Produk: startup

  • Eropa Punya Terobosan Baterai, Dunia Setop Bergantung ke RI & China?

    Eropa Punya Terobosan Baterai, Dunia Setop Bergantung ke RI & China?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dua perusahaan rintisan (startup) asal Eropa mengumumkan terobosan dalam pengembangan baterai listrik daur ulang yang bisa memutus ketergantungan dunia atas China.

    Baterai daur ulang yang dikembangkan oleh Altilium asal Inggris dan Tozero asal Jerman adalah upaya untuk memenuhi syarat kendaraan listrik yang berlaku di Eropa mulai Agustus 2030. Sebanyak 6 persen lithium dan nikel serta 16 persen kobalt yang digunakan dalam baterai mobil listrik di Eropa harus didapatkan dari proses daur ulang. Kandungan minimum tersebut akan terus dinaikkan setiap 5 tahun.

    Terobosan dua startup asal Eropa, menurut Reuters, merupakan kompetisi bagi China yang kini memiliki teknologi terdepan dalam hal daur ulang baterai.

    Altilium menyatakan penelitian dari Imperial College menunjukkan bahwa baterai kecil yang dibuat dari katoda daur ulang memiliki kinerja sama baiknya dengan baterai yang dibuat dari material baru. Katoda baterai kendaraan listrik biasanya menggunakan material lithium, kobalt, nikel, dan mangan.

    Indonesia adalah salah satu produsen terbesar nikel, yang salah satunya digunakan untuk pembuatan baterai mobil listrik.

    CEO Altilium Christian Marston menyatakan bahwa material daur ulang mengurangi emisi CO2 sebesar 70 persen dan lebih murah 20 persen, dibanding material baru.

    “Terobosan teknis nyata ini membuat penggunaan material daur ulang tak berisiko bagi pabrikan mobil,” kata Marston kepada Reuters, Kamis (13/2/2025).

    Altilium kini bekerja sama dengan Tata Motors asal India untuk membuat sel baterai menggunakan material yang didaur ulang dari Jaguar i-Pace.

    Tozero asal Jerman yang didukung oleh Honda tengah mengembangkan pabrik grafit daur ulang. Mereka mengklaim proses hidrometalurgi yang dikembangkan tidak menghasilkan emisi (net zero) jika didukung oleh energi terbarukan. Grafit saat ini berkontribusi hingga 40 persen dari jejak karbon baterai liithium ion.

    Rencananya pabrik Tozero mulai berproduksi pada 2027 dengan kapasitas mencapai 2.000 ton grafit daur ulang per tahun yang diperkirakan cukup untuk memproduksi 50.000 mobil listrik.

    (fsd/fsd)

  • Video: Kasus Fraud Startup RI Bikin Investor Asing Pikir-Pikir

    Video: Kasus Fraud Startup RI Bikin Investor Asing Pikir-Pikir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa waktu lalu, dugaan pemalsuan laporan keuangan yang dilakukan salah satu perusaan start up sempat menghebohkan publik. Lantas seperti apa dampaknya?

    Ketua Umum Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (AMVESINDO) Eddi Danusaputra menuturkan kasus fraud yang terjadi berdampak negatif ke ekosistem, terutama investor asing. Eddi juga mengatakan pada kenyataannya, industri startup Tanah air masih tergantung dengan investor asing khususnya soal yang berada di level growth dan late-stage.

    Sementara itu, CEO Midi Ventura Donald Wihardja mengungkapkan adanya manipulasi laporan keuangan tersebut membuat investor meminta startup berbenah. Diantaranya melakukan audit hingga pengecekan pada internal operation.

    Selengkapnya saksikan dialog Syarifah Rahma bersama Ketua Umum Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (AMVESINDO) Eddi Danusaputra dan CEO Midi Ventura Donald Wihardja di Program Profit CNBC Indonesia, Kamis (20/02/2025).

  • Jensen Huang Sebut DeepSeek Percepat Adopsi AI, Untungkan Nvidia

    Jensen Huang Sebut DeepSeek Percepat Adopsi AI, Untungkan Nvidia

    Bisnis.com, JAKARTA — Pendiri dan CEO Nvidia Jensen Huang menyatakan pasar keliru menilai kemajuan teknologi DeepSeek serta potensi dampak negatifnya terhadap bisnis pembuat chip tersebut.

    Sebaliknya, Jensen menyebut model penalaran open source R1 buatan DeepSeek sebagai hal yang sangat menarik dan memberi keuntungan bagi perusahaan.

    Jensen mengatakan pasar merespons R1 seolah-olah teknologi AI sudah selesai dan manusia tidak membutuhkan lagi komputasi karena DeepSeek dapat menghadirkan efisiensi. Padahal, yang terjadi adalah sebaliknya. 

    Dengan kehadiran DeepSeek, adopsi dan penetrasi AI makin cepat, bukan menghapus kebutuhan seperti yang diproduksi Nvidia. 

    “R1 membuat semua pihak menyadari bahwa model AI bisa jauh lebih efisien dari perkiraan sebelumnya. Ini memperluas sekaligus mempercepat adopsi AI,” kata Jensen, dilansir dari Techcrunch Minggu (23/2/2025).

    Jensen mengatakan R1 menunjukkan AI dapat dijalankan dengan sumber daya lebih hemat, memungkinkan perusahaan kecil dan startup mengembangkan aplikasi AI tanpa investasi infrastruktur besar. Ini memperluas basis pengguna AI di berbagai sektor

    Meski pra-pelatihan (pre-training) lebih efisien, proses pasca-pelatihan (reasoning) tetap membutuhkan daya komputasi tinggi. Huang menekankan penalaran adalah tahap yang sangat intensif komputasi, area di mana chip Nvidia tetap dominan. 

    R1 memicu persaingan untuk mengembangkan model lebih efisien, yang justru meningkatkan permintaan solusi komputasi canggih. Huang menyebut ini sebagai bahan bakar pertumbuhan pasar AI. Nvidia berperan sebagai penyedia infrastruktur kunci dalam hal ini. 

    Pujian juga kepada DeepSeek juga pernah dilontarkan oleh CEO OpenAI Sam Altman, yang menilai kecerdasan buatan (AI) R1 dari startup AI China, DeepSeek, sebagai sebuah terobosan mengesankan.

    Namun dirinya tetap menegaskan bahwa kekuatan komputasi yang lebih besar adalah elemen fundamental dalam kesuksesan OpenAI.

    DeepSeek, model AI berbiaya rendah asal China, menjadi sorotan global bulan lalu setelah merilis sebuah laporan yang mengungkapkan bahwa pelatihan model DeepSeek-V3 hanya membutuhkan dana kurang dari US$6 juta dengan memanfaatkan chip Nvidia H800, yang memiliki kemampuan lebih rendah.

    Model DeepSeek-R1 yang dirilis pekan lalu disebut 20 hingga 50 kali lebih hemat biaya dibandingkan model o1 milik OpenAI, bergantung pada jenis tugas yang dilakukan, menurut pernyataan resmi di akun WeChat DeepSeek.

    “Model R1 DeepSeek benar-benar mengesankan, terutama dalam apa yang mereka capai dengan biaya yang sangat rendah,” ujar Altman di platform X.

    Ilustrasi kecerdasan buatanPerbesar

    Altman menambahkan, OpenAI tetap fokus melanjutkan peta jalan penelitian dan yakin bahwa peningkatan kekuatan komputasi sekarang lebih penting daripada sebelumnya untuk mencapai tujuan perusahaan.

    Dalam perkembangannya, DeepSeek tengah mempertimbangkan pendanaan eksternal untuk pertama kalinya setelah mengalami lonjakan permintaan yang signifikan terhadap model kecerdasan buatannya.

    Melansir dari Reuters, Kamis (20/2/2025) DeepSeek menarik minat dari sejumlah investor besar, termasuk Alibaba dan dana negara seperti China Investment Corp dan National Social Security Fund.

    Pada bulan Januari, DeepSeek mengejutkan industri teknologi dengan meluncurkan model AI berbiaya rendah yang diyakini mampu menyamai atau bahkan mengungguli model-model AI yang dikembangkan oleh pesaing Barat, namun dengan biaya yang jauh lebih murah. 

    Model ini menimbulkan keraguan tentang keunggulan Amerika Serikat dalam perlombaan global untuk mendominasi teknologi kecerdasan buatan.

    Akan tetapi, dengan lonjakan permintaan yang terjadi sejak peluncuran, DeepSeek kini menghadapi tantangan besar dalam hal infrastruktur. Startup ini mengalami pemadaman listrik akibat kebutuhan akan chip dan server AI yang lebih banyak untuk menangani penggunaan yang terus berkembang. 

    Untuk mendukung pengembangan model AI yang semakin kompleks dan menghadapi permintaan yang semakin tinggi, perusahaan kini mempertimbangkan untuk mencari pendanaan eksternal guna memperkuat kapasitas dan infrastrukturnya.

  • Pemanfaatan Teknologi Terkini Bakal Tingkatkan Kualitas Pendidikan RI

    Pemanfaatan Teknologi Terkini Bakal Tingkatkan Kualitas Pendidikan RI

    Jakarta

    Di era digital yang semakin kompetitif, dibutuhkan pendidikan yang berkualitas agar memiliki generasi muda yang berdaya saing di masa mendatang. Pemanfaatan teknologi terkini sejak dini pun digalakkan.

    Skolla, Startup edutech, mengungkapkan peningkatan literasi dan numerasi melalui program pemulihan pembelajaran nasional, bisa menjadi salah satu solusi pekerjaan rumah yang sedang dihadapi Indonesia.

    National Learning Recovery Program (NLRP) 2025 menjadi inisiatif terbaru hasil kerjasama antara Skolla dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

    Muhammad Akbar Buana Tafsili selaku CEO Office Skolla menjelaskan bahwa program NLRP mencakup berbagai aspek, mulai dari asesmen literasi dan numerasi, asesmen psikologi, live class, video, modul dan latihan soal seputar literasi dan numerasi, kelas pendidikan karakter, hingga pendidikan sains teknologi menggunakan Augmented-Virtual Reality.

    “Program ini akan berjalan secara daring mulai bulan Februari hingga Juni 2025,” ujarnya.

    NLRP 2025, diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam upaya meningkatkan kualitas literasi dan numerasi di Indonesia untuk mempersiapkan generasi muda yang kompeten, berdaya saing serta mampu untuk berpartisipasi aktif dalam masyarakat.

    Penandatanganan nota kesepahaman antara Skolla, dan perwakilan penerima manfaat program dari wilayah Jakarta dan Jawa Barat, yang diwakili oleh SMA Candra Naya Jakarta dan SMP Harapan Siswa Bogor pada soft launching NLRP 2025 meresmikan kerja sama implementasi program NLRP 2025

    Acara soft launching dihadiri oleh Ali Mukodas selaku Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Devlin Hazrian Saleh selaku Direktur Utama PT Teman Satu Skolla, Ahmad Mujahid selaku Direktur Eksekutif Salam Setara Amanah Nusantara, serta 100 undangan perwakilan sekolah SMA se-DKI Jakarta pada Bulan Februari 2025 bertempat di Auditorium Lantai 2 Perpustakaan Nasional.

    “NLRP adalah langkah strategis untuk mengatasi tantangan penurunan kemampuan literasi dan numerasi siswa. Kami berharap program ini dapat memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta,” ungkap Ali.

    NLRP nantinya akan diimplementasikan menggunakan metode Omni Learning berteknologi canggih Artificial Intelligence, Machine Learning, dan Augmented-Virtual Reality.

    “Kami menargetkan 13.000 siswa di 50 sekolah SMP dan SMA di Jakarta dan Jawa Barat sebagai penerima manfaat program. Terinspirasi oleh Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara, melalui konsepsi Tri Sentra Pendidikan, kami percaya bahwa keberhasilan pendidikan bukan hanya bergantung pada siswa, tetapi juga melibatkan kolaborasi antara manajemen sekolah, guru dan orang tua,” pungkas Devlin.

    (agt/agt)

  • Beberkan Tanda Kiamat, Bill Gates Tunjuk Indonesia

    Beberkan Tanda Kiamat, Bill Gates Tunjuk Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pendiri Microsoft dan seorang filantropis Bill Gates mengungkapkan tanda gas rumah kaca yang dihasilkan Bumi. Dalam pemaparannya, dia juga membawa nama Indonesia.

    Dia mengungkapkan aktivitas Bumi menghasilkan 51 miliar ton gas rumah kaca setiap tahun. Setidaknya 7% di antaranya berasal dari produksi lemak dan minyak hewan dan tumbuhan.

    Masyarakat Bumi, Gates meminta untuk bisa memperbaiki angka tersebut agar bisa memperbaiki masalah terkait perubahan iklim. “Untuk memerangi perubahan iklim, kita harus mengubah angka tersebut ke nol,” kata dia.

    Namun, dia tak serta merta melarang penggunaan lemak hewan. Sebab Gates menyadari menghilangkan ketergantungan manusia akan lemak hewan tidak realistis.

    Lemak hewan sendiri menyimpan nutrisi dan kalori yang dibutuhkan manusia. Ternyata da cara untuk tetap bisa menggunakannya tanpa harus menghasilkan emisi, menyiksa hewan dan menghasilkan zat kimia berbahaya melalui startup bernama Savor yang juga dia danai.

    Savor menciptakan lemak dari sebuah proses dengan karbondioksida dari udara dan hidrogen dari air. Berikutnya senyawa dipanaskan dan dioksidasi menjadi pemisahan komponen asam yang menciptakan formulasi lemak.

    Menurut Gates, lemak yang dihasilkan memiliki molekul yang sama dengan susu, keju, sapi dan juga minyak nabati.

    Selain terkait lemak hewan, Gates menyoroti soal dampak dari minyak sawit. Ini dikonsumsi dalam makanan sehari, mulai dari kue, mie instan, krim kopi, makanan beku hingga make up, dan sabun badan.

    Sawit asli dari Afrika Barat dan Tengah ternyata berasal dari pohon yang ada di garis khatulistiwa. Pada akhirnya menyebabkan penggundulan hutan karena mengubahnya menjadi lahan sawit.

    Dampaknya membuat perubahan iklim, karena pembakaran hutan akan menciptakan emisi yang terlalu banyak di atmosfer serta mengakibatkan peningkatan suhu.

    Topik ini juga yang membuatnya menyoroti Indonesia. Bersama Malaysia, terjadi kejadian serupa di dua negara dan pada akhirnya menyumbangkan emisi secara global.

    “Pada 2018, kehancuran yang terjadi di Malaysia dan Indonesia saja sudah cukup parah hingga menyumbang 1,4% emisi global. Angka itu lebih besar dari seluruh negara bagian California dan hampir sama besarnya dengan industri penerbangan di seluruh dunia,” jelas Gates.

    Namun kembali, dia menyadari minyak sawit tak mudah untuk digantikan. Ini disebabkan harganya yang murah, tidak berbau, dan melimpah.

    Gates menjelaskan sejumlah perusahaan berusaha mengatasi masalah tersebut. Misalnya C16 Bioscience, Gates sudah pernah membicarakannya sejak 2017 lalu.

    C16 menembakkan produk dari mikroba ragi liar dengan proses fermentasi yang tidak menghasilkan emisi sama sekali. Hasilnya memang berbeda secara kimiawi, namun kandungannya terdapat asam lemak yang sama jadi bisa juga digunakan.

    “Minyak ini sama alaminya dengan minyak sawit, hanya saja tumbuh pada jamur, bukan pada pohon. Sama dengan Savor, proses C16 sepenuhnya bebas dari pertanian. ‘Pertanian’-nya adalah sebuah laboratorium di tengah kota Manhattan,” tuturnya.

    (mkh/mkh)

  • Perusahaan Truk Listrik Ini Bangkrut, Aset-asetnya Mau Dijual

    Perusahaan Truk Listrik Ini Bangkrut, Aset-asetnya Mau Dijual

    Jakarta

    Produsen truk listrik Nikola dikabarkan bangkrut. Kabarnya Nikola juga akan menjual aset-asetnya.

    Nikola disebut telah mengajukan perlindungan kebangkrutan dan akan mengupayakan penjualan aset-asetnya. Diberitakan Reuters, Nikola kesulitan bergelut di industri kendaraan listrik akibat merosotnya permintaan. Di sisi lain, Nikola juga harus menghadapi tantangan pendanaan.

    Nikola yang beberapa kali mengubah kepemimpinan, sahamnya tercatat anjlok. Semasa pandemi, perusahaan startup kendaraan listrik memang banyak bermunculan. Namun beberapa di antaranya juga tak bertahan lama. Sebut saja merek Fisker, Proterra, dan Lordstown Motors diketahui sudah mengajukan kebangkrutan karena pendanaan untuk operasional padat modal menyusut lantaran suku bunga tinggi dan lemahnya permintaan.

    “Seperti perusahaan lain di industri kendaraan listrik, kami menghadapi banyak pasar dan faktor makroekonomi yang berdampak pada kemampuan kami untuk beroperasi,” ungkap CEO Nikola Steve Girsky dalam pernyataan resminya.

    “Sayangnya, upaya terbaik kami belum cukup untuk mengatasi tantangan-tantangan yang signifikan ini,” tambah Steve.

    Nikola rencananya akan melanjutkan beberapa operasional untuk mendukung truk yang sudah terjual dan juga sejumlah operasional pengisian bahan bakar hidrogen hingga akhir Maret.

    Nikola merupakan perusahaan kendaraan listrik yang berbasis di Phoenix, Arizona. Nikola perdana mengirimkan truknya pada Desember 2021. Namun belakangan Nikola dihantui rentetan kasus yang melibatkan kendaraannya. Pada tahun 2023 misalnya, truk listrik Nikola terlibat kebakaran. Alhasil perusahaan melakukan recall terkait dengan masalah keamanan.

    Kemudian pada tahun 2024, Nikola melakukan peningkatan produksi truk hidrogen namun justru merugi hingga ratusan ribu dolar per unitnya. Ini lantaran operator armada enggan berinvestasi dalam penggunaan truk listrik di tengah biaya peminjaman yang tinggi.

    Adapun pabrik Nikola di Coolidge Arizona diklaim bisa memproduksi 2.400 truk per tahun dalam tiga shift. Asetnya bernilai antara USD 500 juta hingga USD 1 miliar.

    (dry/din)

  • 6 Unicorn Baru yang Lahir di Tengah Tech Winter pada Januari 2025

    6 Unicorn Baru yang Lahir di Tengah Tech Winter pada Januari 2025

    Bisnis.com, JAKARTA —  Sebanyak 6 perusahaan rintisan (startup) tercatat berhasil menyandang status unicorn pada Januari 2025, di tengah iklim pendanaan atau tech winter yang makin dingin dan gejolak global. 

    Perusahaan rintisan dengan valuasi di atas US$1 miliar itu berasal dari berbagai sektor mulai dari kecerdasan artifisial (AI) kesehatan, riset genetik, hingga teknologi satelit. Beberapa investor ternama seperti Kleiner Perkins, Felicis, dan Jack Dorsey terlibat dalam pendanaan. 

    Dilansir dari Techcrunch, Jumat (21/2/2025) berikut rincian unicorn baru di dunia.   

    1.Kikoff (US$1 miliar)

    Kikoff merupakan perusahaan fintech dengan fokus pada solusi pembangunan kredit yang inklusif. Perusahaan ini mencapai status unicorn pada Januari 2025. Beberapa perusahaan yang terlibat dalam pendanaan menuju status unicorn tersebut antara lain Lightspeed Venture Partners, Coatue, Portage Ventures, hingga atlet NBA Stephen Curry. 

    Kikoff menyasar pasar generasi Milenial dan Gen Z yang memiliki keterbatasan akses kredit. Perusahaan mengeklaim telah membantu pengguna meningkatkan skor kredit rata-rata 58 poin untuk skor di bawah 600, 

    2. NetraDyne (U$1,35 miliar) 

    NetradDyne bergerak di sektor logistik & keamanan armada. Perusahaan menggunakan AI edge computing untuk memproses 700 juta mil data mengemudi/bulan secara real-time, dengan sistem reward/punishment otomatis untuk pengemudi. Perusahaan seperti Nestle dan HUL membayar $50K-$200K/tahun untuk layanan dasar + biaya tambahan per kendaraa.

    3. Hippocratic AI (US$1,6 miliar) 

    Hippocratic AI bergerak di bidang kesehatan digital. Perusahaan menawarkan solusi pada tugas non-diagnostik seperti, pengingat obat, edukasi pasien kronis, hingga follow-up pasien pasca-operasi. Dengan layanan tersebut Hippocratic AI mengeklaim menghemat 80% biaya tenaga perawat konvensional (US$45 vs US$9 per jam).

    Kiprah unicorn satelit …..

  • Hanya Freeport yang Dipastikan Dapat Izin Ekspor Konsentrat Lagi

    Hanya Freeport yang Dipastikan Dapat Izin Ekspor Konsentrat Lagi

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa hanya PT Freeport Indonesia yang akan kembali mendapat izin ekspor konsentrat tembaga.

    Pemberian rekomendasi izin ekspor tersebut seiring terjadinya kondisi kahar akibat insiden kebakaran smelter baru Freeport di Gresik, Jawa Timur beberapa waktu lalu. Insiden itu menyebabkan Freeport belum bisa menyerap seluruh produksi konsentratnya untuk diolah di dalam negeri. Freeport pun kemudian kembali mengajukan izin ekspor.

    Adapun, pemerintah telah mengantongi laporan dari kepolisian dan pihak asuransi terkait hasil investigasi terhadap insiden kebakaran smelter Freeport. Berdasarkan laporan tersebut, pemerintah akhirnya memutuskan akan kembali memberikan izin ekspor bagi Freeport, tetapi dengan tarif bea keluar yang lebih tinggi.

    Keberlangsungan operasi produksi Freeport dan pendapatan negara juga menjadi pertimbangan pemerintah.

    Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Tri Winarno mengonfirmasi bahwa pemerintah tidak akan kembali memberikan izin ekspor kepada badan usaha lain yang izin ekspornya telah berakhir pada Desember 2024.

    “Hanya Freeport saja,” ujar Tri kepada Bisnis, Kamis (20/2/2025) malam.

    Selain Freeport, PT Amman Mineral Nusa Tenggara juga meminta fleksibilitas atau perpanjangan ekspor konsentrat tembaga. Hal ini seiring proses commissioning smelter yang dibangun Perusahaan berjalan lebih lambat dari rencana.

    Presiden Direktur Amman Mineral Rachmat Makkasau mengatakan, proses commissioning berjalan lambat lantaran pihaknya melakukan berbagai upaya untuk memastikan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Apalagi, smelter merupakan teknologi baru bagi Amman yang memang sangat berbeda dengan kemampuan Perusahaan sebagai penambang.

    “Dengan itu kami juga berharap dapat diberikan fleksibilitas untuk melakukan ekspor mengingat banyaknya ketidakpastian dalam proses commissioning ini,” ungkap Rachmat dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (19/2/2025).

    Dia menjelaskan, saat ini, smelter yang dibangun oleh Amman baru mencapai kapasitas operasi sekitar 48%. Padahal, smelter yang berlokasi di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat itu memiliki kapasitas pengolahan 900.000 ton konsentrat tembaga per tahun, dengan target produksi 220.000 ton katoda tembaga.

    Adapun, Amman memulai proses commissioning sejak Juni 2024. Ini dilakukan setelah menyelesaikan tahap mechanical completion pada Mei 2024.

    Namun, karena kompleksitas teknologi yang digunakan yakni menggabungkan teknologi dari Yanggu, China, serta beberapa penyedia lainnya seperti Merin dan Ototec, proses startup smelter mengalami kendala teknis.

    “Tentunya tantangan teknis adalah tantangan yang terberat yang kami hadapi. Di mana kita rely pada pihak lain. Ini bukan teknologi yang memang sudah biasa buat kami,” kata Rachmat.

    Dengan kapasitas operasi yang masih di bawah target, Amman menilai relaksasi ekspor konsentrat tembaga akan membantu menjaga keseimbangan produksi dan operasional.

    “Saat ini bisa saya sampaikan juga bahwa kami ada inventory sekitar 200.000 ton konsentrat yang sebenarnya bisa dijual kalau memang diizinkan untuk ekspor dan bisa dimaksimalkan juga untuk pendapatan negara,” jelas Rachmat.

    Smelter Freeport

    Sebelumnya, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengungkapkan bahwa kebakaran pada fasilitas common gas cleaning plant (CGCP) di smelter baru Freeport mengakibatkan kerusakan parah di west electro-static precipitation vessels, ducting, valves, instalasi kelistrikan, dan instrumentasi.

    Dia menyebut, dari 3.500 item, 30% rusak dan perlu diganti. Sementara itu, 70% sisanya dapat diperbaiki atau digunakan kembali.

    Tony pun menargetkan perbaikan smelter bisa rampung pada Juni 2025 mendatang. Selain itu, kapasitas produksi bisa mencapai 100% pada Desember 2025.

    “Kami yakin bisa selesai di minggu ketiga Juni dan mulai rampung minggu keempat Juni dengan kapasitas [produksi] 40%, Agustus 50%, September 60%, Oktober 70%, November 80%, baru 100% Desember,” kata Tony dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (19/2/2025).

    Lebih lanjut, Tony mengatakan, terbakarnya smelter membuat pihaknya mengajukan relaksasi ekspor konsentrat tembaga. Adapun, izin ekspor konsentrat tembaga PTFI telah berakhir pada 31 Desember 2024. 

    Tony menuturkan, belum terealisasinya izin ekspor seiring terbakarnya smelter, membuat stok konsentrat tembaga menumpuk di gudang penyimpanan Amamapare, Mimika, Papua. Selain itu, perusahaan juga telah menurunkan produksi konsentratnya sebesar 40%.

    Dia menyebut terdapat potensi konsentrat tembaga 1,5 juta ton yang tidak dapat dimurnikan di dalam negeri karena dampak terhentinya operasi smelter. Tony mengeklaim jika seluruh konsentrat tembaga itu bisa diekspor, negara bisa mendapat penerimaan dari dividen, pajak, bea keluar, dan royalti senilai US$4 miliar atau sekitar Rp65 triliun.

    “Kalau kita nilai dengan harga sekarang, nilainya bisa lebih dari US$5 miliar. Di mana US$5 miliar dolar itu berupa bea keluar, royalti, dividen, pajak perseroan badan akan bisa mencapai US$4 miliar atau Rp65 triliun,” kata Tony.

    Tony menegaskan bahwa berdasarkan perjanjian izin usaha pertambangan khusus (IUPK) Freeport, ekspor konsentrat dapat dilakukan apabila terjadi keadaan kahar. Namun, diperlukan penyesuaian Peraturan Menteri ESDM untuk mengatur ekspor karena keadaan kahar ini. (Lili Sunardi)

  • Belajar dari Kasus eFishery, Analis Sebut Strategi IPO Dapat Mendorong Transparansi – Halaman all

    Belajar dari Kasus eFishery, Analis Sebut Strategi IPO Dapat Mendorong Transparansi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Industri startup Indonesia tercoreng oleh kasus eFishery yang melakukan fraud dan manipulasi laporan keuangan. 

    Untuk memulihkan kepercayaan investor, diperlukan penerapan tata kelola perusahaan yang baik, salah satunya melalui langkah go public.

    Analis strategi Institute Fauzan Luthsa menjelaskan bahwa go public atau Initial Public Offering (IPO) memiliki tujuan utama untuk memperoleh pendanaan dari pasar modal dan meningkatkan transparansi.

    Menurutnya, aksi ini memperkuat kredibilitas perusahaan, dengan menekankan bahwa tanpa penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance / GCG), perusahaan akan rawan melakukan manipulasi.

    Salah satu tujuan utama IPO adalah untuk menciptakan transparansi perusahaan.

    Fauzan menambahkan, penerapan valuasi perusahaan dalam proses IPO melibatkan banyak pihak yang independen, sehingga meminimalisir kemungkinan terjadinya fraud.

    “Memang tidak menjamin sepenuhnya, tapi IPO dapat memitigasi banyak hal negatif dan diawasi langsung oleh BEI serta OJK,” jelasnya dalam keterangan, Kamis (20/2/2025).

    Menurut Fauzan, banyak perusahaan menengah yang setelah IPO semakin berkembang dan meningkatkan pembayaran pajak kepada negara. 

    “Jika proses IPO dilaksanakan sesuai aturan, perusahaan tidak hanya berkembang di pasar domestik, tetapi juga memiliki kesempatan menembus pasar global,” tambahnya.

    Namun, Fauzan juga mengkritisi keterbukaan informasi di laman e-IPO BEI, yang sejak sebulan terakhir tidak memperlihatkan antrian calon emiten.

    “Emiten yang IPO pada Januari lalu penawaran umumnya dilakukan pada Desember. Padahal, target BEI tahun ini adalah ada 66 calon emiten. Namun, yang terlihat lebih banyak adalah perusahaan besar dengan aset jumbo. Jika seperti ini, kita patut skeptis bahwa jumlah calon emiten tidak akan tercapai,” ujar Fauzan.

    Dia khawatir jumlah calon emiten yang melantai di BEI pada 2024 akan jauh dari target, dan kejadian serupa bisa terulang tahun ini karena antrian IPO yang minim. 

    “Semoga BEI kembali mengaktifkan program ‘Go Big with Go Public’ yang menyasar perusahaan-perusahaan menengah agar diversifikasi calon emiten merata,” tutupnya.

  • Menyerah Bikin Pengganti HP, Startup Tutup dan Kembalikan Uang

    Menyerah Bikin Pengganti HP, Startup Tutup dan Kembalikan Uang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan startup AI, Humane, mengumumkan kepada pengguna bahwa dalam waktu 10 hari layanan Pin AI mereka akan dihentikan.

    Dalam sebuah catatan kepada pelanggan, perusahaan mengatakan Pin AI akan terus berfungsi secara normal hingga pukul 12 malam pada 28 Februari 2025.

    Pada tanggal tersebut, pengguna akan kehilangan akses ke semua fitur perangkat mereka, termasuk pada panggilan, pesan, pertanyaan AI, dan akses cloud.

    Pada laman FAQ, perusahaan mencatat pengguna masih dapat memeriksa masa pakai baterai pada tanggal tersebut.

    Humane mendorong para penggunanya untuk mengunduh semua data yang tersimpan sebelum 28 Februari, karena mereka berencana untuk secara permanen menghapus semua data pelanggan yang tersisa, sebelum benar-benar menghentikan layanan.

    Perusahaan mengatakan akan mengembalikan uang pelanggan yang masih dalam masa pengembalian 90 hari, selama mereka melaporkannya sebelum 27 Februari.

    Pengumuman penghentian layanan disebabkan oleh akuisisi Humane oleh raksasa hardware HP, yang membeli kekayaan intelektual perusahaan tersebut seharga US$116 juta (Rp1,8 triliun).

    AI Pin dipuji habis-habisan saat pertama diluncurkan pada akhir 2023 lalu. Kala itu, banyak yang memprediksi AI Pin akan menjadi pengganti smartphone. Beragam fungsinya mirip HP, tetapi tidak memiliki layar besar dan lebih mudah diselipkan di baju. 

    HP mengatakan bahwa akuisisi ini akan membawa engineer, arsitek, dan inovator produk Humane ke tim baru yang disebut HP IQ.

    Tim baru itu dilaporkan akan bekerja di laboratorium inovasi AI yang berfokus untuk membangun ekosistem cerdas di seluruh produk dan layanan HP untuk masa depan pekerjaan.

    The New York Times melaporkan Juni lalu bahwa Humane sedang mencari pembelian senilai US$1 miliar setelah hanya menerima 10.000 pesanan, dan menyebut HP sebagai perusahaan yang tertarik mengakusisinya.

    (fab/fab)