Produk: Syariah

  • Akhir Pekan, Ayo Borong Buah Segar di Transmart Full Day Sale!

    Akhir Pekan, Ayo Borong Buah Segar di Transmart Full Day Sale!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kualitas hidup seseorang berpotensi mengalami peningkatan apabila mengonsumsi buah secara rutin dan seimbang. Oleh sebab itu, penting untuk memasukkan jenis makanan ini ke dalam menu.

    Seperti diketahui, buah-buahan kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan kulit, dan mengurangi risiko penyakit kronis.

    Untuk membeli kebutuhan buah-buahan segar, Transmart kembali menggelar diskon besar-besaran di Transmart Full Day Sale, Minggu 22 Juni 2025. Bukan hanya di Jakarta, Transmart Full Day Sale juga digelar di seluruh gerai Transmart se-Indonesia.

    Promo ini bisa dinikmati bagi pengguna kartu kredit Bank Mega, kartu kredit Bank Mega Syariah, dan aplikasi Allo Bank, mulai dari toko buka hingga tutup pukul 22.00. Dalam program ini, para pengunjung bisa mendapatkan diskon besar-besaran untuk sejumlah produk, termasuk anggur.

    Berikut harga anggur muschat setiap wilayah:

    -Balikpapan Rp 56.000

    -Denpasar Rp 57.600

    -Jabodetabek Rp 10.600

    -Jawa Barat Rp 51.600

    -Jawa Tengah Rp 5.112

    -Medan Rp 45.520

    -Jawa Timur Rp 5.272

    Berikut harga anggur red globe AUS:

    -Lampung Rp 6.000

    -Makassar Rp 6.872

    -Pangkal Pinang Rp 6.872

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ayam Broiler Murah Cuma di Transmart Full Day Sale

    Ayam Broiler Murah Cuma di Transmart Full Day Sale

    Jakarta, CNBC Indonesia – Protein terbukti menjadi salah satu nutrisi yang paling penting bagi kesehatan tubuh manusia. Mengingat, protein yang terkandung di setiap sel dalam tubuh memiliki fungsi untuk menjaga kesehatan tulang, otot, serta jaringan dalam tubuh.

    Ada beberapa sumber protein yang bisa dioptimalkan, salah satunya dengan mengkonsumsi daging ayam broiler. Untuk memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan ayam broiler, Transmart kembali menggelar diskon besar-besaran di Transmart Full Day Sale, Minggu 22 Juni 2025.

    Bukan hanya di Jakarta, Transmart Full Day Sale juga bakal digelar di seluruh gerai Transmart se-Indonesia. Promo ini bisa dinikmati bagi pengguna kartu kredit Bank Mega, kartu kredit Bank Mega Syariah, dan aplikasi Allo Bank, mulai dari toko buka hingga tutup pukul 22.00.

    Melalui program ini, para pengunjung Transmart berpeluang mendapatkan diskon besar-besaran untuk sejumlah produk, salah satunya adalah daging ayam.

    Berikut ini harga ayam broiler per ekor di Transmart Full Day Sale untuk setiap wilayah:

    Jawa Barat harga sale Rp 27.120

    Jawa Timur harga sale Rp 27.600

    Jawa Tengah harga sale Rp 26.320

    Balikpapan harga sale Rp 35.600

    Denpasar harga sale Rp 42.400

    Jabodetabek harga sale Rp 29.520

    Lampung & Pangkal Pinang harga sale Rp 28.720

    Makassar harga sale Rp 28.900

    Medan harga sale Rp 30.000

    Padang harga sale Rp 29.520

    Palembang harga sale Rp 27.120

    Tunggu apa lagi? Segera datangi Transmart Full Day Sale di seluruh gerai Transmart se-Indonesia pada Minggu, 22 Juni 2025. Jangan sampai ketinggalan!

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BSI Dukung Lebih dari 100 UMKM di BSI International Expo 2025 – Page 3

    BSI Dukung Lebih dari 100 UMKM di BSI International Expo 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus menunjukkan komitmennya sebagai pemain utama dalam pengembangan ekosistem halal Tanah Air. Salah satu upaya nyata dilakukan melalui gelaran BSI International Expo 2025, yang akan digelar pada 26-29 Juni 2025 di Jakarta International Convention Center (JCC), Jakarta.

    Dalam ajang ini, BSI akan memfasilitasi partisipasi lebih dari 100 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergerak di sektor makanan dan minuman halal. Kehadiran mereka menjadi bagian dari strategi BSI untuk memperkuat dukungan terhadap sektor riil berbasis syariah.

    “BSI International Expo diharapkan dapat mendukung UMKM dari sisi penyediaan transaksi digital, business to business (B2B) dengan buyer, dan business to consumer (B2C) dengan pengunjung yang diperkirakan mencapai 50 ribu orang,” ujar Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/6/2025).

    Beberapa merek ternama yang akan ikut serta di antaranya Bakmi GM, Hokben, Chatime, Susu Mbok Darmi, Es Teh Indonesia, Kimukatsu, Rendang Gadih, Ayam Keprabon, DCost, hingga Almaz Fried Chicken.

    Tak hanya menjadi ajang promosi produk halal dalam negeri, expo ini juga membuka peluang business matching antara UMKM dan calon pembeli potensial dari berbagai negara. Langkah ini menjadi bagian dari dorongan BSI dalam membuka akses pasar yang lebih luas bagi para pelaku UMKM lokal.

    Pembiayaan BSI 

    Per Maret 2025, pembiayaan BSI untuk sektor halal telah menembus Rp 24,015 miliar, atau sekitar 8,36 persen dari total portofolio pembiayaan. Sektor yang mendapatkan dukungan mencakup makanan dan minuman, fesyen muslim, hingga farmasi dan kosmetik halal.

    Secara keseluruhan, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp49,3 triliun ke lebih dari 380 ribu pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Angka ini mencerminkan peran strategis BSI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi halal berbasis UMKM secara berkelanjutan.

  • BI optimis target 50 persen literasi ekonomi syariah di 2025 tercapai

    BI optimis target 50 persen literasi ekonomi syariah di 2025 tercapai

    Literasi dan inklusi ekonomi syariah secara nasional di 2025 ditargetkan dapat mencapai 50 persen, karena kita ingin mewujudkan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia.

    Bandarlampung (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) optimis capaian target literasi dan inklusi ekonomi serta keuangan syariah secara nasional di 2025 sebesar 50 persen dapat tercapai.

    “Untuk literasi dan inklusi ekonomi syariah secara nasional di 2025 ditargetkan dapat mencapai 50 persen, karena kita ingin mewujudkan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia,” ujar Deputi Direktur Departemen Ekonomi Keuangan Syariah BI Irfan Farulian, di Bandarlampung, Jumat.

    Ia mengatakan hal tersebut dapat terjadi dengan makin meluasnya pangsa pasar ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

    “Selain Bank Indonesia ada Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah dan 16 kementerian lembaga yang bekerjasama dalam meningkatkan literasi keuangan serta ekonomi syariah sesuai target yang ditentukan dengan berbagai upaya,” katanya pula.

    Dia menjelaskan sejumlah upaya untuk meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah meliputi menggelar festival dan ajang seperti Festival Ekonomi Syariah di masing-masing provinsi, serta regional. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kampanye dalam rangka mengenalkan ekonomi syariah dan gaya hidup halal kepada masyarakat luas.

    Kemudian telah dilakukan pula pelatihan untuk menemukan key opinion leader yang dapat menyebarkan informasi ekonomi dan keuangan syariah.

    “Jadi key opinion leader tidak hanya dari pemuka agama, dan akademisi, tapi ada juga peran media dan para influencer untuk menyebarkan konten tentang gaya hidup, pariwisata halal, atau berbagai produk keuangan syariah,” ujar dia lagi.

    Menurut dia, pihaknya juga ingin mengubah prilaku masyarakat, agar tidak hanya tertarik tapi langsung melakukan aksi untuk meningkatkan literasi digital.

    “Ketika sudah ada aksi nyata, maka akan mendorong permintaan akan bank syariah, jasa syariah semua menjadi satu serta akan meningkatkan sektor syariah seperti pariwisata halal, kosmetik halal dan lain sebagainya. Ini juga akan mendorong produk domestik bruto (PDB) syariah yang sekarang sudah cukup besar dan harus ditingkatkan. Sebab kita punya potensi untuk ini,” katanya.

    Ia mengatakan pula, dengan adanya potensi, sumber daya yang memadai, strategi dan langkah pengungkit dari pemerintah salah satunya melalui program prioritas Presiden, maka target literasi digital sebesar 50 persen dapat tercapai.

    Sebelumnya terinci perkembangan indeks literasi ekonomi syariah nasional meliputi pada 2019 sebesar 16,28 persen, 2021 mencapai 20 persen, 2022 persentasenya sebesar 23,30 persen, 2023 mencapai 2023 persen, dan pada 2024 indeks literasi ekonomi syariah nasional sebesar 42,84 persen.

    Berdasarkan aspek materi tingkat literasi ekonomi syariah tertinggi berasal dari materi literasi lembaga keuangan syariah, yakni sebesar 63,26 persen. Dan berdasarkan usia yang paling banyak memahami literasi ekonomi syariah berasal dari usia 31-45 tahun dengan persentase 45,05 persen.

    Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Langkah Bos VIDA Lindungi RI dari Penipuan Berbasis AI

    Langkah Bos VIDA Lindungi RI dari Penipuan Berbasis AI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Founder and Group CEO VIDA Niki Luhur berkomitmen terus berinovasi, dengan membawa kepercayaan digital adalah landasan kemajuan sekaligus masa depan Indonesia yang cerah. Semangat kewirausahaan Niki tumbuh saat dia kembali ke Indonesia pada Mei 2006 untuk memimpin Kartuku, penyedia perangkat pembayaran.

    Berbekal predikat Magna Cum Laude dari Tufts University pada tahun 2005 dengan gelar di bidang Filsafat dan Psikologi serta minat terhadap teknologi, Niki pun membawa perspektif yang segar. Dia bahkan telah mendalami M&A di sektor teknologi sebagai Analis Keuangan di Latitude Capital Group. Sementara di bawah kepemimpinannya, Kartuku bertransformasi menjadi Penyedia Layanan Pembayaran serta dengan cepat memantapkan dirinya sebagai pemimpin pasar di Indonesia.

    Niki memegang teguh filosofi kesuksesan dibangun di atas fondasi keamanan, efisiensi, dan keandalan. Dia tidak takut untuk terjun langsung, mengambil pendekatan praktis dan langsung di semua divisi, mulai dari pengembangan perangkat lunak dan peningkatan produk hingga dukungan teknis.

    Dia juga percaya bahwa sumber daya manusia adalah penggerak pengembangan bisnis, yang memperkuat fondasi dan reputasi perusahaan. Dedikasi ini membuatnya mendapat pengakuan sebagai High Impact Entrepreneur dari Endeavor pada 2011.

    Foto: Dok VIDA

    Dalam visinya, Niki menyadari peran lingkungan yang kohesif dan suportif untuk layanan keuangan digital. Ia menjadi penggerak utama di balik pembentukan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) dan sekarang menjabat sebagai Ketua.

    Adapun visi ambisius AFTECH dalam mendorong inklusi keuangan melalui layanan keuangan digital juga mencerminkan keyakinan Niki. Melalui AFTECH, Niki telah memainkan peran dalam membangun lingkungan yang terpercaya, aman, dan mendukung bagi industri fintech Indonesia yang sedang berkembang pesat.

    Karyanya mencakup bidang-bidang, seperti advokasi kebijakan, mendorong kolaborasi dalam masyarakat, dan mempromosikan literasi dan edukasi keuangan. Hal ini menunjukkan komitmennya dalam memastikan bahwa kemajuan digital memberi manfaat bagi semua lapisan masyarakat.

    Perjalanan Niki berpuncak pada VIDA. VIDA mewujudkan esensi sejati perjalanan Niki dengan visi yang jelas, yakni mewujudkan dunia yang saling percaya. Hal ini didukung misinya memudahkan orang untuk membuktikan siapa mereka.

    Foto: Dok VIDA

    Di sinilah komitmen Niki menunjukkan dampak yang paling penting. Dalam dunia yang semakin digital, penetapan dan verifikasi identitas menjadi sangat penting, terutama untuk pencegahan penipuan.

    VIDA dirancang untuk memerangi ancaman penipuan digital yang terus meningkat. Dengan membuat identitas digital yang aman diakses dan diverifikasi, VIDA melindungi individu dan bisnis, serta menumbuhkan kepercayaan dalam transaksi dan interaksi daring.

    Inklusivitas ini berarti membawa lebih banyak orang berpartisipasi secara aman dalam ekonomi digital, mengurangi kerentanan, dan memastikan jalur yang aman untuk pertumbuhan nasional.

    Hingga saat ini, solusi identitas digital terpercaya VIDA diadopsi oleh berbagai lembaga terkemuka, termasuk Mandiri Taspen, Superbank, BCA Syariah, BNI Multifinance, Danasyariah, berbagai bank digital, dan perusahaan fintech. Bahkan VIDA berekspansi ke Filipina untuk menghadirkan teknologi keamanan digital buatan Indonesia ke pasar yang lebih luas.

    Perjalanan Niki Luhur adalah bukti kekuatan visi yang dipadukan dengan dedikasi. Dari membangun sistem pembayaran di Kartuku hingga mendirikan AFTECH, dan memimpin VIDA, karyanya secara konsisten mencerminkan satu tujuan tunggal. Niki berhasil membentuk kembali lanskap digital Indonesia melalui inovasi yang inklusif.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Menkomdigi Tegaskan Ruang Siber jadi Medan Baru Pertahanan Nasional

    Menkomdigi Tegaskan Ruang Siber jadi Medan Baru Pertahanan Nasional

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menilai ruang siber yang menjadi medan tempur baru. Dia pun menyebut, kini ancaman terhadap kedaulatan bangsa tidak hanya datang dari darat, laut, dan udara saja.

    Oleh karena itu, Dalam kuliah umum di Lemhannas RI, Menkomdigi menyerukan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ketahanan nasional di era digital.

    “Ruang siber adalah jantung pertahanan baru bangsa. Menjaganya berarti menjaga masa depan Indonesia,” tegas Meutya di hadapan peserta Program Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (P3N) Angkatan XXV dan Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) Angkatan LXVIII di Jakarta dikutip dari keterangan resmi, Jumat (20/6/2025).

    Dia menjelaskan, salah satu tantangan utama dalam ruang digital adalah penyebaran hoaks dalam tiga bentuk, yakni misinformation (informasi salah tanpa niat jahat), disinformation (informasi palsu yang sengaja disebarkan), dan malformasi (informasi benar yang digunakan untuk menyudutkan atau mencelakai pihak lain).

    “Hoaks bukan sekadar gangguan informasi, tapi bisa merusak ideologi, memperkeruh politik, dan menghancurkan kohesi sosial,” imbuh Meutya.

    Dia pun menyoroti ancaman serius dari serangan siber seperti ransomware dan kebocoran data. Salah satu contoh konkret adalah peretasan terhadap Bank Syariah Indonesia (BSI) oleh kelompok Lock Bit 3.0 yang menuntut tebusan senilai US$20 juta dan mengganggu layanan 15 juta nasabah.

    Meutya juga menekankan bahwa infrastruktur strategis negara, termasuk militer dan lembaga pemerintahan, menjadi sasaran empuk serangan siber. Oleh karena itu, penguatan sistem keamanan digital adalah keharusan.

    Untuk menghadapi tantangan tersebut, pihaknya telah menerbitkan sejumlah regulasi strategis, seperti Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Sistem Elektronik untuk Perlindungan Anak (PP TUNAS), Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang revisi UU ITE, serta Perpres Nomor 47 Tahun 2023 tentang Strategi Keamanan Siber Nasional.

    Kendati, dia mengatakan bahwa regulasi saja tidak cukup. Meutya mengajak para peserta P3N dan P4N untuk menjadi penggerak edukasi literasi digital di berbagai sektor pemerintahan. 

    “Masyarakat perlu dipahami bahwa internet bisa jadi manfaat, bisa juga mudarat. Di sinilah pentingnya penyuluhan yang konsisten,” ujarnya.

    Menutup sambutannya, Meutya mengajak semua pihak menjaga kedaulatan digital Indonesia dengan semangat kolaboratif. 

    “Mari kita jaga Indonesia, tidak hanya dari darat, laut, dan udara, tetapi juga dari ruang maya,” katanya.

  • Seberapa Genting Pembentukan Badan Penerimaan Negara?

    Seberapa Genting Pembentukan Badan Penerimaan Negara?

    Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas mencoba sejumlah cara untuk mengoptimalkan penerimaan negara. Terbaru, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk Satuan Tugas Khusus atau Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara.

    Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga sudah mengadakan joint programme alias program bersama antar lembaga di Kementerian Keuangan untuk menggenjot penerimaan negara. Tak hanya itu, Direktorat Jenderal Pajak membangun sistem inti administrasi perpajakan alias Coretax untuk membuat basis data perpajakan.

    Hanya saja, hasil dari sejumlah taktik itu belum juga terlihat. Sejak awal tahun, penerimaan pajak terus turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Data terbaru, Sri Mulyani melaporkan penerimaan pajak Rp683,3 triliun per Mei 2025. Angka tersebut turun 10,13% secara tahunan (year on year/YoY) dari realisasi pajak Mei 2024 senilai Rp760,38 triliun.

    Jika ditarik lebih jauh ke belakang maka terlihat rasio pajak terhadap PDB juga selalu di bawah 11% sejak 2014. Bank Dunia bahkan mencatat rasio pajak Indonesia menjadi yang terendah di antara negara-negara setara lainnya.

    Sejumlah pakar pun menilai perlunya perbaikan menyeluruh dari sistem perpajakan Indonesia. Wacana pembentukan Badan Penerimaan Negara pun kembali mencuat ke permukaan sebagai solusi untuk meningkatkan rasio pajak.

    Guru Besar Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia Haula Rosdiana menilai langkah pembentukan Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara oleh Kapolri menunjukkan semakin gentingnya realisasi pembentukan Badan Penerimaan Negara.

    Haula menekankan bahwa dari sisi tata kelola kelembagaan, sebuah Satgassus bersifat ad-hoc alias tidak permanen dan tak memiliki struktur resmi. Oleh sebab itu, dia tidak meyakini kerja-kerja Satgassus bisa lebih efektif daripada institusi atau lembaga yang resmi atau permanen. 

    Apalagi, sambungnya, Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara akan berkolaborasi dengan kementerian/lembaga lain seperti Direktorat Jenderal Pajak hingga Direktorat Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Artinya, ada kerja sama lintas institusi.

    Padahal, Haula mengingatkan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sudah pernah menyelenggarakan program bersama antarlembaga di Kemenkeu untuk mengoptimalisasi penerimaan negara. Hanya saja, hasilnya belum sesuai harapan karena rasio pajak masih cenderung stagnan dari tahun ke tahun.

    “Jadi semuanya ini harus dikembalikan kepada tadi, sekali lagi, bahwa ini adalah ad-hoc. Karena ad-hoc, tentu saja mempunyai keterbatasan-keterbatasan. Apalagi ini lintas institusi,” ujar Haula kepada Bisnis, Kamis (19/6/2025).

    Adapun, program bersama antara Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara dengan Kemenkeu akan berfokus untuk memaksimalkan potensi pajak ataupun PNBP dari aktivitas ekonomi tersembunyi (shadow economy) dan ekonomi bawah tanah (underground economy) seperti illegal fishing, illegal mining, illegal logging, dan sebagainya.

    Pemusnahan rokok ilegal. / dok Bea Cukai

    Hanya saja, Haula menilai bahwa permasalahan shadow economy tidak hanya bisa diatasi dari sisi penegakan hukum sebagaimana tujuan dari pembentukan Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara oleh Kapolri. 

    “Bukan masalah dari sisi hukum saja, tetapi kita sendiri itu sistem perpajakannya belum siap,” jelasnya.

    Profesor perempuan bidang perpajakan pertama di Indonesia ini menjelaskan dua alasan utama wajib pajak tak patuh. Pertama, kebijakan perpajakan yang menyusahkan wajib pajak.

    Kedua, administrasi perpajakan yang belum kredibel hingga basis datanya belum relevan. Akibatnya, otoritas tak bisa memberi pelayanan dan sistem pengawasan perpajakan yang maksimal.

    Oleh sebab itu, daripada membentuk Satgassus yang bisa memperumit adminstratif dan birokrasi, Haula mendorong realisasi pembentukan Badan Penerimaan Negara (BPN) yang merupakan janji politik Presiden Prabowo Subianto.

    “BPN itu bukan hanya sekedar kelembagaan, tapi juga ada transformasi baik dari sisi kebijakan maupun transformasi dari segi administrasinya,” nilai Haula.

    Senada, Guru Besar Hukum Politik Perpajakan Nasional Universitas Islam Sultan Agung Edi Slamet Irianto menyampaikan bahwa shadow economy dan underground economy muncul akibat rumitnya peraturan antar lembaga dan banyaknya penguatan yang dibebankan kepada pelaku ekonomi.

    Edi tidak yakin pendekatan hukum seperti yang ditawarkan Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara bisa memaksimalkan potensi penguatan shadow economy. Dia mencontohkan, lembaga pengawasan dan penegakan hukum yang sudah lama berdiri dengan bermacam nama tidak mampu mengeliminasi aktivitas ekonomi ilegal.

    “Harus ada pendekatan secara komprehensif dan holistik, terutama pada lembaga pemegang kewenangan perizinan dan pemungutan penerimaan negara,” ujar Edi kepada Bisnis, Kamis (19/6/2025).

    Dia meyakini Badan Otorita Penerimaan Negara (BOPN) yang berada di luar Kementerian Keuangan bisa menjadi jawabannya. Menurutnya, BOPN bisa memberikan kepastian hukum karena aturan dan kebijakan pemungutan tersentralisasi.

    Dengan begitu, sambungnya, pemerintah maupun masyarakat dapat menghitung berapa beban yang harus dipikul oleh masyarakat kepada negara. Diharapkan, masyarakat dapat menghitung dan merencanakan secara lebih baik pembayaran pajak/PNBP kepada negara.

    “Bila ini bisa dilaksanakan dengan baik, maka rakyat akan lebih percaya kepada negara yang ujungnya penerimaan negara akan meningkat,” katanya.

    Oleh sebab itu, Edi menjelaskan tujuan utama pembentukan BOPN bukan untuk meningkatkan penerimaan negara secara langsung melainkan peningkatan kepercayaan dan kepatuhan masyarakat. Peningkatan penerimaan negara merupakan hasil sampingan dari tumbuhnya kepercayaan dan kepatuhan masyarakat.

    Selain itu, mantan Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran itu berpendapat bahwa BOPN juga bisa mempersingkat atau memperpendek birokrasi. 

    Wacana Badan Penerimaan Negara Ciptakan Ketidakpastian

    Pendapat berbeda disampaikan oleh Manajer Riset Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Fajry Akbar. Dia mengingatkan bahwa satu tahun belakangan muncul banyak ketidakpastian bagi pelaku usaha mulai dari pergantian pemerintahan hingga kebijakan tarif resiprokal AS.

    Dia mengatakan wacana pembentukan Badan Penerimaan Negara (BPN) hanya meningkatkan ketidakpastian yang sudah ada bagi pelaku usaha. Padahal, menurutnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sudah memastikan tidak ada pembentukan BPN.

    “Menurut saya hal ini tidak baik bagi dunia usaha,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (15/6/2025).

    Apalagi, sambungnya, pembentukan BPN membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit. Oleh sebab itu, pemerintah tidak perlu buru-buru membentuk BPN di tengah ketidakpastian yang belum pulih.

    Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan bahwa pembentukan Badan Penerimaan Negara belum menjadi prioritas pemerintah.

    Dia menambahkan bahwa saat ini fokus utama pemerintah adalah memperkuat sistem dan kinerja instansi yang sudah ada, terutama Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea Cukai di bawah Kementerian Keuangan.

    “Bahwa dimungkinkan kita membentuk badan itu, iya. Tapi manakala memang diperlukan. Kalau tidak ya [tidak dibuat],” ujar Prasetyo sambil menggelengkan kepala beberapa kali di Kantor Presiden, Selasa (17/6/2025).

    Ketika ditanya apakah badan semacam itu sudah mendesak untuk dibentuk, Prasetyo menjawab tegas belum dibutuhkan. 

    Sementara itu dalam dokumen internal bertajuk Operasionalisasi Program Hasil Terbaik Cepat yang diterima Bisnis, tampak detail rancangan struktur organisasi BOPN.

    Mantan Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Bidang Perpajakan Edi Slamet Irianto mengungkapkan bocoran struktur BOPN itu yang sudah dicek Presiden Prabowo Subianto.

    Dia mengungkapkan struktur BOPN itu sudah disusun dalam masa kampanye Pilpres 2024. Meski sudah dicek Prabowo, Edi mengungkapkan struktur BOPN tersebut masih bisa berubah. 

    “Bisa berubah, tergantung situasi nanti ya. Kan organisasi itu akan disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan,” ujar Edi di Kantor PBNU, Rabu (11/5/2025).

    Bocoran Struktur Organisasi Badan Otorita Penerimaan Negara:

    Menteri Negara/Kepala BOPN, berada langsung di bawah Presiden RI
    Dewan Pengawas, yang diduduki Ex Officio Menko Perekonomian, Ex Officio Panglima TNI, Ex Officio Kapolri, Ex Officio Kejaksaan Agung, Ex Officio Kepala PPATK, dan 4 orang Independen.
    Dua wakil kepala: Wakil Kepala Operasi BOPN dan Wakil Kepala Urusan Dalam BOPN.
    Wakil Kepala Urusan Dalam BOPN dibantu dua pejabat yaitu Inspektorat Utama Badan dan Sekretaris Utama Badan
    Menteri Negara/Kepala BOPN juga akan dibantu enam deputi yaitu:

    Deputi Perencanaan dan Peraturan Penerimaan, yang berisi: Direktur Perencanaan Penerimaan; Direktur Potensi Penerimaan; Direktur Peraturan PPh; Direktur Peraturan PPN; Direktur Peraturan Cukai; Direktur Peraturan GST, Potput dan Final; Direktur Fasilitas dan Insentif Investasi; Direktur Kerjasama Perpajakan Internasional
    Deputi Pengawasan dan Penerimaan Pajak, yang berisi: Direktur Penerimaan Pajak SDA; Direktur Penerimaan Pajak Industri dan Perdagangan; Direktur Penerimaan Pajak Telematika; Direktur Penerimaan Pajak Sektor Jasa, Keuangan & Bank; Direktur Penerimaan Cukai; Direktur Pemeriksaan Pajak & Cukai
    Deputi Pengawasan dan Penerimaan PNBP, yang berisi: Direktur Peraturan Perencanaan dan Pengawasan PNBP; Direktur Peraturan PNBP Pengelolaan Dana; Direktur Peraturan PNBP Kekayaan Negara Dipisahkan; Direktur Peraturan PNBP Harta Milik Negara; Direktur Peraturan PNBP SDA dan Kekayaan Laut dst.
    Deputi Pengawasan Kepabeanan/Custom, yang berisi: Direktur Teknis Kepabeanan, Direktur Fasilitas Kepabeanan, Direktur Audit Kepabeanan, Direktur Informasi Kepabeanan, Direktur Penindakan Kepabeanan, Direktur Interdiksi Narkotika, Direktur Kerjasama Kepabeanan Internasional, Direktur Kapal dan Patroli
    Deputi Penegakan Hukum, yang berisi: Direktur Perencanaan dan Evaluasi Gakum; Direktur Pemeriksaan Terintegrasi; Direktur Keberatan, Banding & PK; Direktur Penagihan dan Lelang; Direktur Penyidikan; dan Direktur Penuntutan
    Deputi Intelejen, yang berisi: Direktur Intelijen Luar Negeri; Direktur Transaksi Keuangan; Direktur Intel Sumber Daya Alam; Direktur Intel Telematika & Cyber; Direktur Industri Mamin & Air; Direktur Obat dan Petro Kimia; Direktur Industri Textile & Garmen; Direktur Intel Sawit dan Perkebunan lainnya

    Di bawah deputi, ada dua lembaga lagi yaitu:

    Pusat Data Sains dan Informasi, yang berisi Divisi Data Analitik; Divisi Block Chain; Divisi Artificial Intelligence; Divisi Hardware & Software; Divisi Cyber Security; dan Divisi Info Grafis
    Pusat Riset dan Pelatihan Pegawai, yang berisi Divisi Dik Pajak; Divisi Dik Kepabeanan; Divisi Riset Kebijakan; Divisi Latsar pegawai; Divisi Lat Keahlian Khusu; dan Divisi Pelatihan Komando

    Wakil Ketua Operasi BOPN dibantu Kepala Perwakilan Provinsi Setingkat eselon 1b
    5 Staf Ahli (Sahli) yang berisi Sahli Analis Intelijen Ekonomi; Sahli Komunikasi Politik; Sahli Telematika; Sahli Ekonomi Syariah; dan Sahli Hukum Kekayaan Negara.

  • BEI targetkan 10.000 investor syariah baru di pasar modal RI pada 2025

    BEI targetkan 10.000 investor syariah baru di pasar modal RI pada 2025

    Jakarta (ANTARA) – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sebanyak 10.000 investor syariah baru di pasar modal Indonesia pada tahun 2025 atau setara dengan pertumbuhan 20 persen secara year on year (yoy).

    “Kalau target pertumbuhan investor syariah dari tahun ke tahun kita targetkan terus tumbuh paling tidak 10 ribu investor baru setiap tahun. Itu naik lebih dari 20 persen (yoy),” ujar Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik saat doorstop seusai membuka kegiatan Sharia Investment Week (SIW) 2025 di Gedung BEI, Jakarta, Kamis.

    Seiring target itu, BEI akan terus mendorong penambahan anggota bursa penyedia layanan Sharia Online Trading System (SOTS), yang mana saat ini terdapat sebanyak 18 Anggota Bursa SOTS dari total sebanyak 92 anggota bursa yang ada di pasar modal Indonesia.

    Selain itu, pihaknya juga akan mendorong kemudahan dalam proses pembukaan Rekening Dana Nasabah (RDN) Syariah, serta mendorong literasi melalui Galeri Investasi (GI) Syariah atau melalui komunitas ekonomi syariah

    “Dengan kemudahan proses pembukaan RDN Syariah, kita harapkan pertumbuhan investor syariah kita akan lebih cepat lagi,” ujar Jeffrey.

    Dalam kesempatan ini, BEI dan Self-Regulatory Organization (SRO) kembali menyelenggarakan seminar dan Expo Sharia Investment Week (SIW) 2025 yang berlangsung pada tanggal 19-21 Juni 2025 di Main Hall BEI.

    Jeffrey mengatakan kegiatan selama tiga hari ini menargetkan sebanyak 5.000 pengunjung, yang diharapkan para pengunjung itu akan menjadi investor syariah di pasar modal Indonesia.

    “Kita harapkan SIW tahun ini paling tidak lima ribu. Hari ini saja untuk hari pertama , informasinya yang mendaftar sudah lebih dari seribu,” ujar Jeffrey.

    Sampai saat ini, Ia mengungkapkan sebesar 61,8 persen kapitalisasi pasar modal Indonesia berasal dari saham dalam indeks saham syariah, serta sebesar 55,1 persen rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) adalah dari saham yang masuk dalam daftar saham syariah.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Konflik Iran-Israel memanas, Bank DBS ungkap investasi yang aman

    Konflik Iran-Israel memanas, Bank DBS ungkap investasi yang aman

    Produk obligasi saat ini termasuk salah satu produk yang sangat digemari kalau saya lihat dari trennya…,

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank DBS Indonesia mengungkap sejumlah instrumen investasi yang dinilai aman dan potensial di tengah memanasnya konflik antara Iran dan Israel.

    Dalam media group discussion di Jakarta, Kamis, Head of Investment and Insurance Product Bank DBS Indonesia Djoko Soelistyo memandang konflik global seperti perang akan selalu muncul dalam siklus sejarah.

    Namun, peluang investasi tetap terbuka, terutama bagi mereka yang jeli dan menyesuaikan profil risiko dengan instrumen yang tepat.

    Salah satu instrumen yang cukup aman dan banyak diminati saat ini adalah obligasi, termasuk obligasi syariah.

    Selain memberikan imbal hasil (yield) yang stabil sekitar 6,7-6,8 persen dalam jangka waktu 10 tahun. Djoko menambahkan bahwa pajak penghasilan atas bunga obligasi yang kini diturunkan menjadi 10 persen turut meningkatkan daya tarik instrumen ini.

    “Produk obligasi saat ini termasuk salah satu produk yang sangat digemari kalau saya lihat dari trennya, dan kalau saya lihat juga investor pun mulai dari yang paling usia lanjut sampai yang paling muda pun, itu kebanyakan mereka sudah masuk,” jelasnya.

    Selain obligasi, ia menjelaskan reksadana menjadi alternatif investasi yang minim risiko karena dikelola oleh manajer investasi profesional serta diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Bank DBS mencatat pertumbuhan signifikan pada produk reksadana terstruktur, bahkan meningkat dua kali lipat dibanding tahun lalu.

    Produk berbasis fixed income dengan fitur regular dividend menjadi salah satu yang paling banyak diburu nasabah.

    “Kami juga melihat pertumbuhan terakhir itu lebih banyak pertumbuhan di reksadana yang berbasis fixed income juga terutama berbasis fixed income yang memberikan regular dividend atau regular income,” tuturnya.

    Lebih lanjut, deposito juga disebut sebagai pilihan paling stabil dalam situasi pasar yang bergejolak. Sementara itu, emas tetap menjadi instrumen tradisional favorit masyarakat Indonesia untuk menjaga nilai kekayaan di tengah tekanan ekonomi.

    Meski demikian, Djoko tetap mengingatkan bahwa instrumen investasi berisiko tinggi seperti saham masih bisa menciptakan keuntungan, asalkan cermat dalam memanfaatkan momentum.

    “Misalnya kita melihat (sektor) teknologi, terutama hubungan dengan AI, pada kenyataannya mereka relatif lebih resilient bahkan sempat beberapa saat lalu mengalami kenaikan lagi. Jadi hal seperti ini yang harus kita manfaatkan dengan jeli,” kata dia.

    Djoko juga mencatat adanya pergeseran arus investasi ke kawasan Asia akibat perang dagang, yang berpotensi memberi keuntungan bagi saham-saham di pasar regional.

    “Jadi yang kami lakukan adalah kami memperbanyak produk-produk kami yang berbasis obligasi atau fixed income, baik obligasi dari lokal maupun obligasi syariah dari offshore,” terang Djoko.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kolaborasi berdayakan ibu-ibu UMKM terhindar pinjaman ilegal

    Kolaborasi berdayakan ibu-ibu UMKM terhindar pinjaman ilegal

    Kami melihat langsung semangat ibu-ibu anggota koperasi untuk belajar dan berkembang,

    Jakarta (ANTARA) – Kolaborasi PT Mekar Investama Teknologi, Koperasi Abdi Kerta Raharja (AKR) Syariah, dan Yayasan Trilaksmi memberdayakan ibu-ibu pelaku UMKM melalui literasi keuangan serta pelatihan kapasitas agar bisa naik kelas dan terhindar dari jeratan pinjaman ilegal.

    Ketua Koperasi AKR Syariah, E. Farida menyampaikan hal itu dilakukan pihaknya melalui penyelenggaraan program edukatif bertajuk “UMKM Naik Kelas: Perempuan Penggerak di Era Digital” di Kantor Pusat Koperasi AKR Tangerang, Banten.

    “Pentingnya digitalisasi dalam pengembangan usaha, pemahaman terhadap layanan keuangan digital, serta perlindungan dari pinjaman ilegal yang kerap menjerat pelaku usaha mikro,” kata Farida dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

    Oleh karena itu, menurutnya kolaborasi itu menjadi langkah nyata ketiga lembaga dalam menciptakan ekosistem inklusif yang mampu memberdayakan perempuan sebagai pilar ekonomi keluarga dan komunitas.

    “Ini ditujukan untuk mendukung pemberdayaan ibu-ibu pelaku usaha mikro melalui literasi keuangan, akses pendanaan berbasis teknologi, dan penguatan kapasitas digital,” ujarnya.

    Ia juga berharap kegiatan yang dilakukan pada Rabu (18/6) itu dapat membuka akses dan wawasan baru, sehingga UMKM perempuan bisa naik kelas dan mandiri secara ekonomi.

    “Kami melihat langsung semangat ibu-ibu anggota koperasi untuk belajar dan berkembang,” tuturnya.

    Sementara itu, Project Manager PT Mekar Investama Teknologi Randy Ramdhan menekankan bahwa inklusi keuangan harus dibangun secara menyeluruh.

    Bukan hanya soal akses terhadap modal, katanya, tetapi juga menciptakan lingkungan yang suportif, aman, dan mendorong kepercayaan diri para pelaku UMKM perempuan.

    “Mereka punya potensi besar, dan tugas kita membuka jalan agar potensi itu berkembang,” jelasnya.

    Randy juga turut mengedukasi peserta agar lebih waspada terhadap praktik pinjaman ilegal yang merugikan.

    Di tempat yang sama, Donny Septyanto dari Yayasan Trilaksmi menilai peran perempuan sebagai penggerak ekonomi perlu adanya edukasi terkait program afiliasi yang membuka peluang tambahan pendapatan bagi para ibu pelaku usaha.

    “Kami percaya bahwa ketika perempuan diberdayakan, maka keluarga dan komunitas pun ikut bertumbuh. Lewat program ini, kami ajak mereka tak hanya melek digital, tapi juga aktif dalam ekosistem ekonomi yang sehat dan berkelanjutan,” ujar Donny.

    Dalam kegiatan itu, juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Mekar Investama Teknologi dan Yayasan Trilaksmi sebagai komitmen mendukung UMKM perempuan melalui program pemberdayaan yang berkelanjutan dan berbasis komunitas.

    Sebagai bentuk dukungan langsung dari Mekar dan Yayasan Trilaksmi, para peserta ibu-ibu pelaku usaha mikro juga menerima bantuan berupa minyak goreng dan barang kebutuhan lainnya yang dapat menunjang kegiatan usaha maupun kebutuhan sehari-hari.

    Bantuan itu diharapkan dapat memberikan semangat sekaligus bentuk nyata perhatian terhadap para pelaku UMKM.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.