Tiga Jajanan Takjil Paling Laris di Kota Ambon untuk Buka Puasa
Tim Redaksi
AMBON, KOMPAS.com
–
Manto
,
pisang asar
, dan lontar susu menjadi tiga jajanan buka puasa yang paling laris di
Kota Ambon
, Rabu (5/3/2025).
Ketiga jajanan ini merupakan kuliner khas Maluku yang sudah ada sejak lama.
Salah satu pusat penjualan takjil terletak di depan Masjid Raya Al-Fatah Ambon, di mana puluhan penjual kue berjejer.
Rata-rata, ketiga jenis jajanan ini adalah yang paling cepat habis diburu oleh pembeli.
Reza Polpoke, seorang pemuda pengusaha takjil di Ambon, mengakui popularitas ketiga kue tersebut.
“Kue yang paling laris di
beta
lapak dan sekitarnya itu ada kue
manto
, posisi kedua ada pisang asar kanari, dan lontar susu. Paling laris itu,” ungkap Reza sambil melayani pembeli.
Para penjual kue umumnya menawarkan lebih dari 10 jenis kue.
Di lapak milik Reza dan keluarganya, terdapat 21 jenis kue yang dijual.
Manto, yang mirip dengan dadar gulung dan dalam Bahasa Ambon disebut panekuk, menjadi jajanan yang paling cepat diserbu.
Manto terbuat dari isian gurih yang menggunakan ikan asar segar dan kentang, ditaburi daun sup dan bawang goreng.
Yang membuat manto istimewa adalah cara penyajiannya yang harus dimakan dengan guyuran santan kelapa.
“Rasanya gurih manis lezat. Manto juga merupakan kue khas dari Banda Naira, Kabupaten Maluku Tengah,” ujar Reza.
Biasanya, para penjual memisahkan santan dari manto, namun sebagian besar penjual kini telah menguyur manto dengan santan, sehingga pembeli bisa langsung menikmati tanpa ribet.
Di posisi kedua, pisang asar menjadi jajanan yang paling diminati.
Bagi warga Ambon, pisang asar merupakan jajanan ciri khas Maluku yang menggugah selera.
Jenis pisang yang digunakan adalah pisang raja, dengan topping kenari yang dicacah dan dicampur rempah khas Maluku.
”
Pisang asar
ini dari dulu paling banyak yang cari. Memang dia otentik Maluku,” ungkap Reza.
Reza menambahkan bahwa semua kue yang mereka jual dikerjakan sendiri oleh keluarganya, termasuk lontar susu, yang menempati posisi ketiga dalam daftar jajanan terlaris.
“Mulai dari mengadon sampai menjual kue, kami kerjakan sendiri,” ungkapnya.
Mereka berjualan di depan rumah tepatnya di tepi Jalan Sultan Babullah, depan Masjid Jami Ambon.
Lapak kue milik Reza termasuk yang paling mencolok, dengan jajanan yang ditata dalam etalase kaca panjang dan dibungkus dalam plastik.
Selain jajanan milik Reza, penjual lain seperti Mama Eci juga menawarkan beragam pilihan.
Di lapak Mama Eci, terdapat aneka jajanan khas Maluku, serta kue-kue lain seperti brownies kukus, kue nona manis, lemper, hingga pudding.
“Pisang asar adalah salah satu primadona. Paling banyak beli pisang, karena ada rasa pala dan kayu manisnya. Jajanan khas Maluku ini paling laris,” akunya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Produk: takjil
-
/data/photo/2025/03/05/67c83ce5a34ad.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tiga Jajanan Takjil Paling Laris di Kota Ambon untuk Buka Puasa Regional 6 Maret 2025
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2811391/original/037349700_1558412908-20190520-Tradisi-Malam-Qunut-Di-Gorontalo--ARFANDI-6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Berkah Ramadan, Pedagang Pisang di Gorontalo Raup Keuntungan Besar
Liputan6.com, Gorontalo – Bulan suci Ramadan, permintaan pisang di Kota Gorontalo mengalami peningkatan signifikan. Kondisi ini turut dirasakan oleh Aryo Ibrahim (20), seorang pedagang pisang yang menyatakan bahwa omzetnya naik drastis sejak awal bulan Ramadan. “Alhamdulillah, bulan Ramadan membawa berkah tersendiri bagi kami. Penjualan pisang di lapak saya meningkat cukup signifikan,” kata Aryo kepada Liputan6.com, Minggu (2/3/2025).
Sebelumnya, Aryo mencatat omzet rata-rata harian sekitar Rp1 juta. Namun, sejak awal Ramadan, angka tersebut dapat melampaui jumlah tersebut hingga 2 juta per hari berkat tingginya permintaan. Menurut Aryo, lonjakan penjualan ini disebabkan oleh kebiasaan masyarakat yang menjadikan pisang sebagai menu berbuka puasa.
Buah ini dinilai praktis dan dapat diolah menjadi berbagai hidangan, seperti kolak, pisang goreng, dan es pisang ijo. Selain itu, meningkatnya permintaan pisang juga dipicu oleh tingginya permintaan dari para pembuat takjil Ramadan. Pisang menjadi salah satu bahan baku utama dalam pembuatan berbagai jenis kue dan makanan berbuka puasa. “Banyak pelanggan mengatakan bahwa pisang sangat cocok untuk berbuka puasa karena mudah diolah menjadi berbagai makanan yang lezat dan bergizi,” jelasnya.
Tren pembelian di lapak Aryo juga mengalami perubahan selama Ramadan. Jika pada hari-hari biasa pelanggan datang di siang hari, maka saat bulan puasa, puncak keramaian terjadi pada malam hari setelah berbuka. Meski permintaan melonjak, Aryo memastikan pasokan pisang di lapaknya tetap terjaga. Ia mendapatkan stok secara rutin dari distributor tetap di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara. “Alhamdulillah, pasokan aman karena kami sudah memiliki mitra distributor. Harapannya, lonjakan permintaan ini terus berlanjut agar memberi manfaat lebih bagi pedagang kecil seperti saya,” pungkasnya.
Kolak atau kolek merupakan penyegar ringan berupa rebusan buah pisang, umbi ubi jalar, salut biji nangka, atau umbi singkong yang diberi cairan manis dan gurih yang terbuat dari gula kelapa atau gula jawa dan santan dan diberi daun pandan wangi sebag…
-

Peluang Bisnis Ramadan yang Masih Cuan! Jangan Sampai Ketinggalan
Jakarta: Ramadan sudah berjalan beberapa hari, tapi masih ada banyak peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan.
Bulan suci ini selalu membawa berkah, termasuk dalam dunia usaha.
Permintaan pasar meningkat drastis, mulai dari makanan berbuka hingga kebutuhan ibadah.
Jika ingin memulai bisnis Ramadan, belum terlambat! Berikut beberapa ide bisnis yang masih bisa mendatangkan keuntungan selama bulan puasa.1. Takjil dan makanan berbuka
Takjil dan hidangan berbuka selalu menjadi incaran di sore hari. Banyak orang yang sibuk bekerja memilih untuk membeli makanan instan ketimbang memasak sendiri. Ini bisa jadi peluang bisnis yang menguntungkan!Menu favorit yang selalu dicari:
– Kolak pisang, es buah, dan es cendol
– Gorengan seperti tahu isi, bakwan, dan risol
– Makanan berat seperti nasi kotak dan lauk siap saji
Bisnis ini bisa dimulai dengan modal kecil dan dijual di depan rumah, di pinggir jalan, atau secara online melalui WhatsApp dan media sosial.
2. Hampers ramadan dan parcel lebaran
Tren hampers Ramadan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Banyak orang yang ingin berbagi kebahagiaan dengan mengirimkan bingkisan ke keluarga, sahabat, atau rekan bisnis.
Jenis hampers yang banyak dicari:
– Hampers makanan kering (kue kering, kurma, cokelat)
– Hampers perlengkapan ibadah (mukena, sajadah, Al-Qur’an)
– Hampers herbal (madu, susu kurma, suplemen kesehatan)
Bisnis ini bisa dimulai dengan sistem pre-order untuk mengurangi risiko stok berlebih dan memaksimalkan keuntungan.3. Busana muslim dan perlengkapan ibadah
Saat Ramadan, permintaan pakaian muslim meningkat tajam. Banyak orang mencari baju baru untuk tarawih, buka bersama, hingga persiapan Idulfitri.
Produk yang laris di pasaran:
– Gamis dan tunik muslimah
– Koko pria dan sarung
– Perlengkapan ibadah seperti mukena dan sajadah
Menjual produk ini bisa dilakukan secara online melalui marketplace atau media sosial. Jika tidak punya modal besar, sistem dropship bisa jadi pilihan.
4. Catering sahur dan berbuka
Banyak orang yang ingin sahur dan berbuka dengan makanan sehat, tapi tidak sempat memasak. Bisnis katering bisa jadi solusi untuk mereka yang sibuk bekerja atau tinggal sendiri.
Konsep yang bisa dicoba:
– Catering sehat dengan menu bergizi
– Paket langganan harian atau mingguan
– Pengantaran langsung ke rumah pelanggan
Promosi bisa dilakukan melalui media sosial, grup WhatsApp, atau kerja sama dengan ojek online untuk layanan delivery.
Meskipun Ramadan sudah berjalan beberapa hari, belum terlambat untuk mulai berbisnis! Banyak peluang usaha yang masih terbuka lebar, mulai dari makanan berbuka, hampers, hingga perlengkapan ibadah.
Kunci suksesnya adalah memahami kebutuhan pasar, memanfaatkan media sosial untuk pemasaran, dan memberikan pelayanan terbaik agar pelanggan puas.
Jangan ragu untuk mencoba! Siapa tahu bisnis kecil yang dimulai Ramadan ini bisa berkembang menjadi usaha jangka panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id(ANN)
-

Apa Itu War Takjil yang Kembali Terjadi di Ramadan 2025? Nonis ‘Curi Start’ Lebih Awal untuk Berburu
TRIBUNJATIM.COM – Tribunners kerap berseliweran konten video non muslim ikut war takjil.
Mereka seolah tak ingin ketinggalan untuk war takjil di bulan Ramadan 2025.
Lalu apa yang dimaksud dengan war takjil?
Bulan Ramadan merupakan momen setahun sekali yang sangat dinantikan oleh umat muslim seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Namun uniknya, tak hanya umat muslim, masyarakat non-muslim Indonesia sekalipun turut menyemarakkan datangnya bulan suci Ramadhan.
Pasalnya, muncul fenomena ‘War Takjil’, di mana umat non muslim ikut berburu menu minuman maupun makanan untuk berbuka puasa.
Ada pun fenomena war takjil ini pertama kali muncul tahun 2024 lalu atau tepatnya pada Ramadan 1445 Hijriah.
Fenomena unik tersebut kini muncul kembali ketika puasa Ramadan 1446 Hijriah dimulai sejak (1/3/2025).
Beredar di media sosial video momen umat non muslim begitu semangat berburu takjil.
Tak tanggung-tanggung, mereka bahkan ‘mencuri start’ atau berburu kudapan berbuka lebih awal ketimbang umat muslim.
Beberapa di antaranya bahkan sudah berjaga sejak pukul 14.00 WIB, sekalipun penjual takjil belum menata dagangannya.
Pada video lainnya, diperlihatkan seorang wanita non-muslim yang tidak ikut event war takjil.
Sebaliknya, ia justru menjadi penjual takjil ikut menjajakan menu kudapan berbuka puasa.
Pada narasi unggahan video tersebut terungkap, ternyata wanita itu menerima jasa titipan dan ikut membantu menjualkan takjil yang dibuat oleh tetangga di sekitar rumahnya.
Adapun fenomena war takjil ini menjadi simbol bahwa bulan Ramadan dapat membawa berkah bagi semua orang, tanpa memandang agama, budaya, suku dan latar belakang masyarakat.
Fenomena ini juga menjadi bukti terjalinnya komunikasi yang harmonis dan indahnya toleransi umat beragama di Indonesia.
Berita seputar Ramadan 2025 lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5148243/original/017437900_1740978746-hq720__1_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Berburu Takjil Ramadan di Gorontalo, Kue Perahu Jadi Favorit Warga Lokal
Liputan6.com, Gorontalo – Bulan Ramadan identik dengan tradisi berburu takjil untuk berbuka puasa. Setelah seharian menahan lapar dan dahaga, masyarakat kerap mengisi waktu menjelang magrib dengan mencari hidangan pembuka yang lezat dan menyegarkan.
Berbagai jenis takjil pun tersedia, mulai dari gorengan, makanan berkuah, hingga sajian dingin yang menyegarkan.
Di Gorontalo, jajanan khas Ramadan pedagang kaki lima (PKL) atau istilah kerennya, street food, menjadi daya tarik tersendiri bagi warga.
Di berbagai sudut kota, PKL menawarkan aneka menu berbuka puasa yang menggugah selera. Salah satu takjil favorit yang banyak diburu adalah kue perahu.
Kue perahu merupakan kuliner tradisional Gorontalo yang sudah ada sejak lama. Kue ini berbahan dasar tepung terigu, santan, gula merah, serta sedikit tepung beras dan garam.
Adonan tersebut dikukus dalam wadah yang terbuat dari daun pandan, memberikan aroma khas yang menggoda selera.
“Tekstur lembut serta perpaduan rasa manis dan gurih menjadikan kue perahu pilihan ideal untuk kami berbuka puasa,” kata Ramla Abdullah.
Menurutnya, wangi harum dari daun pandan semakin memperkaya cita rasa khas kue ini. Hal itu menjadikannya salah satu jajanan yang paling dicari selama Ramadan.
“Pokoknya setiap Ramadan, kue perahu tak pernah ketinggalan untuk dibeli,” ujarnya.
Setiap Ramadan, kawasan-kawasan strategis di Gorontalo dipenuhi pedagang takjil yang menjajakan beragam kuliner khas.
Masyarakat berbondong-bondong mencari makanan pembuka yang sesuai dengan selera mereka. Dari aneka gorengan, hingga hidangan manis seperti kue perahu. Suasana berburu takjil selalu menjadi momen yang dinantikan.
Dengan cita rasa autentik dan bahan-bahan alami, kue perahu terus menjadi primadona di tengah masyarakat. Tak hanya warga lokal, wisatawan yang berkunjung ke Gorontalo pun kerap menjadikannya sebagai oleh-oleh khas daerah.
-

Junjung Tinggi Toleransi, Klub Sepatu Roda Kairos Semarang Rutin Adakan Buka Puasa Bersama
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG — Klub sepatu roda Kairos Semarang rupanya punya tradisi tersendiri saat ramadhan tiba, yakni buka puasa bersama.
Agenda tersebut melibatkan para orangtua atlet Kairos. Para orang tua mempersiapkan hidangan buka puasa berupa takjil setiap selesai latihan selama ramadhan.
Tradisi ini sudah berlangsung sejak 12 tahun terakhir.
Ketua Kairos Semarang, Liliany Pitarto mengatakan, anggota atau roller yang bergabung di Kairos Semarang bukan hanya beragama islam, tapi ada pula kristen, katolik, dan hindu.
Namun demikian, perbedaan keyakinan tidak menghambat toleransi antar umat beragama di tim Kairos.
Melalui kegiatan rutin tersebut, juga mengajarkan sejak dini akan pentingnya toleransi antar umat beragama kepada atlet-atlet pemula Kairos Semarang yang rata-rata masih berusia sangat belia.
“Momen puasa ramadhan menjadi momen untuk menjalankan ibadah tapi tetap semangat latihan dengan serius. Juga menjunjung nilai toleransi karena yang non muslim juga ikut berpartisipasi menyiapkan takjil untuk bukber usai latihan,” kata Liliany, Rabu (5/3/2025) siang.
Ditambahkan Liliany, selama ramadhan, jadwal latihan Kairos Semarang tetap sama seperti biasanya, yakni mulai pukul 16.00. Namun, bagi yang beragama muslim, untuk awal-awal Ramadhan diberi keringanan waktu memulai latihan pukul 16.30.
“Kita toleransi waktu untuk yang berpuasa di awal-awal Ramadhan agar mereka bisa menyesuaikan dengan kondisinya,” terang Lily.
“Yang non muslim selama puasa juga mereka tidak minum di sela latihan. Jadi ikut menghargai yang puasa. Kecuali yang masih kecil-kecil usia empat tahun,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu orang tua atlet Kairos Semarang, Zulfa, atau akrab disapa Mama Hana menyebut para orang tua terbagi dalam beberapa tim yang bertugas menyiapkan takjil untuk berbuka puasa.
“Budayanya di Kairos dalam bulan ramadhan kita menyelenggarakan buka puasa bersama. Jadi anak-anak tetap latihan, kita para orang tua menyiapkan menu buka puasa untuk mereka,” katanya.
“Sebagai reward juga untuk anak-anak. Kita mama-mama (orang tua–red) membuat beberapa tim yang bertugas menyiapkan takjil-takjil yang menarik untuk mereka. Jadi walau puasa mereka tetap semangat latihan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rayan (9) salah satu atlet Kairos Semarang mengaku senang dengan kegiatan buka bersama usai latihan.
“Ya tentunya seru bisa langsung buka puasa dengan teman-teman setelah latihan,” ujar atlet cilik yang juga pernah tampil di beberapa kejuaraan nasional dan internasional tersebut. (*)
/data/photo/2025/03/05/67c85a53ad621.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


/data/photo/2025/03/05/67c7f6ecb86f4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)