Produk: UMKM

  • Anggota DPR RI BHS Kolaborasi dengan BSN Sosialisasikan SNI untuk UMKM Surabaya

    Anggota DPR RI BHS Kolaborasi dengan BSN Sosialisasikan SNI untuk UMKM Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekartono (BHS) bersama Badan Standardisasi Nasional (BSN) menggelar sosialisasi Sertifikasi Nasional Indonesia (SNI) dan Penilaian Kesesuaian bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Surabaya, Sabtu (11/10/2025).

    Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman pelaku UMKM terhadap pentingnya penerapan SNI sebagai langkah memperkuat daya saing produk nasional, baik di pasar domestik maupun internasional.

    Bambang Haryo menegaskan, UMKM memiliki peran vital sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia, karena berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

    Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64,2 juta unit, menyumbang 61,07 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau setara Rp 8.573,89 triliun, serta menyerap 97 persen tenaga kerja nasional atau sekitar 117 juta pekerja.

    “Dengan program SNI Bina UMKM, produk-produk lokal bisa semakin diakui dan dirasakan manfaatnya, tidak hanya di Surabaya dan Jawa Timur, tapi juga di tingkat nasional bahkan internasional,” ujar BHS, yang juga menjabat sebagai Kapoksi Fraksi Partai Gerindra DPR RI.

    BHS menekankan bahwa sertifikasi SNI bukan sekadar label mutu, melainkan instrumen strategis untuk menekan biaya produksi, mempercepat distribusi, dan memperluas akses pasar. Dengan demikian, SNI menjadi pondasi penting agar UMKM mampu bersaing di rantai pasok global.

    Namun, ia menyoroti masih minimnya anggaran nasional untuk program standardisasi, yang hanya sebesar Rp 144 miliar. BHS pun mendorong pemerintah untuk meningkatkan dukungan, baik dari sisi pendanaan maupun sumber daya manusia (SDM), agar penerapan SNI lebih masif.

    Sebagai langkah konkret, BHS mengaku telah berkolaborasi dengan dinas terkait di Surabaya dan Sidoarjo untuk mempercepat proses standardisasi bagi pelaku UMKM di wilayah tersebut.

    Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, serta Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya, Febrina Kusumawati, menyambut baik sinergi ini. Ia menyebutkan, dari 106 ribu UMKM di Surabaya, sudah sekitar 8.000 unit usaha yang terstandardisasi melalui program Bina UMKM.

    “Kami akan segera memperkuat koordinasi dengan BSN agar penerapan SNI bisa berjalan optimal. Dinas juga akan mendampingi UMKM agar memenuhi seluruh prasyarat sertifikasi,” ujar Febrina.

    Sementara itu, Kepala Kantor Layanan Teknis BSN Jawa Timur, Faris, mengungkapkan bahwa sekitar 98.000 UMKM di Jatim telah terdaftar dalam program SNI Bina UMKM.

    BSN, lanjutnya, berkomitmen mendampingi pelaku usaha agar mampu memenuhi dua prinsip utama SNI: mutu produk yang konsisten dan sistem produksi yang efisien dan tertata. “Kami ingin memastikan UMKM di Jawa Timur naik kelas dengan produk yang berkualitas dan memenuhi standar nasional,” pungkas Faris. (tok/kun)

  • Urban Touring Bersama Scooterist, Mbak Wali Kenalkan Potensi Wisata Kota Kediri

    Urban Touring Bersama Scooterist, Mbak Wali Kenalkan Potensi Wisata Kota Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati turut serta dalam Urban Touring Scooter bersama pengendara vespa yang hadir dari berbagai kota di Indonesia untuk menghadiri acara Kediri Scooter Festival (KSF) ke-8, Sabtu (11/10/2025). Kegiatan ini menjadi ajang kebersamaan sekaligus sarana untuk memperkenalkan potensi wisata dan produk unggulan khas Kota Kediri.

    Perjalanan dimulai dari Rumah Dinas Wali Kota Kediri, melewati Jalan Dhoho, kemudian berhenti di sentra oleh-oleh Khas Kota Kediri di Jalan Yos Sudarso. Di lokasi ini, Wali Kota Kediri bersama rombongan melihat secara langsung proses pembuatan tahu kuning atau tahu takwa, yang dikenal sebagai salah satu ikon kuliner Kota Kediri. Selain itu, juga turut mengenalkan berbagai produk khas Kota Kediri seperti stik tahu, getuk pisang dan produk lainnya.

    Usai berkunjung ke sentra oleh-oleh, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Goa Selomangleng. Di tempat wisata sejarah ini, para peserta touring diajak mengenal lebih dekat kekayaan budaya dan wisata Kota Kediri.

    Rombongan Scooterist ini kemudian berlanjut mengunjungi Soto Bok Ijo untuk menikmati kuliner legendaris khas Kota Kediri, serta singgah di Kampung Tenun Ikat Bandar Kidul, untuk memperkenalkan wastra unggulan Kota Kediri, sekaligus mengenalkan keunikan pembuatan kain tenun yang masih manual dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).

    Akhirnya rombongan tiba di GOR Jayabaya Kota Kediri, yang menjadi venue utama Kediri Scooter Festival 2025. Di sini rombongan melihat berbagai kegiatan yang menjadi rangkaian acara di KSF ke-8 ini, seperti Scooter Contest, Scooter Dyno Test, UMKM Mapan, serta Scooter Funcross.

    Melalui kegiatan touring ini, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menyampaikan apresiasinya kepada seluruh scooterist dari berbagai daerah yang turut memeriahkan kegiatan tersebut.

    “Saya melihat kegiatan ini sangat bermanfaat untuk Kota Kediri. Ini sejalan dengan visi misi Kota Kediri yakni D’Cito – Kediri City Tourism. Pagi tadi saya bersama scooterist sudah berkeliling ke beberapa tempat yang menjadi potensi Kota Kediri. Mulai dari produksi tahu, tenun ikat, wisata Goa Selomangleng, hingga kuliner Soto Bok Ijo. Harapannya, teman-teman komunitas Vespa yang datang tidak bosan dan ingin kembali berkunjung ke Kota Kediri,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Mbak Wali berharap agar kegiatan semacam ini terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya dengan jangkauan yang semakin luas. “Kalau kegiatan KSF ke-8 adalah acara nasional, tahun berikutnya, harapannya bisa menjadi acara skala internasional. Walaupun acara ini skalanya masih nasional, tapi scooterist yang hadir ada juga yang dari Thailand, Malaysia dan negara lainnya,” imbuhnya.

    Di akhir sambutannya, orang nomor satu di Kota Kediri ini juga kagum melihat kreativitas para scooterist dalam memodifikasi Motor Vespanya. Karena umumnya, motor vespa dapat ditumpangi oleh 2 orang saja. Namun buah dari kreativitas para pecinta Vespa, kendaraan tersebut bisa dinaiki lebih dari tiga orang. Harapannya kreativitas ini bisa terus dikembangkan.

    “Saya juga berpesan kepada semua yang hadir untuk tetap menjaga kesehatan, keselamatan, serta jangan bosan datang ke Kota Kediri untuk menikmati kuliner dan keunikan kotanya,” tegas Mbak Wali.

    Turut mendampingi Kasdim 0809 Kediri Mayor Inf Yuliadi Purnomo, Kepala Disbudparpora Bambang Priambodo, para scooterist, dan tamu undangan lainnya. [nm/ian]

  • Konsumsi Produk Halal Dunia Diproyeksi Capai USD 3,36 Triliun di 2028 – Page 3

    Konsumsi Produk Halal Dunia Diproyeksi Capai USD 3,36 Triliun di 2028 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Perempuan Indonesia memiliki kontribusi besar terhadap penguatan ekosistem halal di perekonomian nasional. Dengan kekuatan jejaring komunitas dan semangat kolaboratif, perempuan Indonesia menjadi pilar penting dalam memperluas pasar halal, termasuk potensi pasar global, dan memperkuat ketahanan ekonomi bangsa.

    Demikian mengemuka dalam Indonesia Conference on Women and Sharia Community Empowerment (ICWSCE) x International Halal Lifestyle Conference (INHALIFE) 2025 dengan tema “Collaboration to Connect Muslim Women, Halal Businesses, and the Global Market”, yang diselenggarakan di Jakarta International Expo (JIEXPO) Convention Center.

    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Choiri Fauzi, menekankan bahwa perempuan adalah tulang punggung ekonomi bangsa. Data menunjukkan bahwa lebih dari 64% UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan, sementara UMKM adalah penggerak utama perekonomian yang menyerap lebih dari 117 juta tenaga kerja atau sekitar 97% dari total lapangan kerja nasional.

    Melalui ICWSCE x INHALIFE 2025, Arifah mendorong penguatan peran perempuan Muslimpreneur dalam memperluas pasar halal dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. “Melalui pemberdayaan dan kolaborasi, perempuan Indonesia akan menjadi penggerak utama ekonomi halal yang inklusif dan berkelanjutan,” demikian disampaikan Arifah.

    Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Filianingsih Hendarta, menegaskan pemberdayaan perempuan bukan sekadar isu kesetaraan gender, melainkan menjadi  strategi pembangunan ekonomi untuk mengoptimalkan peran perempuan dalam menjaga ketahanan ekonomi keluarga dan nasional.

    “Melalui kolaborasi lintas sektor, kita ingin perempuan tidak hanya menjadi pelaku, tetapi juga penggerak utama dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia​”, ujar Filianingsih.

    State of Global Islamic Economy Report 2024/25 mencatat di sektor halal global, potensi peran perempuan semakin besar dengan konsumsi produk halal dunia mencapai USD2,5 triliun dan diproyeksikan meningkat menjadi USD3,36 triliun pada 2028.

     

  • Wamendagri Tekankan Peran TPAKD untuk Inklusi Keuangan Daerah

    Wamendagri Tekankan Peran TPAKD untuk Inklusi Keuangan Daerah

    Jakarta

    Wakil Menteri Dalam Negeri RI (Wamendagri) Akhmad Wiyagus menekankan pentingnya penguatan peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dalam memperluas inklusi keuangan sebagai salah satu kunci pertumbuhan ekonomi dan kemandirian daerah.

    Wiyagus menuturkan TPAKD memiliki peran strategis dalam mendukung pencapaian target literasi dan inklusi keuangan yang sejalan dengan program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

    “Melalui penguatan kolaborasi dan sinergitas dalam mendukung program Asta Cita melalui TPAKD,” ujar Wiyagus, dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/10/2025).

    Hal tersebut ia sampaikan pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) TPAKD Tahun 2025 bertema ‘Memperkuat Ketahanan Ekonomi Nasional melalui Peningkatan Akses Keuangan Daerah’ di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (10/10).

    Adapun Asta Cita mencakup berbagai aspek pembangunan, mulai dari swasembada pangan dan ekonomi biru; pengembangan kewirausahaan dan industri kreatif; pemberdayaan perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas; hingga hilirisasi dan industrialisasi ekonomi baru; serta pembangunan dari desa untuk pengentasan kemiskinan.

    Lebih lanjut, Wiyagus menjelaskan sejak dibentuk pada 2016, TPAKD berfungsi sebagai forum koordinasi antarlembaga dan pemangku kepentingan untuk mempercepat akses keuangan di daerah. Tim ini juga menjadi wadah penting untuk membangun kolaborasi dalam memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

    “Di sinilah pentingnya untuk kita memastikan akses keuangan yang merata. Pemerataan akses keuangan bukan hanya sekadar program teknis, namun juga merupakan bagian untuk mencapai kemandirian dan keadilan sosial,” tegas Wiyagus.

    Wiyagus juga memaparkan sejumlah praktik baik implementasi TPAKD di berbagai daerah. Di Sumatera Selatan (Sumsel), program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) berhasil mencatat rekor MURI sebagai rekening disabilitas terbanyak.

    Selain itu, Wiyagus mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas harga pangan dan barang kebutuhan pokok sebagai bagian dari pengendalian inflasi. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pihak memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

    Ia berharap TPAKD bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dapat membentuk suatu program yang nyata.

    “Sehingga pencapaiannya akan lebih maksimal dan terarah, serta terukur untuk masyarakat,” kata Wiyagus.

    Sebagai informasi, Rakornas TPAKD 2025 turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto; Menteri Pariwisata RI Widiyanti Putri Wardhana; Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar; Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi; serta sejumlah kepala daerah di Indonesia.

    (akd/akd)

  • Video: Cara BUMN Amankan Stok Pangan Hingga Bantu Petani & Peternak

    Video: Cara BUMN Amankan Stok Pangan Hingga Bantu Petani & Peternak

    Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Komersial ID Food, Dwi Sutoro memastikan komitmen Holding BUMN Pangan untuk memastikan peran dan tugasnya menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan utamanya untuk 10 komoditas penting yakni jagung, kedelai, gula, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, telur ayam, bawang merah, bawang putih, cabai, ikan, garam, dan tepung terigu.

    ID Food saat ini tengah mempersiapkan Rencana Jangka Panjang (RJP) sebagai panduan arah pengembangan perusahaan sampai dalam 5 tahun mendatang hingga 2030. Hal ini terkait potensi pasar sektor pangan, penguatan infrastruktur seperti cold storage hingga strategi meningkatkan fasilitas produksi dan penguatan rantai pasok di hulu-hilir.

    Selain itu ID Food terus memperkuat kemitraan dengan petani, nelayan hingga UMKM termasuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dalam memperkuat rantai pasok pangan sekaligus mengatasi berbagai persoalan sektor pangan seperti sektor gula.

    Seperti apa peran dan strategi ID Food menjaga stabilitas pangan RI? Selengkapnya simak Andi Shalini dengan Direktur Komersial ID Food, Dwi Sutoro dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 09/10/2025)

  • Wamendagri Wiyagus Tekankan Peran TPAKD untuk Inklusi Keuangan Daerah

    Wamendagri Wiyagus Tekankan Peran TPAKD untuk Inklusi Keuangan Daerah

    Wamendagri Wiyagus Tekankan Peran TPAKD untuk Inklusi Keuangan Daerah
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Akhmad Wiyagus mengikuti kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Tahun 2025 bertema “Memperkuat Ketahanan Ekonomi Nasional melalui Peningkatan Akses Keuangan Daerah” di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (10/10/2025).
    Pada kesempatan itu, ia menekankan signifikansi penguatan peran TPAKD dalam memperluas inklusi keuangan sebagai salah satu kunci pertumbuhan ekonomi dan kemandirian daerah.
    “Penguatan kolaborasi dan sinergisitas penting dalam mendukung program Asta Cita melalui TPAKD,” ujar Wiyagus dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (11/10/2025).
    Program penguatan sendiri mencakup berbagai aspek pembangunan, mulai dari swasembada pangan dan ekonomi biru, pengembangan kewirausahaan dan industri kreatif, pemberdayaan perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas, hilirisasi dan industrialisasi ekonomi baru, hingga pembangunan dari desa untuk pengentasan kemiskinan.
    Wiyagus melanjutkan, sejak dibentuk pada 2016, TPAKD berfungsi sebagai forum koordinasi antarlembaga dan pemangku kepentingan untuk mempercepat akses keuangan di daerah.
    Tim itu juga menjadi wadah penting untuk membangun kolaborasi dalam memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha, khususnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
    Menurutnya, langkah ini tidak hanya dapat mendorong pertumbuhan usaha lokal, tetapi juga memperkuat pembangunan infrastruktur daerah yang berdampak pada peningkatan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi.
    “Di sinilah pentingnya kita memastikan akses keuangan yang merata. Pemerataan akses keuangan tidak hanya sekadar program teknis, tapi juga merupakan bagian untuk mencapai kemandirian dan keadilan sosial,” ucapnya.
    Pada kesempatan itu, Wiyagus juga turut memaparkan sejumlah praktik baik implementasi TPAKD di berbagai daerah.
    Di Sumatera Selatan, program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) berhasil mencatat rekor MURI sebagai rekening disabilitas terbanyak.
    Di Kalimantan Barat, program Ayo Cerdas Berinvestasi berhasil melibatkan investor dengan jumlah besar.
    Sementara, di Kabupaten Langkat, program Skema Pengembangan Perkebunan Jagung Rakyat (Sejagat) telah memberikan pembiayaan kepada para petani setempat.
    Selain itu, Wiyagus mengingatkan peran penting menjaga stabilitas harga pangan dan barang kebutuhan pokok sebagai bagian dari pengendalian inflasi.
    Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pihak memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
    “saya berharap, TPAKD bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dapat membentuk suatu program yang nyata. Dengan begitu, pencapaiannya akan lebih maksimal dan terarah serta terukur untuk masyarakat,” tuturnya.
    Sebagai informasi, Rakornas TPAKD 2025 turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, dan Ketua Dewan.
    Hadir juga Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi, serta sejumlah kepala daerah di Indonesia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemkot Blitar Gelontorkan 613 Ton Jagung SPHP untuk Selamatkan Peternak Layer

    Pemkot Blitar Gelontorkan 613 Ton Jagung SPHP untuk Selamatkan Peternak Layer

    Blitar (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar mengambil langkah cepat untuk meredam dampak lonjakan harga jagung yang memukul para peternak ayam petelur.

    Melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Pemkot mengusulkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung sebanyak 613 ton yang akan disalurkan kepada sepuluh peternak skala UMKM di Kota Blitar.

    Langkah ini diambil sebagai respons atas gejolak harga jagung di pasaran yang saat ini menembus angka Rp 6.500 hingga Rp 7.000 per kilogram. Harga tersebut dinilai memberatkan para peternak, mengingat jagung merupakan komponen utama pakan ternak.

    Kepala DKPP Kota Blitar, Dewi Masitoh, menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan kepastian pasokan dan menstabilkan harga pakan di tingkat peternak.

    “Di tengah gejolak harga jagung di toko pakan yang sangat tinggi, program SPHP ini hadir untuk menstabilisasi pasokan. Para peternak bisa mendapatkan jagung dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 5.500 per kilogram,” ujar Dewi pada Sabtu (11/10/2025).

    Bantuan jagung sebanyak 613 ton ini akan dialokasikan untuk sepuluh peternak terpilih yang tergabung dalam asosiasi, koperasi, atau kelompok peternak berbadan hukum. Total populasi ayam petelur yang akan didukung oleh program ini mencapai 463.000 ekor.

    “Sasaran kami adalah peternak layer skala usaha mikro, kecil, dan menengah yang terorganisir secara legal. Bantuan ini ditujukan untuk menjaga keberlangsungan usaha mereka di tengah tantangan harga pakan saat ini,” tambah Dewi.

    Pemerintah pusat melalui program SPHP ini diharapkan dapat menjadi “angin segar” bagi industri peternakan ayam petelur di Kota Blitar, yang merupakan salah satu sentra produksi telur nasional.

    Dewi berharap bantuan ini dapat terserap dan dimanfaatkan secara maksimal oleh para peternak selama periode program yang berlangsung mulai 1 Oktober hingga 31 Oktober 2025, sehingga dapat menjaga stabilitas produksi telur dan harga di tingkat konsumen. (owi/ted)

  • Program Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Raih 25 Juta Views dalam 2 Episode

    Program Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Raih 25 Juta Views dalam 2 Episode

    Jakarta

    Dua episode pertama Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas sukses mencuri perhatian penonton. Total penonton 2 episode tersebut hingga 25 juta views di YouTube Shopee Indonesia, bahkan belum seminggu sejak ditayangkan.

    Episode perdana ditonton 8,9 juta kali, dan episode kedua langsung melejit ke 16 juta views, membuktikan kalau kompetisi UMKM ini bukan sekadar ajang adu produk, tapi juga hiburan penuh inspirasi yang bikin penonton betah menonton dari awal sampai akhir.

    Dalam dua episode ini, penonton tidak hanya disuguhi adu produk dan strategi bisnis, tetapi juga perjalanan pribadi yang inspiratif dari para peserta. Setiap finalis menampilkan inovasi unik yang merefleksikan identitas Indonesia, mulai dari kerajinan tangan dan fesyen, hingga produk kecantikan dan kuliner.

    Penonton dibuat terhanyut oleh cerita-cerita penuh emosi, seperti peserta yang memulai usaha setelah kehilangan orang tercinta, atau yang mengubah hobi dan passion menjadi peluang bisnis nyata.

    Episode 1 Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas membuka panggung bagi finalis Top 20, yang menunjukkan kemampuan dalam mempresentasikan bisnis mereka, termasuk Unique Selling Point (USP), teknis operasional, hingga proyeksi pertumbuhan bisnis.

    Episode ini menyuguhkan perjalanan inspiratif dari berbagai peserta, mulai dari mantan artis cilik, Baim Alkatiri yang memulai brand parfum X-PERFUMERY, Angga Pras seorang mantan timnas pelajar U-19 yang membangun brand fesyen pria Gloaming, hingga Fuat, guru honorer pemilik Aveka yang memulai bisnis sepatu karena melihat kebutuhan murid-muridnya.

    Sementara itu, salah satu kisah paling mengharukan datang dari Dthree, yang memutuskan meninggalkan pekerjaan setelah kehilangan sang anak. Ia yang sebelumnya fokus mengejar karir dan jarang memiliki waktu bersama keluarga, kini melalui bisnis barunya, Dthree tidak hanya membangun usaha tetapi juga ruang untuk kehangatan keluarga, dan dedikasinya pun mendapat pengakuan ketika meraih Golden Star dari Lizzie Parra.

    Kisah inspiratif para peserta mendapat pujian dari netizen yang membanjiri kolom komentar YouTube Shopee Indonesia. Banyak yang menulis betapa terharunya mereka melihat perjuangan para Jagoan UMKM.

    “Nonton episode yang ini beneran bikin merinding! Lihat bagaimana pelaku UMKM yang modalnya pas-pasan bisa menghasilkan karya sekece itu, aku jadi makin yakin kalau otak kreatif dan niat kuat itu bisa jadi kekuatan terbesar kita. Terima kasih banyak buat tim Jagoan UMKM yang udah memberikan wadah spesial ini. Semoga semangat untuk mulai bisnis dari nol makin menular ke seluruh anak bangsa. Indonesia pasti bisa! , ” dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/10/2025).

    Salah seorang netizen juga menyampaikan banyak mendapatkan inspiratif atas dedikasi peserta yang tidak mudah menyerah.

    “Episode ini tuh ngasih banyak inspirasi loh, liat perjuangan UMKM kecil yg nggak nyerah tuh bikin gw sadar, mau sukses tuh ga ada yg instant, makin semangat juga buat buka usaha sendiri,” Ujarnya.

    Netizen lainya juga memberikan Apresiasi kepada shopee yang sudah membuat program acara yang bagus.

    “Keren bgt Shopee bikin acara bagus kaya gini, makin berkembang UMKM di Indonesia,” tuturnya.

    Di episode 2, para penonton disuguhi ketegangan yang lebih tinggi dengan tersisa 10 finalis yang dihadapkan pada tantangan baru. Mereka diuji untuk dapat mengembangkan produk inovatif bertema ‘Cinta Indonesia’ sekaligus menyusun strategi pemasaran yang efektif.

    Para peserta menunjukkan kreativitas dan kemampuan mereka dalam menciptakan produk yang merefleksikan kekayaan budaya Indonesia, mulai dari Zenitha dengan hijab sablon motif rumah adat, Hirakiya yang memperkenalkan tas seni bordir motif Priangan, hingga HomLiv yang menampilkan alat masak dengan sentuhan batik.

    Namun, ketegangan semakin memuncak ketika kritik tajam dilontarkan oleh Creativepreneur & Founder of ZM Zaskia Mecca, Haykal Kamil, terhadap Dthree yang penampilannya kali ini tidak sesuai dengan ekspektasi tinggi setelah meraih Golden Star di episode sebelumnya.

    Lebih lanjut, sisi inspiratif hadir dari pemilik B Erl, Erlyanie, yang memukau juri dengan body shower oil berbahan lokal termasuk bunga melati yang mengingatkannya pada almarhum sang ibu, menciptakan momen haru yang menyentuh hati penonton dan juri.

    Inovasi dan ide brilian para peserta kembali mendapat perhatian netizen, dan antusiasme yang tinggi terlihat dari komentar dan pujian yang membanjiri kolom komentar video ini di YouTube Shopee Indonesia, yang sudah mencapai lebih dari 1.400 komentar.

    Penonton menyoroti kreativitas, perjuangan, serta nilai emosional yang ditampilkan para Jagoan UMKM. Banyak yang menulis betapa terinspirasi mereka melihat peserta menghadapi tantangan dengan keberanian dan dedikasi, memadukan inovasi produk dengan cerita yang menyentuh hati.

    “super inspiratif! Melihat UMKM Indonesia yang makin maju dan inovatif, bikin kita semua jadi semangat buat mulai atau mengembangkan usaha. Terus maju, UMKM Indonesia”, katanya.

    Salah netizen lainnya juga merasa bangga dengan produk UMKM di Indonesia

    “Udah ga perlu diragukan lagi produk UMKM di Indonesia, bangga banget karena mereka sekreatif itu,” katanya.

    Netizen juga mengapresiasi proses perjuangan dalam membangun UMKM.

    “Sumpah program Shopee Jagoan UMKM keren banget sih bisa liat langsung perjuangan UMKM kayak Micheal Kwok yang karyanya niat banget! Garuda-nya epic parah, bangga deh sama produk lokal ,” tuturnya.

    Dengan pencapaian luar biasa dan respons positif dari penonton, Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas semakin membuktikan dirinya sebagai kompetisi yang tidak hanya menghibur, tetapi juga penuh inspirasi bagi para pelaku UMKM di seluruh Indonesia untuk berinovasi, berani mengambil risiko, dan mengejar mimpi mereka.

    Program reality show ini menghadirkan 6 tantangan berbeda yang dikemas ke dalam 6 episode di YouTube Shopee Indonesia, memberikan insight dan pengetahuan berharga bagi pengusaha UMKM maupun masyarakat yang ingin memulai bisnis.

    Jadi gak sabar kan menyaksikan tantangan bagi para Jagoan UMKM di episode berikutnya? Nantikan episode 3 akan tayang pada 12 Oktober 2025 pukul 19.00 WIB mendatang.

    Nantinya para peserta akan diuji dengan tantangan konten pemasaran interaktif dan kreatif dan akan dituntut untuk membuat konten promosi yang tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga dapat mendorong produk mereka ke pasar yang lebih luas.

    Sambil menunggu, kamu juga bisa saksikan rekap episode sebelumnya dan teaser episode 3 di YouTube Shopee Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi https://shopee.co.id/m/jagoan-umkm.

    (anl/ega)

  • Telkom dan WPP Media Indonesia Sinergi Dorong Transformasi Digital Advertising Lewat AdXelerate Executive Connect – Page 3

    Telkom dan WPP Media Indonesia Sinergi Dorong Transformasi Digital Advertising Lewat AdXelerate Executive Connect – Page 3

    Kehadiran AdXelerate, platform programmatic advertising pertama di Indonesia, merupakan jawaban TelkomGroup atas tantangan pelaku industri untuk menjangkau sasaran pasar yang tepat dan dengan efisien. AdXelerate memanfaatkan kekuatan big data analytics sehingga memungkinkan para pengiklan untuk menampilkan produk atau layanan secara targeted dan relevan di berbagai situs berita nasional dan laman publisher lokal.

    Chief Marketing Officer Danantara Asset Management Dendi Danianto mengatakan, “AdXelerate yang merupakan platform digital advertising adalah salah satu bagian dari ekosistem industri yang akan kami highlight. Sebagai orchestrator, saat ini CMO Office Danantara masih berperan secara parsial. Ke depannya, dengan AdXelerate, kami ingin dapat berperan secara maksimal dan menjadikan AdXelerate sebagai enabler. Kami berharap AdXelerate dapat menjadi platform yang dapat menyediakan solusi satu pintu yang terintegrasi bagi advertising, mendukung pertumbuhan dan kebutuhan UMKM, menjadi katalis terbentuknya ekosistem kolaboratif yang dapat memperkuat sinergi antar pelaku industri, serta mendukung ekspansi bagi ketersediaan produk dan layanan bagi bisnis atau Inventory Expansion.”

    Sementara itu, Direktur Enterprise & Business Service Telkom Indonesia Veranita Yosephine, mengatakan, “Setiap bisnis perlu membangun interaksi yang bermakna dengan setiap pelanggannya. Sebagai salah satu solusi digital dari TelkomGroup, AdXelerate diharapkan dapat mengakselerasi bisnis melalui personalisasi layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing konsumen. Melalui AdXelerate yang merupakan bagian dari Telkom Solution, kami menghadirkan solusi digital yang bisa dimanfaatkan industri di seluruh daerah di Indonesia agar persepsi dan reputasi yang dibangun melalui digital advertising tetap relevan dan akurat.”

    Direktur Strategic Business Development and Portfolio Telkom Indonesia Seno Soemadji menambahkan bahwa sebagai BUMN yang berperan sebagai digital enabler, Telkom memiliki tanggung jawab untuk menghadirkan solusi digital bagi industri di Indonesia. Seno menjelaskan bahwa dalam pengembangan AdXelerate, Telkom menjunjung tinggi seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku pada setiap solusi digital dari TelkomGroup, termasuk AdXelerate. Melalui AdXelerate, TelkomGroup yakin dapat berkontribusi secara optimal dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.

    Sebagai bagian dari rangkaian acara, turut digelar sesi diskusi panel yang menghadirkan berbagai narasumber dan pemangku kepentingan industri periklanan digital. Diskusi panel pertama mengangkat topik “Digital Advertising Behavior Insight” dengan menghadirkan Agency & Client Lead Indonesia Nielsen Tajendar Singh, CEO Tribun Network Dahlan Dahi, dan Country Managing Director Accenture Jayant Bhargava sebagai panelis. Dalam sesi ini, para narasumber mengulas dari berbagai sudut pandang mengenai evolusi perilaku konsumen Indonesia di era digital, termasuk pergeseran pola konsumsi media dari TV ke perangkat mobile dan layanan on-demand. Lebih lanjut, pembahasan juga menyoroti bagaimana pemanfaatan data dan insight dapat mendorong efektivitas programmatic advertising, sekaligus menghadirkan rekomendasi bagi brand dan agensi agar dapat beradaptasi dengan tren media yang terus berkembang. Selain itu, diskusi ini turut menekankan pentingnya kolaborasi antara pengiklan dan publisher melalui pemanfaatan kekuatan data, serta bagaimana mendorong daya saing bisnis di Indonesia melalui digital advertising.

    Panel kedua mengangkat tema “Data Driven Decision: Leveraging First Party Data for Strategic Decision”, menghadirkan CEO WPP Media Indonesia Sri Widowati, GM Digital Advertising Business Development & Partnership Telkomsel Vicky Fathurrahman, dan CEO MDMedia Arif Prabowo. Diskusi menyoroti pentingnya pemanfaatan data untuk memperkuat strategi pemasaran, memahami perilaku konsumen, serta integrasi antara offline dan online campaign melalui konsep closed-loop marketing untuk menciptakan strategi lintas kanal yang lebih efektif.

    Melalui penyelenggaraan AdXelerate Executive Connect, Telkom menegaskan komitmennya dalam menghadirkan berbagai solusi digital yang efisien, aman, dan berdampak nyata, sekaligus memperkuat ekosistem digital advertising Indonesia agar semakin tangguh dan berdaya saing.

  • Dorong UMKM Naik Kelas, Pemkab Mojokerto Salurkan Bantuan Transportasi Rp10 Juta ke Hipemika

    Dorong UMKM Naik Kelas, Pemkab Mojokerto Salurkan Bantuan Transportasi Rp10 Juta ke Hipemika

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bantuan transportasi senilai Rp10 juta diberikan kepada Himpunan Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah (Hipemika) Kabupaten Mojokerto.

    Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra (Gus Barra) sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah agar pelaku UMKM dapat memperluas jangkauan pemasaran dan menembus pasar nasional. Penyerahan bantuan dilakukan di ruang kerja Bupati Mojokerto.

    Sebanyak 13 pelaku UMKM yang tergabung dalam Hipemika Kabupaten Mojokerto akan mewakili daerah dalam Pameran Produk Unggulan Jawa Timur di Mal Ciputra Cibubur, Jakarta Timur, pada 20–26 Oktober 2025. Mereka akan menampilkan berbagai produk khas bertema “Pesona Kabupaten Mojokerto”, mulai dari furnitur, kerajinan, batik, makanan olahan, hingga hasil pertanian unggulan.

    Acara tersebut turut dihadiri jajaran pejabat daerah, perwakilan Bank Jatim Cabang Mojokerto, serta pengurus Hipemika Kabupaten Mojokerto.

    “Ini bukan sekadar bantuan transportasi. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk mendukung UMKM Mojokerto agar bisa menembus pasar yang lebih luas, bahkan nasional. UMKM adalah pahlawan ekonomi, maka perhatian kita harus terus diperkuat, bukan hanya dalam bentuk bantuan material,” ungkap Gus Barra, Jumat (10/10/2025).

    Ia menambahkan, dukungan kepada pelaku UMKM tidak berhenti pada bantuan dana semata, tetapi juga mencakup pembinaan, pendampingan, dan peningkatan kapasitas.

    Gus Barra menegaskan bahwa sektor UMKM merupakan tulang punggung ekonomi daerah, dengan kontribusi besar terhadap penyerapan tenaga kerja. Karena itu, ia mengajak seluruh pengurus dan anggota Hipemika untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menyusun program pemberdayaan UMKM yang berkelanjutan.

    “Jangan pernah berhenti belajar dan berinovasi. Dunia usaha terus berubah, dan kita harus berani menembus pasar baru. Majunya UMKM adalah majunya Kabupaten Mojokerto, dan majunya Mojokerto adalah bagian dari kemajuan bangsa Indonesia,” tegasnya.

    Bantuan transportasi tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Mojokerto dan Bank Jatim Cabang Mojokerto. Dukungan ini diharapkan dapat memperlancar keikutsertaan pelaku UMKM dalam ajang promosi produk unggulan sekaligus membuka peluang pasar yang lebih luas. [tin/kun]