Produk: startup

  • Ledakan AI Picu Krisis Chip Global, Harga RAM & SSD Melonjak

    Ledakan AI Picu Krisis Chip Global, Harga RAM & SSD Melonjak

    Jakarta

    Dunia teknologi sedang dihadapkan pada krisis besar dalam industri semikonduktor, terutama di sektor memori seperti DRAM, NAND Flash, dan High Bandwidth Memory (HBM). Lonjakan permintaan yang dipicu oleh ledakan kecerdasan buatan (AI) membuat pasokan chip global menipis, mendorong kenaikan harga yang mulai dirasakan konsumen hingga akhir 2025.

    Fenomena ini dikenal sebagai “AI Supercycle”, di mana raksasa teknologi seperti Google, Meta, Amazon, dan Microsoft menyerap hingga 40% produksi DRAM global untuk pusat data (data center) mereka. Model AI generatif seperti GPT dan Gemini membutuhkan kapasitas memori yang sangat besar-mencapai terabyte hanya untuk melatih satu model. Akibatnya, produsen chip lebih fokus pada produksi HBM untuk GPU AI daripada memori untuk perangkat konsumen.

    Dampaknya, pasokan chip untuk PC, laptop, hingga perangkat pintar rumah tangga menjadi terbatas. Beberapa analis memperingatkan krisis ini dapat berlangsung hingga 2026 atau bahkan satu dekade mendatang.

    Pasokan Kurang

    Beberapa tahun lalu, pasar chip memori masih tenggelam dalam kelebihan pasokan. Pabrikan besar seperti Samsung, SK hynix, dan Micron sempat memangkas harga besar-besaran untuk mengosongkan gudang. Namun, sejak pertengahan 2024, tren berbalik drastis. Produsen mulai mengurangi kapasitas produksi karena tekanan margin, sementara permintaan dari sektor AI meningkat luar biasa cepat.

    Krisis pasokan SSD, DRAM, dan HDD Foto: Tomshardware

    Menurut laporan Tom’s Hardware, harga chip NAND Flash dan DRAM sudah melonjak lebih dari 100% hanya dalam waktu enam bulan terakhir. Sementara pantauan TrendForce, harga DRAM naik 8-18% pada kuartal keempat 2025, sementara NAND Flash meningkat 5-10%.

    Samsung, SK Hynix, dan Micron memanfaatkan momen ini untuk memperkuat margin keuntungan mereka. Bahkan, Raspberry Pi mengumumkan kenaikan harga modul hingga USD 10 karena lonjakan biaya memori sebesar 120% dalam setahun terakhir.

    Kenaikan harga tersebut kini merambat ke pasar ritel. Pengguna PC, laptop gaming, hingga workstation profesional mulai merasakan lonjakan harga RAM dan SSD. Di e-commerce, modul RAM DDR5 yang dulu di kisaran Rp 800 ribuan kini menembus Rp 1,2 juta, sementara SSD 1TB naik hampir 25% dibanding awal tahun.

    Tak hanya sektor komputer, industri otomotif juga terkena imbas serius. Mobil listrik modern kini menggunakan chip memori untuk sistem infotainment, navigasi, dan sensor otonom. Namun, dengan sebagian besar produksi dialihkan untuk GPU AI, pabrikan otomotif menghadapi kekurangan komponen yang menghambat produksi kendaraan.

    Perusahaan penyedia solusi Internet of Things (IoT) juga ikut waswas. Pasokan chip yang terbatas membuat banyak startup harus menunda peluncuran produk baru atau menaikkan harga jual untuk menyesuaikan biaya produksi.

    Krisis ini tak akan mudah terselesaikan. Membangun pabrik semikonduktor (fab) baru membutuhkan waktu 2-3 tahun dan investasi miliaran dolar. Selain itu, ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan China memperburuk situasi, dengan tarif impor dan pembatasan ekspor chip canggih yang menekan rantai pasok global.

    Pembuatan SSD Foto: Tomshardware

    Data terbaru menunjukkan, stok global DRAM pada kuartal ketiga 2025 hanya cukup untuk 3,3 minggu produksi, level terendah sejak 2018. Kondisi ini menunjukkan ketidakseimbangan parah antara permintaan dan pasokan.

    Di sisi lain, produsen chip memori justru mengalihkan sebagian besar investasinya ke teknologi High Bandwidth Memory (HBM), yaitu jenis memori berkecepatan tinggi yang menjadi otak di balik GPU AI seperti NVIDIA H200 atau AMD Instinct MI325X.

    Masalahnya, fokus ke HBM membuat kapasitas produksi DRAM dan NAND konvensional semakin terbatas. Sebagian besar pabrik tidak bisa langsung menambah lini produksi baru karena investasi miliaran dolar dan waktu pembangunan yang bisa memakan dua hingga tiga tahun. Akibatnya, pasokan chip memori umum seperti DDR5 dan NAND TLC mulai tersendat di pasar global.

    Biaya Cloud Ikut Naik

    Krisis ini mulai dirasakan hingga ke level konsumen. Bagi pengguna rumahan, efeknya mungkin terasa saat ingin upgrade PC atau membeli laptop baru.

    Krisis memori gegara AI Foto: Tomshardware

    amun bagi industri data center dan perusahaan AI, dampaknya jauh lebih besar: biaya infrastruktur melonjak, waktu tunggu komponen memanjang, dan margin operasional semakin tertekan. Kekurangan chip memori dan penyimpanan tak hanya berdampak pada hardware, tapi juga ke layanan berbasis cloud.

    Penyedia seperti AWS, Azure, dan Google Cloud mulai memperkirakan biaya penyimpanan akan meningkat seiring naiknya harga SSD enterprise. Di sisi konsumen, kenaikan ini bisa berimbas pada tarif layanan cloud, penyimpanan data, dan bahkan harga langganan AI generatif.

    (afr/afr)

  • Startup Tak Terkenal Mendadak Jadi Sorotan, Disuntik Rp 2,4 Triliun

    Startup Tak Terkenal Mendadak Jadi Sorotan, Disuntik Rp 2,4 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Startup teknologi pertahanan asal Amerika Serikat, Govini, mendadak jadi sorotan setelah berhasil menembus pendapatan berulang tahunan (annual recurring revenue/ARR) lebih dari US$100 juta (Rp1,6 triliun). Tak hanya itu, perusahaan ini juga baru mendapat suntikan dana segar senilai US$150 juta atau sekitar Rp2,4 triliun dari Bain Capital.

    Govini selama ini dikenal sebagai pemain baru yang menantang raksasa industri seperti Palantir, Boeing, Lockheed Martin, dan Northrop Grumman. Namun, dengan lonjakan pendapatan dan dukungan investor besar, startup ini mulai menunjukkan tajinya di industri pertahanan global.

    “Kami tumbuh lebih dari 100% dalam tiga tahun terakhir, dan saya memperkirakan tahun depan kami akan terus tumbuh dengan laju yang sama,” ujar CEO Govini, Tara Murphy Dougherty, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (14/10/2025).

    “Pasar ini sangat besar, dan kami punya ruang tumbuh yang panjang dan menarik,” imbuhnya.

    Dana segar dari Bain Capital akan digunakan untuk memperluas tim dan memperkaya lini produk perusahaan. Langkah ini dilakukan untuk menjawab meningkatnya permintaan terhadap sistem keamanan dan modernisasi militer di tengah ketegangan geopolitik dunia.

    Startup yang berbasis di Arlington, Virginia ini sebelumnya telah mengantongi sejumlah kontrak besar, termasuk kesepakatan senilai lebih dari US$900 juta dengan pemerintah Amerika Serikat dan proyek dengan Departemen Pertahanan.

    Govini dikenal lewat perangkat lunak berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama Ark, yang dirancang untuk membantu militer mengelola rantai pasok dan siklus hidup produk pertahanan secara lebih efisien. Menurut Dougherty, sistem akuisisi yang efektif dapat menjadi keunggulan strategis bagi Amerika Serikat di masa depan.

    “Jika Amerika bisa membenahi sistem pengadaan militernya, itu bisa menjadi keunggulan yang menentukan,” kata Dougherty.

    Meski begitu, ia memperingatkan adanya potensi hambatan akibat ancaman penutupan pemerintahan (government shutdown) yang bisa berdampak besar pada kontrak pertahanan, khususnya di lingkungan Angkatan Laut.

    Dougherty juga menyoroti dominasi China dalam kapasitas pembangunan kapal dan penguasaan logam tanah jarang (rare earths) yang menjadi komponen penting dalam industri pertahanan.

    “Krisis logam tanah jarang yang sedang kita hadapi ini sangat serius,” ujarnya.

    Data mereka menunjukkan bahwa banyak program keamanan nasional bergantung pada bahan mentah tersebut.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • California (AS) Atur OpenAI – Meta Cs, UU Kecerdasan Buatan Resmi Berlaku 2026

    California (AS) Atur OpenAI – Meta Cs, UU Kecerdasan Buatan Resmi Berlaku 2026

    Bisnis.com, JAKARTA— Gubernur California Gavin Newsom menandatangani undang-undang baru yang mengatur penggunaan chatbot kecerdasan buatan (AI) pendamping. Regulasi ini resmi berlaku pada 2026.

    Kebijakan ini menjadikan California sebagai negara bagian pertama di Amerika Serikat (AS) yang mewajibkan operator chatbot AI menerapkan protokol keamanan bagi pengguna.

    Melansir TechCrunch, Selasa (14/10/2025), aturan tersebut, Senate Bill (SB) 243, bertujuan melindungi anak-anak dan kelompok rentan dari potensi bahaya penggunaan chatbot AI pendamping. 

    Undang-undang ini juga menegaskan tanggung jawab hukum bagi perusahaan mulai dari raksasa teknologi seperti Meta dan OpenAI hingga startup khusus chatbot seperti Character AI dan Replika apabila produk mereka tidak memenuhi standar keamanan yang ditetapkan.

    RUU SB 243 diperkenalkan pada Januari 2025 oleh Senator Negara Bagian Steve Padilla dan Josh Becker. Dukungan publik terhadap RUU ini meningkat setelah kasus kematian remaja bernama Adam Raine, yang bunuh diri usai menjalani percakapan panjang bertema bunuh diri dengan ChatGPT milik OpenAI.

    Selain itu, aturan ini juga merespons bocornya dokumen internal Meta yang mengungkap chatbot perusahaan sempat diizinkan melakukan percakapan bernada romantis dan sensual dengan anak-anak. 

    Kasus serupa juga terjadi di Colorado, ketika satu keluarga menggugat Character AI setelah putri mereka yang berusia 13 tahun bunuh diri usai terlibat percakapan bermuatan seksual dengan chatbot perusahaan tersebut.

    “Teknologi baru seperti chatbot dan media sosial bisa menginspirasi, mendidik, dan menghubungkan orang. Namun, tanpa pengaman yang nyata, teknologi juga bisa mengeksploitasi, menyesatkan, dan membahayakan anak-anak kita,” kata Newsom dalam pernyataannya.

    Dia menegaskan pemerintah tidak akan berdiam diri melihat perusahaan beroperasi tanpa batas dan tanggung jawab. Menurutnya, kemajuan teknologi AI harus diimbangi dengan perlindungan yang kuat terhadap anak-anak dan pengguna rentan.

    Logo OpenAI

    Undang-undang ini akan mulai berlaku pada 1 Januari 2026. Dalam ketentuannya, SB 243 mewajibkan perusahaan menerapkan verifikasi usia pengguna serta memberikan peringatan mengenai risiko penggunaan media sosial dan chatbot pendamping. Perusahaan juga diwajibkan menyiapkan protokol khusus untuk menangani kasus bunuh diri atau perilaku menyakiti diri sendiri. 

    Protokol tersebut harus dilaporkan kepada Departemen Kesehatan Masyarakat California, beserta data statistik mengenai bagaimana layanan mereka mengarahkan pengguna ke pusat krisis dan layanan pencegahan bunuh diri. 

    Selain itu, platform diwajibkan secara jelas memberi tahu pengguna bahwa setiap percakapan dihasilkan oleh AI, bukan manusia. 

    Chatbot juga dilarang mengaku sebagai profesional kesehatan. Untuk pengguna di bawah umur, chatbot diwajibkan memberikan pengingat untuk beristirahat setelah jangka waktu tertentu, serta mencegah akses atau tampilan gambar eksplisit yang dihasilkan sistem. 

    SB 243 juga memperberat hukuman bagi pihak yang memperoleh keuntungan dari pembuatan atau penyebaran deepfake ilegal, dengan denda mencapai US$250.000 atau sekitar Rp4,1 miliar per pelanggaran.

    Sejumlah perusahaan telah mulai mengambil langkah pencegahan untuk mematuhi aturan ini. OpenAI, misalnya, telah memperkenalkan kontrol orang tua, perlindungan konten, dan sistem deteksi dini terhadap potensi perilaku menyakiti diri bagi anak-anak pengguna ChatGPT.

    Sementara itu, Replika, yang ditujukan untuk pengguna berusia di atas 18 tahun, menyatakan telah mengalokasikan sumber daya besar untuk sistem penyaringan konten dan mengarahkan pengguna ke lembaga krisis terpercaya. 

    Perusahaan tersebut menegaskan komitmennya untuk mematuhi seluruh regulasi yang berlaku.

    Character AI juga menyampaikan layanannya telah mencantumkan penjelasan seluruh percakapan bersifat fiksi dan dihasilkan oleh AI. 

    Juru bicara perusahaan mengatakan pihaknya menyambut baik kerja sama dengan regulator dan pembuat kebijakan untuk mengembangkan aturan baru di bidang ini, serta siap mematuhi SB 243.

    Senator Steve Padilla menilai pengesahan undang-undang ini sebagai langkah penting untuk memastikan adanya pengawasan terhadap teknologi yang berkembang sangat cepat. 

    Dia menekankan tindakan cepat dibutuhkan agar peluang untuk melindungi masyarakat tidak terlewat. 

    Menurutnya, sejumlah negara bagian lain kini tengah membahas isu serupa, dan dirinya berharap mereka juga mengambil langkah nyata, terutama karena pemerintah federal sejauh ini belum memiliki regulasi yang jelas untuk melindungi kelompok rentan.

    SB 243 menjadi aturan kedua terkait AI yang disahkan California dalam beberapa pekan terakhir. Sebelumnya, pada 29 September 2025, Gubernur Newsom menandatangani SB 53, yang mewajibkan perusahaan besar pengembang AI seperti OpenAI, Anthropic, Meta, dan Google DeepMind untuk lebih transparan mengenai protokol keselamatan yang mereka terapkan.

    Undang-undang tersebut juga memberikan perlindungan bagi karyawan yang melaporkan pelanggaran atau masalah etika di perusahaan pengembang AI. Beberapa negara bagian lain, seperti Illinois, Nevada, dan Utah, telah lebih dulu mengesahkan undang-undang yang membatasi atau bahkan melarang penggunaan chatbot AI sebagai pengganti layanan kesehatan mental berlisensi.

  • realme Gandeng Ricoh Imaging, Saingi Xiaomi 17 dan Leica Lewat GT 8 Pro

    realme Gandeng Ricoh Imaging, Saingi Xiaomi 17 dan Leica Lewat GT 8 Pro

    Bisnis.com, JAKARTA— Brand smartphone asal China, realme, mengumumkan kerja sama strategis jangka panjang dengan Ricoh Imaging Company Ltd dalam acara peluncuran di Beijing, China pada hari ini, Selasa (14/10/2025). realme bakal bersaing ketat dengan produsen smartphone lainnya seperti Xiaomi dan Leica, yang telah lebih dahulu menjalin kerja sama strategis. 

    Dalam kesempatan tersebut, realme pun mengonfirmasi realme GT 8 Pro akan menjadi smartphone pertama yang mengusung fitur kamera hasil pengembangan bersama Ricoh GR. 

    Vice President and CMO realme Chase Xu mengatakan kerja sama strategis dengan RICOH GR tersebut menandai lompatan besar dalam dunia fotografi smartphone. 

    “Kami berkomitmen menghadirkan perangkat yang mencerminkan kebebasan, kreativitas, dan keautentikan. realme GT 8 Pro tidak hanya mengintegrasikan warisan fotografi ikonik RICOH GR, tetapi juga menetapkan standar baru dalam menangkap dan berbagi pengalaman di era digital,” kata Chase Xu dalam keterangan resmi pada Selasa (14/10/2025). 

    Sementara itu, General Manager of Camera Business Division at Ricoh Imaging Company Ltd Kazunobu Saiki mengatakan melalui kolaborasi ini, realme dan Ricoh GR mentransformasikan pengalaman dan keahlian fotografi RICOH GR selama puluhan tahun ke dalam realme GT 8 Pro. 

    “Ini bukan sekadar inovasi produk, tetapi juga bentuk revitalisasi budaya street photography bagi generasi baru,” katanya. 

    realme GT 8 Pro akan segera diluncurkan secara global. Ponsel tersebut hadir dengan kamera utama yang menggunakan ultra-high transparency lens group hasil pengembangan bersama Ricoh Imaging. 

    Smartphone ini juga dilengkapi fitur Ricoh GR Mode yang menghadirkan antarmuka kamera kustom yang meniru kecepatan startup dan efek suara shutter kamera Ricoh GR IV. 

    Kamera realme GT 8 Pro dilengkapi Snap Mode, memungkinkan pengguna menentukan jarak fokus terlebih dahulu untuk menangkap momen spontan tanpa jeda. 

    Untuk kebutuhan framing, realme GT 8 Pro menghadirkan dua panjang fokus legendaris khas Ricoh GR, yakni 28mm dan 40mm (ekuivalen full-frame). 

    Panjang fokus 28mm pada realme GT 8 Pro dinilai cocok untuk merekam suasana jalanan secara luas, sedangkan 40mm memberikan sudut pandang lebih dekat dan menonjolkan ekspresi emosional subjek.

    Fitur Viewfinder Mode turut disertakan untuk menghadirkan pengalaman memotret yang lebih fokus. Mode ini menyembunyikan elemen antarmuka tambahan sehingga dunia nyata tampak seperti bingkai foto, membantu pengguna berkonsentrasi penuh pada momen yang ingin diabadikan.

    Dari sisi warna, realme GT 8 Pro memperkenalkan lima Classic Ricoh GR Tones  yakni Standard, Positive Film, Negative Film, Monotone, dan High-Contrast Black & White. Pengguna juga dapat memanfaatkan Customized Tone untuk menyesuaikan warna, kontras, dan saturasi sesuai preferensi pribadi, menciptakan hasil foto yang lebih ekspresif.

    Sebagai sentuhan akhir, realme GT 8 Pro menyertakan watermark bergaya RICOH GR, album khusus bertanda RICOH GR, serta fitur berbagi tone recipes agar pengguna dapat saling bertukar gaya pengolahan foto.

  • Startup RI Sudah Mendunia, Sekarang Serbu Malaysia

    Startup RI Sudah Mendunia, Sekarang Serbu Malaysia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Xendit, perusahaan infrastruktur pembayaran asal Indonesia, tengah mengembangkan bisnis di Malaysia. Termasuk membangun operasionalnya melalui investasi strategis di gateway pembayaran lokal Payex pada 2023.

    Setelah dua tahun, Xendit menyelesaikan akuisisi penuh dan integrasi platform tahun ini. Perusahaan itu membangun infrastruktur pembayaran dan menyesuaikan dengan lokal, serta membentuk tim ahli dengan keahlian regional yang paham pasar lokal.

    Dalam periode tersebut, Xendit bisa menggandeng lebih dari 4.500 bisnis Malaysia dan total volume pembayaran lebih dari RM 5 miliar (Rp 19,6 triliun).

    Country Manager Xendit Malaysia Jayson Poon mengatakan pihaknya akan berperan untuk menghilangkan hambatan pada operasional. Yakni terkait pembayaran yang kompleks dan fragmentasi.

    “Bisnis Malaysia memiliki inovasi dan dorongan menjadi juara regional, namun sistem pembayaran yang kompleks dan terfragmentasi sering menjadi hambatan,” kata Poon, dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Senin (13/10/2025).

    “Xendit berperan untuk meruntuhkan hambatan-hambatan ini. Kami menyediakan infrastruktur pembayaran yang terpercaya dan handal untuk mengubah ambisi nasional menjadi hasil bisnis yang nyata, menjadi partisipasi yang seamless untuk ekonomi digital Asean,” dia menambahkan.

    Xendit juga menyiapkan bisnis untuk mempercepat digitalisasi UMKM. Platform memanfaatkan transfer bank utama, e-wallets seperti Boost dan Touch n Go serta kartu kredit untuk menurunkan hambatan teknis dan operasional UMKM dalam memasuki pasar digital.

    Selain itu untuk memungkinkan terjadinya ekspnais lintas batas. Hal tersebut membuat bisnis bisa mengakses jaringan Xendit dan menerima pembayaran dari berbagai negara seperti Indonesia dan Fillipina.

    Terakhi memastikan ketahanan finansial. Xendit memiliki uptime platform 99,55 dan menyediakan keandalan untuk bisnis dan ekosistem keuangan.

    Salah satu mitra Xendit adalah Easy Store. Co-Founder Alan Kok mengatakan telah merasakan dampak peranan Xendir pada perdagang di platformnya.

    “Kami melihat langsung cara Xendir membantu para pedagang kami menyederhanakan pembayaran dan meningkatkan skalabilitas dengan cepat. Integrasinya mulus dan kemampuan mendukung metode pembayaran lokal secara instan membuat penjualan lintas batas lebih mudah,” ujarnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Elon Musk Kembangkan World Models AI untuk Kalahkan Meta-Google, Bajak Tim Nvidia

    Elon Musk Kembangkan World Models AI untuk Kalahkan Meta-Google, Bajak Tim Nvidia

    Bisnis.com, JAKARTA — Startup AI milik Elon Musk, xAI, sedang mengembangkan teknologi “world models” yang revolusioner, yakni sistem AI canggih yang mampu menavigasi dan merancang lingkungan fisik. Persaingan AI dengan Google dan Meta makin panas.

    Dilansir dari Economic Times, Senin (13/10/2025) Model ini akan membawa AI melampaui large language models (LLM) seperti Grok milik xAI atau ChatGPT, dengan fokus pada pemahaman dunia nyata melalui data video dan robotik.

    Untuk bersaing dengan raksasa seperti Meta dan Google, xAI merekrut pakar dari Nvidia pada musim panas lalu, termasuk Zeeshan Patel dan Ethan He, peneliti AI yang berpengalaman dalam world models.

    Nvidia sendiri telah menjadi pemimpin di bidang ini melalui platform Omniverse yang membangun simulasi realistis, dan pakar ini diharapkan membantu mesin AI lebih memahami interaksi fisik di dunia nyata.

    Laporan juga menyebutkan bahwa banyak kalangan industri teknologi menaruh harapan tinggi pada world models, karena potensinya membawa AI keluar dari ranah perangkat lunak ke produk fisik seperti robot humanoid.

    xAI juga sedang merekrut staf teknis untuk tim “omni” yang berfokus pada AI yang bisa memahami dan menghasilkan konten lintas format, termasuk foto, video, dan audio.

    Tidak hanya itu, Musk baru-baru ini mengulangi targetnya dari tahun lalu, menyatakan bahwa xAI akan merilis “game hebat yang dihasilkan AI sebelum akhir tahun depan”.

    Aplikasi awal world models kemungkinan di sektor gaming, di mana AI bisa secara otomatis menghasilkan lingkungan 3D interaktif, sebelum diterapkan pada sistem robotik.

    Berbeda dengan model generasi video saat ini seperti Sora dari OpenAI, yang hanya memprediksi pola dari data pelatihan, world models menawarkan lompatan signifikan dengan pemahaman kausal waktu nyata tentang fisika dan interaksi objek di berbagai lingkungan.

    Sementara itu, Nvidia memperkirakan potensi pasar teknologi ini bisa sebesar seluruh ekonomi global, meskipun tantangan seperti kebutuhan data dan daya komputasi yang besar masih menjadi hambatan menurut laporan India Times.

  • OpenAI dan Sur Energy Pertimbangkan Proyek Pusat Data Senilai 25 Miliar Dolar di Argentina

    OpenAI dan Sur Energy Pertimbangkan Proyek Pusat Data Senilai 25 Miliar Dolar di Argentina

    JAKARTA – OpenAI dan perusahaan energi Argentina, Sur Energy, telah menandatangani surat pernyataan minat (letter of intent) untuk membangun proyek pusat data raksasa di Argentina dengan nilai investasi hingga 25 miliar dolar AS (sekitar Rp408,25 triliun). Informasi ini diumumkan oleh pemerintah Argentina pada Jumat 10 Oktober.

    Menurut pernyataan resmi, proyek tersebut akan mencakup fasilitas berkapasitas hingga 500 megawatt yang dirancang untuk mendukung komputasi kecerdasan buatan (AI) tingkat lanjut.

    Proyek ini akan dijalankan di bawah skema insentif pajak RIGI yang diberlakukan pemerintah Argentina sejak tahun lalu. Jika terealisasi, pemerintah menyebut proyek tersebut akan menjadi salah satu inisiatif teknologi dan infrastruktur energi terbesar dalam sejarah negara itu.

    OpenAI, yang kini memiliki lebih dari 800 juta pengguna ChatGPT setiap minggu, baru saja menjadi startup paling bernilai di dunia dengan valuasi mencapai 500 miliar dolar AS (sekitar Rp8.165 triliun) setelah penjualan saham sekunder yang rampung pekan lalu.

    “Kami bangga mengumumkan rencana peluncuran Stargate Argentina, sebuah proyek infrastruktur baru yang menarik bekerja sama dengan salah satu perusahaan energi terkemuka di negara ini, Sur Energy,” kata CEO OpenAI, Sam Altman melalui media sosial.

    Altman menambahkan bahwa proyek tersebut merupakan proyek Stargate pertama di Amerika Latin, wilayah yang ia sebut “penuh dengan talenta, kreativitas, dan ambisi.”

    Sebelumnya pada pekan ini, OpenAI juga mengumumkan sejumlah kemitraan baru dalam konferensi pengembangnya, termasuk kerja sama dengan Spotify, Zillow, dan Mattel, serta meluncurkan berbagai alat baru untuk membantu pengembang menciptakan aplikasi berbasis AI.

  • Gelembung AI Dicemaskan Pecah, Dampaknya Bisa Mengerikan

    Gelembung AI Dicemaskan Pecah, Dampaknya Bisa Mengerikan

    Jakarta

    Para pakar khawatir AI bubble akan terjadi dan mengancam perekonomian. Bubble mengacu pada situasi ketika harga suatu aset naik pesat dan melebihi nilai intrinsik aset tersebut. Gelembung ini bisa pecah dan kehilangan nilai secara drastis.

    “Saya tahu menulis cerita gelembung itu menggoda. Faktanya, ada banyak bagian dari AI yang menurut saya agak bergelembung saat ini,” cetus CEO OpenAI, Sam Altman, baru-baru ini.

    Di Silicon Valley, perdebatan tentang apakah perusahaan AI dinilai terlalu tinggi. Ada kekhawatiran perusahaan-perusahaan ini dinilai terlalu mahal. Altman memperkirakan investor akan membuat beberapa keputusan buruk dan startup yang sebenarnya kurang bagus memborong uang dalam jumlah besar. Tetapi tidak dengan OpenAI karena ia mengklaim ada sesuatu yang nyata terjadi di perusahaannya.

    Dalam beberapa hari terakhir, peringatan akan gelembung AI datang dari Bank of England, IMF, serta bos JP Morgan Jamie Dimon. Pengusaha AI awal Jerry Kaplan mengatakan mengalami empat gelembung. Ia terutama khawatir sekarang mengingat besarnya uang yang beredar dibanding ledakan dot-com.

    “Ketika gelembung pecah, itu akan sangat buruk, dan bukan hanya bagi orang-orang di bidang AI. Itu akan menyeret ekonomi secara keseluruhan,” katanya seperti dikutip detikINET dari BBC.

    Di pihak lain, Prof Anat Admati dari Stanford menyebut sulit meramalkan dengan pasti. “Sangat sulit untuk menentukan waktu terjadinya gelembung. Dan Anda tidak bisa mengatakan dengan pasti bahwa Anda berada di dalamnya sampai gelembung itu pecah,” katanya.

    Perusahaan yang terkait dengan AI menyumbang 80% dari keuntungan yang mencengangkan di pasar saham Amerika tahun ini. Adapun Gartner memperkirakan pengeluaran global untuk AI kemungkinan akan mencapai USD 1,5 triliun sebelum tahun 2025 berakhir.

    Kaplan mengklaim melihat beberapa tanda yang menunjukkan bahwa sektor AI dan perekonomian secara keseluruhan bisa berada dalam masalah. Belum lagi infrastruktur fisik gila-gilaan dibangun untuk pengembangan AI.

    “Kita sedang menciptakan bencana ekologi buatan manusia yang baru: pusat data raksasa di tempat-tempat terpencil seperti gurun, yang akan berkarat dan mencemari lingkungan, tanpa ada yang tersisa untuk dimintai pertanggungjawaban karena para pembuat dan investornya akan lama pergi,” katanya, dikutip detikINET dari BBC.

    (fyk/fyk)

  • HP Buatan RI Diam-diam Sudah Mendunia, Jadi Sorotan Trump

    HP Buatan RI Diam-diam Sudah Mendunia, Jadi Sorotan Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia kini masuk dalam jajaran negara yang memproduksi ponsel untuk pasar global. Produk tersebut berasal dari merek Unplugged, startup asal Limassol, Siprus, yang menggandeng mitra produksi di Tanah Air.

    Unplugged meluncurkan ponsel bernama UP Phone, perangkat yang diklaim mengutamakan keamanan dan privasi pengguna. Secara tampilan, UP Phone sekilas menyerupai iPhone dengan modul kamera bergaya ‘boba’ dan tepian layar melengkung berbezel tipis, namun tanpa fitur Dynamic Island seperti pada iPhone.

    Mengutip laman resminya, Unplugged menyatakan bahwa UP Phone menawarkan tingkat keamanan lebih tinggi dibandingkan iPhone 16 Pro maupun Galaxy S25.

    Perusahaan menegaskan, UP Phone sama sekali tidak memiliki permintaan DNS pihak ketiga, sementara dua ponsel flagship itu masing-masing mencatat 3.181 dan 1.368 permintaan DNS pihak ketiga.

    Ponsel ini ditenagai chip MediaTek Dimensity 1200. Ukuran layarnya cukup besar 6,67-inci berjenis AMOLED. RAM-nya berkapasitas standar 8GB dengan kapasitas penyimpanan 256GB yang bisa diperluas hingga 1TB.

    Sektor fotografi juga diperhatikan. Kamera utamanya memiliki lensa beresolusi 108MP, ditemani kamera makro 5MP dan wide 8MP. Kebutuhan selfie dan video call mengandalkan kamera depan 32MP.

    UP Phone mengandalkan baterai berkapasitas 4.300 mAh dengan pengisian daya 33W (kabel) dan 15W (tanpa kabel). Fitur lainnya meliputi sertifikasi IP53, koneksi Wi-Fi 6, NFC, eSIM dan SIM Nano, jaringan 5G, slot USB Type-C 2.0, serta speaker ganda.

    Sejauh ini, berdasarkan informasi yang beredar, UP Phone dipasarkan di negara-negara seperti AS dan Kanada.

    Informasi soal UP Phone yang diproduksi di Indonesia diketahui dari laporan Reuters pada Agustus 2025 lalu, berdasarkan keterangan CEO Unplugged Joe Well.

    Jadi Sorotan Trump, Ditekan Bikin Pabrik di AS

    Reuters memuat laporan yang menyebut Unplugged berencana memproduksi UP Phone di Nevada, Amerika Serikat (AS), setelah selama ini mengandalkan manufaktur di Indonesia.

    Meskipun produksi di AS akan menambah biaya tenaga kerja, Unplugged berupaya merakit di Nevada dan bertujuan mempertahankan harga jualnya di bawah US$1.000 (Rp16,2 jutaan). Sebagai perbandingan, ponsel hasil produksi di Indonesia dijual US$989 (Rp16 juta).

    Tak hanya memproduksi ponsel saja di Nevada, CEO Unplugged Joe Weil mengungkapkan langkah berikut perusahaan adalah melakukan pengadaan komponen perangkat.

    “Langkah pertama yang dilakukan adalah perakitan, bertahap melakukan pengadaan komponen,” jelasnya dikutip dari Reuters.

    Sayang, ia tak berbicara banyak soal informasi lain terkait jumlah perangkat yang dirakit dan mitra kerjanya di Nevada. Begitu juga jumlah dana yang dikumpulkan untuk bisa memulai upaya barunya.

    Biaya perakitan smartphone di AS sangat mahal. Ada beberapa alasannya, seperti rantai pasok yang masih berada di Asia dan harga tenaga kerja dalam negerinya yang tinggi.

    Unplugged nampaknya telah memikirkan tantangan ini. Perusahaan berencana melakukan perakitan dengan jumlah yang lebih kecil dan stabil, bukan dengan merilis model baru setiap tahunnya.

    Rencana Unplugged ini tak bisa dipisahkan dari tekanan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang terus berupaya agar lebih banyak produsen smartphone bisa merakit langsung perangkatnya secara lokal. Salah satu yang jadi sasaran adalah raksasa asal AS, Apple.

    Trump mendorong inisiatif itu dengan menerapkan beberapa langkah, termasuk dengan ancaman tarif tinggi bagi perusahaan yang menjual barang di AS dan memproduksinya di negara lain.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gelar NextDev Tahun Ke-11, Telkomsel Fokus Cetak Technopreneurs Unggul

    Gelar NextDev Tahun Ke-11, Telkomsel Fokus Cetak Technopreneurs Unggul

    Jakarta

    Telkomsel mengggelar program impact incubator yang hadir sejak 2015, NextDev. NextDev Tahun ke-11 menjadi inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) unggulan untuk memberdayakan technopreneurs tahap awal di Indonesia.

    Memasuki dekade keduanya, NextDev hadir dengan fokus utama AI-Powered Innovation Curriculum, yang dirancang untuk mendorong technopreneurs menciptakan solusi digital berdampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI).

    “Telkomsel bangga mempersembahkan NextDev Tahun ke-11 dengan fokus pada AI-Powered Innovation Curriculum. NextDev berkomitmen sebagai impact incubator yang mendukung technopreneurs Indonesia melahirkan solusi digital yang inovatif, serta memberi dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Vice President Corporate Communications and Social Responsibility Telkomsel Abdullah Fahmi, dalam keterangan tertulis, Jumat (10/10/2025).

    “Selain itu, kami terus konsisten mendorong inovasi berbasis data yang memberikan manfaat bagi industri dan masyarakat, serta memperkuat ekosistem digital Indonesia,” sambungnya.

    Sementara Alumni NextDev Tahun ke-9 dan Founder Startup Smartcoop, M Ihsan Firdaus menyebut NextDev telah menjadi katalis penting bagi kami dalam membentuk ekosistem technopreneurs Indonesia.

    “Memasuki dekade kedua, kami berharap program ini terus relevan menghadirkan kurikulum yang mampu menjawab tantangan masa depan. Kami mengapresiasi konsistensi Telkomsel dalam mendukung technopreneurs untuk menciptakan solusi digital AI yang berdampak, tetaplah menjadi bagian terpenting dari perkembangan ekosistem digital di negeri ini,” kata Ihsan.

    Inovasi di NextDev Tahun ke-11

    NextDev Tahun ke-11 mengusung AI-Powered Innovation Curriculum sebagai landasan kurikulum utama. Fokus AI diterapkan sejak tahap seleksi, memprioritaskan technopreneurs dengan integrasi AI dalam solusi digital mereka.

    Tahun ini, NextDev Tahun ke-11 tidak lagi membagi peserta dalam kategori khusus, sehingga memberikan kesempatan bagi technopreneurs dari berbagai sektor untuk berpartisipasi. Technopreneurs dapat mendaftarkan digital business-nya dengan mengakses link pendaftaran program NextDev hingga 7 November 2025.

    Di samping itu, NextDev Tahun ke-11 menghadirkan sejumlah kebaruan di antaranya:

    Pendampingan Ahli

    Bimbingan fokus pada empat pilar utama, yaitu strategi, keuangan, pemasaran, dan produktivitas untuk membangun fondasi bisnis kokoh.

    Konsultasi Diagnostik

    Menyediakan Konsultasi khusus dan teknis untuk mengidentifikasi masalah dan menerapkan solusi efektif.

    Rujukan Alumni

    Seleksi mempertimbangkan rekomendasi alumni NextDev untuk menjaga kualitas peserta.

    Ekosistem Inklusif

    Melakukan kolaborasi lintas ekosistem digital dengan melibatkan investor, komunitas, dan pemimpin industri.

    Onsite Coaching

    Sesi tatap muka di roadshow kota-kota utama, yang memungkinkan konsultasi langsung dengan mentor untuk memecahkan tantangan bisnis.

    3 Tahapan NextDev Tahun Ke-11

    Rangkaian NextDev Tahun ke-11 dirancang dalam tiga fase utama untuk menginkubasi para peserta, yaitu Scouting (September – Desember 2025); Academy (Januari-April 2026); dan Summit (April 2026)

    Tahap Scouting bertujuan untuk merekrut technopreneurs potensial melalui serangkaian acara. Open Session di Bandung (9 Oktober) dan Roadshow di tiga kota: Makassar (14 Oktober), Medan (23 Oktober), dan Bali (30 Oktober).

    Dalam setiap acara, peserta berkesempatan mengikuti berbagai kegiatan seperti diskusi bersama para ahli, pameran komunitas, pembinaan tatap muka, dan sesi pitching yang akan memilih lima technopreneurs terbaik dari masing-masing kota untuk mendapatkan fast track untuk langsung lolos ke tahap Top 18.

    Kemudian pada tahap Academym technopreneurs yang lolos seleksi akan memasuki tahap inkubasi intensif selama empat bulan. Fase ini mencakup bootcamp, sesi mentoring, dan diskusi bersama para ahli.

    Kurikulumnya akan fokus pada empat area utama, yaitu: strategi pertumbuhan bisnis, memperkuat fundamental business, pemasaran dan penjualan, serta strategi implementasi AI.

    Terakhir yaitu Summit yang merupakan puncak dari seluruh rangkaian program. NextDev Summit akan menghadirkan pameran, sesi konferensi, final pitch, dan awarding bagi technopreneurs terbaik.

    Sesi ini juga menjadi wahana untuk mempertemukan para finalis dengan investor dan pelaku ekosistem digital lainnya. Telkomsel mengajak technopreneurs visioner di Indonesia untuk bergabung dalam impact incubator NextDev.

    Manfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan kapabilitas, berkolaborasi dengan para ahli, serta mendapatkan akses ke jaringan ekosistem digital. Informasi selengkapnya terkait NextDev Tahun ke-11 dapat diakses melalui nextdev.co.id.

    (prf/ega)