Produk: timah

  • PT Timah mencatatkan laba positif Rp908,81 miliar

    PT Timah mencatatkan laba positif Rp908,81 miliar

    Peningkatan kinerja operasi produksi, keuangan dan perbaikan tata kelola pertambangan timah telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan laba bersih perusahaan.

    Pangkalpinang (ANTARA) – PT Timah Tbk (TINS) hingga September 2024 telah berhasil mencatatkan laba positif Rp908,81 miliar atau 169 persen dari target yang sudah ditentukan, sebagai dampak perbaikan tata kelola pertambangan timah di wilayah operasional perusahaan ini.

    “Peningkatan kinerja operasi produksi, keuangan dan perbaikan tata kelola pertambangan timah telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan laba bersih perusahaan,” kata Direktur Utama PT Timah Tbk Ahmad Dani Virsal dalam keterangan diterima di Pangkalpinang, Jumat.

    Ia mengatakan PT Timah Tbk hingga September 2024 juga telah membukukan pendapatan sebesar Rp8,25 triliun dan meningkat 29 persen dari sebelumnya, karena adanya kenaikan harga jual rata-rata logam timah sebesar 15 persen dari 27.017 dolar Amerika Serikat (AS) per metrik ton di 9M 2023 menjadi 31.183 dolar AS per metrik ton di 9M 2024.

    Di sisi lain, harga pokok pendapatan perseroan naik sebesar 4,5 persen dari Rp5,79 triliun di 9M 2023 menjadi Rp6,05 triliun di 9M 2024, sehingga perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp1,42 triliun dengan pencapaian EBITDA sebesar Rp2,08 triliun atau 194 persen dari 9M 2023.

    Sementara itu, nilai aset perseroan pada 9M 2024 turun 0,3 persen menjadi Rp12,82 triliun dari Rp 12,85 triliun pada posisi aset akhir 2023.

    “Kinerja keuangan perseroan menunjukkan hasil yang baik, terlihat dari beberapa rasio keuangan penting, di antaranya quick ratio sebesar 76,0 persen, current ratio sebesar 249,0 persen, debt to asset ratio sebesar 44,0 persen, dan debt to equity ratio sebesar 78,4 persen.

    Ia mengatakan kondisi saat ini dan prospek ke depan. Harga rata-rata logam timah cash settlement price LME sampai dengan September 2024 sebesar 30.130 dolar AS per ton atau naik 13,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 26.456 serta proyeksi harga timah versi Bloomberg di kisaran 28.000-31.000 dolar AS per metrik ton.

    Ke depannya TINS akan terus melakukan berbagai upaya, antara lain fokus terhadap optimalisasi dan perbaikan-perbaikan sistem terkait peningkatan sumber daya cadangan, penambangan, processing, hingga upaya peningkatan recovery perolehan bijih timah.

    Pewarta: Aprionis
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • Produksi bijih timah PT Timah meningkat 36 persen

    Produksi bijih timah PT Timah meningkat 36 persen

    Peningkatan produksi bijih timah ini karena adanya penambahan armada operasi produksi.

    Pangkalpinang (ANTARA) – Produksi penambangan bijih timah PT Timah Tbk hingga kuartal III-2024 mencapai 15.189 ton atau meningkat 36 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 11.201 ton.

    “Peningkatan produksi bijih timah ini karena adanya penambahan armada operasi produksi,” kata Direktur Utama PT Timah Tbk Ahmad Dani Virsal dalam keterangan diterima di Pangkalpinang, Jumat.

    Ia mengatakan faktor peningkatan produksi bijih timah pada kuartal III-2024 jika dibandingkan tahun sebelumnya, selain karena adanya penambahan armada operasi produksi, juga adanya pembukaan lokasi baru sehingga secara bertahap memperbaiki kinerja operasi produksi perseroan.

    Sementara itu, dalam kurun waktu hingga September 2024, PT Timah Tbk mencatatkan ekspor timah sebesar 91 persen ke enam besar negara tujuan ekspor.

    Enam negara tujuan ekspor timah PT Timah Tbk, yaitu Singapura 16 sebesar, Korea Selatan sebesar 15 persen, India sebesar 11 persen, Jepang 10 persen, dan Amerika Serikat sebesar 9 persen serta Belanda sebesar 8 persen.

    “PT Timah terus berupaya peningkatan kinerja operasi produksi, kinerja keuangan, serta perbaikan tata kelola pertambangan timah telah memberikan dampak positif dengan peningkatan laba bersih,” katanya pula.

    Ia menyatakan ke depan tentunya hal ini harus terus ditingkatkan, agar perusahaan lebih lincah dan efisien, maka penyempurnaan teknologi menjadi sebuah keharusan.

    Pewarta: Aprionis
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • PT Timah Buka-bukaan soal Kondisi Perusahaan hingga Prospek Kinerja

    PT Timah Buka-bukaan soal Kondisi Perusahaan hingga Prospek Kinerja

    Jakarta

    PT Timah Tbk (TINS) mencatatkan perolehan laba bersih Rp 908,78 miliar di kuartal III 2024 atau 169% dari target yang sudah ditetapkan. Kondisi ini terjadi di tengah lonjakan harga jual rata-rata logam timah sebesar 15%.

    Direktur Utama TINS Ahmad Dani Virsal mengatakan, perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp 8,25 triliun atau meningkat 29% dari Rp6,38 triliun di periode yang sama tahun lalu.

    “Perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp 8,25 triliun, meningkat 29% dari tahun sebelumnya, di tengah kenaikan harga jual rata-rata logam timah sebesar 15% dari US$ 27.017 per metrik ton di 9M (Januari-September) 2023 menjadi US$ 31.183 per metrik ton di 9M 2024,” kata Ahmad, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (22/11/2024).

    Harga pokok pendapatan Perseroan naik sebesar 4,5% dari Rp 5,79 triliun di 9M 2023 menjadi Rp 6,05 triliun di 9M 2024. Perusahaan pun dapat mengantongi laba usaha Rp 1,42 triliun, dengan pencapaian EBITDA sebesar Rp 2,08 triliun atau 194% dari 9M 2023.

    Sementara itu dari sisi nilai aset Perseroan pada 9M 2024 mengalami penurunan sebesar 0,3% menjadi Rp 12,82 triliun dari Rp 12,85 triliun pada posisi aset akhir tahun 2023. Kinerja keuangan Perseroan menunjukkan hasil yang baik, terlihat dari beberapa rasio keuangan penting di antaranya Quick Ratio sebesar 76,0%, Current Ratio sebesar 249,0%, Debtto Asset Ratio sebesar 44,0%, dan Debt to Equity Ratio sebesar 78,4%.

    “Upaya peningkatan kinerja operasi produksi, kinerja keuangan, serta perbaikan tata kelola pertambangan timah telah memberikan dampak positif dengan peningkatan laba bersih. Kedepan tentunya hal ini harus terus ditingkatkan,” ujar Ahmad.

    Sampai dengan kuartal III-2024, TINS mencatat produksi bijih timah sebesar 15.189 ton atau naik 36% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 11.201 ton. Peningkatan produksi ini disebabkan karena adanya penambahan armada operasi produksi serta pembukaan lokasi baru.

    Selain itu, di sepanjang tahun 2024, TINS mencatatkan ekspor timah sebesar 91% dengan 6 besar Negara tujuan ekspor meliputi Singapura 16%, Korea Selatan 15%, India 11%, Jepang 10%, Amerika Serikat 9%, dan Belanda 8%.

    Prospek Kinerja hingga Harga Timah

    Ahmad mengatakan, harga rata-rata logam timah Cash Settlement Price LME sampai dengan September 2024 sebesar US$ 30.130 per ton atau naik 13,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 26.456 per ton.

    “Proyeksi harga timah versi Bloomberg di kisaran US$ 28.000-31.000 per metrik ton,” kata dia.

    Kedepannya, TINS akan terus melakukan berbagai upaya antara lain fokus terhadap optimalisasi dan perbaikan-perbaikan sistem terkait peningkatan sumberdaya cadangan, penambangan, processing, hingga upaya peningkatan recovery perolehan bijih timah.

    “Agar perusahaan lebih lincah dan efisien, maka penyempurnaan teknologi menjadi sebuah keharusan. Kita akan fokus kepada perbaikan teknologi, baik dari alat penambangan maupun processing agar terus dapat survive dan lebih ekonomis,” sambungnya.

    Saksikan juga video: Warga di Bangka Tengah Diusir Karena Setuju Tambang Timah

    (shc/rrd)

  • Debat Paslon Tunggal Pilkada Pangkalpinang, Pengangguran dan Timah Jadi Sorotan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 November 2024

    Debat Paslon Tunggal Pilkada Pangkalpinang, Pengangguran dan Timah Jadi Sorotan Regional 21 November 2024

    Debat Paslon Tunggal Pilkada Pangkalpinang, Pengangguran dan Timah Jadi Sorotan
    Tim Redaksi
    PANGKALPINANG, KOMPAS.com

    Debat publik
    pasangan calon tunggal untuk Pilkada Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, digelar di Swissbel Hotel, Kamis (21/11/2024) malam.
    Acara ini dihadiri ratusan undangan. Sementara area lantai satu yang dilengkapi proyektor disediakan untuk menampung tim relawan yang tidak dapat masuk ke ruang utama di lantai dua.
    Maulan Aklil, yang maju berpasangan dengan Masagus Hakim, memaparkan berbagai upaya yang akan dilakukan dalam pembangunan Kota Pangkalpinang.
    Salah satu persoalan yang dihadapi saat ini adalah lesunya usaha di sektor pertimahan.
    “Setiap tahun angka
    pengangguran
    kita selalu turun. Namun, pada 2024 ada kenaikan karena masalah timah yang jadi penyebabnya,” kata Molen saat sesi debat.
    Calon petahana yang berusaha melanjutkan periode kedua ini mengakui adanya tambahan 500 pengangguran baru di Pangkalpinang akibat tutupnya sejumlah smelter.
    “Kami akan mendorong pemerintah pusat untuk segera menerbitkan Rencana Kerja Anggaran Belanja (RKAB) perusahaan sehingga semua smelter dibuka kembali. Dengan demikian, jumlah pengangguran tersebut akan kembali bekerja,” jelas Molen.
    Diketahui bahwa lima smelter di Pangkalpinang berhenti operasional terkait kasus tata niaga timah yang diduga merugikan lingkungan.
    Sementara itu, Masagus Hakim berjanji untuk memperkuat lapangan usaha di bidang pariwisata dan perdagangan.
    Ia juga menyatakan, lahan kosong di Pangkalpinang akan dimanfaatkan untuk daur ulang logam.
    “Pangkalpinang sebagai ibu kota provinsi akan bergerak dalam sektor perdagangan dan jasa. Semua sektor akan digerakkan, termasuk perikanan yang memiliki potensi,” ujar Hakim, disambut yel-yel para pendukung.
    Dalam bidang kesehatan, Hakim, yang juga mantan kepala Dinas Kesehatan Pangkalpinang, berkomitmen untuk melanjutkan program yang sudah dijalankan.
    “Selama lima tahun ini kami telah melakukan rehabilitasi Puskesmas dan pengadaan cathlab, yang saat ini hanya ada dua, satu di provinsi dan satu di RSUD Pangkalpinang,” tambahnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Saksi Ahli Jelaskan Soal Kerugian Negara di Sidang Kasus Korupsi Timah – Page 3

    Saksi Ahli Jelaskan Soal Kerugian Negara di Sidang Kasus Korupsi Timah – Page 3

    Menurutnya, selama suatu kegiatan tata niaga timah dilakukan dengan biaya anak perusahaan BUMN sendiri dan tidak ada pengeluaran negara lewat APBN untuk memulihkan kerusakan lingkungan, serta tidak ada kekayaan alam dalam bentuk timah yang dicatat milik negara, maka kegiatan tata niaga timah dalam anak perusahaan BUMN PT Timah tidaklah terdapat kerugian negara yang nyata dan pasti.

    Selain itu, Ketua Peminatan Hukum Keuangan Publik dan Perpajakan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) tersebut mengulas soal pemulihan kerusakan lingkungan, yang baginya tidak bisa dibebankan seluruhnya kepada para terdakwa di kasus korupsi komoditas timah.

    “Uang pengganti yang dibayar seluruh terdakwa tidak akan bisa dipakai untuk memulihkan lingkungan, karena alokasi pemulihan lingkungan hanya bisa dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup,” Dian menandaskan.

    Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) telah membacakan surat dakwaan dalam sidang perdana untuk tiga terdakwa kasus korupsi komoditas timah, yakni Suranto Wibowo (SW), Rusbani (BN), dan Amir Syahbana (AS), pada Rabu, 31 Juli 2024.

     

     

  • Bappenas ungkap strategi investasi capai pertumbuhan ekonomi 8 persen

    Bappenas ungkap strategi investasi capai pertumbuhan ekonomi 8 persen

    Jadi, insentif itu tidak one size fits all nantinya, tetapi akan difokuskan kepada sektor-sektor yang menciptakan nilai tambah yang tinggi

    Jakarta (ANTARA) – Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan strategi investasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen.

    Pertama adalah insentif dan fasilitasi investasi sesuai dengan karakter sektor dan daerah untuk investasi bernilai tambah tinggi (industrialisasi dan hilirisasi) serta berkualitas.

    “Jadi, insentif itu tidak one size fits all nantinya, tetapi akan difokuskan kepada sektor-sektor yang menciptakan nilai tambah yang tinggi,” katanya dalam acara Proyeksi Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) 2025, di Jakarta, Kamis.

    Prioritas diberikan terhadap investasi yang memberikan spillover pada perekonomian, menciptakan lapangan kerja, terhubung dengan proses industri dalam negeri dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), berorientasi ekspor dan terhubung rantai pasok global, melakukan transfer/adopsi teknologi, mengembangkan riset dan inovasi, serta menerapkan prinsip keberlanjutan.

    Kedua adalah pengembangan investasi berdasarkan keunggulan daerah dengan backward dan forward linkage untuk menciptakan nilai tambah dan nilai rantai pasok domestik yang kuat.

    Selanjutnya adalah kebijakan moneter dan sektor keuangan adaptif yang menyediakan beragam alternatif sumber pendanaan bagi investor, baik perbankan, pasar modal, maupun produk keuangan lainnya.

    Keempat, peningkatan iklim berinvestasi dan berusaha, kepastian kebijakan dan hukum, sinkronisasi dan harmonisasi kebijakan antar pusat-daerah dan antar sektor, ketersediaan infrastruktur dan konektivitas, ketersediaan bahan baku, Sumber Daya Manusia (SDM), energi hijau; serta persaingan usaha yang sehat.

    “Artinya, (mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen) perlu melakukan langkah-langkah konkret seperti penyederhanaan perizinan, penciptaan iklim usaha yang kondusif, kemudian memastikan investasi-investasi besar ini dapat berjalan dengan baik di Indonesia,” ungkap dia.

    Terakhir, penyediaan investasi pemerintah dan BUMN/BUMD berfokus pada sektor publik dan kebutuhan dasar penarik investasi.

    Dalam paparannya, tercatat sejumlah prasyarat investasi guna mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen untuk lima tahun mendatang. Mulai dari pertumbuhan investasi rata-rata tumbuh 8,36 persen atau lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi 7,7 persen pada 2025-2029; lalu kebutuhan investasi rata-rata Rp9.883 triliun per tahun dengan kontribusi pemerintah 7,3 persen, BUMN 6,8 persen, dan swasta/masyarakat 85,9 persen.

    Kemudian, peningkatan investasi industrialisasi dan hilirisasi terutama sektor industri prioritas. Ada 15 komoditas hilirisasi (nikel, tembaga, bauksit, timah, kelapa sawit, kelapa, rumput laut, minyak bumi, gas bumi, besi-baja, pasir silika, garam, ikan Tuna-Cakalang-Tongkol (TCT), udang, dan tilapia) dengan total target investasi sekitar Rp2.874,8 triliun, target investasi Penanaman Modal Asing-Penanaman Modal Dalam Negeri (PMA-PMDN) pada 2029 sebesar Rp3.543,6 triliun, dan target Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) Mesin dan Perlengkapan Rp1.476 triliun pada 2029 atau naik dari Rp692 triliun pada 2023.

    Mengenai prasyarat ketiga ialah peningkatan nilai investasi berorientasi ekspor pada 2029 sebesar Rp440,9-Rp483,5 triliun untuk PMA dan Rp125-Rp143,1 triliun untuk PMDN, serta peningkatan kontribusi investasi luar Jawa melebihi capaian tahun 2023 yang sebesar 51,5 persen.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Ahmad Wijaya
    Copyright © ANTARA 2024

  • 7
                    
                        Terdakwa Kasus Timah Keberatan Asetnya Disita Kejagung untuk Tutup Kerugian Negara Rp 332 T
                        Nasional

    7 Terdakwa Kasus Timah Keberatan Asetnya Disita Kejagung untuk Tutup Kerugian Negara Rp 332 T Nasional

    Terdakwa Kasus Timah Keberatan Asetnya Disita Kejagung untuk Tutup Kerugian Negara Rp 332 T
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kuasa hukum terdakwa kasus korupsi timah Robert Indarto, Handika Honggowongso, memprotes Kejaksaan Agung yang hendak menyita aset para terdakwa untuk menutupi kerugian negara.
    Ia meminta Kejagung melakukan pembebanan uang pengganti dan eksekusi penyitaan aset sesuai aturan yang berlaku.
    Hal itu disampaikan Handika merespons pernyataan Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung Abdul Qohar, yang menyebut seluruh aset tersangka akan disita untuk menutupi kerugian negara Rp 332,6 Triliun.
    “Jadi jelas tidak bisa jumlah kerugian negara dalam dakwaan sebesar Rp 300 triliun di bebankan semua pada terdakwa,” ungkap Handika di Jakarta, Rabu (20/11/24).
    Handika mengatakan, penyitaan aset tidak bisa dilakukan atas dasar pengembalian kerugian negara.
    Sebab, jumlah uang pengganti yang bisa di bebankan kepada terdakwa dibatasi, yaitu sebanyak-banyaknya sama dengan hasil kekayaan yang didapat dari hasil tindak pidana korupsi.
    “Dengan demikian, mohon kepada Kejagung dalam pembebanan uang pengganti betul-betul menaati pasal 18 ayat 1 huruf b UU Tipikor, tidak melampauii batas limitatifnya,” ucap Handika.
    Lebih lanjut Handika menjelaskan bahwa, PT Timah sejak 2015-2022 memberikan kompensasi Rp 26 triliun atas biaya penambangan biji timah sebanyak 154.000 ton kepada para mitra tambang, termasuk masyarakat.
    Sehingga, terdakwa Robert Indarto selaku Direktur PT Sariwiguna Binasentosa (SBS) yang terseret kasus ini tidak menikmatinya.
    Jumlah kompensasi itu juga masih jauh dari kerusakan lingkungan yang diperkirakan sebesar Rp 271 triliun.
    Menurut Handika, PT Timah sudah meng-
    cover
     kerusakan lingkungan itu dengan program dan jaminan reklamasi untuk memulihkannya.
    “Negara pun sebenarnya sudah untung, buktinya ada pembayaran royalti dan pajak, baik dari PT Timah ataupun 5 smelter yang jumlah totalnya sekitar Rp 2 triliunan,” tambah dia.
    “Namun demikian, apa yang disampaikan oleh pihak Kejagung itu terkait pembebanan Rp 332 triliun, itu bisa saja di lakukan apabila Kejaksaan menempuh upaya gugatan perdata, bukan pakai jalur pidana tipikor,” tegas dia.
    Kejagung sebelumnya menyatakan, akan menyita seluruh aset para tersangka korupsi kasus tata niaga komoditas timah.
    Dirdik Jampidsus Kejagung Abdul Qohar mengatakan, penyitaan ini perlu dilakukan untuk menutupi kerugian negara dari kasus korupsi timah yang nilainya mencapai Rp 332,6 triliun.
    “Kerugian negara kan Rp 332,6 triliun, itu nanti akan dikenakan uang pengganti,” jelas Abdul Qohar di Kejagung, Selasa dini hari (19/11/2024).
    Dia menjelaskan bahwa kerugian tersebut akan dikonversi dengan nilai aset para tersangka korupsi dan TPPU.
    “Kerugian ini dikonversi atau diperhitungkan dengan aset para tersangka yang sudah dilakukan penyitaan,” jelasnya.
    “Nanti akan dibebankan ke masing – masing tersangka. Aset yang telah disita apabila telah memiliki kekuatan hukum tetap akan dilakukan pelelangan untuk menutupi uang pengganti masing – masing tersangka, dan besarnya sesuai putusan pengadilan,” tegas dia.
     
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bidik Hilirisasi 28 Komoditas, RI Butuh Investasi Rp9.827,7 Triliun

    Bidik Hilirisasi 28 Komoditas, RI Butuh Investasi Rp9.827,7 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan hilirisasi 28 komoditas potensial membutuhkan investasi senilai US$618 miliar atau setara Rp9.827,7 triliun (asumsi kurs Rp15.900 per dolar AS).

    Menurutnya, investasi dengan nilai fantastis itu dibutuhkan untuk menjalankan hilirisasi hingga 2040.

    “Kami sudah mengidentifikasi untuk sektor-sektor tersebut ada 28 komoditas yang perlu dilakukan hilirisasi. Untuk 28 komoditas tersebut itu akan membutuhkan investasi sekitar US$618 miliar,” kata Yuliot dalam acara Electricity Connect 2024 di Jakarta, Rabu (20/11/2024).

    Adapun, 28 komoditas prioritas hilirisasi dalam peta jalan yang tengah disempurnakan saat ini mencakup sektor mineral, batu bara, minyak dan gas bumi, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan kelautan.  

    Di sektor mineral, komoditasnya mencakup nikel, timah, tembaga, bauksit, besi baja, emas perak, pasir silika, mangan, kobal, dan logam tanah jarang. Sektor batu bara dan aspal buton, sektor migas bumi, perkebunan mencakup sawit, kelapa, karet, biofuel, kakao, dan pala.  

    Selanjutnya, sektor kehutanan yaitu kayu balok dan getah pinus. Sementara di sektor perikanan mencakup udang, ikan TCT, rajungan, dan tilapia, serta sektor kelautan yaitu rumput laut dan potensi lahan garam. 

    Lebih terperinci, kebutuhan investasi untuk hilirisasi di sektor mineral dan batu bara mencapai US$498,4 miliar atau Rp7.921,5 triliun. Lalu, untuk sektor minyak bumi dan gas bumi dibutuhkan investasi sebesar US$68,3 miliar atau Rp1.086,1 triliun.

    Sementara itu, kebutuhan investasi untuk hilirisasi sektor perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan mencapai US$51,3 miliar atau setara Rp816,2 triliun.

    “Kita akan mencoba untuk beberapa komoditas kita lakukan hilirisasi untuk peningkatan nilai tambahnya itu ada di dalam negeri dalam rangka ketahanan dan juga pengolahan sumber daya alam berkelanjutan,” tutur Yuliot.

    Dari investasi ini, Yuliot memperkirakan Indonesia bisa mendapat dampak positif, salah satunya berupa melonjaknya nilai ekspor hingga kisaran US$857,9 miliar hingga tahun 2040.

    Kemudian, produk domestik bruto (PDB) Indonesia juga diprediksi bisa menyentuh nilai US$235,9 miliar serta serta pembukaan lapangan kerja bagi 3,01 juta orang.

    Dia juga mencontohkan, program hilirisasi nikel berhasil memberi nilai tambah berlipat-lipat ganda. Berdasarkan catatan Yuliot, nilai ekspor nikel hanya sekitar US$3,3 miliar pada 2017. 

    Kemudian, setelah ada program hilirisasi, nilai ekspor nikel melesat menjadi US$33,5 miliar pada 2023.

  • Bos Sriwijaya Air Terseret Kasus Korupsi Timah Rp271 Triliun, Diduga Gunakan Uang Haram untuk Bangun Villa Mewah

    Bos Sriwijaya Air Terseret Kasus Korupsi Timah Rp271 Triliun, Diduga Gunakan Uang Haram untuk Bangun Villa Mewah

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kasus korupsi tambang timah dengan nilai kerugian negara mencapai Rp271 triliun kembali menjadi sorotan publik. Nama baru yang mencuat adalah Hendry Lie, pendiri maskapai Sriwijaya Air, yang diduga menikmati hasil kejahatan tersebut.

    Menurut informasi yang beredar, uang hasil korupsi itu digunakan oleh Hendry Lie untuk membangun sebuah villa mewah di Bali. Villa ini berdiri megah di atas lahan seluas 1.800 meter persegi dengan nilai mencapai Rp20 miliar.

    Hal ini diungkap melalui unggahan akun media sosial platform X milik @jaksapedia pada Selasa (19/11/2024). Dalam unggahan itu, terlihat foto bangunan villa yang disebut milik Hendry.

    “Nggak nyangka, 1 unit villa yang dibangun di tanah seluas 1.800 meter persegi, diperkirakan seharga Rp20 miliar, ternyata berasal dari korupsi timah,” tulis akun tersebut.

    Lebih lanjut, Hendry Lie ternyata tidak beraksi sendirian. Ia diduga melibatkan adiknya, Fandy Lingga, dalam pengelolaan uang hasil korupsi melalui perusahaan mereka, PT Tinindo Internusa (PT TIN).

    Perusahaan ini diketahui berperan penting dalam mengelola tambang ilegal di kawasan milik PT Timah Tbk sepanjang 2018 hingga 2022. PT TIN bahkan disebut sebagai salah satu pelopor kerja sama untuk mengelola tambang ilegal di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.

    “PT TIN ikut terlibat dalam kasus penambangan liar di wilayah kuasa PT Timah sepanjang 2018-2022,” jelas @jaksapedia.

    Untuk menghindari jejak hukum, kakak beradik ini diduga membentuk sejumlah perusahaan boneka. Perusahaan-perusahaan tersebut digunakan sebagai kedok untuk mengelola hasil tambang ilegal secara terselubung.

  • Kejagung Tangkap Eks Bos Sriwijaya Air Hendry Lie, Ditahan di Rutan Salemba Kejari Jaksel

    Kejagung Tangkap Eks Bos Sriwijaya Air Hendry Lie, Ditahan di Rutan Salemba Kejari Jaksel

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) resmi menahan mantan bos maskapai penerbangan Sriwijaya Air, Hendry Lie dalam perkara dugaan korupsi tata niaga timah.

    Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, Hendry Lie tiba di kompleks Kejagung pada Senin (18/11/2024) sekitar 23.14 WIB.

    Dia tiba dengan mengenakan borgol di tangan serta kemeja berwarna merah muda dan langsung dibawa ke Gedung Kartika Kejagung. Selang hampir satu jam kemudian, Hendry Lie keluar dari Gedung Kartika dengan rompi tahanan dan langsung diboyong ke mobil tahanan Kejaksaan RI. Hendry juga tidak mengucap satu kalimat pun saat digiring ke mobil tahanan.

    Dirdik Jampidsus Kejagung RI, Abdul Qohar menyatakan bahwa eks bos Sriwijaya Air itu bakal ditahan di Rutan Salemba Cabang Kejari Jakarta Selatan selama 20 hari ke depan.

    “Kemudian, yang bersangkutan setelah dilakukan pemeriksaan satu jam, dilakukan penahanan selama 20 hari ke depan di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Negeri, Jakarta Selatan,” ujar Qohar di Kejagung, Selasa (19/11/2024).

    Dia menambahkan, sebelum dicokok pihaknya, Hendry Lie tengah berada di Singapura untuk menjalani pengobatan. Hendry berada di Singapura sejak 25 Maret 2024.

    Hendry kemudian ditangkap di Bandara Soekarno Hatta atau tepatnya di Terminal 2F. Kedatangannya ke Indonesia setelah sekitar delapan bulan karena paspornya disebut sudah tidak berlaku.

    “Bahwa pada hari ini, Senin 18 November 2024, atas kerjasama Direktorat Penyidikan pada Jampidsus dengan jajaran Intelijen pada Jamintel, serta Atase Kejaksaan Republik Indonesia di Singapura,” pungkasnya.