Warga Keluhkan Menu MBG Keripik Tempe, SPPI Solo Datangi SPPG Penyedia Makanan
Tim Redaksi
SOLO, KOMPAS.com –
Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Solo, Jawa Tengah buka suara terkait adanya keluhan warga terkait menu Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak memenuhi standar gizi.
Keluhan itu disampaikan warga melalui kanal aduan Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS).
Laporan tersebut disertai foto menu yang hanya berisi keripik tempe dan gorengan telur dari tepung dengan porsi minim sebagai lauknya.
Koordinator SPPI Solo, Priyo Widyastoko mengatakan, pihaknya bersama Wakil Wali Kota Solo telah mendatangi dapur SPPG yang memberikan menu MBG tidak sesuai standar gizi.
Menurut dia, alasan dapur SPPG itu memberikan keripik tempe karena ada permasalahan bahan baku.
“Kemarin sebenarnya daging ayam atau apa, ternyata ayamnya kualitasnya jelek. Akhirnya dialihkan kalau tidak salah keripik tempe sama telur,” kata Priyo ditemui di Solo, Jawa Tengah, Jumat (3/10/2025).
Pihaknya mewanti-wanti kepada dapur SPPG di Solo untuk tetap menjaga kualitas menu MBG.
Priyo juga meminta dapur SPPG tidak memberikan menu instant.
“Sudah-sudah saya (wanti-wanti) jangan pakai yang kayak gitu. Kalau mau keripik tempe diolah sendiri. Kalau (menu yang dikeluhkan) itu pabrikan kan,” ungkap dia.
Lebih lanjut, pihaknya akan terus mengawasi semua dapur SPPG di Solo agar menjaga kualitas menu. Ini juga sebagai antisipasi agar tidak ada kasus keracunan MBG.
“Pengawasan (dapur). SPPI kan didapur disediakan mess, memang harus stand by di situ sampai memang benar-benar autopilot,” tambahnya.
Sebelumnya, seorang warga di Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo, Jawa Tengah, mengeluhkan kualitas menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai tidak memenuhi standar gizi melalui Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS), Selasa (30/9/2025) sekitar pukul 12.48 WIB.
Laporan tersebut disertai foto menu yang hanya berisi keripik tempe dan gorengan sebagai lauknya.
Pengurus Yayasan Ziyadatul Iman At Tamamiyah yang merupakan penyedia MBG Tipes 2 mengakui hal tersebut.
Kukuh Waskito, pengurus Yayasan Ziyadatul Iman At Tamamiyah menjelaskan bahwa kekurangan standar gizi menu MBG terjadi karena keterlambatan suplai daging ayam.
Menurut Kukuh, SPPG terpaksa mengganti menu dengan bahan yang tersedia untuk mencegah risiko keracunan akibat bakteri salmonella.
“Hari ini sebenarnya menunya ayam. Tapi karena suplai ada permasalahan, daging fresh yang dikirim begitu sampai di depot sudah bau semua. Jadi kita ganti semuanya,” kata Kukuh saat dikonfirmasi, Selasa (30/9/2025).
Ia mengungkapkan, total 300 kilogram daging ayam terpaksa dibuang.
Permasalahan terjadi karena distributor utama mengalami keterlambatan, sehingga pihaknya mencari alternatif dari UMKM daging ayam.
Namun, Kukuh menduga proses penyembelihan tidak sesuai standar sehingga daging cepat busuk.
“Setelah disembelih, pengirimannya tidak pakai pendingin. Jadi sekitar tiga jam ayam sudah bau. Meskipun dimasak tetap bau,” jelasnya.
“Kita batalkan (menu ayam) lalu akhirnya diganti telur (gorengan krispi porsi minim yang ada di foto). Ya gimana caranya bisa tetap mengirimkan, akhirnya menunya jadi kurang maksimal,” kata dia.
Keluhan itu disampaikan oleh Johan Wahyu.
Johan menyebut Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tipes 2 dari Yayasan Ziyadatul Iman At Tamamiyah, selaku penyedia MBG, belum menyajikan menu sesuai standar gizi.
“Mohon ditindaklanjuti untuk SPPG Tipes 2 dan sekolah-sekolah terkait. Katanya ada keterlambatan bahan baku, tapi kan nggak masuk akal,” tulis Johan dalam laporannya di ULAS.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Produk: UMKM
-
/data/photo/2025/09/30/68dba6ae54e35.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Warga Keluhkan Menu MBG Keripik Tempe, SPPI Solo Datangi SPPG Penyedia Makanan Regional 4 Oktober 2025
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5320012/original/050736800_1755582888-IMG-20250819-WA0002.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kementerian ESDM Bakal Verifikasi 34.000 Sumur Minyak Rakyat – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) telah mengantongi data 34.000 titik sumur minyak rakyat. Jumlah itu akan diverifikasi sebelum statusnya dilegalkan.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Kementerian ESDM, Laode Sulaeman mengatakan, sejauh ini ada 34.000 sumur rakyat. Meski begitu, angka ini masih berpotensi bertambah.
“Yang terbaru saya minta 30 September, saya belum lihat tambahannya berapa lagi dari 34.000,” kata Laode di Kantor Kementerian ESDM, ditulis Sabtu (4/10/2025).
“Berdasarkan Permen (ESDM) 14 Tahun 2025, per 2 Oktober kemarin data sumur masyarakat tidak boleh lagi ditambah. Jadi sudah dibatasi, apa yang sudah disampaikan ke Kementerian, itu sudah fix, tidak berubah lagi,” ia menambahkan.
Pascadata ini terkumpul, Kementerian ESDM akan melakukan verifikasi ke lapangan. “Kita harus cek, sumurnya benar, potensinya seperti apa, koordinat yang dikasih ke kita, benar enggak. Jangan-jangan cuma dikasih titik saja, tapi enggak ada sumurnya,” ucapnya.
Setelah itu, pemerintah daerah setingkat Gubernur akan diminta menyiapkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Koperasi, maupun UMKM. Ketiga ini akan menjadi pengelola sumur minyak tadi sebelum nantinya dijual ke Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
-

Kota Malang Raih Skor IMDI Tertinggi Nasional, Bukti Ekosistem Digital Makin Kuat
Malang (beritajatim.com) – Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) Kota Malang tahun 2025 mencatat skor 62,67, tertinggi secara nasional. Capaian ini menegaskan bahwa Kota Malang memiliki ekosistem masyarakat digital yang solid dan adaptif dalam menyongsong transformasi digital di tingkat nasional.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi semua pihak — mulai dari masyarakat, akademisi, media, komunitas, hingga pelaku industri kreatif digital yang bersinergi dengan Pemerintah Kota Malang.
“Sejak awal pengukuran, nilai IMDI Kota Malang meningkat terus. Dan pencapaian ini adalah hasil kolaborasi hexahelix untuk mewujudkan ekosistem digital,” ujar Wahyu saat menghadiri Peresmian Garuda Spark Innovation Hub dan peluncuran hasil IMDI Tahun 2025 oleh Kementerian Komunikasi dan Digital RI di Jakarta, Kamis (2/10/2025).
Wahyu mencontohkan, Kota Malang memiliki infrastruktur dan ekosistem digital yang kuat, mulai dari jaringan CCTV hingga fasilitas Malang Creative Center. Pemerintah Kota juga menghadirkan layanan publik berbasis digital seperti PDKT SAM yang membantu validasi berbagai program sosial — mulai dari beasiswa, bantuan sosial, hingga perumahan tidak layak huni dan penerimaan peserta didik jalur afirmasi.
Selain itu, aplikasi MalangMbois turut menjadi inovasi penting yang memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan publik. Pemerintah juga rutin menggelar pelatihan keterampilan digital, edukasi keuangan digital inklusif, klinik UMKM, serta literasi etika bermedia sosial sebagai upaya pemberdayaan masyarakat.
Menurut Wahyu, pengukuran IMDI yang dilakukan independen oleh Kementerian Komunikasi dan Digital menjadi instrumen penting dalam memetakan isu, mendengar aspirasi publik, serta menentukan arah kebijakan transformasi digital daerah.
“Capaian pada empat pilar IMDI secara umum menggambarkan bahwa Kota Malang dan masyarakatnya dinilai menguasai keterampilan digital, memanfaatkan teknologi, dan mengoptimalkan potensi daerah berbasis digital,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya V. Hafid, mengapresiasi capaian Kota Malang serta menekankan pentingnya pembangunan ekosistem digital yang inklusif melalui kolaborasi lintas sektor.
“Digitalisasi telah berjalan baik pada sektor e-commerce, jasa, dan keuangan. Namun sektor lain seperti layanan publik digital dan pembelajaran masih menjadi PR bersama,” ujar Meutya.
Penilaian IMDI Tahun 2025 melibatkan survei terhadap 18 ribu responden dan 11 ribu pelaku usaha di berbagai daerah. Secara nasional, skor IMDI meningkat dari 43,34 pada 2024 menjadi 44,53 pada 2025.
Adapun Kota Malang mencatat peningkatan signifikan sebesar 10,03 poin atau 19,05 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya, dengan rincian: pilar Infrastruktur dan Ekosistem 79,61, pilar Literasi 63,69, pilar Pemberdayaan 57,73, dan pilar Pekerjaan Digital 46,55. [luc/beq]
-

Video: Cegah Inflasi Jakarta Melonjak, Bazar Murah Daging-Ayam Disebar
Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman mengungkapkan strategi Pemprov DKI Jakarta dalam memenuhi kebutuhan protein yakni daging ayam, daging sapi hingga ikan segar dan menjaga stabilitas pangan daerah.
Selain mendatangkan pasokan daging impor ,Perumda Dharma Jaya bekerjasama dengan peternak dan UMKM lokal dalam memenuhi kebutuhan daging termasuk dalam rantai pasok daging. Hal ini dilaksanakan dengan penyediaan Rumah Potong Hewan (RPH) hingga pengembangan bisnis penggemukan sapi.
Dharma Jaya juga memastikan perannya dalam memenuhi pasokan protein termasuk bazar murah yang ditargetkan mencapai 1.000 bazar hingga akhir tahun. Langkah ini tidak hanya menjamin ketersediaan daging namun juga menjaga inflasi daerah.
Seperti apa perang Perumda Dharma Jaya menjaga stabilitas harga dan pasokan protein Jakarta? Selengkapnya simak dialog Safrina Nasution dengan Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 02/10/2025)
-

Sentilan Purbaya dan Nasib 7 Proyek Kilang Minyak Pertamina
Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyentil Pertamina yang dianggap malas membangun kilang minyak baru.
Sindiran Purbaya itu dilontarkan tatkala menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI, Selasa (30/9/2025). Purbaya menyinggung Pertamina karena lamban mengurus pembangunan kilang baru. Imbasnya, negara harus mengimpor BBM dari Singapura.
“Jadi kilang itu bukan kita enggak bisa bikin, atau kita enggak bisa bikin proyeknya, cuma Pertamina malas-malasan saja,” ucap Purbaya.
Dia mengaku pernah mengultimatum Pertamina bahwa akan ada investor China yang mau membangun kilang di Indonesia. Namun, Pertamina keberatan lantaran merasa sudah overkapasitas.
Mendengar hal tersebut, Purbaya mengaku kaget. Sebab, perusahaan pelat merah itu mengklaim bakal membangun tujuh kilang baru dalam 5 tahun.
“Mereka [Pertamina] bilang, iya, tapi segera-segera akan jadi. Sampai sekarang enggak jadi, yang ada malah beberapa dibakar kan,” tutur Purbaya.
Lantas, benarkah demikian?
Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 56 Tahun 2018, sebelumnya terdapat tujuh proyek kilang yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN), yakni lima proyek pengembangan kilang atau refinery development master plan (RDMP) dan dua proyek kilang baru.
Lima proyek RDMP adalah RDMP Refinery Unit (RU) V Balikpapan, RDMP RU IV Cilacap, RDMP RU VI Balongan, RDMP RU II Dumai, dan RDMP RU III Plaju. Sementara itu, dua proyek kilang baru, yakni Grass Root Refinery (GRR) Tuban dan GRR Bontang.
Dalam perjalanannya, terdapat proyek yang sudah berjalan dan beroperasi atau hampir rampung. Namun, beberapa di antaranya masih mandek, bahkan batal.
Sementara itu, berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025, proyek kilang yang masuk PSN di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto hanya RDMP RU VI Balongan, RDMP RU IV Cilacap, Biorefinery Cilacap, dan Kilang Minyak Tuban (ekspansi).
Berikut daftar 7 proyek kilang minyak Pertamina:
1. RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) saat ini terus mengebut pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan. Proyek strategis nasional (PSN) ini telah memasuki fase krusial menuju tahap uji coba peralatan (commissioning) dan awal pengoperasian kilang (start-up).
Adapun, progres pengerjaan RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe telah mencapai 96,5% per akhir September 2025. Nilai investasi untuk proyek ini mencapai US$7,4 miliar atau setara Rp122,72 triliun (asumsi kurs Rp16.584 per US$).
Proyek RDMP Balikpapan memiliki tiga tujuan utama. Pertama, meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari semula 260.000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari.
Kedua, meningkatkan kualitas produk dari standar setara Euro 2 menjadi standar Euro 5 yang lebih ramah lingkungan. Ketiga, meningkatkan kompleksitas kilang guna mendorong efisiensi operasional dan memperluas jangkauan produk.
Selain memperkuat kemandirian energi, proyek RDMP Balikpapan juga berkontribusi terhadap ekonomi nasional dan daerah. Selama puncak konstruksi, proyek ini menyerap hingga 24.000 tenaga kerja serta menghidupkan ekosistem usaha di sekitar lokasi, mulai dari UMKM, jasa transportasi, hingga rumah kontrakan.
Sementara itu, proyek Lawe-Lawe merupakan ekspansi untuk meningkatkan mutu produk, memenuhi Euro-5. Proyek ini digarap oleh KPI melalui anak perusahaannya PT Kilang Pertamina Balikpapan. Kilang yang terletak di kota terbesar kedua di Kalimantan Timur itu awalnya memiliki kapasitas pengolahan 260.000 barel kemudian ditingkatkan menjadi 360.000 barel per hari.Kilang Balikpapan nantinya juga akan mampu mengolah berbagai jenis minyak mentah dan produk yang lebih variatif. Produk yang dihasilkan nanti juga setara dengan standar Euro-5.
Euro-5 memiliki keunggulan lebih ramah lingkungan dengan bahan bakar minyak yang lebih berkualitas serta tingkat konsumsi yang lebih hemat. Proyek RDMP Balikpapan meliputi pembangunan New Workshop dan Warehouse, Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Feed Tank, Boiler, New Flare BPP II, RFCC & RFCC NHT, dan Terminal Lawe-Lawe Facilities.
2. RDMP Cilacap
Berdasarkan catatan Bisnis, RDMP Cilacap dikembangkan guna meningkatkan kapasitas kilang yang semula sebesar 348.000 barel akan meningkat menjadi 370.000 barel per hari dan peningkatan kualitas produk menjadi standar Euro-5.
Proyek ini telah direncanakan sejak 2014 dengan proyeksi penyelesaian pada 2025 atau 2026 untuk fase awal atau lanjutan.
Pada 2014, Pertamina menggandeng Saudi Aramco dalam menggarap proyek ini. Namun, dalam perjalanannya Saudi Aramco memilih mundur. Pertamina pun tetap menggarap proyek itu secara mandiri.
Dalam proyek ini, Pertamina fokus pada pengembangan biorefinery untuk meningkatkan produksi biofuel dan produk petrokimia yang lebih ramah lingkungan.
Adapun, proyek RDMP ini masih jalan di tempat. Saat ini proyek itu masih dalam tahap pembahasan/regulasi & belum konstruksi penuh. Sementara fasilitas pendukung seperti Green Refinery Cilacap sudah beroperasi sebagian, dengan rencana ekspansi kapasitas SAF/HVO.
Saat ini, Green Refinery Kilang Cilacap telah mampu memproduksi Bioavtur – Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) dengan kandungan minyak inti sawit atau refined bleached deodorized palm kernel oil (RBDPKO) sebesar 2,4% dengan kapasitas 9.000 barel per hari (bpd).
Kandungan nabati ini akan ditingkatkan menjadi 100% dalam proyek pengembangan Green Refinery Kilang Cilacap Fase 2.
3. GGR Tuban
Rencana pembangunan megaproyek Grass Root Refinery (GRR) Tuban atau Kilang Tuban masih terus berjalan. Proyek ini digarap oleh KPI dengan menggandeng perusahaan Rusia, Rosneft.
Namun, proyek di Jawa Timur itu masih jalan di tempat lantaran perusahaan-perusahaan Rusia masih mendapat sanksi dari negara-negara Barat imbas invasi ke Ukraina.
Adapun, progres terakhir proyek strategis nasional (PSN) itu masih dalam proses final investment decision (FID) dan paralel proses pengadaan engineering, procurement & construction (EPC).
EPC adalah tahapan yang terdapat dalam proses perancangan sebuah sistem yang akan dibangun. Proses ini dilanjutkan dengan pengadaan yang kemudian membangun sistem yang sudah dirancang sebelumnya.
Kementerian ESDM menyebut, pemerintah masih mengevaluasi ulang rencana investasi Kilang Tuban. Pembangunan Kilang Tuban belum berjalan karena pemerintah masih menghitung keekonomian dari proyek itu.
Perhitungan itu menjadi hal penting. Sebab, nilai investasi dari proyek Kilang Tuban cukup fantastis. Terlebih, belakangan nilai investasi proyek Kilang Tuban membengkak.
Tercatat nilai investasi proyek tersebut kini berada di angka US$23 miliar atau setara Rp377,38 (asumsi kurs Rp16.408 per US$). Angka ini naik dari rencana awal yang senilai US$13,5 miliar atau Rp205,05 triliun.
-

DPRD Jatim Luncurkan Platform Curhat “CUAN” di Pasar Rakyat Bojonegoro
Surabaya (beritajatim.com) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur resmi meluncurkan kanal aspirasi masyarakat bertajuk “CUAN” atau Curhato Nang Dewan, sebagai inovasi komunikasi dua arah antara rakyat dan wakilnya. Peluncuran dilakukan di sela kegiatan Pasar Rakyat di Lapangan Bola Desa Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jumat (3/10/2025) malam.
Wakil Ketua DPRD Jatim Sri Wahyuni yang membuka acara menjelaskan, CUAN merupakan platform komunikasi tanpa jarak yang dapat diakses langsung melalui sambungan telepon di nomor 0813-3838-1388. Program ini diharapkan menjadi sarana masyarakat untuk menyampaikan keluhan, aspirasi, atau masukan dengan mudah dan cepat.
“Selama ini relatif masih ada hambatan komunikasi antara masyarakat dan Dewan dalam memperoleh perlindungan maupun solusi,” ujar Sri Wahyuni. Ia menegaskan, komunikasi yang intens sangat dibutuhkan di tengah kondisi ekonomi global yang menantang.
Sri Wahyuni juga menyoroti kecenderungan masyarakat yang menyampaikan keluhan melalui media sosial tanpa solusi konkret. “Karenanya, agar tidak kalah oleh derasnya arus media sosial, perlu dihadirkan platform rumah curhat yang tepat bagi masyarakat dengan mekanisme kroscek sehingga solusi yang diberikan benar-benar akurat,” jelas politisi Fraksi Partai Demokrat tersebut.
Melalui CUAN, DPRD Jatim menjamin setiap aspirasi yang masuk akan langsung ditindaklanjuti dan diteruskan ke komisi terkait untuk dicarikan solusi. “Lewat CUAN ini prosesnya akan lebih mudah dan lebih dekat. Kita pastikan bahwa curhatan yang disampaikan akan diproses,” tegasnya.
Peluncuran program CUAN bertepatan dengan kemeriahan Pasar Rakyat yang menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-80 Provinsi Jawa Timur. Acara yang digelar gratis selama tiga hari, 3–5 Oktober 2025, ini dihadiri ribuan warga serta turut dihadiri oleh Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah.
Dalam kesempatan itu, Sri Wahyuni juga menegaskan bahwa Pasar Rakyat merupakan wujud nyata komitmen DPRD untuk berpihak pada pelaku UMKM. “UMKM adalah tulang punggung perekonomian Jawa Timur. Lebih dari 90 persen aktivitas ekonomi kita digerakkan oleh pelaku UMKM,” ujarnya.
“Pasar Rakyat ini bukan sekadar panggung perayaan, melainkan komitmen kita bersama untuk terus berpihak pada UMKM, petani, nelayan, pedagang kecil, dan seluruh lapisan masyarakat,” tambahnya.
Acara pembukaan turut dimeriahkan oleh penampilan hiburan musik seperti Guyon Waton Mr Jono dan Joni, yang menambah semarak suasana malam peluncuran CUAN di Bojonegoro. [tok/beq]
-

PGN Dorong Budaya Hijau Lewat Eco Green Fest 2025
JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina mempertegas komitmennya dalam mendukung transisi menuju energi bersih dengan mendorong terciptanya budaya hijau di lingkungan perusahaan. Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan Eco Green Fest 2025 yang digelar pada 2-3 Oktober 2025 di Kantor Pusat PGN, Jakarta.
Ajang ini menjadi inisiatif strategis perusahaan untuk mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan ke dalam budaya kerja sekaligus kehidupan sehari-hari karyawan, sehingga semangat hijau dapat tumbuh dan terimplementasi secara konsisten.
Direktur Strategi & Pengembangan Bisnis PGN, Mirza Mahendra, mengatakan keberlanjutan tidak cukup hanya dengan kebijakan besar, tetapi juga dapat dilakukan mulai dari langkah kecil sehari-hari. “Kami percaya bahwa perubahan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan harus dimulai dari kesadaran individu. Harapannya kolaborasi individu yang peduli lingkungan dengan strategi bisnis berkelanjutan akan memperkuat daya saing dan membuka peluang ekonomi hijau,” ujar Mirza, dikutip Jumat, 3 Oktober.
Ia menjelaskan, kolaborasi antara individu yang memiliki kepedulian lingkungan dan korporasi yang menjalankan strategi bisnis berkelanjutan akan melahirkan dampak yang lebih luas. Tidak hanya sebatas menjaga kelestarian lingkungan, namun juga menciptakan peluang ekonomi baru, memperkuat daya saing usaha, serta memberi manfaat sosial yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Sekretaris Perusahaan PGN, Fajriyah Usman, menjelaskan bahwa festival ini mengusung lima pilar utama, mulai dari Green Movement hingga Green Entertainment. Sejumlah program konkret turut dihadirkan, salah satunya sesi “Seeds of Change” berupa pembagian 1.400 bibit pohon dan tanaman yang dapat dibawa pulang oleh pekerja PGN. Inisiatif ini bertujuan menumbuhkan budaya hijau yang berkelanjutan, baik di lingkungan kantor maupun di rumah masing-masing.
Selain itu, PGN juga menerapkan kebijakan “Empty-Glass Policy” yang dirancang untuk mengurangi limbah air sekaligus membangun gaya hidup sehat. Melalui seruan ini, pekerja didorong untuk membawa wadah minum pribadi agar tidak bergantung pada air minum kemasan, sehingga tercipta budaya efisiensi sumber daya yang konsisten di tempat kerja.
PGN juga mengajak pekerja untuk berpastisipasi dalam gerakan hemat energi melalui One Switch for the Earth. Kebiasaan sederhana seperti mematikan lampu dan perangkat listrik yang tidak digunakan bagi pekerja yang terakhir meninggalkan ruangan. Kebiasaan sederhana ini dapat memberikan dampak besar, karena mengurangi pemborosan energi listrik dan menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya sustainability.
“Semoga kedepan kolaborasi antara korporat dan komunitas-komunitas internal bisa menciptakan hal-hal yang positif untuk mendukung wellbeing pekerja dan kinerja perusahaan,” ungkap Fajriyah.
Sementara pada pilar Green Workshop & Education, aktor sekaligus pegiat lingkungan, Hamish Daud bersama Gloria Parinnusa, yang dikenal sebagai Minimalist Enthusiasts, berbagi inspirasi tentang gaya hidup hijau. Mereka menekankan pentingnya konsistensi langkah kecil, mulai dari mengurangi plastik sekali pakai hingga mendukung produk ramah lingkungan. Selain itu, praktisi Syukriyatin Ni’amah dari Robries dan Prisma Pratama Sukma selaku Founder Lala Farm hadir dalam sesi talkshow Green Business. Mereka membahas konsep, peluang, tantangan dan tips aman bagi pekerja yang ingin terjun di industri green business.
Festival ini juga menghadirkan Green Market yang memberi ruang bagi enam UMKM lokal untuk memperkenalkan produk-produk bernilai hijau, mulai dari hidangan sehat dan minuman alami, karya kreatif hasil daur ulang yang bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari, hingga tanaman hias lengkap dengan pot dekoratif yang mempercantik rumah.
Sementara itu, pilar Green Community mengajak pekerja PGN berpartisipasi dalam aksi kolektif, seperti Eco Fashion Swap, di mana mereka dapat menyumbangkan pakaian layak pakai dan menukarkannya dengan item fashion lain melalui sistem koin, serta Leaf It to Me Challenge yang mendorong perawatan tanaman dari bibit yang telah dibagikan. Sebagai penutup, festival dimeriahkan dengan Sound from the Earth, penampilan musik dari band internal PGN
Fajriyah menegaskan festival ini sejalan dengan tiga program utama CSR perusahaan yakni Ecogreenmove, Ecogasmove, dan Ecosociomove. Kegiatan ini, lanjutnya, bagian dari komitmen PGN untuk mengintegrasikan nilai keberlanjutan ke dalam budaya kerja sehari-hari sebagai bentuk kolaborasi yang baik antara Perusahaan dan Komunitas yang ada di PGN, dalam hal ini Growth Corner.
“Eco Green Fest 2025 membuktikan PGN bukan hanya menghadirkan energi bersih, tetapi juga menggerakkan setiap insan perusahaan untuk menjadi agen perubahan,” tutup Fajriyah.

/data/photo/2025/05/25/68325680ca8b7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
