Produk: startup

  • Ini Penyebab Google Maps Tak Bisa Beroperasi di Korea Selatan

    Ini Penyebab Google Maps Tak Bisa Beroperasi di Korea Selatan

    Jakarta

    Korea Selatan di satu sisi adalah salah satu negara paling maju di bidang teknologi. Namun mereka juga menjadi satu dari sedikit negara, bersama China dan Korea Utara, di mana Google Maps tidak bisa beroperasi, atau tidak bisa beroperasi secara penuh.

    Di Korea Selatan, Google Maps tidak bisa memberikan petunjuk arah yang lengkap. Masalah utamanya adalah pemerintah Korea Selatan tidak mengizinkan penyimpanan data pemetaan negaranya di server luar Korea Selatan.

    Sebuah komite yang terdiri dari sejumlah pejabat Korset dari berbagai sektor seperti pertahanan, luar negeri, transportasi, dan intelijen, baru-baru ini kembali menunda pengambilan keputusan pemberian izin untuk Google.

    Mereka menyebut perlu tambahan waktu untuk mengulas risiko keamanan nasional dan dampaknya ke industri yang lebih luas. Keputusan finalnya baru akan hadir pada Oktober 2025 mendatang.

    Google meminta izin untuk mengirimkan data pemetaan dengan akurasi tinggi dengan skala 1:5.000, yang membolehkan identifikasi dari gedung, gang, ataupun bentuk jalanannya.

    Pemerintah Korsel sebelumnya menganggap kalau data seperti itu bisa membuka informasi dari tempat sensitif, misalnya markas militer ataupun infrastruktur penting, ke publik. Dan, itu menjadi masalah utama dengan tingginya tensi antara Korsel dan Korut.

    Hal itulah yang membuat data pemetaan di Korsel saat ini hanya disediakan oleh dua perusahaan lokal, yaitu Naver dan Kakao. Dua perusahaan ini menyediakan peta digital yang komprehensif, lengkap dengan mesin pencari dan layanan pembayaran. Namun semua data itu disimpan dalam server domestik.

    Sementara Google, yang menyimpan data pemetaannya di server internasional, hanya bisa menyediakan peta Korsel dengan akurasi yang rendah, yaitu skala 1:25.000. Itu pun tak dilengkapi petunjuk arah real time.

    Hal ini berdampak pada industri pariwisata Korsel, karena menurut Korea Tourism Organization, keluhan terkait aplikasi navigasi meningkat 71% pada tahun 2024, dan 30% dari keluhan itu terkait Google Maps, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Rabu (12/8/2025).

    Selain itu pengamat teknologi di Korsel pun menyebut pembatasan Google Maps ini menghambat inovasi di kalangan startup Korsel karena mereka sulit mengembangkan layanan travel dan sejenisnya yang berbasis lokasi dengan cakupan internasional.

    Pemerintah Korsel sebenarnya punya opsi alternatif untuk Google, yaitu mengoperasikan data center domestik. Namun Google menolak karena dianggap tidak memenuhi persyaratan teknis untuk integrasi server global.

    (asj/afr)

  • AI Perplexity Ajukan Penawaran Rp562,28 Triliun ke Google untuk Akuisisi Chrome

    AI Perplexity Ajukan Penawaran Rp562,28 Triliun ke Google untuk Akuisisi Chrome

    Bisnis.com, JAKARTA — Startup kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) Perplexity mengajukan penawaran US$34,5 miliar atau setara Rp562,28 triliun (kurs US$1=Rp16.298) untuk mengakuisisi peramban (browser) Chrome milik Google, langkah berani di tengah kemungkinan kewajiban divestasi dalam perkara antitrust AS.

    Melansir Bloomberg pada Rabu (13/8/2025), juru bicara Perplexity mengatakan penawaran yang tidak diminta itu dikirim pada Selasa (12/8/2025) pagi waktu setempat ke Google, anak usaha Alphabet Inc., dan akan didanai dengan dukungan investor eksternal. 

    Langkah tersebut menyusul minat serupa dari rivalnya, OpenAI, untuk membeli Chrome—bersama perangkat lunak open-source Chromium—yang menjadi pintu utama pengguna mengakses internet di PC.

    Jika penawaran diterima dan disetujui, Perplexity berencana menggelontorkan investasi US$3 miliar dalam dua tahun untuk Chrome dan Chromium, serta mempertahankan sebagian besar talenta Chrome. 

    Perusahaan juga menegaskan tawarannya tidak mencakup kepemilikan saham di Perplexity guna menghindari masalah antimonopoli. Perplexity juga menegaskan tidak akan melakukan modifikasi diam-diam pada Chrome. 

    “Ini bagian dari komitmen kami terhadap kontinuitas dan pilihan bagi pengguna, yang juga akan dipandang sebagai upaya menjaga stabilitas bagi Google dan pengiklannya,” tulis juru bicara Perplexity.

    Adapun, Google menolak berkomentar terkait kabar ini. Perusahaan menyatakan akan mengajukan banding atas putusan hakim yang menyatakan Google secara ilegal memonopoli pasar pencarian daring, sehingga upaya penyelesaian dapat tertunda berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. 

    Google juga berencana menentang setiap putusan yang mewajibkan pelepasan Chrome, dengan menawarkan opsi alternatif berupa penyesuaian perjanjian pencarian default dengan Apple, Mozilla, dan Android guna membuka persaingan pasar.

    Pemerintah AS sebelumnya meminta Google untuk menjual Chrome dan melisensikan data pencarian kepada pesaing, setelah Hakim Distrik AS Amit Mehta memutuskan tahun lalu bahwa Google memonopoli pencarian internet secara ilegal. Putusan akhir terkait langkah korektif untuk mencegah monopoli diperkirakan keluar dalam beberapa hari mendatang.

    Perplexity yang berbasis di San Francisco, AS, selama ini berupaya merebut pengguna Google dengan layanan pencarian berbasis AI. Awal tahun ini, perusahaan mengantongi pendanaan US$100 juta yang menempatkan valuasinya di angka US$18 miliar. Hal ini memunculkan pertanyaan soal kemampuan Perplexity mengeksekusi penawaran pembelian Chrome.

    “Kami telah mendapatkan komitmen penuh pembiayaan dari sejumlah dana investasi besar,” ujar Chief Business Officer Perplexity, Dmitry Shevelenko, tanpa menyebutkan nama investor.

    Namun, analis Robert W. Baird & Co., Colin Sebastian, menilai tawaran tersebut sangat meremehkan nilai aset Chrome yang ia perkirakan mendekati US$100 miliar. 

    Menurutnya, pemisahan paksa juga kecil kemungkinan terjadi karena berpotensi merugikan pengguna melalui penurunan kualitas dan keandalan produk, serta kerumitan memisahkan Chrome dari ekosistem Google ketika solusi alternatif tersedia.

    Sebelumnya, Perplexity juga sempat mengajukan penawaran kepada ByteDance Ltd., induk TikTok, untuk menggabungkan operasionalnya di AS demi membentuk entitas baru—langkah yang diambil di tengah ancaman larangan TikTok di Negeri Paman Sam.

    Minat terhadap bisnis peramban web meningkat seiring perusahaan AI berlomba mengembangkan agen digital yang mampu menangani belanja daring dan tugas lain bagi pengguna. Perplexity sendiri tengah menyiapkan peluncuran peramban baru bernama Comet yang dilengkapi agen AI.

  • Kadin Sebut Pasar Dubai Potensial Bagi RI, Soroti Sektor Teknologi hingga EV

    Kadin Sebut Pasar Dubai Potensial Bagi RI, Soroti Sektor Teknologi hingga EV

    Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong pelaku usaha Indonesia, khususnya generasi muda, untuk memperluas ekspor dan memanfaatkan Dubai sebagai hub perdagangan internasional.

    Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pengembangan Ekspor Kadin Indonesia Juan Permata Adoe mengatakan pihaknya kini akan fokus pada peningkatan ekspor ke berbagai negara tujuan non-tradisional, termasuk Dubai. 

    “Selama ini kita masih konvensional, mayoritas ke China, India, Pakistan, Jepang, dan sebagian ke Amerika Serikat (AS). Kita perlu terobosan baru. Dubai bisa jadi pintu masuk ke pasar Eropa, negara-negara lain, bahkan Afrika,” ujar Juan di Jakarta, Selasa (12/8/2025). 

    Untuk itu Kadin bersama Kedutaan Besar Uni Emirat Arab (UEA) dan Dubai Multi Commodities Centre (DMCC) menggelar seminar bisnis bertajuk Step-by-Step Guide to Starting a Business in Dubai di The Langham Hotel, Jakarta.

    Menurut Juan, terdapat beberapa sektor yang berpotensi di bidang ekspor dan memiliki prospek di Dubai antara lain teknologi digital, industri otomotif, distribusi komoditas internasional, dan transit hub untuk produk-produk Afrika sebelum masuk ke Indonesia.

    Lebih lanjut, dia juga menilai aspek pendanaan di Dubai sangat mendukung, terutama bagi perusahaan yang telah melantai di bursa efek maupun startup.

    “Mereka lihat prospeknya bagus. Startup kita punya kontribusi cukup banyak dan hubungan bisnis dengan Dubai harus terus dijaga,” tambahnya.

    Lebih jauh, Juan melihat potensi besar di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), otomotif termasuk electric vehicle (EV) dan charging station, serta pengembangan ekosistem baterai.

    “AI itu buat Indonesia penting, kita bisa belajar langsung dari Dubai tanpa harus jauh-jauh. Di sektor otomotif, EV charging di sana berkembang pesat. Kita bisa kolaborasi, seperti yang dilakukan Astra di industri EV. Vietnam bisa sukses, kenapa kita tidak,” tuturnya.

    Sementara itu, Executive Chairman dan CEO Dubai Multi Commodities Centre (DMCC) Ahmed Bin Sulayem menilai Dubai dan Jakarta memiliki banyak kesamaan sebagai pusat perdagangan dan logistik yang dinamis. 

    Kedua kota tersebut, menurutnya, sama-sama ditopang oleh letak geografis strategis, diversifikasi ekonomi, dan infrastruktur kelas dunia.

    “Dubai berada di persimpangan Eropa, Asia, dan Afrika, sementara Jakarta sebagai pusat komersial negara dengan populasi terbesar keempat di dunia berperan penting dalam rantai pasok Asia Tenggara. Indonesia sendiri adalah kekuatan besar dalam perdagangan komoditas,” ujar Ahmed.

    Lebih lanjut, Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Republik Indonesia dan Asean Abdulla Salem AlDhaheri, menyebut kegiatan ini bukan sekadar pertemuan, melainkan pintu gerbang untuk memahami, menjelajahi, dan merasakan peluang di Dubai.

  • Korsel Kerahkan Raksasa Teknologi untuk Saingi AI China dan AS

    Korsel Kerahkan Raksasa Teknologi untuk Saingi AI China dan AS

    Seoul

    Korea Selatan menugaskan beberapa perusahaan terbesar dan startup domestik untuk membangun model AI nasional yang sebagian besar menggunakan teknologi dalam negeri. Mereka ingin menjaga agar negara tersebut tetap sejajar dengan AS dan China.

    Proyek ini akan menampilkan kekuatan teknologi Korsel, mulai dari semikonduktor hingga software. Seoul berupaya menciptakan industri AI yang hampir mandiri dan memposisikan diri sebagai alternatif China dan AS.

    “Meski AI berdaulat merupakan tren yang berkembang, pendekatan Korsel berbeda. Negara ini bertujuan menggabungkan dominasinya dalam produksi chip memori dengan pengembangan AI lokal,” ujar Nick Patience, pimpinan The Futurum Group, kepada CNBC yang dikutip detikINET.

    Kementerian Sains dan TIK (MSIT) mengumumkan lima konsorsium untuk mengembangkan model AI. Salah satunya dipimpin SK Telecom, raksasa telekomunikasi Korea dan termasuk perusahaan game Krafton, startup chip Rebellions serta perusahaan lain. Ada tim lain dipimpin beberapa perusahaan terkemuka di sana, termasuk LG dan Naver.

    “Kami sedang melalui titik penting dalam pengembangan teknologi. Jadi Korea di tingkat nasional, berfokus untuk memastikan bahwa kami meletakkan fondasi teknis agar daya saing kami terjaga. Korea punya banyak entitas yang akan unggul menciptakan industri AI yang besar,” ujar Kim Taeyoon dari SK Telecom.

    Misalnya, SK Hynix memproduksi memori bandwidth tinggi (HBM) yang krusial bagi produk Nvidia. Samsung juga pemain memori besar. SK Telecom telah memperluas bisnisnya ke data center. Sementara Rebellions, bagian konsorsium SKT, mengembangkan chip yang dirancang menangani beban kerja AI.

    Adapun Samsung punya bisnis manufaktur chip sendiri. “Ini berarti negara ini memiliki seluruh rangkaian AI, mulai chip hingga cloud hingga model AI, dan juga mendapat keuntungan dari komunitas peneliti AI canggih yang kuat yang aktif menerbitkan makalah dan mengamankan paten,” kata Patience.

    Mengingat kerumitan rantai pasokan teknologi, tidak ada satu negara pun dapat melakukannya sendiri. Konsorsium tersebut akan tetap mengandalkan GPU dari perusahaan Amerika Serikat Nvidia

    Sementara itu, SK Telecom akan melatih model yang dikembangkannya pada superkomputer Titan milik sendiri, yang terdiri dari GPU Nvidia, serta pusat data AI yang sedang dikembangkan bersama Amazon.

    Konsep AI berdaulat adalah gagasan bahwa model dan layanan AI, yang dianggap memiliki kepentingan strategis, harus dibangun di dalam negeri dan dijalankan pada server yang berlokasi di dalam negeri.

    “Semua negara besar makin khawatir tentang kedaulatan AI karena AS dan China bersaing mendominasi AI. Mengingat pengaruh AI makin besar pada sektor penting seperti perawatan kesehatan, keuangan, pertahanan, dan pemerintahan, negara-negara tidak dapat menyerahkan kendali atas kecerdasan digital ke entitas asing.” kata Patience.

    (fyk/fay)

  • Elon Musk Ancam Apple Karena Pilih Kasih Pada ChatGPT

    Elon Musk Ancam Apple Karena Pilih Kasih Pada ChatGPT

    Jakarta

    Elon Musk mengancam Apple dengan tindakan hukum atas dugaan pelanggaran antimonopoli. Orang terkaya di dunia itu menilai pemeringkatan aplikasi chatbot Grok AI, yang dimiliki oleh startup kecerdasan buatan miliknya, xAI, tidak adil.

    “Apple bertindak sedemikian rupa sehingga mustahil bagi perusahaan AI mana pun selain OpenAI untuk mencapai posisi #1 di App Store, yang merupakan pelanggaran antimonopoli yang jelas. xAI akan segera mengambil tindakan hukum,” tulis Musk dl X.

    “Mengapa kalian menolak untuk menempatkan X atau Grok di bagian ‘Must Have’ padahal X adalah aplikasi berita #1 di dunia dan Grok adalah #5 di antara semua aplikasi? Apakah kalian bermain politik?” cetus Musk dalam postingan lain.

    Apple tahun lalu bermitra dengan OpenAI untuk mengintegrasikan ChatGPT ke iPhone, iPad, laptop Mac, dan desktopnya. Musk saat itu mengatakan bahwa, “Jika Apple mengintegrasikan OpenAI di tingkat OS, maka perangkat Apple akan dilarang di perusahaan saya. Itu adalah pelanggaran keamanan yang tidak dapat diterima,” sebutnya.

    Sebelum mengancam Apple, Musk merayakan Grok melampaui Google sebagai aplikasi gratis kelima teratas di App Store. Adapun ChatGPT menduduki peringkat 1 di bagian aplikasi gratis teratas toko iOS Amerika, dan merupakan satu-satunya chatbot AI di Must Have. App Store juga menampilkan tautan untuk mengunduh AI baru OpenAI, ChatGPT-5.

    OpenAI mengumumkan GPT-5, model AI skala besar terbaru dan tercanggih, setelah xAI merilis chatbot terbarunya, Grok 4, bulan lalu. Musk berseteru dengan pembuat ChatGPT OpenAI yang ikut ia dirikan tahun 2015 sebelum mengundurkan diri dari dewan direksi di 2018.

    Ia juga menggugat startup yang didukung Microsoft tersebut,dan CEO-nya Sam Altman, dengan tuduhan mengabaikan misi pendirian OpenAI untuk mengembangkan AI demi kepentingan umat manusia secara luas.

    Menanggapi ancaman antimonopoli Musk terhadap Apple, CEO OpenAI Sam Altman berkomentar. “Ini adalah klaim luar biasa mengingat apa yang saya dengar bahwa Elon diduga memanipulasi X demi keuntungan dirinya dan perusahaannya sendiri serta merugikan pesaing dan orang-orang yang tidak disukainya,” tulisnya.

    Ini bukan pertama kalinya Apple digugat dengan alasan antimonopoli. Departemen Kehakiman tahun lalu menggugat perusahaan tersebut atas tuduhan menjalankan monopoli ekosistem iPhone.

    (fyk/fay)

  • Bocah 21 Tahun Bikin Startup Viral Langsung Cuan Rp 244 Miliar

    Bocah 21 Tahun Bikin Startup Viral Langsung Cuan Rp 244 Miliar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Startup bernama Cluely sempat menggemparkan industri teknologi beberapa saat lalu. Startup tersebut membantu pengguna berbuat ‘curang’ dalam wawancara kerja, ujian, dan panggilan sales call.

    Tak menunggu waktu lama, Cluely berhasil mengumpulkan pendanaan seri A sebesar US$15 juta (Rp244 miliar) pada Juni lalu. Pendanaan tersebut dipimpin oleh Andressen Horowitz.

    Dua investor yang tidak tergabung dalam pendanaan tersebut mengatakan kepada Tech Crunch estimasi valuasi Cluely pasca pendanaan tersebut bisa mencapai US$120 juta (Rp1,9 triliun).

    Namun, Andreessen Horowitz dan CEO Cluely, Roy Lee, tidak merespons permintaan komentar dari Tech Crunch terkait angka tersebut.

    Pendanaan Cluely pada Juni 2025 hanya berselang 2 bulan dari pendanaan tahap awal (seed funding) yang dikantongi perusahaan sebesar US$5,3 juta (Rp86 miliar). Seed funding tersebut dipimpin oleh Abstract Ventures dan Susa Ventures.

    Di balik startup sensasional yang mencuri perhatian, ternyata pendiri sekaligus CEO Cluely adalah ‘bocah’ 21 tahun. Roy Lee dan co-founder Neel Shanmugam ditangguhkan dari status mahasiswa di Universitas Columbia.

    Pasalnya, mereka mengembangkan tool berbasis AI yang dinamai ‘Interview Code’. Tool itu membantu para engineer berbuat curang dalam wawancara teknis.

    Dalam beberapa unggahannya di X dan wawancara di podcast, Lee mengatakan Cluely adalah startup yang mendulang profit. Sosoknya cukup provokatif di media sosial dan kerap membuat konten video yang memancing diskusi.

    Di saat bersamaan, kontroversi yang ia ciptakan turut menjadi strategi pemasaran untuk mempromosikan penggunaan Cluely.

    Pada April 2025 misalnya, Cluely menerbitkan video peluncuran yang kontroversial. Dalam video itu, diperlihatkan Lee menggunakan asisten AI tersembunyi untuk berbohong kepada seorang wanita tentang usianya, dan bahkan pengetahuannya tentang seni, saat berkencan di restoran mewah.

    Langsung Rekrut Karyawan Bergaji Tinggi

    Pasca mengamankan pendanaan jumbo, Cluely tak segan-segan berinvestasi pada karyawan. Pada Juli 2025 lalu, Lee menuliskan di LinkedIn bahwa startup-nya yang berbasis di San Francisco menawarkan gaji pokok untuk engineer sebesar US$1 juta. Selain itu, untuk designer, gaji yang ditawarkan berkisar US$250.000-350.000.

    Sebagai informasi, gaji engineer entry-level di San Francisco umumnya dipatok mulai US$75.000. Sementara engineer senior bisa mengumpulkan hingga US$235.000, menurut Kruze Consulting, dikutip dari Business Insider.

    Adapun gaji untuk designer biasanya sekitar US$80.000-150.000 untuk level jenior, serta US$100.000-172.000 untuk posisi senior.

    Dalam unggahannya, Lee mengatakan tak percaya dengan prinsip bahwa startup sebaiknya tak membayar mahal untuk gaji karyawan. Menurut dia, membangun startup yang berkelas harus bisa mewah di segala hal, termasuk gaji karyawan.

    Kontroversi lainnya, Lee mengatakan akan mengecek sendiri semua aplikasi kerja yang masuk. Ia menekankan tak peduli dengan sekolah, pengalaman kerja, usia, serta status kewarganegaraan.

    “Tolong, jadilah kelas dunia,” kata Lee.

    Lee juga mengatakan startup tak perlu 100 karyawan. Ia hanya membutuhkan beberapa orang yang benar-benar berdampak.

    Sebelumnya, ia mengatakan Cluely hanya merekrut engineer dan influencer untuk menggenjot pertumbuhan. Kepada Business Insider, Lee mengatakan tujuan utamanya untuk Cluely saat ini adalah mencapai 1 miliar view di semua platform.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kiamat HP Segera Tiba, Penggantinya Sudah Ramai Bermunculan

    Kiamat HP Segera Tiba, Penggantinya Sudah Ramai Bermunculan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rasanya sulit membayangkan kehidupan manusia modern tanpa smartphone. Dalam aktivitas sehari-hari, smartphone membantu manusia berinteraksi dengan dunia luar secara real-time. 

    Namun, ternyata sudah ada tanda-tanda ‘kiamat’ HP. Pasalnya, sudah banyak ahli yang merancang perangkat penggantinya.

    Seperti yang dilakukan oleh Jony Ive, mantan Chief Design Officer Apple yang dikenal sebagai sosok di balik desain iPhone dan MacBook.

    Ive kabarnya tengah mengembangkan perangkat baru yang didukung kecerdasan buatan (AI). Meski orang-orang yang tahu soal proyek menegaskan bahwa perangkat ini bukan HP pada umumnya, tapi fungsinya kemungkinan akan menyerupai HP dalam banyak hal.

    Proyek ini muncul setelah  Jony Ive bekerja sama dengan CEO OpenAI, Sam Altman, untuk menciptakan perangkat AI generasi baru.

    Perangkat tersebut tengah dikembangkan oleh io products, sebuah startup yang diluncurkan oleh Sam Altman dan LoveFrom, firma desain milik Jony Ive.

    Keduanya mengumumkan kemitraan strategis dengan OpenAI mengakuisisi startup milik Jony Ive. Meski ada kendala hak cipta nama, tetapi proyek ini digadang-gadang akan mengubah masa depan. 

    Akuisisi tersebut diyakini dapat mempercepat proses pengembangan dan peluncuran perangkat, demikian dikutip dari Phone Arena, Selasa (12/8/2025).

    Sumber yang mengetahui proyek ini menyebutkan bahwa desain perangkat masih dalam tahap pengembangan. Beberapa konsep yang tengah dieksplorasi mencakup bentuk tanpa layar-sering disebut sebagai “ponsel tanpa layar”-hingga perangkat rumah tangga pintar yang dikendalikan oleh AI.

    Dengan kata lain, perangkat ini mungkin akan sulit diklasifikasikan secara konvensional, meskipun istilah “ponsel” tetap sering muncul saat orang mencoba menjelaskannya.

    Meski detailnya masih terbatas, satu hal yang jelas adalah tim di balik proyek ini tidak hanya ingin menciptakan aksesori kecil, melainkan mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi.

    Kata Elon Musk dan Mark Zuckerberg soal kepunahan HP

    Baru-baru ini, CEO Meta Mark Zuckerberg juga mengungkap prediksi yang menghebohkan. Ia mengatakan dominasi smartphone sebagai perangkat sehari-hari saat ini akan tergantikan oleh smartglasses atau kacamata pintar.

    Bahkan, Zuckerberg memprediksi fenomena itu akan mulai terlihat di pengujung dekade ini atau 2030 mendatang.

    Ternyata, sebelumnya miliarder Elon Musk juga pernah menyinggung soal kepunahan smartphone dan penggantinya.

    Berbeda dengan Zuckerberg, Musk mengatakan pengganti smartphone masa depan adalah Neuralink, yakni produk chip otak yang saat ini sudah bisa membuat manusia lumpuh mampu menjalankan komputer hanya dengan telepati otak.

    Hal ini disampaikan Musk beberapa saat lalu di X. Kala itu ada akun parodi Not Elon Musk (@iamnot_elon) yang bertanya ke netizen “apakah Anda akan menginstal antarmuka Neuralink untuk mengontrol ponsel hanya melalui pikiran?”.

    Musk kemudian menjawab tweet itu dengan menyebut, “di masa depan tak ada lagi HP, hanya Neuralink,” kata dia, dikutip dari DeccanHerald.

    Nah, itu dia beberapa sinyal yang mengindikasikan perang smartphone akan diganti oleh perangkat baru. Kita tunggu saja!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Cara Cepat Kaya Raya 2025 Terbukti Ampuh, Ini Sederet Contohnya

    Cara Cepat Kaya Raya 2025 Terbukti Ampuh, Ini Sederet Contohnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tahun 2025 banyak orang yang mendadak kaya lewat ledakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Gelombang investasi besar-besaran di sektor ini melahirkan puluhan miliarder baru hanya dalam hitungan bulan. Dari pendiri startup hingga insinyur AI, semua berlomba memanfaatkan peluang emas yang tak pernah terjadi sebelumnya.

    Pendanaan jumbo bagi startup AI seperti Anthropic, Safe Superintelligence, OpenAI, dan Anysphere telah menciptakan valuasi spektakuler dan kekayaan di atas kertas bernilai miliaran dolar.

    Menurut CB Insights, saat ini terdapat 498 “unicorn” AI, perusahaan AI privat bernilai US$1 miliar atau lebih, dengan total valuasi mencapai US$2,7 triliun. Menariknya, 100 di antaranya baru berdiri sejak 2023.

    “Selama lebih dari 100 tahun data, kami belum pernah melihat penciptaan kekayaan sebesar dan secepat ini,” kata Andrew McAfee, peneliti utama di MIT, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (12/8/2025).

    Ditambah dengan melesatnya harga saham Nvidia, Meta, Microsoft, dan perusahaan publik lain yang terkait AI, serta perusahaan infrastruktur yang membangun pusat data dan daya komputasi, ditambah bayaran fantastis bagi para insinyur AI, AI menciptakan kekayaan pribadi dalam skala yang membuat dua gelombang teknologi sebelumnya terlihat seperti pemanasan saja.

    Jensen Huang, CEO Nvidia, kini masuk daftar 10 orang terkaya dunia menggeser nama lama seperti Bill Gates. Dua nama lama, yaitu Elon Musk dan Mark Zuckerberg, juga habis-habisan berinvestasi di sektor AI. Zuckerberg lewat proyek Meta AI, Musk lewat xAI.

    Adapun valuasi yang melesat melahirkan generasi miliarder baru. Bloomberg mencatat pada Maret lalu, empat perusahaan AI swasta terbesar telah melahirkan sedikitnya 15 miliarder dengan kekayaan gabungan US$38 miliar. Jumlah itu bertambah seiring lahirnya unicorn baru di paruh kedua 2025.

    Contohnya, mantan CTO OpenAI Mira Murati yang mendirikan Thinking Machines Lab pada Februari dan berhasil mengamankan pendanaan US$2 miliar pada Juli, terbesar dalam sejarah pendanaan tahap awal, membawa valuasi perusahaannya ke US$12 miliar.

    Startup raksasa Anthropic AI tengah bernegosiasi menggalang US$5 miliar dengan valuasi US$170 miliar, hampir tiga kali lipat dari Maret lalu. Sementara itu, Anysphere melonjak dari valuasi US$9,9 miliar pada Juni menjadi tawaran US$18-20 miliar hanya dalam hitungan minggu, membuat CEO muda berusia 25 tahun, Michael Truell, menjadi miliarder baru.

    Ada juga Alexander Wang, pendiri Scale AI. Perusahaan yang didirikan pria berusia 27 tahun ini dicaplok oleh Meta yang dipimpin oleh Zuckerberg.

    Tidak seperti era dot-com akhir 1990-an, startup AI saat ini cenderung bertahan lebih lama di ranah privat berkat banjir modal dari dana ventura, sovereign wealth fund, dan investor teknologi global. Meski begitu, pasar sekunder yang berkembang pesat memberikan kesempatan bagi pemegang saham menjual kepemilikannya.

    OpenAI bahkan dikabarkan tengah menggelar penjualan saham sekunder bagi karyawan, dengan valuasi yang diproyeksikan mencapai US$500 miliar, naik dari US$300 miliar pada pendanaan Maret lalu.

    Fenomena ini juga memicu lonjakan transaksi merger, akuisisi, dan IPO. Data CB Insights mencatat ada 73 “liquidity event” sejak 2023. Salah satunya, investasi US$14,3 miliar Meta di Scale AI membuat pendirinya, Alexandr Wang, bergabung ke tim AI Meta. Rekan pendirinya, Lucy Guo, langsung membeli rumah mewah di Hollywood Hills senilai US$30 juta.

    Gelombang kekayaan AI ini terpusat di Bay Area, AS, mengulang memori masa dot-com. San Francisco kini memiliki 82 miliarder, melampaui New York yang memiliki 66. Harga rumah di kota itu memecahkan rekor, dengan penjualan properti di atas US$20 juta terbanyak dalam sejarah.

    Ledakan AI mengubah citra San Francisco yang beberapa tahun lalu diprediksi terjebak “doom loop” menjadi pusat kemakmuran baru-dan mungkin, medan persaingan miliarder berikutnya.

    Di Indonesia, Otto Toto Sugiri dan Marina Budiman melesat masuk dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia. Harta keduanya meningkat pesat sepanjang tahun berjalan.

    Industri data center yang digeluti Toto dan Marina juga merupakan salah satu yang paling menikmati “berkah” AI. Platform AI membutuhkan daya komputasi yang lebih besar dan chip jenis GPU yang berbeda dari chip server sebelumnya. Pergeseran ini mendongkrak permintaan tambahan kapasitas data center, termasuk di Indonesia.

    Mengutip data Forbes, Toto pada 2024 tercatat memiliki kekayaan senilai US$ 2,21 miliar, sedangkan Marina US$ 1,32 miliar.

    Dalam data Forbes Real Time Billionaires, Senin (11/8/2025), kekayaan Toto bertambah lebih dari lima kali lipat menjadi US$ 12,5 miliar dan Marina terbang lebih dari enam kali lipat menjadi US$ 9,1 miliar.

    Kekayaan keduanya menjulang seiring dengan kenaikan harga saham emiten data center milik mereka, DCI Indonesia (DCII). Sepanjang tahun berjalan saham DCII naik 561,35% ke level 281.075.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Awas! Windows Anda Bisa Terinfeksi Malware dari WinRAR

    Awas! Windows Anda Bisa Terinfeksi Malware dari WinRAR

    Jakarta

    Sebuah celah keamanan berbahaya baru ditemukan di software populer WinRAR, dan pembuatnya langsung meminta pengguna langsung memperbarui aplikasi tersebut.

    Celah dengan kode CVE-2025-8088 itu saat ini sudah pernah dieksploitasi dalam serangan phishing. Yaitu membuat penjahat bisa menyusupkan berkas berbahaya ke dalam sistem operasi Windows, termasuk folder Windows yang otomatis dieksekusi saat PC dinyalakan.

    Dalam kondisi normal, semestinya WinRAR hanya akan mengekstrak file ke dalam folder tujuan yang dipilih oleh pengguna. Namun celah keamanan ini bisa menipu software untuk memasukkan file tersebut ke lokasi-lokasi yang sensitif, misalnya folder startup Windows, baik untuk satu pengguna atau ke semua pengguna PC tersebut.

    Jika itu terjadi, malwarenya akan otomatis aktif setelah komputer di-restart atau dinyalakan. Artinya si pembuat malware akan bisa terus-terusan mengontrol perangkat si korban.

    Celah keamanan ini ditemukan di WinRAR versi Windows dan berbagai software terkait lainnya, termasuk RAR, UnRAR, dan source code Portable UnRAR, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Senin (11/8/2025).

    Celah ini ditemukan oleh peneliti keamanan ESET bernama Anton Cherepanov, Peter Kosinar, dan Peter Strycek. Dalam investigasinya terungkap kalau ada geng hacker yang sudah berulang kali mengeksploitasi celah ini dalam berbagai aksi spear-phishing. Geng hacker itu dikenal dengan nama RomCom.

    Dalam serangan siber itu, korban menerima email berisi file RAR yang sudah terinfeksi. Saat dibuka menggunakan WinRAR yang belum diperbarui, file RAR tersebut menyusupkan malware RomCom yang bisa mencuri data sensitif, menginstal malware lain, dan mempertahankan akses tersembunyi untuk jangka panjang.

    RomCom adalah geng hacker yang terafiliasi dengan operasi mata-mata siber berbahasa Rusia dan dikenal sering memanfaatkan celah keamanan yang belum ditemukan, baik untuk memata-matai korban ataupun melakukan serangan ransomware.

    Malware RomCom juga seringkali menggunakan komunikasi terenkripsi yang disembunyikan dalam sistem korban dan didesain untuk menghindari deteksi keamanan.

    Untuk mengatasi masalah ini pengembang WinRAR merilis WinRAR versi 7.13 Final pada 30 Juli 2025. Namun WinRAR versi baru ini tidak bisa di-update secara otomatis, jadi pengguna harus mengunduhnya secara manual dan menginstal versi barunya itu dari situs resmi WinRAR.

    (asj/fay)

  • Video: Sinergi Startup Fintech Tangkal Efek Tekanan Ekonomi 2025

    Video: Sinergi Startup Fintech Tangkal Efek Tekanan Ekonomi 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia- Pandemi covid-19 disebut sebagai salah satu pendorong evolusi teknologi digital dalam industri jasa keuangan Indonesia.

    Wakil Ketua Umum I Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) Bidang Regulatory & Compliance, Marshall Pribadi menyebutkan pandemi covid-19 menjadi penopang inovasi dan transaksi keuangan secara digital.

    Kondisi ini ikut meningkatkan perkembangan inovasi teknologi dalam layanan transaksi keuangan secara digital. AFTECH sendiri memiliki 205 anggota yang meliputi 25 model bisnis yang telah bertransformasi menjadi startup yang sudah scale-up.

    Di tengah tekanan ekonomi global 2025, industri fintech juga terus mengembangkan inovasi dan sinergi sehingga mampu memperluas pasar yang lebih besar.

    Seperti apa tantangan dan strategi perkembangan industri fintech di tengah gejolak 2025? Selengkapnya simak dialog Sarah Ariantie dengan Wakil Ketua Umum I Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) Bidang Regulatory & Compliance, Marshall Pribadi dalam Profit, CNBC Indonesia (Senin, 11/08/2025)