Produk: Telur ayam

  • Angka Kemiskinan Sumatera Utara Turun Jadi 7,19 persen Per September 2024 – Halaman all

    Angka Kemiskinan Sumatera Utara Turun Jadi 7,19 persen Per September 2024 – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Angka kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) turun sebesar 0,80 poin dari 7,99 persen di Maret 2024 menjadi 7,19 persen di September 2024.

    Angka penurunan tersebut merupakan yang tertinggi di Indonesia selama tahun 2024.

    Angka kemiskinan tersebut setara dengan 1,11 juta jiwa pada September 2024 atau berkurang sekitar 117,1 ribu jiwa dalam enam bulan terakhir. 

    Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Agus Fatoni mengatakan, turunnya angka kemiskinan tersebut merupakan kerja sama seluruh perangkat yang ada di Sumut, baik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, pemerintah kota/kabupaten, Forkopimda, instansi vertikal, swasta dan seluruh elemen masyarakat. 

    “Kita berhasil dan kita bisa mencapai capaian yang sangat baik karena kekompakan kita, kerja keras kita dan keberhasilan kita dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan serentak yang sudah dicanangkan,” kata Fatoni saat menghadiri Pers Rilis Berita Resmi Statistik Januari Tahun 2025 di Kantor BPS Sumut, Medan, Sumatera Utara, Rabu (15/1/2025).

    Fatoni mengatakan gerakan serentak merupakan gerakan bersama yang mengajak seluruh elemen dan komponen untuk bersama-sama menangani dan juga ikut melaksankan pembangunan di Sumut. 

    Diantaranya, gerakan penanganan kemiskinan ekstrem serentak, gerakan penanganan inflasi serentak, gerakan pasar murah serentak, gerakan pangan murah serentak, gerakan pembangunan sanitasi serentak, dan lainnya.

    “Kita juga bersyukur pelaksanaan PON di Sumut berdampak positif dan memberikan kontribusi besar bagi pembangunan Sumut. PON membawa pertumbuhan ekonomi Sumut tumbuh cukup baik, inflasi terkendali di bawah rata-rata nasional,” ucapnya.

    Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Asim Saputra mengatakan pengendalian inflasi selama 2024 mencapai titik keberhasilan yang sangat besar, dimana inflasi pada September 2024 relatif terkendali hanya 1,4 persen (yoy). 

    Inflasi menjadi salah satu tolak ukur bagaimana menanggulangi tingkat kemiskinan. Bahkan, angka penurunan kemiskinan tersebut relatif merata, baik di pedesaan maupun perkotaan.

    Pada triwulan III tahun 2024, BPS Sumut mencatat pertumbuhan ekonomi Sumut mencapai titik cukup tinggi.

    Pertumbuhan ekonomi di periode tersebut merupakan pertumbuhan tertinggi di Pulau Sumatera. 

    Begitu pula dengan perkembangan pertumbuhan konsumsi rumah tangga di Sumut yang cukup baik. Pertumbuhan pengeluaran konsumsi di Sumut tercatat tumbuh di atas nasional 5,47 persen. 

    “Ini menunjukkan bahwa kita bisa mematahkan pandangan ada penurunan daya beli khususnya di Sumut, kita mampu mendongkrak daya beli dengan pertumbuhan tersebut.”

    “Kalau kita cermati beberapa provinsi di Indonesia, penurunan jumlah penduduk miskin Sumut terbesar ketiga setelah Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumut berada di urutan ketiga dalam hal menurunkan angka kemiskinan September 2024,” jelasnya. 

    Dia menyebutkan terdapat sejumlah komoditas yang memberi pengaruh besar terhadap garis kemiskinan di Sumut pada September 2024. 

    Untuk daerah perkotaan, komoditas yang memberi pengaruh besar terhadap garis kemiskinan yakni beras, rokok kretek filter, dan ikan tongkol. Sementara di desa dipengaruhi oleh beras, rokok kretek filter, dan telur ayam ras. 

    Turut hadir pada acara tersebut Pimpinan Kantor Bank Indoensia Wilayah Sumut, Bulog Sumut, BKKBN, instansi vertikal, pimpinan OPD Sumut, media, dan lainnya.

     

  • Angka Kemiskinan Turun, Jumlah Penduduk Miskin di Jabar Capai 3,67 Juta Orang

    Angka Kemiskinan Turun, Jumlah Penduduk Miskin di Jabar Capai 3,67 Juta Orang

    JABAR EKSPRES – Kabar baik mencuat dari isu kemiskinan di Jabar. Persentase penduduk miskin berhasil turun.

    Itu berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, Rabu (15/1). Persentase penduduk miskin di Jabar periode September 2024 tercatat di angka 7,08 persen. “Atau masih ada 3,67 juta orang miskin di Jabar,” jelas Kepala BPS Jabar Darwis Sitorus.

    Darwis melanjutkan, angka itu menunjukkan tren positif, yakni tercatat menurun jika dibanding periode Maret 2024 yang ada di angka 7,46 persen. “Penurunannya ada di 0,38 persen,” ujarnya.

    BACA JUGA: Melalui Reformasi Birokrasi Tematik, Pemkot Cimahi Fokus Atasi Kemiskinan, Stunting, dan Inflasi

    Menurutnya, jika dari sisi jumlah maka penurunan masyarakat miskin itu ada di angka 180,32 ribu orang. Jika dirincikan, penurunan kemiskinan itu terjadi baik di perkotaan ataupun perdesaan.

    Untuk diperkotaan turun 0,42 persen atau 141,06 ribu orang. Sedangkan di perdesaan turun 0,22 persen atau 39,26 ribu orang.

    Darwis menjelaskan, untuk garis kemiskinan di Jabar periode September 2024 tercatat di Rp 535.509 per kapita per bulan. Jika dirincikan, garis kemiskinan makanan ada di angka Rp 400.115, sedangkan non makanan Rp 135.394.

    BACA JUGA: Baznas dan LAZ Se-Jabar Sepakat Sinergi Tanggulangi Kemiskinan

    Menurut Darwis, ada sejumlah komoditas yang cukup mempengaruhi garis kemiskinan. Di perkotaan dari komoditas makanan terbesar adalah beras dengan andil 22,08 persen. Kemudian rokok kretek filter 12,09 persen, daging ayam ras 5,36 persen, telur ayam ras 5,28 persen, kopi bubuk 3,9 persen.

    Sementara di perdesaan komoditas tertinggi juga sama, yakni beras dengan 25,52 persen. “Jadi perlu perhatian bersama jika harga beras naik maka akan cukup berdampak pada garis kemiskinan,” cetusnya.(son)

  • Harga pangan Senin turun, cabai rawit merah Rp72.690/kg

    Harga pangan Senin turun, cabai rawit merah Rp72.690/kg

    Ilustrasi – Penjual menyortir cabai rawit merah di Pasar Agung, Depok, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/wsj.

    Harga pangan Senin turun, cabai rawit merah Rp72.690/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 13 Januari 2025 – 11:13 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat pada Senin pagi, harga pangan secara umum mayoritas turun termasuk cabai rawit merah yang dijual dengan harga Rp72.690 per kilogram (kg). Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas dilansir di Jakarta pada pukul 09.13 WIB, secara umum di tingkat pedagang eceran secara nasional, harga beras premium turun 0,32 persen atau Rp50 menjadi Rp15.470 per kg.

    Lalu, beras medium juga turun 1,25 persen atau Rp170 menjadi Rp13.410 per kg; begitu pun beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga turun 1,04 persen atau Rp130 menjadi Rp12.380 per kg. Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau turun 2,80 persen atau Rp1.110 menjadi Rp38.570 per kg; begitu pun bawang putih bonggol turun 1,97 persen atau Rp840 menjadi Rp41.760 per kg.

    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting juga turun hingga 5,42 persen atau Rp2.720 menjadi Rp47.440 per kg; lalu cabai rawit merah juga turun 2,04 persen atau Rp1.510 menjadi Rp72.690 per kg. Sedangkan, harga daging sapi murni naik 0,81 persen atau Rp1.100 menjadi Rp136.200 per kg; sedangkan daging ayam ras turun 3,26 persen atau Rp1.220 menjadi Rp36.160 per kg; begitu pun telur ayam ras turun 3,08 persen atau Rp930 menjadi Rp29.300 per kg.

    Sementara itu, komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau naik 0,86 persen atau Rp90 menjadi Rp10.540 per kg; sedangkan gula konsumsi turun 0,50 persen atau Rp90 menjadi Rp17.920 per kg. Berikutnya, minyak goreng kemasan sederhana turun 0,41 persen atau Rp80 menjadi Rp19.230 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 1,65 persen atau Rp290 menjadi Rp17.250 per kg.

    Komoditas tepung terigu curah turun 1,62 persen atau Rp160 menjadi Rp9.690 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 2,67 persen atau Rp340 menjadi Rp12.410 per kg. Berikutnya, harga jagung di tingkat peternak turun 0,63 persen atau Rp40 menjadi Rp6.340 per kg; lalu harga garam halus beryodium juga turun 2,85 persen atau Rp320 menjadi Rp10.890 per kg.

    Untuk harga ikan kembung terpantau naik 4,93 persen atau Rp1.970 menjadi Rp41.900 per kg; lalu ikan tongkol juga naik 2,22 persen atau Rp710 menjadi Rp32.740 per kg; sedangkan ikan bandeng turun 0,62 persen atau Rp200 menjadi Rp32.170 per kg.

    Sumber : Antara

  • Cabai rawit Rp70.440/kg-bawang merah Rp38.330/kg

    Cabai rawit Rp70.440/kg-bawang merah Rp38.330/kg

    Arsip foto – Cabai rawit merah dan komoditas pangan lainnya yang dijual pedagang di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (21/8/2024). ANTARA/Harianto.

    Harga pangan Minggu: Cabai rawit Rp70.440/kg-bawang merah Rp38.330/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 12 Januari 2025 – 10:25 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga pangan secara umum mayoritas turun, cabai rawit merah Rp70.440 per kilogram (kg) dan bawang merah Rp37.330 per kg, di Minggu pagi.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas dilansir di Jakarta, pukul 09.13 WIB secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,19 persen atau Rp30 menjadi Rp15.560 per kg.

    Sedangkan beras medium turun 0,81 persen atau Rp110 menjadi Rp13.470 per kg; begitu pun beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga turun 0,48 persen atau Rp60 menjadi Rp12.440 per kg.

    Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau turun 3,81 persen atau Rp1.520 menjadi Rp38.330 per kg; begitu pun bawang putih bonggol turun 0,73 persen atau Rp310 menjadi Rp42.230 per kg.

    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting juga turun hingga 10,61 persen atau Rp5.370 menjadi Rp45.230 per kg; lalu cabai rawit merah juga turun 4,35 persen atau Rp3.200 menjadi Rp70.440 per kg. 

    Selanjutnya, harga daging sapi murni turun 0,84 persen atau Rp1.130 menjadi Rp133.760 per kg; lalu daging ayam ras turun 0,93 persen atau Rp350 menjadi Rp37.200 per kg; begitu pun telur ayam ras turun 0,63 persen atau Rp190 menjadi Rp29.950 per kg.

    Sementara itu, Komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,64 persen atau Rp170 menjadi Rp10.560 per kg; sedangkan gula konsumsi turun 0,28 persen atau Rp50 menjadi Rp17.920 per kg.

    Sementara itu, minyak goreng kemasan sederhana naik 0,36 persen atau Rp70 menjadi Rp19.320 per kg; berbeda dengan minyak goreng curah turun 1,72 persen atau Rp300 menjadi Rp17.130 per kg.

    Kemudian komoditas tepung terigu curah turun 3,05 persen atau Rp300 menjadi Rp9.520 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 3,76 persen atau Rp480 menjadi Rp12.270 per kg.

    Berikutnya, harga jagung di tingkat peternak turun 2,07 persen atau Rp130 menjadi Rp6.260 per kg; lalu harga garam halus beryodium juga turun 2,51 persen atau Rp280 menjadi Rp10.890 per kg.

    Kemudian, untuk harga ikan kembung terpantau naik 4,44 persen atau Rp1.760 menjadi Rp41.390 per kg; lalu ikan tongkol juga naik 2,08 persen atau Rp670 menjadi Rp32.850 per kg; sedangkan ikan bandeng turun 2,68 persen atau Rp870 menjadi Rp31.610 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga Pangan Hari Ini, 12 Januari 2025: Beras, Cabai, dan Telur Turun Harga

    Harga Pangan Hari Ini, 12 Januari 2025: Beras, Cabai, dan Telur Turun Harga

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mayoritas harga pangan rata-rata nasional pada hari ini, Minggu (12/1/2025) mengalami penurunan. Hal itu sebagaimana terjadi pada beras, cabai, telur, hingga minyak goreng.

    Mengutip panel harga rata-rata nasional Bapanas pada pukul 09.48 WIB, beras medium turun 0,96% menjadi Rp13.450 per kg dan beras SPHP turun 0,24% menjadi Rp12.470 per kg. Sedangkan, harga beras premium stagnan di harpa Rp15.530 per kg.

    Bawang merah juga turun 2,61% menjadi Rp38.810 per kg, bawang putih bonggol turun 0,80% ke level Rp42.200, cabai merah keriting turun 6,23% menjadi Rp47.450 dan cabai rawit merah turun 0,65% menjadi Rp73.160 per kg.

    Selanjutnya produk unggas seperti daging ayam ras juga turun 0,51% menjadi Rp37.360 per kg. Diikuti telur ayam ras yang turun 0,43% menjadi Rp30.010 per kg.

    Di sisi lain, komoditas pangan sumber protein seperti daging sapi murni juga turun 0,04% menjadi Rp134.830 per kg dan ikan bandeng turun 1,51% menjadi Rp31.990 per kg.

    Kemudian, gula konsumsi juga pagi ini mengalami penurunan 0,39% menjadi Rp17.900 per kg, minyak goreng kemasan sederhana turun 0,10% menjadi Rp19.230 per liter dan minyak goreng curah turun 1,20% menjadi Rp17.220 per liter.

    Tepung terigu (curah) juga susut 2,24% ke level Rp9.600 per kg, tepung terigu kemasan (non-curah) turun 2,75% menjadi Rp12.400 per kg, dan garam halus beryodium turun 0,27% menjadi Rp11.140 per kg.

    Adapun, jagung pakan peternak menjadi komoditas yang paling besar mengalami lonjakan pada hari ini. Posisinya naik 2,86% menjadi Rp6.470 per kg. Diikuti kedelai biji kering naik 1,83% menjadi Rp10.580 per kg.

    Terakhir, ada ikan kembung naik 2,55% menjadi Rp40.460 per kg dan ikan tongkol naik 1,09% menjadi Rp32.530 per kg.

  • Video: Wamendag SBY Ungkap Cara RI Swasembada & Setop Impor Beras Cs

    Video: Wamendag SBY Ungkap Cara RI Swasembada & Setop Impor Beras Cs

    Jakarta, CNBC Indonesia- Wakil Menteri Perdagangan RI 2011-2014, Bayu Krisnamurthi memandang rencana pemerintahan Prabowo untuk mencapai target swasembada pangan cuku realistis. Hal ini berdasarkan keberhasilan Indonesia sebelumnya mencapai swasembada beras, daging ayam, telur ayam hingga sejumlah komoditas buah-buahan, meski untuk komoditas tertentu seperti jagung, keledai, gula maka produksi dalam negeri masih sangat kurang.

    Terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan pemerintah dalam merealisasikan target swasembada pangan dan penghentian impor pangan. Hal ini terkait strategi stok pangan di Bulog, perkiraan produksi pangan yang tepat dengan pemanfaatan teknologi serta memastikan harga pangan di masyarakat tetap terjaga.

    Dalam menjaga produksi pangan persoalan lahan dan irigasi disebut Bayu sangat penting untuk diselesaikan agar target peningkatan produksi dapat tercapai

    Seperti apa prospek dan tantangan RI menghentikan impor pangan dan mencapai target swasembada pangan? Selengkapnya simak dialog Bramudya Prabowo dengan Wakil Menteri Perdagangan RI 2011-2014, Bayu Krisnamurthi dalam Squawk Box,CNBCIndonesia (Kamis, 09/01/2025)

  • Harga cabai rawit merah turun jadi Rp70.730 per kg

    Harga cabai rawit merah turun jadi Rp70.730 per kg

    Ilustrasi – Pedagang mengambil cabai rawit merah untuk ditimbang di Pasar Senen, Jakarta. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

    Harga cabai rawit merah turun jadi Rp70.730 per kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 11 Januari 2025 – 12:03 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga pangan secara umum turun, cabai rawit merah Rp70.730 per kilogram (kg) dan bawang merah Rp37.800 per kg, pada Sabtu pagi.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, pukul 09.20 WIB secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 0,58 persen atau Rp90 menjadi Rp15.400 per kg.

    Lalu beras medium juga turun 1,62 persen atau Rp220 menjadi Rp13.360 per kg; begitu pun beras program stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun 0,48 persen atau Rp60 menjadi Rp12.440 per kg.

    Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau turun 5,92 persen atau Rp2.380 menjadi Rp37.800 per kg; begitu pun bawang putih bonggol turun 0,05 persen atau Rp20 menjadi Rp42.440 per kg.

    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting juga turun hingga 8,83 persen atau Rp4.530 menjadi Rp46.760 per kg; lalu cabai rawit merah juga turun 3,86 persen atau Rp2.840 menjadi Rp70.730 per kg.

    Sementara itu harga daging sapi murni naik 0,27 persen atau Rp360 menjadi Rp135.270 per kg; sedangkan daging ayam ras turun 1,61 persen atau Rp600 menjadi Rp36.760 per kg; begitu pun telur ayam ras turun 1,55 persen atau Rp470 menjadi Rp29.900 per kg.

    Sementara itu, komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau naik 0,48 persen atau Rp50 menjadi Rp10.370 per kg; sedangkan gula konsumsi turun 0,89 persen atau Rp160 menjadi Rp17.830 per kg.

    Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana naik 0,52 persen atau Rp100 menjadi Rp19.420 per kg; berbeda dengan minyak goreng curah turun 1,54 persen atau Rp270 menjadi Rp17.230 per kg.

    Kemudian komoditas tepung terigu curah turun 1,43 persen atau Rp140 menjadi Rp9.630 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 3,21 persen atau Rp410 menjadi Rp12.370 per kg.

    Berikutnya, harga jagung di tingkat peternak turun 5,48 persen atau Rp290 menjadi Rp6.040 per kg; lalu harga garam halus beryodium juga turun 2,46 persen atau Rp280 menjadi Rp11.110 per kg.

    Kemudian, untuk harga ikan kembung terpantau naik 3,53 persen atau Rp1.390 menjadi Rp40.760 per kg; lalu ikan tongkol juga naik 1,51 persen atau Rp490 menjadi Rp33.010 per kg; sedangkan ikan bandeng turun 5,32 persen atau Rp1.760 menjadi Rp31.310 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga pangan Jumat turun, cabai rawit merah Rp66.690 per kg

    Harga pangan Jumat turun, cabai rawit merah Rp66.690 per kg

    Arsip foto – Komoditas cabai rawit merah. ANTARA/Harianto

    Harga pangan Jumat turun, cabai rawit merah Rp66.690 per kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 10 Januari 2025 – 10:55 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga pangan pada Jumat pagi secara umum mayoritas turun, cabai rawit merah Rp66.690 per kilogram (kg), bawang merah Rp36.500 per kg, hingga daging sapi murni Rp128.370 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas dilansir di Jakarta, pukul 08.16 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional untuk beras premium, turun 4,01 persen atau Rp620 menjadi Rp14.860 per kg.

    Lalu beras medium juga turun 4,58 persen atau Rp620 menjadi Rp12.930 per kg; begitu pun beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun 1,52 persen atau Rp190 menjadi Rp12.310 per kg.

    Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau turun 9,65 persen atau Rp3.900 menjadi Rp36.500 per kg; begitu pun bawang putih bonggol turun 2,46 persen atau Rp1.050 menjadi Rp41.560 per kg.

    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting juga turun hingga 19 persen atau Rp9.780 menjadi Rp41.690 per kg; lalu cabai rawit merah juga turun 10,16 persen atau Rp7.540 menjadi Rp66.690 per kg.

    Selanjutnya harga daging sapi murni turun 4,54 persen atau Rp6.110 menjadi Rp128.370 per kg; lalu daging ayam ras juga turun 4,45 persen atau Rp1.670 menjadi Rp37.860 per kg; begitu pun telur ayam ras turun 2,52 persen atau Rp770 menjadi Rp29.820 per kg.

    Sementara itu, Komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau naik 3,19 persen atau Rp330 menjadi Rp10.660 per kg; lalu gula konsumsi juga naik 0,44 persen atau Rp80 menjadi Rp18.120 per kg.

    Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana naik 0,83 persen atau Rp160 menjadi Rp19.480 per kg; berbeda dengan minyak goreng curah turun 5,11 persen atau Rp890 menjadi Rp16.510 per kg.

    Kemudian komoditas tepung terigu curah turun 4,18 persen atau Rp410 menjadi Rp9.400 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 6,63 persen atau Rp850 menjadi Rp11.980 per kg.

    Berikutnya, harga jagung di tingkat peternak turun 7,31 persen atau Rp460 menjadi Rp5.830 per kg; lalu harga garam halus beryodium juga turun di level 11,71 persen atau Rp1.330 menjadi Rp10.030 per kg.

    Kemudian, untuk harga ikan kembung terpantau naik 6,66 persen atau Rp2.560 menjadi Rp40.970 per kg; lalu ikan tongkol juga naik 4,62 persen atau Rp1.480 menjadi Rp33.500 per kg; sedangkan ikan bandeng turun 6,84 persen atau Rp2.260 menjadi Rp30.780 per kg.

    Sumber : Antara

  • Resep Mi Nyemek Gampang untuk Makan Malam

    Resep Mi Nyemek Gampang untuk Makan Malam

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut ini resep mi nyemek gampang dan mudah untuk makan malam di rumah.

    Mi nyemek merupakan kuliner yang mirip dengan mi kuah namun kuahnya lebih sedikit atau kental.

    Kuliner ini begitu populer di wilayah Jawa khususnya daerah Jogja.

    Mi nyemek dimasak dengan telur dan beberapa sayuran sehingga rasanya sangat nikmat.

    Penasaran seperti apa cara membuat mi nyemek?

    Berikut resep yang bisa Anda coba.

    Bahan-bahan :
    – 1 bungkus mi instan
    – 1 telur ayam
    – 2 tangkai sawi, potong-potong
    – 1 siung bawang putih
    – 5 cabe rawit, iris tipis
    – 1/2 sdm kecap manis/secukupnya
    – 1/4 sdt garam
    – 1/4 sdt kaldu bubuk (bisa diskip)
    – 2 sdm minyak goreng
    – 1 gelas air/secukupnya
    – bawang goreng

    Cara membuat :
    1. Geprek bawang putih kemudian cincang hingga lembut. Tumis sampai matang dan berwarna kecoklatan.

    2. Masukkan telur, kemudian orek kasar telur hingga setengah matang.

    3. Masukkan sedikit air, lalu aduk hingga rata. Kemudian masukkan satu bungkus mi instan, irisan sawi, garam, penyedap rasa dan irisan cabe rawit. Aduk hingga rata.

    4. Setelah itu masukkan 1/2 sdm kecap manis dan bumbu mi instan. Aduk kembali hingga rata.

    5. Tutup sebentar hingga benar-benar matang dan air menyusut. Angkat dan sajikan dalam piring.

    6. Taburi dengan bawang goreng.

    Selamat mencoba. (*)

  • Harga pangan Kamis, cabai rawit merah tembus Rp71.700 per kg

    Harga pangan Kamis, cabai rawit merah tembus Rp71.700 per kg

    Tangkapan layar – Tabel harga pangan di Panel Harga Sistem Monitoring Harga Pangan Bapanas per tanggal 9 Januari 2025 pukul 09.06 WIB di Jakarta, Kamis (9/1/2025). ANTARA/Harianto

    Harga pangan Kamis, cabai rawit merah tembus Rp71.700 per kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 09 Januari 2025 – 13:31 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga pangan secara umum turun, namun cabai rawit merah tembus di harga Rp71.700 per kilogram (kg) di Kamis pagi. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas dilansir di Jakarta, pukul 09.06 WIB secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 0,32 persen atau Rp50 menjadi Rp15.460 per kg.

    Lalu beras medium juga turun 1,62 persen atau Rp220 menjadi Rp13.380 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik 0,32 persen atau Rp40 menjadi Rp12.530 per kg. Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau turun 5,27 persen atau Rp2.150 menjadi Rp38.670 per kg; begitu pun bawang putih bonggol turun 3,02 persen atau Rp1.300 menjadi Rp41.690 per kg.

    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting juga turun 6,77 persen atau Rp3.500 menjadi Rp48.170 per kg; lalu cabai rawit merah juga turun 2,59 persen atau Rp1.910 menjadi Rp71.700 per kg. Selanjutnya harga daging sapi murni turun 0,73 persen atau Rp990 menjadi Rp134.630 per kg; lalu daging ayam ras juga turun 0,79 persen atau Rp300 menjadi Rp37.590 per kg; sedangkan telur ayam ras naik 2,48 persen atau Rp760 menjadi Rp31.390 per kg.

    Komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,36 persen atau Rp140 menjadi Rp10.470 per kg; sedangkan gula konsumsi turun 0,11 persen atau Rp20 menjadi Rp18.030 per kg. Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana turun 0,05 persen atau Rp10 menjadi Rp18.330 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 4,47 persen atau Rp780 menjadi Rp16.670 per kg.

    Kemudian komoditas tepung terigu curah turun 2,52 persen atau Rp250 menjadi Rp9.660 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 3,56 persen atau Rp460 menjadi Rp12.460 per kg. Sementara itu, harga jagung di tingkat peternak naik 4,65 persen atau Rp290 menjadi Rp6.530 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 2,46 persen atau Rp280 menjadi Rp11.100 per kg.

    Kemudian, untuk harga ikan kembung terpantau naik 3,01 persen atau Rp1.160 menjadi Rp39.760 per kg; lalu ikan tongkol juga naik 3,14 persen atau Rp1.010 menjadi Rp33.220 per kg; sedangkan ikan bandeng turun 4,04 persen atau Rp1.350 menjadi Rp32.080 per kg.

    Sumber : Antara