Produk: Telur ayam

  • Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan, Gerakan Pangan Murah Digelar di Pacet Mojokerto

    Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan, Gerakan Pangan Murah Digelar di Pacet Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dinas Pangan dan Perikanan, Dinas Pertania Kabupaten Mojokerto bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman parkir Bundaran Griyaku, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini bertujuan untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

    Kegiatan yang mendapatkan pengamankan langsung dari Ps Kapolsek Pacet Iptu M.K Umam bersama anggota patroli Polsek Pacet sekaligus mengendalikan inflasi di wilayah Kabupaten Mojokerto, Kamis (24/1/2025). Beragam bahan pangan pokok dijual dengan harga terjangkau untuk masyarakat.

    Diantaranya, beras medium SHP Rp12.200/kg, beras premium Rp13.600/kg, gula pasir Rp16 ribu/kg, minyak goreng Rp14.500/pack, bawang merah Rp7,5 ribu/pack, bawang putih Rp18 ribu/kg, cabai rawit merah Rp7 ribu/pack, daging ayam ras Rp31 ribu/1,2 kg dan telur ayam ras Rp24 ribu/kg.

    “Gerakan Pasar Murah ini menjadi langkah konkret pemerintah dalam memastikan kebutuhan pangan masyarakat tetap tercukupi dengan harga yang stabil, dan juga sebagai langkah pengendalian inflasi,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Nuryadi.

    Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif pengendalian inflasi yang dilakukan Pemkab Mojokerto untuk meringankan beban masyarakat. Harga-harga yang ditawarkan jauh lebih terjangkau dibandingkan harga pasar, sehingga mendapat antusiasme tinggi dari warga sekitar.

    Sementara itu, Ps Kapolsek Pacet, Iptu Mohammad Khoirul Umam mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai langkah strategis yang mendukung kestabilan sosial di tengah tekanan ekonomi. “Kami dari pihak kepolisian mendukung penuh kegiatan ini dengan memastikan keamanan dan kelancaran acara,” katanya.

    GPM menurutnya tidak hanya membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok, tetapi juga mencegah terjadinya potensi lonjakan harga yang dapat memicu keresahan. GPM diharapkan mampu menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan di Kabupaten Mojokerto sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Wakil Pimpinan Cabang (Wapinca) Bulog Mojokerto, Fernando M, Kepala Dinas Pangan dan Perikanan, Muhammad Ridwan, Plt. Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo), Rosalinan, Kepala Bidang (Kabid) Persediaan, Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar), Nur Aisyah. [tin/kun]

  • Cerita PNM Mekaar Selamatkan Warga Desa Keluar dari Kemiskinan Ekstrem – Page 3

    Cerita PNM Mekaar Selamatkan Warga Desa Keluar dari Kemiskinan Ekstrem – Page 3

    Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mengungkapkan bahwa garis kemiskinan yang menjadi dasar penentuan status kemiskinan penduduk di Jakarta pada September 2024 mengalami kenaikan sebesar 2,52 persen. Angka peningkatan itu jika dibandingkan dengan periode Maret 2024.

    Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasanudin mengatakan, garis kemiskinan pada September 2024 mencapai Rp846.085 per kapita per bulan, sementara garis kemiskinan pada Maret 2024 Rp825.288 per kapita per bulan.

    Seperti dikutip dari Antara, garis kemiskinan adalah suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan bukan makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan penduduk miskin. Sedangkan penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

    Adapun penyumbang komposisi garis kemiskinan pada September 2024 berasal dari makanan (garis kemiskinan makanan/GKM), yakni Rp590.704 per kapita per bulan.

    “Antara makanan dan non-makanan, tentunya proporsi besarannya yang terbesar garis kemiskinan ini, share-nya berasal dari makanan 69,82 persen (Rp590.704 per kapita per bulan),” ujar Hasanudin.

    Sedangkan sumbangan garis kemiskinan bukan makanan (GKBM) terhadap garis kemiskinan September 2024, yakni sebesar 30,18 persen atau Rp255.381 per kapita per bulan.

    Adapun komoditas makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada garis kemiskinan di Jakarta, yakni beras. Sumbangan beras terhadap garis kemiskinan makanan mencapai 23,85 persen, diikuti komoditas rokok kretek filter (11,75 persen), serta daging ayam ras dan telur ayam ras yang masing-masing sebesar 7,89 persen dan 7 persen.

     

  • Harga Pangan Hari Ini 22 Januari: Komoditas Cabai Masih Naik

    Harga Pangan Hari Ini 22 Januari: Komoditas Cabai Masih Naik

    Jakarta, FORTUNE – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat komoditas Cabai seperti rawit merah dan cabai merah keriting masih mengalami kenaikan per hari ini, Rabu (27/1).

    Berdasarkan data dari panel harga di Bapanas hari ini pukul 12.26 WIB di tingkat konsumen secara nasional, harga cabai rawit merah di tingkat konsumen secara nasional naik 25,36 persen menjadi Rp71.455 per kilogram (kg).

    Harga acuan pembelian (HAP) nasional untuk harga cabai rawit merah berkisar Rp40.000–Rp57.000. Cabai merah keriting pun mengalami kenaikan harga 3,49 persen, menjadi Rp56.920 per kg dengan HAP nasional berkisar Rp37.000–Rp55.000 per kg.

    Lalu, harga cabai merah besar tercatat sebesar Rp55.431 per kg. Selanjutnya, harga komoditas bawang merah di tingkat konsumen secara nasional turun 7,49 persen menjadi Rp38.393 per kg dengan HAP nasional  berkisar Rp36.500–Rp41.500 per kg.

    Akan tetapi, bawang puting bonggol mengalami kenaikan harga 11,94 persen menjadi Rp42.537 per kg dengan HAP nasional Rp38 ribu per kg. Sementara itu, harga kedelai biji kering impor turun sebesar 13,98 persen menjadi Rp10.322 per kg dengan HAP nasional Rp12 ribu.

    Namun harga jagung tk peternak mengalami kenaikan 11,67 persen menjadi Rp6.477 per kg, dengan HAP nasional Rp5.800 per kg.

    Di samping itu, harga beras premium  juga naik 3,73 persen menjadi Rp15.456 per kg dengan harga eceran tertinggi (HET) nasional Rp14.900 per kg.

    Selain beras premium, harga beras medium juga mengalami kenaikan hingga 8,38 persen menjadi Rp13.548 per kg dengan HET nasional Rp12.500 per kg. Sedangkan harga beras program stabilisasi pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog terpantau turun 0,11 persen menjadi Rp12.486 per kg dengan HET nasional Rp12.500 per kg.

    Kemudian harga rata-rata minyak goreng kemasan di tingkat konsumen secara nasional tercatat sebesar Rp20.124 per liter. Sedangkan harga Minyakita naik hingga 11,75 persen menjadi Rp17.545 per liter dengan HET nasional Rp15.700 per liter.

    Selain Minyakita, harga minyak goreng curah pun mengalami kenaikan sebesar 12,98 persen menjadi Rp17.738 per liter. Di samping itu, harga tepung terigu kemasan di tingkat konsumen secara nasional terpantau senilai Rp12.856 per kg.

    Adapun harga tepung terigu curah tercatat Rp9.767 per kg. Selanjutnya, harga gula konsumsi mengalami kenaikan 3,77 persen menjadi Rp18.160 per kg dengan HAP Indonesia non timur Rp17.500 per kg dan Indonesia timur Rp18.500 per kg.

    Sementara itu, harga daging sapi murni mengalami penurunan hingga 3,83 persen menjadi Rp134.644 per kg dengan HAP nasional Rp140 ribu per kg.

    Selain itu, harga daging ayam ras juga ikut turun sampai 6,8 persen menjadi Rp37.281 per kg dengan HAP nasional Rp40 ribu per kg. Adapun telur ayam ras pun harganya turun 1,3 persen menjadi Rp29.609 per kg dengan HAP nasional Rp30 ribu per kg.

  • DKI sediakan pangan bersubsidi bagi warga tertentu mulai Januari ini

    DKI sediakan pangan bersubsidi bagi warga tertentu mulai Januari ini

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan dan mendistribusikan pangan bersubsidi bagi warga tertentu mulai 22 Januari 2025 untuk meningkatkan akses pangan dengan harga lebih terjangkau menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Program ini menyasar kelompok masyarakat tertentu yang terdaftar dalam daftar PT Bank DKI,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, Suharini Eliawati saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Program ini dilaksanakan sesuai Peraturan Gubernur Nomor 28 Tahun 2022 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Pangan dengan Harga Murah bagi Masyarakat Tertentu.

    Sasaran penerima manfaat pangan bersubsidi ini antara lain pekerja Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) yang memperoleh penghasilan paling besar senilai 1,1 (satu koma satu) kali upah minimum provinsi (UMP) dan terdaftar.

    Selanjutnya, siswa pemegang Kartu Jakarta (KJP) Plus dan pemegang Kartu Lansia Jakarta (KLJ) yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya dan terdaftar.

    Lalu, pemegang Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ) yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya dan terdaftar, penerima Kartu Anak Jakarta (KAJ) dan terdaftar serta pemegang Kartu Pekerja Jakarta (KPJ) dengan gaji paling besar 1,15 UMP dan terdaftar.

    Selain itu penghuni rumah susun dengan kriteria berdasarkan keputusan Kepala Perangkat Daerah yang membidangi urusan perumahan rakyat dan daftar.

    Sasaran lainnya, yakni Kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya dan terdaftar serta guru non-PNS dan tenaga pendidikan non-PNS berpenghasilan maksimal 1,1 (satu koma satu) kali UMP dan terdaftar.

    Adapun produk pangan yang disediakan, yakni beras yang dapat dibeli dengan harga Rp30 ribu per lima kg, daging ayam (Rp8 ribu per ekor) dan daging sapi (Rp35 ribu per kg).

    Selanjutnya susu (Rp30 ribu per 1 karton), ikan kembung (Rp13 ribu per kg) dan telur ayam (Rp10 ribu per tray (kemasan) berisi 15 butir).

    Masyarakat dengan kriteria tersebut dapat membeli pangan bersubsidi di lokasi distribusi yang sudah ditetapkan dan tersebar di enam kota/kabupaten DKI Jakarta sebanyak 1 paket setiap bulannya (susu hanya diperuntukkan bagi siswa KJP).

    Kegiatan pendistribusian pangan bersubsidi ini rencananya diadakan di lokasi-lokasi gerai milik Perumda Pasar Jaya, Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Food Station dan gerai daging Dharma Jaya.

    “Melalui penetapan lokasi distribusi yang dekat dengan tempat tinggal diharapkan lebih banyak masyarakat tertentu yang terlayani,” kata Eliawati.

    Sebelumnya, program Pangan Bersubsidi untuk masyarakat tertentu diadakan pada 25 Januari 2024 hingga Desember 2024 di gerai Perumda Pasar Jaya lima wilayah kota, PIBC Food Station dan Toko Daging Dharma Jaya.

    Program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat serta meningkatkan aksesibilitas dan stabilisasi harga pangan di DKI Jakarta.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Teguh Joko Dwiyono dan Filosofi Cangkang Telur

    Teguh Joko Dwiyono dan Filosofi Cangkang Telur

    Jakarta

    Hampir tiga dekade, Teguh Joko Dwiyono menekuni seni berbahan dasar ‘sampah’. Ia adalah pelukis yang menjadikan cangkang telur dan sisa plastik sebagai medium untuk melahirkan karya seni bernilai tinggi.

    Tidak hanya menciptakan, Dwiyono juga aktif mengajar seni lukis dengan medium cangkang telur dan plastik, menyasar berbagai kalangan sembari menyebarkan kesadaran akan potensi tersembunyi dari sampah rumah tangga.

    Baginya, menciptakan karya seni dari cangkang telur sekaligus mendidik masyarakat adalah pengalaman yang tak ternilai. Namun, justru melalui cangkang telur pula, Dwiyono belajar menjadi pribadi yang lebih tangguh.

    Sebelum memproduksi banyak lukisan, Dwiyono terlebih dahulu meneliti karakteristik cangkang telur itu sendiri. Ia menemukan lebih dari 40 warna alami yang berasal dari telur ayam negeri, ayam kampung, bebek, hingga burung puyuh. Tak hanya itu, ia mendalami kekuatan cangkang telur yang meskipun tebalnya kurang dari 1 mm, mampu bertahan menghadapi cuaca dan kondisi lingkungan, menjadikannya material yang awet dan tetap kokoh seiring waktu.

    Dwiyono menyimpulkan, di balik anggapan tentang rapuhnya kulit telur, tersimpan kekuatan di dalamnya. Inilah prinsip yang kemudian dijalani oleh Dwiyono dalam mengarungi hidupnya sendiri.

    “Artinya, ada satu pesan-pesan moral yang bisa kita sampaikan. Kalau orang berjiwa seperti kulit telur, artinya tidak sombong. Di balik kerapuhan, dia menyimpan kekuatan luar biasa,” tutur Dwiyono dalam program Sosok detikcom.

    Menurut Dwiyono, kurangnya pemahaman tentang manajemen, produksi, dan keuangan menjadi alasan utama kegagalan pertamanya tersebut. Namun, berbekal keyakinan akan nilai dan filosofi cangkang telur, Dwiyono menguatkan hati. Tak hanya mengasah kemampuan seni, ia juga memperkuat ilmu-ilmu pendukung agar bisnis lukisannya tetap berjalan.

    “Ternyata, kejatuhan saya (disebabkan oleh) banyak hal, nggak punya ilmu tadi. Makanya, kita harus lengkap lah kalau mau bisnis. Harus punya ilmu manajemennya, keuangan, marketingnya, produksinya itu harus punya. Nah itu yang saya nggak miliki, tapi saya belajar. Ada kemauan saya untuk belajar, belajar terus, tentunya dengan kesabaran, terus bersabar karena ada keyakinan,” jelas Dwiyono.

    Dua puluh lima tahun berselang, Dwiyono kini fokus pada kegiatan mengajar dan memproduksi lukisan secara mandiri. Dalam mengajar, Dwiyono seringkali membuka kelas gratis dengan modal dari penjualan lukisan. Hal ini semata-mata dilakukannya agar bisa terus bermanfaat bagi orang lain, layaknya cangkang telur itu sendiri.

    Berkat cangkang telur, Dwiyono menemukan tujuan hidupnya. Ketika dirinya mampu memberikan dampak bagi orang lain, ia merasakan kebahagiaan yang tak pernah dijumpainya dalam profesi sebelumnya.

    “Misal saya jual lukisan puluhan juta, saya bagi sebagian untuk saya berikan kepada warga untuk bagaimana mengajari mereka secara gratis. Itulah membahagiakan saya, jadi saya tidak berpikir materi. Saya lebih bangga, lebih bahagia, apalagi saya melihat kesuksesan dari murid-murid saya, wah itu jauh lebih membanggakan, bahkan itu nilainya nggak bisa ternilai dengan harta. Karena prinsip saya, saya harus bermanfaat untuk orang lain,” ucap Dwiyono.

    (nel/ppy)

  • Rekomendasi Kuliner Legendaris di Wonosobo,  Mie Ongklok Pak Muhadi Beri Cita Rasa Gurih dan Hangat

    Rekomendasi Kuliner Legendaris di Wonosobo, Mie Ongklok Pak Muhadi Beri Cita Rasa Gurih dan Hangat

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut ini rekomendasi kuliner legendaris di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

    Wonosobo menyimpan beberapa kuliner legendaris yang hanya ada di wilayah tersebut.

    Oleh karena itu, jika berkunjung ke sana wajib hukumnya mencicipi kuliner legendaris berikut ini.

    Wonosobo, kota kecil yang terletak di kaki Pegunungan Dieng, tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang memukau, tetapi juga kuliner khas yang menggoda selera.

    Dengan udara yang sejuk, menikmati makanan tradisional di Wonosobo memberikan pengalaman yang tak terlupakan.

    Berikut adalah daftar kuliner khas Wonosobo yang wajib Anda coba saat berkunjung:

    1. Mie Ongklok

    Mie ongklok adalah makanan khas Wonosobo yang terdiri dari mie kuning, kol, dan daun kucai yang disiram kuah kental berbahan dasar tepung kanji.

    Mie ini biasanya disajikan dengan sate sapi dan tempe kemul. Anda bisa mencobanya di Mie Ongklok Longkrang, yang berlokasi di Jalan Pasukan Ronggolawe.

    Seporsi mie ongklok dihargai sekitar Rp15.000 hingga Rp20.000.

    Rasanya gurih, sedikit manis, dan sangat cocok disantap di udara dingin.

    Selain Longkrang, ada Juga Mie Ongklok pak Muhadi yang bisa jadi rekomendasi.

    2. Tempe Kemul

    Tempe kemul adalah camilan khas Wonosobo yang terbuat dari tempe yang dilapisi adonan tepung berbumbu, kemudian digoreng hingga renyah.

    Anda bisa menemukannya di hampir semua warung makan di Wonosobo, namun yang terkenal adalah di kawasan Pasar Wonosobo.

    Seporsi tempe kemul biasanya dihargai sekitar Rp5.000 hingga Rp10.000.

    Rasanya gurih dan renyah, cocok sebagai teman minum teh.

    3. Geblek dan Ndog Gludhug

    Geblek adalah camilan berbahan dasar singkong yang digoreng, sedangkan ndog gludhug adalah telur ayam yang direbus dengan bumbu khas.

    Keduanya sering dinikmati bersama. Salah satu tempat terkenal untuk mencicipinya adalah di Warung Geblek Mbok Sri, yang berlokasi di Desa Kertek. Harga seporsi camilan ini berkisar Rp10.000 hingga Rp15.000.

    Rasanya gurih dan mengenyangkan.

    4. Carica Dieng

    Carica adalah buah khas Dieng yang diolah menjadi manisan atau sirup. Salah satu merek terkenal adalah Carica Dieng Sumbing, yang bisa Anda temukan di pusat oleh-oleh di Wonosobo.

    Seporsi carica dihargai sekitar Rp15.000 hingga Rp30.000. Rasanya manis dan segar, cocok dijadikan oleh-oleh.

    5. Keripik Jamur

    Wonosobo juga terkenal dengan keripik jamur yang dibuat dari jamur tiram segar.

    Keripik ini memiliki tekstur renyah dan rasa gurih. Salah satu tempat terbaik untuk membelinya adalah di Keripik Jamur Bu Tini, yang berlokasi di kawasan Dieng.

    Sepaket keripik jamur dihargai sekitar Rp20.000 hingga Rp30.000.

    6. Nasi Megono

    Nasi megono adalah nasi yang disajikan dengan parutan kelapa berbumbu dan lauk sederhana seperti tahu goreng atau tempe.

    Salah satu tempat terbaik untuk mencicipinya adalah di Warung Nasi Megono Pak Slamet, yang terletak di Jalan Ahmad Yani.

    Seporsi nasi megono dihargai sekitar Rp10.000 hingga Rp15.000. Rasanya gurih dengan aroma rempah yang khas.

    7. Purwaceng

     Sejumlah warga saat ikut Rekor MURI itu berupa aksi minum bersama 1.116 Purwaceng yang merupakan minuman khas Dieng, dalam gelaran Dieng Culture Festival 2022, di Lapangan Pandawa, Dieng Kulon, Banjarnegara, Jumat (2/9/2022). (Tribun Jateng/Permata Putra Jati)
     

    Purwaceng adalah minuman herbal khas Dieng yang terkenal dengan khasiatnya sebagai penghangat tubuh.

    Minuman ini bisa Anda temukan di Kedai Purwaceng Dieng, yang berlokasi di kawasan Dieng Plateau.

    Secangkir purwaceng dihargai sekitar Rp10.000 hingga Rp20.000.

    Rasanya hangat dan sedikit pahit, sangat cocok untuk mengusir dingin.

    8. Teh Tambi

    Teh Tambi adalah teh khas Wonosobo yang dihasilkan dari kebun teh Tambi. Anda bisa mencicipi teh ini di Kafe Kebun Tambi, yang berlokasi di Desa Tambi.

    Secangkir teh tambi dihargai sekitar Rp8.000 hingga Rp15.000. Rasanya segar dengan aroma yang khas, cocok dinikmati di pagi atau sore hari.

    9. Sagon

    Sagon adalah kue tradisional berbahan dasar kelapa parut dan tepung ketan yang dipanggang hingga harum. Anda bisa menemukannya di pasar-pasar tradisional di Wonosobo, seperti Pasar Induk Wonosobo.

    Seporsi sagon dihargai sekitar Rp5.000 hingga Rp10.000. Rasanya manis dan sedikit gurih, dengan tekstur yang renyah di luar namun lembut di dalam.

    10. Dendeng Gepuk

    Dendeng gepuk adalah olahan daging sapi yang dimasak dengan bumbu manis dan digoreng hingga kering. Anda bisa mencicipinya di Warung Dendeng Gepuk Bu Sari, yang berlokasi di Jalan Raya Kertek.

    Seporsi dendeng gepuk dihargai sekitar Rp25.000 hingga Rp30.000.

    Rasanya manis gurih dan sangat cocok disantap dengan nasi hangat.

    Wonosobo adalah surga bagi para pecinta kuliner yang ingin merasakan makanan tradisional dengan cita rasa otentik.

    Pastikan Anda mencicipi hidangan-hidangan di atas saat berkunjung ke daerah ini. Selamat menikmati wisata kuliner di Wonosobo! (*)

  • Harga Pangan Hari Ini 18 Januari 2025: Bawang Merah Turun, Cabai dan Telur Naik

    Harga Pangan Hari Ini 18 Januari 2025: Bawang Merah Turun, Cabai dan Telur Naik

    Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas harga pangan hari ini mengalami kenaikan secara rata-rata nasional. Lonjakan harga terjadi pada komoditas beras premium dan medium, bawang putih bonggol, cabai merah keriting, telur ayam, hingga minyak goreng kemasan.

    Berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sabtu (18/1/2025) pukul 10.30 WIB harga beras premium berada di kisaran Rp14.717 per kg hingga Rp17.608 per kg. Adapun harga beras premium zona II sebesar Rp16.103 per kg atau turun 0,01% dari hari sebelumnya.

    Harga beras medium zona II juga mengalami penurunan 0,21% menjadi Rp14.080 per kg hari ini. Di sisi lain, harga beras SPHP naik 0,11% menjadi Rp12.749 per kg. 

    Tak hanya beras, harga bawang putih bonggol juga naik 0,23% menjadi Rp41.936 per kg dari hari sebelumnya dan harga bawang merah turun 0,12% menjadi Rp39.447 per kg. 

    Sementara itu, komoditas daging sapi murni mengalami penurunan 0,04% menjadi Rp134.775 per kg. Harga daging ayam ras turun 0,17% menjadi Rp37.494 per kg dan telur ayam ras naik 0,17% menjadi Rp30.019 per kg.

    Tak hanya itu, harga kedelai biji kering (impor) turun 0,15% menjadi Rp10.232 per kg, sedangkan harga gula konsumsi naik 0,11% menjadi Rp17.998 per kg. 

    Lebih lanjut, harga minyak goreng kemasan sederhana naik 0,22% menjadi Rp19.981 per kg. Sementara itu, harga minyak goreng curah turun 0,23% menjadi Rp17.715 per kg. 

    Komoditas pangan lainnya yang naik yaitu harga tepung terigu curah Rp9.793 per kg dan harga tepung terigu noncurah naik 0,11% menjadi Rp12.845 per kg. Harga jagung tingkat peternak naik 0,5% menjadi Rp6.399 per kg. 

    Di sisi lain, harga cabai rawit merah turun 0,29% menjadi Rp55.111 per kg, sementara harga cabai merah keriting naik 0,77% menjadi Rp56.041 per kg. 

    Di samping itu, harga pangan ikan hari ini bervariasi. Adapun, harga ikan kembung naik 0,27% menjadi Rp39.795 per kg dan ikan tongkol naik 0.26% menjadi Rp32.419 per kg, sementara ikan bandeng turun 0,47% menjadi Rp32.838 per kg. 

  • Harga Pangan Hari Ini 22 Januari: Komoditas Cabai Masih Naik

    Cabai Rawit dan Cabai Merah Naik

    Jakarta, FORTUNE – Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan adanya kenaikan harga beberapa komoditas pangan seperti cabai rawit merah dan cabai merah keriting per hari ini, Jumat (17/1).

    Berdasarkan data panel harga di Bapanas hari ini pukul 11.57 WIB di tingkat konsumen secara nasional, harga cabai rawit merah di tingkat konsumen secara nasional naik 38,72 persen menjadi Rp79.071 per kg. Sedangkan harga acuan pembelian (HAP) nasional untuk cabai rawit merah berkisar Rp40.000–Rp57.000.

    Cabai merah keriting pun mengalami kenaikan 1,57 persen, menjadi Rp55.866 per kg dengan HAP nasional berkisar Rp37.000–Rp55.000 per kg. Lalu, harga cabai merah besar tercatat sebesar Rp55.089 per kg.

    Selanjutnya, harga komoditas bawang merah di tingkat konsumen secara nasional turun 5,24 persen menjadi Rp39.326 per kg dengan HAP nasional berkisar Rp36.500–Rp41.500 per kg.

    Akan tetapi, bawang puting bonggol mengalami kenaikan harga 11,66 persen menjadi Rp42.431 per kg dengan HAP nasional Rp38 ribu per kg. Sementara itu, harga kedelai biji kering impor turun sebesar 14,2 persen menjadi Rp10.296 per kg dengan HAP nasional Rp12 ribu.

    Namun, harga jagung tk peternak mengalami kenaikan 10,78 persen menjadi Rp6.425 per kg dengan HAP nasional Rp5.800 per kg.

    Harga beras hari ini

    Di samping itu, harga beras premium juga naik 3,82 persen menjadi Rp15.469 per kg. Harga eceran tertinggi (HET) zona 1 untuk beras premium, yaitu Rp14.900 per kg, zona 2 Rp15.400 per kg, dan zona 3 Rp15.800 per kg.

    Selain beras premium, harga beras medium juga mengalami kenaikan sebesar 8,44 persen menjadi Rp13.555 per kg. Untuk HET zona 1 beras medium adalah Rp12.500 per kg, zona 2 Rp13.100 per kg, dan zona 3 Rp13.500 per kg.

    Sedangkan harga beras program stabilisasi pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog terpantau turun 0,06 persen menjadi Rp12.493 per kg. Dengan HET beras SPHP zona 1 Rp12.500 per kg, zona 2 Rp13.100 per kg, dan zona 3 Rp13.500 per kg.

    Harga minyak goreng hari ini

    Kemudian harga rata-rata minyak goreng kemasan di tingkat konsumen secara nasional tercatat sebesar Rp19.978 per liter. Sedangkan harga Minyakita naik 11,71 persen menjadi Rp17.539 per liter atau masih di atas HET nasional, yaitu Rp15.700 per liter.

    Selain Minyakita, harga minyak goreng curah pun mengalami kenaikan sebesar 12,9 persen menjadi Rp17.726 per liter. Di samping itu, harga tepung terigu kemasan di tingkat konsumen secara nasional terpantau senilai Rp12.861 per kg.

    Adapun harga tepung terigu curah tercatat Rp9.819 per kg. Selanjutnya, harga gula konsumsi mengalami kenaikan 3,39 persen menjadi Rp18.094 per kg. Di mana HAP Indonesia non timur Rp17.500 per kg dan Indonesia timur Rp18.500 per kg.

    Sementara itu, harga daging sapi murni mengalami penurunan 3,61 persen menjadi Rp134.951 per kg dengan HAP nasional Rp140 ribu per kg.

    Selain daging sapi murni, harga daging ayam ras juga ikut turun sampai 6,04 persen menjadi Rp37.583 per kg dengan HAP nasional Rp40 ribu per kg. Adapun telur ayam ras pun harganya turun 0,09 persen menjadi Rp29.974 per kg dengan HAP nasional Rp30 ribu per kg.

  • Stok pangan Jakarta selama Ramadhan dan Lebaran aman

    Stok pangan Jakarta selama Ramadhan dan Lebaran aman

    Arsip foto – Sejumlah buruh angkut memindahkan kentang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (2/1/2025). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sepanjang tahun 2024 mencapai 1,57 persen secara year on year (YoY) dengan komoditas penyumbang inflasi di antaranya meliputi bawang merah, beras, minyak goreng, dan emas perhiasan. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/YU

    Stok pangan Jakarta selama Ramadhan dan Lebaran aman
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 16 Januari 2025 – 12:49 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa stok pangan untuk kebutuhan Ramadhan hingga Lebaran 1446 Hijriah aman dengan harga tetap terkendali meskipun terdapat beberapa pangan yang mengalami kenaikan harga.

    “Selalu kami pastikan dan sampaikan kepada masyarakat bahwa stok ketersediaan kita aman, sehingga harga pun akan terkendali,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui organisasi perangkat daerah (OPD), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bidang pangan antara lain Dharma Jaya dan PT Food Station Tjipinang Jaya dan Satuan Tugas (Satgas) Pangan juga melakukan pemantauan ketersediaan dan harga pangan secara rutin.

    “Dharma Jaya sudah memastikan stok ketersediaan daging sapi, daging kerbau dan daging ayam pada kondisi yang relatif aman,” katanya.

    Pihaknya biasanya juga bekerjasama dengan Bulog untuk menjamin stok pangan. “Itu ada daging kerbau kan, tambahannya dari Bulog,” ujar Eliawati.

    Adapun stok beberapa komoditas pangan yang tersedia di BUMD dan BUMN di Provinsi DKI Jakarta per 15 Januari 2024 antara lain beras 214.945 ton, daging sapi 7.399 ton, daging ayam 765 ton, telur ayam 25 ton, gula pasir 2.112 ton dan minyak goreng 33 ton.

    Eliawati mengatakan, jumlah kebutuhan telur biasanya akan naik menjelang Ramadhan, sementara menjelang Idul Fitri atau Lebaran, giliran kebutuhan daging sapi yang naik.

    Kendati begitu, dia meminta agar masyarakat berbelanja sesuai kebutuhan dan tidak melakukan penimbunan karena khawatir tak mendapatkan pangan yang dibutuhkan.

    “Kami juga butuh peran dari masyarakat. Jangan membelanjakan hal-hal yang berlebihan (panic buying).

    “Cukup berbelanja seperlunya saja. Satu minggu saja dulu nanti belanja lagi. Kenapa? Saudara-saudara kita juga butuh,” ujar Eliawati.

    Sumber : Antara

  • Tahun 2024, penurunan angka kemiskinan di Sumatera Utara tertinggi di Indonesia

    Tahun 2024, penurunan angka kemiskinan di Sumatera Utara tertinggi di Indonesia

    Foto Istimewa

    Tahun 2024, penurunan angka kemiskinan di Sumatera Utara tertinggi di Indonesia
    Dalam Negeri   
    Editor: Valiant Izdiharudy Adas   
    Rabu, 15 Januari 2025 – 21:58 WIB

    Elshinta.com – Angka kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengalami penurunan sebesar 0,80 poin dari 7,99% pada Maret 2024 menjadi 7,19% pada September 2024, angka penurunan tersebut merupakan yang tertinggi di Indonesia selama tahun 2024. Angka kemiskinan tersebut setara dengan 1,11 juta jiwa pada September 2024 atau berkurang sekitar 117,1 ribu jiwa dalam enam bulan terakhir. 

    Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Agus Fatoni menanggapi bahwa keberhasilan tersebut merupakan kerja sama seluruh perangkat yang ada di Sumut, baik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, pemerintah kota/kabupaten, Forkopimda, instansi vertikal, swasta dan seluruh elemen masyarakat. 

    “Kita berhasil dan kita bisa mencapai capaian yang sangat baik karena kekompakan kita, kerja keras kita dan keberhasilan kita dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan serentak yang sudah dicanangkan,” kata Fatoni saat menghadiri Pers Rilis Berita Resmi Statistik Januari Tahun 2025 di Kantor BPS Sumut, Medan, Sumatera Utara, Rabu (15/1/2025).

    Fatoni mengatakan gerakan serentak merupakan gerakan bersama yang mengajak seluruh elemen dan komponen untuk bersama-sama menangani dan juga ikut melaksankan pembangunan di Sumut. Seperti diketahui bahwa sejumlah gerakan telah dilaksanakan di Sumut, seperti gerakan penanganan kemiskinan ekstrem serentak, gerakan penanganan inflasi serentak, gerakan pasar murah serentak, gerakan pangan murah serentak, gerakan pembangunan sanitasi serentak, dan lainnya.

    “Kita juga bersyukur pelaksanaan PON di Sumut berdampak positif dan memberikan kontribusi besar bagi pembangunan Sumut. PON membawa pertumbuhan ekonomi Sumut tumbuh cukup baik, inflasi terkendali di bawah rata-rata nasional,” ucapnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Asim Saputra mengatakan pengendalian inflasi selama 2024 mencapai titik keberhasilan yang sangat besar, dimana inflasi pada September 2024 relatif terkendali hanya 1,4% (yoy). Inflasi, katanya, menjadi salah satu tolak ukur bagaimana menanggulangi tingkat kemiskinan. Bahkan, angka penurunan kemiskinan tersebut relatif merata, baik di pedesaan maupun perkotaan.

    Pada triiwulan III tahun 2024, BPS Sumut mencatat pertumbuhan ekonomi Sumut mencapai titik cukup tinggi. Pertumbuhan ekonomi di periode tersebut merupakan pertumbuhan tertinggi di Pulau Sumatera. Begitu pula dengan perkembangan pertumbuhan konsumsi rumah tangga di Sumut yang cukup baik. Pertumbuhan pengeluaran konsumsi di Sumut tercatat tumbuh di atas nasional 5,47%. 

    “Ini menunjukkan bahwa kita bisa mematahkan pandangan ada penurunan daya beli khususnya di Sumut, kita mampu mendongkrak daya beli dengan pertumbuhan tersebut. Kalau kita cermati beberapa provinsi di Indonesia, penurunan jumlah penduduk miskin Sumut terbesar ketiga setelah Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumut berada di urutan ketiga dalam hal menurunkan angka kemiskinan September 2024,” jelasnya. 

    Dia menyebutkan terdapat sejumlah komoditas yang memberi pengaruh besar terhadap garis kemiskinan di Sumut pada September 2024. Untuk daerah perkotaan, komoditas yang memberi pengaruh besar terhadap garis kemiskinan yakni beras, rokok kretek filter, dan ikan tongkol. Sementara di desa dipengaruhi oleh beras, rokok kretek filter, dan telur ayam ras. 

    Turut hadir pada acara tersebut Pimpinan Kantor Bank Indoensia Wilayah Sumut, Bulog Sumut, BKKBN, instansi vertikal, pimpinan OPD Sumut, media, dan lainnya.(LT)

    Sumber : Sumber Lain