Produk: startup

  • Bill Gates Buka-bukaan Tanda Kiamat, Tunjuk Indonesia

    Bill Gates Buka-bukaan Tanda Kiamat, Tunjuk Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bill Gates buka-bukaan terkait tanda ‘kiamat’ di Bumi. Pendiri Microsoft yang dikenal kerap menyuarakan isu lingkungan tersebut menyorot peran Indonesia dalam krisis lingkungan global.

    Dalam tulisannya berapa waktu lalu, ia mengingatkan Bumi saat ini memproduksi 51 miliar ton gas rumah kaca per tahun. Salah satu penyumbang utamanya adalah industri lemak dan minyak, termasuk minyak sawit yang banyak diproduksi di Indonesia.

    “Untuk melawan perubahan iklim, kita harus menurunkan angka ini ke nol,” tulis Gates dalam blog pribadinya.

    Menurutnya, 7% dari emisi tersebut berasal dari produksi lemak dan minyak, baik dari hewan maupun tumbuhan. Salah satu yang paling mencolok yaitu minyak sawit. Indonesia serta Malaysia disebut secara langsung sebagai penyumbang besar dari industri ini.

    Sawit Indonesia Disebut Biang Kerok

    Gates menyoroti minyak sawit adalah lemak nabati paling banyak dikonsumsi di dunia yang ada di makanan ringan, mie instan, kosmetik, hingga bahan bakar. Masalahnya bukan pada produk akhirnya, tetapi pada proses produksinya.

    Pohon sawit hanya tumbuh di wilayah tropis, yang banyak berada di kawasan khatulistiwa seperti Indonesia. Akibatnya, hutan-hutan dikonversi menjadi perkebunan sawit melalui penggundulan dan pembakaran.

    “Pada 2018, kehancuran yang terjadi di Malaysia dan Indonesia saja menyumbang 1,4% dari total emisi global,” tulis Gates. “Angka ini lebih besar dari emisi seluruh negara bagian California dan nyaris menyamai emisi industri penerbangan dunia,” imbuh ia.

    Gates mengakui mengganti minyak sawit bukan hal mudah. Komoditas ini murah, tidak berbau, dan punya komposisi lemak yang serbaguna. Namun ia juga menyebut sudah ada solusi, salah satunya datang dari C16 Biosciences, perusahaan yang menciptakan minyak mirip sawit dari ragi liar melalui fermentasi yang tanpa emisi, tanpa lahan, tanpa menebang hutan.

    Gates juga menyoroti startup lain bernama Savor, yang menciptakan lemak sintetis dari CO2 dan air. Ia mengklaim hasilnya menyerupai lemak dari susu, keju, dan daging, namun diproduksi tanpa merusak lingkungan atau menyiksa hewan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kejari Jaksel jadwalkan periksa saksi kasus korupsi dana TaniHub

    Kejari Jaksel jadwalkan periksa saksi kasus korupsi dana TaniHub

    Jakarta (ANTARA) – Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan menjadwalkan memeriksa saksi kasus dugaan korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) pengelolaan dana investasi oleh PT Metra Digital Investama (MDI Ventures) pada PT Tani Group Indonesia (TaniHub) beserta afiliasinya periode 2019–2023 pada minggu ini.

    “Minggu ini dijadwalkan saksi-saksi diantaranya Presiden Komisaris (Pres Com) MDI Ventures an. MFR,” kata Kasipidsus Kejari Jakarta Selatan, Suyanto Reksa Sumarta kepada wartawan di Jakarta, Senin.

    Anak perusahaan Telkom Indonesia, MDI Ventures, terseret kasus fraud PT Tani Group Indonesia (TaniHub) senilai Rp407 miliar.

    Reksa mengatakan selain MFR, saksi lainnya yakni RANR (OVP Group Digital Strategi Telkom), DH (Sekretaris Komite Investasi MDI), EY (VP Finance MDI), dan ASE (VP Bisnis Development MDI).

    Lalu, AN (Strategic Invesment Telkom), HS (BRI Ventures), INSY (Kom BRI Ventures), YS (Dir. BRI Ventures), dan ADN (Istri IAS).

    Adapun salah satu tersangka dalam kasus fraud PT Tani Group Indonesia (TaniHub) senilai Rp 407 miliar yakni IAS selaku mantan Direktur Utama PT. TGI.

    Hingga kini, Kejari Jaksel terus melaksanakan pelacakan dan penyitaan aset atas kasus tersebut.

    “Penyitaan sedang jalan yang bukti elektronik dan aset, tim terus melaksanakan pelacakan aset,” ucapnya.

    Penyidik Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan telah menetapkan tersangka dan melakukan penahanan terhadap tiga orang atas nama DSW selaku Direktur PT. MDI (MDI Venture), IAS selaku mantan Direktur Utama PT. TGI, ETPLT selaku mantan Direktur PT. TGI pada Senin (28/7).

    Penahanan ini dilakukan terkait perkara dugaan tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang dalam pengelolaan dana investasi PT. MDI (MDI Venture) dan BVI/BRI Ventures) pada PT. TGI startup bidang pertanian tanihub dan afiliasinya tahun 2019-2023 dengan total pencairan investasi sebesar USD 25.000.000.

    Peran dari DSW selaku Direktur PT. MDI (MDI Venture) menyetujui investasi secara melawan hukum.

    Sedangkan peran IAS dan ETPLT adalah memanipulasi data perusahaan dalam rangka mendapatkan investasi dari MDI dan BRI Venture serta menggunakan dana investasi untuk kepentingan pribadi.

    Penahanan dimulai sejak Senin (28/7) sampai Sabtu (16/8) dimana DSW ditahan di Rutan Salemba, IAS di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan sedangkan ETPLT dilakukan penahanan di Rutan Cipinang.

    Dalam penanganan perkara ini penyidik telah melakukan penggeledahan di beberapa tempat di Jabodetabek, melakukan penyitaan dan memeriksa lebih dari 20 saksi serta memeriksa ahli di bidang investasi serta dilakukan beberapa kegiatan untuk mencari dan menemukan bukti-bukti tambahan atas perkara tersebut.

    Dalam kegiatan tersebut ditemukan beberapa bukti elektronik, buku rekening, ATM dan lain sebagainya.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Startup di Jerman Tawarkan Pembekuan Tubuh Untuk Dihidupkan Kembali, Biaya Rp3,2 Miliar

    Startup di Jerman Tawarkan Pembekuan Tubuh Untuk Dihidupkan Kembali, Biaya Rp3,2 Miliar

    Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan Startup di Berlin Jerman, Tomorrow Bio menawarkan penawaran gila berupa pengawetan tubuh manusia setelah kematian, dan memberi orang kesempatan kedua untuk hidup.

    Dengan biaya US$200.000 atau sekitar Rp3,2 miliar, perusahaan itu menyediakan kriopreservasi seluruh tubuh dengan mendinginkan tubuh secara cepat ke suhu yang sangat rendah, yang membantu mencegah kerusakan dan pembusukan sel.

    Dilansir dari NDTV, Tomorrow Bio menjalankan tim siaga darurat 24/7 untuk memulai proses segera setelah kematian yang sah. Idenya adalah bahwa kemajuan medis di masa depan mungkin suatu hari nanti dapat menghidupkan kembali individu yang telah diawetkan.

    Sejauh ini, lebih dari 650 orang telah mendaftar untuk layanan ini, menaruh kepercayaan mereka pada sains dan harapan bahwa kematian pada akhirnya dapat dibalikkan.

    Sejauh ini, perusahaan tersebut telah melakukan kriopreservasi terhadap “tiga atau empat” orang dan lima hewan peliharaan, dengan hampir 700 orang lagi telah mendaftar. Pada tahun 2025, mereka berencana memperluas operasinya hingga mencakup seluruh wilayah AS.

    Tomorrow.Bio adalah laboratorium krionika pertama di Eropa, dengan misi untuk membekukan pasien setelah kematian dan berpotensi menghidupkan kembali mereka.

    Belum pernah ada orang yang berhasil dihidupkan kembali setelah kriopreservasi, dan, jika pun berhasil, potensi hasilnya bisa berupa hidup kembali dengan kerusakan otak yang parah.

    Fakta bahwa saat ini belum ada bukti bahwa organisme dengan struktur otak serumit manusia dapat dipulihkan dengan sukses menunjukkan konsep tersebut sebagai “tidak masuk akal,” kata Clive Coen, profesor ilmu saraf di King’s College London.

    Dia juga menganggap pernyataan bahwa nanoteknologi (melaksanakan elemen-elemen proses pada skala nano) atau konektomika (memetakan neuron otak) akan menjembatani kesenjangan antara biologi teoretis dan kenyataan saat ini sebagai janji yang berlebihan.

    “Begitu suhu mencapai nol derajat, Anda tidak ingin membekukan tubuh; Anda ingin mengkriopreservasinya. Jika tidak, akan ada kristal es di mana-mana, dan jaringan akan hancur,” kata Emil Kendziorra, salah satu pendiri Tomorrow.Bio dan mantan peneliti kanker, yang perusahaannya bergerak di bidang praktik dan penelitian krionika.

    Dilansir dari laman resminya, disebutkan prosedur ini berlaku untuk orang berusia antara 18 dan 65 tahun yang tidak memiliki masalah medis besar.

  • Makin Diminati, Adopsi AI di Indonesia Tumbuh 47 Persen secara Tahunan

    Makin Diminati, Adopsi AI di Indonesia Tumbuh 47 Persen secara Tahunan

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di Indonesia terus menunjukkan tren positif. Sepanjang 2024, tingkat adopsinya tercatat tumbuh 47 persen dibanding tahun sebelumnya.

    Namun, studi terbaru Amazon Web Services (AWS) bersama Strand Partners menunjukkan, pemanfaatan AI di Indonesia masih didominasi penggunaan dasar, khususnya di kalangan perusahaan besar.

    Dalam laporan bertajuk Unlocking Indonesia’s AI Potential, disebutkan dari sekitar 18 juta pelaku usaha yang telah menggunakan AI, hanya sebagian kecil yang memanfaatkannya secara transformatif.

    Sebanyak 76 persen responden menyatakan penggunaan AI masih terbatas untuk meningkatkan efisiensi operasional dan otomatisasi proses. Hanya 10 persen yang sudah mengintegrasikan AI dalam pengambilan keputusan dan pengembangan model bisnis baru.

    “Sebagian besar korporasi masih memposisikan AI sebagai alat pendukung, bukan sebagai bagian inti dari strategi bisnis,” ujar Country Manager AWS Indonesia, Anthony Amni, Senin (11/8/2025).

    Perbedaan mencolok terlihat antara perusahaan rintisan (startup) dan korporasi besar. Sebanyak 34 persen startup telah memanfaatkan AI untuk meluncurkan produk atau layanan baru, sedangkan pada perusahaan besar angkanya hanya 21 persen.

    Selain itu, 52 persen startup mengaku sudah mengintegrasikan AI ke berbagai aspek bisnis, sementara hanya 22 persen korporasi besar yang memiliki strategi AI komprehensif.

    “Startup menjadi motor utama inovasi di sektor AI karena mampu bereksperimen lebih cepat dan merespons kebutuhan pasar secara lincah,” kata Direktur Strand Partners Nick Bonstow.

    AWS menilai tren ini berpotensi menimbulkan kesenjangan ekonomi dua tingkat, di mana perusahaan berbasis teknologi tumbuh pesat, sedangkan korporasi tradisional semakin tertinggal.

    Keterbatasan sumber daya manusia (SDM) menjadi tantangan utama. Dalam survei yang sama, 57 persen pelaku usaha menyebut kekurangan tenaga kerja terampil sebagai hambatan terbesar.

    Padahal, diperkirakan 48 persen pekerjaan di masa depan akan membutuhkan literasi AI. Saat ini, hanya 21 persen pelaku usaha yang menilai tenaga kerja mereka siap menghadapi era AI.

    Dari sisi pendanaan, 41 persen startup menilai akses ke modal ventura sangat penting untuk memperluas usaha berbasis AI.

    “Indonesia punya potensi besar untuk menjadi pusat AI di kawasan regional. Namun, perlu ada intervensi strategis, terutama dalam pembangunan keterampilan dan regulasi yang mendukung pertumbuhan,” tambah Anthony.

    Laporan AWS-Strand Partners merekomendasikan tiga langkah utama agar Indonesia tidak tertinggal dalam transformasi digital, yaitu investasi SDM sesuai kebutuhan industri, regulasi yang mendorong inovasi, dan kepemimpinan pemerintah dalam pemanfaatan AI di sektor publik.

    “Tingginya angka adopsi AI adalah sinyal positif. Namun, tantangan yang dihadapi pelaku usaha, terutama korporasi besar, perlu segera direspons agar potensi ekonomi digital Indonesia dapat dimaksimalkan,” pungkas Anthony.

  • OPINI: Reorientasi Peta Industri Nasional

    OPINI: Reorientasi Peta Industri Nasional

    Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia berada dalam keterpurukan dan disrupsi strategis dalam menentukan arah industrialisasi nasional baik dari faktor global dan domestik. Pemerintah saat ini mengedepankan pengembangan kendaraan listrik (EV) sebagai sektor prioritas, dengan pertimbangan keunggulan sumber daya alam seperti nikel dan mineral lainnya.

    Strategi ini mencerminkan semangat New Developmental Strategy yang menjadi sebuah pendekatan pembangunan baru yang menempatkan negara sebagai pengarah aktif dalam industrialisasi dan pencipta pasar.

    Namun, keberhasilan pembangunan tidak hanya ditentukan oleh keberadaan proyek besar, melainkan oleh kecermatan memilih sektor yang mampu menciptakan nilai tambah tinggi dan adaptif terhadap perubahan global. New Developmental Strategy dalam pembangunan nasional harus berorientasi pada scientific development approach di mana semua kebijakan yang didorong harus berorientasi pada evidence base tidak hanya applied base.

    Dalam teori ekonomi, pembangunan industri yang berkelanjutan bisa dijelaskan melalui dua model: Solow dan Romer. Model Solow menekankan pentingnya akumulasi modal fisik seperti infrastruktur, pabrik, dan peralatan. Sementara Romer melihat pertumbuhan ekonomi jangka panjang lebih ditentukan oleh investasi pada modal manusia dan inovasi, seperti pendidikan tinggi, riset, dan kepemilikan teknologi.

    Selama ini, pendekatan Indonesia terlalu condong pada model Solow. Kita sibuk membangun kawasan industri, smelter, dan infrastruktur fisik, tetapi kurang memperhatikan pengembangan SDM unggul, lembaga riset teknologi, dan sistem perlindungan kekayaan intelektual. Padahal, integrasi kedua model inilah yang dibutuhkan untuk membangun basis industri digital yang kompetitif.

    Pengalaman Indonesia membangun industri pesawat terbang melalui IPTN pada 1990-an menjadi pelajaran penting. Meskipun lahir dari semangat kemandirian teknologi, proyek tersebut gagal secara komersial karena terlalu tergantung pada subsidi negara, minim pasar, dan tidak berakar pada kebutuhan domestik. Ini menunjukkan bahwa membangun industri tanpa mempertimbangkan ekosistem teknologi dan daya saing global berisiko tinggi. Saat ini, kita melihat bahwa tidak ada nilai tambah signifikan bahkan output produksi dari industry dirgantara kita yang membuktikan bahwa strategi industrialisasi kita pada dekade lalu kurang tepat.

    Apabila dilihat dari kacamata tersebut, pengembangan industri EV memiliki potensi pengulangan kesalahan yang sama. Indonesia saat ini lebih berperan sebagai penyedia bahan mentah dan perakitan akhir, bukan pemilik teknologi inti seperti baterai, software kendaraan, dan sistem konektivitas. Industri EV kita masih sangat menguntungkan China, Jepang, dan Korea Selatan yang merupakan investor besar dalam industri tersebut. Posisi Indonesia saat ini hanya menerima limpahan kecil dari pengembangan industri ini.

    Sementara negara lain seperti China dan AS sudah jauh di depan dalam penguasaan riset dan pasar global. Ketika industri EV menjadi fokus kita, mereka sudah bergerak semakin digital dan mendorong inovasi, Indonesia sudah dipastikan tertinggal jika hanya mengandalkan keunggulan bahan mentah terutama industry EV yang capital intensive.

    Sebaliknya, sektor yang seharusnya menjadi fokus adalah industri elektronika, kecerdasan buatan (AI), komputasi, dan teknologi blockchain karena sektor-sektor ini lebih cepat bertransformasi, tidak terlalu padat modal fisik, dan membuka peluang pengembangan kekayaan intelektual dalam bentuk hak cipta, paten, dan layanan digital ekspor. Hal ini juga lebih sesuai dengan kondisi Indonesia sebagai negara dengan populasi digital besar dan bonus demografi yang tinggi. Kita juga melihat, ekspor di sektor ini hanya dengan biaya rendah bahkan tidak memerlukan biaya kontainer karena bersifat useable cross border.

    Saat ini, produktivitas masyarakat dan industri Indonesia belum memberikan nilai tambah optimal karena hanya berfokus pada sektor perdagangan besar & eceran serta transportasi dan logistik bahkan sektor jasa berkontribusi sebesar 57% terhadap PDB. Pendekatan New Developmental Strategy yang menyusun ulang peta industrialisasi diperlukan dan mendorong peran negara. Artinya Pemerintah harus mampu mengarahkan investasi, melindungi sektor strategis, serta menciptakan permintaan domestik melalui insentif dan pengadaan barang/jasa berbasis teknologi dalam negeri.

    Dalam konteks pembangunan berbasis inovasi dan ekonomi kerakyatan, hadir dua inisiatif domestik yang krusial: Danantara dan Koperasi Desa Merah Putih). Danantara berperan sebagai liquidity provider untuk ekonomi digital dan sektor UMKM di mana ekosistem inclusive closeloop dapat diciptakan. Dengan teknologi blockchain dan sistem keuangan digital yang transparan, Danantara mampu menjembatani kebutuhan likuiditas bagi startup, koperasi, hingga sektor informal yang belum terjangkau lembaga keuangan konvensional. Ini memungkinkan percepatan pertumbuhan ekonomi tanpa harus menunggu pembiayaan dari sektor perbankan yang sering kali berbiaya tinggi.

    Sementara itu, Kopdes Merah Putih didesain sebagai backbone ekonomi riil nasional dengan mendorong sistem koperasi multipihak dimana sebagai koperasi modern yang menghubungkan petani, nelayan, dan UMKM dengan akses pasar, teknologi, dan pembiayaan. Kopdes berperan menyerap inovasi digital dan mendistribusikannya ke desa-desa, memastikan bahwa transformasi teknologi juga terjadi di akar rumput. Dengan ini, industrialisasi tidak hanya menjadi urusan kota besar dan kawasan industri, tetapi menjadi gerakan kolektif yang merata.

  • Karyawan OpenAI Dikasih Bonus Miliaran Rupiah Agar Tak Kabur

    Karyawan OpenAI Dikasih Bonus Miliaran Rupiah Agar Tak Kabur

    Jakarta

    Sejumlah karyawan OpenAI akan menjadi miliarder dadakan. Sehari sebelum meluncurkan update GPT-5 untuk ChatGPT, CEO Sam Altman mengumumkan OpenAI akan membagikan bonus miliaran rupiah kepada sejumlah karyawan.

    Altman mengatakan OpenAI akan memberikan bonus khusus satu kali kepada peneliti dan software engineer di sejumlah divisi, termasuk applied engineering, scaling, dan safety.

    “Seperti yang telah kami sebutkan beberapa pekan yang lalu, kami telah mempertimbangkan kompensasi untuk tim teknis kami mengingat pergerakan di pasar,” tulis Altman dalam pengumumannya, seperti dikutip dari The Verge, Sabtu (9/8/2025).

    “Kami tentu berencana untuk terus menambah kompensasi seiring dengan kinerja perusahaan yang semakin baik. Namun, kami ingin transparan tentang hal ini karena ini adalah hal yang baru bagi kami,” imbuhnya.

    Nilai bonus yang dibagikan untuk karyawan OpenAI berbeda-beda, tergantung posisi dan senioritasnya. Bonus terbesar di kisaran jutaan dolar akan diberikan untuk peneliti senior OpenAI, yang sudah mendapatkan gaji jutaan dolar per tahun.

    Sementara itu, para engineer akan menerima bonus senilai ratusan ribu dolar. Bonus itu akan dibayarkan setiap kuartal dalam dua tahun ke depan, yang dapat dicairkan dalam bentuk uang tunai, saham OpenAI, atau kombinasi keduanya.

    Juru bicara OpenAI menolak berkomentar. Kabar soal bonus ini pertama kali dilaporkan oleh The Information namun memo resmi dari Altman baru diungkap oleh The Verge.

    OpenAI belum pernah menawarkan bonus sebesar ini kepada banyak karyawannya. Sekitar 1.000 karyawan, yang setara dengan sepertiga total karyawan OpenAI, berkesempatan mendapatkan bonus ini.

    Tawaran bonus ini menunjukkan betapa sengitnya persaingan untuk menggaet talenta AI. Dalam beberapa bulan terakhir, OpenAI sudah kehilangan beberapa peneliti pentingnya, termasuk salah satu pencipta ChatGPT, Shengjia Zhao, yang bergabung ke Meta dan didapuk sebagai Chief Scientist.

    Bukan hanya Meta, karyawan OpenAI juga didekati oleh xAI, startup besutan Elon Musk. Menurut sumber The Verge, xAI juga agresif mendekati karyawan OpenAI dengan tawaran gaji yang menggiurkan.

    (vmp/rns)

  • Mantan CEO X Linda Yaccarino Kini Jadi Bos Startup Kesehatan Berbasis AI ‘eMed’ – Page 3

    Mantan CEO X Linda Yaccarino Kini Jadi Bos Startup Kesehatan Berbasis AI ‘eMed’ – Page 3

    Dalam pernyataannya, Yaccarino menyampaikan visi besar tentang masa depan industri kesehatan yang lebih berani dan inovatif.

    “Untuk menjadi pemimpin di pasar layanan kesehatan saat ini, perusahaan perlu memiliki keteguhan tanpa rasa takut…,” ujarnya dalam siaran pers yang dikutip dari TechCrunch.

    Ia menambahkan eMed memiliki posisi strategis untuk menjadi pelopor perubahan tersebut, dengan tujuan utama memperbaiki hasil layanan kesehatan secara global melalui platform digital dan pendekatan teknologi yang mutakhir.

    Langkah Yaccarino ini juga menandai tren baru di mana tokoh teknologi dan media mulai merambah dunia kesehatan berbasis AI.

    Dengan pengalamannya menjalin kerja sama lintas sektor, ia diharapkan mampu membawa eMed bersaing dengan nama-nama besar lain di bidang teknologi medis.

    eMed belum mengungkap strategi spesifik yang akan dijalankan di bawah kepemimpinan Yaccarino. Namun, kehadiran figur publik sekelas dirinya tentu akan meningkatkan perhatian terhadap perkembangan startup ini dalam waktu dekat.

     

  • Kilas Balik Kongsi Google-Gojek yang Berujung Skandal Rasuah

    Kilas Balik Kongsi Google-Gojek yang Berujung Skandal Rasuah

    Bisnis.com, JAKARTA – Pengadaan proyek digitalisasi di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berujung skandal atas pengadaan dua produk Google yang kini tengah didalami.

    Perkara skandal dugaan korupsi pengadaan yang tengah berjalan di antaranya adalah pengadaan laptop Chromebook yang ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Google Cloud yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Berdasarkan pendalaman penegak hukum, skandal tersebut tengah mengarah ke investasi perusahaan asal Amerika Serikat itu ke perusahaan yang dulu didirikan oleh Nadiem Makarim yakni Gojek.

    Kongsi antara Gojek dan Google telah berlangsung jauh sebelum skandal korupsi tersebut dibongkar ke publik pada tahun ini.

    Hubungan Gojek dan Google telah terjalin pada 2018, pada saat Google mengucurkan investasi bersama dengan Temasek, dan Meituan-Dianping senilai US$1,2 miliar.

    Dilansir dari pemberitaan Bisnis pada Januari 2018, untuk rencana tersebut telah dimulai sejak akhir 2017. Kala itu, Google bersama dengan investor lainnya telah mulai mengumpulkan modalnya.

    Selain tiga perusahaan itu, KKR & Co. LP dan Warburg Pincus LLC juga ikut serta dalam pengumpulan dana tersebut. Dana yang dikumpulkan disebut mencapai US$1,2 miliar, tapi tidak diketahui berapa injeksi dana dari masing-masing perusahaan.

    Wakil Presiden Google saat itu, Caesar Sengupta mengatakan investasi ini sebagai bagian dari strategi untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi Internet di Indonesia

    “Investasi ini membuat kami dapat bermitra dengan pemain dalam ekosistem startup Indonesia yang berkembang ini, sekaligus memperdalam komitmen kita terhadap ekonomi Internet di Indonesia,” kata Sengupta.

    Berselang 7 tahun dari transaksi tersebut, Kejagung membongkar adanya skandal dalam pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek yang merugikan Rp1,6 triliun.

    Dalam kasus tersebut, Kejagung telah menetapkan 4 orang tersangka yakni Mulatsyah selaku Direktur SMP pada Kemendikbudristek, eks Staf Khusus Nadiem Makarim Jurist Tan, Ibrahim Arief selaku Konsultan Perorangan Rancangan Perbaikan Infrastruktur Teknologi Manajemen Sumber Daya Sekolah pada Kemendikbudristek, dan Sri Wahyuningsih selaku Direktur Sekolah Dasar Kemenristekdikti.

    Skandal Investasi Google Didalami

    Kejaksaan Agung kini tengah mendalami keuntungan apa saja yang telah didapatkan eks Mendikbudristek Nadiem Makarim dengan adanya investasi Google ke GoJek.

    Direktur Penyidikan JAMPidsus Kejaksaan Agung, Abdul Qohar mengakui pihaknya belum menetapkan Nadiem Makarim jadi tersangka terkait kasus korupsi pengadaan chromebook, sehingga Nadiem Makarim bisa pulang ke rumahnya malam ini.

    Namun, Qohar menegaskan pihaknya tidak akan berhenti mencari alat bukti, terutama terkait investasi yang dilakukan Google ke GoJek.

    “Kami dalami keuntungan yang didapatkan NAM (Nadiem) termasuk adanya investasi Google ke GoJek. Nanti kalau alat buktinya cukup, tentu akan kita sampaikan,” tutur Qohar di Kantor Kejaksaan Agung, Selasa (15/7/2025) malam.

    Bahkan, Qohar menegaskan pihaknya juga membuka peluang untuk memanggil dan memeriksa kembali Nadiem Makarim terkait investasi Google ke GoJek serta saksi lain yang mengetahui investasi tersebut.

    “Jadi siapa pun saksi yang sudah dipanggil, apabila tim penyidik masih membutuhkan pendalaman akan dipanggil lagi ya, tanpa terkecuali NAM (Nadiem Makarim),” kata Qohar.

    KPK Dalami Korupsi Google Cloud

    Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu mengonfirmasi bahwa tim penyelidiknya tengah mencari peristiwa pidana pada pengadaan layanan komputasi awan di kementerian tersebut. 

    “Ini masih penyelidikan jadi saya belum bisa menyampaikan secara gamblang,” ujarnya pada konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (17/7/2025). 

    Asep sempat mensinyalkan bahwa pengadaan Google Cloud ini bagian dari pengadaan satu paket perangkat dari Google, termasuk unit laptop Chromebook. 

    “Chromebook-nya udah pisah ada Google Cloud dan lain-lain bagian dari itu,” tuturnya. 

    Dalam perkembangan terbaru, Nadiem telah dipanggil untuk dimintai keterangannya terkait dengan pengadaan Google Cloud.

    Nadiem diperiksa hampir 8 jam atau tepatnya keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 18.35 WIB. Nadiem mengapresiasi KPK karena telah diberikan kesempatan untuk menjelaskan terkait pengadaan google cloud.

    “Tadi baru saja alhamdulillah sudah selesai saya diminta memberikan keterangan mengenai pengadaan Cloud di Kemendikbud. Alhamdulillah lancar saya bisa berikan keterangan dan saya ingin berikan apresiasi sebesar-besarnya kepada KPK juga telah berikan kesempatan untuk melakukan keterangan,” kata Nadiem.

    Meski begitu, Nadiem enggan menanggapi pertanyaan wartawan, terutama tentang hubungan kasus Google Cloud dengan investasi perusahaan Google ke GoTo.

    Setelah memberikan pernyataan itu, Nadiem berpamitan kepada awak media dan petugas KPK karena ingin bertemu keluarganya setelah diperiksa lebih dari 5 jam.

    “Sekarang permisi dulu saya mau kembali ke keluarga terima kasih sekali lagi kepada rekan-rekan media,” ucapnya.

    Respons GoTo

    PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menyampaikan menghormati proses hukum atas kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook di Kemendibudristek.

    Direktur Public Affairs & Communications GOTO Ade Mulya dalam keterangannya mengatakan GOTO menghormati proses hukum yang sedang berjalan sebagai bagian dari upaya mendukung penegakan hukum terkait kasus pengadaan Chromebook tersebut.

    “Kami bersikap kooperatif dan mengikuti arahan dari pihak berwenang,” kata Ade, Selasa (15/7/2025).

    Ade melanjutkan, Nadiem Makarim sudah tidak menjadi pejabat eksekutif maupun karyawan di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau yang dikenal saat itu sebagai Gojek. Menurutnya, sejak Oktober 2019 Nadiem telah mengundurkan diri dari posisinya sebagai Presiden Komisaris dan sama sekali tidak terlibat lagi dalam operasional maupun manajemen Perseroan.

    Menurutnya, selama masa jabatan Nadiem sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, GOTO tidak memiliki keterlibatan atau hubungan apapun dengan tugas Nadiem sebagai Menteri, termasuk terkait dengan pengadaan yang sedang diselidiki.

    GOTO juga menuturkan sejak pengunduran diri Andre Soelistyo dari posisinya sebagai Komisaris disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk pada tanggal 11 Juni 2024, Andre sudah tidak menjabat sebagai Komisaris maupun anggota Direksi atau karyawan GOTO. 

    Sebagaimana diketahui, Andre juga ikut diperiksa dalam kasus pengadaan Chromebook tersebut.

    Sebelum menjabat sebagai Komisaris, Andre pada tanggal 30 Juni 2023 juga telah resmi mengundurkan diri dari posisinya sebagai Direktur Utama GOTO.

    Ade melanjutkan, GOTO senantiasa menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah dan menghormati proses hukum yang berlaku.

    “Sebagai perusahaan publik, kami selalu mengedepankan asas tata kelola perusahaan yang baik, akuntabel, dan transparan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” ujarnya.

  • Kilas Balik Kongsi Google-Gojek yang Berujung Skandal Rasuah

    Kilas Balik Relasi Google-Gojek yang Berujung Dugaan Skandal Rasuah

    Bisnis.com, JAKARTA – Pengadaan proyek digitalisasi di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berujung skandal atas pengadaan dua produk Google yang kini tengah didalami.

    Perkara skandal dugaan korupsi pengadaan yang tengah berjalan di antaranya adalah pengadaan laptop Chromebook yang ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Google Cloud yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Berdasarkan pendalaman penegak hukum, skandal tersebut tengah mengarah ke investasi perusahaan asal Amerika Serikat itu ke perusahaan yang dulu didirikan oleh Nadiem Makarim yakni Gojek.

    Kongsi antara Gojek dan Google telah berlangsung jauh sebelum skandal korupsi tersebut dibongkar ke publik pada tahun ini.

    Hubungan Gojek dan Google telah terjalin pada 2018, pada saat Google mengucurkan investasi bersama dengan Temasek, dan Meituan-Dianping senilai US$1,2 miliar.

    Dilansir dari pemberitaan Bisnis pada Januari 2018, untuk rencana tersebut telah dimulai sejak akhir 2017. Kala itu, Google bersama dengan investor lainnya telah mulai mengumpulkan modalnya.

    Selain tiga perusahaan itu, KKR & Co. LP dan Warburg Pincus LLC juga ikut serta dalam pengumpulan dana tersebut. Dana yang dikumpulkan disebut mencapai US$1,2 miliar, tapi tidak diketahui berapa injeksi dana dari masing-masing perusahaan.

    Wakil Presiden Google saat itu, Caesar Sengupta mengatakan investasi ini sebagai bagian dari strategi untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi Internet di Indonesia

    “Investasi ini membuat kami dapat bermitra dengan pemain dalam ekosistem startup Indonesia yang berkembang ini, sekaligus memperdalam komitmen kita terhadap ekonomi Internet di Indonesia,” kata Sengupta.

    Berselang 7 tahun dari transaksi tersebut, Kejagung membongkar adanya skandal dalam pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek yang merugikan Rp1,6 triliun.

    Dalam kasus tersebut, Kejagung telah menetapkan 4 orang tersangka yakni Mulatsyah selaku Direktur SMP pada Kemendikbudristek, eks Staf Khusus Nadiem Makarim Jurist Tan, Ibrahim Arief selaku Konsultan Perorangan Rancangan Perbaikan Infrastruktur Teknologi Manajemen Sumber Daya Sekolah pada Kemendikbudristek, dan Sri Wahyuningsih selaku Direktur Sekolah Dasar Kemenristekdikti.

    Skandal Investasi Google Didalami

    Kejaksaan Agung kini tengah mendalami keuntungan apa saja yang telah didapatkan eks Mendikbudristek Nadiem Makarim dengan adanya investasi Google ke GoJek.

    Direktur Penyidikan JAMPidsus Kejaksaan Agung, Abdul Qohar mengakui pihaknya belum menetapkan Nadiem Makarim jadi tersangka terkait kasus korupsi pengadaan chromebook, sehingga Nadiem Makarim bisa pulang ke rumahnya malam ini.

    Namun, Qohar menegaskan pihaknya tidak akan berhenti mencari alat bukti, terutama terkait investasi yang dilakukan Google ke GoJek.

    “Kami dalami keuntungan yang didapatkan NAM (Nadiem) termasuk adanya investasi Google ke GoJek. Nanti kalau alat buktinya cukup, tentu akan kita sampaikan,” tutur Qohar di Kantor Kejaksaan Agung, Selasa (15/7/2025) malam.

    Bahkan, Qohar menegaskan pihaknya juga membuka peluang untuk memanggil dan memeriksa kembali Nadiem Makarim terkait investasi Google ke GoJek serta saksi lain yang mengetahui investasi tersebut.

    “Jadi siapa pun saksi yang sudah dipanggil, apabila tim penyidik masih membutuhkan pendalaman akan dipanggil lagi ya, tanpa terkecuali NAM (Nadiem Makarim),” kata Qohar.

    KPK Dalami Korupsi Google Cloud

    Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu mengonfirmasi bahwa tim penyelidiknya tengah mencari peristiwa pidana pada pengadaan layanan komputasi awan di kementerian tersebut. 

    “Ini masih penyelidikan jadi saya belum bisa menyampaikan secara gamblang,” ujarnya pada konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (17/7/2025). 

    Asep sempat mensinyalkan bahwa pengadaan Google Cloud ini bagian dari pengadaan satu paket perangkat dari Google, termasuk unit laptop Chromebook. 

    “Chromebook-nya udah pisah ada Google Cloud dan lain-lain bagian dari itu,” tuturnya. 

    Dalam perkembangan terbaru, Nadiem telah dipanggil untuk dimintai keterangannya terkait dengan pengadaan Google Cloud.

    Nadiem diperiksa hampir 8 jam atau tepatnya keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 18.35 WIB. Nadiem mengapresiasi KPK karena telah diberikan kesempatan untuk menjelaskan terkait pengadaan google cloud.

    “Tadi baru saja alhamdulillah sudah selesai saya diminta memberikan keterangan mengenai pengadaan Cloud di Kemendikbud. Alhamdulillah lancar saya bisa berikan keterangan dan saya ingin berikan apresiasi sebesar-besarnya kepada KPK juga telah berikan kesempatan untuk melakukan keterangan,” kata Nadiem.

    Meski begitu, Nadiem enggan menanggapi pertanyaan wartawan, terutama tentang hubungan kasus Google Cloud dengan investasi perusahaan Google ke GoTo.

    Setelah memberikan pernyataan itu, Nadiem berpamitan kepada awak media dan petugas KPK karena ingin bertemu keluarganya setelah diperiksa lebih dari 5 jam.

    “Sekarang permisi dulu saya mau kembali ke keluarga terima kasih sekali lagi kepada rekan-rekan media,” ucapnya.

    Respons GoTo

    PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menyampaikan menghormati proses hukum atas kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook di Kemendibudristek.

    Direktur Public Affairs & Communications GOTO Ade Mulya dalam keterangannya mengatakan GOTO menghormati proses hukum yang sedang berjalan sebagai bagian dari upaya mendukung penegakan hukum terkait kasus pengadaan Chromebook tersebut.

    “Kami bersikap kooperatif dan mengikuti arahan dari pihak berwenang,” kata Ade, Selasa (15/7/2025).

    Ade melanjutkan, Nadiem Makarim sudah tidak menjadi pejabat eksekutif maupun karyawan di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau yang dikenal saat itu sebagai Gojek. Menurutnya, sejak Oktober 2019 Nadiem telah mengundurkan diri dari posisinya sebagai Presiden Komisaris dan sama sekali tidak terlibat lagi dalam operasional maupun manajemen Perseroan.

    Menurutnya, selama masa jabatan Nadiem sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, GOTO tidak memiliki keterlibatan atau hubungan apapun dengan tugas Nadiem sebagai Menteri, termasuk terkait dengan pengadaan yang sedang diselidiki.

    GOTO juga menuturkan sejak pengunduran diri Andre Soelistyo dari posisinya sebagai Komisaris disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk pada tanggal 11 Juni 2024, Andre sudah tidak menjabat sebagai Komisaris maupun anggota Direksi atau karyawan GOTO. 

    Sebagaimana diketahui, Andre juga ikut diperiksa dalam kasus pengadaan Chromebook tersebut.

    Sebelum menjabat sebagai Komisaris, Andre pada tanggal 30 Juni 2023 juga telah resmi mengundurkan diri dari posisinya sebagai Direktur Utama GOTO.

    Ade melanjutkan, GOTO senantiasa menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah dan menghormati proses hukum yang berlaku.

    “Sebagai perusahaan publik, kami selalu mengedepankan asas tata kelola perusahaan yang baik, akuntabel, dan transparan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” ujarnya.

  • Geger Internet 100 Kali Lebih Cepat dari Starlink dan Jauh Lebih Murah

    Geger Internet 100 Kali Lebih Cepat dari Starlink dan Jauh Lebih Murah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Layanan internet kedatangan pemain baru. Alphabet (Google) melalui startup Taara menghadirkan internet berbasis laser yang diklaim memiliki internet dengan kecepatan super cepat.

    Teknologi ini cukup berbeda dengan layanan lain seperti internet berbasis satelit. Layanan seperti Starlink dapat menyalurkan akses internet melalui gelombang radio ke daerah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur darat.

    Sementara itu, Taara menggunakan berkas cahaya untuk mengirimkan data dengan kecepatan hingga 20 gigabit per detik (Gbps) dalam jarak 20 km. Sistem akan dipasang di atap atau tiang agar tidak memiliki halangan saat beroperasi.

    Taara mengklaim akan menghadirkan layanan 10 hingga 100 kali lebih cepat daripada Starlink.

    Bukan hanya soal internet, Taara juga menjanjikan layanannya yang lebih murah dari kabel serat optik. Layanan ini biasanya memiliki harga yang mahal dan rumit untuk dipasang.

    Taara juga telah memiliki rencana untuk mengembangkan teknologinya. Yakni dengan merilis versi miniatur sistem Lightbridgenya seukuran ujung jari pada 2026 mendatang.

    Chip itu akan beroperasi dengan spektrum elektromagnetik antara inframerah dan cahaya tampak. Taara tetap menawarkan kecepatan 20 Gbps pada jarak hingga 20 km.

    Layanan tersebut cocok untuk lokasi dengan geografis menantang. Misalnya yang melintasi sungai, lembah atau yang berada di gedung-gedung tinggi, di mana layanan internet dengan kabel sulit diterapkan.

    Taara berfokus melayani last-mile, yakni daerah yang membutuhkan internet berkecepatan tinggi namun memiliki kendala karena infrastruktur tradisional terlalu mahal atau sulit diimpelementasikan. Termasuk ideal untuk komunitas kecil, tempat acara serta kawasan industri.

    Pendiri Taara, Mahesh Krishnaswamy mengatakan perlunya internet cepat serta terjangkau untuk 3 miliar orang yang belum memiliki konektivitas yang handal.

    Sejauh ini Taara telah melakukan pengujian di beberapa tempat, yakni Kinshasa, Kongo dan Nairobi, Kenya. Dua wilayah itu mengalami tantangan pada pembangunan infrastruktur pita lebar.

    Setelah pemasangan hasilnya memuaskan. Wilayah tersebut memiliki internet dengan kecepatan tinggi dan stabil.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]