Produk: Syariah

  • Pentingnya Jaga Kesehatan pada Usia Muda untuk Cegah Kanker

    Pentingnya Jaga Kesehatan pada Usia Muda untuk Cegah Kanker

    Jakarta, Beritasatu.com – Merawat kesehatan sejak usia muda dapat mencegah risiko kanker, sehingga deteksi dini menjadi langkah penting dalam upaya pencegahan.

    “Pencegahan dimulai dari kesadaran, karena kanker tidak memandang usia atau siapa pun kita,” ujar dokter subspesialis bedah onkologi, dr Sri Anidyo Utami, MSi.Med, SpB, Finacs, MM, Subsp Onk (K), dalam sebuah talk show bertema “Deteksi sejak Dini, Antisipasi Kanker dan Kantong Kering di Usia Lanjut” di Jakarta, seperti dikutip dalam keterangannya, Sabtu (16/11/2024).

    Menurut dr Anidyo, masyarakat, termasuk anak muda sebaiknya memahami faktor-faktor pemicu kanker, seperti pola hidup yang kurang sehat dan konsumsi makanan tidak bergizi.

    “Kesehatan tubuh bukan hanya pemberian Tuhan yang harus disyukuri, tetapi tanggung jawab kita memilih langkah yang tepat demi meningkatkan kualitas hidup,” jelasnya.

    Oleh karena itu, dr Anidyo menekankan pentingnya deteksi dini, pencegahan, dan pengurangan risiko terkena kanker. “Selain menjaga pola hidup sehat, masyarakat perlu menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin dan memperluas wawasan tentang risiko kanker,” tambahnya.

    Dalam acara yang sama, Direktur Utama Allianz Life Syariah Indonesia Achmad K Permana menyampaikan, Allianz Syariah terus berkembang berkat kepercayaan nasabah sejak didirikan pada November 2023. “Kami berkomitmen untuk memberikan solusi perlindungan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah,” ungkap Achmad saat membuka acara.

    Sementara itu, selebritas Zaskia Adya Mecca menyoroti pentingnya menjaga kebugaran tubuh dan menerapkan gaya hidup sehat sebagai prioritas, meskipun risiko kesehatan tidak selalu dapat dihindari.

    “Di dalam hidup, ada fase-fase yang kita jalani. Beberapa berjalan sesuai rencana, tetapi ada juga yang tidak. Menjaga kesehatan diri dan keluarga adalah hal yang sangat penting,” kata Zaskia.

  • Strategi Oportunistis ala Sri Mulyani untuk Lunasi Utang Jatuh Tempo, Ini Penjelasannya

    Strategi Oportunistis ala Sri Mulyani untuk Lunasi Utang Jatuh Tempo, Ini Penjelasannya

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan bahwa pemerintah melakukan strategi oportunistis dalam menerbitkan utang baru untuk melunasi utang jatuh tempo pemerintah.

    Tahun depan, pemerintah harus menghadapi utang jatuh tempo senilai Rp800,33 triliun. Untuk melunasinya, Sri Mulyani telah menyusun strategi pembiayaan.

    Pihaknya akan menentukan jumlah penerbitan utang baru untuk membayar utang jatuh tempo dan ditambah dengan rencana defisit APBN, serta menentukan jumlah yang akan diterbitkan di dalam negeri dan luar negeri. 

    “Strateginya kita sebut opportunistic, kadang kalau kita lihat ‘eh, minggu ini kelihatan bagus’ [kita terbitkan] kita dapat datanya negara ini akan masuk ke market,” ujarnya di DPR, Rabu (13/11/2024). 

    Sri Mulyani menjelaskan, nantinya juga akan ditentukan utang yang akan diterbitkan dalam nilai tukar apa, serta dalam bentuk sukuk ataupun Surat Berharga Negara (SBN).

    Untuk di dalam negeri sendiri, pada dasarnya pemerintah melakukan lelang Surat Berharga Negara setiap dua pekan, bergantian antara Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

    Bendahara negara tersebut menyampaikan bila Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dianggap stabil dan kredibel, investor tidak akan mencairkan surat utangnya.

    Sepanjang pantauan Sri Mulyani, banyak investor yang percaya terhadap keuangan Tanah Air dan memilih untuk membeli kembali surat utang yang pemerintah terbitkan. 

    Dalam hal ini, kebanyakan investor yang bersiap mendapatkan pembayaran dari pemerintah, memilih untuk melakukan revolve atau pembelian kembali surat utang baru yang pemerintah terbitkan. 

    “Makanya mereka biasanya menunggu apakah kami akan meng-issue yang baru kemudian mereka revolve saja. Kalau mereka percaya terhadap APBN dan pengelolaan keuangan negara,” tuturnya.

    Kecuali, lanjut Sri Mulyani, terdapat instrumen investasi lain yang menarik dari SUN. Para investor asing tersebut akan mencairkan utang jatuh tempo dan membeli instrumen investasi lainnya.

    Untuk tahun ini saja terdapat utang jatuh tempo sebanyak Rp434,29 triliun, yang terdiri dari Rp371,8 triliun SBN dan Rp62,49 triliun sisanya berasal dari pinjaman.

    Menjelang akhir tahun, Sri Mulyani mengumumkan bahwa pihaknya telah melakukan pembayaran utang jatuh tempo melalui penerbitan utang baru dan banyak investor yang melakukan revolving.

    “Jadi semuanya di-revolving sebenernya. Kita ada erevolve, jadi ada yang baru. Makanya growth issuance kita lebih besar dari deficit financing,” ujarnya. 

  • Cerita Anita Tanjung Terjun Langsung ke Pelosok Negeri Pantau Program ‘Pijar’

    Cerita Anita Tanjung Terjun Langsung ke Pelosok Negeri Pantau Program ‘Pijar’

    Jakarta

    CT Arsa Foundation sudah memberangkatkan 37 guru muda untuk mengajar di pelosok negeri melalui Pi Mengajar (Pijar). Melalui program ini, CT Arsa juga ingin menghadirkan air bersih dan berharap program makanan bergizi tepat sasaran.

    Hal itu disampaikan Founder CT ARSA Foundation, Anita Ratnasari Tanjung dalam sambutan di acara bertajuk ‘4 Happiness’ di Menara Bank Mega Syariah, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2024). Awalnya, dia bercerita turun langsung memantau program Pijar itu. Anita ingin memastikan program guru muda ini berjalan sesuai visi misi CT ARSA.

    “Jadi bapak-bapak, ibu-ibu sekalian, dari program Pijar ini tidak hanya kita mengirimkan saja, tidak. Tetapi saya sendiri berserta tim daripada CT Arsa Foundation, melakukan peninjauan secara berkala. Melihat apakah ada progresnya, apakah ada resultnya,” ujar Anita.

    Dia kemudian bercerita saat meninjau ke pelosok negeri, salah satunya ke Reda Meter, Nusa Tenggara Timur (NTT). Di sana, Anita mengikuti warga berjalan kaki untuk mendapat air bersih.

    “Yang paling juga pengalaman saya pada waktu itu saya pergi ke NTT, itu tepatnya di Reda Meter. Saya mengajarkan anak-anak bagaimana caranya hidup sehat, bagaimana caranya membersihkan gigi dan mulut, dan lain sebagainya. Ternyata yang saya tahu, di sana belum ada air bersih,” cerita Anita.

    “Jadi, saya mengikuti mereka berjalan berkilo-kilo hanya untuk mendapatkan air bersih. Itu merupakan yang esensial sekali. Air bersih mereka nggak ada, gitu loh. Kita sekarang ini, Aqua segala macam, kadang-kadang nggak habis. Di sana susah sekali dapat air bersih. Susah sekali untuk makan bersih. Susah sekali,” lanjutnya.

    “Dan keunggulannya juga adalah, kita mampu melakukan pendampingan secara akademis berbasis teknologi. Gimana coba ya? Kita disuruh untuk apa namanya, harus mendukung teknologi. Untuk di daerah-daerah harus inovatif, harus kreatif. Tetapi saya sekarang di sana untuk dapat sinyal saja susah” ucap Anita.

    “Memang rasanya miris, kadang-kadang listrik juga nggak ada. Listrik tuh kadang-kadang cuma beberapa jam, terus nanti mati,” imbuhnya.

    “Dan Alhamdulillah dengan Pijar, selain juga kita dapat menyiapkan sinyal dan juga menyiapkan, mengadakan air bersih. Pak Nur nanti tolong dengan programnya, mudah-mudahan kita bisa mengalirkan air bersih dari Sabang sampai Merauke. Karena menurut saya ini sangat penting sekali,” kata dia.

    “Selain air bersih juga mudah-mudahan juga pengadaan makanan bergizi yang sedang digaungkan pemerintah itu tempat sasaran. Mudah-mudahan sampai remote-remote area karena banyak sekali dari mereka yang masih kesusahan,” tambahnya.

    Selain itu, CT ARSA melakukan beberapa perubahan di bidang lingkungan. Salah satunya dengan menanam kembali pohon-pohon di pelosok.

    “Dan selain itu Alhamdulillah banyak sekali perubahan di bidang lingkungan. Karena saya juga sekarang benar-benar untuk anak-anak, menitikberatkan di lingkungan. Penanaman kembali pohon-pohon dan lain sebagainya. Karena sekarang ini adalah perubahan cuaca yang kadang-kadang ekstrim.

    Menurut Anita, kerja kerasnya dan tim dibuktikan dengan penghargaan yang diraih sebagai proyek inisiatif terbaik di bidang pendidikan tingkat nasional. Ada pula guru muda Pijar yang meraih gelar duta literasi nasional.

    “Selain progres dari pada Pijar ini, kita memberikan bukti nyata. Buktinya apa? Buktinya adalah Pijar menjadi proyek inisiatif terbaik di bidang pendidikan tingkat nasional,” jelas Anita.

    “Jadi, di sini Alhamdulillah kita sudah meraih proyek inisiatif terbaik di bidang pendidikan tingkat nasional. Dan kita juga sudah meraih guru muda Pijar sebagai duta literasi nasional,” katanya.

    Usai acara, Anita mengajak siapapun untuk berkolaborasi dengan CT ARSA melalui Pijar. Dia menyinggung soal progres yang dilakukan oleh CT ARSA.

    “Dengan rasa bersyukur itu, marilah kita mengajak, kami mengajak untuk siapapun yang ingin berkolaborasi dengan program Pijar, kami sangat terbuka sekali. Karena apa? Karena saya dan tim melihat, ini kerja keras dari tim ya, melihat progres yang luar biasa dari penyediaan air bersih yang tadinya tidak ada,” ajak Anita.

    “Dan dua, adalah penanaman pohon-pohon yang tadinya tempat sampah menjadi ditanam dengan tanaman-tanaman yang mereka bisa, mereka bisa menikmati. Dan hasilnya juga mereka bisa jual untuk mereka. Dan selain itu, pastinya kita memberikan ada progres edukasi. Dengan edukasi yang berkualitas, mereka bisa lancar membaca, menulis, dan lain sebagainya,” ucapnya.

    (idn/idn)

  • LPDB-KUMKM Dorong Inovasi Koperasi dengan Model Bisnis Pertanian, Peternakan, dan Kopontren

    LPDB-KUMKM Dorong Inovasi Koperasi dengan Model Bisnis Pertanian, Peternakan, dan Kopontren

    FAJAR.CO.ID, YOGYAKARTA — Dalam mengembangkan bisnis koperasi, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), khususnya pembiayaan syariah, telah menjalankan beberapa model ekosistem bisnis inovatif.

    Ekosistem model bisnis ini mencakup sektor produktif mulai dari sektor pertanian, peternakan susu, hingga Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren).

    “Selain itu, tentu saja langkah inovasi dan digitalisasi koperasi juga menjadi kunci sukses pengembangan koperasi ke depan,” kata Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM, Ari Permana, pada acara Koordinasi dan Evaluasi Mitra Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM di Yogyakarta.

    Ari mencontohkan beberapa koperasi mitra LPDB-KUMKM yang telah menerapkan model bisnis tersebut, seperti Koperasi Al-Ittifaq di Ciwidey, Bandung. “Produk-produk pertanian Al-Ittifaq telah membentuk ekosistem kuat, mulai dari petani, koperasi, hingga offtaker,” jelas Ari.

    Di sektor peternakan susu, model bisnis juga sudah berjalan baik di berbagai daerah sentra peternakan susu. “Kami tinggal menyesuaikan dengan kebijakan Kementerian Koperasi dalam menguatkan model bisnis ini melalui koperasi,” tambah Ari.

    Selain itu, ekosistem model bisnis di Koperasi Pondok Pesantren juga menunjukkan hasil positif dengan ekosistem dan kolaborasi antar 17 Ponpes di Jawa Timur, yang dipusatkan di Ponpes Sunan Drajat, Lamongan.

    Untuk Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM telah berjalan lebih dari lima tahun, sejak berdiri pada 2017. “Kami optimis pada akhir 2024 bisa mencapai target penyaluran,” kata Ari.

  • IHSG Siang Hari Ini Tergerus 46 Poin Dipicu Sektor Cyclic

    IHSG Siang Hari Ini Tergerus 46 Poin Dipicu Sektor Cyclic

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga akhir sesi I siang hari ini Kamis (14/11/2024) di Bursa Efek Indonesia (BEI) turun 80,9 poin (1,1%) ke level 7.206. Saham cycylic menjadi sektor yang tergerus paling dalam.

    Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam indeks Investor33 turun 3,0 (0,6%) mencapai 453,0.

    Sedangkan indeks LQ45 melemah 5,7 poin (0,65%) ke level 880,6. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) turun 4,1 poin (0,8%) mencapai 506,9.

    Volume perdagangan IHSG siang siang hari ini tercatat sebanyak 133,1 miliar saham senilai Rp 5,8 triliun. Sebanyak 169 saham naik, 395 saham melemah, dan 208 saham stagnan.

    Mayoritas pergerakan sektor saham melemah dengan penurunan terdalam saham sektor cyclic sebesar 1,3% disusul sektor properti 1,1%. Sementara sektor yang menguat hanya teknologi 1,38%.

  • Pembukaan Perdagangan, IHSG Hari Ini di Sekitar Garis Datar

    Pembukaan Perdagangan, IHSG Hari Ini di Sekitar Garis Datar

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini Kamis (14/11/2024) turun tipis atau di sekitar garis datar pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penurunan tipis IHSG di tengah bervariasinya bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street.

    Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, hingga pukul 09.13 WIB, IHSG turun 2,7 poin (0,02%) menjadi 7.306.

    Adapun kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 melemah menjadi ke 455,8, indeks LQ45 melemah ke 886, dan indeks syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) turun menjadi 510,2.

    Bursa saham AS Wall Street bervariasi dengan S&P 500 dan Dow Jones naik tipis pada perdagangan Rabu (13/11/2024) di tengah data inflasi AS sesuai dengan ekspektasi.

    Indeks S&P 500 naik tipis 0,02% ke level 5.985, Dow Jones yang terdiri dari 30 saham unggulan naik 47,21 poin atau 0,11%, menjadi 43.958, dan Nasdaq Composite mengakhiri dengan penurunan 0,26% pada 19.230,74.

    Sementara IHSG Rabu (13/11/2024) berbalik arah berkurang 13,31 poin atau 0,18% ke level 7.308,6. IHSG membalikan penguatan pada perdagangan sebelumnya setelah pelaku pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat (AS).

    Adapun nilai transaksi mencapai Rp 11,44 triliun, volume perdagangan 38,34 miliar saham dan frekuensi 1.346.147 kali. Sebanyak 293 saham terpantau naik, 298 saham turun, dan 200 saham stagnan.

  • Erick Thohir: Kerja sama BUMN dan AWS dorong akselerasi efisiensi

    Erick Thohir: Kerja sama BUMN dan AWS dorong akselerasi efisiensi

    Amazon Web Services (AWS) dan BUMN sepakat untuk bekerja sama dalam meningkatkan efisiensi berbagai proses manajemen operasional di BUMNJakarta (ANTARA) – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengumumkan kerja sama antara Amazon Web Services (AWS) dan BUMN guna mendorong akselerasi efisiensi operasional dan memperkuat proses manajemen.

    Erick berharap kolaborasi ini dapat membantu BUMN dalam memanfaatkan teknologi cloud untuk memaksimalkan kinerja serta menghadirkan layanan yang lebih cepat dan efisien.

    “Amazon Web Services (AWS) dan BUMN sepakat untuk bekerja sama dalam meningkatkan efisiensi berbagai proses manajemen operasional di BUMN,” ujar Erick melalui keterangan di Jakarta, Kamis.

    Erick menyampaikan kerja sama dengan AWS merupakan sangat strategis bagi Kementerian BUMN.

    Hal ini selaras dengan komitmen Kementerian BUMN dalam mendorong transformasi digital yang sudah berjalan selama lima tahun terakhir.

    “Ini sesuai dengan upaya digitalisasi yang sudah berjalan lima tahun terakhir sehingga BUMN semakin efisien dan mampu menghadapi tantangan zaman,” ucapnya.

    Baca juga: Erick optimis BSI bisa di posisi ke-6 bank syariah di dunia

    Baca juga: Erick Thohir: Pembukaan cabang BSI di Arab Saudi tunggu lisensi

    Upaya digitalisasi merupakan langkah untuk menyesuaikan diri dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, di mana BUMN harus terus melakukan efisiensi, mengingat perusahaan-perusahaan pelat merah merupakan aset strategis milik negara.

    “Digitalisasi adalah salah satu jalan utama untuk mencapai hal itu, ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo untuk terus melakukan efisiensi,” kata Erick.

    Adapun kerja sama ini mencakup penggunaan teknologi AWS di berbagai aspek manajemen, termasuk di dalamnya pengolahan data, pemantauan performa, dan peningkatankeamanan siber.
     
    Langkah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi BUMN guna menurunkan biaya operasional sekaligus meningkatkan daya saing BUMN ke depan.

    Baca juga: Erick Thohir perintahkan delapan BUMN sukseskan program makan bergizi

    Baca juga: Erick Thohir: BUMN bersinergi dengan BPPIK kawal pembangunan ekonomi

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kemenkop upayakan revitalisasi koperasi agar lebih modern

    Kemenkop upayakan revitalisasi koperasi agar lebih modern

    Sehingga yang awalnya koperasi hanya menyediakan bahan baku, sekarang harus ikut didorong masuk ke sektor industri,Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono menegaskan komitmennya untuk merevitalisasi koperasi dan mengembalikannya sebagai soko guru perekonomian nasional.

    Dalam rapat koordinasi dan evaluasi mitra pembiayaan syariah LPDB-KUMKM di Yogyakarta, Rabu, Wamenkop memaparkan sejumlah program strategis yang akan dilakukan Kementerian Koperasi dalam 100 hari ke depan, termasuk mewujudkan koperasi modern.

    Salah satu program utama adalah rebranding koperasi. Ferry ingin mengubah persepsi masyarakat yang selama ini menganggap koperasi hanya sebagai usaha kecil. Padahal di luar negeri, banyak koperasi yang masuk dalam usaha besar.

    Selain rebranding, Kemenkop juga akan mendorong Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) untuk lebih fokus pada pembiayaan koperasi sektor riil.

    “Sehingga yang awalnya koperasi hanya menyediakan bahan baku, sekarang harus ikut didorong masuk ke sektor industri,” kata Ferry dalam keterangan pers kementerian di Jakarta, Rabu.

    Ferry menambahkan Kemenkop juga tengah berupaya meningkatkan statusnya menjadi kementerian tingkat 2. Dengan status yang lebih tinggi, Kemenkop dapat memiliki kewenangan dan anggaran yang lebih besar untuk menjalankan program-programnya.

    “Jika anggaran dan kewenangan kami naik ke tingkat 2, otomatis LPDB juga akan semakin besar kontribusinya terhadap pertumbuhan koperasi,” tuturnya.

    Digitalisasi koperasi juga menjadi salah satu fokus utama Kemenkop. Pemerintah akan membangun database terintegrasi untuk memantau kinerja koperasi di seluruh Indonesia.

    Pada kesempatan yang sama, Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM Ari Permana melaporkan bahwa sejak 2017 hingga triwulan III 2024, LPDB-KUMKM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp19,1 triliun. Untuk pembiayaan syariah, sejak tahun 2019 hingga triwulan III 2024 telah mencapai Rp4 triliun.

    “Kami berharap koperasi khususnya di sektor riil di tahun 2025 bisa tumbuh baik. Inovasi koperasi menjadi kunci supaya koperasi bisa terus tumbuh dan berkembang usahanya,” kata Ari.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2024

  • Forkopi Usulkan 12 Poin dalam Revisi UU Perkoperasian

    Forkopi Usulkan 12 Poin dalam Revisi UU Perkoperasian

    Jakarta: Forum Koperasi Indonesia (Forkopi) melakukan audiensi dengan Fraksi Golkar DPR RI. Kedatangan Forkopi ini untuk menyampaikan aspirasi terkait revisi RUU Perkoperasian yang segera akan dibahas di DPR.

    Jajaran pengurus Forkopi diterima langsung Wakil Ketua Komisi VI DPR RI F-Golkar yang juga Ketua Dewan Koperasi Indonesia, Nurdin Halid dan Anggota DPR RI F-Golkar Firnando Hadityo Ganinduto.

    Salah satu pengurus Forkopi, Saat Suharto Amjad menjelaskan pihaknya menyampaikan 12 poin usulan kepada Fraksi Golkar sebagai masukan dalam revisi UU Perkoperasian.

    Di antara poin yang diusulkan adalah mengusulkan perubahan pengertian koperasi. Pengertian koperasi yang diusulkan yaitu sekumpulan orang seorang atau badan hukum koperasi yang bersatu secara suka rela dan bersifat otonom untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya dalam membangun ekonomi kerakyatan melalui usaha bersama yang diselenggarakan berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong-royong.

    Kemudian Badan hukum Koperasi adalah status legal yang diberikan oleh negara sebagai subjek hukum yang didirikan oleh sekumpulan orang dan atau Badan hukum koperasi untuk menjalankan usaha Bersama dalam mencapai tujuan berkoperasi.

    “Jadi kita bedakan dari sisi ekonomi dan badan hukum koperasi,” jelasnya. 

    Kemudian Forkopi juga mengusulkan agar memperluas pengertian usaha simpan pinjam sesuai amanat  dari TAP MPR Nomor 16 tahun 1998 yang semangatnya adalah mengembangkan Koperasi tidak mengkerdilkan Koperasi, apapun jenis koperasi tersebut dan juga amanat UU No. 6 tahun 2023 tentang Cipta kerja.

    “Hal tersebut dalam rangka memfasilitasi koperasi yang dijalankan oleh pelajar dan mahasiswa serta melayani calon anggota dalam rangka rekruitmen anggota melalui proses pendidikan sebelum dikukuhkan sebagai anggota tetap,” katanya.

    Kemudian Forkopi juga menegaskan agar peran dan fungsi Koperasi adalah mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong, bukan demokrasi ekonomi. Bahwa demokrasi ekonomi yang tanpa batas atau tidak terukur kurang tepat menjadi asas usaha bersama.

    “Adapun asas kekeluargaan dan gotong royong adalah ciri khas masyarakat Indonesia sejak dulu,” ujarnya.

    Selan itu, Forkopi juga mengusulkan agar Lembaga Pengawasan pada Usaha Simpan Pinjam Koperasi dengan Komposisi pimpinan terdiri dari 3 orang yang terdiri dari satu orang unsur pemerintah, satu orang unsur gerakan koperasi simpan pinjam, dan satu orang unsur pemangku kepentingan dalam ekosistem koperasi.

    “Forkopi juga mengusulkan pembentukan Lembaga Penjamin Simpanan (LPSK) dan Pinjaman Anggota Koperasi yang dibiayai dengan iuran dan APBN,” ungkapnya.

    Di samping itu, Forkopi mengusulkan penambahan bab dan pasal pada perubahan RUU Perkoperasian yang mengatur tentang pentingnya Pendidikan Perkoperasian. Menurutnya, Hal ini untuk mendorong partisipasi seluruh rakyat Indonesia untuk menjadi anggota koperasi.

    Hal ini diperlukan sebuah proses pembelajaran yang terstruktur yang melibatkan peran negara sebagaimana amanat UUD 1945 sehingga sudah menjadi keharusan negara hadir langsung melalui Kementerian Pendidikan menetapkan standar kurikulum yang memuat tentang pendidikan Perkoperasian dari jenjang Pendidikan Dasar hingga Pendidikan Tinggi.

    Ketua Pengurus Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan syariah (KSPPS) Tamzis Bina Utama ini menyampaikan Forkopi juga mengusulkan penyusunan strategi, serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Strategi Literasi Perkoperasian yang berkelanjutan dan pembentukan Dewan Nasional Literasi Perkoperasian.

    Berikutnya, mengusulkan agar tidak membatasi periode kepengurusan koperasi. Pasalnya, Koperasi berbeda dengan jabatan politik di mana unsur kepercayaan anggota terhadap pengurus adalah kunci utama keberlangsungan usaha koperasi.

    Forkopi juga mengusulkan Koperasi secara umum dapat memiliki hak milik atas tanah tidak terbatas pada koperasi pertanian, Hal tersebut juga mengambil yurisprudensi atas ormas keagamaan yang diberi hak milik atas tanah. Forkopi juga mengusulkan agar sanksi pidana terbatas pada kegiatan yang dapat merugikan koperasi.

    “Hal ini menghindari agar tidak terkesan regulasi memiliki kecenderungan untuk mengkriminalisasi Pengurus dan Pengawas Koperasi,” bebernya.

    Menurut Saat, poin-poin tersebut diusulkan mengingat RUU Perkoperasian sudah ada Surat Presiden (Surpres) dan menjadi inisiatif pemerintah.

    “Akan tetapi kami dari Forkopi telah menyiapkan draf undang-undang untuk naskah undang-undang pembanding. Sehingga mau melengkapi undang-undang yang sudah diajukan pemerintah kami telah menyiapkan pula revisi yang kami harapkan,” pungkasnya.

    Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR F-Golkar yang juga Ketua Dewan Koperasi Indonesia, Nurdin Halid mengatakan aspirasi dan gagasan dari Forkopi yang mayoritas dari koperasi simpan pinjam itu terkait revisi RUU perkoperasian akan ditindaklanjuti dan akan dibahas dalam Badan Legislasi (Baleg) DPR RI. 

    “Sudah pasti (direvisi). Jadi sekarang untuk undang-undang Koperasi, RUU yang sekarang sudah ada Surpres dari Presiden sehingga kita tinggal lanjutkan itu aja. Nah sekarang tinggal substansinya itu apakah sesuai dengan harapan stakeholder gerakan koperasi itu yang mau kita lihat,” katanya.

    Politisi Golkar asal Sulawesi ini memastikan bahwa RUU Koperasi masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) dan segera dibahas di Baleg.

    “Iya (masuk Prolegnas). Ini sekarang mau rapat Baleg ini, untuk menentukan itu. Insya allah akan kita sahkan paling tahun depan, awal awal tahunlah. Target kita sidang sesudah reses nanti itu kita akan sahkan,” bebernya.

    Menurut mantan Ketua PSSI ini, berdasarkan aspirasi dari Forkopi, UU Koperasi dinilai sudah tidak up to date dan sudah out of date karena sudah lama.

    “Beberapa hal yang diusulkan mereka yang sangat prinsip itu khususnya mengenai lembaga perlindungan dan keuangan (LPK), mereka sangat mengusulkan itu. Kedua ada ruang yang sama, ada perlakuan yang sama dengan lembaga keuangan lainnya. Nah sekarang ini mereka sempat punya itu, punya misalnya transaksi keuangan melalui ATM tapi hanya berlaku untuk internal, tidak berlaku untuk eksternal,”katanya. 

    Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan amanat  dari TAP MPR Nomor 16 tahun 1998 tentang koperasi.

    “Di dalam Tap MPR itu jelas sekali harus ada peraturan khusus perlindungan khsusus dan ruang gerak yang luas kepada koperasi Usaha Kecil Menengah untuk menjadi pelaku ekonomi dominan. Kalau ada pembatasan-pembatasan seperti itu, maka itu akan membuat ruang gerak mereka sangat terbatas, sementara mereka adalah pilar pembangunan ekonomi nasional,” pungkasnya.

    Jakarta: Forum Koperasi Indonesia (Forkopi) melakukan audiensi dengan Fraksi Golkar DPR RI. Kedatangan Forkopi ini untuk menyampaikan aspirasi terkait revisi RUU Perkoperasian yang segera akan dibahas di DPR.
     
    Jajaran pengurus Forkopi diterima langsung Wakil Ketua Komisi VI DPR RI F-Golkar yang juga Ketua Dewan Koperasi Indonesia, Nurdin Halid dan Anggota DPR RI F-Golkar Firnando Hadityo Ganinduto.
     
    Salah satu pengurus Forkopi, Saat Suharto Amjad menjelaskan pihaknya menyampaikan 12 poin usulan kepada Fraksi Golkar sebagai masukan dalam revisi UU Perkoperasian.
    Di antara poin yang diusulkan adalah mengusulkan perubahan pengertian koperasi. Pengertian koperasi yang diusulkan yaitu sekumpulan orang seorang atau badan hukum koperasi yang bersatu secara suka rela dan bersifat otonom untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya dalam membangun ekonomi kerakyatan melalui usaha bersama yang diselenggarakan berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong-royong.
     
    Kemudian Badan hukum Koperasi adalah status legal yang diberikan oleh negara sebagai subjek hukum yang didirikan oleh sekumpulan orang dan atau Badan hukum koperasi untuk menjalankan usaha Bersama dalam mencapai tujuan berkoperasi.
     
    “Jadi kita bedakan dari sisi ekonomi dan badan hukum koperasi,” jelasnya. 
     
    Kemudian Forkopi juga mengusulkan agar memperluas pengertian usaha simpan pinjam sesuai amanat  dari TAP MPR Nomor 16 tahun 1998 yang semangatnya adalah mengembangkan Koperasi tidak mengkerdilkan Koperasi, apapun jenis koperasi tersebut dan juga amanat UU No. 6 tahun 2023 tentang Cipta kerja.
     
    “Hal tersebut dalam rangka memfasilitasi koperasi yang dijalankan oleh pelajar dan mahasiswa serta melayani calon anggota dalam rangka rekruitmen anggota melalui proses pendidikan sebelum dikukuhkan sebagai anggota tetap,” katanya.
     
    Kemudian Forkopi juga menegaskan agar peran dan fungsi Koperasi adalah mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong, bukan demokrasi ekonomi. Bahwa demokrasi ekonomi yang tanpa batas atau tidak terukur kurang tepat menjadi asas usaha bersama.
     
    “Adapun asas kekeluargaan dan gotong royong adalah ciri khas masyarakat Indonesia sejak dulu,” ujarnya.
     
    Selan itu, Forkopi juga mengusulkan agar Lembaga Pengawasan pada Usaha Simpan Pinjam Koperasi dengan Komposisi pimpinan terdiri dari 3 orang yang terdiri dari satu orang unsur pemerintah, satu orang unsur gerakan koperasi simpan pinjam, dan satu orang unsur pemangku kepentingan dalam ekosistem koperasi.
     
    “Forkopi juga mengusulkan pembentukan Lembaga Penjamin Simpanan (LPSK) dan Pinjaman Anggota Koperasi yang dibiayai dengan iuran dan APBN,” ungkapnya.
     
    Di samping itu, Forkopi mengusulkan penambahan bab dan pasal pada perubahan RUU Perkoperasian yang mengatur tentang pentingnya Pendidikan Perkoperasian. Menurutnya, Hal ini untuk mendorong partisipasi seluruh rakyat Indonesia untuk menjadi anggota koperasi.
     
    Hal ini diperlukan sebuah proses pembelajaran yang terstruktur yang melibatkan peran negara sebagaimana amanat UUD 1945 sehingga sudah menjadi keharusan negara hadir langsung melalui Kementerian Pendidikan menetapkan standar kurikulum yang memuat tentang pendidikan Perkoperasian dari jenjang Pendidikan Dasar hingga Pendidikan Tinggi.
     
    Ketua Pengurus Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan syariah (KSPPS) Tamzis Bina Utama ini menyampaikan Forkopi juga mengusulkan penyusunan strategi, serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Strategi Literasi Perkoperasian yang berkelanjutan dan pembentukan Dewan Nasional Literasi Perkoperasian.
     
    Berikutnya, mengusulkan agar tidak membatasi periode kepengurusan koperasi. Pasalnya, Koperasi berbeda dengan jabatan politik di mana unsur kepercayaan anggota terhadap pengurus adalah kunci utama keberlangsungan usaha koperasi.
     
    Forkopi juga mengusulkan Koperasi secara umum dapat memiliki hak milik atas tanah tidak terbatas pada koperasi pertanian, Hal tersebut juga mengambil yurisprudensi atas ormas keagamaan yang diberi hak milik atas tanah. Forkopi juga mengusulkan agar sanksi pidana terbatas pada kegiatan yang dapat merugikan koperasi.
     
    “Hal ini menghindari agar tidak terkesan regulasi memiliki kecenderungan untuk mengkriminalisasi Pengurus dan Pengawas Koperasi,” bebernya.
     
    Menurut Saat, poin-poin tersebut diusulkan mengingat RUU Perkoperasian sudah ada Surat Presiden (Surpres) dan menjadi inisiatif pemerintah.
     
    “Akan tetapi kami dari Forkopi telah menyiapkan draf undang-undang untuk naskah undang-undang pembanding. Sehingga mau melengkapi undang-undang yang sudah diajukan pemerintah kami telah menyiapkan pula revisi yang kami harapkan,” pungkasnya.
     
    Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR F-Golkar yang juga Ketua Dewan Koperasi Indonesia, Nurdin Halid mengatakan aspirasi dan gagasan dari Forkopi yang mayoritas dari koperasi simpan pinjam itu terkait revisi RUU perkoperasian akan ditindaklanjuti dan akan dibahas dalam Badan Legislasi (Baleg) DPR RI. 
     
    “Sudah pasti (direvisi). Jadi sekarang untuk undang-undang Koperasi, RUU yang sekarang sudah ada Surpres dari Presiden sehingga kita tinggal lanjutkan itu aja. Nah sekarang tinggal substansinya itu apakah sesuai dengan harapan stakeholder gerakan koperasi itu yang mau kita lihat,” katanya.
     
    Politisi Golkar asal Sulawesi ini memastikan bahwa RUU Koperasi masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) dan segera dibahas di Baleg.
     
    “Iya (masuk Prolegnas). Ini sekarang mau rapat Baleg ini, untuk menentukan itu. Insya allah akan kita sahkan paling tahun depan, awal awal tahunlah. Target kita sidang sesudah reses nanti itu kita akan sahkan,” bebernya.
     
    Menurut mantan Ketua PSSI ini, berdasarkan aspirasi dari Forkopi, UU Koperasi dinilai sudah tidak up to date dan sudah out of date karena sudah lama.
     
    “Beberapa hal yang diusulkan mereka yang sangat prinsip itu khususnya mengenai lembaga perlindungan dan keuangan (LPK), mereka sangat mengusulkan itu. Kedua ada ruang yang sama, ada perlakuan yang sama dengan lembaga keuangan lainnya. Nah sekarang ini mereka sempat punya itu, punya misalnya transaksi keuangan melalui ATM tapi hanya berlaku untuk internal, tidak berlaku untuk eksternal,”katanya. 
     
    Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan amanat  dari TAP MPR Nomor 16 tahun 1998 tentang koperasi.
     
    “Di dalam Tap MPR itu jelas sekali harus ada peraturan khusus perlindungan khsusus dan ruang gerak yang luas kepada koperasi Usaha Kecil Menengah untuk menjadi pelaku ekonomi dominan. Kalau ada pembatasan-pembatasan seperti itu, maka itu akan membuat ruang gerak mereka sangat terbatas, sementara mereka adalah pilar pembangunan ekonomi nasional,” pungkasnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WHS)

  • Dapat dana bergulir LPDB, rotan sintetis Cirebon tembus pasar ekspor

    Dapat dana bergulir LPDB, rotan sintetis Cirebon tembus pasar ekspor

    Dana bergulir yang saya peroleh sangat membantu saya dalam mengembangkan usaha, terutama untuk membeli mesin produksiJakarta (ANTARA) – Muhammad Sadi, anggota Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Al-Bahjah di Kabupaten Cirebon, berhasil mengembangkan usaha rotan sintetis miliknya hingga ke pasar internasional berkat pembiayaan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM).

    Berawal dari seorang perajin lokal, Sadi kini mampu mengubah limbah plastik menjadi produk rotan sintetis berkualitas tinggi dan ramah lingkungan, yang diminati pasar domestik maupun ekspor. Produk-produknya, seperti kursi dan perabotan lainnya, telah menembus pasar Turki dan Jerman.

    “Dana bergulir yang saya peroleh sangat membantu saya dalam mengembangkan usaha, terutama untuk membeli mesin produksi,” ujar Sadi dalam siaran pers LPDB di Jakarta, Rabu.

    “Awalnya, saya hanya membuat bangku dari rotan alami. Namun, seiring berjalannya waktu, saya tertantang untuk menciptakan produk yang lebih inovatif dan berkelanjutan. Akhirnya, saya menemukan ide untuk mengolah sampah plastik menjadi bahan baku rotan sintetis,” kata dia menambahkan.

    Menurut Sadi, usahanya kian bertumbuh seiring dengan perkuatan modal yang dia dapatkan dari KSP BMT Al-Bahjah.

    Akses permodalan menjadi salah satu yang terus didorong pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan daya saing para wirausaha.

    Kementerian Koperasi terus mendorong pelaku-pelaku usaha untuk bergabung dengan koperasi agar bisa mendapatkan akses permodalan lebih mudah sehingga bisa mengembangkan usahanya.

    Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan dana bergulir yang disalurkan LPDB-KUMKM bisa menjadi instrumen yang efektif dalam memperkuat permodalan koperasi dan mendorong pertumbuhan UMKM di Indonesia.

    “Dengan tarif layanan yang kompetitif dan persyaratan yang mudah, dana bergulir memberikan akses permodalan yang lebih luas bagi wirausahawan yang selama ini sulit mendapatkan pembiayaan dari perbankan,” ucap Supomo.

    Supomo menambahkan bahwa LPDB-KUMKM berkomitmen dalam menyalurkan dana bergulir kepada koperasi-koperasi di seluruh Indonesia, khususnya untuk sektor-sektor produktif.

    Ia meyakini koperasi akan menjadi pilar utama perekonomian nasional. Melalui penyaluran dana bergulir, LPDB ingin mendorong tumbuhnya wirausaha-wirausaha baru dari kalangan koperasi, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan produktivitas masyarakat.

    Baca juga: DPR Dorong Penguatan LPDB-KUMKM untuk Tingkatkan Daya Jangkau Pembiayaan Koperasi
    Baca juga: LPDB-KUMKM Akselerasi Pertumbuhan Koperasi melalui Program Inkubator
    Baca juga: LPDB-KUMKM siap dukung kembangkan koperasi produktif

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2024