Produk: Telur ayam

  • Hasil Sidak Pasar Satgas Pangan Kediri, Stok Sembako Aman hingga Idul Fitri 1446 H

    Hasil Sidak Pasar Satgas Pangan Kediri, Stok Sembako Aman hingga Idul Fitri 1446 H

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Tim Satgas Pangan Kabupaten Kediri melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional dan modern di wilayah Kecamatan Pare, Jumat (28/2/2025).

    Sidak ini bertujuan memastikan harga bahan pokok tetap stabil dan pasokan mencukupi kebutuhan masyarakat hingga nanti Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Tim Satgas Pangan ini terdiri dari Polres Kediri, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri, serta Kodim 0809 Kediri.

    Mereka meninjau ketersediaan bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, dan daging di beberapa pasar utama. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa secara umum harga bahan pokok masih dalam kondisi stabil.  

    Plt Kepala DKPP Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih mengungkapkan bahwa meskipun ada sedikit kenaikan pada komoditas tertentu, pasokan bahan pokok tetap aman. 

    “Harga bahan pokok cenderung stabil. Namun, kami mencatat kenaikan harga telur ayam ras menjadi Rp 29.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 26.000 per kilogram,” jelasnya. 

    Meski ada lonjakan harga pada telur ayam, Tutik memastikan bahwa stok bahan pokok tetap tersedia dalam jumlah cukup. Tutik mengimbau masyarakat untuk tidak panik atau melakukan pembelian berlebihan. 

    “Kami jamin pasokan mencukupi, sehingga tidak perlu panic buying. Masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan stok sembako menjelang Lebaran,” tambahnya.  

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Fauzy Pratama juga menekankan pentingnya ketenangan masyarakat dalam menyambut Ramadan dan Idul Fitri. 

    Dia memastikan bahwa Satgas Pangan akan terus melakukan pemantauan dan tindakan jika ditemukan adanya indikasi praktik yang dapat mengganggu kestabilan harga.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang. Stok bahan pokok cukup dan akan terus diawasi. Selain itu, kami juga mengingatkan warga agar selalu mengecek tanggal kedaluwarsa sebelum membeli produk makanan maupun minuman, guna menghindari dampak buruk bagi kesehatan,” kata AKP Fauzy. 

    Selain memantau harga dan pasokan, Satgas Pangan Satreskrim Polres Kediri juga akan melakukan analisis dan evaluasi secara berkala terkait ketersediaan bahan pokok. Jika ditemukan adanya tindakan spekulasi harga atau penimbunan yang merugikan masyarakat, pihaknya siap bertindak tegas sesuai hukum yang berlaku.  

    “Kami akan menindak tegas pihak-pihak yang mencoba bermain dengan stok atau harga bahan pokok demi keuntungan pribadi. Masyarakat juga bisa melaporkan jika menemukan indikasi pelanggaran di lapangan,” tegas AKP Fauzy.

  • Harga Kebutuhan Pokok di Cimahi Naik! Cabai Rp100 Ribu per Kg

    Harga Kebutuhan Pokok di Cimahi Naik! Cabai Rp100 Ribu per Kg

    JABAR EKSPRES – Memasuki awal bulan Ramadan 1446 Hijriyah, harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar Kota Cimahi mengalami kenaikan yang signifikan.

    Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya permintaan masyarakat dengan konsumsi makanan yang lebih beragam. Berdasarkan pantauan di Pasar Atas Baru Kota Cimahi, lonjakan harga terjadi pada komoditas cabai rawit yang kini mencapai Rp100 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp70 ribu per kilogram.

    Sementara itu, cabai merah tanjung yang sebelumnya dijual seharga Rp50 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp70 ribu per kilogram.

    BACA JUGA:

    Kenaikan harga juga terjadi pada bawang merah yang kini mencapai Rp40 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp30 ribu.

    Daging ayam yang semula Rp38 ribu per kilogram kini berada di kisaran Rp40 ribu hingga Rp42 ribu per kilogram.

    Sedangkan harga telur ayam juga mengalami kenaikan menjadi Rp29 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp27 ribu per kilogram.

    Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian Kota Cimahi, Hela Haerani, membenarkan hasil monitoring rutin menjelang Ramadan menunjukkan kenaikan harga di sejumlah komoditas pangan.

    “Menjelang Ramadan ada kenaikan harga. Memang karena permintaan yang naik biasanya, terutama masyarakat jadi masak istimewa menyambut bulan Ramadan,” kata Hela saat dihubungi via telefon, Sabtu (1/3/25).

    Menurutnya, kenaikan harga terjadi pada beberapa komoditas utama seperti cabai rawit merah, daging ayam, dan telur.

    “Pedagang di pasar Cimahi kan ambil dari pasar induk. Dari sana harganya sudah naik, jadi jual di Cimahi juga akhirnya jadi naik karena ada biaya transportasi, kemasan, dan lainnya,” jelasnya.

    Tak hanya itu, harga sayuran seperti tomat juga ikut naik. Namun, lanjut Hela, untuk tomat ini kenaikan harga karena sekarang sedang musim hujan, mempengaruhi hasil panen yang kurang bagus.

    Disisi lain, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, Tita Maryam, memastikan stok pangan di Cimahi masih dalam kondisi aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

  • Harga pangan Jumat, cabai rawit Rp82.450/kg, bawang merah Rp36.850/kg

    Harga pangan Jumat, cabai rawit Rp82.450/kg, bawang merah Rp36.850/kg

    Bawang merah dan komoditas pangan lainnya yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025) sore. ANTARA/Harianto

    Harga pangan Jumat, cabai rawit Rp82.450/kg, bawang merah Rp36.850/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 28 Februari 2025 – 12:59 WIB

    Elshinta.com – Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia mencatat sejumlah komoditas pangan secara umum, cabai rawit merah di harga Rp82.450 per kilogram (kg) dan bawang merah di harga Rp36.850 per kg, pada Jumat pagi.

    Berdasarkan data dari PIHPS, dilansir di Jakarta, pukul 10.00 WIB, selain cabai rawit merah dan bawang merah, tercatat harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional lainnya, yakni bawang putih di harga Rp44.350 per kg.

    Selain itu beras kualitas bawah I di harga Rp13.600 per kg; beras kualitas bawah II Rp13.350 per kg; beras kualitas medium I Rp15.250 per kg; begitu pun beras kualitas medium II di harga Rp15.300 per kg. Lalu, beras kualitas super I di harga Rp15.700 per kg; dan beras kualitas super II Rp15.300 per kg.

    Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp53.350 per kg; cabai merah keriting Rp55.350 per kg; dan cabai rawit hijau Rp65.950 per kg.

    Kemudian, daging ayam ras di harga Rp34.650 per kg, daging sapi kualitas I Rp140.650 per kg, daging sapi kualitas II di harga Rp138.450 per kg.

    Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp18.850 per kg; gula pasir lokal Rp17.950 per kg.

    Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp19.900 per kg, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp23.650 per kg; serta minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp19.150 per kg.

    Selanjutnya, PIHPS juga mencatat harga komoditas telur ayam ras di harga Rp28.950 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga Pangan Naik Jelang Ramadhan 2025? Para Pejabat di Bidang Pangan Gelar Operasi Pasar

    Harga Pangan Naik Jelang Ramadhan 2025? Para Pejabat di Bidang Pangan Gelar Operasi Pasar

    PIKIRAN RAKYAT – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono bersama Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dan pejabat lain di bidang pangan memantau operasi pasar pangan murah di Kantor Pos Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 27 Februari 2025.

    Wamentan Sudaryono mengimbau masyarakat tetap tenang dan tak terbawa fenomena Fear of Missing Out (FOMO) atau kecemasan menghadapi kenaikan harga pangan jelang Ramadhan 2025.

    “Sesuai instruksi Bapak Presiden Prabowo, kami ingin memastikan di bulan Ramadhan dan Lebaran nanti, tidak ada lagi FOMO kenaikan harga kebutuhan bahan pokok akibat permintaan terhadap komoditas naik. Jadi, stok tercukupi, harga bagus, masyarakat dapat tenang,” ucap Sudaryono seperti dikutip dari Antara.

    Operasi Pasar

    Pihaknya mengaku kepanikan dalam berbelanja justru memperburuk situasi dan menyebabkan lonjakan harga yang lebih tinggi.

    Menurut Wamentan, FOMO sering kali mendorong masyarakat membeli barang dalam jumlah besar karena khawatir harga akan semakin naik atau stok habis dalam konteks ekonomi dan belanja.

    Operasi pasar adalah upaya pemerintah, bekerja sama dengan BUMN pangan dan PT Pos Indonesia, mengantisipasi potensi kenaikan harga pangan jelang Ramadhan 2025.

    “Setiap tahun kita menghadapi pola yang sama menjelang Ramadhan dan Lebaran, di mana harga pangan mengalami kenaikan sementara. Namun, stok pangan nasional dalam kondisi cukup, dan pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga. Jadi, masyarakat tidak perlu panik atau membeli berlebihan,” lanjutnya.

    Menurut Sudaryono, operasi pasar bagian dari langkah pemerintah menstabilkan harga pangan, khususnya ketika Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

    Ia mengatakan kegiatan ini arahan Presiden Prabowo agar masyarakat melaksanakan ibadah puasa tanpa khawatir ketersediaan dan harga bahan pokok.

    “Kami ingin memastikan bahwa masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga yang wajar. Operasi pasar ini adalah bentuk komitmen pemerintah dalam menjamin pangan yang merata dan terjangkau,” lanjut Wamentan.

    Kepala Kantor Pos Cibinong Mariana Wijayanti mengaku respons masyarakat pada operasi pasar pangan murah cukup tinggi.

    Menurutnya jumlah konsumen yang datang meningkat setiap harinya dengan rata-rata 120 orang per hari sejak diluncurkan Senin, 24 Februari 2025.

    “Pada hari pertama sekitar 100 orang berdasarkan catatan pembelian. Hari kedua meningkat di 120. Jumlahnya terus meningkat apalagi semua stok sudah ada. Harapan kami dengan keberadaan kami bisa membantu masyarakat,” kata Mariana.

    Operasi Pasar Pangan Murah di Kantor Pos Cibinong menyediakan berbagai bahan pangan pokok seperti beras, minyak goreng, gula pasir, telur ayam, daging ayam, daging kerbau, bawang putih dan lainnya.

    Berbagai bahan pokok ini dibanderol dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga pasar dan harga eceran tertinggi (HET).***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Polres Tasikmalaya dan Disperindag Gelar Sidak Bahan Pokok

    Polres Tasikmalaya dan Disperindag Gelar Sidak Bahan Pokok

    JABAR EKSPRES – Menjelang Ramadan, Polres Tasikmalaya bersama Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Tradisional Singaparna, sejumlah ritel serta gudang Bulog pada Jumat (28/2/2025).

    Pengecekan itu memastikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga kebutuhan pokok selama bulan puasa.

    Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ridwan Budiarta, menyatakan bahwa hasil sidak menunjukkan stok beras, daging, telur, minyak goreng, sayuran, dan bumbu dapur dalam kondisi aman.

    “Kami lakukan sidak untuk memastikan pasokan dan harga terkendali. Alhamdulillah, stok mencukupi dan harga relatif stabil,” ujarnya, sore ini.

    BACA JUGA: BREAKING NEWS: Awal Ramadhan 2025 Ditetapkan Jatuh pada Sabtu 1 Maret 2025

    Meski sebagian besar harga cenderung stabil, terpantau kenaikan signifikan pada harga daging ayam yang melonjak dari Rp38.000 menjadi Rp50.000 per kilogram.

    Sementara itu, harga daging sapi tetap di kisaran Rp140.000–Rp150.000 per kg, telur ayam Rp30.000 per kg, minyak goreng Rp17.000 per liter, dan beras premium Rp13.000–Rp15.000 per kg.

    “Kenaikan signifikan hanya terjadi pada daging ayam. Sisanya standar, bahkan beberapa komoditas turun,” jelas Ridwan.

    BACA JUGA: FK3I Kembali Soroti Rusaknya Lahan Hutan di Kawasan Bandung Utara

    Hasil sidak juga mencatat penurunan harga beberapa jenis cabai hingga 30 persen. Cabai rawit merah turun dari Rp60.000 menjadi Rp45.000 per kg, sedangkan cabai besar hijau turun dari Rp27.000 ke Rp20.000 per kg, hanya cabai merah keriting yang tetap tinggi di angka Rp80.000 per kg.

    “Ada penurunan harga cabai sekitar 25–40 persen. Ini meringankan masyarakat,” tambah Ridwan.

    Kepolisian mengimbau pelaku usaha tidak melakukan praktik penimbunan atau manipulasi harga. “Aksi curang seperti penimbunan akan dikenai sanksi tegas sesuai hukum,” tegas Ridwan. (CEP)

  • Harga Cabai Meroket Gila-Gilaan! Telur Ikut Naik Jelang Ramadan, Warga Panik?

    Harga Cabai Meroket Gila-Gilaan! Telur Ikut Naik Jelang Ramadan, Warga Panik?

    JAKARTA – Menjelang bulan suci Ramadan, harga bahan pokok di pasar tradisional Jakarta meroket tajam! Cabai rawit merah mengalami lonjakan drastis dari Rp 80 ribu menjadi Rp 120 ribu per kilogram, membuat pedagang dan pembeli mengeluh.

    Tak hanya cabai, harga cabai keriting juga ikut naik dari Rp 60 ribu menjadi Rp 70 ribu per kilogram. Sementara bawang merah naik dari Rp 40 ribu menjadi Rp 50 ribu per kilogram.

    Kenaikan harga tak berhenti di situ! Telur ayam yang sebelumnya Rp 27 ribu per kilogram kini naik Rp 3 ribu, sementara daging ayam naik seribu rupiah menjadi Rp 40 ribu per kilogram.

    Wali Kota Jakarta Pusat, Arifin, mengakui kenaikan ini terjadi karena meningkatnya permintaan menjelang Ramadhan. Meski demikian, ia memastikan stok bahan pokok masih mencukupi.

    “Secara umum harga masih terkendali, tapi memang cabai rawit merah naiknya cukup tinggi,” ujar Arifin, Jumat, 28 Februari.

    Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan panic buying dan tetap berbelanja sesuai kebutuhan.

    “Saya minta warga tidak panik dan membeli secukupnya. Jangan belanja untuk satu bulan jika hanya butuh untuk sehari,” tegasnya.

    Meski pemerintah berupaya mengendalikan harga, lonjakan ini tetap membuat masyarakat khawatir.

  • Prabowo Ingatkan Menteri untuk Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok Menjelang Ramadan – Page 3

    Prabowo Ingatkan Menteri untuk Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok Menjelang Ramadan – Page 3

    Harga pangan nasional menunjukkan perkembangan menjelang pekan pertama bulan suci Ramadan pada Jumat, 28 Februari 2025. 

    Mengutip data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola oleh Bank Indonesia, Kamis (28/2/2025) terjadi penurunan harga pangan pada sejumlah kategori yaitu bawang merah, bawang putih, beras, cabai merah, daging ayam, hingga gula pasir.

    Harga bawang merah ukuran sedang turun harga 0,41% menjadi Rp36.850 per kg, bawang putih ukurang sedang juga turun harga hingga 1,33% menjadi Rp44.350 per kg.

    Beras kualitas bawah I dan beras kualitas bawah II juga menurun masing-masing 3,2% dan 3,26% menjadi Rp13.600 per kg dan Rp13.350 per kg.

    Harga beras kualitas medium I menurun 0,65% menjadi Rp15.250 per kg, sedangkan beras kualitas medium II naik harga hingga 0,66% menjadi Rp15.300.

    Kemudian harga beras kualitas super I dan beras kualitas super II menurun 5,99% dan 5,56% menjadi Rp15.700 per kg dan Rp15.300 per kg. 

    Penurunan juga terjadi pada harga daging ayam ras segar hingga 4,55% menjadi Rp34.650 per kg dan telur ayam ras segar menurun 4,46% menjadi Rp28.950 per kg.

    Gula pasir kualitas premium turun harga 3,83% menjadi Rp18.850 dan gula pasir lokal menurun 3,49% menjadi Rp17.950.

    Sementara itu, terjadi kenaikan harga yang cukup besar pada beberapa jenis cabai. 

    Harga cabai merah keriting naik 0,64% menjadi Rp55.350 per kg, cabai rawit hijau naik 8,83% menjadi Rp66.940 per kg, serta cabai rawit merah naik 10,75 menjadi Rp82.450 per kg. Sedangkan harga cabai merah besar menurun 2,02% menjadi Rp53.350 per kg.

    Selain cabai, kenaikan harga daging sapi kualitas I dan daging sapi kualitas II masing-masing sebesar 1,55% dan 6,38% menjadi Rp140.650 dan Rp138.450. 

    Kenaikan lainnya terjadi pada harga minyak goreng curah hingga 6,42% menjadi Rp19.900 dan minyak goreng kemasan bermerk I hingga 7,01% menjadi Rp23.650 per kg.

  • Wamentan: Hilangkan FOMO kenaikan harga pangan jelang Ramadhan

    Wamentan: Hilangkan FOMO kenaikan harga pangan jelang Ramadhan

    Sesuai instruksi Bapak Presiden Prabowo, kami ingin memastikan di bulan Ramadhan dan Lebaran nanti, tidak ada lagi FOMO kenaikan harga kebutuhan bahan pokok akibat permintaan terhadap komoditas naik. Jadi, stok tercukupi, harga bagus, masyarakat dapa

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terbawa fenomena Fear of Missing Out (FOMO) atau kecemasan dalam menghadapi kenaikan harga pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

    “Sesuai instruksi Bapak Presiden Prabowo, kami ingin memastikan di bulan Ramadhan dan Lebaran nanti, tidak ada lagi FOMO kenaikan harga kebutuhan bahan pokok akibat permintaan terhadap komoditas naik. Jadi, stok tercukupi, harga bagus, masyarakat dapat tenang,” kata Wamentan di Bogor, Kamis.

    Menurut Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar, kepanikan dalam berbelanja justru dapat memperburuk situasi dan menyebabkan lonjakan harga yang lebih tinggi.

    Wamentan bersama Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dan pejabat lainnya di bidang pangan memantau operasi pasar pangan murah di Kantor Pos Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Sudaryono menuturkan, dalam konteks ekonomi dan belanja, FOMO sering kali mendorong masyarakat untuk membeli barang dalam jumlah besar karena khawatir harga akan semakin naik atau stok akan habis.

    Karena itu, operasi pasar tersebut merupakan upaya pemerintah, bekerja sama dengan BUMN pangan dan PT Pos Indonesia untuk mengantisipasi potensi kenaikan harga pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

    “Setiap tahun kita menghadapi pola yang sama menjelang Ramadhan dan Lebaran, di mana harga pangan mengalami kenaikan sementara. Namun, stok pangan nasional dalam kondisi cukup, dan pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga. Jadi, masyarakat tidak perlu panik atau membeli berlebihan,” katanya.

    Ia menjelaskan bahwa operasi pasar itu merupakan bagian dari langkah pemerintah untuk menstabilkan harga pangan, khususnya saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

    Selain itu, dia menegaskan bahwa kegiatan tersebut juga merupakan arahan Presiden Prabowo Subianto agar masyarakat dapat melaksanakan ibadah puasa tanpa khawatir dengan ketersediaan dan harga bahan pokok.

    “Kami ingin memastikan bahwa masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga yang wajar. Operasi pasar ini adalah bentuk komitmen pemerintah dalam menjamin pangan yang merata dan terjangkau,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Kantor Pos Cibinong Mariana Wijayanti, menyampaikan bahwa respons masyarakat terhadap operasi pasar pangan murah cukup tinggi.

    Ia menambahkan, sejak diluncurkan pada Senin (24/2), jumlah konsumen yang datang meningkat setiap harinya, dengan rata-rata 120 orang per hari.

    “Pada hari pertama sekitar 100 orang berdasarkan catatan pembelian. Hari kedua meningkat di 120. Jumlahnya terus meningkat apalagi semua stok sudah ada. Harapan kami dengan keberadaan kami bisa membantu masyarakat,” ungkapnya.

    Operasi Pasar Pangan Murah di Kantor Pos Cibinong menyediakan berbagai bahan pangan pokok, seperti beras, minyak goreng, gula pasir, telur ayam, daging ayam, daging kerbau, bawang putih, dan lainnya.

    Berbagai bahan pokok tersebut dibanderol dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga pasar dan harga eceran tertinggi (HET).

    Salah seorang warga Cibinong, Riana, mengaku sangat terbantu dengan adanya operasi pasar ini.

    “Harga di sini lebih murah daripada di pasaran. Ini sangat membantu, terutama bagi ibu-ibu dan masyarakat dengan ekonomi lemah,” kata Riana.

    Ia juga menyampaikan apresiasi atas kebijakan pemerintah yang dinilai semakin membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Harga Cabai Rawit Merah Sret Tembus Rp 90.000 Per Kilogram di Sragen
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 Februari 2025

    Harga Cabai Rawit Merah Sret Tembus Rp 90.000 Per Kilogram di Sragen Regional 27 Februari 2025

    Harga Cabai Rawit Merah Sret Tembus Rp 90.000 Per Kilogram di Sragen
    Tim Redaksi
    SRAGEN, KOMPAS.com
    – Cabai rawit merah atau sret di wilayah Kabupaten
    Sragen
    tembus Rp 90.000 jelang Ramadhan, Kamis (27/2/2025).
    Salah seorang pedagang di Pasar Masaran, Ria (40), mengungkapkan bahwa terjadi kenaikan Rp 5.000 untuk harga cabai tersebut dalam dua hari terakhir.
    “Kemarin-kemarin saya jual Rp 85.000 atau Rp 86.000 per kilo,” kata dia saat diwawancarai.
    Menurut Ria, kenaikan signifikan hanya terjadi pada cabai merah rawit.
    Untuk cabai jenis lain, harga cenderung stabil.
    Untuk cabai hijau, harga stabil yakni Rp 30.000 per kilogram.
    Cabai merah naik Rp 2.000 menjadi Rp 50.000 per kilogram.
    Sedangkan cabai putih dan cabai hijau lalap turun Rp 10.000 menjadi Rp 40.000.
    “Cabai hijau itu sebelumnya sempat naik ke harga Rp 60.000 per kilogram,” terangnya.
    Pedagang lain, Dinah (64), mengungkapkan bahwa harga cabai setiap harinya berubah-ubah dan tidak bisa dijadikan patokan.
    Untuk hari ini, ia mengaku menjual cabai rawit merah di harga Rp 90.000 per kilogram.
    Kemudian, cabai putih di harga Rp 40 ribu per kilogram, cabai merah keriting di harga Rp 50.000 per kilogram, dan cabai merah panjang di harga Rp 42.000 per kilogram.
    “Harga berubah-ubah dan tidak bisa dijadikan patokan. Terkadang naik, sehari turun,” kata dia.
    Fluktuasi harga
    juga terjadi pada telur ayam.
    Menurut Dinah, harga telur ayam sama dengan harga cabai.
    Selalu berubah-ubah dan tidak bisa dijadikan patokan.
    Hari ini ia menjual telur ayam dengan harga Rp 30.000 per kilogram atau naik Rp 5.000 dari hari kemarin.
    “Sebelumnya dijual Rp 25.000 per kilo, dari harga telur seperti lombok tidak pasti,” paparnya.
    Sedangkan untuk bawang merah dan putih stabil di harga Rp 34.000 per kilogram dan Rp 42.000 per kilogram.
    Sementara itu, berdasarkan Perkembangan Harga Rata-Rata
    Kebutuhan Pokok
    Masyarakat yang tercatat Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sragen pada Kamis, 27 Februari 2025, bahan
    kebutuhan pokok
    seperti beras, minyak goreng, dan daging sapi cenderung stabil. Berikut daftarnya:
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harga pangan Rabu, cabai rawit Rp83.050/kg dan telur ayam Rp30.300/kg

    Harga pangan Rabu, cabai rawit Rp83.050/kg dan telur ayam Rp30.300/kg

    Arsip foto – Cabai rawit merah dan komoditas pangan lainnya yang dijual pedagang di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (21/8/2024). ANTARA/Harianto

    Harga pangan Rabu, cabai rawit Rp83.050/kg dan telur ayam Rp30.300/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 26 Februari 2025 – 14:29 WIB

    Elshinta.com – Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia mencatat sejumlah komoditas pangan secara umum, cabai rawit merah di harga Rp83.050 per kilogram (kg) dan telur ayam ras di harga Rp30.300 per kg, di Rabu pagi.

    Berdasarkan data dari PIHPS, dilansir di Jakarta, pukul 10.00 WIB, selain cabai rawit merah dan telur ayam ras, tercatat harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional lainnya, yakni bawang merah di harga Rp37.900 per kg, bawang putih di harga Rp44.850 per kg.

    Selain itu beras kualitas bawah I di harga Rp14.000 per kg; beras kualitas bawah II Rp13.400 per kg; beras kualitas medium I Rp14.900 per kg; begitu pun beras kualitas medium II di harga Rp14.650 per kg. Lalu, beras kualitas super I di harga Rp15.750 per kg; dan beras kualitas super II Rp15.250 per kg.

    Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp55.450 per kg; cabai merah keriting Rp55.700 per kg; dan cabai rawit hijau Rp53.750 per kg.

    Kemudian, daging ayam ras di harga Rp35.150 per kg, daging sapi kualitas I Rp136.150 per kg, daging sapi kualitas II di harga Rp128.750 per kg.

    Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp19.250 per kg; gula pasir lokal Rp18.500 per kg.

    Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp19.400 per kg, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp22.550 per kg; serta minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp20.590 per kg.

    Sumber : Antara