Produk: takjil

  • Ide Jualan Bulan Puasa Kekinian, Raup Cuan Selama Ramadhan

    Ide Jualan Bulan Puasa Kekinian, Raup Cuan Selama Ramadhan

    PIKIRAN RAKYAT – Bulan Ramadan selalu menjadi momen yang tepat untuk memulai usaha kuliner. Beragam makanan dan minuman khas bulan puasa selalu diburu masyarakat sebagai takjil atau hidangan berbuka.

    Tidak heran, peluang bisnis di bulan Ramadan sangat menjanjikan. Berikut beberapa ide jualan bulan puasa kekinian yang bisa mendatangkan keuntungan besar.

    Es Krim Goreng

    Es krim goreng merupakan jajanan unik yang semakin diminati. Tekstur luar yang renyah dengan es krim lembut di dalamnya menciptakan sensasi yang menarik. Variasi rasa seperti cokelat, vanila, matcha, dan stroberi dapat menjadi pilihan favorit pembeli.

    Dessert Box Mini

    Hidangan manis dalam kemasan praktis ini sedang populer. Dengan varian rasa seperti tiramisu, red velvet, hingga oreo, dessert box bisa menjadi pilihan takjil yang menarik. Kemasan mini juga memudahkan pembeli untuk mencicipi berbagai varian rasa.

    Kolak Kekinian

    Kolak pisang dan ubi memang klasik, tetapi dengan sedikit inovasi seperti tambahan keju parut, es krim, atau saus vla, hidangan ini menjadi lebih modern dan menarik.

    Boba Brown Sugar

    Minuman ini masih digemari banyak orang. Kombinasi susu creamy dengan boba kenyal dan gula aren yang manis legit menciptakan rasa yang unik. Menambahkan varian seperti taro, kopi, atau matcha akan membuat produk lebih menarik.

    Buko Pandan

    Minuman khas Filipina ini menjadi favorit berbuka puasa. Campuran kelapa muda, nata de coco, pandan, dan susu kental manis menciptakan rasa yang segar dan nikmat.

    Es Lumut

    Minuman ini memiliki tampilan unik dengan jelly hijau menyerupai lumut. Ditambah dengan sirup melon atau cocopandan, es lumut menjadi sajian menyegarkan saat berbuka.

    Salad Buah

    Kombinasi berbagai buah segar seperti apel, anggur, melon, dan pir yang disajikan dengan yogurt, madu, atau saus keju menjadi takjil sehat dan menyegarkan. Tambahan granola juga bisa menjadi opsi agar lebih menarik.

    Puding Susu Regal

    Puding susu yang lembut dengan biskuit Regal selalu menggoda selera. Dengan topping buah segar, saus karamel, atau choco chips, puding ini semakin nikmat.

    Dimsum Goreng/Kukus

    Makanan ringan yang tak pernah sepi peminat. Berbagai varian seperti dimsum ayam, udang, atau sayuran bisa menjadi pilihan. Saus sambal khas juga dapat menambah cita rasa.

    Martabak Mini

    Versi mini dari martabak manis atau telur lebih praktis dan ekonomis. Untuk varian manis, rasa seperti green tea, red velvet, atau tiramisu bisa menjadi daya tarik. Untuk martabak asin, tambahan isian keju mozzarella lumer bisa menarik lebih banyak pelanggan.

    Sosis Bakar

    Jajanan ini selalu laris, terutama dengan berbagai pilihan saus seperti keju, BBQ, dan pedas manis. Disajikan dalam kemasan praktis, sosis bakar cocok untuk menu berbuka puasa.

    Pisang Nugget

    Pisang goreng versi kekinian ini bisa dikombinasikan dengan topping seperti cokelat leleh, keju, matcha, atau meses warna-warni untuk tampilan lebih menarik.

    Tahu Crispy

    Tahu goreng renyah dengan bumbu tabur keju, BBQ, atau balado menjadi camilan favorit banyak orang. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang renyah membuatnya cocok untuk berbuka.

    Risol Mayo

    Isiannya yang creamy dengan smoked beef, ayam, atau telur membuat risol mayo semakin diminati. Bisa ditambah dengan saus sambal atau keju leleh untuk menambah kenikmatan.

    Kroket Kentang

    Kroket dengan isian ayam, daging, atau keju leleh menjadi camilan berbuka yang lezat. Penyajian dengan saus mayo atau sambal bisa semakin menggugah selera.

    Bakwan Sayur

    Bakwan sayur yang renyah dengan campuran wortel, kol, dan daun bawang selalu menjadi gorengan favorit saat berbuka.

    Gorengan Kekinian

    Inovasi gorengan seperti jamur crispy, ubi goreng kopong, atau singkong keju bisa menarik perhatian pelanggan. Varian ini memberikan sensasi berbeda dari gorengan biasa.

    Kurma Coklat

    Perpaduan kurma dengan cokelat premium serta taburan kacang menciptakan camilan mewah yang tetap sesuai dengan nuansa Ramadan.

    Aneka Jus Buah

    Minuman sehat dan menyegarkan ini bisa dikombinasikan dengan susu atau yogurt untuk meningkatkan rasa dan manfaat kesehatan.

    Makanan Frozen

    Makanan siap masak seperti samosa, risoles, dan pastel menjadi pilihan praktis untuk berbuka atau sahur. Dengan varian rasa dan isian yang menarik, makanan frozen bisa menjadi ide jualan yang menguntungkan.

    Bulan Ramadan adalah waktu yang tepat untuk memulai usaha kuliner dengan inovasi yang menarik. Dengan memilih menu yang sesuai tren dan banyak diminati, peluang mendapatkan keuntungan besar semakin terbuka. Pastikan untuk menyajikan produk dengan kemasan menarik dan strategi pemasaran yang tepat agar usaha semakin sukses.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pemkab Magetan Terbitkan SE Ramadhan 2025, Masyarakat Diminta Lakukan Ini

    Pemkab Magetan Terbitkan SE Ramadhan 2025, Masyarakat Diminta Lakukan Ini

    Magetan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Magetan resmi menerbitkan Surat Edaran (SE) Ramadhan 2025 untuk mengatur pelaksanaan ibadah selama bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri. Pj Bupati Magetan, Nizhamul, mengimbau seluruh masyarakat untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan dengan menjalankan ibadah sesuai ketentuan syariat Islam.

    “Kami mengimbau umat Islam untuk bersama-sama menyambut bulan suci Ramadhan dengan memperbanyak amal ibadah, baik ritual maupun sosial, dengan tetap berpegang teguh pada ajaran Islam yang benar sesuai tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah,” ujar Nizhamul, Senin (24/02/2025).

    Pemkab Magetan juga menekankan pentingnya pengumpulan dan penyaluran zakat fitrah, infak, dan sedekah melalui lembaga zakat resmi seperti Baznas Kabupaten Magetan agar tepat sasaran. Bagi masjid dan musholla yang masih berbentuk panitia pengumpulan zakat fitrah, diharapkan segera mengajukan pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ).

    SE Ramadhan 2025 juga mengatur berbagai ketentuan demi menjaga ketertiban dan kekhusyukan ibadah, di antaranya:

    Penggunaan pengeras suara mengacu pada Surat Edaran Menteri Agama Nomor SE.05 Tahun 2022, dengan batasan pengeras suara luar untuk tadarus Al-Qur’an hingga pukul 22.00 WIB. Larangan menyalakan mercon, kembang api, dan petasan guna menjaga ketenangan ibadah.

    Pembagian takjil di jalan raya atau tempat umum harus berkoordinasi dengan Forkopimca setempat agar tidak mengganggu ketertiban. Pemilik rumah makan dan warung diminta menutup aktivitas makan-minum dengan tirai untuk menghormati umat Islam yang berpuasa. Tempat hiburan malam (karaoke) wajib menutup kegiatan selama bulan Ramadhan.

    Penggunaan sound system di malam Idul Fitri dilarang jika berkapasitas besar dan berisi musik yang mengganggu ketertiban umum. Masyarakat yang membangunkan sahur diimbau menggunakan bahasa yang santun.

    Pj Bupati Nizhamul berharap seluruh masyarakat Magetan dapat mematuhi ketentuan dalam SE tersebut guna menciptakan suasana Ramadhan yang aman, nyaman, dan penuh keberkahan. [fiq/kun]

  • Program MBG di Ramadan: Siswa Muslim Boleh Bawa Pulang

    Program MBG di Ramadan: Siswa Muslim Boleh Bawa Pulang

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, menjelaskan mekanisme penyaluran program Makan Bergizi Gratis (MBG) selama bulan Ramadan. Ia memastikan bahwa siswa Muslim tetap mendapatkan makanan bergizi dengan mekanisme berbeda, yakni dibawa pulang untuk dikonsumsi saat berbuka puasa.

    “Selama Ramadan, program MBG tetap berjalan. Jika sekolah masuk, makanan bergizi akan tetap disalurkan, tetapi dengan mekanisme berbeda, yakni dibawa pulang oleh siswa,” ujar Dadan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2025).

    Bagi siswa non-Muslim, Dadan menegaskan bahwa mereka tetap dapat mengonsumsi makanan bergizi di sekolah dengan cara tertutup atau membawanya pulang.

    “Untuk siswa yang tidak berpuasa, mereka bisa makan secara tertutup di sekolah atau membawanya ke rumah,” tambahnya.

    Dalam upaya menyesuaikan dengan kondisi Ramadan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah menyiapkan makanan yang tahan lama agar bisa dikonsumsi di rumah. Beberapa contoh menu MBG Ramadan antara lain, telur rebus, kurma, kue kering, buah-buahan, susu, dan takjil seperti bubur kacang hijau atau kolak

    “Kami memastikan bahwa komposisi gizi tetap seimbang dengan kandungan protein, karbohidrat, dan serat yang cukup,” jelas Dadan.

    Dadan juga mengungkapkan bahwa wadah makanan MBG selama Ramadan akan berbeda dari biasanya. Karena makanan akan dibawa pulang, maka penggunaannya akan beralih ke paperbag yang bisa ditukar setiap hari, menggantikan wadah stainless steel yang biasa digunakan.

    “Uji coba sudah dilakukan di Sukabumi tahun lalu, di mana siswa membawa pulang makan bergizi gratis dengan kantong khusus. Keesokan harinya, kantong tersebut harus dikembalikan dan ditukar dengan yang baru, sehingga tidak menimbulkan sampah dan melatih kedisiplinan siswa,” paparnya.

    Untuk daerah dengan mayoritas penduduk non-Muslim, penyaluran MBG tetap berjalan dengan mekanisme yang sama. Namun, evaluasi akan dilakukan dalam satu minggu pertama untuk menentukan apakah diperlukan penyesuaian lebih lanjut.

    “Kami akan melakukan evaluasi setelah satu minggu. Jika diperlukan, kami akan menyesuaikan pola penyaluran makan bergizi gratis pada daerah yang mayoritas non-Muslim,” tutup Dadan terkait program MBG Ramadan.

  • Ramadan 2025, Aston Inn Pandanaran Semarang Hadirkan Paket Buka Puasa Bertema Nostalgic Ramadan

    Ramadan 2025, Aston Inn Pandanaran Semarang Hadirkan Paket Buka Puasa Bertema Nostalgic Ramadan

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG –  Menyambut bulan suci Ramadan 2025, Aston Inn Pandanaran Semarang menghadirkan paket buka puasa bertema Nostalgic Ramadan.

    Nostalgic Ramadan menyuguhkan menu-menu internasional, yang dapat dinikmati tamu mulai tanggal 5 Maret –  28 Maret 2025 di Altitude Sky Lounge, Aston Inn Pandanaran Semarang.

    General Manager Aston Inn Pandanaran Semarang, Ibnoe Ichwan Chambali memaparkan, pemilihan tema Nostalgic Ramadan tahun ini untuk menjadi sebuah kenangan indah saat menikmati hidangan buka puasa all you can eat buffet dengan menu International, Asian, dan Indonesian bersama teman maupun keluarga.

    Selain itu, juga sebagai ajang melepas rindu akan datangnya bulan suci Ramadan bagi umat muslim serta berkumpul bersama untuk berbuka puasa.

    Paket menu buka puasa all you can eat buffet Internasional, Asia dan Indonesia dihadirkan di Aston Inn Pandanaran dengan harga Rp 200.000 nett/orang.

    Beragam hidangan menu tersaji mulai dari takjil, gorengan, salad, aneka soup, shawarma (chicken & beef), tengkleng kambing dan tongseng, roasted beef, sei sapi, peking duck, bulgogi, lamian, dimsum, sushi & california rool, maincourse, Indonesian dessert, hingga ice cream.

    “Menikmati waktu menjelang buka puasa, kami menyuguhkan alunan musik hidup yang akan membawakan lagu lagu Islami setiap harinya yang akan menambah syahdu saat berbuka puasa, disertai pemandangan yang indah Kota Semarang dari rooftop di Altitude Sky Lounge lantai 12,” ungkapnya dalam keterangannya, Minggu (23/2/2025).

    Ia menambahkan, tamu juga berkesempatan memenangkan doorprize dari Modena, Al-Fath, Margaria, Era Jaya, hingga voucher kamar dari Aston Inn Pandanaran Semarang serta Sister hotel yang tergabung dalam group Archipelago.

    Selain hiburan live musik, akan dihadirkan pula hiburan berupa Live Cooking dari Modena dengan jadwal yang telah ditentukan.

    Adapun bagi tamu yang menginginkan promo, ada promo paket all you can eat Nostalgic Ramadan yaitu buy 10 get 11 (Syarat & Ketentuan berlaku).

    “Aston Inn Pandanaran Semarang  menjadikan tema Nostalgic Ramadan untuk program ramadhan tahun ini dengan beragam rangkaian kegiatan.

    Tidak hanya paket buka puasa, akan ada juga kegiatan sosial seperti donor darah sebelum Ramadan dan pada saat bulan Ramadan mengundang anak anak yatim piatu untuk berbuka puasa bersama dan menginap di hotel,” imbuhnya. (*)

  • Imbauan Dinas Ketahanan Pangan Malang pada Pedagang Takjil, Singgung Bahan Pangan Berbahaya

    Imbauan Dinas Ketahanan Pangan Malang pada Pedagang Takjil, Singgung Bahan Pangan Berbahaya

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu’lu’ul Isnainiyah

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang mengimbau pedagang takjil saat bulan Ramadan tidak menggunakan bahan pangan berbahaya dalam makanan dan minuman.

    Bulan puasa ramadan kerap digunakan oleh masyarakat untuk berburu takjil. Hal ini dimanfaatkan oleh sebagian pedagang untuk menjual olahan makanan atau minuman beraneka ragam dengan harga terjangkau.

    Namun, hal ini justru dimanfaatkan oleh pedagang untuk menghasilkan keuntungan besar dengan modal yang sedikit. Di antaranya oknum pedagang memilih bahan baku terjangkau kandungan berbahaya.

    Untuk meminimalisir temuan berbahaya pada makanan yang dijual di pasar takjil, Dinas Ketahanan Pangan fokus pada pengujian bahan pangan segar. Sementara untuk olahan pangan bukan menjadi ranahnya.

    “Untuk pasar takjil kami tidak melakukan (pengujian) karena itu olahan pangan,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang, Mahila Surya Dewi, Minggu (23/2/2025).

    Pengujian bahan pangan segar, untuk tahun ini dilakukan menjelang Idul Fitri. Untuk tanggal pelaksanaannya belum ditentukan. Namun berkaca di Idul Fitri 2024, pengujian bahan makan dilakukan empat hari sebelum lebaran tepatnya di Pasar Dampit.

    “Tahun ini, kami akan melakukan pengujian menjelang lebaran (Idul Fitri) di Pasar Sumbermanjing Kulon, Kecamatan Pagak,” kata Mahila ketika dikonfirmasi.

    Pengujian yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan difokuskan pada pangan segar asal tumbuhan. Di antaranya pengujian cepat pestisida dalam sayuran.

    Selain itu, Mahila mengimbau kepada masyarakat, terutama pedagang takjil di Kabupaten Malang untuk tidak menggunakan bahan berbahaya ke dalam makanan dan minuman.

    “Misalnya pewarna berbahaya, mengandung pengawawet, bahan makanan yang tidak halal maupun basi,” tukasnya.

  • 10 Kuliner Tradisional Ramadan Khas Indonesia

    10 Kuliner Tradisional Ramadan Khas Indonesia

    6. Kolak

    Kolak sudah menjadi sajian populer di Indonedia yang kerap hadir sebagai menu berbuka puasa. Bahkan di beberapa daerah, kolak sangat identik dengan bulan Ramadan.

    Adapun jenis kolak yang kerap menjadi hidangan berbuka adalah kolak pisang. Umumnya, masyarakat menggunakan pisang kepok sebagai bahan utama.

    Selain pisang, ubi juga menjadi alternatif yang tak kalah menarik. Proses pembuatannya adalah dengan merebus pisang atau ubi bersama campuran kuah santan, gula merah, cengkeh, dan daun pandan.

    Selain kolak pisang dan kolak ubi, sajian kolak lainnya yang juga kerap ditemui saat Ramadan adalah kolak biji salak. Kolak ini terbuat dari ubi jalar yang dibentuk bulat, lalu dicampur dengan tepung tapioka.

    7. Kue Bingke

    Masyarakat Pontianak memiliki sajian berbuka khas bernama kue bingke. Kue ini memiliki ciri khas berupa bentuknya yang mirip bunga. Kue bingke memiliki tekstur lembut dengan cita rasa gurih dan manis.

    8. Mi Glosor

    Mi glosor khas Bogor menawarkan tekstur yang lebih licin dan mudah ditelan. Hal itu karena mi ini dibuat dari tepung singkong atau aci. Mi glosor juga dibuat dari bahan alami, yakni kunyit sebagai pewarna kuning alami.

    Cara penyajian mi glosor adalah dengan ditumis bersama sayuran. Selanjutnya, mi disajikan dengan sambal kacang dan gorengan sebagai pelengkap.

    9. Putu Mangkok

    Putu mangkok dibuat dari tepung beras. Makanan khas Riau ini menawarkan perpaduan rasa manis dan gurih yang pas.

    Rasa tersebut berasal dari parutan kelapa pada bagian luar kue. Sekilas, putu mangkok mirip dengan putu pada umumnya, hanya saja kuliner ini memiliki bentuk yang mirip mangkuk terbalik.

    10. Toge Panyabungan

    Toge panyabungan berisi ketan merah, ketan biasa, tape, candil, dan lupis. Semua bahan tersebut kemudian dipadukan dengan santan, gula merah cair, dan cendol. Takjil khas Mandailing Natal, Sumatra Utara, ini sangat cocok diteguk saat berbuka puasa di bulan Ramadan.

    Penulis: Resla

  • Antisipasi Kemacetan, Polisi Lakukan Pengaturan Arus Lalu Lintas di 4 Lokasi Pasar Takjil di Malang

    Antisipasi Kemacetan, Polisi Lakukan Pengaturan Arus Lalu Lintas di 4 Lokasi Pasar Takjil di Malang

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan 

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Jelang bulan Ramadan, Satlantas Polresta Malang Kota telah melakukan pemetaan terkait lokasi pasar takjil.

    Dari pemetaan tersebut, ada sebanyak empat lokasi pasar takjil yang menjadi atensi khusus.

    Oleh karenanya, Satlantas Polresta Malang Kota telah melakukan berbagai kesiapan.

    “Jadi, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Ada empat lokasi pasar takjil yang menjadi perhatian, yaitu di Jalan Raya Sulfat, Jalan Ahmad Yani, Jalan Soekarno-Hatta (Suhat), dan di Jalan Mulyorejo atau tepatnya depan Terminal Mulyorejo Sukun,” ujar Wakasatlantas Polresta Malang Kota, AKP Luhur Santoso kepada TribunJatim.com, Jumat (21/2/2025).

    Dirinya menjelaskan, empat pasar takjil itu menjadi atensi karena rawan menjadi lokasi kepadatan arus lalu lintas.

    Untuk di Jalan Ahmad Yani, para pedagang pasar takjil yang kerap berada di pinggir jalan, dialihkan untuk berjualan menempati halaman ruko Panorama Square.

    “Kami fokuskan agar tidak sampai mengganggu arus lalu lintas. Sehingga pedagang takjil yang biasa berjualan di pinggir Jalan Ahmad Yani, dimasukkan untuk berjualan di halaman ruko Panorama, dan pengaturan itu sudah berkoordinasi dengan perangkat RT RW setempat bersama Unit Lantas Polsek Blimbing,” jelasnya.

    Lalu untuk pasar takjil Suhat, para pedagang dialihkan untuk berjualan di dalam area halaman Taman Krida Budaya.

    “Kemudian di Jalan Mulyorejo Sukun, pasar takjilnya rawan sampai ke bahu jalan. Sehingga, perlu pemantauan dan dilakukan pengaturan lebih lanjut,” terangnya.

    Lalu yang terakhir, yaitu pasar takjil di Jalan Raya Sulfat.

    Di lokasi ini, akan diturunkan personel yang siaga untuk melakukan pengaturan arus lalu lintas.

    “Para pedagang pasar takjil Jalan Raya Sulfat, tidak diperbolehkan berjualan sampai terlalu ke tengah jalan. Di lokasi tersebut, kami tempatkan personel di sisi barat maupun timur untuk melakukan pengaturan arus lalu lintas,” ungkapnya.

    AKP Luhur Santoso juga menambahkan, dalam pengamanan pasar takjil tersebut, juga dibantu oleh jajaran terkait lainnya seperti Satpol PP Kota Malang maupun Dishub Kota Malang.

    “Tentunya, kami berkoordinasi dengan Dishub Kota Malang maupun Satpol PP Kota Malang. Apabila ada pedagang pasar takjil yang melanggar ketentuan, maka petugas satpol PP akan melakukan teguran secara humanis. Namun apabila tetap membandel, maka baru dilakukan penindakan,” tandasnya.

  • Ketum IMI Ajak Komunitas Otomotif Perbanyak Kegiatan Sosial Selama Ramadan

    Ketum IMI Ajak Komunitas Otomotif Perbanyak Kegiatan Sosial Selama Ramadan

    Jakarta

    Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Ketua Dewan Kehormatan Motor Besar Indonesia (MBI) Bambang Soesatyo (Bamsoet), mengajak komunitas otomotif memperbanyak kegiatan sosial selama bulan Ramadan yang akan dimulai pada awal Maret mendatang.

    Saat menerima Pengurus Motor Besar Indonesia di Jakarta, hari ini, Bamsoet mengatakan aktivitas sosial ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada mereka yang membutuhkan, tetapi juga memperkuat solidaritas di antara anggota komunitas. Selain itu mendorong partisipasi masyarakat, dan memberikan contoh positif bagi komunitas lainnya.

    “Melalui kegiatan sosial, komunitas otomotif tidak hanya menjadi wadah untuk para anggotanya, tetapi juga menjadi agen perubahan yang aktif dalam mendukung kesejahteraan masyarakat. Karena itu, penting bagi setiap komunitas otomotif untuk memanfaatkan momentum bulan Ramadan sebagai kesempatan untuk berbagi dan berkontribusi lebih banyak kepada masyarakat,” ujar pria yang juga Anggota Komisi III DPR RI dalam keterangannya, Rabu (19/2/2025).

    Ketua MPR RI ke-15 ini menjelaskan kegiatan sosial yang dilakukan oleh komunitas otomotif selama bulan Ramadan dapat meningkatkan kesadaran sosial di kalangan anggotanya dan masyarakat umum. Komunitas otomotif dapat mengadakan acara berbagi makanan berbuka puasa (takjil) kepada masyarakat yang kurang mampu, santunan kepada anak yatim piatu ataupun kegiatan bakti sosial lainnya.

    “Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Indonesia pada 2024 sebesar 9,03 persen. Sementara, jumlah anak yatim di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 4,5 juta jiwa. Acara berbagi seperti ini dapat memberikan langsung bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan, serta mengedukasi anggota komunitas tentang pentingnya berbagi dalam masyarakat,” kata Bamsoet.

    Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini memaparkan kegiatan sosial dari komunitas otomotif juga dapat mendorong partisipasi masyarakat luas. Ketika komunitas otomotif melaksanakan program-program sosial, masyarakat yang bukan anggota juga bisa ikut berpartisipasi, baik melalui donasi atau hadir dalam acara tersebut.

    Hal itu menciptakan ikatan yang lebih luas antara komunitas otomotif dengan masyarakat umum dan menumbuhkan rasa saling mendukung.

    “Selain itu, kegiatan sosial selama Ramadan yang dilakukan oleh satu komunitas otomotif mampu memberikan contoh positif bagi komunitas lainnya. Ketika sebuah komunitas otomotif mengambil inisiatif untuk berbagi dan membantu, hal tersebut dapat mendorong komunitas lain untuk melakukan hal yang sama. Dengan banyaknya tayangan di media sosial, kegiatan positif dapat menyebar dengan cepat dan menginspirasi banyak orang,” pungkas Bamsoet.

    Sekadar informasi, Pengurus MBI yang hadir antara lain Ketua Majelis Kode Etik Brigjen Putu Putera, Ketua Umum Darus Raden Jayalalana, Sekjen Raden Fajar Nurrohman Purwanto, Ketua MBI Bandung Aom, Sekwil MBI Bandung Cristian, Kabid Kegiatan MBI Bandung Devry dan Kabid Humas MBI Bandung Fury. Turut hadir pula pengurus IMI Pusat, Hubungan Antar Lembaga Erwin MP serta Media dan Komunikasi Dwi Nugroho Marsudianto.

    (prf/ega)

  • 50+ Rekomendasi Ide Kegiatan Tarhib Ramadan 2025 di Masjid-Sekolah

    50+ Rekomendasi Ide Kegiatan Tarhib Ramadan 2025 di Masjid-Sekolah

    Jakarta

    Tarhib Ramadan merupakan salah satu tradisi di Indonesia dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan. Tarhib Ramadan biasa diadakan sejak jauh-jauh hari sebelum Ramadan tiba, yang juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan.

    Istilah ‘Tarhib Ramadan’ sendiri diartikan sebagai perayaan menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Bulan ke-9 tahun Hijriah yang bagi umat Islam diisi dengan ibadah puasa Ramadan. Biasanya Tarhib Ramadan diselenggarakan dengan berbagai kegiatan atau acara dengan penuh suka cita dan persiapan, baik di lingkungan rumah, masjid, hingga sekolah.

    Berikut ini daftar rekomendasi kegiatan atau acara dalam rangka Tarhib Ramadan 2025 yang bisa menjadi inspirasi untuk diadakan di lingkungan rumah, sekolah, hingga masjid:

    Kegiatan Tarhib Ramadan di SekolahLomba adzan dan iqamahLomba ceramah dan dakwah cilikKajian tematik tentang keutamaan RamadanKegiatan pesantren kilatTadabur Al-Qur’an bersama siswaLomba menulis cerita inspiratif RamadanPembuatan majalah dinding RamadanWorkshop kaligrafi IslamiKegiatan sedekah buku IslamiKelas memasak menu sahur dan buka puasaSimulasi salat tarawih berjamaahKampanye puasa sehat untuk siswaKegiatan doa bersama untuk keberkahan RamadanPelatihan membuat jadwal ibadah RamadanSeminar motivasi meningkatkan ibadah di bulan Ramadan.Kegiatan Tarhib Ramadan di MasjidPawai obor keliling kampungKajian keutamaan Ramadan dengan ustaz setempatGerakan bersih-bersih masjidLomba hafalan surat pendekLomba tartil Al-Qur’anProgram wakaf Al-Qur’anSantunan anak yatim dan dhuafaPenyediaan takjil gratis untuk masyarakat sekitarKegiatan muhasabah sebelum RamadanKajian fiqih puasa dan zakatPembagian jadwal imsakiyah kepada jamaahWorkshop persiapan khutbah RamadanKegiatan belajar tajwid bagi pemulaPelatihan imam dan bilal salat tarawihLomba desain poster dakwah Ramadan.Kegiatan Tarhib Ramadan di Lingkungan RumahKhataman Al-Qur’an bersama keluargaDekorasi rumah dengan nuansa RamadanMembuat kalender target ibadah RamadanMenyusun menu sahur dan berbuka yang sehatMemperbanyak sedekah kepada tetangga yang membutuhkanMengajak anak-anak memahami makna puasaMembaca buku Islami bersama keluargaMembuat video pendek bertema RamadanMengerjakan proyek amal bersama keluargaMengadakan buka puasa bersama dengan tetanggaMengajarkan anak-anak doa-doa harianMengadakan sesi cerita kisah Nabi dan sahabatMenghafalkan doa berbuka puasa bersama anak-anakMembagikan takjil kepada pengguna jalanMengajak keluarga berpartisipasi dalam kegiatan sosialMembuat jurnal Ramadan harianMempraktikkan hidup sederhana selama RamadanMengadakan sesi diskusi keluarga tentang keutamaan RamadanMenyiapkan parcel Ramadan untuk saudara atau tetanggaMenghidupkan malam-malam Ramadan dengan ibadah tambahan.Kegiatan Tarhib Ramadan di Lingkungan RT/RWGotong royong membersihkan lingkunganMembuat spanduk dan banner ucapan RamadanMengadakan bazar murah kebutuhan RamadanMengadakan forum diskusi keislaman untuk wargaLomba menghias gapura dengan tema Ramadan.

    Dengan berbagai kegiatan ini, diharapkan suasana Ramadan tahun ini semakin bermakna dan penuh keberkahan. Tarhib Ramadan bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga momentum untuk memperkuat iman, meningkatkan solidaritas sosial, dan menanamkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.

    (wia/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Jangan Ulangi Kesalahan Tahun Lalu! Begini Cara Cerdas Atur Keuangan Saat Ramadan

    Jangan Ulangi Kesalahan Tahun Lalu! Begini Cara Cerdas Atur Keuangan Saat Ramadan

    Jakarta: Ramadan sering kali menjadi bulan dengan pengeluaran terbesar dalam setahun. Mulai dari biaya sahur, buka puasa, hingga persiapan Lebaran. 
     
    Nah menjelang bulan Ramadan ada baiknya jika kita sudah memantapkan hati untuk mengelola keuangan dengan baik agar tidak jebol.
     
    Lalu, bagaimana cara mengatur keuangan agar tetap hemat tetapi tetap bisa menikmati Ramadan dengan nyaman? 

    Menguti berbagai sumber, berikut tips mengelola keuangan selama Ramadan:

    1. Buat anggaran Ramadan yang realistis
    Sebelum Ramadan tiba, buatlah daftar kebutuhan dan alokasikan anggaran yang realistis. Kategorikan pengeluaran dalam beberapa pos, seperti:
     
    – Makanan (sahur & buka puasa).
    – Sedekah & zakat.
    – Belanja kebutuhan Ramadan & persiapan Lebaran.
    – Transportasi dan mudik (jika diperlukan).
    – Dana darurat.
     
    Pastikan anggaran ini sesuai dengan pemasukan agar tidak berutang di akhir bulan.
     

    2. Belanja bahan makanan dalam jumlah cukup
    Menjelang Ramadan ada baiknya kamu mulai menyicil membeli bahan makanan. Membeli bakan makanan dalam jumlah besar sering kali lebih hemat dibandingkan belanja harian. Namun, pastikan membeli secukupnya agar tidak ada yang terbuang percuma. 

    3. Batasi buka puasa di luar
    Pengalaman Ramadan tahun lalu, godaan untuk berbuka di restoran atau kafe bisa membuat pengeluaran membengkak. Jika tetap ingin berbuka di luar, tentukan anggaran khusus dan batasi frekuensinya, misalnya hanya sekali dalam seminggu. 
     
    Alternatif lainnya adalah mengadakan buka puasa bersama di rumah dengan sistem patungan, sehingga lebih hemat.
    4. Masak sendiri, lebih hemat dan sehat
    Nah, selain itu, memasak sendiri jauh lebih hemat dibandingkan membeli makanan di luar setiap hari. Buat menu mingguan agar lebih terorganisir dan menghindari pemborosan bahan makanan. 
     

    5. Kurangi pengeluaran untuk takjil berlebihan
    Kalau sudah masuk bulan puasa, jangan sampai kalap membeli takjil setiap hari. Meskipun harganya murah, jika dikalkulasikan dalam sebulan, bisa menjadi pengeluaran besar. 
     
    Pilih satu atau dua jenis takjil favorit dan buat sendiri di rumah untuk lebih hemat.
     
    Mengatur keuangan selama Ramadan bukan berarti harus serba irit hingga mengurangi kualitas hidup. Dengan strategi yang tepat, kamu tetap bisa menikmati momen spesial ini tanpa harus mengalami krisis finansial. 

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)