Produk: Telur ayam

  • Harga daging ayam Rp33.285/kg, cabai rawit merah Rp61.687/kg

    Harga daging ayam Rp33.285/kg, cabai rawit merah Rp61.687/kg

    Pedagang ayam melayani pembeli di Pasar Brayan, Medan, Sumatera Utara, Selasa (25/2/2025). Menjelang Ramadhan harga sejumlah bahan pokok di pasar tersebut mengalami kenaikan seperti cabai merah dari Rp30 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram, daging sapi dari Rp110 ribu menjadi Rp130 ribu per kilogram, telur ayam dari Rp45 ribu per papan menjadi Rp60 ribu dan daging ayam dari Rp30 ribu menjadi Rp34 ribu per kilogram.ANTARA FOTO/Yudi Manar/Spt.

    Bapanas: Harga daging ayam Rp33.285/kg, cabai rawit merah Rp61.687/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 05 Mei 2025 – 09:49 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga daging ayam ras di tingkat konsumen mencapai Rp33.285 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp34.301 per kg, sedangkan cabai rawit merah naik menjadi Rp61.687 per kg dari sebelumnya Rp60.620 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Senin, pukul 08.40 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.438 per kg turun tipis dari sebelumnya di harga Rp15.563 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.531 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.719 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.553 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.637 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.901 per kg turun dari sebelumnya Rp6.200 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.770 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp10.811 kg.

    Berikutnya bawang merah di harga Rp38.876 per kg turun dari sebelumnya Rp41.423 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp43.576 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp43.691 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp53.615 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp53.954 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp47.315 per kg naik dari hari sebelumnya tercatat Rp47.932 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp133.290 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp135.718 per kg, telur ayam ras Rp29.284 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp29.194 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.502 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.570 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.451 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp20.734 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.486 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.821 per liter; Minyakita di harga Rp17.414 per liter turun dari sebelumnya di level Rp17.606 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.654 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp9.783 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.642 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp12.952 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp42.088 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp40.614 per kg; ikan tongkol di harga 34.497 per kg naik dari sebelumnya Rp33.659 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp34.142 per kg naik dari sebelumnya Rp34.322 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.250 per kg turun dibandingakn dari harga sebelumnya tercatat Rp11.670 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp102.772 per kg turun drastis dari sebelumnya Rp107.045 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp139.444 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.909 per kg.

    Sumber : Antara

  • Belanja Lokal Tembus Rp100 Triliun, Program BINA Bakal Dibuka Lagi – Page 3

    Belanja Lokal Tembus Rp100 Triliun, Program BINA Bakal Dibuka Lagi – Page 3

    Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada April 2025 terjadi inflasi month-to-month (m-to-m) sebesar 1,17 persen dan tingkat inflasi year-to-date (y-to-d) April 2025 sebesar 1,56 persen, inflasi year-on-year (y-on-y) sebesar 1,95 persen dengan indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,47.

    “Pada April 2025 terjadi inflasi sebesar 1,17 persen secara bulanan atau month to month atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 107,22 pada Maret 2025 menjadi 184,7 pada April 2025. Secara year on year terjadi inflasi 1,95 persen dan secara tahun kalender terjadi inflasi 1,56 persen,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini, dalam konferensi pers rilis Berita Resmi Statistik, Jumat (2/5/2025).

    Komoditas dominan yang mendorong inflasi pada kelompok ini adalah tarif listrik, yang memberikan andil inflasi sebesar 0,97 persen. Komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi adalah emas perhiasan dengan andil inflasi sebesar 0,16 persen.

    Kemudian bawang merah dengan andil inflasi 0,06 persen, cabai merah dengan andil inflasi 0,04 persen, dan tomat dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen.

    “Selain itu, terdapat komoditas yang masih memberikan andil deflasi pada April 2025, diantaranya cabai rawit dengan andil deflasi sebesar 0,08 persen, daging ayam ras dengan andil deflasi sebesar 0,06 persen, dan telur ayam ras dengan andil deflasi 0,04 persen,” ujarnya.

  • Harga cabai rawit Rp60.266/kg, daging ayam Rp33.516/kg

    Harga cabai rawit Rp60.266/kg, daging ayam Rp33.516/kg

    Ilustrasi – Seorang pedagang menyortir cabai rawit di Pasar Mardika, Kota Ambon, Provinsi Maluku. ANTARA FOTO/FB Anggoro/aww.

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp60.266/kg, daging ayam Rp33.516/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 04 Mei 2025 – 10:53 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat, harga cabai rawit merah di tingkat konsumen mencapai Rp60.266 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp60.716 per kg, sedangkan daging ayam ras turun menjadi Rp33.516 per kg dari sebelumnya Rp34.219 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Minggu pukul 09.00 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.524 per kg turun tipis dari sebelumnya di harga Rp15.549 per kg. Lalu, beras medium di harga Rp13.609 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.718 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.561 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.612 per kg.

    Komoditas jagung tingkat peternak tercatat Rp5.846 per kg turun dari sebelumnya Rp6.148 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.667 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp10.776 kg. Berikutnya bawang merah di harga Rp39.751 per kg turun dari sebelumnya Rp41.414 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp43.214 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp43.533 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp54.314 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp53.488 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp48.266 per kg naik dari hari sebelumnya tercatat Rp47.873 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp136.491 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp135.672 per kg, telur ayam ras Rp29.108 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp29.143 per kg. Gula konsumsi di harga Rp18.502 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.549 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.290 per liter naik dari sebelumnya tercatat Rp20.773 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.573 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.811 per liter; Minyakita di harga Rp17.359 per liter turun dari sebelumnya di level Rp17.573 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.523 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp9.816 mper kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.602 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp12.989 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp41.179 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp40.369 per kg; ikan tongkol di harga 33.436 per kg turun dari sebelumnya Rp33.695 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp33.318 per kg turun dari sebelumnya Rp34.307 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.398 per kg turun dibandingakn dari harga sebelumnya tercatat Rp11.674 per kg. Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp105.414 per kg turun drastis dari sebelumnya Rp107.667 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp138.636 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.909 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga Pangan Hari Ini, Minggu 4 Mei 2025: Beras Naik, Cabai Mulai Turun

    Harga Pangan Hari Ini, Minggu 4 Mei 2025: Beras Naik, Cabai Mulai Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga rata-rata beras premium dan beras medium secara nasional melampaui harga eceran tertinggi (HET) pada akhir pekan ini. Sementara itu, harga aneka cabai seperti cabai rawit merah dan cabai merah keriting terpantau mulai melandai.

    Melansir Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Minggu (4/5/2025) pukul 07.07 WIB, harga rata-rata beras premium sedikit merangkak melampaui harga eceran tertinggi (HET) nasional yang semestinya di level Rp14.900 per kilogram.

    Harga rata-rata beras premium dibanderol Rp15.187 per kilogram secara nasional. Untuk kualitas premium, harga termahal mencapai Rp17.667 per kilogram di Kalimantan Utara, sedangkan terendah dibanderol Rp14.000 per kilogram di Sulawesi Tenggara.

    Sama halnya dengan harga rata-rata beras medium secara nasional yang melampaui HET nasional Rp12.500 per kilogram. Secara rata-rata, harga beras medium dibanderol Rp13.259 per kilogram di tingkat konsumen.

    Sementara itu, harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog Rp12.512 per kilogram, atau sedikit melampaui dari harga eceran tertinggi (HET) nasional Rp12.500 per kilogram.

    Untuk aneka cabai, harga rata-rata cabai rawit merah secara nasional tembus Rp50.660 per kilogram di tingkat konsumen. Harganya masih berada di rentang harga acuan penjualan (HAP) Rp40.000–Rp57.000 per kilogram.

    Kemudian, harga rata-rata cabai merah keriting dibanderol Rp46.275 per kilogram. Harganya berada di rentang HAP nasional Rp37.000–Rp55.000 per kilogram. Sementara itu, harga rata-rata cabai merah besar adalah Rp41.822 per kilogram.

    Panel harga Bapanas juga menunjukkan, rata-rata daging sapi murni dibanderol seharga Rp135.203 per kilogram. Untuk rata-rata daging kerbau segar lokal dibanderol seharga Rp120.000 per kilogram dan daging kerbau beku impor seharga Rp87.500 per kilogram di tingkat konsumen.

    Selanjutnya, harga rata-rata daging ayam ras dibanderol Rp32.117 per kilogram secara nasional atau di bawah HAP nasional Rp40.000 per kilogram. Di sisi lain, harga rata-rata telur ayam ras dibanderol Rp28.772 per kilogram di tingkat konsumen.

    Harga pangan lainnya, rata-rata ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng secara nasional dibanderol Rp40.373 per kilogram, Rp32.154 per kilogram, dan Rp31.304 per kilogram.

    Harga rata-rata minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah masing-masing adalah Rp19.737 per liter dan Rp17.475 per liter. Sementara itu, harga rata-rata Minyakita secara nasional dibanderol Rp17.026 per liter atau masih melampaui HET Rp15.700 per liter.

    Selanjutnya, harga rata-rata bawang merah dibanderol Rp38.932 per kilogram, sedangkan harga rata-rata bawang putih bonggol adalah Rp41.825 per kilogram secara nasional.

    Lebih lanjut, harga rata-rata gula konsumsi adalah Rp18.338 per kilogram dan harga rata-rata garam konsumsi adalah Rp11.093 per kilogram di tingkat konsumen.

    Untuk harga rata-rata tepung terigu kemasan dan tepung terigu curah masing-masing dipatok Rp12.543 per kilogram dan Rp9.456 per kilogram.

    Terakhir, harga rata-rata jagung pakan tingkat peternak adalah Rp5.464 per kilogram dan harga rata-rata kedelai biji kering impor adalah Rp10.629 per kilogram.

  • Daging ayam Rp37.038/kg, cabai rawit merah Rp68.731/kg

    Daging ayam Rp37.038/kg, cabai rawit merah Rp68.731/kg

    Arsip foto – Peternak menunjukkan telur ayam ras di Desa Gribig, Gebog, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (5/3/2024). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/Spt/pri.

    Harga pangan: Daging ayam Rp37.038/kg, cabai rawit merah Rp68.731/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 03 Mei 2025 – 08:21 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga daging ayam ras di tingkat konsumen mencapai Rp37.038 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp34.326 per kg, sedangkan cabai rawit merah naik menjadi Rp68.731 per kg dari sebelumnya Rp62.006 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Sabtu pukul 06.15 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.150 per kg naik dari sebelumnya di harga Rp15.598 per kg. Lalu, beras medium di harga Rp14.311 per kg naik dari hari sebelumnya Rp13.732 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.400 per kg turun dari sebelumnya Rp12.638 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp8.500 per kg naik dari sebelumnya Rp6.196 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp11.257 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp10.801 kg. Berikutnya bawang merah di harga Rp42.267 per kg naik dari sebelumnya Rp41.876 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp44.233 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp43.977 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp58.038 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp54.370 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp54.592 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp48.438 per kg. Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp123.667 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp135.278 per kg, telur ayam ras Rp30.571 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp29.278 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.767 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.557 per kg. Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp19.463 per liter turun dari hari sebelumnya tercatat Rp20.756 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.536 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.906 per liter; Minyakita di harga Rp17.178 per liter turun dari sebelumnya di level Rp17.602 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp10.904 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp9.854 mper kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp13.000 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp12.983 per kg. Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp42.917 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp40.575 per kg; ikan tongkol di harga 40.537 per kg naik dari sebelumnya Rp40.041per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp49.000 per kg turun dari sebelumnya Rp34.372 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp12.223 per kg turun dibandingkan dari harga sebelumnya tercatat Rp11.680 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga Pangan Hari Ini 3 Mei: Cabai Rawit Merah Tembus Rp61.475 per Kilogram

    Harga Pangan Hari Ini 3 Mei: Cabai Rawit Merah Tembus Rp61.475 per Kilogram

    Bisnis.com, JAKARTA — Data Badan Pangan Nasional (Bapanas) menunjukkan harga sejumah komoditas pangan bergerak naik pada Sabtu (3/5/2025).

    Melansir Panel Harga Pangan Bapanas, Sabtu (3/5/2025) pukul 07.28 WIB, harga rata-rata cabai rawit merah secara nasional mencapai Rp61.475 per kilogram di tingkat konsumen. 

    Harga rata-rata tersebut masih melampaui harga acuan penjualan (HAP) nasional yang semestinya berada di rentang Rp40.000–Rp57.000 per kilogram.

    Adapun, harga cabai rawit merah paling mahal menembus Rp116.667 per kilogram di Kalimantan Utara dan harga terendah terpantau dibanderol Rp25.000 per kilogram di Jawa Timur.

    Untuk aneka cabai lainnya, harga rata-rata cabai merah keriting dan cabai merah besar masing-masing dibanderol Rp54.172 per kilogram dan Rp45.839 per kilogram di tingkat konsumen secara nasional

    Adapun untuk komoditas pangan lainnya, data Panel Bapanas menunjukkan harga rata-rata beras premium dan beras medium secara nasional dibanderol Rp15.578 per kilogram dan Rp13.693 per kilogram di tingkat konsumen.

    Sementara itu, harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog Rp12.558 per kilogram, atau sedikit melampaui dari harga eceran tertinggi (HET) nasional Rp12.500 per kilogram.

    Rata-rata daging sapi murni dipatok seharga Rp133.524 per kilogram. Harga daging sapi murni termahal mencapai Rp162.500 per kilogram di Kalimantan Tengah dan terendah di Maluku seharga Rp96.000 per kilogram.

    Secara nasional, daging kerbau segar lokal dibanderol seharga Rp150.000 per kilogram dan daging kerbau beku impor seharga Rp100.000 per kilogram di tingkat konsumen.

    Lalu, harga rata-rata daging ayam ras dibanderol Rp34.858 per kilogram secara nasional atau di bawah HAP nasional Rp40.000 per kilogram. Di sisi lain, harga rata-rata telur ayam ras dibanderol Rp28.918 per kilogram di tingkat konsumen.

    Harga rata-rata ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng di tingkat konsumen secara nasional berada di level Rp41.352 per kilogram, Rp34.397 per kilogram, dan Rp35.606 per kilogram.

    Untuk minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah, harga rata-rata masing-masing adalah Rp20.165 per liter dan Rp17.198 per liter. Sementara itu, harga rata-rata Minyakita secara nasional dibanderol Rp17.329 per liter atau masih melampaui HET Rp15.700 per liter.

    Harga rata-rata bawang merah terpantau berada di angka Rp39.575 per kilogram, sedangkan harga rata-rata bawang putih bonggol adalah Rp43.102 per kilogram secara nasional.

    Kemudian, harga rata-rata gula konsumsi adalah Rp18.556 per kilogram dan harga rata-rata garam konsumsi adalah Rp11.174 per kilogram di tingkat konsumen.

    Untuk harga rata-rata tepung terigu kemasan dan tepung terigu curah masing-masing dipatok Rp12.772 per kilogram dan Rp9.482 per kilogram.

    Panel harga pangan juga menunjukkan, harga rata-rata jagung pakan tingkat peternak adalah Rp5.718 per kilogram dan harga rata-rata kedelai biji kering impor adalah Rp10.823 per kilogram.

  • Daging ayam Rp34.243/kg, cabai rawit merah Rp62.114/kg

    Daging ayam Rp34.243/kg, cabai rawit merah Rp62.114/kg

    Arsip foto – Pedagang daging ayam ras menjual dagangannya di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025) sore. ANTARA/

    Harga pangan: Daging ayam Rp34.243/kg, cabai rawit merah Rp62.114/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 02 Mei 2025 – 11:13 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga daging ayam ras di tingkat konsumen mencapai Rp34.243 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp34.229 per kg, sedangkan cabai rawit merah turun tipis menjadi Rp62.114 per kg dari sebelumnya Rp62.979 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Jumat pukul 08.54 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.551 per kg turun tipis dari sebelumnya di harga Rp15.572 per kg. Lalu, beras medium di harga Rp13.645 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.710 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.570 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.623 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.006 per kg turun dari sebelumnya Rp6.190 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.705 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp10.790 kg. Berikutnya bawang merah di harga Rp40.489 per kg turun dari sebelumnya Rp41.719 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp43.631 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp43.861 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp54.762 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp54.713 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp47.127 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp47.956 per kg. Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp134.298 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp135.279 per kg, telur ayam ras Rp29.299 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp29.242 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.505 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.540 per kg. Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.482 per liter turun dari hari sebelumnya tercatat Rp20.747 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.690 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.914 per liter; Minyakita di harga Rp17.471 per liter turun dari sebelumnya di level Rp17.612 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.719 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp9.820 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.753 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp12.979 per kg. Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp42.014 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp40.535 per kg; ikan tongkol di harga Rp35.362 per kg naik dari sebelumnya Rp33.900 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp33.950 per kg turun dari sebelumnya Rp34.155 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.411 per kg turun dibandingakn dari harga sebelumnya tercatat Rp11.642 per kg. Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp102.455 per kg turun drastis dari sebelumnya Rp108.409 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp141.667 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.571 per kg.

     

    Sumber : Antara

  • Listrik & Emas Jadi Penyebab Inflasi April Tembus 1,17%

    Listrik & Emas Jadi Penyebab Inflasi April Tembus 1,17%

    Jakarta

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Inflasi Indonesia pada April 2025 tercatat 1,17% secara bulanan (month-to-month) yang dipengaruhi oleh kenaikan tarif listrik dan harga emas perhiasan. Meskipun demikian, beberapa komoditas pangan mengalami deflasi, seperti cabai rawit dan daging ayam ras.

    BPS juga melaporkan, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan April 2025 naik menjadi 108,47, dari sebelumnya 107,22 pada Maret 2025. Secara tahunan (year-on-year, YoY), inflasi tercatat sebesar 1,95%, sementara inflasi tahun kalender (YTD) berada di angka 1,56%.

    Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan tarif listrik menjadi komoditas dominan yang mendorong inflasi pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, dengan kontribusi inflasi sebesar 0,97%.

    “Emas perhiasan juga memberikan andil inflasi sebesar 0,16%, sedangkan komoditas lain seperti bawang merah, cabai merah, dan tomat masing-masing menyumbang inflasi sebesar 0,06%, 0,04%, dan 0,03%,” ungkap Pudji, di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (2/5/2025).

    Pudji menambahkan, di sisi lain, beberapa komoditas mengalami deflasi, seperti cabai rawit, yang mencatatkan deflasi 0,08%, diikuti oleh daging ayam ras dengan deflasi 0,06%, dan telur ayam ras yang juga mengalami deflasi sebesar 0,04%.

    BPS juga mencatatkan inflasi tertinggi pada April 2025 terjadi pada komponen harga yang diatur pemerintah, yang mengalami kenaikan sebesar 5,21% dan memberikan andil inflasi sebesar 0,98%. Komoditas yang dominan dalam kelompok ini adalah tarif listrik, tarif angkutan udara, dan tarif kereta api.

    Selain itu, komponen inti tercatat mengalami inflasi 0,31%, dengan andil inflasi 0,20%, yang dipengaruhi oleh harga emas perhiasan dan mobil. Sementara itu, komponen harga bergejolak mencatatkan deflasi sebesar 0,04%, memberikan andil deflasi 0,01%, dengan cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, wortel, dan jagung manis sebagai komoditas utama penyebab deflasi.

    “Meskipun inflasi bulanan pada April 2025 sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, kenaikan harga di sektor perumahan, listrik, dan bahan bakar rumah tangga menjadi faktor utama penyumbang inflasi bulan ini,” ungkap Pudji lagi.

    (rrd/rrd)

  • Harga ayam hidup mulai naik usai pengawasan diperkuat

    Harga ayam hidup mulai naik usai pengawasan diperkuat

    Dokumentasi – Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan Agung Suganda (kiri) mengecek peternakan ayam. ANTARA/HO-Humas Kementan

    Kementan: Harga ayam hidup mulai naik usai pengawasan diperkuat
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 02 Mei 2025 – 09:23 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan, harga ayam hidup mulai naik setelah dilakukan pengawasan distribusi dan produksi untuk menjaga stabilitas pasokan serta melindungi peternak dari harga yang merugikan.

    “Terkait harga ayam hidup yang sempat jatuh ke kisaran Rp13.000 per kg, Kementan telah melakukan sejumlah langkah intervensi,” kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan Agung Suganda di Jakarta, Jumat.

    Langkah intervensi tersebut mencakup pengendalian produksi day old chick (DOC) final stock; afkir indukan; dan mendorong perusahaan integrator, pembibit, pabrik pakan, dan importir bahan baku pakan untuk menyerap ayam hidup dari peternak mandiri berukuran di atas 2,4 kg dengan harga minimal Rp17.000 per kg berat hidup.

    Pemerintah juga menerbitkan surat edaran yang melarang peredaran telur tetas sebagai telur konsumsi guna menjaga kestabilan harga telur dan menegakkan ketentuan dalam Permentan Nomor 10 Tahun 2024.

    “Larangan ini bertujuan untuk mencegah efek psikologis pasar yang dapat menekan harga telur konsumsi,” ujarnya.

    Kebijakan tersebut terbukti berdampak positif terhadap harga telur ayam ras di tingkat peternak yang sempat menurun usai Lebaran dan kini mulai menunjukkan tren kenaikan yang menggembirakan. Kementan bergerak cepat menanggapi penurunan harga ayam hidup di bawah biaya produksi melalui penguatan pengawasan distribusi, penegakan regulasi, dan intervensi demi melindungi kelangsungan usaha peternakan rakyat.

    Agung menegaskan bahwa Permentan Nomor 10 Tahun 2024 merupakan instrumen utama untuk menata tata niaga unggas secara berkeadilan, efisien, dan berorientasi pada modernisasi industri unggas nasional. Peraturan ini juga mewajibkan pelaku usaha unggas dengan kapasitas lebih dari 60 ribu ekor per minggu memiliki Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) untuk mempercepat hilirisasi unggas dalam bentuk karkas yang higienis.

    Pemerintah memperkuat koordinasi dengan pelaku usaha dan pemda agar distribusi ayam tidak lagi menumpuk dalam bentuk hidup di pasar, melainkan dalam bentuk olahan yang lebih stabil. Saat ini harga ayam hidup telah naik ke kisaran Rp17.000–Rp19.000 per kilogram dan diharapkan segera mencapai Rp21.000 menuju harga acuan penjualan sebesar Rp23.000 per kilogram.

    Sumber : Antara

  • Jalankan Perintah Prabowo, Mentan Amran Pastikan RI Ekspor Beras ke Sejumlah Negara – Halaman all

    Jalankan Perintah Prabowo, Mentan Amran Pastikan RI Ekspor Beras ke Sejumlah Negara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan Indonesia siap mengekspor beras ke negara-negara sahabat, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. 

    Langkah ini diambil setelah produksi beras nasional mengalami lonjakan besar, dengan stok beras di gudang Perum Bulog mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia merdeka.

    Dalam 15 hari ke depan, stok beras pemerintah diperkirakan menembus angka 4 juta ton. 

    Hingga 28 April 2025, Bulog telah menyewa gudang tambahan untuk menampung 1,15 juta ton beras. 

    Serapan harian Bulog saat ini tercatat sebesar 51.530 ton per hari, sehingga stok beras nasional di gudang Bulog telah 
    mencapai 3.256.428 ton.

    Tak hanya beras, produksi jagung nasional juga melimpah seiring panen raya yang berlangsung. 

    Namun, serapan jagung dari petani belum optimal akibat keterbatasan kapasitas gudang Bulog. 

    Kondisi ini menyebabkan harga jagung di tingkat petani saat panen hanya berkisar Rp3.700–Rp3.800 per kilogram, jauh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp5.500 per kilogram.

    Mentan Amran menegaskan, pemerintah bergerak cepat untuk mengantisipasi kondisi ini. 

    “Serapan beras Bulog mencapai 1,3 juta ton hanya dalam bulan April. Ini belum pernah terjadi dalam sejarah. Karena itu, Presiden telah memerintahkan untuk segera membangun gudang-gudang sementara guna menampung produksi beras dan jagung yang luar biasa tahun ini,” ujar Amran dalam keterangannya, Selasa (29/4/2025).

    Lebih lanjut, Amran menjelaskan bahwa saat ini Indonesia mengalami surplus produksi yang besar, tidak hanya pada beras dan jagung, tetapi juga pada telur ayam, daging ayam, dan ubi kayu. 

    Melimpahnya produksi ini di satu sisi merupakan pencapaian besar, namun di sisi lain berisiko menurunkan harga di tingkat petani. 

    Untuk itu, ekspor menjadi salah satu solusi penting. Saat ini, nilai ekspor pertanian Indonesia setiap tahun mencapai Rp500–600 triliun, yang didominasi oleh produk CPO, kopi, kelapa dalam, karet, kakao dan lainnya.

    Dalam situasi ini, prioritas utama pemerintah tetap memastikan kecukupan pangan dalam negeri. Namun, dengan kondisi stok yang sangat memadai, Indonesia kini siap mengekspor beras ke negara-negara yang membutuhkan.

    “Kita akan memberikan akses pasar yang luas bagi beras petani kita. Fokus utama kita adalah kecukupan dalam negeri, dan Alhamdulillah saat ini swasembada beras sudah di depan mata. Setelah kebutuhan nasional aman, kita siap mengekspor beras,” ujarnya.

    Mentan menambahkan bahwa ekspor beras ini bukan semata-mata bertujuan untuk perdagangan, melainkan sebagai bagian dari misi kemanusiaan, sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.

    “Sesuai arahan Bapak Presiden, ekspor beras ini lebih pada misi kemanusiaan. Yang penting biaya produksi dan distribusi tertutupi. Ini adalah bukti bahwa bangsa Indonesia kini menjadi bangsa yang mampu membantu, bukan hanya meminta,” jelas Amran.

    Ia juga menyampaikan apresiasinya terhadap keberpihakan penuh Presiden kepada petani, yang mendorong peningkatan stok beras secara signifikan dalam waktu singkat.

    “Dalam empat bulan, stok kita naik secara eksponensial. Ini berkat keberpihakan penuh Bapak Presiden kepada petani dan semangat luar biasa dari para petani di seluruh Indonesia,” imbuhnya.

    Badan Pusat Statistik (BPS) turut mengonfirmasi lonjakan produksi tersebut. 

    Dalam rilis terbarunya, BPS memproyeksikan produksi beras nasional pada Januari–Mei 2025 mencapai 16,62 juta ton, meningkat 1,83 juta ton atau 12,40 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 14,78 juta ton.

    Sebelumnya, dalam acara peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Presiden Prabowo Subianto juga telah mengizinkan Indonesia mengekspor beras ke beberapa negara, setelah menerima laporan dari Menteri Pertanian dan Menko Pangan mengenai permintaan dari negara-negara sahabat.

    “Saya dapat laporan dari Menteri Pertanian, Menko Pangan, beberapa negara meminta agar kita kirim beras ke mereka. Saya izinkan! Dan saya perintahkan kirim beras ke mereka,” kata Presiden Prabowo.

    Presiden juga menegaskan bahwa ekspor beras ini harus berlandaskan prinsip kemanusiaan.

    “Kalau perlu, atas dasar kemanusiaan, kita jangan terlalu mencari untung besar. Yang penting, ongkos produksi, angkutan, dan administrasi tertutupi. Kita buktikan bahwa bangsa Indonesia sekarang adalah bangsa yang bisa membantu dan memberi kepada bangsa lain, bukan bangsa yang minta-minta,” tegas Prabowo.