Produk: Telur ayam

  • Diskon Tiket Pesawat Bikin Sektor Transportasi Deflasi pada Lebaran 2025 – Page 3

    Diskon Tiket Pesawat Bikin Sektor Transportasi Deflasi pada Lebaran 2025 – Page 3

    Sebelumnya, Nilai Tukar Petani (NTP) per Maret 2025 mencapai 123,72 atau naik 0,22 persen secara bulanan (month to month/mtm) dibandingkan Februari 2025.

    Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS), M.Habibullah menuturkan, kenaikan NTP terjadi disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani atau IT naik sebesar 1,51 persen menjadi 152,24. 

    “Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani atau IB yang sebesar 1,29 persen menjadi 123,05,” ujar Habibullah dalam konferensi pers, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Habibullah mengatakan, komoditas yang dominan yang mempengaruhi kenaikan harga yang diterima petani yakni kelapa sawit, bawang merah, gaba dan cabai rawit. Sedangkan subsektor yang mengalami peningkatan NTP terbesar adalah horticultura, sedangkan subsektor yang turun paling dalam adalah tanaman pangan. 

    “Subsektor horticultura mengalami kenaikan NTP sebesar 3,80 persen karena kenaikan IT sebesar 5,23 persen. Nilai tersebut lebih besar dari kenaikan IB yang sebesar 1,28 persen,” ujar dia.

    Sedangkan komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan IT adalah bawang merah, cabai rawit, pisang dan petai. Kendati begitu, NTP subsektor tanaman pangan mengalami penurunan sebesar 0,57 persen. Hal ini karena kenaikan IT yang sebesar 0,82 persen. Nilai tersebut lebih kecil dibandingkan kenaikan IB yang sebesar 1,40 persen. 

    “Komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan IB adalah tanda listrik, bawang merah, cabai rawit, dan telur ayam ras,” kata dia.

  • Bapanas catat harga beli gabah petani capai Rp6.566 /kg

    Bapanas catat harga beli gabah petani capai Rp6.566 /kg

    Perum Bulog membeli gabah petani di Desa Sumber, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Jumat (21/3/2025). ANTARA/Harianto

    Bapanas catat harga beli gabah petani capai Rp6.566 /kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 07 April 2025 – 12:00 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat pembelian gabah kering panen (GKP) di tingkat petani secara nasional rata-rata mencapai Rp6.566 per kilogram (kg) atau lebih tinggi sedikit dari ketentuan harga pembelian pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan sebesar RpRp6.500 per kg.

    Berdasarkan data Panel Harga Bapanas, yang dilansir di Jakarta, Senin pukul 10.30 WIB, untuk harga gabah kering giling (GKG) di tingkat penggilingan mencapai Rp7.696 per kg atau masih di bawah HPP yang telah ditetapkan yakni Rp8.000 per kg.

    Selanjutnya, Bapanas mencatat harga beras medium penggilingan mencapai Rp12.607 per kg dari HPP yang ditetapkan Rp12.000 per kg. Lalu, harga beras premium penggilingan mencapai Rp13.923 per kg. Namun, tidak dicantumkan HPP komoditas beras premium pada Panel Harga Bapanas tersebut.

    Kemudian, harga jagung pipilan kering di tingkat produsen mencapai Rp4.792 per kg, masih di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) atau harga acuan pembelian (HAP) yang telah ditetapkan yakni Rp5.500 per kg.

    Komoditas kedelai biji kering lokal di tingkat produsen di harga RpRp8.642 per kg, masih di bawah HPP yang telah ditetapkan yakni Rp10.775 per kg. Harga komoditas bawang merah di tingkat produsen mencapai Rp26.130 per kg dari HPP/HAP yang telah ditetapkan sebesar Rp25.000-Rp30.000 per kg.

    Selain itu, harga cabai merah keriting di tingkat produsen mencapai Rp32.621 per kg dari HAP Rp22.000-Rp29.600 per kg. Cabai merah besar di tingkat produsen di harga Rp32.308 per kg. Namun, tidak dicantumkan HAP komoditas tersebut pada Panel Harga Bapanas. Lalu, cabai rawit merah Rp56.255 per kg dari HAP Rp25.000-31.500 per kg.

    Bapanas juga mencatat harga sapi hidup di tingkat peternak mencapai Rp53.801 per kg dari HAP yang telah ditetapkan yakni Rp56.000-Rp58.000 per kg. Lalu, harga ayam ras pedaging hidup Rp22.148 per kg dari HAP yang ditetapkan Rp25.000 per kg. Sementara itu, harga telur ayam ras di tingkat produsen tercatat Rp24.577 per kg dari HPP yang ditetapkan Rp26.500 per kg.

    Selain itu, harga gula konsumsi di tingkat petani/pabrik gula mencapai Rp15.581 per kg dari HPP yang telah ditetapkan sebesar Rp14.500 per kg.

    Sumber : Antara

  • Klaim Harga Pangan Turun Saat Lebaran, Prabowo: Daging Bisa Rp 75.000/Kg

    Klaim Harga Pangan Turun Saat Lebaran, Prabowo: Daging Bisa Rp 75.000/Kg

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto mengatakan harga pangan telah terkendali dengan baik di Indonesia khususnya saat bulan puasa dan Lebaran. Dia mengatakan hal ini baru terjadi sekali selama bertahun-tahun.

    “Pertama kali selama bertahun-tahun harga-harga pangan kita terkendali dengan baik,” sebut Prabowo dalam acara Panen Raya di Majalengka yang disiarkan virtual, Senin (7/4/2025).

    Dia mencontohkan harga daging sapi yang diklaim bisa ditekan menjadi Rp 75.000 per kilogram (kg). Padahal pada bulan puasa biasanya harga daging bisa tembus Rp 150.000 per kg.

    “Kalau daging berapa harganya Pak Menteri? Sekarang bisa kita turunkan harga daging Rp 75.000 yang biasanya kalau bulan puasa sampai Rp 150.000,” kata Prabowo.

    Prabowo juga menginginkan harga ikan harus bisa ditekan sampai di bawah Rp 75.000 per kg. Kalau bisa di harga terendah sampai Rp 40.000 per kg.

    “Tapi nanti saya berharap ikan-ikan kita harapkan bisa di bawah Rp 75.000. Kalau bisa sampai Rp 40.000 atau maksimal Rp 50.000 kalau bisa lebih rendah,” sebut Prabowo.

    Khusus telur ayam, menurut Prabowo saat ini Indonesia memiliki surplus pasokan dan bisa diekspor ke berbagai negara. Menurutnya, hal ini bisa menjadi capaian yang baik, di tengah langkanya telur di berbagai negara besar yang ada di dunia.

    Indonesia justru memiliki pasokan berlebih untuk telur dan membuat harganya jadi murah untuk masyarakat. “Di negara besar dan terkaya di dunia sekarang telur itu langka, alhamdulillah kita sudah ekspor telur sekarang. Kita surplus telur, turun harganya itu telur,” ujar Prabowo.

    (hal/ara)

  • Harga Bahan Pokok di Boyolali Terjaga Stabil selama Lebaran

    Harga Bahan Pokok di Boyolali Terjaga Stabil selama Lebaran

    BOYOLALI – Harga bahan pokok di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, terjaga stabil selama momentum Lebaran 2025 karena lancarnya pasokan. 

    Salah satu pedagang bahan pokok Partini mengatakan hampir seluruh jenis bahan pokok tidak mengalami kenaikan. 

    “Cuma telur ayam saja yang naik harga, dari Rp27.000/kg sebelum Lebaran sekarang menjadi Rp30.000/kg,” katanya di Boyolali, Jateng, Antara, Sabtu, 5 April. 

    Kenaikan terjadi secara bertahap. Meski demikian, kondisi tersebut tidak mengurangi antusiasme masyarakat untuk tetap membeli telur. 

    “Soalnya kan buat bikin opor, jadi kebutuhan telur ayam tetap tinggi,” katanya. 

    Meski demikian, sebagai pedagang sekaligus pengguna mengingat ia memiliki usaha katering, ia berharap agar harga telur ayam kembali turun. 

    “Kebetulan kalau setelah Lebaran begini pesanan untuk halal bihalal banyak. Kebanyakan ya menu daging ayam dan telur,” katanya. 

    Untuk daging ayam, dikatakannya, stabil di harga Rp37.000/kg. Beberapa komoditas pokok lain yang harganya juga relatif stabil, di antaranya beras premium Rp15.000/kg dan gula pasir Rp18.000/kg.

    Sedangkan beberapa komoditas yang stabil tinggi di antaranya cabai rawit merah Rp90.000/kg, cabai merah besar Rp70.000/kg, dan cabai keriting Rp70.000/kg.

    Selanjutnya, harga bawang merah Rp50.000/kg dan bawang putih Rp47.000/kg.

    Salah satu konsumen Purwani mengatakan senang karena harga tidak banyak mengalami kenaikan.

    “Saya juga cabai nggak beli, cukup panen dari kebun depan rumah. Jadi ya lumayan irit,” katanya.

  • Harga pangan Jumat, cabai rawit Rp92.600/kg, bawang merah Rp47.000/kg

    Harga pangan Jumat, cabai rawit Rp92.600/kg, bawang merah Rp47.000/kg

    Ilustrasi – Seorang pedagang menyortir cabai rawit di Pasar Mardika, Kota Ambon, Provinsi Maluku. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

    Harga pangan Jumat, cabai rawit Rp92.600/kg, bawang merah Rp47.000/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 04 April 2025 – 13:51 WIB

    Elshinta.com – Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional Bank Indonesia mencatat sejumlah komoditas pangan secara umum yakni cabai rawit merah di harga Rp92.600 per kilogram (kg) dan bawang merah di harga Rp47.000 per kg. Berdasarkan data dari PIHPS, dilansir di Jakarta, Jumat pukul 10.30 WIB selain cabai rawit merah dan telur ayam ras, tercatat harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional lainnya, yakni bawang putih di harga Rp45.800 per kg.

    Selain itu beras kualitas bawah I di harga Rp13.450 per kg; beras kualitas bawah II Rp13.850 per kg; beras kualitas medium I Rp14.350 per kg; begitu pun beras kualitas medium II di harga Rp13.950 per kg. Lalu, beras kualitas super I di harga Rp16.000 per kg; dan beras kualitas super II Rp15.400 per kg.

    Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp52.600 per kg; cabai merah keriting Rp52.850 per kg; dan cabai rawit hijau Rp40.800 per kg. Kemudian, daging ayam ras di harga Rp36.750 per kg, daging sapi kualitas I Rp132.000 per kg, daging sapi kualitas II di harga Rp122.250 per kg.

    Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp19.450 per kg; gula pasir lokal Rp18.650 per kg. Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp19.350 per liter, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp22.100 per liter, serta minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp20.600 per liter.

    Selain itu, PIHPS juga mencatat harga komoditas telur ayam ras mencapai Rp29.550 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga Pangan Hari Ini Bikin Kaget! Cabai Rawit Tembus Rp92.600 per Kg, Ini Daftar Lengkapnya!

    Harga Pangan Hari Ini Bikin Kaget! Cabai Rawit Tembus Rp92.600 per Kg, Ini Daftar Lengkapnya!

    Jakarta: Setelah euforia Lebaran mereda dan aktivitas kembali normal, banyak orang mulai memikirkan isi dapur. 
     
    Tapi, pas lihat harga pangan di pasaran, kamu mungkin bakal bilang: “Wah, segini sekarang harga cabai?!”
     
    Ya, harga pangan hari ini bikin banyak orang geleng-geleng kepala. Beberapa komoditas utama seperti cabai rawit merah dan bawang merah mengalami kenaikan yang cukup signifikan. 

    Penasaran seberapa tinggi lonjakannya? Yuk, simak daftar lengkapnya seperti dikutip dari Antara, Jumat, 4 April 2025.
     

    Harga pangan nasional hari ini
    Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional Bank Indonesia, berikut ini adalah harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional:

    Harga cabai dan bawang

    Cabai rawit merah: Rp92.600 per kg
    Cabai merah besar: Rp52.600 per kg
    Cabai merah keriting: Rp52.850 per kg
    Cabai rawit hijau: Rp40.800 per kg
    Bawang merah: Rp47.000 per kg
    Bawang putih: Rp45.800 per kg

    Harga beras 

    Beras kualitas bawah I: Rp13.450 per kg
    Beras kualitas bawah II: Rp13.850 per kg
    Beras kualitas medium I: Rp14.350 per kg
    Beras kualitas medium II: Rp13.950 per kg
    Beras kualitas super I: Rp16.000 per kg
    Beras kualitas super II: Rp15.400 per kg

    Harga daging dan telur

    Daging ayam ras: Rp36.750 per kg
    Daging sapi kualitas I: Rp132.000 per kg
    Daging sapi kualitas II: Rp122.250 per kg
    Telur ayam ras: Rp29.550 per kg

    Harga minyak goreng dan gula

    Minyak goreng curah: Rp19.350 per liter
    Minyak goreng kemasan merek I: Rp22.100 per liter
    Minyak goreng kemasan merek II: Rp20.600 per liter
    Gula pasir lokal: Rp18.650 per kg
    Gula pasir premium: Rp19.450 per kg
     

    Tips hemat belanja saat harga naik

    Bandingkan harga di pasar dan ritel modern. 
    Belanja sesuai kebutuhan.
    Buat daftar belanja mingguan. 
    Gunakan aplikasi belanja

    Harga pangan memang bisa naik-turun, tapi dengan perencanaan yang cermat, kamu tetap bisa menjaga isi dapur tetap aman dan hemat. Jangan lupa cek update harga tiap minggu supaya dompet nggak kebobolan!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Harga pangan terkendali jadi faktor perbaikan ekonomi usai Idulfitri

    Harga pangan terkendali jadi faktor perbaikan ekonomi usai Idulfitri

    Sumber foto: https://surli.cc/djcrvc/elshinta.com.

    Harga pangan terkendali jadi faktor perbaikan ekonomi usai Idulfitri
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 03 April 2025 – 15:33 WIB

    Elshinta.com – Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia Fakhrul Fulvian mengatakan salah satu faktor momen perbaikan ekonomi setelah Idulfitri adalah harga pangan yang cenderung terkendali.

    Fakhrul mengatakan telah terlihat adanya momen perbaikan ekonomi, yang terlihat dari ramainya pusat-pusat hiburan masyarakat di berbagai daerah, seperti padatnya Taman Margasatwa Ragunan, kepulauan seribu dan banyak tempat lainnya se-Indonesia.

    “Ini adalah tanda-tanda yang baik untuk Indonesia. Dengan kenaikan UMR 6.5% di awal tahun, serta kenaikan gaji guru dan terkendalinya harga pangan,” jelas Fakhrul dalam keterangannya, Rabu (2/4). 

    Di banyak daerah, pada hari ketiga lebaran 2025 harga bahan pokok di pasar terpantau stabil. Misalnya saja di Kabupaten Bojonegoro. Mengutip sistem informasi ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok (Siskaperbapo) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur per tanggal 2 April 2025 pada pukul 07:31 WIB, beras premium stabil dengan harga Rp 15.000/kg, harga gula kristal putih 17.250/kg, harga minyak goreng kemasan premium 1 liter stabil dengan harga Rp 21.000

    Cabai merah kriting juga stabil dengan harga Rp 50.000/kg, harga cabai merah besar Rp 45.000/kg dan cabai rawit merah stabil dengan harga Rp 95.000/kilogram.

    Adapun Indonesia tetap berada dalam kondisi yang stabil di tengah fenomena eggflation yang melanda berbagai negara.

    Produksi telur nasional melimpah, harga tetap terkendali, dan pasokan terjaga, berbeda dengan negara lain yang mengalami lonjakan harga akibat krisis pasokan dan wabah flu burung.

    Per Maret 2025, harga telur ayam ras nasional berada di kisaran Rp 29.475 per kilogram, lebih rendah dibandingkan negara lain seperti Swiss, Selandia Baru, dan Amerika Serikat yang mengalami kenaikan harga signifikan.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Perang Dagang Dimulai, Bapanas Sebut RI Bakal Genjot Produksi Pangan

    Perang Dagang Dimulai, Bapanas Sebut RI Bakal Genjot Produksi Pangan

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan Indonesia akan menggenjot produksi pangan dalam negeri untuk mengantisipasi perang dagang usai adanya kebijakan tarif timbal balik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Perlu diketahui, mengacu laman resmi Bapanas, beberapa komoditas pangan yang diekspor Indonesia ke AS antara lain yakni udang, minyak sawit, hingga kopi.

    Terbaru, pemerintah juga akan memfasilitasi ekspor 1,6 juta butir telur ayam konsumsi ke AS. Sebab, produksi komoditas tersebut surplus secara nasional hingga 288,7 ribu ton atau setara 5 miliar butir per bulan.

    Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan, momentum ini menjadi saat yang tepat untuk Indonesia meningkatkan produksi pangan dalam negeri.

    “Pada saat currency rate tinggi, harga pangan dunia tinggi, pemberlakuan tarif yang tinggi dari beberapa negara, bukan cuma Donald Trump. Ini waktunya kita melakukan produksi dalam negeri. Jadi kita mesti dorong,” ujar Arief saat Rapat Koordinasi HBKN Idulfitri 1446 H pada Kamis, (3/4/2025).

    Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya juga akan berupaya untuk meningkatkan cadangan pangan pemerintah, serta mencari teknologi untuk memperpanjang shelf life atau usia konsumsi pangan.

    “Misalnya, pada saat karkas atau live bird harganya rendah, dibeli tetap dengan harga yang bagus, kemudian digunakan airbrush freezer, simpan dalam cold storage, frozen condition,” katanya.

    Setelah itu, lanjutnya, produk unggas tersebut bisa dilakukan penjualan untuk intervensi di daerah-daerah yang tinggi, misalnya Indonesia bagian timur atau beberapa daerah yang membutuhkan. Alhasil, harganya bisa tetap stabil.

    “Saya selalu sampaikan untuk meningkatkan cadangan pangan pemerintah. Lalu, PR kita berikutnya adalah mencari teknologi untuk bisa memperpanjang shelf life,” pungkas Arief.

    Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Presiden AS Donald Trump akhirnya memberlakukan pengenaan tarif dasar 10% untuk semua produk impor ke Amerika Serikat (AS) dan bea masuk yang lebih tinggi untuk belasan mitra dagang terbesar di negara tersebut untuk mengurangi defisit.

    China mendapat tarif baru 34%, sedangkan Uni Eropa kena tarif 20%. Pengenaan tarif resiprokal itu sebagai tanggapan atas bea masuk yang dikenakan pada barang-barang AS.

    Adapun, Kamboja menjadi negara yang mendapat tarif tertinggi, yakni 49%. Posisi kedua diduduki Vietnam dengan 46%. Sri Lanka mendapat tarif resiprokal 44%, Bangladesh 37%, Thailand 36%, dan Taiwan 32%. Sementara itu, Indonesia dikenakan tarif resiprokal sebesar 32%. 

    Tarif tersebut akan mulai berlaku mulai 9 April 2025 dan akan diterapkan kepada 60 negara secara keseluruhan. Kanada dan Meksiko, dua mitra dagang terbesar AS, sudah menghadapi tarif 25% untuk banyak barang yang masuk ke AS.

  • Harga pangan di Bali alami tren penurunan periode libur Lebaran

    Harga pangan di Bali alami tren penurunan periode libur Lebaran

    Aktivitas jual beli di Pasar Bendul, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, Kamis (3/4/2025). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

    Harga pangan di Bali alami tren penurunan periode libur Lebaran
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 03 April 2025 – 09:23 WIB

    Elshinta.com – Harga sejumlah kebutuhan pangan pokok di sejumlah pasar di Bali mengalami tren penurunan selama periode libur Lebaran 2025 karena diperkirakan pasokan mencukupi.

    “Harga daging ayam potong sekarang turun jadi Rp38 ribu dari sebelumnya Rp40 ribu,” kata pedagang daging ayam Saifuddin di Pasar Bendul, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, Kamis.

    Ia memperkirakan pasokan yang cukup dan permintaan yang melandai menyebabkan harga pangan itu mengalami penurunan setelah Hari Suci Nyepi dan Idul Fitri 2025. Selain itu, harga cabai rawit merah juga mengalami tren penurunan, meski harganya masih pada kisaran yang terbilang tinggi rata-rata mencapai Rp120 ribu per kilogram.

    Pedagang bumbu dapur Ketut Dilan menyebutkan sebelumnya saat periode bulan puasa atau Ramadhan harga cabai rawit merah mencapai Rp130 ribu per kilogram. Ia memperkirakan harga cabai rawit merah sebelumnya mengalami kenaikan karena faktor cuaca sehingga pasokan menjadi berkurang.

    Begitu juga harga bawang merah saat ini rata-rata per kilogram mencapai Rp40 ribu setelah sebelumnya Rp50 ribu. Pedagang telur ayam ras, Kadek Emy menyebutkan saat ini harga telur per butir masih stabil mencapai Rp2.000 atau per kerat (isi 30 butir) mencapai Rp53 ribu hingga Rp54 ribu.

    Ada pun harga telur ayam ras di Bali tidak dijual per kilogram namun dijual per butir atau per kerat. Tren penurunan harga sejumlah kebutuhan pokok itu juga terjadi di 60 pasar di Pulau Dewata dalam sistem informasi harga pangan strategis atau Sigapura Bali

    Ada pun sejumlah harga kebutuhan pokok cenderung stabil dalam sepekan terakhir misalnya harga beras medium per kilogram mencapai rata-rata Rp14.341 dan rata-rata harga beras medium untuk stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) mencapai Rp11.905 per kilogram.

    Harga daging ayam rata-rata di Bali mencapai Rp39.988 per kilogram, telur ayam ras dalam per kilogram rata-rata di Bali mencapai Rp28.104 atau stabil dalam sepekan terakhir. Sementara itu, cabai rawit merah di 60 pasar di Bali rata-rata mencapai Rp107.048 per kilogram atau turun Rp1.740 dalam satu minggu ini.

    Harga gula pasir juga tercatat stabil dalam sepekan terakhir rata-rata per kilogram mencapai Rp18.366, harga daging sapi has luar juga stabil mencapai Rp121.667 per kilogram dan harga daging babi per kilogram juga stabil sepekan terakhir mencapai Rp107.509 per kilogram.

    Sumber : Antara

  • Daftar Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rawit Rp91 Ribu/Kg

    Daftar Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rawit Rp91 Ribu/Kg

    Jakarta: Harga pangan di tingkat pedagang eceran nasional mengalami fluktuasi.
     
    Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola oleh Bank Indonesia yang dilansir Antara pada Kamis, 3 April 2025 beberapa komoditas pangan menunjukkan kenaikan, sementara lainnya tetap stabil.

    Harga Pangan Terkini
    Berikut adalah daftar harga pangan per Kamis, pukul 09.00 WIB, berdasarkan data PIHPS:

    Sayuran dan bumbu dapur

    Cabai rawit merah: Rp91.600 per kg
    Cabai merah besar: Rp52.100 per kg
    Cabai merah keriting: Rp53.600 per kg
    Cabai rawit hijau: Rp31.500 per kg
    Bawang merah: Rp48.650 per kg
    Bawang putih: Rp45.550 per kg
     

    Beras

    Beras kualitas bawah I: Rp13.100 per kg
    Beras kualitas bawah II: Rp12.550 per kg
    Beras kualitas medium I: Rp14.300 per kg
    Beras kualitas medium II: Rp13.750 per kg
    Beras kualitas super I: Rp15.850 per kg
    Beras kualitas super II: Rp14.950 per kg

    Daging dan telur

    Daging ayam ras: Rp34.800 per kg
    Daging sapi kualitas I: Rp136.650 per kg
    Daging sapi kualitas II: Rp122.100 per kg
    Telur ayam ras: Rp26.650 per kg

    Gula dan minyak goreng

    Gula pasir kualitas premium: Rp19.700 per kg
    Gula pasir lokal: Rp17.800 per kg
    Minyak goreng curah: Rp19.250 per liter
    Minyak goreng kemasan bermerek I: Rp20.100 per liter
    Minyak goreng kemasan bermerek II: Rp18.650 per liter

    Apa yang bisa dilakukan konsumen?

    Jika harga pangan terus meningkat, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan oleh masyarakat, antara lain:

    Berbelanja bijak, dengan membandingkan harga di berbagai pasar atau memanfaatkan promo di supermarket.
    Menggunakan alternatif bahan pangan, seperti mengganti cabai rawit merah dengan cabai rawit hijau yang lebih murah.
    Membeli dalam jumlah besar dan menyimpan dengan baik, terutama untuk bahan pangan yang bisa diawetkan seperti beras dan gula.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)