Produk: UMKM

  • PMI Kirim 1 Ton Abon untuk Pengungsi Banjir Sumatera

    PMI Kirim 1 Ton Abon untuk Pengungsi Banjir Sumatera

    Liputan6.com, Jakarta – Palang Merah Indonesia (PMI) kembali mengirimkan bantuan pangan siap konsumsi untuk memperkuat layanan dapur umum di lokasi pengungsian korban banjir di Sumatera Utara dan Aceh. Sebanyak 1 ton abon diberangkatkan dari Jakarta pada Sabtu (6/12/2025) sore melalui Kapal Kemanusiaan PMI kolaborasi bersama Kalla Lines bersama sejumlah bantuan logistik lainnya.

    Ketua Umum PMI Pusat Jusuf Kalla menjelaskan, bantuan abon ini dipilih karena praktis, tahan lama, dan dapat langsung dikonsumsi bersama nasi maupun mi instan ataupun bahan pangan utama yang tersedia di pengungsian. “Abon tidak mudah basi, awet, dan harganya terjangkau. Ini sangat membantu pemenuhan kebutuhan gizi penyintas dalam situasi darurat,” ujar JK

    Seluruh abon dikemas dalam ukuran 50 gram per paket, sehingga lebih mudah didistribusikan langsung kepada keluarga maupun individu di tenda pengungsian.

     

    Ketua Umum PMI Pusat Jusuf Kalla menugaskan Husain Abdullah, Relawan PMI Provinsi DKI Jakarta, sebagai Koordinator Pengadaan Abon sebanyak 2 ton untuk respons bencana ini. Pada tahap awal, abon dipesan dari sentra UMKM di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Namun pemesanan tersebut dibatalkan karena mitra UMKM tidak mampu memenuhi kebutuhan dalam waktu cepat.

    “Untuk memastikan bantuan tiba tepat waktu, PMI akhirnya bekerja sama dengan sentra UMKM di Jakarta yang sanggup menyiapkan 1 ton abon hanya dalam dua hari, termasuk proses produksi dan pengemasan,” jelas Husain

    Lebih lanjut Husain menjelaskan Abon tersebut kini sedang dalam perjalanan menuju wilayah terdampak dan akan segera didistribusikan ke titik-titik pengungsian di Sumatera Utara dan Aceh oleh PMI daerah dibantu para relawan di lapangan.

    Sebelumnya Palang Merah Indonesia juga telah mengirimkan 100 ribu butir telur asin ke sejumlah wilayah terdampak bencana di Sumater Barat, Sumatera Utara dan Aceh. Proses Pengiriman melalui udara meggunakan pesawat hercules TNI AU melalui Lanud Halim Perdanakusuma dilakukan bertahap, karena sentra produksi telur asin di Brebes Jawa Tengah, hanya mampu memproduksi 10.000 butir telur asin setiap harinya.

  • DPR Ingatkan Pemerintah akan Pentingnya Tata Kelola dan Pasokan Bahan Baku

    DPR Ingatkan Pemerintah akan Pentingnya Tata Kelola dan Pasokan Bahan Baku

    JAKARTA- Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto, mengingatkan pentingnya pemerintah memastikan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) benar-benar terlaksana secara efektif setelah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 115 Tahun 2025 tentang tata kelola MBG mulai diimplementasikan.

    “Keberhasilan program berskala nasional ini hanya dapat dicapai bila pusat dan daerah memahami perannya masing-masing secara jelas,” ujar Edy Wuryanto kepada wartawan, Sabtu, 6 Desember.

    Edy menekankan bahwa Perpres 115/2025 adalah langkah besar, tetapi sukses tidaknya program tetap bergantung pada kesiapan teknis di lapangan. “Kita harus memastikan bahwa percepatan pembangunan SPPG, pengadaan bahan baku dari koperasi, dan penetapan standar higienitas berjalan,” sambung Edy.

    Edy menilai, dalam Perpres 115/2025 nampaknya ingin memberikan norma bahwa bahan baku untuk SPPG harus berasal dari Koperasi Desa, BUMDes, UMKM, atau usaha dagang lain. Tujuannya agar bisa menggerakkan perekonomian rakyat.

    Edy pun setuju dengan hal ini. Ia menekankan pentingnya penguatan rantai pasok lokal untuk mendukung dapur SPPG.

    “Pasokan bahan baku wajib berasal dari usaha rakyat. Rantai pasok dapur harus mengutamakan petani, peternak, dan nelayan di sekitar lokasi SPPG. Ini sejalan dengan tujuan MBG untuk mendorong pemerataan ekonomi daerah,” kata Legislator PDIP Dapil Jawa Tengah itu.

    Edy menilai selama ini peningkatan kebutuhan bahan baku akibat SPPG tidak diimbangi suplai yang memadai. Karena itu, koordinasi antara pemerintah daerah dan BGN menjadi sangat krusial.

    “BGN yang tahu kebutuhan SPPG, sementara pemerintah daerah tahu kapasitas supply di wilayahnya. Keduanya harus duduk bersama memetakan sumber bahan baku dan menghubungkannya langsung dengan SPPG,” katanya.

    Menurut Edy, solusi paling strategis adalah mendorong MoU antara SPPG dan kelompok tani, peternak, nelayan, serta supplier lokal yang difasilitasi pemerintah daerah. “Tanpa peran pemerintah daerah, mustahil BGN bisa mengatur supply secara optimal,” pungkasnya.

    Diketahui, Pada Rabu, 3 Desember lalu, pemerintah menggelar rapat koordinasi perdana sebagai penanda dimulainya implementasi Perpres 115/2025.

    Menko Pangan Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa perpres tersebut mempertegas berbagai aspek tata kelola, termasuk kewajiban penggunaan bahan baku dari koperasi sebagai bagian dari integrasi rantai pasok.

    Pemerintah juga menyiapkan 13 regulasi turunan yang mencakup percepatan Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS), pemenuhan tenaga ahli gizi, hingga pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah 3T.

    Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan bahwa 8.200 SPPG sedang atau akan dibangun di daerah terpencil.

  • DPR Ingatkan Pemerintah akan Pentingnya Tata Kelola dan Pasokan Bahan Baku

    DPR Ingatkan Pemerintah akan Pentingnya Tata Kelola dan Pasokan Bahan Baku

    JAKARTA- Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto, mengingatkan pentingnya pemerintah memastikan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) benar-benar terlaksana secara efektif setelah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 115 Tahun 2025 tentang tata kelola MBG mulai diimplementasikan.

    “Keberhasilan program berskala nasional ini hanya dapat dicapai bila pusat dan daerah memahami perannya masing-masing secara jelas,” ujar Edy Wuryanto kepada wartawan, Sabtu, 6 Desember.

    Edy menekankan bahwa Perpres 115/2025 adalah langkah besar, tetapi sukses tidaknya program tetap bergantung pada kesiapan teknis di lapangan. “Kita harus memastikan bahwa percepatan pembangunan SPPG, pengadaan bahan baku dari koperasi, dan penetapan standar higienitas berjalan,” sambung Edy.

    Edy menilai, dalam Perpres 115/2025 nampaknya ingin memberikan norma bahwa bahan baku untuk SPPG harus berasal dari Koperasi Desa, BUMDes, UMKM, atau usaha dagang lain. Tujuannya agar bisa menggerakkan perekonomian rakyat.

    Edy pun setuju dengan hal ini. Ia menekankan pentingnya penguatan rantai pasok lokal untuk mendukung dapur SPPG.

    “Pasokan bahan baku wajib berasal dari usaha rakyat. Rantai pasok dapur harus mengutamakan petani, peternak, dan nelayan di sekitar lokasi SPPG. Ini sejalan dengan tujuan MBG untuk mendorong pemerataan ekonomi daerah,” kata Legislator PDIP Dapil Jawa Tengah itu.

    Edy menilai selama ini peningkatan kebutuhan bahan baku akibat SPPG tidak diimbangi suplai yang memadai. Karena itu, koordinasi antara pemerintah daerah dan BGN menjadi sangat krusial.

    “BGN yang tahu kebutuhan SPPG, sementara pemerintah daerah tahu kapasitas supply di wilayahnya. Keduanya harus duduk bersama memetakan sumber bahan baku dan menghubungkannya langsung dengan SPPG,” katanya.

    Menurut Edy, solusi paling strategis adalah mendorong MoU antara SPPG dan kelompok tani, peternak, nelayan, serta supplier lokal yang difasilitasi pemerintah daerah. “Tanpa peran pemerintah daerah, mustahil BGN bisa mengatur supply secara optimal,” pungkasnya.

    Diketahui, Pada Rabu, 3 Desember lalu, pemerintah menggelar rapat koordinasi perdana sebagai penanda dimulainya implementasi Perpres 115/2025.

    Menko Pangan Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa perpres tersebut mempertegas berbagai aspek tata kelola, termasuk kewajiban penggunaan bahan baku dari koperasi sebagai bagian dari integrasi rantai pasok.

    Pemerintah juga menyiapkan 13 regulasi turunan yang mencakup percepatan Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS), pemenuhan tenaga ahli gizi, hingga pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah 3T.

    Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan bahwa 8.200 SPPG sedang atau akan dibangun di daerah terpencil.

  • BIG Conference 2025: Apa Rencana BGN 2026 Usai MBG Jangkau 49 Juta Masyarakat?

    BIG Conference 2025: Apa Rencana BGN 2026 Usai MBG Jangkau 49 Juta Masyarakat?

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Gizi Nasional (BGN) menjadi garda terdepan dalam mendorong program prioritas pemerintah Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Dalam acara BIG Conference 2026, BGN akan mengungkap rencana mereka mengoptimalkan anggaran besar dalam memperluas jangkauan MBG, termasuk strategi dalam melewati sejumlah tantangan yang akan ditemui pada tahun depan.

    Presiden Prabowo Subianto menyampaikan per Desember 2025, MBG telah menjangkau 49 juta penerima manfaat setiap hari. Lebih dari tujuh kali penduduk Singapura, diberi makan setiap hari oleh pemerintah.

    Kepala negara pun menekankan bahwa skala implementasi MBG bukan hanya besar, tetapi telah berhasil menjangkau wilayah-wilayah terpencil di seluruh Indonesia.

    Dia menggambarkan bahwa jumlah tersebut setara dengan lebih dari tujuh kali populasi Singapura yang menerima bantuan makanan setiap hari.

    “Dan sampai di pelosok-pelosok, di tempat-tempat terpencil kita berhasil untuk masuk. Ini bukan kegiatan main-main, ini bukan kegiatan yang gampang. Ini prestasi logistik mungkin terbesar di dunia selama beberapa tahun ini.

    Presiden ke-8 RI itu juga membandingkan capaian Indonesia dengan negara lain. Dia menyebut Brasil membutuhkan 11 tahun untuk mencapai 40 juta penerima manfaat, sedangkan Indonesia mampu melewati angka itu dalam waktu kurang dari satu tahun.

    Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan atau Zulhas menargetkan 82,9 juta penerima MBG akan terealisasi pada Maret 2026.

    Kepala BGN Dadan Hindayana menyatakan diversifikasi pangan menjadi strategi penting untuk memastikan asupan gizi anak Indonesia terpenuhi melalui sumber makanan yang beragam.

    Menurutnya, pemanfaatan kuliner Nusantara dapat mendukung pendidikan gizi sekaligus memperkenalkan keragaman budaya sejak dini.

    “Diversifikasi pangan menjadi bagian penting dalam memastikan menu yang sehat, aman, dan sesuai standar nasional,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (5/12/2025).

    Pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah untuk mencapai target tersebut, yang akan dipaparkan pada BIG Conference 2026. Langkah tersebut tentu akan melibatkan banyak pihak.

    Sekadar informasi, Gelaran Big Conference 2025 mengusung tema ‘Arah Bisnis 2026: Menuju Kedaulatan Ekonomi’ ini menjadi forum penting bagi berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, pelaku usaha, investor hingga para pakar untuk merumuskan strategi dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan nasional pada 2026.

    Selain diisi pembicara kunci, BIG Conference juga akan menghadirkan sesi Leader’s Talk dari kalangan menteri dan pimpinan lembaga.

    Adapun, bertindak sebagai pembicara kunci atau keynote speech yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.

    Dalam sesi Leader’s Talk, rencananya diisi oleh Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, hingga Kepala Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Anggito Abimanyu.

    BIG Conference yang merupakan rangkaian acara HUT ke-40 Bisnis Indonesia ini akan menggelar forum diskusi yang terbagi dalam beberapa sesi. Salah satu tema yang akan dibahas pada sesi diskusi ialah ‘Akselerasi Ekonomi Kerakyatan Prabowo: dari Makan Bergizi Gratis (MBG), 3 Juta Rumah hingga Koperasi Desa Merah Putih’.

    Diskusi tersebut akan fokus membahas seputar capaian dari program-program prioritas yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka. Selain itu, forum diskusi juga turut membahas rencana kerja pada 2026 untuk menyukseskan program strategis pemerintah.

    Forum diskusi akan dihadiri oleh sejumlah narasumber penting, mulai dari Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana; Satgas Kopdes Merah Putih/Deputi Bidang Koordinasi Tata Niaga dan Distribusi Pangan Kemenko Pangan Tatang Yuliono; Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., Hirwandi Gafar; serta Anggota Satgas Perumahan Bonny Z. Minang.

    Forum diskusi akan dipandu oleh Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad selaku moderator.

  • BIG Conference 2025: Mengungkap Arah Prabowo Ungkit UMKM pada 2026

    BIG Conference 2025: Mengungkap Arah Prabowo Ungkit UMKM pada 2026

    Bisnis.com, JAKARTA —  BIG Conference, ajang yang mempertemukan kalangan pelaku ekonomi, bisnis, dan pemerintahan, akan mengungkap rencana pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam mengungkit UMKM pada 2026. UMKM yang merupakan bagian penting dalam roda ekonomi Indonesia, memiliki peran krusial dalam mengejar pertumbuhan ekonomi 8%.

    Menteri UMKM Maman Abdurrahman yang dijadwalkan hadir dalam acara BIG Conference 2025 pada Senin (8/12/2025), akan menyampaikan serangkaian rencana dalam meningkatkan daya saing UMKM.

    BRI Research Institute dalam survei terbarunya menyebut pelaku UMKM memandang prospek usaha pada kuartal IV/2025 lebih cerah dibandingkan kuartal sebelumnya.

    Survei Kegiatan Usaha dan Sentimen Bisnis UMKM Bank Rakyat Indonesia mencatat peningkatan Indeks Ekspektasi Bisnis menjadi 120,7 dari 116,5 pada kuartal III/2025 menunjukkan semakin kuatnya keyakinan para pelaku usaha terhadap peluang pertumbuhan dalam beberapa bulan ke depan.

    “Pelaku UMKM memandang prospek usaha pada kuartal IV/2025 akan lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya,” tulis laporan itu.

    Keyakinan itu didukung oleh beragam faktor. Di antaranya, aktivitas bisnis UMKM masih berada pada fase ekspansi dengan nilai indeks 101,9. Pada saat yang sama, optimisme pelaku UMKM meningkat, tercermin dari Indeks Ekspektasi Bisnis yang naik menjadi 120,7 pada kuartal III/2025 dari 116,5 pada periode sebelumnya.

    Normalisasi aktivitas masyarakat setelah momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) serta libur sekolah pun kian memperbaiki kinerja UMKM yang beroperasi di sekitar lingkungan kerja dan sekolah.

    Pada sisi lain, tidak dapat dipungkiri UMKM saat ini juga tengah waswas di tengah rencana pembatasan thrifting.

    Menyikapi hal itu, kementerian UMKM akan menggodok aturan shifting pedagang baju thrifting ke produk lokal, sebagai upaya menyelamatkan pelaku usaha dari pelarangan impor pakaian bekas.

    Kementerian UMKM juga berencana menggelar pertemuan dengan pedagang baju thrifting pada Kamis mendatang untuk membahas langkah transisi ke produk lokal.

    BIG Conference 2025

    Sekilas tentang BIG Conference

    Gelaran Big Conference yang mengusung tema ‘Arah Bisnis 2026: Menuju Kedaulatan Ekonomi’ ini menjadi forum penting bagi berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, pelaku usaha, investor hingga para pakar untuk merumuskan strategi dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan nasional pada 2026.

    Selain diisi pembicara kunci, BIG Conference juga akan menghadirkan sesi Leader’s Talk dari kalangan menteri dan pimpinan lembaga.

    Adapun, bertindak sebagai pembicara kunci atau keynote speech yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.

    Dalam sesi Leader’s Talk, rencananya diisi oleh Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, hingga Kepala Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Anggito Abimanyu.

    Diskusi Ekonomi Kerakyatan

    BIG Conference yang merupakan rangkaian acara HUT ke-40 Bisnis Indonesia ini akan menggelar forum diskusi yang terbagi dalam beberapa sesi. Salah satu tema yang akan dibahas pada sesi diskusi ialah ‘Akselerasi Ekonomi Kerakyatan Prabowo: dari Makan Bergizi Gratis (MBG), 3 Juta Rumah hingga Koperasi Desa Merah Putih’.

    Diskusi tersebut akan fokus membahas seputar capaian dari program-program prioritas yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka. Selain itu, forum diskusi juga turut membahas rencana kerja pada 2026 untuk menyukseskan program strategis pemerintah.

    Forum diskusi akan dihadiri oleh sejumlah narasumber penting, mulai dari Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana; Satgas Kopdes Merah Putih/Deputi Bidang Koordinasi Tata Niaga dan Distribusi Pangan Kemenko Pangan Tatang Yuliono; Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., Hirwandi Gafar; serta Anggota Satgas Perumahan Bonny Z. Minang.

    Forum diskusi akan dipandu oleh Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad selaku moderator.

  • ​Episentrum Kelezatan Bakso Legendaris Se-Nusantara Hadir di Jakarta

    ​Episentrum Kelezatan Bakso Legendaris Se-Nusantara Hadir di Jakarta

    Jakarta: Gelaran Sasa Bakso Vaganza 2025 dinilai menjadi pemantik perekonomian sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Festival ini tidak hanya memberikan kelezatan bakso, tetapi juga menjadi platform strategis untuk penguatan ekosistem bisnis UMKM di tengah tantangan inflasi dan daya saing.

    Acara yang menghadirkan 25 legenda bakso dari berbagai wilayah ini diproyeksikan mampu menghasilkan perputaran uang yang signifikan dalam dua hari 6-7 Desember di Sarinah Jakarta, serta memberikan multiplier effect bagi pemasok bahan baku lokal.

    “Misi kami memperkenalkan kekayaan kuliner bakso ke seluruh rakyat Indonesia, selain itu merupakan bentuk dukungan terhadap pertumbuhan usaha Mikro, Kecil, dan Menengah,” ujar Marketing Director PT Sasa Inti, Agus Nugraha.

    Dengan target pengunjung yang masif dan gratis masuk, penjual bakso legendaris dari berbagai kota seperti Bakso Mawardi dari Semarang dan Kios Atiraja dari Makassar mendapat eksposur pasar di Ibu Kota tanpa biaya venue yang memberatkan.

    Bukan tanpa alasan Sasa Bakso Vaganza 2025 bisa membuat pedagang akso ‘naik kelas’. Festival ini membuka perluasan pasar dan branding, dapat menarik minat investor atau reseller potensial untuk membuka cabang atau kemitraan di luar daerah asal mereka.

    Bukan hanya itu, tetapi juga mendorong pembelian bahan baku dalam jumlah besar, yang berpotensi menstabilkan harga komoditas utama bakso (daging, tepung, bumbu).

    Peran strategis bahan baku domestik, khususnya Monosodium Glutamat (MSG) juga dinilai menjadi kunci dalam menjaga standar kualitas bakso.

    “Tidak dipungkiri rasa gurih MSG yang seimbang telah membantu menjaga standar kualitas jutaan mangkok bakso selama puluhan tahun,” kata Agus.

    Penggunaan bumbu pelengkap yang konsisten dan berkualitas tinggi dinilai menjadi kunci untuk membangun loyalitas merek dan skalabilitas bisnis bagi UMKM.

    Agus menyebut festival ini tidak sekadar event tunggal, tetapi bisa menjadi agenda tahunan yang berkelanjutan untuk mendukung sektor kuliner.

    Hal ini memberikan kepastian bagi UMKM kuliner bakso bahwa akan ada platform reguler untuk pameran produk dan pertemuan bisnis. Agus mendorong inovasi produk untuk daya saing jangka panjang.

    Secara keseluruhan, kuliner baksi menjadi contoh konkret bagaimana kolaborasi antara korporasi besar dan UMKM dapat menciptakan nilai ekonomi yang berkelanjutan, sekaligus menjaga warisan kuliner nasional.

    Jakarta: Gelaran Sasa Bakso Vaganza 2025 dinilai menjadi pemantik perekonomian sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Festival ini tidak hanya memberikan kelezatan bakso, tetapi juga menjadi platform strategis untuk penguatan ekosistem bisnis UMKM di tengah tantangan inflasi dan daya saing.
     
    Acara yang menghadirkan 25 legenda bakso dari berbagai wilayah ini diproyeksikan mampu menghasilkan perputaran uang yang signifikan dalam dua hari 6-7 Desember di Sarinah Jakarta, serta memberikan multiplier effect bagi pemasok bahan baku lokal.
     
    “Misi kami memperkenalkan kekayaan kuliner bakso ke seluruh rakyat Indonesia, selain itu merupakan bentuk dukungan terhadap pertumbuhan usaha Mikro, Kecil, dan Menengah,” ujar Marketing Director PT Sasa Inti, Agus Nugraha.

    Dengan target pengunjung yang masif dan gratis masuk, penjual bakso legendaris dari berbagai kota seperti Bakso Mawardi dari Semarang dan Kios Atiraja dari Makassar mendapat eksposur pasar di Ibu Kota tanpa biaya venue yang memberatkan.
     
    Bukan tanpa alasan Sasa Bakso Vaganza 2025 bisa membuat pedagang akso ‘naik kelas’. Festival ini membuka perluasan pasar dan branding, dapat menarik minat investor atau reseller potensial untuk membuka cabang atau kemitraan di luar daerah asal mereka.
     
    Bukan hanya itu, tetapi juga mendorong pembelian bahan baku dalam jumlah besar, yang berpotensi menstabilkan harga komoditas utama bakso (daging, tepung, bumbu).
     
    Peran strategis bahan baku domestik, khususnya Monosodium Glutamat (MSG) juga dinilai menjadi kunci dalam menjaga standar kualitas bakso.
     
    “Tidak dipungkiri rasa gurih MSG yang seimbang telah membantu menjaga standar kualitas jutaan mangkok bakso selama puluhan tahun,” kata Agus.
     
    Penggunaan bumbu pelengkap yang konsisten dan berkualitas tinggi dinilai menjadi kunci untuk membangun loyalitas merek dan skalabilitas bisnis bagi UMKM.
     
    Agus menyebut festival ini tidak sekadar event tunggal, tetapi bisa menjadi agenda tahunan yang berkelanjutan untuk mendukung sektor kuliner.
     
    Hal ini memberikan kepastian bagi UMKM kuliner bakso bahwa akan ada platform reguler untuk pameran produk dan pertemuan bisnis. Agus mendorong inovasi produk untuk daya saing jangka panjang.
     
    Secara keseluruhan, kuliner baksi menjadi contoh konkret bagaimana kolaborasi antara korporasi besar dan UMKM dapat menciptakan nilai ekonomi yang berkelanjutan, sekaligus menjaga warisan kuliner nasional.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (FZN)

  • Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Perantau Asal Jateng Bangun Kampung Halaman
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Desember 2025

    Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Perantau Asal Jateng Bangun Kampung Halaman Regional 6 Desember 2025

    Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Perantau Asal Jateng Bangun Kampung Halaman
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi mengajak para perantau asal Jateng untuk berkontribusi membangun kampung halamannya masing-masing. 
    Ajakan tersebut disampaikan Luthfi saat menghadiri acara Gubernur Menyapa, Ngobrol Seru Bareng Gubernur Jawa Tengah di Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Sabtu (6/12/2025).
    Acara itu dihadiri oleh ratusan warga asal Jateng yang merantau di Jabodetabek, mulai dari kalangan mahasiswa, pekerja formal, hingga pekerja informal.
    “Jadi, bapak-bapak dan adik-adik sekalian, Anda tidak menjadi jagoan dan raja rimba, kalau Anda belum menaklukkan Jateng dengan pulang kampung membangun kampung,” ujar Luthfi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu.
    Ia berharap, hasil yang didapatkan dari
    perantauan
    dapat diinvestasikan untuk daerah masing-masing.
    Lebih lanjut, Luthfi berpesan kepada para perantau agar tidak meninggalkan adat istiadat. Pasalnya, salah satu ciri khas masyarakat Jateng adalah tindak-tanduk dan tata krama yang selalu dijunjung tinggi.
    “Jangan hilangkan tradisi di wilayah karena dasar membangun Jateng adalah kekerabatan, gotong royong, dan tepa salira. Itu yang menjadi nyawanya Provinsi Jateng,” ucap Luthfi.
    Ia menegaskan bahwa
    kebersamaan
    merupakan landasan dalam pembangunan Jateng. Semua elemen masyarakat dilibatkan tanpa ada yang ditinggal, tanpa ada ego sektoral. Kolaborasi menjadi hal penting karena ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan sendiri oleh daerah.
    Luthfi juga mengaku bangga kepada warga Jateng di perantauan karena memiliki semangat kebersamaan yang tinggi.
    “Para perantau kita adalah duta-duta investasi bagi Jateng. Jadi apapun di perantauan adalah kembali ke wilayah masing-masing,” katanya.
    Ketua Umum (Ketum) Paguyuban Jateng Leles Sudarmanto Mangun Nagoro mengungkapkan bahwa masyarakat di perantauan merupakan potensi untuk membangun Jateng.
    Menurutnya, banyak program yang sebenarnya dapat dikolaborasikan antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dengan masyarakat perantauan.
    Leles menekankan bahwa acara Gubernur Menyapa, Ngobrol Seru Bareng Gubernur Jawa Tengah merupakan momentum untuk saling tukar informasi mengenai pembangunan Jateng. Melalui acara ini, para perantau dapat dikoordinasikan untuk membangun
    kampung halaman
    .
    Sebagai informasi, acara tersebut dilengkapi dengan layanan kesehatan Dokter Spesialis Keliling (Speling) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) dalam acara tersebut. Kedua program unggulan Luthfi ini bertujuan untuk menjaga kesehatan masyarakat Jateng.
    Selain itu, terdapat pameran produk-produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari 18 kabupaten/kota se-Jateng.
    Dalam kesempatan tersebut, Luthfi juga menyerahkan bantuan kepada masyarakat berupa bantuan pendidikan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng kepada 100 mahasiswa asal Jateng dan beberapa bantuan simbolis Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pelaku UMKM asal Jateng.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono Targetkan 2 Ajang Lari Maraton di Jakarta pada 2026 Capai 40.000 Peserta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Desember 2025

    Pramono Targetkan 2 Ajang Lari Maraton di Jakarta pada 2026 Capai 40.000 Peserta Megapolitan 6 Desember 2025

    Pramono Targetkan 2 Ajang Lari Maraton di Jakarta pada 2026 Capai 40.000 Peserta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menargetkan dua ajang lari maraton yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada 2026 dapat diikuti 40.000 peserta.
    “Bahkan di tahun depan saya merencanakan untuk Jakarta International Marathon maupun
    Jakarta Running Festival
    bisa diikuti kurang lebih 40.000 orang,” kata Pramono seusai acara Indonesia Sport Summit 2025 di Indonesia Arena, Jakarta Pusat, Sabtu (6/12/2025).
    Target itu muncul setelah ia melihat lonjakan peserta yang signifikan pada Jakarta Running Festival 2025.
    Salah satu faktor utamanya adalah penerapan penutupan total (blok total) pada ruas-ruas jalan yang digunakan sebagai rute lari.
    “Dulu tidak pernah diblok (jalannya), sekarang diblok dan pesertanya naik tajam sekali,” tutur Pramono.
    Ke depan, Pramono juga menargetkan jumlah peserta kedua ajang lari tersebut dapat mencapai 50.000 orang pada 2027, bertepatan dengan usia Jakarta yang menginjak 500 tahun.
    Kedepannya, Pramono juga menargetkan kedua acara lari ini bisa tembus 50.000 peserta pada 2027 atau saat Jakarta berusia 500 tahun.
    Seluruh target akan dibersamai dengan perencanaan peningkatan nilai hadiah lomba.
    “Sebab, kalau hadiahnya dinaikkan, kita untuk mengejar menjadi major marathon gampang, karena dunia sekarang juga sudah melihat kita (Jakarta),” jelas Pramono.
    Di sisi lain, Pramono menyebut keberhasilan dua ajang lari ini turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi Jakarta. Hal itu terlihat dari tingkat hunian hotel yang meningkat selama penyelenggaraan acara.
    Tak hanya itu, kedua acara tersebut juga mendorong pendapatan dan daya saing UMKM Jakarta.
    “Dua-duanya menyebabkan hunian hotel itu
    full
    , itu aja sudah menampakkan, kemudian termasuk UMKM-nya,” terang Pramono.
    Sebagai bentuk dukungan, Pemprov Jakarta juga memberikan fasilitas gratis transportasi umum bagi para peserta kedua ajang lari tersebut, meliputi Transjakarta, MRT, dan LRT.
    “Pemerintah Jakarta memberikan fasilitas kepada siapa pun yang ikut dua marathon ini, naik transportasi di Jakarta apa pun, kecuali taksi ya. Saya gratiskan dan kemarin sudah dijalankan,” lanjut dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wamenpar Sebut Promosi Minim Tantangan Terbesar Pengembangan Wisata

    Wamenpar Sebut Promosi Minim Tantangan Terbesar Pengembangan Wisata

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa menegaskan bahwa minimnya promosi masih menjadi tantangan utama dalam upaya mengembangkan desa wisata di Indonesia.

    Menurutnya, aspek promosi perlu diperkuat agar potensi desa wisata dapat dikenal lebih luas. Selain promosi, Ni Luh juga menyoroti tantangan lain yang kerap ditemui, yakni pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan penguatan kelembagaan desa wisata.

    Dia menegaskan hal ini menjadi tugas pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata, untuk memastikan pendampingan berjalan optimal.

    Salah satu langkah yang ditempuh Kementerian Pariwisata untuk membangun reputasi pariwisata Indonesia yang kredibel dan kompetitif di tingkat internasional adalah melalui penyelenggaraan WIA 2025.

    “Penilaian dalam WIA menjadi acuan apakah desa wisata tersebut memenuhi persyaratan untuk diajukan ke UN Tourism tahun depan. Ajang ini diharapkan menjadi kurasi awal sebelum masuk seleksi internasional,” ujar Ni Luh seperti dilansir dari Antara.

    Sebelumnya, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menegaskan bahwa penyelenggaraan WIA 2025 bertujuan mendorong pengelola destinasi dan para pemangku kepentingan untuk terus berinovasi, meningkatkan kualitas layanan, serta memperkuat tata kelola pariwisata berkelanjutan.

    Acara tersebut juga menjadi apresiasi bagi pelaku industri, asosiasi, dan UMKM yang berkontribusi di sektor pariwisata. Widiyanti menyatakan apresiasi ini penting untuk membangun semangat bersama agar industri tetap inklusif, berdaya saing, dan mampu berkembang secara berkelanjutan.

  • Tak Cuma Turnamen Seru, Pusrehabkeshan Kemhan Jajal Kreativitas Difabel Lewat Bazar UMKM

    Tak Cuma Turnamen Seru, Pusrehabkeshan Kemhan Jajal Kreativitas Difabel Lewat Bazar UMKM

    Jakarta:  Pusat Rehabilitasi Kesehatan Kementerian Pertahanan (Pusrehabkeshan) menggelar Turnamen Tenis Kursi Roda Penyandang Disabilitas Kapusrehabkeshan Cup ke XVII. Acara yang digelar dalam rangka memeringati Hari Disabilitas Internasional ini, Pusrehabkeshan juga menggelar Bazar UMKM dan Panggung Hiburan sertaTalk Show HDI 2025.

    Kepala Pusat Rehabilitasi Kesehatan Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kapusrehabkeshan Kemhan), Mayor Jenderal TNI dr. Daniel Lumadyo Wartoadi, Sp.Rad memimpin acara pembukaan turnamen dilanjutkan bazar UMKM dan panggung hiburan. Acara ini dihadiri oleh Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan BAPENAS para tamu undangan, penyandang disabilitas, peserta UMKM dan pengunjung disekitar kelurahan Bintaro.

    “Kegiatan ini merupakan bagian penting dari tugas dan fungsi Pusrehabkeshan Kemhan dalam mewujudkan pembinaan berkelanjutan bagi penyandang disabilitas khususnya bagi personel TNI, PNS Kemhan serta masyarakat luas yang membutuhkan wadah untuk mengembangkan potensi diri melalui olahraga adaptif,” kata Daniel dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu, 6 Desember 2025.

    Pada pembukaan bazar, Daniel menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mendorong kreativitas dan memperkuat ekonomi masyarakat, terutama bagi penyandang disabilitas. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan ruang bagi para pelaku usaha lokal, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), untuk menampilkan produk-produk terbaik mereka.
     

    Jakarta:  Pusat Rehabilitasi Kesehatan Kementerian Pertahanan (Pusrehabkeshan) menggelar Turnamen Tenis Kursi Roda Penyandang Disabilitas Kapusrehabkeshan Cup ke XVII. Acara yang digelar dalam rangka memeringati Hari Disabilitas Internasional ini, Pusrehabkeshan juga menggelar Bazar UMKM dan Panggung Hiburan sertaTalk Show HDI 2025.
     
    Kepala Pusat Rehabilitasi Kesehatan Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kapusrehabkeshan Kemhan), Mayor Jenderal TNI dr. Daniel Lumadyo Wartoadi, Sp.Rad memimpin acara pembukaan turnamen dilanjutkan bazar UMKM dan panggung hiburan. Acara ini dihadiri oleh Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan BAPENAS para tamu undangan, penyandang disabilitas, peserta UMKM dan pengunjung disekitar kelurahan Bintaro.
     
    “Kegiatan ini merupakan bagian penting dari tugas dan fungsi Pusrehabkeshan Kemhan dalam mewujudkan pembinaan berkelanjutan bagi penyandang disabilitas khususnya bagi personel TNI, PNS Kemhan serta masyarakat luas yang membutuhkan wadah untuk mengembangkan potensi diri melalui olahraga adaptif,” kata Daniel dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu, 6 Desember 2025.

    Pada pembukaan bazar, Daniel menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mendorong kreativitas dan memperkuat ekonomi masyarakat, terutama bagi penyandang disabilitas. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan ruang bagi para pelaku usaha lokal, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), untuk menampilkan produk-produk terbaik mereka.
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (CEU)