Produk: Telur ayam

  • Berbagai Pemicu Ini Sebabkan Inflasi Desember 2024 Lebih Tinggi

    Berbagai Pemicu Ini Sebabkan Inflasi Desember 2024 Lebih Tinggi

    Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Desember 2024 lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya sepanjang 2024 serta inflasi Desember 2023.
     
    BPS mencatat inflasi Desember 2024 ini sebesar 0,44 persen (month to month).
     
    Menurut Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini merupakan hal yang wajar mengingat adanya perayaan Hari Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 yang turut mendorong konsumsi masyarakat.
    “Pada momen Natal Desember 2024, kembali terjadi inflasi sebesar 0,44 persen yang lebih tinggi dari Desember 2023, tetapi tidak setinggi posisi Desember pada 2020 hingga 2022,” kata Pudji dalam konferensi pers di Jakarta, dilansir Antara, Kamis, 2 Januari 2025.
     
    Berdasarkan data BPS, inflasi bulanan pada Desember 2023 tercatat 0,41 persen. Sementara, pada Desember 2020 sampai dengan 2022, inflasi akhir tahun tercatat di level 0,45 persen, 0,57 persen dan 0,66 persen.
     

    Penyumbang inflasi
    Pudji menjelaskan selama lima tahun terakhir pada setiap Desember, kelompok makanan, minuman dan tembakau menjadi kelompok utama penyumbang inflasi. Sementara itu, komoditas tarif angkutan udara menjadi peredam inflasi pada Desember 2024 dengan andil 0,01 persen.
     
    Untuk inflasi Desember 2024, kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,33 persen, dan memberikan andil inflasi sebesar 0,38 persen.
     
    Adapun komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok ini yaitu telur ayam ras dan cabai merah yang masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,06 persen.
     
    “Sementara itu ada komoditas lain yang memberikan andil inflasi, antara lain ikan segar, cabai rawit, bawang merah dan minyak goreng yang memberikan andil sebesar 0,03 persen, dan bawang putih, sawi hijau, daging ayam ras dan beras yang memberikan andil inflasi masing-masing sebesar 0,01 persen,” jelas dia.
     
    Lebih lanjut, Pudji merinci berdasarkan komponennya, komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,17 persen dengan andil inflasi 0,11 persen.
     
    Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi komponen ini adalah minyak goreng, emas perhiasan dan kopi bubuk. Selanjutnya, komponen diatur pemerintah mengalami inflasi 0,03 persen dan tidak memberikan andil signifikan.
     
    “Tidak ada komoditas dominan yang memberikan andil inflasi pada komponen ini,” ucap dia.
     
    Kemudian, komponen bergejolak mengalami inflasi sebesar 2,04 persen dengan andil inflasi 0,33 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi dalam komponen ini adalah telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit, bawang merah dan bawang putih.
     
    Lebih lanjut berdasarkan wilayah, Pudji menambahkan bahwa 35 provinsi mengalami inflasi dan tiga provinsi mengalami deflasi.
     
    “Inflasi tertinggi terjadi di Papua Pegunungan yaitu sebesar 2,39 persen, sementara deflasi terdalam terjadi di Maluku sebesar 0,41 persen,” ucap dia.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Telur Ayam Ras dan Minyak Goreng Jadi Penyumbang Utama Inflasi Jateng Desember 2024

    Telur Ayam Ras dan Minyak Goreng Jadi Penyumbang Utama Inflasi Jateng Desember 2024

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Kenaikan harga telur ayam ras dan minyak goreng menjadi komoditas utama penyumbang inflasi di Jawa Tengah pada Desember 2024.

    Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat inflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,57 persen dan year to date (y-to-d) sebesar 1,67 persen pada bulan tersebut.

    Telur ayam ras menjadi komoditas utama penyumbang inflasi dengan andil 0,11 persen, disusul cabai merah (0,08 persen), mobil (0,05 persen), cabai rawit (0,03 persen), dan minyak goreng (0,03 persen).

    Kepala BPS Provinsi Jateng, Endang Tri Wahyuningsih, menyebut kenaikan harga komoditas seperti telur ayam, cabai merah, cabai rawit, dan minyak goreng pada Desember merupakan tren selama lima tahun terakhir.

    “Telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit, dan minyak goreng selalu naik di bulan Desember 2020-2024. Telur ayam ras, misalnya, meningkat karena permintaan tinggi menjelang Natal dan tahun baru,” jelas Endang, Kamis (2/1/2025).

    Sementara itu, inflasi pada cabai dipengaruhi oleh musim hujan yang menurunkan produksi, sedangkan harga minyak goreng meningkat akibat panjangnya rantai distribusi.

    Permintaan mobil baru juga berkontribusi pada inflasi karena tingginya pembelian menjelang akhir tahun.

    Namun, beberapa komoditas justru menyumbang deflasi, seperti tarif angkutan udara (-0,01 persen) dan daging ayam ras (-0,01 persen). Penurunan tarif tiket pesawat sebesar 10 persen selama periode Natal dan Tahun Baru menjadi penyebab utama deflasi pada angkutan udara.

    Inflasi year on year (y-on-y) di Jawa Tengah pada Desember 2024 tercatat sebesar 1,67 persen, dengan Kota Tegal mencatat inflasi tertinggi sebesar 2,19 persen, sedangkan Kota Surakarta terendah dengan 1,50 persen.

    “Inflasi y-on-y di Jateng masih dalam rentang target nasional, yaitu 1 persen dengan deviasi 2,5 persen,” imbuh Endang.

    Kelompok pengeluaran yang berkontribusi terhadap inflasi y-on-y meliputi makanan, minuman, dan tembakau (2,13 persen); pendidikan (1,74 persen); dan perawatan pribadi serta jasa lainnya (5,59 persen).

    Sementara itu, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks sebesar 0,73 persen.

    BPS berharap koordinasi berbagai pihak mampu menjaga kestabilan harga, khususnya pada komoditas pangan dan kebutuhan pokok, guna menekan angka inflasi di bulan-bulan mendatang.

  • Kenaikan PPN 12% Berdampak ke Inflasi? Ini Penjelasan BPS – Page 3

    Kenaikan PPN 12% Berdampak ke Inflasi? Ini Penjelasan BPS – Page 3

    Adapun kelompok pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi Desember 2024 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Inflasi pada kelompok ini tercatat sebesar 1,33%, memberikan andil inflasi sebesar 0,38%. Komoditas yang mendominasi kenaikan harga di kelompok ini adalah telur ayam ras dan cabai merah, masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,06%.

    Komoditas lainnya yang turut memberikan andil inflasi dalam kelompok ini adalah ikan segar, cabai rawit, bawang merah, dan minyak goreng, yang masing-masing memberikan andil sebesar 0,03%. Sementara itu, bawang putih, sawi hijau, daging ayam ras, dan beras turut berkontribusi dengan andil inflasi sebesar 0,01% per komoditas.

    Inflasi Desember 2024 juga dipengaruhi oleh komponen harga yang berbeda. Komponen inti, yang mencerminkan kecenderungan inflasi jangka panjang tanpa faktor sementara, mengalami inflasi sebesar 0,17%. Komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,11%, dengan komoditas yang dominan seperti minyak goreng, emas perhiasan, dan kopi bubuk.

     

  • Makanan-minuman jadi penyumbang terbesar inflasi Desember di Jakarta

    Makanan-minuman jadi penyumbang terbesar inflasi Desember di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat bahwa makanan dan minuman serta tembakau menjadi penyumbang inflasi terbesar pada Desember 2024 dari 11 kelompok pengeluaran sebesar 0,26 persen.

    “Untuk DKI Jakarta inflasi pada Desember 2024 tercatat sebesar 0,37 persen,” kata Kepala BPS Provinsi Jakarta Nurul Hasanudin, di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, inflasi di DKI Jakarta pada Desember 2024 lebih rendah bila dibandingkan nasional di bulan yang sama yaitu 0,44 persen.

    Ia mengatakan bahwa dari 11 kelompok yang membentuk angka inflasi penyumbang terbesar pertama yaitu dari makanan, minuman dan tembakau andil 0,26 persen dengan inflasinya 1,33 persen.

    Ia menambahkan untuk penyumbang inflasi berikutnya yaitu terkait dengan kesehatan dengan inflasi 1,03 persen dengan andil cukup tinggi yakni 0,03 persen.

    Sementara lanjut Hasanudin bahwa jika dilihat dari komoditas, andil utama inflasi Desember yaitu cabai merah, dengan andil tertinggi sebesar 0,04 persen dan inflasi 21,16 persen.

    “Kondisi ini juga sama pada tingkat nasional, yakni cabai merah juga tercatat penyumbang inflasi,” katanya.

    Bukan hanya itu saja, inflasi di Jakarta kata Hasanudin, juga disumbang oleh telur ayam ras, beras bahan pokok, makanan masyarakat juga inflasi sebesar 0,03 persen, minyak goreng juga menyumbang inflasi sebesar 0,02 persen.

    Ia menambahkan secara tahunan inflasi di Jakarta lebih rendah dibandingkan angka nasional. Angka inflasi “year-on-year” (YoY) tercatat sebesar 1,48 persen.

    “Sementara di nasional, tadi kita menyimak sama-sama berada pada level 1,57 persen,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Cabai Rawit dan Telur Ayam Jadi Biang Kerok Inflasi Desember 0,44%

    Cabai Rawit dan Telur Ayam Jadi Biang Kerok Inflasi Desember 0,44%

    Jakarta

    Badan Pusat Statistik (BPS) memcatat Desember 2024 terjadi inflasi sebesar 0,44%. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan inflasi yang terjadi utamanya didorong oleh inflasi komponen bergejolak.

    Pudji menyebutkan komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 2,04%. Komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,33%.

    “Komoditas yang memberikan andil inflasi untuk komponen harga bergejolak ini adalah telur ayam yang ras, cabe rawit, bawang merah dan bawang putih,” kata dia di Kantor BPS, Kamis (2/1/2025).

    Sementara berdasarkan komponen inflasi Desember 2024, komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,17% pada Desember 2024. Komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,11%.

    “Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi untuk komponen inti adalah minyak goreng, emas perhiasan dan kopi bubuk,” terangnya.

    Selanjutnya untuk komponen harga diatur pemerintah, komponen ini mengalami inflasi 0,03% dan tidak memberikan andil inflasi yang signifikan terhadap inflasi.

    (ada/rrd)

  • BPS: Inflasi Desember 2024 Capai 0,44 Persen – Halaman all

    BPS: Inflasi Desember 2024 Capai 0,44 Persen – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 106,33 pada November 2024 menjadi 106,80 pada Desember 2024.

    “Pada Desember 2024 terjadi inflasi sebesar 0,44 persen secara bulanan,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini dalam Rilis BPS, Kamis (2/1/2025).

    Pudji mengatakan, inflasi secara tahunan atau year on year (YoY) dan secara year to date atau tahun kalender sebesar 1,57 persen. Menurut Pudji, angka inflasi ini sama lantaran pembandingnya Desember tahun 2023.

    “Inflasi bulanan pada Desember 2024 lebih tinggi dibandingkan inflasi November 2024 dan juga inflasi Desember 2023,” jelas Pudji.

    Berdasarkan data BPS, kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,33 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,38 persen. 

    Adapun komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok ini adalah telur ayam ras dan cabai merah yang masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,06 persen.

    Sementara itu, terdapat juga komoditas yang memberikan andil inflasi antara lain adalah ikan segar, cabai rawit, bawang merah, dan minyak goreng yang memberikan andil inflasi sebesar 0,03 persen.

    Kemudian bawang putih, sawi hijau, daging ayam ras, dan beras yang memberikan andil inflasi masing-masing sebesar 0,01 persen. 

    Sedangkan jika dilihat dalam lima tahun terakhir, tingkat inflasi bulanan yang tinggi umumnya terjadi pada periode-periode perayaan hari besar keagamaan nasional, diantaranya adalah pada momen puasa, lebaran, serta perayaan Natal dan Tahun Baru. 

    “Pada momen Nataru Desember 2024 ini, kembali terjadi inflasi sebesar 0,44 persen yang lebih tinggi dari Desember 2023, tetapi tidak setinggi posisi Desember pada Tahun 2020 hingga 2022,” papar Pudji. 

    Pudji juga bilang, bawa selama lima tahun terakhir setiap bulan Desember, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kelompok utama penyumbang inflasi.

    “Komoditas Tarif Angkutan Udara menjadi peredam inflasi di Desember 2024 ini dengan andil deflasi sebesar 0,01 persen,” ungkapnya.

  • Inflasi Desember 2024 Capai 1,57 Persen Gara-gara Telur-Cabai Mahal

    Inflasi Desember 2024 Capai 1,57 Persen Gara-gara Telur-Cabai Mahal

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Desember 2024 sebesar 1,57 persen secara tahunan (year on year/yoy).

    Sementara secara bulanan (month to month/mtm), inflasi Desember mencapai 0,44 persen. Penyebab inflasi karena naiknya harga sejumlah bahan pokok.

    Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini mengatakan inflasi Desember secara tahunan disebabkan kenaikan tertinggi komoditas telur ayam ras dan cabai merah yang masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,06 persen.

    “Sementara itu terdapat juga komoditas yang memberikan andil inflasi antara lain ikan segar, cabai rawit, bawang merah, dan minyak goreng yang memberikan andil inflasi sebesar 0,03 persen ” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (2/1).

    Komoditas lainnya yang turut mendorong inflasi antara lain bawang putih, sawi hijau, daging ayam ras, dan beras yang memberikan andil masing-masing 0,01 persen.

    Sementara itu, inflasi Desember secara bulanan terutama didorong oleh kenaikan komoditas minyak goreng, emas perhiasan, dan kopi bubuk.

    Berdasarkan wilayahnya, Puji mengatakan 35 provinsi mengalami inflasi dan 3 provinsi mengalami deflasi pada Desember 2024. Inflasi tertinggi terjadi di Papua Pegunungan sebesar 2,39 persen.

    “Sedangkan deflasi terdalam terjadi di Maluku sebesar 0,41 persen,” katanya.

    (fby/pta)

  • Biang Kerok Inflasi Desember 2024: Cabai Merah & Telur Ayam!

    Biang Kerok Inflasi Desember 2024: Cabai Merah & Telur Ayam!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi sebesar 0,44% (month to month/mtm) pada Desember 2024. p

    “Inflasi bulanan Desember 2024 lebih tinggi dibandingkan November 2024, dan juga Desember 2023,” papar Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, dalam rilis BPS, Kamis (2/1/2024).

    “Berikutnya kelompok pengeluaran inflasi terbesar, adalah kelompok makanan minuman dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,33% dan memberikan andil inflasi sebesar 0,38%,” lanjut Pudji.

    Adapun, dia menuturkan komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok ini adalah telur ayam ras, cabai merah yang masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,06% (mtm).

    Berdasarkan komponen inflasi Desember 2024, komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,17% pada Desember 2024. Komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,11%. dan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi untuk komponen inti adalah minyak goreng, emas perhiasan dan kopi bubuk

    Selanjutnya untuk komponen harga diatur pemerintah, komponen ini mengalami inflasi 0,03% dan tidak memberikan andil inflasi yang signifikan terhadap inflasi.

    Lalu, Pudji mengungkapkan komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 2,04% pada Desember 2024. Komponen ini memberikan andil inflasi 0,33%. dan komoditas yang dominan. Komoditas pada komponen ini yang menyumbang inflasi a.l. telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih.

    (haa/haa)

  • Cabe Rawit Merah Turun, Telur Ayam Ras Naik

    Cabe Rawit Merah Turun, Telur Ayam Ras Naik

    JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga pangan pada awal tahun 2025 secara umum fluktuatif, cabai rawit merah turun menjadi Rp56.690 per kilogram (kg), sedangkan telur ayam ras naik menjadi Rp30.930 per kg pada Rabu, 1 Januari 2025.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 10.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 0,45 persen atau Rp70 menjadi Rp15.350 per kg.

    Meski begitu harga beras medium naik 1,04 persen atau Rp140 menjadi Rp13.610 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun 1,04 persen atau Rp130 menjadi Rp12.350 per kg.

    Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau naik 0,41 persen atau Rp170 menjadi Rp41.400 per kg; begitu pun bawang putih bonggol naik 0,40 persen atau Rp170 menjadi Rp42.880 per kg.

    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting turun 3,77 persen atau Rp1.920 menjadi Rp48.950 per kg; begitu pun cabai rawit merah turun 5,91 persen atau Rp3.560 menjadi Rp56.690 per kg.

    Selanjutnya harga daging sapi murni turun 2 persen atau Rp2.710 menjadi Rp132.690 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 4,06 persen atau Rp1.540 menjadi Rp39.510 per kg; lalu telur ayam ras juga naik 0,23 persen atau Rp70 menjadi Rp30.930 per kg.

    Komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau naik 2,99 persen atau Rp310 menjadi Rp10.670 per kg; lalu gula konsumsi juga baik 0,22 persen atau Rp40 menjadi Rp18.020 per kg.

    Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana turun 0,43 persen atau Rp80 menjadi Rp18.690 per kg; sedangkan minyak goreng curah naik 1,14 persen atau Rp200 menjadi Rp17.790 per kg.

    Kemudian komoditas tepung terigu curah juga turun 2,09 persen atau Rp210 menjadi Rp9.840 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 0,23 persen atau Rp30 menjadi Rp12.960 per kg.

    Selanjutnya, harga jagung di tingkat peternak turun 1,98 persen atau Rp120 menjadi Rp5.930 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium naik 2,52 persen atau Rp290 menjadi Rp11.820 per kg.

    Selanjutnya, untuk harga ikan kembung terpantau turun 1,08 persen atau Rp420 menjadi Rp38.320 per kg; lalu ikan tongkol juga turun 6,23 persen atau Rp2.030 menjadi Rp30.560 per kg; sementara itu ikan bandeng naik 1,35 persen atau Rp460 menjadi Rp34.550 per kg.

  • Harga Cabai Rawit Merah Turun, Telur Ayam Naik

    Harga Cabai Rawit Merah Turun, Telur Ayam Naik

    Jakarta: Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga pangan pada hari pertama di 2025 secara umum fluktuatif. Cabai rawit merah turun menjadi Rp56.690 per kilogram (kg), sedangkan telur ayam ras naik menjadi Rp30.930 per kg.
     
    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 10.00 WIB, dikutip dari Antara, Rabu, 1 Januari 2025, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 0,45 persen atau Rp70 menjadi Rp15.350 per kg.
     
    Meski begitu harga beras medium naik 1,04 persen atau Rp140 menjadi Rp13.610 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun 1,04 persen atau Rp130 menjadi Rp12.350 per kg.
     
    Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau naik 0,41 persen atau Rp170 menjadi Rp41.400 per kg; begitu pun bawang putih bonggol naik 0,40 persen atau Rp170 menjadi Rp42.880 per kg.
     
    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting turun 3,77 persen atau Rp1.920 menjadi Rp48.950 per kg; begitu pun cabai rawit merah turun 5,91 persen atau Rp3.560 menjadi Rp56.690 per kg.
     
    Selanjutnya harga daging sapi murni turun 2 persen atau Rp2.710 menjadi Rp132.690 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 4,06 persen atau Rp1.540 menjadi Rp39.510 per kg; lalu telur ayam ras juga naik 0,23 persen atau Rp70 menjadi Rp30.930 per kg.
     

     

    Harga minyak goreng kemasan turun
     
    Komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau naik 2,99 persen atau Rp310 menjadi Rp10.670 per kg; lalu gula konsumsi juga baik 0,22 persen atau Rp40 menjadi Rp18.020 per kg.
     
    Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana turun 0,43 persen atau Rp80 menjadi Rp18.690 per kg; sedangkan minyak goreng curah naik 1,14 persen atau Rp200 menjadi Rp17.790 per kg.
     
    Kemudian komoditas tepung terigu curah juga turun 2,09 persen atau Rp210 menjadi Rp9.840 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 0,23 persen atau Rp30 menjadi Rp12.960 per kg.
     
    Selanjutnya, harga jagung di tingkat peternak turun 1,98 persen atau Rp120 menjadi Rp5.930 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium naik 2,52 persen atau Rp290 menjadi Rp11.820 per kg.
     
    Selanjutnya, untuk harga ikan kembung terpantau turun 1,08 persen atau Rp420 menjadi Rp38.320 per kg; lalu ikan tongkol juga turun 6,23 persen atau Rp2.030 menjadi Rp30.560 per kg; sementara itu ikan bandeng naik 1,35 persen atau Rp460 menjadi Rp34.550 per kg.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)