Produk: UMKM

  • Kemarin, wisata gastronomi berbasis UMKM hingga ekspatriat di Garuda

    Kemarin, wisata gastronomi berbasis UMKM hingga ekspatriat di Garuda

    Jakarta (ANTARA) – Terdapat sejumlah berita ekonomi menarik pada Jumat (17/10), dan bisa dibaca kembali hari ini.

    Berita menarik tersebut diawali dengan informasi tentang rencana pemerintah untuk mengembangkan wisata gastronomi berbasis UMKM, hingga penjelasan Danantara soal penunjukan dua ekspatriat di jabatan struktural direksi terbaru PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

    1. Pemerintah kembangkan wisata gastronomi berbasis UMKM

    Pemerintah melalui Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengembangkan wisata gastronomi berbasis UMKM hingga di level perdesaan untuk menggenjot potensi ekonomi dan memperluas pasar baik dalam dan luar negeri.

    “Kami akan fokus untuk membangun dan membuat pertumbuhan desa wisata,” kata Menteri UMKM Maman Abdurrahman di sela membuka Konferensi Internasional terkait pariwisata, gastronomi, dan tujuan wisata (TGDIC) 2025 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    2. Masuk 15.933 aduan lewat ‘Lapor Pak Purbaya’, terbanyak soal Bea Cukai

    Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan telah menerima 15.933 aduan masyarakat melalui pesan singkat WhatsApp ‘Lapor Pak Purbaya’, sebagian besar aduan menyoal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

    “15.933 WA (WhatsApp) yang masuk ke kita, yang ucapan selamat dari 2.459 (pesan) ya. Muji-muji lah, lumayanlah. Sisanya 13.285 (aduan) sedang diverifikasi. Ini ada 10 yang mau dikerjakan,” kata Purbaya, di kantornya, Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    3. Pemerintah kucurkan Rp30 triliun untuk 35 juta penerima BLT tambahan

    Pemerintah mengucurkan anggaran sebesar Rp30 triliun untuk 35 juta lebih keluarga penerima manfaat untuk pemberian bantuan langsung tunai (BLT) tambahan yang diberikan pada Oktober, November, dan Desember 2025.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mewakili Presiden Prabowo Subianto mengumumkan stimulus ekonomi tersebut menjelaskan anggaran Rp30 triliun untuk penerima BLT tambahan berasal dari APBN yang merupakan hasil efisiensi anggaran pemerintah.

    Baca selengkapnya di sini

    4. Pemerintah percepat pembangunan gerai dan gudang Kopdes Merah Putih

    Pemerintah melalui Kementerian Koperasi (Kemenkop) bersama kementerian/lembaga terkait mempercepat pembangunan fisik gerai, pergudangan dan kelengkapan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/kel) Merah Putih.

    Hal itu ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan fisik gerai, pergudangan dan kelengkapan kopdes tersebut di Koperasi Desa Merah Putih Wanajaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Rosan: Ekspatriat di Garuda untuk perkuat transformasi dan teknologi

    CEO Danantara sekaligus Menteri Investasi Rosan Roeslani mengatakan penunjukan dua ekspatriat di jabatan struktural direksi terbaru PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk bertujuan memperkuat transformasi dan teknologi.

    “Ya ini kan memang dari manajemen Garuda kita ada penguatan. Kalau dilihat lebih dalam lagi, kan memang ada dua orang juga dari warga negara asing yang untuk pertama kalinya ditempatkan di BUMN karena di dalam undang-undangnya sudah diperbolehkan,” kata Rosan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dorong Dapur Bersih, 10.000 Meter Persegi Keramik Disalurkan Kepada IKM Jembrana
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 Oktober 2025

    Dorong Dapur Bersih, 10.000 Meter Persegi Keramik Disalurkan Kepada IKM Jembrana Regional 18 Oktober 2025

    Dorong Dapur Bersih, 10.000 Meter Persegi Keramik Disalurkan Kepada IKM Jembrana
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama PT Arwana Citramulia memberikan sebanyak 10.000 meter persegi keramik bagi puluhan industri kecil dan menengah (IKM) di Kabupaten Jembrana, Bali, Jumat (17/10/2025).
    Penyerahan bantuan diawali dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita dengan Pimpinan PT Arwana Citramulia yang diwakili oleh Direktur Operasional Edy Suyanto di Aula Gedung Sentra Tenun Jembrana.
    Kegiatan penandatangan itu disaksikan secara langsung oleh Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan.
    Dalam sambutannya, Kembang menyampaikan apresiasi atas kolaborasi dalam mendukung pengembangan IKM di daerahnya.
    “Program
    workshop
    dan bantuan keramik untuk pembuatan dapur bersih ini bukan sekadar bantuan fisik, tetapi merupakan bentuk nyata perhatian dan sinergi antara pemerintah pusat, dunia usaha, dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas produksi dan higienitas produk IKM pangan,” ujar Kembang dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (18/10/2025).
    Kembang menambahkan, dengan adanya dapur bersih, para pelaku IKM dapat memenuhi standar mutu dan keamanan pangan. Dengan begitu, produk-produk lokal Jembrana jadi memiliki daya saing yang lebih tinggi di pasar.
    Hal tersebut sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana dalam mewujudkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Jembrana yang berdaya saing.
    Adapun penguatan sektor industri kecil dan menengah menjadi salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi daerah berbasis potensi lokal.
    “Kami berharap, sinergi ini dapat terus berlanjut tidak hanya pada sektor IKM pangan, tetapi juga pada sektor-sektor lainnya, seperti tenun, kerajinan, dan olahan hasil pertanian serta kelautan,” ucapnya.
    Sementara itu, Dirjen IKMA Reni Yanita berharap, dengan bantuan ini, IKM, kelompok, atau koperasi peserta program dapat terbantu dalam upaya memenuhi standar keamanan pangan sehingga tercipta ekosistem yang produktif dan meningkatkan daya saing IKM.
    “Mengenai standardisasi keamanan pangan bagi IKM, tentu ini menjadi fokus kami juga. Sebab, menyangkut dengan kualitas produk makanan dan minuman hasil produksi industri kecil menengah,” jelas Reni.
    Reni mengatakan, standardisasi keamanan pangan dan kebersihan menjadi salah satu kendala bagi IKM makanan minuman dalam mengembangkan usahanya.
    “Yang menjadi kendala biasanya terkait dengan dapur rumah produksi yang lantai masih tanah, kemudian kondisinya kurang bersih, sanitasi tidak terjaga. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan ini kementerian aktif bekerja sama dengan pihak lain untuk meningkatkan standar kebersihan rumah produksi bagi IKM,” terang Reni.
    Reni juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah terlibat dalam kolaborasi pemberian bantuan ini, khususnya kepada PT Arwana Citramulia yang telah konsisten dalam mendukung perkembangan industri pangan dalam negeri.
    Ia tak lupa berterima kasih pada Pemkab Jembrana dalam yang secara kontinu selalu memberikan pendampingan dan pengutaan kepada IKM yang ada untuk naik kelas.
    “Semoga langkah kolaboratif ini membawa dampak yang luar bisa untuk IKM-IKM yang ada di Jembrana, Bali, dan Indonesia pada umumnya,” imbuhnya.
    Sejalan dengan itu, Edy Suyanto mengaku bangga karena dapat memberikan kontribusi nyata pada pemerintah dan masyarakat.
    Menurutnya, pihaknya juga rutin memberikan CSR dalam bentuk hibah yang diberikan kepada masyarakat serta menyelenggarakan kegiatan bakti sosial.
    Ke depan, PT Arwana tetap memberikan kontribusi yang berarti bagi bangsa dan masyarakat.
    “Melakukan kerja sama dengan berbagai instansi agar terus berlanjut dan berkesinambungan karena cita-cita PT Arwana Citramulia adalah berkontribusi terhadap pembangunan negeri. Salah satunya yang kita lakukan di Jembrana, Bali ini,” ucap Edy.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menteri Maman Dorong Gastronomi Pariwisata UMKM jadi Diplomasi Rasa Indonesia di Dunia  – Page 3

    Menteri Maman Dorong Gastronomi Pariwisata UMKM jadi Diplomasi Rasa Indonesia di Dunia  – Page 3

    Liputan6.com, Badung – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan pentingnya penguatan gastronomi pariwisata berbasis UMKM sebagai strategi ganda, yaitu memperkuat ekonomi rakyat sekaligus memperkenalkan kekayaan rasa Indonesia ke kancah global.

    Berbicara dalam The 5th International Conference on Tourism, Gastronomy and Tourist Destination di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (17/10/2025), Maman menyebut bahwa pengembangan sektor gastronomi akan menjadi jembatan antara ekonomi, budaya, dan diplomasi Indonesia.

    “Kita harus mendorong dan memperkuat gastronomy tourism hub. Hub ini akan menjadi etalase kuliner daerah, tempat pelatihan, pusat inovasi, sekaligus wadah kurasi produk unggulan berbasis kearifan lokal,” ujar Menteri UMKM Maman dalam sambutannya.

    Menurutnya, pengembangan gastronomi bukan sekadar program ekonomi, tetapi gerakan nasional untuk membangun kebanggaan dan kesejahteraan bangsa.

    “Sejatinya, kuliner adalah bahasa universal yang menghubungkan manusia, dan UMKM merupakan jembatan yang menghidupkan ekonomi rakyat,” ujarnya. 

    UMKM Jadi Motor Diplomasi Ekonomi dan Rasa 

    Maman menjelaskan bahwa UMKM memiliki peran strategis dalam memperkuat perekonomian nasional. Saat ini, jumlah pelaku UMKM di Indonesia mencapai 57 juta pengusaha, yang menyumbang 61,2% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97% tenaga kerja nasional.

    “Potensi besar ini harus kita dukung, termasuk UMKM di sektor kuliner dan pariwisata, dalam pengembangan usaha serta perluasan pasar baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” kata Maman.

    Ia menambahkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata dunia telah mengalami transformasi besar.Wisatawan tidak lagi sekadar mencari keindahan alam, melainkan juga pengalaman autentik, salah satunya melalui wisata kuliner khas daerah.

    Indonesia, kata dia, memiliki modal luar biasa untuk bersaing di sektor ini. Negara kepulauan ini dikenal sebagai salah satu penghasil rempah terbesar di dunia dengan sekitar 30.000 spesies rempah, menempatkan Indonesia di posisi kelima setelah India, Turki, Bangladesh, dan China.

    Gastronomi, Jantung Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 

    Maman juga mengutip data dari United Nations World Tourism Organization (UNWTO) yang menunjukkan bahwa lebih dari 35% wisatawan dunia memilih destinasi berdasarkan daya tarik kuliner. Sementara di Indonesia sendiri, sektor kuliner berkontribusi hampir 41% terhadap total PDB ekonomi kreatif nasional.

    “Artinya, gastronomi telah menjadi jantung dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia,” ujar Maman.

    Ia menilai bahwa potensi besar tersebut harus dikelola dengan pendekatan terintegrasi agar bisa menghasilkan efek berantai bagi ekonomi lokal. Gastronomi, lanjutnya, dapat menjadi alat diplomasi rasa, memperkenalkan cita rasa nusantara sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi kuliner dunia.

    Holding UMKM Jadi Terobosan Baru 

    Dalam kesempatan yang sama, Maman juga mengungkapkan rencana pemerintah untuk meluncurkan Program Holding UMKM, yaitu sistem kemitraan berbasis klaster yang menyatukan pelaku usaha kecil di sektor pariwisata dan kuliner.

    “Melalui mekanisme ini, UMKM di sektor kuliner dan pariwisata dapat memperkuat kolaborasi, meningkatkan skala usaha, dan lebih mudah masuk ke rantai pasok global. Dengan demikian, UMKM kita tidak lagi hanya menjadi pemain lokal, tetapi juga aktor penting di tingkat internasional,” katanya.

    Ia optimistis, kolaborasi ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus memperkuat daya saing Indonesia di pasar global. Gastronomi, menurut Maman, bukan sekadar urusan cita rasa, tetapi juga strategi ekonomi, sosial, dan budaya.

    Dengan dukungan UMKM yang tangguh, ia berharap Indonesia dapat menjadikan gastronomi sebagai kekuatan baru diplomasi global menyapa dunia lewat rasa, aroma, dan kekayaan kuliner nusantara.

  • Menteri PKP Percepat Program 3 Juta Rumah di Malang, Tawarkan Skema Kredit Bunga 6 Persen

    Menteri PKP Percepat Program 3 Juta Rumah di Malang, Tawarkan Skema Kredit Bunga 6 Persen

    Malang (beritajatim.com) – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait terus menggenjot percepatan Program 3 Juta Rumah yang menjadi salah satu program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto.

    Salah satu terobosan yang dilakukan adalah penerapan skema kredit perumahan dengan bunga rendah, hanya 6 persen per tahun.

    Langkah strategis ini disampaikan Menteri PKP yang akrab disapa Ara dalam kegiatan bertajuk Percepatan Capaian Rumah Rakyat dan Pembiayaan Mikro Perumahan Melawan Rentenir di Gedung Bundar Universitas Islam Malang (Unisma), Jumat (17/10/2025).

    Kegiatan tersebut melibatkan berbagai pemangku kepentingan di Malang Raya, mulai dari Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Dirut SMF Anantya Wiyogo, Dirut PNM Arief Mulyadi, Ketua DPP APERSI H. Junaidi Abdullah, hingga Rektor Unisma. Tak hanya itu, kegiatan juga dihadiri masyarakat umum, pelaku UMKM, kontraktor, toko bangunan, hingga sivitas akademika.

    “Tujuannya agar masyarakat dapat memanfaatkan dengan baik program pembiayaan perumahan yang pro rakyat ini,” ujar Ara.

    Dalam paparannya, Maruarar menekankan pentingnya sinergi antara lembaga pembiayaan rakyat seperti PNM Mekaar dan SMF untuk mempercepat realisasi rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

    “Kita ingin negara benar-benar hadir untuk rakyat. Kalau pinjam istilah Pak Prabowo saat deklarasi Koperasi Merah Putih waktu itu: masa negara kalah dengan tengkulak dan rentenir,” tegasnya.

    Pemerintah, lanjutnya, kini semakin aktif melakukan intervensi agar rakyat mendapat akses pembiayaan yang mudah, cepat, dan terjangkau. Salah satunya melalui kredit rumah bunga 6 persen per tahun yang dinilai sebagai bentuk nyata keberpihakan negara.

    “Bunga 6 persen per tahun itu luar biasa. Ini bukti bahwa pemerintah benar-benar berpihak kepada rakyat,” tambah Ara.

    Menurut Ara, kebijakan Presiden Prabowo di sektor perumahan merupakan langkah berani dan belum pernah diterapkan sebelumnya. Beberapa di antaranya meliputi penghapusan atau keringanan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta kemudahan dalam pengurusan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

    Ia juga memastikan bahwa pemerintah tidak akan menaikkan bunga kredit bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Kebijakan ini dinilai tidak hanya melindungi rakyat kecil, tetapi juga mendorong pertumbuhan sektor usaha nasional.

    “Saya kira kebijakan ini baru pertama kali terjadi di Indonesia. Program ini benar-benar pro rakyat, pro negara, dan pro dunia usaha. Semua diarahkan agar ekonomi rakyat bergerak dan masyarakat bisa memiliki rumah layak,” tandas Ara.

    Saat ini, program pembiayaan perumahan rakyat tersebut telah berjalan di berbagai daerah, seperti Sidoarjo, Majalengka, Subang, Surabaya, dan Jawa Tengah, dan kini menyasar Kota Malang sebagai lokasi perluasan program. (ted)

  • Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie Bertekad Rebut Kembali Predikat Pertama Kota Tertoleran
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 Oktober 2025

    Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie Bertekad Rebut Kembali Predikat Pertama Kota Tertoleran Regional 18 Oktober 2025

    Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie Bertekad Rebut Kembali Predikat Pertama Kota Tertoleran
    Tim Redaksi
    SINGKAWANG, KOMPAS.com
    – Wali Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar) Tjhai Chui Mie juga menargetkan Kota Singkawang kembali meraih predikat pertama kota tertoleran di Indonesia.
    Tahun sebelumnya, predikat ini melorot ke posisi kedua.
    “Saya ingin bersama seluruh
    stakeholder
    yang ada, baik itu Forkopimda, Ormas, FKUB, organisasi kebudayaan, dan masyarakat Singkawang bersatu padu agar predikat tertoleran kembali kita raih,” katanya.
    Hal itu dikatakannya dalam rangka Hari Jadi ke-24 Pembentukan Kota Singkawang, Jumat (17/10/2025).
    Acara perayaan HUT Kota Singkawang sendiri dilaksanakan di halaman Pemkot Singkawang.
    Kegiatan digelar sederhana, selain mengikuti instruksi pemerintah pusat terkait efisiensi, juga lebih mengedepankan kegiatan yang menyentuh langsung sendi kehidupan masyarakat.
    “Misalnya kemarin kita adakan pangan murah 2.400 paket, ada juga kegiatan dari anak muda yang ikut menyemarakkan hari jadi kota, yakni festival mooncake dan pekan kebudayaan daerah. Kegiatan-kegiatan ini berpotensi mendatangkan wisatawan sehingga menghidupkan UMKM di Singkawang,” kata Tjhai Chui Mie didampingi Wakilnya, Muhammadin. 
    Total ada 16 rangkaian acara dalam gelaran peringatan tahun ini.
    Tjhai Chui Mie juga memastikan dirinya berkomitmen penuh untuk mempertegas Kota Singkawang sebagai kota pariwisata, perdagangan, dan jasa.
    “Kita juga telah mengarahkan Dinas Pariwisata untuk menyusun dengan baik agenda-agenda pariwisata, sehingga secara simultan dan berkesinambungan, wisatawan terus datang ke Kota Singkawang,” katanya.
    Tjhai Chui Mie juga mengaku pihaknya berupaya menyurati dan melakukan pertemuan dengan maskapai untuk membuka rute baru maupun menambah penerbangan di Bandara Singkawang.
    “Sekarang dengan dua flight pulang pergi Jakarta-Singkawang, sepertinya sudah tidak cukup. Sering penumpang tidak kebagian tiket. Beberapa kota besar seperti Jogjakarta, Surabaya, dan Batam sedang kita bidik agar ada penerbangan pulang pergi,” katanya.
    Sementara itu, tokoh masyarakat Singkawang sekaligus mantan Wali Kota periode 2012-2017, Awang Ishak, mengaku sangat mengapresiasi kinerja pemerintahan yang sekarang.
    Salah satu mimpi masyarakat sejak lama yang kini terwujud adalah dibangunnya Bandara Singkawang.
    “Sangat baik, Singkawang ada tiga mimpi. Satu sudah terwujud, yakni Bandara Singkawang, ada pesawat yang naik turun membawa penumpang. Dua mimpi lagi yaitu di kawasan Singkawang, Bengkayang, Sambas, atau Sambas Raya ini punya kawasan industri dan pelabuhan nasional,” katanya.
    Sementara dari kalangan pemuda, Anningmu, seorang konten kreator, mengaku pemerintah sudah semakin memberikan porsi agar kalangan muda dapat menunjukkan skill.
    Contohnya, mereka diberi ruang unjuk penampilan di berbagai kegiatan yang digelar.
    “Semoga kalangan muda semakin dilibatkan, terutama perbanyak event di Singkawang, agar kami dapat terus ambil bagian berkreasi,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mendag Perkuat Kerja Sama Perdagangan dan Investasi dengan AS

    Mendag Perkuat Kerja Sama Perdagangan dan Investasi dengan AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Perdagangan Budi Santoso bertemu delegasi United States-ASEAN Business Council (US-ABC), di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten di sela gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) 2025. Dalam pertemuan, Budi menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia untuk terus memperkuat hubungan dagang dan investasi dengan Amerika Serikat (AS).

    Upaya penguatan ini dilakukan, antara lain melalui reformasi kebijakan, deregulasi impor, serta peningkatan daya saing pelaku usaha nasional, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    “Pemerintah terus melakukan deregulasi dan penyederhanaan proses perizinan untuk menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif bagi investor domestik maupun internasional. Salah satu langkah penting adalah merevisi ketentuan impor agar lebih efisien dan transparan, serta mendukung pertumbuhan industri nasional,” ujar dia dikutip Jumat (17/10/2025).

    US-ABC membawa sekitar 30 delegasi yang berasal dari berbagai perusahaan AS yang beroperasi di ASEAN, khususnya Indonesia dan dipimpin Interim President & CEO, Duta Besar Brian D. McFeeters. Budi juga menyoroti perkembangan perundingan Agreement on Reciprocal Tariffs (ART) antara Indonesia dan AS yang tengah memasuki tahap finalisasi.

    “Indonesia menekankan pentingnya hasil yang berimbang dan saling menguntungkan, sejalan dengan komitmen terhadap pertumbuhan industri berkelanjutan, investasi, dan perdagangan inklusif,” kata dia.

    Selain itu, Budi menegaskan perhatian Pemerintah Indonesia terhadap penguatan UMKM agar dapat menembus pasar global melalui program “UMKM Berani Inovasi Siap Adaptasi (BISA) Ekspor”. Program ini memfasilitasi kurasi produk, pelatihan, penjajakan kerja sama bisnis (business matching), hingga partisipasi dalam pameran internasional seperti TEI.

    Budi mengajak pelaku bisnis anggota US-ABC untuk memperluas kerja sama di sektor manufaktur, teknologi, logistik, dan ekonomi digital, serta memperkuat integrasi rantai pasok regional di kawasan ASEAN.

    “Kolaborasi dengan dunia usaha merupakan kunci untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi digital, manufaktur, dan perdagangan di kawasan,” tutur Budi.

    Pada pertemuan tersebut, Delegasi US-ABC menyampaikan minatnya untuk memperluas kolaborasi dengan pelaku usaha Indonesia. US-ABC adalah organisasi bisnis yang mewakili lebih dari 170 perusahaan AS dengan daerah operasi di negara-negara anggota ASEAN.

    US-ABC berperan aktif dalam memperkuat hubungan ekonomi antara AS dan ASEAN, termasuk Indonesia sebagai mitra strategis utama.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • TEI Hari Ke-2, Dari Sapaan Hangat Jadi Kabar Transaksi Ekspor

    TEI Hari Ke-2, Dari Sapaan Hangat Jadi Kabar Transaksi Ekspor

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Perdagangan Budi Santoso kembali menyapa para pelaku usaha peserta Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 pada hari kedua pameran ini, Kamis, (16/10). Pada kunjungan tersebut Budi mendapat kabar menggembirakan, karena sapaan tersebut berbuah laporan positif terkait keberhasilan mendapatkan calon pembeli.

    Beberapa UMKM peserta pameran TEI 2025 juga antusias menyambut kedatangan Budi. Kalimat pertama yang paling sering terdengar adalah, “Terima kasih Pak, kami berhasil bertemu dengan calon pembeli Pak”. “Oh ya, ekspor ke mana?” tanya Mendag menanggapi kabar tersebut.

    Kabar baik dimulai dari perwakilan CV Faber Instrument Indonesia. Produk uniknya berupa Wooden Radio Vintage Return sukses memikat calon pembeli dari Uni Emirat Arab (UEA). “Kami berhasil bertemu dengan Hasyim, calon pembeli produk kami dengan potensi nilai transaksi mencapai Rp3 miliar,” lapor perwakilan CV Faber kepada Budi yang turut didampingi Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Widy Haryono.

    Selanjutnya, Ifana, perwakilan dari PT Ladang Sehat Indonesia melaporkan potensi transaksi yang diraihnya pada hari ke-2 pelaksanaan TEI 2025. “Pak Menteri, kami sudah dapat calon pembeli dari Taiwan untuk produk tepung mocaf, tepung premix, kukis, mi, dan pasta sebanyak 1 kontainer 20 feet senilai Rp200 juta,” ujar Ifana.

    Tidak hanya itu, Ahmad, pemilik PT Tartaruga Dinasti Indonesia, menyampaikan langsung ke Mendag mengenai penawaran yang menjanjikan dari calon pembeli yang hadir di TEI 2025. “Hari kedua ini, kami telah menerima kunjungan calon buyer yang tertarik dengan produk Mini Sheet Crispy Seaweed. Kami sedang berdiskusi untuk kesepakatan bisnis,” cerita Ahmad.

    Lebih lanjut, Ahmad juga secara khusus menyampaikan rasa bangganya terhadap interaksi yang terjalin. “Jujur, kami bangga dengan antusiasme Mendag untuk berinteraksi dengan kami dan mendengarkan capaian kami yang telah mengikuti program UMKM BISA Ekspor. Mendag juga memberikan dukungan penuh atas proses sertifikasi (BPOM, GMP, HACCP dan ISO22000) produk kami,” jelas Ahmad. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan moral adalah energi terbesar bagi UMKM.

    Usai menerima kabar baik dari UMKM eksportir peserta pameran TEI 2025, Budi melanjutkan peninjauan ke Hall 2 yang menampilkan produk makanan, minuman, dan agrikultur. Di stan T Fabindo Sejahtera, produk kosmetik, yang berada di stan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Mendag juga berinteraksi dengan penjaga stan.

    Kunjungan kemudian berlanjut ke stan Good Durian, produk yang dihasilkan oleh PT Good Mitra International, dan diakhiri di stan Pengembangan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perdagangan (PPEJP BPSDMP). Kepala PPEJP, Sugih Rahmansyah menyambut kedatangan Mendag dan mengenalkan UMKM binaan PPEJP yang menjadi peserta pameran TEI 2025.

    Rangkain kunjungan hari kedua Mendag ini menegaskan, TEI 2025 bukan sekadar pameran, tetapi peluang untuk menghasilkan transaksi ekspor yang membuktikan daya saing produk Indonesia di pasar global.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mendag dorong pekerja migran Indonesia jadi eksportir

    Mendag dorong pekerja migran Indonesia jadi eksportir

    Tangerang (ANTARA) – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menandatangani nota kesepakatan bersama (MoU) dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) untuk dapat meningkatkan potensi jasa pekerja migran Indonesia (PMI) dan menciptakan eksportir baru.

    Budi mengatakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen melibatkan PMI dalam program pelatihan dan promosi ekspor, termasuk melalui inisiatif seperti Desa Ekspor dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor). Kedua program ini diharapkan dapat membantu PMI agar mampu menjadi pelaku usaha dan eksportir yang mandiri setelah kembali ke Indonesia

    “Kami ingin PMI tidak hanya bekerja di luar negeri, tetapi juga belajar dan menjadi duta perdagangan Indonesia. Mereka bisa mengenal pasar luar negeri, memahami permintaan konsumen, dan saat pulang ke Tanah Air dapat menjadi eksportir baru,” ujar Budi di Trade Expo Indonesia (TEI) di ICE BSD, Tangerang, Banten, Jumat.

    Kerja sama dari dua kementerian itu fokus pada lima hal utama yang menempatkan PMI bukan hanya sebagai tenaga kerja, tetapi juga sebagai agen ekonomi dan promosi di luar negeri.

    Ruang lingkup kerja sama meliputi peningkatan kapasitas pekerja migran Indonesia, optimalisasi peran PMI sebagai mitra pengumpul informasi peluang pasar di luar negeri, pelaksanaan promosi jasa dan produk bisnis di pasar internasional, pembukaan dan pemanfaatan akses pasar bagi PMI terampil di negara mitra, serta pertukaran data dan informasi.

    “Kami berharap para PMI yang telah kembali dari pelatihan dapat menjadi eksportir baru yang turut mendorong UMKM di daerah untuk menembus pasar internasional,” katanya.

    Sementara itu, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Mukhtarudin mengatakan kerja sama itu merupakan langkah konkret dalam membangun sinergi lintas sektor yang saling melengkapi antara perdagangan dan perlindungan PMI.

    “Kalau Kemendag mengekspor barang, kami di KP2MI mengekspor tenaga kerja. Pendekatannya sama, tujuannya sama, yaitu meningkatkan devisa negara dan harkat martabat bangsa,” ujar dia.

    Mukhtarudin menegaskan arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto menempatkan KP2MI pada dua fokus utama. Fokus tersebut yaitu peningkatan kualitas perlindungan pekerja migran di luar negeri dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia agar pekerja migran Indonesia menjadi tenaga kerja yang terampil dan bermartabat.

    “Kami ingin PMI tidak hanya banyak secara jumlah, tetapi juga unggul secara kualitas. Kolaborasi dengan Kemendag akan memperluas peluang PMI untuk berkontribusi pada ekspor nasional dan menjadi bagian dari rantai ekonomi global,” katanya.

    Selain MoU, turut ditandatangani juga Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kemendag dan Direktorat Jenderal Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri, KP2MI.

    PKS itu berfokus pada Penguatan Sinergi Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri dalam Rangka Mendukung Peningkatan Ekspor.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Airlangga: RI jadi ‘bright spot’ di tengah ketidakpastian global

    Airlangga: RI jadi ‘bright spot’ di tengah ketidakpastian global

    Jakarta (ANTARA) – Memasuki satu tahun masa pemerintahan Prabowo-Gibran, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai Indonesia menjadi salah satu titik terang atau ‘bright spot’ di tengah gejolak perekonomian dunia.

    Ia memaparkan, pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,12 persen pada kuartal II 2025, salah satu yang tertinggi di antara negara anggota G20 dengan inflasi stabil di rentang 2,5 plus minus 1 persen.

    “Lembaga IMF (Dana Moneter Internasional) menyatakan di tengah ketidakpastian global, Indonesia merupakan bright spot. Jadi Indonesia adalah terang dibandingkan berbagai negara lain dalam ketidakpastian, unpredictability, dan uncertainty dengan pertumbuhan rata-rata di atas 5 persen dalam 7 tahun terakhir. Jadi Indonesia tumbuh 35 persen dan Indonesia masih mampu untuk berlayar dalam situasi yang tidak menentu,” jelas Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Selain pertumbuhan ekonomi, Airlangga menyampaikan stabilitas dari sisi fiskal juga tetap terjaga. Ini tercermin dari defisit APBN yang berada di bawah 3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dengan rasio utang yang termasuk terendah di antara negara G20.

    Tiga lembaga pemeringkat internasional utama juga menempatkan Indonesia pada peringkat investasi dengan outlook stabil.

    Selain itu, di sektor pasar keuangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah di level 8.200, dan cadangan devisa mencapai rekor 157 miliar dolar AS pada Maret 2025.

    Pemerintah juga merealisasikan bank emas (bullion bank), menempatkan dana Rp200 triliun di perbankan untuk memperkuat likuiditas, serta menghapus utang macet UMKM produktif sebagai bentuk keberpihakan kepada rakyat kecil.

    Dari sisi investasi, realisasi semester I 2025 tercatat Rp942,9 triliun atau naik 13,6 persen secara tahunan, dengan serapan tenaga kerja 1,2 juta orang.

    “Capaian tersebut turut mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Menko.

    Sementara, angka kemiskinan turun menjadi 8,47 persen, terendah dalam sejarah, dengan jumlah penduduk miskin 23,85 juta orang per Maret 2025.

    Airlangga menyampaikan pemerintah juga memperluas akses permodalan murah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada 3,46 juta pelaku UMKM, petani, dan nelayan per September 2025.

    Lebih lanjut, dalam semester II 2025, pemerintah melanjutkan stimulus melalui Program Paket Ekonomi 8+4+5 dan Program Magang Nasional untuk memperkuat konsumsi dan efek pengganda (multiplier effect).

    Kemudian dari sisi kerja sama internasional, Indonesia resmi bergabung dengan BRICS dan berhasil menurunkan tarif resiprokal dengan Amerika Serikat (AS) dari 32 persen menjadi 19 persen.

    Kesepakatan perdagangan IEU CEPA dan Indonesia-Canada CEPA diharapkan membuka pasar yang lebih luas bagi ekspor nasional.

    “Indonesia tidak hanya bertahan di dalam ketidakpastian global. Indonesia tetap tumbuh, Indonesia berinovasi, Indonesia memimpin, dan kita punya fondasi yang kuat,” tutur dia.

    Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menekankan peran investasi sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi.

    “PDB kita PMTB-nya sekitar 27,83 persen. Memang masih paling tinggi adalah spending, konsumsi rumah tangga. Namun ke depan saya kira investasi ini akan selain berkontribusi positif untuk PDB, juga multiplier effect-nya ke berbagai sektor. Karena itu saya kira sangat tepat ke depan untuk mencapai 8 persen, kita perlu terus menjadikan investasi sebagai motor utama penggerak perekonomian nasional kita,” ujarnya.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Perusahaan Rental TRAC ‘Panen’ Cuan dari UMKM, Gran Max Jadi Bintang

    Perusahaan Rental TRAC ‘Panen’ Cuan dari UMKM, Gran Max Jadi Bintang

    Jakarta

    Perusahaan rental mobil yang dikelola Serasi Autoraya (Sera) anak perusahaan Astra International, TRAC ternyata sudah lima tahun terakhir fokus menggarap sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). TRAC melihat potensi pertumbuhan yang sangat besar dari segmen UMKM.

    “Rata-rata per tahun, pertumbuhan bisnis kami untuk UMKM sebesar 20-25 persen. Ke depan, potensi pertumbuhannya masih besar,” ujar Chief Operating Officer TRAC Halomoan Fischer dalam keterangannya, dikutip Jumat (17/10/2025).

    Sebelumnya, perusahaan yang berada di payung PT Serasi Autoraya (Sera) ini lebih menyasar korporasi besar. Namun, dalam 5 tahun terakhir, TRAC secara intensif menggaet pelaku UMKM.

    Dia menjelaskan saat ini porsi rental mobil TRAC untuk UMKM sebesar 40 persen, sedangkan kue terbesar yakni 60 persen masih untuk korporasi besar. Sektor UMKM pada jasa pengiriman akan terus bertumbuh. Apalagi didorong pertumbuhan transaksi digital.

    Fakta lain, rental mobil dari TRAC yakni Daihatsu Gran Max jenis blind van untuk sektor ini semakin membesar. Permintaan rental untuk jenis mobil itu tumbuh 20-30 persen dalam lima tahun terakhir ini dengan meningkatnya transaksi e-commerce. Saat ini, TRAC memiliki armada Gran Max sekitar 7.000 unit.

    Menurut Fischer, permintaan untuk mobil itu akan terus meningkat, apalagi e-commerce yang masih tumbuh. “Kenaikannya memang tidak terjal seperti saat masa Covid-19,” ujarnya.

    “Bisnis rental untuk korporasi besar masih ada pertumbuhan, walaupun kecil. Tetapi kompetisinya di lini ini ketat. Sedangkan UMKM, tumbuhnya besar, bahkan potensi tumbuh 50 persen pun memungkinkan,” tutur Fischer.

    Hal senada dikatakan Direktur PT Sera Hadi Winarto. Menurut dia, sektor UMKM masih tetap menjanjikan di tengah rendahnya Indeks PMI (Purchasing Managers’ Index) sektor manufaktur di Indonesia. Apalagi masih banyak UMKM yang bisa digarap di luar sektor jasa pengiriman.

    Fischer mengakui, permintaan mobil Gran Max tinggi karena produknya andal dan sudah teruji digunakan pelanggan TRAC. Apalagi, banyak UMKM menggunakan mobil itu untuk pengiriman paket hingga ke daerah pelosok dengan medan yang sulit.

    Sebelumnya, sejumlah anggota komunitas Gran Max di sejumlah daerah mengakui hal itu. Salah satunya, M Nasir, pengurus Pick Up Sulawesi, komunitas yang berdiri sejak 2018. Menurut dia, dari total sekitar 4.300 anggota komunitas di seluruh Sulawesi, lebih dari 80 persen menggunakan Gran Max untuk armada angkutnya.

    Menurut Nasir, Gran Max PU unggul dalam kemampuan angkut yang besar, hanya dengan sedikit modifikasi, bisa mengangkut beban hingga 3 ton. “Walaupun mengangkut muatan berat, tetapi Gran Max tidak limbung. Ini mobil andal, daya dorongnya kuat, konsumsi BBM-nya irit, harga belinya juga terjangkau,” tutur Nasir.

    Ia menambahkan, alasan banyak anggota komunitas yang tidak beralih ke merek lain ketika ingin menambah armada adalah karena jaringan bengkel Daihatsu dan ketersediaan suku cadangnya luas hingga ke pelosok.

    (riar/lth)