Produk: Syariah

  • Mengenal Manfaat dari Asuransi Penyakit Kritis

    Mengenal Manfaat dari Asuransi Penyakit Kritis

    Jakarta

    Saat ini, ada berbagai macam produk asuransi yang bermanfaat untuk melindungi kesehatan seseorang. Salah satunya yakni asuransi penyakit kritis.

    Asuransi penyakit kritis adalah jenis asuransi yang memberikan manfaat berupa uang pertanggungan atau santunan asuransi ketika tertanggung didiagnosis menderita penyakit kritis yang tercantum dalam polis.

    Karena risiko penyakit kritis bisa datang kapan saja, pastikan masa depan keluarga tetap terlindungi dengan asuransi jiwa Syariah PRUCritical Amanah dari Prudential Syariah.

    Dapatkan perlindungan menyeluruh atas kondisi kritis tahap awal, kondisi kritis tahap akhir, dan manfaat bebas kontribusi. Nikmati juga manfaat akhir kepesertaan hingga 100% santunan asuransi yang tersedia khusus pada plan plus.

    PRUCritical Amanah hadir dengan solusi yang tidak hanya memberikan santunan, tetapi juga fleksibilitas dalam memulihkan kondisi keuangan. Salah satu fitur unggulannya adalah restoration benefit, di mana 100% uang pertanggungan akan kembali utuh setelah klaim untuk kondisi kritis tahap awal dibayarkan.

    Artinya, perlindungan Anda terhadap kondisi kritis tahap akhir tetap penuh, seolah-olah tidak pernah ada klaim sebelumnya. Dengan ini, Anda bisa fokus pada pemulihan kesehatan tanpa perlu khawatir perlindungan untuk keluarga akan berkurang di masa depan.

    (prf/ega)

  • 61 Daftar Gangguan Kesehatan yang Ditanggung Asuransi Penyakit Kritis

    61 Daftar Gangguan Kesehatan yang Ditanggung Asuransi Penyakit Kritis

    Jakarta

    Memberikan perlindungan kesehatan menjadi hal penting yang perlu dilakukan. Disarankan setiap orang perlu melindungi diri mereka dengan asuransi penyakit kritis.

    Asuransi penyakit kritis adalah jenis asuransi yang memberikan manfaat berupa uang pertanggungan atau Santunan Asuransi ketika tertanggung didiagnosis menderita penyakit kritis yang tercantum dalam polis.

    Karena risiko penyakit kritis bisa datang kapan saja, pastikan masa depan keluarga tetap terlindungi dengan asuransi jiwa Syariah PRUCritical Amanah dari Prudential Syariah.

    Dapatkan perlindungan menyeluruh atas kondisi kritis tahap awal, kondisi kritis tahap akhir, dan manfaat bebas kontribusi. Nikmati juga manfaat akhir kepesertaan hingga 100% santunan asuransi yang tersedia khusus pada plan Plus. Berikut adalah daftar penyakit serius yang ditanggung oleh asuransi penyakit kritis.

    1. Anemia Aplastik,

    2. Endokarditis Infektif

    3. Ensefalitis

    4. Gangguan Saraf Degeneratif (Severe Creutzfeldt-Jacob Disease)

    5. Hepatitis Autoimun Kronis

    6. Hepatitis dan Kolangitis

    7. Hepatitis yang Disebabkan oleh Pekerjaan

    8. Hilangnya Kemampuan Hidup Mandiri

    9. Human Immunodeficiency Virus (HIV)

    10. Kanker

    11. Kardiomiopati

    12. Kebutaan

    13. Kehilangan Anggota Tubuh (Severance of Limbs)

    14. Kehilangan Fungsi dan Kelumpuhan

    15. Kehilangan Kemampuan Bicara

    16. Kelainan Ginjal

    17. Kelainan Jantung

    18. Kelainan pada Otak

    19. Kelainan pada Telinga dan Sinus Kavernosus

    20. Kelainan Pembuluh Darah Aorta

    21. Kelainan Pembuluh Darah Otak dan Stroke

    22. Kelainan Pembuluh Darah Otak yang membutuhkan pembedahan otak (Cerebral Aneurysm Requiring Brain Surgery)

    23. Koma dan Epilepsi

    24. Luka Bakar

    25. Lupus Eritematosus Sistemik

    26. Meningitis Bakteri

    27. Meningitis Tuberkulosa (Meningeal Tuberculosis)

    28. Muscular Dystrophy

    29. Necrotizing Fasciitis (Jaringan tubuh yang Mati Disebabkan oleh Infeksi Bakteri)

    30. Neuropati Perifer dan Poliomyelitis

    31. Osteoporosis Parah dengan Patah Tulang

    32. Pembedahan Aneurisma Aorta (Dissecting Aortic Aneurysm)

    33. Pembedahan Katup Jantung

    34. Pembedahan pada Pembuluh Darah Koroner Jantung

    35. Pembedahan untuk Skoliosis Idiopatik (Surgery for Idiopathic Scoliosis)

    36. Pembengkakan Pankreas (Pankreatitis) Kambuhan Kronis

    37. Penyakit Addison (Insufisiensi Adrenal Kronis)

    38. Penyakit Alzheimer

    39. Penyakit Autoimun yang menyebabkan kelemahan pada otot (Myasthenia Gravis)

    40. Penyakit Crohn

    41. Penyakit Hati

    42. Penyakit Kaki Gajah (Elephantiasis)

    43. Penyakit Kawasaki (Proteksi akan berhenti pada usia 18)

    44. Penyakit Kista Meduler

    45. Penyakit Motor Neuron

    46. Penyakit pada Paru

    47. Penyakit pada Saraf Tulang Belakang

    48. Penyakit Parkinson

    49. Penyakit Serius Lainnya pada Pembuluh Darah Koroner Jantung

    50. Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut dengan Komplikasi Parah (mengancam jiwa) (Proteksi akan berhenti pada usia 18)

    51. Penyakit Wilson (Proteksi akan berhenti pada usia 18)

    52. Progressive Supranuclear Palsy

    53. Pulmonary Hypertension

    54. Putusnya Akar-Akar Saraf (Plexus Brachialis)

    55. Rheumatoid Arthritis Parah

    56. Skleroderma Progresif

    57. Stroke yang membutuhkan pembedahan Endarterektomi karotis (Stroke Requiring Carotid Endarterectomy Surgery)

    58. Terminal Illness

    59. Transplantasi Organ

    60. Trauma Kepala Berat

    61. Ulcerative Colitis.

    (prf/ega)

  • Ratusan ASN Pemkab Tuban Diberi Tausiyah, Wabup Tuban Ini Pembinaan Mental dan Spiritual

    Ratusan ASN Pemkab Tuban Diberi Tausiyah, Wabup Tuban Ini Pembinaan Mental dan Spiritual

    Tuban (beritajatim.com) – Peringati HUT ke-54 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI), Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten Tuban menggelar kegiatan tausiyah agama di Pendopo Krido Manunggal Tuban yang diikuti oleh ratusan ASN dari berbagai OPD di lingkungan Pemkab Tuban dengan mengusung tema “Tuban Berhaji, Mewujudkan ASN Kabupaten Tuban Berakhlak untuk Indonesia Maju”.

    Adapun tausiah agama dipimpin oleh Pengasuh Ponpes Al Falah Plosos, KH. Muhammad Ma’mun Mahfudz yang juga turut dihadiri perwakilan Forkopimda, Sekda Tuban, pimpinan OPD dan Camat, serta Regional CEO 8 Bank Syariah Indonesia Surabaya, Jajang Abdul Karim.

    Wakil Bupati Tuban, Drs. Joko Sarwono mengatakan bahwa kegiatan Tuban Berhaji bukan sekadar seremonial, melainkan sarana pembinaan mental dan spiritual bagi ASN.

    Sehingga, harapannya aparatur Pemkab Tuban harus menjadi teladan dalam integritas, pelayanan, dan akhlak dalam melaksanakan tugas sehari-hari.

    “Menjadi aparatur Pemkab Tuban hendaknya mengedepankan kedisiplinan, keikhlasan dan kepedulian. Di samping itu, mampu peka dengan lingkungan sosialnya,” tutur Joko sapanya. Jumat (28/11/2025)

    Menurutnya, kepekaan sosial yang tinggi menjadikan ASN mampu mengetahui persoalan di lingkungannya dan serta mampu memberikan solusi.

    Sebab, sebagai abdi negara, ASN harus bisa menghindarkan diri dari perilaku tinggi hati dan jabatan yang diemban harus dimaknai sebagai amanah yang harus dipertanggungjawabkan.

    “Karena ASN Pemkab Tuban harus mampu menjadi teladan, baik unit kerja, keluarga, maupun lingkungan sosialnya. Pesan kami terus bekali diri dengan keterampilan dan ilmu pengetahuan agar karier dan kontribusi kepada masyarakat semakin optimal,” pungkasnya. [dya/ian]

  • RS Islam Bogor Perkuat Layanan Kesehatan Berbasis Wakaf untuk Masyarakat

    RS Islam Bogor Perkuat Layanan Kesehatan Berbasis Wakaf untuk Masyarakat

    Jakarta

    Masyarakat semakin membutuhkan layanan kesehatan yang terjangkau dan bermutu. Sebagai rumah sakit syariah berbasis wakaf, Rumah Sakit Islam Bogor (RSIB) tak hanya hadir memberikan pelayanan medis, namun juga menjalankan amanah sosial.

    Rumah sakit ini lahir dari gagasan para tokoh masyarakat, ulama, cendekiawan muslim dan tenaga kesehatan Bogor yang dipelopori oleh KH Sholeh Iskandar melalui Yayasan Rumah Sakit Islam Bogor (YARSIB). RSIB memadukan standar pelayanan medis dengan nilai-nilai Islam yang menekankan amanah dan kepedulian.

    Selama 30 tahun, RSIB menjalani program pembiayaan layanan kesehatan untuk warga yang tidk mampu. Hingga akhir tahun 2025, lebih dari 500 pasien telah menerima layanan pembebasan biaya pelayanan melalui mekanisme dana wakaf dengan nilai bantuan lebih dari Rp 2 miliar.

    Data rumah sakit juga menunjukkan kenaikan kunjungan pasien secara signifikan, dari 57.816 di tahun 2021 menjadi 97.148 di tahun 2024. Ketua Pembina Yayasan RS Islam Bogor, Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MS menilai keberadaan RSIB hari ini tidak terlepas dari kontribusi umat.

    “Perkembangan RS Islam Bogor, baik dari bangunan maupun pelayanan, merupakan karunia Allah dan hasil dukungan melalui wakaf, infak, dan sedekah. Wakaf adalah karunia Allah dan hasil dukungan melalui wakaf, infak, dan sedekah. Wakaf adalah pewakaf telah wafat. Semoga wakaf yang disalurkan menjadi keberkahan dan pewakaf telah wafat. Semoga wakaf yang disalurkan menjadi keberkahan dan menopang keberlanjutan pelayanan bagi umat,” kata Prof Didin, dikutip dari siaran pers, Rabu (26/11/2025).

    Sementara, Ketua Yayasan RS Islam Bogor, Dr Ir H Dwi Sudharto, M.Si mengatakan bahwa wakaf bukan hanya sekedar sumber pendanaan, tapi juga mandat moral.

    “Wakaf yang diberikan kepada RS Islam Bogor bukan sekadar dana operasional, tetapi amanah dari umat. Karena itu, pengelolaan dilakukan dengan penuh tanggung jawab. InsyaAllah, penguatan fasilitas dan pengadaan alat kesehatan akan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat Bogor dan sekitarnya,” katanya.

    Direktur RS Islam Bogor, dr Saptono Saharjo, MARS menambahkan, rumah sakit yang didirikan dengan visi besar ini harus dimajukan. RSIB terus melakukan inovasi, menguatkan profesionalisme, dan memastikan bahwa rumah sakit ini menjadi institusi kesehatan yang dapat dipercaya dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.

    Kini, rumah sakit berbasis wakaf dengan registrasi resmi ini membuka kesempatan wakaf produktif untuk pengadaan peralatan medis dalam meningkatkan kemampuan diagnostik, seperti CT Scan 64 Slice, X Ray Panoramic, X Ray C Arm, peralatan laboratorium klinik, serta untuk meningkatkan peningkatan layanan insentif dan kedaruratan medis. Kebutuhan yang diajukan diperkirakan mencapai Rp 28 miliar.

    RS Islam Bogor mengajak masyarakat, perusahaan, hingga lembaga filantropi untuk mendukung program Wakaf Kesehatan Umat. Dana wakaf akan dialokasikan untuk peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan, pemeliharaan alat, hingga pembiayaan layanan sosial untuk pasien yang membutuhkan.

    (elk/up)

  • Bank Sumut ditargetkan naik kelas menjadi KBMI 2 pada 2026

    Bank Sumut ditargetkan naik kelas menjadi KBMI 2 pada 2026

    Targetnya tahun depanlah sudah bisa mencapai Rp6 triliun. Sebulan lagi, mudah-mudahan bisa.

    Medan (ANTARA) – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menyatakan, PT Bank Sumut ditargetkan naik kelas menjadi Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) 2 yang memiliki modal inti Rp6 triliun pada 2026.

    “Targetnya tahun depanlah sudah bisa mencapai Rp6 triliun. Sebulan lagi, mudah-mudahan bisa,” ujar Bobby menegaskan, di Medan, Selasa.

    Hal itu, kata dia lagi, menyusul persetujuan pemegang saham sebanyak 33 kabupaten/kota se-Sumut secara bulat menyetujui opsi penyertaan modal tidak dalam bentuk uang tunai.

    Tetapi berupa aset atau inbreng bila memenuhi standar penilaian Bank Sumut dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Sumut di Medan, Senin (24/11).

    “Keputusan ini diambil sebagai langkah adaptif di tengah kondisi penyesuaian fiskal pemerintah daerah pada tahun depan,” kata Bobby.

    Gubernur Sumut selaku pemegang saham pengendali menegaskan, inbreng ini memberikan ruang bagi pemerintah daerah memenuhi kewajiban penyertaan modal tanpa mengganggu kas masing-masing daerah.

    Data Bank Sumut sebagai bank pembangunan daerah (BPD) memiliki total modal hingga 31 Maret 2025 sebesar Rp4,4 triliun atau berstatus kategori KBMI 1.

    Bank Sumut berdiri pada 4 November 1961 memiliki tiga kantor cabang koordinator, 34 kantor cabang konvensional, dan enam kantor cabang syariah yang tersebar 155 kantor cabang pembantu (KCP) konvensional, 16 KCP syariah, 87 gerai payment point, serta 354 unit anjungan tunai mandiri (ATM).

    “Bank Sumut hari ini masih kategori KBMI 1, dan rencananya kategori itu akan hilang. Bila tidak naik kelas, otomatis Bank Sumut nanti akan menjadi BPR (Bank Perkreditan Rakyat),” kata Bobby pula.

    Menurutnya, kebijakan ini akan membantu percepatan pemenuhan kebutuhan modal inti Bank Sumut tanpa membebani APBD di kabupaten/kota se-Sumut.

    Pemerintah Provinsi Sumut telah mengajukan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Penambahan Penyertaan Modal ke PT Bank Pembangunan Daerah Sumut yang lebih dikenal Bank Sumut dalam rapat paripurna, di Gedung DPRD Sumut, Jumat (14/11).

    Adapun barang milik daerah yang diajukan sebagai penyertaan modal ke Bank Sumut, yakni tanah dan bangunan gedung Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumut.

    Kemudian, tanah dan bangunan parkir Kantor Gubernur Sumut yang dahulunya bernama Medan Club, serta tanah dan bangunan Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) di Jalan Gatot Subroto Medan.

    “Oleh karena itu ada kewajiban untuk kita menaikkan modal inti menjadi KBMI 2. Itu modalnya harus di atas Rp6 triliun,” kata Bobby.

    Pewarta: Muhammad Said
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pembiayaan Bank Mega Syariah tumbuh di atas industri per Oktober 2025

    Pembiayaan Bank Mega Syariah tumbuh di atas industri per Oktober 2025

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Mega Syariah mencatat pertumbuhan pembiayaan per akhir Oktober 2025 berada jauh di atas rata-rata industri perbankan nasional yakni mencapai 25,8 persen year on year (yoy) atau senilai Rp9,185 triliun.

    Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), pertumbuhan kredit perbankan secara nasional mencapai 7,36 persen yoy pada Oktober 2025 atau melambat dari 7,7 persen yoy pada bulan sebelumnya.

    Corporate Secretary Division Head Bank Mega Syariah Hanie Dewita, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa kinerja ini merupakan hasil komitmen perseroan dalam memperluas akses pembiayaan yang sehat dan berkelanjutan di tengah tantangan ekonomi global dan domestik.

    “Perseroan akan terus memperkuat fondasi bisnis, menjaga kualitas pembiayaan, serta menghadirkan solusi keuangan syariah yang inovatif dan inklusif agar semakin banyak masyarakat dan pelaku usaha yang merasakan manfaat pembiayaan syariah yang aman, mudah,” kata Hanie.

    Kontributor terbesar terhadap peningkatan pembiayaan Bank Mega Syariah berasal dari segmen Syariah Card yang mencatat pertumbuhan tahunan mencapai 114 persen yoy.

    Selain itu, multifinance juga menjadi pendorong utama dengan pertumbuhan 37 persen yoy.

    Pada lini multifinance, komposisi pembiayaan didominasi kredit motor yang mencapai porsi sekitar 87 persen.

    Kemudian, sebanyak 10 persen merupakan pembiayaan mobil dan sisanya untuk pembiayaan barang elektronik.

    Pembiayaan konsumer Bank Mega Syariah juga mencatatkan peningkatan, yakni sebesar 33 persen yoy.

    Pertumbuhan portofolio konsumer terutama ditopang oleh peningkatan pembiayaan Flexi Home yang memberikan kontribusi terbesar terhadap kenaikan outstanding dengan pertumbuhan sekitar 37,51 persen.

    Selain itu, pertumbuhan signifikan juga datang dari produk pembiayaan FLPP (Flexi Sejahtera) yang meningkat 57,63 persen yoy.

    Adapun pembiayaan multiguna (Flexi Multiguna) dan pembiayaan haji khusus (Flexi Mitra Mabur) masing-masing tumbuh 362,26 persen yoy dan 244,37 persen yoy.

    Tren positif pada pembiayaan diikuti dengan kinerja penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang solid.

    Per akhir Oktober 2025, DPK Bank Mega Syariah tumbuh sekitar 16,9 persen yoy mencapai lebih dari Rp12,28 triliun.

    Menurut perseroan, peningkatan DPK didorong oleh beragam inovasi produk serta optimalisasi layanan digital yang semakin memudahkan nasabah dalam bertransaksi dan menabung, sehingga memperkuat likuiditas bank.

    Tak hanya itu, performa profitabilitas Bank Mega Syariah menunjukkan performa yang solid sejak Januari hingga Oktober 2025, tecermin dari return on asset (ROA) dan return on equity (ROE).

    ROA bergerak naik di kisaran 1,0-1,4 persen (Januari-November). Hal ini, catat perseroan, mencerminkan kemampuan bank dalam menjaga efisiensi pengelolaan aset meski kondisi industri perbankan masih menantang.

    Sedangkan ROE meningkat dari 5,81 persen pada Januari menjadi 7,10 persen pada Oktober 2025, menandakan penguatan kinerja modal yang mampu memberikan imbal hasil lebih tinggi kepada pemegang saham.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kredit Bank Mega Syariah Tumbuh 25,8%, Lampaui Perbankan Nasional

    Kredit Bank Mega Syariah Tumbuh 25,8%, Lampaui Perbankan Nasional

    Liputan6.com, Jakarta – Bank Mega Syariah mencatat total pembiayaan sebesar Rp 9,185 triliun per 31 Oktober 2025. Tumbuh 25,8 persen secara tahunan (YoY), jauh melampaui laju pertumbuhan kredit perbankan nasional yang berada di kisaran 7,36 persen.

    Adapun merujuk data Bank Indonesia (BI), pertumbuhan kredit perbankan secara nasional per Oktober 2025 melambat dari sebelumnya 7,7 persen menjadi 7,36 persen. Dipengaruhi berbagai faktor, mulai dari sikap pelaku usaha yang cenderung menahan ekspansi, hingga suku bunga kredit yang masih relatif tinggi.

    Mengutip laporan Bank Mega Syariah, Senin (24/11/2025), kontributor terbesar terhadap peningkatan pembiayaan perseroan berasal dari segmen Syariah Card yang mencatat pertumbuhan tahunan mencapai 114 persen (YoY). Selain itu, Multifinance juga menjadi pendorong utama dengan pertumbuhan 37 persen.

    Pada lini multifinance, komposisi pembiayaan didominasi motor yang mencapai porsi sekitar 87 persen. Kemudian sebanyak 10 persen merupakan pembiayaan mobil dan sisanya untuk pembiayaan barang elektronik.

    Lalu, pembiayaan konsumer juga naik 33 persen (YoY). Pertumbuhan portofolio konsumer terutama ditopang oleh peningkatan pembiayaan Flexi Home, yang memberikan kontribusi terbesar terhadap kenaikan outstanding dengan pertumbuhan sekitar 37,51 persen (YoY). 

    Selain itu, pertumbuhan signifikan juga datang dari produk pembiayaan FLPP (Flexi Sejahtera) yang meningkat 57,63 persen (YoY), serta pembiayaan multiguna (Flexi Multiguna) dan pembiayaan haji khusus (Flexi Mitra Mabur) yang masing-masing tumbuh  362,26 persen (YoY) dan 244,37 persen (YoY). 

     

  • Asuransi Umum Syariah Makin Diminati, Simak Prinsip dan Manfaatnya

    Asuransi Umum Syariah Makin Diminati, Simak Prinsip dan Manfaatnya

    Bambang menjelaskan bahwa asuransi syariah telah memiliki dasar hukum yang jelas, di antaranya Fatwa DSN MUI Nomor 21 Tahun 2021 dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian. Asuransi syariah menjadi penyempurnaan dari sistem konvensional karena menghindari unsur maysir (perjudian), gharar (ketidakjelasan), dan riba.

    “Prinsip-prinsip syariah memastikan proses bisnis berjalan lebih adil, transparan, dan sesuai nilai kebersamaan,” kata Bambang.

    Bukan Transfer Risiko, tapi Berbagi Risiko

    Dalam asuransi konvensional, risiko dipandang sebagai objek jual beli. Namun pada asuransi syariah, peserta bersama-sama saling membantu ketika terjadi musibah. “Risiko tidak dijual, tetapi dibagi bersama antar peserta. Inilah konsep risk sharing,” tutur Bambang.

    Ia menambahkan bahwa prinsip ini sejalan dengan nilai yang diajarkan dalam Al-Qur’an, Surat Al-Ma’idah ayat 2 tentang tolong-menolong dalam kebaikan.

    Peran Dana Tabarru’ dalam Asuransi Syariah

    Kontribusi peserta dalam asuransi syariah sebagian dialokasikan ke Dana Tabarru’, yaitu dana bersama yang digunakan untuk membantu peserta lain yang tertimpa musibah. Bambang menegaskan bahwa dana tersebut bukan milik perusahaan asuransi.

    “Perusahaan hanya mengelola, bukan memiliki. Ketika peserta mengalami musibah, pencairan dilakukan dari Dana Tabarru’ sebagai wujud nyata prinsip tolong-menolong,” jelasnya.

     

  • Pembiayaan Bank Mega Syariah Tembus Rp 9,18 Triliun

    Pembiayaan Bank Mega Syariah Tembus Rp 9,18 Triliun

    Jakarta

    Bank Mega Syariah mencatatkan peningkatan total pembiayaan menjadi lebih dari Rp 9,18 triliun Per 31 Oktober 2025. Secara tahunan, pembiayaan perseroan tumbuh 25,8% (YoY), jauh melampaui laju pertumbuhan industri yang berada di kisaran 7,36%.

    Kontributor terbesar terhadap peningkatan pembiayaan Bank Mega Syariah berasal dari segmen Syariah Card yang mencatat pertumbuhan tahunan mencapai 114% (YoY). Selain itu, Multifinance juga menjadi pendorong utama dengan pertumbuhan 37%.

    Pada lini multifinance, komposisi pembiayaan didominasi motor yang mencapai porsi sekitar 87%. Kemudian sebanyak 10% merupakan pembiayaan mobil dan sisanya untuk pembiayaan barang elektronik.

    Kemudian pembiayaan konsumer juga naik 33% (YoY). Pertumbuhan portofolio konsumer terutama ditopang oleh peningkatan pembiayaan Flexi Home, yang memberikan kontribusi terbesar terhadap kenaikan outstanding dengan pertumbuhan sekitar 37,51% (YoY).

    Selain itu, pertumbuhan signifikan juga datang dari produk pembiayaan FLPP (Flexi Sejahtera) yang meningkat 57,63% YoY, serta pembiayaan multiguna (Flexi Multiguna) dan pembiayaan haji khusus (Flexi Mitra Mabur) yang masing-masing tumbuh 362,26% (YoY) dan 244,37% (YoY).

    Corporate Secretary Division Head Bank Mega Syariah Hanie Dewita mengatakan kinerja ini merupakan hasil komitmen perseroan dalam memperluas akses pembiayaan yang sehat dan berkelanjutan di tengah tantangan ekonomi global dan domestik.

    “Perseroan akan terus memperkuat fondasi bisnis, menjaga kualitas pembiayaan, serta menghadirkan solusi keuangan syariah yang inovatif dan inklusif agar semakin banyak masyarakat dan pelaku usaha yang merasakan manfaat pembiayaan syariah yang aman, mudah,” ujar Hanie dalam keterangan tertulis, Senin (24/11/2025).

    Pertumbuhan pembiayaan yang terus menunjukkan tren positif turut dibarengi dengan kinerja penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang semakin kuat. Hingga periode terbaru, DPK Bank Mega Syariah mencapai lebih dari Rp 12,28 triliun atau tumbuh sekitar 16,9%.

    Peningkatan ini didorong oleh beragam inovasi produk serta optimalisasi layanan digital yang semakin memudahkan nasabah dalam bertransaksi dan menabung, sehingga memperkuat likuiditas bank.

    Sejak Januari hingga Oktober 2025, Bank Mega Syariah menunjukkan performa profitabilitas yang solid melalui tren positif pada return on asset (ROA) dan return on equity (ROE).

    ROA bergerak naik di kisaran 1,0%-1,4% (Januari – November), mencerminkan kemampuan bank dalam menjaga efisiensi pengelolaan aset meski kondisi industri perbankan masih menantang. Adapun ROE meningkat dari 5,81% pada Januari menjadi 7,10% pada Oktober 2025, menandakan penguatan kinerja modal yang mampu memberikan imbal hasil lebih tinggi kepada pemegang saham.

    Lihat juga Video ‘Bank Mega Syariah Luncurkan Program Berkah Berlimpah’:

    (kil/kil)

  • BRI Manajemen Investasi Catatkan KIK EBA Syariah Perdana di Indonesia

    BRI Manajemen Investasi Catatkan KIK EBA Syariah Perdana di Indonesia

    “Pencatatan KIK EBA Syariah BRI-MI JLB di bursa membuktikan bahwa prinsip Syariah, transparansi, dan nilai ekonomi dapat berjalan beriringan dalam satu instrumen investasi yang kredibel,” ujar Tina Meilina.

    Lebih lanjut, pencatatan KIK EBA Syariah BRI-MI JLB pun diharapkan menjadi momentum bagi akselerasi pertumbuhan instrumen keuangan syariah di Indonesia yang masih memiliki potensi ekspansi besar.

    Melalui pencatatan ini, BRI-MI menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat ekosistem investasi Syariah nasional, serta mendukung program pemerintah dalam mewujudkan pembiayaan berkelanjutan yang inklusif dan etis.

    Langkah BRI-MI juga sejalan dengan strategi perusahaan induk dalam memperluas layanan keuangan terintegrasi di seluruh segmen dan memperkuat sinergi antarentitas dalam Grup.

    Sebelumnya, Wakil Direktur Utama BRI Agus Noorsanto dalam Press Conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan III 2025 di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Kamis (30/10) mengungkapkan bahwa BRI terus berkomitmen untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan secara lebih luas dan terintegrasi yang dilakukan secara Group.

    “Sinergi dengan perusahaan anak menjadi elemen penting yang memperkuat BRI sebagai satu kesatuan entitas untuk memberikan layanan keuangan secara menyeluruh dan mendukung pencapaian kinerja keuangan secara group. Kontribusi positif dari entitas Perusahaan Anak BRI Group yang telah berjalan menunjukkan bahwa strategi integrasi dan kolaborasi antar unit bisnis berjalan semakin optimal,” tutur Agus Noorsanto.