Produk: startup

  • VinFast, Memimpin Pasar Lokal dan Menembus Batas Global di 2024

    VinFast, Memimpin Pasar Lokal dan Menembus Batas Global di 2024

    Jakarta, CNN Indonesia

    VinFast, merek otomotif asal Vietnam, mencatatkan sejarah baru pada 2024 dengan menjadi pemimpin pasar mobil di negara asalnya. Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan dominasi lokal tetapi juga menandai langkah penting dalam ekspansi global perusahaan.

    Di tengah persaingan ketat dan tantangan industri yang terus berkembang, VinFast berhasil melampaui ekspektasi, membuktikan bahwa inovasi dan dedikasi mampu membawa perubahan besar. Bahkan, pada 2024 ini perusahaan memperluas jangkauan ke pasar-pasar baru dengan potensi pertumbuhan tinggi.

    Perusahaan memanfaatkan momen ini dengan mengadopsi strategi yang terencana, fokus pada kontrol kualitas, dan inovasi produk. Di tengah perlambatan pasar otomotif global, VinFast berhasil memperkuat posisinya dan membangun fondasi yang kokoh untuk keberlanjutan bisnis.

    Pada awal 2024, terjadi perubahan besar ketika Pham Nhat Vuong, pengusaha terkemuka Vietnam, beralih dari posisi Ketua menjadi CEO VinFast. Langkah tegas ini memungkinkannya untuk secara langsung memimpin operasional, termasuk produksi global, penjualan, dan strategi pasar.

    Di bawah kepemimpinan dinamisnya dan dedikasi seluruh tim VinFast, perusahaan mencatatkan pertumbuhan yang luar biasa selama tahun lalu.

    Keberhasilan ini mencerminkan pendekatan lincah mereka dan komitmen terhadap keunggulan. Hal ini tidak terlepas dari visinya yang mencerminkan semangat ambisius perusahaan serta determinasi mereka untuk berhasil.

    “Tidak ada Rencana B, hanya Rencana A dan A+!” tegas Vuong dalam wawancara dengan pers Vietnam pada Agustus 2024, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (2/1).

    Pada saat industri otomotif secara umum mengalami pertumbuhan yang lebih moderat, VinFast menunjukkan ketangguhan yang luar biasa. Perusahaan ini secara strategis memperluas kehadirannya pada bulan-bulan awal tahun, yang berpuncak pada kinerja kuat sepanjang sisa tahun tersebut.

    Menjangkau Pasar Global

    Kinerja VinFast di tahun 2024 menunjukkan efektivitas strategi multiproduk dan multipasar yang didukung oleh kemitraan dagang yang kuat dengan negara-negara kunci.

    Melanjutkan kesuksesannya dalam IPO Nasdaq, VinFast memperluas kehadirannya di pasar Amerika Utara dan Eropa. Pada 2024, perusahaan secara resmi meluncurkan global VF 3 mini e-SUV, VF Wild concept pickup truck, dan sepeda listrik Drgn Fly di CES 2024.

    VinFast juga memperkuat keberadaannya di AS dengan memperluas jaringan dealernya, yang berkontribusi pada optimalisasi biaya serta peningkatan pengenalan merek. Hingga 31 Oktober 2024, perusahaan telah memiliki 173 showroom EV global serta 160 showroom dan bengkel layanan untuk e-skuter, termasuk showroom VinFast dan showroom dealer.

    Sebagai bukti komitmennya terhadap transformasi hijau, VinFast memperluas kehadirannya di luar pasar utama seperti Eropa dan Amerika Utara. Perusahaan memasuki pasar Filipina, meluncurkan mereknya secara resmi, dan memulai pengiriman kendaraan listrik.

    Di samping itu, VinFast memulai pembangunan fasilitas manufaktur baru di India, menandai ekspansi strategisnya ke pasar regional kunci.

    Di Indonesia, VinFast memulai debutnya dengan kuat di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024. Perusahaan memperkenalkan kendaraan listrik pintarnya, meluncurkan kebijakan penjualan dan garansi menarik, serta secara aktif memperluas jaringan dealernya.

    Tak hanya itu saja, VinFast juga telah memulai pembangunan pabrik perakitan di Indonesia, sebuah langkah penting untuk meningkatkan kapasitas produksi guna mendukung strategi ekspansi globalnya.

    Maka dari itu, CNN Indonesia memberikan penghargaan ‘Most Contributed Automotive Brand in Indonesia Toward Sustainable Environment” atas kontribusinya terhadap transformasi hijau di Indonesia.

    Dalam wawancara terbaru dengan Mekong ASEAN, Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Denny Abdi, menyoroti pentingnya kesuksesan VinFast di Indonesia.

    “Jika VinFast berhasil di Indonesia, itu akan menjadi inspirasi kuat bagi banyak bisnis dan startup Indonesia, mendorong mereka untuk mencapai tingkat kesuksesan serupa sebagai pemimpin dalam manufaktur berteknologi tinggi,” ujarnya.

    Berdasarkan visi Vuong untuk masa depan berkelanjutan, VinFast juga memanfaatkan ekosistem hijau yang mencakup V-GREEN dan Xanh SM. Melalui layanan ride-hailing Xanh SM, konsumen dapat lebih mudah mencoba kendaraan listrik cerdas VinFast, meningkatkan pengenalan merek dan produk.

    Baru-baru ini, V-GREEN dan Prime Group menandatangani MoU untuk membangun jaringan stasiun pengisian daya kendaraan listrik di Indonesia. Target ambisius mereka adalah membangun sekitar 100.000 stasiun pengisian daya VinFast dalam tiga tahun ke depan dengan total investasi hingga US$1,2 miliar.

    Momentum 2024

    Dalam rangka dapat bertahan di pasar otomotif yang dinamis, VinFast mengadopsi pendekatan multi-aspek dengan menawarkan berbagai kendaraan listrik, termasuk delapan mobil, satu bus, sembilan sepeda motor, dan satu sepeda. Strategi ini terbukti sukses di pasar Vietnam, dengan VinFast menjadi merek mobil terlaris dalam sepuluh bulan pertama 2024.

    Dengan filosofi ‘Vuong Way’ yang berfokus pada efisiensi, inovasi, dan kepuasan pelanggan, VinFast berhasil menciptakan permintaan baru di pasar serta mendorong adopsi mobilitas listrik di Vietnam.

    Sebagai pionir EV yang terdaftar di Nasdaq, VinFast terus memperkuat kehadirannya di pasar global, menjadikan kesuksesannya di Vietnam sebagai katalis untuk ekspansi internasional lebih lanjut.

    Strategi multiproduk dan multipasar VinFast terbukti menjadi faktor penting dalam keberhasilannya, memungkinkan perusahaan untuk menavigasi tantangan secara efektif dan memperkokoh posisinya sebagai pemimpin dalam revolusi hijau.

    Dengan langkah-langkah strategis yang berani dan kepemimpinan yang inspiratif, VinFast siap menatap masa depan dengan optimisme. Perusahaan optimis, 2024 hanyalah awal dari perjalanan yang menjanjikan untuk menciptakan warisan yang abadi dalam industri otomotif.

    (rir/rir)

  • Perusahaan Bangkrut, Uang Nasabah Hilang Rp 1,5 Triliun

    Perusahaan Bangkrut, Uang Nasabah Hilang Rp 1,5 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pada April 2024 lalu, perusahaan di sektor fintech bernama Synapse mengajukan kebangkrutan. Banyak nasabah yang mengalami kerugian yang ditaksir mencapai Rp 1,5 triliun. 

    Masalah ini bermula saat Synapse dan Evolve Bank terlibat perselisihan terkait saldo nasabah pada bulan Mei lalu. Synapse diketahui membantu startup fintech Yotta dan Juno menawarkan rekening giro dan kartu debit dengan menghubungkan pada layanan pemberi pinjaman kecil seperti Evolve.

    Akhirnya perusahaan fintech itu mematikan akses ke sistem utama untuk memproses transaksi. Perpindahan klien secara besar-besaran terjadi dan membuat Synapse bangkrut.

    Ditemukan pula masih ada dana nasabah yang hilang hingga US$96 juta (Rp 1,5 triliun). Masalah ini akhirnya berada di meja pengadilan. Meski begitu, uang yang hilang belum diketahui keberadaannya.

    Salah satu nasabah bernama Kayla Morris harus kehilangan uangnya senilai US$282.153,87 (Rp 4,4 miliar). Berbicara saat sidang, dia mengatakan akunnya terkunci selama enam bulan setelah masalah itu terjadi.

    Harapannya uang miliknya masih aman. Namun ternyata uang miliknya kemungkinan tak kembali utuh, karena Evolve disebut hanya akan membayar US$500.

    “Kami diberitahu bahwa Evolve hanya akan membayar kami US$500 (Rp 7,9 juta) dari US$280 ribu. Ini sangat hancur,” kata Morris dikutip dari CNBC Internasional, Senin (25/11/2024).

    Hal serupa juga terjadi pada salah seorang nasabah Yotta, Zach Jacobs.

    Dia mengatakan memiliki tabungan US$94.468,92 (Rp 1,5 miliar), namun hanya akan mendapatkan US$128,68 (Rp 2 jutaan). Karena hal itu dia mulai bertindak membuat perkumpulan dengan korban lainnya agar bisa mendapat perhatian dari pihak pers dan politisi.

    Ada 3.454 orang yang mendaftar kelompok bernama Fight For Our Funds itu. Total dana yang hilang mencapai US$30,4 juta (Rp 483,1 miliar).

    Kejayaan dan Keruntuhan Synapse

    Synapse didirikan pada 2014 dan dibekingi firma modal ventura Andreessen Horowitz. Tujuan perusahaan adalah menjadi ‘middleman’ perusahaan fintech seperti Juno dan Yotta agar bisa memberikan jasa perbankan meskipun tidak memegang izin perbankan.

    Platform fintech yang tidak memiliki izin perbankan tidak dilindungi oleh Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC). Jika sebuah bank besar di AS gagal, nasabah yang menyimpan uang di bank tersebut tidak akan mempunyai kantong kosong. FDIC akan mengganti uang mereka hingga $250.000 per deposan, per lembaga perbankan.

    Sebagai konsekuensi, perusahaan fintech harus bermitra dengan bank-bank yang diasuransikan FDIC untuk memengang uang konsumen mereka ke akun khusus yang memberikan perusahaan kemampuan untuk mengelola pendanaan tersebut. Perusahaan fintech juga membutuhkan ‘middleman’ seperti Synapse.

    Sebelum bangkrut, Synapse memiliki kontrak dengan 100 perusahaan fintech yang memiliki sekitar 100 juta konsumen, menurut dokumen yang dimasukkan pada April 2024.

    Saat mendeklarasikan kebangkrutan pada April, 4 mitra bank kehilangan akses ke sistem kritis mereka yang digunakan untuk mengidentifikasi rekam jejak perusahaan.

    Artinya, konsumen pengguna aplikasi seperti Yotta tak bisa mengakses uang mereka. Setelah kekacauan itu, banyak mitra bank yang bekerja sama dengan Synapse yang berupaya melakukan rekonsiliasi dengan pelanggan.

    Sebuah laporan yang diajukan oleh gugatan Troutman Pepper, yang diterbitkan pada bulan September, menemukan bahwa antara $65 juta dan $95 juta dari $265 juta masih belum ditemukan.

    (fab/fab)

  • Kontraksi di 2024, Pelaku Industri Modal Ventura Beri Bocoran Prospek 2025

    Kontraksi di 2024, Pelaku Industri Modal Ventura Beri Bocoran Prospek 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri modal ventura masih menganalisis sejumlah data perekonomian sebelum mengomentari prospek pada 2025. Terlebih setelah tren penurunan dalam pembiayaan modal ventura sampai Oktober 2024.

    Data terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pembiayaan modal ventura per Oktober 2024 mencapai Rp16,32 triliun. Angka itu turun 5,5% year on year (yoy) dibandingkan dengan Rp17,28 triliun per Oktober 2023. 

    Ketua Umum Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro mengatakan pihaknya masih menunggu data kumulatif hingga Desember 2024 untuk bisa berbicara soal prospek modal ventura pada 2025.

    “Industri modal ventura dipengaruhi dan mengikuti juga kondisi makro ekonomi, di antaranya tingkat suku bunga, inflasi hingga daya beli masyarakat,” kata Eddi kepada Bisnis, Rabu (1/1/2025).

    Tahun ini, beberapa faktor diyakni akan menjadi variabel yang mempengaruhi kinerja industri modal ventura. Katalis positifnya adalah adanya kepastian penurunan suku bunga. Di sisi lain, ada katalis negatif berupa pungutan pajak pemerintah seperti PPN 12%.

    “Kendati terdapat katalis yang bersifat positif dan negatif, ekonomi digital di Indonesia diprediksi tumbuh,” ujarnya.

    Seperti diketahui, Indonesia menjadi negara yang sukses mencatatkan pertumbuhan ekonomi digital secara signifikan. Berdasarkan laporan yang disusun Google, Temasek dan Bain & Company, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dalam enam tahun tumbuh lebih dari tiga kali lipat.

    Laporan tersebut memproyeksi nilai ekonomi digital Indonesia mencapai US$90 miliar atau sekitar Rp1.420 triliun pada 2024, jauh berkembang dibandingkan dengan ekonomi digital Indonesia pada 2018 yang hanya mencapai US$27 miliar.

    Eddi mengatakan untuk menyambut potensi pertumbuhan ekonomi digital tersebut, industri modal ventura senantiasa mengeksplorasi sektor-sektor perusahaan rintisan atau startup yang bisa dikucur pendanaan.

    “Untuk menyambut potensi pertumbuhan itu kami konsisten menjalankan strategi yang mendukung startups mencatatkan profit, ESG, governance dan kekhasan Indonesia, misalnya media atau konten berbahasa Indonesia, agri/food, transportasi listrik dan hal lain yang perlu dieksplorasi,” kata Eddi.

  • Perluas Solusi Keuangan, Mandiri Capital Gencar Berinovasi di Fintech

    Perluas Solusi Keuangan, Mandiri Capital Gencar Berinovasi di Fintech

    Jakarta: Mandiri Capital Indonesia (MCI), perusahaan anak Bank Mandiri yang bergerak di industri modal ventura, secara proaktif mendorong inovasi di teknologi finansial (fintech).
     
    Melalui inisiatif Mandiri Innovation Hub yang bertepatan dengan acara Singapore Fintech Festival 2024, MCI berkesempatan untuk melakukan showcasing inovasi digital Bank Mandiri, yaitu Livin’ & Kopra, kepada berbagai perusahaan mancanegara seperti Visa, JP Morgan, dan AI Rudder.
     
    “Mandiri Innovation Hub memberikan kesempatan bagi kami untuk memperkenalkan potensi inovasi lokal di tingkat regional,” ucap General Manager & Country Head Bank Mandiri Singapore Tri Nugroho, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 31 Desember 2024.
    Sebagai cabang internasional Bank Mandiri yang berbasis di Singapura, yang merupakan salah satu kota pusat bisnis dunia, tegas dia, Bank Mandiri berkomitmen mendukung transformasi digital dan memperluas akses terhadap solusi keuangan yang lebih inklusif di seluruh pasar Asia Tenggara dan internasional.
     
    Pada kesempatan yang sama, MCI juga menyelenggarakan business matchmaking program antara startup yang bergerak pada bidang Artificial Intelligence (AI), Renewable Energy, Waste Management, Fraud Detection, dan Cross-Border Payment & Remittance dengan berbagai unit kerja bisnis dalam ekosistem Mandiri Group.
     
    Program ini memberikan kesempatan bagi MCI untuk berbagi wawasan mengenai teknologi terbaru yang dapat mendorong transformasi digital sektor keuangan di Indonesia.
     

     

    Dorong revolusi fintech

    CEO Mandiri Capital Indonesia Ronald Simorangkir mengatakan, Mandiri Innovation Hub menandai momen penting tidak hanya bagi Bank Mandiri, tetapi juga bagi Mandiri Capital Indonesia.
     
    “Bersama-sama kita dapat mendorong revolusi fintech ke depan, menjadikan layanan perbankan lebih mudah diakses dan inklusif bagi semua,” papar dia.
     
    Mandiri Innovation Hub juga menyelenggarakan sesi panel discussion dengan sejumlah topik yang relevan, antara lain penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam sektor keuangan, ekonomi sirkular, dan pengembangan inovasi digital yang berkelanjutan.
     
    Diskusi ini bertujuan untuk menggali potensi teknologi seperti AI, dalam mempercepat efisiensi dan aksesibilitas layanan keuangan, serta bagaimana sektor fintech dapat berperan dalam mendukung ekonomi sirkular dan transformasi digital di Indonesia.
     
    CEO AI Rudder Kevin Wu mengatakan, mengembangkan teknologi conversational AI, terutama AI Voice Technology, adalah salah satu cara membantu bisnis berinteraksi lebih efisien dengan pelanggan.
     
    “Langkah ini sejalan dengan upaya kami bersama Bank Mandiri untuk mendorong digitalisasi yang optimal. Dengan ini, kami percaya AI akan berperan penting dalam transformasi sektor keuangan, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di ranah global,” kata dia
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Ratusan Pelaku UMKM di Ijen Jawa Timur Dilatih Digitalisasi Demi Berkembangnya Bisnis Ekowisata   – Halaman all

    Ratusan Pelaku UMKM di Ijen Jawa Timur Dilatih Digitalisasi Demi Berkembangnya Bisnis Ekowisata   – Halaman all

     

    Ratusan Pelaku UMKM di Ijen Jawa Timur Dilatih Digitalisasi Demi Berkembangnya Bisnis Ekowisata  

    Willy Widianto/Tribunnews.com
     
     
    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Guna mengatasi tantangan pengembangan bisnis ekowisata di Kawah Ijen, Bondowoso, Jawa Timur pelaku usaha UMKM setempat harus terus mendapatkan pelatihan keterampilan demi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

    Pelatihan untuk 100 UMKM di area Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember akan menjalani pembekalan intensif selama empat bulan. 

    Program ini berfokus pada digitalisasi UMKM untuk mengoptimalkan operasional bisnis di desa wisata, mencakup pengelolaan toko souvenir, penyewaan perlengkapan mendaki, hingga restoran atau tempat makan khas yang menonjolkan keunikan lokal. 

    Inisiatif ini selaras dengan misi besar untuk meningkatkan kompetensi masyarakat lokal dalam efisiensi operasional, strategi pemasaran digital, dan peningkatan pengalaman pelanggan, sekaligus memperkuat kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian daerah.

    “Melalui inisiatif Digibiz, kami berharap dapat memberdayakan UMKM di sekitar Kawah Ijen untuk menghadapi tantangan sekaligus memanfaatkan potensi yang ada untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Kami berharap pelatihan ini tidak hanya membantu UMKM berkembang, tetapi juga menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi komunitas setempat,” ujar CEO MDI Ventures, Donald Wihardja dalam pernyataannya, Selasa(31/12/2024).

    Digibiz diketahui merupakan kelanjutan dari program yang sebelumnya telah sukses dilakukan oleh MDI Ventures dan Cakap, yakni melalui pemberian pelatihan digital marketing bagi lebih dari 50 pelaku UMKM yang beroperasi di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. 

    Melalui pelatihan tersebut, tercatat sejumlah 90 persen partisipan melaporkan adanya peningkatan pendapatan per bulannya setelah mengimplementasikan strategi digital marketing yang diperoleh selama pelatihan. 

    Selain itu, sebanyak 89% partisipan mengakui bahwa mereka mendapatkan peningkatan pemahaman mengenai penggunaan sosial media, dan konsep digital marketing untuk pengembangan UMKM yang tengah dijalani
     
    “Kerja sama strategis ini merupakan bentuk nyata dari komitmen MDI Ventures dalam menciptakan dampak positif bersama startup portfolio kami,” kata Donald.

    Sementara itu Tomy Yunus, Chief Executive Officer (CEO) Cakap mengatakan pihaknya percaya pada kekuatan transformasi melalui pendidikan dan teknologi. 

    “Dalam program Digibiz 2024, kami menghadirkan Learning Management System (LMS) serta melibatkan praktisi pengajar berpengalaman untuk menyediakan kurikulum yang dirancang khusus bagi pelaku UMKM di kawasan Kawah Ijen. Melalui program ini, kami ingin memastikan bahwa pelaku UMKM tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan dalam usaha mereka,” tutupnya. 

    Program Digibiz tidak hanya berfokus di Kawah Ijen. Dengan potensi besar yang dimiliki UMKM di berbagai wilayah lain, seperti Padang, Tanjung Pinang, dan Toraja, program ini terus mengeksplorasi cara untuk memperluas jangkauan sekaligus memperkuat dampaknya. 

    Topik-topik pelatihan baru yang relevan dengan sektor pariwisata, kuliner, dan budaya sedang disiapkan untuk menjawab kebutuhan unik para pelaku UMKM. 

    Inisiatif ini menegaskan komitmen Digibiz dalam memberdayakan UMKM di seluruh Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta berkelanjutan.
     

  • Tantangan Jabar 2025, Akademisi: Gubernur Harus Berani Tidak Populer
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        31 Desember 2024

    Tantangan Jabar 2025, Akademisi: Gubernur Harus Berani Tidak Populer Bandung 31 Desember 2024

    Tantangan Jabar 2025, Akademisi: Gubernur Harus Berani Tidak Populer
    Editor
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Gubernur baru di Jawa Barat diminta membangun fondasi yang kuat. Berbagai keputusan atau pendekatan yang diambil sebisa mungkin menghindari proyek besar yang hanya bertujuan meningkatkan popularitas jangka pendek.
    Hal itu disampaikan Ketua Dewan Profesor Universitas Padjadjaran (
    Unpad
    ) sekaligus Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Profesor Arief Anshory Yusuf dalam diskusi “Outlook Ekonomi, Hukum, dan Politik Indonesia dan Jawa Barat 2025.
    “Fokus harus diarahkan pada kebijakan yang bersifat mendasar dan jangka panjang, meskipun hasilnya tidak langsung terlihat,” ucap Ketua Dewan Profesor Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof Arief Anshory Yusuf dalam rilisnya, Selasa (31/12/2024).
    Arief mengingatkan, pemerintah yang sukses bukanlah yang mencari glorifikasi saat masa jabatannya, tetapi yang membangun dasar kokoh bagi masa depan.
    “Jadi harus berani untuk tidak populer, tetapi tetap berorientasi pada hasil yang substansial,” tegas Arief.
    Menurutnya, Jabar sangat dikenal sebagai hub-manufaktur di Indonesia. Di mana pemerintah, baik pusat maupun provinsi, masih sangat mengandalkan sektor manufaktur.
    “Ketergantungan dengan sektor manufaktur ini terlihat dari kebijakan hilirisasi yang menjadi langkah untuk menghidupkan kembali industrialisasi yang mengalami stagnasi,” tutur Arief.
    Langkah ini, dimotivasi fakta Indonesia, termasuk Jabar mengalami stagnasi industrialisasi. Namun, kontribusi sektor manufaktur Jabar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sudah tidak signifikan seperti dulu.
    “Manufaktur Jabar menghadapi tantangan berat, termasuk persaingan ketat dengan negara-negara seperti Vietnam dan Tiongkok. Bahkan upah minimum pekerja di Vietnam misalnya, itu hanya setengah dari Indonesia. Dan ini menjadikannya lebih kompetitif,” papar dia.
    Ini berakibat, manufaktur tidak lagi menjadi pendorong utama pertumbuhan di Jabar. Perubahan tersebut pun terkonfirmasi dari pertumbuhan ekonomi Jabar yang kini tak lagi di atas nasional.
    Stagnasi di sektor manufaktur mendorong terjadinya tersierisasi atau pergeseran ke sektor jasa yang lebih banyak. Namun, tersierisasi yang terjadi di Jabar cenderung ke arah jasa berkualitas rendah.
    “Selama ini kita seolah berasumsi re-industrialisasi akan berhasil atau hilirisasi akan sukses. Padahal ada rencana lain yang bisa dilakukan yakni memfasilitasi tersierlisasi. Misalnya mengembangkan sektor pariwisata dengan serius, atau pengembangan start-up agar kualitas pekerja meningkat,” ungkapnya.
    Untuk itu, peningkatan kualitas tenaga kerja menjadi tantangan besar bagi Jabar. Pendidikan rata-rata penduduk Jabar masih rendah, dengan angka lama sekolah yang berada di peringkat bawah secara nasional.
    Oleh karena itu, pendidikan menjadi kunci untuk menciptakan tenaga kerja yang lebih produktif, terutama untuk mendukung sektor startup dan pariwisata yang potensial.
    Lalu dalam lanskap politik Indonesia, Guru Besar dari Universitas Pendidikan Indonesia, Profesor Karim Suryadi mengatakan, dinamika kekuasaan memperlihatkan pola yang relatif stabil dan harmonis.
    Koalisi Indonesia Maju, sebagai koalisi politik dominan, terus menguasai berbagai lini pemerintahan dengan dukungan mayoritas partai politik di parlemen. Hal ini menciptakan suasana “bulan madu” politik yang diperkirakan akan terus berlanjut dalam waktu dekat.
    Menurutnya, keberhasilan KIM dalam membangun soliditas diantara partai-partai anggotanya, menjadi fondasi utama stabilitas tersebut.
    “Dengan menguasai mayoritas kursi di DPR, koalisi ini memiliki kemampuan yang kuat untuk mengendalikan arah legislasi dan kebijakan nasional. Kesepakatan bersama dalam koalisi ini juga meminimalkan potensi friksi,” ungkap Karim.
    Namun, stabilitas ini bukan tanpa tantangan. Risiko terbesar dalam periode bulan madu politik adalah terjadinya stagnasi akibat kurangnya dinamika oposisi yang sehat.
    “Demokrasi membutuhkan checks and balances untuk memastikan bahwa kekuasaan dijalankan secara transparan dan akuntabel,” ucapnya.
    Disisi lain, lanjutnya, salah satu efek dari dominasi politik ini adalah semakin minimnya partisipasi masyarakat dalam proses politik.
    Sementara itu, paparan pada bidang hukum,
    akademisi
    Unpad, Mei Sunanto menilai, reformasi hukum di Indonesia belum ada perubahan besar yang terasa.
    Langkah yang diambil cenderung setengah hati dan tidak menyentuh tiga elemen utama sistem hukum, yakni substansi hukum, struktur hukum, dan budaya hukum.
    “Banyak undang-undang yang dibuat belum benar-benar relevan dengan kebutuhan masyarakat. Tidak sedikit langkah yang diambil tidak ada landasan hukumnya atau dengan kata lain hanya berbasis diskresi,” ungkap Mei.
    Selain itu, lembaga penegak hukum seperti kepolisian, kejaksaan, dan peradilan masih menghadapi masalah besar, misalnya saat ini muncul tren penegakan hukum cenderung lebih cepat dilakukan jika kasusnya menjadi viral terlebih dahulu.
    “Kesadaran hukum masyarakat masih rendah. Banyak orang tidak memahami hak dan kewajiban mereka. Di sisi lain, aparat hukum sering kali masih bekerja dengan mentalitas transaksional, bukan pelayanan yang adil,” papar Mei.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • MCI Bawa Potensi Inovasi Teknologi Fintech Lokal ke Regional

    MCI Bawa Potensi Inovasi Teknologi Fintech Lokal ke Regional

    Jakarta, FORTUNE – Mandiri Capital Indonesia (MCI) membawa potensi Inovasi Teknologi finansial (Fintech) lokal ke tingkat regional Asia Tenggara (ASEAN), melalui Mandiri Innovation Hub di gelaran Singapore Fintech 2024.

    General Manager & Country Head, Bank Mandiri Singapore, Tri Nugroho, mengatakan dalam ajang tersebut, MCI melakukan showcasing inovasi digital Bank Mandiri, seperti Livin’ & Kopra, kepada perusahaan mancanegara seperti Visa, JP Morgan, maupun AI Rudder.

    “Kami berkomitmen untuk mendukung transformasi digital dan memperluas akses terhadap solusi keuangan yang lebih inklusif di seluruh pasar Asia Tenggara dan internasional,” ujarnya dalam keterangan pers, Selasa (31/12).

    MCI juga menyelenggarakan business matchmaking program antara startup yang bergerak pada bidang Artificial Intelligence (AI), Renewable Energy, Waste Management, Fraud Detection, dan Cross-Border Payment & Remittance, dengan berbagai unit kerja bisnis dalam ekosistem Mandiri Group.

    Selain itu, ada pula sejumlah sesi panel discussion dengan sejumlah topik yang relevan, antara lain penerapan teknologi AI dalam sektor keuangan, ekonomi sirkular, dan pengembangan inovasi digital yang berkelanjutan. Tujuannya, untuk menggali potensi teknologi seperti AI, dalam mempercepat efisiensi dan aksesibilitas layanan keuangan, serta memaparkan peran sektor fintech dalam mendukung ekonomi sirkular dan transformasi digital di Indonesia.

  • Kemenperin dorong IKM implementasikan teknologi tepat guna lewat S4I

    Kemenperin dorong IKM implementasikan teknologi tepat guna lewat S4I

    Program Startup for Industry hadir untuk menjembatani kebutuhan IKM terhadap solusi teknologi yang inovatif

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pengusaha industri kecil menengah (IKM) untuk mengimplementasikan teknologi tepat guna baik dari aspek produksi, manajemen hingga pemasaran melalui Program Rebranding Startup4Industry (S4I).

    “Selama ini, IKM telah memiliki peran strategis dalam memacu perekonomian Indonesia, namun masih menghadapi tantangan dalam adopsi teknologi. Program Startup for Industry hadir untuk menjembatani kebutuhan IKM terhadap solusi teknologi yang inovatif,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, program tersebut menjadi langkah strategis untuk mengakselerasi transformasi teknologi di sektor industri, khususnya bagi pelaku IKM, guna meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia yang diprediksi mencapai 90 miliar dolar AS hingga akhir tahun 2024.

    “Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan seperti perguruan tinggi, lembaga riset, pemerintah daerah, asosiasi dan pelaku industri untuk bergabung dalam ekosistem ini,” katanya.

    “Kolaborasi lintas sektor menjadi hal yang sangat penting dalam mendukung kesuksesan program Startup for Industry. Ekosistem solusi teknologi yang kuat akan terwujud melalui kerja sama antara startup, IKM, pemerintah, akademisi, dan investor,” kata Dini.

    Sebelumnya Kemenperin menggelar Program Satu Desa Satu Produk (One Village One Product/OVOP) guna mencetak industri kecil menengah (IKM) yang unggul, sekaligus memperluas pasar ekspor.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • 6 Pemilik Maskapai Penerbangan di Indonesia, Siapa Saja?

    6 Pemilik Maskapai Penerbangan di Indonesia, Siapa Saja?

    Pesawat adalah sarana transportasi udara yang sering digunakan untuk mobilisasi, baik dalam lingkup lokal maupun internasional. Di Indonesia, industri penerbangan dikuasai oleh enam grup maskapai.

    Grup maskapai di Indonesia terdiri dari Lion Air Group, BUMN, hingga yang terbaru BBN Airlines dari Irlandia. Enam maskapai ini dimiliki oleh sejumlah konglomerat dengan kekayaan miliaran hingga triliunan rupiah. Selain itu, pemerintah Indonesia juga memiliki beberapa pesawat, termasuk Garuda Indonesia dan Citilink.

    1. Lion Air Group

    Lion Air Group adalah salah satu maskapai penerbangan terbesar di Indonesia yang didirikan oleh dua bersaudara, yaitu Rusdi Kirana dan Kusnan Kirana pada 1999. Mereka menciptakan Lion Air Group sebagai maskapai penerbangan dengan tarif murah.

    Saat ini, Lion Air Group mengelola beberapa maskapai seperti Lion Air, Batik Air, Wings Air, Super Air Jet, Malindo Air, dan Thai Lion Air. Maskapai ini melayani berbagai penerbangan domestik dan internasional, misalnya Kuala Lumpur, Penang, Singapura, dan Seoul.

    Selain itu, Lion Air Group juga memiliki bisnis pengiriman barang bernama Lion Parcel yang didirikan pada Februari 2013. Bahkan, Lion Air Group juga mengelola bisnis Lion Hotel & Plaza di Manado.

    Berkat berbagai usaha ini, Rusdi dan Kusnan Kirana pernah tercatat sebagai salah satu daftar orang terkaya di Indonesia pada 2019 dengan total kekayaan mencapai 835 juta dolar AS atau sekitar Rp12,6 triliun.

    2. Avia Solutions Group

    BlueBird Nordic atau BBN Airlines adalah maskapai penerbangan baru di Indonesia yang mulai beroperasi pada 27 September 2024. BBN Airlines merupakan anak perusahaan dari Avia Solutions Group yang berbasis di Dublin, Irlandia.

    Avia Solutions Group didirikan oleh Gediminas Ziemelis dan dipimpin oleh Jonas Janukenas sebagai CEO. Perusahaan ini menyediakan layanan pesawat, kru, pemeliharaan, dan asuransi penerbangan, dengan total 199 armada di seluruh dunia.

    Selain itu, Avia Solutions Group juga menawarkan layanan perawatan dan perbaikan pesawat serta pelatihan untuk pilot dan awak pesawat.

    Pendiri Avia Solutions, Gediminas Ziemelis adalah seorang konglomerat yang telah berpengalaman puluhan tahun di dunia bisnis. Ia telah mendirikan lebih dari seratus startup, memimpin beberapa perusahaan, dan memiliki saham mayoritas di sebuah klub basket.

    Pada Desember 2022, Ziemelis tercatat sebagai orang terkaya di Lithuania dengan kekayaan mencapai 1,68 miliar euro atau sekitar Rp28 triliun.

    3. BUMN

    Pemerintah Indonesia melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki maskapai penerbangan, yaitu Garuda Indonesia dan anak perusahaannya, Citilink yang didirikan pada 2009.

    Saat ini, Garuda Indonesia Group mengoperasikan 169 pesawat yang melayani 76 rute domestik dan internasional. Selain itu, Garuda Indonesia juga terhubung dengan 19 maskapai lain dalam aliansi SkyTeam yang memungkinkan mereka melayani penumpang ke 177 negara.

    4. Sriwijaya Air Group

    Sriwijaya Air Group adalah maskapai penerbangan yang didirikan di Indonesia oleh beberapa pengusaha, yaitu Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 10 November 2003.

    Saat ini, CEO PT Sriwijaya Air adalah Ardhana Sitompul. Ia dibantu oleh beberapa direktur, termasuk Cecep Cahyana, Didi Iswandy, dan Dwi Iswantoro.

    Pada awalnya, Sriwijaya Air hanya melayani penerbangan dengan pesawat Boeing 737-200 pada rute dari Jakarta ke Pangkal Pinang, Palembang, Jambi, dan Pontianak. Saat ini, Sriwijaya Air Group telah memiliki 48 pesawat Boeing dan melayani total 53 rute penerbangan.

    5. PT ASI Pudjiastuti Aviation

    Susi Air adalah maskapai penerbangan di Indonesia yang dimiliki oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Maskapai ini beroperasi di bawah PT ASI Pudjiastuti Aviation yang didirikan pada 2004.

    Pesawat Susi Air pertama kali terbang pada Desember 2004, melayani penerbangan charter untuk program bantuan di wilayah Medan. Pada 2006, Susi Air mulai menawarkan penerbangan komersial yang juga berpusat di Medan.

    Saat ini, Susi Air mengoperasikan 49 armada pesawat ke berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari Medan, Banda Aceh, Padang, Jakarta, Palangkaraya, Samarinda, Kupang, Manokwari, Biak, Timika, Jayapura, Wamena, hingga Merauke.

    6. TransNusa

    TransNusa (PT TransNusa Aviation Mandiri) adalah maskapai penerbangan di Indonesia yang saat ini sahamnya dimiliki oleh China Aircraft Leasing Group Holdings Limited.

    Awalnya, TransNusa merupakan maskapai lokal yang didirikan pada 2005. Pada 2020, TransNusa sempat menghentikan operasinya akibat pandemi COVID-19. Kemudian, maskapai ini dijual dan mendapatkan suntikan dana dari pemegang saham serta manajemen baru pada 2022.

    Sejak saat itu, TransNusa melakukan rebranding menjadi Maskapai Layanan Premium (Premium Service Carrier) dan makin memperluas rute penerbangannya, termasuk rute internasional seperti Jakarta-Kuala Lumpur dan Jakarta-Guangzhou.

    Demikian daftar pemilik maskapai penerbangan di Indonesia yang sebagian besar berasal dari perusahaan swasta dan salah satunya milik pemerintah.

  • Hamish Daud Angkat Bicara Singgung Gaji Karyawan usai Dituding Lecehkan dan Bangkrutnya Startup

    Hamish Daud Angkat Bicara Singgung Gaji Karyawan usai Dituding Lecehkan dan Bangkrutnya Startup

    TRIBUNJATIM.COM – Artis Hamish Daud kini masih menjadi sorotan karena dituding melakukan dugaan pelecehan terhadap mantan karyawannya.

    Kini, suami penyanyi Raisa itu angkat bicara.

    Diketahui, kabar miring yang dialamatkan terhadap Hamish Daud santer terdengar.

    Seorang pengguna LinkedIn, Admond Lee, membongkar alasan di balik kebangkrutan startup yang didirikan oleh Hamish Daud.

    Hamish Daud pun menjadi viral setelah pengguna akun X @apajadeh membagikan ulang tulisan Admond Lee soal kondisi perusahaan Octopus. 

    Yang mengejutkan, dalam keterangan tersebut terdapat tudingan Hamish Daud melakukan pelecehan seksual terhadap mantan karyawan.

    “Hamish faced accusations of harassment and sexual assault against a former employee.” 

    “Hamish menghadapi tuduhan pelecehan dan penyerangan seksual terhadap mantan karyawannya,” jelas Almond.

    Selain itu, kondisi perusahaan yang didirikan Hamish Daud juga ikut dibongkar.

    Banyak faktor yang membuat perusahaan bangkrut hingga Hamish Dauddisebut tak membayar gaji karyawan.

    “Everything collapsed when employees got unpaid salaries for 6 months.” 

    “Perusahaan mengalami kebangkrutan karena gagal membayar gaji karyawannya selama enam bulan,” beber Admond.

    Bahkan Admond juga menyebutkan bahwa CEO perusahaan tersebut, yang diidentifikasi sebagai Hamish Daud, terlibat dalam penipuan.

    “CEO committed fraud + lied about holding a degree from UC berkeley.” 

    “CEO melakukan penipuan ditambah berbohong tentang memegang gelar dari UC berkeley,” terangnya.

    Kendati begitu, Hamish Daud sebelumnya sudah menjawab kabar mengenai dirinya yang dituding tak membayar gaji karyawan.

    Hamish Daud mengambil langkah hukum terkait dugaan pencemaran nama baik akibat pencatutan namanya oleh sebuah perusahaan pengelolaan sampah.

    Hamish menegaskan, dirinya bukanlah direktur utama perusahaan itu dan tidak bertanggung jawab atas keuangannya. 

    “Bukan, saya bukan dirutnya. Tujuan saya hanya untuk membantu menjaga lingkungan Indonesia. Tapi ternyata, di belakang layar, ada kejadian-kejadian,” kata Hamish saat ditemui di Polda Metro Jaya, Kamis (19/12/2024).

    Diakui Hamish, dirinya hanya mendapatkan endorsement.

    Sementara kuasa hukum Hamish Daud, Wijayono Hadi Sukrisno menegaskan, tuduhan tersebut sudah diklarifikasi oleh pihak yang berwenang di perusahaan. 

    “Masalah ini sudah sering diberitakan, terutama soal pertanggungjawaban keuangan terhadap karyawan, termasuk gaji mereka. Direktur utama perusahaan sudah memberikan pernyataan resmi bahwa itu bukan tanggung jawab Mas Hamish,” ucap Hadi.

    Hadi juga menyebut tudingan Hamish Daud yang tak membayar gaji karyawan yakni salah besar.

    “Perlu diluruskan bahwa tanggung jawab atas gaji-gaji karyawan bukanlah tanggung jawab Mas Hamish. Hal ini sudah dijelaskan secara resmi oleh direktur utama perusahaan,” terang Hadi.

    Sempat Digosipkan Open BO

    Jauh sebelum kabar miring soal pelecehan mencuat, Hamish Daud sempat menjadi perbincangan setelah muncul dugaan open BO atau sewa perempuan saat berada di Bali pada tahun 2023.

    Tuduhan tersebut muncul saat akun gosip mengunggah potret wajah Raisa yang dianggap sombong lantaran mengidap anxiety disorder.

    Namun salah seorang netizen kemudian berkomentar. 

    Ia menyebarkan isu yang menyebut Hamish Daud suka order perempuan saat di Bali.

    “Padahal suaminya juga kalau di Bali itu sering banget B.O sama temen gue yang LC (pemandu karaoke) di Bali. Hahaha, nggak tahu aja lu yaya,” tulis komentar warganet.

    Isu tersebut pun langsung dibantah oleh manajer Hamish Daud, Vitalia Ramona.

    “Tidak benar,” kata Vitalia Ramona, saat dikonfirmasi awak media.

    “Kami tidak akan tanggapi ya karena memang tidak benar,” tuturnya.

    Sosok Hamish Daud

    Hamish Daud kini diduga menjadi pelaku pelecehan seksual terhadap mantan karyawannya sendiri.

    Hamish Daud yang bernama lengkap Hamish Daud Wyllie adalah seorang aktor dan presenter.

    Ia juga pernah menjadi bintang di beberapa Film Televisi.

    Kini nama Hamish Daud tengah menjadi sorotan warganet.

    Pasalnya, ia diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap mantan karyawannya sendiri. 

    Berikut profil Hamish Daud.

    Kehidupan Pribadi

    Dilansir dari situs Wikipedia, Hamish Daud lahir di Gosford, Australia pada 8 Maret 1980.

    Saat ini, ia telah berusia 44 tahun.

    Hamish Daud dan Raisa telah menikah sejak 2017.

    Kedua pasangan itu juga telah dikaruniai seorang anak.

    Pendidikan

    Meski lahir di Australia, Hamish Daud telah menetap dan mengenyam pendidikan di Indonesia.

    Ia diketahui pernah menimba ilmu di Jakarta International School, Bali International School, dan Terrigal High School.

    Usai lulus dari bangku SMA, Hamish Daud melanjutkan sekolah di Macleay College, ia mengambil jurusan pemasaran. 

    Tak berhenti di gelar diploma, suami Raisa lanjut menempuh kuliah di Southern Cross University.

    Di sana, Hamish Daud diketahui mengambil jurusan kesenian. 

    Hal ini diketahui dari gelar yang didapat olehnya, yaitu Bachelor of Arts (BA) dari universitas yang terletak di East Lismore, New South Wales tersebut.

    Karier

    Hamish Daud mengawali karier ketika ia bekerja di perusahaan yang berjalan di bidang arsitek bernama SAKA Architects. 

    Ia berhasil bertahan di sana selama 12 tahun 2 bulan.

    Usai keluar dari SAKA Architects pada Februari 2020, suami dari Raisa itu lantas bergabung ke perusahaan bernama Octopus Indonesia. 

    Ia menjabat sebagai Co-Founder dan CMO di sana. 

    Sebelumnya, Hamish Daud juga pernah menjabat sebagai presenter di program My Trip My Adventure di Trans TV pada 2013 hingga 2015.

    Di sisi lain, ia pernah membintangi beberapa judul film, seperti Supernova: Ksatria, Putri, & Bintang Jatuh (2014), Gangster (2015), I am Hope (2015), Trinity, The Nekad Traveler (2017), Critical Eleven (2017), dan masih banyak lagi.

    Kasus Pelecehan

    Baru-baru ini, nama Hamish Daud sedang menjadi buah bibir di kalangan netizen Indonesia.

    Pasalnya, suami dari Raisa itu diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap mantan karyawan. 

    Kabar ini mulai terkuat ke publik setelah seorang pengguna LinkedIn, Admond Lee, membeberkan alasan di balik kebangkrutan startup yang didirikan oleh suami pelantun Si Paling Mahir tersebut. 

    Tudingan ini kian viral setelah diunggah ulang oleh akun X @apajadeh, yang membagikan tulisan Admond Lee mengenai kondisi Octopus, perusahaan yang dikelola oleh Hamish Daud. 

    Dari sekian banyak tudingan, yang paling membuat netizen heboh tak lain karena pernyataan akhir dari Admond.

    Admond menyebutkan bahwa terdapat tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Hamish Daud. 

    Usut punya usut, tuduhan ini rupanya sempat ramai beberapa waktu lalu.

    Reaksi Netizen

    “Jangan kegocek, ini nutupin 12 persen guys,” tulis netizen. 

    “Raisa ini redflag enjoyer apa ya,” kata netizen lain. 

    “Yang terakhir sebenernya sempet rame sih dulu, katanya deseu ga suka pereu,” timpal warganet lainnya.  

    “Pada nanya raisa kurang apa. Hellaaww itu victoria beckham sama gisele bundchen aja diselingkuhi. Kelen pikir cantik karismatik legendaris azzah cukhup?” cuit netizen.