Produk: UMKM

  • Protes Raperda Kawasan Tanpa Rokok, Asosiasi Pedagang Kaki Lima Geruduk DPRD DKI Jakarta – Page 3

    Protes Raperda Kawasan Tanpa Rokok, Asosiasi Pedagang Kaki Lima Geruduk DPRD DKI Jakarta – Page 3

    Menurut Iwantono, pada 2025 ini industri perhotelan dan restoran di Tanah Air sudah terpukul, dengan 96,7 persen hotel melaporkan penurunan tingkat hunian. Banyak usaha terpaksa mengurangi karyawan dan melakukan efisiensi.

    Padahal, lanjut dia, industri perhotelan dan restoran menyerap lebih dari 603.000 tenaga kerja dan menyumbang 13 persen Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta.

    Iwantono menuturkan, jika tidak dilakukan urun rembug antara pelaku usaha dan pemerintah, dikhawatirkan situasi ini akan menimbulkan masalah-masalah sosial baru.

    “Oleh karena itu, kami masih menginginkan dialog yang baik, diskusi antara asosiasi pelaku usaha dengan pemerintah dan stakeholder lain supaya bisa menemukan jalan yang terbaik. Harapan kami, legislatif maupun eksekutif membuka diri, membuka pintu untuk dialog,” jelas Iwantono.

    Sebelumnya perwakilan eksekutif, Afifi, Ketua Sub Kelompok Peraturan Perundang-undangan Bidang Kesehatan Rakyat Biro Hukum Pemprov DKI Jakarta menegaskan, aspirasi yang disampaikan oleh pedagang kecil, pelaku UMKM masih didengarkan agar tidak dirugikan sesuai dengan komitmen Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.

    “Setelah selesai pembahasan di Pansus akan kami sampaikan ke Pak Gubernur dan kalau memungkinkan akan di-rapimkan agar masukkan semua SKPD terkait itu bisa kita serap,” kata Afifi.

    “Jadi, pada prinsipnya, draftnya masih terbuka, masih dinamis. Masukan dari masyarakat ini masih memungkinkan untuk dimasukkan,” tandasnya.

  • UMKM Indonesia Kian Dilirik Eropa, Produk Lokal Jadi Primadona

    UMKM Indonesia Kian Dilirik Eropa, Produk Lokal Jadi Primadona

    Jakarta

    Produk UMKM Indonesia mencuri perhatian di luar negeri. Dalam acara This is Indonesia yang digelar di Vught, Belanda, ratusan produk lokal dari Yogyakarta dan sekitarnya dipamerkan di hadapan pengunjung Eropa. Seluruh biaya produksi dan pengiriman produk ditanggung oleh penyelenggara, sehingga pelaku UMKM tak menanggung risiko.

    Kegiatan yang digelar oleh Perhimpunan Eropa untuk Indonesia Maju (Perinma) pada 4 Oktober lalu ini menggabungkan konsep pameran dengan workshop interaktif. Ratusan pengunjung, mayoritas warga Belanda dan Jerman, memadati lokasi yang hanya berkapasitas sekitar 500 orang.

    Berbeda dari kegiatan budaya Indonesia di luar negeri yang biasanya berfokus pada pertunjukan pasif seperti tari dan musik, This is Indonesia mengajak peserta ikut terlibat langsung dalam berbagai aktivitas budaya. Mulai dari membatik, memasak, belajar tarian tradisional, hingga memainkan angklung.

    “Banyak upaya promosi UMKM produk Indonesia di Eropa yang justru hanya berupa iming-iming masuk pasar Eropa, sementara pelaku UMKM yang menanggung risiko kerugian seperti barang tidak laku dan omset pameran tidak sesuai janji komersil yang mereka terima dari penyelenggara. Kami melalui Perinma hanya ingin memberi, bukan bisnis dan bukan tempat kami mencari sumber penghasilan, sehingga kami memastikan, pelaku UMKM tidak memiliki kerugian apapun,” ujar Tri Ambar Indriasti-Hafner, Ketua Pelaksana Program This is Indonesia yang juga merupakan Ketua Departemen Budaya dan Pariwisata Perinma dalam keterangannya, Selasa (7/10/2025).

    “Ini pengalaman kami pertama kali menyelenggarakan kegiatan eksibisi interaktif, jadi kami tidak berani membuat yang terlalu besar. Juga kami ingin meyakinkan, semua peserta dapat merasakan pengalaman langsung berinteraksi dengan budaya Indonesia. Syukur alhamdulillah, ternyata minat yang hadir melebihi ekspektasi kami, untungnya kami siap dengan peralatan ekstra seperti canting dan kain untuk membatik,” tambah Ambar.

    Pengunjung yang didominasi orang asing terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Dalam sesi membatik, peserta dari berbagai usia serius mengikuti instruksi hingga tahap akhir. Begitu juga saat sesi memasak bersama, di mana peserta tampak menikmati proses mengenal bumbu dan rempah khas Indonesia hingga mencicipi hasil masakannya sendiri.

    “Acara This is Indonesia juga terbuka untuk umum secara gratis, sehingga siapa pun dapat menikmati rangkaian kegiatan hingga kuliner khas Indonesia tanpa biaya masuk,” kata Sakaria Wielgosz, Wakil Ketua Umum Perinma yang juga penanggung jawab kegiatan.

    “Kami juga menjual tombola dengan hadiah utama tiket pesawat Amsterdam-Yogyakarta, dimana hasil penjualan akan disalurkan sepenuhnya untuk penyediaan air bersih di Nusa Tenggara Timur, bekerja sama dengan sister organization kami, Satu Indonesia Belanda. Semua sponsor untuk puluhan hadiah tombola ini didanai secara mandiri oleh pengurus kegiatan ini,” tambah Sakaria.

    Sakaria menyampaikan rasa bangga atas kelancaran acara tersebut. Inisiatif ini menunjukkan bahwa produk UMKM Indonesia semakin diminati di luar negeri. Dukungan semacam ini menjadi bukti bahwa produk lokal mampu bersaing dan mendapat tempat di pasar internasional.

    “Bukan hanya tamu yang puas menghadiri This is Indonesia, tapi para peserta bazar yang menjual masakan, jajanan, dan produk nusantara juga ikut senang karena jualan mereka laris manis dan ludes. Benar-benar bangga bahwa kita berhasil melakukan kegiatan tanpa unsur bisnis dan embel-embel keuntungan, murni hanya memberi,” tutupnya.

    (fdl/fdl)

  • Hujan Badai di Depok: Tenda Pedagang Terbawa Angin Mirip Puting Beliung, Atap Rumah Warga Rusak – Page 3

    Hujan Badai di Depok: Tenda Pedagang Terbawa Angin Mirip Puting Beliung, Atap Rumah Warga Rusak – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Hujan deras dan angin kencang mirip puting beliung melanda sejumlah wilayah di Depok, Jawa Barat. Angin kencang yang berhembus di wilayah Sawangan dan Limo, merusak sejumlah tenda pedagang dan atap rumah warga terbang terbawa angin. 

    Ketua UMKM Kecamatan Sawangan, Esa Kurniawan menceritakan, hujan deras disertai angin di area Terminal Sawangan terjadi sejak pukul 13.30 WIB. Dia melihat tenda milik pedagang terbang terbawa angin. 

    “Iya, bisa dibilang angin puting beliung, keangkat semua tenda, etalase pada jatuh dan pecah kacanya,” ujar Esa, Selasa (7/10/2025).

    Menurut pengakuannya, kejadian angin kencang sudah melanda kawasan oitu tiga kali. Namun, angin kencang kali ini terbilang lebih parah dibandingkan beberapa waktu lalu.  

    “Kali ini sih lebih parahnya kena etalasenya, kalau kemarin ya cuma tenda patah, ada enam UMKM, kalau tenda ada 10 barisan,” jelas Esa.

    Dari peristiwa tersebut, masih ada beberapa pedagang yang selamat dari terjangan angin kencang mirip puting beliung itu.

    “Total kerugian diperkirakan mencapai belasan juta, kalau dari sisi nilai tenda saja Rp 1 juta-an, ya mungkin etalase juga pada rusak,” ucap Esa.

     

  • GoPay Bersama Pemkot Surakarta Dorong Digitalisasi Layanan Publik

    GoPay Bersama Pemkot Surakarta Dorong Digitalisasi Layanan Publik

    Jakarta

    GoTo, melalui GoPay bersama Pemerintah Kota Surakarta menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait akselerasi digitalisasi pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat. Kolaborasi ini menjadi bentuk gotong royong untuk mewujudkan Kota Surakarta Berbudaya, Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan.

    “Dalam membangun Kota Surakarta yang berkelanjutan, kami selalu mengedepankan semangat gotong royong, salah satunya melalui kerja sama dengan GoTo. Kemitraan ini diharapkan mampu menghadirkan inovasi digital untuk mendukung warga siap menghadapi masa depan yang serba digital, tanpa meninggalkan jati diri dan karakter budaya Surakarta,” ujar Wali Kota Surakarta Respati Ardi dalam keterangannya, Selasa (7/10/2025).

    Sementara itu, Head of Regulatory and Public Affairs GoPay, Budi Gandasoebrata mengaku siap mendukung Pemkot Surakarta dalam menghadirkan layanan publik terbaik.

    “Sebagai perusahaan teknologi anak bangsa, kami berkomitmen untuk terus mendukung pemerintah mendorong digitalisasi di berbagai sektor. Kami siap mendukung pemerintah Kota Surakarta menghadirkan layanan publik yang semakin efisien dan mudah diakses, didukung teknologi lengkap yang kami miliki. Platform GoPay, bagian dari ekosistem GoTo, menjadi pilar dalam mewujudkan digitalisasi dan memberdayakan warga Surakarta,” jelasnya.

    Budi menegaskan kolaborasi ini akan menghadirkan 5 inisiatif utama berikut.

    1. Memperluas Jangkauan Aspirasi Warga Surakarta

    Platform Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS) akan dapat dijangkau semakin luas oleh warga Surakarta melalui ‘Layanan Favorit Warga’ di aplikasi GoPay. Dengan begitu, warga Surakarta dapat semakin mudah melaporkan keluhan atau memberikan saran kepada pemerintah Surakarta.

    2. Mendukung Program Posyandu Plus

    Aplikasi GoPay kini menyediakan informasi lengkap Program Posyandu Plus, yang dapat diakses melalui fitur ‘Program Pemerintah’. Inisiatif ini diharapkan mendukung sosialisasi layanan Posyandu Plus, program unggulan Pemerintah Kota Surakarta. Melalui Posyandu Plus, warga dapat menikmati berbagai layanan lengkap, mulai dari cek kesehatan ibu dan anak, konseling mental, hingga bantuan pendidikan, sosial, infrastruktur, dan keamanan.

    3. Pemberdayaan Kader Posyandu Plus

    Kader Posyandu dapat memanfaatkan aplikasi GoPay untuk berpartisipasi dalam meningkatkan awareness dan keterlibatan publik terhadap program Posyandu Plus dan platform ULAS. Siswa-siswi Kota Surakarta juga berkesempatan mendukung Posyandu Plus lewat program pemberdayaan ini.

    4. Peningkatan Literasi Keuangan Bagi Kader Posyandu Plus

    GoPay mendukung peningkatan literasi keuangan bagi Kader Posyandu Plus untuk mendukung mereka memperkuat ketahanan finansial keluarga. Melalui literasi ini, diharapkan para kader dapat menyebarluaskan pengetahuan mengenai keuangan kepada warga sekitar.

    5. Mendukung Pengembangan UMKM Dan Pedagang Pasar di Surakarta

    Secara berkala, GoPay akan menggelar pelatihan pemanfaatan layanan keuangan digital yang tersedia di Aplikasi GoPay Merchant. Hal ini bertujuan untuk mendukung digitalisasi UMKM dan pedagang pasar di Surakarta serta mendorong inklusi keuangan.

    Adapun pada fase pertama, seluruh kolaborasi ini akan melibatkan 50 titik Posyandu Plus dan 43 pasar tradisional. Nantinya, kerja sama ini akan terus diperluas agar menjangkau lebih banyak warga dan pelaku UMKM.

    (prf/ega)

  • UMKM Bisa Perkuat Ekosistem Ekonomi Nasional, Begini Caranya

    UMKM Bisa Perkuat Ekosistem Ekonomi Nasional, Begini Caranya

    Jakarta

    Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bisa membantu untuk memperkuat ekosistem ekonomi nasional. Untuk penguatan ekonomi secara inklusif dan berkeadilan bisa dilakukan dengan pemberdayaan UMKM. Hal ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintah.

    EVP Corporate Secretary Holding BUMN Danareksa Agus Widjaja mengungkapkan pihaknya terus membuka akses pasar yang lebih luas bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan dengan berbagai program yang salah satunya adalah melalui keikutsertaan dalam Jatim Fest 2025.

    Jatim Fest 2025 merupakan perhelatan ekonomi kreatif tahunan yang berlangsung selama sepekan pada 1-5 Oktober 2025 di Surabaya.

    “Partisipasi Holding BUMN Danareksa di Jatim Fest 2025 adalah bagian dari upaya kami untuk membantu para UMKM binaan meningkatkan penjualan, memperkuat brand awareness, memperluas jaringan bisnis, serta memperoleh wawasan baru tentang potensi ekonomi kreatif dan daya saing produk lokal,” kata dia dalam siaran pers, ditulis Selasa (7/10/2025).

    Dalam kesempatan ini, Holding BUMN Danareksa bersama empat perusahaan anggota holding, yaitu PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN), dan PT Nindya Karya membawa tujuh UMKM binaan terpilih untuk berpartisipasi dan memamerkan produk unggulan mereka. Sinergi antar anggota holding dalam kegiatan ini menjadi bentuk nyata peran Holding BUMN Danareksa sebagai enabler yang menghubungkan potensi lokal dengan peluang pasar nasional.

    Lebih lanjut, Agus mengatakan bahwa Holding BUMN Danareksa berkomitmen untuk terus memperkuat peran UMKM sebagai motor penggerak ekonomi bangsa menuju Indonesia yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing global. Dengan lebih dari 45.000 pengunjung yang hadir sepanjang acara, partisipasi UMKM binaan Holding BUMN Danareksa diharapkan mampu membuka peluang baru untuk kolaborasi bisnis, kemitraan investasi, hingga akses pembiayaan dari lembaga keuangan.

    UMKM terus menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian UMKM, terdapat lebih dari 65,4 juta pelaku UMKM yang menyerap sekitar 97% tenaga kerja nasional dan berkontribusi sebesar 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Dengan peran yang sangat strategis ini, pemberdayaan UMKM menjadi kunci utama untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

    “Sebagai holding yang menaungi beragam entitas multi sektor, Holding BUMN Danareksa telah membina lebih dari 1.000 UMKM di seluruh Indonesia dengan berbagai program pendampingan, pelatihan, akses permodalan, hingga fasilitasi pasar guna menghadirkan ekosistem yang mendorong UMKM untuk naik kelas, berdaya saing tinggi, yang turut mendukung pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat,” tutup tambah Agus.

    Pada ajang Jatim Fest 2025 ini, Holding BUMN Danareksa juga menerima Piagam Penghargaan “Best of The Best Variety Product”. Penghargaan ini diberikan kepada Danareksa atas keberhasilannya menampilkan beragam produk UMKM binaan yang mencerminkan kreativitas dan potensi ekonomi daerah, mulai dari produk makanan, kerajinan tangan, hingga mainan edukatif.

    Melihat Blok M Hub yang Bakal Jadi Tempat Relokasi UMKM Plaza 2′:

    (kil/kil)

  • BPOM Jember Luncurkan Inovasi “Si Pandu Aja” untuk Permudah Layanan UMKM Banyuwangi

    BPOM Jember Luncurkan Inovasi “Si Pandu Aja” untuk Permudah Layanan UMKM Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – BPOM Jember resmi meluncurkan program inovasi pelayanan publik “Si Pandu Aja” di Mal Pelayanan Publik Banyuwangi. Inovasi ini memungkinkan pengaduan dan pengurusan izin BPOM dilakukan secara digital, mempertemukan petugas dan masyarakat melalui layanan daring.

    Kepala BPOM Jember, Benny Hendrawan, menjelaskan bahwa “Si Pandu Aja” atau Sistem Informasi Pelayanan Publik Terpadu Akses Dimana Saja, merupakan upaya meningkatkan kualitas layanan publik. Banyuwangi menjadi daerah pertama penerapan program karena kesiapan fasilitas dan tingginya jumlah pengakses layanan BPOM.

    “Banyuwangi paling siap fasilitas pelayanan publiknya. Di antaranya ada Mall Pelayanan Publik serta bisa terintegrasi dengan aplikasi masyarakat Banyuwangi – Smart Kampung. Karena itu kami juga ingin terus meningkatkan kualitas pelayanan kami,” ujar Benny.

    Dengan layanan ini, masyarakat Banyuwangi kini bisa mengakses layanan BPOM Jember setiap hari, dibandingkan sebelumnya yang hanya satu kali seminggu. “Saat ini kami bisa memberikan layanan sepekan penuh. 1 hari tetap ada tatap muka offline, sementara 4 hari dilayani Si Pandu Aja secara online,” tambah Benny.

    BPOM menyediakan dua cara akses layanan interaktif online. Pertama, melalui gerai BPOM di Mal Pelayanan Publik dengan piranti audio visual yang memungkinkan tatap muka online dengan petugas. Pemohon cukup menekan tombol di monitor untuk memanggil petugas dan langsung mendapat layanan konsultasi, pengaduan, hingga pendampingan perizinan atau sertifikasi edar obat dan makanan.

    Selain itu, “Si Pandu Aja” juga terintegrasi dengan aplikasi Smart Kampung sehingga masyarakat dapat mengakses layanan BPOM secara digital dari rumah. Benny menegaskan, masyarakat akan langsung mendapatkan feedback untuk pengaduan, dan pendampingan dokumen untuk perizinan.

    Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyampaikan apresiasi kepada BPOM Jember atas inovasi ini. Ia menekankan pentingnya pengurusan izin edar bagi UMKM untuk menjamin legalitas dan keamanan produk.

    “Dengan inovasi ini, kami berharap semakin banyak UMKM Banyuwangi yang mendapatkan kemudahan izin edar resmi dari BPOM untuk meningkatkan daya saing produk. Kami berharap masyarakat Banyuwangi bisa segera memanfaatkan layanan dari BPOM ini dengan sebaik-baiknya,” kata Ipuk. [alr/beq]

  • Tak Banyak Protes Dana Dipotong Rp 20 T

    Tak Banyak Protes Dana Dipotong Rp 20 T

    Jakarta

    Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung lantaran tak banyak protes terkait pemotongan dana bagi hasil (DBH). Purbaya pun berkelakar jika DBH Jakarta dapat dipotong kembali.

    Hal itu disampaikan Purbaya usai bertemu Pramono di Balai Kota Jakarta, Selasa (7/10/2025). Dalam pertemuan itu, keduanya membahas terkait pemotongan DBH Jakarta.

    “Ya pertama saya mau mengucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur, yang gak banyak protes ketika dana bagi hasilnya saya potong banyak tuh hampir Rp 20 triliun. Kayaknya masih bisa dipotong lagi,” canda Purbaya.

    Purbaya pun berjanji akan mengembalikan dana tersebut ke daerah-daerah jika perekonomian telah kembali. Dia mengaku akan melihat perkembangan pendapatan di tahun depan.

    “Kalau ekonomi kita membaik, arahnya berbalik, tahun depan sudah kelihatan lebih cepat, saya akan bisa perkirakan pendapatan saya seperti apa di akhir tahun,” ujarnya.

    Purbaya mengaku akan menghitung ulang pendapatan pada triwulan kedua 2026. Dia memastikan jika terdapat kelebihan, akan diberikan kepada daerah.

    “Pertengahan triwulan tahun kedua saya akan, atau triwulan kedua tahun depan, saya akan hitung ulang, berapa pajak saya sampai akhir tahun,” paparnya.

    “Kalau lebih, saya akan redistribusi lagi ke daerah. Tapi dengan syarat tadi, belanjanya jangan banyak yang melenceng-melenceng,” sambungnya.

    Lebih lanjut, Purbaya mengatakan pihaknya berniat untuk mengucurkan dana pemerintah ke Bank Jakarta. Saat ini, Purbaya telah menyimpan Rp 200 triliun ke Bank Himbara.

    “Ada satu hal yang saya pikirkan tambahan ya. Kan Jakarta punya Bank Jakarta. Saya taruh di Himbara, yang Rp 200 triliun, gimana kalau saya tambah beberapa puluh triliun ke Bank Jakarta?” kata Purbaya.

    “Saya tanya tadi ke Pak Gubernur, ‘apakah Bank Jakarta bisa nyerap? Jangan sampai saya kasih duit panik terusnya, waduh gak bisa nyalurkan’, ‘kata Pak Gubernur bisa’,” sambungnya.

    Purbaya mengaku akan mengimplementasikan strategi yang serupa untuk Bank Jakarta. Bahkan, dia juga berniat untuk menerapkan hal yang sama di Jawa Timur.

    “Jadi nanti kita akan implementasikan strategi yang sama untuk Bank Jakarta, dan

    “Mungkin satu bank lagi di kawasan Jawa Timur sana. Dalam waktu dekat nanti jumlahnya akan saya hitung. Tapi kalau Rp 10 triliun Rp 20 triliun aja bisa kali ya untuk nyerep ya. Nanti itu akan nyebar ke UMKM dan industri lain di Jakarta maupun di tempat lain,” tuturnya.

    Halaman 2 dari 2

    (amw/maa)

  • KAI Catat Angkutan Retail Tembus 185.057 Ton hingga September 2025, Naik 13 Persen

    KAI Catat Angkutan Retail Tembus 185.057 Ton hingga September 2025, Naik 13 Persen

    JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat volume angkutan retail mencapai 185.057 ton sepanjang Januari hingga September 2025.

    Jumlah tersebut meningkat 13 persen dibanding periode yang sama tahun 2024 sebesar 164.034 ton.

    Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan pertumbuhan ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terhadap moda transportasi berbasis rel yang efisien, cepat, aman, dan berkelanjutan.

    Anne bilang model bisnis angkutan retail KAI dijalankan melalui dua pendekatan yaitu business to business (B2B) dengan mitra logistik resmi, serta business to customer (B2C) yang memungkinkan masyarakat umum, termasuk UMKM mengirimkan barangnya melalui jaringan mitra KAI.

    “Layanan ini kini terintegrasi dengan berbagai jasa ekspedisi, e-commerce fulfillment, dan pengiriman antarkota, sehingga pelaku usaha dapat menjangkau pasar yang lebih luas dengan biaya kompetitif,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin, 6 Oktober.

    Bagi UMKM, keberadaan layanan ini menjadi penopang penting rantai pasok untuk mempercepat distribusi produk dari sentra produksi ke pasar untuk meningkatkan daya saing di era digital.

    Banyak pelaku usaha kecil kini mampu memperluas jangkauan penjualan mereka ke kota-kota besar berkat dukungan distribusi berbasis rel.

    Selain memberi manfaat ekonomi, moda angkutan kereta api juga memiliki dampak lingkungan positif.

    Transportasi rel menghasilkan emisi karbon lebih rendah dibandingkan angkutan jalan raya, sehingga berperan aktif dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 yang dicanangkan pemerintah.

    KAI juga terus memperkuat integrasi logistik multimoda dengan mitra strategis di sektor first mile dan last mile, guna menghadirkan layanan yang semakin terhubung, transparan, dan adaptif terhadap digitalisasi.

    Upaya ini menjadikan ekosistem logistik nasional lebih tangguh dalam menghadapi dinamika ekonomi global dan perubahan pola konsumsi masyarakat.

    “KAI berkomitmen menghadirkan layanan logistik retail yang inklusif dan berdaya guna bagi semua lapisan, termasuk UMKM. Kami ingin menjadi bagian dari perjalanan tumbuhnya ekonomi masyarakat melalui layanan distribusi yang andal, efisien, dan ramah lingkungan,” ujarnya.

  • OPINI: Paket Stimulus Tenaga Kerja

    OPINI: Paket Stimulus Tenaga Kerja

    Bisnis.com, JAKARTA – Dewasa ini pengangguran dan upaya menciptakan lapangan kerja baru menjadi tantangan utama yang harus dihadapi Indonesia.

    Berdasarkan survei Bank Indonesia yang dirilis pertengahan bulan September 2025 lalu, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLP) Agustus 2025 tercatat 93,2 masih berada pada level kurang dari 100 atau berada di zona pesimistis.

    Berbeda dengan lulusan pascasarjana dan sarjana yang cenderung optimis, untuk pencari kerja berpendidikan SMA umumnya pesimistis menyikapi kondisi ekonomi nasional yang sedang tidak baik-baik saja. Menurut data Biro Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia per Februari 2025 bertambah 83.450 orang jika dibandingkan data Februari 2024.

    Berbagai kasus PHK dan angka pengangguran yang terus meningkat ini, bukan saja berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi dan menjadi beban sosial, tetapi juga sumber kecemasan bagi para pencari kerja. Untuk mencegah agar angka pengangguran tidak terus bertambah, Pemerintah Indonesia telah mengumumkan 17 paket stimulus ekonomi untuk tahun 2025—2026.

    Paket stimulus yang digulirkan intinya mencakup program akselerasi, keberlanjutan, dan penciptaan lapangan kerja. Penciptaan lapangan kerja menjadi prioritas tersendiri, sebab disadari bahwa barisan pencari kerja yang terus bertambah niscaya akan menjadi bom waktu yang berbahaya. Pengalaman unjuk rasa yang terjadi di Nepal menjadi pelajaran yang berharga tentang bagaimana kita seharusnya bersikap menghadapi peningkatan jumlah pengangguran di berbagai daerah.

    Dari total 17 paket stimulus ekonomi yang dikucurkan, pemerintah membagi ke dalam tiga kategori utama, yaitu: 8 program akselerasi untuk tahun 2025, termasuk magang lulusan baru, bantuan pangan, dan program padat karya tunai. Selanjutnya ada 4 program lanjutan hingga 2026, seperti perpanjangan insentif pajak UMKM dan diskon iuran BPJS.

    Selanjutnya ada 5 program prioritas untuk mendorong pengembangan penyerapan tenaga kerja, yang menjadi andalan pemerintah dalam membuka jutaan lapangan kerja baru. Melalui program unggulan yang ditargetkan menyerap lebih dari 3,5 juta tenaga kerja, pemerintah telah merancang ke sejumlah program unggulan, meliputi: pengembangan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang ditargetkan mampu menyerap 1,38 juta pekerja.

    Program Kampung Nelayan Merah Putih yang diharapkan dapat menciptakan 200.000 lapangan kerja di 100 desa pesisir. Program revitalisasi tambak pantura seluas 20.000 hektare yang diprediksi akan mampu menyerap 168.000 tenaga kerja.

    Sementara itu, untuk program modernisasi 1.000 kapal nelayan diharapkan akan dapat membuka 200.000 peluang kerja baru. Dan, yang terakhir program pengembangan perkebunan rakyat atau replanting 870.000 hektare yang diproyeksikan akan dapat menciptakan 1,6 juta lapangan kerja dalam dua tahun ke depan.

    Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, dalam kete-rangannya kepada media massa menyatakan bahwa pengguliran paket stimulus ekonomi ini dirancang untuk menjaga stabilitas fiskal, sekaligus memberi sinyal kuat kepada pasar bahwa pemerintah serius dalam memperluas kesempatan kerja dan mempertahankan momentum pertumbuhan.

    Meski didukung alokasi dana yang besar, bukan tidak mungkin program ini akan kurang maksimal karena krisis kepercayaan publik dan pasar. Untuk itu, membangun dan merebut kembali kepercayaan publik dan pasar menjadi penting.

    Program paket stimulus ekonomi ini, menurut pemerintah juga menyasar pekerja informal seperti ojek online, kurir, dan sopir dengan insentif berupa diskon iuran BPJS Ketenagakerjaan hingga 50%.

    Diskon iuran BPJS ini mencakup lebih dari 700.000 pekerja pada tahap awal. Dengan peluncuran 17 paket stimulus ekonomi, pemerintah menegaskan bahwa pemulihan ekonomi bukan hanya soal perbaikan angka makro ekonomi, tetapi juga soal membuka akses kerja nyata bagi jutaan warga yang membutuhkan.

    Indonesia, saat ini sedang dalam kondisi darurat pengangguran. PHK yang terjadi di berbagai industri di Tanah Air dan perkembangan aktivitas bisnis yang cenderung seret, menyebabkan peluang pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan menjadi makin kecil. Tanpa ada intervensi program dari pemerintah, bukan tidak mungkin daftar pencari kerja di Tanah Air akan makin panjang.

    PEMBERDAYAAN

    Dengan dukungan dana sebesar Rp16,23 triliun, harus diakui ini menjadi bukti komitmen pemerintah untuk mengatasi persoalan krisis ekonomi yang dihadapi masyarakat.

    Suntikan dana Rp200 triliun ke bank negara dan pengguliran program paket bantuan ke masyarakat berpotensi menjadi jalan cerah bagi pertumbuhan ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja serta penguatan UMKM. Kendati demikian, yang masih menjadi persoalan adalah seberapa jauh pengguliran program paket stimulus ekonomi ini mampu berdampak signifikan bagi upaya perbaikan taraf kesejahteraan masyarakat, khusus dalam mengatasi persoalan pengangguran yang belakangan ini makin meresahkan?

    Pertanyaan ini penting dikaji secara mendalam, sebab diakui atau tidak, banyak pihak sebetulnya masih meragukan manfaat program paket stimulus ekonomi bagi upaya penciptaan lapangan kerja. Hingga saat ini, peran koperasi merah putih harus diakui masih belum seperti yang diharapkan.

    Demikian pula untuk program modernisasi perikanan, tentu sulit diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru karena modernisasi dan mekanisasi perikanan justru akan meminggirkan posisi buruh nelayan yang tidak memiliki apa-apa kecuali tenaga manualnya.

    Satu hal yang seharusnya dihindari dalam program penciptaan lapangan kerja adalah cara-cara instan yang hasilnya tidak jangka panjang. Keberlanjutan program sering terbukti terputus ketika program diperlakukan seperti proyek yang sifatnya sesaat.

    Berbeda dengan program berkelanjutan yang umumnya dibangun dari basis kultur dan modal sosial masyarakat yang kontekstual, program yang sifatnya top down umumnya dampaknya temporer dan segmenter.

    Pengalaman telah banyak membuktikan bahwa pelaksanaan program padat karya dan pemberian bantuan modal usaha, dampaknya hanya jangka pendek. Pada saat tahun anggaran berjalan, pelaksanaan program biasanya terkesan lancar dan efektif. Namun, lain soal ketika program tidak lagi didukung dana dan pendampingan dari pemerintah.

    Masyarakat yang menjadi kelompok sasaran program sering tidak memiliki sense of belonging, dan partisipasi mereka otomatis berhenti tatkala tidak lagi didukung anggaran yang cukup.

    Di berbagai daerah, selama ini program populis yang dikembangkan pemerintah umumnya tidak berorientasi pada upaya empowermentyang berkelanjutan. Program yang dilaksanakan umumnya lebih banyak menawarkan kesempatan kerja instan yang top down, dan tidak mempersiapkan sumber daya manusia yang ada untuk benar-benar berdaya dan melanjutkan program meski tidak ada lagi dukungan dana dari atas.

    Bahkan, yang lebih memprihatinkan, alih-alih membangun keberdayaan, program yang dikembangkan pemerintah sering justru mematikan potensi self-help masyarakat untuk berdaya menolong dirinya sendiri. Program yang digulirkan justru tanpa sadar malah menimbulkan ketergantungan yang menyebabkan keberlanjutan program menjadi terputus.

  • Gubernur Ahmad Luthfi Minta Pengawasan MBG Diperketat demi Keamanan Pangan Masyarakat – Page 3

    Gubernur Ahmad Luthfi Minta Pengawasan MBG Diperketat demi Keamanan Pangan Masyarakat – Page 3

    Liputan6.com, Semarang Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menginstruksikan seluruh penyelenggara program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar memperketat pengawasan demi keamanan pangan masyarakat.

    Ia menegaskan keamanan pangan adalah hal mutlak, tidak boleh ditawar. Kebersihan dan proses pengolahan makanan perlu dijaga agar tidak terjadi lagi kasus keracunan.

    “Harapannya, kejadian-kejadian (keracunan) kemarin tidak terulang kembali, karena ini program struktural, maka harus kita laksanakan,” tegas Luthfi saat rapat koordinasi bersama Badan Gizi Nasional (BGN) mengenai MBG dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di di GOR Jatidiri, Kota Semarang pada Senin, (6/10/2025).

    Rapat tersebut dihadiri sekitar 4.000 peserta, terdiri dari mitra SPPG, ahli gizi, bupati dan wali kota, instansi terkait di lingkungan Provinsi Jateng.

    Menurut Luthfi, seluruh kepala daerah memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan program MBG berjalan aman, higienis, dan berkelanjutan.

    “Jangan ada kepala daerah yang apatis. SPPG yang sudah ada harus terbuka untuk dicek, minimal bupatinya atau ibu-ibu PKK meninjau langsung. Harus ada keterbukaan dan koordinasi dengan Satgas MBG,” ujarnya.

    Luthfi menyebut, saat ini di Jawa Tengah telah beroperasi 1.596 SPPG dan ditargetkan terus bertambah hingga akhir tahun. Ia menegaskan, pengawasan harus dilakukan menyeluruh mulai dari dapur, distribusi makanan, hingga pengelolaan limbah.

    “SPPG tidak boleh eksklusif. Harus siap diperiksa kapan pun. Termasuk kalau ada kasus, harus ada quick response (respon cepat), agar tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat,” katanya.

    Ia juga meminta Dinas Kesehatan memperketat verifikasi lapangan dan memastikan setiap dapur memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).

    “Ini bukan sekadar formalitas. Surat itu harus diiringi dengan inspeksi nyata di lapangan. Kalau perlu buat posko 24 jam untuk pengawasan distribusi MBG,” ujarnya.

    Menurut Luthfi, program MBG memiliki multi efek yang luar biasa, tidak hanya menyehatkan anak-anak, tetapi juga menggerakkan ekonomi daerah.

    “Program ini multi-efek. Bisa menumbuhkan ekonomi lokal karena bahan bakunya dari kelompok tani, BUMDes, dan UMKM daerah,” katanya.