Produk: takjil

  • Kurangi Pencemaran Lingkungan, Festival Ngerandu Buko di Banyuwangi Jadi Ajang Kampanye Diet Plastik

    Kurangi Pencemaran Lingkungan, Festival Ngerandu Buko di Banyuwangi Jadi Ajang Kampanye Diet Plastik

    Liputan6.com, Banyuwangi – Memasuki bulan Ramadan puluhan pasar takjil resmi digelar di seluruh kecamatan di Banyuwangi. Terdapat ribuan pelaku UMKM yang terlibat dalam pasar takjil yang dikemas dalam festival “Ngerandu Buko” tersebut. “Di tiap Ramadan kami selalu mendukung digelarnya pasar takjil di seluruh wilayah Banyuwangi. Karena ini adalah momentum untuk meningkatkan ekonomi arus bawah. Kami sudah minta Camat untuk mendukung dan menggelar pasar takjil di tiap kecamatan,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat membuka Festival Ngrandu Buko, di Pantai Marina Boom, Sabtu (1/3/2024).

    Ngerandu Buko merupakan bahasa Osing yang berarti menunggu waktu berbuka puasa. Total terdapat 78 titik pasar takjil yang tersebar di seluruh kecamatan, dengan sekitar lebih dari 1.480 UMKM yang terlibat. Di tiap kecamatan terdapat dua hingga lima pasar takjil. “Kami sangat mendukung digelarnya pasar takjil. Namun, kami minta agar tetap menjaga kebersihan dan kelancaran lalu lintas. Jangan sampai pasar takjil mengganggu arus lalu lintas,” pinta Ipuk.

    Bupati Ipuk juga mengampanyekan agar pasar takjil mengurangi penggunaan kantong plastik. Oleh karenanya, Ipuk mengimbau agar pembeli membawa wadah belanja sendiri. “Ayo mulai sekarang kita biasakan belanja membawa kantong atau wadah dari rumah,” ajak Iouk.  

    Di wilayah kota, Pasar Takjil digelar di dua titik. Yakni Pantai Marina Boom dan Jalan Brigjen Katamso. Tahun ini Marina Boom merupakan pertama kali menjadi tempat pasar takjil Ramadan. “Tahun ini kita kerja sama dengan PPI (Pelindo Properti Indonesia) untuk bisa diadakan di sini,” kata Ipuk.

    Warga tak perlu membayar tiket masuk, cukup membayar biaya parkir. Lokasinya juga menarik karena terletak di samping dermaga kapal yacht. “Jadi bisa berburu takjil sambil berwisata menikmati keindahan sunset di pantai Boom Marina,” kata Ipuk.

  • Indahnya Toleransi, Umat Kristen Berbagi Takjil Buka Puasa di Gresik

    Indahnya Toleransi, Umat Kristen Berbagi Takjil Buka Puasa di Gresik

    Gresik, Beritasatu.com – Puluhan jemaat Kristen membagikan ratusan paket takjil buka puasa kepada para pengendara yang melintas di depan gerbang masuk Gereja Bethel Indonesia (GBI) Rock Gresik di Jalan Panglima Sudirman Gresik. Pembagian takjil ini merupakan wujud toleransi antarumat beragama.

    Total ada 300 paket takjil buka puasa yang dibagikan. Kegiatan bertema Gebrakan (Gerakan Berbagi Berkat Kasih Tuhan) ini sebagai bentuk toleransi kepada umat Islam yang sedang menjalani ibadah puasa Ramadan.

    “Ini bagian dari kepedulian dan solidaritas kami dalam berbagi kebahagiaan saat Ramadan,” ujar Pendeta GBI Rock Gresik Pdt Yeremia Mulia Halim, Kamis (6/3/2025).

    Tak hanya orang dewasa, pembagian takjil ini juga diikuti anak-anak umat Kristiani. Mereka tampak antusias membagikan aneka minuman dan makanan kepada warga Muslim yang melintas.

    “Kegiatan bagi-bagi takjil ini sudah tiga tahun kami lakukan. Mudah-mudahan tahun depan semakin lebih semarak,” kata dia.

    Halim menjelaskan, para jemaat GBI Rock Gresik memiliki total jemaat sekitar 380 orang yang rutin menggelar kegiatan-kegiatan sosial.

    “Harapannya dengan pembagian takjil ini, kita bisa saling bergandengan tangan untuk menjaga keharmonisan dan saling menghormati antar umat beragama,” pungkasnya.

  • Sejarah Masjid Rahmat Kembang Kuning Surabaya, Masjid Tertua Berusia Lebih dari 600 Tahun
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        7 Maret 2025

    Sejarah Masjid Rahmat Kembang Kuning Surabaya, Masjid Tertua Berusia Lebih dari 600 Tahun Surabaya 7 Maret 2025

    Sejarah Masjid Rahmat Kembang Kuning Surabaya, Masjid Tertua Berusia Lebih dari 600 Tahun
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Jika mendengar masjid kuno paling ikonik di
    Surabaya
    , biasanya orang akan menyebut
    Masjid Agung Sunan Ampel
    .
    Namun, sebenarnya
    masjid tertua
    di Surabaya bernama
    Masjid Rahmat Kembang Kuning
     yang didirikannya sekitar abad ke-14.
    Takmir masjid, Rahmat Mustar Bakhri, menceritakan bagaimana cikal bakal pendirian masjid yang terletak di Jalan Kembang Kuning, Surabaya itu.
    Bermula saat Sunan Ampel melakukan perjalanan dari istana Majapahit ke Ampel Denta.
    Kemudian, Sunan Ampel sempat singgah di desa sekitar Kembang Kuning yang kala itu masih berupa hutan lebat. 
    Dirinya juga melakukan dakwah kepada penduduk sekitar sehingga banyak tertarik pada agama Islam, terutamanya Ki Wiroseryo atau biasa dikenal Mbah Karimah.
    Lalu, mereka berdua bersama-sama mendirikan sebuah langgar yang dinamakan Langgar Tiban, yang mana kata “tiban” dalam bahasa Indonesia berarti “tiba-tiba”. Nama ini dipilih karena pendiriannya dilakukan secara tiba-tiba.
    “Saat itu masih berupa langgar kecil sederhana, atapnya berbentuk cungkup yang terbuat dari alang-alang dan lantainya hanya tersusun dari batu bata,” ujar Mustar kepada Kompas.com, Kamis (6/3/2025).
    Dia mengatakan pemugaran Langgar Tiban menjadi Masjid Rahmat pertama kali terjadi sekitar tahun 1950-an yang dilakukan secara bertahap dan diresmikan pada tahun 1967.
    Penamaan Masjid “Rahmat” diambil dari nama asli Sunan Ampel, yaitu Raden Sayyid Ali Rahmatullah.
    “Karena masjid ini dianggap sebagai peninggalannya Sunan Ampel,” tuturnya.
    Kini, masjid seluas 1.500 meter persegi itu berdiri kokoh nan anggun dengan warnanya yang serba putih.
    Pilar-pilar yang menopang bangunan tampak gagah dengan corak lantai keramik teraso antik dan berhiaskan lima lengkungan yang berbentuk bak daun semanggi pada tiap serambinya.
    “Makna lima lengkungan itu berartikan rukun Islam ada lima yang menjadi landasan dari berdirinya masjid ini,” kata Mustar.
    Meski sudah berdiri sekitar 625 tahun, masjid ini masih menyimpan beberapa relief dan prasasti untuk tetap mengenang sejarah pembangunannya.
    Salah satunya relief yang berlukiskan langgar tiban yang terletak di samping ruang khatib, yang dulunya digunakan sebagai ruangan saat Sunan Ampel berkhalwat.
    Selain itu, juga terdapat sumur tua di belakang masjid yang airnya tidak pernah kering meski sudah ratusan tahun. Sumur itu masih digunakan sampai saat ini.
    Mustar juga menyampaikan bahwa masjid tersebut juga menjadi patokan waktu sholat bagi masjid-masjid lain di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
    “Jadi kita kan juga punya media radio, nah radio ini menjadi patokan waktu mulai sebelum sholat, saat masih zikiran, baca Al-Quran, sampai adzan bagi masjid lain di wilayah Surabaya, bahkan sampai ke luar kota seperti Bangkalan, Lamongan, Tuba, dan Pasuruan,” pungkasnya.
    Selama bulan Ramadhan ini, Masjid Rahmat Kembang Kuning juga mengadakan sejumlah kegiatan seperti mengaji bersama, serta berbagi takjil dan buka puasa.
    “Kita juga ada kegiatan qiyamul malam dan sahur bersama yang akan diadakan pada malam ganjil di seminggu terakhir Ramadhan,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menikmati Serabi Tradisional Khas Desa Ngampin Ambarawa

    Menikmati Serabi Tradisional Khas Desa Ngampin Ambarawa

    Liputan6.com, Ambarawa – Serabi merupakan salah satu jajanan tradisional khas Indonesia yang sudah ada sejak zaman dahulu. Beberapa daerah di Indonesia memiliki sajian serabi khas dengan ciri khas tersendiri, salah satunya di Desa Ngampin.

    Desa Ngampin adalah sebuah wilayah yang ada di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Serabi khas daerah ini biasa disebut dengan serabi ngampin.

    Mengutip dari visitjawatengah.jatengprov.go.id, proses pembuatan serabi ngampin masih mempertahankan cara tradisional. Adonan serabi dimasak dengan menggunakan tungku dan wajan kecil yang terbuat dari tanah liat.

    Cara tersebut memberikan aroma khas pada serabi ngampin. Aroma khas tersebut bahkan tak bisa didapatkan dari proses memasak dengan metode modern.

    Untuk membuat serabi ngampin dibutuhkan bahan-bahan yang cukup sederhana, seperti tepung beras, santan, dan sedikit garam. Olahan bahan-bahan tersebut menghasilkan serabi dengan tekstur lembut dan rasa yang gurih.

    Umumnya, serabi ngampin disantap dengan tambahan kuah gula jawa yang manis. Namun, serabi ini juga bisa dinikmati dengan berbagai topping tambahan, mulai dari kelapa parut hingga pisang.

    Serabi ngampi menjadi salah satu kuliner khas Desa Ngampin Ambarawa yang digemari penduduk lokal hingga wisatawan. Saat Ramadan, masyarakat setempat juga menjadikan serabi ngampin sebagai takjil buka puasa.

    Serabi ngampin menawarkan rasa autentik yang juga nikmat dijadikan kudapan sehari-hari. Selain rasanya yang lezat, harganya pun terjangkau. Hingga kini, serabi ngampin masih menjadi jajanan tradisional khas Desa Ngampin Ambarawa yang terus dilestarikan di tengah gempuran jajanan masa kini.

    Penulis: Resla

  • Isuzu Gelar Mudik Gratis untuk 400 Pemudik, Catat Syarat dan Jadwalnya

    Isuzu Gelar Mudik Gratis untuk 400 Pemudik, Catat Syarat dan Jadwalnya

    Jakarta

    PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menggelar program Isuzu Mudik Gratis 2025 dengan tajuk #DitemaniYangSejalan. Mereka telah menyiapkan sejumlah armada untuk mengangkut 400-an pemudik ke 30 kota tujuan.

    President Director PT IAMI, Yusak Kristian mengatakan, Program Isuzu Mudik Gratis 2025 #DitemaniYangSejalan kembali digelar setelah melihat animo masyarakat yang cukup baik. Selain itu, dia juga mendengar sejumlah masukan dari sejumlah pihak terkait yang terlibat di program tahun lalu.

    Berkaca dari itu, PT IAMI memutuskan menambah jumlah kuota peserta dan menjangkau lebih banyak destinasi mudik agar bisa mengakomodir kebutuhan para pemudik.

    “Setelah mencatatkan kesuksesan dalam pelaksanaan mudik gratis di tahun lalu, PT IAMI kembali menyelenggarakan program Isuzu Mudik Gratis bertajuk #DiTemaniYangSejalan,” ujar Yusak Kristian melalui keterangan resmi, dikutip Kamis (6/3).

    “Program mudik gratis ini menjadi bentuk komitmen kami memahami yang dirasakan oleh para Isuzu Partner untuk bisa kumpul bersama keluarga di momen Idulfitri,” tambahnya.

    Mudik Gratis Isuzu. Foto: Doc. IAMI

    Program Isuzu Mudik Gratis 2025 akan mengantarkan 400 orang pemudik yang terdiri dari keluarga mitra Isuzu, baik dari para pengemudi truk, pick up, bus, dan mekanik kendaraan bermotor, untuk diantarkan ke lebih dari 30 kota di Pulau Jawa pada 28 Maret 2025 dari Isuzu Training Center, Pondok Ungu, Bekasi.

    Dalam rangka menjaga keamanan dan kenyamanan perjalanan mudik, PT IAMI bekerja sama dengan TRAC sebagai penyedia jasa kendaraan dengan menghadirkan beragam kendaraan Isuzu.

    Kegiatan mudik bersama keluarga ini dikemas dengan nuansa yang menyenangkan agar pemudik merasa nyaman berkumpul bersama keluarga dengan menghadirkan ruang tunggu yang menyenangkan seperti adanya photobooth keluarga, kursi pijat, takjil gratis, pembagian merchandise eksklusif, pembagian doorprize, dan pembagian THR.

    Berikut Cara dan Syarat Ikut Program Mudik Gratis Isuzu

    ● Peserta mudik mendaftarkan diri melalui alamat website www.isuzu-astra.com/mudik-gratis-2025;

    ● Peserta mudik akan mendapatkan tiket digital melalui WhatsApp setelah pendaftaran melalui website dan melalui tahap verifikasi;

    ● Tunjukkan tiket digital dan KTP/KK kepada petugas sebelum keberangkatan dilakukan;

    ● Peserta mudik dapat mendaftarkan hingga 4 (empat) orang penumpang dalam 1 (satu) kali pendaftaran;

    ● Peserta mudik yang melakukan pendaftaran di website adalah peserta yang berprofesi sebagai supir pick up/bus/truk dan mekanik;

    ● Tiket Isuzu Mudik Gratis 2025 hanya berlaku untuk 1 (satu) kali perjalanan (bukan pulang pergi).

    Keberangkatan mudik akan dilaksanakan di Isuzu Training Center, Harapan Indah, Kota Bekasi pada Jumat, 28 Maret 2025 pukul 16.00 WIB. Isuzu tidak memungut biaya apapun untuk program Mudik Gratis 2025 ini dan mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap penipuan.

    (sfn/dry)

  • Seru! Ngabuburit di Museum Masjid Agung Demak yang Penuh Sejarah

    Seru! Ngabuburit di Museum Masjid Agung Demak yang Penuh Sejarah

    Demak, Beritasatu.com – Mengisi waktu menunggu berbuka puasa atau ngabuburit, mengunjungi museum Masjid Agung Demak yang kaya akan nilai sejarah peradaban Islam di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, bisa menjadi pilihan yang menarik. 

    Di museum ini, pengunjung dapat melihat berbagai koleksi bersejarah, mulai dari mushaf Al-Qur’an tulisan tangan Sunan Bonang hingga sejumlah barang peninggalan kerajaan Islam tempo dulu yang menambah kesan mendalam selama ngabuburit.

    Museum yang terletak di kompleks Masjid Agung Demak, tepatnya di sudut Alun-alun Kota Demak ini selalu ramai dikunjungi warga setiap sore, khususnya pada Ramadan. Museum ini menjadi destinasi populer untuk mengisi waktu menunggu berbuka puasa.

    Keksi pada museum Masjid Agung Demak, Rabu 5 Maret 2025. – (Beritasatu.com/Jamaah)

    Pengunjung dapat menikmati berbagai koleksi berharga, seperti mushaf Al-Qur’an tulisan tangan kuno berusia 4,5 abad, peninggalan Sunan Bonang. Selain itu, terdapat juga saka guru atau bagian dari tiang penyangga Masjid Agung Demak yang berasal dari Sunan Gunung Jati, Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, dan Sunan Ampel. 

    Koleksi lainnya termasuk Gentong Kong dari Dinasti Ming yang diberikan oleh putri Campa pada abad ke-14, kentongan, bedug masjid abad ke-15, serta ratusan barang bersejarah lainnya yang menggambarkan syiar Islam di masa lalu.

    Salah seorang pengunjung Lia Mengungkapkan, ia sengaja memilih museum ini sebagai tempat ngabuburit bersama keluarganya. Ia mengaku terkesan dengan koleksi yang masih terjaga dengan baik, serta foto-foto masjid tempo dulu yang dilengkapi dengan keterangan sejarah yang membantu menambah wawasan.

    “Cocok banget buat ngabuburit pas Ramadan, asyik sekali. Banyak sejarah yang bisa dipelajari di sini,” kata Lia, kepada Beritasatu.com pada Rabu (5/3/2025).

    Pengunjung museum Masjid Agung Demak lainnya, Hadil Adzim asal Malang juga merasa puas bisa memperkaya pengetahuan sejarah Islam di tanah Jawa, sambil menikmati suasana ngabuburit. Ia menambahkan, keberadaan takjil di sekitar Alun-alun Demak dan Masjid Agung Demak membuatnya lebih mudah untuk berbuka puasa di satu lokasi.

    “Biar lebih tahu sejarah di sini. Koleksi dan penjelasannya tertata rapi dan mudah dipahami. Ngabuburit di sini juga asyik, dekat masjid, bisa salat magrib juga,” ujar Hadil.

    Khusni Mubarok, pengurus Masjid Agung Demak menjelaskan, koleksi yang ada memang erat kaitannya dengan sejarah Masjid Agung Demak dan kerajaan Islam pertama di Jawa, yakni Kerajaan Bintoro Demak. 

    Ia mengungkapkan, di museum Masjid Agung Demak ini banyak dikunjungi masyarakat, terutama pada bulan Ramadan, untuk ngabuburit.

    Mushaf Al-Qur’an di museum Masjid Agung Demak, Rabu, 5 Maret 2025. – (Beritasatu.com/Jamaah)

    “Benda-benda yang ada di sini jumlahnya lebih dari seratus. Biasanya, di Masjid Agung Demak juga ada pembagian takjil, jadi banyak pengunjung yang datang sekalian berburu takjil,” kata Khusni.

    MUseum Masjid Agung Demak ini dapat dikunjungi tanpa biaya masuk, namun pengunjung diharapkan untuk menjaga kebersihan. Setelah ngabuburit menyaksikan koleksi di museum, pengunjung dapat melangkah beberapa langkah menuju Masjid Agung Demak untuk berbuka puasa dan melaksanakan salat Magrib.

  • Tips Buka Puasa Aman Khusus Bumil Biar Gula Darah Tak Melonjak

    Tips Buka Puasa Aman Khusus Bumil Biar Gula Darah Tak Melonjak

    Jakarta

    Apabila ikut puasa, ibu hamil harus lebih memperhatikan kondisi kesehatan tubuh dan janin yang dikandung. Ini juga meliputi pilihan menu makanan yang dikonsumsi ketika berbuka.

    Spesialis obstetri dan ginekologi dr Muhammad Fadli, SpOG menuturkan ibu yang ingin buka puasa bisa memilih makanan yang memiliki kandungan karbohidrat kompleks. Kandungan ini bisa didapatkan dari biji-bijian utuh, ubi, kentang, dan buah-buahan.

    Selain itu, ibu sebaiknya juga mengonsumsi protein hewani ketika berbuka puasa karena kandungan di dalamnya sangat diperlukan untuk pertumbuhan janin. dr Fadli menuturkan jenis-jenis makanan tersebut juga harus diutamakan ketika sahur.

    Apabila sedang berbuka, sebaiknya ibu makan dengan perlahan dari hidangan yang kecil, lalu makanan berat. Ibu hamil boleh mengonsumsi makanan atau minuman manis sebagai self reward setelah puasa, tetapi jumlahnya harus tetap dibatasi.

    “Saat buka dia minum bubur, cendol atau apa gitu boleh. Jadi kalau memang untuk buka puasa ya kita kasih self reward ke diri kita pasti puasa kan banyak tuh takjil-takjil dimana-mana ya boleh-boleh saja menurutku,” ujar dr Fadli ketika berbincang dengan detikcom, Selasa (18/2/2025).

    Jangan sampai, ketika baru berbuka puasa, ibu hamil sudah makan terlalu banyak. Bisa makan makanan kecil terlebih dahulu setelah waktu berbuka, lalu dilanjutkan dengan salat, setelahnya baru dilanjutkan dengan makan makanan berat.

    Makanan atau minuman manis masih boleh tapi tetap dibatasi untuk mencegah lonjakan kadar gula yang berlebihan secara tiba-tiba, kondisi ini dapat memicu lemas pada ibu hamil.

    “Jadi saranku bolehlah di buka puasa kita kasih gula dulu sedikit nih biar ada tenaga naik dulu gulanya, setelah itu jangan dilanjut makan, salat dulu, aktivitas dulu sedikit gitu ya baru lanjut makan besar. Biar gulanya stabil, jangan langsung drastis naik ke atas tinggi banget,” tandasnya.

    (avk/naf)

  • Cerita Mantan Karyawan PT Sritex Pilih Jualan Takjil setelah Kena PHK dan Belum Terima Pesangon – Halaman all

    Cerita Mantan Karyawan PT Sritex Pilih Jualan Takjil setelah Kena PHK dan Belum Terima Pesangon – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Setelah terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, mantan karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, memilih berjualan takjil untuk mendapatkan penghasilan.

    Itulah yang diungkapkan Sri Cahyaningsih, perempuan yang sudah bekerja di PT Sritex selama 25 tahun.

    Sri sebelumnya bekerja sebagai sekuriti PT Sritex.

    “Saya di rumah kalau sore jualan es untuk takjil, ada es buah dan es cincau,” ungkap Sri dalam program talkshow Overview Tribunnews, Rabu (5/3/2025).

    Selain mengisi waktu kosong, Sri menyebut ia membutuhkan pemasukan untuk memenuhi kebutuhan jelang lebaran.

    “Kemarin ada PHK kan tidak ada kegiatan, untuk bulan depan kan butuh pemasukan, apalagi mau Lebaran kebutuhannya banyak,” ujarnya.

    Sri terakhir bekerja di Sritex pada 28 Februari 2025.

    Hanya gaji bulan itu yang ia dapat.

    Sementara pesangon dan THR yang dijanjikan, belum diketahui kapan bisa diterimanya.

    “Untuk pesangon dan THR belum menerima, ada informasi menunggu tim kurator untuk pelelangan PT Sritex, dijanjikan kalau sudah laku aset-aset di Sritex,” ungkapnya.

    Bukan sekadar pesangon dan THR yang diharapkan Sri.

    Lebih dari itu, Sri berharap bisa kembali bekerja di Sritex.

    “Semoga saja ada investor baru yang membeli Sritex beserta asetnya, dan semoga bisa kembali bekerja di eks Sritex nantinya,” harap Sri.

    Sri mengaku menjadi sebuah kebanggaan bisa bekerja di Sritex selama lebih dari dua dekade.

    “Saya merasa senang dan bangga bekerja di pabrik tekstil terbesar di Asia Tenggara ini,” ujarnya.

    Sri mengungkapkan seperti masih tidak percaya PT Sritex dinyatakan pailit hingga melakukan PHK massal.

    “Perasaannya seperti mimpi, apa mungkin pabrik segede ini, ekspor dan produksi lancar tapi kok tiba-tiba ada pengumuman PHK massal, syok, terenyuh, besok tidak bisa kerja lagi, tidak terima gaji lagi,” ungkap Sri.

    3 Investor Berminat Sewa Aset Sritex

    Perwakilan tim kurator, Denny Ardiansyah mengatakan, ada tiga investor yang mengajukan surat ke kurator untuk menyewa aset dari eks PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex).

    Menurutnya, ketiga perusahaan tersebut telah mengirimkan surat penawaran secara resmi ke pihak kurator.

    Ia menyebut, kurator bertugas untuk mengelola, mengurus aset, dan menyelesaikan pemenuhan hak para karyawan eks Sritex setelah perusahaan pailit.

    Apabila ada pihak investor yang akan menyewa aset, jelas Denny, tentu pihaknya akan memfasilitasinya.

    “Sampai saat ini sudah ada letter of interest yang masuk ke kami, tapi untuk dapat menentukan investor ini layak atau tidak, kami membutuhkan keterlibatkan dari jasa penilaian publik agar penilaian terkait harga sewa ini ada pejabat yang berwenang untuk menilainya.” 

    “Jadi kurator tidak sewenang-wenang menentukan nilai harga sewa,” ujarnya kepada wartawan di Pabrik Sritex, Rabu (5/3/2025) sore, dikutip dari Tribun Solo.

    Di sisi lain, pihaknya juga sudah mengusulkan Kantor Jasa Penilaian Publik yang nantinya akan diambil sumpahnya sebelum melakukan penilaian terhadap harga sewa yang pantas dan layak serta dapat dipertanggungjawabkan secara hukum atas aset yang dikelola oleh kurator.

    Ia berujar, tiga perusahaan yang mengajukan surat berasal dari Pulau Jawa, seperti dari Jakarta dan Jawa Timur.

    Ketika ditanya mengenai kemungkinan dua pekan lagi pabrik bisa beroperasi, Denny menyatakan belum tentu.

    Pasalnya, nilai tawar yang diajukan penyewa belum tentu sesuai dengan penilaian harga sewa yang ditentukan oleh Jasa Penilaian Publik.

    “Ini bukan going concern, tapi ini sewa menyewa aset harta pailit,” terangnya.

    Jika nanti sudah ada penyewa, kesiapan operasional, bahan baku, dan pekerja menjadi ranah dari penyewa bukan kurator.

    Kemudian, menilik nama perusahaannya, Denny mengatakan bahwa investor yang mengajukan surat bergerak di bidang tekstil.

    Terkait kemungkinan dipekerjakannya kembali eks karyawan Sritex jika pabrik kembali beroperasi, Denny menekankan hal itu adalah ranah dari penyewa.

    Saat ini pihaknya bukan hanya berusaha menyelesaikan hak-hak eks karyawan Sritex, melainkan juga menjaga dan memelihara aset yang ada.

    Denny mengungkapkan, ada beberapa karyawan yang dipekerjakan untuk menjaga aset, baik itu terkait kebersihan, keamanan, dan pemeliharaan mesin. 

    Karyawan internal dilibatkan dalam menjaga aset di empat perusahaan, baik itu Sritex maupun anak perusahaannya. 

    Mereka mendapatkan surat tugas resmi dari kurator untuk bertugas selama 1 bulan ke depan sembari melihat perkembangan lebih lanjut.

    “Paling banyak di Sritex hampir 100 orang,” jelasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kurator Ungkap Ada 3 Investor Lirik Sritex Sukoharjo, Sinyal eks Karyawan Bisa Kembali Bekerja?

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto, Deni) (TribunSolo.com/Anang Maruf)

  • Kampoeng Ramadhan Jogokariyan Semarak, Hampir 400 UMKM Ikut Meramaikan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Maret 2025

    Kampoeng Ramadhan Jogokariyan Semarak, Hampir 400 UMKM Ikut Meramaikan Regional 6 Maret 2025

    Kampoeng Ramadhan Jogokariyan Semarak, Hampir 400 UMKM Ikut Meramaikan
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –

    Kampoeng Ramadhan Jogokariyan
    (KRJ) kembali digelar tahun ini, menandai eksistensinya yang telah berjalan selama 21 tahun.
    KRJ merupakan acara tahunan yang diadakan setiap bulan Ramadhan oleh
    Masjid Jogokariyan
    . Event ini menghadirkan ratusan UMKM serta ribuan takjil yang dibagikan kepada warga.
    Tahun ini, sekitar 390 UMKM turut serta memeriahkan KRJ. Mereka berjejer memenuhi sepanjang Jalan Jogokariyan, Kemantren Mantrijeron, Kota Yogyakarta, DIY, yang membentang sepanjang 800 meter.
    Para pedagang menawarkan beragam makanan dan minuman untuk berbuka puasa dengan harga yang relatif terjangkau.
    Makanan dijual mulai dari Rp 5.000, begitu juga dengan minuman.
    Salah satu pedagang, Andri, mengaku telah berjualan di KRJ sejak 20 tahun lalu. Ia menawarkan berbagai jenis jajanan pasar yang selalu diminati pembeli.
    Ia mengungkapkan bahwa KRJ dulu belum seramai sekarang, baik dari segi jumlah pedagang maupun pengunjung.
    Namun, seiring waktu, event ini semakin berkembang dan makin banyak pedagang serta kuliner kekinian yang meramaikan.
    “Kalau minat semakin meningkat, sekarang banyak jajanan kekinian. Iya (persaingan semakin ketat), tapi ya Alhamdulillah,” ujarnya, Rabu (5/3/2025).
    Andri menyebutkan bahwa selama KRJ, ia bisa meraup omzet kotor sekitar Rp 4 hingga Rp 5 juta per hari. Ia mulai berjualan sejak pukul 14.00 WIB hingga waktu berbuka puasa.
    “Sehari-hari juga jualan, tapi gak segede ini, cuma kecil di timur masjid,” ucapnya.
    Meski persaingan antar pedagang semakin ketat, Andri tetap optimis karena memiliki menu khas yang hanya bisa ditemukan saat Ramadhan.
    “Ada Kicak sama ada Kipo, jadi pada nyari makanan khas. Kipo dari Kotagede kalau sehari-hari jarang,” ujarnya.
    Pedagang lain, Vian, yang merupakan warga Jogokariyan, mengaku bahwa KRJ sangat membantu perekonomiannya.
    Vian sudah berjualan di KRJ selama 10 tahun dan tahun ini ia menjajakan berbagai jenis minuman es, seperti mangga, alpukat, hingga cappuccino.
    “Meskipun warga, kita tetap mendaftar. Sekarang jualan berbagai jenis minuman es. Sebelumnya jualan dimsum, es pot, es kepal,” katanya.
    Ia merasakan peningkatan ekonomi yang signifikan berkat KRJ.
    “Peningkatan ekonomi jelas, buat sodakoh lebih banyak,” ungkapnya.
    Setiap harinya, Vian bisa menjual hingga 500 cup minuman dengan omzet mencapai Rp 2 juta.
    “Omzet kurang lebih Rp 2 juta,” imbuhnya.
    Wakil Ketua Panitia KRJ ke-21, Muhammad Akbar, mengatakan bahwa jumlah pedagang tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
    “Tahun ini, pasar sore lebih banyak pedagangnya. Tahun lalu ada 350 pedagang, sekarang hampir 400,” kata Akbar.
    Dengan bertambahnya jumlah pedagang dan antusiasme masyarakat yang tinggi, Kampoeng Ramadhan Jogokariyan terus menjadi destinasi kuliner khas Ramadhan di Yogyakarta.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebiasaan Konsumsi Makanan Manis Saat Berbuka Ancam Kesehatan

    Kebiasaan Konsumsi Makanan Manis Saat Berbuka Ancam Kesehatan

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, kebiasaan masyarakat yang sering mengonsumsi makanan manis saat berbuka puasa mengancam kesehatan, seperti berpotensi obesitas.

    Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan kebiasaan makan manis apabila tidak diwaspadai dapat menimbullkan risiko berbagai penyakit.

    “Kebiasaan makan makanan manis sering terlihat saat masyarakat memesan minuman, seperti teh di kafe atau restoran,” ujarnya dikutip dari Antara, Kamis (6/3/2025)

    Menurutnya, banyak orang tidak menyadari bahwa teh yang mereka pilih sering kali mengandung gula dalam jumlah yang cukup tinggi sehingga dapat membahayakan kesehatan.

    Kebiasaan lainnya yang umum adalah mengonsumsi makanan manis secara berlebihan untuk mengatasi rasa lapar setelah berpuasa. Hidangan takjil, seperti es buah atau kolak yang sangat manis sering dipilih sebagai hidangan berbuka.

    “Anjuran dari Nabi Muhammad SAW, kurma adalah contoh makanan manis yang dianjurkan. Kurma memang manis, tetapi tetap aman bagi kesehatan, jadi ini yang sebaiknya kita perhatikan,” ujarnya.

    Nadia menjelaskan, masyarakat tetap bisa menikmati takjil manis asalkan dikonsumsi dengan bijak dan tidak berlebihan. Hal yang sama juga berlaku pada konsumsi makanan asin.

    Ia juga mengingatkan makanan yang dimasak di rumah sering kali terasa lebih asin karena dimasak dalam porsi besar.

    Untuk itu ia mengimbau masyarakat diminta untuk menjaga konsumsi gula, garam, dan lemak dalam batas yang wajar, yaitu empat sendok makan gula per hari, satu sendok teh garam per hari, dan lima sendok makan minyak untuk lemak per hari.

    “Walaupun berpuasa, kita tetap perlu mengatur kalori yang masuk karena puasa bukan alasan untuk mengonsuminya secara berlebihan, seperti makanan manis atau mengonsumsi gizi melebihi kebutuhan,” pungkasnya.