Produk: UMKM

  • Dorong UMKM Kuliner Perkuat Branding hingga Go Pasar Global, BRI Berdayakan Pengusaha Muda

    Dorong UMKM Kuliner Perkuat Branding hingga Go Pasar Global, BRI Berdayakan Pengusaha Muda

    Selain itu, DBFOODS juga dikemas secara individual, praktis, dan higienis dan dapat langsung dikonsumsi tanpa perlu dihangatkan, serta tahan lama hingga 6 bulan di luar kulkas meskipun tanpa bahan pengawet.

    Berkat inovasi tersebut, DBFOODS berhasil memperluas jangkauan pasar. Saat ini, seluruh produksi masih berpusat di Padang dengan dukungan 20 karyawan. Meski demikian, produk DBFOODS telah terdistribusi ke berbagai kota seperti Padang, Jakarta, dan Surabaya, serta menembus pasar internasional di Singapura dan Malaysia.

    “Saat ini DBFOODS memproduksi sekitar 140.000 pack Dendeng Balado dan Rendang per tahun, dengan harga Rp30.000 per pack. Omzet DBFOODS saat ini di kisaran Rp4,2 miliar per tahun atau sekitar Rp350 juta per bulan,” ujar Herry.

    Kendati telah berkembang pesat, DBFOODS ternyata terus mencari ruang untuk belajar dan berinovasi. Kesungguhan ini yang mendorong DBFOODS untuk mengikuti ajang Pengusaha Muda BRILiaN BRI 2024, yang diikuti oleh ribuan pengusaha muda dari seluruh Indonesia. Dalam ajang tersebut, DBFOODS berhasil keluar sebagai Pemenang yakni Juara Kategori Food & Beverages.

    Melalui program pemberdayaan yang difasilitasi BRI ini, Herry menuturkan mendapatkan banyak manfaat, mulai dari dorongan menghadirkan produk-produk baru, wawasan mengenai manajemen usaha, strategi pemasaran, kesempatan memperluas jejaring dengan sesama pelaku UMKM dari berbagai daerah, hingga pembelajaran mengenai pembaruan tampilan kemasan yang lebih modern yang sesuai dengan selera pasar.

  • Pertamina Angkat Potensi UMKM Lokal di Ajang MotoGP Mandalika 2025

    Pertamina Angkat Potensi UMKM Lokal di Ajang MotoGP Mandalika 2025

    Foto Bisnis

    Agung Pambudhy – detikFinance

    Minggu, 05 Okt 2025 17:00 WIB

    Lombok – PT Pertamina menampilkan 20 UMKM binaan asal Lombok dalam gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok.

  • Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 Genjot Pertumbuhan Ekonomi Daerah – Page 3

    Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 Genjot Pertumbuhan Ekonomi Daerah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), tahun ini mencatat sebagai penyelenggaraan terbaik sejak pertama kali digelar.

    Ajang balap dunia ini menghadirkan standar penyelenggaraan yang semakin meningkat, baik dari sisi teknis, pelayanan penonton, maupun dukungan infrastruktur.

    Antusiasme publik terhadap balapan kali ini terlihat dari tingkat okupansi hotel di kawasan The Mandalika yang mencapai 100% penuh, bahkan melebihi kapasitas tersedia. Demikian mengutip dari keterangan resmi, Minggu (5/10/2025).

    Menurut data Dinas Pariwisata NTB, rata-rata tingkat hunian hotel di Pulau Lombok selama periode penyelenggaraan balapan mencapai 93%, dengan Kota Mataram berada di angka 90%, sementara kawasan The Mandalika tercatat penuh 100%.

    Kondisi ini tidak hanya menegaskan tingginya minat penonton, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, tetapi juga memperlihatkan dampak positif ajang ini terhadap sektor pariwisata NTB secara menyeluruh, mulai dari peningkatan kinerja industri perhotelan, transportasi, hingga UMKM lokal yang ikut terdorong oleh lonjakan wisatawan.

    Sebagai bentuk dukungan terhadap tingginya arus kunjungan, sejumlah maskapai turut menambah penerbangan ekstra (extra flight) menuju Lombok.

     

     

  • Wamenpar sebut dampak ekonomi MotoGP Mandalika capai Rp4,8 triliun

    Wamenpar sebut dampak ekonomi MotoGP Mandalika capai Rp4,8 triliun

    Sirkuit Mandalika, NTB (ANTARA) – Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Enik Ermawati mengungkapkan dampak ekonomi dari penyelenggaraan MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, pada 3-5 Oktober 2025, diperkirakan mencapai Rp4,8 triliun.

    “Ini luar biasa dampaknya, karena yang juga saya lihat, hotel-hotel di sini, penuh. Bahkan, saya punya tim saja kesulitan mencari hotel. Tapi, syukurnya kita punya Poltekpar Lombok, saya tanya kepada Pak Direktur karena kita punya hotel di sana itu pun penuh,” ujarnya di sela meninjau UMKM binaan ITDC di Sirkuit Mandalika, NTB, Minggu.

    Selain hotel, Wamenpar, yang lebih dikenal dengan panggilan Ni Luh Puspa ini, mengungkapkan akomodasi khususnya transportasi juga sudah penuh.

    Bahkan, maskapai Garuda Indonesia rute Jakarta-Lombok sampai menambah frekuensi penerbangannya.

    Begitu pun penerbangan dari Bali-Lombok juga penuh.

    Bahkan, kata dia, pegawai Injourney dari Bali harus naik kapal penyeberangan untuk sampai ke Lombok akibat penuhnya transportasi udara dampak pelaksanaan MotoGP di Sirkuit Mandalika.

    “Artinya, ada animo yang besar dari masyarakat dan wisatawan terhadap MotoGP Mandalika, sehingga multiplier effect-nya luar biasa sekali terjadi. Diperkirakan sekitar Rp4,8 triliun perputaran uang yang terjadi selama penyelenggaraan MotoGP di Mandalika,” terangnya.

    Ni Luh Puspa menilai secara keseluruhan penyelenggaraan MotoGP Indonesia 2025 adalah yang terbaik dari pelaksanaan MotoGP sebelumnya sejak kejuaraan motor paling bergengsi di dunia itu pertama kali dilaksanakan di Mandalika pada 2022 silam.

    “Memang ada beberapa catatan yang muncul. Tapi, saya pikir ini jauh paling bagus daripada gelaran yang pertama dan kedua. Catatan itu menjadi bahan evaluasi kita pada MotoGP selanjutnya, sehingga menjadi lebih bagus lagi dan dampaknya akan bertambah lagi tidak hanya pariwisata dari sisi jumlah kunjungan, tapi sisi UMKM lokal masyarakat juga semakin meningkat,” katanya.

    Pewarta: Nur Imansyah
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Anggota DPR memotivasi SDM dan ekosistem desa wisata di Rembang

    Anggota DPR memotivasi SDM dan ekosistem desa wisata di Rembang

    Rembang, Jawa Tengah (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty memotivasi pengelola Desa Wisata Punjulharjo, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, untuk terus memperkuat sumber daya manusia (SDM) dan ekosistem pariwisata agar mampu berkembang menjadi destinasi wisata mandiri dan berkelanjutan.

    “Desa Punjulharjo, yang menjadi desa wisata karena memiliki Pantai Karang Jahe memiliki potensi besar dengan keindahan pantainya, kekayaan budaya, serta dukungan infrastruktur yang memadai,” ujar Evita saat membuka acara “Bimbingan Teknis Pengembangan Jejaring Produk Pariwisata” di Pantai Karang Jahe, Rembang, Jateng, Minggu.

    Hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata Sri Utari Widiastuti, Bupati Rembang Harno beserta jajaran, Wakil Ketua DPRD Rembang Ridwan, Kepala Desa Punjulharjo M Akrom, serta warga sebagai peserta bimbingan teknis.

    Menurut Evita, desa wisata yang maju ditandai oleh aksesibilitas yang baik serta dukungan infrastruktur dan atraksi yang khas.

    Di antaranya, atraksinya harus etnik, sesuai dengan potensi desa, yaitu pantai.

    Evita mengapresiasi perkembangan Pantai Karang Jahe yang kini telah memberikan kontribusi cukup besar terhadap pendapatan asli desa (PADes).

    Diharapkan keberhasilan ini bisa mengikuti jejak Desa Wisata Sendangasri di Kecamatan Lasem, Rembang, yang sebelumnya meraih penghargaan tingkat nasional.

    “Potensinya luar biasa. Tinggal peningkatan SDM agar masyarakat lebih siap mengelola potensi desa menjadi desa wisata maju dan mandiri,” ujarnya.

    Ia menilai ekosistem pariwisata di Pantai Karang Jahe sudah terbentuk cukup baik karena didukung kehadiran UMKM, restoran, pelaku usaha, serta atraksi wisata yang berkembang.

    “Sekarang, tinggal bagaimana memperkuat kapasitas masyarakatnya,” ujar politisi asal Dapil Jawa Tengah III itu.

    Sebagai bentuk dukungan konkret, Evita menyalurkan bantuan CSR sebesar Rp50 juta untuk memperbaiki akses masuk kawasan wisata agar lebih nyaman bagi pengunjung.

    Dengan harapan fasilitas publik lebih baik sambil menunggu anggaran daerah.

    Evita juga menekankan pentingnya pengembangan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan, bukan sekadar mass tourism.

    “Pariwisata harus bersih, tertib, dan memberikan pengalaman berkesan agar wisatawan ingin datang kembali,” tegasnya.

    Bupati Rembang Harno menyambut baik perhatian DPR RI terhadap pengembangan sektor pariwisata di daerahnya.

    Karena, sejumlah aspirasi dari masyarakat Desa Punjulharjo yang memiliki objek wisata Karang Jahe akan ditindaklanjuti bersama antara eksekutif dan legislatif daerah.

    “Beberapa usulan sudah dibahas, seperti pembangunan breakwater dan pemasangan lampu penerangan jalan. Tahun ini kami usulkan ke Dinas Perhubungan karena di Kabupaten Rembang akan ada penambahan ratusan titik lampu, terutama di lokasi vital,” ujarnya.

    Ia berharap kolaborasi antara pusat dan daerah dapat mempercepat pengembangan wisata pesisir, sehingga nantinya terlihat hasilnya dan Pantai Karang Jahe semakin menarik dan nyaman dikunjungi.

    Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata Sri Utari Widiastuti menambahkan bahwa pengembangan desa wisata harus berbasis masyarakat lokal.

    “Warga lokal tidak boleh hanya jadi penonton, tapi harus menjadi aktor yang memperoleh manfaat ekonomi dari pariwisata,” ujarnya.

    Ia menyebut Kabupaten Rembang memiliki 27 desa wisata yang terdaftar dalam jaringan nasional Jadesta (Jejaring Desa Wisata).

    Dari jumlah itu, Pantai Karang Jahe menjadi salah satu destinasi unggulan dengan kunjungan wisatawan nusantara tertinggi di Jawa Tengah.

    Sri Utari juga menekankan pentingnya penerapan nilai Sapta Pesona, yakni aman, tertib, bersih, sejuk, ramah, indah, dan kenangan untuk menjaga kenyamanan wisatawan.

    “Wisatawan yang betah akan membelanjakan uangnya lebih banyak dan membantu promosi destinasi ini kepada rekan-rekannya,” ujarnya.

    Ia berharap semangat pengembangan wisata seperti di Desa Sendang Asri Lasem, yang berhasil masuk 15 besar nasional, dapat menular ke Desa Punjulharjo.

    “Dengan potensi alam dan budaya yang kuat, Karang Jahe berpeluang menjadi desa wisata mandiri dan destinasi favorit wisatawan mancanegara,” ujarnya.

    Pewarta: Akhmad Nazaruddin
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • UMKM Kini Bisa Punya Website Gratis buat Jualan Online

    UMKM Kini Bisa Punya Website Gratis buat Jualan Online

    Jakarta

    Kabar gembira bagi pelaku UMKM di Tanah Air! Lewat kolaborasi PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) dengan platform e-commerce global Shopify melalui SSDC, para pelaku UMKM membangun website toko online secara gratis, lengkap dengan pelatihan digital dan integrasi layanan logistik.

    Direktur Utama TIKI, Yulina Hastuti, mengatakan website sudah menjadi kebutuhan penting bagi pelaku usaha di era digital. Dalam lanskap bisnis modern, kehadiran website bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan. Website memberi UMKM identitas profesional, memperluas jangkauan pasar, hingga membuka akses transaksi tanpa batas waktu dan geografis.

    Potensi ini kian menjanjikan melihat proyeksi ekonomi digital Indonesia yang diperkirakan mencapai US$109 miliar pada tahun 2025, berdasarkan laporan Google, Temasek, dan Bain & Company. Di tingkat global, nilai transaksi e-commerce juga diproyeksikan menembus US$6,8 triliun pada tahun ini, menurut SellerCommerce.

    “Setiap produk buatan tangan, setiap rasa dari makanan lokal, dan setiap ide kreatif yang lahir dari pelosok negeri membawa satu harapan yang sama, mimpi untuk tumbuh, dikenal, dan diakui dunia. Mimpi-mimpi ini mengingatkan kami pada perjalanan pendiri TIKI, Alm. Bapak Soeparno Soeprapto-seorang pemuda daerah yang berani bermimpi besar dan membuktikan bahwa mimpi itu bisa jadi nyata. Semangat itulah yang ingin kami teruskan,” ujarnya dalam keterangan, Minggu (5/10/2025).

    Ia menerangkan alasan memilih Shopify sebagai mitra utama dalam program ini bukan tanpa alasan. Reputasi Shopify sebagai platform e-commerce global yang stabil, scalable, dan mudah digunakan membuatnya ideal bagi pelaku UMKM, bahkan bagi yang baru pertama kali membangun toko online.

    Menurutnya, kemampuan Shopify dalam mengintegrasikan sistem logistik, pembayaran, hingga analitik bisnis memberikan fondasi kuat untuk mendukung pertumbuhan UMKM Indonesia ke level berikutnya.

    “Lewat kolaborasi ini, kami ingin menjadi bagian dari perjalanan besar para pelaku UMKM, membantu mereka membuka peluang baru, memperluas pasar, dan mengantarkan karya mereka, tak hanya ke seluruh Indonesia, tetapi juga ke dunia. Dengan layanan pengiriman TIKI yang andal dan terintegrasi, kami siap menjadi teman perjalanan mereka menuju mimpi yang lebih besar,” tambahnya.

    Program ini terbuka bagi seluruh UMKM yang memiliki produk siap jual, bersedia mengikuti sesi onboarding dan pelatihan, serta mendaftarkan diri melalui website resmi program. UMKM peserta akan mendapatkan website toko online di Shopify, pelatihan digital dasar, konten edukasi, integrasi pengiriman TIKI, serta peluang memperluas pasar ke luar negeri.

    Semua fasilitas ini diberikan melalui SSDC secara gratis untuk tahap awal, dengan transparansi penuh terkait biaya operasional setelah masa trial berakhir. Melalui kolaborasi ini, TIKI dan Shopify berharap dapat membantu UMKM Indonesia memulai perjalanan digital mereka dengan lebih percaya diri.

    Dalam jangka pendek, program ini menargetkan UMKM peserta untuk aktif berjualan online dan meningkatkan transaksi. Sementara dalam jangka panjang, diharapkan tercipta ekosistem UMKM digital yang mandiri, kompetitif, dan mampu bersaing di pasar global.

    Sebagai pelaksana program, SSDC turut berperan dalam membangun kesiapan digital para pelaku UMKM.

    “Kami bangga dapat dipercaya TIKI menjadi bagian dari program ini. Pembuatan website bukan hanya soal tampil di dunia maya, tetapi juga tentang membangun pondasi bisnis yang kuat, mulai dari desain yang profesional, integrasi pembayaran yang aman, hingga dukungan logistik yang siap mempercepat pertumbuhan bisnis mereka,” ujar Direktur SSDC Samuel Sabandar.

    (rea/kil)

  • MotoGP Mandalika jadi Mesin Penggerak Ekonomi Daerah dan Pariwisata NTB – Page 3

    MotoGP Mandalika jadi Mesin Penggerak Ekonomi Daerah dan Pariwisata NTB – Page 3

    Ribuan pelaku UMKM turut berpartisipasi melalui Bazar UMKM dan Festival Musik Mandalika, yang menghadirkan artis nasional seperti Dewa 19, Amtenar, dan King Nassar. Produk-produk khas NTB seperti kain tenun, kuliner tradisional, serta kerajinan tangan menjadi daya tarik bagi wisatawan.

    “Kami mendorong agar setiap event internasional di Mandalika menjadi panggung bagi pelaku ekonomi kreatif lokal. Dengan begitu, manfaatnya tidak hanya berhenti di sirkuit, tetapi mengalir hingga ke UMKM di desa-desa wisata,”  ia menambahkan.

    Kemeriahan Mandalika Jadi Magnet Wisata

    Rangkaian pra-event juga menambah daya tarik MotoGP 2025, seperti Riders Parade di Mataram, Riders Go to School, dan Students Go to Paddock yang mempertemukan pembalap dunia dengan masyarakat dan pelajar lokal. Kegiatan ini menciptakan momen kebanggaan dan memperkuat citra Mandalika sebagai destinasi unggulan sport tourism Indonesia.

     

  • Ekonom nilai tudingan MBG sebabkan kenaikan harga ayam tidak berdasar

    Ekonom nilai tudingan MBG sebabkan kenaikan harga ayam tidak berdasar

    Jakarta (ANTARA) – Ekonom EVIDENT Institute Rinatania Anggraeni Fajriani menilai tudingan bahwa program makan bergizi gratis (MBG) menjadi penyebab kenaikan harga daging ayam tidak berdasar secara logika ekonomi.

    Menurutnya, faktor utama yang mendorong naiknya harga ayam justru berasal dari peningkatan biaya pakan yang diikuti sejumlah faktor struktural lain di sektor peternakan.

    “Sulit menyimpulkan MBG sebagai satu-satunya pendorong utama kenaikan harga daging ayam nasional tanpa faktor lain yang lebih besar,” ujar Rinatania dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Sebelumnya, lembaga riset Center of Economic and Law Studies (CELIOS) menuding bahwa dapur umum MBG mendorong harga daging ayam naik dan menyingkirkan pedagang kecil.

    Menanggapi hal ini, Rinatania menjelaskan skala permintaan daging ayam dari program MBG masih terlalu kecil untuk mengguncang harga pangan nasional.

    Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), kebutuhan daging ayam untuk MBG pada 2025 diperkirakan mencapai sekitar 70 ribu ton, sementara total proyeksi produksi nasional mencapai 3,8 juta ton.

    Artinya, serapan MBG terhadap produksi nasional kurang lebih hanya 1,8 persen.

    Menurut Rinatania, komponen biaya pakan merupakan penentu utama harga pokok produksi (HPP) ayam ras pedaging.

    Biaya bahan baku pakan, terutama jagung dan bungkil kedelai adalah komponen biaya terbesar dalam budidaya ayam ras pedaging.

    Berbagai kajian akademik menunjukkan, kenaikan harga jagung secara signifikan menaikkan biaya produksi, menekan margin peternak, dan akhirnya mendorong kenaikan harga daging ayam.

    “Menyalahkan MBG dan mengabaikan siklus harga pakan ibarat menyalahkan barista atas kenaikan harga kopi di coffee shop ketika harga biji kopi dunia sedang naik,” ujarnya.

    Selain faktor pakan, ia menyebut sejumlah penyebab lain seperti volatilitas harga akibat musim, sarana produksi ternak (sapronak), biaya logistik, penyakit unggas, serta panjangnya rantai distribusi turut memengaruhi fluktuasi harga daging ayam di pasar domestik.

    Rinatania menilai kritik terhadap MBG seharusnya diarahkan pada aspek implementasi, bukan pada keberadaan programnya.

    Meski demikian, ia sependapat dengan kajian CELIOS bahwa pengadaan bahan pangan untuk MBG perlu dirancang agar tidak hanya menguntungkan pedagang besar, tetapi juga membuka akses bagi koperasi, UMKM, dan pasar lokal.

    “Tetapi, menghentikan MBG adalah solusi mudah yang tidak solutif. Alih-alih, MBG dapat level the playing field dengan membuka akses supply SPPG (satuan pelayanan pemenuhan gizi) kepada koperasi, UMKM, dan pasar lokal. Dengan desain inklusif, MBG justru dapat berkontribusi terhadap kestabilan permintaan pasar, mengurangi volatilitas harga, dan memperkuat ekosistem pangan nasional,” terangnya.

    Ia menegaskan mahalnya daging ayam bukanlah persoalan baru karena biaya pakan, logistik, dan faktor musiman telah lama menjadi faktor dominan.

    Karena itu, menurut dia, analisis publik tidak boleh berhenti pada narasi sederhana bahwa MBG menyebabkan kenaikan harga.

    “Jika analisis publik berhenti pada narasi sederhana ‘MBG bikin harga naik’ kita justru gagal melihat urgensi perbaikan mendasar untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia,” sebutnya.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bank Mandiri Sematkan Opsi Fitur Pencairan di Livin’ Merchant untuk Akselerasi Arus Kas Pelaku Usaha

    Bank Mandiri Sematkan Opsi Fitur Pencairan di Livin’ Merchant untuk Akselerasi Arus Kas Pelaku Usaha

    JAKARTA – Bank Mandiri terus mempertegas peran sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendukung pelaku usaha, khususnya UMKM. Hal ini selaras dengan semangat HUT ke-27 Bank Mandiri yang mengusung tema “Sinergi Majukan Negeri”. Sinergi tersebut diwujudkan melalui pengembangan fitur digital di aplikasi Livin’ Merchant.

    Tebaru, Bank Mandiri menyediakan opsi baru di fitur Pencairan yang memungkinkan pelaku usaha bebas mencairkan sesuai kebutuhan atau pilihan opsi pencairan secara real-time langsung ke rekening. Inovasi ini juga dilengkapi notifikasi suara otomatis yang menyebutkan nominal transaksi secara real-time, guna mengoptimalkan keamanan, kenyamanan dan fleksibilitas saat berjualan.

    Direktur Network & Retail Funding Bank Mandiri Jan Winston Tambunan, menyampaikan bahwa pengembangan fitur Pencairan dana di Livin’ Merchant merupakan bagian dari strategi digitalisasi Bank Mandiri untuk menghadirkan solusi keuangan yang aman, nyaman, dan fleksibel bagi pelaku usaha ritel.

    “Melalui adanya tambahan opsi fitur Pencairan di Livin’ Merchant, kami ingin menghadirkan solusi dan nilai tambah yang sesuai kebutuhan pelaku usaha. Inovasi ini juga menjadi wujud nyata komitmen kami untuk menjadi mitra finansial utama dalam mendukung aktivitas operasional usaha mereka sehari-hari termasuk mengelola arus kas dengan lebih efisien,” jelas Jan Winston dalam keterangan resminya, Sabtu, 4 Oktober.

    Selain fitur Pencairan, Livin’ Merchant juga menghadirkan sejumlah keunggulan lain untuk menjawab kebutuhan utama pelaku usaha. Fitur Pembayaran QRIS memungkinkan merchant menerima transaksi pelanggan lebih mudah karena QRIS langsung aktif setelah registrasi akun, tanpa perlu proses tambahan. Dengan satu kode QRIS, merchant dapat menerima pembayaran dari berbagai bank maupun e-wallet sehingga transaksi lebih praktis dan cepat.

    Sementara itu, fitur PoS (kasir digital) memberikan kemudahan dalam mengelola operasional usaha sehari-hari.

    Fitur ini dilengkapi dengan pengaturan katalog produk, pencatatan serta pelaporan transaksi secara otomatis, hingga notifikasi transaksi real-time. Dengan adanya sistem kasir digital ini, merchant dapat mengelola penjualan dengan lebih rapi dan efisien tanpa harus menggunakan aplikasi tambahan.

    Tak hanya itu, aplikasi Livin’ Merchant kini juga dilengkapi dengan fitur Belanja, yang memungkinkan pelaku usaha melakukan pembelian ke distributor resmi secara langsung dari aplikasi. Fitur ini hadir untuk mempermudah pedagang menambah stok berbagai barang dagangan langsung ke distributor hanya dalam satu aplikasi.

    “Kami melihat bahwa sinergi antara teknologi, sistem keuangan, dan pelaku usaha menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan secara berkelanjutan dan menciptakan lapangan kerja baru. Karena itu, kami menghadirkan Livin’ Merchant bukan hanya sebagai aplikasi kasir digital, melainkan sebagai platform kolaboratif yang mendukung pelaku usaha naik kelas melalui ekosistem yang terintegrasi,” tambah Jan.

    Dia menambahkan, pendekatan berbasis teknologi dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pelaku usaha, Bank Mandiri optimis Livin’ Merchant akan menjadi katalisator dalam mengakselerasi inklusi keuangan dan memperkuat fondasi ekonomi lokal yang tangguh. Untuk menikmati seluruh fitur terbaru yang tersedia, pelaku usaha dapat segera memperbarui aplikasi Livin’ Merchant ke versi terbaru melalui Google Play Store.

    Sebagai tambahan informasi, hingga September 2025, Livin’ Merchant telah digunakan oleh hampir 3 juta pengguna atau tumbuh 35 persen YoY dengan pertumbuhan total nilai transaksi secara YoY hingga 166 persen.

  • Tempat Lahir Soedirman Diusulkan Jadi Branding Purbalingga, Ini Alasannya

    Tempat Lahir Soedirman Diusulkan Jadi Branding Purbalingga, Ini Alasannya

    Jakarta: Aliansi Masyarakat Purbalingga Pemerhati Soedirman mengusulkan agar branding Kabupaten Purbalingga Perwira diubah menjadi ‘Purbalingga Tempat Lahir Soedirman’. Usulan tersebut dilatarbelakangi berbagai pertimbangan. 

    Juru bicara Aliansi Masyarakat Purbalingga Pemerhati Soedirman Heru Catur Wibowo mengatakan ‘Purbalingga, Tempat Lahir Soedirman’ adalah klaim yang konkret, otentik, dan tak bisa direbut. Tanggal 24 Januari 1916, Desa Bodas Karangjati, Kecamatan Rembang, adalah fakta sejarah. 

    Menurutnya, branding ini bukan sekadar slogan, tapi penegasan identitas geografis dan historis yang kuat. “Bandingkan dengan ‘The Sunrise of Java’ milik Banyuwangi, branding itu kuat karena berbasis posisi geografis. Maka Purbalingga pun layak mengusung klaim yang tak bisa ditiru: tempat kelahiran Panglima Besar Republik Indonesia,” kata Heru, Sabtu 4 Oktober 2025 dalam keterangan tertulis.

    Aliansi Masyarakat Purbalingga Pemerhati Soedirman yang terdiri dari lintas elemen masyarakat, di antaranya Sunaryo, Yudhia Patriana, Agus Sukoco, Bowo Leksono dan sejumlah nama lain juga memiliki kepedulian untuk menjadikan Soedirman sebagai ikon Kabupaten Purbalingga.

    Heru menjelaskan, secara politis, mengusung ‘Tempat Lahir Soedirman’ adalah langkah strategis untuk merebut kembali narasi nasional. Selama ini, nama besar Soedirman lebih sering dikaitkan dengan Yogyakarta atau Jakarta. Padahal, tanah kelahirannya adalah Purbalingga.
     

    Melalui branding ini diharapkan Purbalingga bisa menjadi pusat edukasi sejarah perjuangan nasional, mengembangkan wisata sejarah berbasis narasi kelahiran Soedirman serta mendorong kebanggaan lokal yang berbasis fakta, bukan jargon.

    “Branding ‘Tempat Lahir Soedirman’ bukan hanya soal citra, tapi soal energi kolektif. Ia bisa menjadi fondasi karakter masyarakat,” tegasnya.

    Dengan demikian nantinya ASN bekerja dengan semangat pengabdian Soedirman, UMKM berjuang dengan daya tahan gerilya serta generasi muda bermimpi setinggi strategi militer sang Jenderal. Secara ekonomi, branding ini bisa mengangkat sektor pariwisata, pendidikan, dan industri kreatif berbasis sejarah.

    “Purbalingga butuh identitas yang lahir dari tanahnya sendiri. Maka, mari kita tinggalkan ‘Perwira’ yang artifisial dan ‘Spirit’ yang abstrak. Mari kita tegaskan Purbalingga, Tempat Lahir Soedirman,” lanjutnya.

    Terkait usulan tersebut pihaknya juga telah melakukan audensi dengan Ketua MPR RI Ahmad Muzani. Pihaknya juga geram dengan rencana pemindahan patung Jenderal Soedirman di Jakarta.

    Heru tidak menolak Jakarta merawat patung Soedirman. Namun jika patung itu harus dipindahkan, mereka mengusulkan satu duplikatnya kembali ke tanah kelahiran.

    Aliansi ini juga akan melakukan audiensi dengan kementerian pertahanan dan MPR RI untuk melakukan pembahasan rencana tersebut pada Senin, 6 Oktober 2025 nanti.

    Jakarta: Aliansi Masyarakat Purbalingga Pemerhati Soedirman mengusulkan agar branding Kabupaten Purbalingga Perwira diubah menjadi ‘Purbalingga Tempat Lahir Soedirman’. Usulan tersebut dilatarbelakangi berbagai pertimbangan. 
     
    Juru bicara Aliansi Masyarakat Purbalingga Pemerhati Soedirman Heru Catur Wibowo mengatakan ‘Purbalingga, Tempat Lahir Soedirman’ adalah klaim yang konkret, otentik, dan tak bisa direbut. Tanggal 24 Januari 1916, Desa Bodas Karangjati, Kecamatan Rembang, adalah fakta sejarah. 
     
    Menurutnya, branding ini bukan sekadar slogan, tapi penegasan identitas geografis dan historis yang kuat. “Bandingkan dengan ‘The Sunrise of Java’ milik Banyuwangi, branding itu kuat karena berbasis posisi geografis. Maka Purbalingga pun layak mengusung klaim yang tak bisa ditiru: tempat kelahiran Panglima Besar Republik Indonesia,” kata Heru, Sabtu 4 Oktober 2025 dalam keterangan tertulis.

    Aliansi Masyarakat Purbalingga Pemerhati Soedirman yang terdiri dari lintas elemen masyarakat, di antaranya Sunaryo, Yudhia Patriana, Agus Sukoco, Bowo Leksono dan sejumlah nama lain juga memiliki kepedulian untuk menjadikan Soedirman sebagai ikon Kabupaten Purbalingga.
     
    Heru menjelaskan, secara politis, mengusung ‘Tempat Lahir Soedirman’ adalah langkah strategis untuk merebut kembali narasi nasional. Selama ini, nama besar Soedirman lebih sering dikaitkan dengan Yogyakarta atau Jakarta. Padahal, tanah kelahirannya adalah Purbalingga.
     

     
    Melalui branding ini diharapkan Purbalingga bisa menjadi pusat edukasi sejarah perjuangan nasional, mengembangkan wisata sejarah berbasis narasi kelahiran Soedirman serta mendorong kebanggaan lokal yang berbasis fakta, bukan jargon.
     
    “Branding ‘Tempat Lahir Soedirman’ bukan hanya soal citra, tapi soal energi kolektif. Ia bisa menjadi fondasi karakter masyarakat,” tegasnya.
     
    Dengan demikian nantinya ASN bekerja dengan semangat pengabdian Soedirman, UMKM berjuang dengan daya tahan gerilya serta generasi muda bermimpi setinggi strategi militer sang Jenderal. Secara ekonomi, branding ini bisa mengangkat sektor pariwisata, pendidikan, dan industri kreatif berbasis sejarah.
     
    “Purbalingga butuh identitas yang lahir dari tanahnya sendiri. Maka, mari kita tinggalkan ‘Perwira’ yang artifisial dan ‘Spirit’ yang abstrak. Mari kita tegaskan Purbalingga, Tempat Lahir Soedirman,” lanjutnya.
     
    Terkait usulan tersebut pihaknya juga telah melakukan audensi dengan Ketua MPR RI Ahmad Muzani. Pihaknya juga geram dengan rencana pemindahan patung Jenderal Soedirman di Jakarta.
     
    Heru tidak menolak Jakarta merawat patung Soedirman. Namun jika patung itu harus dipindahkan, mereka mengusulkan satu duplikatnya kembali ke tanah kelahiran.
     
    Aliansi ini juga akan melakukan audiensi dengan kementerian pertahanan dan MPR RI untuk melakukan pembahasan rencana tersebut pada Senin, 6 Oktober 2025 nanti.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)