Indonesia di Ambang “Genesis Mission” AS, Kita Perlu Berbuat Sekarang
Mengabdi lebih dari empat dekade pengalaman di bidang pertahanan, keamanan, dan penanggulangan bencana, antara lain sebagai Penasihat Militer Indonesia pada Perwakilan Tetap RI di PBB New York hingga 2007, Komandan Pangkalan Utama TNI AL VIII Manado hingga 2010, Deputi I Menko Kesra yang membidangi lingkungan hidup dan kerawanan sosial hingga 2015, serta menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana hingga 2019, dan aktif dalam berbagai forum kebencanaan tingkat ASEAN dan global.
ADA
rencana besar sedang berjalan di Washington. Namanya Genesis Mission, yakni strategi ambisius Amerika Serikat untuk menguasai kecerdasan buatan (AI), komputer supercanggih, dan data-data nasional sebagai senjata ekonomi dan militer di abad ke-21.
Inisiatif ini bukan sekadar program teknologi biasa melainkan tentang siapa yang akan menguasai dunia di era digital.
Bayangkan,
AI
bukan lagi fitur di ponsel Anda. Pikirkan AI sebagai mesin penggerak utama dalam industri manufaktur, sistem pertahanan negara, dan cara kita hidup sehari-hari. Itu yang AS targetkan.
Mereka mau menguasai
chip
semikonduktor, energi baru, bioteknologi, komputer kuantum, dan industri manufaktur canggih. Mereka mau menarik para ilmuwan dan engineer terbaik dari seluruh dunia ke ekosistem riset mereka. Juga mau menulis aturan main global tentang bagaimana AI boleh digunakan, diatur, dan dievaluasi dari segi etika.
Pertanyaannya untuk Indonesia sederhana, tetapi menggugah: Kita mau jadi pemain utama, atau sekadar pasar pembeli?
Jika Indonesia hanya menjadi penonton, maka kesenjangan teknologi dengan negara maju bisa melebar dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bukan dalam puluhan tahun, tapi mungkin hanya beberapa tahun saja.
Pertama
, menjadi pasar konsumen teknologi AI impor. Perusahaan teknologi global datang membawa solusi AI siap pakai, mulai platform kesehatan, sistem pabrik pintar, sistem perbankan, hingga sistem logistik berbasis AI.
Indonesia membeli dan menggunakan produk-produk itu, tapi tidak menguasai cara kerjanya. Kita tidak mengontrol data pelanggan kita sendiri dan nilai uang terbesar didapat oleh pihak asing, bukan oleh perusahaan dan negara kita.
Kedua
, menjadi sumber data dan bahan baku digital. Data tentang konsumen Indonesia, data transaksi, data pendidikan, dan data kesehatan mengalir ke server perusahaan asing. Mereka menggunakan data itu untuk membuat produk dan layanan yang lebih baik, lalu menjualnya kembali kepada kita dengan harga premium. Ini seperti “koloni digital generasi baru”.
Indonesia sebagai negara kaya dengan sumber daya besar, tapi bergantung sepenuhnya pada teknologi asing.
Akan tetapi, cerita ini tidak harus berakhir buruk. Indonesia sebenarnya punya tiga leverage strategis sangat besar yang sering diabaikan.
Pertama
, data dan pasar raksasa. Dengan jumlah penduduk lebih dari 280 juta, ekonomi yang terus berkembang, dan ekosistem digital yang dinamis, Indonesia adalah “laboratorium hidup” untuk mengembangkan teknologi AI yang unik.
Pertanian tropis, logistik kepulauan, sistem keuangan syariah butuh solusi AI khusus yang tidak bisa dibuat hanya dengan meniru negara lain.
Kedua
, generasi muda yang cerdas. Banyak anak muda Indonesia sudah bekerja sebagai
research scientist, engineer
, dan
founder startup
teknologi di berbagai belahan dunia.
Tantangannya, mencegah mereka hanya menjadi ekspor talenta. Bagaimana membuat mereka ingin pulang atau berkontribusi di Indonesia? Kalau mereka tersedot ke Amerika Serikat, Singapura, atau Eropa saja, Indonesia bakal kehilangan talenta terbaik.
Ketiga
, posisi geostrategis dan ekonomi. Indonesia berada di jalur perdagangan global, jalur energi, dan jalur data internasional. Kabel laut yang menghubungkan dunia, pusat data, jaringan satelit ini penting di era AI. Indonesia punya kartu tawar penting jika tahu cara memanfaatkannya.
Dengan aset-aset ini, Indonesia sebenarnya bisa menjadi mitra strategis yang dihormati di dunia AI global, bukan sekadar pembeli atau pemasok bahan mentah.
Dampak Genesis Mission akan terasa paling keras di dunia industri dan pabrik.
Pabrik di Eropa dan Asia Timur sudah menggunakan AI untuk desain produk, memprediksi kapan mesin akan rusak, menghemat energi, dan mengoptimalkan pengiriman barang.
Mereka bisa memproduksi dengan biaya lebih rendah, kualitas lebih bagus, dan inovasi lebih cepat.
Kalau industri Indonesia tidak ikut menggunakan AI, maka akan terjadi tiga hal buruk: (1) biaya produksi lebih tinggi, (2) inovasi tertinggal jauh, (3) akhirnya hanya menjadi kontraktor murah yang mengerjakan pekerjaan bermargin tipis sehingga tidak mampu menjadi pemimpin industri.
Akan tetapi ada cara lain. Indonesia bisa memilih tiga sampai lima sektor prioritas untuk jadi ”
pilot project
” adopsi AI:
Untuk berhasil, Indonesia butuh “Peta Jalan AI Industri Indonesia” yang jelas, bagaimana AI akan meningkatkan produktivitas, hemat energi, dan kurangi emisi karbon.
Ini tidak bisa dikerjakan pemerintah sendiri. Butuh kemitraan besar mulai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta, universitas, dan bahkan militer. Perusahaan strategis di aviasi, logistik, dan energi harus jadi pusat eksperimen dan akselerasi, bukan sekadar menjalankan operasi rutin.
Ada kekhawatiran nyata tentang risiko hilangnya pekerjaan. Pekerjaan yang paling terancam saat ini adalah yang ebrkaitan dengan administrasi, input data,
customer service
, dan operasional rutin. AI bisa mengerjakan ini lebih cepat dan lebih murah.
Pekerja dengan skill rendah yang tidak belajar AI bisa menjadi pengangguran dalam jangka panjang.
Di sisi lain, para ahli Indonesia di bidang AI bisa ditarik keluar negeri dengan gaji fantastis dan fasilitas riset bagus.
Pekerja yang belajar memanfaatkan AI bisa produktif berkali-kali lipat. Seseorang yang dulunya cuma bisa proses beberapa laporan sehari, dengan bantuan AI bisa meng-handle lebih dari 20 laporan.
Solusinya, Indonesia harus punya program pelatihan nasional yang serius, bukan sekadar simbolis. Ada tiga tingkat:
Program Kartu Prakerja bisa dikembangkan fokus pada skill AI. Sekolah kejuruan dan politeknik perlu dibenahi agar langsung selaras dengan kebutuhan industri.
Sekolah-sekolah di negara maju sudah pakai AI tutor pribadi, pembelajaran yang menyesuaikan kemampuan siswa, dan simulasi lab virtual. Siswa di Eropa bisa belajar fisika lewat simulasi, dapat soal yang disesuaikan dengan kemampuan, dan dapat umpan balik instan dari AI.
Bila Indonesia tetap memakai metode mengajar puluhan tahun lalu, kesenjangan akan semakin dalam. Lebih serius lagi, kalau semua platform AI pendidikan dari luar negeri, maka nilai Pancasila, sejarah, budaya, agama lokal bisa terpinggirkan. Data puluhan juta siswa Indonesia ada di server asing.
Solusinya, Indonesia harus membuat Platform Pendidikan AI Nasional sendiri, dengan konten lokal (Bahasa Indonesia, Pancasila, sejarah, agama, sains sesuai kebutuhan lokal / local wisdom).
Dengan begitu, guru tidak digantikan, malah di-upgrade jadi “pengajar berbasis AI” yang fokus pada nilai, makna, dan pengembangan karakter, sementara tugas mengajar rutin dibantu AI.
Di dunia bisnis, AI sudah jadi mesin di balik rekomendasi produk e-commerce, penilaian risiko fintech, optimasi rute logistik.
Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang tidak pakai AI akan kalah dalam jangka panjang karena kurang terlihat dan kurang ekspos, iklan kurang efisien, serta pelayanan pelanggan kurang cepat.
Jangan lupa, ada peluang besar juga dari
chatbot customer
service, otomasi pembukuan, tool design dan promosi yang
AI-powered
,
startup
lokal di agritech, healthtech dan, fintech syariah.
Pemerintah harus buat regulasi yang melindungi data konsumen tapi tidak menghambat inovasi. Perlu tempat uji coba regulasi untuk
startup AI
, dan dorong pembangunan data center lokal dengan keamanan tinggi.
Genesis Mission bukan hanya soal ekonomi, tapi juga keamanan militer. AI akan mengubah cara perang, drone swarm, sistem pertahanan udara otomatis, cyber attack yang dijalankan AI, termasuk intelijen berbasis big data.
Negara yang infrastruktur listrik, komunikasi, transportasinya tidak terlindungi bisa dilumpuhkan tanpa perang fisik.
Indonesia harus membangun kemampuan pertahanan AI sendiri, mulai cyber defense, pengawasan maritim dengan AI, hingga analisis ancaman.
Hal ini memerlukan kolaborasi Tentara Nasional Indonesia (TNI), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), juga pihak universitas dan industry untukmengadaptasi Genesis Mission yang fokus untuk Indonesia.
Untuk jangka panjang, Indonesia butuh visi besar: “Indonesia AI Mission” dengan lima pilar: (1) Kedaulatan data nasional, (2) Penguasaan teknologi kritikal di beberapa titik kunci, (3) Jutaan pekerja yang melek AI, (4) AI untuk kesejahteraan rakyat (pangan, kesehatan, dan pendidikan), (5) Sishankam yang canggih berbasis AI.
Perusahaan besar, terutama BUMN di aviasi, logistik, dan energi, harus punya rencana AI 5–10 tahun, pahami risiko AI, mulai dari
cyber
, data, dan model, hingga tata kelola yang jelas.
Genesis Mission menunjukkan
kecerdasan buatan
dan data bukan lagi pilihan, tapi keharusan untuk tetap relevan di dunia global dan telah menjadi dasar kekuatan Nasional.
Indonesia memiliki peluang emas. Kita punya pasar besar, talenta yang terus berkembang, letak geografis strategis. Jika kita cerdas, fokus, dan berani bertindak, kita bisa jadi pemain penting di dunia AI, bukan sekadar pembeli atau konsumen.
Pertanyaannya bukan lagi apakah AI akan mengubah Indonesia? Namun, “Apakah kita ingin menentukan sendiri bentuk perubahan itu? atau kita sekedar sebagai
follower
dari Keputusan dari negara lain?
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Produk: UMKM
-
/data/photo/2025/12/12/693c1425b46d9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Indonesia di Ambang “Genesis Mission” AS, Kita Perlu Berbuat Sekarang
-

Pentingkah Data SE2026 bagi Pemerintah Daerah?
Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan bahwa data yang lengkap dan akurat menjadi fondasi pengambilan keputusan. Pemerintah maupun pelaku usaha memerlukannya untuk merumuskan kebijakan dan strategi yang lebih tepat sasaran. Hal ini disampaikan saat memberikan arahan kepada jajaran internal dalam Rapat Koordinasi Teknis Sensus Ekonomi 2026 (SE2026). Pernyataan ini menegaskan betapa pentingnya data berkualitas dalam mendukung perencanaan pembangunan dan pengembangan dunia usaha.
Sensus Ekonomi sendiri dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali pada tahun berakhiran “6”, menjadikannya salah satu kegiatan statistik terbesar di Indonesia. Data yang dihasilkan tidak hanya menggambarkan kondisi riil perekonomian, tetapi juga menjadi rujukan dalam menetapkan kebijakan strategis, memotret tren terbaru, serta membantu pelaku usaha mengenali peluang dan tantangan bisnis di masa mendatang.
Data apa saja yang akan dihasilkan? Merujuk pada situs landing page SE2026 sensus.bps.go.id/se2026/ bahwa dari kegiatan besar yang diselenggarakan BPS ini akan menghasilkan peta ekonomi Indonesia yang komprehensif. Melalui pendataan menyeluruh, SE2026 memotret struktur ekonomi terkini dengan informasi mendalam mengenai setiap sektor, baik berdasarkan skala usaha (mikro, kecil, menengah, dan besar) maupun berdasarkan wilayah (nasional, provinsi, serta kabupaten/kota). Peta ekonomi ini menjadi dasar untuk memahami dinamika dunia usaha secara lebih akurat.
Jika ditarik ke tingkat daerah, data SE2026 memberikan landasan yang kuat bagi pemerintah daerah untuk memahami kondisi ekonomi wilayahnya secara lebih menyeluruh. Dengan pendataan lengkap terhadap seluruh pelaku usaha, pemerintah daerah dapat memetakan klaster ekonomi yang tumbuh, mengidentifikasi sektor unggulan, dan mengenali potensi spesifik di setiap wilayah. Informasi ini membantu pemerintah daerah menemukan pusat pertumbuhan baru, memantau wilayah yang berkembang cepat, serta mengarahkan pembangunan agar tidak terpusat pada satu kawasan saja.
Selain itu, hasil SE2026 sangat berperan dalam perencanaan kebutuhan infrastruktur daerah. Data sensus dapat menjadi dasar dalam pembangunan pasar, penataan sentra UMKM, penguatan jaringan logistik, serta penentuan lokasi kawasan industri dan pergudangan yang sesuai dengan karakteristik kegiatan ekonomi setempat. Dengan mengetahui persebaran pusat pertumbuhan usaha, pemerintah daerah juga dapat menentukan wilayah yang membutuhkan peningkatan dukungan, misalnya melalui perbaikan akses jalan atau fasilitas pendukung lainnya.
Data rinci yang dikumpulkan melalui SE2026 memungkinkan pemerintah merumuskan kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy). Hal ini membantu pemerintah daerah mengalokasikan anggaran secara lebih tepat sasaran. Selain itu, profil usaha yang lengkap dan terstandar nasional—mengacu pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) terbaru—mempermudah pemerintah daerah dalam mempromosikan potensi ekonomi kepada calon investor. Informasi tersebut menjadi bahan utama dalam penyusunan investment brief, mulai dari sektor yang memiliki prospek, ketersediaan tenaga kerja, hingga peluang kemitraan dengan usaha lokal.
SE2026 akan dilaksanakan di seluruh Indonesia pada 1 Mei hingga 31 Juli 2026. Pengisian kuesioner secara daring (Online/CAWI) berlangsung pada 1–31 Mei 2026, khususnya untuk perusahaan besar yang akan menerima tautan pengisian melalui email. Selanjutnya, pada 1 Juni–31 Juli 2026, akan dilakukan pendataan lapangan secara langsung (door to door) untuk seluruh usaha/perusahaan yang tidak mengisi secara mandiri. Pendataan lapangan ini dilakukan oleh petugas SE2026 yang direkrut dari berbagai wilayah.
Melalui SE2026, BPS berharap Indonesia memiliki gambaran yang lebih utuh mengenai struktur usaha dan aktivitas ekonomi yang terus berkembang setiap tahun. Data ini akan menjadi dasar untuk melakukan rebasing PDB, memperbaiki kerangka data nasional, serta menyajikan beragam analisis ekonomi yang sangat dibutuhkan.
“Statistik bukan hanya sekadar angka, tetapi memiliki makna dan cerita di baliknya,” ujar Amalia Adininggar Widyasanti pada berbagai kesempatan.
Data, termasuk data SE2026, memiliki peranan penting dalam membangun ekonomi Indonesia. Membangun dengan data ibarat membangun rumah menggunakan blueprint yang lengkap—setiap langkah terarah karena mengetahui di mana meletakkan fondasi, seberapa tinggi dinding, dan bagaimana struktur terbaiknya. Sebaliknya, membangun tanpa data seperti membangun rumah berdasarkan perkiraan: rawan kesalahan, boros sumber daya, dan berisiko runtuh. Sama seperti menggunakan GPS saat berkendara, data memberi rute terbaik, sedangkan tanpa data kita hanya menebak arah dan mudah tersesat. Singkatnya, data membuat pembangunan lebih terukur, efisien, dan dapat diandalkan. Membangun dengan data memang membutuhkan investasi, tetapi membangun tanpa data pada akhirnya akan jauh lebih mahal.
-

Purbaya Tegaskan Tak Kirim Balpres Ilegal untuk Korban Banjir Sumatera
Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan tidak akan menyalurkan pakaian bekas impor ilegal (balpres) hasil sitaan untuk membantu korban bencana di Sumatera. Purbaya menilai distribusi barang ilegal justru bisa menimbulkan celah penyalahgunaan.
Purbaya memastikan pengelolaan barang sitaan tetap mengikuti aturan. “Jangan sampai nanti gara-gara itu, banyak lagi balpres masuk dengan alasan kan bagus buat bencana,” ujarnya di Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (12/12/2025) dilansir dari Antara.
Menurut Purbaya, jika pemerintah ingin mengirim bantuan, barang yang dikirim harus layak pakai dan berasal dari anggaran negara. Ia menekankan bahwa pengadaan barang bantuan akan melibatkan pelaku UMKM dalam negeri. “Lebih baik kita beli barang-barang dalam negeri produk UMKM, dikirim ke bencana yang (barang) baru. Saya lebih baik mengeluarkan uang ke situ kalau terpaksa, dibanding pakai barang-barang balpres itu,” katanya.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) membuka opsi pemanfaatan barang sitaan berupa produk garmen ilegal untuk korban bencana di Sumatera. DJBC menilai barang hasil penindakan otomatis menjadi milik negara dan dapat ditindaklanjuti melalui berbagai mekanisme.
Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa DJBC, Nirwala Dwi Heryanto, menjelaskan bahwa barang sitaan tidak selalu harus dimusnahkan. “Dihancurkan itu sebetulnya salah satu (opsi). Kalau barang melanggar, tentunya akan menjadi barang milik negara. Itu bisa dimusnahkan atau untuk tujuan lain,” ujarnya.
DJBC memiliki tiga opsi penanganan barang ilegal, yakni dimusnahkan, dihibahkan, atau dilelang. Melihat kebutuhan mendesak di wilayah terdampak bencana, opsi hibah sempat menjadi pertimbangan. “Siapa tahu saudara-saudara kita bisa memanfaatkan dan menggunakan. Sementara yang di Aceh membutuhkan,” tambah Nirwala.
-

Mari Jo Datang! Daihatsu Kumpul Sahabat Hadir di Bitung
Jakarta –
Para pecinta otomotif dan masyarakat Kota Bitung serta sekitarnya siap merayakan akhir pekan yang penuh kemeriahan! PT Astra Daihatsu Motor (ADM) melalui acara bertajuk Daihatsu Kumpul Sahabat Bitung akan menyapa warga Sulawesi Utara pada Sabtu, 13 Desember 2025, di Lapangan Satrol Lantamal VIII, Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Acara silaturahmi akbar yang terbuka untuk umum ini dijadwalkan berlangsung sejak pagi hari, mulai pukul 06.30 hingga 17.35 WITA, dan yang paling penting: gratis biaya masuk!
Salah satu daya tarik utama dari acara ini adalah kentalnya nuansa otomotif. Komunitas mobil dan motor, termasuk Sahabat Klub Daihatsu, akan hadir untuk gathering dan menunjukkan kekompakan mereka.
Tak hanya itu, penggemar modifikasi wajib merapat! Pameran modifikasi mobil Daihatsu akan menjadi panggung bagi para komunitas untuk menampilkan karya-karya modifikasi terbaik mereka. Pameran ini diharapkan menjadi sumber inspirasi bagi para penggemar otomotif lain, sekaligus menjadi ajang apresiasi terhadap kreativitas para modifikator.
Selain itu, Daihatsu juga akan memberikan penghargaan khusus kepada pelanggan setia yang telah konsisten merawat kendaraannya sejak awal kepemilikan.
Band papan atas Indonesia, D’MASIV, dijadwalkan akan tampil dan membawakan lagu yang sudah menjadi ciri khas dan ikonik bagi Daihatsu, yaitu “Bahagia Sejak Pertama”.
Kehadiran Rian dan kawan-kawan dipastikan akan menyemarakkan suasana sore hari di Lapangan Satrol Lantamal VIII dengan melodi yang telah akrab di telinga. Jangan lewatkan kesempatan untuk bernyanyi bersama dengan soundtrack kebahagiaan khas Daihatsu ini!
Daihatsu Kumpul Sahabat hadir dengan sejumlah kegiatan unggulan yang siap memeriahkan suasana akhir pekan masyarakat Bitung. Agenda acara mencakup Zumba Ceria, festival UMKM lokal dari Bitung, bazaar, kompetisi seru, serta kegiatan gathering bersama komunitas motor dan Sahabat Klub Daihatsu. Tak hanya itu, tersedia pula layanan donor darah, aneka permainan, serta doorprize bernilai jutaan rupiah untuk para pengunjung.
(riar/din)
-

Limitless Fest 2025, Beri Panggung Bagi Karya Penyandang Disabilitas
Jakarta: Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional, Bentoel Group melalui kampanye keberlanjutan Bangun Bangsa menyelenggarakan Limitless Fest 2025 dengan mengusung tema Karya Tanpa Batas. Kegiatan ini terjalin atas kerja sama lintas sektor yang tergabung dalam Forum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TSP) Kota Malang.
Limitless Fest 2025 merupakan acara yang menghadirkan ruang apresiasi bagi komunitas penyandang disabilitas untuk menampilkan bisnis dan karya terbaik mereka kepada publik. Kegiatan ini menjadi puncak dari rangkaian program Empower Academy Kota Malang, sebuah program inkubasi dan pendampingan bisnis untuk 30 peserta penyandang disabilitas di Kota Malang dengan misi membuka kesempatan ekonomi yang lebih inklusif.
Acara ini akan meliputi penutupan Empower Academy Kota Malang Batch 2, serta bazaar UMKM yang menampilkan berbagai produk hasil karya peserta program.
Selain itu, Limitless Fest juga menghadirkan beragam kegiatan yang dapat diikuti oleh masyarakat, termasuk talkshow kesehatan,pengecekan kesehatan gratis, dan pendaftaran operasi bibir sumbing gratis bagi masyarkat umum.
Head of Corporate and Regulatory Affairs Bentoel Group, Dian Widyanarti, menegaskan setiap individu memiliki potensi tanpa batas. “Melalui Limitless Fest, kami ingin memberikan ruang kreatif bagi rekan-rekan penyandang disabilitas untuk menunjukkan hasil karya mereka.
Hal ini sekaligus menegaskan komitmen Bangun Bangsa dalam mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif. Melalui Bangun Bangsa terus mendorong hadirnya ruang yang lebih inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat untuk berkarya dan berkembang.
Limitless Fest diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi antara perusahaan, komunitas, dan masyarakat dalam mendukung ekosistem pemberdayaan yang berkelanjutan.
Jakarta: Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional, Bentoel Group melalui kampanye keberlanjutan Bangun Bangsa menyelenggarakan Limitless Fest 2025 dengan mengusung tema Karya Tanpa Batas. Kegiatan ini terjalin atas kerja sama lintas sektor yang tergabung dalam Forum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TSP) Kota Malang.
Limitless Fest 2025 merupakan acara yang menghadirkan ruang apresiasi bagi komunitas penyandang disabilitas untuk menampilkan bisnis dan karya terbaik mereka kepada publik. Kegiatan ini menjadi puncak dari rangkaian program Empower Academy Kota Malang, sebuah program inkubasi dan pendampingan bisnis untuk 30 peserta penyandang disabilitas di Kota Malang dengan misi membuka kesempatan ekonomi yang lebih inklusif.
Acara ini akan meliputi penutupan Empower Academy Kota Malang Batch 2, serta bazaar UMKM yang menampilkan berbagai produk hasil karya peserta program.Selain itu, Limitless Fest juga menghadirkan beragam kegiatan yang dapat diikuti oleh masyarakat, termasuk talkshow kesehatan,pengecekan kesehatan gratis, dan pendaftaran operasi bibir sumbing gratis bagi masyarkat umum.
Head of Corporate and Regulatory Affairs Bentoel Group, Dian Widyanarti, menegaskan setiap individu memiliki potensi tanpa batas. “Melalui Limitless Fest, kami ingin memberikan ruang kreatif bagi rekan-rekan penyandang disabilitas untuk menunjukkan hasil karya mereka.
Hal ini sekaligus menegaskan komitmen Bangun Bangsa dalam mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif. Melalui Bangun Bangsa terus mendorong hadirnya ruang yang lebih inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat untuk berkarya dan berkembang.
Limitless Fest diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi antara perusahaan, komunitas, dan masyarakat dalam mendukung ekosistem pemberdayaan yang berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain diGoogle News
(CEU)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4725084/original/029170000_1706081368-20240124-Rumah-Subsidi-KPR-BTN-Naik-Imam-1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
BTN Tantang Anak Muda Ubah Ide Jadi Rumah
Liputan6.com, Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengajak generasi muda Indonesia untuk mewujudkan ide-ide inovatif menjadi solusi untuk hunian yang terjangkau dan berkelanjutan melalui ajang kompetisi BTN Housingpreneur 2025. Pasalnya, BTN melihat generasi muda memiliki potensi yang tidak terbatas untuk menciptakan konsep yang dapat memecahkan masalah ketersediaan hunian di masa depan.
Corporate Secretary BTN Ramon Armando mengatakan, BTN telah membuka pendaftaran BTN Housingpreneur bagi para peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa, developer dan pengusaha, serta masyarakat umum non-mahasiswa sejak 22 Oktober 2025 dan akan ditutup pada 15 Desember 2025.
Tidak tanggung-tanggung, sebagai bentuk apresiasi bagi ide-ide brilian yang akan muncul, BTN telah menyiapkan total hadiah mencapai miliaran rupiah.
“BTN Housingpreneur hadir untuk mendorong generasi muda menciptakan ide-ide inovatif sehingga ekosistem perumahan di Indonesia bisa bertumbuh lebih cepat, lebih terjangkau, sekaligus sustainable. Oleh sebab itu, kami mengundang orang-orang muda untuk berpartisipasi dalam kompetisi ini selagi masih ada waktu sebelum registrasi ditutup,” ujar Ramon, Jumat (12/12/2025).
Ramon menilai, komitmen BTN untuk menjaring generasi muda melalui BTN Housingpreneur juga didorong oleh fakta bahwa akan ada lebih banyak orang berusia muda yang membutuhkan tempat tinggal di Indonesia di masa depan.
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023 dari Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat sekitar satu juta pernikahan baru setiap tahunnya di Indonesia, sehingga rasio kebutuhan akan hunian masih tinggi.
Pada saat yang sama, backlog atau kekurangan rumah di Indonesia juga masih berada di angka 11,39 juta, serta setidaknya 26 juta keluarga masih tinggal di rumah yang tidak layak huni. Kondisi ini, kata Ramon, perlu dipecahkan dengan terobosan ide-ide inovatif yang umumnya muncul dari kalangan usia muda.
“Melalui ide-ide mereka, generasi muda juga dapat berkontribusi dalam menggerakkan sektor perumahan dan perekonomian secara keseluruhan, karena sektor ini memiliki multiplier effect yang sangat besar dan cakupan ekonominya sangat terdistribusi hingga ke level UMKM seperti toko bahan bangunan, logistik, dan jasa pertukangan,” tuturnya.
-

Kenapa Internet Rakyat Membuat Banyak Orang Tertarik? Simak Alasannya
Jakarta, Beritasatu.com – Pengembangan layanan internet berbasis kebutuhan masyarakat terus mengalami perubahan, dan internet rakyat menjadi salah satu inovasi yang belakangan ini mencuri perhatian publik.
Di tengah derasnya arus digitalisasi, layanan ini muncul sebagai solusi baru bagi mereka yang membutuhkan koneksi cepat, stabil, dan terjangkau.
Lantas, apa sebenarnya alasan banyak orang mulai melirik layanan ini? Dihimpun Beritasatu.com dari berbagai sumber, berikut penjelasan lengkapnya.
Apa Itu Internet Rakyat?
Internet rakyat merupakan layanan wifi berbasis teknologi 5G fixed wireless access (FWA) yang memanfaatkan sistem open radio access network (Open RAN) pada frekuensi 1,4 GHz.
Dengan mekanisme distribusi melalui menara BTS tanpa instalasi kabel, proses penyediaan jaringan menjadi lebih efisien dan cepat. Layanan ini dikembangkan oleh PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge bersama mitranya dari Jepang, OREX SAI.
Perusahaan Jepang tersebut bahkan mendirikan anak usaha bernama PT OREX SAI Indonesia yang berfokus pada pengembangan radio unit untuk frekuensi 1,4 GHz sekaligus memimpin operasional di Indonesia.
Kolaborasi ini resmi diluncurkan di Jakarta pada 12 November 2025, setelah melalui penandatanganan perjanjian pada Maret 2025. Dalam kerja sama tersebut, OREX SAI menyediakan sistem Open RAN FWA pertama di dunia, lengkap dengan dukungan teknologi 5G Core dari NEC Corporation.
Sementara itu, distribusi layanan dilakukan oleh PT Telemedia Komunikasi Pratama, anak usaha Surge, bekerja sama dengan 26 distributor lokal untuk memperluas jangkauan di wilayah region I pada tahap awal.
Mengapa Banyak Orang Tertarik pada Internet Rakyat?
Di tengah tuntutan konektivitas yang semakin tinggi, masih banyak wilayah di Indonesia yang belum menikmati layanan internet yang memadai.
Kehadiran internet rakyat menjadi jawaban bagi masyarakat, terutama di daerah Jawa, Maluku, dan Papua, yang selama ini menghadapi keterbatasan akses. Berikut sejumlah faktor yang membuat layanan ini kian diminati:
1. Harga terjangkau dan kecepatan tinggi
Internet rakyat dirancang untuk memberikan koneksi cepat dengan kecepatan puluhan hingga 100 mbps. Uniknya, layanan ini ditawarkan dengan biaya yang jauh lebih terjangkau, yakni mulai dari Rp 100.000 per bulan.
Efisiensi penggunaan teknologi Open RAN dan model bisnis yang sederhana memungkinkan penyedia menghadirkan kualitas layanan tinggi tanpa membebankan biaya besar kepada pelanggan.
Dengan kecepatan tersebut, berbagai aktivitas digital seperti streaming, video conference, hingga pengunduhan file berukuran besar dapat dilakukan dengan lancar.
Bagi pekerja jarak jauh, pelajar, hingga pelaku UMKM, fitur ini sangat membantu meningkatkan produktivitas.
Lebih jauh, hadirnya internet cepat dengan harga murah membantu menyetarakan akses digital di daerah terpencil, sehingga mereka dapat menikmati kualitas koneksi yang setara dengan masyarakat di kota besar.
2. Tersedianya akses di wilayah yang sulit terjangkau
Internet rakyat membawa misi besar, yakni mengurangi kesenjangan digital antara wilayah urban dan rural.
Selama bertahun-tahun, banyak daerah tidak memperoleh layanan internet memadai akibat keterbatasan infrastruktur atau kurangnya investasi penyedia layanan.
Model bisnis internet rakyat yang lebih efisien membuatnya mampu menjangkau daerah pinggiran dan pedesaan yang tidak terlayani jaringan serat optik.
Inilah bentuk nyata dari demokratisasi digital, di mana masyarakat dari berbagai wilayah mendapatkan kesempatan yang sama untuk menikmati internet berkualitas tanpa bergantung pada lokasi tempat tinggal.
3. Mendukung kemajuan pendidikan
Pada era modern, akses internet yang stabil memainkan peran penting dalam dunia pendidikan. Kehadiran internet rakyat membantu mengurangi hambatan konektivitas yang selama ini dihadapi pelajar di berbagai daerah.
Dengan koneksi yang memadai, siswa dan mahasiswa dapat mengikuti kursus daring, mengakses video pembelajaran, hingga menggunakan platform berbasis kecerdasan buatan.
Penyebaran internet yang lebih merata juga meningkatkan literasi digital sekaligus mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan masa depan.
4. Teknologi yang efisien dan berkelanjutan
Internet rakyat memanfaatkan teknologi modern yang tidak hanya efisien, tetapi juga scalable dan ramah biaya operasional.
Teknologi 5G FWA berbasis Open RAN memungkinkan pembaruan jaringan dilakukan melalui perangkat lunak tanpa perlu mengganti perangkat fisik.
Pendekatan ini menciptakan jaringan yang fleksibel, mudah beradaptasi, dan dapat berkembang dalam jangka panjang. Keunggulan inilah yang menjadikannya pilihan menarik bagi masyarakat luas.
5. Mendorong tata kelola telekomunikasi lebih baik
Kehadiran internet rakyat memicu dinamika positif dalam industri telekomunikasi. Dengan menawarkan kecepatan tinggi dan harga kompetitif, layanan ini mendorong operator lain untuk melakukan inovasi, meninjau ulang struktur harga, serta meningkatkan kualitas layanan mereka.
Selain itu, fokus layanan ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjadi katalis bagi pemerintah dan swasta dalam menghadirkan layanan internet publik yang merata, inklusif, dan terjangkau.
Tantangan dan Kekhawatiran yang Mungkin Muncul
Meski menawarkan berbagai keunggulan, internet rakyat tetap memiliki sejumlah tantangan yang perlu diperhatikan oleh pengguna.
1. Stabilitas koneksi yang masih berpotensi berfluktuasi
Karena memanfaatkan jaringan nirkabel, kualitas sinyal internet rakyat dapat berubah-ubah.
Cuaca buruk maupun gangguan teknis dapat memengaruhi stabilitas koneksi, sehingga pengguna mungkin mengalami gangguan saat melakukan aktivitas seperti streaming atau konferensi video.
2. Keamanan data yang perlu diwaspadai
Dalam hal keamanan, jaringan internet rakyat belum tentu sekuat penyedia internet besar. Risiko kebocoran data atau serangan peretas tetap ada. Karena itu, pengguna disarankan menambah lapisan proteksi seperti menggunakan VPN atau langkah keamanan lainnya.
3. Legalitas penyedia layanan
Berpotensi adanya penyedia internet yang beroperasi tanpa izin resmi. Jika ada penertiban dari pihak berwenang, pelanggan berisiko mengalami gangguan layanan atau bahkan pemutusan koneksi mendadak. Untuk menghindari hal ini, penting memilih penyedia yang memiliki legalitas jelas.
Internet rakyat telah menjadi salah satu terobosan penting dalam menjawab kebutuhan akses digital di Indonesia. Dari harga terjangkau, teknologi efisien, hingga kemampuan menjangkau daerah terpencil, berbagai faktor membuat layanan ini semakin diminati.
-

Presiden Prabowo Tiba di Medan Usai Lawatan dari Pakistan dan Rusia
Bisnis.com, MEDAN — Presiden Prabowo Subianto langsung tiba di Medan, Sumatra Utara setelah menyelesaikan rangkaian kunjungan kerja dari Pakistan dan Rusia.
Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, pesawat Boeing 727 Kepresidenan mendarat di Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Jumat (12/12/2025) pukul 02.51 WIB.
Prabowo dan rombongan tiba setelah menyelesaikan rangkaian kunjungan kerja dari Islamabad dan Moskow beberapa hari lalu.
Kehadiran Kepala Negara disambut langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah (Bakom) RI Angga Raka Prabowo, Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution.
Di Medan, Prabowo kembali memimpin langsung proses pemulihan bencana akibat banjir dan longsor di wilayah Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh.
Oleh-oleh Kunjungan dari Pakistan dan Rusia
Kunjungan Presiden Prabowo ke dua negara tersebut berlangsung sejak beberapa waktu terakhir, dengan agenda memperkuat kemitraan strategis serta membuka peluang kerja sama baru di berbagai sektor.
Pada Selasa (9/12/2025), Indonesia dan Pakistan menandatangani tujuh nota kesepahaman (MoU) yang mencakup penguatan hubungan di sektor teknologi, pendidikan, UMKM, pemberantasan narkoba, perdagangan, hingga kesehatan.
Penandatanganan dokumen dilakukan di kediaman Perdana Menteri Pakistan di Islamabad, dan disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo serta PM Pakistan Shehbaz Sharif.
Kerja sama tersebut diharapkan membuka jalan bagi peningkatan kegiatan ekonomi, pertukaran teknologi, dan kolaborasi sektor publik antara kedua negara.
Selanjutnya, pada Rabu (10/12/2025), Presiden Prabowo bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin, Moskow. Dalam konferensi pers bersama, Putin menyampaikan sambutan hangat serta menegaskan kesiapan Rusia memperkuat seluruh aspek kemitraan strategis dengan Indonesia.
Putin mengenang pertemuan sebelumnya dengan Prabowo di China dalam rangka peringatan berakhirnya Perang Dunia II dan menekankan pentingnya menjaga komunikasi berkelanjutan antara kedua negara.
Dia juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran Prabowo dalam Forum Ekonomi St. Petersburg pada Juni 2025.
Menurut Putin, hubungan Indonesia–Rusia menunjukkan perkembangan signifikan pada tahun peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Ia menyebut komisi bersama di bidang ekonomi bekerja efektif dan berhasil mendorong peningkatan perdagangan bilateral hingga 17% dalam sembilan bulan pertama 2025.
Putin juga menyoroti peluang besar kerja sama energi—termasuk energi nuklir—serta proyek di sektor industri dan pertanian. Meski terjadi penurunan pasokan gandum Rusia ke Indonesia, isu tersebut akan dibahas sebagai bagian dari dialog yang berlangsung.
Dalam bidang pertahanan, Putin menegaskan bahwa Indonesia adalah mitra tradisional Rusia dalam kerja sama militer-teknis. Banyak personel militer Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di berbagai lembaga militer tinggi Rusia, dan Rusia siap meningkatkan jumlah tersebut.
Selain itu, interaksi antar-masyarakat kedua negara turut meningkat. Jumlah wisatawan Indonesia dan Rusia terus bertambah, didukung oleh rute penerbangan langsung serta kebijakan bebas visa yang kini tengah dibahas lebih lanjut.
“Penerbangan langsung akan membantu kedua negara, termasuk dalam kebijakan kebebasan visa,” ujar Putin.

