Produk: UMKM

  • Bawa Efek Positif, Pembiayaan KUR BRI Terbukti Dorong Kenaikan Omzet UMKM hingga Double Digit

    Bawa Efek Positif, Pembiayaan KUR BRI Terbukti Dorong Kenaikan Omzet UMKM hingga Double Digit

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, melalui riset yang dilakukan oleh BRI Research Institute bertajuk “Survei Efektivitas KUR dan Beban Biaya UMKM” mencatat bahwa pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) memberikan dampak positif terhadap peningkatan omzet usaha pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hingga ke level double digit.

    Hasil riset terhadap 2.928 responden penerima pinjaman BRI menunjukkan bahwa mayoritas atau 66,2% debitur mengalami peningkatan omzet usaha setelah memperoleh pembiayaan. Dari kelompok tersebut, 45,9% responden melaporkan kenaikan omzet di kisaran 5%–15%.

    Hasil survei ini juga mengindikasikan bahwa aktivitas usaha pelaku UMKM terus menunjukkan tren perbaikan seiring meningkatnya akses terhadap pembiayaan produktif.

    Dilihat berdasarkan jenis pinjaman, porsi terbesar peningkatan omzet usaha terjadi pada debitur segmen Komersial Kecil dan KUR Kecil. Secara umum, lebih banyak debitur KUR (69,7%) yang menyatakan omzet usahanya meningkat setelah menerima pinjaman dibandingkan dengan debitur kredit komersial (59,1%).

    Selain itu, hasil riset juga menunjukkan bahwa dampak positif pembiayaan tidak hanya terjadi pada pinjaman berjalan, tetapi juga pada pinjaman sebelumnya. Sebanyak 65,3% debitur melaporkan peningkatan omzet setelah menerima pinjaman pertama, dan 64,1% responden menyatakan hal serupa pada pinjaman kedua.

    Konsistensi peningkatan omzet pada setiap periode pembiayaan memperlihatkan bahwa program KUR masih efektif dalam mendorong pertumbuhan usaha dan memperkuat sektor produktif rakyat.

  • Tokopedia dan TikTok Shop Blak-blakan Dampak Tanggal Kembar pada Transaksi

    Tokopedia dan TikTok Shop Blak-blakan Dampak Tanggal Kembar pada Transaksi

    Bisnis.com, JAKARTA— Tokopedia dan TikTok Shop by Tokopedia (TikTok Shop) menyampaikan promo tanggal kembar turut mendongkrak penjualan perusahaan. 

    Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan transaksi belanja online yang dilakukan peritel dan marketplace meningkat 6,19% secara kuartalan (qtq) pada kuartal III/2025. Sementara itu, data Bank Indonesia (BI) menunjukkan nilai transaksi belanja online mencapai Rp134,67 triliun, tumbuh 4,93% (qtq) dan 3,74% (yoy). 

    Dari sisi volume, total transaksi mencapai 1,44 miliar, naik 7,72% (qtq) dan 20,5% (yoy). BI menjelaskan lonjakan tersebut dipicu oleh kampanye promo tanggal kembar 7.7, 8.8, dan 9.9 yang digelar berbagai platform e-commerce.

    Senior Director of Tokopedia and TikTok E-commerce Indonesia, Stephanie Susilo, menyampaikan pihaknya rutin mengadakan rangkaian kampanye bulanan di kedua platform, mulai dari Gajian Sale yang dimulai setiap tanggal 24 atau 25 hingga Promo Guncang yang berpuncak pada tanggal kembar di bulan berikutnya. Menurutnya, inisiatif tersebut meningkatkan jumlah penjual sebesar 46,8%.

    “Artinya, makin banyak pelaku usaha yang percaya dalam memanfaatkan Tokopedia dan TikTok Shop untuk berjualan. Pesanan pun bisa naik rata-rata 45%,” kata Stephanie dalam keterangan resmi yang dikutip pada Senin (10/11/2025).

    Stephanie menambahkan kampanye tanggal kembar Promo Guncang 10.10 turut menggerakkan ekonomi digital lokal. Di Tokopedia, wilayah Papua Barat, Gorontalo, dan Kalimantan Selatan mencatat kenaikan transaksi tertinggi. 

    Di TikTok Shop, peningkatan terbesar terjadi di Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Jambi. Kategori produk dengan pesanan tertinggi di kedua platform meliputi handphone dan tablet, otomotif, makanan dan minuman, kecantikan dan perawatan diri, serta fashion muslim.

    Berdasarkan data perusahaan, rata-rata peningkatan transaksi pada kategori makanan dan minuman serta elektronik dan otomotif selama periode Gajian Sale dan Promo Guncang mencapai masing-masing 58,4% dan 75,5%. Stephanie menjelaskan, kategori makanan dan minuman memiliki pengaruh langsung terhadap kesehatan, sementara produk elektronik dan otomotif termasuk dalam kategori barang dengan nilai tinggi.

    “Ketika data menunjukkan bahwa dua kategori produk ini mengalami lonjakan transaksi, artinya makin banyak pembeli yang percaya bahwa mereka bisa #BelanjaAman lewat Tokopedia maupun TikTok Shop,” katanya.

    Stephanie menegaskan kekuatan masing-masing platform e-commerce dalam ekosistem perusahaan saling melengkapi, sehingga dapat mendorong pertumbuhan bisnis para pelaku usaha lintas industri.

    “Karena itu, kami terus mengimbau para penjual untuk memanfaatkan Tokopedia dan TikTok Shop secara bersamaan guna menggarap potensi pasar yang sangat besar, terutama pada momen spesial seperti double date,” ujarnya.

    Dua platform tersebut kembali menghadirkan Promo Guncang 11.11 yang berpuncak pada 11 November 2025. Stephanie optimistis strategi itu mampu mendorong pertumbuhan ekonomi digital di lebih banyak wilayah di Indonesia. 

    Tahun ini, sektor digital diperkirakan berkontribusi 8% terhadap PDB nasional, dan bisa naik menjadi 9–10% pada akhir 2025. E-commerce masih menjadi pendorong utama, menyumbang sekitar 72% dari total nilai ekonomi digital. Indonesia kini juga menjadi pasar digital terbesar di Asia Tenggara dengan potensi mencapai US$600 miliar pada 2030.

    Pada puncak Promo Guncang 11.11, pembeli dapat menikmati berbagai benefit yang membuat pengalaman #BelanjaAman semakin terjangkau, seperti Dibayarin Tokopedia Belanja Hingga Ratusan Juta, diskon hingga Rp1,2 juta, voucher 99%, dan flash sale serba Rp11 ribu di Tokopedia. Di TikTok Shop, promo meliputi diskon hingga Rp1,1 juta, voucher 50%, dan gratis ongkir sepuasnya.

    Sebelumnya, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menilai kampanye musiman tanggal kembar masih menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan transaksi e-commerce di Indonesia. Sekretaris Jenderal idEA, Budi Primawan, mengatakan bahwa lonjakan transaksi pada periode tersebut mencerminkan efektivitas kampanye 7.7, 8.8, dan 9.9 yang digelar berbagai platform.

    “Yang berhasil meningkatkan traffic dan transaksi lintas kategori, terutama untuk kebutuhan rumah tangga, fesyen, serta produk kecantikan,” kata Budi kepada Bisnis pada Senin (10/11/2025).

    Budi menambahkan, meskipun terjadi peningkatan pada kuartal III/2025, puncak pertumbuhan biasanya terjadi pada kuartal IV, terutama pada periode 11.11, 12.12, dan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Menurutnya, tren positif ini diperkirakan berlanjut hingga akhir tahun, didorong oleh peningkatan daya beli masyarakat, meningkatnya kepercayaan konsumen terhadap transaksi digital, serta strategi promosi yang semakin tersegmentasi.

    Selain kampanye promo besar, Budi menilai sejumlah faktor struktural juga memperkuat kinerja e-commerce menjelang akhir tahun. Faktor tersebut meliputi meningkatnya adopsi digital oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), kemudahan sistem pembayaran digital seperti QRIS, Buy Now Pay Later (BNPL), dan e-wallet, serta efisiensi logistik dan fulfilment.

    Dia juga menyoroti integrasi antara sektor kreatif dan live commerce yang menciptakan pengalaman belanja lebih interaktif. Momentum konsumsi akhir tahun menjelang Natal dan Tahun Baru pun secara tradisional turut mendorong penjualan lintas kategori.

    Dari sisi performa tahunan, idEA mencatat adanya peningkatan signifikan pada gelaran Harbolnas. Berdasarkan data idEA dan pemantauan industri, total nilai transaksi selama Harbolnas 2023 mencapai sekitar Rp25,7 triliun. Angka itu naik menjadi sekitar Rp31,2 triliun pada Harbolnas 2024, atau tumbuh 21,4% dibanding tahun sebelumnya.

    Budi menyebut peningkatan tersebut didorong oleh partisipasi UMKM yang lebih tinggi, perluasan kategori produk lokal, serta adopsi teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan analitik data dalam strategi kampanye.

    “idEA memperkirakan momentum akhir tahun 2025 akan tetap kuat, terutama karena kombinasi antara kampanye 11.11 dan 12.12 yang kini banyak difokuskan untuk mendorong produk lokal serta efisiensi rantai pasok digital,” tutup Budi.

  • Dirut IdScore: Sistem EAGLE dikembangkan 100 persen oleh anak bangsa

    Dirut IdScore: Sistem EAGLE dikembangkan 100 persen oleh anak bangsa

    Seluruh sistem core EAGLE ini 100 persen dikembangkan oleh anak bangsa, dari tahap perancangan, pengembangan teknologi hingga implementasinya.

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama IdScore (PT Pefindo Biro Kredit) Tan Glant Saputrahadi mengatakan seluruh sistem EAGLE, yang dirancang untuk menghadirkan proses pengolahan data kredit dan data lainnya, 100 persen dikembangkan oleh anak bangsa.

    “Seluruh sistem core EAGLE ini 100 persen dikembangkan oleh anak bangsa, dari tahap perancangan, pengembangan teknologi hingga implementasinya. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa kemampuan dan talenta anak bangsa mampu menghasilkan inovasi digital berkelas dunia di sektor biro kredit,” ujarnya dalam peluncuran sistem EAGLE, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin.

    Peluncuran sistem EAGLE disebut menjadi langkah besar IdScore dalam memperkuat peran sebagai lembaga pendukung ekosistem keuangan yang sehat dan inklusif.

    Sebagai core system biro kredit, kata dia lagi, sistem EAGLE menjalankan peran penting dalam mengelola, memproses, menyajikan hingga mendistribusikan data kredit dengan lebih efisien agar lembaga jasa keuangan maupun perusahaan dalam pengambilan keputusan lebih tepat dan bertanggung jawab.

    Dia menerangkan bahwa sistem ini mempercepat proses ketersediaan data kredit maupun data lain untuk meningkatkan akurasi analisis risiko, melalui peningkatan kecepatan pemrosesan data hingga credit scoring dalam hitungan detik,

    Kehadiran EAGLE diharapkan membawa manfaat luas bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia. Dengan akses data kredit yang lebih cepat, akurat dan terintegrasi, masyarakat dinilai dapat menikmati proses pengajuan kredit lebih mudah, transparan, dan adil.

    Upaya IdScore dinyatakan sebagai bentuk dukungan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, khususnya bagi kelompok masyarakat yang belum terjangkau layanan perbankan hingga usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), agar mendapatkan akses pembiayaan dalam mendorong aktivitas ekonomi.

    “Dengan semangat kemandirian dan profesionalisme, kami ingin menunjukkan bahwa karya anak bangsa dapat berdiri sejajar dengan inovasi global, sekaligus menjadi kebanggaan bagi Indonesia,” ujar Tan Glant.

    Lebih lanjut, Dirut IdScore menjelaskan bahwa nama EAGLE berasal dari singkatan Easy (sistem harus mudah digunakan), Accuracy (akurat), Graphical (sistem akan banyak pengembangan grafis), Layered Security (memastikan keamanan memiliki standar sesuai ketentuan regulator, dan Extensive Database.

    “EAGLE itu sendiri sebenarnya kalau di bahasa Indonesia adalah burung rajawali. Kami menamakan sistem core baru kami sebagai EAGLE karena situasi kami sebenarnya hampir sama dengan transformasinya burung raja wali,” ujar dia pula.

    “Burung rajawali ketika usianya 40 tahun, dia akan terbang ke sarangnya selama 5-6 bulan. Dia akan melalui transformasi yang sangat menyakitkan, dia akan mencabut paruhnya, mencabut claw-nya (cakar) dan juga mencabut bulunya. Hal itu dilakukan karena rajawali begitu selesai prosesnya, dia akan mampu terbang lebih kuat dan gagah dan hidup kembali 30 tahun ke depan,” ujarnya.

    Saat ini, sistem EAGLE dikatakan sedang dalam tahap proses integrasi dengan total 200 anggota IdScore telah menggunakan sistem tersebut secara penuh.

    Pihaknya mengharapkan mayoritas dari seluruh member IdScore berpindah ke sistem EAGLE pada akhir tahun.

    Sebagai informasi, IdScore melayani lebih dari 500 institusi keuangan, termasuk perbankan, fintech (financial technology), multifinance, koperasi maupun non lembaga keuangan seperti perusahaan logistik, transportasi, dan lain-lain.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bank Sampoerna bukukan laba bersih Rp10,7 miliar per kuartal III 2025

    Bank Sampoerna bukukan laba bersih Rp10,7 miliar per kuartal III 2025

    kami berharap dapat terus memberikan nilai tambah bagi nasabah, serta menciptakan dampak positif bagi sektor UMKM

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp10,7 miliar hingga akhir kuartal III 2025, dengan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) terjaga di level 4,4 persen.

    Dari sisi intermediasi, Bank Sampoerna menyalurkan kredit dengan total sebesar Rp11,5 triliun pada periode yang sama, dengan mayoritas di antaranya atau sebanyak 64,53 persen disalurkan kepada pelaku UMKM.

    “UMKM merupakan bagian integral dari bisnis kami. Melalui berbagai inisiatif yang kami jalankan, kami berharap dapat terus memberikan nilai tambah bagi nasabah, serta menciptakan dampak positif bagi sektor UMKM sebagai pilar ketahanan ekonomi nasional,” kata CEO Bank Sampoerna Ali Yong dalam keterangan di Jakarta, Senin.

    Direktur Finance & Business Planning Bank Sampoerna Henky Suryaputra mengatakan bahwa tantangan dan persaingan pasar yang ketat sepanjang tahun ini menyebabkan penyaluran kredit ke UMKM tidak mudah.

    Namun, pihaknya juga menyadari pelaku UMKM memiliki kemauan yang kuat untuk terus bangkit dan tumbuh. Karena itu, kemudahan akses terhadap pembiayaan menjadi faktor kunci bagi keberlangsungan pelaku UMKM.

    “Kami terus melakukan tinjauan berkala terhadap kemampuan pelaku UMKM dalam menyerap penyaluran kredit dan dengan tantangan yang tidak mudah, kami tetap berkomitmen untuk membantu pelaku UMKM bertumbuh. Ini adalah sektor usaha yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia dan eksistensi bisnis mereka sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Henky.

    Selain tantangan di sisi kredit, perseroan mencatat bahwa faktor kunci dukungan terhadap pelaku UMKM lainnya yakni menjaga arus kas yang sehat.

    Berbekal sinergi dan penerapan digitalisasi di berbagai layanan, Bank Sampoerna berkomitmen untuk memperkuat arus kas sekaligus mendorong keberlanjutan usaha para pelaku UMKM.

    Selanjutnya dari sisi pendanaan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Sampoerna tercatat sebesar Rp13 triliun, didominasi oleh dana deposito dari nasabah yang mencapai Rp10,5 triliun.

    Akumulasi DPK tersebut juga dipengaruhi oleh komposisi dana murah (CASA) di akhir kuartal III 2025 yang sebesar 19,2 persen atau meningkat 4,8 persen secara tahunan (year on year/yoy).

    Henky juga mencatat bahwa penyaluran kredit dan penghimpunan DPK yang seimbang turut menjaga rasio loan to deposit ratio (LDR).

    Hingga akhir September 2025, LDR korporasi mencapai 88,30 persen atau meningkat sebesar 3,8 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 84,5 persen, mencerminkan kondisi likuiditas bank yang sehat.

    Bank Sampoerna memastikan kualitas kredit tetap terjaga dengan baik, di mana rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross tercatat sebesar 4,12 persen dan NPL net sebesar 2,45 persen hingga akhir September 2025.

    Bank menjalin kemitraan strategis dengan lebih dari 50 perusahaan fintech, perusahaan multi finance, koperasi, dan institusi keuangan lainnya untuk mendukung UMKM.

    Bentuk kolaborasi tersebut diwujudkan melalui penyediaan layanan Bank as a Service (BaaS) yang memberikan hasil positif, dengan perluasan jangkauan layanan perbankan hingga ke pelosok negeri.

    Hasilnya, tercermin dari peningkatan penggunaan layanan virtual account, pembayaran melalui QRIS, dan transfer dana melalui mitra (host-to-host fund transfer) mencapai 331 juta transaksi dengan total nilai Rp102 triliun hingga September 2025.

    Jumlah transaksi ini, catat Bank Sampoerna, meningkat 16 kali lipat dibandingkan dengan jumlah transaksi pada periode yang sama pada 2024.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Transaksi di Shopee-Tokopedia Cs Naik, Celios: Daya Beli Belum Membaik

    Transaksi di Shopee-Tokopedia Cs Naik, Celios: Daya Beli Belum Membaik

    Bisnis.com, JAKARTA — Center of Economic and Law Studies (Celios) menilai kenaikan transaksi belanja online di platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Blibli hingga Lazada, belakangan ini lebih banyak didorong oleh faktor harga yang lebih murah dibandingkan toko offline.

    Ekonom Digital Celios, Nailul Huda, mengatakan tren tersebut memperkuat fenomena rohali dan rojali—rombongan hanya lihat-lihat dan rombongan hanya nanya—yang akhirnya melakukan pembelian lewat platform daring.

    “Perdagangan daring hingga saat ini masih membelanjakan pendanaan untuk perang harga, perang promo,” kata Huda saat dihubungi Bisnis pada Senin (10/11/2025).

    Menurutnya, kondisi ini memunculkan pola belanja musiman setiap bulan, terutama pada momentum tanggal cantik hingga periode payday. Huda menilai lonjakan penjualan yang terjadi lebih disebabkan oleh harga yang lebih murah, bukan karena daya beli yang membaik.

    “Maka, saya rasa kampanye tanggal kembar, bahkan puncaknya nanti di 12.12 ketika Hari Belanja Online Nasional, itu akan menjadi titik tertinggi sama seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), transaksi belanja online yang dilakukan peritel dan marketplace meningkat 6,19% secara kuartalan (qtq) pada kuartal III/2025.

    Sementara itu, data Bank Indonesia (BI) menunjukkan nilai transaksi belanja online mencapai Rp134,67 triliun, tumbuh 4,93% (qtq) dan 3,74% (yoy). Dari sisi volume, total transaksi mencapai 1,44 miliar, naik 7,72% (qtq) dan 20,5% (yoy). BI menjelaskan lonjakan tersebut dipicu oleh beragam kampanye promo besar yang digelar sepanjang Juli hingga September.

    Sebelumnya, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) juga menilai momentum kampanye musiman masih menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan transaksi e-commerce di Indonesia. 

    Sekretaris Jenderal idEA, Budi Primawan, mengatakan lonjakan transaksi pada periode tersebut mencerminkan efektivitas kampanye 7.7, 8.8, dan 9.9 yang digelar berbagai platform e-commerce.

    “Yang berhasil meningkatkan traffic dan transaksi lintas kategori, terutama untuk kebutuhan rumah tangga, fesyen, serta produk kecantikan,” kata Budi kepada Bisnis pada Senin (10/11/2025).

    Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa meskipun terjadi peningkatan pada kuartal III/2025, puncak pertumbuhan biasanya terjadi di kuartal IV, terutama pada periode 11.11, 12.12, dan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).

    Dia menuturkan, idEA memperkirakan tren positif ini akan berlanjut hingga akhir tahun, seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat, kepercayaan konsumen terhadap transaksi digital, serta strategi promosi yang semakin tersegmentasi di masing-masing platform e-commerce.

    Selain kampanye promo besar, Budi menilai sejumlah faktor struktural turut memperkuat kinerja e-commerce menjelang akhir tahun. Di antaranya adalah semakin luasnya adopsi digital oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), kemudahan sistem pembayaran digital seperti QRIS, Buy Now Pay Later (BNPL), dan e-wallet, serta meningkatnya efisiensi logistik dan fulfilment.

    Dia menambahkan, integrasi antara sektor kreatif dan live commerce juga berperan penting dalam menciptakan pengalaman belanja yang lebih interaktif. Momentum konsumsi akhir tahun menjelang Natal dan Tahun Baru, kata Budi, juga secara tradisional mendorong kenaikan penjualan lintas kategori.

    Dari sisi performa tahunan, idEA mencatat adanya peningkatan signifikan pada gelaran Harbolnas. Berdasarkan data idEA dan hasil pemantauan industri, total nilai transaksi selama Harbolnas 2023 mencapai sekitar Rp25,7 triliun, sedangkan pada Harbolnas 2024 naik menjadi sekitar Rp31,2 triliun, atau tumbuh sekitar 21,4% dibanding tahun sebelumnya.

    Menurut Budi, peningkatan tersebut didorong oleh partisipasi UMKM yang lebih tinggi, perluasan kategori produk lokal, serta adopsi teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan analitik data dalam strategi kampanye.

    “idEA memperkirakan momentum akhir tahun 2025 akan tetap kuat, terutama karena kombinasi antara kampanye 11.11 dan 12.12 yang kini banyak difokuskan untuk mendorong produk lokal serta efisiensi rantai pasok digital,” tutup Budi.

  • Kemendag: Transaksi UMKM capai Rp2,17 triliun pada Januari-Oktober

    Kemendag: Transaksi UMKM capai Rp2,17 triliun pada Januari-Oktober

    Nilai transaksi ini juga merefleksikan kemampuan produk-produk UMKM lokal kita dalam merambah pasar ekspor

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat kegiatan penjajakan bisnis (business matching) pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) telah menghasilkan transaksi sebesar 130,17 juta dolar AS atau setara Rp2,17 triliun selama periode Januari-Oktober 2025.

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan nilai transaksi ini menunjukkan konsistensi minat pembeli mancanegara terhadap produk-produk UMKM Indonesia.

    “Nilai transaksi ini juga merefleksikan kemampuan produk-produk UMKM lokal kita dalam merambah pasar ekspor,” kata Budi dalam keterangan di Jakarta, Senin.

    Nilai transaksi ini terdiri atas purchase order (PO) 56,99 juta dolar AS dan potensi transaksi 73,18 juta dolar AS. Sepanjang Januari-Oktober 2025, telah terlaksana 542 kegiatan business matching.

    Jumlah itu terdiri atas 348 kurasi produk UMKM oleh perwakilan perdagangan RI di luar negeri (pitching) dan 194 pertemuan dengan pembeli mancanegara.

    Khusus Oktober 2025, tercatat transaksi sebesar 21,35 juta dolar AS. Nilai tersebut terdiri atas PO senilai 1,03 juta dolar as dan potensi transaksi 20,32 juta dolar AS.

    Terdapat 34 UMKM yang berpartisipasi dalam business matching daring, serta 26 UMKM lainnya secara tatap muka di pameran dagang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 pada 15-19 Oktober 2025 lalu.

    Selama Oktober 2025, sesi business matching telah mempertemukan para UMKM dengan 34 pembeli dari 21 negara, baik daring maupun tatap muka, yang mencari produk-produk UMKM Indonesia.

    “Sektor yang diminati, antara lain, fesyen, kerajinan, furnitur, kopi, lada, jahe dan boga bahari beku,” kata Budi.

    Sementara itu, sejumlah pembina UMKM telah berpartisipasi dalam UMKM BISA Ekspor periode Oktober 2025. Para pembina ini, yaitu Pertamina; Bank Negara Indonesia; Perusahaan Perdagangan Indonesia; dinas-dinas perindustrian dan perdagangan dari Provinsi Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bangka Belitung, Cirebon; Badan Ekonomi Kreatif; Jakarta Muslim Fashion Week; dan Export Center.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • SeaBank dan BI Jateng melalui budaya perluas literasi-inklusi keuangan

    SeaBank dan BI Jateng melalui budaya perluas literasi-inklusi keuangan

    Di Jawa Tengah, kontribusi UMKM mencapai Rp212,95 miliar atau sekitar 14,75 persen dari total PDRB 2024, dan lebih dari 60 persen pelakunya adalah perempuan

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Seabank Indonesia menjalin sinergi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), menyelenggarakan edukasi dan literasi keuangan “Rupiah Tresno Budoyo”, sebagai upaya memperluas inklusi dan literasi keuangan melalui pendekatan budaya.

    Acara mengusung tema “Dua Abad Perang Jawa: Menghidupkan Martabat, Meneguhkan Kemandirian”, yang menjadi bagian dari upaya memperluas inklusi dan literasi keuangan melalui pendekatan budaya.

    Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng Nita Rachmenia dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) yang diinisiasi oleh BI.

    Ia mengatakan, pentingnya memperluas edukasi dan literasi keuangan terutama bagi pelaku UMKM, yang sebagian besar dijalankan oleh perempuan.

    “UMKM merupakan tulang punggung perekonomian. Di Jawa Tengah, kontribusinya mencapai Rp212,95 miliar atau sekitar 14,75 persen dari total PDRB 2024, dan lebih dari 60 persen pelakunya adalah perempuan. Itu sebabnya kami ingin perempuan pelaku usaha semakin berdaya,” ujar Nita.

    Melalui acara ini, BI Jateng mendorong pemanfaatan sistem pembayaran digital yang mudah, aman, dan efisien, sambil tetap mengedepankan pelestarian nilai budaya lokal sebagai bagian dari ekonomi berkelanjutan.

    Dalam kesempatan ini, SeaBank memberikan edukasi mengenai produk dan layanan perbankan digital, perencanaan keuangan, serta keamanan transaksi non-tunai kepada peserta, khususnya pelaku UMKM.

    Komisaris SeaBank Indonesia Joice Rosandi mengatakan keikutsertaan SeaBank sebagai bentuk dukungan terhadap inisiatif BI dalam memperluas literasi keuangan masyarakat.

    “Kami ingin membantu pelaku UMKM agar lebih mengenal layanan keuangan digital yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha mereka,” ujar Joice.

    Selama kegiatan, stan edukasi SeaBank mendapatkan sambutan antusias dari peserta yang ingin mengenal layanan perbankan digital.

    Melalui kegiatan bersama BI Jateng ini, pihaknya berharap dapat berkontribusi pada pemerataan akses keuangan serta peningkatan kemandirian ekonomi masyarakat di Jateng.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Momentum Tanggal Kembar Dongkrak Transaksi E-Commerce Kuartal III/2025

    Momentum Tanggal Kembar Dongkrak Transaksi E-Commerce Kuartal III/2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menilai momentum kampanye musiman masih menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan transaksi e-commerce di Indonesia. 

    Hal ini sejalan dengan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI) yang mencatat peningkatan signifikan transaksi belanja online sepanjang kuartal III/2025.

    Sekretaris Jenderal idEA, Budi Primawan, mengatakan lonjakan transaksi di periode tersebut mencerminkan efektivitas kampanye 7.7, 8.8, dan 9.9 yang digelar oleh berbagai platform e-commerce.

    “Yang berhasil meningkatkan traffic dan transaksi lintas kategori, terutama untuk kebutuhan rumah tangga, fesyen, serta produk kecantikan,” kata Budi kepada Bisnis pada Senin (10/11/2025). 

    Berdasarkan data BPS, transaksi belanja online yang dilakukan peritel dan marketplace meningkat 6,19% secara kuartalan (qtq) pada kuartal III/2025. Sementara itu, BI mencatat nilai transaksi belanja online mencapai Rp134,67 triliun, tumbuh 4,93% qtq dan 3,74% yoy. 

    Dari sisi volume, total transaksi mencapai 1,44 miliar, atau meningkat 7,72% qtq dan 20,5% yoy. BI menjelaskan lonjakan tersebut dipicu oleh beragam kampanye promo besar yang digelar sepanjang Juli hingga September.

    Lebih lanjut, Budi menjelaskan meskipun ada peningkatan pada kuartal III, puncak pertumbuhan biasanya terjadi di kuartal IV, terutama pada periode 11.11, 12.12, dan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). 

    Dia mengatakan idEA pun memperkirakan tren positif ini masih akan berlanjut hingga akhir tahun seiring meningkatnya daya beli masyarakat, kepercayaan konsumen terhadap transaksi digital, serta strategi promosi yang semakin tersegmentasi oleh platform e-commerce.

    Selain kampanye promo besar, Budi menilai sejumlah faktor struktural turut memperkuat kinerja e-commerce menjelang akhir tahun. Beberapa di antaranya adopsi digital oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang makin luas, kemudahan sistem pembayaran digital seperti QRIS, Buy Now Pay Later (BNPL) dan e-wallet, serta peningkatan efisiensi logistik dan fulfilment. 

    Dia menambahkan, integrasi antara sektor kreatif dan live commerce juga memainkan peran penting dalam menciptakan pengalaman belanja yang lebih interaktif. Momentum konsumsi akhir tahun menjelang Natal dan Tahun Baru, kata Budi, juga menjadi faktor yang secara tradisional meningkatkan penjualan lintas kategori.

    Dari sisi performa tahunan, idEA mencatat adanya peningkatan signifikan pada gelaran Harbolnas. Berdasarkan data idEA dan hasil pemantauan industri, total nilai transaksi selama Harbolnas 2023 mencapai sekitar Rp25,7 triliun, sementara pada Harbolnas 2024 naik menjadi sekitar Rp31,2 triliun atau tumbuh sekitar 21,4% dibanding tahun sebelumnya. 

    Menurut Budi, peningkatan tersebut didorong oleh partisipasi UMKM yang lebih tinggi, perluasan kategori produk lokal, serta adopsi teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan analitik data dalam strategi kampanye.

    “idEA memperkirakan momentum akhir tahun 2025 akan tetap kuat, terutama karena kombinasi antara kampanye 11.11 dan 12.12 yang kini banyak difokuskan untuk mendorong produk lokal serta efisiensi rantai pasok digital,” tutup Budi.

  • Sandiaga Uno Diisukan Gabung Perindo, Ketua DPW Sulsel: Kami Sangat Menyambut Gembira

    Sandiaga Uno Diisukan Gabung Perindo, Ketua DPW Sulsel: Kami Sangat Menyambut Gembira

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kabar rencana bergabungnya mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, ke Partai Perindo mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Perindo Sulawesi Selatan Abdul Hayat Gani, yang menilai langkah tersebut akan menjadi energi baru bagi partai besutan Angela Tanoesoedibjo itu.

    “Tentunya kami sangat menyambut gembira isu bergabungnya Bapak Sandiaga Uno di Partai Perindo, apalagi jika isu ini benar-benar terjadi tentu kami sangat berbahagia. Tentu ini menjadi semangat baru bagi Partai Perindo,” ujarnya saat dihubungi FAJAR.CO.ID, Senin (10/11/2025).

    Menurutnya, hubungan baik antara Sandiaga Uno dan Ketua Umum Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo menjadi landasan yang kuat bagi kemungkinan kerja sama tersebut.

    “Apalagi hubungan Bapak Sandiaga Uno dan Ibu Ketua Umum sangat dekat, apalagi pernah berkolaborasi di Kemenparekraf. Saya lihat ada kesamaan visi antara keduanya untuk membangun ekonomi kreatif dari akar rumput, mulai UMKM dan seterusnya,” ucap eks Sekda Sulsel itu.

    Ia berharap, bila Sandiaga Uno benar-benar bergabung, kehadirannya akan memperkuat langkah Perindo dalam memperjuangkan ekonomi rakyat.

    “Harapan kita ini, mudah-mudahan Bapak Sandiaga bergabung dengan Perindo dan kita menjadi bagian penting untuk lebih banyak memberikan pelayanan ke akar rumput, ke orang-orang lemah dan kurang beruntung, melalui program-program yang konkret untuk mengawal asa cita Prabowo,” tambah Mantan Pj Wali Kota Parepare itu.

  • UMKM Indonesia Raup Rp206 Miliar dan Tembus Ekspor ke 3 Negara

    UMKM Indonesia Raup Rp206 Miliar dan Tembus Ekspor ke 3 Negara

    Jakarta

    Tujuh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) binaan PT Pertamina (Persero) berhasil mencatatkan total transaksi lebih dari Rp206 miliar dan menembus pasar ekspor melalui penandatanganan tiga Memorandum of Understanding (MoU) dengan mitra internasional.

    Hal ini berlangsung pada Pameran Agrinex 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, 6-8 November 2025.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Muhammad Baron, menyampaikan, keberhasilan ini membuktikan efektivitas pendampingan Pertamina dalam memperkuat fondasi ekonomi rakyat. “Pertamina berkomitmen untuk menjadi katalis dalam tumbuhnya ekonomi rakyat. Keberhasilan para UMKM binaan Pertamina menembus pasar internasional adalah bukti bahwa pendampingan yang konsisten, strategi yang tepat, dan sinergi lintas pihak dapat menghasilkan dampak nyata bagi perekonomian Indonesia,” ujar Muhammad Baron.

    Baron menambahkan, UMKM sebagai fondasi kemandirian ekonomi bangsa. Pertamina akan terus mendorong pemberdayaan UMKM agar mampu bersaing di tingkat global, dengan menjunjung nilai keberlanjutan.

    Pameran ini merupakan pameran yang pertama kali diikuti oleh empat UMKM binaan Pertamina. Salah satunya Tiwi, pemilik usaha Rumah Madu Simpul Hati, yang merasa terharu dan bangga karena bisa tampil sejajar dengan pelaku usaha besar.

    “Tidak pernah terpikir bisa ikut pameran nasional di Jakarta, apalagi produknya diminati banyak pengunjung. Saya sangat bersyukur atas pendampingan Pertamina,” ungkap Ibu Tiwi dengan mata berkaca-kaca.

    Pada hari terakhir pameran, Sabtu (8/11), tiga UMKM binaan Pertamina menandatangani kerja sama ekspor dengan buyer dari Malaysia, Aljazair, dan Uni Emirat Arab.

    Salah satunya CV Bunga Palm, yang menjalin kemitraan dengan Mutiara Global Jaya asal Malaysia senilai US$50.000 (Rp834 juta). Sementara, PT Java Criollo Cokelat Indonesia menandatangani kesepakatan dengan AKS Global Trade dari Aljazair senilai US$10 juta (Rp167 miliar), dan PT Syailendra Bumi Investama menggandeng Angel Fragrances dari Dubai dengan nilai kerja sama mencapai US$600.000 (Rp10 miliar).

    Penandatanganan MoU ini turut disaksikan oleh Sandiaga Salahuddin Uno selaku Ketua Penyelenggara Agrinex Expo 2025 dan
    Vice President CSR & SMEPP Management PT Pertamina (Persero) Rudi Ariffianto.

    Pada ajang tersebut, PT Pertamina (Persero) juga meraih penghargaan sebagai “Booth Terbaik (Best Performance Booth)”. Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Prof. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, M.S., kepada perwakilan Pertamina.

    Penghargaan diberikan karena booth Pertamina dinilai informatif, interaktif, dan inspiratif, sekaligus menampilkan semangat kemandirian dari produk unggulan UMKM Pertamina.

    Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dalam pengembangan UMKM, Pertamina berkomitmen mengembangkan potensi UMKM di berbagai sektor. Upaya ini juga sejalan dengan Asta Cita poin ke-3 dari pemerintah, yaitu meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.

    (fdl/fdl)