Produk: takjil

  • Jadwal Buka Puasa Kota Surabaya Hari Ini, Selasa 11 Maret 2025

    Jadwal Buka Puasa Kota Surabaya Hari Ini, Selasa 11 Maret 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Mengetahui jadwal buka puasa bagi umat muslim di Kota Surabaya dan sekitarnya penting dilakukan untuk mempersiapkan diri dalam menyiapkan segala hal, baik menu berbuka maupun takjil pada Selasa (11/3/2025).

    Berdasarkan jadwal, waktu berbuka puasa atau azan Magrib di Kota Surabaya, Jawa Timur, jatuh pada pukul 17.47 WIB. Sementara itu, beberapa kota lain di Indonesia juga memiliki jadwal berbuka yang berbeda-beda.

    Di Jakarta dan sekitarnya, waktu berbuka puasa dimulai pukul 18.11 WIB. Kemudian, di Kota Bandung, Jawa Barat, azan Magrib berkumandang pada pukul 18.12 WIB. Di Kota Semarang, Jawa Tengah, umat muslim dapat berbuka puasa mulai pukul 17.56 WIB.

    Bergeser ke Pulau Sumatera, Kota Medan, Sumatera Utara, memasuki waktu Magrib pada pukul 18.41 WIB, sementara di Kota Banda Aceh, waktu berbuka puasa tiba pada pukul 18.54 WIB.

    Selain itu, untuk wilayah Kalimantan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, azan Magrib berkumandang pada pukul 18.29 Wita.

    Di Pulau Bali, tepatnya di Kota Denpasar, waktu berbuka puasa dimulai pada pukul 18.38 Wita. Sementara di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, umat muslim dapat berbuka pada pukul 18.20 Wita.

    Jadwal Buka Puasa di Beberapa Kota di IndonesiaSurabaya: 17.47 WIB.Jakarta: 18.11 WIB.Bandung: 18.12 WIB.Semarang: 17.56 WIB.Medan: 18.41 WIB.Banda Aceh: 18.54 WIB.Balikpapan: 18.29 Wita.Denpasar: 18.38 Wita.Makassar: 18.20 Wita.Menyegerakan Berbuka Puasa

    Menurut hadis Nabi Muhammad SAW, umat Muslim dianjurkan untuk menyegerakan berbuka puasa ketika waktu Magrib tiba. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

    “Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka” (HR Bukhari dan Muslim).

    Selain itu, dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda:

    “Jika salah seorang di antara kalian berpuasa, hendaklah ia berbuka dengan kurma. Jika tidak ada kurma, maka dengan air, karena sesungguhnya air itu suci” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).

    Hadis-hadis ini menunjukkan bahwa segera berbuka puasa adalah bagian dari sunah yang dianjurkan, serta dianjurkan untuk berbuka dengan kurma atau air jika memungkinkan.

    Mengetahui jadwal berbuka puasa di berbagai daerah dapat membantu umat muslim mempersiapkan diri dengan lebih baik. Semoga ibadah puasa hari ini diterima oleh Allah Swt dan membawa keberkahan bagi semua yang menjalankannya.

  • Ramadan Ramah Anak: Memahami Hak dan Peran Anak dalam Menyambut Bulan Suci

    Ramadan Ramah Anak: Memahami Hak dan Peran Anak dalam Menyambut Bulan Suci

    Anak dalam Islam merupakan anugerah dari Allah yang harus dijaga dan dididik dengan baik. Anak memiliki hak-hak yang harus dipenuhi oleh orang tua dan masyarakat agar tumbuh menjadi pribadi yang baik dan bertakwa. 

    Islam mengajarkan bahwa anak bukan hanya sekadar keturunan, tetapi juga amanah yang harus dipertanggungjawabkan.  Dalam Islam, anak mempunyai banyak hak yang ia dapatkan di antaranya:

    1. Hak Mendapat Identitas dan Nasab yang Jelas

    Sejak lahir, seorang anak berhak mendapatkan nama yang baik dan memiliki nasab yang jelas. Rasulullah menganjurkan untuk memberikan nama yang memiliki makna baik karena nama adalah doa. Beliau bersabda:

    عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّكُمْ تُدْعَوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَسْمَائِكُمْ، وَأَسْمَاءِ آبَائِكُمْ، فَأَحْسِنُوا أَسْمَاءَكُمْ

    “Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama kalian dan nama bapak kalian, maka perbaikilah nama-nama kalian.” (HR. Abu Dawud No. 4948)

    Selain itu, Islam melarang tindakan yang dapat menghilangkan atau mengaburkan nasab seseorang, seperti pencatatan nasab yang salah atau adopsi yang menghilangkan identitas asli anak.

    2. Hak Mendapat Kasih Sayang dan Perlindungan

    Islam sangat menekankan pentingnya kasih sayang kepada anak. Rasulullah ﷺ dikenal sebagai sosok yang sangat penyayang terhadap anak-anak. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:

    عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا، وَيُوَقِّرْ كَبِيرَنَا

    “Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menyayangi anak kecil kami, tidak menghormati orang tua kami, tidak memerintahkan kepada kebaikan, dan tidak mencegah dari kemungkaran.” (HR. At-Tirmidzi No. 1921)

    Kasih sayang tidak hanya dalam bentuk perhatian, tetapi juga perlindungan dari bahaya fisik maupun mental.

    3. Hak atas Pendidikan dan Pembinaan Akhlak

    Pendidikan adalah hak dasar anak dalam Islam. Orang tua wajib mengajarkan anak tentang tauhid, akhlak, dan ibadah sejak dini. Ramadan adalah waktu yang ideal untuk mengenalkan anak pada ibadah puasa dan nilai-nilai keislaman. 

    Orang tua memiliki kewajiban untuk membimbing anak dalam memahami esensi Ramadan, bukan hanya sekadar menahan lapar, tetapi juga meningkatkan ketakwaan dan akhlak. Anak bisa diajarkan untuk mulai berlatih puasa secara bertahap sesuai dengan kemampuan mereka, serta diajak untuk ikut dalam salat tarawih, membaca Al-Qur’an, dan berzikir. 

    Pendidikan tidak hanya mencakup ilmu agama, tetapi juga ilmu dunia yang bermanfaat bagi kehidupannya. Rasulullah SAW. Bersabda:

    عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: لَأَنْ يُؤَدِّبَ الرَّجُلُ وَلَدَهُ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَتَصَدَّقَ بِصَاعٍ

    “Sungguh, seorang laki-laki yang mendidik anaknya lebih baik baginya daripada bersedekah satu sha’”. (HR. At-Tirmidzi No. 1951)

    4. Hak atas Nafkah dan Kesejahteraan

    Orang tua bertanggung jawab mencukupi kebutuhan anak, baik dalam hal makanan, pakaian, tempat tinggal, maupun kesehatan. Islam melarang menelantarkan anak dan memberikan beban yang tidak sesuai dengan kemampuannya.

    5. Hak untuk Didengar dan Dihormati

    Anak juga memiliki hak untuk didengar pendapatnya dan diperlakukan dengan penuh penghormatan. Islam tidak membenarkan kekerasan terhadap anak, baik secara fisik maupun verbal, yang dapat melukai harga dirinya.

    Islam memberikan perhatian besar terhadap hak-hak anak agar mereka tumbuh menjadi generasi yang kuat dan berakhlak mulia. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban orang tua dan masyarakat untuk memenuhi hak-hak tersebut demi menciptakan lingkungan yang sehat bagi perkembangan anak.

    Peran Anak dalam Menyambut Ramadan

    Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah dan dinanti-nantikan oleh seluruh umat Islam, tak terkecuali anak-anak. Meski belum diwajibkan untuk berpuasa, anak-anak tetap dapat berpartisipasi secara aktif dalam menyambut dan mengisi bulan suci ini. 

    Peran mereka tidak hanya terbatas pada belajar berpuasa, tetapi juga turut serta dalam berbagai kegiatan yang bernilai ibadah, seperti:

    Pertama, mengenal dan melatih diri berpuasa. Anak-anak dapat diajarkan tentang ibadah puasa secara perlahan, misalnya dengan berpuasa setengah hari atau belajar menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa. 

    Melalui bimbingan orang tua, mereka akan semakin memahami makna Ramadan sebagai bulan untuk melatih kesabaran dan meningkatkan ketakwaan. 

    Kedua, berkontribusi dalam persiapan Ramadan di rumah. Anak-anak dapat dilibatkan dalam membersihkan rumah, merapikan tempat ibadah, atau membantu orang tua menyiapkan hidangan sahur dan berbuka puasa. Kegiatan ini dapat mempererat ikatan kebersamaan dalam keluarga. 

    Ketiga, meningkatkan ibadah dan amal kebaikan. Selain belajar berpuasa, anak-anak juga bisa diajak untuk lebih rajin membaca Al-Qur’an, salat berjemaah, dan berdoa. 

    Keempat, mempererat silaturahmi. Ramadan juga menjadi kesempatan bagi anak-anak untuk belajar menghargai keluarga dan teman-temannya dengan bersikap lebih sabar dan penuh kasih sayang. 

    Dengan melibatkan anak dalam berbagai aktivitas Ramadan, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki kecintaan terhadap ibadah sejak usia dini. 

    Menciptakan Ramadan yang Ramah Anak

    Menciptakan Ramadan yang ramah anak dapat membantu mereka memahami makna bulan suci ini sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap ibadah sejak dini. Berikut beberapa cara untuk mewujudkannya: 

    Pertama, perkenalkan Ramadan dengan cara menyenangkan. Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan ceritakan kisah-kisah inspiratif tentang keutamaan Ramadan. Orang tua juga bisa menggunakan media visual seperti buku bergambar atau video animasi untuk menjelaskan makna puasa, tarawih, dan amal kebaikan lainnya. 

    Kedua, berikan tantangan yang sesuai usia. Misalnya, tantang anak untuk berpuasa setengah hari, menghafal surat pendek, atau menyelesaikan bacaan Al-Qur’an dengan target yang realistis. Berikan apresiasi kecil seperti pujian atau hadiah sederhana untuk memotivasi mereka. 

    Ketiga, ciptakan suasana ibadah yang nyaman. Sediakan ruang khusus untuk anak beribadah, lengkap dengan sajadah dan mukena kecil. Ajak mereka shalat berjemaah atau tarawih bersama, tetapi jangan memaksa jika mereka mulai lelah. 

    Terakhir, ajarkan nilai berbagi dan kepedulian. Ajak anak terlibat dalam kegiatan sosial seperti berbagi takjil atau menyiapkan paket sembako untuk yang membutuhkan. Hal ini akan menumbuhkan rasa empati dan kepekaan sosial mereka.

    Penutup

    Ramadan adalah waktu yang penuh berkah dan sarana pembelajaran, termasuk bagi anak-anak. Memenuhi hak mereka selama bulan suci ini bukan hanya sekadar menciptakan kenyamanan, tetapi juga menanamkan kecintaan terhadap ibadah serta nilai-nilai kebaikan. 

    Dengan pendekatan yang sesuai dengan dunia anak, seperti memperkenalkan puasa secara bertahap, melibatkan mereka dalam aktivitas keluarga, serta menjaga keseimbangan antara ibadah dan waktu istirahat, kita dapat memberikan pengalaman Ramadan yang berkesan. 

    Mari manfaatkan bulan suci ini sebagai kesempatan untuk membangun kenangan indah sekaligus menanamkan nilai-nilai positif yang akan terus mereka bawa hingga dewasa. Selamat menjalankan ibadah Ramadan bersama keluarga!

    *Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI) 

  • Kumpulan Resep Minuman Segar Non-Santan untuk Berbuka Puasa

    Kumpulan Resep Minuman Segar Non-Santan untuk Berbuka Puasa

    Liputan6.com, Jakarta – Minuman segar adalah yang paling dicari untuk meredakan dahaga setelah seharian berpuasa di bulan Ramadan. Namun dari sekian banyak pilihan minuman segar, tidak semua cocok dengan kondisi kesehatan tubuh.

    Di antaranya yang berbahan santan. Bagi yang menghindari santan, terutama saat puasa Ramadan, ada berbagai pilihan minuman segar lain yang bisa dinikmati.

    Berikut kumpulan minuman segar lagi menyegarkan untuk meredakan dahaga setelah seharian berpuasa Ramadan:

    1.  Es Timun Serut

    Bahan:

    2 buah timun700 ml air
    250 ml sirup melon
    2 sdm selasih, rendam hingga mekar
    1 buah jeruk nipis, peras airnya

    es batu secukupnya

    Cara Membuat:

    Cuci bersih timun, belah menjadi dua dan buang bijinya. Serut memanjang timun, lalu masukkan ke dalam wadah.

    Tambahkan air jeruk nipis, sirup melon, selasih, dan air ke dalam wadah. Aduk rata.

    Tuang minuman ke dalam gelas dan beri es batu.Lalu sajikan selagi dingin. 

    2. Es Buah Sederhana

    Bahan:

    100 gram buah semangka, potong dadu
    100 gram buah melon, serut panjang
    50 gram buah nanas, cincang kasar
    1 sdm biji selasih, rendam air hangat
    2 ruas jari kayu manis10 sdm gula pasir
    1000 ml airEs batu, secukupnya

    Cara Membuat

    Siapkan semua bahan.Rebus gula pasir dan kayu manis dengan sedikit air hingga larut.

    Tambahkan air ke dalam air gula, masukkan buah semangka, buah melon, buah nanas dan biji selasih.

    Tambahkan es batu secukupnya.Tuang di gelas saji dan nikmati sebagai takjil berbuka puasa. 

     

    Viral, Warga Pasang Bendera Merah Putih untuk Semangati Keluarga yang Isolasi Mandiri di Kebumen

  • Program MBG di Pontianak Disambut Antusias, Menu Ramadan Dibawa Pulang

    Program MBG di Pontianak Disambut Antusias, Menu Ramadan Dibawa Pulang

    Pontianak, Beritasatu.com – Ratusan warga Pontianak menyambut antusias sosialisasi program makan bergizi gratis (MBG) dari Komisi IX DPR dan Badan Gizi Nasional (BGN). Sosialisasi MBG merupakan salah satu langkah pemerintah dalam meningkatkan gizi dan mengatasi kasus stunting di Indonesia.

    Anggota Komisi IX DPR Alifudin menyambut baik langkah pemerintah dalam menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat, terutama untuk mendukung kelompok anak-anak, lansia, dan ibu hamil. 

    “Program makan bergizi gratis ini merupakan wujud perhatian pemerintah terhadap pentingnya kesejahteraan gizi masyarakat yang terkadang terbatas aksesnya,” ujar Alifudin dalam sosialisasi MBG di aula kantor Camat Pontianak Barat, Senin (10/3/2025) dikutip dari Antara.

    Program MBG yang diinisiasi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto merupakan langkah strategis dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dengan memastikan pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat dengan baik dan berkualitas

    “Kami menekankan pemenuhan gizi yang baik adalah hak setiap warga negara. Selain itu, mengingatkan agar pelaksanaan program ini tetap memperhatikan kualitas dan keberlanjutan,” sambungnya.

    Bukan hanya sekedar meningkatkan gizi saja, program MBG juga dapat meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak-anak, meningkatkan kesejahteraan petani, peternak, nelayan, dan pelaku UMKM lokal, mengurangi angka kemiskinan serta meningkatkan semangat anak-anak untuk pergi kesekolah.

    “Kami mengingatkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjalankan program ini.Semoga program ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga mendorong perubahan dalam pola konsumsi masyarakat yang lebih sehat,” ucap Alifudin

    Alifudin menegaskan akan terus memantau pelaksanaan program ini sampai turun ke lapangan agar tujuan akhirnya tercapai. 

    “Badan Gizi Nasional telah mempercayakan kami untuk melaksanakan kegiatan sosialiasi program makan bergizi di Kalbar, sebagai proyek percontohan perdana se-Indonesia,” tutup Alifudin.

    Selama bulan Ramadan 1446 H, menu program MBG di tiga sekolah di Pontianak yaitu SDN 29, SMPN 9 dan SMKN 1 disesuaikan dengan takjil berupa roti atau biskuit, telur ayam dan telur puyuh, kurma serta susu kotak kemasan yang dapat dibawa pulang untuk berbuka puasa. 
     

  • Antusias Warga Saat Polres Trenggalek Adakan Aksi Sosial, Ada Cek Kesehatan Gratis dan Bagi Takjil

    Antusias Warga Saat Polres Trenggalek Adakan Aksi Sosial, Ada Cek Kesehatan Gratis dan Bagi Takjil

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra

    TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK – Polres Trenggalek menyediakan cek kesehatan gratis kepada masyarakat Trenggalek di Pasar Pon Trenggalek, Jalan Panglima Sudirman, Kelurahan Sumbergedong, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Senin (10/3/2025).

    Menggandeng Sidokkes Klinik Pratama Bhayangkara Polres Trenggalek, masyarakat dipersilakan untuk memeriksakan kesehatannya, mulai dari tekanan darah, gula darah, hingga konsultasi kesehatan.

    Selain cek kesehatan gratis, Polres Trenggalek juga membagikan ratusan paket takjil berupa nasi kotak dan makanan ringan.

    Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh masyarakat di sekitar Pasar Pon, tukang becak, pengemudi ojek online, hingga supeltas penyandang disabilitas.

    “Kita memfasilitasi pengecekan kesehatan gratis kepada masyarakat, kemudian jika ada keluhan maka diberikan obat juga. Kemudian setelah itu kita memberikan takjil kepada beberapa elemen masyarakat yang hadir di Pasar Pon Trenggalek,” kata Kapolres Trenggalek, AKBP Indra Ranu Dikarta, Senin (10/3/2025).

    Aksi sosial tersebut dilakukan dalam rangka menjalankan program dari Kapolri yaitu Ramadan tematik sekaligus memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada masyarakat dengan berbagi takjil.

    Indra menyebutkan, bagi takjil tersebut bukan lah yang pertama kalinya.

    Dalam berbagai kesempatan ia, dan satuan-satuan di Polres Trenggalek beberapa kali membagikan takjil di sejumlah titik strategis di Bumi Menak Sopal, mulai dari alun-alun, terminal, masjid, hingga pasar.

    “Dengan pemeriksaan kesehatan ini harapannya bisa membantu buat masyarakat yang membutuhkan yang selama ini barangkali sudah merasakan keluhan namun karena satu dan lain hal belum bisa memeriksakan kesehatannya,” ujar mantan Kasubdit 2 Ditres Narkoba Polda Jatim tersebut.

    Disamping itu, kegiatan tersebut juga dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan-pesan Kamtibmas selama bulan Ramadan.

    Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan selama bulan Ramadan serta mensosialisasikan imbauan diantaranya tidak melakukan ronda sahur menggunakan sound system berlebihan, menyulut petasan atau mercon maupun konvoi, kebut-kebutan dan balap liar.

  • Video: BPOM dan Pemkot Jakarta Pusat Sidak Sentra Takjil Benhil

    Video: BPOM dan Pemkot Jakarta Pusat Sidak Sentra Takjil Benhil

    Video: BPOM dan Pemkot Jakarta Pusat Sidak Sentra Takjil Benhil

  • Sidak Sentra Takjil Benhil, BBPOM Jakarta Temukan Kue Mangkok Berbahaya

    Sidak Sentra Takjil Benhil, BBPOM Jakarta Temukan Kue Mangkok Berbahaya

    Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Jakarta bersama dengan Pemkot Jakarta Pusat melaksanakan intensifikasi pengawasan pangan di sentra takjil Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. BBPOM Jakarta menemukan camilan berupa kue mangkok yang mengandung bahan berbahaya Rhodamin B.

  • IDI Rekomendasikan Makanan Ramah Lambung saat Berbuka Puasa – Halaman all

    IDI Rekomendasikan Makanan Ramah Lambung saat Berbuka Puasa – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Ulul Albab, memberikan rekomendasi terkait makanan yang ramah di lambung selama bulan puasa.

    “Puasa adalah rukun Islam kewajiban umat muslim kecuali yang berhalangan. Bukan tidak jarang seorang puasa ada masalah lambung. Supaya ibadah lancar,” kata Ulul Albab ditemui dalam acara Kampanye “Buka Jalan Kebaikan” & Ngabuburgigs bersama Promag di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin (10/2/2025).

    Ia mengungkapkan bahwa banyak orang lebih senang berbuka dengan makanan gurih, seperti gorengan dan makanan pedas.

    “Kalau dibilang saya lebih senang buka dengan yang gurih. Makanya gorengan jadi utama, maka berbuka yang pedas,” ujarnya.

    Padahal makanan tersebut bisa memicu terjadinya asam lambung apabila dikonsumi berlebihan saat buka puasa.

    Namun, ia mengingatkan pentingnya mengonsumsi makanan yang lebih sehat dan tidak memicu masalah lambung. 

    “Ini sebuah edukasi menarik kita disasarkan sunahkan manis dan sehat. Konsumsi menu berbuka memang kita rekomendasikan boleh gurih tapi dikurangi,” ungkapnya.

    Ulul Albab menegaskan agar masyarakat yang memiliki masalah lambung menghindari makanan tertentu. Diantaranya makanan yang mengandung pedas hingga santan.

    “Hindari gurih santan gorengan dan pedas kalau ada masalah lambung. Memang ada mekanisme merangsang asam lambung akan memperberat kondisi lambung kalau sebelumnya lambung kita ada masalah,” bebernya.

    Beberapa rekomendasi makanan yang bisa dimakan untuk menghindari penyakit lambung kemudian diungkap oleh Ulul Albab. Salah satunya yang mengandung manis.

    “Pertama yang manis itu sunah kedua kurangi yang merangsang lambung biasanya bersantan asam dan pedas,” ucapnya.

    Sejauh ini ia juga menyoroti angka penyakit maag di kalangan Gen Z yang menurutnya terus meningkat.

    “GenZ angka penyakit maag meningkat sampai 36 persen. Ini menarik tapi kita bingung. Biasanya dulu di atas 40 tahun, ini harus kita pahami ini bisa berisiko,” jelasnya

    Banyak faktor diakibatkan selain makanan adapula kebiasaan dan tekanan sosial. 

    “Makin banyak faktor luar seperti makanan pola makan dan pola stress kerjaan beban kuliah akan meningkatkan masalah asam lambung. Beda sama ibu-ibu asam lambung naik kalau saldo tidak ada,” sambungnya.

    Ulul Albab juga menyoroti pentingnya edukasi tentang kesehatan lambung bagi anak muda.

    “Makanya menarik beberapa tahun, ini inovasi kita mencoba menyasar ke anak muda bisanya semua lapisan. Kali ini di teman-teman kampus. 22 persen ke 36 persen dikalikan gen z 28-29 juta, makanya cukup tinggi,” imbuhnya.

    Ia menekankan bahwa tantangan bagi generasi muda bukan hanya soal jenis makanan, tetapi juga kebiasaan makan yang buruk. 

    “Ini challange untuk yang menarik, bukan soal jenis makanan saja, mereka telat makan pegang hp daripada makanan. Ini jadi harus khawatirkan masa depan kalau mikirin lambung tidak bisa,” tutupnya.

    Head of Category Digestive & Skin Kalbe Consumer Health, Revi Octaria, melalui aktivitas #BukaJalanKebaikan berupa pemberian donasi takjil senilai Rp1,5 miliar ke seluruh wilayah Indonesia, sehingga masyarakat dapat menikmati takjil ramah lambung.

    “Untuk mengurangi angka penyakit maag, terutama di bulan Ramadan. Apalagi gaya hidup generasi muda (Gen Z) saat ini lebih rentan menderita sakit maag dan mereka cenderung mengabaikannya. Oleh karena itu, Promag berperan dalam mengedukasi pentingnya mengonsumsi makanan dan minuman ramah lambung, terutama saat berpuasa, agar niat baik di bulan Ramadan tetap berjalan dengan baik,” ujarnya.

     

  • Toleransi Warga Keturunan Tionghoa, Bagikan Takjil Gratis di Vihara

    Toleransi Warga Keturunan Tionghoa, Bagikan Takjil Gratis di Vihara

    HOME

    MARKET

    MY MONEY

    NEWS

    TECH

    LIFESTYLE

    SHARIA

    ENTREPRENEUR

    CUAP CUAP CUAN

    CNBC TV

    Loading…

    `

    $(‘#loaderAuth’).remove()
    const dcUrl=”https://connect.detik.com/dashboard/”;

    if (data.is_login) {
    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    My Profile

    Logout

    ${suffix}
    `);

    $(“#alloCardIframe”).iFrameResize();

    } else {
    prefix = “

    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    REGISTER

    LOGIN
    ${suffix}
    `);
    }
    }

  • Edukasi Takjil Ramah Lambung di UI Depok

    Edukasi Takjil Ramah Lambung di UI Depok

    Foto Health

    Pradita Utama – detikHealth

    Senin, 10 Mar 2025 19:53 WIB

    Depok – Kalbe menggelar kegiatan edukasi takjil ramah lambung. Acara dalam rangka menyemarakan Ramadan itu diisi dengan edukasi takjil anti maag hingga hiburan.