Produk: UMKM

  • Cerita Orang Tua di Lampung: Anaknya Ogah Makan Menu MBG, Lebih Lahap Santap Bekal dari Rumah

    Cerita Orang Tua di Lampung: Anaknya Ogah Makan Menu MBG, Lebih Lahap Santap Bekal dari Rumah

    Tomy menilai, pemerintah seharusnya lebih memperhatikan kualitas dan proses distribusi MBG. Ia mengusulkan agar program tersebut melibatkan pelaku UMKM kantin sekolah.

    “Kalau dibuat langsung di kantin sekolah, menunya bisa lebih higienis dan sesuai selera anak. Atau kalau tidak, lebih baik dana MBG diberikan ke orang tua, biar mereka yang masakin. Orang tua lebih tahu apa yang disukai anak-anaknya,” katanya.

    Di tengah pro-kontra pelaksanaan program MBG, para orang tua seperti Novi dan Tomy memilih langkah praktis: kembali pada bekal dari rumah.

    Bagi mereka, keamanan dan kenyamanan anak saat makan di sekolah jauh lebih penting ketimbang sekadar mengejar program.

    Sebelumnya, Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal angkat bicara terkait maraknya kasus keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah.

    Dia menilai, persoalan tersebut muncul akibat kelalaian petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tidak menjalankan standar operasional prosedur (SOP) dengan baik.

    “Ketika ada human error atau SOP yang sedikit saja tidak dijalankan, langsung terjadi kejadian luar biasa,” ujar Mirza usai memimpin Rapat Evaluasi Program MBG, Selasa (30/9/2025).

    Mirza menerangkan, sejak Januari hingga 27 Agustus 2025, pelaksanaan program MBG berjalan tanpa kendala karena SOP dari Badan Gizi Nasional diterapkan dengan ketat.

    “Artinya, ketika SOP dijalankan, selama delapan bulan tidak ada kasus keracunan atau zero accident,” jelas dia.

    Namun situasi berubah setelah SOP mulai diabaikan. Kasus pertama terjadi pada 28 Agustus 2025 dan terus berulang hingga saat ini.

    “Sampai hari ini sudah ada tujuh lokasi kejadian dengan total korban sekitar 500 orang. Ada yang dirawat dua hari, ada juga yang cukup diperiksa di puskesmas lalu pulang,” paparnya.

    Mirza menegaskan, seluruh petugas SPPG wajib kembali bekerja sesuai aturan agar kasus serupa tidak terus terulang.

    “Kita menekankan agar seluruh SPPG mengembalikan pola kerja seperti delapan bulan lalu. SOP harus dijalankan dengan sangat ketat,” tegasnya.

    Selain itu, dia menginstruksikan seluruh kepala daerah, dinas kesehatan, puskesmas, hingga instansi vertikal di Lampung untuk memperketat pengawasan di dapur MBG.

    “Mulai hari ini saya minta seluruh jajaran melakukan pengawasan penuh di setiap dapur MBG,” ucapnya.

  • Ning Ita Tekankan Keamanan Pangan untuk UMKM Kuliner Mojokerto

    Ning Ita Tekankan Keamanan Pangan untuk UMKM Kuliner Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari meninjau langsung Pelatihan Keamanan Pangan di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Maja Citra Kinarya, Rabu (1/10/2025). Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya serta diikuti puluhan pelaku UMKM makanan dan minuman.

    Dalam kesempatan itu, Ning Ita—sapaan akrabnya—menyebutkan bahwa dari total 27.993 UMKM di Kota Mojokerto, lebih dari 70 persen bergerak di sektor kuliner. Menurutnya, peningkatan kualitas produk pangan, khususnya terkait keamanan pangan, menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

    “Kami berkomitmen ingin meningkatkan perekonomian Kota Mojokerto melalui UMKM. Itulah kenapa fasilitasi yang kami berikan tidak main-main, setiap tahun kami anggarkan puluhan miliar rupiah yang sasarannya UMKM,” ungkapnya.

    Ia menekankan, produk kuliner Kota Mojokerto tidak hanya harus halal, tetapi juga aman dikonsumsi. “Kami mendorong bagaimana supaya produk kuliner Kota Mojokerto aman, tidak mengandung bahan-bahan yang membahayakan kesehatan. Ini komitmen kami supaya UMKM benar-benar naik kelas,” tambahnya.

    Selain keamanan pangan, Ning Ita mendorong pelaku UMKM mendaftarkan produknya ke e-katalog pemerintah. Dengan demikian, produk UMKM Mojokerto tidak hanya terjamin kualitasnya, tetapi juga memiliki peluang lebih besar masuk dalam belanja pemerintah daerah.

    “Kami ingin UMKM kuliner di Kota Mojokerto bukan sekadar bertahan, tapi berkembang dan naik kelas, salah satunya dengan memastikan produk yang mereka hasilkan benar-benar aman untuk masyarakat,” tegasnya.

    Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pelaku usaha dalam menjaga standar keamanan pangan. Pemerintah Kota Mojokerto optimistis, langkah ini akan membuat UMKM lokal semakin berdaya saing dan berkontribusi nyata pada pertumbuhan ekonomi daerah. [tin/beq]

  • Sosok Lukmanul Hakim, Ulama yang Jadikan Sertifikasi Halal Senjata UMKM Kini Berpulang – Page 3

    Sosok Lukmanul Hakim, Ulama yang Jadikan Sertifikasi Halal Senjata UMKM Kini Berpulang – Page 3

    Lukmanul Hakim dikenal sebagai sosok Muslim intelektual yang aktif memperjuangkan ekonomi umat, kajian wakaf produktif, serta isu kedaulatan pangan dan energi.

    Dalam Sidang Tahunan Ekonomi Umat 2025, dia menegaskan bahwa dua isu strategis, kedaulatan pangan dan energi akan menjadi rekomendasi resmi MUI kepada pemerintah.

    Di tahun-tahun sebelumnya, Lukmanul Hakim juga mendorong agar produk unggulan lokal dijadikan prioritas dalam sistem distribusi pangan, sebagai bentuk kemandirian ekonomi umat.

    Selain itu, Lukman juga vokal dalam isu-isu seperti sertifikasi halal yang menjadi instrumen pemberdayaan UMKM. Dia menyebut sertifikasi halal sebagai “satu‑satunya pilihan” untuk memperkuat ekonomi umat, supaya UMKM tak hanya berbicara soal keuntungan duniawi, tapi juga nilai-nilai kehalalan.

    Dia juga mendorong peran pesantren sebagai penggerak ekonomi daerah melalui kolaborasi strategis, sebuah visi yang menurutnya akan memperkuat basis ekonomi umat dari bawah.

    Semasa hidupnya, Lukman dikenal sebagai ulama yang tak hanya memberi kritik, tetapi juga mencari solusi konkret. Dalam banyak kesempatan, dia menekankan bahwa narasi saja tak cukup, tindakan nyata perlu dilakukan segera.

     

  • Profesor dari IPB Ini Menilai Ultra-processed Food di MBG Bergizi Cukup

    Profesor dari IPB Ini Menilai Ultra-processed Food di MBG Bergizi Cukup

    Profesor dari IPB Ini Menilai Ultra-processed Food di MBG Bergizi Cukup
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB), Profesor Ali Khomsan, menilai
     ultra-processed food
    (UPF) dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bergizi cukup.
    “Sosis,
    nugget
    , mi instan adalah contoh
    ultra-processed food
     yang relatif bisa ditemui di pasaran. Sosis dan
    nugget
    dari pangan hewani juga sehingga gizinya cukup baik,” kata Profesor Ali Khomsan kepada 
    Kompas.com
    , Rabu (1/10/2025).
    Ultra-processed food
     dalam MBG tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan asalkan selama penggunaannya tetap dalam batas wajar.
    Ali mengingatkan bahwa penggunaan produk ultra-processed tetap perlu dibatasi proporsinya, agar tidak menggeser semangat MBG yang mengedepankan pangan lokal dan makanan segar.
    “Produk
    ultra-processed
    mungkin mengandung banyak terigu (yang ini tidak sejalan dengan mengusung semangat pangan lokal),” ujar Ali Khomsan.
    “Oleh karena itu yang perlu adalah adanya pembatasan berapa banyak kandungan
    ultra-processed
    ini diperbolehkan, sehingga tidak menjadi sorotan masyarakat,” lanjutnya.
    Menurut Ali, produk
    ultra-processed
    seperti sosis,
    nugget
    , atau mi instan secara umum sudah melalui uji keamanan pangan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelum beredar di pasaran.

    Ultra-processed foods
    kalau sudah beredar di pasaran biasanya pasti sudah memenuhi syarat Kemenkes/BPOM, sehingga aman tentunya,” kata dia.
    Ali menjelaskan, MBG sejauh ini sudah dirancang dengan prinsip keberagaman pangan dan keseimbangan gizi, termasuk takaran yang disusun oleh ahli gizi.
    Karena itu, dari segi kualitas dan kuantitas, menu MBG sejauh ini dinilai masih sesuai dengan kebutuhan gizi anak-anak penerima manfaat.
    “Kan MBG sejauh ini sudah memenuhi syarat keberagaman, ada nasi lauk, buah, dan sayur. Takaran juga sudah diperhitungkan ahli gizi, sehingga dari segi kualitas dan kuantitas sejauh ini tidak ada masalah,” jelasnya.
    Ali mencontohkan bahwa makanan olahan seperti sosis atau
    nugget
    termasuk produk pangan hewani yang tetap memiliki kandungan gizi baik, terutama protein, meskipun masuk kategori
    ultra-processed
    .
    Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan tidak semua produk
    ultra-processed food
    dilarang masuk ke dalam menu MBG.
    “Untuk beberapa produk yang baik dan sehat dimungkinkan, contoh susu UHT plain,” kata Kepala BGN Dadan Hindayana kepada Kompas.com, Rabu (1/10/2025).
    Namun, berbeda dengan Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang yang justru tidak mendukung produk UPF.
    Dengan tegas, dia melarang penggunaan makanan UPF sebagai menu makanan Program MBG.
    Dia juga memastikan kebijakan ini akan tetap membuka peluang besar bagi UMKM lokal untuk berkembang.
    “Begitu larangan ini dilaksanakan, ratusan ribu UMKM pangan akan hidup. Ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk tidak hanya memberi gizi bagi anak bangsa, tetapi juga menggerakkan ekonomi rakyat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/9/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemprov Jateng Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Uzbekistan, dari Wisata Religi hingga Produk Halal

    Pemprov Jateng Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Uzbekistan, dari Wisata Religi hingga Produk Halal

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membuka peluang kerja sama dengan Uzbekistan di sejumlah sektor strategis. Mulai dari pengembangan wisata religi, penguatan jasa dan produk halal, hingga peningkatan akses pasar bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng, Sumarno, mengatakan penjajakan kerja sama ini dilakukan saat dirinya menghadiri undangan Kedutaan Besar Uzbekistan pada acara 34th Anniversary of The Independence of The Republic of Uzbekistan 1991–2025, yang digelar di Four Square Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (30/9/2025) malam.

    “Di Uzbekistan ada makam tokoh muslim Imam Bukhari. Wisata religi di Jawa Tengah dan di Uzbekistan mungkin nanti bisa dikoneksikan,” ujar Sumarno.

    Menurutnya, baik Jateng maupun Uzbekistan memiliki kesamaan karakter, terutama karena sama-sama mayoritas muslim dan kaya dengan destinasi wisata religi.

    “Memang sekarang belum sampai pada titik kesepakatan perjanjian kerja sama. Akan tetapi penjajakan sudah dilakukan. Mudah-mudahan nanti dalam waktu dekat juga bisa ditindaklanjuti,” tambahnya.

    Sumarno optimistis hubungan persaudaraan ini bisa memberikan manfaat yang saling menguntungkan bagi kedua pihak.

    Uzbekistan Buka Pintu Lebar untuk Kolaborasi

    Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia, Oybek Eshonov, menyatakan negaranya terus memperkuat hubungan yang setara dan saling menguntungkan dengan seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia.

    “Masyarakat kita dipersatukan oleh kesamaan agama, ikatan sejarah, serta kedekatan budaya dan spiritual,” kata Oybek.

    Ia menyebut Uzbekistan saat ini tengah gencar menghidupkan kembali sejarah peradaban Islam. Sejumlah fasilitas baru dibangun, antara lain Pusat Peradaban Islam di Tashkent dan Kompleks Memorial Imam Bukhari di Samarkand.

    “Kami yakin, situs-situs ini akan menjadi pusat spiritual dan pendidikan bagi dunia Muslim, yang akan menarik lebih banyak wisatawan,” imbuhnya.Menurut Oybek, Uzbekistan juga mencatat tren positif dalam pariwisata, dengan jumlah kunjungan wisatawan asing yang melampaui 10 juta pada 2024.

     

  • Kepala BGN Bolehkan Ultra-processed Food Sehat Masuk MBG: Contoh Susu UHT

    Kepala BGN Bolehkan Ultra-processed Food Sehat Masuk MBG: Contoh Susu UHT

    Kepala BGN Bolehkan Ultra-processed Food Sehat Masuk MBG: Contoh Susu UHT
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan tidak semua produk 
    ultra-processed food 
    dilarang masuk ke dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
    “Untuk beberapa produk yang baik dan sehat dimungkinkan, contoh susu UHT
    plain
    ,” kata Kepala BGN Dadan Hindayana kepada
    Kompas.com
    , Rabu (1/10/2025).
    Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, menyatakan seharusnya sosis,
    nugget
    , hingga burger dan makanan lain yang tergolong dalam ultra-processed foods (UPF) atau makanan ultra-olahan tidak boleh ada dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
    “Kalau diharapkan, BGN tidak lagi memaksakan membeli sosis, nugget di dalam menunya, burger gitu. Harusnya nggak boleh lah. Namanya aja
    junk food
    , benar kan?” kata Yeka di kantornya, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (30/9/2025).
    Sebelumnya, Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang melarang penggunaan makanan UPF sebagai menu makanan Program MBG.
    Selain itu, dia juga memastikan kebijakan ini akan tetap membuka peluang besar bagi UMKM lokal untuk berkembang.
    “Begitu larangan ini dilaksanakan, ratusan ribu UMKM pangan akan hidup. Ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk tidak hanya memberi gizi bagi anak bangsa, tetapi juga menggerakkan ekonomi rakyat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/9/2025).
    Ultra-processed food
     atau UPF, dialihbahasakan sebagai “makanan ultra-olahan” adalah makanan yang mengalami proses pengolahan sangat tinggi.
    Ciri khasnya adalah penggunaan berbagai zat tambahan, mulai dari pengawet, pewarna, pemanis buatan, hingga penguat rasa, dilansir dari Asosiasi Dietsien Indonesia (AsDI).
    Ultra-processed food memiliki nilai gizi rendah, tetapi tinggi kalori, gula, garam, dan lemak.
    Jika dikonsumsi berlebihan, makanan ini bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
    Makanan ini biasanya hadir dalam bentuk siap makan atau siap saji, dengan daya tahan lama dan rasa yang kuat berkat tambahan gula, garam, dan lemak.
    Contoh
    ultra-processed food
    , antara lain mi instan,
    nugget
    , sosis, es krim, roti, biskuit kemasan, beberapa jenis sereal, minuman kemasan manis, dan camilan kekinian yang sedang populer.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Komitmen Dunia Usaha Galakkan Transisi Hijau dan Mitigasi Risiko Perubahan Iklim

    Komitmen Dunia Usaha Galakkan Transisi Hijau dan Mitigasi Risiko Perubahan Iklim

    Peran KADIN Bidang Sosial & Penanggulangan Bencana: Jaringan Pengaman Bisnis sebagai Solidaritas untuk Bertahan dan Bangkit
    Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Sosial & Penanggulangan Bencana, Suryani Motik, menegaskan kesiapsiagaan bencana merupakan fondasi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

    Melalui program Business Neighborhood Resilience Framework (BNRF), KADIN membekali pelaku usaha, khususnya UMKM, dengan panduan praktis menghadapi bencana.

    “Kami percaya bisnis bisa membantu bisnis lainnya. Dengan solidaritas dan kesiapan, pengusaha kecil dapat bertahan dan bangkit pasca bencana,” ujarnya.

    Menuju Indonesia Emas 2045 yang Tangguh

    Peluncuran CCF menegaskan peran strategis KADIN sebagai rumah besar dunia usaha, tidak hanya dalam mendorong ekonomi hijau, tetapi juga memperkuat ketahanan bisnis di semua tingkatan. Melalui sinergi sektor publik, swasta, UMKM, dan komunitas, CCF diharapkan menjadi model kolaborasi efektif menuju Indonesia Emas 2045 yang berkelanjutan, inklusif, dan tangguh.

    Acara ini dihadiri lebih dari 85 perwakilan pemerintah, swasta, lembaga internasional, media, dan organisasi masyarakat sipil. Peluncuran ini menandai tindak lanjut dari penandatanganan MoU antara KADIN dan IOM pada Agustus 2025, serta menjadi tonggak kolaborasi lintas sektor untuk menjawab tantangan perubahan iklim, migrasi, dan keberlanjutan ekonomi di kawasan Asia Pasifik. (Pram/fajar)

  • XLSMART Berharap Ada Skema Insentif di Program Kampung Internet Komdigi

    XLSMART Berharap Ada Skema Insentif di Program Kampung Internet Komdigi

    Bisnis.com, JAKARTA— PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL) mendukung Program Kampung Internet 2025 yang baru-baru ini diluncurkan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Ada usulan agar program tersebut disertai dengan insentif.

    Head of External Communications XLSMART, Henry Wijayanto, mengatakan program tersebut sejalan dengan visi perusahaan untuk menghubungkan setiap orang Indonesia untuk kehidupan yang lebih baik. 

    “Kami siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk memperluas jaringan, menghadirkan layanan broadband terjangkau, dan mendukung transformasi digital masyarakat,” kata Henry kepada Bisnis pada Rabu (1/10/2025).

    Lebih lanjut, Henry menekankan sejumlah aspek penting agar tujuan itu bisa terwujud. Menurutnya, dibutuhkan kolaborasi erat antara pemerintah, operator, dan mitra teknologi. 

    Selain itu, skema investasi dan insentif untuk pembangunan di wilayah non-ekonomi juga diperlukan, disertai peningkatan literasi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet secara produktif.

    “Serta kebijakan spektrum dan regulasi yang mendukung adopsi teknologi baru,” kata Henry. 

    Sebelumnya, Komdigi meresmikan Program Kampung Internet 2025 di Desa Kramat Gajah, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada 29 September 2025. 

    Program ini ditujukan untuk memperluas akses internet hingga pelosok desa dengan membangun 1.194 titik penerima manfaat di lima provinsi. Pada tahap awal, sebanyak 307 titik akan dibangun di Sumatera Utara, dengan tambahan jaringan kabel fiber optik sepanjang 196 kilometer.

    Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan bahwa kehadiran internet akan menjadi motor penggerak kemajuan desa.

    “Dengan Kampung Internet, anak-anak sekolah bisa belajar lebih mudah, UMKM bisa memperluas pasar, dan layanan publik desa makin cepat. Inilah motor penggerak kemajuan desa di era digital,” kata Meutya dalam laman resmi Komdigi pada Senin (29/9/2025).

    Selain Sumatera Utara, titik Kampung Internet 2025 juga akan dibangun di NTB, Lampung, Jawa Barat, dan Banten. Program ini mendukung target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, yang mencakup penetrasi broadband rumah tangga 50%, pembangunan jaringan fiber optik hingga 90% kecamatan, serta kecepatan internet 100 Mbps pada 2029.

    “Saat ini baru 21% rumah tangga yang memiliki akses broadband tetap. Artinya, pekerjaan rumah kita masih besar. Kampung Internet adalah salah satu cara untuk mengejar target itu,” tambah Meutya.

    Dalam peresmian tersebut, Komdigi juga menyerahkan bantuan laboratorium fiber optik untuk SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, yang akan digunakan untuk melatih guru dan siswa menjadi tenaga terampil di bidang jaringan.

    “Untuk membangun konektivitas kita tidak bisa sendiri. Pemerintah pusat, daerah, industri, dan masyarakat harus saling bergandengan,” tandas Meutya.

  • Banyuwangi Perluas Pasar Produk Unggulannya di Misi Dagang Sumsel

    Banyuwangi Perluas Pasar Produk Unggulannya di Misi Dagang Sumsel

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar misi dagang dan investasi bersama Pemprov Sumatera Selatan di Palembang.

    Dalam kegiatan tersebut Kabupaten Banyuwangi juga turut difasilitasi untuk memperkenalkan berbagai produk unggulannya kepada para pelaku usaha di forum bisnis tersebut.

    Agenda ini merupakan program rutin Pemprov Jatim untuk memperluas pasar produk daerah. Banyuwangi berkesempatan untuk memperkenalkan berbagai potensinya.

    Misi dagang tersebut dipimpin langsung Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono turut mendampingi Gubernur Jatim.

    Mujiono menjelaskan misi dagang ini sebagai upaya mempererat kerja sama perdagangan antara Pemprov Jatim dengan daerah lain di Indonesia.

    “Terima kasih kepada Gubernur Jatim yang memfasilitasi Banyuwangi untuk memasarkan potensinya. Alhamdulillah, produk kami banyak dibeli oleh buyer dan banyak pesanan,” kata Mujiono.

    Banyuwangi memasarkan banyak produk, mulai batik, udeng, beras organik ekspor, kopi Osing, gula semut, gula batok, tas, manik-manik ekspor, hingga jajanan khas seperti bagiak, selai pisang, hingga bolu kuwuk.

    “Beberapa produk yang menjadi unggulan Banyuwangi ini kita bawa ke misi dagang untuk dipertemukan langsung dengan buyer atau pelaku bisnis yang ada di Sumatera Selatan,” kata Mujiono.

    Selain memamerkan produk UMKM, Banyuwangi juga menghadirkan budaya lokal. Pada sesi pembukaan, ditampilkan fashion show Wastra Osing, batik khas masyarakat Osing serta tari-tarian daerah ini.

    “Ajang ini menjadi sarana strategis untuk memperluas jaringan pasar sekaligus memperkenalkan potensi Banyuwangi ke luar Jawa,” tuturnya.

    Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskop UMP) Banyuwangi, Nanin Oktaviantie, menambahkan, forum ini mempertemukan pelaku usaha Banyuwangi dengan buyer di daerah lain di Indonesia.

    “Banyuwangi berkesempatan mengenalkan produk sekaligus menjajaki pasar baru,. Bahkan ada ekspoetir yang tertarik dengan produk kita,” kata Nanin. [tar/ian]

  • Komdigi Targetkan Penetrasi Fixed Broadband Naik dari 21% menjadi 50% pada 2029

    Komdigi Targetkan Penetrasi Fixed Broadband Naik dari 21% menjadi 50% pada 2029

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menargetkan penetrasi internet tetap atau fixed broadband dapat menyentuh 50% pada 2029. Adapun saat ini penetrasi fixed broadband masih di bawah 25%. 

    Fixed broadband adalah layanan internet berkecepatan tinggi yang menggunakan infrastruktur fisik seperti kabel serat optik, DSL (Digital Subscriber Line), atau kabel koaksial untuk menyediakan koneksi internet secara tetap dan stabil pada satu lokasi, seperti rumah atau kantor.

    Menkomdigi Meutya Hafid mengatakan saat ini penetrasi fixed broadband Indonesia masih 21%. Artinya, dari seluruh rumah dan kantor di Indonesia, hanya 21% yang telah menggunakan layanan internet tetap berbasis serat optik.

    Untuk mengejar  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 yang menargetkan penetrasi broadband rumah tangga mencapai 50%, jaringan fiber optik hingga 90% kecamatan, dan kecepatan layanan 100 Mbps pada 2029, Komdigi mendorong Program Kampung Internet 2025.

    “Saat ini baru 21 persen rumah tangga yang memiliki akses broadband tetap. Artinya, pekerjaan rumah kita masih besar. Kampung Internet adalah salah satu cara untuk mengejar target itu,” kata Meutya, dikutip Rabu (1/10/2025).

    Komdigi meluncurkan Program Kampung Internet 2025 untuk memperluas akses internet hingga ke pelosok desa. Sebanyak 1.194 titik penerima manfaat akan dibangun di lima provinsi, dimulai dengan 307 titik di Sumatera Utara.

    Peresmian perdana berlangsung di Desa Kramat Gajah, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Program ini akan menambah jaringan kabel fiber optik sepanjang 196 kilometer dan menjadi langkah awal pemerataan layanan broadband nasional.

    Meutya mengatakan akses internet menjadi hal yang penting bagi masyarakat desa. Dengan Kampung Internet, anak-anak sekolah bisa belajar lebih mudah, UMKM bisa memperluas pasar, dan layanan publik desa makin cepat.

    “Inilah motor penggerak kemajuan desa di era digital,” ujar Meutya, dikutip Selasa (30/9/2025).

    Selain Sumatera Utara, provinsi lain yang akan mendapatkan titik Kampung Internet pada 2025 adalah NTB, Lampung, Jawa Barat, dan Banten.

    Dalam acara peresmian, Kemkomdigi juga menyerahkan bantuan alat laboratorium fiber optik untuk SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Fasilitas ini akan dipakai untuk pelatihan guru dan siswa agar siap menjadi tenaga terampil di bidang jaringan.

    Program Kampung Internet terlaksana berkat kolaborasi Kemkomdigi dengan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel), pemerintah daerah, dan berbagai pemangku kepentingan.

    “Untuk membangun konektivitas kita tidak bisa sendiri. Pemerintah pusat, daerah, industri, dan masyarakat harus saling bergandengan,” tandas Meutya.

    Turut hadir dalam peresmian ini Wakil Gubernur Sumatera Utara Surya, Wakil Bupati Deli Serdang Lom Lom Suwondo, perwakilan industri telekomunikasi, serta masyarakat Desa Kramat Gajah.