Produk: UMKM

  • Soal dana Rp200 triliun, BSI sebut sudah serap lebih dari 85 persen

    Soal dana Rp200 triliun, BSI sebut sudah serap lebih dari 85 persen

    Sekarang itu, data terakhir itu sudah di atas 85 persen. Jadi, mungkin sampai akhir bulan ini itu sudah selesai

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyampaikan realisasi serapan dana Rp10 triliun bagian dari dana yang ditempatkan pemerintah di bank-bank anggota Himbara sebesar Rp200 triliun, telah melampaui 85 persen.

    Dari total Rp200 triliun dana pemerintah ditempatkan di bank anggota Himbara, BSI mendapatkan kucuran dana Rp10 triliun.

    Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta di Jakarta, Kamis, optimistis dana tersebut akan tersalurkan semua pada akhir Oktober 2025.

    “Sudah hampir habis (dana Rp10 triliun). Sekarang itu, yang data terakhir itu sudah di atas 85 persen. Jadi, mungkin sampai akhir bulan ini itu sudah selesai. Mungkin sekarang 85-90 persen, dan kebetulan memang BSI mendapatkan alokasinya dari Rp200 triliun itu Rp10 triliun. Alhamdulillah kita on track dan InsyaAllah mungkin akan habis di akhir bulan ini,” kata Bob usai menghadiri acara ESG Now Awards 2025 di Jakarta, Kamis.

    Penempatan dana tersebut turut membantu memperkuat likuiditas bank dalam mendorong penyaluran pembiayaan ke berbagai sektor produktif.

    Bob menjelaskan bahwa sebagian besar portofolio pembiayaan BSI disalurkan ke segmen consumer banking, terutama produk-produk gadai dan cicil emas. Meski demikian, pembiayaan yang disalurkan ke pelaku UMKM juga tetap berjalan.

    “Jadi memang portfolio sebagian besar itu adalah di area consumer, bukan berarti enggak ada UMKM-nya gitu ya. Tetapi kemudian di konteks consumer itu yang mungkin kalau sekarang, BSI sebagai bullion bank gitu ya, ada gadai, ada cicil emas. Tetapi poinnya adalah bahwa itu juga akan meningkatkan purchasing power atau demand dari masyarakat sehingga juga akan menggerakkan perekonomian,” jelasnya.

    Sebagaimana diketahui, pemerintah menempatkan dana dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp200 triliun ke lima bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

    Berdasarkan data Kementerian Keuangan Republik Indonesia per 30 September 2025, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyalurkan Rp40,6 triliun dari Rp55 triliun (74 persen), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Rp33,9 triliun dari Rp55 triliun (62 persen), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rp27,6 triliun dari Rp55 triliun (50 persen), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Rp4,8 triliun dari Rp25 triliun (19 persen), dan BSI Rp5,5 triliun dari Rp10 triliun (55 persen).

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tren “outdoor wedding”, cara baru merayakan cinta yang lebih bermakna

    Tren “outdoor wedding”, cara baru merayakan cinta yang lebih bermakna

    Jakarta (ANTARA) – Bila dahulu pernikahan identik dengan acara formal di dalam gedung tertutup, kini semakin banyak pasangan yang mencari cara baru untuk merayakan cinta mereka, salah satunya melalui outdoor wedding.

    Ini adalah konsep pernikahan di ruang terbuka yang menghadirkan pengalaman lebih personal, intim, dan penuh makna.

    Tren pernikahan di alam terbuka tidak muncul secara tiba-tiba. Tetapi merupakan hasil dari perubahan nilai-nilai generasi saat ini yang menempatkan makna dan pengalaman di atas kemewahan dan formalitas.

    Terlebih saat ini, ketika banyak pasangan modern tidak lagi sekadar menginginkan pesta megah dengan ribuan tamu, tetapi lebih memilih perayaan yang jujur mencerminkan kepribadian mereka.

    Mereka menginginkan acara yang bukan hanya indah dilihat, tetapi juga menyentuh hati, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi orang-orang terdekat yang hadir.

    Di tengah perubahan pola pikir inilah outdoor wedding menjadi jawaban, menawarkan pengalaman yang autentik sekaligus berbeda dari tradisi konvensional.

    Pernikahan di alam terbuka menghadirkan dimensi baru dalam cara seseorang merayakan cinta. Di bawah langit luas dan hamparan hijau, suasana sakral tidak lagi diciptakan oleh gemerlap lampu dan dekorasi artifisial, melainkan oleh keindahan alami yang telah tersedia.

    Langit biru, sinar matahari sore yang hangat, aroma tanah setelah hujan, dan semilir angin yang menyentuh kulit, semuanya menjadi elemen yang memperkaya pengalaman emosional dalam momen sakral itu.

    Alam menjadi latar yang hidup, menghadirkan energi yang berbeda dari ruang tertutup mana pun. Bagi banyak pasangan, suasana ini menciptakan simbol, cinta yang tumbuh alami, bebas, dan berakar kuat seperti pohon yang menancap di bumi.

    Selain menawarkan keindahan estetika, outdoor wedding juga membuka ruang kreativitas yang nyaris tak terbatas.

    Tidak ada tembok yang membatasi imajinasi. Pesta bisa digelar di tengah taman yang rindang, di tepi danau, di bawah rimbun pepohonan, atau bahkan di padang rumput terbuka dengan pemandangan matahari terbenam.

    Tema acara pun bisa disesuaikan dengan karakter pasangan mulai dari suasana bohemian yang santai, nuansa klasik Eropa yang elegan, hingga pesta bergaya piknik yang hangat dan bersahabat.

    Setiap elemen, dari dekorasi hingga tata cahaya, bisa dirancang agar menyatu dengan lanskap alam, menciptakan kesan alami yang tidak bisa ditiru oleh dekorasi buatan di dalam ruangan.

    Keunggulan lain dari outdoor wedding adalah kemampuannya menghadirkan suasana yang lebih intim dan emosional.

    Alih-alih mengundang ribuan tamu dalam format resepsi besar yang cenderung formal, banyak pasangan kini memilih konsep intimate wedding, pernikahan dengan tamu terbatas namun penuh makna.

    Dalam suasana yang lebih hangat dan santai ini, interaksi menjadi lebih dekat, percakapan lebih bermakna, dan setiap momen terasa lebih personal.

    Bukan hanya pasangan yang merasakan kedalaman momen itu, tetapi juga para tamu yang menjadi bagian dari kisah tersebut.

    Tren ini juga mencerminkan kesadaran ekologis yang semakin kuat di kalangan generasi muda. Merayakan pernikahan di ruang terbuka sering kali berarti memanfaatkan keindahan alam yang sudah ada tanpa perlu menciptakan dekorasi berlebihan.

    Banyak pasangan kini memilih material yang ramah lingkungan, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, atau bahkan menggabungkan konsep pernikahan dengan kegiatan penghijauan atau pelestarian lingkungan.

    Dengan cara ini, pernikahan tidak hanya menjadi perayaan cinta, tetapi juga pernyataan nilai dan komitmen terhadap masa depan yang lebih berkelanjutan.

    Yang menarik, pergeseran menuju outdoor wedding juga menciptakan dampak ekonomi yang luas. Industri pernikahan kini berkembang melampaui gedung-gedung konvensional.

    Taman kota, kebun raya, lapangan golf, hingga kawasan wisata alam mulai melihat potensi besar sebagai lokasi pernikahan.

    Perubahan ini menciptakan peluang baru bagi pelaku usaha lokal, mulai dari penyedia dekorasi alam, fotografer yang spesialis menangkap cahaya alami, hingga UMKM kuliner yang menawarkan pengalaman gastronomi khas daerah.

    Dengan kata lain, tren ini bukan hanya tentang gaya hidup, tetapi juga membuka ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif.

    Di Indonesia, konsep pernikahan luar ruang ini semakin mendapat tempat dan menjadi inspirasi bagi banyak calon pengantin.

    Inspirasi konsep

    Salah satu wadah yang turut mempromosikan gagasan outdoor wedding misalnya Jababeka Wedding Expo 2025, yang menghadirkan beragam ide dan inovasi tentang bagaimana sebuah pernikahan dapat dirancang menyatu dengan alam pada pertengahan Oktober 2025.

    Calon pengantin misalnya mendapatkan pilihan untuk menggelar seremoni pernikahannya di Jababeka Golf & Country Club, sebuah kawasan lapangan golf yang hijau dan asri di Cikarang, Jawa Barat.

    Selain juga bisa menggali inspirasi sekaligus menyaksikan pameran vendor pernikahan bagi para calon pengantin yang ingin mewujudkan pernikahan dengan konsep outdoor yang berbeda dari biasanya.

    Sekarang ini memang semakin banyak ajang semacam ini yang bukan sekadar pameran vendor, tetapi juga ruang belajar bagi calon pasangan untuk memahami bahwa pernikahan tidak harus selalu mengikuti pola yang sama.

    Sebab mereka bisa sekaligus merancang karya seni personal yang mencerminkan jati diri dua orang yang saling mencintai.

    Ini kemudian disadari sebagai lebih dari sekadar tren sesaat, karena outdoor wedding sebenarnya mencerminkan perubahan cara seseorang memaknai cinta dan kehidupan.

    Pernikahan bukan lagi tentang bagaimana membuat orang lain terkesan, tetapi bagaimana menciptakan momen yang paling bermakna bagi diri sendiri.

    Ini tentang keberanian untuk merancang kisah cinta sesuai nilai yang diyakini, tentang kebebasan untuk merayakannya di ruang yang terasa paling tepat, dan tentang kesadaran bahwa hari itu seharusnya menjadi cerminan dari kehidupan yang akan dijalani bersama.

    Pada akhirnya, merayakan pernikahan di bawah langit terbuka mengajarkan pada satu hal penting, cinta yang sejati selalu menemukan cara untuk tumbuh.

    Seperti tanaman yang menyerap sinar matahari dan hujan untuk tumbuh kuat, hubungan pun butuh ruang terbuka untuk berkembang.

    Dan di tengah hamparan hijau alam semesta, dua insan yang saling mencintai bisa memulai perjalanan hidup mereka bukan hanya dengan janji, tetapi juga dengan kesadaran penuh akan keindahan hidup yang akan mereka bangun bersama.

    Inilah makna terdalam dari outdoor wedding, bukan sekadar perayaan, melainkan karya seni hidup yang akan terus tumbuh, berubah, dan berkembang bersama waktu.

    *) Penulis adalah Event Manager Jababeka Golf.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hilirisasi Jadi Andalan, Dharma Jaya Perluas Pemasaran

    Hilirisasi Jadi Andalan, Dharma Jaya Perluas Pemasaran

    Jakarta: Perumda Dharma Jaya meningkatkan target kapasitas bisnis penggemukkan sapi dari 5 ribu ekor pada 2025, menjadi 10 ribu ekor pada 2026. Langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat ketahanan pangan.

    Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman mengatakan, langkah ini sekaligus mendukung program pemerintah pusat yang menargetkan populasi 1 juta ekor sapi nasional.

    Dia menyebut bisnis penggemukan sapi saat ini menjadi salah satu sumber pendapatan baru yang cukup menjanjikan bagi Dharma Jaya. Selain memperbesar skala usaha, Dharma Jaya juga memastikan rantai pasok daging tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat Jakarta.

    Tak hanya fokus pada budidaya, Dharma Jaya juga mulai melirik pengembangan produk olahan daging untuk memperluas lini bisnis dan meningkatkan profitabilitas. Raditya mengungkapkan, perusahaan berencana membuat bakso dan sosis sebagai tahap awal diversifikasi produk turunan daging sapi.

    “Kita akan bikin produk-produk turunan seperti bakso dan sosis,” katanya.

    Selain dua produk utama tersebut, Dharma Jaya tengah melakukan kajian terhadap potensi pasar produk lain seperti nugget daging sapi. Namun, berdasarkan riset internal, preferensi konsumen terutama anak-anak lebih condong pada nugget ayam.

    Meski begitu, tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan varian produk olahan lain yang memiliki daya tarik tinggi di pasar. “Nanti kami coba pelajari bentuk produk lain selain sosis dan bakso,” ujarnya.

    Raditya menjelaskan, upaya pengembangan produk olahan ini juga menjadi bagian dari strategi peningkatan profit Dharma Jaya ke depan. Ia mengatakan, pihaknya akan terus beradaptasi dengan tren dan kebutuhan pasar.

    Ia menambahkan, dengan dua strategi utama, ekspansi penggemukan sapi dan pengembangan industri olahan, Dharma Jaya menargetkan posisi yang lebih kuat sebagai BUMD pangan strategis DKI Jakarta.

    “Langkah strategis ini diharapkan selain mendorong peningkatan kinerja dan pendapatan perusahaan, tetapi juga memperkuat peran Perumda Dharma Jaya sebagai motor penggerak dalam mendukung ketahanan pangan serta memberikan lebih banyak pilihan harga yang terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat Jakarta,” katanya.

    Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, ekspansi usaha penggemukan sapi dan pengembangan produk olahan daging merupakan bentuk nyata dari hilirisasi sektor pangan yang sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

    “Upaya ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan daerah, tetapi juga menunjukkan komitmen Dharma Jaya dalam berinovasi dan beradaptasi terhadap kebutuhan pasar yang dinamis,” katanya.

    Eli menilai strategi hilirisasi yang dijalankan Dharma Jaya mampu memberikan dampak ganda, baik secara ekonomi maupun sosial. Selain membuka peluang peningkatan pendapatan perusahaan, langkah ini juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan memperluas rantai nilai industri pangan di Jakarta.

    “Kami berharap Dharma Jaya terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pelaku UMKM dan sektor swasta, agar transformasi bisnis ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” kata Eli.

    Jakarta: Perumda Dharma Jaya meningkatkan target kapasitas bisnis penggemukkan sapi dari 5 ribu ekor pada 2025, menjadi 10 ribu ekor pada 2026. Langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat ketahanan pangan.
     
    Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman mengatakan, langkah ini sekaligus mendukung program pemerintah pusat yang menargetkan populasi 1 juta ekor sapi nasional.
     
    Dia menyebut bisnis penggemukan sapi saat ini menjadi salah satu sumber pendapatan baru yang cukup menjanjikan bagi Dharma Jaya. Selain memperbesar skala usaha, Dharma Jaya juga memastikan rantai pasok daging tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat Jakarta.

    Tak hanya fokus pada budidaya, Dharma Jaya juga mulai melirik pengembangan produk olahan daging untuk memperluas lini bisnis dan meningkatkan profitabilitas. Raditya mengungkapkan, perusahaan berencana membuat bakso dan sosis sebagai tahap awal diversifikasi produk turunan daging sapi.
     
    “Kita akan bikin produk-produk turunan seperti bakso dan sosis,” katanya.
     
    Selain dua produk utama tersebut, Dharma Jaya tengah melakukan kajian terhadap potensi pasar produk lain seperti nugget daging sapi. Namun, berdasarkan riset internal, preferensi konsumen terutama anak-anak lebih condong pada nugget ayam.
     
    Meski begitu, tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan varian produk olahan lain yang memiliki daya tarik tinggi di pasar. “Nanti kami coba pelajari bentuk produk lain selain sosis dan bakso,” ujarnya.
     
    Raditya menjelaskan, upaya pengembangan produk olahan ini juga menjadi bagian dari strategi peningkatan profit Dharma Jaya ke depan. Ia mengatakan, pihaknya akan terus beradaptasi dengan tren dan kebutuhan pasar.
     
    Ia menambahkan, dengan dua strategi utama, ekspansi penggemukan sapi dan pengembangan industri olahan, Dharma Jaya menargetkan posisi yang lebih kuat sebagai BUMD pangan strategis DKI Jakarta.
     
    “Langkah strategis ini diharapkan selain mendorong peningkatan kinerja dan pendapatan perusahaan, tetapi juga memperkuat peran Perumda Dharma Jaya sebagai motor penggerak dalam mendukung ketahanan pangan serta memberikan lebih banyak pilihan harga yang terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat Jakarta,” katanya.
     
    Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, ekspansi usaha penggemukan sapi dan pengembangan produk olahan daging merupakan bentuk nyata dari hilirisasi sektor pangan yang sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
     
    “Upaya ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan daerah, tetapi juga menunjukkan komitmen Dharma Jaya dalam berinovasi dan beradaptasi terhadap kebutuhan pasar yang dinamis,” katanya.
     
    Eli menilai strategi hilirisasi yang dijalankan Dharma Jaya mampu memberikan dampak ganda, baik secara ekonomi maupun sosial. Selain membuka peluang peningkatan pendapatan perusahaan, langkah ini juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan memperluas rantai nilai industri pangan di Jakarta.
     
    “Kami berharap Dharma Jaya terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pelaku UMKM dan sektor swasta, agar transformasi bisnis ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” kata Eli.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (FZN)

  • UMKM binaan Pertamina raup transaksi puluhan miliar rupiah di TEI 2025

    UMKM binaan Pertamina raup transaksi puluhan miliar rupiah di TEI 2025

    Jakarta (ANTARA) – Satu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan PT Pertamina (Persero) meraup transaksi puluhan miliar rupiah pada hari pertama ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di Tangerang, Banten, Rabu (15/10/2025).

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, menyatakan melalui pameran ini, pihaknya menegaskan komitmennya dalam mendorong kemajuan pelaku UMKM Indonesia agar mampu menembus pasar global.

    “Pada hari pertama penyelenggaraan, salah satu UMKM binaan Pertamina, PT Java Criollo Cokelat Indonesia mencatatkan transaksi ekspor senilai 5,2 juta dolar AS atau setara Rp87 miliar, yang menandai langkah awal yang menggembirakan dalam pameran dagang terbesar di Indonesia ini,” ujarnya.

    Transaksi tersebut ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara PT Java Criollo Cokelat Indonesia, yang diwakili Founder Inge Oktavia Arina, dan Being Co Ltd Jepang, yang diwakili Sakae Noda.

    Penandatanganan turut disaksikan Menteri UMKM Maman Abdurrahman.

    Fadjar menyampaikan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan bukti nyata bagaimana UMKM binaan Pertamina mampu bersaing di pasar internasional.

    “Kami berharap 44 UMKM binaan Pertamina lainnya yang ikut di TEI 2025 juga dapat menjajaki kerja sama serupa dengan para buyer internasional,” ujarnya.

    Pada kesempatan yang sama, Sakae Noda menyampaikan kekagumannya terhadap kualitas cokelat Indonesia.

    Ia menilai produk yang dihasilkan oleh Java Criollo memiliki keunggulan alami dan harga yang kompetitif.

    “Saya tertarik karena produk ini alami, tanpa pupuk kimia, dan memiliki kualitas yang sangat baik dengan harga terjangkau. Saya berharap masyarakat Jepang bisa menikmati produk cokelat Indonesia ini karena kualitasnya luar biasa,” ungkap Noda.

    Sementara itu, Inge Oktavia Arina mengungkapkan kebanggaannya dapat membawa produk lokal ke pasar global.

    “Awalnya buyer mencari cokelat asal Indonesia dan menemukan nama kami. Setelah melihat kualitas produk, kami dipercaya untuk bekerja sama. Kami senang karena nilai dan cita rasa yang kami bawa dapat diterima di pasar internasional. Ini adalah langkah penting bagi kami dan bagi UMKM Indonesia,” ujarnya.

    Fadjar menambahkan melalui program pembinaan UMKM, Pertamina terus membuka peluang bagi pelaku usaha lokal untuk memperluas jaringan dan meningkatkan daya saing.

    “Pertamina juga berharap capaian positif ini menjadi inspirasi bagi seluruh UMKM binaannya untuk terus berinovasi, berdaya saing, dan membawa nama Indonesia ke kancah internasional,” sebutnya.

    Ajang pameran internasional TEI 2025 digelar di Tangerang, Banten, pada 15-19 Oktober 2025.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menpar & Kepala BPJPH serahkan sertifikat halal produk UMKM Penyengat

    Menpar & Kepala BPJPH serahkan sertifikat halal produk UMKM Penyengat

    Tanjungpinang (ANTARA) – Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana bersama Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJH) Ahmad Haikal Hasan menyerahkan sertifikat halal bagi produk UMKM di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

    Menpar Widiyanti mengatakan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kolaborasi strategis antara Kemenpar RI dan BPJPH dalam rangka program percepatan sertifikasi halal bagi produk UMKM di desa wisata.

    “Program ini telah dilakukan sejak Juli 2025 melalui proyek percontohan di 20 Desa Wisata di Indonesia, termasuk Desa Wisata Pulau Penyengat ini,” kata Widiyanti saat berkunjung sekaligus menyerahkan sertifikat halal produk UMKM di Pulau Penyengat, Kamis sore.

    Menpar menyebut total sudah ada 438 produk UMKM desa wisata tersertifikasi halal hingga 15 Oktober 2025.

    Program ini, kata dia, akan diperluas lagi bersama-sama BPJPH ke 1.500 desa wisata di 15 provinsi, dalam rangka Indonesia Muslim Travel Index 2025.

    “Ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi utama pariwisata ramah Muslim di dunia, sekaligus memberi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat di tingkat lokal, khususnya di Pulau Penyengat,” ujarnya.

    Widiyanti menyebut sebagai pusat peradaban Melayu Islam pada abad ke-19, Pulau Penyengat memiliki makna historis dan kultural yang mendalam.

    Desa ini mencerminkan integrasi antara kekayaan budaya, nilai religius, dan potensi ekonomi masyarakat.

    Karena itu, lanjut dia, sangat tepat jika pulau mungil di seberang pusat Kota Tanjungpinang ini menjadi lokasi simbolis untuk menegaskan komitmen pemerintah dalam penguatan pariwisata halal.

    Ia turut mengapresiasi yang BPJPH, Pemprov Kepri, Pemkot Tanjungpinang, serta seluruh masyarakat Pulau Penyengat atas semangat kolaborasi dan kebersamaan mendukung ekosistem wisata halal di Pulau Penyengat.

    “Semoga sinergi ini terus berlanjut untuk mendukung pengembangan desa wisata dan memperkuat posisi Indonesia di kancah global pariwisata yang ramah Muslim,” katanya pula.

    Sementara, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengapresiasi kunjungan Kemenpar dan BPJPH beserta jajaran sebagai wujud dukungan terhadap pengembangan pariwisata halal Pulau Penyengat.

    Ansar menyampaikan Pemprov Kepri terus berkolaborasi dengan Pemkot Tanjungpinang dan Pemerintah pusat untuk mengembangkan kawasan wisata Pulau Penyengat sebagai salah satu magnet kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri.

    “Dari waktu ke waktu, kami terus membenahi infrastruktur pulau ini supaya semakin memikat wisatawan datang kemari. Termasuk rencana pembangunan Monumen Bahasa Nasional Pulau Penyengat pada tahun 2026,” ungkap Ansar.

    Menpar Widiyanti Putri Wardhana meninjau produk UMKM di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Kepri, Kamis (16/10/2025). (ANTARA/Ogen)

    Usai acara tersebut, Menpar Widiyandi dan Kepala BPJPH menyempatkan diri meninjau langsung produk-produk pelaku UMKM di Pulau Penyengat, mulai dari kuliner, pakaian hingga aksesoris.

    Menpar bahkan mencicipi minuman Air Dohot yang menjadi ciri khas di pulau bersejarah tersebut.

    Pewarta: Ogen
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • World Expo 2025 Osaka, Indonesia Raih Komitmen Investasi US,4 Miliar

    World Expo 2025 Osaka, Indonesia Raih Komitmen Investasi US$28,4 Miliar

    Bisnis.com, OSAKA – Paviliun Indonesia pada World Expo 2025 Osaka, Kansai, Jepang berhasil menyelenggarakan lebih dari 104 kegiatan business forum dan one- on-one meeting dengan komitmen investasi senilai lebih dari US$28,4 miliar.

    Capaian tersebut berasal dari kesepakatan, seperti 36 Nota Kesepahaman (MoU), 15 Letter of Intent, 2 Joint Venture Agreement, 2 Joint Statement, 1 Mutual Recognition Agreement, dan 11 kesepakatan jual beli paket wisata.

    Deputi Bidang Ekonomi dan Transformasi Digital Kementerian PPN/Bappenas sekaligus Konsul Jenderal Paviliun Indonesia di World Expo 2025 Osaka Vivi Yulaswati menjelaskan, dari total komitmen investasi tersebut, struktur kesepakatan yang terjalin mencakup berbagai sektor yang mendukung pembangunan berkelanjutan.

    “Di luar yang terkait dengan ekonomi hijau, banyak juga terkait dengan perdagangan, pariwisata. Kemudian ada yang untuk UMKM, ini melalui BI cukup besar. Jumlahnya itu US$750 juta yang khusus untuk UMKM saja. Tentunya kita mengawal pelaksanaannya, karena nilai investasi itu dalam bentuk baik ada yang joint statement yang paling lebih panjang, kemudian ada yang MoU, ada yang sudah sampai ke PKS-nya (Perjanjian Kerja Sama),” ujar Vivi.

    Dari sisi implementasi, beberapa proyek investasi diproyeksikan dapat segera direalisasikan. Salah satu yang tercepat adalah proyek di Bintan untuk instalasi panel surya secara masif yang mendukung kawasan industri di sana. Proyek ini diharapkan dapat dimulai pada 2026 dengan melibatkan investor dari Singapura, Tiongkok, dan Jepang.

    Diketahui, sejumlah perusahaan turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Misalnya, perusahaan asal Jepang, Sumitomo yang mendukung sektor energi dan tambang.

    Paviliun Indonesia telah hadir di World Expo 2025 Osaka sejak 13 April 2025, mengusung tema Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future yang bermakna membangun budaya hidup seimbang, berdampingan dengan alam, demi kemajuan dan keberlangsungan bumi. Tema ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) dan Visi Indonesia Emas 2045.

    Paviliun Indonesia tidak hanya menyajikan kekayaan alam dan keragaman budaya Indonesia, tetapi juga memperkenalkan potensi ekonomi, peluang investasi, dan kerja sama di panggung global yang diikuti 160 negara, lembaga-lembaga internasional seperti PBB, serta perusahaan-perusahaan internasional dengan sekitar 179 paviliun. Pada 20 September 2025, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meninjau Paviliun Indonesia di World Expo 2025 Osaka.

    Kunjungan perdana ini menegaskan kesungguhan Indonesia memperluas kontribusi di tingkat internasional sekaligus memperkenalkan potensi inovasi dan solusi berkelanjutan. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo didampingi Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    “Keikutsertaan Indonesia di World Expo 2025 Osaka bukan sekadar menghadirkan tempat pameran, namun diarahkan untuk mencapai tujuan lebih besar seperti peningkatan nation branding Indonesia di mata dunia, penguatan kerja sama internasional, peningkatan investasi, dan promosi pariwisata Indonesia,” jelas Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy dalam kegiatan Penutupan Paviliun Indonesia di World Expo 2025 Osaka, Minggu (12/10).

    Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya mengapresiasi pencapaian Paviliun Indonesia. “Meskipun menghadapi berbagai tantangan di awal, kolaborasi erat Kementerian PPN/Bappenas membuahkan capaian yang membanggakan. Produk-produk ekonomi kreatif yang kami tampilkan mendapat sambutan positif dan laris terjual,” ujarnya.

    Tercatat, lebih dari 234 kegiatan Paviliun Indonesia terselenggara atas kolaborasi dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan pelaku usaha melalui penyelenggaraan Business Forum, Rolling Exhibition, dan Cultural Performance.

    Dalam rolling exhibition, Paviliun Indonesia menampilkan produk-produk yang sebagian besarnya menggunakan produk berkelanjutan, produk-produk yang sirkular, termasuk yang berasal dari plastik daur ulang.

    Deputi Bidang Ekonomi dan Transformasi Digital Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati menjelaskan bahwa salah satu peserta yang mengusung produk hijau adalah Green Hope yang membawa plastik sirkular, serta kain pakaian dengan proses lambat (slow process) yang dapat terurai ke alam.

    “Kalau baju kita itu perlu 500 tahun untuk dissolve, nah dia bisa cuma seminggu bisa dissolve,” jelasnya.

    Arah dari tema paviliun Indonesia juga mengarah ke kebijakan ekonomi hijau Indonesia. Dalam Undang-Undang 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045, pembangunan Indonesia 20 tahun ke depan diarahkan kepada green economy.

    Ini mencakup lima pilar utama: transisi energi, dekarbonisasi industri dan transportasi, pertanian dan kehutanan (agriculture, forest, and land use/AFOLU), manajemen limbah (waste management), dan ekonomi sirkular (circular economy). Dalam cultural performance, Paviliun Indonesia menampilkan hampir seluruh daerah dari Aceh sampai Papua, dengan melibatkan tidak hanya pemerintah tetapi juga komunitas dari berbagai daerah.

    Yang tak terduga dan menjadi fenomena viral di Jepang adalah pemandu tur Paviliun Indonesia atau Liaison Officer yang menyanyikan yel-yel “Yoyaku Nashi De Sugu Haireru” yang artinya “ayo silakan masuk tanpa reservasi”. Ajakan ini mengundang banyak pengunjung ke Paviliun Indonesia. Yel-yel ini menjadi viral di Jepang dan dinyanyikan oleh anak-anak di sekolah, di restoran, bahkan di rumah sakit.

    Menjelang penutupan, Paviliun Indonesia telah mencatat lebih dari 3,5 juta pengunjung, melampaui target awal sebanyak 2,8 juta pengunjung. Capaian ini didukung oleh dedikasi para liaison officer yang bertugas selama enam bulan penuh sebagai garda terdepan Paviliun Indonesia dan memberikan pengalaman keramahan Indonesia secara langsung kepada pengunjung.

  • Menteri PKP targetkan Jatim serap Rp20 triliun KUR Perumahan

    Menteri PKP targetkan Jatim serap Rp20 triliun KUR Perumahan

    Surabaya (ANTARA) – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menargetkan Provinsi Jawa Timur untuk mampu menyerap Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor perumahan sebesar Rp20 triliun dari total yang dianggarkan pemerintah Rp130 triliun.

    “KUR Perumahan Rp130 triliun, masa tidak bisa Rp20 triliun diserap sama Jatim atau paling tidak 15 persen terserap,” katanya dalam Sosialisasi KUR Perumahan di Surabaya, Kamis.

    Maruarar mengatakan KUR Perumahan adalah program penting dari Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat penyediaan rumah sekaligus memperkuat UMKM dan meningkatkan perekonomian nasional.

    Pemerintah menetapkan plafon KUR Perumahan sebesar Rp130 triliun untuk tahun ini yang merupakan batas maksimal kredit yang dapat disalurkan perbankan kepada pelaku usaha maupun masyarakat di sektor perumahan.

    Dari total plafon tersebut, sebesar Rp117 triliun dialokasikan untuk UMKM kontraktor atau supply side dengan batas maksimal pinjaman atau plafon sebesar Rp20 miliar per kontraktor.

    Sementara sebesar Rp13 triliun diperuntukkan bagi demand side yakni masyarakat yang ingin melakukan renovasi atau kegiatan lain di sektor perumahan.

    Target perumahan subsidi bisa terbangun hingga 350 ribu unit tahun ini pun merupakan target yang melonjak drastis dari target tahun sebelumnya sebanyak 230 ribu unit.

    “BPHTB (bea perolehan hak atas tanah dan bangunan) gratis, PBG (persetujuan bangunan gedung) gratis, dan bunga KUR yang ringan. Ini benar-benar kebijakan yang berpihak pada masyarakat dan pelaku usaha kecil,” ujarnya.

    Oleh sebab itu, Maruarar mengatakan Jawa Timur harus mampu menyerap setidaknya 15 persen dari total pagu anggaran lantaran provinsi ini memiliki jumlah penduduk terbesar kedua di Indonesia.

    Saat ini, kata dia, Jatim masih berada pada posisi keempat dalam penyerapan KUR Perumahan dan tertinggal dari provinsi lain seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah yang memiliki jumlah penduduk lebih sedikit.

    Menurutnya, dorongan penyerapan KUR Perumahan akan mampu menggerakkan ekonomi secara luas lantaran satu proyek rumah subsidi bisa menyerap sedikitnya lima tenaga kerja.

    Adanya target pembangunan 350 ribu rumah bersubsidi pada tahun ini maka nantinya akan berpotensi menciptakan lebih dari 1,6 juta lapangan kerja.

    “Belum termasuk aktivitas ekonomi lain yang ikut bergerak. Ada ibu-ibu yang buka warung di sekitar proyek, ada sopir truk pengangkut material, serta industri semen, keramik, dan cat yang juga terdongkrak,” katanya.

    Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) Jawa Timur Mochamad Ilyas menuturkan program pemerintah mengenai KUR Perumahan membawa angin segar bagi pengembang daerah karena selama ini kesulitan mengakses perbankan.

    “Program ini sangat ditunggu. Satu perusahaan bisa mendapatkan plafon hingga Rp5 miliar dan bisa bersifat revolving,” ujar Ilyas.

    Ilyas menyebutkan dari total anggota DPD REI Jatim sekitar 600 anggota terdapat lebih dari 170 pengembang yang menyatakan minat dengan estimasi kebutuhan mencapai Rp187 miliar.

    Ia menjelaskan selama ini banyak pengembang kecil dan menengah memilih meminjam ke Bank Perkreditan Rakyat (BPR) padahal memiliki bunga lebih tinggi karena proses kredit di bank umum terlalu panjang.

    Melalui KUR Perumahan, lanjut Ilyas, akses pembiayaan menjadi lebih terbuka serta adanya bunga kredit disubsidi pemerintah hingga 5 persen semakin meringankan para pengembang.

    “Biasanya bunga pinjaman ke bank bisa 11 persen. Dengan subsidi ini pengembang cukup membayar sekitar 6 persen saja. Ini tentu sangat membantu,” katanya.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Fraksi PDIP Ingatkan Pemprov Jatim: Capaian Penurunan Kemiskinan Harus Diikuti Pemerataan Kesejahteraan

    Fraksi PDIP Ingatkan Pemprov Jatim: Capaian Penurunan Kemiskinan Harus Diikuti Pemerataan Kesejahteraan

    Surabaya (beritajatim.com) – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Erma Susanti, mengingatkan agar capaian penurunan angka kemiskinan dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tidak hanya dilihat dari sisi statistik semata.

    Menurutnya, ukuran keberhasilan pembangunan harus dinilai dari sejauh mana kesejahteraan benar-benar dirasakan masyarakat di seluruh daerah, bukan hanya di kota-kota besar.

    “Kita bersyukur, Alhamdulillah, angka kemiskinan menurun di triwulan ini dan Gini rasio juga turun. Tapi penurunannya belum terlalu signifikan. Perlu kita lihat lagi, apakah penurunan itu merata di seluruh kabupaten dan kota, atau justru hanya terkonsentrasi di wilayah tertentu,” ujar Erma, Kamis (16/10/2025).

    Pernyataan Erma disampaikan menanggapi paparan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam rapat paripurna istimewa peringatan Hari Jadi ke-80 Pemprov Jawa Timur. Dalam sambutannya, Gubernur menyebut angka kemiskinan di Jawa Timur turun menjadi 9,03 persen pada Maret 2025, dari sebelumnya 9,29 persen pada Maret 2024, dengan penurunan Gini rasio dari 0,372 menjadi 0,368.

    Legislator asal daerah pemilihan Tulungagung–Blitar itu menilai, pembangunan yang adil tidak cukup diukur dari angka penurunan kemiskinan semata. Indikator paling penting adalah peningkatan kualitas hidup masyarakat yang tercermin dalam pemerataan IPM di seluruh wilayah Jawa Timur.

    “Kalau kita bicara kesejahteraan, maka ukuran utamanya adalah IPM. Kalau pun IPM Jawa Timur naik, tapi daerah-daerah dengan posisi terbawah tidak ikut meningkat, berarti pemerataannya belum berjalan baik. Kita ingin ada kemajuan di semua wilayah supaya keadilan pembangunan benar-benar terwujud,” tegasnya.

    Anggota Komisi B DPRD Jatim itu juga menekankan pentingnya memperkuat sektor ekonomi rakyat, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), sebagai fondasi utama pengentasan kemiskinan berkelanjutan.

    “UMKM harus terus didampingi dan diberdayakan, bukan hanya lewat bantuan modal, tetapi juga peningkatan kapasitas, akses pasar, dan digitalisasi usaha. Kalau UMKM tumbuh kuat, maka penurunan kemiskinan akan lebih cepat dan ketimpangan pendapatan bisa ditekan,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Erma mengingatkan bahwa tantangan pembangunan ke depan adalah menjaga pertumbuhan ekonomi agar tetap inklusif. Ia menilai, Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah berada di jalur yang benar, namun harus memastikan bahwa daerah tertinggal dan kelompok rentan tidak tertinggal dalam arus kemajuan.

    “Pemerintah provinsi harus memastikan tidak ada daerah yang tertinggal. Artinya, pembangunan tidak boleh hanya terkonsentrasi di kawasan industri dan kota besar. Keadilan sosial sebagaimana cita-cita konstitusi harus benar-benar diwujudkan,” tandasnya.

    Erma juga menegaskan, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim akan terus mendorong Pemprov memperkuat kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota dalam program penanggulangan kemiskinan ekstrem, peningkatan kualitas pendidikan, dan layanan dasar bagi masyarakat miskin.

    “Kita ingin pembangunan manusia Jawa Timur terus meningkat, bukan hanya diukur dari angka-angka, tetapi juga dari rasa keadilan dan kesejahteraan yang benar-benar dirasakan masyarakat di desa dan kota,” pungkasnya. [asg/kun]

  • Pemkot Bogor bekali UMKM dengan keterampilan digital pemasaran

    Pemkot Bogor bekali UMKM dengan keterampilan digital pemasaran

    ANTARA – Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian Kota Bogor membekali para pelaku UMKM dengan keterampilan digital melalui pelatihan foto produk dan pengoptimalan profil bisnis. Pelatihan itu ditujukan untuk meningkatkan daya saing dan jangkauan pemasaran produk lokal di era digital. (Fadzar Ilham Pangestu/Andi Bagasela/Gracia Simanjuntak)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkot Blitar Raih Mandaya Awards 2025 untuk Kategori Pemberdayaan Masyarakat Inspiratif

    Pemkot Blitar Raih Mandaya Awards 2025 untuk Kategori Pemberdayaan Masyarakat Inspiratif

    Blitar (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar kembali menorehkan prestasi nasional setelah meraih penghargaan Mandaya Awards 2025 dari Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia. Penghargaan bergengsi itu diserahkan langsung oleh Menko Pemberdayaan Masyarakat A. Muhaimin Iskandar kepada Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin dalam acara yang digelar di Ballroom Plaza Jamsostek, Jakarta, Kamis (16/10/2025).

    “Hari ini kami mendapatkan anugerah Mandaya Award 2025 dari Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, sebagai kategori Pemberdayaan Masyarakat yang inspiratif dan berdampak,” ujar Syauqul Muhibbin.

    Wali Kota yang akrab disapa Mas Ibin itu menyampaikan rasa syukur atas penghargaan yang diterima, seraya menegaskan komitmen Pemkot Blitar dalam memperkuat ekonomi lokal berbasis masyarakat. Pemerintah daerah disebut terus membangun pusat-pusat perekonomian kreatif dan peluang kerja baru di berbagai kawasan, termasuk melalui sektor UMKM yang difasilitasi lewat Car Free Day (CFD) sebagai ruang pemberdayaan ekonomi rakyat.

    “Pemerintah Kota Blitar telah membangun pusat-pusat perekonomian kreatif, perekonomian baru, dan pusat-pusat kerja di kawasan. Salah satunya Car Free Day untuk menunjang keberlangsungan UMKM,” jelasnya.

    Mas Ibin menambahkan, penghargaan tersebut menjadi motivasi bagi Pemkot Blitar untuk terus berinovasi dan memperluas dampak program pemberdayaan masyarakat. Salah satu langkah nyata adalah pembentukan Blitar Trend Center (BTC) yang berfungsi sebagai pusat promosi dan pemasaran produk-produk unggulan daerah ke luar kota.

    “Saya kira ini salah satu wujud pemberdayaan kota kita yang menjadikan kita terus bertumbuh, terus menciptakan lapangan pekerjaan, dan terus menciptakan pemberdayaan untuk masyarakat, untuk ekonomi, dan juga untuk kota kita,” imbuhnya.

    Dalam kesempatan itu, Mas Ibin juga menyampaikan apresiasi kepada Menko Pemberdayaan Masyarakat atas kepercayaan yang diberikan kepada Kota Blitar.

    “Terima kasih kepada Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat yang telah memberikan anugerah Kota Blitar sebagai salah satu kota pemberdayaan,” pungkasnya.

    Mandaya Awards 2025 merupakan ajang penghargaan yang diberikan pemerintah pusat kepada daerah-daerah yang berhasil melaksanakan program pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan dan memiliki dampak nyata terhadap peningkatan ekonomi lokal. [owi/beq]