Produk: Telur ayam

  • Cabai Rawit Merah Tembus Rp 74 Ribu, Telur Ayam Ikut Naik

    Cabai Rawit Merah Tembus Rp 74 Ribu, Telur Ayam Ikut Naik

    Kondisi harga pangan di pasar eceran nasional kembali menunjukkan tren kenaikan pada beberapa komoditas utama. Berdasarkan data terbaru dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia Jumat (19/12/2025), harga cabai rawit merah kini menjadi perhatian utama karena melonjak cukup tajam.

    Hingga Jumat pagi pukul 08.00 WIB, harga cabai rawit merah secara nasional terpantau menyentuh angka Rp 74.800 per kilogram (kg). Lonjakan ini diikuti oleh varian cabai lainnya yang juga masih bertahan di level tinggi.

    Cabai merah keriting kini dibanderol seharga Rp 61.350 per kg, sedangkan cabai rawit hijau berada di angka Rp 60.600 per kg, seperti dikutip dari Antara, Jumat, 19 Desember 2025.

    Tak hanya cabai, bumbu dapur lainnya seperti bawang juga mengalami kenaikan harga yang signifikan. Harga bawang merah tercatat mencapai Rp 52.900 per kg di tingkat pedagang eceran. Sementara itu, untuk komoditas bawang putih, masyarakat harus merogoh kocek sebesar Rp 39.900 per kg.

    Kenaikan harga pada sektor hortikultura ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi daya beli masyarakat di tengah fluktuasi pasar.

    Selain bumbu dapur, pantauan harga pangan pada komoditas beras juga memperlihatkan angka yang masih stabil tinggi. Beras sebagai kebutuhan pokok utama masyarakat Indonesia tersedia dalam berbagai varian kualitas dengan harga yang beragam di tiap daerah.

    Berita selengkapnya baca di sini

  • Jangan Jual Bahan Pangan di Atas HET

    Jangan Jual Bahan Pangan di Atas HET

    Jakarta

    Menteri Pertanian/Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman meminta pedagang menjual bahan pangan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

    Hal ini diputuskan usai rapat stabilisasi pasokan dan harga pangan menjelang (HBKN) Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Rapat ini dihadiri oleh Kementerian/Lembaga terkait hingga berbagai asosiasi pelaku usaha hingga pedagang bahan pangan.

    “Kita sepakat jangan ada menjual harga di atas HET, itu kesepakatan kita pertama. Yang kedua, kita tetap menjaga harga di tingkat konsumen. Jadi kesimpulannya adalah petani bahagia, pedagang untung, konsumen tersenyum,” kata dia dalam konferensi pers di kantor Bapanas, Jakarta Selatan, Kamis (18/12/2025).

    Amran mengklaim stok bahan pangan dalam keadaan aman, mulai dari telur ayam, daging ayam, beras, hingga cabai. Ia mengatakan telah menekankan kepada pedagang tidak boleh ada kenaikan harga.

    Jika penjualan untuk bahan pangan di atas HET, pemerintah tidak akan segan-sega melakukan penindakan melalui Satuan Tugas (Satgas) Pangan.

    “Semua asosiasi mengatakan cukup. Saya sampaikan semua jangan melanggar HET. Jika melanggar HET, kita tindak. Bukan lagi imbauan. Masa imbauan sudah selesai. Kalau melanggar HET, kita tindak dan Satgas Pangan langsung turun,” tegasnya.

    Amran juga menegaskan kebijakan ini bertujuan menjaga keseimbangan seluruh rantai pangan, mulai dari hulu hingga hilir. Pemerintah ingin petani tetap sejahtera, pedagang memperoleh keuntungan wajar, dan konsumen tidak dirugikan.

    Dia juga menekankan pengawasan akan diperketat selama periode Natal dan Tahun Baru, guna memastikan stabilitas harga dan ketersediaan pangan nasional tetap terjaga.

    “Kesimpulannya jelas, petani bahagia, pedagang untung, konsumen tersenyum. Itu kesepakatan kita,” pungkas Amran.

    (ada/hns)

  • Stabilkan Harga Pangan Jelang Nataru, Pemkot Kediri Kembali Gelar Gerakan Pangan Murah

    Stabilkan Harga Pangan Jelang Nataru, Pemkot Kediri Kembali Gelar Gerakan Pangan Murah

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Kediri kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai langkah strategis menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Program ini dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri mulai 9 hingga 23 Desember 2025.

    Pada Kamis (18/12/2025), GPM dilaksanakan di Kelurahan Tamanan. Selanjutnya, kegiatan serupa akan digelar pada Senin (22/12/2025) di Kelurahan Kemasan dan Selasa (23/12/2025) di Kelurahan Gayam.

    Dalam kegiatan tersebut, DKPP menyediakan berbagai komoditas pangan pokok dengan harga terjangkau yang dapat dibeli masyarakat ber-KTP Kota Kediri. Komoditas yang disediakan meliputi beras SPHP, gula pasir, telur ayam ras, ikan segar, aneka cabai, aneka bawang, serta berbagai jenis sayuran.

    Kepala DKPP Kota Kediri Un Achmad Nurdin menjelaskan, Gerakan Pangan Murah digelar untuk menjaga ketersediaan dan kestabilan harga pangan pokok, khususnya pada momen Natal dan Tahun Baru yang kerap diiringi potensi gejolak harga.

    “Gerakan Pangan Murah dilaksanakan guna menjaga ketersediaan dan kestabilan harga pangan pokok, khususnya menjelang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang rawan terjadi gejolak harga,” jelasnya.

    Menurut Un Achmad, stabilitas harga pangan diharapkan mampu menciptakan keseimbangan antara perlindungan pendapatan produsen dan pelaku usaha pangan, sekaligus menjaga daya beli masyarakat.

    “Masyarakat tetap bisa memperoleh bahan pokok dengan harga murah dan terjangkau, namun di sisi lain produsen juga tidak dirugikan,” ujarnya.

    Dalam pelaksanaannya, DKPP Kota Kediri bekerja sama dengan berbagai pihak, di antaranya Perum Bulog, PG Pesantren Baru, Perumda Pasar, peternak ayam petelur, pembudidaya ikan, serta Kelompok Wanita Tani (KWT).

    Un Achmad menjelaskan mekanisme penetapan harga dilakukan secara terukur. Beras SPHP dijual sesuai standar Perum Bulog dan tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET). Untuk gula pasir, DKPP bekerja sama langsung dengan pabrik gula sehingga harga lebih murah dibandingkan pasaran. Sementara komoditas lain seperti sayuran, telur, dan ikan diperoleh langsung dari mitra GPM.

    “Gerakan Pangan Murah kita laksanakan dua kali dalam setahun, yakni menjelang Hari Raya dan menjelang Natal dan Tahun Baru. Program ini diharapkan mampu menekan kenaikan harga pangan dan menjaga stabilitas pasar karena pada momen tersebut rawan terjadi gejolak harga,” terangnya.

    DKPP juga memastikan ketersediaan stok komoditas dalam jumlah cukup. Di antaranya beras SPHP kemasan 5 kilogram sebanyak 675 bungkus, gula pasir kemasan 1 kilogram sebanyak 2,5 ton, telur ayam ras sebanyak 1,5 ton, serta berbagai komoditas pangan lainnya.

    Melalui kegiatan ini, Un Achmad mengimbau masyarakat agar berbelanja sesuai kebutuhan dan menghindari panic buying agar ketersediaan dan harga pangan tetap terkendali.

    Sementara itu, Rusmiati, warga yang ditemui usai berbelanja, mengaku Gerakan Pangan Murah sangat membantu memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. “Harganya lebih murah dibandingkan di pasar. Saya berharap kegiatan ini bisa terus diadakan dan ke depan komoditas yang disediakan semakin beragam dengan stok yang lebih banyak,” ujarnya. [nm/kun]

  • Tegas! Satgas Bakal Tindak Pedagang yang Jual Pangan Lampaui HET

    Tegas! Satgas Bakal Tindak Pedagang yang Jual Pangan Lampaui HET

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pertanian/Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andi Amran Sulaiman menyatakan bakal menindak tegas pedagang yang menjual komoditas pangan di atas harga eceran tertinggi (HET) menjelang periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

    Mentan Amran menyebut menyebut telah bersepakat dengan asosiasi yang bergerak di bidang agar harga tingkat konsumen tetap terjaga. Pihaknya bersama Satgas Pangan akan melakukan tindakan langsung jika terdapat pedagang yang kedapatan menjual di atas HET.

    “Bukan lagi imbauan, masa imbauan sudah selesai. Kalau melanggar HET kita tindak, dan Satgas Pangan langsung turun menindak,” kata Amran usai Rapat Koordinasi Pengamanan Nataru di Kantor Bapanas, Jakarta Selatan, Kamis (18/12/2025).

    Lebih lanjut, dia menyebut bahwa stok bahan pokok menjelang penghujung tahun ini lebih dari cukup, terutama beras, minyak goreng, telur ayam, daging ayam, dan daging sapi.

    Ketika ditanya perihal cabai, dia menyebut bahwa harga komoditas tersebut masih terkendali. Pemenuhan stok dilakukan melalui mekanisme suplai dari daerah penghasil yang mengalami surplus.

    “Cabai bagian kecil, tetapi suplainya kita ambil dari tempat lain,” tuturnya.

    Dia lantas menekankan bahwa intervensi pemerintah untuk mengendalikan pasokan harga pangan berlangsung hingga tingkat desa. Amran kembali menekankan adanya tindakan tegas bagi pelaku usaha yang tak mematuhi ketentuan berlaku.

    “Kita sudah kasih imbauan, persuasi, pendekatan macam-macam. Namun, kalau ada yang mencoba [menjual] di atas HET, itu langsung ditindak,” tegasnya.

    Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan harga dan pasokan komoditas pangan saat ini tetap terkendali. Namun, dia juga mengakui ada beberapa komoditas yang sedikit melampaui harga eceran tertinggi (HET).

    “Pada dasarnya pasokan terus harga [bahan pokok] juga terkendali ya, tidak ada kenaikan, rata-rata masih ada yang di atas HET sedikit, ada yang di bawah. Jadi pada prinsipnya harga terkendali. Pasokan [kebutuhan barang pokok] terkendali semua,” kata Budi saat ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (16/12/2025).

  • Badan Pangan Minta Pedagang Tak Jual Bahan Pokok di Atas HET

    Badan Pangan Minta Pedagang Tak Jual Bahan Pokok di Atas HET

    Jakarta

    Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman melakukan rapat stabilisasi pasokan dan harga pangan menjelang (HBKN) natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Rapat ini dihadiri oleh Kementerian/Lembaga terkait hingga berbagai asosiasi pelaku usaha hingga pedagang bahan pangan.

    Hasil rapat tersebut, Amran memerintahkan agar pelaku usaha atau pedagang menjual harga kebutuhan pokok sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).

    “Kita sepakat jangan ada menjual harga di atas HET, itu kesepakatan kita pertama. Yang kedua, kita tetap menjaga harga di tingkat konsumen. Jadi kesimpulannya adalah petani bahagia, pedagang untung, konsumen tersenyum,” kata dia dalam konferensi pers di kantor Bapanas, Jakarta Selatan, Kamis (18/12/2025).

    Menteri Pertanian itu juga meyakini stok kebutuhan pokok dalam keadaan aman, mulai dari telur ayam, daging ayam, beras, hingga cabai. Ia mengatakan telah menekankan kepada pedagang tidak boleh ada kenaikan harga.

    Jika penjualan untuk bahan pangan di atas HET, pemerintah tidak akan segan-sega melakukan penindakan melalui Satuan Tugas (Satgas) Pangan.

    “Jadi ini yang paling penting ya, beras nomor satu, alhamdulillah. Bahkan turun (harganya), ya nomor satu beras. Minyak goreng cukup, lebih dari cukup, kita produsen terbesar. Ayam, telur cukup, semua asosiasi mengatakan cukup. Saya katakan nggak boleh naik (harga). Kalau naik, kita tindak, ada Satgas Pangan,” tegasnya.

    (kil/kil)

  • Badan Pangan Minta Pedagang Tak Jual Bahan Pokok di Atas HET

    Badan Pangan Minta Pedagang Tak Jual Bahan Pokok di Atas HET

    Jakarta

    Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman melakukan rapat stabilisasi pasokan dan harga pangan menjelang (HBKN) natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Rapat ini dihadiri oleh Kementerian/Lembaga terkait hingga berbagai asosiasi pelaku usaha hingga pedagang bahan pangan.

    Hasil rapat tersebut, Amran memerintahkan agar pelaku usaha atau pedagang menjual harga kebutuhan pokok sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).

    “Kita sepakat jangan ada menjual harga di atas HET, itu kesepakatan kita pertama. Yang kedua, kita tetap menjaga harga di tingkat konsumen. Jadi kesimpulannya adalah petani bahagia, pedagang untung, konsumen tersenyum,” kata dia dalam konferensi pers di kantor Bapanas, Jakarta Selatan, Kamis (18/12/2025).

    Menteri Pertanian itu juga meyakini stok kebutuhan pokok dalam keadaan aman, mulai dari telur ayam, daging ayam, beras, hingga cabai. Ia mengatakan telah menekankan kepada pedagang tidak boleh ada kenaikan harga.

    Jika penjualan untuk bahan pangan di atas HET, pemerintah tidak akan segan-sega melakukan penindakan melalui Satuan Tugas (Satgas) Pangan.

    “Jadi ini yang paling penting ya, beras nomor satu, alhamdulillah. Bahkan turun (harganya), ya nomor satu beras. Minyak goreng cukup, lebih dari cukup, kita produsen terbesar. Ayam, telur cukup, semua asosiasi mengatakan cukup. Saya katakan nggak boleh naik (harga). Kalau naik, kita tindak, ada Satgas Pangan,” tegasnya.

    (kil/kil)

  • PIHPS: Harga cabai rawit tembus Rp95.000/kg, telur ayam Rp38.750/kg

    PIHPS: Harga cabai rawit tembus Rp95.000/kg, telur ayam Rp38.750/kg

    Jakarta (ANTARA) – Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia mencatat harga pangan komoditas cabai rawit merah tembus Rp95.000 per kilogram (kg), sedangkan telur ayam ras Rp38.750 per kg.

    Berdasarkan data dari PIHPS yang dilansir di Jakarta, Kamis pukul 08.30 WIB, selain cabai rawit merah dan telur ayam ras, tercatat harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional lainnya, yakni bawang merah Rp65.000 per kg, lalu bawang putih di harga Rp55.000 per kg.

    Selain itu beras kualitas bawah I di harga Rp15.500 per kg, beras kualitas bawah II Rp17.500 per kg. Sedangkan beras kualitas medium I Rp17.750 per kg, dan beras kualitas medium II di harga Rp17.000 per kg.

    Lalu, beras kualitas super I di harga Rp18.750 per kg, dan beras kualitas super II Rp18.250 per kg.

    Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp40.000 per kg, cabai merah keriting Rp70.000 per kg, dan cabai rawit hijau Rp95.000 per kg.

    Kemudian, daging ayam ras di harga Rp45.250 per kg, daging sapi kualitas I Rp145.000 per kg, daging sapi kualitas II di harga Rp133.600 per kg.

    Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp19.800 per kg, gula pasir lokal Rp20.500 per kg.

    Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp23.000 per liter, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp25.000 per liter, serta minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp21.500 per liter.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mendag Klaim Harga Pangan Terkendali Jelang Nataru

    Mendag Klaim Harga Pangan Terkendali Jelang Nataru

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan harga pangan untuk kebutuhan pokok terkendali menjelang momentum Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan harga dan pasokan komoditas pangan saat ini tetap terkendali. Namun, dia juga mengakui ada beberapa komoditas yang sedikit melampaui harga eceran tertinggi (HET).

    “Pada dasarnya pasokan terus harga [bahan pokok] juga terkendali ya, tidak ada kenaikan, rata-rata masih ada yang di atas HET sedikit, ada yang di bawah. Jadi pada prinsipnya harga terkendali. Pasokan [kebutuhan barang pokok] terkendali semua,” kata Budi saat ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (16/12/2025).

    Namun, data Badan Pusat Statistik (BPS) justru menunjukkan sejumlah harga pangan merangkak naik. Telur ayam ras, misalnya, mengalami tren yang terus meningkat dari bulan ke bulan, tepatnya sejak Mei 2025 hingga pekan kedua Desember 2025.

    Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan kenaikan harga telur ayam ras terjadi secara luas di hampir separuh wilayah Indonesia.

    “Kenaikan telur ayam ras terjadi di 48,9% wilayah di Indonesia atau sekitar 176 kabupaten/kota,” ungkap Pudji dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi yang disiarkan melalui YouTube Kemendagri, Senin (15/12/2025).

    BPS mencatat, harga telur ayam ras sudah berada di atas harga acuan penjualan (HAP) konsumen sebesar Rp30.000 per kilogram. Kini, rata-rata harga telur ayam ras mencapai Rp32.287 per kilogram atau naik 1,84% dibandingkan November 2025. 

    Adapun, harga telur ayam ras tertinggi mencapai Rp100.000 per kilogram di Kabupaten Mamberamo Tengah dan Kabupaten Intan Jaya, serta Rp90.000 per kilogram di Kabupaten Puncak Jaya. Sementara itu, harga terendah tercatat sebesar Rp24.333 per kilogram.

    Selain itu, rata-rata harga daging ayam ras pada pekan kedua Desember 2025 berada di atas HAP, yaitu Rp40.039 per kilogram. Untuk diketahui, HAP konsumen daging ayam ras ditetapkan sebesar Rp40.000 per kilogram.

    “Kenaikan ini [daging ayam ras] adalah sebesar 4,02% dan terjadi di 63,33% wilayah di Indonesia atau sekitar 228 kabupaten/kota,” sambungnya.

    Harga tertinggi daging ayam ras tercatat mencapai Rp100.000 per kilogram di Kabupaten Intan Jaya, Rp80.000 per kilogram di Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Pegunungan Arfak. Sementara harga terendah berada di kisaran Rp23.200 per kilogram.

    Berdasarkan penelusuran Bisnis sebelumnya, kenaikan paling signifikan terjadi pada aneka cabai yang dalam beberapa hari terakhir terus melambung.

    Asep (35), salah satu pedagang di Pasar Parung Panjang, mengatakan harga cabai rawit merah kini melonjak jauh dibandingkan bulan sebelumnya menjadi Rp85.000 per kilogram.

    “Harganya naik terus, sekilo [cabai rawit merah] Rp85.000 [per kilogram]. Bulan kemarin biasanya Rp40.000–50.000 per kilogram,” kata Asep saat ditemui Bisnis, Jumat (12/12/2025).

    Lalu, harga cabai rawit hijau kini dibanderol Rp70.000 per kilogram, sedangkan cabai merah keriting sebesar Rp60.000 per kilogram.

    Untuk komoditas lain, Asep menyebut harga bawang merah justru turun dalam empat hari terakhir menjadi Rp40.000 per kilogram dari biasanya Rp45.000–Rp50.000 per kilogram. Sementara itu, bawang putih reguler berada di angka Rp30.000 per kilogram, sedangkan bawang putih kating mencapai Rp65.000 per kilogram.

    Pada komoditas protein hewani, Bagas (30), pedagang ayam, juga mengungkap adanya kenaikan harga daging ayam menjelang perayaan Nataru, yakni dibanderol Rp50.000 per ekor.

    “Ayam Rp50.000 per ekor. Ayam naik semua. Tergantung ukuran. Biasanya Rp45.000 [per ekor untuk yang paling besar],” katanya.

    Kemudian, harga daging sapi berada di level Rp125.000 per kilogram. Bahkan, harganya berpotensi naik hingga Rp130.000 per kilogram saat mendekati Nataru.

    Untuk harga telur ayam juga mulai merangkak naik menjadi Rp31.000 per kilogram dan berpotensi mencapai Rp32.000 per kilogram pada Nataru.

    “Biasanya Rp29.000–30.000 [per kilogram]. Selalu naik kalau mau Nataru tetapi turun setelah Nataru, paling mentok jadi Rp32.000 per kilogram,” kata Hasan (50), pedagang telur.

    Untuk komoditas lainnya, tomat ukuran kecil dijual Rp10.000 per kilogram, sementara tomat besar Rp12.000. Adapun harga tepung terigu kemasan masih di kisaran Rp12.000 per kilogram, dan tepung terigu curah Rp8.000 per kilogram.

  • Harga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini 15 Desember 2025

    Harga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini 15 Desember 2025

    Harga pangan menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) terpantau turun di hampir semua jenis bahan pangan. Namun, harganya masih terbilang tinggi jika dibandingkan dengan harga acuan.

    Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat penurunan harga beras, telur ayam, cabai rawit merah, hingga harga minyak goreng. Harga rata-rata nasional beras medium Rp 13.329 per kilogram (kg), sedangkan beras premium Rp 15.522 per kg, lalu, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dijual Rp 12.380 per kg.

    Kemudian bawang merah dijual Rp 46.278 per kg, bawang putih Rp 35.840 per kg. Cabai merah keriting dibanderol Rp 35.840 per kg, cabai merah besar Rp 49.699 per kg, serta cabai rawit merah Rp 70.473 per kg.

    Selanjutnya, harga rata-rata nasional daging sapi Rp 134.994 per kg, daging ayam ras Rp 38.877 per kg, telur ayam ras Rp 30.920 per kg. Daging kerbau beku Rp 100.837 per kg, daging kerbau segar Rp 127.500 per kg.

    Minyak goreng kemasan premium dijual Rp 20.490 per liter, minyak goreng Minyakita Rp 17.125 per liter, dan minyak goreng curah Rp 17.170 per liter.

    Sedangkan, gula konsumsi dijual Rp 17.844 per kg, dan garam konsumsi Rp 11.263 per kg. Tepung terigu kemasan Rp 12.702 per kg dan tepung terigu curah Rp 9.513 per kg.

    Harga Cabai Rawit Merah

    Meski mengalami penurunan harga secara harian, cabai rawit merah terpantau masih dalam angka yang tinggi. Harga acuan penjualan (HAP) cabai rawit merah dipatok Rp 40.000-57.000 per kg.

    Harga cabai rawit merah di DKI Jakarta tembus Rp 94.000 per kg atau 64,91 persen dari HAP. Harga lebih tinggi tercatat di Kalimantan Tengah dengan Rp 105.000 per kg atau 85 persen diatas HAP. Bahkan, harga di Papua Barat Daya mencapai Rp 145.000 per kg atau 154,39 persen dari HAP nasional.

  • Harga Pangan Hari Ini (15/12): Cabai, Telur, hingga Bawang Turun

    Harga Pangan Hari Ini (15/12): Cabai, Telur, hingga Bawang Turun

    Bisnis.com, JAKARTA – Harga pangan hari ini, Senin (15/12/2025), sebagian besar mengalami penurunan secara rata-rata nasional. Adapun, harga pangan yang turun yaitu beras, cabai, daging, gula, bawang, telur hingga minyak goreng. 

    Menurut data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) per pukul 08.10 WIB, harga beras premium turun 1,45% menjadi Rp15.315 per kg dibandingkan hari sebelumnya. 

    Sementara harga beras medium turun sebesar 2,05% menjadi Rp13.256 per kg dan harga beras SPHP turun 1,28% menjadi Rp12.311 per kg.

    Komoditas pangan yang harganya juga turun yaitu bawang putih bonggol turun 6,16% menjadi Rp35.733 per kg dan bawang merah turun 5,85% menjadi Rp46.045 per kg. 

    Harga cabai merah keriting yang turun 2,30% menjadi Rp61.597 per kg, dan harga cabai rawit merah turun 3,52% menjadi Rp70.884 per kg. Harga cabai merah besar juga turun 9,58% menjadi Rp50.667 per kg.

    Di sisi lain, kedelai biji kering impor turun harganya 1,11% menjadi Rp10.681 per kg dan harga jagung tingkat peternak turun 7,26% menjadi Rp6.480 per kg. 

    Di samping itu, harga telur ayam ras turun 0,27% menjadi Rp31.373 per kg dan harga daging ayam ras turun 1,89% menjadi Rp39.173 per kg. 

    Selanjutnya, harga daging sapi murni turun 0,35% menjadi sebesar Rp135.083 per kg. Di sisi lain, harga gula konsumsi turun 1,14% menjadi Rp17.888 per kg. 

    Sementara itu, harga minyak goreng kemasan sederhana berada di angka Rp20.389 per liter atau turun 2,93% dari hari sebelumnya.

    Di sisi lain, harga tepung terigu curah turun 1,60% menjadi Rp9.587 per kg. Sedangkan, minyak goreng curah turun 3,03% menjadi Rp17.047 per liter.

    Berbagai jenis ikan seperti ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng memiliki harga bervariasi. Harga ikan kembung hari ini yaitu Rp45.059 per kg atau naik 4,01%. 

    Sementara itu, harga ikan tongkol naik 3,43% menjadi Rp36.667 per kg dan ikan bandeng naik 1,76% menjadi Rp36.424 per kg.