Produk: UMKM

  • Warga Binaan Lapas Banyuwangi Jadi Pengrajin Tempe, Produksi Capai 20 Kg per Hari

    Warga Binaan Lapas Banyuwangi Jadi Pengrajin Tempe, Produksi Capai 20 Kg per Hari

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi terus berkomitmen memberdayakan warga binaan melalui berbagai program pembinaan. Salah satu inovasi terbaru yang dijalankan adalah program keterampilan pembuatan tempe.

    Program ini menggandeng praktisi sekaligus pengusaha tempe berpengalaman di Banyuwangi untuk memberikan pelatihan langsung kepada warga binaan.

    Kepala Lapas Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa, menyebut kolaborasi ini bertujuan agar warga binaan memahami proses produksi tempe secara menyeluruh — mulai dari pemilihan bahan baku hingga teknik fermentasi yang tepat.

    “Kami menggandeng praktisi berpengalaman agar warga binaan mampu memahami setiap tahapan pembuatannya dan menghasilkan produk berkualitas,” ujarnya, Kamis (16/10/2025).

    Wayan menjelaskan, pada tahap awal program ini, warga binaan sudah mampu memproduksi rata-rata 20 kilogram tempe setiap hari. Capaian ini menjadi bukti nyata semangat dan potensi produktif yang dimiliki warga binaan.

    Saat ini, hasil produksi tempe masih dimanfaatkan untuk kebutuhan internal sebagai bahan baku utama program pembinaan produksi gorengan — salah satu kegiatan unggulan di Lapas Banyuwangi.

    “Seluruh hasil produksi tempe digunakan untuk program pembinaan produksi gorengan. Jadi mulai dari bahan baku hingga menjadi makanan siap saji, semuanya diproduksi sendiri oleh warga binaan,” ungkap Wayan.

    Menurutnya, kehadiran program pembuatan tempe ini memperkaya ragam kegiatan pembinaan di Lapas Banyuwangi, melengkapi program yang sudah berjalan seperti membatik, konveksi, dan kerajinan tangan.

    Wayan menegaskan, pembinaan ini akan dikembangkan secara bertahap dengan menargetkan skala produksi yang lebih besar. “Target jangka panjangnya, produksi tempe dapat memenuhi pasokan bahan makanan untuk diolah menjadi konsumsi bagi warga binaan,” terangnya.

    Langkah strategis ini sejalan dengan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, khususnya poin ketiga mengenai penguatan dan peningkatan pendayagunaan warga binaan untuk menghasilkan produk UMKM. “Program pemberdayaan seperti ini diharapkan menjadi bekal berharga bagi warga binaan agar bisa berwirausaha dan kembali menyatu dengan masyarakat setelah bebas nanti,” pungkas Wayan. [kun]

  • Bank Mandiri satukan pelaku usaha dalam ekosistem lewat Livin’ Fest

    Bank Mandiri satukan pelaku usaha dalam ekosistem lewat Livin’ Fest

    Bank Mandiri akan terus menghadirkan solusi keuangan yang relevan dengan gaya hidup masyarakat modern, sekaligus mendukung pelaku usaha untuk tumbuh melalui sinergi dan inovasi berkelanjutan.

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menggelar Livin’ Fest 2025 mulai Kamis hingga Minggu (19/10) yang menjadi wadah untuk mempertemukan usaha mikro kecil menengah (UMKM), pelaku industri kreatif, dan mitra usaha nasional dalam satu ekosistem.

    Festival berskala nasional ini menjadi bentuk sinergi sektor perbankan dengan sektor produktif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

    “Bank Mandiri akan terus menghadirkan solusi keuangan yang relevan dengan gaya hidup masyarakat modern, sekaligus mendukung pelaku usaha untuk tumbuh melalui sinergi dan inovasi berkelanjutan,” kata Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Henry Panjaitan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Henry mengatakan bahwa Livin’ Fest membangun ekosistem kolaboratif yang memperluas akses pasar bagi pelaku usaha lokal, mendorong ekonomi produktif, serta membuka peluang kerja dan layanan finansial baru.

    Melalui Livin’ Fest, kata Henry lagi, Bank Mandiri berharap dapat mempertegas perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendorong pemerataan ekonomi melalui inovasi finansial, dukungan pembiayaan, dan pemberdayaan sektor riil.

    Bank Mandiri juga berkomitmen memperkuat ekosistem digital yang menjadi tulang punggung pertumbuhan layanan finansial, sekaligus memperluas ruang gerak pelaku usaha sektor produktif dan UMKM di seluruh Indonesia.

    Acara yang diselenggarakan di Nusantara International Convention Exhibition (NICE) PIK 2, Tangerang, Banten ini, menghadirkan lebih dari 500 tenant nasional dari berbagai sektor, mulai dari kuliner, fesyen, wastra kriya, kecantikan, otomotif, properti hingga gaya hidup terkini.

    Selain menampilkan berbagai produk unggulan dari pelaku usaha nasional, Livin’ Fest juga menghadirkan rangkaian hiburan yang memadukan musik, olahraga, dan gaya hidup.

    Pengunjung dapat menikmati penampilan musisi internasional, termasuk grup K-Pop seperti Enhypen, Illit, dan Suho EXO, yang menjadi daya tarik utama bagi generasi muda.

    Di bidang olahraga, kegiatan seperti Fun Run 2,7K, 5K, dan 10K, serta Sportfest dengan cabang basket dan padel turut menambah semarak festival ini dan mendorong gaya hidup sehat di kalangan peserta.

    Selain hiburan, Livin’ Fest juga menjadi ajang kolaborasi lintas sektor. Bank Mandiri menggandeng sejumlah mitra strategis, seperti Garuda Indonesia Travel Fair (GATF), Scent of Indonesia, dan Inacraft untuk menghadirkan beragam kegiatan tematik.

    GATF yang digelar pada 16-19 Oktober 2025 di NICE PIK 2, Hall 8, turut menghadirkan pengalaman transaksi dengan penawaran khusus bagi nasabah.

    Adapun Livin’ Fest 2025 juga sebagai bagian dari peringatan HUT ke-27 Bank Mandiri.

    Menurut Henry, acara ini menjadi tonggak perjalanan Bank Mandiri dalam 27 tahun melalui semangat Sinergi Majukan Negeri, serta merupakan persembahan khusus kepada nasabah yang telah setia menemani perjalanan Bank Mandiri hingga saat ini.

    Henry Panjaitan diangkat sebagai Wadirut Perseroan dalam RUPSLB 2025 dan efektif setelah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Konten Singkat Bikin Penjualan Melesat!

    Konten Singkat Bikin Penjualan Melesat!

    Jakarta

    Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas, program kompetisi bisnis perdana dari Shopee Indonesia, kembali menghadirkan tantangan menarik bagi para pengusaha lokal. Kali ini, para Jagoan UMKM ditantang untuk dapat menciptakan konten digital marketing dalam format video pendek yang menarik, mudah dipahami, dan tentunya relevan bagi para pelanggan mereka.

    Di episode ke-3, CEO Bittersweet by Najla sekaligus content creator, Najla Bisyir kedapatan giliran untuk turut serta menyeleksi para Jagoan UMKM bersama Daniel Mananta dan Lizzie Parra. Berbekal segudang pengalaman membangun bisnis dengan digital presence yang kuat, Najla Bisyir merupakan sosok yang tidak lagi diragukan dalam dunia digital marketing di Indonesia.

    Daniel juga menjelaskan kriteria yang dicari dalam tantangan ini, yakni mencari Jagoan UMKM yang mampu membuat konten promosi menarik dan relevan namun tetap kreatif meski dalam berbagai keterbatasan.

    “Dari tantangan ini kami mencari Jagoan UMKM yang dapat menciptakan konten video promosi yang menarik dan relevan bagi para calon pembeli. Para Jagoan UMKM ditantang untuk bisa sekreatif mungkin beradaptasi dengan keterbatasan yang ada baik dari segi waktu, lokasi, hingga force majeure yang ada,” ujar Daniel dalam keterangannya, Kamis (16/10/2025).

    8 Jagoan UMKM yang tersisa dalam episode ini diberikan lokasi secara acak yakni di lapangan parkir, gudang, hingga kolam ikan. Michael Kwok dari Maritim Bag yang sebelumnya mendapat Golden Star, mendapat hak istimewa untuk memilih lokasi sendiri di gym.

    Dari tantangan tersebut, dua nama mencuri perhatian juri, yakni Annisa Herdyana (DS Modest) dan Riansyah Fikri (Zenitha). Keduanya menampilkan gaya video yang berbeda, yang berhasil menjangkau audiens dengan efektif bagi brand mereka masing-masing secara soft-selling dan hard-selling.

    Konten To-The-Point Tanpa Basa-basi, Bikin Juri Tertegun Kagum

    Dalam video kreatif miliknya, Riansyah Fikri atau yang akrab disapa Fikri, berhasil memasukkan berbagai informasi serta ajakan bagi audiens dalam waktu yang singkat, maksimal 15 detik. Ia menyampaikan pesan dengan cepat, jelas, padat, dan lengkap dengan call to action (CTA) promo eksklusif bagi audiens.

    Gaya konten ini sangat cocok untuk marketplace yang mendukung format video atau live shopping, salah satunya seperti fitur Shopee Video dan Shopee Live yang memberikan kesempatan penjual untuk dapat berinteraksi secara langsung kepada pelanggan.

    Kepiawaian Fikri pun turut mengundang apresiasi dari para Juri, yakni Najla yang memberikan feedback mengapresiasi video Zenitha yang memiliki hook jelas, penyampaian produk yang lugas, dan informasi pembelian yang mudah dipahami.

    “Menurut aku yang paling penting dari video Zenitha adalah hook videonya jelas, barang yang dijual juga jelas, dan gak bertele-tele. Orang jadi tau pasti ini itu apa dan kalau mau beli harus melakukan apa,” ungkap Najla.

    Hasil maksimal yang diraih Zenitha jelas bukan keberuntungan semata, sebelumnya Zenitha memang aktif melakukan live shopping. Bahkan sang owner, Fikri, juga sempat melakukan live shopping di kamarnya saat awal merintis.

    Dari pengalaman tersebut, tidak heran jika saat ini Zenitha berhasil mencetak omzet hingga milyaran rupiah berkat promosi yang kreatif dan masif melalui fitur Shopee Video dan Shopee Live.

    Gaya Soft-selling ala DS Modest, Sentuh Hati Para Gen Z

    Momen Annisa Herdyana menampilkan video konten marketingnya di hadapan dewan juri Foto: Shopee

    Berbeda dari Fikri, Annisa Herdyana atau yang akrab disapa Anin, memilih untuk membuat konten to-the-point yang dikemas dengan gaya trendy. Ia menampilkan kegunaan produk DS Modest yang disesuaikan dengan gaya hidup dan minat muslimah muda, khususnya mereka yang memiliki mobilitas tinggi dan hobi traveling.

    “Saya membuat videonya dengan gaya seperti trailer film, yang biasa kita temui di aplikasi video pendek. Saya juga menambahkan suara narator AI yang sesuai dengan gaya video-video anak muda sehingga lebih efektif dalam menyampaikan pesan produk saya,” tutur Anin.

    Gaya marketing yang lebih halus, cenderung lebih diminati oleh audiens Gen Z yang lebih menyukai konten yang lebih personal tanpa terlalu banyak berjualan. Bahkan, Daniel memberikan apresiasinya secara gamblang.

    “Menurut saya ini video yang paling terkonsep sejauh ini, penyampaiannya sangat jelas dan gaya videonya tidak bikin bingung,” ucap Daniel.

    Video kreatif dari DS Modest berhasil keluar sebagai peraih ‘Golden Star’ pada tantangan kali ini, membuat Anin berhak secara otomatis melaju ke babak selanjutnya.

    Program Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas baru saja diluncurkan secara resmi oleh Shopee Indonesia dan tayang perdana untuk episode 1 dan 2 di Youtube Shopee Indonesia.

    Saksikan beragam tantangan menarik lainnya dari program ini di setiap hari Minggu pukul 19.00 WIB. Ikuti juga Kuis Jagoan UMKM dan Voting Partisipan Favorit untuk mendukung jagoan mu di sini.

    (ega/ega)

  • Wamendag: Kebijakan perdagangan komprehensif buat UMKM RI tangguh

    Wamendag: Kebijakan perdagangan komprehensif buat UMKM RI tangguh

    Tangerang (ANTARA) – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti mengatakan kebijakan perdagangan yang komprehensif dari pemerintah membuat usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indonesia tetap tangguh dan menjalankan kegiatan ekspornya di tengah ketidakpastian global.

    “Tingkat ketidakpastian (global) masih relatif tinggi, (sehingga) kebijakan perdagangan Indonesia terus berkembang untuk mendukung eksportir, khususnya UKM dalam menghadapi risiko global sekaligus meraih peluang baru,” kata Wamendag Roro di sela-sela rangkaian acara Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 di Tangerang, Banten, Kamis.

    Lebih lanjut, Roro mengatakan saat ini pemerintah telah menjalankan sejumlah program dan deregulasi impor untuk menjaga dan meningkatkan kinerja ekspor para pelaku UMKM Indonesia.

    Deregulasi ini dilakukan melalui penerbitan Permendag Nomor 16 hingga 24 Tahun 2025 yang mencabut peraturan lama (Permendag No. 36/2023 jo. No. 8/2024), serta dilakukan lewat dua pendekatan utama, yakni kebijakan impor dan kemudahan berusaha.

    Fokusnya adalah memberikan kemudahan bagi pelaku usaha, termasuk UMKM, mempercepat investasi, menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, dan meningkatkan daya saing industri.

    “Secara umum pemerintah sedang menjalankan program deregulasi yang komprehensif, lalu juga termasuk peningkatan investasi, perbaikan sistem perizinan, maupun digitalisasi perdagangan dan layanan perdagangan yang digital,” ujar Wamendag.

    Bersama dengan upaya untuk meningkatkan akses keuangan inklusif dan memperkuat logistik, Roro mengatakan reformasi ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas, menarik lebih banyak investasi asing, dan membantu eksportir mengikat rantai nilai global secara keseluruhan.

    Selain itu, Wamendag Roro mengatakan Kemendag juga memiliki program prioritas UMKM BISA Ekspor yang mendorong pelaku UMKM untuk menjadi eksportir.

    Program ini memfasilitasi UMKM dari tahap kurasi, pitching, business matching dengan pembeli dari luar negeri, mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pameran, serta menawarkan pelatihan dan pendampingan.

    “Kami di Kementerian Perdagangan juga mempunyai program UMKM BISA Ekspor, dan kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk bisa memfasilitasi dan membantu para pelaku usaha Indonesia,” ujar dia.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BRI Perluas Akses Kredit Program Perumahan, Dukung Asta Cita melalui Program 3 Juta Rumah,

    BRI Perluas Akses Kredit Program Perumahan, Dukung Asta Cita melalui Program 3 Juta Rumah,

    FAJAR.CO.ID, MEDAN — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menegaskan komitmennya dalam mendukung Asta Cita Pemerintah, khususnya melalui penyaluran Kredit Program Perumahan (KPP). Program ini menjadi bagian penting dalam menyukseskan target 3 juta rumah yang telah ditetapkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).

    Komitmen tersebut diwujudkan dalam kegiatan Sosialisasi Kredit Program Perumahan bertema “Gotong Royong Membangun Rumah untuk Rakyat” yang digelar di Regale International Convention Centre, Medan, pada Kamis, 9 Oktober 2025. Acara ini dihadiri oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI Maruarar Sirait, Menteri Dalam Negeri RI Muhammad Tito Karnavian, Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution, serta Group CEO BRI Hery Gunardi.

    Dalam sambutannya, Direktur Utama BRI Hery Gunardi menjelaskan bahwa sektor perumahan memiliki dampak ekonomi yang luas. “Program rumah subsidi ini memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, menyejahterakan banyak keluarga sekaligus menggerakkan perekonomian. Melalui Kredit Program Perumahan (KPP) dan KPR FLPP, BRI berkomitmen memperluas akses pembiayaan yang layak dan terjangkau, serta menjadi bagian dari upaya besar mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

    Sementara itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI Maruarar Sirait menyampaikan apresiasinya terhadap sinergi yang telah terjalin antara Pemerintah, Perbankan, dan masyarakat dalam mempercepat penyediaan hunian bagi rakyat.

    “Saya melihat BRI siap mendukung penuh pelaksanaan program perumahan rakyat. Pegawai BRI mampu menjawab langsung berbagai pertanyaan dan kebutuhan masyarakat, khususnya pelaku UMKM. Ini membuktikan bahwa BRI hadir tidak hanya menyalurkan pembiayaan, tetapi juga menjadi mitra nyata masyarakat di lapangan. Program ini terbukti memberi manfaat besar dan mendapat sambutan positif dari masyarakat. Ke depan, kami berharap sinergi ini terus diperkuat agar semakin banyak keluarga berpenghasilan rendah memiliki rumah yang layak dan terjangkau,” ungkap Maruarar.

  • Program 3 Juta Rumah Jadi Motor Ekonomi, BRI Perluas Akses Kredit – Page 3

    Program 3 Juta Rumah Jadi Motor Ekonomi, BRI Perluas Akses Kredit – Page 3

    Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian menambahkan bahwa sektor perumahan memberi kontribusi nyata terhadap ekonomi nasional. “Program Tiga Juta Rumah berkontribusi sekitar dua persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Selain memperkuat sektor properti, program ini juga menyerap tenaga kerja dari berbagai bidang,” jelas Tito.

    Gubernur Sumatera Utara Bobby Afif Nasution menggarisbawahi tingginya backlog perumahan di wilayahnya yang mencapai 938.217 rumah tangga. “Tambahan kuota program 3 Juta Rumah ini menjadi dorongan besar agar semakin banyak warga Sumut yang bisa menikmati hunian yang layak dan terjangkau,” ujarnya.

    KPP disalurkan melalui dua pendekatan. Dari sisi supply, BRI mendukung UMKM pengembang, kontraktor, dan penyedia bahan bangunan. Dari sisi demand, pembiayaan diberikan kepada individu untuk pembelian, pembangunan, atau renovasi rumah yang juga bisa difungsikan sebagai tempat usaha.

    Hery mengungkapkan, BRI mencatat penyaluran KPR Subsidi FLPP mencapai 25.080 unit rumah hingga 7 September 2025, atau 100% dari kuota. “Alokasi kuota FLPP BRI di tahun 2025 juga meningkat signifikan, dari 17.000 unit pada tahun 2024 menjadi 25.000 unit pada tahun 2025 atau tumbuh 47% YoY,” katanya.

    Ia menegaskan keberhasilan ini tak lepas dari semangat kolaborasi. “Hari ini, dari Medan, kita menyuarakan semangat kolaborasi nasional melalui partisipasi 3.000 peserta, terdiri dari developer, kontraktor, pedagang bahan bangunan, dan UMKM. Semangat gotong royong ini menjadi kunci agar backlog perumahan dapat kita kurangi bersama,” tutup Hery.

  • UKM Bisa Kelola Tambang, Menteri Maman Siapkan Aturan Turunan

    UKM Bisa Kelola Tambang, Menteri Maman Siapkan Aturan Turunan

    Bisnis.com, TANGERANG — Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Kementerian UMKM) tengah menyiapkan aturan turunan melalui peraturan menteri (Permen) terkait pengelolaan tambang mineral dan batu bara bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).

    Seperti diketahui, pemerintah membuka peluang bagi para UKM untuk mengelola wilayah tambang mineral dan batu bara melalui Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2025 (PP 39/2025) sebagai perubahan kedua atas PP Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba).

    Dalam beleid itu, disebutkan bahwa UKM mendapatkan kesempatan untuk mengelola wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) mineral logam maupun WIUP batu bara paling luas masing-masing sebesar 2.500 hektare.

    Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyampaikan bahwa pihaknya akan segera membuat aturan turunan dari PP 39/2025.

    “Pasti ada [aturan turunan dari Kementerian UMKM terkait UKM bisa mengelola tambang]. Kan kita harus buat tindak lanjut aturan teknisnya di kementerian masing-masing,” kata Maman saat ditemui di sela-sela acara Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (15/10/2025).

    Meski PP 39/2025 telah resmi berlaku, mekanisme teknis di masing-masing kementerian masih dalam tahap penyusunan. Maman menargetkan aturan teknis dari Kementerian UMKM sebagai turunan dari PP tersebut rampung dalam waktu 2–3 bulan ke depan.

    “2–3 bulan lah, kali ya. Yang penting prinsip kehati-hatian juga tidak kita tinggalkan,” terangnya.

    Adapun, hingga saat ini, belum ada pengajuan dari UKM yang ingin mengelola tambang. Dia memperkirakan, proses para UKM dapat mengelola tambang baru akan berjalan 2–3 bulan ke depan, setelah seluruh kementerian terkait merampungkan aturan teknis.

    “Belum, belum, belum [belum ada UKM yang mengajukan mengelola tambang]. Itu kan masih PP-nya kan baru keluar,” imbuhnya.

    Seiring meluncurnya PP 39/2025, Maman menuturkan bahwa Kementerian UMKM mendapat mandat untuk melakukan verifikasi awal terhadap badan usaha menengah yang mengajukan pengelolaan blok tambang ke Kementerian ESDM. Nantinya, proses penunjukan langsung hanya bisa dilakukan jika perusahaan tersebut lolos verifikasi.

    Dalam proses verifikasi tersebut, perusahaan menengah yang ditunjuk wajib menjalankan corporate business responsibility.

    “Ini adalah kewajiban kepada si perusahaan menengah yang mendapatkan pengelolaan tambang melalui mekanisme penunjukan langsung untuk melakukan kerja sama bisnis dengan usaha mikro dan kecil yang ada di daerah itu,” pungkasnya.

  • Program 3 Juta Rumah Jadi Motor Ekonomi, BRI Perluas Akses Kredit – Page 3

    BRI Wujudkan Komitmen Asta Cita Lewat Perluasan Akses Kredit Program Perumahan – Page 3

    Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI Maruarar Sirait menyampaikan apresiasinya terhadap sinergi yang telah terjalin antara Pemerintah, Perbankan, dan masyarakat dalam mempercepat penyediaan hunian bagi rakyat.

    “Saya melihat BRI siap mendukung penuh pelaksanaan program perumahan rakyat. Pegawai BRI mampu menjawab langsung berbagai pertanyaan dan kebutuhan masyarakat, khususnya pelaku UMKM. Ini membuktikan bahwa BRI hadir tidak hanya menyalurkan pembiayaan, tetapi juga menjadi mitra nyata masyarakat di lapangan. Program ini terbukti memberi manfaat besar dan mendapat sambutan positif dari masyarakat. Ke depan, kami berharap sinergi ini terus diperkuat agar semakin banyak keluarga berpenghasilan rendah memiliki rumah yang layak dan terjangkau,” ungkap Maruarar.

    Di sisi lain, Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menilai bahwa sektor perumahan memiliki dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.  “Program Tiga Juta Rumah berkontribusi sekitar dua persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Selain memperkuat sektor properti, program ini juga menyerap tenaga kerja dari berbagai bidang,” jelas Tito.

    Sementara itu, Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution mengungkapkan bahwa tingkat backlog perumahan di Sumatera Utara masih tergolong tinggi, mencapai 938.217 rumah tangga yang belum memiliki tempat tinggal tetap. “Masih banyak masyarakat kita yang belum memiliki rumah layak huni. Tambahan kuota program 3 Juta Rumah ini menjadi dorongan besar agar semakin banyak warga Sumut yang bisa menikmati hunian yang layak dan terjangkau,” tegasnya.

    KPP disalurkan melalui dua sisi, yakni dari sisi supply melalui dukungan terhadap UMKM pengembang, kontraktor, dan penyedia bahan bangunan untuk meningkatkan kapasitas dalam penyediaan rumah. Sementara itu, dari sisi demand BRI memberikan pembiayaan bagi UMKM individu/perseorangan untuk pembelian, pembangunan, atau renovasi rumah yang juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat usaha.

    Hery menambahkan bahwa BRI juga mencatat capaian positif dalam penyaluran KPR Subsidi FLPP. Hingga 7 September 2025, BRI berhasil menyalurkan 25.080 unit rumah atau setara 100% dari total kuota, menjadikan BRI sebagai bank dengan penyerapan FLPP tertinggi di antara seluruh Himbara. “Alokasi kuota FLPP BRI di tahun 2025 juga meningkat signifikan, dari 17.000 unit pada tahun 2024 menjadi 25.000 unit pada tahun 2025 atau tumbuh 47% YoY,” jelasnya.

    Menurut Hery, keberhasilan program ini tidak terlepas dari kolaborasi pemerintah, perbankan, pengembang, asosiasi, dan masyarakat. “Hari ini, dari Medan, kita menyuarakan semangat kolaborasi nasional melalui partisipasi 3.000 peserta, terdiri dari developer, kontraktor, pedagang bahan bangunan, dan UMKM. Semangat gotong royong ini menjadi kunci agar backlog perumahan dapat kita kurangi bersama,” pungkasnya.

  • Antisipasi Food Waste Program MBG, Berantas Masalah Sampah

    Antisipasi Food Waste Program MBG, Berantas Masalah Sampah

    Bisnis.com, JAKARTA – Pukul enam pagi di Ciracas, Jakarta Timur, udara masih lembap saat wajan-wajan besar sudah lama memanas. Di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Ciracas Rambutan 03, belasan petugas menyiapkan kebutuhan porsi nasi, sayur, dan lauk bergizi bagi penerima manfaat, yakni anak sekolah.

    Dari panci raksasa, aroma tumisan wortel dan tempe hingga katsu dori menyeruak ke seluruh ruangan. Kepala SPPG Ciracas Rambutan 03 Muhammad Abdu giat memeriksa timbangan dan daftar pengiriman. Memastikan anak-anak harus makan dengan menu yang dihidangkan dalam keadaan hangat.

    Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini menjadi denyut baru kehidupan sekolah. Setiap pagi, lebih dari 35 juta anak di seluruh Indonesia hingga akhir September 2025 menikmati makan bergizi tanpa biaya.

    Di dapur seluas kurang dari seratus meter persegi di kawasan Ciracas, Jakarta Timur itu Muhammad Abdu pun mengamini bahwa dirinya menyimpan perhatian besar terhadap satu hal yang kerap luput dari sorotan sampah makanan atau food waste.

    Apalagi, sebelum memimpin dapur Ciracas Rambutan 03, Abdu sempat bertugas di SPPG Pulo Gadung 02, wilayah yang menurutnya sudah cukup maju dalam mengelola limbah organik. Di sana, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat menggandeng SPPG untuk mengalirkan sisa makanan ke proyek budidaya maggot, larva lalat tentara hitam (black soldier fly) yang mampu mengurai sampah organik menjadi pakan ternak bernilai tinggi.

    “Di Pulo Gadung, semua sisa makanan langsung kami serahkan ke DLH. Saya sudah lihat sendiri prosesnya, dan Alhamdulillah, maggot bisa mencakup seluruh sampah harian dapur kami,” kenangnya saat ditemui Bisnis di dapur produksinya, Selasa (7/10/2025).

    Namun di tempat barunya di Ciracas, sistem serupa belum terbentuk. Tak ada kerja sama dengan DLH maupun Kelompok Lingkungan Hidup (KLH) setempat untuk pengelolaan maggot.

    Kendati demikian, Abdu tidak kehabisan cara. Di sekitar dapurnya terdapat waduk kecil yang menjadi tempat warga memelihara angsa, bebek, dan entok. Dari situ, muncul simbiosis sederhana antara dapur MBG dan warga sekitar.

    “Sekitar 50 persen food waste di dapur kami dimanfaatkan warga untuk pakan ternak di waduk belakang. Jadi tidak semuanya terbuang,” kata Abdu.

    Setiap hari, dapur ini menghasilkan sekitar lima kantong plastik sampah makanan. Sekitar tiga di antaranya langsung dibawa warga untuk pakan ternak, sementara sampah non edible dipilah dan sebagian dimanfaatkan untuk kerajinan berbahan bekas seperti kardus.

    Upaya menekan sisa makanan juga dilakukan dari hulu, lewat perencanaan menu yang adaptif. Bagi Abdu, membuat makanan bergizi saja tidak cukup—makanan itu juga harus disukai anak-anak. Karena itu, evaluasi rutin dilakukan setiap hari melalui observasi sederhana dari tim pembersihan wadah makan (ompreng).

    “Tim ompreng melihat lauk mana yang banyak sisa, sayur apa yang kurang diminati. Dari situ kami evaluasi. Kalau ternyata sisa makanan meningkat, artinya menunya tidak diterima,” jelasnya.

    Sisa makanan yang terbuang yang dikumpulkan dari tray Program Makan Bergizi Gratis/Akbar Evandio

    Salah satu contohnya adalah saat mereka mencoba menyajikan sayur oyong. Meskipun kaya serat dan gizi, sayur ini ternyata kurang populer di kalangan siswa.

    Sebaliknya, menu seperti sayur sop atau ayam bakar bumbu tanpa bakar—varian yang menghindari zat karsinogen dari arang—justru mendapat sambutan hangat. Menu-menu yang dinilai acceptable akan masuk ke database menu baku mingguan, sementara yang kurang diterima akan direvisi atau di-trial ulang.

    Dalam rantai penyediaan bahan baku, Abdu mengaku belum bisa mengandalkan petani lokal mengingat Jakarta bukan kawasan produksi pangan. Namun dia tetap mengupayakan agar perekonomian sekitar ikut bergerak lewat kemitraan dengan UMKM dan pedagang di Pasar Induk Kramat Jati.

    “Kami ambil sebagian dari UMKM sekitar, sisanya dari pasar induk. Misalnya dari 200 kilogram beras, ada sebagian dari UMKM, sisanya dari pasar,” tuturnya.

    Untuk menjaga kualitas, bahan makanan segar dikirim malam hari dan langsung diolah keesokan paginya. Tidak ada stok bahan yang disimpan berhari-hari.

    “Sayur, buah, semua langsung diproses habis. Datang jam delapan malam, lalu besok langsung dimasak. Tidak pernah dipakai lagi untuk hari lain,” kata Abdu.

  • Optimisme Prabowo: Pertumbuhan Ekonomi 8% Sangat Mungkin Dicapai

    Optimisme Prabowo: Pertumbuhan Ekonomi 8% Sangat Mungkin Dicapai

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto melakukan dialog dengan CEO Forbes Steve Forbes dalam acara Forbes Global CEO Conference 2025 di The St. Regist, Jakarta, Rabu (15/10/2025). Dalam dialog itu, Prabowo ditanya Steve perihal aspek yang harus dilakukan perusahaan asing supaya mau berinvestasi di Indonesia dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi 8%.

    “Saya pikir 8% sangat mungkin dicapai, seperti yang saya sebutkan sebelumnya,” katanya.

    Dia menjabarkan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) mampu menciptakan 1,5 juta pekerjaan, dengan adanya 30.000 dapur di berbagai provinsi.

    “Para ahli ekonomi mengatakan kepada saya bahwa pertumbuhan 1% akan menciptakan 400 ribu pekerjaan. Nah kita sudah menciptakan 1,5 juta pekerjaan. Itu berarti 3%,” kata Prabowo.

    Belum lagi program Koperasi Merah Putih di mana sebanyak 81.000 koperasi di berbagai wilayah di tanah air juga akan menciptakan banyak pekerjaan. Belum lagi ada efek berkelanjutan yang diciptakan seperti peningkatan penjualan dari sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) seperti telur, sayuran, ikan, daging, garam, dan lain sebagainya.

    Oleh karena itu, investor asing akan menyaksikan perekonomian yang tumbuh di Indonesia.

    “Saya pikir begitu, ekonomi yang tumbuh, kalau orang-orang ini punya uang, apa yang mereka lakukan? mereka akan membeli sepatu, pakaian, ingin memperbaiki rumah, mungkin ingin membeli motor, televisi,” ujar Prabowo.

    “Jadi saya pikir ini jalannya. Tentu saja para pemain besar juga ingin berinvestasi di hal-hal yang besar bukan?,” lanjutnya.

    Selain itu, Prabowo juga menjelaskan bahwa Indonesia memiliki cadangan mineral kritis yang besar, seperti nikel dan bauksit. Termasuk adanya keinginan pemerintah untuk menambah eksplorasi minyak dan gas baru.

    Oleh karena itu, menurut Prabowo, banyak ruang untuk berinvestasi di Indonesia.

    “Kami menemukan ada sekitar 30.000 sampai 40.000 sumur lama yang dengan teknologi baru bisa meningkatkan hasilnya. Jadi saya pikir ada banyak peluang investasi dan Indonesia harus menjadi negara yang menarik banyak minat investasi karena tidak banyak ekonomi di dunia saat ini yang tumbuh,” kata Prabowo.

    Terlebih, menurut Prabowo, perekonomian Indonesia saat ini mampu tumbuh 5% di antara banyak negara maju yang tidak tumbuh atau hanya tumbuh pada level 1% hingga 2%.

    (miq/miq)

    [Gambas:Video CNBC]