Produk: takjil

  • Safari Politik Eri Cahyadi ke Parpol Jelang Pilkada, Begini Kata PDIP Surabaya

    Safari Politik Eri Cahyadi ke Parpol Jelang Pilkada, Begini Kata PDIP Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 Surabaya, Eri Cahyadi bersama Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji telah melakukan beberapa pertemuan dengan partai politik atau safari politik.

    Menanggapi hal tersebut, Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya, Adi Sutarwijono meyakini bahwa safari politik tersebut mendapatkan respon positif. Baik dari partai politik (Parpol) yang menjadi tuan rumah, maupun dari pasangan Eri-Armuji.

    “Yang paling banyak diperbincangkan dan kelihatan partai-partai politik ini secara kita baca di media yang muncul kepermukaan. Banyak yang bersifat positif yang kemudian saling mengapresiasi satu sama lain,” kata Adi di DPRD Surabaya, Rabu (17/4/2024).

    Adi menyebut ada banyak usulan dan masukkan ide setelah pertemuan dengan beberapa Parpol. Dengan demikian, Adi meyakini hal tersebut akan menjadi perbaikan-perbaikan atau gagasan baru untuk membangun Kota Surabaya dalam program-program 5 tahun kedepan.

    “Banyak program-program yang dikreasi di masa pemerintahan Eri-Armuji. Dan saya kira masa pemerintahan ini akan menimbulkan atau memicu ruang-ruang kreatif dan mendesain kebijakan,” ujarnya.

    Sementara itu, Adi mengungkap partainya saat ini pada posisi mempersiapkan infrastruktur organisasi. Hal ini dilakukan untuk mematangkan jaringan kepengurusan dan kader partai, hingga jaringan masyarakat yang cukup banyak untuk menghadapi Pilkada 2024.

    “Nanti pasca kita lebaran ini, akan tindaklanjuti dengan rapat-rapat di tingkat kelurahan, kecamatan atau tingkat kota. Semakin mensolidkan dan membangun kesadaran bersama untuk memenangkan calon (Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya) yang diusung PDI Perjuangan,” ungkap Adi.

    Adi menjelaskan, bahwa banyak pengurus partainya yang terlibat kegiatan-kegiatan sosial. Salah satunya ketika momen Bulan Ramadan lalu, yang membuat berbagai kegiatan bagi-bagi takjil hingga buka bersama, untuk menghimpun kekuatan dan menyamakan persepsi antar kader partai.

    “Memang kalau dalam PDI Perjuangan event-event Pilkada Pemilu itu adalah kerja-kerja gotong royong, tidak bisa hanya bertumpu pada satu orang, itu kerja gotong royong. Semua terlibat dalam kegiatan tersebut,” pungkasnya.[asg/kun]

  • Posko GP Ansor dan Banser Turi Lamongan Siap Layani Pemudik

    Posko GP Ansor dan Banser Turi Lamongan Siap Layani Pemudik

    Lamongan (beritajatim.com) – Menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, mendirikan Posko Mudik di Lapangan Kantor MWC NU Turi, Jalan Protokol Nasional Surabaya-Babat.

    Posko ini akan beroperasi selama 4 hari, mulai dari tanggal 8 hingga 11 April 2024, untuk mengantisipasi puncak arus mudik yang diprediksi terjadi pada akhir pekan.

    Ketua PAC GP Ansor Turi, Edi Susilo, mengatakan bahwa posko tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang dibutuhkan para pemudik, seperti:

    Tempat istirahat (rest area)
    Parkir kendaraan
    Tenaga medis
    Obat-obatan P3K
    Masjid
    Toilet
    Takjil untuk berbuka puasa

    Edi menjelaskan bahwa pendirian posko mudik ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Pimpinan Pusat GP Ansor untuk mendukung keselamatan dan kenyamanan para pemudik. Selain itu, posko ini juga menjadi bentuk syiar Nahdlatul Ulama (NU) melalui Ansor dan Banser, khususnya bagi masyarakat Lamongan yang mayoritas perantau.

    “Kami berharap keberadaan posko mudik ini dapat membantu mengurangi potensi kecelakaan dan memberikan dukungan kepada para pemudik yang akan pulang ke kampung halaman,” ujar Edi.

    Lebih lanjut, Edi juga mengimbau kepada para pemudik untuk selalu berhati-hati dan mematuhi peraturan lalu lintas selama perjalanan.

    “Semoga semuanya bisa mudik dengan selamat sampai tujuan. Begitu pun dengan arus balik nantinya,” pungkasnya. [riq/beq]

  • Paguyuban Pedagang Mobil Jombang Bagikan 5000 Paket Takjil

    Paguyuban Pedagang Mobil Jombang Bagikan 5000 Paket Takjil

    Jombang (beritajatim.com) – Paguyuban Pedagang Mobil Jombang (PPMJ) terus menebar kebaikan di bulan Ramadhan 1445 H ini. Mereka membagikan 5000 paket takjil di sejumlah titik strategis.

    Selain itu PPMJ juga memberikan santunan untuk anak yatim dan duafa. Yakni memberikan ratusan paket sembako berupa beras, minyak dan gula. “Pembagian takjil dan santunan anak yatim kita lakukan Jumat sore. Alhamdulillah acaranya sukses,” kata Sekretaris PPMJ Amin Tohari, Sabtu (6/4/2024).

    Amin Tohari mengatakan pada Sebar Takjil Ramadhan 1445 Hijriah ini, pihaknya membagikan sebanyak 5.000 paket takjil kepada masyarakat dan pengendara jalan di tiga titik lokasi. Yakni di pinggir jalan Stadion Jombang, Gerdu papak Parimono, dan Pertigaan atau simpang tiga Kecamatan Ngoro, Jombang.

    Ribuan paket takjil ini, menurut Amin, merupakan hasil dari partisipasi anggota PPMJ yang jumlahnya mencapai 300 orang. Kegiatan ini dalam rangka berbagi kebahagiaan dengan semua orang di bulan Ramadhan.

    “Ini rutin tiap tahun digelar sebagai kentuk kepedulian PPMJ kepada sesama di bulan Ramadhan yang penuh berkah. PPMJ yang anggotanya berjumlah 300 ini berharap kegiatan tersebut dapat membantu meringankan beban masyarakat,” kata Amin.

    Kegiatan berbagi takjil dan santunan anak yatim ini merupakan salah satu bentuk komitmen PPMJ untuk terus berkontribusi kepada masyarakat dan menjalankan nilai-nilai sosial yang mengedepankan kepedulian dan kebersamaan, terutama saat Ramadhan.

    “Ini merupakan bentuk partisipasi kami dalam menyemarakkan bulan suci Ramadan tahun ini. Mudah-mudahan yang dilakukan hari ini menjadi bermanfaat bagi semua pihak,” pungkas Amin.

    Walhasil, pengguna jalan sangat terbantu dengan adanya takjil gratis dari PPMJ. Karena mereka bisa membatalkan puasa saat di jalan. Tentu saja, mereka antusias menerima takjil yang dibagikan oleh PPMJ.

    “Alhamdulillah, mendapatkan takjil. Jadi saya tidak perlu pergi ke warung untuk berbuka. Ini langsung bisa berbuka saat kumandang azan magrib,” kata Doni (52), pengguna jalan yang sedang menuju Kediri ini. [suf]

  • PWI Sidoarjo Bagikan Takjil ke Pengguna Jalan

    PWI Sidoarjo Bagikan Takjil ke Pengguna Jalan

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sidoarjo membagikan 500 paket takjil. Pembagian kepada pengendara yang melintas di depan Balai Wartawan PWI Cabang Sidoarjo, Jalan Raya Ahmad Yani, Sidoarjo, Jumat (5/4/2024).

    Kegiatan tahunan tersebut merupakan salah satu bentuk rasa syukur para jurnalis di Sidoarjo atas berkat dan rahmat yang diberikan oleh Allah SWT selama setahun ini.

    “Ini merupakan bentuk rasa syukur kami dengan berbagi kepada masyarakat saat bulan Ramadhan,” kata Ketua PWI Kabupaten Sidoarjo, Mustain.

    Pria yang juga sebagai jurnalis Harian Bangsa dan bangsaonline.com ini menuturkan, takjil yang dibagikan kepada masyarakat secara gratis tersebut merupakan hasil kolektif anggota PWI Sidoarjo yang dikoordinir selama beberapa hari terakhir.

    “Kegiatan ini merupakan wujud rasa syukur kami. Semoga apa yang kami berikan bisa membantu masyarakat, khususnya mereka yang sedang dalam perjalan pulang,” katanya.

    Meski sempat diguyur hujan deras, ratusan paket takjil itu akhirnya kembali dibagikan. Sejumlah pengendara juga terlihat antusias. Ini terlihat dari antrian panjang pengguna jalan di depan balai wartawan. Mulai dari pemotor hingga sopir angkutan umum.

    Andy, salah satu pengguna jalan mengaku, senang dengan adanya pembagian takjil tersebut. Ia saat itu dalam perjalanan pulang setelah bekerja dapat segera membatalkan puasa saat adzan maghrib berkumandang.

    “Terima kasih kepada PWI Sidoarjo semoga perbuatan baik dan amal ibadah teman-teman PWI Sidoarjo semakin berkah dan sehat selalu,” teriaknya dari atas sepeda motor maticnya.

    Setelah membagikan ribuan paket takjil gratis tersebut, puluhan anggota PWI Sidoarjo melangsungkan buka puasa bersama. Panitia sudah menyiapkan takjil dan makanan dalam kemasan. Kemudian, dilanjutkan dengan salat Magrib berjamaah di balai wartawan. [isa/but]

  • Bagikan 15.000 Takjil Gratis, Gus Muhdlor Berharap Keberkahan Selalu Untuk Sidoarjo

    Bagikan 15.000 Takjil Gratis, Gus Muhdlor Berharap Keberkahan Selalu Untuk Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) bersama Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Sidoarjo telah mendistribusikan sebanyak 15.000 paket takjil gratis kepada masyarakat Sidoarjo yaitu berlangsung 3 hari berturut-turut mulai Rabu (3/4/2024) hingga Jumat (5/4/2024).

    Inisiatif bagi takjil kepada masyarakat ini sebagai bagian dari upaya untuk meraih keberkahan Ramadan tepatnya di 10 hari terakhir bulan Ramadan.

    “Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan kebersamaan kami untuk menjaga silaturahmi serta membantu sesama selama bulan suci Ramadan,” ujar Gus Muhdlor sapaan akrab Bupati Sidoarjo seusai pembagian takjil di depan Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Sidoarjo pada Jumat (5/4/2024).

    Dikatakan Gus Muhdlor, takjil yang disediakan mencakup berbagai macam makanan dan minuman untuk berbuka puasa, mulai dari kurma, minuman, makanan ringan berupa kue, hingga paket nasi beserta lauknya. Langkah ini diharapkan mampu meringankan beban masyarakat yang mungkin kesulitan dalam menyediakan takjil di waktu berbuka.

    “Seluruh Perangkat Daerah mulai dari Dinas, Badan, hingga Kecamatan seluruhnya telah usai menebar keberkahan dengan berbagi dengan sesama. Semoga langkah ini bisa menjadikan Sidoarjo lebih baik,” katanya.

    Pembagian takjil dilakukan secara merata di berbagai titik strategis di Sidoarjo, mulai dari depan Monumen Jayandaru Alun-alun Sidoarjo, depan kantor masing-masing Perangkat Daerah, dan depan 18 Kantor Kecamatan di Kabupaten Sidoarjo.

    Salah satu warga Sidoarjo, Muhammad Rifa’i menyambut baik inisiatif yang dilakukan oleh pemerintah daerah, menyatakan rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan.

    “Ini adalah bentuk kepedulian yang sangat berarti bagi kami. Semoga Allah SWT memberkahi dan membalas kebaikan yang telah diberikan oleh bapak Bupati dan jajaran,” ujar Bapak paruh baya yang berprofesi sebagai ojek online tersebut.

    Inisiatif bagi takjil ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Sidoarjo untuk mempererat tali silaturahmi antara pemerintah dan masyarakat, serta menguatkan nilai-nilai solidaritas dan kebersamaan. (isa/kun)

  • Gus Muhdlor Bersama ASN Berbagi Takjil Gratis Berkah Ramadhan

    Gus Muhdlor Bersama ASN Berbagi Takjil Gratis Berkah Ramadhan

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor dan jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Sidoarjo membagikan takjil sebanyak 4.750 di sembilan titik di wilayah Kabupaten Sidoarjo.

    Pembagian takjil tersebut dipimpin oleh Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor). Ikut mendampingi, Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo H. Usman, Sekretaris Daerah Fenny Apridawati, Kepala BKD Budi Basuki, Kepala Dinas PCKTR Mochamad Bachruni Aryawan, Kepala Dinas Perikanan Dwijo Prawito, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Yudhi Iriyanto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBMSDA) Dwi Eko Saptono, serta tokoh masyarakat.

    Saluran takjil yang dibagikan tersebut berasal dari 14 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diantaranya, Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Sidoarjo, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Sidoarjo, dan Dinas Perumahan, Permukiman, Cipta Karya Dan Tata Ruang (PCKTR) Kabupaten Sidoarjo, Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD), Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Dinas Sosial (Dinsos), Satuan Polisi Pamong Praja (Saptol PP), Kecamatan Balongbendo, Kecamatan Buduran, Kecamatan Candi, Kecamatan Gedangan, dan Kecamatan Krembung.

    Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) mengatakan aksi bagi takjil ini merupakan wujud dari kepedulian Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terhadap masyarakat serta menjemput berkah Ramadan yang kami sebut “ASN Berbagi Takjil Kepada Masyarakat”.

    “Hari ini kami sangat senang karena bisa bagi-bagi takjil dengan masyarakat. Alhamdulillah, semoga bisa menjadi berkah bagi kita semua di bulan suci Ramadan ini,” katanya seusai pembagian takjil sebanyak 1.170 di depan Monumen Jayandaru Alun-alun Sidoarjo
    Rabu (3/4/2024).

    “Ada sebanyak 14 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berpartisipasi membagikan takjil di 9 titik dengan total keseluruhan takjil yang dibagikan 4.750,” sambungnya menambahkan.

    Nantinya, lanjut dia, ASN berbagi takjil kepada masyarakat ini akan dilakukan seluruh OPD yang ada di Kabupaten Sidoarjo tepatnya mulai hari ini Rabu (3/4/2024) hingga tiga hari atau sampai dengan Jumat (5/4/2024).

    “Seluruh OPD wajib membagikan takjil kepada masyarakat, untuk banyaknya masing-masing berbeda-beda yaitu kisaran 100 hingga 400 per OPD,” jelasnya.

    Bupati yang akrab disapa Gus Muhdlor tersebut juga mengungkapkan pelaksanaan bagi-bagi takjil berjalan lancar dengan antusias masyarakat di tengah padatnya aktivitas di jalanan. “Semua takjil yang disediakan pun habis dibagikan kepada masyarakat,” ungkapnya. (isa/ian)

  • Tolak Perang Sarung, 3 Kelompok Ini Pilih Berbagi Takjil

    Tolak Perang Sarung, 3 Kelompok Ini Pilih Berbagi Takjil

    Surabaya (beritajatim.com) – Forum Ikatan Perempuan Indonesia Peduli (IPIP) bersama Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI), dan Wartawan Pokja Taman Surya (POTAS) membagikan takjil berbuka puasa.

    Dalam pembagian takjil tersebut, ketiga kelompok ini membawakan misi #SarungUntukKebaikan dan menolak adanya fenomena perang sarung yang selalu muncul di saat Bulan Ramadhan.

    “Di sini kami menunjukan kepedulian terhadap perempuan, dan tentunya terhadap anak-anak,” ujar Ketua IPIP Kota Surabaya, Asrilia Kurniati, Selasa (2/4/2024).

    Dalam kesempatan ini, Asrilia mengatakan, jika IPIP sudah lama mempunyai program yang mengutamakan kedudukan perempuan, dan juga kepedulian terhadap anak.

    “Ini wujud kami, sehingga kami sudah sekian lama berkosentrasi terhadap perempuan dan anak. Kami sudah sekian lama menjalankan program tersebut,” terangnya.

    Sementara itu, Ketua POTAS Robby Juliarto mengatakan, jika program dari IPIP dan misi yang dibawa POTAS kali ini sangat klop, sehingga tak ada salahnya keduanya berkoordinasi.

    “Dalam kesempatan ini, kami dibantu oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, menyerukan tolak perang sarung. Senada dengan apa yang digaungkan IPIP,” ucap Robby.

    Selain itu, Robby juga mengatakan jika programnya kali ini juga untuk menjaga kondusifitas Kota Surabaya, khusunya di Bulan Ramadhan, terlebih lagi di tahun politik.

    “Sebisa mungkin agar masyarakat Kota Surabaya, bisa menjaga anak-anaknya, dan memberikan imbauan agar tak turut serta dalam fenomena ini,” kata dia. [asg/but]

  • Dinkes Jember: 95 Orang Jadi Korban Keracunan Massal Takjil

    Dinkes Jember: 95 Orang Jadi Korban Keracunan Massal Takjil

    Jember (beritajatim.com) – Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Jawa Timur, menyatakan korban keracunan massal akibat mengonsumsi takjil di Kecamatan Mayang mencapai 95 orang. Namun sebagian besar sudah pulang dari puskesmas dan klinik untuk menjalani rawat jalan.

    Kepala Dinkes Jember Hendro Soelistijono mengatakan, kondisi sebagian besar pasien sudah membaik. “Kemarin sudah banyak yang pulang,” katanya, Selasa (2/4/2024). Total 25 orang sempat dirawat di Pukesmas Mayang dan dua klinik.

    Dinkes sudah mengirimkan sampel makanan takjil yang diduga beracun ke laboratorium di Surabaya. Hendro memperkirakan butuh waktu uji kurang lebih tujuh hari untuk mengetahui jenis mikroba yang meracuni makanan tersebut. “Kalau mikrobiologi tujuh hari, karena harus dikultur, dikembangbiakkan kumannya,” katanya.

    Puluhan orang warga Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, diduga keracunan akibat mengonsumsi makanan takjil, Minggu (31/3/2024) malam. Kurang lebih ada 300 takjil yang dibagikan di depan bekas Kantor Dinas Pendidikan Kecamatan Mayang, Jalan Tanjung Sari.

    Pembagian takjil merupakan tradisi warga Desa Mayang, Kecamatan Mayang setiap kali Ramadan. Namun baru tahun ini ada insiden keracunan massal yang diduga akibat mengonsumsi takjil tersebut.

    “Kita memang tidak bisa mengendalikan masyarakat untuk beramal. Tapi imbauan kami lakukan terus-menerus melalui puskesmas kepaa lelompok-kelompok masyarakat yang melakukan buka bersama dan memberikan parsel,” kata Hendro.

    Rencananya, Dinkes akan turun ke sejumlah toko di Jember untuk mengecek keberadaan makanan dan minuman kemasan yang sudah kedaluwarsa.

    Hendro berpesan kepada masyarakat yang ingin bersedekah makanan, termasuk takjil, untuk menggunakan bahan yang terbaik. “Sejak pengadaan bahan sudah harus diawasi, misalnya dengan membelinya di tempat yang benar. Kemudian selama proses, dimasak sematang mungkin, dan dikelola dengan tertutup. Yang mengelolanya pun harus bersih dan cuci tangan,” katanya.

    Berikutnya, lanjut Hendro, saat distribusi makanan. “Jangan sampai ditempatkan di lokasi yang bisa terkontaminasi, baik debu maupun mikroba atau zat kimia lain yang berbahagia. Itu untuk produsen,” katanya.

    “Sementara untuk konsumen, ya kita harus mencicipi dulu rasa makanan itu sebelum ditelan. Bagaimana baunya. Penampakan dan warna juga bagaimana. Apakah ada perubahan warna, berlendir atau tidak, itu harus diwaspadai. Kalau bau menyengat zat kimia ya jangan dimakan, termasuk basi,” kata Hendro. [wir]

  • Keracunan Massal di Jember, Polisi Amankan 7 Orang

    Keracunan Massal di Jember, Polisi Amankan 7 Orang

    Jember (beritajatim.com) – Polisi menyelidiki peristiwa keracunan massal di Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Tujuh orang diamankan di kantor kepolisian sektor setempat.

    “Tujuh orang yang membuat dan membagikan takjil sudah diamankan di Polsek Mayang,” kata Kepala Kepolisian Sektor Mayang Inspektur Satu Sugeng Romdhoni, Senin (1/4/2024).

    Mereka sudah dimintai keterangan. Selain itu polisi juga menunggu hasil uji laboratorium terhadap sisa-sisa makanan takjil yang diduga meracuni puluhan orang di Jember.

    Puluhan orang warga Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, diduga keracunan akibat mengonsumsi makanan takjil, Minggu (31/3/2024) malam. Mereka dibawa ke puskesmas dan klinik di kecamatan tersebut.

    Kepala Desa Mayang Eli Febriyanto mengatakan, takjil dibagikan oleh warga sendiri kepada mereka yang melintas di jalan raya Desa Mayang jelang Magrib. Kurang lebih ada 300 takjil yang dibagikan di depan bekas Kantor Dinas Pendidikan Kecamatan Mayang, Jalan Tanjung Sari.

    Pembagian takjil merupakan tradisi warga Desa Mayang, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, setiap kali Ramadan. Namun baru tahun ini ada insiden keracunan massal yang diduga akibat mengonsumsi takjil tersebut.

    Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Jember Hafidi mengatakan, masyarakat di salah satu rukun warga Desa Mayang tersebut setiap pekan mengumpulkan uang patungan. “Nah, ketika Ramadan, mereka berbagi dengan masyarakat sekitar dengan membuat takjil bergotong rotong, seperti es dan makanan ringan,” katanya.

    Tidak disangka, setelah mengonsumsi takjil itu, puluhan orang mengalami mual dan muntah. Mereka tak hanya dirawat di Puskesmas Mayang, tapi juga puskesmas kecamatan lainnya.

    Sementara ini tercatat ada 71 orang jadi korban keracunan. “Menindaklanjuti sekarang, para pasien di Puskemas Mayanf ke puskesmas lain yang bisa menampung. Sebagian dipindahkan ke Puskesmas Pakusari dan Klinik Purwoko,” kata Iptu Sugeng. [wir/but]

  • Pembagian Takjil Jadi Tradisi Warga Mayang Jember, Baru Tahun Ini Ada Keracunan

    Pembagian Takjil Jadi Tradisi Warga Mayang Jember, Baru Tahun Ini Ada Keracunan

    Jember (beritajatim.com) – Pembagian takjil merupakan tradisi warga Desa Mayang, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, setiap kali Ramadan. Namun baru tahun ini ada insiden keracunan massal yang diduga akibat mengonsumsi takjil tersebut.

    Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Jember Hafidi mengatakan, masyarakat di salah satu rukun warga Desa Mayang tersebut setiap pekan mengumpulkan uang patungan. “Nah, ketika Ramadan, mereka berbagi dengan masyarakat sekitar dengan membuat takjil bergotong rotong, seperti es dan makanan ringan,” katanya, Senin (1/4/2024).

    “Kebetulan tahun ini, takjil itu berupa bingkisan nasi dengan lauk. Lauknya daging ayam, lalapan, dan olahan tempe. Masyarakat membagikan 300 paket takjil di tepi jalan depan bekas Kantor Dinas Pendidikan Kecamatan Mayang, Jalan Tanjung Sari, Minggu (31/3/2024) sore,” kata Hafidi.

    Tidak disangka, setelah mengonsumsi takjil itu, puluhan orang mengalami mual dan muntah. “Entah dari makanan yang mana, masih belum dilakukan uji lab. Mulai dari anak kecil sampai orang tua, sampai pukul 00.30 WIB semalam, sudah 31 orang warga yang keracunan dirawat di Puskesmas Mayang,” kata Hafidi.

    Sebanyak 13 orang diraway di Klinik Bakti Pratama dan 1 orang dirawat di Puskesmas Pakusari. “Itu di radius daerah Mayang. Sementara makanan itu kan menyebar. Informasi yang saya terima, pada pukul 23.30 kemarin malam, ada yang masuk Puskesmas Kalisat,” kata Hafidi. Total hingga pukul 01.15 dini hari, ada 52 orang yang jadi korban keracunan.

    Hafidi yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian langsung mendatangi Puskesmas Mayang dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengambil langkah taktis. Dinkes memerintahkan Kepala Puskesmas Silo, Kalisat, dan Pakusari di wilayah Jember timur untuk waspada dan bertindak cepat mengatasi lonjakan kasus pasien keracunan.

    “Ambulans di puskesmas-puskesmas samping segera disiapkan. Sekitar pukul 22.00 WIB, aparat Polsek Mayang dan Pemerintah Desa Mayang menyisir bersama RT dan RW menggunakan ambulans untuk mencari warga yang mengalami mual, muntah, diare hingga lemas. Hasilnya banyak dan bisa dibawa,” kata Hafidi.

    Hafidi memuji kerja Dinas Kesehatan yang sigap dalam menangani persoalan ini. “Sehingga masyarakat bisa tertolong. Namun ada juga warga yang memilih minum air kelapa untuk menawarkan racun. Alhamdulllah, tidak perlu perawatan serius. Setelah dicek di Klinik Bakti Pratama, mereka dirawat jalan,” katanya. [wir]