salah. Setidaknya masih terdapat sekitar Rp 60 triliun dana KUR.

    “Dari catatan yang saya punya, di sini ada dana Rp 284 triliun. Baru dialokasin, Rp 228 triliun. Jadi ada masih hampir Rp 60 triliun,” kata Purbaya.

    (shc/hns)

  • Komdigi Tambah 87 Titik Kampung Internet di Jateng, Pacu Digitalisasi UMKM

    Komdigi Tambah 87 Titik Kampung Internet di Jateng, Pacu Digitalisasi UMKM

    Bisnis.com, SRAGEN— Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menambah 87 titik baru program Kampung Internet di Desa Sribit dan Tlogo Tirto, di Sragen, Jawa Tengah. Tujuannya untuk meningkatkan digitalisasi UMKM dan sektor pertanian. 

    Sebelumnya, Komdigi meresmikan Kampung Internet sebanyak 1.194 titik di lima provinsi di Indonesia. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan 87 titik tersebut terdiri dari 8 fasilitas umum. 

    “Dan 79 titik di rumah-rumah warga,” kata Meutya dalam peresmian Kampung Internet di Desa Sribit, Sragen, Jawa Tengah pada Rabu (5/11/2025). 

    Meutya menambahkan peningkatan akses internet tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemajuan ekonomi di daerah tersebut, termasuk untuk digitalisasi pertanian hingga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

    “Kami harapkan penggunaan internet ini mungkin bisa difokuskan pada hal-hal yang produktif dan jangan untuk hal-hal yang negatif,” ungkapnya. 

    Di sisi lain, Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, mengatakan program Kampung Internet bertujuan utama mempercepat pemerataan akses internet pita lebar tetap (fixed broadband) hingga ke tingkat desa. 

    Dia menjelaskan, fixed broadband idealnya menggunakan jaringan fiber optik (FO), meskipun sebenarnya dapat pula memanfaatkan radio link. Selain itu, konektivitas juga bisa dilakukan melalui jaringan seluler menggunakan Base Transceiver Station (BTS), handphone, atau satelit.

    “Inilah peran Komdigi, bagaimana menghadirkan layanan-layanan infrastruktur sampai ke seluruh pelosok Tanah Air Indonesia,” katanya.

    Wayan menambahkan, pihaknya berharap infrastruktur yang sudah terbangun dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Oleh sebab itu, menurutnya industri akan tumbuh dan masyarakat yang menggunakan juga akan menikmati layanan yang handal dan berkualitas. 

    Dia menjelaskan, pada September 2025 program Kampung Internet telah menyiapkan sebanyak 1.194 titik akses internet yang diresmikan oleh Menteri Komunikasi dan Digital. Pada 5 November 2025, terdapat tambahan sebanyak 87 titik baru di Desa Sribit dan Desa Tlogo Tirto di Kabupaten Sragen. 

    “Titik-titik ini akan menjadi awal bagi desa-desa dalam akses internet secara mandiri ke depannya,” katanya.

    Wayan melanjutkan, pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara penyedia layanan internet (ISP) dengan BUMDes atau KopDes dalam rangka pemberdayaan sumber daya manusia lokal, khususnya di Sragen. 

    Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya peningkatan ekonomi desa dan pemerataan pembangunan infrastruktur digital. Selain itu, turut dilakukan penyerahan perangkat secara simbolis berupa laboratorium jaringan fiber optik kepada SMK Negeri 2 Sragen. Penyerahan ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan jaringan fiber optik bagi guru dan siswa SMK.

    “Semua ini menjadi bagian dari upaya memastikan program tidak berhenti pada penyediaan infrastruktur saja, tapi juga mencakup keberlanjutan layanan serta penguatan kapasitas dan pemberdayaan sumber daya lokal,” ujarnya.

    Wayan menegaskan, Komdigi akan terus berupaya mempercepat konektivitas dengan memanfaatkan berbagai teknologi seperti radio link, VSAT, satelit, dan fiber optik. 

    Selain itu, pemerintah juga akan mendorong berbagai stimulus untuk memperluas konektivitas internet ke seluruh wilayah Indonesia, tidak hanya di Pulau Jawa.

    “Pemerintah  juga fokus  di daerah-daerah 3T yang ada di Indonesia,” tandasnya.