Produk: Telur ayam

  • Beras dan Minyak Naik, Cabai Turun

    Beras dan Minyak Naik, Cabai Turun

    Jakarta, FORTUNE – Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan adanya kenaikan harga beras premium dan minyak kemasan sederhana per hari ini, Jumat (10/1) pagi. Harga beras premium naik hingga 0,13 persen atau Rp20 menjadi Rp15.500 per kg dan harga minyak kemasan sederhana naik 0,16 persen atau Rp30 menjadi Rp19.350 per liter.

    Berdasarkan data Panel Harga Bapanas pukul 09.06 WIB, sejumlah harga komoditas pangan turun di tingkat pedagang eceran secara nasional. Beras medium turun sebesar 0,52 persen atau Rp70, menjadi Rp13.480 per kg.

    Harga beras stabilitas pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog juga ikut turun 0,08 persen atau Rp10, menjadi Rp12.490 per kg. Harga minyak goreng curah pun turun 1,03 persen atau Rp180 menjadi Rp17.220 per liter.

    Sementara itu, harga gula konsumsi juga turun 0,44 persen atau Rp80 menjadi Rp17.960 per kg. Harga tepung terigu kemasan (non-curah) pun turun 2,10 persen atau Rp270 menjadi Rp12.560. Tepung terigu curah juga harganya turun 2,04 persen atau Rp200 menjadi Rp9.610 per kg.

    Selanjutnya, harga daging sapi murni mengalami penurunan 0,06 persen atau sebesar Rp80 menjadi Rp134.400 per kg. Lalu, harga daging ayam ras pun ikut turun 0,59 persen atau Rp220 menjadi Rp37.310 per kg. Untuk telur ayam ras juga harganya turun 0,59 persen atau Rp180 menjadi Rp30.410 per kg.

    Komoditas bawang merah pun mengalami penurunan harga sebesar Rp1,44 persen atau Rp580 menjadi Rp39.820 per kg. Selain itu, harga bawang putih bonggol ikut turun 0,38 persen atau Rp160 menjadi Rp42.450 per kg.

    Harga cabai rawit merah pun turun 2,80 persen atau Rp2.080 menjadi Rp72.150 per kg. Selain cabai rawit merah, harga cabai merah keriting juga terpantau turun 1,79 persen atau Rp920 menjadi Rp50.550 per kg.

    Di samping itu, harga komoditas ikan kembung justru mengalami kenaikan sebesar 5,83 persen atau Rp2.240 menjadi Rp40.650 per kg. Ikan tongkol pun harganya naik 2,06 persen atau Rp660 menjadi Rp32.680 per kg. Sedangkan harga ikan bandeng mengalami penurunan sebesar 0,06 persen atau Rp20 menjadi Rp33.020 per kg.

  • Harga pangan Rabu, cabai rawit Rp64.470/kg dan daging ayam Rp38.690/kg

    Harga pangan Rabu, cabai rawit Rp64.470/kg dan daging ayam Rp38.690/kg

    Dokumentasi – Jajaran Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan pemantauan harga pangan salah satunya daging ayam ras. ANTARA/HO-Humas Bapanas

    Harga pangan Rabu, cabai rawit Rp64.470/kg dan daging ayam Rp38.690/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 08 Januari 2025 – 08:53 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga pangan pada Rabu pagi secara umum berfluktuatif dengan cabai rawit merah turun menjadi Rp64.470 per kilogram (kg), sedangkan daging ayam ras naik menjadi Rp38.690 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas yang dilansir di Jakarta pukul 07.20 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional yakni beras premium turun 1,48 persen atau Rp230 menjadi Rp15.280 per kg.

    Lalu, beras medium juga turun 1,77 persen atau Rp240 menjadi Rp13.340 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik 2 persen atau Rp250 menjadi Rp12.750 per kg. Selanjutnya, komoditas bawang merah terpantau turun 0,05 persen atau Rp20 menjadi Rp40.790 per kg; begitu pun bawang putih bonggol turun 3,72 persen atau Rp1.600 menjadi Rp41.410 per kg.

    Sementara itu, harga komoditas cabai merah keriting naik 1,10 persen atau Rp570 menjadi Rp52.430 per kg; sedangkan cabai rawit merah turun di level 11,88 persen atau Rp8.690 menjadi Rp64.570 per kg. Selanjutnya, harga daging sapi murni turun 2,96 persen atau Rp4.010 menjadi Rp131.390 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 2,11 persen atau Rp800 menjadi Rp38.690 per kg; lalu telur ayam ras turun 1,85 persen atau Rp570 menjadi Rp30.190 per kg.

    Komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau turun 4,13 persen atau Rp430 menjadi Rp9.970 per kg; sedangkan gula konsumsi naik 0,67 persen atau Rp120 menjadi Rp18.150 per kg. Selanjutnya, minyak goreng kemasan sederhana turun 2,60 persen atau Rp500 menjadi Rp18.710 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 4,85 persen atau Rp850 menjadi Rp16.660 per kg.

    Kemudian, komoditas tepung terigu curah naik 3,76 persen atau Rp370 menjadi Rp10.220 per kg; begitu pula terigu non curah juga naik 3,97 persen atau Rp510 menjadi Rp13.360 per kg. Sementara itu, harga jagung di tingkat peternak naik hingga 29,81 persen atau Rp1.890 menjadi Rp8.230 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 12,13 persen atau Rp1.380 menjadi Rp10.000 per kg.

    Kemudian, untuk harga ikan kembung terpantau turun 1,08 persen atau Rp410 menjadi Rp37.650 per kg; sedangkan ikan tongkol naik 2,50 persen atau Rp800 menjadi Rp32.820 per kg; lalu ikan bandeng juga naik 0,93 persen atau Rp310 menjadi Rp33.650 per kg.

    Sumber : Antara

  • Warga Pulogebang Keluhkan Menu Makan Bergizi Gratis, Lauk Bumil dan Balita Kerap Disamakan

    Warga Pulogebang Keluhkan Menu Makan Bergizi Gratis, Lauk Bumil dan Balita Kerap Disamakan

    JAKARTA – Warga Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur mengeluhkan menu makanan bergizi gratisan yang diberikan pemerintah terhadap masyarakat.

    Keluhan tersebut berkaitan dengan permintaan adanya pembeda pada menu makan yang diberikan kepada Bayi Lima Tahun (Balita) dan Ibu Hamil (Bumil) di Posyandu Tunas Harapan Satu, Pulogebang.

    Seperti diketahui, menu makanan bergizi gratis merupakan program unggulan dari Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dan Wakil Gibran Rakabuming Raka.

    Sebanyak 67 paket makanan bergizi telah dibagikan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pulogebang. Pemberian makanan bergizi di wilayah ini sudah dilakukan tiga hari.

    Menurut Ketua Posyandu Tunas Harapan Satu, Sumarmi, perlu adanya perbedaan menu yang diberikan kepada Balita dan Bumil.

    Sebab menu yang diberikan kepada Bumil justru dinilai kurang diminati kalangan Balita.

    “Saya berharap dan memberi saran kalau sayuran untuk balita diberikan variasi dan jangan disamakan dengan dewasa,” ujarnya pada Rabu, 8 Januari.

    Dikatakannya, perbedaan itu terdapat pada porsi lauk dan nasi yang diberikan kepada ibu hamil lebih banyak jika dibandingkan balita.

    “Kalau toge, tempe, anak-anak kurang suka. Rata-rata seperti itu tapi kadang ada wortel juga jadi karena kebetulan,” katanya.

    Kemudian tambahan menu berupa satu telur ayam untuk Bumil. Paket makan bergizi itu disajikan untuk 13 bumil, lima ibu menyusui, dan 49 Balita.

    “Kalau menunya tuh berbeda, ibu hamil itu ada tambahan telur ayam sama porsinya lebih besar atau lebih banyak karena mengandung, tapi kalau sayurnya kayaknya sama,” katanya.

    Sementara Siti (38) salah satu warga yang memiliki balita dan mendapatkan program makanan bergizi menyarankan agar menu sayur toge dan tempe diganti dengan wortel atau kembang kol.

    “Paling kalau sayurnya, sayur ini sayur toge sama tempe, dan anak kecil kurang suka kalau sayur toge kayak kurang minat, biasanya paling wortel jagung terus kayak kembang kol,” katanya.

  • Posyandu berharap menu MBG bagi Ibu hamil dan balita dibedakan

    Posyandu berharap menu MBG bagi Ibu hamil dan balita dibedakan

    Jakarta (ANTARA) – Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Tunas Harapan I, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, mengharapkan agar menu Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil dan anak bayi di bawah lima tahun (balita) dibedakan.

    Ketua Posyandu Tunas Harapan I, Sumarmi saat menerima makanan MBG dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pulogebang, Rabu, mengatakan perlu adanya perbedaan menu yang diberikan kepada balita dan ibu hamil karena menu yang diberikan kepada ibu hamil justru dinilai kurang diminati.

    “Saya berharap menu untuk balita diberikan variasi dan jangan disamakan dengan dewasa. Kalau toge, tempe anak-anak kurang suka rata-rata seperti itu,” ujarnya.

    Dia mengaku memang ada perbedaan suguhan yang diberikan kepada balita dan ibu hamil, namun perbedaan itu terdapat pada porsi lauk dan nasi ibu hamil lebih banyak jika dibandingkan balita.

    Sementara, untuk ibu hamil ada tambahan menu berupa satu telur ayam. “Kalau menunya berbeda, ibu hamil itu ada tambahan telur ayam sama porsinya lebih besar tapi kalau sayurnya kayaknya sama,” ujarnya.

    Jumlah penerima manfaat MBG di Posyandu Tunas Harapan I itu sebanyak 67 orang yang terdiri atas 13 ibu hamil, lima ibu menyusui dan 49 balita.

    Salah satu ibu yang memiliki anak balita, Siti (38) juga menyarankan agar menu sayur toge dan tempe diganti dengan wortel atau kembang kol.

    “Kalau dari menunya sudah cukup bagus tapi paling kalau sayurnya, sayur ini sayur toge sama tempe. Anak kecil kurang suka kalau sayur toge kayak kurang minat, biasanya paling wortel, jagung terus kayak kembang kol,” katanya.

    Menu yang diberikan oleh SPPG Pulogebang bagi penerima manfaat MBG di Posyandu itu, yakni ayam suwir, tumis buncis tempe dan jeruk. Sementara untuk ibu menyusui ditambah dengan satu butir telur ayam rebus.

    Berdasarkan informasi yang diperoleh, sebanyak 437 orang yang menerima manfaat MBG yang tersebar di tujuh Posyandu yang ada di Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Cabai Rawit Turun, Daging Ayam Naik

    Cabai Rawit Turun, Daging Ayam Naik

    Jakarta: Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga pangan pada Rabu pagi secara umum berfluktuatif dengan cabai rawit merah turun menjadi Rp64.470 per kilogram (kg), sedangkan daging ayam ras naik menjadi Rp38.690 per kg.
     
    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas yang dilansir di Jakarta pukul 07.20 WIB, mengutip Antara, Rabu, 8 Januari 2025, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional yakni beras premium turun 1,48 persen atau Rp230 menjadi Rp15.280 per kg.
     
    Lalu, beras medium juga turun 1,77 persen atau Rp240 menjadi Rp13.340 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik 2 persen atau Rp250 menjadi Rp12.750 per kg.
    Selanjutnya, komoditas bawang merah terpantau turun 0,05 persen atau Rp20 menjadi Rp40.790 per kg; begitu pun bawang putih bonggol turun 3,72 persen atau Rp1.600 menjadi Rp41.410 per kg.
     
    Sementara itu, harga komoditas cabai merah keriting naik 1,10 persen atau Rp570 menjadi Rp52.430 per kg; sedangkan cabai rawit merah turun di level 11,88 persen atau Rp8.690 menjadi Rp64.570 per kg.
     
    Selanjutnya, harga daging sapi murni turun 2,96 persen atau Rp4.010 menjadi Rp131.390 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 2,11 persen atau Rp800 menjadi Rp38.690 per kg; lalu telur ayam ras turun 1,85 persen atau Rp570 menjadi Rp30.190 per kg.
     

     

    Harga minyak goreng turun

    Komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau turun 4,13 persen atau Rp430 menjadi Rp9.970 per kg; sedangkan gula konsumsi naik 0,67 persen atau Rp120 menjadi Rp18.150 per kg.
     
    Selanjutnya, minyak goreng kemasan sederhana turun 2,60 persen atau Rp500 menjadi Rp18.710 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 4,85 persen atau Rp850 menjadi Rp16.660 per kg.
     
    Kemudian, komoditas tepung terigu curah naik 3,76 persen atau Rp370 menjadi Rp10.220 per kg; begitu pula terigu non curah juga naik 3,97 persen atau Rp510 menjadi Rp13.360 per kg.
     
    Sementara itu, harga jagung di tingkat peternak naik hingga 29,81 persen atau Rp1.890 menjadi Rp8.230 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 12,13 persen atau Rp1.380 menjadi Rp10.000 per kg.
     
    Kemudian, untuk harga ikan kembung terpantau turun 1,08 persen atau Rp410 menjadi Rp37.650 per kg; sedangkan ikan tongkol naik 2,50 persen atau Rp800 menjadi Rp32.820 per kg; lalu ikan bandeng juga naik 0,93 persen atau Rp310 menjadi Rp33.650 per kg.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Denny Siregar Sindir Menu Makan Bergizi Gratis: Nunggu Penampakan Susu Ikan dan Daun Kelor

    Denny Siregar Sindir Menu Makan Bergizi Gratis: Nunggu Penampakan Susu Ikan dan Daun Kelor

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Program makan gratis yang digagas Presiden Prabowo Subianto menyimpan cerita unik di balik tujuan yang sebenarnya.

    Alih-alih dinikmati sepenuhnya, beberapa siswa justru mengungkapkan selera yang beragam dan kadang mengejutkan.

    Bahkan tidak sedikit siswa menolak memakan ayam hingga sayur yang disajikan. Ada juga yang hanya mengambil buah jeruk dan meninggalkan menu utama.

    Sutradara sekaligus pegiat media sosial, Denny Siregar, turut menyoroti fenomena ini dengan gaya khasnya yang sarkastik.

    Dalam unggahannya di X @Dennysiregar7, ia mempertanyakan elemen menu yang sebelumnya sempat menjadi perbincangan, seperti susu ikan dan daun kelor.

    “Nunggu penampakan susu ikan dan daun kelor kok gada yang laporan ya?,” kata Denny dalam keterangannya dikutip pada Selasa (7/1/2025).

    Badan Gizi Nasional (BGN) jauh hari telah mengungkapkan bahwa tidak semua penerima Program Makan Bergizi Gratis akan mendapatkan susu dalam menu mereka.

    Sebagai penggantinya, telur ayam dan daun kelor akan disediakan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak yang mengikuti program ini.

    Kepala BGN, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa telur ayam dapat memenuhi kebutuhan protein, sementara daun kelor dipilih karena kaya akan kalsium.

    Solusi ini diambil untuk daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh distribusi susu, terutama di wilayah non-peternakan sapi perah.

    Hal tersebut diungkapkan Dadan dalam Rapat Koordinasi Terbatas CPP 2025 di Jakarta, Senin (23/12/2024) lalu.

    “(Menu susu) cukup bisa diganti dengan telur. Kalsiumnya bisa dengan (daun) kelor. Yang jauh dari susu dan logistiknya susah, ya tidak usah dipaksakan. Bisa ada telur, bisa kelor,” ujar Dadan.

  • Inflasi Kota Kediri Tetap Terkendali, BPS Optimis Berlanjut di 2025

    Inflasi Kota Kediri Tetap Terkendali, BPS Optimis Berlanjut di 2025

    Kediri (beritajatim.com) – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri mengumumkan hasil penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk Desember 2024, yang mencatat kenaikan dibanding bulan sebelumnya.

    Kepala BPS Kota Kediri, Emil Wahyudiono, dalam konferensi pers daring menjelaskan, bahwa peningkatan ini wajar terjadi akibat meningkatnya permintaan selama perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Pada Desember 2024, inflasi month-to-month (m-to-m) di Kota Kediri mencapai 0,52 persen, sementara secara year-on-year (y-on-y) dan year-to-date (y-to-d), Kota Kediri menempati posisi terendah kedua di Jawa Timur dengan angka 1,19 persen, lebih rendah dari rata-rata nasional dan provinsi.

    Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kenaikan harga selama Desember 2024 meliputi penyesuaian harga BBM non-subsidi, kenaikan harga telur ayam ras, minyak goreng, serta komoditas hortikultura.

    Di sisi lain, harga emas mengalami penurunan, demikian pula tarif angkutan udara akibat penyesuaian tarif tiket pesawat sebesar 10 persen yang berlangsung dari 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025.

    “Kenaikan harga telur ayam ras dipicu oleh meningkatnya harga pakan, sementara harga cabai naik karena musim hujan yang mempercepat pembusukan, ditambah peningkatan permintaan dari konsumen,” jelas Emil.

    Komoditas utama penyumbang inflasi m-to-m di Kota Kediri pada Desember antara lain:

    Telur ayam ras (0,10 persen)
    Cabai rawit (0,07 persen)
    Cabai merah (0,05 persen)
    Terong (0,04 persen)
    Minyak goreng, kangkung, bawang merah, kacang panjang, dan sawi hijau (masing-masing 0,03 persen)
    Jagung manis, perawatan kendaraan, semangka, ketimun, beras, kelapa, wortel, dan ikan nila (masing-masing 0,01 persen)

    Sementara itu, beberapa komoditas justru mengalami deflasi, seperti emas perhiasan (-0,02 persen), pepaya (-0,01 persen), dan alpukat (-0,01 persen).

    Emil menekankan pentingnya langkah-langkah antisipatif dari Pemkot Kediri untuk menjaga stabilitas harga pada Januari 2025. “Distribusi komoditas harus dipastikan tetap lancar. Lebih baik lagi jika tersedia cold storage untuk menyimpan bahan pangan yang mudah rusak agar harga tetap terkendali,” ujarnya.

    Ia juga mengimbau masyarakat untuk mulai membiasakan substitusi komoditas segar dengan yang lebih tahan lama, seperti mengolah cabai menjadi cabai kering.

    Sementara itu, Tetuko Erwin Sukarno, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian sekaligus Sekretaris TPID Kota Kediri, mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi, sehingga inflasi tahunan tetap berada di angka 1,19 persen.

    Erwin optimis stabilitas ekonomi ini akan berlanjut pada 2025, terutama dengan kebijakan pemerintah yang hanya menaikkan PPN pada barang mewah, bukan pada kebutuhan pokok, sehingga keterjangkauan harga tetap terjaga.

    Di akhir wawancara, ia menegaskan bahwa pemerintah tengah menyiapkan berbagai program untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi beban pengeluaran masyarakat, seperti pemberian makanan bergizi gratis dan pelatihan keterampilan kerja.

    “Semoga program pemerintah di 2025 dapat meringankan kebutuhan masyarakat, meningkatkan daya beli, serta memperkuat daya saing kita semua,” pungkasnya. [nm/ian]

  • Harga Cabai Mulai Tidak Pedas Hari Ini

    Harga Cabai Mulai Tidak Pedas Hari Ini

    Jakarta: Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Senin mencatat, harga pangan secara umum mayoritas turun, bahkan cabai rawit merah turun drastis Rp30.170 menjadi Rp38.380 per kilogram (kg), dari hari sebelumnya tercatat Rp64.490 per kg.
     
     

     
    Melansir Antara, berdasarkan data Panel Harga Bapanas yang dilansir pukul 06.50 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, yakni:

    Beras premium turun 11,93 persen atau Rp1.840 menjadi Rp13.580 per kg.
    Beras medium turun 9,99 persen atau Rp1.350 menjadi Rp12.170 per kg.
    Beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog stabil di Rp12.500 per kg.
    Bawang merah terpantau naik 5,65 persen atau Rp2.340 menjadi Rp43.730 per kg.
    Bawang putih bonggol naik 0,70 persen atau Rp300 menjadi Rp42.990 per kg.
    Cabai merah keriting turun hingga 40,25 persen atau Rp20.970 menjadi Rp31.130 per kg.
    Cabai rawit merah juga turun di level 44,01 persen atau Rp30.170 menjadi Rp38.380 per kg.
    Daging sapi murni turun 9,96 persen atau Rp13.440 menjadi Rp121.560 per kg.
    Daging ayam ras juga turun 3,86 persen atau Rp1.460 menjadi Rp36.320 per kg.
    Telur ayam ras juga turun 10,51 persen atau Rp3.230 menjadi Rp27.500 per kg.
    Kedelai biji kering (impor) juga terpantau turun 4,24 persen atau Rp440 menjadi Rp9.940 per kg.
    Gula konsumsi juga turun 1,73 persen atau Rp310 menjadi Rp17.650 per kg.
    Minyak goreng kemasan sederhana turun 1,52 persen atau Rp390 menjadi Rp18.820 per kg.
    Minyak goreng curah turun 11,20 persen atau Rp1.980 menjadi Rp15.700 per kg.
    Tepung terigu curah turun 6,38 persen atau Rp630 menjadi Rp9.240 per kg.
    Terigu noncurah turun 4,27 persen atau Rp550 menjadi Rp12.320 per kg.
    Jagung di tingkat peternak naik hingga 22,20 persen atau Rp1.350 menjadi Rp7.430 per kg.
    Garam halus beryodium turun 0,26 persen atau Rp30 menjadi Rp11.530 per kg.
    Ikan kembung terpantau turun 1,40 persen atau Rp530 menjadi Rp37.400 per kg.
    Ikan tongkol turun 4,96 persen atau Rp1.580 menjadi Rp30.280 per kg.
    Ikan bandeng naik 6,19 persen atau Rp2.070 menjadi Rp35.500 per kg.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Harga cabai rawit merah turun Rp30.170 jadi Rp38.380/kg pada Senin

    Harga cabai rawit merah turun Rp30.170 jadi Rp38.380/kg pada Senin

    Ilustrasi – Pedagang memilah cabai rawit yang dijual di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (21/5/2024). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

    Harga cabai rawit merah turun Rp30.170 jadi Rp38.380/kg pada Senin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 06 Januari 2025 – 08:10 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Senin mencatat, harga pangan secara umum mayoritas turun, bahkan cabai rawit merah turun drastis Rp30.170 menjadi Rp38.380 per kilogram, dari hari sebelumnya tercatat Rp64.490 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas yang dilansir pukul 06.50 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 11,93 persen atau Rp1.840 menjadi Rp13.580 per kg.

    Lalu beras medium juga turun 9,99 persen atau Rp1.350 menjadi Rp12.170 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog stabil di harga Rp12.500 per kg.

    Meski begitu komoditas bawang merah terpantau naik 5,65 persen atau Rp2.340 menjadi Rp43.730 per kg; begitu pun bawang putih bonggol naik 0,70 persen atau Rp300 menjadi Rp42.990 per kg.

    Sementara itu, harga komoditas cabai merah keriting turun hingga 40,25 persen atau Rp20.970 menjadi Rp31.130 per kg; lalu cabai rawit merah juga turun di level 44,01 persen atau Rp30.170 menjadi Rp38.380 per kg.

    Selanjutnya harga daging sapi murni turun 9,96 persen atau Rp13.440 menjadi Rp121.560 per kg; lalu daging ayam ras juga turun 3,86 persen atau Rp1.460 menjadi Rp36.320 per kg; begitu pun telur ayam ras juga turun 10,51 persen atau Rp3.230 menjadi Rp27.500 per kg.

    Komoditas kedelai biji kering (impor) juga terpantau turun 4,24 persen atau Rp440 menjadi Rp9.940 per kg; lalu gula konsumsi juga turun 1,73 persen atau Rp310 menjadi Rp17.650 per kg.

    Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana turun 1,52 persen atau Rp390 menjadi Rp18.820 per kg; begitu pun minyak goreng curah turun 11,20 persen atau Rp1.980 menjadi Rp15.700 per kg.

    Kemudian komoditas tepung terigu curah juga turun 6,38 persen atau Rp630 menjadi Rp9.240 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 4,27 persen atau Rp550 menjadi Rp12.320 per kg.

    Sementara itu, harga jagung di tingkat peternak naik hingga 22,20 persen atau Rp1.350 menjadi Rp7.430 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 0,26 persen atau Rp30 menjadi Rp11.530 per kg.

    Kemudian, untuk harga ikan kembung terpantau turun 1,40 persen atau Rp530 menjadi Rp37.400 per kg; lalu ikan tongkol juga turun 4,96 persen atau Rp1.580 menjadi Rp30.280 per kg; sedangkan ikan bandeng naik 6,19 persen atau Rp2.070 menjadi Rp35.500 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga Bawang Melonjak di Senin Pertama 2025, Cabai Rawit Turun – Page 3

    Harga Bawang Melonjak di Senin Pertama 2025, Cabai Rawit Turun – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sejumlah komoditas pangan di pasaran seperti bawang merah dan bawang putih terkena lonjakan harga di hari Senin pertama tahun 2025, tepatnya pada 6 Januari. Sebaliknya, beberapa produk dapur semisal harga cabai rawit merah justru turun drastis.

    Mengutip data Panel Harga Badan Pangan Nasional, Senin (6/1/2025), harga bawang merah naik 2,68 persen atau Rp 1.110 menjadi Rp 42.500 per kg dari hari sebelumnya, Minggu, 5 Januari 2025.

    Kenaikan harga lebih tinggi dialami komoditas bawang putih, yang secara harga rata-rata meroket 3,07 persen atau sekitar Rp 1.310 menjadi Rp 44.000 per kg.

    Komoditas bahan pangan lain yang secara harga terkerek, antara lain gula konsumsi, naik 2,06 persen (Rp 370) menjadi Rp 18.330 per kg. Lalu, minyak goreng kemasan sederhana naik 2,93 persen (Rp 560) menjadi Rp 19.670 per liter, dan tepung terigu melonjak 8,11 persen (Rp 800) menjadi Rp 10.670 per kg.

    Senada, harga jagung di tingkat peternak melambung hingga 22,20 persen (Rp 1.350) menjadi Rp 7.430 per kg, harga ikan tongkol 15,10 persen (Rp 4.810) menjadi Rp 36.670 pet kg, dan ikan bandeng 6,19 persen (Rp 2.070) menjadi Rp 35.500 per kg.

    Turun Harga 

    Di sisi lain, harga komoditas pangan utama seperti beras dan kedelai impor terpantau turun. Harga beras premium melemah -11,93 persen (Rp 1.840) menjadi Rp 13.580 per kg, dan beras medium -7,77 persen (Rp 1.050) menjadi Rp 12.470 per kg. Harga kedelai biji kering impor juga turun hingga -17,15 persen (Rp 1.780) menjadi Rp 8.600 per kg.

    Begitu pula harga cabai, komoditas daging hingga telur ayam yang cenderung merosot. Harga cabai rawit merah turun drastis -46,27 persen (Rp 31.720) menjadi Rp 36.830 per kg. Penurunan harga lebih tajam pun dirasakan cabai merah keriting, -51,06 persen (turun Rp 26.600) menjadi Rp 25.500 per kg.

    Penurunan harga juga dirasakan produk daging sapi murni, terpangkas -15,80 persen (Rp 21.330) menjadi Rp 113.670 per kg. Juga harga daging ayam ras yang turun -16,89 persen (Rp 6.380) menjadi Rp 31.400 per kg, dan harga telur ayam ras -12,14 persen (Rp 3.730) menjadi Rp 27.000 per kg.

    Berbeda dengan minyak goreng kemasan, harga minyak goreng curah terpantau turun -11,20 persen (Rp 1.980) menjadi Rp 15.700 per liter. Begitu pun harga garam halus beryodium yang terpotong -17,82 persen (Rp 2.060) menjadi Rp 9.500 per kg, dan harga ikan kembung -1,40 persen (Rp 530) menjadi Rp 37.400 per kg.