Produk: UMKM

  • Konsisten Berdayakan UMKM Antar BRI Raih Penghargaan Pilar Sosial Katadata ESG Index Awards 2025

    Konsisten Berdayakan UMKM Antar BRI Raih Penghargaan Pilar Sosial Katadata ESG Index Awards 2025

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk meraih penghargaan Pemenang Pilar Sosial dalam ajang Katadata Environmental, Social, and Governance (ESG) Index Awards 2025 untuk kategori Finance – Bank Sector. Penghargaan ini diberikan pada malam puncak Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2025 yang digelar di Hotel Kempinski, Jakarta (10/9). Penghargaan tersebut merupakan bentuk pengakuan terhadap kontribusi nyata BRI dalam pemberdayaan sosial khususnya di segmen UMKM.

    Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengungkapkan bahwa penghargaan ini merupakan apreasiasi atas keseriusan BRI melakukan internalisasi prinsip sustainability dalam seluruh proses bisnis dan operasional. Ia menegaskan bahwa Pilar Sosial merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bisnis BRI.

    “Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap konsistensi BRI dalam mengelola Pilar Sosial sebagai bagian dari kerangka keberlanjutan. BRI akan terus menginternalisasi prinsip sustainability ke dalam sistem kerja organisasi secara menyeluruh, salah satunya melalui program-program pemberdayaan UMKM yang dijalankan secara terstruktur. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi seluruh stakeholders dan bagi Indonesia,” ungkapnya.

    Sebagai bagian dari komitmen pemberdayaan nasabah dan fokus bisnis BRI pada segmen UMKM, Perseroan telah menyalurkan social loan sebesar Rp715,5 triliun pada semester I tahun 2025, atau mencapai 56,68% dari total loan portfolio BRI.

    Pemberdayaan yang dilakukan BRI tidak berhenti pada pembiayaan semata, tetapi mencakup strategi menyeluruh untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Beberapa diantaranya adalah pemberdayaan BRI pada 41.217 klaster usaha sebagai bagian dari penguatan sektor produktif berbasis komunitas, serta terdapat 4.625 Desa BRILian yang dibina dan dikembangkan. Di samping itu, juga terdapat dukungan BRI terhadap lebih dari 12,9 juta pelaku UMKM yang memanfaatkan platform LinkUMKM untuk memperluas pasar, meningkatkan kapasitas usaha dan mempercepat naik kelas menuju usaha yang lebih maju dan kompetitif.

  • Menkomdigi Luncurkan Kampung Internet, Desa Kini Punya Akses Cepat

    Menkomdigi Luncurkan Kampung Internet, Desa Kini Punya Akses Cepat

    FotoINET

    Agus Tri Haryanto – detikInet

    Selasa, 30 Sep 2025 10:15 WIB

    Deli Serdang – Menkomdigi Meutya Hafid meluncurkan Program Kampung Internet untuk mempercepat akses digital dan mendukung UMKM desa di seluruh Indonesia.

  • Menkomdigi Minta Warga Kampung Internet Sumut Tak Pakai Jaringan untuk Judol

    Menkomdigi Minta Warga Kampung Internet Sumut Tak Pakai Jaringan untuk Judol

    Bisnis.com, DELI SERDANG, Sumut — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mewanti-wanti masyarakat penerima bantuan internet gratis Program Kampung Internet 2025 agar memanfaatkan layanan internet untuk hal positif.

    Menkomdigi Meutya Hafid mengatakan program ini merupakan bantuan pemerintah untuk pemerataan akses internet ke pelosok desa yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan ekonomi desa.

    “Saya titip, [jaringan internet] ini sudah kami bawa ke sini, jangan digunakan untuk hal yang buruk, apalagi untuk judi online, pornografi, ataupun penipuan secara digital,” kata Meutya saat peluncuran Program Kampung Internet 2025 di Desa Kramat Gajah Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang, Senin (29/9/2025).

    Dikatakan Meutya, Sumut menjadi satu dari lima provinsi yang mendapat bantuan pembangunan infrastruktur jaringan internet berkecepatan tinggi dari pemerintah tahun ini. Pelaku UMKM disebutnya menjadi penerima manfaat utama yang disasar program internet gratis dari pemerintah.

    Meutya pun menyinggung Sumut yang masih berupaya menekan angka judi online yang tinggi di wilayah ini.

    Dia meminta kehadiran infrastruktur jaringan internet  disertai dengan upaya dari Pemerintah Provinsi hingga Pemerintah Kabupaten dan Desa penerima manfaat untuk melindungi masyarakat dari potensi kejahatan di dunia mayata seperti judi online, pornografi, penipuan, maupun perundungan secara online.

    Adapun Program Kampung Internet memberi akses internet gratis selama 12 bulan bagi pelaku UMKM maupun ruang-ruang publik di sejumlah daerah demi mendorong pemerataan akses digital ke pelosok daerah. Program ini merupakan pemantik agar penyedia jasa layanan internet tak ragu masuk dan memberi layanan ke desa-desa terpilih ini.

    Sumatra Utara sendiri menjadi penerima manfaat terbanyak dibanding empat provinsi lain yang mendapat bantuan serupa seperti Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Banten, maupun Lampung.

    Akses internet gratis tersebar di 307 titik di dua kabupaten di Sumut yakni Deli Serdang dan Serdang Bedagai.

    Meutya berharap Program Kampung Internet dapat mendorong ekonomi desa bergerak dan menjangkau pasar yang lebih luas.

    “Kalau tidak dimanfaatkan dengan baik, nanti kami ambil lagi bantuannya,” katanya berkelakar.

    Selain meluncurkan Program Kampung Internet di Desa Kramat Gajah, Menteri Komdigi Meutya Hafid juga meninjau laboratorium fiber optik di SMK N 1 Lubuk Pakam.

    Laboratorium ini akan menjadi pusat penyiapan sumber daya manusia bagi perusahaan operator yang akan berkembang di wilayah ini seiring pembangunan infrastruktur internet.

    “Di Laboratorium ini nanti akan siswa-siswi SMK akan dilatih untuk menjadi tenaga yang siap diserap oleh perusahaan operator yang akan masuk ke sini,” tandasnya.

  • Kampung Internet, Jurus Komdigi Kejar 50% Cakupan Fixed Broadband RI

    Kampung Internet, Jurus Komdigi Kejar 50% Cakupan Fixed Broadband RI

    Deli Serdang

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) meluncurkan Program Kampung Internet sebagai langkah strategis untuk mempercepat penetrasi jaringan pita lebar tetap (fixed broadband) di Indonesia. Program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah mengatasi pekerjaan rumah penetrasi fixed broadband yang masih di angkat 21%.

    Komdigi menargetkan penetrasi cakupan internet tetap Indonesia pada tahun 2029 dapat mencapai 50% atau lebih dari dua kali lipat dari saat ini.

    Peluncuran perdana program Kampung Internet dilakukan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid di Desa Kramat Gajah, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (29/9). Sumatera Utara menjadi provinsi pertama yang menerima alokasi 307 titik bantuan akses internet, tersebar di sejumlah desa, termasuk Desa Pulo Tagor Baru, Desa Baru Titi Besi, Desa Tanah Abang, Desa Tambak Cekur, dan Desa Manggis.

    Disampaikan Meutya bahwa program teranyar Komdigi ini tidak hanya membangun infrastruktur jaringan pita lebar tetap hingga ke desa, tetapi juga melibatkan pelatihan bagi sumber daya lokal agar mampu berperan dalam pemeliharaan jaringan serat optik. Dengan demikian, program ini diharapkan menciptakan ekosistem digital yang berkelanjutan.

    “Membangun jaringan internet hingga ke desa merupakan langkah strategis untuk membuka akses dan memperluas peluang ekonomi. Kami berharap akses internet, yang saat ini merupakan bentuk bantuan pemerintah, dapat berkembang secara alami dan menjadi penggerak pembangunan desa di era digital,” ujar Meutya.

    Komdigi juga menggandeng SMKN 1 Lubuk Pakam sebagai pusat pelatihan bidang teknologi komputer jaringan. Pelatihan ini berlangsung selama 12 bulan, dengan tujuan melahirkan teknisi lokal yang siap mendukung pemeliharaan jaringan serat optik di wilayahnya.

    Selain memberikan akses internet, Meutya menekankan pentingnya pemanfaatan positif layanan digital. Ia mengingatkan masyarakat agar tidak menyalahgunakan koneksi untuk aktivitas ilegal seperti judi daring, pornografi, dan penipuan digital. Sebaliknya, pemerintah mendorong agar bantuan ini dimanfaatkan untuk pengembangan UMKM digital dan ekonomi desa.

    “Bantuan pemerintah harus bermanfaat bagi masyarakat. Karena itu, manfaatkan internet ini untuk hal-hal produktif, terutama mendukung UMKM dan kegiatan ekonomi di desa,” tegasnya.

    Infrastruktur telekomunikasi fiber optik di program Kampung Internet di Desa Kramat Gajah, Deli Serdang, Sumatera Utara. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET

    Meutya menambahkan, setelah masa bantuan berakhir, Komdigi berharap desa-desa penerima mampu melanjutkan layanan internet secara mandiri, sehingga dapat mendorong keberlanjutan digitalisasi desa dan memperkecil kesenjangan akses antarwilayah.

    “Program Kampung Internet ini adalah momentum untuk memastikan tidak ada masyarakat yang tertinggal. Kita ingin memastikan konektivitas tidak hanya dinikmati di kota besar, tetapi juga menjangkau desa-desa,” tutupnya.

    (agt/afr)

  • Komdigi Perluas Akses Internet ke 1.194 Titik, Tambah Serat Optik 196 Kilometer

    Komdigi Perluas Akses Internet ke 1.194 Titik, Tambah Serat Optik 196 Kilometer

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) meluncurkan Program Kampung Internet 2025 untuk memperluas akses internet hingga ke pelosok desa. Sebanyak 1.194 titik penerima manfaat akan dibangun di lima provinsi, dimulai dengan 307 titik di Sumatera Utara.

    Peresmian perdana berlangsung di Desa Kramat Gajah, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Program ini akan menambah jaringan kabel fiber optik sepanjang 196 kilometer dan menjadi langkah awal pemerataan layanan broadband nasional.

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan akses internet menjadi hal yang penting bagi masyarakat desa. Dengan Kampung Internet, anak-anak sekolah bisa belajar lebih mudah, UMKM bisa memperluas pasar, dan layanan publik desa makin cepat.

    “Inilah motor penggerak kemajuan desa di era digital,” ujar Meutya, dikutip Selasa (30/9/2025).

    Selain Sumatera Utara, provinsi lain yang akan mendapatkan titik Kampung Internet pada 2025 adalah NTB, Lampung, Jawa Barat, dan Banten.

    Program ini sekaligus mendukung target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 yang menargetkan penetrasi broadband rumah tangga mencapai 50 persen, jaringan fiber optik hingga 90 persen kecamatan, dan kecepatan layanan 100 Mbps pada 2029.

    “Saat ini baru 21 persen rumah tangga yang memiliki akses broadband tetap. Artinya, pekerjaan rumah kita masih besar. Kampung Internet adalah salah satu cara untuk mengejar target itu,” tambah Meutya.

    Dalam acara peresmian, Kemkomdigi juga menyerahkan bantuan alat laboratorium fiber optik untuk SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Fasilitas ini akan dipakai untuk pelatihan guru dan siswa agar siap menjadi tenaga terampil di bidang jaringan.

    Program Kampung Internet terlaksana berkat kolaborasi Kemkomdigi dengan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel), pemerintah daerah, dan berbagai pemangku kepentingan.

    “Untuk membangun konektivitas kita tidak bisa sendiri. Pemerintah pusat, daerah, industri, dan masyarakat harus saling bergandengan,” tandas Meutya.

    Turut hadir dalam peresmian ini Wakil Gubernur Sumatera Utara Surya, Wakil Bupati Deli Serdang Lom Lom Suwondo, perwakilan industri telekomunikasi, serta masyarakat Desa Kramat Gajah.

  • Video: Koperasi & UMKM Jadi Ikon Trade Expo Indonesia 2025

    Video: Koperasi & UMKM Jadi Ikon Trade Expo Indonesia 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Berbeda dengan tahun sebelumnya, Trade Expo Indonesia 2025 menghadirkan paviliun khusus UMKM bertajuk bisa ekspor dan juga koperasi. Paviliun tersebut menjadi ruang promosi bagi UMKM binaan Kementerian Perdagangan yang produknya sudah terkurasi.

    Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi mengatakan Trade Expo Indonesia tahun ini akan lebih banyak mengangkat UMKM dan juga koperasi sebagai salah satu ikon dari TEI 2025. Simak informasi selengkapnya dalam program Manufacture Check CNBC Indonesia, Senin (29/09/2025).

  • Meutya Hafid Hadirkan Internet Gratis 12 Bulan, Genjot Ekonomi Digital Desa

    Meutya Hafid Hadirkan Internet Gratis 12 Bulan, Genjot Ekonomi Digital Desa

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memperluas akses internet di wilayah pedesaan melalui program Kampung Internet, sebuah inisiatif kolaboratif yang menghubungkan masyarakat desa dengan layanan broadband tetap (fixed broadband) dan pendampingan literasi digital.

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan, Kampung Internet sebagai upaya pemerintah dalam memastikan masyarakat di seluruh daerah dapat mengakses internet berkualitas.

    “Hari ini kita berkumpul di Desa Kramat Gajah untuk meresmikan program Kampung Internet, yaitu program bantuan akses internet pita lebar tetap atau fixed broadband. Ini adalah wujud kehadiran negara bahwa informasi dan konektivitas adalah milik semua, termasuk hingga pelosok desa ataupun kampung-kampung di berbagai wilayah di Indonesia,” ujar Meutya dalam sambutannya, Senin (29/9/2025).

    Untuk tahap awal, program Kampung Internet Komdigi ini menargetkan 20 desa dengan jumlah 1.194 titik yang tersebar di Sumatera Utara, Lampung, Banten, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Barat.

    Khusus untuk wilayah Sumatera Utara yang diresmikan langsung oleh Menkomdigi Meutya, antara lain: Desa Keramat Gajah, Desa Pulo Tagor Baru, Desa Baru Titi Besi, Desa Tanah Abang yang berlokasi di Kabupaten Deli Serdang. Kemudian, Desa Tambak Cekur, dan Desa Manggis yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai.

    “Sumatera Utara istimewa karena menjadi daerah peluncuran pertama. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mempercepat transformasi digital,” tutur Meutya.

    Menkomdigi Meutya Hafid meresmikan program Kampung Internet. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET

    Melalui program ini, Komdigi menggandeng berbagai mitra operator untuk menyediakan layanan internet rumah gratis selama 12 bulan bagi warga desa terpilih, disertai pelatihan teknisi fiber optik bagi pelajar SMK. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru serta memperkuat literasi digital masyarakat.

    “Kami ingin manfaatnya berlapis, tidak hanya koneksi yang hadir, tapi juga ada transfer pengetahuan. Anak-anak SMK bisa ikut belajar jadi teknisi, dan masyarakat bisa pakai internetnya untuk usaha, belajar, atau pelayanan publik,” tambah Meutya.

    Lebih lanjut Meutya menjelaskan bahwa keberadaan akses internet pita lebar tetap yang memiliki keunggulan dari sisi keandalan, kecepatan, dan biaya yang lebih terjangkau dibandingkan jaringan seluler dapat mendorong perekonomian masyarakat desa.

    “Kami berharap layanan ini dapat menjadi bagian dari modal usaha yang membantu UMKM selama 12 bulan ke depan. Program ini harus benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tegasnya.

    Meutya mengungkapkan, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan transformasi digital di tingkat akar rumput. Karena itu, ia mengajak pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan pelaku industri untuk bersama-sama memperluas cakupan dan manfaat Kampung Internet.

    “Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Kita butuh dukungan semua pihak agar percepatan digitalisasi ini benar-benar menyentuh masyarakat desa,” pungkasnya

    (agt/fyk)

  • Prabowo: Setiap warga desa otomatis jadi anggota Koperasi Merah Putih

    Prabowo: Setiap warga desa otomatis jadi anggota Koperasi Merah Putih

    “Ini akan terwujud dan rakyat akan punya kekuatan ekonomi karena kita anggap semua penduduk desa itu otomatis jadi anggota koperasi,”

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menyebut setiap warga desa secara otomatis akan menjadi anggota Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih yang kini dibentuk di 80.000 desa di seluruh Indonesia.

    Dalam pidatonya di penutupan Musyawarah Nasional (Munas) Ke-6 PKS di Jakarta, Senin, Kepala Negara menyampaikan koperasi ini memungkinkan warga memperoleh kebutuhan pokok dengan harga lebih murah, sekaligus menyerap hasil produksi petani, nelayan, dan pelaku UMKM.

    “Ini akan terwujud dan rakyat akan punya kekuatan ekonomi karena kita anggap semua penduduk desa itu otomatis jadi anggota koperasi,” katanya.

    Harga yang kebutuhan pokok yang lebih terjangkau itu, kata Presiden, berkat kebijakan pemerintah dalam memangkas rantai pasok barang dari produsen untuk langsung dikirim ke koperasi.

    Pemerintah juga berencana mengembangkan sayap usaha koperasi melalui pembangunan supermarket koperasi di setiap kabupaten, hypermarket di tingkat provinsi, hingga pusat distribusi nasional untuk menampung produk lokal.

    Presiden Prabowo menambahkan, langkah ini akan disertai kebijakan penurunan harga kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, LPG bersubsidi, dan pupuk bersubsidi, serta pemanfaatan tenaga surya di setiap desa demi kemandirian energi.

    “Kami sudah hitung, bahwa hitungan kita akan meringankan beban hidup rakyat kita dengan signifikan, beras akan murah, minyak goreng akan murah, LPG bersubsidi, sampai pupuk bersubsidi sesuai harga jual dan kita akan bikin tenaga surya di tiap desa,” katanya.

    Ia juga mengumumkan percepatan program perumahan rakyat dengan peningkatan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 350.000 penerima.

    “Hari ini saya akan meresmikan pembagian 25.000 rumah,” ujar Prabowo, seraya menekankan bahwa program tersebut diharapkan meringankan beban hidup masyarakat secara signifikan.

    Pewarta: Andi Firdaus, Genta Tenri Mawangi
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menkomdigi Luncurkan Program Kampung Internet, Dimulai dari Deli Serdang

    Menkomdigi Luncurkan Program Kampung Internet, Dimulai dari Deli Serdang

    Deli Serdang

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid meluncurkan Program Kampung Internet sebagai upaya mempercepat pemerataan akses digital di Indonesia. Peluncuran perdana dilakukan di Desa Keramat Gajah, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (29/9).

    Program ini merupakan bagian dari Bantuan Akses Internet Pita Lebar Tetap (Fixed Broadband) yang digagas pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Melalui program ini, desa-desa di seluruh Indonesia akan mendapatkan dukungan infrastruktur jaringan internet berkecepatan tinggi sekaligus pendampingan ekosistem digital.

    “Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, hari ini kita berkumpul di Desa Keramat Gajah untuk meresmikan Program Desa Internet, yaitu Program Bantuan Akses Internet Pita Lebar Tetap. Inilah wujud nyata negara, bahwa informasi dan konektivitas adalah milik semua orang, termasuk warga desa,” ujar Meutya dalam sambutannya.

    Menkomdigi menegaskan, pembangunan jaringan internet hingga ke desa merupakan langkah strategis untuk membuka akses informasi dan memperluas peluang ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, program ini tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pelatihan dan pemberdayaan SDM lokal.

    “Asosiasi dan operator telekomunikasi kami dorong untuk memanfaatkan sumber daya lokal. Anak-anak muda di desa akan dilatih menjadi tenaga terampil yang memahami cara membangun dan memelihara jaringan serat optik,” jelas Meutya.

    Menkomdigi Meutya Hafid meluncurkan program Kampung Internet di Deli Serdang, Sumatera Utara. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET

    Manfaat untuk UMKM dan Ekonomi Desa

    Meutya menekankan, akses internet pita lebar tetap memiliki keunggulan dari sisi keandalan, kecepatan, dan biaya yang lebih terjangkau dibandingkan jaringan seluler. Karena itu, penerima manfaat utama program ini adalah pelaku UMKM dan masyarakat desa.

    “Kami berharap layanan ini dapat menjadi bagian dari modal usaha yang membantu UMKM selama 12 bulan ke depan. Program ini harus benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tegasnya.

    Menkomdigi juga mengingatkan agar pemanfaatan jaringan internet di desa digunakan untuk hal-hal positif dan produktif.

    “Gunakan untuk memperkuat ekonomi desa, bukan untuk hal-hal yang merugikan seperti judi online, pornografi, atau penipuan digital,” imbaunya.

    Program Kampung Internet ini untuk mendorong percepatan digitalisasi di daerah. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET

    Seperti disampaikan Meutya bahwa program Kampung Internet di Sumatera Utara akan menjangkau sejumlah desa, antara lain: Desa Keramat Gajah, Desa Pulo Tagor Baru, Desa Baru Titi Besi, Desa Tanah Abang yang berlokasi di Kabupaten Deli Serdang. Kemudian, Desa Tambak Cekur, dan Desa Manggis yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai.

    “Sumatera Utara istimewa karena menjadi daerah peluncuran pertama. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mempercepat transformasi digital,” tutur Meutya.

    Meutya menjelaskan, hingga akhir tahun 2025 pemerintah menargetkan 1.194 titik akses internet tetap di 20 desa di seluruh Indonesia. Tahun depan, Komdigi akan memperluas cakupan program ke lebih banyak daerah, termasuk tambahan alokasi di Sumatera Utara.

    “Insya Allah, tahun depan Program Desa Internet juga akan berlanjut. Jadi, Sumatera Utara masih berpeluang mendapat tambahan desa penerima manfaat,” pungkasnya.

    (agt/rns)

  • Anggota DPRD DKI dari PDIP Desak Pasal Larangan Jual Rokok Dicabut dari Raperda Kawasan Tanpa Rokok – Page 3

    Anggota DPRD DKI dari PDIP Desak Pasal Larangan Jual Rokok Dicabut dari Raperda Kawasan Tanpa Rokok – Page 3

    Selain itu, Ketua APKLI, Ali Mahsun juga menilai bahwa pasal-pasal larangan penjualan rokok bertentangan dengan semangat awal KTR. Menurutnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung juga telah menegaskan aturan tersebut tidak boleh menekan UMKM dan pedagang kecil.

    “KTR ini tidak boleh membunuh ekonomi rakyat kecil. Oleh karena itu, kami minta pasal-pasal larangan jual rokok itu dicabut sebelum disahkan,” ujar dia.

    Hal senada disampaikan Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara), Mukroni yang menyebut kondisi ekonomi saat ini masih berat, apalagi setelah pandemi. Dia bilang, merujuk data Kowantara, ada hampir 50 ribu warteg di Jabodetabek dengan separuhnya berada di Jakarta.

    “Kalau daya beli menurun ditambah aturan ini, bisa dipastikan banyak warteg bangkrut,” kata dia.