Produk: Syariah

  • BSI Cetak Laba Bersih Rp 7,01 Triliun di 2024 – Halaman all

    BSI Cetak Laba Bersih Rp 7,01 Triliun di 2024 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) meraup laba bersih Rp 7,01 triliun sepanjang 2024, naik 22,83 persen dibandingkan 2023.

    Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyatakan, BSI terus menunjukkan kinerja yang solid dengan pembuktian dari tahun ke tahun pertumbuhan terjaga sangat baik.

    “BSI mampu mencetak laba bersih sebesar Rp 7,01 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 22,83 persen secara year-on-year,” kata Hery dalam Konferensi Pers secara virtual, Kamis (6/2/2025).

    Hery menyatakan, kinerja keuangan BSI tahun 2024 dapat tumbuh di atas pertumbuhan industri.

    Menurutnya, industri perbankan di Indonesia tumbuh sejalan dengan pertumbuhan BSI yang lebih tinggi dari pertumbuhan industri.

    Di sisi lain, kualitas aset BSI juga sehat dan terjaga. Aset BSI tumbuh sebesar 15,55 persen secara year-on-year menjadi sebesar Rp409 triliun.

    “Jadi, ini adalah pertama kali BSI memiliki aset lebih di atas Rp 409 triliun. Jadi, BSI sekarang sudah jadi bank Rp 400 triliun,” jelas Hery.

    Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI tumbuh sebesar 11,46 persen secara year-on-year menjadi sebesar Rp 327 triliun. Hal ini memperkokoh CASA BSI menjadi Rp 197 triliun pada akhir tahun 2024. Pembiayaan BSI juga mengalami pertumbuhan sebesar 15,88 persen secara year-on-year menjadi Rp 278 triliun. 

    Di sisi lain, pendapatan setelah distribusi hasil mencapai Rp 18,57 triliun atau naik 8,25 persen dibandingkan tahun 2023. Sementara dari sisi intermediasi, BSI telah meningkatkan pembiayaan sebanyak Rp 277,85 triliun di akhir 2024 atau naik 15,29 persen dibandingkan tahun 2023.

  • Bisnis emas BSI tumbuh melesat hingga 78,17 persen

    Bisnis emas BSI tumbuh melesat hingga 78,17 persen

    Bisnis emas ini menjadi unique product BSI dan juga sebuah kesempatan emas

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan pertumbuhan yang signifikan pada segmen bisnis emas, yakni sebesar 78,17 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dengan realisasi Rp12,82 triliun.

    Pertumbuhan itu ditopang oleh produk cicil emas yang melesat 177,42 persen yoy menjadi Rp6,40 triliun dan produk gadai emas yang naik 31,33 persen yoy menjadi Rp6,42 triliun.

    Basis nasabah bisnis emas juga berkembang, dengan nasabah gadai emas bertumbuh 11 persen yoy dan nasabah cicil emas naik 81 persen yoy.

    “Bisnis emas ini menjadi unique product BSI dan juga sebuah kesempatan emas,” kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi di Jakarta, Kamis.

    Selain bisnis emas, bank juga menggali potensi bisnis lewat tabungan haji.

    Dari lini bisnis haji, perseroan mencatatkan tren kenaikan jumlah nasabah tabungan haji menjadi 5,6 juta pada akhir 2024. Seiring dengan kenaikan jumlah penabung di segmen haji, saldo tabungan haji juga menunjukkan tren peningkatan menjadi Rp14,5 triliun pada akhir 2024.

    Dari dua peluang tersebut, BSI dapat menyeimbangkan pertumbuhan dana, pembiayaan, hingga transaksi e-channel melalui SuperApp BYOND by BSI.

    Kombinasi bisnis di ekosistem Islam dengan inovasi pada digitalisasi transaksi disebut berdampak positif terhadap pertumbuhan pendapatan berbasis komisi (fee-based income/FBI) sebesar Rp5,51 triliun, tumbuh signifikan sebesar 32,58 persen yoy.

    Sementara fee-based ratio (FBR) perseroan mencapai 17,95 persen, lebih baik dari periode sebelumnya.

    “BSI mampu melewati tantangan dengan memanfaatkan potensi ekosistem Islam yang hanya dimiliki oleh bank syariah,” tutur Hery.

    Diketahui, BSI membukukan laba bersih senilai Rp7,01 triliun pada akhir 2024, tumbuh double digit 22,83 persen.

    Pencapaian laba turut didorong oleh pengelolaan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran pembiayaan.

    BSI mencatat pertumbuhan DPK sebesar 11,46 persen menjadi Rp327,45 triliun. Pencapaian ini ditopang oleh dana murah (CASA) yang mencapai rasio 60,12 persen dari total DPK. Sepanjang 2024, CASA BSI mencapai Rp197 triliun atau naik 10,65 persen yoy.

    Adapun terkait penyaluran pembiayaan, BSI mencatatkan realisasi sebesar Rp278,48 triliun pada 2024, tumbuh 15,88 persen yoy.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bank Aceh Syariah alokasikan Rp1,5 triliun untuk program KUR 2025

    Bank Aceh Syariah alokasikan Rp1,5 triliun untuk program KUR 2025

    Banda Aceh (ANTARA) – Badan usaha milik daerah (BUMD) Bank Aceh Syariah mengalokasikan senilai Rp1,5 triliun untuk penyaluran pembiayaan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2025, yang diharapkan dapat dimanfaatkan dan membantu para pelaku usaha kecil di tanah rencong.

    “Kami berharap alokasi KUR sebesar Rp1,5 triliun untuk 2025 ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi UMKM di Aceh,” Sekretaris Perusahaan Bank Aceh Syariah, Iskandar, di Banda Aceh, Kamis.

    Iskandar mengatakan, untuk 2025 ini Bank Aceh Syariah telah menyiapkan berbagai strategi guna memastikan penyaluran program KUR yang efektif dan terarah.

    Salah satunya dengan terus meningkatkan sosialisasi program kepada masyarakat, serta memperluas jaringan kerjasama dengan berbagai pihak terkait, seperti pemerintah daerah, asosiasi UMKM, dan lembaga keuangan lainnya.

    Selain itu, Bank Aceh Syariah juga terus melakukan inovasi dalam layanan program KUR, seperti mempercepat proses pengajuan dan pencairan, serta memberikan pendampingan dan pelatihan kepada UMKM penerima manfaat.

    Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa UMKM dapat memanfaatkan program KUR secara optimal untuk mengembangkan usaha mereka.

    “Untuk itu, kami mengajak seluruh pelaku UMKM untuk memanfaatkan kesempatan ini, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan menciptakan lapangan kerja,” ujarnya.

    Dalam kesempatan ini, Iskandar menyampaikan bahwa Bank Aceh Syariah pada 2024 juga sudah menyalurkan KUR sebesar Rp1,7 triliun, angka tersebut tumbuh 138 persen jika dibandingkan dengan alokasi 2023 yang hanya Rp721 miliar.

    Kata dia, pencapaian ini menunjukkan komitmen kuat Bank Aceh Syariah dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan UMKM di Aceh. Sesuai tujuan pemerintah, program ini membantu akses pembiayaan yang mudah dan terjangkau bagi pelaku usaha kecil.

    “Kami sangat bersyukur atas kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah dan masyarakat Aceh. Keberhasilan kami dalam menyalurkan Program KUR 2024 adalah bukti nyata dari komitmen kami untuk mendukung UMKM,” katanya.

    Dirinya menambahkan, Bank Aceh berkeyakinan bahwa UMKM adalah tulang punggung perekonomian daerah, karana itu mereka terus berupaya memberikan kontribusi terbaik terhadap pertumbuhannya.

    “Bank Aceh terus berkomitmen untuk menjadi mitra terpercaya UMKM di Aceh. Dengan dukungan dari berbagai pihak, kami yakin bahwa UMKM Aceh semakin maju dan berdaya saing,” demikian Iskandar.

    Pewarta: Rahmat Fajri
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • BSI bukukan laba Rp7,01 triliun pada 2024, tumbuh 22,83 persen

    BSI bukukan laba Rp7,01 triliun pada 2024, tumbuh 22,83 persen

    kinerja yang dicapai menggembirakan bahkan melebihi ekspektasi di tengah ketidakpastian ekonomi global

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membukukan laba bersih senilai Rp7,01 triliun pada 2024, tumbuh 22,83 persen secara tahunan (year-on-year.yoy).

    “Alhamdulillah, kinerja yang dicapai menggembirakan bahkan melebihi ekspektasi di tengah ketidakpastian ekonomi global,” kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi di Jakarta, Kamis.

    Pencapaian laba turut didorong oleh pengelolaan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran pembiayaan.

    BSI mencatat pertumbuhan DPK sebesar 11,46 persen menjadi Rp327,45 triliun. Pencapaian ini ditopang oleh dana murah (CASA) yang mencapai rasio 60,12 persen dari total DPK. Sepanjang 2024, CASA BSI mencapai Rp197 triliun atau naik 10,65 persen yoy.

    Tercatat, DPK BSI dari produk-produk tabungan mencapai Rp140,53 triliun, disusul deposito Rp130,58 triliun, dan giro Rp56,33 triliun. Pengelolaan DPK yang tepat diyakini memberikan dampak positif pada penurunan beban bagi hasil.

    Menurut Hery, pihaknya mengambil peluang dengan memanfaatkan potensi ekosistem Islam yang hanya dimiliki oleh bank syariah, salah satunya lewat bisnis emas dan haji.

    “Inovasi dan transformasi digital yang memudahkan transaksi secara digital juga turut berdampak positif terhadap penghimpunan DPK,” tambahnya.

    Adapun terkait penyaluran pembiayaan, BSI mencatatkan realisasi sebesar Rp278,48 triliun pada 2024, tumbuh 15,88 persen yoy.

    Berdasarkan segmen, pembiayaan yang disalurkan oleh BSI ke segmen wholesale mencapai Rp77,22 triliun atau tumbuh 14,38 persen yoy, disusul segmen ritel senilai Rp49,38 triliun (naik 16,86 persen yoy). Selain itu, pembiayaan untuk segmen konsumer, gold business & card tercatat Rp151,88 triliun atau naik 16,34 persen yoy.

    “BSI punya sisi permintaan yang luar biasa kuat. Untuk itu, kami terus meningkatkan dan memperbaiki sisi suplai, yakni dari sisi produk hingga distribution channel, tidak hanya cabang tetapi juga elektronik channel seperti ATM, mobile banking, QRIS dan lainnya,” jelas dia.

    Pengelolaan pembiayaan berimbas pada membaiknya kualitas pembiayaan yang disalurkan. Per akhir 2024, rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) gross BSI membaik menjadi 1,90 persen. Cost of credit (CoC) perseroan juga membaik di level 0,83 persen pada 2024.

    Rasio imbal hasil atau return on equity (ROE) tercatat sebesar 17,77 persen. BSI menutup tahun 2024 dengan kenaikan aset sebesar 15,55 persen menjadi Rp409 triliun. Adapun rasio return on asset (ROA) perseroan pada 2024 berada di level 2,49 persen.

    “Sejumlah indikator keuangan lainnya menunjukkan pencapaian kinerja yang tidak kalah solid, yang menopang pencapaian bottom line,” tutur Hery.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bank Mega Syariah selalu tingkatkan efisiensi operasional

    Bank Mega Syariah selalu tingkatkan efisiensi operasional

    Jakarta (ANTARA) – Financial Planning and Accounting Division Head Bank Mega Syariah Hasrul Abdurahman menyatakan selalu berupaya meningkatkan efisiensi operasional.

    “Bank Mega Syariah terus berupaya meningkatkan efisiensi operasional, memperkuat manajemen risiko, serta memastikan adanya inovasi produk dan layanan yang mampu menarik minat nasabah, baik di sektor ritel maupun korporasi. Hal ini menjadi kunci penting dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan stabilitas finansial, serta mendukung pencapaian target yang telah ditetapkan,” ucapnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

    Dia menyampaikan bahwa kesehatan dan kekuatan finansial sebuah bank sangat penting untuk menjamin operasional yang berkelanjutan dan mendukung pertumbuhan bisnis.

    Ada beberapa faktor yang disebut menjadi tolak ukur kesuksesan finansial sebuah bank, antara lain perolehan laba serta keseimbangan antara aset, modal, dan kualitas portofolio pembiayaan yang dimiliki.

    Selain itu, lanjutnya, penting juga untuk memantau rasio likuiditas seperti financing to deposit ratio (FDR) yang menunjukkan kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan mendukung pembiayaan berkelanjutan.

    Sebagai salah satu tolak ukur kesuksesan finansial bank, laba dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya fungsi intermediary yang berjalan dengan optimal sehingga meningkatkan pendapatan operasional dari margin pembiayaan serta fee based income (FBI).

    “Efisiensi biaya dalam pengelolaan operasional juga berperan penting, karena pengeluaran yang terkendali dapat meningkatkan margin laba dan mendukung pertumbuhan laba secara berkelanjutan,” kata Hasrul.

    Dalam rangka membuat fungsi intermediary terjaga dengan baik, Bank Mega Syariah dinyatakan menerapkan strategi berfokus pada pertumbuhan pembiayaan yang sehat dan berkelanjutan.

    Penerapan ini dilakukan dengan memastikan kualitas aset yang baik, memperkuat analisis risiko sebelum menyalurkan pembiayaan, serta memperluas basis nasabah melalui produk dan layanan yang kompetitif.

    Diversifikasi portofolio pembiayaan turut menjadi strategi penting guna mengurangi risiko konsentrasi di sektor tertentu, sehingga bank dapat lebih resilien terhadap perubahan kondisi ekonomi.

    Pihaknya juga terus berupaya meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dengan menawarkan produk tabungan yang menarik dan memberikan nilai tambah bagi nasabah. Dengan strategi ini, diharapkan FDR tetap terjaga pada level yang sehat, memungkinkan bank untuk selalu menyalurkan pembiayaan tanpa mengorbankan likuiditas.

    “Di tahun 2024, Bank Mega Syariah mampu meningkatkan penyaluran pembiayaan hingga lebih dari 10 persen dibandingkan tahun 2023, sedangkan untuk DPK mampu tumbuh 2,82 persen. Ini membuat rasio FDR cukup baik di posisi 77,08 persen,” ungkap dia.

    Dengan kemampuan dalam mengelola pembiayaan dan investasi maupun mengembangkan aset baru, bank dianggap dapat menjaga pertumbuhan aset. Dengan demikian, bank yang mampu meningkatkan aset menunjukkan kapasitas untuk memperluas jangkauan bisnis dan memperbesar daya saing di pasar.

    Salah satu indikator utama dalam mengukur efektivitas pengelolaan aset adalah return on asset (ROA), yang menunjukkan seberapa efisien bank dalam menghasilkan laba dari aset yang dimiliki. Peningkatan ROA dinilai mencerminkan strategi pengelolaan aset secara optimal, dan pada akhirnya berkontribusi terhadap kinerja keuangan yang lebih solid serta berkelanjutan.

    Di tahun 2024, Bank Mega Syariah mencatatkan peningkatan aset hingga 10,15 persen dari posisi 2023, dan posisi ROA tercatat pula naik dari 1,96 persen di 2023 menjadi 2,04 persen di 2024. Capaian ini dianggap menandakan efisiensi pengelolaan aset yang semakin baik, mencerminkan strategi optimal dalam penyaluran pembiayaan dan investasi yang memberikan imbal hasil positif, sekaligus menjaga kualitas aset agar tetap sehat.

    “Ke depan, Bank Mega Syariah akan terus memperkuat fundamental bisnis, meningkatkan daya saing, serta memberikan nilai tambah bagi nasabah dan pemangku kepentingan, melalui optimalisasi fungsi intermediasi, efisiensi operasional, serta inovasi produk dan layanan,” ujar Hasrul.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

  • OJK Cabut Izin Usaha PT SSV, Simak Alasannya – Page 3

    OJK Cabut Izin Usaha PT SSV, Simak Alasannya – Page 3

    Dengan telah dicabutnya izin usaha dimaksud, PT SSV dilarang melakukan kegiatan usaha di bidang perusahaan modal ventura dan diwajibkan untuk menyelesaikan hak dan kewajiban sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, antara lain: 

    1. Menyelesaikan hak dan kewajiban Debitur, Kreditur dan/atau pihak lainnya;

    2. Menyelenggarakan rapat umum pemegang saham paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal dicabutnya izin usaha untuk memutuskan pembubaran badan hukum PT SSV serta membentuk Tim Likuidasi;

    3. Memberikan informasi secara jelas kepada Debitur, Kreditur dan/atau pihak lainnya yang berkepentingan mengenai mekanisme penyelesaian hak dan kewajiban;

    4. Menyediakan Pusat Informasi dan Pengaduan Nasabah di Internal Perusahaan.

    Terkait hal ini, nasabah/Masyarakat dapat menghubungi PT SSV pada nomor telepon dan Whatsapp: 08114311771, email: sulut.ventura@gmail.com, dan alamat: Komplek Perumahan Graha Camar Tikala Baru Blok A3, Jalan Daan Mogot, Kelurahan Tikala Baru, Kecamatan Tikala, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara.

    5. Melaksanakan kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

    Selain itu PT SSV dilarang untuk menggunakan kata ventura atau ventura syariah, dalam nama Perusahaan.

     

     

  • Bank Mandiri Perkuat Wholesale dan Kredit Berkelanjutan 2024

    Bank Mandiri Perkuat Wholesale dan Kredit Berkelanjutan 2024

    Jakarta

    Bank Mandiri terus memperkuat perannya dalam mengoptimalkan ekosistem wholesale untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

    Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menegaskan bahwa langkah strategis ini menjadi bagian dari upaya perseroan dalam menjangkau sektor potensial yang masih dapat dimaksimalkan, terutama dari sisi penyaluran kredit di berbagai wilayah Indonesia.

    Hingga akhir tahun 2024, realisasi kredit Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai Rp 1.670,55 triliun naik 19,5% secara year on year (YoY), dengan pertumbuhan yang tetap solid di beberapa segmen utama. Kredit wholesale yang menjadi core business perseroan terus menjadi pendorong utama penyaluran kredit.

    Dermawan melanjutkan, Pertumbuhan kredit dan tabungan Bank Mandiri tersebar merata di berbagai daerah Indonesia yang menjadi bagian dari komitmen kami dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Sepanjang tahun 2024, Bank Mandiri mampu mendorong pertumbuhan baik kredit maupun tabungan hingga lebih dari 2 kali lipat pertumbuhan industri, dan pertumbuhan yang sangat baik ini tersebar dengan merata di seluruh Indonesia,” ujar Darmawan dalam keterangannya, Kamis (6/2/2025).

    Sementara itu, kualitas kredit tetap menjadi perhatian utama Bank Mandiri. Hal ini tercermin dari upaya perseroan dalam menjaga rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) tetap terkendali di level 0,97% pada akhir 2024, turun 5 basis poin (bps) dari periode tahun sebelumnya.

    “Kami terus berupaya mengoptimalkan potensi di sektor wholesale agar dapat menjangkau lebih banyak sektor ekonomi yang membutuhkan akses permodalan. Ekosistem ini tidak hanya memberikan peluang pertumbuhan bagi bisnis tetapi juga mendukung stabilitas ekonomi secara lebih luas,” ujar Darmawan dalam Paparan Kinerja Keuangan Tahun 2024 Bank Mandiri di Jakarta.

    Dalam strategi ekspansi kredit, Bank Mandiri tetap fokus pada sektor-sektor strategis seperti pertanian & perkebunan, energi, telekomunikasi, industri makanan dan minuman, serta sektor padat karya yang tersebar di berbagai wilayah.

    Penyaluran kredit di segmen korporasi tetap menjadi kontributor utama dengan pertumbuhan mencapai 25,5% secara yoy menjadi Rp 913,3 triliun pada akhir tahun 2024.

    Selain itu, segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga terus mendapatkan perhatian dengan pertumbuhan mencapai 6% yoy menjadi Rp 135 triliun per akhir 2024. Menurut Darmawan, realisasi ini sejalan dengan komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan.

    Bank Mandiri juga memperkuat strategi bisnisnya melalui peningkatan kualitas aset secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian (Prudential Banking) dalam ekspansi kredit dan penguatan manajemen risiko serta tercermin dari posisi rasio pencadangan atau coverage ratio Bank Mandiri yang berada di level 304% pada akhir 2024.

    “Melalui upaya ini, Bank Mandiri berkomitmen untuk terus mempertahankan keberlanjutan bisnis yang sehat serta memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional secara keseluruhan,” imbuh Darmawan.

    Dorong Inklusi Keuangan dengan Transformasi Digital

    Sebagai bagian dari strategi penguatan ekosistem wholesale dan perluasan inklusi keuangan, Bank Mandiri terus berinovasi melalui transformasi digital. Platform digital unggulan perseroan, Super App Livin’ by Mandiri dan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, terus mengalami perkembangan yang pesat.

    Hingga akhir tahun 2024, jumlah pengguna Livin’ by Mandiri telah mencapai 29,3 juta dengan frekuensi transaksi mencapai 3,9 miliar transaksi atau tumbuh 38% secara tahunan.

    Sementara itu, Kopra by Mandiri telah mengelola transaksi senilai Rp 22.700 triliun dengan pertumbuhan volume transaksi sebesar 17% YoY, dengan frekuensi mencapai 1,3 miliar transaksi, naik 21% secara YoY. Platform ini terus dikembangkan untuk memberikan layanan yang lebih luas kepada segmen korporasi dan bisnis dengan berbagai fitur yang semakin terintegrasi.

    Darmawan menegaskan bahwa digitalisasi menjadi kunci dalam meningkatkan daya saing dan memperkuat ekosistem bisnis di Indonesia.

    “Kami terus mendorong inovasi digital agar dapat memberikan layanan perbankan yang lebih efisien, cepat, dan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Transformasi ini menjadi peran kami untuk memperluas akses keuangan bagi lebih banyak pelaku usaha di Indonesia,” tambahnya.

    Di tengah tantangan ekonomi yang dinamis, Bank Mandiri terus mengoptimalkan pertumbuhan pendapatan berbasis komisi (fee-based income) sebagai bagian dari strategi diversifikasi sumber pendapatan. Sepanjang tahun 2024, fee-based income Bank Mandiri menunjukkan tren positif, didorong oleh peningkatan transaksi perbankan digital, layanan treasury, trade finance, serta jasa pengelolaan dana dan investasi.

    Hasilnya, pendapatan non-bunga Bank Mandiri berhasil mencapai Rp 42,32 triliun per akhir 2024, tumbuh 4,12% secara yoy dan secara konsolidasi.

    Bank berkode emiten BMRI ini menyatakan, sejalan dengan optimalisasi ekosistem bisnis dan penguatan strategi digital, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 55,8 triliun pada akhir tahun 2024. Pencapaian ini mencerminkan efektivitas strategi ekspansi berbasis digital, peningkatan efisiensi operasional, serta diversifikasi sumber pendapatan yang semakin kokoh.

    “Kami terus mengembangkan solusi layanan yang lebih inovatif dan memberikan nilai tambah kepada nasabah, untuk memastikan pertumbuhan yang lebih stabil dan berkelanjutan secara jangka panjang,” ujar Darmawan.

    Selain itu, kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri turut mengalami pertumbuhan yang solid, didukung oleh peningkatan dana murah atau Current Account Savings Account (CASA).

    Hingga akhir 2024, DPK Bank Mandiri tercatat tumbuh sebesar 7,73% yoy menjadi Rp 1.699 triliun, didorong oleh kenaikan signifikan pada segmen giro dan tabungan. Porsi CASA mencapai 80,3% dari total DPK, mencerminkan efektivitas strategi perseroan dalam mengoptimalkan pendanaan berbasis dana murah.

    Pertumbuhan CASA tersebut terutama didorong oleh peningkatan tabungan yang tumbuh 13,4% YoY menjadi Rp 665 triliun, serta giro yang mengalami ekspansi sebesar 3,6% YoY menjadi Rp 606 triliun.

    “Keberhasilan ini tidak terlepas dari optimalisasi layanan digital seperti Livin’ by Mandiri, yang semakin mempermudah transaksi dan perencanaan keuangan bagi nasabah ritel, serta Kopra by Mandiri, yang memberikan kemudahan dalam pengelolaan keuangan bagi segmen wholesale,” terangnya.

    Pada saat yang sama, Bank Mandiri terus berkomitmen mendukung Program Strategis Nasional melalui ekspansi kredit berkelanjutan, salah satunya dengan meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM yang mencapai Rp 135 triliun dengan pertumbuhan di kisaran 6% YoY, dengan kualitas kredit yang terjaga.

    Darmawan mengatakan bahwa langkah ini sejalan dengan upaya perseroan dalam memperkuat ekosistem ekonomi berbasis kerakyatan, sekaligus mendorong ketahanan ekonomi nasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

    Selain itu, melalui kehadiran platform digital, Bank Mandiri memastikan kemudahan akses keuangan bagi pelaku usaha serta masyarakat luas. Digitalisasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi transaksi, tetapi juga mendukung berbagai sektor strategis seperti energi, pangan, dan pendidikan dalam rangka mencapai target pertumbuhan GDP 8% pada 2028-2029.

    “Dengan berbagai inisiatif ini, kami optimis dapat memperluas peran Bank Mandiri dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi,” tegas Darmawan.

    Komitmen pada Keberlanjutan dan ESG

    Dalam menjalankan strategi bisnisnya, Bank Mandiri juga terus memperkuat komitmennya terhadap prinsip keberlanjutan dengan mengedepankan aspek Environmental, Social, dan Governance (ESG). Sepanjang tahun 2024, Portofolio Berkelanjutan Bank Mandiri tercatat mencapai Rp 293 triliun.

    Dari jumlah tersebut, Portofolio Hijau mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 15,2% YoY mencapai Rp 149 triliun, mencerminkan komitmen perseroan dalam mendukung pembiayaan berkelanjutan.

    Salah satunya lewat kontribusi pada sektor Energi Baru Terbarukan (EBT), yang hingga akhir tahun 2024 telah mencapai Rp 11,8 triliun naik 21% YoY. Pembiayaan di sektor ini terus didorong melalui berbagai skema, termasuk Sustainability-Linked Loan dan Green Loan yang ditujukan untuk proyek-proyek berkelanjutan.

    Bank Mandiri juga mengukuhkan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam mendukung inovasi produk berbasis ESG yang semakin relevan dengan tren global.

    “Ke depan, kami akan terus memperkuat peran Bank Mandiri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui inovasi dan kolaborasi yang lebih luas dengan berbagai pihak. Kami optimis strategi jangka panjang yang telah kami terapkan akan memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional secara keseluruhan,” jelas Darmawan.

    Selain itu, Bank Mandiri terus berupaya memperluas penetrasi pembiayaan berbasis keberlanjutan ke sektor-sektor strategis yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi. Upaya ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang yang lebih signifikan dalam memperkuat ketahanan ekonomi dan mempercepat peralihan ke ekonomi hijau di Indonesia.

    Tidak hanya dalam sektor pembiayaan, Bank Mandiri juga memperluas inisiatif ESG di seluruh rantai nilai bisnisnya, termasuk dalam penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG), peningkatan efisiensi energi di kantor-kantor cabang, serta edukasi keuangan bagi masyarakat luas.

    Dengan berbagai upaya ini, Bank Mandiri optimis dapat menjadi salah satu bank yang memimpin transisi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan di Indonesia.

    Tentang Bank Mandiri

    Bank Mandiri merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia dengan layanan finansial kepada nasabah yang meliputi segmen usaha Corporate, Hubungan Kelembagaan, Commercial, Micro & SME, Consumer Banking, Treasury dan International Banking.

    Bank Mandiri pada saat ini bersinergi dengan beragam perusahaan anggota konglomerasi keuangan Mandiri Group untuk menyediakan bermacam produk dan jasa serta mendukung bisnis utamanya, antara lain Mandiri Sekuritas (jasa dan layanan pasar modal), Bank Syariah Indonesia (perbankan syariah), Bank Mandiri Taspen/Mantap (kredit UMKM), AXA-Mandiri Financial Services (asuransi jiwa), Mandiri Tunas Finance (jasa pembiayaan), Mandiri Utama Finance (jasa pembiayaan), Mandiri International Remittance (remitansi), Mandiri Europe (treasury & financial institution), Mandiri Capital Indonesia (pembiayaan modal ventura), dan Mitra Transaksi Indonesia (payment point online bank).

    Melalui kolaborasi ini, seluruh anggota grup keuangan Mandiri Group memiliki kinerja solid dan menjadi pemain utama di segmen bisnis masing-masing.

    Dalam ekspansi bisnis, Bank Mandiri terus mengembangkan layanan dan produk perbankan digital yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan nasabah korporasi dan retail.

    Kopra by Mandiri merupakan solusi digital bagi industri nasional yang menyatukan para korporasi sampai pelaku usaha kecil menengah dalam suatu ekosistem digital single access yang sangat mudah dan solutif seperti layanan Cash Management, Forex, Trade & Guarantee, Supply Chain Management, Virtual Account sampai solusi keuangan terintegrasi berbasis Application Programming Interface (API).

    Sedangkan layanan digital retail meliputi aplikasi Livin’ by Mandiri, kartu prabayar Mandiri e-money, serta layanan informasi berbasis kecerdasan buatan Mandiri Intelligent Assistant (MITA) pada akun resmi WhatsApp Bank Mandiri di +62 811-84-14000.

    Hingga Desember 2024, jaringan Bank Mandiri telah tersebar di seluruh Indonesia yang meliputi 139 Kantor Cabang (KC) dan 2.053 Kantor Cabang Pembantu (KCP).
    Layanan distribusi Bank Mandiri juga dilengkapi dengan 6306 unit ATM, 6563 unit CRM, dan 290 unit CSM yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus, 253.528 unit Electronic Data Capture (EDC) serta jaringan e-banking yang meliputi Livin’ by Mandiri, SMS Banking, dan Call Center 14000.

    Informasi detail tentang Bank Mandiri bisa diakses melalui www.bankmandiri.co.id.

    (ega/ega)

  • Mendag Budi Pastikan Target Ekspor Indonesia Tetap Meski Ada Pemangkasan Anggaran – Page 3

    Mendag Budi Pastikan Target Ekspor Indonesia Tetap Meski Ada Pemangkasan Anggaran – Page 3

    Dalam kebijakan tersebut, ditetapkan 16 pos belanja yang akan dilakukan efisiensi anggaran sebagai berikut: 

    -Alat tulis kantor (ATK) 90 persen

    -Kegiatan seremonial 56,9 persen; 

    -Rapat, seminar, dan sejenisnya 45 persen

    -Kajian dan analisis 51,5 persen

    -Diklat dan bimtek 29 persen

    -Honor output kegiatan dan jasa profesi 40 persen

    -Percetakan dan suvenir 75,9 persen

    -Sewa gedung, kendaraan, peralatan 73,3 persen

    -Lisensi aplikasi 21,6 persen

    -Jasa konsultan 45,7 persen

    -Bantuan pemerintah 16,7 persen

    -Pemeliharaan dan perawatan 10,2 persen

    -Perjalanan dinas 53,9 persen

    -Peralatan dan mesin 28 persen

    -Infrastruktur 34,3 persen

    -Belanja lainnya 59,1 persen

    Bagaimana Mekanismenya? 

    Untuk mekanismenya, menteri/pimpinan lembaga dapat melakukan identifikasi rencana efisiensi sesuai persentase yang telah ditetapkan. Efisiensi itu mencakup belanja operasional dan non-operasional.

    Menkeu pun meminta menteri/pemimpin lembaga untuk memprioritaskan efisiensi terhadap anggaran di luar yang bersumber dari pinjaman dan hibah, rupiah murni pendamping (kecuali tidak dapat dilaksanakan sampai akhir tahun anggaran 2025), penerimaan negara bukan pajak badan layanan umum (PNBP-BLU) kecuali yang disetor ke kas negara TA 2025, dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan menjadi underlying asset dalam rangka penerbitan SBSN.

    Menteri/pemimpin lembaga diminta untuk menyampaikan rencana efisiensi kepada DPR dan melaporkan persetujuannya kepada Menteri Keuangan atau Direktur Jenderal Anggaran paling lambat 14 Februari 2025 

    Bila sampai batas waktu yang ditentukan menteri/pimpinan lembaga belum menyampaikan laporan revisi, maka Kementerian Keuangan dan Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) akan mencantumkan dalam catatan halaman IV A DIPA secara mandiri.

     

  • Cara Transfer dari BSI ke DANA Gampang Banget

    Cara Transfer dari BSI ke DANA Gampang Banget

    Jakarta: Kegiatan bertransaksi di era digital saat ini semakin mudah. Begitu juga jika kamu ingin mengisi saldo DANA dari rekening Bank Syariah Indonesia (BSI). 
     
    Caranya sangat mudah dan praktis banget! Kamu bisa melakukan transfer langsung melalui aplikasi BSI Mobile, ATM, atau internet banking. 
     
    Dengan langkah-langkah yang tepat, saldo DANA akan langsung terisi dalam hitungan menit. 
     

    Cara Transfer dari BSI ke DANA
    Mengutip laman umsu.ac.id, simak panduan lengkap cara transfer dari BSI ke DANA agar transaksi berjalan lancar tanpa kendala!

    Top Up DANA via ATM BSI

    Buka aplikasi DANA dan login.
    Pilih menu “Isi Saldo”.
    Pilih menu “Tampilkan semua bank” atau “Bank lain”.
    Salin atau catat nomor akun DANA Anda yang muncul di layar.
    Kunjungi ATM BSI terdekat.
    Masukkan kartu ATM dan PIN.
    Pilih menu “Transaksi Lainnya”.
    Pilih “Transfer”.
    Pilih “Ke Bank Lain”.
    Masukkan kode 013 (Kode bank Permata) sebagai kode bank.
    Masukkan nomor akun DANA Anda sebagai rekening tujuan.
    Masukkan jumlah top up DANA yang diinginkan.
    Pilih sumber pembayaran.
    Konfirmasikan pembayaran Anda.

    Cara Top Up DANA dari BSI Mobile

    Buka aplikasi BSI Mobile di smartphone.
    Login menggunakan password atau fingerprint.
    Pilih menu “Top Up e-Wallet”.
    Pilih “DANA”.
    Masukkan kode/ID DANA atau nomor HP yang didaftarkan di aplikasi DANA.
    Klik “Selanjutnya”.
    Masukkan nominal top up DANA yang diinginkan.
    Masukkan PIN BSI Mobile Anda.
    Periksa detail transaksi top up DANA.
    Konfirmasikan transaksi Anda.

    Itulah cara mudah transfer dari BSI ke DANA yang bisa kamu lakukan dengan cepat dan praktis. Pastikan selalu memasukkan nomor virtual account dengan benar agar transaksi berhasil tanpa kendala. 

    Semoga panduan ini bermanfaat dan membantu kelancaran transaksi keuanganmu!

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • IHSG Rebound! Ini Rekomendasi Saham Hari yang Berpotensi Cuan

    IHSG Rebound! Ini Rekomendasi Saham Hari yang Berpotensi Cuan

    Jakarta: Pasar saham kembali bergairah, sejumlah saham direkomendasikan untuk perdagangan hari ini karena diprediksi akan mengalami rebound. Beberapa di antaranya berasal dari perusahaan-perusahaan BUMN yang memiliki fundamental kuat.

    IHSG dibuka menguat
    Mengacu pada data RTI, Selasa, 4 Februari 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di level 7.030,05. Enam menit setelah perdagangan dibuka, tepatnya pukul 09.06 WIB, IHSG menguat 0,9 persen atau naik 63,18 poin menjadi 7.093,23.
     
    Volume transaksi pagi ini tercatat mencapai 1,2 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp847,38 miliar. Sebanyak 273 saham mengalami kenaikan, 98 saham melemah, dan 186 saham stagnan, mendorong pergerakan positif IHSG.
     

    Faktor pendorong rebound IHSG
    Melansir dari Antara, penguatan IHSG dipicu oleh respons pelaku pasar terhadap keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) yang menunda kebijakan tarif impor terhadap Meksiko selama satu bulan. Hal ini memberikan sentimen positif bagi pasar global, termasuk Indonesia.
     
    “IHSG berpotensi mengalami rebound setelah Presiden AS mengumumkan penundaan tarif impor terhadap Meksiko,” ungkap Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam analisisnya di Jakarta, Selasa.

    Sementara itu, Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, juga memperkirakan bahwa IHSG akan bergerak menguat dengan kisaran support di level 6.940–7.000 dan resistance di level 7.080–7.130.
     
    “IHSG hari ini berpotensi mengalami technical rebound,” ujar Fanny.
     

    Rekomendasi saham hari ini
    Berikut adalah saham pilihan yang berpotensi cuan berdasarkan analisis teknikal BNI Sekuritas:
     
    BBNI (Bank Negara Indonesia)
    Spec Buy dengan area beli di 4.670
    Cut loss jika turun di bawah 4.600
    Target kenaikan ke 4.850–5.000 dalam jangka pendek
     
    PTRO (Petrosea)
    Spec Buy dengan area beli di 3.700
    Cut loss jika turun di bawah 3.600
    Potensi naik ke 3.900–3.970 dalam jangka pendek
     
    RAJA (Rukun Raharja)
    Spec Buy dengan area beli di 3.920
    Cut loss jika turun di bawah 3.900
    Target kenaikan ke 4.100–4.150 dalam jangka pendek
     
    TLKM (Telkom Indonesia)
    Spec Buy dengan area beli di 2.600
    Cut loss jika turun di bawah 2.550
    Potensi naik ke 2.670–2.730 dalam jangka pendek
     
    BRIS (Bank Syariah Indonesia)
    Spec Buy dengan area beli di 2.900
    Cut loss jika turun di bawah 2.830
    Target kenaikan ke 2.960–3.000 dalam jangka pendek
     
    AKRA (AKR Corporindo)
    Spec Buy dengan area beli di 1.095
    Cut loss jika turun di bawah 1.060
    Potensi naik ke 1.120–1.140 dalam jangka pendek
     
    Bagi investor yang ingin memanfaatkan momentum ini, pastikan untuk tetap menerapkan manajemen risiko dengan baik. Pantau terus pergerakan IHSG dan gunakan strategi yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)