Produk: Telur ayam

  • SPPG Margomulyo, Fasilitas Layanan Gizi Berkelanjutan yang Dukung Ekonomi Lokal

    SPPG Margomulyo, Fasilitas Layanan Gizi Berkelanjutan yang Dukung Ekonomi Lokal

    Sleman: Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Margomulyo, yang berlokasi di Kalurahan Margomulyo, Kapanewon Seyegan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, kini menjadi salah satu pusat layanan pangan bergizi yang mendapatkan sorotan.

    Unit ini dioperasikan oleh Badan Usaha Milik Kalurahan Bersama (BUMKALMA) Seyegan Margo Manunggal dan setiap hari menyiapkan ribuan porsi makanan bergizi bagi anak sekolah.

    Dengan dapur yang bersih, higienis, serta standar operasional ketat, SPPG Margomulyo mampu menyiapkan 3.755 porsi untuk siswa, ditambah 207 porsi setiap hari Senin untuk ibu hamil dan menyusui.

    Untuk menjaga kualitas makanan, seluruh ruangan dapur SPPG Margomulyo selalu dijaga dalam kondisi steril. Para pekerja diwajibkan mengenakan masker, penutup kepala, serta alas kaki khusus yang hanya boleh dipakai di area dapur.

    Menu bergizi yang disajikan setiap hari pun selalu berganti sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Setelah selesai dimasak, makanan dikemas ke dalam ompreng bersih, kemudian ditata dan didistribusikan ke sekolah-sekolah.
     

    “Kalau untuk penentuan menunya kebetulan sudah ditentukan oleh ahli gizi kami. Disesuaikan dengan yang sudah ditentukan dari BGN. Menunya setiap hari kami variatif selalu berubah. Kami punya siklus bulanan jadi dalam satu bulan itu menu yang akan diolah sudah kami tentukan,” ujar Kepala SPPG Margomulyo Seyegan, Joni Prasetyo dikutip dari Metro TV, Minggu, 23 November 2025. 
     
    Disambut positif penerima manfaat

    Beroperasinya SPPG Margomulyo disambut antusias oleh para siswa penerima manfaat program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

    Mereka bahkan diperbolehkan mengusulkan menu makanan, meski tetap harus mengikuti jadwal yang telah ditetapkan. “Hari ini ayam, tempe, wortel, sama semangka,” kata Rafa Ardi Saputra, Siswa SD Negeri Margoagung Seyegan. 

    Senada dengan para murid, Kepala SD Negeri Margoagung Seyegan, Zainab Suryani turut mengapresiasi SPPG Margomulyo.

    “Saya berterima kasih sekali dengan adanya program MBG ini karena program ini sangat bermanfaat bagi anak didik saya yang mana setiap harinya, setiap pagi anak-anak itu belum tentu mendapatkan sarapatan dari orang tua,” terang Zainab. 

     
    Layanan tambahan untuk ibu hamil dan menyusui

    Selain menyasar siswa sekolah, SPPG ini juga memberikan layanan gizi tambahan untuk 207 ibu hamil dan menyusui. Pembagian khusus untuk kelompok ini hanya dilakukan setiap hari Senin untuk kebutuhan gizi selama satu minggu.

    Agar distribusi lebih efisien, paket makanan dibagikan di titik tertentu, kemudian diambil oleh kader kesehatan pedukuhan untuk diteruskan kepada penerima manfaat.

    “MBG untuk ibu menyusui sama ibu hamil. Ibu hamil juga dapat jatah, itu untuk kesehatan yang dikandung biar mendapat asupan gizi. Seminggu sekali setiap hari Senin,” ungkap Kader Kesehatan Kregolan, Suryatini.
     
    Manfaatkan bahan baku lokal

    SPPG Margomulyo tidak hanya memberikan manfaat langsung dalam bentuk pangan bergizi, tetapi juga menjadi berkah bagi perekonomian warga. Hampir semua bahan pangan seperti sayur, telur, dan daging ayam diserap dari para petani dan peternak di wilayah Seyegan.

    Meski demikian, beberapa komoditas yang belum bisa diproduksi warga tetap harus didatangkan dari luar daerah. Semua pengadaan dilakukan melalui koordinasi Bumkalma Seyegan Margo Manunggal untuk memastikan kualitasnya tetap baik.

    “Untuk suplai bahan bakunya kita ambil dari Bumdes dan juga UMKM masyarakat lokal sini. Kalau yang terserap telur, telur itu diambilkan dari Bumdes. Ada telur ayam, telur puyuh, bumbu-bumbu, kemudian sayur-sayuran intinya yang produk lokal sini kita ambil dari sini,” ujar Direktur Bumkalma Seyegan Margo Manunggal, Tri Kusumawati.

    Dengan standar kebersihan yang ketat, menu bergizi yang bervariasi, serta kontribusinya terhadap ekonomi lokal, SPPG Margomulyo kini menjadi salah satu model layanan pemenuhan gizi yang efektif dan berkelanjutan di Sleman.

    Sleman: Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Margomulyo, yang berlokasi di Kalurahan Margomulyo, Kapanewon Seyegan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, kini menjadi salah satu pusat layanan pangan bergizi yang mendapatkan sorotan.
     
    Unit ini dioperasikan oleh Badan Usaha Milik Kalurahan Bersama (BUMKALMA) Seyegan Margo Manunggal dan setiap hari menyiapkan ribuan porsi makanan bergizi bagi anak sekolah.
     
    Dengan dapur yang bersih, higienis, serta standar operasional ketat, SPPG Margomulyo mampu menyiapkan 3.755 porsi untuk siswa, ditambah 207 porsi setiap hari Senin untuk ibu hamil dan menyusui.

    Untuk menjaga kualitas makanan, seluruh ruangan dapur SPPG Margomulyo selalu dijaga dalam kondisi steril. Para pekerja diwajibkan mengenakan masker, penutup kepala, serta alas kaki khusus yang hanya boleh dipakai di area dapur.
     
    Menu bergizi yang disajikan setiap hari pun selalu berganti sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Setelah selesai dimasak, makanan dikemas ke dalam ompreng bersih, kemudian ditata dan didistribusikan ke sekolah-sekolah.
     

     
    “Kalau untuk penentuan menunya kebetulan sudah ditentukan oleh ahli gizi kami. Disesuaikan dengan yang sudah ditentukan dari BGN. Menunya setiap hari kami variatif selalu berubah. Kami punya siklus bulanan jadi dalam satu bulan itu menu yang akan diolah sudah kami tentukan,” ujar Kepala SPPG Margomulyo Seyegan, Joni Prasetyo dikutip dari Metro TV, Minggu, 23 November 2025. 
     

    Disambut positif penerima manfaat

    Beroperasinya SPPG Margomulyo disambut antusias oleh para siswa penerima manfaat program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
     
    Mereka bahkan diperbolehkan mengusulkan menu makanan, meski tetap harus mengikuti jadwal yang telah ditetapkan. “Hari ini ayam, tempe, wortel, sama semangka,” kata Rafa Ardi Saputra, Siswa SD Negeri Margoagung Seyegan. 
     
    Senada dengan para murid, Kepala SD Negeri Margoagung Seyegan, Zainab Suryani turut mengapresiasi SPPG Margomulyo.
     
    “Saya berterima kasih sekali dengan adanya program MBG ini karena program ini sangat bermanfaat bagi anak didik saya yang mana setiap harinya, setiap pagi anak-anak itu belum tentu mendapatkan sarapatan dari orang tua,” terang Zainab. 
     

     

    Layanan tambahan untuk ibu hamil dan menyusui

    Selain menyasar siswa sekolah, SPPG ini juga memberikan layanan gizi tambahan untuk 207 ibu hamil dan menyusui. Pembagian khusus untuk kelompok ini hanya dilakukan setiap hari Senin untuk kebutuhan gizi selama satu minggu.
     
    Agar distribusi lebih efisien, paket makanan dibagikan di titik tertentu, kemudian diambil oleh kader kesehatan pedukuhan untuk diteruskan kepada penerima manfaat.
     
    “MBG untuk ibu menyusui sama ibu hamil. Ibu hamil juga dapat jatah, itu untuk kesehatan yang dikandung biar mendapat asupan gizi. Seminggu sekali setiap hari Senin,” ungkap Kader Kesehatan Kregolan, Suryatini.
     

    Manfaatkan bahan baku lokal

    SPPG Margomulyo tidak hanya memberikan manfaat langsung dalam bentuk pangan bergizi, tetapi juga menjadi berkah bagi perekonomian warga. Hampir semua bahan pangan seperti sayur, telur, dan daging ayam diserap dari para petani dan peternak di wilayah Seyegan.
     
    Meski demikian, beberapa komoditas yang belum bisa diproduksi warga tetap harus didatangkan dari luar daerah. Semua pengadaan dilakukan melalui koordinasi Bumkalma Seyegan Margo Manunggal untuk memastikan kualitasnya tetap baik.
     
    “Untuk suplai bahan bakunya kita ambil dari Bumdes dan juga UMKM masyarakat lokal sini. Kalau yang terserap telur, telur itu diambilkan dari Bumdes. Ada telur ayam, telur puyuh, bumbu-bumbu, kemudian sayur-sayuran intinya yang produk lokal sini kita ambil dari sini,” ujar Direktur Bumkalma Seyegan Margo Manunggal, Tri Kusumawati.
     
    Dengan standar kebersihan yang ketat, menu bergizi yang bervariasi, serta kontribusinya terhadap ekonomi lokal, SPPG Margomulyo kini menjadi salah satu model layanan pemenuhan gizi yang efektif dan berkelanjutan di Sleman.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Wamentan Bongkar Penyebab Harga Telur Mahal di Pasar

    Wamentan Bongkar Penyebab Harga Telur Mahal di Pasar

    Bisnis.com, SURABAYA – Kementerian Pertanian (Kementan) menduga bahwa salah satu faktor yang menyebabkan harga telur ayam meroket karena praktik curang dari oknum middleman atau tengkulak, yang sengaja mempermainkan harga komoditas pangan itu di pasaran. 

    Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono di sela-sela kunjungannya di Balai Besar Veteriner Farma PUSVETMA, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (21/11/2025).

    Sudaryono menjelaskan bahwa harga telur ayam per kilogram yang dijual oleh para peternak tersebut ditemuinya pada kisaran harga Rp24.000 hingga Rp26.000. Setelah itu, pihaknya juga menemukan bahwa harga telur ayam yang diperjualbelikan di pasaran malah melonjak naik atau melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp30.000 per kilogram.

    “Hanya kemudian dari Rp24 ke 26 ribu ini, ada beberapa daerah yang menjualnya lebih dari HET, HET-nya Rp30 ribu. Nah, kami melihat dan menduga bahwa ada beberapa oknum middleman, yang secara sengaja memang kemudian, karena kan ada kebutuhan tambahan karena MBG dan lain-lain, kemudian mengambil kesempatan dalam kesempitan kemudian beberapa yang naik,” ungkap Sudaryono. 

    Sudaryono pun kemudian menegaskan bahwa Kementan telah menggandeng Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri untuk mengusut dan menertibkan oknum-oknum di pasaran yang telah berbuat aksi nakal yang merugikan masyarakat tersebut.

    “Ini sekarang sedang ditertibkan. Kementerian Pertanian menggandeng Satgas Pangan di Bareskrim Polri untuk menindak ini semua karena ini meresahkan masyarakat karena peternaknya sudah kita cek di setiap kandang, berapa dia jual telur per kilogram keluar kandang, dan hampir semua peternak ini tertib,” tegasnya.

    Dirinya pun mengungkapkan bahwa harga telur ayam per kilogram yang ditemukan pihaknya, paling tinggi berkisar pada angka Rp26.000.

    Untuk itu, Sudaryono menegaskan pihaknya bersama jajaran kepolisian akan tegas menindak oknum yang memperjualbelikan komoditas telur kepada masyarakat dengan mematok harga atas HET yang telah ditetapkan pemerintah.

    “Paling mahal Rp26.000. Hanya Rp26.000, dan HET-nya Rp30.000, sehingga ada spare Rp4.000. Nah, ini ada yang lebih [di atas HET], ada Rp31.000, Rp31.500. Sebenarnya naiknya enggak terlalu signifikan, tapi di atas HET, dan ini kita akan kita tertibkan,” pungkasnya. 

    Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat harga telur ayam ras mengalami peningkatan di 157 kabupaten/kota pada pekan kedua November 2025. Kenaikan ini sejalan dengan bergulirnya program MBG. 

    BPS mencatat, telur ayam ras mengalami kenaikan indeks perubahan harga (IPH) di 43,61% wilayah di Indonesia. Pada pekan kedua November 2025, terdapat 157 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga telur ayam ras. Jika dibandingkan dengan pekan pertama November 2025, jumlahnya naik 1 kabupaten/kota.

    Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan telur ayam ras terus mengalami tren peningkatan harga. Pada pekan kedua November 2025, rata-rata harga telur ayam ras secara nasional telah berada di atas harga acuan penjualan (HAP). 

    Adapun, HAP untuk telur ayam ras adalah Rp30.000 per kilogram. Secara rata-rata nasional, telur ayam ras naik 0,32% dibandingkan Oktober 2025 menjadi Rp31.646 per kilogram pada pekan kedua November 2025.

    “Untuk telur ayam ras ini menarik karena memang juga yang memberikan kenaikan harga telur ayam ras adalah meningkatnya permintaan terhadap kebutuhan komoditas telur ayam ras sebagai salah satu komponen lauk pauk pada menu MBG,” ujar Amalia dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah 2025, di YouTube Kemendagri, Senin (17/11/2025). 

    Meski demikian, Amalia menyebut peningkatan harga telur ayam ras ini menjadi peluang bisnis agar bisa memenuhi kebutuhan permintaan yang tengah meningkat, terutama dalam hal kebutuhan MBG. Selain itu, kenaikan harga telur ayam ras juga dipengaruhi faktor distribusi. Dalam hal ini, adanya kenaikan harga di tingkat distributor.

    Amalia menuturkan, tidak stabilnya stok yang disebabkan hambatan atau kurang lancarnya pasokan daerah penghasil ke wilayah yang bukan menjadi sentra produksi telur ayam ras. 

    “Tentunya kalau kita lihat perlu juga diimbangi dengan ketersediaan stok di pasaran karena memang meningkatnya permintaan telur ayam ras dan ada di beberapa tempat yang distribusinya yang perlu diperhatikan,” imbuhnya. 

    Pada pekan kedua November 2025, BPS mengungkap harga telur ayam ras tertinggi mencapai Rp100.000 per kilogram di kabupaten Mamberamo Tengah.

    Mengekor, kabupaten Puncak Jaya dan kabupaten Intan Jaya yang di level Rp90.000 per kilogram. Sementara itu, harga telur ayam ras terendah berada di level Rp23.320 per kilogram pada pekan kedua November 2025.

    Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono saat memberikan keterangan di sela-sela kunjungannya di Balai Besar Veteriner Farma PUSVETMA, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (21/11/2025) malam./Bisnis-Julianus Palermo 

  • PIHPS: Harga bawang merah Rp42.550/kg, cabai rawit Rp49.800/kg

    PIHPS: Harga bawang merah Rp42.550/kg, cabai rawit Rp49.800/kg

    Jakarta (ANTARA) – Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia mencatat harga pangan komoditas bawang merah mencapai Rp42.550 per kilogram (kg), sedangkan cabai rawit merah Rp49.800 per kg.

    Berdasarkan data dari PIHPS yang dilansir di Jakarta, Sabtu pukul 10.30 WIB, menunjukkan selain bawang merah dan cabai rawit merah, tercatat harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional lainnya, yakni bawang putih di harga Rp38.900 per kg.

    Selain itu, beras kualitas bawah I di harga Rp14.400 per kg, begitu pun beras kualitas bawah II Rp14.300 per kg.

    Sedangkan, beras kualitas medium I Rp15.850 per kg, dan beras kualitas medium II di harga Rp15.700 per kg.

    Lalu, beras kualitas super I di harga Rp17.050 per kg, dan beras kualitas super II Rp16.550 per kg.

    Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp57.350 per kg, cabai merah keriting Rp56.650 per kg, dan cabai rawit hijau Rp40.200 per kg.

    Kemudian, daging ayam ras di harga Rp39.550 per kg, daging sapi kualitas I Rp141.400 per kg, begitu pun daging sapi kualitas II di harga Rp133.050 per kg.

    Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp19.800 per kg, gula pasir lokal Rp18.050 per kg.

    Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp18.650 per liter, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp22.400 per liter, serta minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp21.400 per liter.

    PIHPS juga mencatat harga telur ayam ras di harga Rp31.600 per kilogram.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • HLM TPID Kota Kediri, Gus Qowim Tegaskan Sinergi Pengendalian Inflasi Jelang Natal dan Tahun Baru

    HLM TPID Kota Kediri, Gus Qowim Tegaskan Sinergi Pengendalian Inflasi Jelang Natal dan Tahun Baru

    Kediri (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin memberikan arahan pada High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri, Kamis (20/11/2025). Ada beberapa hal yang dibahas dalam HLM TPID ini, terkait dengan inflasi di Kota Kediri. Terutama dalam penguatan ketersediaan stok dan stabilitas harga menjelang Natal dan Tahun Baru. Serta pembahasan roadmap pengendalian inflasi 2025-2027.

    Berdasar data dari BPS Kota Kediri, pada bulan Oktober inflasi month to month Kota Kediri sebesar 0,40%. Berada di atas rerata inflasi Jawa Timur 0,30% dan inflasi nasional 0,28%. Inflasi year to date sebesar 1,98%, setara dengan inflasi Jatim dan di bawah inflasi nasional sebesar 2,10%. Untuk inflasi year on year sebesar 2,68%, berada di bawah rerata inflasi Jatim 2,69% dan inflasi nasional 2,86%. Di bulan Oktober ada 11 komoditas utama penyumbang inflasi. Yakni, emas perhiasan, telur ayam ras, cabai merah, apel, daging ayam ras, daging sapi, sepeda motor, bawang merah, Sigaret Kretek Mesin, buncis, dan beras.

    Gus Qowim memaparkan kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil yang cukup besar setiap bulannya. Pada bulan Oktober kebutuhan akan telur ayam ras terjadi peningkatan hal ini seiring meningkatnya kebutuhan bahan pangan di seluruh SPPG di Kota Kediri. Dengan melihat kondisi seperti ini, semua stakeholder harus berupaya mencapai target pengendalian inflasi daerah pada kisaran 2,5% plus minus 1%. Agar terjaga akselerasi pertumbuhan ekonomi daerah. Harapannya hal ini dapat menjaga daya beli masyarakat akibat tidak terjadinya inflasi komponen.

    Dalam arahannya Gus Qowim memaparkan menjelang Natal dan tahun baru 2026, perlu ada sinergi dan kolaborasi antar instansi pemerintah. Sehingga terwujud pengendalian inflasi di Kota Kediri. Dalam mewujudkannya diperlukan angkah-langkah yang harus segera dilaksanakan. Pertama, menjamin ketersediaan bahan pokok yang terjangkau. Hal ini perlu dilakukan kerjasama antar daerah agar terwujud keseimbangan antara ketersedian barang pokok dan permintaan.

    Kedua, OPD terkait berkolaborasi dengan BULOG untuk penyelenggaraan Operasi Pasar Murni (OPM) dan Gerakan Pangan Murah (GPM). Tentunya dalam upaya keterjangkauan harga dan ketersediaan stok menjelang nataru di kelurahan yang ada di Kota Kediri. Ketiga, peningkatan arus lalu lintas orang dan barang menjelang Natal dan tahun baru berpotensi menimbulkan kepadatan lalu lintas. OPD yang membidangi dapat berkolaborasi bersama Polres Kediri Kota dalam rangka mewujudkan kelancaran distribusi barang dan orang.

    “Harapan kami dalam forum ini dapat menghimpun berbagai saran dan masukan dari Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Kediri agar terwujud Roadmap TPID 2025-2027. Nantinya dapat menjadi bentuk komitmen dalam menjaga laju inflasi tetap stabil di rentang 1,5-3,5% di Kota Kediri,” pungkasnya.

    Kepala KPwBI Kediri Yayat Cadarajat menambahkan ke depan inflasi 2026 masih diperkirakan berada dalam sasaran 2,5% plus minus 1%. Terdapat beberapa tantangan dalam pengendalian inflasi. Yakni ada tantangan jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek, peningkatan permintaan menjelang hari besar keagamaan Ramadhan dan Idul Fitri, efektivitas implementasi program stabilisasi harga dan pasokan, serta strategi pemenuhan pasokan terutama timing dan jumlah. Sementara tantangan jangka panjang, seperti, perbaikan produktivitas pangan dan kelancaran distribusi perlu terus didorong, integrasi data harga dan pasokan dari pusat hingga daerah, penyelarasan program kerja pengendalian inflasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, serta optimalisasi strategi 4K dalam pengendalian harga.

    Turut hadir, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Kediri Raden Roro Theresia, Pj Sekretaris Daerah M.Ferry Djatmiko, Kepala OPD di lingkungan Pemkot Kediri, Pimpinan Cabang Bulog Kediri Harisun, Direktur Perumda Pasar Djauhari Luthfi, perwakilan BPS, perwakilan Polresta Kediri, dan tamu undangan lainnya. [nm/kun]

  • Prabowo Usul Lauk MBG Diganti Telur Puyuh atau Daging, Antisipasi Kelangkaan Pangan Akhir Tahun

    Prabowo Usul Lauk MBG Diganti Telur Puyuh atau Daging, Antisipasi Kelangkaan Pangan Akhir Tahun

    Liputan6.com, Jakarta- Presiden Prabowo Subianto mengusulkan penggantian sementara beberapa menu Makan Bergizi Gratis (MBG) menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk mengantisipasi kelangkaan bahan baku. Dia menyarankan pengurangan menu telur ayam dan menggantinya dengan daging sapi atau telur puyuh agar stok pangan masyarakat tetap terjaga.

    “Tadi Pak Presiden pesan, ‘Wah, ya nanti kalau misalnya ini kan mau Nataru nih, mau Nataru, kemudian lebaran, ya kan. Nanti mungkin telur untuk anak-anak kita kurangi tapi diganti daging sapi, diganti telur puyuh,’ gitu,” kata Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang usai rapat bersama Presiden Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis 20 November 2025.

    “Supaya enggak ganggu kebutuhan masyarakat yang mau Nataru dan mau lebaran untuk kue, terutama telur ya,” sambungnya.

    Menurut dia, beberapa daerah sudah mulai mengalami kenaikan harga bahan baku makanan menjelang Nataru. Khususnya untuk sumber protein yakni, ayam dan telur.

    “Ya sekarang masih, masih kecil, ya, tapi kan tanda-tanda itu mulai ada. Saya kasih contoh kalau yang SPPG-nya sudah mulai penuh di kabupaten itu sudah mulai naik,” ujarnya.

    Selain ayam dan telur, Nanik mengungkapkan buah-buahan di pasar juga mulai mengalami kelangkaan. Padahal, buah-buahan dibutuhkan untuk menu makan bergizi gratis.

    “Terus yang mengkhawatirkan juga ini buah. Dulu buah ini di pasar induk aja tumpuk-tumpukan, sekarang udah susah juga nyari buah,” tutur Nanik.

  • Prabowo Minta Telur Ayam MBG Diganti Telur Puyuh Demi Redam Inflasi

    Prabowo Minta Telur Ayam MBG Diganti Telur Puyuh Demi Redam Inflasi

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto meminta penggunaan telur ayam dalam menu program Makan Bergizi Gratis atau MBG untuk sementara dikurangi dan diganti dengan daging sapi atau telur puyuh.

    Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang mengatakan arahan Presiden Prabowo itu untuk menjaga stabilitas harga pangan menjelang Natal dan tahun baru (Nataru) saat permintaan telur di masyarakat biasanya meningkat.

    “Tadi Pak Presiden pesan, ‘wah, ya nanti kalau misalnya ini kan mau Nataru nih, kemudian Lebaran. Nanti, mungkin telur untuk anak-anak kita kurangi, tapi diganti daging sapi, diganti telur puyuh’,” kata Nanik meniru pernyataan Presiden Prabowo seusai pertemuan di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 20 November dilansir ANTARA.

    Nanik mengungkapkan gejolak harga pangan sudah mulai terasa di lapangan, terutama pada komoditas daging ayam, telur, dan buah.

    “Saat ini kenaikan masih kecil, tapi tanda-tandanya sudah mulai ada,” ujarnya.

    Selain mengatur substitusi bahan pangan, BGN juga mempercepat koordinasi lintas kementerian/lembaga untuk kemandirian bahan baku MBG setelah diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.

    Nanik mengatakan TNI Angkatan Darat akan menggerakkan Kodim untuk menanam sayur dan beternak ayam. Kementerian Koperasi menyiapkan pembiayaan awal hingga Rp300 miliar untuk koperasi yang menanam buah, sayur, dan mengembangkan peternakan.

    BGN juga bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri untuk menggerakkan bupati/wali kota di seluruh Indonesia agar memanfaatkan lahan kosong di tingkat RT/RW bagi produksi pangan.

    Untuk memudahkan pasokan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), kelompok tani yang belum memiliki koperasi didorong membentuk usaha dagang bersama agar dapat terhubung ke rantai penyediaan MBG.

  • Prabowo Minta Telur Ayam MBG Diganti Telur Puyuh Demi Redam Inflasi

    Prabowo Minta Telur Ayam MBG Diganti Telur Puyuh Demi Redam Inflasi

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto meminta penggunaan telur ayam dalam menu program Makan Bergizi Gratis atau MBG untuk sementara dikurangi dan diganti dengan daging sapi atau telur puyuh.

    Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang mengatakan arahan Presiden Prabowo itu untuk menjaga stabilitas harga pangan menjelang Natal dan tahun baru (Nataru) saat permintaan telur di masyarakat biasanya meningkat.

    “Tadi Pak Presiden pesan, ‘wah, ya nanti kalau misalnya ini kan mau Nataru nih, kemudian Lebaran. Nanti, mungkin telur untuk anak-anak kita kurangi, tapi diganti daging sapi, diganti telur puyuh’,” kata Nanik meniru pernyataan Presiden Prabowo seusai pertemuan di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 20 November dilansir ANTARA.

    Nanik mengungkapkan gejolak harga pangan sudah mulai terasa di lapangan, terutama pada komoditas daging ayam, telur, dan buah.

    “Saat ini kenaikan masih kecil, tapi tanda-tandanya sudah mulai ada,” ujarnya.

    Selain mengatur substitusi bahan pangan, BGN juga mempercepat koordinasi lintas kementerian/lembaga untuk kemandirian bahan baku MBG setelah diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.

    Nanik mengatakan TNI Angkatan Darat akan menggerakkan Kodim untuk menanam sayur dan beternak ayam. Kementerian Koperasi menyiapkan pembiayaan awal hingga Rp300 miliar untuk koperasi yang menanam buah, sayur, dan mengembangkan peternakan.

    BGN juga bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri untuk menggerakkan bupati/wali kota di seluruh Indonesia agar memanfaatkan lahan kosong di tingkat RT/RW bagi produksi pangan.

    Untuk memudahkan pasokan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), kelompok tani yang belum memiliki koperasi didorong membentuk usaha dagang bersama agar dapat terhubung ke rantai penyediaan MBG.

  • Harga Pangan Hari Ini (20/11): Beras hingga Minyak Goreng Kompak Turun

    Harga Pangan Hari Ini (20/11): Beras hingga Minyak Goreng Kompak Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas harga rata-rata nasional komoditas pangan kompak mengalami penurunan pada hari ini, (20/11/2025). Mulai dari beras, cabai, hingga minyak goreng mencatatkan tren penurunan.

    Mengacu pada data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional pada pukul 08.10 WIB, harga beras kualitas bawah I tercatat turun 6,57% menjadi Rp13.500 per kilogram (kg), sedangkan beras kualitas bawah II turun 9,52% menjadi Rp12.850 per kg.

    Selanjutnya, beras kualitas medium I turun 5,68% menjadi Rp14.950 per kg, serta beras kualitas medium II turun 8,6% menjadi Rp14.350 per kg.

    Kemudian, beras kualitas super I turun 8,5% menjadi Rp15.600 per kg dan beras kualitas super II turun 7,85% menjadi Rp15.250 per kg.

    Aneka bumbu dapur seperti bawang merah ukuran sedang turun 5,91% menjadi Rp39.000 per kg, bersamaan dengan bawang putih ukuran sedang turun 14,03% menjadi Rp33.100 per kg.

    Cabai merah besar turun cukup signifikan 22,32% menjadi Rp44.050 per kg, cabai keriting turun 34,07% menjadi Rp36.000 per kg, cabai rawit hijau turun 41,54% menjadi Rp21.950 per kg, dan cabai rawit merah turun 36,79% menjadi Rp26.800 per kg.

    Kemudian, komoditas pangan sumber protein hewani seperti daging ayam ras segar turun 10,51% menjadi Rp33.650 per kg, diikuti harga telur ayam ras segar turun 10,83% menjadi Rp28.000 per kg.

    Daging sapi kualitas 1 tercatat turun 12,14% menjadi Rp123.750 per kg, dan daging sapi kualitas 2 turun 10,41% menjadi Rp118.750 per kg.

    Minyak goreng curah turun tipis 0,8% menjadi Rp18.500 per kg, minyak goreng kemasan bermerek 1 turun 3,12% menjadi Rp21.750 per kg, dan minyak goreng kemasan bermerek 2 turun 7,26% menjadi Rp19.800 per kg.

    Terakhir, gula pasir kualitas premium turun 8,86% menjadi Rp18.000 per kg, sedangkan gula pasir lokal turun 6,65% menjadi Rp16.850 per kg.

  • Ada Cacing di Menu MBG di SMAN 6 Medan, Bobby: Kalau Dapurnya Salah, Harus Diberi Sanksi
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        19 November 2025

    Ada Cacing di Menu MBG di SMAN 6 Medan, Bobby: Kalau Dapurnya Salah, Harus Diberi Sanksi Medan 19 November 2025

    Ada Cacing di Menu MBG di SMAN 6 Medan, Bobby: Kalau Dapurnya Salah, Harus Diberi Sanksi
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menanggapi video viral mengenai adanya cacing di ompreng program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMAN 6 Kota Medan.
    Dari informasi yang diperolehnya, cacing itu bukan berasal dari menu yang disajikan MBG.
    “Saya sudah tanya, ini kan cacingnya,
    cacing tanah
    , bukan cacing makanan. Saya bukan membela,” ujar Bobby saat ditanya di Kantor
    Gubernur Sumut
    , Rabu (19/11/2025).
    Namun, kata dia, kejadian ini harus dilihat lebih spesifik, apa yang menyebabkan cacing itu ada di menu MBG.
    Dia pun telah meminta timnya untuk menyelidikinya.
    “Apakah (karena) salah di dapurnya, atau salah saat pengirimannya, atau pada saat penyimpanan sebelum didistribusikan ke anak-anak,” ujarnya.
    Dia juga menegaskan, bila nantinya keberadaan cacing disebabkan oleh tidak higienisnya Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), maka harus diberikan sanksi.
    “Ini harus benar-benar diteliti, karena bukan cacing makanan (penyebabnya). Kalau misalnya (makanannya) busuk, (ada) cacingnya ini benar-benar dari makanannya,” katanya.
    “Tapi, kalau ini cacingnya dari tanah, apa namanya? Saya sudah minta ditinjau. Kalau memang yang salah dapurnya, tidak
    clear
    dan
    clean
    , ini harus diberikan sanksi,” tandasnya.
    Sebelumnya, viral video seekor cacing ditemukan di dalam ompreng program
    Makan Bergizi Gratis
    (MBG) di
    SMAN 6 Kota Medan
    .
    Dalam rekaman video, terlihat seekor cacing berwarna coklat kehitaman bergerak-gerak dan terdengar teriakan yang menyebut bahwa itu adalah cacing.
    Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN)
    Sumatera Utara
    , Agung Kurnia, menyebut bahwa itu adalah cacing tanah dan bukan berasal dari program MBG.
    “Saya enggak berani menduga-duga, biarkan kita yang berpikir sama-sama dari mana cacing tanah itu berasal,” kata Agung kepada Kompas.com saat dihubungi via telepon seluler, Jumat (14/11/2025).
    “Yang berani saya pastikan, bahwa itu bukan berasal dari MBG, dan enggak akan mungkin cacing tanah itu bisa ke situ. Kalau mau kita lihat dari
    scientific
    dan biologis, itu enggak
    make sense
    (enggak masuk akal). Enggak ketemu,” tegas Agung.
    Pihaknya sudah meninjau ke sekolah itu dan hanya terdapat pada satu ompreng di menu telur ayam orak-arik.
    Agung juga menegaskan bahwa tidak ada indikasi terkontaminasi pangan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kementan Pastikan Harga Telur dan Ayam Stabil, Pasokan untuk Program MBG Aman

    Kementan Pastikan Harga Telur dan Ayam Stabil, Pasokan untuk Program MBG Aman

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan harga telur dan daging ayam tetap stabil serta tidak melampaui Harga Acuan Penjualan (HAP).

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan pemerintah telah menyepakati sejumlah langkah strategis bersama para pelaku usaha untuk menjaga pasokan dan mengendalikan harga komoditas unggas.

    Amran mengatakan, peternak petelur yang tergabung ke dalam Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) berkomitmen untuk memasok telur bagi kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    “Mereka [Pinsar] bersedia menyiapkan telur untuk MBG dan cukup. Mereka sepakat meningkatkan produksi dan harga kita jaga, jangan melewati HAP yang sudah ditentukan oleh pemerintah,” kata Amran dalam konferensi pers, di Kantor Kementan, Jakarta, Rabu (19/11/2025).

    Ke depan, Amran memastikan pasokan telur dan daging ayam untuk beberapa bulan ke depan akan terjaga. Untuk itu, pemerintah akan terus mengawal pelaku usaha agar produksi meningkat dan harga tetap berada dalam batas kewajaran sesuai ketentuan yang berlaku.

    “Jadi harga ayam tidak naik turun-naik turun. Kenapa? Kita sudah tetapkan adalah HPP dan juga HAP. Jadi ini tidak naik turun lagi. Sistemnya kami atur pelan-pelan, karena ini persoalan lama,” imbuhnya.

    Secara rata-rata nasional, Amran menuturkan produksi telur nasional berada di angka 6,5 juta ton per tahun. Ke depan, akan ada penambahan terhadap kebutuhan tambahan produksi untuk program MBG mencapai 700.000 ton telur dan 1,1 juta ton ayam per tahun.

    Lebih lanjut, Amran menambahkan setidaknya 9 juta petani dan peternak akan terdampak langsung. “Bayangkan petani jagung itu 5 juta. Peternak 3,7 juta. Ini menggerakkan kurang lebih 9 juta. Katakanlah [dibulatkan menjadi] 10 juta, itu 40 juta,” ujarnya.

    Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat harga telur ayam ras mengalami peningkatan di 157 kabupaten/kota pada pekan kedua November 2025. Kenaikan ini sejalan dengan bergulirnya program MBG.

    BPS mencatat, telur ayam ras mengalami kenaikan indeks perubahan harga (IPH) di 43,61% wilayah di Indonesia. Pada pekan kedua November 2025, terdapat 157 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga telur ayam ras. Jika dibandingkan dengan pekan pertama November 2025, jumlahnya naik 1 kabupaten/kota.

    Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan telur ayam ras terus mengalami tren peningkatan harga. Pada pekan kedua November 2025, rata-rata harga telur ayam ras secara nasional telah berada di atas harga acuan penjualan (HAP). Adapun, HAP untuk telur ayam ras adalah Rp30.000 per kilogram.

    Secara rata-rata nasional, telur ayam ras naik 0,32% dibandingkan Oktober 2025 menjadi Rp31.646 per kilogram pada pekan kedua November 2025.

    “Untuk telur ayam ras ini menarik karena memang juga yang memberikan kenaikan harga telur ayam ras adalah meningkatnya permintaan terhadap kebutuhan komoditas telur ayam ras sebagai salah satu komponen lauk pauk pada menu MBG,” ujar Amalia dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah 2025, di YouTube Kemendagri, Senin (17/11/2025).

    Meski demikian, Amalia menyebut peningkatan harga telur ayam ras ini menjadi peluang bisnis agar bisa memenuhi kebutuhan permintaan yang tengah meningkat, terutama dalam hal kebutuhan MBG. Selain itu, kenaikan harga telur ayam ras juga dipengaruhi faktor distribusi. Dalam hal ini, adanya kenaikan harga di tingkat distributor.

    Amalia menuturkan, tidak stabilnya stok yang disebabkan hambatan atau kurang lancarnya pasokan daerah penghasil ke wilayah yang bukan menjadi sentra produksi telur ayam ras.

    “Tentunya kalau kita lihat perlu juga diimbangi dengan ketersediaan stok di pasaran karena memang meningkatnya permintaan telur ayam ras dan ada di beberapa tempat yang distribusinya yang perlu diperhatikan,” imbuhnya.

    Pada pekan kedua November 2025, BPS mengungkap harga telur ayam ras tertinggi mencapai Rp100.000 per kilogram di kabupaten Mamberamo Tengah.

    Mengekor, kabupaten Puncak Jaya dan kabupaten Intan Jaya yang di level Rp90.000 per kilogram. Sementara itu, harga telur ayam ras terendah berada di level Rp23.320 per kilogram pada pekan kedua November 2025.