Produk: startup

  • Robot Pengganti Manusia Segera Tiba, Tandanya Makin Jelas Terlihat

    Robot Pengganti Manusia Segera Tiba, Tandanya Makin Jelas Terlihat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Era robot humanoid atau yang menyerupai manusia semakin nyata. OpenAI, perusahaan pengembang ChatGPT, mulai serius menggarap riset robotika dengan merekrut sejumlah peneliti berpengalaman di bidang kecerdasan buatan (AI) dan sistem humanoid.

    Sumber yang mengetahui langkah perusahaan menyebutkan OpenAI kini tengah membentuk tim khusus untuk mengembangkan algoritma AI yang mampu mengendalikan robot humanoid maupun jenis robot lain. Sistem ini nantinya dilatih melalui teleoperasi dan simulasi.

    Bahkan, OpenAI dikabarkan telah mulai melatih algoritma AI agar lebih mampu memahami dunia fisik, sehingga robot bisa bernavigasi dan melakukan berbagai tugas layaknya manusia.

    Sejumlah perekrutan terbaru menegaskan keseriusan OpenAI. Chengshu Li, peneliti dari Stanford University yang fokus pada tolok ukur kemampuan robot humanoid dalam pekerjaan rumah tangga, resmi bergabung pada Juni 2025.

    Selain itu, beberapa peneliti lain dari laboratorium robotika juga telah direkrut, menurut informasi dari profil LinkedIn mereka.

    Meski menolak berkomentar langsung mengenai rencana robotikanya, OpenAI belakangan memasang banyak lowongan kerja terkait posisi tersebut.

    Beberapa posisi menuntut keahlian teleoperasi, simulasi dengan Nvidia Isaac, hingga perancangan sistem mekanik untuk produksi massal.

    Hal ini memunculkan spekulasi bahwa OpenAI bisa jadi sedang menyiapkan robot buatan sendiri atau mengembangkan sistem pelatihan robot berskala besar.

    Dalam keterangan lowongan tersebut, OpenAI menegaskan tim robotikanya berfokus pada pengembangan robot serbaguna dan mendorong pencapaian kecerdasan buatan umum (AGI) di dunia nyata.

    Langkah ini menandai kembalinya OpenAI ke riset robotika setelah sempat menghentikannya pada 2021. Sebelumnya, perusahaan pernah mencuri perhatian dengan algoritma yang mampu menyelesaikan Rubik’s cube menggunakan tangan robot mirip manusia.

    Stefanie Tellex, seorang ahli robotika dari Universitas Brown, mengatakan membangun robot yang lebih efektif akan membutuhkan perancangan dan pelatihan model AI yang mampu memproses input persepsi berdimensi tinggi dengan kecepatan tinggi, serta menghasilkan output fisik berdimensi tinggi dengan kecepatan tinggi.

    “Artinya model yang dapat melihat dan bertindak dengan ketepatan tinggi. Meski begitu, Tellex tidak mengetahui secara spesifik rencana OpenAI,” ujar dia, dikutip dari Wired, Senin (22/9/2025).

    OpenAI tidak sendirian, persaingan di bidang humanoid kian ketat dengan hadirnya startup seperti Figure, Agility, dan Apptronik. Perusahaan besar seperti Tesla dan Google juga sudah berinvestasi besar-besaran untuk mengembangkan robot mirip manusia.

    “Saya tidak melihat mereka memiliki keunggulan ajaib dibanding pihak lain,” kata Tellex.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bakal Digelar, SCALECON Jadi Solusi Transformasi Bisnis di Era AI

    Bakal Digelar, SCALECON Jadi Solusi Transformasi Bisnis di Era AI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Teknologi AI sudah hadir dan mengubah cara bisnis berjalan di seluruh dunia. Namun di Indonesia, banyak UKM, startup, hingga perusahaan besar masih bingung memaksimalkannya.

    Dikutip dari Salesforce, 75% bisnis di ASEAN sudah mulai mengadopsi AI. Namun, masih banyak di antaranya yang di tahap coba-coba atau masih mencari cara mengoptimalkan AI agar lebih aman dan strategis.

    Bila tak diarahkan dengan tepat, bisnis bisa salah langkah, seperti mengandalkan solusi instan atau terlalu percaya pada teknologi tanpa memahami risikonya.

    Menjawab tantangan ini, penyedia cloud hosting inovatif, Dewaweb, menggelar SCALECON AI 2025,konferensi AI terbesar di Indonesia yang akan menjadi momentum bersejarah bagi transformasi bisnis ke era AI. SCALECON hadir untuk membantu bisnis Indonesia tidak sekadar ‘coba-coba’, tapi benar-benar memanfaatkan AI secara aman, strategis, dan berdampak.

    Mengangkat tajuk “Scale Your Business with AI”, acara ini akan menyajikan jawaban konkret atas keresahan seputar AI dengan menempatkan AI sebagai pendorong pertumbuhan bisnis. Kemudian, ada juga materi untuk menjembatani dunia teknologi dengan bisnis.

    “AI bukan lagi wacana masa depan. SCALECON adalah gerakan untuk membuktikan bahwa AI bisa digunakan secara nyata untuk membuat bisnis lebih efisien, produktif, dan siap bersaing di era AI. Harapan kami, SCALECON menjadi awal transformasi banyak bisnis di Indonesia,” ujar CEO PT DEWAWEB Edy Budiman, dikutip Senin (22/9/2025).

    Di SCALECON, peserta akan belajar dari lebih dari 20 orang pakar dan praktisi AI lewat conference, workshop, dan exhibition. Tidak hanya teori, tapi praktik nyata bagaimana AI digunakan untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperkuat keamanan siber, mengubah strategi marketing, mengotomasi pekerjaan rutin, hingga mendukung tata kelola bisnis yang lebih baik.

    Selain itu, peserta mendapat kesempatan eksklusif untuk networking dengan founders, C-level executives, sponsor global, dan komunitas teknologi terbesar di Indonesia.

    Pemberdayaan ekonomi digital Indonesia melalui AI juga akan dibahas. Contohnya dengan menunjukkan bagaimana strategi yang tepat dapat selaras dengan roadmap transformasi digital nasional yang tengah dijalankan pemerintah.

    “SCALECON bukan hanya konferensi. Ini adalah gerakan. Acara ini akan digelar pada 27 September 2025 di Menara Kuningan, Jakarta. Jangan lewatkan kesempatan langka ini untuk menjadi bagian dari transformasi bisnis Indonesia,” pungkas Edy.

    Untuk informasi lengkap dan tiket kunjungi https://scalecon.ai

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Adopsi AI di Asean Capai 68%, Perbankan-Telko Pakai untuk Deteksi Penipuan

    Adopsi AI di Asean Capai 68%, Perbankan-Telko Pakai untuk Deteksi Penipuan

    Bisnis.com, JAKARTA— Lenovo, perusahaan teknologi asal China, mengungkap mayoritas organisasi di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, telah menjalankan teknologi kecerdasan buatan (AI). Perusahaan di sektor perbankan menggunakan teknologi tersebut untuk deteksi penipuan.

    Executive Director CAP & ANZ Infrastructure Solutions Group (ISG) Lenovo Kumar Mitra mengatakan peluang adopsi AI di Indonesia masih sangat besar. 

    Mengutip studi Lenovo bersama IDC yang menunjukkan 68% organisasi di Asean, termasuk Indonesia, telah menjalankan beban kerja AI di lingkungan hybrid atau on-premises, jauh di atas rata-rata global.

    Sektor-sektor seperti perbankan, telekomunikasi, dan manufaktur pun telah memanfaatkan AI untuk deteksi penipuan, pemeliharaan prediktif, hingga layanan pelanggan. 

    “Sektor tersebut juga fokus pada pengelolaan data lokal dan kepatuhan menjadi faktor yang sangat krusial,” kata Kumar kepada Bisnis, Senin (22/9/2025).

    Ke depan, Lenovo melihat AI PC dan edge AI sebagai peluang transformatif. Di Asia Pasifik, 43% organisasi melaporkan peningkatan produktivitas dari penggunaan PC bertenaga AI, dan 65% berencana mengadopsinya.

    “Dengan pertumbuhan ekonomi digital, budaya kerja hybrid, dan industri kreatif di Indonesia, AI PC berpotensi memainkan peran transformatif,” kata Kumar.

    Teknologi ini, imbuhnya, mampu memberdayakan karyawan dengan kolaborasi yang lebih cepat, wawasan real-time, serta pemrosesan AI lokal yang tidak selalu bergantung pada cloud. 

    Dikombinasikan dengan ekspansi edge AI, inovasi ini membuka jalan baru bagi bisnis untuk meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan digital.

    Lenovo, lanjut Kumar, juga menaruh fokus pada layanan profesional yang kini menjadi prioritas CIO di Asia Pasifik, khususnya terkait Governance, Risk, and Compliance (GRC).

    Di kawasan Asean, sebanyak 44% CIO telah memanfaatkan layanan profesional berbasis AI, dan 56% lainnya berencana untuk mengadopsinya. 

    “Lenovo menjawab kebutuhan ini melalui solusi seperti AI Fast Start, yang membantu mempercepat proses optimalisasi dan skalabilitas proyek AI,” kata Kumar. 

    Dampak AI

    Kumar menjelaskan penerapan AI juga telah banyak membantu perusahaan.  ST Logistics berhasil mengotomatisasi operasional gudang dengan solusi Lenovo yang meningkatkan kecepatan pemrosesan pesanan hingga 40% sekaligus menurunkan konsumsi energi 30%.

    Startup AI SharonAI juga memanfaatkan Lenovo TruScale untuk mengakses infrastruktur berbasis GPU tanpa investasi awal besar, memberi fleksibilitas menambah kapasitas sesuai kebutuhan. 

    Menurut Kumar, contoh-contoh tersebut menunjukkan bagaimana infrastruktur full stack Lenovo dapat membantu pelanggan memaksimalkan performa, meningkatkan skalabilitas, serta mendukung efisiensi biaya dan inovasi jangka panjang.

  • Ada Lowongan Kerja buat Warga Yogyakarta, Fresh Graduate Bisa Coba!

    Ada Lowongan Kerja buat Warga Yogyakarta, Fresh Graduate Bisa Coba!

    Jakarta

    PT Cahaya Tiga Bintang Abadi yang berlokasi di Yogyakarta tengah membuka lowongan untuk posisi Sales Produk Dental. Lowongan kerja ini diperuntukkan lulusan minimal D3/S1, dan terbuka untuk fresh graduate.

    Lowongan kerja ini disampaikan perusahaan dalam program “Cari(in) Kerja!” dari detikcom. Berikut rincian informasi lowongan dan syarat daftarnya.

    Deskripsi Pekerjaan

    – Mencapai target penjualan
    – Melakukan visit dan kegiatan promosi pada area yang ditugaskan (kerja lapangan)
    – Membangun hubungan baik dengan dokter atau Institusi Kesehatan
    – Menjelaskan dan menginformasikan produk ke dokter

    Persyaratan

    – Penempatan Yogyakarta
    – usia maksimal 30 tahun
    – Fresh Graduate dipersilahkan melamar
    – Lulusan D3/S1 semua jurusan
    – Mempunyai kendaraan pribadi & SIM
    – Diutamakan mempunyai pengalaman di bidang sales dan marketing (sales dental lebih diutamakan)
    – Terbuka untuk pribadi yang mau belajar

    Bagi detikers yang ingin mendaftarkan diri lowongan kerja tersebut, segera kirimkan lamaran ke (hrd2@ctbadental.com) atau hubungi nomor yang sudah disediakan di (021) 3443241/087700292565.

    Disclaimer: Informasi lowongan kerja ini merupakan kiriman pembaca. detikcom hanya mempublikasikan dan tidak bertanggung jawab atas keabsahan isi maupun proses rekrutmen. Harap berhati-hati serta lakukan pengecekan lebih lanjut sebelum melamar.

    detikcom membantu memudahkan pencarian lowongan kerja sekaligus memfasilitasi perusahaan atau lembaga yang membuka lowongan melalui program Cari(in) Kerja! Informasi selengkapnya bisa langsung klik Cari(in) Kerja! di sini, dan dengan mengakses program tersebut maka Anda bisa berbagi sekaligus mendapatkan informasi lowongan kerja.

    Cari(in) Kerja merupakan platform lowongan kerja yang menyambungkan profesional, fresh graduates, hingga pekerja informal dan semi-formal dengan peluang kerja dari perusahaan besar, startup, hingga UMKM di seluruh Indonesia.

    (igo/ara)

  • Mayoritas untuk Perawatan, Tambahan Aset Baru Minim

    Mayoritas untuk Perawatan, Tambahan Aset Baru Minim

    Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkapkan dengan anggaran Rp8 triliun pada tahun ini, porsi pembangunan infrastruktur baru kemungkinan akan relatif kecil.

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komdigi, Ismail, menjelaskan pembangunan infrastruktur baru akan dipertimbangkan terlebih dahulu. Untuk saat ini, Komdigi lebih memprioritaskan kelanjutan program yang sudah ada.

    “Itu kan sudah jadi aset yang dibeli, dibangun sebelumnya. Nah, aset-asetnya harus operation maintenance-nya jangan sampai mangkrak di aset-aset itu lebih mayoritas. Mungkin ada porsi sedikit [pembangunan baru] tapi tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya untuk yang aset baru itu,” kata Ismail dalam acara Ngopi Bareng Media, Jumat (19/9/2025).

    Menurutnya, sebagian besar anggaran Rp8 triliun akan dialokasikan ke Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), termasuk untuk melanjutkan komitmen jangka panjang seperti Palapa Ring dan Satelit Satria I. Selain itu, anggaran juga digunakan untuk operation maintenance, termasuk pengoperasian BTS.

    “Jadi, kalau ditanya 8T itu, sebagian besar fokusnya itu adalah untuk melanjutkan,” ujarnya.

    Ismail menambahkan, anggaran juga digunakan untuk membayar gaji sekitar 4.000 pegawai Komdigi di seluruh Indonesia serta biaya operasional kantor. Meski demikian, dia mengakui dana tersebut belum sepenuhnya mencukupi, terutama karena masih ada kebutuhan baru yang harus dibiayai, salah satunya pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) di Cikarang.

    “Anggaran yang sedang kami usulkan untuk ditambahkan. Jadi, tapi semua terkontrol lah. Artinya kita memahami syarat dari Presiden dan Kementerian Keuangan,” kata Ismail.

    Menara BTS di daerah 3T

    Untuk efisiensi, Komdigi menerapkan sejumlah strategi, seperti memangkas biaya rapat tatap muka dengan memperbanyak rapat daring. Selain itu, Komdigi juga mengurangi jumlah mobil operasional yang dinilai berlebihan. Ismail menambahkan efisiensi juga diterapkan dalam perjalanan dinas, meskipun ada unit-unit tertentu yang tetap harus turun ke lapangan.

    “Misalnya pengawasan spektrum frekuensi radio yang sampai ke pelosok-pelosok. Ya, ini kita siapkan anggaran karena mereka memang harus turun lapangan, kerjaannya memang seperti itu. Bukan di belakang meja, bukan di kantor,” katanya.

    Ismail menyimpulkan sebagian besar anggaran tahun ini difokuskan untuk operation maintenance, belanja pegawai, serta operasional kantor. Sementara itu, inisiatif baru dilakukan secara selektif untuk mendukung program prioritas pemerintah.

    “Termasuk kita juga mendapatkan banyak penugasan karena di setiap program prioritas presiden itu ada persoalan solusi digital yang diperlukan. Contohnya misalnya untuk sekolah rakyat itu ya di dalam sekolah rakyat itu ada solusi digital,” katanya.

    Menurutnya, dukungan Komdigi terhadap program prioritas presiden mencakup penyediaan koneksi internet di sekolah, pelatihan talenta digital bagi guru dan siswa, hingga mendukung program koperasi desa Merah Putih dan makan bergizi gratis.

    Sebelumnya, Komdigi menghadiri rapat tertutup bersama Komisi I DPR pada Senin (15/9/2025). Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengatakan rapat tersebut membahas alokasi anggaran Komdigi. Sesuai hasil pembahasan Badan Anggaran (Banggar), pagu Komdigi ditetapkan sebesar Rp8 triliun, sama dengan usulan awal.

    “[Anggaran Komdigi] Rp8 triliun, jadi tadi ini kurang lebih sama dengan pagu awal, kemudian menjadi pagu definitifnya,” kata Meutya usai rapat di Kompleks Parlemen, Senin (15/9/2025).

    Meutya menegaskan pihaknya akan mematuhi keputusan Banggar dan menata ulang prioritas penggunaan anggaran agar program utama, khususnya yang terkait dengan Asta Cita Presiden serta quick wins Komdigi, tetap berjalan. Dia menyebut sejumlah program prioritas Komdigi antara lain pembangunan infrastruktur digital, pengawasan ruang digital yang aman, hingga komunikasi publik yang mendukung ekosistem startup.

    Berdasarkan Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN 2026, Komdigi memperoleh alokasi Rp8,08 triliun, lebih rendah dibanding outlook 2025 yang mencapai Rp9,52 triliun.

  • Bos AI Muda Tajir Rp 58 T Punya Pesan Penting buat Gen Z

    Bos AI Muda Tajir Rp 58 T Punya Pesan Penting buat Gen Z

    Jakarta

    Alexandr Wang, pendiri Scale AI sekaligus Chief AI Officer Meta, dikenal sebagai salah satu sosok paling berpengaruh di dunia kecerdasan buatan. Di usianya yang baru 28 tahun, ia sudah mengantongi kekayaan fantastis senilai USD 3,5 miliar atau sekitar Rp 58 triliun. Namun di balik kesuksesannya, Wang punya pesan penting untuk generasi muda, khususnya Gen Z.

    Dalam wawancara terbaru dengan Fortune, Wang menekankan bahwa anak muda seharusnya tidak takut untuk terjun langsung ke dunia pemrograman berbasis kecerdasan buatan. Ia menyebut konsep vibe coding sebagai cara baru yang bisa membuka jalan bagi siapa saja untuk berinovasi.

    Apa Itu Vibe Coding?

    Alih-alih menulis kode ribuan baris secara manual, vibe coding lebih menekankan interaksi kreatif dengan AI. Coder cukup memberi instruksi atau ide, lalu membiarkan AI menghasilkan kode awal, melakukan tes, dan menyempurnakannya. Konsep ini menurut Wang bisa jadi gerbang baru untuk anak muda yang ingin cepat membangun produk atau solusi tanpa terbebani detail teknis yang rumit.

    “Kalau kamu sekarang berusia 13 tahun, habiskan waktumu untuk vibe coding. Dari situlah bakal lahir Bill Gates berikutnya,” ujar Wang.

    Peluang dan Tantangan

    Meski menarik, metode vibe coding bukan tanpa resiko. Mengandalkan AI untuk menulis kode bisa melahirkan bug atau celah keamanan yang sulit dilacak. Di sisi lain, terlalu cepat melompat ke vibe coding juga bisa membuat generasi muda melewatkan pemahaman fundamental soal algoritma dan struktur data.

    Namun Wang menilai, keberanian untuk bereksperimen lebih penting. Dengan bantuan AI, anak muda bisa lebih cepat menciptakan prototipe, menguji ide, dan bahkan membangun startup sejak usia belia.

    Bisa Lahirkan “Bill Gates Baru”?

    Pesan Wang mengingatkan publik pada kisah para pendiri raksasa teknologi yang memulai perjalanan mereka sejak muda, seperti Bill Gates, Steve Jobs, hingga Mark Zuckerberg. Bedanya, kali ini anak muda punya senjata baru: kecerdasan buatan.

    Jika dimanfaatkan dengan benar, vibe coding bisa jadi jalan pintas bagi generasi muda untuk menciptakan terobosan, bahkan mungkin menjadi miliarder teknologi berikutnya seperti Wang sendiri.

    (afr/afr)

  • Terapkan Sistem Kerja 996, Bos Startup Ini Dikritik

    Terapkan Sistem Kerja 996, Bos Startup Ini Dikritik

    Jakarta

    Sampai saat ini, bekerja keras bagai kuda masih berlaku di dunia startup, termasuk sistem kerja 996 walau mulai banyak ditentang. Daksh Gupta yang berusia 23 tahun, CEO asal India dari startup AI Greptile yang berbasis di San Francisco, menghadapi kritik karena mempromosikan budaya kerja enam hari seminggu dari jam 9 pagi hingga 9 malam itu.

    Berbicara kepada The San Francisco Standard, Gupta menggambarkan etos perusahaannya sebagai tidak minum alkohol, tidak menggunakan narkoba, 9-9-6, angkat beban berat, lari jauh, menikah muda, mencatat waktu tidur, makan steak dan telur.

    Lulusan Georgia Tech ini mengatakan kepada para kandidat karyawan bahwa bergabung dengan Greptile berarti harus siap menghadapi kehidupan yang tidak seimbang antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Hari kerja seringkali berlangsung dari jam 9 pagi hingga 11 malam, hari Sabtu wajib masuk, dan terkadang termasuk hari Minggu.

    Gupta membela aturan tersebut sebagai disiplin penting bagi startup awal, dengan mengatakan bahwa rutinitas 9-9-6 dapat mempersingikat kemajuan dari berbulan-bulan menjadi berminggu-minggu. Ia menambahkan bahwa intensitas seperti itu seharusnya tidak berlangsung lebih dari satu atau dua tahun, dan kemudian akan lebih fleksibel.

    Ia pun mencari karyawan yang bersedia menerima jadwal tersebut, menyebutnya sebagai kunci bagi perusahaan untuk mencapai misinya. Menurutnya, ketika dua startup memiliki potensi yang sama, tim yang bekerja lebih keras dan lebih beruntung akan berhasil.

    Budaya 996 pertama kali populer di China, dengan pendiri Alibaba, Jack Ma, sebagai pendukung utamanya. Perusahaan seperti ByteDance, JD.com, dan Huawei pernah mengadopsi praktik tersebut. Namun, praktik ini memicu reaksi keras sehingga belakangan dikurangi.

    Para kritikus berpendapat bahwa filosofi Gupta berbenturan dengan fokus Gen Z pada keseimbangan kehidupan kerja, yang dibentuk oleh pengalaman generasi sebelumnya berjuang melawan kelelahan. Mereka juga mempertanyakan apakah intensitas seperti itu bisa berlangsung dalam waktu lama.

    Gupta mendirikan Greptile tahun 2022 bersama Soohoon Choi dan Vaishant Kameswaran setelah mendapatkan investasi USD 100.000 dari miliarder Christopher Klaus. Perusahaan yang mengembangkan tool AI untuk peninjauan kode ini mengumpulkan dana awal USD 5,3 juta.

    Dikutip detikINET dari VNExpress, Gupta mengatakan bahwa ia menanggung beban yang sama dengan timnya dan merupakan karyawan dengan gaji terendah meskipun menjabat sebagai CEO.

    (fyk/fay)

  • HP Produksi RI Sudah Mendunia, Tak Banyak Orang yang Tahu

    HP Produksi RI Sudah Mendunia, Tak Banyak Orang yang Tahu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tidak banyak yang tahu kalau Indonesia ternyata sudah bisa memproduksi HP untuk dijual di pasar global. Merek HP itu tak lain adalah Unplugged, yakni startup asal Limassol, Siprus.

    Unplugged menghadirkan ponsel bernama ‘UP Phone’ yang fokus pada keamanan privasi pengguna. Dilihat sepintas, UP Phone mengusung desain mirip iPhone dengan panel kamera bergaya ‘boba’. Sisiannya juga melengkung dengan bezel layar tipis, hanya saja tak memiliki Dynamic Island seperti iPhone.

    Dikutip di laman resminya, Unplugged mengklaim UP Phone jauh lebih aman ketimbang iPhone 16 Pro dan Galaxy S25. UP Phone disebut tak memiliki permintaan DNS pihak ketiga. Sementara iPhone 16 Pro dan Galaxy S25 masing-masing disebut memiliki 3.181 dan 1.368 permintaan DNS pihak ketiga.

    Ponsel ini ditenagai chip MediaTek Dimensity 1200. Ukuran layarnya cukup besar 6,67-inci berjenis AMOLED. RAM-nya berkapasitas standar 8GB dengan kapasitas penyimpanan 256GB yang bisa diperluas hingga 1TB.

    Sektor fotografi juga diperhatikan. Kamera utamanya memiliki lensa beresolusi 108MP, ditemani kamera makro 5MP dan wide 8MP. Kebutuhan selfie dan video call mengandalkan kamera depan 32MP.

    UP Phone mengandalkan baterai berkapasitas 4.300 mAh dengan pengisian daya 33W (kabel) dan 15W (tanpa kabel). Fitur lainnya meliputi sertifikasi IP53, koneksi Wi-Fi 6, NFC, eSIM dan SIM Nano, jaringan 5G, slot USB Type-C 2.0, serta speaker ganda.

    Sejauh ini, berdasarkan informasi yang beredar, UP Phone dipasarkan di negara-negara seperti AS dan Kanada.

    Informasi soal UP Phone yang diproduksi di Indonesia diketahui dari laporan Reuters pada Agustus 2025 lalu, berdasarkan keterangan CEO Unplugged Joe Well.

    Ditekan Trump Bikin Pabrik di AS

    Reuters memuat laporan yang menyebut Unplugged berencana memproduksi UP Phone di Nevada, Amerika Serikat (AS), setelah selama ini mengandalkan manufaktur di Indonesia.

    Meskipun produksi di AS akan menambah biaya tenaga kerja, Unplugged berupaya merakit di Nevada dan bertujuan mempertahankan harga jualnya di bawah US$1.000 (Rp16,2 jutaan). Sebagai perbandingan, ponsel hasil produksi di Indonesia dijual US$989 (Rp16 juta).

    Tak hanya memproduksi ponsel saja di Nevada, CEO Unplugged Joe Weil mengungkapkan langkah berikut perusahaan adalah melakukan pengadaan komponen perangkat.

    “Langkah pertama yang dilakukan adalah perakitan, bertahap melakukan pengadaan komponen,” jelasnya dikutip dari Reuters.

    Sayang, ia tak berbicara banyak soal informasi lain terkait jumlah perangkat yang dirakit dan mitra kerjanya di Nevada. Begitu juga jumlah dana yang dikumpulkan untuk bisa memulai upaya barunya.

    Biaya perakitan smartphone di AS sangat mahal. Ada beberapa alasannya, seperti rantai pasok yang masih berada di Asia dan harga tenaga kerja dalam negerinya yang tinggi.

    Unplugged nampaknya telah memikirkan tantangan ini. Perusahaan berencana melakukan perakitan dengan jumlah yang lebih kecil dan stabil, bukan dengan merilis model baru setiap tahunnya.

    Sementara itu, presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus berupaya agar lebih banyak produsen smartphone bisa merakit langsung perangkatnya di negaranya. Salah satu yang jadi sasaran adalah raksasa asal AS, Apple.

    Trump mendorong inisiatif itu dengan menerapkan beberapa langkah, termasuk dengan ancaman tarif tinggi bagi perusahaan yang menjual barang di AS dan memproduksinya di negara lain.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Dulu Karyawan Biasa, Sekarang Punya Startup Bernilai Rp 113 Triliun

    Dulu Karyawan Biasa, Sekarang Punya Startup Bernilai Rp 113 Triliun

    Jakarta, CNBC Indoensia – Seorang mantan pegawai Alphabet, induk usaha Google Jonathan Ross berhasil membangun perusahaan chip. Hanya dalam waktu satu tahun, startup bernama Groq berhasil mengantongi valuasi US$6,9 miliar (Rp 113 triliun).

    Mengutip Reuters, Groq juga baru saja mendapatkan pendanaan sebesar US$750 juta (Rp 12,4 triliun). Pendanaan itu dipimpin oleh perusahaan investasi Disruptive.

    Sementara itu investasi signifikan dari Blackrock, Neuberger Berman, dan Deutsche Telekom Capital Partners. Begitu juga terdapat Samsung, Cisco, D1, Altimeter, 1789 Capital dan Infinitum.

    Capaian ini lebih dari dua kali lipat valuasi sebelumnya tahun lalu sebesar US$2,8 miliar (Rp 46,3 triliun). Pada Agustus tahun lalu, perusahaan mengumpulkan pendanaan US$640 juta (Rp 10,5 triliun).

    Groq memproduksi chip inferensi AI untuk mengoptimalkan model yang dilatih sebelumnya. Ross mengatakan perusahaannya membangun infrastruktur AS dengan kecepatan tinggi dan biaya rendah.

    “Inferensi mendefiniskan era AI, dan kami tengah membangun infrastruktur Amerika yang menyediakan kecepatan tinggi dan biaya rendah,” jelasnya.

    Groq juga mendapatkan komitmen US$1,54 miliar (Rp 25,4 triliun) dari Arab Saudi pada Februari lalu. Uang itu akan digunakan pengiriman chip ke negara tersebut.

    Dengan investasi itu, Groq memperkirakan bisa mendapatkan pendapatan US$500 juta (Rp 8,2 triliun) untuk tahun ini.

    Reuters mencatat industri chip mengalihkan fokus ke perangkat keras untuk inferensi. Chip itu akan berpusat pada pelatihan di awal pengembangan AI.

    Beberapa perusahaan tengah bersiap menawarkan chip yang berfokus pada inferensi. Salah satunya adalah raksasa chip AI Nvidia.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Alihkan Fokus ke Investasi AI, Softbank Pangkas 20% Karyawan

    Alihkan Fokus ke Investasi AI, Softbank Pangkas 20% Karyawan

    Jakarta

    SoftBank Group berencana memangkas hampir 20% karyawan Vision Fund secara global, seiring pergeseran sumber daya ke kecerdasan buatan (AI) berskala besar yang digagas pendiri Masayoshi Son di Amerika Serikat. Rencana ini tertuang dalam memo serta keterangan sumber yang mengetahui rencana tersebut.

    Dikutip dari Reuters, Jumat (19/9/2025), pemangkasan ini menandai gelombang ketiga PHK di Vision Fund sejak 2022. Saat ini, tim Vision Fund memiliki lebih dari 300 pegawai di seluruh dunia.

    Berbeda dari putaran sebelumnya saat perusahaan mencatat kerugian besar, kali ini pemangkasan dilakukan setelah Vision Fund bulan lalu melaporkan kinerja kuartalan terkuat sejak Juni 2021, ditopang kenaikan harga saham publik seperti Nvidia dan perusahaan e-commerce Korea Selatan, Coupang.

    Langkah ini menjadi sinyal pergeseran dari portofolio investasi startup yang luas. Meski Vision Fund masih akan melakukan investasi baru, staf yang tersisa akan lebih difokuskan pada bidang AI, termasuk proyek Stargate senilai US$ 500 miliar untuk membangun jaringan pusat data raksasa bersama OpenAI.

    “Kami terus menyesuaikan organisasi untuk mengeksekusi strategi jangka panjang kami, membuat investasi berani dengan keyakinan tinggi di AI dan teknologi terobosan, serta menciptakan nilai jangka panjang bagi pemangku kepentingan,” ujar seorang juru bicara Vision Fund yang mengonfirmasi adanya PHK tanpa merinci lebih jauh.

    Restrukturisasi ini menandai kembalinya Son pada gaya klasiknya: strategi berisiko tinggi dengan potensi imbal hasil besar. SoftBank meninggalkan model ventura yang menyebar luas seperti era awal Vision Fund, dan beranjak dari periode penuh kerugian, penjualan aset, hingga pemulihan kredibilitas usai gagal bertaruh pada startup berbagi kantor WeWork.

    Peralihan menuju infrastruktur AI yang padat modal mencerminkan keyakinan Son bahwa jalur kembali ke puncak ada di sana. Ia kini agresif menggelontorkan dana ke model fondasi dan infrastruktur AI, meski kadang harus membeli dengan valuasi premium.

    Dalam 12 bulan terakhir, Son telah menanamkan US$ 9,7 miliar di OpenAI lewat Vision Fund 2 yang mengelola sekitar 65,8 miliar dolar AS. SoftBank juga menyiapkan strategi infrastruktur padat modal dengan mengandalkan Arm, perusahaan desain chip andalannya.

    Perusahaan telah mengakuisisi Graphcore dan Ampere Computing, serta mengambil saham di Intel dan Nvidia. Langkah ini ditujukan membangun ekosistem lengkap mulai dari chip, pusat data, hingga model AI untuk mendukung adopsi teknologi di masa depan.

    Namun strategi besar ini penuh risiko eksekusi. Hal itu terlihat dari tertundanya proyek Stargate di AS maupun kerja sama serupa dengan OpenAI di Jepang. Pada laporan keuangan Agustus lalu, CFO SoftBank Yoshimitsu Goto menegaskan perusahaan masih memegang kas di level sangat aman sebesar 4 triliun yen atau US$ 27 miliar dolar AS.

    Tonton juga video “SoftBank Batal Investasi, Bagaimana Nasib Pendanaan IKN?” di sini:

    (ily/rrd)